Anda di halaman 1dari 10

Sistem Informasi Akutansi

Makalah Elemen dan Prosedur Sistem Informasi Akutansi

Dosen : H. Maulana Rizky, M. Acc, Ak

Disusun oleh : Kelompok 1

Muhammad Ari Rizqi 1710113110017

Nur Khalisa 1710113120021

Dita Mahzati Sajidah 1810113220015

Desy Dahniarti 1710113220005

Nor khalifah 1810113320027

Yuia Melinda 1710113220032

Ismi Umiatul Awaliah 1810113120003

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses
menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan
akuntansi. Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili oleh
sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah karena adanya
kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarik dalam evolusi ini
adalah model-model yang lebih lama tidak dengan segera digantikan oleh teknik yang lebih
baru. Jadi, pada suatu waktu, terdapat berbagai generasi sistem di berbagai perusahaan yang
berbeda, bahkan bisa sama-sama ada dalam sebuah perusahaan. Akuntan yang modern perlu
membiasakan diri dengan berbagai fitur operasional semua pendekatan

1.2 Rumusan Masalah

(1) Apa tugas pokok sistem informasi akutansi?


(2) Apa saja aktivitas bisnis dan informasi yang diperlukan?
(3) Apa itu Pemprosesan Trasaksi : Dokumen Dan Prosedur?
BAB II
PEMBAHASAN

ELEMEN DAN PROSEDUR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Sebuah sistem informasi akuntansi pada dasarnya dapat dilaksanakan secara manual, dengan
menggunakan alat bantu komputer, atau kombinasi antara keduanya.

A. Tugas pokok yang dilaksanakan oleh sebuah sistem informasi akuntansi dapat
dirinci sebagai berikut :

1. Mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi bisnis secara efektif
dan efisien.
2. Menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pembuatan keputusan.
3. Menyelenggarakan prosedur pengendalian intern untuk menjamin daya andal
informasi yang dihasilkan dan untuk menjaga aktiva organisasi.

B. Aktivitas Bisnis & Informasi yang diperlukan

Untuk merancang dan menerapkan SIA bagi perusahaan adalah memahami aktivitas bisnis
yang akan dilaksanakan oleh sebuah perusahaan, pendekatan ini bermanfaat untuk
mengidentifikasi jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Setelah
mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan, selanjutnya menentukan jenis data input yang
relevan dan proses yang harus dilaksanakan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi
tersebut.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan dagang mencakup 4 siklus transaksi :

 Siklus Pendapatan
 Siklus Pengeluaran
 Siklus Sumberdaya Manusia
 Siklus buku besar dan pelaporan
 Siklus Keuangan

C. Pemprosesan Trasaksi : Dokumen Dan Prosedur

Pemprosesan data terdiri dari tiga tahap secara berurutan :


1. Merekam data transaksi pada sebuah dokumen
2. Mencatat transaksi ke dalam jurnal, yg merupakan catatan kronologis tentang apa yg
telah terjadi
3. Melakukan (memposting) data dari jurnal ke dalam rekening – rekening buku besar
yg meringkas data berdasarkan jenis rekening.
Merekam Transaksi Pada Dokumen, contoh Dokumen Sumber

Merekam Transaksi Pada Dokumen Contoh Pedoman Perancangan Dokumen


Pertimbangan umum
• Pertimbangan bobot dan kualitas kertas sesuai dengan renacana pemakaian dokumen
• Untuk bagian-bagian penting , cetaklah dengan cetakan tebal , garis bawah ganda atau
sejenisnya
• Pertimbangkan ukuran dokumen untuk keperluan pengarsipan, penjilidan dan
pengiriman
• Jika dokumen dikirimkan ke pihak ekstern , pertimbangkan alamat tujuan agar tepat
berada di posisi jendela amplop
• Pertimbangkan warna kertas yg berbeda-beda untuk tembusan dokumen agar
mempermudah pensidtribusiannya
• Buat pedoman ringkas tentang tata cara pengisian dokumen/formulir.
Bagian pembukaan (atas) dokumen.
• Nama dokumen ditempatkan paling atas dan dicetak tebal
• Cantumkan no. urut dokumen
• Jika dokumen dikirimkan ke pihak ekstern , cantumkan nama dan alamat perusahaan
pada bagian atas dokumen.
Bagian isi
• Informasi yg secara logis berrhubungan dikelompokkan menjadi satu
• Sediakan ruang yg cukup untuk meekam data barang yg dipesan
• Urutkan data sesuai dengan urutan standar
Bagian bawah (konklusi)
• Sediakan ruang yg cukup untuk mencantumkan disposisi
• Sediakan ruang untuk mencantumkan tanda tangan atau tanda persetujuan
• Sediakan ruang untuk mencantumkan total nilai transaksi
• Sediakan ruang untuk menjelaskan distribusi dokumen

