PENDIDIKAN EKONOMI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah sistem informasi akuntansi pada dasarnya dapat dilaksanakan secara manual, dengan
menggunakan alat bantu komputer, atau kombinasi antara keduanya.
A. Tugas pokok yang dilaksanakan oleh sebuah sistem informasi akuntansi dapat
dirinci sebagai berikut :
1. Mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi bisnis secara efektif
dan efisien.
2. Menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pembuatan keputusan.
3. Menyelenggarakan prosedur pengendalian intern untuk menjamin daya andal
informasi yang dihasilkan dan untuk menjaga aktiva organisasi.
Untuk merancang dan menerapkan SIA bagi perusahaan adalah memahami aktivitas bisnis
yang akan dilaksanakan oleh sebuah perusahaan, pendekatan ini bermanfaat untuk
mengidentifikasi jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Setelah
mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan, selanjutnya menentukan jenis data input yang
relevan dan proses yang harus dilaksanakan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi
tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan dagang mencakup 4 siklus transaksi :
Siklus Pendapatan
Siklus Pengeluaran
Siklus Sumberdaya Manusia
Siklus buku besar dan pelaporan
Siklus Keuangan
• Rekening kontrol berisi total saldo setiap rekening pembantu. Misalnya rekening
buku besar utang dagang berisi angka atau saldo sebesar total seluruh saldo rekening
pembantu utang. Sedangkan saldo rekening pembantu utang menunjukkan jumlah
utang kepada setiap pemasok.
• Hubungan antara rekening kontrol dan rekening pembantunya , memainkan peranan
penting dalam memelihara akurasi data yg disimpan dalam sistem informasi
akuntansi.jika angka saldo pada rekening kontrol besarnya tidak sama dengan total
saldo rekening-rekening buku pembantunya, maka hal ini mengindikasinya adanya
kesalahan atau ketidaktelitian dalam proses akuntansi, baik pada tahap pencatatan
dalam jurnal maupun pada tahap posting ke rekening-rekening buku besar.
• Proses posting melalui tahap-tahap sbb : (1) menjumlah kolom-kolom pada jurnal yg
berisi data rupiah (2) menyiapkan rekening-rekening yg akan menerima posting (3)
memindahkan angka-angka dari buku jurnal ke rekening-rekening yang bersangkutan.
(4) menghitung saldo yg baru (jika digunakan rekening berbentuk saldo berjalan (5)
mencantumkan nomor rekening di kolom referensi posting buku jurnal (6)
mencantumkan halaman jurnal pada kolom referensi posting rekening buku besar.
• Posting semacam ini dilakukan sama baik posting ke rekening bk.besar maupun ke
rekening pembantu. Perbedaannya posting ke rek.pembantu setiap hari dan ke
rekening buku besar secara periodik.
Jejak Audit
Referensi posting dan nomor dokumen memberikan jejak audit.Jejak audit adalah sarana yg
tersedia utk mengecek akurasi dan validitas posting ke rekening-rekening buku besar.
• Contoh : kolom referensi posting pada rekening penjualan berisi kode JPn-3 sebesar
Rp 1.025.000,00 merupakan total penjualan kredit yg dicatat pada tanggal 01 sd 31
Des.
• Demikian halnya posting ke rek.pembantu juga dapat ditelusuri sumber angkanya ke
jurnal penjualan halaman tertentu dengan melihat keterangan pada kolom referensi
posting di masing-masing rekening pembantu. Selain itu, pada jurnal penjualan
dicatat kolom khusus untuk mencantumkan no. faktur , supaya dapat diketahui
sumbernya sehingga transaksinya benar-benar terjadi dan telah dicatat secara akurat.
Bagan rekening
Bagan rekening menunjukkan bahwa setiap rekening memiliki kode atau nomor yang secara
akumulatif disebut dengan bagan rekening.
Bagan rekening adalah sebuah daftar yang berisi seluruh rekening buku besar yang
diselenggarakan oleh sebuah organisasi. Struktur bagan rekening merupakan salah satu aspek
penting dalam SIA karena bagan tsb berpengaruh terhadap proses pembuatan berbagai
laporan keuangan .
