Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu:

Alfin Nur Fahmi Mufreni, S.E., MT.

Disusun Oleh:

Naufal Azhar 183402239

M Nurhasan Fauzi 183402223

Fazri Mubarok 203402229

Dalhadi Usman 173402002

Mohammad Faikar 213402110

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakkaatuh

Puji serta syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas Sistem Informasi Manajemen yang berjudul “Sistem Manajemen Basis Data”

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berperan dalam
menyelesaikan makalah ini. Terutama kepada Alfin Nur Fahmi Mufreni, S.E., MT. selaku
dosen mata kuliah Sitem Informasi Manajemen yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan
bidang yang kami tekuni.

Kami menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kata sempurna, karena terbatasnya
pengetahuan serta pengamalan yang kami alami. Maka dari itu jika dalam makalah ini ada
kesalahan, kami mengharapkan kepada pembaca untuk dapat memberikan saran, masukan,
serta kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Terima kasih atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Waassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Tasikmalaya, 26 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar isi................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 Sistem Manajamen Basis Data.........................................................................................3

2.2 Organisasi Data................................................................................................................3

2.3 Struktur Basis Data...........................................................................................................4

2.4 Contoh Basis Data Relasional..........................................................................................6

2.5 Membuat Basis Data.........................................................................................................8

2.6 Menggunakan Basis Data.................................................................................................9

2.7 Personel Basis Data..........................................................................................................12

2.8 Menempatkan Sistem Manajemen Basis Data dalam Persfektif......................................14

2.9 Contoh Kasus....................................................................................................................15

BAB III PENUTUP..............................................................................................................18

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................18

3.2 Kritik dan Saran................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................19

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar
yang digunakan oleh perusahaan dalam transaksi-transaksinya sehari-hari. Data harus
diorganisasikan sehingga para manajer dapat menemukan data tertentu dengan mudah dan
cepat untuk mengambil keputusan.

Perusahaan memecah keseluruhan koleksi data menjadi sekumpulan tabel data yang
saling berhubungan, kumpulan-kumpulan kecil data yang saling terhubung ini akan
mengurangi pengulangan data sehingga pada akhirnya konsistensi dan akurasi data makan
meningkat. Dewasa ini sebagian besar perusahaan menggunakan basis data yang mengikuti
suatu struktur relasional. Dua alasan penting di balik penggunaan struktur ini adalah bahwa
struktur basis data relasional mudah untuk digunakan dan hubungan di antara tabel di dalam
struktur bersifat implisit. Kemudahan penggunaan telah memberanikan banyak manajer untuk
menjadi pengguna langsung dan sumber basis data.

Meningkatnya arti penting basis data sebagai sumber daya yang mendukung
pengambilan keputusan telah mengharuskan para manajer mempelajari lebih jauh
perancangan penggunaan basis data. Dalam makalah ini penulis akan mencoba memaparkan
mengenai bagaimana sistem manajemen basis data.

1.2 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini ialah:

1. Apa yang dimaksud dengan sistem manajemen basis data?

2. Apa yang dimaksud dengan organisasi data?

3. Bagaimana struktur basis data?

4. Bagaimana contoh basis data relasional?

5. Bagaimana membuat basis data?

6. Bagaimana menggunakan basis data?

1
7. Bagaimana personel basis data?

8. Bagaimana menempatkan sistem manajemen basis data dalam perspektif?

9. Bagaimana contoh kasus sistem manajemen basis data?

1.3 Tujuan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini ialah:

1. Untuk mengetahui apa itu sistem manajemen basis data

2. Untuk mengetahui apa itu organisasi data

3. Untuk mengetahui bagaimana struktur data

4. Untuk mengetahui bagaimana contoh basis data relasional

5. Untuk mengetahui bagaimana membuat basis data

6. Untuk mengetahui bagaimana menggunakan basis data

7. Untuk mengetahui bagaimanaa personel basis data

8. Untuk mengetahui bagaimana menempatkan sistem manajemen basis data dalam


perspektif

9. Untuk mengetahui bagaimana contoh kasus sistem manajemen basis data

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Manajemen Berbasis Data

Data adalah sumber daya penting organisasi yang perlu dikelola seperti mengelola
aset penting dalam bisnis lainnya. Saat ini, perusahaan tidak dapat bertahan hidup atau
berhasil tanpa data yang berkualitas mengenai internal danlingkungan eksternal mereka.
Manajemen sumber daya data, yaitu sebuah aktivitas manajerial yang mengaplikasikan
teknologi sistem informasi seperti manajemen database, gudang data, dan alat manajemen
data lainnya dalam tugas untuk mengelola sumber daya data organisasi agar dapat memenuhi
kebutuhan informasi pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis mereka.

