DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
MULIANI (190420035)
JURSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehinngga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PENGEMBANGAN
SISTEM MANAJEMEN DATABASE ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Rayyan Firdaus, S.E,M.Si.Ak selaku dosen mata kuliah sistem informasi
manajemen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
suatu orgainisasi di mana sitem informasi menghasilkan hasil keluaran dengan menggunakan
masukan dan berbagai proses yng diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan manajemen. Database manajemen sistem merupakan perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengola, dan mengendalikan pengaksesan
basis data. Tugas dari database manajemen sistem adalah menyediakan lingkungan yang
nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan datas dari basis data. Pengelolaan
manajemen basis data membutuhkan suatu perangkat / tools untuk dapat mengelolanya,
sehingga manajemen basis data dapat terus dikelola dan terus ditingkatkan kinerjanya.
Dengan adanya sistem informasi maka suatu organisasi akan berusaha untuk lebih kompetitif
dan efisien yang pada akhirnya menambah nilai untukmendapatkan, mengubah dan
mendstribusikan informasi denagn tujuan meningkatkan pengmabilan keputusan,
meningkatkan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan organisasinya. Sebuah sistem
Informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi
penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambila keputusan.
Sedangkan dari tahun ke tahun sistem informasi semakin maju, semakin modern dan
semakin luas cakupan informasinya. Pengembangan sistem iformasi dimulai dari tigkat
kebutuhan masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi maka akan
semakin cepat pula sistem informasi mengalami pengembangan. Informasi yang disampaikan
pun berkembang. Dari sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.
1. DATABASE
Data adalah fakta baik dalam bentuk angka – angka, huruf – huruf ataupun yang dapat
digunakan sebagi input dalam proses untuk menghasilkan informasi. Data dalam database
bisa diartikan sebagai data yang tersimpan (walaupun sebernarnya tidak akan tersimpan
untuk jangka waktu yang lama) didalam komputer. Data mengemukakan ada tiga macam data
sebagai berikut :
Aplikasi database adalah program aplikasi yang digunakan untuk melaksanakan sederet
kegiatan yang ditentukan oleh pemakai. Beberapa operasi dasar yang dilakukan oleh aplikasi
database :
1. Menambah data
2. Membaca data
3. Mengubah data
4. Menghapus data
Orang atau departemen yang bertanggung jawab dalam mengelola database disebut DBA
(bagian DBA/Database adminisrtator) yang memiliki tanggung jawab dalam :
• Mengelola data dan DBMS baik secara logis maupun secara fisik
• Menentukan konfigurasi hardware dan software pendukung sistem informasi
keseluruhan
• Menyusun kebijaksanaan dan standar untuk menghubungkan sistem informasi dan
pemakai dari sistem tersebut.
Hirarki Data :
Manajemen data dalam arti luas bahwa perusahaan sudah mengelola data/informasi
dengan baik bila sudah menggunakan atau menerapkan IRM (information resource
management/Manajemen sumber daya informasi) yang komponennya meliputi
hardware, software, brainware, prosedur dan database.Ad.
1) Mangumpulkan Data
2) Menjaga dan mengadakan pengujian terhadap integritas data
3) Menyimpan data
4) Memelihara data
5) Mengamankan data
6) Mengorganisasikan data
7) Mencari data
6. MEMBUAT DATABASE
Pembuatan database mencakup tiga langkah utama :
1) Menentukan kebutuhan data
Menentukan kebutuhan data yang harus disimpan dalam database merupakan salah
satu langkah kunci untuk mencapai sukses dalam penyusunan sistem informasi berbasis
komputer (CBIS)
• Pendekatan dalam menentukan kebutuhan data :
• Pendekatan yang berorientasi kepada masalah
• Pendekatan yang berorientasi kepada model perusahaan
• Pendekatan gabungan antara dua pendekatan diatas
2) Menjelaskan data - data yang dibutuhkan tersebut
Untuk memberi makna terhadap daftar data yang diperoleh, maka setiap data - data atau
elemen - elemen data tersebut diberi penjelasan. Bahasa untuk menjelaskan isi data
disebut dengan Data Description Languange yang merupakan fasilitas dalam DBMS yang
memberikan kesempatan kepada user untuk menjelaskan tentang spesifikasi data.
