Anda di halaman 1dari 11

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

(TEORI AKUNTANSI)

Disusun Oleh : Annisa Nur Wahidah (1706020029)


: Mario Jay Widiyanto (1706020061)

Dosen : Rida Ristiyana, S.E., M. Ak.


NIDN : 0419058705

FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI


UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF
TANGERANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang
Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Perekayasaan Pelaporan
Keuangan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Tangerang, 13 Februari 2020

i
Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………..i


Daftar Isi …………………………………………………………………………………………ii
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………………………...1
BAB II Pembahasan …………………………………………………………………………….2
2.1 Perekayasaan Pelaporan Keuangan ………………………………………………………...2
2.2 Langkah-langkah Perekayasaan Pelaporan Keuangan ……………………………………..3
2.3 Alur Cerita Perekayasaan Pelaporan Keuangan ……………………………………………4
2.4 Proses Seksama …………………………………………………………………………….4
2.5 Kerangka Konseptual versi FASB (Financial Accounting Standards board) …………………….......….4

1. Pengertian………………………………………………………………………………….4
2. Sasaran……………………………………………………………………………………..4
3. Manfaat atau Fungsi……………………………………………………………………….5
4. Model……………………………………………………………………………………....5
2.7 Prinsip Akuntansi Berterima Umum ……………………………………………………….5
2.7 Struktur Akuntansi …………………………………………………………………………5
2.8 Manfaat Struktur Akuntansi ………………………………………………………………..6
BAB III Penutup ………………………………………………………………………………...7
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………......…7
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan seperangkat pengetahuan akuntansi sebagai teknologi, orang akan mampu
merekayasa suatu mekanisme pelaporan keuangan untuk suatu negara. Salah satu tujuan yang
dapat dicapai dengan perekayasaan ini adalah alokasi sumber daya ekonomik secara efektif dan
efisien. Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara saksama untuk mengendalikan
alokasi tersebut secara automatis dengan mempengaruhi perilaku pengambil keputusan
ekonomik yang dominan melalui informasi keuangan. Agar terjadi pengendalian automatis,
penyediaan informasi harus dilakukan dengan cara tertentu berupa prisnsip akuntansi berterima
umum.
Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses yang menggambarkan bagaimana
informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan yang
pada gilirannya akan membantu pencapaian tujuan ekonomik dan sosial negara. Pelaporan
Keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil proses perekayasaan.
Perekayasaan pelaporan keuangan adalah proses pemikiran logis, deduktif, dan objektif
untuk memilih dan mengaplikasi ideologi, teori, konsep dasar, teknik, prosedur, dan teknologi
yang tersedia secara teoretis dan praktis untuk mencapai tujuan negara melalui tujuan pelaporan
keuangan dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomik, politik, dan budaya negara. Hasil
perekayasaan dituangkan dalam suatu dokumen resmi yang disebut rerangka konseptual yang
fungsinya dapat dianalogi dengan konstitusi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan proses perekayasaan
2. Menjelaskan Konsep Informasi Akuntansi
3. Menjelaskan Prinsip Akuntansi Berterima Umum
4. Menjelaskan Rerangka Konseptual dan Struktur Akuntansi

