Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN

DOSEN : SRI SUMANTRI, S.E., M.AK., AK


MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Disusun Oleh:

Vira Karera Saputri 19320025

PROGRAM STUDI AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam kami haturkan
kepada junjungan Nabi Agung kita Muhammad SAW, semoga di hari kiamat nanti kita akan
mendapatkan Syafaat darinya. Amin ya Rabba Alaamin. Kami mengucapkan terima kasih kepada orang
tua kami yang telah memeberikan kesempatan kami untuk belajar kembali.Dan untuk pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari akan
keterbatasan dan kemampuan kami dalam menyusun kata, sehingga makalah ini jauh dari sempurna dan
masih memerlukan penyempurnaan, untuk itu saran dan masukannya kami harapkan. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca untuk memberikan tambahan pengetahuan, dan
wawasan khususnya dalam bidang sistem informasi akuntansi.

Baubau, 25 Juli 2021

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................1

Daftar Isi.......................................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan.......................................................................................................................3

A. Latar Belakang..........................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3

Bab II Pembahasan......................................................................................................................4

A. Kegiatan Pemrosesan Informasi Yang Dilaksanakan Dalam Siklus Buku Besar

dan Pelaporan............................................................................................................................4

B. Metode-Metode Untuk Memperbaiki Efisiensi dan Efektivitas Pemrosesan Buku Besar..........7

C. Jenis-Jenis Ancaman dan Risiko Dalam Siklus Buku Besar dan Pelaporan...............................8

D. Akurasi Berbagai Prosedur Pengendalian Yang Terkait............................................................12

Bab III Penutup............................................................................................................................14

A. Kesimpulan................................................................................................................................14

Daftar Pustaka..............................................................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang mempunyai
interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai satu sistem tunggal yaitu sistem buku
besar dan pelaporan keuangan. Input sistem buku besar berasal dari siklus transaksi. Rangkuman aktivitas
transaksi diolah oleh sistem buku besar untuk memperbaharui akun-akun control buku besar. Sistem
pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahan dalam
sumber daya tersebut. Sistem pelaporan keuangan mengkomunikasikan informasi terutama pada pemakai
esternal. Jenis pelaporan ini disebut nondiscretionary karena organisasi memiliki sedikit atau tidak ada
sama sekali pilihan dalam informasi ini terdiri atas laporan keuangan tradisional, pengembalian pajak dan
dokumen hokum lainnya. Sistem buku besar dan pelaporan keuangan melakukan pengumpulan data
transaksi, mengolah transaksi yang masuk, menyimpan data transaksi, memelihara pengendalian
akuntansi, menghasilkan laporan keuangan, dan mengklasifikasian data transaksi dan akun. Sistem
pemprosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun komputerisasi. Dua
system pemprosesan tersebut akan mempengaruhi input, proses, output, menejemen data dan
pengendaliannya. Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam
jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya. Sistem pemprosesan transaksi
terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan system pemprosesan transaksi secara
manual.

B. Rumusan Masalah
1. Kegiatan Pemrosesan Informasi Yang Dilaksanakan Dalam Siklus Buku Besar dan Pelaporan
2. Metode-Metode Untuk Memperbaiki Efisiensi dan Efektivitas Pemrosesan Buku Besar
3. Jenis-Jenis Ancaman dan Risiko Dalam Siklus Buku Besar dan Pelaporan
4. Akurasi Berbagai Prosedur Pengendalian Yang Terkait

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kegiatan Pemrosesan Informasi Yang Dilaksanakan Dalam Siklus Buku Besar dan
Pelaporan
Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang mempunyai
interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai satu sistem tunggal yaitu sistem buku
besar dan pelaporan keuangan. Sistem Buku Besar dan Pelaporan mencakup proses-proses di tempat
untuk memperbarui akun buku besar dan menyiapkan laporan yang merangkum hasil kegiatan organisasi.
Kegiatan dasar dalam Sistem Buku Besar dan Pelaporan adalah:
 Memperbarui buku besar
 Posting jurnal penyesuaian
 Menyiapkan laporan keuangan
 Menghasilkan laporan manajerial 

Salah satu fungsi utama dari Sistem Buku Besar dan Pelaporan adalah untuk mengumpulkan dan
mengatur data dari:
 Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri ringkasan yang berkaitan
dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.
 Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non-rutin seperti transaksi
dengan kreditor dan investor.
 Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.
 Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian
  Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal dan eksternal.
 Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk mendukung
pertanyaan real-time

