Anda di halaman 1dari 20

PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU: FAHTUL HIDAYAT,MM.

Disusun Oleh:
BOGAS ARDIANSYAH

NIM:22.02.01.0001

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NIDA EL-
ADABI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “peranan sistem informasi Manajemen”Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
dasar-dasar manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang peranan sistem informasi manajemen, tanggung Jawab dan
Delegasi bagi penulis maupun pembaca . Kami menyadari, makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demikesempurnaan makalah ini.

Parung Panjang, 21 Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................iii


DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5
A. Pengertian sisteminformas imanajemen ...................................................5
B. Pengertian pengambilan keputusan.......................................................... 5
C. Konsep dasar pengambilan keputusan.......................................................6
D. Faktor-faktoryang mempengaruhipengambilan keputusan......................7
E. Jenis-jenis pengambilan keputusan ...........................................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................... 14
B . Daftarpustaka...........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sisteminformasimanajemen adalah suatu sistem formal tentang
golongan, dan penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat
dalam suatu organisasi. Sistem yang telah maju tidak hanya mengerjakan
fungsi tata usaha akan tetapi juga memberikan bantuan pengambilan
keputusan kepada manajemen. Meskipun jarang terjadi,
sistemterprogramkan mampu memonitor dan mengarahkan operasi-
operasitertentutanpa bantuan manusia.

Data Sistem informasimanajemen terdiri atas data masukan, data operasi,


data keluaran, dan sebuah pengaturan umpan balik. Data ini dikirimkan
dan diolah oleh suatu unit pengolahan pusat (CPU) di dalam komputer.
Arus informasi merupakan catatan secara terus menerus tentang jumlah
satuan informasi yang banyak sekali.

Agar menjadi efektif, maka Sistem informasi manajemen harus mendapat


data sedekat-dekatnya dengan titik asalnya dan kemudian menyalurkannya
ke tempat-tempat pengolah informasi di mana data itu akan digunakan.

Sesuai dengantujuannya, sisteminformasimanajemen diharapkan mampu


membantu setiap orang yang membutuhkan pengambilan keputusan
dengan lebih tepat dan akurat. Namun disadari bahwa dengan berbagai
peran yang dimiliki dalam aktivitas yang dilaksanakannya, setiap orang
berusaha untuk dapat memenuhitugas dan tanggung jawabyangdibebankan
kepadanya dengan baik. Dalam usaha memecahkan suatu masalah,
pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan
merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan
masalahuntuk menghindari atau mengurangi
dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas, makarumusan masalah dalam makalah ini adalah
:

1. Pengertian SIM ?

2. Bagaimanakahkonsep pengambilan keputusan dalam SIM ?

3. Bagaimanakah peranan SIM dalam pengambilan keputusan


dalam perusahaan ?

C. Tujuan

Tujuan daripenulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahuhipengertian sisteminformasi.

2. Mengetahui konsep dasar pengambilan keputusan (proses jenis


masalah dan faktor- faktoryang mempengaruhipengambilan keputusan)

3. Mengetahui peranan sistem informasi dalampengambilan keputusan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian sistem informasi

manajemen, antara lain :

1. David Kroenke menyatakan bahwa Sistem informasi manajemen


adalah pengembangandan penggunaan sistem-sisteminformasi yang
efektif dalam organisasi-organisasi.

2. Mc. Leod mendefiniskan sisteminformasimanajemenadalah sebagaisuatu


sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi
menjelaskan perusahaan atau salah satusistem utamanya
mengenaiapayangtelah terjadi di masalalu, apa yang sedang
terjadisekarangdanapa yang mungkinterjadi di masa depan. Informasi
tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan
output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola
maupun staflainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk
memecahkan masalah.

3. Stoner berpendapat bahwasisteminformasimanajemen merupakan


metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat
waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan
keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi
perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian.

