Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN SISTEM

PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DOSEN PEMBIMBING

RAYYAN FIRDAUS

DISUSUN OLEH

1. M.Rasymal Hafizi (190420047)


2. Marya Adina Nasution (190420065)
3. Nanda Putri Safwani (190420046)
4. Shefira Aini Kacaribu (190420074)
5. Dewi Septiani Sitompul (190420052)

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

2021
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Abstrak
Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun
1960an. Walaupun tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum Sistem Informasi Manajemen
didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi,
manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen juga dikenal
dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi
dan Pengambil Keputusan”. Sistem Informasi Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang
khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan
manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita
yang tersebar dalam berbagai bentuk dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan
yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi (Sentranet, 2013).

A. Sistem
Semua sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu:

1. Menerima data sebagai masukan ( input).


2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran
perkiraan dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi sebagai keluaran(output).

Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,
komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama
lain dan terpadu untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya, sistem komputer terdiri dari subsistem
perangkat keras dan subsistem perangkat lunak.

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut
ini:
a) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
(phisical system).
b) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia
(human made system).
c) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu
(probabilistic system).
d) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka
(open system).

B. Data dan Informasi


Yang berkaitan dengan sistem adalah data dan informasi. Data merujuk pada fakta-fakta baik
berupa angka-angaka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili diskripsi verbal atau kode-
kode tertentu dan semacamnya. Apabila data tersebut telah di saring dan diolah melalui pengolahan
sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data tersebut berubah menjadi informasi. Jadi
yang dimaksud dengan informasi adalah semua data yang telah diolah dan memiliki arti bagi pihak
pemakai. Dengan demikian yang dipakai orang di dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan
data.

Contoh-contoh data adalah Nomor Induk Mahasiswa yang tercatat di bagian akademik Universitas
Paramadina, Nomor Induk Kependudukan kota Jakarta Selatan yang tercatat di Kantor Capil dan
kependudukan, Jadwal penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang. Tetapi apabila seseorang
menghubungi loket bandara untuk melihat jalur penerbangan ke Jakarta lengkap dengan keterangan
kapan waktu terbang, berapa harga tiket, maka yang dia tanyakan kepetugas di bandara adalah
informasi.

Informasi adalah data yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat
karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya dalam proses
pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi yang mempunyai kualitas tinggi akan
menentukan efektivitas pengambilan keputusan.

C. Manajemen
Manajemen atau ilmu manajemen terhadap informasi. Manajemen merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan (Gaol, 2008). Dari prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan oleh seorang
manajer tercakup dalam akronim POSDCORB
(planning, organizing, staffing, directing, coordinating/controlling, budgeting).Lebih ringkas lagi,
kegiatan manajemen tercakup dalam tiga kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.

D. Sitem Informasi Manajemen


Dari semua pengertian di atas mengenai sistem, informasi, dan manajemen, Sistem Informasi
Manajemen dapat disimpulkan bahwa tujuan dibentuknya Sistem informasi manajemen adalah supaya
organisasi memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen baik yang berkaitan dengan keputusan keputusan rutin
maupun keputusan-keputusan strategis.

Lebih lengkapnya Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila di pandang perlu, dengan maksud memberikan data
kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern,
untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Sistem Informasi Manajemen merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung
dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut:

1) Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari transaksi


keuangan.
2) Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi untuk
penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan
lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3) Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system).
4) Sistem informasi personalia (personnel information systems).
5) Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
6) Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
7) Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8) Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems).
9) Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
10) Sistem informasi teknik (engineering information systems).
2. SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Pengertian Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan/ Decision – Support System( DSS)


Sistem pendukung pengambilan keputusan (DSS) adalah sistem berbasis komputer yang
interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk
menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan
manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang kompleks, serta
perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan
besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur.

DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan komputer
dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.DSS diartikan sebagai tambahan bagi para
pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas,namun tidak untuk menggantikan pertimbangan
manajemen dalam pengambilan keputusannya.

Jenis DSS yang memberikan dukungan yang sedikit lebih tinggi memungkinkan baginya
menganalisis seluruh isi file mengenai tingkat penyerapan anggaran pada unit-unit lain yang terkait.
Contohnya adalah laporan gaji bulanan pegawai yang disiapkan dari file gaji.

DSS juga memungkinkan para manajer untuk melihat dampak-dampak yang mungkin timbul
dari berbagai keputusan yang diambil yang disebut model yang dapat memperkirakan dampak sebuah
keputusan.
DSS dimaksudkan untuk melengkapi sistem informasi manajemen dalam meningkatkan
pengambilan keputusan. Sistem informasi manajemen terutama menyajikan informasi mengenai kinerja
aktivitas untuk membantu manajemen memonitor dan mengendalikan kegiatan.

Format atau bentuk dari pelaporan-pelaporan ini umumnya sudah ditentukan sebelumnya
(baku).Kadangkala laporan sistem informasi manajemen ini merupakan laporan eksepsi (exception
reports), yaitu hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus. Sistem informasi manajemen yang
tradisional umumnya menyajikan pelaporan yang tercetak (hard copy reports).

Ada dua tipe DSS yang dikenal, yaitu: Model-driven DSS dan Data-driven DSS.