Pada pembahasan mengenai operasi pemrosesan informasi yang dilibatkan dalam memperbarui
buku besar dan menyisipkan laporan yang merangkum hasil dari aktivitas sebuah organisasi. Dalam
sistem buku besar dan pelaporan merupakan peran yang penting dalam sistem informasi akuntansi sebuah
perusahaan. Fungsi utama adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber sebagai
berikut:

4
 Setiap subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan memberikan informasi mengenai transaksi
reguler. (hanya data utama yang mengalir dari setiap subsistem yang diperhatikan)
 Bendahara memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi, seperti
pengeluaran atau pemberhentian penggunaan instrumen utang dan ekuitas pembelian atau
penjualan surat berharga investasi
 Bagian anggaran memberi jumlah anggaran
 Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian.

Diagram konteks sistem buku besar dan pelaporan

PROSES
1. Perbarui buku besar
aktivitas memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber yaitu
subsistem akuntansi dan bendahara. Ayat jurnal untuk memperbarui buku besar dapat
didokumentasikan dalam sebuah formulir yang disebut sebagai voucher jurnal.
2. Memasukkan ayat jurnal penyesuaian
ayat jurnal penyesuaian terbagi ke dalam lima kategori dasar, yaitu akrual, pembayaran di muka,
perkiraan, penilaian ulang dan perbaikan.
3. Buat laporan keuangan
dalam pembuatan laporan keuangan, laporan laba rugi dibuat pertama, dengan menggunakan data
dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca aldo disesuaikan. Aktivitas ini membutuhkan ayat
jurnal penutupan yang akan menolkan semua akun pendapatan dan pengeluaran serta memindahkan
laba bersih atau kerugian ke laba ditahan
4. Membuat laporan manajerial

5
aktivitas keuangan dalam system buku besar dan pelaporan menghasilkan berbagai laporan
manajerial. laporan anggaran dan kinerja harus dikembangkan atas dasar akuntansi
pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan hasil keuangan atas dasar
tanggung jawab manajerial dalam organisasi

ANCAMAN DAN PENGENDALIAN


Dari diagram tersebut terdapat ancaman umum pertama adalah data buku besar yang tidak tepat
atau tidak valid. Data buku besar yang tidak akurat dapat menghasilkan laporan yang menyesatkan yang
menyebabkan para manajer membuat keputusan keliru. Sama halnya, kesalahan dalam laporan keuangan
yang disediakan untuk para kreditur, investor, dan badan pemerintah dapat menyebabkan para pemegang
kepentingan tersebut melakukan pengambilan keputusan yang salah. Lagi pula, kesalahan dalam
pernyataan dan laporan keuangan yang disediakan kepada pemegang kepentingan eksternal juga dapat
menimbulkan denda dan reaksi negative dari pasar modal. Salah satu cara untuk menggulangi ancaman
diatas data buku besar yang tidak tepat atau tidak valid adalah menggunakan berbagai pengendalian
integritas pemrosesan yaitu :

1. Meminimalkan risiko kesalahan input data ketika bendahara dan kontrolir membuat entri
jurnal langsung.
2. Mempersempit akses terhadap buku besar dan membuat konfigurasi sistem, sehingga hanya
para pegawai yang diotorisasi saja yang dapat membuat perubahan terhadap data induk.
3. Menunjukkan bahwa nilai penting dari sebuah pengawasan pengendalian adalah untuk
menghasilkan sebuah laporan mengenai seluruh perubahan terhadap buku besar secara teratur
dan meninjaunya untuk memverifikasi bahwa database masih cukup akurat.

Ancama umum kedua dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah pengungkapan informasi
keuangan mengenai yang tidak diotorisasi. Khususnya, perusahan tidak perlu terburu-buru menerbitkan
laporan keuangan: penerbitan laporan keuangan secara premature cenderung menimbulkan sanksi dari
berbagai agensi terkait dan timbulnya tuntutan hukum dari pemegang kepentingan. Prosedur
pengendalian terbaik untuk mengurangi risiko pengungkapan laporan keuangan yang tidak diotorisasi
bisa dilakukan dengan sebagai berikut:

1. Menerapkan autentifikasi multifactor dan pengendalian keamanan fisik guna mempersempit


akses terhadap buku besar, diberikan hanya pegawai yang memerlukan akses tersebut untuk
melakukan pekerjaannya.

