Disusun oleh :
Bambang Indarto/ NIM 120301154100
Eko Yunianto/ NIM NIM 120301154100
Farida Ariani/ NIM NIM 120301154100
Juni Ambarwati/ NIM 120301154100
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
28
BAB V SIMPULAN
33
DAFTAR PUSTAKA
35
BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apakah
dengan
pola
Jaminan
Kesehatan
Nasional
menyebabkan
BAB II
LANDASAN TEORI
EDP
(Electronic
Data
Processing)
adalah sistem
transaksi
24
jam
per
harinya
dengan
melakukan
operasi
aritmatika
seperti
perhitungan,
Primary
Storage
berguna
untuk
menyimpan
lunak
bahasa
(language
software)
10
b.
Tujuan
Tujuan audit EDP adalah untuk memberikan opini terhadap system
informasi yang terkomputerisasi.
11
1.
2.
3.
4.
atau
menandtangani transaksi
3. Penggabungan antara fungsi system analis, pemrograman dan
operasi dalam satu orang akan menyebabkan mudahnya
secara
keseluruhan,
memberikan
arah
oleh
computer
dengan
Pengendalian Dokumentasi
1. Penjelasan dan flow chart dari system dan program
2. Instruksi operasi untuk operator computer
3. Prosedur Pengendalian yang harus diikuti oleh operator dan
pemakai
Pengendalian Keamanan
Mencegah penggunaan secara tidak sah dalam EDP, data files
dan program komputer
2. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian Input
Pengendalian input didesain untukmemberikan jaminan bahwa
data yang diterima untuk diproses telah :
a. Diotorisasi secara sah
b. Diubah ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh computer
c. Dapat dipertanggungjawabkan, input data tidak hilang,
ditambah, diduplikasi atau dirubah
d. Dikoreksi dan diperbaikai untuk menjamin keakuratan
catatan akuntansi
Pengendalian Pemrosesan
a. Programmed checks, untuk mendetksi hilang atau tidaknya
terprosesnya data
b. Programmed check, untuk menguji perhitungan aritmatika
c. Programmed check, untuk menguji ketetapan posting
Pengendalian Output
a. Output telah dideteksi dari kesalahan yang terjadi
b. Output segera diserahkan ke bagian control dan
didistribusikan oleh orang orang yang berwenang kepada
pamakai output yang berhak
c. Output control total direkonsiliasi dengan input control total
untuk memastikan bahwa tidak ada data yang hilang atau
ditambah selama proses atau transmisi data
d. Semua formulir yang penting harus
dinomori
dan
dipertanggungjawabkan
14
B. E-PROCUREMENT
1.
Dasar Hukum
a. Sebagaimana diatur dalam Pasal 131 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa pemerintah bahwa
K/L/D/I wajib melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik
untuk sebagian/seluruh paket-paket pekerjaan pada Tahun Anggaran
2011.
b. Terhadap informasi, transaksi elektronik pada pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah secara elektronik mengacu pada Undangundang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.
c. Ketentuan teknis operasional pengadaan barang/jasa secara elektronik
mengacu pada Peraturan Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2010 Tentang
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Peraturan Kepala LKPP
Nomor 1 Tahun 2011 Tentang e-Tendering, Peraturan Kepala LKPP
Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Standar Dokumen Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik
15
Tujuan SPSE
Pengadaan barang/jasa secara elektronik bertujuan untuk:
1. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas;
2. Meningkatkan akses pasar dan persaingan
Manual
Pemasukan
dan
pengambilan
dokumen dilakukan dengan tatap
muka
Pengumuman hanya dilakukan di
media
cetak
dan
papan
pengumuman
Daerah cakupan pemberitahuan
terbatas
Terbukanya kesempatan untuk
berkolusi antara pokja ULP dan
penyedia
Kurang transparan
e-Procurement
Pemasukan
dan
pengambilan
dokumen dilakukan melalui internet
Pengumuman dilakukan di internet
melalui website yang ada
Daerah cakupan pemberitahuan
sangat luas
Kesempatan untuk berkolusi antara
pokja ULP dan penyedia semakin
kecil
Lebin transfaran
Tahapan
Pembuatan user ID
Manual
Tidak Ada
Elektronik
Panitia PBJ mengajukan
16
2.
3.
4.
Penetapan HPS
Pengumuman
Pelelangan
5.
Pendaftaran Lelang
dan Pengambilan
Dokumen Pengadaan
oleh peserta lelang
6.
Penjelasan pekerjaan
(aanwijzing)
dan
Pengambilan Berita
Acara aanwijzing
7.
Pengambilan
Perubahan Dokumen
Pengadaan/Adendum
(jika
ada)
oleh
peserta lelang
Penyampaian
dan
Pembukaan
Dokumen Penawaran
Pengambilan Berita
Acara
Evaluasi
Penawaran
oleh
peserta lelang
Pengambilan Berita
Acara
Hasil
Pelelangan
oleh
peserta lelang
Pengumuman
Pemenang Lelang
Sanggah
Lelang
8.