4. Ibnu Syamsi mengungkapkan sistem informasimanajemen adalahjaringan


informasi yang diperlukan pimpinandalam menjalankan tugasnya,
terutama dalam mengambil keputusan, dimana sistem informasi

disamping diperlukan oleh pimpinan, juga dibutuhkan


manajemen

seluruh
organisasi yang dipimpinnya.

5. Hershner Cross mengatakan sistem informasi manajemen yang terpadu


merupakan gabungan yang amat teratur dari pegawai, perlengkapan dan
fasilitas-fasilitas yang melakukan penyimpanan, pengambilan, pengolahan,
pengiriman dan peragaan data yang semuanya sebagai tanggapan
terhadap kebutuhan-kebutuhan para pembuat keputusan pada
semua tingkat organisasi dalam perusahaan.
6. Sherman Blumenthal mendefinisikan sebagai sesuatu sistem
keterangan yang mencangkup sarana-sarana untuk menghimpun,
menyimpan, memperbaharui dan mengambil data maupun berbagai
sarana untuk mengubah data menjadi informasi untuk dipergunakan
manusia.

7. Menurut Alter dalamEffendy (1989:11),sisteminformasiadalah


kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapaitujuan dalam sebuah
organisasi.

8. Sedangkan menurut Wilkinson, sistem informasi adalah kerangka


kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer)
untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna
mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Dari berbagaipengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi


manajemen merupakan jaringan prosedur pengolahandata yang
dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk
memberi data kepadamanajemen untuk dasar pengambilan keputusandalam
rangkamencapai
tujuan. Data tersebut diolahuntuk menjadi sebuah informasi.

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-


beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi
menjadi
beberapa bagian.

1. Transaction Processing Systems (TPS)

TPS adalahsistem informasi yang terkomputerisasi yang


dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk
transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.

2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)


OAS mendukung pekerja data, dimana menganalisis informasi
sedemikian rupauntuk mentransformasikan data ataumemanipulasikannya
dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan
dengan organisasi dan luar organisasi. KWS mendukung para pekerja
profesional membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan
mereka mengkontribusikannyake organisasi atau masyarakat.
3. Sistem.Informasi.Manajemen.(SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrumtugas-tugas

organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan

pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk

membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa

fungsi

informasibisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

1. Decision.Support.Systems.(DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karenamenggunakan basis data sebagai

sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada

fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya,

meskipun

keputusan aktualtetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

2. Sistem.Ahli.(ES).dan.Kecerdasan.Buatan.(AI)

AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi

secara cerdas. Sistem ahlimenggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran

AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna

bisnis secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang

ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi.

Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin

interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui

pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstrukturdan anatarmuka pengguna.

3. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-

Support Collaborative.Work.Systems.(CSCW) Group Decision support


systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa

kelompok

bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam

bentuk pendapat, kuesioner,konsultasi dan skenario. GDSS disebut dengan

CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan

“groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang.terhubung

denganjaringan.

B. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Secara etimologis kata decide berasal dari bahasa latin de yang berarti
off dankatacaedo yang berartito cut. Hal ini berartiproses kognitif
cutoffsebagai tindakan mimilih diantara beberapa alternatif kemungkinan.
Ada beberapa
pengertian pengambilan keputusan menurut para ahli yaitu :

1. Max (1972), Decision Making is commanly difined as choosing


from among alernatives (pengambilan keputusan merupakan
pemilihan dari beberapa alternatif).

2. Shull (1970:67) mengemukakanbahwa pengambilan keputusan


merupakan proses kesadaran manusia terhadap fonumena individual
maupun sosial berdasarkan kejadian faktual dan nilai pemikiran, yang
mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau bebrapa alternatif
sebagai jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

3. George R Terry dalam Igbal Hasan (2002:9), Pengambilan


keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari
dua atau lebih alternatif yang ada.

4. S.P Siagian dalam Iqbal Hasan (2002:10), Pengambilan keputusan


adalah suatupendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang
dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat

Dari beberapa pengertian pengambilan keputusan di atas dapat


disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari
pemecahan masalah, jawabandarisuatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan
merupakan pemilihan dari salah satu alternatif-alternatif yang ada, serta
pengakhiran dari proses pemikiran tentang masalah atau problema yang
dihadapi,
adapun hasil dari pengambilan keputusanadalahkeputusan(decision)

Pengambilan keputusan menurut George R. Terry dalam Iqbal Hasan

(2002:6) didasarkan pada lima (5) halyaitu :

1. Intuisi

pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau


perasaan memilikisifat subjektif sehinggamudah terkena pengaruh.
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi mengandung beberapa
kebaikan dan
kelemahan.

A. Kebaikannya antara lain :

a. Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih

pendek

b. Pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan padaumumnya

c. Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan

tersebut sangat berperan.

B. Kelemahan dari intuisi adalah :

a. Keputusanyang diambil relatif kurangbaik

b. Sulit mencari alat pembandingnya sehingga sulit diukur

kebenarannya

c. Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali

diabaikan.

2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat
bagi pengetahuan praktis karena berdasarkan pengalaman seseorang dapat
memperkirakan keadaan sesuatu serta dapat memperhitungkan untung
ruginya
dan baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena

seseorang dapat mendugamasalahnya walaupunhanya dengan

melihat sepintas saja sudah menemukan carapenyelesaiannya.

3. Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan


keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat
kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi sehingga
orang dapat menerima
keputusanyang dibuat itu denganrela dan lapang dada.

4. Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan


oleh pemimpin terhadap bawahannya atau orang yang lebih rendah
kedudukannya. Kelebihan daripengambilan keputusan berdasar wewenang
antara lain:

a. Kebanyakan penerimanya adalahbawahan

- Keputusannya dapat bertahan dalam jangkawaktu yang cukup lama

- Memiliki otentisitas (otentik)


b. Kelemahannya antara lain:

- Dapatmenimbulkan sifat rutinitas

- Mengasosiasikan denganpraktek diktatotial

- Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan


sehingga dapat meninmbulkan kekaburan.

5. Rasional

Pada pengambilan keputusan ini keputusan yang dihasilkan bersifat


objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan
hasil ataunilaidalambataskendalatertentusehingga dapat dikatakan
mendekatai
kebenaran atau sesuai dengan apayang diinginkan.

C. KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang esensi di
dalam administrasi. Kats dan Kahn dalam (Arikunto, 1990: 219)
menggambarkan
bahwa pengambilan keputusan dapat dikategorikan menjadi empat yaitu:
1. Pengambilan keputusan sebagairumusan dari substansitujuan.

2. Pengambilan keputuan sebagai keputusan dari langkah dan alat


untuk mencapaitujuan dan penampilan hasil evaluasi.

3. Pengambilan keputusan dalam administrasi rutin atau aplikasi


dari kebijaksaan bagikegiatanyang sedang berlangsung.
4. Pengambilan keputusan sebagaikepastian.
Secaraumum pengambilan keputusan dapat diartikan suatuproses seleksi
dari suatu kegiatan atau posisi dari sejumlah alternatif yang
tersedia
(Arikunto,1990:220).
1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan yang efektif tidak mudah terjadi.
Suatupemimpin yang menginginkan suatu pertimbangan yang
bagus harus meneliti banyak faktor di dalam proses pengambilan
keputusan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengamblan
keputusan
menurut (Arikunto,1990) yaitu:
c. Filosofi
Filosofi yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan,
misalnya filosofi yang dianut oleh para pendidikmempunyai
pengaruh besar terhadappengambilan keputusan perbedaan
filosofianataraindividu yang sedang melaksanakan proses
pengambilan keputusan, seharusnya disamakan terlebih
dahulu agar tidak mengalami kesulitandalm pengambilan
keputusan. Biasanya perbedaan filosofi
inilah yang seringkali mengahambat proses pengambilan keputusan.
d. Konteks
Konteks berkaitan dengan dimana pengambilan keputusan
tersebut dibuat, yang dimkasud konteks dalam hal ini adalah
lingkungan dan kondisi baik bersifat fisik maupun sosial yang
ada di lingkungan pelaku pengambil keputusan. Dalam
dunia pendidikan yang dapat diklasifikasikan sebagai konteks
misalnya letak geografis sekolah, kondisi ekonomi, personal dan
orang tua peserta didik, status sosial dan tempat tinggalyang
mempnyai sifat
khusus.