6
2. Melakukan enkripsi database, memberikanproteksi tambahan karena menyediakan informasi
yang tidak dapat dimengerti oleh mereka yang berhasil mendapatkan akses databse yang tidak
diotorisasi.

Ancama umum ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah berkaitan dengan hilangnya
atau penghancuran data induk. Cara terbaik untuk menggulangi risiko atas ancaman ini adalah
menggunakan backup dan proses pemulihan bencana.

B. Metode-Metode Untuk Memperbaiki Efisiensi dan Efektifitas Pemrosesan Buku Besar


Sebagaimana telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya bahwa sistem informasi akuntansi modern
sering menggunakan pemrosesan on-line untuk memutakhirkan rekening pembatu padasaat terjadi terjadi
transaksi. Pemutakhiran yang semacam ini menyebabkan catatan buku pembantu selalu memnunjukan
informasi terkini dan dapat memperbaiki kualitas pembuatan keputusan. Sebagai contoh pemutakhiran
saldo rekening piutang kepada seorang pelanggan tertentu segera setelah terjadi transaksi penjualan, akan
memudahkan pembuatan keputusan tetang perlu tidaknya memberikan tambahan batas atau jatah
transaksi penjualan kredit kepda pelanggan tersebut. Saldo rekening buku besar secara tradisional tidak
dimutakhir dengan segera, karena rekening-rekening buku besar tidak langsung digunakan untuk
pembutan keputusan operasional. Sebagai contoh, keputusan tentang penambahan jatah kredit kepada
pelanggan tentang saldo dan batas kredit pelanggan secara individu,yang terdapat dalam rekening
pembantu. Rekening buku besar hanya menyimpan informasi tentang saldo piutang kepada seluruh
pelanggan.
Informasi yang digunakan dalam rekening buku besar biasanya digunakan untuk menghasilkan
kinerja periodik. Boasanya, organisasi membuat laporaan untuk pemakai intern setiap bulan,sedangkan
laporan untuk memaki ekstern setiap quarta(triwulan). Akbikatnya, rekening buku besar hanya
dimutakhirkan setiap satu bulan sekali. Kebijakan semacam itu ternyata menumbulkan 2 persoalan.
Pertama, karena buku besar hanya menunjukan informasi yang akurat sesaat setelah proses pemutakhiran
dilakukan, maka buku besartidak dapat digunakan sebagai salah satu sumber data bagi pembuatan
analisis” what-if” oleh manajemen. Dimasa lalu, kebutuhan untuk membuatan perencanaan yang
berkelanjutan tidaklah penting.namun namun untuk satat ini, dalam situasi perubahan yang terus menerus
terjadi dan sangat cepat, manajemen harus secara konsisten membantu dan menilai ulang kinerja
keuangan oerganisasi agar tetap sejalan dengan tujuan strategi organisasi. Perushaan harus mampu
mengubah rencana kerja secepat mungkinuntuk merespon perubahan yang terjadi dilingkungan bisnis.
Persoalan kedua adalah bahwa berbagai macap penundaan karena dilakukannya pemuktakhiran bulannan
akan menyebabkan penundaan penyusunan laporan keuangan

7
Untuk mengatasi persoalan diatas, banyak perusahaan yang mengadopsi dan menyelenggarakan
sistem buku besar secara online. Setiap individu program aplikasi dlam sistem tersebut,seperti program
pencatat pesanan penjualan atau program penerimaan kas, mem-posting ringkasanjurnal transksi ke buku
besar setiap hari. Staf bagian keuangan menggunakan terminal on – line untuk memasukkan data
transaksi non-rutin ke dalam komputer pada hari terjadinya transaksi tersebut. Dengan cara ini, buku
besar selalu menunjukkan informasi terkini, sehingga dengan sendirinya akan meninggalkan
kemanfaatannya sebagai sebuah sumberdata bagi para manjer untuk melaksanakan analisis “what-if”
sebagai akibat dari perubahan kebijakan manajemen. Selain, itu sistem buku besar on-line juga
memungkinkan menyediakan fasilitas akses inquily. Dengan fasilitas ini para pemakai komputer dapat
menghasilkan berbagai informasi yang dibutuhkan.

