Disusun oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
Puji syukur penyusun persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
kesehatan jasmani dan rohani, sehingga dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Audit Keuangan ini .Mungkin di dalam makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kritik dan saran yang membantu untuk pembuatan makalah-makalah selanjutnya sangat
diharapkan agar pembuatan makalah-makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi, Akhir
katapenyusun mengucapkan banyak terima kasih atas kritik dan saran yang membantu untuk
kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya, Dan semoga makalah ini juga berguna untuk
kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Tiada bangsa di dunia ini yang tidak menginginkan kemakmuran bagi masyarakatnya.
Kemakmuran tidak lepas dari kekayaan yang dimiliki dan dikelola oleh suatu
masyarakat.dengan kekayaan yang dimilikinya, suatu masyarakat akan dapat melakukan
banyak hal mengisi kehidupan didunia ini.
Masyarakat modern, kekayaan dinilai dengan dengan uang dan setiap transaksi aliran
kekayaan antar individu didalam masyarakat diukur dengan satuan uang. Untuk
mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat modern memerlukan uang
sebagai ukuran transaksi. Bahkan masyarakat yang telah maju peradabannya, uang kertas
dan uang logam telah mulai digantikan dengan uang elektronik untuk mempercepat dan
mempermudah transaksi antar mereka. Bagi masyarakat yang tidak dialiri uang ibarat
bagian tubuh yang tidak dialiri oleh darah. Miskin dan tidak banyak yang dilakukan untuk
mengisi kehidupan.
Uang berbicara melalui bahasa komunikasi yang disebut akuntansi. Penggunaan uang
telah merembes ke semua aspek kehidupan manusia modern memerlukan akuntansi
sebagai komunikasi keuangan antar individu didalam masyarakat. Kebutuhan akan
informasi akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan kekayaan yang dimiliki
oleh masyarakat.
1
Pertanggung jawaban keuangan memerlukan dua unsur yaitu :
a. Kompetensi dalam bidang akuntansi, dan
b. Keandalan informasi akuntansi yang dihasilkan
2
1.3. Tujuan
1. Untuk memaparkan aktivitas – aktivitas pengendalian dalam sistem informasi
akuntansi pengeluaran kas.
2. Untuk menjelaskan prosedur program audit untuk pengujian pengendalian
terhadap transaksi pengeluaran kas.
3. Untuk menjelaskan evaluasi hasil pengujian pengendalian.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Salah Saji Potensial, Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan, dan Prosedur
Audit untuk Pengujian Pengendalian yang dapat Digunakan oleh Auditor
terhadap Transaksi Pengeluaran Kas
Tabel dibawah ini meringkas salah saji potensial dalam setiap tahap transaksi
pengeluaran kas, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk
pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor untuk melakukan pengujian
pengendalian terhadap setiap tahap transaksi pengeluaran kas
5
2.2. Aktivitas Pengendalian dalam Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
Berdasarkan salah saji yang diperkirakan akan terjadi dalam transaksi pengeluaran kas
sebagaimana dirinci dalam tabel diatas, aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan
mendeteksi salah saji tersebut mencakup :
1. Penandatangan cek harus mereview bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya
Untuk menjamin bahwa cek yang dikeluarkan adalah untuk pembayaran
transaksi pembelian yang telah disetujui, penandatangan cek diwajibkan untuk
melakukan review terhadap bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya, sebelum ia
menandatangani cek. Review dilakukan terhadap :
1) Jumlah moneter yang dicantumkan dalam cek sama dengan jumlah moneter
yang tercantum dalam bukti kas keluar
2) Kelengkapan dokumen pendukung bukti kas keluar
3) Setiap dokumen pendukung ditandatangani oleh manajer yang berwenang
4) Bukti kas keluar ditandatangani oleh manajer yang berwenang
Aktivitas pemgendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi keberadaan dan
keterjadian serta hak dan kewajiban transaksi pengeluaran kas.
2. Pembubuhan cap lunas terhadap bukti kas keluar yang telah dibayar beserta dokumen
pendukungnya
Untuk mengurangi risiko terjadinya pembayaran bukti kas keluar lebih dari
satu kali, bukti kas keluar yang telah dibayar dibubuhi cap ‘lunas’ diatasnya dan juga
untuk menghindari pembuatan bukti kas keluar lebih dari satu kali untuk pembelian
barang yang sama, dokumen pendukung bukti kas keluar yang bersangkutan
dibayar.Aktivitas ini ditujukan untuk menjamin asersi keberadaan dan keterjadian
serta hak dan kewajiban transaksi pengeluaran kas.
