Sistem komputerisasi akuntansi merupakan suatu dampak perkembangan ilmu dan teknologi,
dimana pencatatan akuntansi secara manual kini digantikan oleh komputer, hal ini tentunya
memberikan dampak yang positif dan dampak negatif bagi perusahaan dan sumber daya
manusia, yaitu pekerjaan akuntansi menjadi lebih mudah dan cepat serta dapat meminimalisasi
kesalahan dalam menyusun laporan keuangan, disisi lain membawa dampak negatif yaitu
terjadinya pengurangan tenaga kerja.
Dengan kemajuan teknologi di dunia usaha yang terus menerus, Sistem Informasi Akuntansi yang
dikerjakan secara manual sekarang dapat dilakukan dengan bantuan komputer yaitu Sistem
Informasi Akuntansi berbasis komputer. Proses dalam akuntansi secara manual dan berbasis
komputer tidak jauh beda, yang membedakan dalam Sistem Informasi berbasis komputer dapat
dilakukan dengan sekali entry (input) data atau transaksi saja, hal ini dalam buku besar akan
berubah dan secara langsung dapat merubah Financial Report juga.
Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut :
Auditing adalah sebuah proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi
bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan
tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan
Auditing membutuhkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan
teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati.
Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau, dan mendokumentasikan bukti audit.
Interaksi keahlian dalam Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi bukan hanya sekedar perluasan dari traditional auditing (manual
auditing). Kebutuhan akan audit sistem informasi beranjak dari dua hal, yaitu: Pertama, auditor
menyadari bahwa komputer berpengaruh dalam fungsi atestasi yang mereka lakukan. Kedua,
organisasi dan manajemen menyadari bahwa sistem informasi komputer merupakan
sumberdaya yang bernilai sehingga perlu adanya pengendalian seperti halnya sumberdaya lain
dalam organisasi.
Audit Sistem Informasi merupakan interseksi dari empat bidang ilmu, yaitu:
1. Traditional Auditing (Traditional Auditing)
Traditional Auditing memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang teknik
pengendalian internal di sebuah sistem informasi. Beberapa pengendalian yang dilakukan
dalam audit tradisional dapat dilakukan secara langsung dalam pengendalian di
lingkungan PDE. Metodologi umum untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang Commented [RS1]: Singkatan dari ?
digunakan pada lingkungan PDE berasal dari audit tradisional. Auditor yang
berpengalaman dan dengan tambahan pemahaman pengetahuan tentang komputer
akan lebih mudah menerapkan logika pengendalian internal yang tradisional ke basis
komputer.
2. Information System Management
Banyak kejadian ketika awal penerapan sebuah sistem pemrosesan data elektronik terjadi
banyak ‘kecelakaan’. Seringkali memerlukan biaya yang sangat tinggi dan sering pula
terjadi kegagalan dalam pencapaian tujuan. Hal ini karena belum adanya manajemen
sistem informasi yang baik pada saat itu. Sebuah Information System Management akan
menghasilkan cara-cara penerapan sistem informasi berbasis komputer pada perusahaan
dengan lebih baik melalui tahap-tahap pengembangan sistem, seperti: analisis sistem,
perancangan sistem, programming, testing, implementation dan kemudian operasional
serta pemantauan dan evaluasinya.
3. Computer Science
Pengetahuan teknik mengenai ilmu komputer sangat penting agar dapat menghasilkan
kemampuan sistem informasi berbasis komputer yang dapat digunakan untuk safeguard
assets, integritas data, efektifitas dan efisiensi. Teknologi komputer yang berkembang
pesat dengan munculnya e-commerce, e-business, dan sebagainya akan membawa
pengaruh besar kepada perkembangan teknologi informasi.
4. Behavioral Science
Kegagalan penerapan sistem informasi berbasis komputer di banyak organsiasi seringkali
juga karena masalah perilaku organisasional, yang terkadang sering diabaikan dalam
pengembangan sistem informasi. Kegagalan tersebut dikarenakan oleh adanya
‘resistance to change’ yang berasal dari pihak-pihak yang terkena dampak penerapan
sistem informasi berbasis.
Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang
melindungi sistem tersebut.
Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan
berikut ini dipenuhi :
a. Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi,
dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
b. Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus
dan umum dari pihak manajemen.
c. Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.
d. Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan
lengkap.
e. Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat
diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
f. File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.
Software Komputer
• Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software (CAS) atau
generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor.
• CAS adalah program komputer yang, berdasarkan spesifikasi dari auditor,
menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit.
Pemakaian Software computer
• Langkah pertama auditor adalah memutuskan tujuan-tujuan audit, mempelajari file
serta databse yang akan diaudit, merancang laporan audit, dan menetapkan
bagaimana cara menghasilkannya.
• Informasi ini akan dicatat dalam lembar spesifikasi dan dimasukkan ke dalam sistem
melalui program input data.
• Program ini membuat catatan spesifikasi yang digunakan CAS untuk menghasilkan
satu atau lebih program audit.
• Program audit memproses file-file sumber dan melaksanakan operasional audit yang
dibutuhkan untuk menghasilkan laporan audit yang telah ditentukan.
Kesimpulan
Dengan pengolahan transaksi yang sudah menggunakan komputer yaitu Sistem Informasi
Akuntansi Berbasis Komputer. Proses akuntansi yang dilakukan untuk pengolahan transaksi/data,
cukup user/pemakai tersebut hanya dengan menginput data/transaksi, sehingga secara otomatis
data tersebut akan terintegrasi dan bisa membuat informasi Laporan Keuangan yang up to date.
Dengan adanya Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer, maka BOSS (Branch
Operation Support System) berjalan dengan lancar sehingga dalam penyajian Laporan Keuangan
memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan seperti : relevan, andal, dapat dimengerti, daya uji,
netral, tepat waktu, daya banding dan lengkap. Dengan demikian dalam penyajian Laporan
Keuangan dapat berupa informasi yang up to date dan juga sebagai dasar pengambilan
keputusan.