2.2 Organisasi Data

Komputer pada awalnya digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang


membutuhkan kalkulasi angka yang rumit dan membosankan yang membutuhkan sedikit
input dan output. Dewasa ini perusahaan membutuhkan jumlah input dan output yang sangat
besar. Perusahaan sering kali membutuhkan komputer untuk memecahkan masala yang sama
dengan input yang berbeda secara berulang kali. Perusahaan menyimpan data yang cukup
besar di sistem informasi berbasis komputernya karena perusahaan tersebut melakukan begitu
banyak transaksi bisnis. Agar dapat menggunakan data dan terhndar dari kekacauan konsep
“data” telah dipecah dan dikurangi menjadi konsep yang lebih kecil yang akan menyediakan
balok-balok pembangun yang dapat dikombinasikan untuk meghasilkan kembali data awal
dalam suatu bentuk yang terorganisasi dan dapat diakses.

Hirarki data

Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field
data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang bergbung untuk membentuk
file. Field Data adalah unit data yang terkecil; mencerminkan jumlah data yang terkecil yang
akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode mata kuliah.
Record adalah suatu koleksi field-field data yang saling berhubungan. File adalah koleksi
record yang saling berhubungan, seperti satu file dari seluruh record yang berisi field kode-
kode mata kuliah dan namanya. Basis data adalah sekumpulan file yang berada dibawah
kendali piranti perangkat lunak sistem manajemen atau data perusahaan yang dikendalikan

3
dan di administrasikan oleh sistem manajemen basis data. Bisa dikatakan bahwa basis data
adalah kumpulan dari semua data berbasis komputer.

Spreadsheet sebagai basis data sederhana

Tabel yang berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam suatu spreadsheet. Konsep
tabel merupakan konsep yang penting, karena struktur basis data relasional, secara konseptual
serupa dengan sekumpulan-sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan. Sebagian besar
istilah yang digunakan oleh spesialis informasi yang berkerja dengan sistem menejemen basis
data akan berhubungan dengan istilah-istilah yang dipergunakan untuk menjelaskan tabel-
tabel, tetapi dengan beberapa istilah dan konsep tambahan yang dibutuhkan .

Flat files

Flat file (file datar) adalah suatu tabel yang memiliki kolom-kolom yang berulang.
Normalisasi (normalization) adalah suatu proses formal untuk menghapus field field data
yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk tetap
menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan.

Field field kunci

Kunci (Key) di suatu tabel adalah suatu field (kombinasi field) yang berisi satu nilai
yang secara unik mengidentifikasi masing–masing record di dalam tabel. Kandidat kunci (key
candidate) adalah sebuah field yang secara unik mennggidentifikasi masing-masing baris
tabel namun tidak dipilih menjadi kunci.

Tabel-tabel yang berhubungan

Tabel-tabel tersebut berbagi satu field yang sama, yaitu Kode, dan nilai field Kode
menentukan baris-baris mana didalam tabel yang tergabung secara logis.

2.3 Struktur Basis Data

Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih
efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data.

Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang menyimpan struktur
basis data, data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam basis data, nama-nama formulir,
jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh
uraian field lainnya.

4
Struktur basis data hierarkis

Struktur hirarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data, subkelompok, dan


beberapa subkelompok lagi, seperti cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan sebuah
record dari satu cabang ke cabang lainnya mengharuskan sistem manajemen basis data
tersebut menavigasi kembali ke persimpangan umum dari cabang-cabang tersebut. Struktur
hierarkis memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien, khususnya ketika sebagian
besar record di dalam basis data akan digunakan dalam suatu aplikasi. Namun, ketika para
manajer hanya menginginkan sedikit record terpilih saja dari sejumlah besar record di dalam
basis data, struktur hierarkis menjadi tidak efisien. Hal ini karena setiap record basis data
hierarkis memiliki satu field yang menunjuk pada alamat penyimpanan dari record logis
berikutnya di dalam basis data. Record-record tidak harus disimpan dengan susunan fisik
yang berurutan di dalam suatu alat penyimpanan. Satu pointer akan menunjukkan record
yang "berikutnya secara logis" (record setelahnya), dan sistem manajemen basis data akan
mengambil record yang "berikutnya secara logis." Akan tetapi, keputusan managerial
mungkin hanya membutuhkan satu record yang spesifik untuk menghadapi suatu masalah
bisnis. Seorang manajer menginginkan satu record pesanan penjualan tertentu untuk
menghadapi keluhan pelayanan dari seorang pelanggan tertentu, dan bukannya sebuah daftar
yang berisi ribuan pesanan pembelian yang diterima pada hari itu.