3) Memasukkan data tersebut kedalam database
B. Metode Prototyping
Secara umum tujuan pengembangan sistem informasi adalah untuk memberikan
kemudahan dalam penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu,
meningkatkan pengendalian, mendorong pertumbuhan, meningkatkan produktivitas serta
profitabilitas organisasi. Karakteristik dari suatu sistem informasi manajemen yang
lengkap tergantung tergantung dari masalah yang dihadapi, proses pengembangannya dan
tenaga kerja yang akan dikembangkannya. Metode prototyping sebagai suatu paradigma
baru dalam pengembangan sistem informasi manajemen, tidak hanya sekedar suatu
evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus
merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen. Metode ini
dikatakan revolusi karena merubah proses pengembangan sistem informasi yang lama
(SDLC) Prototyppe tersebut adalah sistem informasi yang menggambarkan hal-hal
penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototype sistem informasi bukanlah
merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali,
dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain bila perlu.
Istilah prototyping dalam hubungannya dengan pengembangan software sistem informasi
manajemen lebih merupakan suatu proses, bukan protoype sebagai suatu produk.
Prototipe merupakan model kerja dari sebuah sistem informasi manajemen yang
belum lengkap. Istilah prototipe, pada saat pengembangan sistem informasi,
menghasilkan suatu demonstrasi praktis dari software komputer yang dihasilkan.
Metode prototyping dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam
rangka menyempurnakan prototipe yang sudah ada sehingga pada akhirnya dapat
menghasilkan sistem informasi manajemen yang dapat diterima dan perubahan-
perubahan yang terjadi dianggap merupakan bagian dari proses pengembangan itu
sendiri.Keterlibatan user dalam proses pengembangan sistem informasi merupakan bagian
dari proses pengembangan yang akan mempengaruhi kualitas akhir dari sistem
informasi manajemen yang akan dihasilkan.
C. Teknik Joint Application Development (JAD)
Joint application Development (JAD) adalah suatu kerja sama yang terstruktur antara
pemakai sistem informasi (users), manajer dan ahli sistem informasi untuk menentukan dan
menjabarkan permintaan pemakai, teknik-teknik yang dibutuhkan dan unsur rancangan
eksternal (input, output, dan tampilan).
Tujuan dari JAD ini adalah memberi kesempatan kepada user dan manajemen
untuk berpartisipasi secara luas dalam siklus pengembangan sistem informasi. Luasnya
partisipasi yang diberikan kepada user dan manajemen ini memberikan beberapa manfaat :
Hampir semua teknik JAD dijadwalkan untuk bekerja cepat. Dengan bimbingan
analis sistem informasi yang profesional dalam bidang JAD, kelompok kerja yang
dibentuk akan dengan cepat menentukan kunci masalah, kebutuhan, prioritas
dan alternatif pemecahan masalah dan memilih pemecahan masalah yang tepat.
Pada awal tahun 1994, organisasi pemakai sistem dan penyalur software
bekerjasama dengan akademisi membentuk Konsorsium Metode Pengembangan Sistem
yang Dinamic (Dynamic System Development Consortium/DSDM). Konsorsium ini
bertujuan untuk mengembangkan dan menindaklanjuti metode RAD, mempromosikannya,
menyelenggarakan pelatihan, mengeluarkan sertfiikat dan lain-lain.Versi pertama standar
DSDM ini telah dipublikasikan pada awal tahun. Standar tersebut menentukan tiga
faktor utama RAD, yaitu : kelompok pemakai sistem harus memiliki staf senior
yang benar-benar berdedikasi terhadap pengembangan sistem informasi yang
memudahkan mereka dalam berhubungan dengan pengembangan sistem; tim
pengembang sistem harus stabil dan memiliki kemampuan yang memadai, dan lingkup
aplikasi harus komersial dengan penentuan-penentuan permintaan yang jelas dari
kelompok pemakai sistem.Sebagai tambahan bagi ketiga faktor tersebut diatas,
DSDM merekomendasikan bahwa metode ini harus :
1) Tahap satu, masalah relatif bagi setiap orang, karena itu metode ini tidak
melihat masalah secara individu, tetapi dalam konteks situasi permasalahan yang
merupakan gabungan dari beberapa masalah yang saling berkaitan dan
berdasarkan pada apa yang kita lihat, masalah-masalah itu tidak terstruktur.
2) Tahap dua, ahli sistem mencoba menstrukturkan permasalahan dengan
mengekspresikan keterkaitan antara masalah-masalah yang muncul dengan
menyusun apa yang disebut sebagai “problematique diagram” dan “rich picture” dan
berdasarkan inilah ahli sistem akan memperoleh akar permasalahan dari sistem
terkait.
3) Tahap tiga, disusun konsep model yang terdiri dari sistem informasi yang
mungkin diterapkan dan strategi yang mungkin digunakan untuk menindaklanjuti
masalah yang dihadapi.
4) Tahap empat, tahap membandingkan antara masalah yang ditentukan pada tahap
2 dengan konsep yang disusun pada tahap 4 untuk penyusunan perubahan
yang mungkin dilakukan.
5) Tahap lima, dilakukan diskusi yang bertujuan untuk menghasilkan satu harapan dari
sistem informasi dan serangkaian strategi yang sesuai dengan kultur yang ada
untuk disesuaikan dengan masalah yang ada.
6) Tahap enam, realisasi dari tahap 5 dimana serangkaian proposal, strategi,
dan taktik disusun untuk membuat perubahan yang diharapkan dapat menyelesaikan
masalah yang dihadapi. Perubahan yang disusun tidak hanya yang berhubungan
dengan struktur dan proses masalah tetapi juga melibatkan nilai dan perilaku
manusia yang terlibat didalamnya.
F. Keterlibatan User Dalam Pengembangan
• Kebutuhan user
• Pengetahuan akan kondisi lokal
• Keengganan untuk berubah
• User merasa terancam
• Meningkatkan alam demokrasi
Tidak semua keterlibatan user ini membawa keberhasilan, ada beberapa alasan yang
menyebabkan terjadinya kegagalan diantaranya :
• Tidak tepatnya pengetahuan yang dimiliki user sehingga tidak bersedia membuat
keputusan atau memberikan pandangannya, karena user kurang memahami
dampak dari keputusan yang diambilnya
• Kurangnya pengalaman dalam menentukan keputusan karena kultur lingkungan
yang tidak mendukung dan kurangnya dukungan dari organisasi dalam
berpartisipasi untuk mengambil keputusan.
• Pengambilan keputusan terbatas pada tahapan-tahapan yang
memungkinkan user atau karyawan terlibat dalam pengambilan keputusan.
• Pengambilan keputusan terbatas pada tahapan-tahapan yang
memungkinkan user ataukaryawan terlibat dalam pengambian keputusan
• Kurangnya kesempatan untuk melakukan uji coba dan kurangnya kesempatan
untuk belajar.
Agar keterlibatan user dalam perancangan dan pengembangan sistem informasi menjadi
efektif perlu persiapan dan perencanaan dalam penyusunan struktur organisasi dan
satu prosedur yang mendukung proses pengembangan sistem informasi manajemen.Agar
dukungan user ini menjadi efektif, maka perencanaan dan perancangan kerangka kerja
dari dukungan user harus disusun secara hati-hati. Kriteria-kriteria yang harus
diperhatikan adalah :
Dukungan terhadap user pada dasarnya bisa dibagi menjadi dua bagian, yakni :
dukungan terhadap sistem informasi seperti pelatihan instruktur dan dukungan
kepada tenaga lokal atau user lainnya dalam organisasi.
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan,
mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan
efisien.
1. Kepraktisan
DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil namun
banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
2. Kecepatan
Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
3. Mengurangi kejemuan
Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia,
sedangkan mesin tidak merasakannya.
4. Update to date
Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat.
Pengembangan database biasa dimulai dengan enterprise data modeling. Enterprise data
modeling digunakan untuk menentukan lingkup dan isi umum dari database perusahaan.
Langkah ini dilakukan pada masa perencanaan sistem infomasi.
Ditujukan untuk menyelaraskan teknologi informasi dengan strategi bisnis dalam organisasi.
Harapannya adalah untuk memperoleh manfaat maksimum terhadap investasi
Tahap Perencanaan
Objek perencanaan perusahaan menentukan lingkup bisnis. Lima kunci objek perencanaan :
1. Dekomposisi fungsional
2. Enterprise data model
3. Berbagai matriks perencanaan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Data dalam database dapat diartikan sebagai data yang tersimpan (walaupun sebenarnya
tidak akan tersimpan untuk jangka waktu yang lama) didalam komputer. Aplikasi database
adalah program aplikasi yang digunakan untuk melaksanakan sederet kegiatan yang
ditentukan oleh pemakai. Proses pengembangan database yaitu menggunakan pendekatan
bottom-up yang melihat perlunya perubahan pada manajemen data. Dan salah satu
metodologi yang umum dipakai dalam pengembangan database (pengembangan sistem) yaitu
SDLC. Dan adapun tahap perencanaan yang meliputi : Identifikasi faktor perencanaan
strategis, identifikasi objek perencanaan perusahaan, dan pengembangan model perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariawan, P. 2010. Penggunaan Sistem Informasi dalam Sistem Informasi dalam Sistem
Informasi Akuntansi.