Pada umumnya, perusahaan diuntungkan dengan ditemukannya cara baru yang dapat mempercepat
proses penutupan buku bulanan. Selain itu, dari pengalaman yang ada terbukti bahwa laporan laba / rugi
bulanan yang telah berumur 2 minggu memiliki manfaat yang terbatas untuk mengambil tindakan koreksi
yang segera . Selain itu pengurangan pekerjaan menutup buku akan memberikan tambahan waktu bagi
para staf akuntansi untuk menganalisis data dan memberikan nasehat kepada para manjer operaional
tentang tren dan isu penting yang terkait dengan perusahaan. Dengan demikian potensi penghematan
waktu yang diberikan cukup banyak. Salah satu cara yang dapat yang dapat dilakukan untuk
mempercepat proses penutupan buku bulanan adalah melakukan konsolidasi atarsubsistem dalam SIA
yang salin tumpang tindih (overlap). Selama bertahun – tahun, banyak sekai perusahaan yang menegluh
tetang sistem informasi akuntansi yang tercampur aduk, saling tumpang tindih antara sebuah subsistem
dengan subsistem lainnya, dan sebagai macam pengulangan (redundancy) sebagai akibat adanya transaksi
penggabungan badan usaha (merger) dan akuisisi atau pembelian anatar perusahaan atau perusahaan
internal kedalam pasar yang baru. Salah satu contoh adalah perusahaa komputer IBM yang memiliki 315
subsistem akuntansi yang tersebar di seluruh dunia. CFO dan kepala bagian akuntansi bekerja sama
untuk mengkonsolidasikan ke dalam 36 subsistem, sehingga bukan hanya mempercepat proses penutupan
buku, namun juga dapat mengurangi biaya dalam jumlah yang besar. Sistem client-server juga
menyediakan cara yang berbeda guna memperbaiki proses penutupan buku dan menyebarkan laporan
kinerja keuangan dengan cepat.

C. Jenis-Jenis Ancaman dan Risiko Dalam Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Ancaman 1: Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku Besar
Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat mengakibatkan buruknya proses
pengambilan keputusan yang menggunakan informasi salah dalam pelaporan keuangan. Prosedur

8
pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi 3 kategori, yaitu (1) pengawasan
edit input dan pemrosesan, (2) laporan pengawasan dan rekonsiliasi, dan (3) pemeliharaan jejak audit
yang memadai.

Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan.


Dua jenis jurnal yang digunakan untuk memutakhirkan buku besar adalah: (1) ihtisar jurnal dari
siklus SIA lainnya, dan (2) jurnal yang dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian akuntansi. Jurnal
yang pertama merupakanoutput dari serangkaian tahap pemrosesan, yang masing-masing merupakan
subyek bagi berbagai prosedur pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin akurasi dan
kelengkapan data. Konsekuensinya, pengawasan utama edit input bagi ihtisar jurnal ini mencakup
pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut merupakan transaksi yang terkini dan
belum di-posting.

Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah jurnal asli yang baru
saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis pengawasan input edit dan pemrosesan berikut untuk
menjamin bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap:
1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia untuk setiap
nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.
2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah jurnal berisi
data numeric.
3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit dalam sebuah
jurnal.
4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang relevan telah
dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga informasi ini memiliki
daya telusur audit.
5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening dengan nama
rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku besar yang menerima posting. Untuk sistem
entry data on-line, prosedur ini disebut closed-loop verivication.
6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi pada akhir
periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang pemasukan data.
Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga
menjamin kelengkapan input.
7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah dilakukan
pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.

9
8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan kelompok voucher jurnal.
Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas dasar saldo awal, total debit dan total
kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang bersangkutan, dan kemudian
membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika terjadi antara perbedaan keduanya,
harus segera dilakukan investigasi.

Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi.


Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat mendeteksi apaka ada kesalahan yang dibuat
selama proses pemutakhiran buku besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam system
manual adalah pembuatan neraca saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total kredit seimbang,
hal ini menunjukkan adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam system berbasis
computer, penggunaan rekening kliring dan rekening suspense (rekening penyeimbang) menjamin bahwa
rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo
nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar. Sebagai contoh, karyawan A
bertanggung jawab untuk mencatat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan karyawan B
bertanggung jawab mencatat tagihan kepada pelanggan. Karyawan A akan membuat catatan sebagai
berikut:
Pengiriman Barang Belum Ditagih xxxx
xxxx
Persediaan Barang
Karyawan B membuat catatan sebagai berikut:
Piutang Dagang xxxx
xxxx
Pengiriman Barang Belum Ditagih
Jika kedua transaksi tersaebut telah di-posting-kan ke rekening buku besar, maka rekening kliring,
yaitu Pengiriman Barang Belum Ditagih, harus bersaldo nol. Jika tidak, maka sebuah kesalahan telah
terjadi, dan hal ini perlu diinvestigasi dan dibetulkan. Dua bentuk rekonsiliasi lainnya digunakan baik
dalam sistem manual maupun sistem berbasis komputer. Bentuk pertama mencakup pembandingan saldo
rekening control buku besar dengan total saldo rekening buku pembantu yang bersangkutan. Jika kedua
angka tersebut tidak cocok, maka selisih harus diinvestigasi dan dibetulka. Bentuk kedua mencakup
pengujian seluruh transaksi yang terjadi menjelang akhir periode untuk memastikan bahwa seluruh
transaksi dicatat pada periode akuntansi yang tepat.

Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi dalam proses
pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor rekening memudahkan mengidentifikasi
penyebab kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher jurnal ini

10
juga dapat menunjukan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar jurnal umum menunjukkan rincian
(nomor rekening, kode referensi sumber, nama rekening, angka yang didebit atau kredit) untuk setiap
jurnal yang di-posting ke buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang di-
posting-kan ke buku besar sama angkanya.

Jejak Audit.
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa menggambarkan jalan yang dilalui oleh sebuah
transaksi dalam sistem akuntansi. Jejak audit ini memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan aktifitas-aktifitas sebagai berikut:
1. Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke laporan atau
dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber.
2. Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah laporan atau dokumen lain
melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya.
3. Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke saldo akhir.

File induk pelanggan berisi informasi tentang saldo rekening piutang kepada setiap individu
pelanggan. Saldo pada file ini dapat dijumlahkan dan dibandingkan dengan saldo rekening control
piutang dagang dalam buku besar. Proses yang sama juga dapat dilakukan untuk membandingkan catatan
utang dagang, persediaan barang, dan aktiva tetap. Dalam sebuah SIA yang moderen, tidak
diselenggarakan dokumen sumber kertas. Dengan demikian, tembusan transaksaksi periodik dan file
induk dan penjaminan bahwa file-file tersebut tidak dapat diubah merupakan hal yang penting.

Ancaman 2 : Akses ke Buku Besar Secara Tidak Sah


Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data yang bersifat rahasia
bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar. Aksessemacam ini juga dapat
menciptakanpeluang untuk melakukan pencurian aktifa,oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sistem
pengawasan yang memadai untuk mencegah akses kbuku besar secaratidak sah. Identitasdanpemakai
harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku besardan untuk memaksa adanya pemisahan tugas
dengan pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan yang legitimate. Sebagai contoh,
karyawan yang bertugasmenjaga aktivaatau memiliki wewenang untuk mengontrolisasi pengeluaran
barang tidak diperbolehkan memuktahirkan buku besar. Contoh lain manajemen harus diberi wewenang
“hanya” dapat membaca catatan buku besar. Matrix pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi
yang dapatdilaksanakan pada berbagai terminal di kantor kepala bagian akuntansi Pengendalian tergadap
pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting karena mereka mengotorisasi perubahn kesaldo

11
rekening buku besar. Dengan demikian sistem harus mengecek eksistensi kode otorisasi
yangfalidpadasetiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan, itegritas buku besartidak terganggu. Kode
otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Insfeksi terhadap jejak audit memungkinkan deteksi terhadap
akses ke buku besar secara tidak sah.

Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar


Buku besaradalah sebuah komponenkunci dalam sebuah sistem informasi akuntansi sebuah
perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan prosedurpembuatan cadangan data (back up)
dan prosedurpemulihan untuk memulihkannya pengawasan back up mencakup :
1. Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap kerusakan yang tidak
sengaja terhadap buku besar
2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2 copy cadangan
data buku besar harus dibuat. 1copyharus diletakan di lokasi pengolahan data,sehingga setiap
dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus diletakan diloksi diluar perusahaan (misalnya di
simpan di bank dalam safe deposite box) untuk mengantisipasi terjadinya bencana seperti
terjadinya banjir,kebakaran,dll.

Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga penting. Dengan
meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan internet untuk melaksanakan aktivitas
bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan dapat survive untuk jangka waktu lama,jika komputernya
tidak dapat berfungsi dengan baik.dengan dimilikinya rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah
perusahaan yang mengalami bencana dapatsegera melaksanakan aktifitasnya beberapa hari setelah
bencana.

