Beberapa proyek system informasi sifatnya sangat tidak pasti, terutama investasi dalam
insfratruktur TI. Arus pendapatan masa depannya tidak jelas sementara biaya awalnya sangat
tinggi. Adaikan misalnya sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan investasi $20 juta
untuk meningkatkan insfratruktur teknologi informasi perangkat keras, perangkat lunak,
perangkat manajemen data, dan teknologi jaringan. Apabila infrastruktur yang telah ditingkatkan
ini dapat digunakan organisasi ini akan mempunyai kapabilitas teknologi untuk
meresponsmasalah dan kesempatan di masa mendatang dengan lebih mudah. Model penentuan
harga opsi nyata (real options pricing models- ROPM) menggunakan konsep dari penilaian opsi
yang dipinjam dari industri keuangan. Opsi pada dasarnya adalah hak, bukan kewajiban, untuk
melakukan tindakan di masa depan. Opsi call misalnya adalah opsi keuangan dmana seseorang
membeli hak( tetapi bukan kewajiban) untuk membeli aset (biasanya saham) pada harga tertentu.
Sebagai contoh , pada tanggal 25 april 2012 anda akan membeli suatu opsi beli(call) sebesar
$17,09, yang akan memberikan anda hak untuk membeli selembar dari saham biasa Procter &
Gamble (P&G) dengan $50 prt lembar pada suatu tanggal tertentu. Opsi akan berakhir dari
waktu ke waktu, dan opsi call ini memiliki tanggal jatuh tempo pada tanggal 17 januari 2014.
jika harga saham biasa (P&G) tidak naik diatas $50 perlembar dengan penutupan pasar saham
pada tanggal 17 januari 2014, maka anda tidak akan melaksanakan opsi tersebu, dan nilai dari
opsi akan jatuh ke nol pada tanggal pelaksanaan (stike date). Namun jika harga saham naik
menjadi $100 per lembar, anda akan membeli saham pada harga stike sebesar $50 dan menahan
laba $50 per lembar dikurangi biaya opsi karena opsi ini dijual denga n surat kontrak 100 lembar
biaya kontrak akan menjadi 100 x $17,09 sebelum komisi atau $1.709 dan anda akan membeli
dan memperoleh laba dari 100 lembar salam Procter & Gamble) opsi saham memungkinkan bagi
pemilik untuk mendapatkan manfaat dari peluang kenaikan yang potensial sementara itu
membatasi sisi negatif dari risiko.
Dalam cara tradisional yang menitik beratkan pada aspek keuangan dan teknis dari
system informasi cenderung mengakibatkan dimensi social dan organisasi dari sistem informasi
yang dapat memengaruhi bianya dan manfaat yang sebenarnya dari investasi . banyak keputusan
atas investasi dalam system informasi perusahaan yang tidak cukup mempertimbangkan biaya
dari gangguan organisasi yang diciptakan oleh system yang baru, seperti biaya untuk melatih
para pengguna akhir, dampak dari kurva pembelajaran yang dimiliki oleh para pengguna bagi
suatu sistem yang baru terhadap produktivitas atau waktu yang diperlukan manajer untuk
menghabiskan waktu guna mengawasi perubahan yang terkait dengan sistem baru. Manfaatnya
seperti keputusan yang lebih tepat waktu dari suatu sistem yang baru atau mendorong
pembelajaran dan keahlian karyawan juga diawasi dalam suatu analisis keuangan yang
tradisional.
DIMENSI RISIKO PROYEK
Sistem berbeda secara dramatis dalam ukuran, ruang lingkup, tingkat kerumitan , serta
komponen-komponen organisasi dan teknis. Beberapa proyek pengembangan sistem lebih
cenderung menciptakan permasalahan yang telah kita gambarkan lebih awal atau mengalami
penundaan karena mereka membawa tingkat risiko yang lebih besar dari pada lainnya. Tingkat
risiko atas proyek dipengaruhi oleh:
Sebagian besar proyek sistem informasi terhambat karena poses perubahan organisasional di
seputaran pembuatan sistemnya tidak ditangani dengan baik, pembuatan sistem yang sukses
membutuhkan adanya manajemen perubahan.
Konsep implementasi
Implementasi sistem secara umum lebih baik jika keterlibatan penggunanya tinggi dan dukungan
manajemennya juga tinggi. Partisipasi pengguna dalam perancangan dan operasi dari sistem
informasi membahwa bebrapa hasil positif pertama apabila para pengguna terlibat secara
,mendalam pada proses perancangan sistem, mereka mempunyai kesempatan lenih untuk
menciptakan sistem sesuai prioritas dan kebutuhan bisnis mereka, dan kesempatan lebih untuk
mengendalikan hasilnya. Kedua mereka cenderung beraksi positif pada sistem yang telah jadi,
karena mereka telah menjadi peserta aktif dalam proses perubahannya. Pengguna dan spesialis
sistem informasi cenderung mempunyai latar belakang, kepentingan, dan prioritas yang berbeda.
Hal ini sering disebut dengan jurang komunikasi antara perancang dan pengguna. Perbedaan ini
mengarah pada loyalitas organisasional yang berbeda , termasuk pendekatan terhadap cara
pemecahan masalah, dsn kosakata sistemnya.
Apaniola sebuah proyek sistem informasi mendapatkan dukungan dan komitmen menajemen
pada berbagai tingkatan ini alan cenderung dipahami positif baik oleh pengguna maupun staf
layanan informasi teknis. Kedua kelompok ini akan merasa bahwa partisipasi mereka dalam
proses pengembangan akan mendapat perhatian dan prioritas yang tinggi. Mereka akan dihargai
atas waktu dan usaha yang tekah mereka berikan untuk proses implementasi. Dukungan
manajemen juga memastikan bahwa sebuah proyek sistem mendapatkan pendanaan dan sumber
daya yang cukup agar dapat berhasil. Lebih jauh lagi, supaya pelaksanaannya efektif , semua
perubahan dalam kebiasaan kerja dan prosedur setiap penjajaran ulang organisasional yang
berhubungan dengan sebuah sistem baru harus bergantung pada dukungan dari manajemen.
Apabila manajer memprioritaskan sistem baru , sistem ini akan cenderung diperlakukan
demikian oleh bawahannya.