Struktur basis data jaringan

Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan record-


record tertentu. Ia memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada semua record lainnya
di dalam basis data Gugus Tugas Basis Data yang merupakan subkomite dari CODASYL
mengeluarkan spesifikasinya untuk struktur basis data jaringan pada tahun 1971. Struktur
jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk menarik balik hingga kembali ke
"cabang" yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap record dalam basis data
dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis data, ibaratnya seperti meloncat ke
setiap cabang pada sebuah pohon. Akan tetapi, rentang kemungkinan koneksi yang begitu
lebar ini juga merupakan kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah
praktis. Mengizinkan setiap record menunjuk ke record-record yang lainnya akan terlalu
kacau. Bahkan profesional sistem informasi sekalipun akan mengalami kesulitan dalam
mengembangkah dan menggunakan basis data dengan menggunakan struktur jaringan.

Struktur basis data relasional

5
Sekumpulan basis data seperti ini terlihat seperti sekumpulan table-tabel yang mirip
seperti tabel-tabel spreadsheet. Relasi diantara table tidak disimpan sebagai petunjuk atau
alamat; sebagai gantinya, relasi antar table bersifat implisit. Jika struktur hierarkis dan
jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik (physical^ relationship) di dalam bentuk alamat-
alamat penyimpanan, relasi dalam struktur basis data relasional adalah implisit. Relasi
implisit (implicit relationship) dapat secara tidak langsung berasal dari data. Ketika terdapat
satu field (kolom) data yang sama dalam dual tabel maka record (baris) dari kedua tabel
tersebut akan dapat digabungkan ketika nilai-nilail field datanya sama. Inilah cara bagaimana
kita telah menggabungkan bersama tabel-tabel JURUSAN dan MATA KULIAH dengan
menggunakan nilai-nilai dalam field Singkatan, Konsep dari suatu struktur basis data yang
terdiri atas tabel-tabel di mana relasi terbentuk secara implisit dengan mencocokkan nilai-
nilai dalam field data yang sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan
penggunaan memiliki arti yang sangat penting. Ketika organisasi menjadi lebih "datar"
(ketika telah direorganisasikan sehingga memiliki lapisan manajemen yang lebih sedikit),
akan terdapat lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpulkan data dari sistem
berbasis komputer dan membuat laporan bagi manajer. Para manajer dan staf profesional
harus mengakses informasi secara langsung dari suatu basis data agar dapat mendukung
pengambilan keputusan yang mereka lakukan. Struktur mirip tabel dari sistem manajemen
basis data relasional adalah sebuah format yang dapat dipahami dengan cepat oleh manajer
maupun staf profesional.

2.4 Contoh Basis Data Relasional


Contoh-contoh field data, tabel, dan relasi di antara tabel akan memberikan latar
belakang untuk konsep-konsep basis data yang akan disajikan. Suatu basis data jadwal telah
dibuat dari tabel-tabel yang telah digunakan. Basis data akan memecahkan informasi kedalam
beberapa tabel karena jika informasi hanya disimpan pada satu tabel, maka akan terdapat
banyak nilai field data yang terduplikasi sehingga menyebabkan data menjadi berulang
(redundant). Basis data akan mengurangi pengulangan data dalam tabel-tabel.
Basis data akan meningkatkan konsistensi data dan akurasi data. Ini merupakan
masalah yang sangat penting. Manajer mengambil keputusan yang sangat penting bagi
operasi perusahaan dan oleh sebab itu, mereka membutuhkan data yang akurat dan konsisten
dengan data lain dalam basis data. Mengurangi jumlah pengulangan data adalah hal yang baik,
tetapi konsistensi dan akurasi data merupakan suatu hal yang vital.
 Basis Data Jadwal

6
Contoh yang dipergunakan di sini diimplementasikan pada piranti lunak sistem
menejemen basis data Microsoft Access, namun implementasi ini akan serupa pada
setiap produkk basis data relasional lainnya. IBM, Oracle, Microsoft, dan banyak
perusahaan lain menyediakan peranti lunak sistem menejemen basis data relasional.
 Konsep Basis Data
Ketika pengguna memikirkan record di dalam suatu basis data, mereka secara intuitif
akan merasa bahwa urut-urutan record yang ditampilkan dalam sebuah laporan
merupakan cerminan dari urut-urutan penyimpanan record tersebut di dalam disk
komputer. Suatu system manajemen basis data dapat menampilkan data ini dalam
suatu urut-urutan yang logis dan secara intuisif tepat, meskipun masing-masing record
dari basis data tersebut dapat tersebar, dan terletak di seluruh ruang penyimpanan
komputer. Dua sasaran utama dari konsep basis data adalah untuk meminimalkan
pengulangan data dan untuk memperoleh independensi data. Pengulangan data seperti
ini akan membuang-buang ruang penyimpanan, memperlambat pemrosesan record,
dan membuat data tidak konsisten.

Independensi data (data independence) adalah kemampuan untuk melakukan


perubahan pada struktur data tanpa melakukan perubahan pada program-program aplikasi
yang memproses data. Sebagai contoh, program komputer untuk memproses pesanan
pembelian adalah program yang terpisah dari data pesanan pembelian yang disimpan di
dalam basis data. Independensi data tercapai dengan menempatkan spesifikasi data di
dalam tabel-tabel dan kamus yang secara fisik terpisah dari program.

Ukuran field Kode dapat ditingkatkan dari 8 menjadi 10 karakter di dalam definisi
tabel tanpa memengaruhi aplikasi apa pun yang menggunakan field Kode. Ketika
program-program komputer melakukan akses langsung ke file-file data untuk mengambil
data, mereka haras secara eksplisit menyatakan format data. Hal ini akan memerlukan
kode program komputer untuk ditulis ulang jika "Jumlah karakter untuk Kode mengalami
perubahan dari 8 menjadi 10. Jika terdapat 25 aplikasi komputer yang membutuhkan
akses ke field Kode, maka seluruhnya akan perlu dimodifikasi. Dengan independensi data,
tidak diperlukan penulisan ulang kode komputer lagi, karena satu-satunya perubahan
hanyalah pada definisi dari field tersebut di dalam basis data.

Kamus data (data dictionary) mencakup definisi dari data yang disimpan di dalam
basis data dan dikendalikan oleh sistem manajemen basis data. Struktur basis data yang

7
dimuat dalam kamus data adalah kumpulan dari seluruh definisi field, definisi tabel, relasi
tabel, dan hal-hal lainnya. Nam* field data, jenis data (seperti teks atau angka atau
tanggal), nilai-nilai yang valid untuk data, dan karakteristik lainnya akan disimpan dalam
kamus data. Perubahan-perubahan pada struktur data hanya dilakukan satu kali dalam
kamus data; program-program aplikasi yang mempergunakan data tidak akan ikut
terpengaruh.

2.5 Membuat Basis Data


Konsepnya pembuatan sebuah basis data akan melibatkan tiga langkah utama, yaitu:
Menentukan data yang anda butuhkan, Menguraikan data tersebut, dan Memasukkan data
kedalam basis data.
 Menentukan kebutuhan data

Menentukan data yang perlu dikumpulkan dan disimpan adalah langka penting dalam
mencapai suatu system informasi berbasis computer, kita dapat menggunakan 2
pendekatan dasar untuk menentukan kebutuhan data yaitu Pendekatan pada
proses(process-oriented) dan pemodelan perusahaan.

Pendekatan yang berorientasi pada proses disebut dengan pendekatan yang


berorientasi pada masalah (problem-oriented approach) dan pemodelan yang berorientasi
pada proses (process oriented modeling). Untuk mendefinisikan kebutuhan data pada
pendekatan ini memiliki langkah-langkah berikut :

1. Mendefinisikan masalah

2. Mendefinisikan keputusan yang dibutuhkan

3. Menjabarkan kebutuhan informasi

4. Menentukan pemrosesan yang dibutuhkan

5. Menentukan spesifikasi kebutuhan data

Alasan mengapa pendekatan process-oriented kadang-kadang disebut pendekatan


problem-oriented adalah karena dimulai dengan masalah.

Pendekatan pemodelan perusahaan, Kekuatan pada pendekatan ini adalah mengambil


keuntungan dari sudut pandang sumber daya data perusahaan yang luas, dan memiliki
kelemahan yaitu kesulitan dalam mengaitkan data dari suatu masalah bisnis ke data dari
masalah bisnis yang lainnya. Kelemahan itu dapat diatasi dengan menentukan seluruh
kebutuhan data perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut dalam basis data.

8
 Diagram Relasi Entitas

Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan dengan


namanya,berhubungan dengan data didalam entitas dan hubungan antar entitas.ketika
pengguna dan specialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang kebutuhan data
untuk suatu system informasi,mereka akan berbicara mengenai pengumpulan field-field
data yang saling berhubungan (Entitas) daripada field-field data individu.Tabel
merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit yang ukurannya kecil yang
mengikuti aturan-aturan struktur basis data.satu entitas dapat berubah menjadi satu
table,namun sering kali satu entitas dipecah menjadi menjadi beberapa table. ERD adalah
tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada table.

Tindakan “Menjual produk” dapat termasuk menentukan apakah produk masih dalam
persediaan, menurunkan jumlah unit produk di dalam persediaan, menurunkan jumlah unit
produk di dalam persediaan berdasarkan jumlah pesanan, dan kemungkinan melakukan
pemesanan lebih banyak produk dari pemasok jika persediaan telah berada pada tingkat
pemesanan kembali. Diagram kelas masih merupakan penyajian data konseptual di tingkat
atas, namun penambahan tindakan yang akan diambil diatas data dapat membantu
memperjelas rancangan spesifik tabel-tabel di dalam basis data.

2.6 Menggunakan Basis Data


Kita biasanya berinteraksi dengan basis data dari sebuah computer pribadi meskipun
data tersebut berada di tempat lain dalam jaringan. Laporan dan formulir, query merupakan
metode umum yang digunakan untuk mengakses data yang di simpan dalam suatu sistem
manajemen basis data.
 Laporan dan Formulir

Mayoritas interaksi pengguna dengan basis data adalah melalui laporan dan formulir.
Sebagian besar vendor piranti lunak menejemen lunak basis data menawarkan GUI yang
memudahkan pembuatan formulir dan laoporan. Kebanyakan laporan dan formulir yang
dibutukan oleh pengguna dapat dibuat tanpa bantuan dari profesional system informasi.
Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah dalam formatnya. Formulir secara
tipikal menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data
dan biasanya tidak melakukan agregasi data dari banyak table basis data. Perbnedaan terbesar
antara formulir dan laporan adalah bahwa formulir memiliki kemampuan ini namun jarang
dipergunakan, perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah bahwa formulir dapat

9
digunakan untuk menambah, menghapus dan memodifikasi record-record basis data.
Menunjukkan bahwa sebuah formulir untuk memasukkan matakuliah ke dalam basis data.
Formulir ini dikembangkan Access, tetapi ia mewakili formulir lain yang dihasilkan oleh
sebagian besar piranti lunak DBMS paling besar.

Navigasi pengguna dapat melakukan navigasi dari satui record berikutnaya dengan
mempergunakan navigasi yang berada di bagian bawah formulir. Icon pada baris navigasi
memerintahkan formulir untuk membuat satu record baru. Formulir memungkan
dilakukannya pembuatan record bariu maupun modivasi record-record yang sudah ada.

Akurasi Formulir akan menjalankan definisi field data yang telah ditentukan ketika basis
data dibuat. Definisi-definisi tersebut dapat menentukan nilai-nilai valid tertentu, rentang data
untuk nilai-nilai numeric. Dan aturan-aturan yang lain yang mendukung akurasi. Ia juga dapat
menerapkan aturan-aturan yang berada berada diluar jangkauan nilai-nilai data pada aplikasi
area bisnis tertentu, bukannya satu aturan nialai umum yang berlaku bagi keseluruhan
pengguna basis data.

Konsistensi adalah hal yang sangat penting ketika nilai-nilai field dalam satu table
dipergunakan untuk menggabungkan recordnya ke table yang lain. Jika seseorang pengguna
salah memasukkan nilai field, maka artinya record tersebut tidak akan digabungkan ke tabel-
tabel yang lain. Perhatikan bahwa satu menu drop-down ditampilkan kepada pengguana
untuk memasukkan nilai. Field yang diberi label jurusan yang menawarkan akan terkait
dengan field singkatan dalam table MATA KULIAH. Field tersebut menghubungkan satu
record table MATAKULIAH ke satu record dalam table JURUSAN. Menu drop down hanya
akan menampilkan nilai-nilai yang telah dimasukkan ke dalam field Singkatan dari table
JURUSAN, jadai entri-entri didalam formulir kana dibatasi agar konsisten diantara table.

Penyaringan. Basis data dapat memiliki jumlah data yang luar biasa banyaknya.
Pengguna mungkin ingin menyaring record yang ingin dilihat dengan menggunakan formulir
ini. Setiap field dalam formulir dapat membuat filter sehingga hanya mata kuliah tingkat tiga
yang akan ditampilkan. Penyaringan membantu mengatasi kelebihan informasi. Ia juga
dapat ,membatsi akses seseorang pengguna terhadap data dalam basis data jika ada beberapa
record tertentu yang ingin dirahasiakan.

Subformulir. mengilustrasikan kombinasi formulir dan subformulir. Ketika pengguna


memasukkan informasi matakuliah, pada waktu yang bersamaan mereka mereka juga dapat
memasukkan informasi mengenai proyek-proyek.

10
Laporan adalah data teragregasi dari basis data yang diformat dengan cara yang akan
membantu pengambilan keputusan. Sebagi contoh: adalah laporan yan menampilkan setiap
jurusan dengan daftar matakuliah yang diajarkandan proyek yang diisyaratkan untuk
matakuliah tersebut.