Pencatatan ke Dalam Jurnal


Setelah transaksi direkam dalam dokumen, tahap berikutnya adalah pencatatan
transaksi tsb ke dalam sebuah Jurnal.Penjurnalan dibuat untuk setiap transaksi dengan
menyebut rekening yg di debit dan di kredit berikut nilai rupiahnya. Umumnya perusahaan
menggunakan jurnal khusus untuk mencatat jenis transaksi tertentu yang frekuensi terjadinya
tinggi, seperti transaksi pembelian, transaksi pengeluaran kas, transaksi penjualan , transaksi
penerimaan kas. Sedangkan untuk transaksi yang jarang terjadi atau transaksi non rutin,
biasanya perusahaan akan mencatatnya ke dalam jurnal umum.penggunaan jurnal khusus
menyederhanakan proses pencatatan sejumlah besar transaksi yang terjadi secara repatitif
(berulang) . Untuk memahami bagaimana jurnal khusus dapat menghemat waktu pencatatan ,
berikut ini salah satu contoh jurnal khusus yaitu jurnal penjualan.

Pencatatan Ke Dalam Jurnal

Posting transaksi ke rekening- rekening buku besar


Buku besar digunakan untuk meringkas data keuangan termasuk saldo terkini untuk setiap
individu rekening . Dalam sistem manual buku besar benar-benar berwujud buku , oleh
karena itu istilah “memelihara buku” bermakna proses pemeliharaan buku besar. Buku besar
berisi ikhtisar data untuk setiap jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya yg
dimiliki oleh sebuah organisasi.
Untuk jenis rekening tertentu yg memerlukan perincian , di sediakan rekening pembantu
buku besar yg berfungsi mencatat data rinci untuk rekening tertentu.
Contoh, rekening piutang dagang, rekening utang dagang, rekening persediaan dan rekening
aktiva tetap. Rekening yang dirinci ini disebut rekening kontrol.

• Rekening kontrol berisi total saldo setiap rekening pembantu. Misalnya rekening
buku besar utang dagang berisi angka atau saldo sebesar total seluruh saldo rekening
pembantu utang. Sedangkan saldo rekening pembantu utang menunjukkan jumlah
utang kepada setiap pemasok.
• Hubungan antara rekening kontrol dan rekening pembantunya , memainkan peranan
penting dalam memelihara akurasi data yg disimpan dalam sistem informasi
akuntansi.jika angka saldo pada rekening kontrol besarnya tidak sama dengan total
saldo rekening-rekening buku pembantunya, maka hal ini mengindikasinya adanya
kesalahan atau ketidaktelitian dalam proses akuntansi, baik pada tahap pencatatan
dalam jurnal maupun pada tahap posting ke rekening-rekening buku besar.
• Proses posting melalui tahap-tahap sbb : (1) menjumlah kolom-kolom pada jurnal yg
berisi data rupiah (2) menyiapkan rekening-rekening yg akan menerima posting (3)
memindahkan angka-angka dari buku jurnal ke rekening-rekening yang bersangkutan.
(4) menghitung saldo yg baru (jika digunakan rekening berbentuk saldo berjalan (5)
mencantumkan nomor rekening di kolom referensi posting buku jurnal (6)
mencantumkan halaman jurnal pada kolom referensi posting rekening buku besar.
• Posting semacam ini dilakukan sama baik posting ke rekening bk.besar maupun ke
rekening pembantu. Perbedaannya posting ke rek.pembantu setiap hari dan ke
rekening buku besar secara periodik.