e. Informasi
Informasi terkait dengan sumber yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Sumber dantipe informasi yang digunakan
dalam pengambilan keputusan memegang peran yang sangat
penting. Padaumumnya pimpinanyang akan mengambilkeputusan
memerlukan informasi yangakuratdan mutakhir. Namun,
terkadang hal yang seperti ini tidak selalu mungkin tercapai
dengan harapan. Agar diperoleh informasi seperti yang
dikehendaki, pimpinan lembaga sebaiknya mengusahakan
terbentuknya sebuah bank data yang sahih yang secaraumum
dapat dikaitkan dengan pengambilan
keputusan.
f. Partisipasi
Partisipasi ini berkaitan dengan proses dalam pengambilan
keputusandan saat keputusan diambil. Hasil penelitian menunjukan
bahwa partisipasi atau keterlibatan bebrapa orang dalam
pengambilan keputusan cukup mempunyai manfaat. Hal ini
mempunyai niali etis dan moral di dalam
pertimbangan- pertimbangan sehingga bantuan tersebut akan
menjadi keterlibatan aktif bagistaf prosesioanldalam
keputuanyang menyangkut mereka juga. Menurut Newell
dalam (Arikunto, 1990:221) keuntungan
adanyapartisipasi dalam pengambilan keputusan adalah :
1) Keputusanyang diambil akan lebih baikapabilamelibatkan staf.
2) Kepuusan yang diambil akan mendukung implementasi
yang efektif.

3) Meningkatkan perkembamngan individu melalui


partisipasi dalamprose pengambilan keputusan.
4) Akan terjadi integrasi antara individu-individu dalam
mencapai tujuan organisasi.
5) Akan memperbesar persatuan dalam organisasi.
6) Pemilihanwaktu.

2. Prosespengambilan keputusan

Pengambilan keputusan seringkali bersifat situsional-spesifik. Namun


banyak pengambilan keputusan yang dapat garis besarnya sehinggaproses
pengambilan keputusantesebut dapatdiikuti generalisasinya. Terkadang isi
dari pengambilan keputusan sangat bervariasi, proses yang berhubungan
dengan isisecaramendasarnampakya stabil. Pengambilan keputusan selalu
berhubungan denganwaktu lalmpau, saat ini danwaktuyang akan datang.
Mc Farland dalam (Arikunto, 1990: 222) mengatakan bahwa
aspek waktu lebih penting dipertimbangkan sebagai faktor yang
fundamental.
Menurut beliau ada tiga jenis waktu yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalamproses pengambilan keputusan, yaitu:
I. Waktu lampau yang menyangkut dengan timbul dan
berkembanganya masalah, informasi yang terkumpul dan
keperluan diambilnya
keputusan.
II. Waktu sekarang dimana alternatif diperoleh dan pilihan dibuat.
III. Waktu yang akan datang dimana keputusan yang telah diambil

diusahakan untuk dilaksankan dan dievaluasi.