Satu asumsi dibuat oleh penghasil laporan yaitu jika tidak terdapat detail pada record
pada tingkat terendah, maka record pada tingkat terendah, maka record pada tingkat tertinggi
untuk detail tersebut hendaknya tidak perlu ditampilkan. Mengilustrasikan bahwa table
JURUSAN berhubiungan ke bawah dengan table MATA KULIAH , yang selanjutnya
berhubungan kebawah dengan table PROYEK. Kecuali jika terdapat entry yang berhubungan
dalam table PROYEK, maka entry tebekl MATA KULIAH tidak akan ditampilkan. Jika tidak
ada record dari table MATA KULIAH yang dipergunakan maka record JURUSAN juga tidak
akan ditampilkan.

Mengharuskan laporan menampilkan record bahkan ketika tidak ditemukan record yang
sama di table yang lebih rendah adalah suatu pekerjaan yang mudah. Tetapi jika para
penggumna tidak mengetahui bahwa laporan yang dibuat dengan aturan standart dapat
pengecualian record-record tertentu, maka mereka dapat mengambil keputusan yang kurang
terinformasi dengan baik.

 Query

Beberapa pengguna ingin melangkah lebih jauh dari laporan dan formulir untuk
memberikan pertanyaan langsung ke basis data. Queryadalah suatu permintaan kepada basis
data untuk menampiolkan record-record yang dipilih. System manejemen basis data biasanya
memberikan antarmuka yang mudah untuk digunakan bagi para pengguna.
Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi
record-record yang ditampilkan berdasarkan stu kumplulan criteria tertentu.
Konsep Query by-exemple adalah suatu hal yang signifikasi karena pentingnya arti seorang
manejer dapat melakukan akses langsung atas nilai-nilai basis data. Formulir dan laporan
dapat menampilkan sejumlah hasil yang menampilkan sejumlah hasil yang mengaburkan hal-
hal yang sebenarnya ingin ditemukan oleh menejemen. Menejer dapat memanfaatkan QBE
untuk dapat dengan cepat menemiukan data tertentu untuk memecahkan masalah.

Pemrosesan basis data lanjutan

Pemrosesan analitis On-Line Analytical Processing (OLAP) telah menjadi hal yang
semakin umum dalam piranti lunak system menejemen basis data. Vendor-vendor

11
memasukkasn fitur ini untukl memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan
statistic cross-tabulation. Sebagai contoh, salah satu field dalam table PROYEK berisi angka
nilaoi yang diberikan untuk proyek. Jika anda ingin mengetahui jumlah dari seluruh nilai
untuk proyek-proyek dalam setiap matakulih di setiap jurusan, maka OLAP akan berguna.
Data mining, data marts dan data werehousing mengacu pada kelompok konsep yang melihat
data perusahaan sebagau sebuah peti harga yang harus dibuka, diperiksa dan dikuasai.
Ketiganya memusatkan perhatian pad metodologi yang menawarkan akses yang cepat kepada
para pengguna.

Knowledge discovery (penemuan pengetahuan) adalah konsep menarik lainnya. Dengan


berkembangnya basis data dan semakin banyaknya jumlah data yang disimpan, bagaimana
para pengguna dapat mengetahui seluruh relasi diantara data? Apakah terdapat data yang
penting dalam bais data yang tidak dipergunakan? Knowledge mencoba untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan diatas dengan menganalisis pengguna data dan kesamaan data
diantara table-tabel berbeda
2.7 Personel Basis Data

Terdapat beberapa personel penting yang berkaitan dengan basis data. Administrator basis
data memiliki tanggung jawab teknis maupun menejerial atas sumber daya basis data.

Administrator Basis Data

Spesialis informasi yang ahli dalam mengembangkan, menyediakan dan mengamankan basis
data adalah administrator basis data. Administrator basis data mengawasi seluruh aktivitas
basis data. Mereka harus memiliki keahlain menejerial maupun keahlian teknis yang tinggi.
Tugas-tugas DBA dapat dibagi menjadi empat area utama:perencanaan, implementasi operasi
dan keamanan:

Perencanaan basis data

Mencakup bekerja dengan menejer-menejer area bisnis dalam mendefinisikan kebutuhan data
perusahaan.

Implementasi basis data

Terdiri atas pembuatan basis data untuk mengikuti spesifikasi dari sistem manajemen basis
data yang dipilih, maupun menyiapkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur bagi
pengguna basis data.

12
Operasi basis data

Meliputi penawaran program-program pendidikan bagi para pengguna basis data dan
memberikan bantuan jika dibutuhkan.

Keamanan basis data

Meliputi pengawasan aktivitas basis data dengan menggunakan angka statistik yang diberikan
oleh sistem menejemen basis data.

Programer Basis Data

Programmer basis data menunjukkan spesialisasi dan seleksi tingkat tinggi. Mereka
sering kali memiliki lebih banyak pengalaman dan pelatihan daripada programmer-programer
lain yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu alasannya adalah bahwa basis data merupakan
pusat penyimpanan fakta bagi perusahaan. Jika terjadi kesalahan pemrogaman di dalam basis
data, maka konsekuensinya akan dapat dirasakan oleh pengguna dalam jumlah yang sangat
besar. Karena alas an ini, perusahaan menginginkan para programmer basis data-nya dipilih
dari personel paling ahli yang tersedia.Programer basis data sering kali menuliskan kode
untuk memecah dan/atau mengagresasikan data basis data. Seorang pengguna kemudian
men-download data yang telah dikumpulkan secara efisien ini dari sumber daya computer
perusahaan ke computer pribadinya. Salah satu keuntungan salah satu keuntungan adalah
basis data perusahaan hanya diakses satu kali saja, dan pemrosesan basis data lebih lanjut
akan terjadi hanya pada sumber daya komputasi pengguna, sehingga memberikan tingkat
efesiensi yang lebih tinggi bagi penggunaan basis data. Keuntungan lainnya adalah bahwa
pengguna tidak perlu mengakses sepenuhnya basis data perusahaan, dan karena seseorang
pengguna akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan kesalahan dari pada
seseorang programmer basis data, maka basis data tersebut menjadi lebih aman.

Pengguna Akhir

Pengguna akhir tidak dapat diabaikan sebagai personel penting yang berinteraksi
dengan basis data. Mereka membuat laporan dan formulir memberikan query kepada basis
data dan menggunakan jawaban dari basis data mereka untuk pengambilan keputusan yang
akan mempengaruhi perusahaan dari unsure pokok lingkungannya. Peranti lunak system
manajemen basis data telah mengalami evolusi dengan mendorong interaksi oleh para
pengambil keputusan. pengguna tidak perlu mengetahui bagaimana cara membuat kode dari
bahasa query terstruktur. Formulir query-by-example memungkinkan poengguna memilih

13
beberapa pilihan dan menjalankan query. Semakin mudahnya penggunaan telah
menimbulkan kenaikan penggunaan oleh pengguna terakhir, yang selanjutnya dapat
menyebabkan meningkatnya jumlah kesalahan yang dilakukan oleh pengguna akhir.

System manajemen basis data membuat asumsi-asumsi mengenai apa yang diinginkan
oleh pengguna pada saat mereka meng-klik melalui antar muka basis data. Kecuali jika
pengguna mengetahui asumsi-asumsi yang dibuat, data yang ditampilkan mungkin bukanlah
hal yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Pengguna memerlukan pelatihan dalam
system basis data sehingga sumber daya basis data akan dapat menjadi aset yang sebenarnya
dalam pengambilan keputusan.

2.8 Menempatkan Sistem Manajemen Basis Data Dalam Persfektif

Sistem manajemen basis data atau DBMS merupakan perangkat lunak yang dapat
melakukan utilisasi dan mengola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS juga di
rancang untuk melakukan manipulasi data secara lebih muda. Sebelum adanya DBMS, data
pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan,
mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan
efisien.

Melalui manajemen basis data, memungkinkan bagi kita untuk membuat sebuah basis
data, memelihara isisnya dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa
harus menggunakan pemrograman komputer dengan biaya yang mahal.setiap teknologi
informasi memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing dan begitu juga sistem
manajemen basis data.

Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:

a. Kepraktisan DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil


namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
b. Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan
dengan cepat.
c. Mengambil data secara cepat, praktis
d. Meningkatkan keamaanan data
e. Mengurangi kejemuan; Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan
bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya

14
f. Update to date; Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.
g. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
h. Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
i. Meningkatkan keamanan data
j. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
k. Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data

Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:

a. Biaya Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat
cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola
basis data tersebut.
b. Mempekerjakan dan mempertahankan DBA
c. Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas,
sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
d. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen
database agar dapat diperolehh struktur dan relasi data yang optimal.
e. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal disc maupun internal memory agar
DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
f. Kebutuhan akan sumber daya resources biasanya cukup tinggi.
2.9 Contoh Kasus

SBU Kemitraan PT Sierad Produce Tbk menjalankan bisnis utama dibidang agro
industri dengan sistem kemitraan pembesaran ayam broiler (contract farming), dimana SBU
Kemitraan adalah inti sedangkan peternak-peternak yang bekerja sama disebut dengan mitra
atau plasma. Masing-masing pihak dalam kerjasama ini memiliki modal, inti berupa sarana
produksi peternakan (sapronak) sedangkan mitra berupa kandang dan tenaga kerja. Aktivitas
bisnis yang dilakukan oleh SBU Kemitraan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan rekrutmen para peternak yang akan dijadikan mitra dengan dasar kondisi dan
kelayakan kandang.

