PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Sebagai tugas untuk mata kuliah PPh
2. Menjelaskan mengenai tentang PPH pasal 21
PPh pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh
orang pribadi subjek pajak dalam negeri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Dari definisi
ini dapat dipahami bahwa PPh Pasal 21 hanya dikenakan atas penghasilan yang
sifatnya aktif, yaitu penghasilan yang berasal dari pekerjaan kegiatan atau jasa.
Contohnya, gaji, upah, premi asuransi jiwa, kesehatan, tunjangan, honorarium,
komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun atau imbalan lainnya.
1. Pegawai,
2. Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan
hari tua, termasuk ahli warisnya,
3. Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan
dengan pemberian jasa, meliputi:
a. Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari
pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan
aktualis,
b. Pemain music, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film,
bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model,
peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan
seniman lainnya,
c. Olahragawan,
d. Penasihat, pengajar, penceramah, penyuluh, dan moderator,
e. Pengarang, peneliti, dan penerjemah,
f. Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik computer dan system
aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan social
serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan,
g. Agen iklan,
h. Pengawas atau pengelola proyek,
i. Pembawa pesanan atau menemukan langganan atau yang menjadi
perantara,
j. Petugas penjaja barang dagangan,
k. Petugas dinas luar asuransi,
l. Distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan
kegiatan sejenis lainnya.
1. Pejabat perwakilan diplomatic dan konsultan atau pejabat lain dari negara
asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja
pada dan bertempat tinggal bersama mereka dengan syarat bukan warga
negara Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain diluar
jabatan atau pekerjaannya tersebut, serta negara yang bersangkutan
memberikan perlakuan timbal balik,
2. Pejabat perwakilan organisasi Internasional, yang telah ditetapkan oleh
Menteri Keuangan, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak
menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh
penghasilan dari Indonesia.
4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah
harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang
dibayarkan secara bulanan,
5. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi,
fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai
imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan,
6. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang
representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan
nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun.
5. Jumlah penghasilan yang melebihi Rp. 450.000,- sehari, yang berlaku bagi
pegawai tidak tetap yang menerima upah harian, upah mingguan, upah
satuan atau upah borongan, sepanjang penghasilan kumulatif yang diterima
dalam 1 (satu) bulan kalender belum melebihi Rp. 4.500.000,-
Catatan:
Tarif yang dipakai adalah tarif Pasal 17 ayat (1) UU Pajak Penghasilan Yaitu :
PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun pajak. Tarif PTKP Tahun
2016/2017/2018 Sesuai PMK 101-PMK.010-2016 sebagai berikut:
Sita Rianti adalah karyawati pada perusahaan PT. Onix Komunika dengan
status menikah dan mempunyai tiga anak. Suami Sita merupakan pegawai
Penjelasan:
Melalui aplikasi OnlinePajak, gaji dan PPh Pasal 21 untuk karyawan tetap
dihitung secara otomatis dan akurat. Langkah untuk menghitung PPh Pasal 21
dengan aplikasi OnlinePajak adalah sebagai berikut:
Masukkan data gaji dan tunjangan karyawan pada menu "Karyawan" atau
unduh template data karyawan dari OnlinePajak agar Anda dapat
mengimpor atau memindahkan semua data sekaligus dan menghitung
otomatis
Pilih “Karyawan Permanen”, perhitungan “Gaji Kotor” dan masa
kontrak bekerja.
Isi detil BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan (jika ada dan tidak
menggunakan fitur impor data). Pilih masa pemberian BPJS
Ketenagakerjaan dan centang jaminan yang diberikan kepada karyawan
(Jaminan Pensiun, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, dan
Jaminan Kesehatan Masyarakat). Jumlah persentase yang diterapkan pada
perhitungan BPJS di OnlinePajak dengan adalah:
o Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK): 0,24 % dan Jaminan Kematian
(JK): 0,30 % dari gaji pokok
o Jaminan Hari Tua (JHT): 2% dari gaji pokok (ditanggung oleh
karyawan)
o Jaminan Pensiun (JP): 1% dari gaji pokok
Centang dasar perhitungan pemberian BPJS Ketenagakerjaan
yaitu "Gaji" dan isikan jumlah persentase yang ditanggung oleh
perusahaan, misalnya 40. Dasar perhitungan BPJS yang diterapkan di
aplikasi OnlinePajak adalah gaji pokok, bukan pendapatan bersih (take
home pay).
3.1 Kesimpulan
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada subjek pajak atas
penghasilan yang diperolehnya pada tahun pajak, dapat pula dikenakan pajak untuk
penghasilan dalam bagian tahun pajak, dapat pula dikenakan pajak untuk
penghasilan dalam bagian tahun pajak bila kewajiban pajak subjektifnya dimulai
atau berakhir tahun pajak.
Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk
apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri.
Penghasilan Tidak Kena Pajak, disingkat PTKP adalah pengurangan terhadap
penghasilan bruto orang pribadi atau perseorangan sebagai wajib pajak dalam
negeri dalam menghitungpenghasilan kena pajak yang menjadi objek pajak
penghasilan yang harus dibayar wajib pajak di Indonesia.
3.2 Saran
Dengan naiknya PTKP seharusnya kita sebagai wajib pajak bisa bernafas lega
karena ada tambahan penghasilan yang bebas dari pajak, walaupun dari sisi
penerimaan negara akan sedikit mengalami penurunan. Yang penting tetap
berkontribusi dengan membayar pajak tepat jumlah dan tepat waktu.
https://www.pajakbro.com/2014/06/Objek-Pajak-Penghasilan-Pasal-21.html
http://dista246.blogspot.com/2016/12/makalah-pph-pasal-21.html
http://royanmakalah.blogspot.com/2013/04/pajak-penghasilan-pph-pasal-21.html
https://www.online-pajak.com/cara-perhitungan-pph-21
https://www.kompasiana.com/www.ika.com/5529582ef17e6193628b45bd/makala
h-pajak-penghasilan-pph-pasal-21?page=all