Data yg tersimpan dalam setiap individu rekening dapat dijumlahkan dengan mudah untuk
keperluan pelaporan namun data yg tersimpan dalam rekening ikhtisar akan sulit untuk
dipecahkan dan dilaporkan secara lebih rinci untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah
perusahaan
Bagan rekening dapat dibuat dengan menggunakan salah satu dari beberapa metode namun
dari berbagai metode tersebut yg paling banyak digunakan ada 2:
1. kode angka blok (block numerical code).
2. kode angka kelompok (group numerical code)
• Contoh : kode angka blok 100- 199 Aktiva lancar, 101 – rek.giro, 102 – rek.
Tabungan, 103 – kas kecil , 200-299 Aktiva Tidak Lancar, 200 – tanah, 210 –
Gedung, 215 – Ak.Depr.Gedung, 300-399 kewajiban, 300 Utang Dagang, 310 Utang
gaji, 400-499 Modal, 400 Modal Hendy, 500=599 Pendapatan, 501- Penjualan
tunai, 600- 799 Biaya-biaya , 600 Harga Pokok Penjualan, 611 Biaya Gaji, 701
Depr. Gedung, 710 P.Ph Perusahaan, 900-999 Rek Lain-lain, 900 Prive Hendy, 910
Laba/Rugi.
• Contoh : kode angka kelompok : 1. Aktiva , 11 Aktiva Lancar, 1101 Rek Giro, 1103
Kas Kecil, 12 Aktiva Tetap, 1201 Tanah, 1202 Gedung . 2 Kewajiban , 3 Modal, 4
Pendapatan, 5 Biaya, 6 Rek. Lain-lain, 6001 Prive Hendy.
Posting Transaksi ke Rek. Bk.Besar
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Fungsi kedua sistem informasi akuntansi adalah memberikan informasi yang bermanfaat
untuk pembuatan keputusan oleh manajemen. Dalam sistem manual, informasi ini disajikan
dalam sebuah laporan, yang dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu laporan keuangan
(financial statements) dan laporan manajemen (managerial reports).
Laporan Keuangan
1) Neraca Saldo : keseimbangan debit dan kredit.
2) Melakukan penyesuaian : neraca saldo setelah disesuaikan.
3) Menyusun laporan laba rugi
4) Menutup buku utk mengosongkan saldo rekening-rekening pendapatan dan biaya, dan
mentransfer laba atau rugi ke rekening modal
5) Menyusun laporan arus kas : Lap.R/L dan Neraca
Laporan Manajerial
1. Anggaran
Anggaran Kas
Anggaran Operasional
2. Laporan Kinerja
Laporan yang menyajikan angka-angka anggaran dan realisasi pendapatan dan biaya, dan
selisish keduanya.
E. Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern juga perlu diperhitungkan dalam proses pencatatan. Sistem
persetujuan dan sistem penandatanganan cek merupakan contoh prosedur pengendalian
yangn mampu mendukung tujuan utama sistem informasi akuntansi. Referensi posting dalam
berbagai jurnal dan buku besar secara kolektif dan penggunaan dokumen sumber bernomor
urut tercetak memberikan jejak audit yang memadai. Penggunaan jurnal khusus juga
mempermudah proses pencatatan. Rekonsiliasi periodik antara jumlah rekening pembantu
dan saldo rekening kontrol dapat meningkatkan akurasi pemrosesan transaksi.
Meskipun demikian, sistem informasi akuntansi yang diselenggarakan secara manual harus
disadari bahwa dalam jangka panjang tidak lagi memadai untuk dipakai. Jika perusahaan
mengalami pertumbuhan dan jumlah transaksi meningkat, maka sistem informasi akuntansi
perusahaan juga harus dikomputerkan. Untuk itu, perusahaan perlu mengumpulkan informasi
guna menghadapi masa transisi dari sistem manual ke sistem berbasis komputer
(komputerisasi).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan