Anda di halaman 1dari 12

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT.

KFC

Nama : Dimas Salman Noor


NIM : 6120122039
Mata Kuliah : Pengantar Manajemen
Nama Dosen : Drs. Hendra Yuwana, M. M.
ABSTRAK
Seiring perkembangan global di era informasi, keberadaan masyarakat mengalami
pergeseran pola yang dinamis. Kehadiran hasil karya manusia di bidang teknologi informasi
menjadi karakteristik dimana masyarakat diera sekarang dikenal sebagai masyarakat
informasional. Akan tetapi belum semua masyarakat mampu mengelola informasi dengan
baik. Dengan kata lain masih ada beberapa kelompok masyarakat yang belum memahami arti
pentingnya sebuah informasi. Sebagai tanggapan fenomena di atas maka lahirlah pemikiran
baru dibidang informasi yang dikenal dengan Sistem informasi Manajemen.

PENDAHULUAN
Siapa yang tidak membutuhkan manajemen? Bahkan, organisasi terkecil seperti
rumah tangga pun membutuhkan sistem manajemen yang tepat. Kalau tidak, akan sulit
memperoleh suasana rumah tangga yang teratur dan terkontrol dengan baik. Tentu saja, hal
ini menjadi lebih penting dalam organisasi yang lebih kompleks dengan fungsi dan tugas dari
masing-masing departemen yang berbeda. Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa
Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan
sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang
diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya
digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian
dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem
pendukung . keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

KERANGKA TEORI

1.1. Konsep Dasar Sistem


Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan
penekanan pada komponennya.
 Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah :
Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu.
 Definisi sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen adalah :
Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
1.2. Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga
informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi
yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai
tujuan.
 Definisi informasi adalah :
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan
kesatuan yang nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu
objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep,
keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi
atau kombinasinya.
 Kualistas informasi tergantung pada tiga hal yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut.
2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi
yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal.
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat
tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya.
1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam
pengambilan keputusan.
 Definisi sistem informasi adalah :
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.
1.4. Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi yang disebut blok bangunan yaitu :
blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok
kendali. Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
1.5. Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung
pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data,
yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis
informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya
dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan
organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat
keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan,
dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai
sumber data.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara
cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan
menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan
logiknya.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support
Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-
terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu
solusi.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS
membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan
menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa
diakses seperti kantor.
1.6. Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem dapat berati menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah
ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki/diganti disebabkan beberapa hal, yaitu:
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama,
permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi,
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
3. Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya
pemerintah).
1.7. Analis Sistem
 Definisi Analisis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang
terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
 Peranan Analis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara
mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk
membantu peningkatan proses organisasional. Dengan demikian, analis sistem
mempunyai tiga peranan penting, yaitu :
1. Sebagai konsultan
2. Sebagai ahli pendukung
3. Sebagai agen perubahan
 Tugas Analis Sistem
Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :
1. mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan
pada sistem yang telah berjalan.
2. menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-
kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut
kepada pemakai sistem.
3. merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4. menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang
baru dan memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari
pemakian sistem yang baru tersebut.
5. mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang baru
tersebut.
PEMBAHASAN

Deskripsi Perusahaan
KFC merupakan contoh perusahaan pertama yang memanfaatkan
perkembangan Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata
penggunaan media komunikasi dan pengolahan data perusahaan. Perusahaan ini terus
mengembangkan sistem informasinya untuk menunjang bisnisnya agar lebih efektif
dan berdaya saing tinggi. KFC mengggunakan sistem informasi berbasis komputer
untuk mengembangkan sistem order yang berbasis internet, melengkapi sistem order
via telepon. Bahkan merambah ke sistem jejaring sosial seperti facebook dan twitter
untuk membangun komunitas melalui situs tersebut serta berbagai penawaran promo
via email dan internet. Hal ini terbukti meningkatkan keuntungan perusahaan.

PT Fastfood Indonesia merupakan pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia


yang didirikan oleh Gelael Group pada tahung 1978. Pertumbuhan perusahaan yang
cepat membuat manajemen memutuskan bergabung dengan Salim Group sebagai
pemegang saham utama pada tahun 1990. Padda tahun 1993 perusahaan terdaftar
sebagai emiten di bursa efek jakarta sebagai langkah memperbesar pasar KFC.
Keberhasilan perseroan menjadikan KFC pemimpin pasar restoran cepat saji.
Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan kualitas KFC dari berbagai bidang.
Evaluasi salah satunya dilakukan berdasarkan masukan dari konsumen untuk
meningkatkan kualitas produk, layanan dan fasilitas melalui Brand Image Tracking
Study (BITS) dan Champs Management System (CMS).