Inilah sebagai konsekuensinya bahwa pengambilan keputsan
yeng dilakukan sekarang selalu mempertimbangkan masa laludan masa yang
akan
datang.
3. Pengambilan keputusan dalampemecahan masalah
Dalam arti yang mendasr sebenranya pengambilan keputusan sudah
mengandung arti adanya pemecahan masalah. Setiap kali keputusan
digunakan untuk memecahkan atau mengurangi maslah tentu telah
terjadi proses pengambilan keputusan. Menurut John Dewey dalam
(Arikunto, 1990: 223) ada enam langkah pendekatan yang
digunakan dalam
pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah, yaitu:
I. Mengidentifikasimaslah
a. Maslah biasanya cukup luas dan terkadang bercampur dengan
maslah lain sehingga nampak ruwet dan seolah-olah sulit untuk
diatasi. Untuk maslah yang menyatu dan kompleks perlu diuraikan
terlebih dahulu
sehinggajelas bats-batasnya.
b. Merumuskan masalah
c. Langkah ini merupakan sesuatu yang paling kritis di dalam
langkah pengambilan keputusan karena baik tidaknya rumusan
masalah akan menentukan difahami dan diterimanya masalah tersebut
oleh orang lain
sebagaimasalah yang perlu dipecahkan.
d. Menentukan alternatif-alternatif pemecahan
e. Untuk langkah ini perlu diingat faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya masalahdan hal-hal yang berkaitandengan
hadirnyamasalah
yang akan dipecahkan.

f. Mengidentifikasi akibat atu konsekunsi dari pengambilan setiap

alternatif
g. Beberapa ahli dalam tahap ini mengusulkan dipertimbangkanya
unsur dana agar akibat dari pengambilan kepvtvsan merupakan
sesuatu yang
sudah dilihat efisiensinya.
h. Memilih alternatif yang terbaik.
i. Menguji akibat-akibat daripengambilan keputusan

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN


KEPUTUSAN
Dalam proses pengambilan keputusan , suatu organisasi maupun
lembaga pendidikan tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya, yaitu
sebagai berikut :
1. Keadaan internal organisasi , keadaan ini bersangkut paut dengan apa
yang ada dalam organisasi tersebut yang meliputi dana yang tersedia,
keadaan sumber daya manusia, kemampuan karyawan, kelengkapan dan
peralatan organisasi dan struktur organisasi.

2. Keadaan eksternal organisasi, keadaan ini bersangkut pautdenganapa


yang ada diluar organisasi, seperti keadaan ekonomi, sosial politik,
hukum dan budaya.
3. Tersedianya informasi yang diperlukan, informasi yang diperlukan
haruslah lengkap dan memiliki sifat-sifat tertentu sehingga
keputusan yang dihasilkan dapat berkualitas dan baik.

4. Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan, hal ini meliputi


: kebutuhan, intelegensi, keterampilan dan kapasitas penilaian.
Sedangkan menurut Azhar kasim(1995:17) faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan meliputihal-
hal berikut :

1. Pria dan wanita


Pria umumnya bersifat lebih tegas atau berani dan cepat
mengambil keputusan, dan wanita umumnya relatif lebih lambat dan
sering ragu-
ragu.
2. Peranan pengambilkeputusan

Peranan pengambil keputusan mencakup kemampuan


mengumpulkan informasi, kemampuan menganalisis dan
menginterpretasikan, kemampuan menggunakan konsep yang cukup
luas tentang perilaku
manusia dan memperkirakan hari depanyang lebih baik.
3. Keterbatasankemampuan
Perlu disadari adanya kemampuan yang terbatas dalam
pengambilan keputusan dibidang manajemen yang bersifat
institusional maupun
bersifat pribadi.

E. JENIS-JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Jenis-jenis keputusan dapat disusun berdasarkan berbagai sudut pandang
dan secara garis besar dikenal tiga jenis keputusanyaitu :
1. Keputusan berdasarkan tingkat kepentingan
Padaumumnyasebuahlembaga termasuk lembaga
pendidikanmemiliki hirarki manajemen.hirarki ini terbagi atas tiga
tingkatan yaitu manajemen puncak,manajemen menengah dan
manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat puncak berkaitan
dengan perencanaan yang bersifat strategis (Strategic Planning).
Manajemen tingkat menengah menangani masalah pengawasan dan
kegiatannya lebih banyak bersifat administrasi.
Manajementingakat bawah yaitumanajemen operasional, berkaitandengan
kegitan operasi sehari-hari.

2. Keputusan berdasarkan Regulitas


Keputusan yang dikemukakan oleh Simon (19950 dibagi menjadi
keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram. Keputusan
terprogram, keputusan ini bersifat rutinitas dan berulang-ulang dengan
cara penanggulangan yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah melalui prosedur, aturan dan kebijakan. Keputusan tidak
terprogram, keputusan ini bersifat tidak rutinitas dan digunakan untuk
menyelesaikan
masalah yang tidakbsrstruktur.

3. Keputusan berdasarkan lingkungan


Keputusan ini dibedakan menjadi empat kelompok berikut :
1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
2. Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko
3. Pengambilan keputusan dalam kondisitidak pasti
4. Pengambilan keputusan dalam kondisikonflik
Tahapan pengambilan keputusan menurut Herbet A. Simon dalam Onong
Uchayana Efendi, 1996:161 meliputihal-hal berikut :
1. Tahap Inteligensi (inteligence), yaitu menyelidiki lingkungan
bagi kondisi dalam mengambil keputusan, data mentah diperoleh,
diproses, dan diperiksauntuk dapat mengidentifikasimasalah.

2. Tahap Rancangan (design), yaitu menemukan, mengembangkan


dan menganalisis kegiatanyang mungkin dilakukan.

3. Tahap Pilihan (choice), yaitu memilih suatu cara kegiatan khusus


dari cara-cara yang telah diperoleh, suatupilihan diambil dan
dilaksanakan.

4. Tahap Implementasi (implementation), yaitu pelaksanaan


tindakan setelah memperoleh pilihan atas berbagai alternatif kegiatan
yang telah ditentukan

BAB II
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem yang dibutuhkan
dalam kegiatan organisasi. Hal ini dilakukan karena organisasi atau perusahaan
semakin lamasemakin komplek. Sertaterjadinya perubahan radikal yang
terjadidalam suatu organisasi.

SIM diperlukan suatu organisasi selain berkaitan dengan kegiatan operasi


juga dapat mendukung pengambilan keputusan seorang manajer. Proses
pengambilan keputusan berkaitan dengan penyelidikan, rancangan dan pilihan
serta dilakukan suatu evaluasi atau review.

Untuk itu pengambilan keputusan ini memerlukan suatu data yang up to


date (segar), dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menjangkau semua level
dalam organisasi. Masing-masing level manajer memerlukan informasi
dibedakan berdasarkan tingkatan yang ada. Hal yang membedakan lainnya
hanyalah dilihat
daritinbgkat standarisasik, klasifikasi, generalisasi danpenyaringan informasi.
Oleh karena itu perlu adanya keamanan informasi. Hal ini berkaitan
dengan kerahasiaan informasi yang diperoleh oleh seorang manajer, integritas
dan adanya ketersediaan informasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Siagian, Sondang (2006). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:


Bumi Aksara.
2. Sutanta, Edhy (2003) Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta:PT.Graha Ilmu.

3. Rochaety, Eti, Rahayuningsih, Pontjorini, Gusti Yanti, Prima


(2003). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

4. Tata Sutabri (2005) Sistem Informasi Manajemen.

5. Effendy, Onong Uchjana. (1989). SistemInformasi Manajemen. Bandung:


Mandarmaju

6. Handoko, T. Hani (2003) Manajemen (Edisi 2). BPFE-Yogyakarta

7. Kadir, Abdul (2003) Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta

8. Leod Jr., Raymond Mc (1996) Sistem Informasi Manajemen, Jilid I. PT.


Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.

9. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) Jakarta : Balai Pustaka.

10. Manullang, M. (2005) Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah


Mada University Press.

11. Sudibyo, Placidus (2001) Sistem Informasi Manajemen. Jakarta


: Universitas Terbuka.

12. Ibnu Syamsi, Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi, PT. Bumi
Aksara, Jakarta, 2000.

13. J. Supranto, Teknik Pengambilan Keputusan, PT. Rineka Cipta, Jakarta,


2005.

14. Sondang P. Siagian, Manajemen Abad 21, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2000.

15. Dewi Jannah, Hand Out Sistem Informasi Manajemen, 2009.

Anda mungkin juga menyukai