9.
10.
11.
12.
Hasil
Berbentuk
dokumen
elektronik
yang
disandikan (encrypt) dan
dikirim (upload) melalui
aplikasi SPSE dan dibuka
(decrypt)
secara
elektronik
Dapat
di-download
melalui website instansi
dan aplikasi SPSE
Dapat
di-download
melalui website instansi
dan aplikasi SPSE
17
sanggahan
aplikasi SPSE
melalui
hasil
lelang
(jika
ada)
dilakukan
dengan
cara
E-Tendering
1) E- Tendering Merupakan tata cara pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa
yang terdaftar pada sistem pengadaan elektronik dengan cara menyampaikan
satu kali penawaran dalam waktu yang telah ditentukan
20
E-Purchasing
Merupakan tata cara pembelian barang/ jasa melalui sistem katalog elektronik.
1. E-Purchasing diselenggarakan dengan tujuan:
a. Terciptanya proses pemilihan barang/jasa secara langsung
melalui
wajib
melakukan
pendaftaran
pada
apliasi
SPSE
dan
22
Penyedia
Barang/Jasa
yang
terdaftar
pada
sistem E-
permintaan
Surat Pesanan;
Kuitansi;
Surat Perintah Kerja (SPK); atau
Surat Perjanjian.
23
Implementasi
e-Procurement
di
lingkungan
instansi
pemerintah
auditor.
26
penyedia.
5) Pengujian terhadap kemungkinan kerjasama antar peserta lelang.
6) Pengujian
terhadap
kemungkinan
pengaturan
availability aplikasi SPSE.
1. Pengujian terhadap prosedur persetujuan lelang.
Permasalahan :
Pada tahapan persiapan lelang, ULP/Pokja ULP memperoleh user-id dari
admin LPSE untuk bisa mengakses sistem e-lelang. Seluruh anggota ULP bisa
mengunggah maupun mengunduh informasi ke/dari aplikasi e-lelang. Namun
untuk memberikan persetujuan pelaksanaan lelang, hanya bisa dilakukan
oleh user-id Ketua ULP.
27
28
kepada pemilik user-id untuk memastikan bahwa yang bersangkutan benarbenar melakukan aktivitas tersebut.
4. Pengujian terhadap kemungkinan kolusi antara ULP/Pokja ULP dengan
penyedia
Permasalahan :
Sebelum mengunggah dokumen penawaran, peserta lelang terlebih dahulu
melakukan enkripsi file dengan menggunakan aplikasi pengamanan dokumen
(Apendo) yang disediakan oleh LPSE. Untuk membuka file penawaran tersebut,
hanya bisa dilakukan dengan menggunakan password Apendo peserta. Dengan
demikian peserta lelang tidak dapat membuka file penawaran dari peserta lainnya.
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kolusi antar peserta lelang sehingga terjadi
persaingan yang sehat.
Prosedur audit :
Untuk mengantisipasi hal tersebut, auditor perlu melakukan uji nilai hash (yang
merepresentasikan sidik jari dari masing-masing file). Auditor mengambil file
yang masih terenkripsi dari komputer ULP/Pokja ULP (dengan ekstensi file .rhs)
dan
menganalisis
(misalnya
dengan
menggunakan
BAB V
SIMPULAN
1. Audit e-Procurement audit dapat dimasukkan kedalam kelompok audit
around the computer. Dimana dalam audit around the computer pengujian
31
yang dilakukan hanya sebatas kualitas input dan output, tidak melakukan
pengujian terhadap sistem EDP.
2. Perlunya pembenahan etika pejabat pengadaan bagi pokja ULP dalam
proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik.
3. Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM pelaksana pengadaan secara
elektronik agar terhindar dari kecurangan peserta lelang.
32
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah sebagaimana terahir diubah dengan Perpres Nomor 4 Tahun
2015 tentang Perubahan keempat atas Perpres 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Nomor
1 Tahun 2015 tentang E-Tendering
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Nomor
14 Tahun 2015 tentang E-Purchasing
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Nomor
2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
Mulyadi (2002), Auditing, Salemba Empat, Jakarta
Alvin A.Arens dkk (2003), Auditing dan Pelayanan Verifikasi Edisi Kesembilan,
PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
LKPP, Buku Manual SPSE V.3.5 Auditor
Arumsari, Totok P., Iswahyudi, Mucharor dan Akib P, Audit atas Pelaksanaan
Lelang secara Elektronik dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah,
Forensic Computer Examiner Laboratorium Forensik Komputer Deputi
Bidang Investigasi, BPKP
http://www.khalidmustafa.info/2010/03/08/pengadaan-barang-dan-jasa-di
pemerintahan- bagian-iv-e-procurement-apa-dan-bagaimana.php
http://ahmaddamopolii.info/2015/06/08/prosedur-e-puchasing/
33