6
4. Pertanggungjawaban semua nomor urut cek
Pemakaian formulir cek perlu diawasi dengan menggunakan formulir cek
bernomor tercetak.Penggunaan formulir cek harus dipertanggungjawabkan melalui
pemakaian nomor urut tercetak yang tercantum dalam formulir cek.Cek yang
dibatalkan akibat keliru penulisannya atau rusak tetap harus disimpan untuk
dipertanggungjawabkan.Aktivitas ini ditujukan untuk menjamin asersi kelengkapan
transaksi pengeluaran kas.
7
7. Pengecekan secara independen terhadap tanggal yang tercantum dalam bonggol cek
dan tanggal pencatatannya
Untuk mendorong pencatatan segera cek yang telah dibayarkan kepada
pemasok ke dalam register cek fungsi audit intern melakukan pengecekan secara
independen terhadap tanggal yang tercantum dalam bonggol dan tanggal
pencatatannya.Aktivitas ini ditujukan untuk menjamin asersi keberadaan dan
keterjadian serta kelengkapan transaksi pengeluaran kas.
2. Ambil Sampel Transaksi Pengeluaran Kas dari Register Cek dan Lakukan
Pemerikasaan Terhadap Dokumen Pendukung
Auditor mengambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar dari arsip dokumen
tersebut yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi umum.Aktivitas pengendalian
yang diperiksa oleh auditor dalam pemeriksaannya terhadap bukti kas keluar yang
telah dibayar tersebut adalah :
8
1) Penggunaan formulir bukti kas keluar dan cek yang bernomor urut tercetak
2) Adanya pertanggungjawaban penggunaan formulir bukti kas keluar dari cek
yang bernomor urut tercetak tersebut
3) Tanda tangan otorisasi atas bukti kas keluar dari yang berwenang
4) Kesesuaian informasi yang dicantumkan dalam bukti kas keluar dengan
informasi yang tercantum dalam dokumen pendukungnya (misalnya nama
pemasok, jumlah moneter)
5) Kelengkapan dokumen pendukung bukti kas keluar (permintaan cek, kuitansi)
6) Tanda tangan otorisasi atas dokumen pendukung dari yang berwenang
7) Ketelitian pencatatan informasi yang tercantum dalam bukti kas keluar ke
dalam buku pembantu utang dan register cek
4. Ambil Sampel Bukti Kas Keluar yang Telah Dibayar dan Lakukan Pengusutan ke
Dokumen dan Catatan Akuntansi yang Bersangkutan.
Untuk membuktikan bahwa setiap transaksi pengeluaran kas telah didahului dengan
adanya otorisasi dari fungsi keuangan, auditor mengambil sampel bukti kas keluar
yang telah dibayar dari arsip dokumen tersebut yang disimpan oleh fungsi akuntansi
umum. Bukti kas keluar dalam arsip tersebut dilampiri dengan permintaan cek
membuktikan telah disetujuinya pengeluaran kas kepada pemasok yang bersangkutan.
Dalam pemeriksaan terhadap bukti kas keluar tersebut, auditor melakukan
pemeriksaan terhadap pengguna nomor urut dan pertanggungjawaban pengguna
dokumen bernomor urut.
9
5. Periksa Adanya Pengecekan Independen Terhadap Posting ke Buku Pembantu dan
Jurnal
Untuk menguji keandalan prosedur pencatatan transaksi pengeluaran kas,
auditor menguji ketelitian posting ringkasan register cek ke dalam akun yang
bersangkutan dalam buku besar.Auditor mengambil sampel rekapitulasi bulanan
register cek dan membandingkan dengan jujmlah yang di-posting dalam akun yang
bersangkutan dalam buku besar.
Jika tingkat risiko pengendalian final sama dengan yang direncanakan, auditor
dapat melanjutkan untuk mendesain pengujian subtantif khusus berdasarkan tingkat
pengujian subtantif yang direncanakan.Jika tingkat risiko pengendalian final tidak sama
dengan yang direncanakan, auditor harus mengubah tingakt pengujian subtantif sebelum
auditor mendesain pengujian subtantif khusus untuk menampung tingakt risiko deteksi
yang dapat diterima.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan salah saji yang diperkirakan akan terjadi dalam transaksi pengeluaran kas
sebagaimana dirinci dalam tabel diatas, aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan
mendeteksi salah saji tersebut mencakup :
Jika tingkat risiko pengendalian final sama dengan yang direncanakan, auditor dapat
melanjutkan untuk mendesain pengujian subtantif khusus berdasarkan tingkat pengujian
subtantif yang direncanakan.Jika tingkat risiko pengendalian final tidak sama dengan
yang direncanakan, auditor harus mengubah tingakt pengujian subtantif sebelum auditor
mendesain pengujian subtantif khusus untuk menampung tingakt risiko deteksi yang
dapat diterima.
11
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi (2009), Auditing Edisi 6 Buku II, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.