Anda di halaman 1dari 12

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI

SISTEM INFORMASI PADA PT INDOFOOD

Dosen: Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si.

Disusun oleh:

Andhini Islamiana Wulandari ( 43218010170)

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2018
ABSTRAK

Makalah ini direncanakan untuk menyediakan informasi bagi masyarakat mengenai


konsep sistem informasi manajemen suatu perusahaan. Di dalamnya, berbagai praktek dan
pilihan dipertimbangkan untuk perencanaan dan implementasi Sistem Informasi
Manajemen(SIM) PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. Penemuan dalam karya ilmiah
didasarkan pada berbagai tinjauan mengenai implementasi SIM perusahaan yang sudah
diterapkan. Terkait hal ini, berbagai perusahaan memerlukan suatu layanan atau fasilitas
untuk memberikan informasi untuk setiap karyawan, manager, dan pihak umum secara cepat
dan akurat. Hal ini diwujudkan melalui penggunaan website setiap perusahaan.
SIM didefinisikan melalui informasi mengenai konsep dan berbagai aspek pendukung yang
diperlukan untuk membangun SIM perusahaan. Karya ilmiah ditutup melalui kesimpulan dan
saran bagi pihak PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk untuk lebih memahami dan
mengimplementasikan SIM secara lebih baik
PENDAHULUAN
Pada era yang modern ini, teknologi menjadi sesuatu yang benar-benar harus dimiliki dan
dimanfaatkan oleh setiap perusahaan yang ingin menjadi perusahaan terdepan dalam suatu
industri. Hal ini menyebabkan pengolahan sumber daya informasi menjadi sesuatu yang
sangat penting untuk menunjang keberhasilan dan kesuksesan sebuah bisnis. Pengolahan
sumber daya informasi tersebut biasa disebut dengan Manajemen informasi yang dimana
merupakan pengelolaan data dimana didalamnya mencakup proses mencari, menyusun,
mengklasifikasikan, serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang
dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh
manajemen perusahaan. Salah satu perusahaan yang menggunakan teknologi tersebut adalah
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Indofood dengan kode saham INDF ini berdiri pada
14 Agustus tahun 1990. Awal didirikan emiten ini bernama PT Panganjaya Intikusuma
kemudian mengganti namanya seperti saat ini.
LANDASAN TEORI
1. Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan.
 Definisi sistem informasi adalah :
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
 Definisi lain sistem informasi adalah :
kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-
sasaran perusahaan.

2. Komponen Sistem Informasi


Komponen sistem informasi yang disebut blok bangunan yaitu :
blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok
kendali. Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
 Blok masukan
mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media
untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
 Blok model
terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis
data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
 Blok keluaran
produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas.
 Blok teknologi
merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3
bagian utama yaitu teknisi(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan
membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data,
spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-
aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi
masukan (semua perangkat yang digunakan untuk menangkap data seperti : keyboard,
scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan informasi
yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi pemroses (komponen CPU),
teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk menyimpan data
seperti : magnetik tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi (teknologi
yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM)
 Blok basis data
merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
 Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat
langsung diatasi.

3. Jenis-jenis Sistem Informasi


Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada
kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian (gambar:1):

1. Transaction Processing Systems (TPS)


TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi
bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat
dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang
biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis
informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya
dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan
organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word
processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail,
email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor
dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)


SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat
keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan,
dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)


DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data.
DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat
keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang
eksklusif pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)


AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas.
Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan
menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan
logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk
menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli
(juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu
organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat
keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah
khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin
interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative


Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-
terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu
solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan
masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan
skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung
perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui
komputer yang terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)


ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu
eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan
grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti
kantor.

Gambar 1. Jenis-jenis sistem


 Contoh sistem informasi antara lain :
1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan
barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
3. Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data
akademis dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh
tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat
penyakit pasien.

 Kemampuan utama sistem Informasi


1. melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
2. menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
3. menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi
mudah diakses.
4. memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan
cepat dan murah.
5. meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok
dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
6. mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara
manual.
7. mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
8. pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
PEMBAHASAN

Penerapan system informasi manejemen dalam PT. Indofood

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT
Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT
Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman
yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono
Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood.
Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Sejarah
dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dahulu mencapai kesepakatan denangan
perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak
di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia
maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan
yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Baik ISM maupun Nestle percaya,
mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan
dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu. Menurut Anthoni Salim, Dirut
& CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk memanfaatkan
dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang menjalin usaha
patungan tersebut. Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan lisensi penggunaan merek-
mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok, dan lainnya kepada
perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan merek Maggi-
nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai operasinya pada 1 April 2005.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood” atau “Perseroan”)
telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini,
Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari
ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”)
yang saling melengkapi sebagai berikut:
13
• Produk Konsumen Bermerek (“CBP”). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia
(“BEI”) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam
kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam
kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek–merek yang terkemuka dan
dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan.
• Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan
usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.
• Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas
Pratama Tbk (“SIMP”) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”), yang
sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd.
(“IndoAgri”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup
ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa
sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di
samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan
tebu serta tanaman lainnya.
• Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak–anak perusahaannya,
serta berbagai produk pihak ketiga
Perusahaan, yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar paket mie
instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu
penyedap, makanan bayi dan soft drink. Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan
peningkatan pasar kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan
faktor penting dalam kesuksesan perusahaan.

Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang diproduksi oleh Food
Ingredient Division (FID). Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production
Plans) mereka sehingga akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh
berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar
persediaan di gudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu
dapat diatur dan dijadwalkan dengan sebaik mungkin. Dari Perencanaan dan Kontrol
Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan
SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi
Supply Chain Management (SCM) dan mySAP Business Intelligence dengan SAP Business
Information Warehouse (SAPBW).
Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria itu, terpilihlah
IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki keamanan,
skalability dan efisiensi biaya dalam mendukup SAP, dan membantu perusahaan Indofood
memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP
R/3 untuk memasukkan SAP BWdan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi
untuk mengganti platform server. Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database
Management. iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan dasar
dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan
teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan
apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami yaitu scalability, reliability, dan
maintainability.

Faktor-Faktor Keberhasilannya:
1. Menyesuaikan Minat Konsumen.
Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkan
pendapatan, Indofood harus dapat jeli melihat keinginan konsumen sebaik mungkin diwaktu
yang akan datang. Dengan menggunakan solusi SAP, Indofood dapatmenganalisis transaksi
data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yangterjadi dalam minat konsumen dan
kemudian merespon secara efektif. “Sebagai contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa
apa saja yang paling laristerjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di
Sibolga, sehingga kita dapat mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat ditempat yang
dituju, sehingga akan meningkatkan potensi penjualan.

SAP memberikan informasi yang mendetail dengan sangat cepat dimana hal tersebut
merupakan keuntungan bisnis yang vital,” kata Gunawan. Informasi penjualan memberikan
inputan ke dalam SAP APO, dimana ia akan memberikan informasi berkala pada produk apa
saja yang harus di produksi, berapa jumlahnya dan dipabrik mana akan diproduksi.
2. Distribusi Informasi
Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R/3 sistem dan SAP APO sangat penting
untuk perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian operasional, manajemen
menengah dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang mentah. Gunawan mengatakan,
“Yang mereka butuhkan adalah informasi mengena ikeseluruhan performa bisnis, arus kas,
dan beberapa hal detail operasional. Untuk meningkatkan akurasi maupun ringkasan
manajemen yang tepat waktu, kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan Juli 2003
Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi yang sangat mendetail, seperti pencacahan
berapa pak sebenarnya Indomie rasa kari ayam yang terjual di suatu area selama periode
tertentu.

3. Integrasi Sistem Hilir


Dengan sistem ERP kelas dunia, Indofood telah memulai untuk perencanaan ke
depan, bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensi
biaya.“Salah satu tujuan bisnis kami saat ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-
pelangan kami dengan lebih akurat, kemudian melayani setiap kelompok sesuai minatnya
masing-masing.” kata Gunawan. “Kami akan bekerja lebih erat dengan para distributor
hingga pengecer. Ini akan memungkinkan kami kami untuk meningkatkan perencanaan
kapasitas dan membantu kami meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya. Beberapa
distributor Indofood, seperti Indomarco, juga dalam proses pengembangansistem ERP
mereka, dan dapat memperpanjang kepada pengecer mereka. Rencananya adalah untuk
mengintegrasikan sistem antara mitra perusahaan supaya memuluskan proses e-commerce.
Sudah jelas, bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan.untuk mendukung
integrasi sistem hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas aplikasitermasuk warisan
sistem dan aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP.

4. Pengarsipan Dokumen
Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan
menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP. Software ini bertindak
sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan
dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan
mengurangi biaya administrasi.
“Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP, kita mampu
mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara tetapmempertahankan
kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan”,
Gunawan menyimpulkan.

KESIMPULAN

Kesimpulan:
1. Penerapan manajemen sistem informasi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
membawa manfaat sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam rangka efisiensi dan
efektifitas kinerja perusahaan.
2. Memberikan informasi yang lebih akurat sehingga perusahaan PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk bisa membidik target pasar yang tepat sasaran.
3. Bisa mengkoreksi kelemahan-kelemahan sistem yang ada di PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk sehingga bisa dilakukan perbaikan demi kemajuan perusahaan .
4. Memberikan nilai yang inovatif dan kreatif dalam menciptakan produk baru dan tentu saja
akan menumbuhkan minat konsumen dalam membeli produk-produk terbaru dari PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

DAFTAR PUSTAKA

Osd, Dimas.(2015). Pengertian Sistem Informasi.


https://www.kompasiana.com/dimasosd/55291077f17e6126268b48b6/pengertian-si-sistem-
informasi. (8 September 2019)

Putra, Y.M.(2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana.

Sahrulina, Aginta.(2015). Makalah Sistem Manajemen Informasi Perusahaan Indofood.


https://sim-septialutfi-11140210-aginta.blogspot.com/2015/10/sistem-informasi-manajemen-
pt-indofood.html. (7 September 2019)

Santoso, Ervina.(2017). Sistem Manajemen Informasi Perusahaan Indofood.


https://ervinanons.blogspot.com/2017/10/sim-dalam-ptindofood.html.(7 September 2019)

Wikipedia. (2019). Sistem Informasi. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. (8


September 2019)

Anda mungkin juga menyukai