1.3 Tujuan Penulisan

Agar Pembaca lebih memahami tentang Perekayasaan Pelaporan Keuangan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Perekayasaan Pelaporan Keuangan adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk
membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk
menunjang pencapaian tujuan negara. Perekayasaan melibatkan pemilihan dan pertimbangan
ideologi, teori, konsep dasar, dan teknologi yang tersedia secara praktis dan teoretis dengan
mempertimbangkan faktor lingkungan negara. Proses di dalam perekayasaan bukan merupakan
upaya perseorangan, melainkan merupakan upaya dari tim yang melibatkan berbagai disiplin
intelektual dan kekuatan poitik.
Hal ini disebabkan perekayasaan merupakan proses serius yang berdampak luas dan
berjangka panjang. oleh karena itu, badan legislative pemerintah mempunyai peran yang penting
dalam hal perekayasaan, dan hasilnya dituangkan dalam dokumen resmi.
Penalaran dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat deduktif dan normative.
Tujuan sosial dan ekonomi Negara dianggap telah disepakati atau sesuatu yang berian (given)
dan menjadi premis dalam penalaran. Validitas konklusi yang dimuat dalam rerangka konseptual
dapat dievaluasi atas dasar kelogisan atau penalaran (logical validity). Sebagai penalaran
deduktif-normatif, Hendriksen (1982) menguraikan aspek-aspek yang harus dipertimbangkan
dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi (theoretical
framework for accounting) yaitu :
1. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit-unit usaha (entitas
pelapor) dan lingkungannya.
2. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan
postulat.
3. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju (pemakai) dan
kemampuan pemakai untuk memahami, mengintrepetasi, dan menganalisis informasi
yang disajikan.
4. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.
5. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasikan
informasi tentang perusahaan dan lingkungannnya.
6. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala-kendala pengukuran dan deskripsi unit
usaha beserta lingkungannya.
7. Pengembangan dan penyusunan pernyataan umum (general propositions) yang
dituangkan dalam bentuk sutu dokumen resmi yang menjadi pedoman umum dalam
menyusun standar akuntansi.
8. Perancang bangunan struktur dan format system informasi akuntansi (prosedur,
metode, danteknik) untuk menciptakan, menangkao, mengolah, meringkas, dan
menyajikan informasi sesuai dengan standar atau PABU)

2
2.2 Langkah-langkah Perekayasaan Pelaporan Keuangan
1. Penentuan konsep dasar
2. Penetapan tujuan pelaporan
3. Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan
4. Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan
5. Penentuan cara menyampaikan informasi
6. Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan
7. Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep
8. Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi dalam rangka penerapan
standar.

3
2.3 Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut :
1. Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan, diharapkan pencapaian
tujuan akuntansi dapat membantu tercapainya tujuan negara.
2. Adapun pertanyaan-pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan
berbagai gagasan tentang idoelogi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk
menjamin agar tujuan pelaporan tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah gagasan
yang cocok dengan lingkungan diterapkannya akuntansi agar hasil perekayasaan menjadi
efektif sebagai alat.
3. Konsep yang dijalankan harus sesuai dengan standar akuntansi dan acuan lainnya
sehingga membentuk prinsip akuntansi berterima umum ( PABU ).
4. Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi, agar
dapat dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan tersebut.

2.4 Proses Seksama


Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses perekayasaan harus dilakukan
melalui tahap-tahap dan prosedur yang seksama dan teliti. Berikut ini adalah proses seksama :
1. Evaluasi masalah
2. Riset dan analisis
3. Diskusi dan penyusunan memorandum diskusi (MD)
4. Dengan pendapat terhadap MD
5. Diskusi dan pertimbangan tehadap dengar pendapat
6. Penerbitan draf pernyataan/DP (exposure draft)
7. Analisis dan pertimbangan atas tanggapan Draf Pernyataan
8. Keputusan untuk menerbitkan pernyataan

2.5 Kerangka Konseptual versi FASB (Financial Accounting Standards board)

1. Pengertian
Beberapa tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan yang membentuk suatu
sistem/perangka terpadu yang dapat menghasilkan standar akuntansi yang konsisten
dan yang menetapkan sifat,fungsi, dan keterbatasan pelaporan keuangan dan statemen
keuangan.