 Pertama ,Model-driven DSS merupakan suatu sistem yang berdiri sendiri terpisah dari sistem
informasi organisasi secara keseluruhan. DSS ini sering dikembangkan langsung oleh masing-
masing pengguna dan tidak langsung dikendalikan dari divisi sistem informasi. Kemampuan
analisis dari DSS ini umumnya dikembangkan berdasarkan model atau teori yang ada dan
kemudian dikombinasikan dengan tampilan pengguna yang membuat model ini mudah untuk
digunakan.
Contoh dari model-driven DSS ini yang dipergunakan diperusahaan pelayaran yaitu voyage
estimating decision support systems.

 Kedua, data-driven DSS, menganalisis sejumlah besar data yang ada atau tergabung di dalam
sistem informasi organisasi. DSS ini membantu untuk proses pengambilan keputusan dengan
memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat dari data yang
tersimpan di dalam database yang besar.

Decision Support Systems meliputi berbagai komponen yang termuat di dalam sistem pendukung
ini, yaitu:
* DSS database:
Kumpulan data berjalan atau historis dari sejumlah aplikasi yang digunakan untuk menanyakan
dan menganalisis data. Database ini dapat berupa PC database atau massive database.
* DSS software system:
Kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis data, seperti: On-Line
Analytical Processing (OLAP) tools, datamining tools. Model ini dapat berupa model fisik (model
rancangan ruang kerja, taman, dan model pesawat terbang), model perhitungan matematika
(seperti: persamaan, alogaritma, anuitas, cicilan bunga kredit), atau model verbal (seperti: deskripsi
suatu prosedur untuk penulisan suatu perintah kerja/order).

B. Group Decision Support System (GDSS)/ Sistem Penunjang Keputusan

Decision Support Sistem (DSS) atau SPK (Sistem Penunjang Keputusan)


– adalah interaktif sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan
menggunakan data untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Yaitu:
Pembanding/heuristik dan model matematika.
– Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan
komunikasi dalam memecahkan masalah.

C. Konsep DDS
Tahap-tahap pengambilan keputusan Simon digunakan untuk menentukan struktur masalah. Masalah
terstruktur merupakan suatu masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama Simon yaitu
intelijen, rancangan dan pilihan. Masalah tidak terstruktur merupakan masalah yang sama sekali tidak
memiliki struktur pada tiga tahap Simon. Masalah Semi Terstruktur, merupakan masalah yang memiliki
struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.
Jenis-jenis DSS menurut Alter :
1. Mengambil elemen-elemen informasi (jenis yang memberikan dukungan paling sedikit)
2. Menganalisis seluruh file
3. Menyiapkan laporan dari berbagai file
4. Memperkirakan akibat keputusan
5. Mengusulkan keputusan
6. Membuat keputusan (jenis yang paling banyak memberikan dukungan)

D. Tujuan DSS
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensi DSS dan SIM.

E. Kemiripan Antara GDSS dan DSS

• Keduanya menggunakan model, data dan perangkat lunak yang user-friendly


• Keduanya interaktif dengan “bagaimana-jika” kemampuan
• Keduanya menggunakan data internal dan eksternal
• Keduanya memungkinkan pembuat keputusan untuk mengambil peran aktif
• Keduanya memiliki sistem fleksibel
• Keduanya memiliki output grafis

Mengapa Menggunakan GDSS?

– Manajer tingkat tinggi dapat menghabiskan 80% waktu mereka membuat keputusan dalam kelompok. Terapan
benar, GDSS dapat mengurangi waktu ini, sampai pada suatu keputusan yang lebih baik lebih cepat.
– GDSS menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, database dan prosedur untuk pengambilan keputusan
yang efektif.

F. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive Support Systems (ESS)

Dalam sistem pendukung pengambilan keputusan eksekutif istilah executive support system (ESS)
sering dipertukarkan dengan executive information system (EIS). Namun, ada juga yang membedakan
keduanya. Jika dibedakan, EIS sering didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer yang
menyajikan kebutuhan informasi eksekutif puncak. Sistem ini memberikan akses cepat atas informasi dan
laporan manajamen. Di sisi lain, ESS adalah sistem pendukung komprehensif yang mempunyai kemampuan
lebih dari EIS. ESS menyangkut juga sistem komunikasi, otomatisasi kantor, dukungan analisis, dan
intelejensia.
ESS dibangun terutama untuk menyajikan gambaran operasional suatu organisasi; melayani kebutuhan
informasi eksekutif puncak; menyajikan tampilan yang akrab di pengguna, sesuai dengan tipe keputusan
individu, menyajikan penelusuran dan pengendalian yang tepat waktu dan efektif; menyajikan akses cepat atas
informasi rinci dengan teks, angka, atau grafik; mengindentifikasikan masalah; serta menyaring, mengkompres,
dan melacak data dan informasi kritikal.

Karakteristik utama yang dimiliki ESS adalah kemampuan melihat rincian, menginformasikan faktor
keberhasilan kritikal (critical success factors), akses status, analisis, pelaporan eksepsi (exception reporting),
penggunaan warna, navigasi informasi, dan komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai