Disusun oleh :
Desniar Indar Mirani :1402015214
Rida Arizqa :1402015143
Widya Anisa Rahmawati :1402015188
Rosi Wulandari :1402015154
Retno Putri Puspita Aryanti :1402015141
Linda Okriyani :1402015089
A. LATAR BELAKANG
Spesialis-spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas analis sistem,
administrator basis data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator.
Perusahaan hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya
informasinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database, dan
pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis informasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi,
pengguna tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain penyebutkan
kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat dukungan komputer
yang lebih besar mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu untuk mengikutinya.
Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka sendiri. Suatu fenomena yang
disebut komputasi pengguna akhir. Pengguna-pengguna lainnya mampu melakukan sendiri
kebanyakan pekerjaan pengembangannya dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa
konsultasi. Sebuah perusahaan para penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi
pengguna akhir akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak
mampu.
Pengetahuan mencerminkan bahan-bahan yang dapat dipelajari dan keahlian meliputi
kemampuan-kemampuan alamiah, yang ditingkatkan oleh pendidikan dan pengetahuan.
Aplikasi-aplikasi otomatisasi kantor yang pertama awalnya dirancang untuk digunakan oleh
para pegawai secretariat dan juru tulis, namun aplikasi tersebut tak berapa lama menyebar
ketingkat manajerial dan professional. Aplikasi ini dimungkinkan oleh suatu konsep yang
disebut sebagai kantor maya dimana pekerja tidak harus secara fisik bertempat dilokasi
kantor agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Gerakan kantor maya yang dipicu oleh
telecommuting dan hoteling menjadi begitu popular hingga ia memperluas konsep dari
organisasi maya. Pengembangan sistem adalah suatu aktivitas yang selalu berevolusi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana struktur organisasi yang inovatif?
2. Apa saja keuntungan dan resiko komputasi pengguna akhir?
3. Mengapa dibutuhkan kriteria pendidikan, pengetahuan yang dibutuhkan untuk karier
dibidang informasi?
4. Bagaimana menempatkan pengguna system dan spesialis informasi pada perspektif?
BAB II
PEMBAHASAN
A. ORGANISASI BISNIS
Hal yang disari selama tahun 1990-an adalaah bahwa sentralisasi maupun
desentralisasi memiliki keunggulan masing-masing. Perusahaan-perusahaan besar berusaha
untuk mencapai suatu struktur oragnisasi yang tersentralisasi secara sentral. Hal ini dicapai
dengan memberikan wewenang kepada unit IS korporat untuk mengambil keputusan yang
berhubungan dengan infrasuktur IT, dna wewenanga kepada area-area mereka masing-
masing. Struktur ini memiliki kesulitan karena dua alasan. Pertama, IT kini memainkan
peranan yang lebih besat di perusahaan daripada masa lalu. Kedua, prubahan teknologi
menuntut agar struktur memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan pengetahuan
dan keahlian informasi bagi pengguna sistem maupun pengembang, sekaligus memanfaatkan
segala jenis sumber daya informasi yang tersedia dari vendor dan konsultan.
Sebagai respons kebutuhan ini, para penelitin SIM mengidentifikasikan tiga struktur
inovatif, yang disebut model sekutu (partner model), model platform (platform model), dan
model terskala (scalable model). Basis dari model sekutu adalah bahwa layanan informasi
bekerja dengan area-area bisnis dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan
inovasi bisnis. Asumsi yang mendasari model platform adalah bahwa layanan informasi
tidak akan secara aktif mengawali inovasi bisnis, namun akan menyediakan sumber daya
informasi sehingga inovasi tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis. Beberapa perusahaan,
khususnya yang beroperasi secar sikluss, memilliki kebutuhan untuk dapat menyesuaikan
dengan sepat tingkat sumber daya informasi yang dimilikinya untuk meespons kondisi pasar.
Model berskala menyadari bahwa sumber daya harus dipperoleh begitu peluang pasar
muncul dan harus dapat dengan cepat dilepaskan.
Pengguna akhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas pengembangan sistem,
namun mereka harus menanggung sebagian tanggung jawab berikut. Konsep ini lebih
diartikan bahwa spesialis informasi akan lebih banyak memainkan peranan konsultasi
daripada yang sebelumnya pernah mereka lakukan.