KFC berada dibawah naungan perusahaan yang sama, yaitu YUM! Brands inc,
yang merupakan perusahaan publik di Ameika serikat yang juga pemilik warlaba
Taco Bell, Pizza Hut, A&W, dan Long Jhonn silvers.

Sistem Informasi Yang Digunakan KFC


Memberikan pelayanan yang terbaik adalah visi dari KFC. Untuk itu KFC
merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT sehingga bisa menunjang
seluruh aktivitas bisnis KFC. Sistem informasi di KFC mencakup Operating Support
System (OSS) dan Managing Support System (MSS).

Ø Operating Support System


Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan
oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini
menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para
manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara
efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung
komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan.
Operating system yang digunakan oleh KFC dibagi kembali menjadi beberapa macam
yaitu:

a. Transaction Processing System (TPS)


KFC dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer yang
terintegrasi dengan customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction
Processing System yang digunakan oleh KFC adalah Point of Sale (POS) System,
yang merupakan bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan
konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base
perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat
diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. KFC juga malakukan
investasi untuk mengembangkan POS yang memiliki kaitan sangat erat dengan bagian
backstore operation. Online System bekerja antara front office (melalui POS) dan
bagian belakang (backstore operation).
Aliran kerja Operasional KFC diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses
otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale (Order station) yang
akan di catat olehwork station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order
station. Kemudian pesanan akan langsung 10 diproses oleh dapur dengan hard copy
document transaction sebagai perintah kerja. Seluruh data transaksi kemudian
disimpandalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas
kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh Head Quarter melalui jaringan
WAN.
b. Enterprise Collaboration System (ECS)
Perusahaan waralaba KFC telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan
menggunakan intranet, ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi
global baik dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait
dalam system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung,
kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan
kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya
memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik,
dan termasuk menggunakan video conference dan lain-lain.
Sistem ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran
informasi di internal perusahaan, misalkan antar outlet KFC akan dihubungkan ke
dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah
dilakukan.
c. Process Control System
KFC telah mengembangkan in house system bernama KFC Management
System. Sistem ni menyediakan aplikasi yang mendukung store manager untuk
melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human resource
management. Process control ini, outlet-outlet KFC dapat beroperasi dengan efektif
dan efisien sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung secara otomatis
dengan kantor pusat (Head Quarter), sehingga para manager dapat memonitor
performa, melakukan kontrolserta koordinasi dengan tiap outletnya.

Ø Management Support System


Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus
pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif
oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam
pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas
yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut
dengan sistem pendukung manajemen.

a. Management Information System (MIS)


Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan
tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer
penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan
mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat
mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan
sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf
penjualan.
MIS yang digunakan pada KFC adalah KFC’s Field Management System yang
menyediakan aplikasi yang dapat membantu store manager dalam business
forecasting, inventory management dan human resources management. Aplikasi ini
akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan
dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.
b. Decision Support Sistem (DSS)
DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara
langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan.
Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak
produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan
pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan
ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS
menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif
dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi
KFC sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor
performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan
management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen
persediaan.
c. Information Reporting System
Information Reporting System (IRS) menyediakan informasi produk bagi
manajeral dan end users. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal
yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi
produk memberikan gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi berdasarkan
permintaan, periode maupun ketika terjadi situasi tak terduga.
d. Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah
dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam
menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.
KESIMPULAN
Sistem Informasi yang diterapkan di KFC yang mencakup Operating Support
System (OSS) dan Managing Support System (MSS) telah di seting sesuai dangan visi
perusahaan yaitu memuaskan pelanggan. Sehingga setiap peningkatan penjualan,
peningkatan outlet, kendala-kendala operasional tidak berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan KFC.
KFC dengan tipe Sistem Informasi ini bisa bersaing dengan kompetitor-
kompetitor lain karena keunggulan strategik yang dimiliki oleh KFC dapat
dipertahankan dan juga dapat diarahkan kepada pengembangan pengembangan
produk lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana
http://afrianmc.blogspot.com/2017/10/studi-kasus-sistem-informasi-kfc.html
http://jurnal-unita.org/index.php/publiciana/article/viewFile/75/69
https://docplayer.info/32214740-Sistem-informasi-manajemen-kfc.html

Anda mungkin juga menyukai