2. Sasaran
Melayani kepentingan publik dengan menyediakan struktur dan haluan pelaporan
akuntansi dan keuangan untuk memfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan
yang berkaitan secara objektif yang bermanfaat dalam membantu bekerjanya pasar
modal dan lainnya secara efisien dalam rangka alokasi sumber ekonomik (langka)
dalam perekonomian masyarakat (Negara)

4
3. Manfaat atau Fungsi
a) Sebagai pedoman kepada badan yang bertanggung-jawab dalam penyusunan/
penetapan standar akuntansi.
b) Menjadi acuan dalam pemecahan masalah praktik akuntansi
c) Batas pertimbangan penyusunan statemen keuangan
d) Pendidikan dalam pemahaman dan peningkatan keyakian
e) Peningkatan keterbandingan antarperusahaan

4. Model
Komponen Konsep yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka konseptual
yang dikembangkanoleh FASB yakni :
a) Tujuan pelaporan keuangan
b) Kriteria kualitas informasi
c) Elemen-elemen statemen keuangan
d) Pengukuran dan pengakuan

2.6 Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)

1. Kerangka konseptual harus dijabarkan dalam bentuk standar akuntansi


(accounting standards) sebagai pedoman operasional pelaporan di tingkat
perusahaan.
2. Diperlukan rerangka pedoman lebih dari sekedar standar akuntansi untuk menentukan
kewajaran penyajian statemen keuangan.
3. PABU merupakan rerangka pedoman (a framework of guidelines) membatasi sumber-
sumber prinsip akuntansi yang layak dianut. Kaitan antara Prinsip Akuntansi, Standar
Akuntansi, dan PABU
4. Prinsip akuntansi adalah segala ideology, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah,
prosedur,metode dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun
praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan (knowledge).
5. Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja
dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar untuk
diberlakukan dalam suatu lingkungan/Negara dan dituangkan dalam betuk dokumen
resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan Negara tersebut.
6. PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-
sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan praktis.

5
2.7 Struktur Akuntansi

Bila proses perekayasaan telah selesai serta di aplikasi, rerangka pedoman PABU
telah ditentukan, dan secara operasional pelaporan keuangan telah berlangsung, maka
pengertian akuntansi dan teori akuntansi secara luas dapat dilukiskan dalam suatu diagram
yang disebut dengan struktur akuntansi.

2.8 Manfaat struktur akuntansi.

1. Acuan dalam penyusunan kurikulum program studi atau program pendidikan


akuntansi.
2. Acuan dalam pemilihan bidang profesi yang memerlukan akuntansi sebagai
pengetahuan prasyarat.
3. Menunjukkan kedudukan auditor independen dalam kaitannya dengan tanggung
jawab manajemen untuk menyusun statemen keuangan

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Perekayasaan pelaporan keuangan adalah proses pemikiran logis, deduktif, dan objektif
untuk memilih dan mengaplikasi ideologi, teori, konsep dasar, teknik, prosedur, dan teknologi
yang tersedia secara teoretis dan praktis untuk mencapai tujuan negara melalui tujuan pelaporan
keuangan dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomik, politik, dan budaya negara. Hasil
perekayasaan dituangkan dalam suatu dokumen resmi yang disebut rerangka konseptual yang
fungsinya dapat dianalogi dengan konstitusi.

Struktur Akuntansi menggambarkan pihak-pihak dan sarana-sarana yang terlibat dan


terpengaruh oleh perekayasaan informasi keuangan dan saling-hubungan antara berbagai pihak
dan sarana tersebut. Selain menggambarkan pengertian akuntansi secara luas dan sempit, struktur
juga mempunyai beberapa manfaat untuk menunjukkan bidang-bidang studi yang membentuk
seperangkat pengetahuan akuntansi, profesi yang ditawarkan, dan fungsi auditor dalam praktik
akuntansi

7
DAFTAR PUSTAKA

Suwardjono.2014. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga.


Yogyakarta: BPFE.

Zhuni Pratiwi. 2014. Teori akuntansi perekayasaan pelaporan keuangan. Diakses 27 maret 2017
di http://zhuniepratiwie.blogspot.co.id/2014/05/teori-akuntansi-perekayasaan-lk.html

Anda mungkin juga menyukai