Jejak Audit
Referensi posting dan nomor dokumen memberikan jejak audit.Jejak audit adalah sarana yg
tersedia utk mengecek akurasi dan validitas posting ke rekening-rekening buku besar.
• Contoh : kolom referensi posting pada rekening penjualan berisi kode JPn-3 sebesar
Rp 1.025.000,00 merupakan total penjualan kredit yg dicatat pada tanggal 01 sd 31
Des.
• Demikian halnya posting ke rek.pembantu juga dapat ditelusuri sumber angkanya ke
jurnal penjualan halaman tertentu dengan melihat keterangan pada kolom referensi
posting di masing-masing rekening pembantu. Selain itu, pada jurnal penjualan
dicatat kolom khusus untuk mencantumkan no. faktur , supaya dapat diketahui
sumbernya sehingga transaksinya benar-benar terjadi dan telah dicatat secara akurat.

Bagan rekening
Bagan rekening menunjukkan bahwa setiap rekening memiliki kode atau nomor yang secara
akumulatif disebut dengan bagan rekening.
Bagan rekening adalah sebuah daftar yang berisi seluruh rekening buku besar yang
diselenggarakan oleh sebuah organisasi. Struktur bagan rekening merupakan salah satu aspek
penting dalam SIA karena bagan tsb berpengaruh terhadap proses pembuatan berbagai
laporan keuangan .
Data yg tersimpan dalam setiap individu rekening dapat dijumlahkan dengan mudah untuk
keperluan pelaporan namun data yg tersimpan dalam rekening ikhtisar akan sulit untuk
dipecahkan dan dilaporkan secara lebih rinci untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah
perusahaan
Bagan rekening dapat dibuat dengan menggunakan salah satu dari beberapa metode namun
dari berbagai metode tersebut yg paling banyak digunakan ada 2:
1. kode angka blok (block numerical code).
2. kode angka kelompok (group numerical code)
• Contoh : kode angka blok 100- 199 Aktiva lancar, 101 – rek.giro, 102 – rek.
Tabungan, 103 – kas kecil , 200-299 Aktiva Tidak Lancar, 200 – tanah, 210 –
Gedung, 215 – Ak.Depr.Gedung, 300-399 kewajiban, 300 Utang Dagang, 310 Utang
gaji, 400-499 Modal, 400 Modal Hendy, 500=599 Pendapatan, 501- Penjualan
tunai, 600- 799 Biaya-biaya , 600 Harga Pokok Penjualan, 611 Biaya Gaji, 701
Depr. Gedung, 710 P.Ph Perusahaan, 900-999 Rek Lain-lain, 900 Prive Hendy, 910
Laba/Rugi.
• Contoh : kode angka kelompok : 1. Aktiva , 11 Aktiva Lancar, 1101 Rek Giro, 1103
Kas Kecil, 12 Aktiva Tetap, 1201 Tanah, 1202 Gedung . 2 Kewajiban , 3 Modal, 4
Pendapatan, 5 Biaya, 6 Rek. Lain-lain, 6001 Prive Hendy.
Posting Transaksi ke Rek. Bk.Besar
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

Apr.15 Penjualan Jpn-1 1,025,000 1.025.000

D. Laporan yang dihasilkan

Fungsi kedua sistem informasi akuntansi adalah memberikan informasi yang bermanfaat
untuk pembuatan keputusan oleh manajemen. Dalam sistem manual, informasi ini disajikan
dalam sebuah laporan, yang dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu laporan keuangan
(financial statements) dan laporan manajemen (managerial reports).

 Laporan Keuangan
1) Neraca Saldo : keseimbangan debit dan kredit.
2) Melakukan penyesuaian : neraca saldo setelah disesuaikan.
3) Menyusun laporan laba rugi
4) Menutup buku utk mengosongkan saldo rekening-rekening pendapatan dan biaya, dan
mentransfer laba atau rugi ke rekening modal
5) Menyusun laporan arus kas : Lap.R/L dan Neraca

 Laporan Manajerial
1. Anggaran

 Anggaran Kas

 Anggaran Operasional

2. Laporan Kinerja

Laporan yang menyajikan angka-angka anggaran dan realisasi pendapatan dan biaya, dan
selisish keduanya.

E. Pengendalian Intern

Fungsi ketiga SIA adalah melakukan pengawasan yg memadai untuk :


1. Menjamin bahwa informasi yg dihasilkan oleh sistem dapat dipercaya
2. Menjamin bahwa aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan sesuai dengan tujuan
manajemen serta sejalan dengan peraturan yg telah digariskan
3. Melindungi dan menjaga aktiva organisasi termasuk data lain yg dimiliki oleh
perusahaan.

