Anda di halaman 1dari 2

AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN

Transaksi penyesuaian penjualan,meliputi;

1. Pemberian potongan tunai


2. Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga
3. Penentuan piutang tak-tertagih

Dalam banyak perusahaan, jumlah dan nilai uang dari transaksi ini tidaklah matrial.
Potensi salah saji yang diakibatkan oleh kesalahan dan penyelewengan dalam pemrosesan
transaksi ini perlu dipertimbangkan. Perhatian utamanya tertuju pada kemungkinan pencatatan
transaksi penyesuaian penjualan fiktif untuk menyembunyikan penyelewengan dalam
pemrosesan penerimaan kas. misalnya, seorang karyawan dapat menggelapkan kas yang diterima
dari pelanggan dan menutupi penyelewengan yang dilakukannya dengan menghapus akun
pelanggan terhadap penyisihan piutang tak tertagih. Selain itu, penggelapan kas juga dapat
ditutupi dengan menyatakan terlalu tinggi diskon tunai atau return penjualan dan pengurangan
harga. Jadi, aktivitas pengendalian bermanfaat dalam mengurangi resiko penyelewengan
semacam ituyang berfokus pada penetapan validitas, atau eksistensi atau kejadian, mencakup hal
berikut;

1. Otoritas yang tepat atas seluruh transaksi penyesuaian penjualan. Sebagaicontoh,


retur harus diotorisasi oleh manajemen penjualan dan seluruh penghapusan
piutang tak tertagih harus diotorisasi oleh bendahara kantor.
2. Perhitungan independen atas barang yang diretur.
3. Penggunaan dokumen dan catatan yang tepat, terutama dalam penggunaan
memo kredit serta memo otorisasi penghapusan.
4. Pemisahan tugas untuk mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan dan
penanganan serta pencatatan penerimaan kas.

Apabila terdapat potensi salah saji yang material dari transaksi penyesuaian penjualan, maka
auditor harus memperoleh pemahaman atas seluruh aspek yang relevan dari komponen
struktur pengendalian internal dan mempertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi
resiko salah saji semacam itu.
Biasanya manajemen mengandalkan pengendalian atas tanggung jawab
tingkatmanajer yang lebih rendah untuk mengendalikan tingkat retur penjualan dan
penghapusan piutang tak tertagih. Jika transaksi tersebut bersifat material,auditor
harus menginspeksi laporan manajerial dan melakukan tanya jawab sertaobservasi tentang
tindakan yang akan diambil atas laporan tersebut. Auditor harus mempertimbangkan
untuk melakukan inspeksi pada;

1. Memorandum kredit atas retur penjualan sebagai indikasi persetujuan yangtepat


dan penyertaan laporan penerimaan yang membuktikan retur barangaktual.
2. P enuli san otorisasi at as penghapusan pi ut ang usaha dan
dokum ent asi pendukung.

Auditor melakukan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti


tentangkeefektifan perancangan dan operasi sistem pengendalian internal perusahaan.
Risiko inheren yang berkaitan dengan transaksi penerimaan kas adalah tinggiakibat
kemungkinan penipuan oleh karyawan melalui pengalihan penerimaankas. Oleh
karena itu, auditor sering kali akan menguji prosedur pengendalianyang berkaitan
dengan penerimaan kas.

Jika auditor menetapkan risiko pengendalian menetapkan pada tingkat sedang a t a u


tinggi maka auditor akan mendukung bukti yang diperoleh ketika
m e n d a p a t k a n p e m a ha m a n m e n ge n a i p e n ge n d a l i a n i n t e r n a l . J i k a a u d i t o r
menetapkan risiko pengendalian menetapkan pada tingkat rendah maka auditor a k a n
m e m p e r l u a s p e n gu j i a n s e h i n g g a m e n c a k u p i n s p e k s i d o k u m e n d a n
pelaksanaan kembali pengendalian manual.

Anda mungkin juga menyukai