D. Akurasi Berbagai Prosedur Pengendalian Yang Terkait


Penggunaan database terintegrasi dalam sistem online buku besar dan pelaporan keuangan bisa
menimbulkan ancaman berupa data buku besar yang tidak akurat dan tidak valid. Ancaman data buku
besar yang tidak akurat dan tidak valid bisa diminimalisasi dengan berbagai prosedur pengendalian
integritas pemrosesan data. Pengendalian integritas pemrosesan data bisa meminimalisasi kesalahan input
data ketika manajer keuangan atau manajer akuntansi menginput ayat jurnal secara langsung ke dalam
sistem.

Akses ke buku besar juga harus dibatasi. Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga hanya
karyawan pemilik otorisasi yang bisa melakukan perubahan data master. Apa saja yang bisa dilakukan

12
oleh pengguna (operator) sistem harus didefinisikan. Sebagai contoh, para manajer, meskipun diberi akses
ke sebagian data buku besar, sifatnya cukup read-only. Pengecekan atas perubahan data buku besar harus
dilakukan secara rutin untuk memelihara keakuratan database.

Penggunaan database terintegrasi dalam sistem online buku besar dan pelaporan keuangan juga
memungkinkan informasi keuangan terungkap tanpa melalui proses otorisasi. Salah satu prosedur
pengendalian untuk mengurangi risiko terungkapnya laporan keuangan sebelum waktunya adalah
penggunaan pengendalian otentikasi multifaktor dan pengamanan secara fisik. Tujuannya adalah
membatasi akses ke buku besar. Buku besar hanya bisa diakses oleh karyawan yang memang memerlukan
akses untuk melaksanakan pekerjaan.

Prosedur pengendalian lainnya yang bisa memberikan proteksi agar informasi keuangan tidak
terungkap ke publik tanpa melalui proses otorisasi adalah enkripsi database. Dengan enkripsi, informasi
tidak bisa dibaca meskipun seseorang berhasil mengakses database. Sistem online dengan database
terintegrasi juga rentan dengan kehilangan dan kerusakan data master. Pengendalian yang bisa diterapkan
adalah prosedur pencadangan (backup) dan pemulihan bencana.

DFD sistem buku besar

BAB III

PENUTUP

13
A. Kesimpulan
Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang mempunyai
interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai satu sistem tunggal yaitu sistem buku
besar dan pelaporan keuangan. Sistem Buku Besar dan Pelaporan mencakup proses-proses di tempat
untuk memperbarui akun buku besar dan menyiapkan laporan yang merangkum hasil kegiatan organisasi.
Salah satu fungsi utama dari Sistem Buku Besar dan Pelaporan adalah untuk mengumpulkan dan
mengatur data dari Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri ringkasan yang
berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut. Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan
laporan periodik teratur dan untuk mendukung pertanyaan real-time Pada pembahasan mengenai operasi
pemrosesan informasi yang dilibatkan dalam memperbarui buku besar dan menyisipkan laporan yang
merangkum hasil dari aktivitas sebuah organisasi.

Ada dua sumber entri jurnal untuk memperbarui buku besar, yaitu ikhtisar entri jurnal dari siklus
SIA lainnya dan entri langsung yang dibuat oleh bendahara. Posting jurnal penyesuaian Ancaman dan
pengendalian Entri jurnal penyesuaian tidak diotorisasi dan tidak akurat adalah ancaman yang perlu
diatasi karena dapat menghasilkan laporan keuagan yang keliru dan mengarah pada keputusan yang
buruk. Untuk mengurangi risiko input yang keliru, jenis pengendalian integritas pemrosesan entri data
yang sama yang dibahas sebelumnnya untuk mencegah ancaman entri jurnal yang keliru oleh bendahara
juga harus diterapkan terhadap entri jurnal penyesuaian yang dibuat oleh kontrolir.

DAFTAR PUSTAKA

14
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:8qZhVmUA8AQJ:https://media.neliti.com/media/publications/314765-pengendalian-internal-
dalam-sistem-infor-8acbd84c.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d
http://friskaayuk.blogspot.com/2018/12/bab-16-sistem-buku-besar-dan-pelaporan.html
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:A3WjKy3_LAwJ:https://media.neliti.com/media/publications/45046-ID-analisis-efisiensi-dan-
efektivitas-serta-kemandirian-pengelolaan-keuangan-
daerah.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d

15

Anda mungkin juga menyukai