1. Jelaskan mengenai Sistem informasi Manajemen serta Pengaruh dari penerapan Sistem
Informasi Manajemen bagi perusahaan.
Jawab :
Sistem informasi manajemen (SIM) juga biasa dikenal dengan sebutan management
information system (MIS) merupakan sistem yang direncanakan untuk mengumpulkan,
menyimpan dan menyebarluaskan data berupa informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
berbagai fungsi manajemen. Sementara menurut business dictionary, sistem informasi
manajemen adalah pendekatan yang terorganisasi untuk mempelajari kebutuhan informasi
manajemen organisasi di setiap tingkat guna pengambilan keputusan operasional, taktis dan
strategis. Cara kerja sistem informasi manajemen, dimulai dari pemprosesan data kemudian
disimpan dalam database terpusat di mana informasi dapat diakses dan di-update oleh semua
orang yang memiliki wewenang sesuai dengan tujuan mereka.
Memasuki era 4.0 (four point zero) hampir semua lini pekerjaan kini mulai merubah sistemnya
menjadi sistem digital termasuk sistem informasi suatu manajemen dalam perusahaan atau
organisasi. Penyajian data yang lebih akurat dengan memanfaatkan hardware dan software
tentunya akan membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Berikut contoh penerapan
dari sistem informasi suatu manajemen :
1. SCM (Supply Chain Management)
Dengan Supply Chain Management data yang tersedia akan lebih terintegrasi. Data SCM
umumnya lebih terfokus pada ketersediaan atau suplai bahan baku mulai dari pemasok ke
produsen, pengecer, hingga konsumen akhir. Anda juga dapat menemukan dengan mudah
detail catatan tentang ketersediaan bahan baku dalam perusahaan. Data yang tersedia tersebut
selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan manajemen perusahaan.
2. OAS (Office Automation System)
Melalui OAS anda dapat mengintegrasikan seluruh server yang ada dalam sebuah perusahaan
dengan memanfaatkan aplikasi tertentu. Dengan demikian komunikasi antar departemen akan
lebih lancar. Komunikasi tersebu dapat berupa layanan chatting maupun e-mail yang telah
terintegrasi secara internal hanya dalam perusahaan yang bersangkutan.
3. ERP (Enterprise Resource Planning)
Sistem ERP dapat memudahkan pihak manajemen untuk melakukan pengawasan dan
pengelolaan terhadap semua unit atau departemen yang ada dalam sebuah perusahaan. Mulai
dari bidang keuangan, accounting, pemasaran, sampai sumber daya manusia, operasional dan
pengelolaan suplai. Dengan demikian pengawasan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan
efisien waktu.
4. KWS (Knowledge Work System)
Knowledge Work System dapat mengintegrasikan pengetahuan baru yang masuk dalam
sistem. Untuk selanjutnya pengetahuan tersebut akan diaplikasikan dalam pekerjaan dan
digunakan secara internal oleh semua personel professional yang ada di perusahaan yang
bersangkutan.
5. ESS (Executive Support System)
Executive Support System dapat memudahkan manajer berinteraksi dengan semua anggota
yang ada dalam perusahaan melalui bahan komunikasi yang berupa grafik dan informasi
pendukung lainnya.
6. ES (Expert System) dan AI (Artificial Intelligent)
ES dan AI merupakan jenis kecerdasan buatan. Dengan kecerdasan buatan tersebut sistem
dapat menganalisis secara otomatis masalah-masalah yang mungkin dialami oleh suatu
perusahaan. Contohnya utuk pemecahan masalah sistem penjadwalan.
7. IMS (Informatic Management System)
Sistem ini membantu memudahkan tugas penggunanya mulai dari pencarian informasi umum
sampai pada tahap analisis pembuatan keputusan. Pengguna IMS juga dapat
mengintegrasikan beberapa program komputer dengan serangkaian informasi yang ada.
8. DSS (Decision Support System)
DSS menyajikan pilihan-pilihan keputusan yang dapat diambil oleh manajer berdasarkan
pertimbangan data yang ada dalam perusahaan atau organisasi.
9. TPS (Transaction Processing System)
TPS dapat mengintegrasikan secara efektif semua transaksi bisnis yang rutin dilakukan
perusahaan contohnya untuk pendataan inventaris kantor dan honor karyawan.