2. Untuk mitra yang telah bekerja sama, SBU Kemitraan menerapkan pemilihan mitra
untuk dilakukan chick-in day old chick (DOC) berdasarkan performance produksi
mitra sebelumnya.

15
3. Sapronak yang terdiri dari DOC, feed, obat vaksin dan kimia (OVK) diperoleh SBU
Kemitraan dari para pemasok baik dari group Sierad, yaitu SBU Feemilldan SBU
Breeding ataupun dari pemasok luar.

4. Sapronak ini dikirimkan ke mitra, dan kemudian dilakukan aktivitas pembesaran DOC
Broiler oleh mitra selama 35 hari. Di dalam proses produksi yang dilakukan oleh mitra,
SBU Kemitraan juga memberikan panduan teknik oleh para PPL yang dimilikinya.

5. Monitoring performance produksi ayam yang dibesarkan oleh mitra, yang dilakukan oleh
PPL adalah terkait dengan mortalitas (kematian), feed intake (pemakaian pakan),
bodyweight (bobot ayam), feed consumption ratio (rasio pemakaian pakan dengan bobot
ayam atau disebut juga dengan average daily gain), pemakaian obat dan kondisi
ayam broiler.

6. Setelah melalui proses pembesaran selama 35 hari, DOC broiler akan menjadi
livebird yang siap dijual kepada konsumen (broker, rumah potong ayam, bakul,
dan individu).

7. Proses selanjutnya adalah proses barter antara piutang sapronak yang dibelioleh mitra
dengan utang livebird SBU Kemitraan kepada mitra. Hasil dari proses barter ini adalah
pembayaran laba ke mitra melalui transfer bank.

8. SBU Kemitraan menerima pembayaran dari pelanggan livebird dalam 4-5 hari setelah
penjualan yang ditransfer ke bank. Demikian juga melakukan pembayaran utang ke
pemasok sapronak.

Dari nature aktivitas bisnis yang dipaparkan diatas menjelaskan bahwa SBU
Kemitraan PT Sierad Produce memiliki database yang saling terkait satu dengan yang lain,
terdiri dari data-data sebagai berikut:

 Data Mitra

 Data Pemasok dan Pembelian

 Data Pelanggan dan Penjualan

 Data PPL

 Data Cash Management (Collection dan Payment)

 Data Produksi

16
SBU Kemitraan memiliki network yang merupakan bagian dari PT Sierad Produce
yang telah digunakan untuk penerapan e-Business System pada aktivitas bisnisnya.
Network yang dimiliki menggunakan Telkom VPN-IP dan internet cloud. Dimana
mengubungkan semua SBU Sierad ke dalam satu jaringan dan server. Untuk software ERP,
SBU Kemitraan menggunakan Microsoft Dynamics Axapta dengan menggunakan Microsoft
SQL Server yang merupakan sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS)
produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan
implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft. Server ini adanya
di kantor pusat. Kantor cabang di daerah juga telah menggunakan software. Microsoft
Dynamics Axapta yang dihubungkan dengan jaringan Telkon VPN-IP, sehingga transaksi
yang dijalankan bersifat real-time dan tersentralisasi di server pusat.

17
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hadirnya teknologi komputer telah memberikan kontribusi yang sangat positif dalam
sytem manajemen basis data. Bagi manajer, kehadiran computer dalam manajemen basis data
memberikan kemudahan pengambilan keputusan yang akurat disertai data- data yang di
dapatkan.

Manajemen Basis data merupakan metode bagi para pemimpin perusahaan/ manajer
dalam upaya pengambilan keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan. Hadirnya
terkonogi komputer telah membawa perubahan besar bagi aktifitas sistem informasi
manajemen. Bahwa manajemen basis data yang berbasis komputer dapat menyajikan
informasi (sebagai bahan dalam pengambilan keputusan) yang bermutu, bernilai , dan
berkualitas yaitu informasi yang relevan bagi perusahaan organisasi, yang akurat dan tentu
saja informasi tepat waktu atau tidak basi.

3.2 Kritik dan Saran


Sebaiknya para user menggunakan DBMS karena menyediakan saran antar muka
(interface) dalam mengakses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan atau detail
tentang cara data direkam dan dipelihara.

18
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization, Management
Support, Internal Control, and User Competence on Accounting Information System
Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758. 

Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education, Accounting
Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of MSME ’ s
Financial Reports. (3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573

Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro, Small
and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and
Location of Islamic Banks). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences,
(2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775

Putra, Y. M. (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-
826. https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129

Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical Testing of
Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA International Journal of
Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.

19

Anda mungkin juga menyukai