H. OTOMATISASI KANTOR
Ketika kita melacak kembali jalan yang telah ditenpuh oleh komputasi bisnis selama
50 tahunan sejarahnya, kita sering kali menemui istilah otomatisasi kantor (office
automation). Otomatisasi kantor adalah penerapan otomatisasi, seperti teknologi computer,
pada pekerjaan kantor. Otomatisasi kantor dapat dilacak dilacak kembali hingga awal tahun
1960-an, ketika IBM memperkenalkan istilah pengolahan kata (word processing) untuk
menyatakan suatu konsep yang menyatakan bahwa kebanyakan aktivitas kantor dipusatkan
pada pengolahan kata-kata. Otomatisasi kantor (office automation-OA) meliputi seluruh
system elektronik formal maupun informal yang terutama berhubungan dengan komunikasi
informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan.
Satu keuntungan dari OA adalah adanya fakta bahwa ia memberikan suatu sambungan
komunikasi bagi orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk saling berkomunikasi
satu sama lain.
I. KANTOR MAYA
Kemampuan OA untuk menghubungkan orang secara elektronik membuka pintu-
pintu baru dalam bagaimana pekerjaan kantor dilaksanakan. OA bahkan membuat pekerjaan
kantor tidak harus dikerjakan di kantor. Sebagai gantinya, pekerjaan seperti itu dapat
dilakukan di manapun karyawan berada-di suatu kantor maya. Konsep kantor maya (virtual
office) mengakui bahwa pekerjaan kantor dapat dilakukan hamper di semua lokasi geografis
selama tempat kerja tersebut terhubung dengan satu atau lebih lokasi tetap perusahaan oleh
suatu jenis kemampuan komunikasi elektronik. Konsep ini dimulai
dengan telecommuting, lalu disempurnakan untuk menciptakan suatu fasilitas kantor yang
disebut hoteling
Telecommuting
Istilah telecommuting diperkenalkan karena sepertinya merupakan satu cara yang
tepat untuk menggambarkan bagaimana karyawan dapat secara elektronik pergi ke tempat
kerja. Keuntungan terbesar telecommuting bagi karyawan adalah fleksibilitas yang diberikan
dalam menjadwalkan tugas-tugas pekerjaan sehingga tugas pribadi juga akan dapat
diakomodasi. Keuntungan lainnya adalah perusahaan biasanya akan memberikan perhatian
yang lebih besar pada kebutuhan komunikasi paratelecommuter jika dibandingkan dengan
lingkungan kantor biasa, di mana sebagian besar informasi dikomunikasikan dalam
percakapan informal dan melalui observasi.
Hoteling
Fokus telecommuting yang pada awalnya hanya terbatas pada beberapa kelas pekerja
kantor tertentu saja yang dapat melakukan pekerjaan mereka di rumah, telah meluas hingga
meliputi seluruh karyawan yang hanya datang ke kantor bilamana dibutuhkan. Konsep ini
diberi nama hoteling, dan ide di baliknya adalah bahwa perusahaan menyediakan suatu
fasilitas terpusat yang dapat dibagi bersama oleh karyawan jika terdapat kebutuhan akan
ruangan dan dukungan kantor.
Keuntungan hoteling adalah pemanfaatan sumber daya dan ruangan yang lebih efektif
dan fokus yang lebih baik pada apa yang dibutuhkan untuk mendukung personel kantor.
Risiko yang ada meliputi anggapan akan hilangnya bonus oleh para karyawan yang tidak
lagi memiliki ruangan kantor pribadi, hilangnya perasaan berada dalam suatu komunitas, dan
potensi dampak negative pada budaya korporat.
J. ORGANISASI MAYA
Keberhasilan kantor maya memici para visioner untuk melihat bagaimana kantor
maya dapat diperluas hingga berlaku bagi keseluruhan perusahaan_sebuah organisasi
maya.Disebuah organisasi maya (virtual organization),operasi keseluruhan perusahaan
dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi tidak terikat pada lokasi fisik.
A. Kesimpulan
Spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas analis sistem, administrator basis
data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator. Perusahaan hendaknya
mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya informasinya. Pengetahuan
ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database, dan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh
pengguna komputer dan spesialis informasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi,
pengguna tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain penyebutkan
kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat dukungan komputer
yang lebih besar mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu untuk mengikutinya.
Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka sendiri. Suatu
fenomena yang disebut komputasi pengguna akhir. Pengguna-pengguna lainnya mampu
melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan pengembangannya dan mengandalkan spesialis
hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah perusahaan para penggunanya mampu berpartisipasi
dalam komputasi pengguna akhir akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang
penggunanya tidak mampu.
DAFTAR PUSTAKA