Utk mencapai tujuan tersebut dapat digunakan metode a.l :


1. Dokumentasi yang memadai untuk seluruh aktivitas bisnis.Dokumentasi yang tepat
bagi seluruh transaksi bisnis adalah kunci untuk pertanggungjawaban. Dokumentasi
memungkinkan manajemen melakukan pengujian apakah tanggung jawab yang
diberikan telah dijalankan secara memadai dan dapat meningkatkan akurasi dan
efisiensi pemrosesan transaksi . Contoh : pencantuman nomor urut dokumen yg
tercetak . Dengan no.urut semacam ini maka kemungkinan adanya dokumen yg
disalahgunakan atau hilang dapat dilacak dengan mudah.
2. pemisahan fungsi atau tugas.
adalah pemecahan tanggungjawab untuk melaksanakan sebagian transaksi diantara
beberapa karyawan.
Fungsi ketiga sistem informasi akuntansi adalah melakukan pengawasan yang memadai
untuk :

1. Menjamin informasi yang dihasilkan oleh sistem dapat dipercaya.

2. Menjamin aktivitas bisnis dilaksanakan efisien dan sesuai tujuan manajemen.

3. Melindungi dan menjaga aktiva organisasi

Untuk mencapai tujuan tersebut dapat digunakan Metode-metode :

1. Dokumentasi yang memadai untuk seluruh aktivitas bisnis.

kunci untuk pertanggungjawaban

tanggung jawab yg dibebankan dijalankan secara memadai

meningkatkan akurasi dan efisiensi pemrosesan transaksi

Contoh: pencantuman nomor urut dokumn yg tercetak

2. Pemisahan fungsi atau tugas.

Pemecahan tanggung jawab

Bertujuan mencegah seseorang secara penuh melaksanakan sebuah transasksi

Berfungsi menjaga aktiva perusahaan

Sistem pengendalian intern juga perlu diperhitungkan dalam proses pencatatan. Sistem
persetujuan dan sistem penandatanganan cek merupakan contoh prosedur pengendalian
yangn mampu mendukung tujuan utama sistem informasi akuntansi. Referensi posting dalam
berbagai jurnal dan buku besar secara kolektif dan penggunaan dokumen sumber bernomor
urut tercetak memberikan jejak audit yang memadai. Penggunaan jurnal khusus juga
mempermudah proses pencatatan. Rekonsiliasi periodik antara jumlah rekening pembantu
dan saldo rekening kontrol dapat meningkatkan akurasi pemrosesan transaksi.

Meskipun demikian, sistem informasi akuntansi yang diselenggarakan secara manual harus
disadari bahwa dalam jangka panjang tidak lagi memadai untuk dipakai. Jika perusahaan
mengalami pertumbuhan dan jumlah transaksi meningkat, maka sistem informasi akuntansi
perusahaan juga harus dikomputerkan. Untuk itu, perusahaan perlu mengumpulkan informasi
guna menghadapi masa transisi dari sistem manual ke sistem berbasis komputer
(komputerisasi).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem Informasi Akuntansi Keuangan (SIAK) merupakan komponen organisasi dalam


mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan dan
pengambilan keputusan bagi pihak perusahaan maupun pihak luar perusahaan.
Sebenarnya, akuntansi pun termasuk sebuah sistem informasi.
Tugas pokok yang dilaksanakan oleh sebuah sistem informasi akuntansi dapat dirinci
Mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi bisnis secara efektif dan
efisien. Menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pembuatan keputusan.
Menyelenggarakan prosedur pengendalian intern untuk menjamin daya andal informasi yang
dihasilkan dan untuk menjaga aktiva organisasi.

Sistem Informasi Akuntansi Keuangan dalam sebuah organisasi memiliki peran penting,


antara lain :
      1.       Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas dan transaksi.
      2.       Mengolah data menjadi informasi yang bisa dipakai dalam proses pengambilan
keputusan.
      3.       Melakukan pengawasan atau kontrol secara tepat terhadap asset organisasi.
      4.       Sistem Informasi Akuntansi Keuangan memiliki subsistem yang memproses berbagai
transaksi keuangan dan nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi transaksi
keuanagan.

Anda mungkin juga menyukai