10. GDSS (Group decision Supprort System) dan CSCWS (Computer Support Collaborative
Work System)
Hampir sama dengan DSS, namun dengan GDSS & CSCWS solusi yang ditawarkan berbasis
pada kelompok. Pilihan solusi berdasarkan data kuesioner maupun layanan konsultasi
contohnya pada aplikasi e-government.
2. Jelaskan mengenai konsep dasar Sistem Informasi disertai pendapat beberapa para ahli
tentang defenisi Sistem Informasi dan Hal apa sajakah yang harus diketahui oleh seorang
professional dalam bisnis mengenai Sistem Informasi.
Jawab :
Konsep Dasar Sistem Informasi :
o Data => catatan atas kumpulan fakta
o Sistem => kumpulan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan
memiliki tujuan yang sama .
o Informasi => fakta dari data yang sudah diproses yang memiliki kegunaan bagi
penggunanya dalam proses pengambilan keputusan .
o Apabila digabungkan maka Sistem Informasi itu adalah sistem yang bertujuan untuk
mengumpulkan, memproses kemudian menyebarkan informasi sesuai fakta yang ada
kepada pihak-pihak yang membutuhkan, misalnya untuk pengambilan keputusan.
o Konsep Informasi
Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan waktu dan
mutu.
o Konsep Manusia sebagai Pengolah Informasi
Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam
sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
o Konsep Sistem
Karena sistem informas manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem perlu
untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.
o Konsep Organisasi dan Manajemen
Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung
fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk
keorganisasian.
o Konsep Pengambilan Keputusan
Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional terhadap
optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
o Konsep Nilai Informasi
Informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai
informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka,
dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya.
Adapun definisi sistem informasi suatu manajemen menurut para ahli adalah sebaga
berikut:
o Menurut (Sutabri, 2012), sistem informasi merupakan sistem yang ada di dalam suatu
organisasi diman kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi
untuk dengan tujuan dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan
o Menurut (Yakub, 2012), mengemukakan sistem informasi merupakan kombinasi
teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan
sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi. Selain itu sistem informasi adalah kombinasi atau gabungan dari
orang-orang, perangkat lunak (hardware), software, dan sumber daya data yang
mampu mengumpulkan, mengolah, mengubah dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi.
o Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari orang-orang, perangkat keras, perangkat
lunak, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan serta prosedur dalam
menyimpan, mendapatkan kembali, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
suatu organisasi (Marakas & O'Brien, 2017).
o Menurut Gordon B. Davis (1991: 91)
Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima input atau masukan data dan
instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.
o Menurut John F. Nash (1995: 8)
Sistem informasi adalah Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas
atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur
jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi tertentu dan rutin, membantu
manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar untuk
pengambilan keputusan yang tepat.
o Menurut Kertahadi (2007)
Sistem informasi adalah alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga
bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi dalam
perencanaan, memulai, pengorganisasian, operasional sebuah perusahaan yang
melayani sinergi organisasi dalam proses mengendalikan pengambilan keputusan.
o Menurut Rommey (1997: 16)
Sistem informasi yang diselenggarakan cara untuk mengumpulkan, memasukkan,
mengolah, dan menyimpan data dan terorganisir cara untuk menyimpan, mengelola,
mengendalikan dan melaporkan informasi dengan cara yang suatu organisasi dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
o Menurut Mc leod
Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk
mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media
untuk menampilkan informasi
1. konsep dasar. Konsep dasar perangai, teknis, bisnis, dan manajerial tentang komponen-
komponen dan peranan SI
Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-
sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga
diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya
yang khusus yaitu manajer informasi atau Chief Information Officer (CIO). Sebagai manajer
jelas harus mengetahui etika manajemen. Aspek keuangan merupakan suatu aspek yang yang
sangat sensitif, demikian juga dengan aspek informasi. Dengan demikian hak dan tanggung
jawab manajer mengisyaratkan bahwa syarat manajer harus “beretika (bermoral) tinggi dan
kuat”.
Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk
mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai
tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan
aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber
daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer
atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan
tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu
dimensi etis yang harus dipertimbangkan.
Merupakan hal yang penting untuk mengetahui bahwa hal yang tidak etis belum tentu
ilegal. Jadi, dalam kebanyakan situasi, seseorang atau organisasi yang dihadapkan pada
keputusan etika tidak mempertimbangkan apakah melanggar hukum atau tidak.
Etika
Menurut definisinya, etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Manusia perlu mempelajari
etika karena mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua
manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
Profesi
Menurut beberapa sumber, belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada
standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang
mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat
komersial”. Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum,
pendidikan, dan kependetaan.
Profesionalisme
Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik.
Ciri‐ciri profesionalisme :
1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan
peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan
bidang tadi.
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan
peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan
terbaik atas dasar kepekaan.
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang
terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Tujuan Kode Etika Profesi
Prinsip‐prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang
lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli
profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama. Adapun yang menjadi tujuan pokok
dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah :
1. Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien,
institusi, dan masyarakat pada umumnya
2. Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus
mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan
3. Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi
profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota
tertentu
4. Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari
komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi
akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
5. Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau
kejujuran dari tenaga ahli profesi
6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐
undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi
atau denda dari induk organisasi profesinya
3. Jelaskan mengenai peranan Manajer menurut Mitzberg dan keahlian apa saja yang harus
dimiliki oleh seorang manajer yang professional.
Jawab :
Peranan Manajer menurut Mitzberg:
a) Peran antar pribadi
• Figurehead (kepala), manajer melaksanakan tugas-tugas seremonial, seperti
mendampingi pejabat yang berkunjung meninjau fasilitas yang tersedia
• Leader (pemimpin), manajer memelihara unit dengan mempekerjakan dan melatih staf
serta menyediakan motivasi dan dorongan.
• Liasion (penghubung), , manajer menjalin hubungan dengan orang-orang di luar unit
manajer, seperti rekan kerja, dengan tujuan menyelesaikan masalah-masalah bisnis.
b) Peran informasi
• Monitor (pemantau), manajer secara tetap mencari informasi mengenai kinerja unit.
Indera manajer mengamati aktivitas internal unit dan lingkungannya.
• Disseminator (pewarta), manajer meneruskan informasi yang berharga kepada orang lain
dlm unitnya.
• Spokesperson (juru bicara), manajer meneruskan informasi yang berharga kepada orang
lain di luar unitnya, seperti pimpinan dan orang-orang di lingkungannya.
c) Peran keputusan
• Enterpreneur (wirausaha), manajer membuat perbaikan-perbaikan yang cukup permanen
pada unit, seperti mengubah struktur organisasi.
• Disturbance handler (pemecah masalah), manajer bereaksi pada kejadian-kejadian yang
tidak terduga, seperti devaluasi dollar di negara asing yang menjadi tempat operasi
perusahaannya.
• Resource allocator (pembagi sumber daya), manajer mengendalikan pengeluaran unitnya,
menentukan unit bawahan mana saja yang mendapatkan sumber daya tertentu.
• Negotiator (perunding), manajer menengahi perselisihan, baik di dalam unitnya maupun
antara unit dan lingkungannya.
4. Jelaskan mengenai Perangkat sistem informasi dan juga pengelola sistem informasi.
Jawab :
Perangkat Sistem Informasi
Komponen sistem informasi manajemen adalah seluruh elemen yang membentuk suatu sistem
informasi. Komponen sistem informasi terbagi menjadi dua yaitu komponen Sistem informasi
manajemen secara fungsional dan sistem informasi manajemen secara fisik :
1. Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fungsional
Komponen sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan dengan teknik
pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi yang
dibutuhkan untuk manajemen, meliputi:
a. Sistem Administrasi dan Operasional. Sistem ini melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin
seperti bagian personalia, administrasi dan sebagainya dimana telah ditentukan prosedur-
prosedurnya dan sistem ini harus diteliti terus menerus agar perubahan-perubahan dapat
segera diketahui.
b. Sistem Pelaporan Manajemen. Sistem ini berfungsi untuk membuat dan
menyampaikan laporan-laporan yang bersifat periodik kepada pengambil keputusan atau
manajer.
c. Sistem Database. Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi oleh
beberapa unit organisasi, dimana database mempunyai kecenderungan berkembang
sejalan dengan perkembangan organisasi, sehingga interaksi antar unit akan bertambah
besar yang menyebabkan informasi yang dibutuhkan juga akan semakin bertambah.
d. Sistem Pencarian. Berfungsi memberikan data atau informasi yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan sesuai dengan permintaan dan dalam bentuk yang tidak
terstruktur.
e. Manajemen Data. Berfungsi sebagai media penghubung antara komponen-komponen
sistem informasi dengan database dan antara masing-masing komponen sistem informasi.