Teori Akuntansi
Dosen :
OLEH :
KELOMPOK 5 :
Kelas
Konsentrasi Perpajakan
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah berjudul ‘Sejarah dan
Perkembangan Akuntansi’ yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Teori Akuntasi.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai Sejarah Perkembangan Akuntansi dan
dalam menyelesaikan makalah ini kami telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari
berbagai pihak.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun demikian telah memberikan manfaat bagi kami. Akhir kata dari kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun
akan kami terima dengan senang hati.
Penyusun
DAFTAR ISI
Iii
Kata Pengantar ................................................................................................................ I
Iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Apabila kita menelusuri asal mula sejarah sains akuntansi yang penting ini,
secara alamiah kita akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah
oleh para pedagang dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang lebih utama
daripada bangsa Arabia, Bangsa Mesir, yang selama berabad tahun menguasai
perdagangan dunia, menurunkan gagasan pertama tentang perdagangan dari hubungan
mereka dengan orang-orang jujur ini dan konsekuensinya mereka harus menerima
bentuk pertama dari perakuntanan, yang dalam cara perdagangan alamiah,
dikomunikasikan kepada semua kota Mediterania. Ketika kekaisaran barat diserang
oleh Bangsa Barbar, dan semua negara yang telah disusunnya, mengambil
kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan dan segera Italia, yang pernah jadi pusat
dunia, menjadi pusat perdagangan, yang merupakan puing – puing kekaisaran timur
oleh Turki, yang tidak pernah dimasuki oleh orang-orang yang berbakat atau aturan-
aturan seni perdagangan, bukan merupakan penyumbang kecil. Bisnis pertukaran,
yang oleh Sombart dikaitkan dengan semua kota-kota perdagangan Eropa,
memperkenalkan metode pencatatan akun, dengan cara berpasangan, yang saat
sekarang, memperoleh nama pembukuan Italia. Luca Pacioli, seorang rahib Francisan,
secara umum diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan berpasangan. Dia
menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah “untuk memberi informasi yang tepat
waktu bagi para pedagang mengenai aset dan kewajibannya”. Debit (adebeo) dan
kredit (kredito) digunakan untuk melakukan pencatatan secara berpasangan. Dia
mengatakan, “semua pencatatan harus dilakukan secara berpasangan, yaitu bahwa,
jika anda membuat seseorang sebagai kreditor, anda harus membuat orang lain
sebagai debitor. Tiga buku digunakan: memorandum, jurnal dan buku besar. Pada saat
yang sama dikarenakan durasi kongsi bisnis yang pendek Pacioli menyarankan
penghitungan periodik dan penutupan buku.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Sejarah Perkembangan Akuntansi?
2. Bagaimanakah Akuntansi dan Double Entry?
Iii
3. Bagaimanakah Perkembangan Ilmu Akuntansi?
4. Bagaimanakah Sejarah Akuntansi di Indonesia?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Iii
Akuntansi keuangan membahas tentang bagimana prosedur, metoda, dan
teknik pencatatan transaksi keuangan dilakukan untuk mencapai tujuan pelaporan
keuangan yang telah ditetapkan. Standar akuntansi memberi pedoman
(pendefinisian, pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen-
elemen atau pos-pos laporan keuangan) perlakuan akuntansi terhadap suatu
kejadian.
Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu negara sebenarnya tidak terjadi
begitu saja secara ilmiah namun praktik yang dijalankan dirancang dan
dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Dan praktik
akuntansi dipengaruhi oleh faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politis). Karena
itu, struktur dan praktik akuntansi akan berbeda antara negara yang satu dengan
yang lainnya (perbedaan muncul dikarenakan struktur dan praktik tersebut
disesuaikan dengan kondisi negara, tempat dimana akuntansi tersebut dijalankan).
Dalam bab ini teori akuntansi akan membahas perlakuan-perlakuan dan
model-model alternatif yang dapat menjadi jawaban atas masalah-masalah yang
dihadapi dalam praktik akuntansi. Praktik yang baik dan maju tidak akan dapat
dicapai tanpa suatu landasan teori yang baik. Karena itu praktik dan profesi harus
dikembangkan atas dasar penalaran.
BAB III
PEMBAHASAN
Iii
Kegiatan diatas dilakukan dengan suatu pencatatan yang teratur dan berkelanjutan.
Hasil dari aktifitas inilah menjadi ilham bagi Luca Pacioli untuk menghasilkan sebuah
karangan yang berjudul: “Summa de arithmetica, geometria, proportioni et
proportionalita”. Perkembangan akuntansi selanjutnya terjadi sangat drastis seiring
dengan perkembangan bisnis. Namun demikian karakter bentuk perkembangan yang
terjadi pada saat itu adalah perkembangan dunia bisnis mendahului perkembangan
akuntansi. Karakter ini sangat menarik untuk dicermati, karena kita bisa
menyimpulkan bahwa akuntansi berkembang setelah adanya kebutuhan dunia bisnis.
Bentuk karakter perkembangan seperti ini sampai saat sekarang masih terjadi. Hal ini
dapat dilihat dari perkembangan jumlah PSAK dengan nomor urut, dimana urutan-
urutan tersebut memiliki interval waktu sesuai dengan perkembangan transaksi yang
terjadi. Apabila kita amati, maka loncatan perkembangan akuntansi yang sangat besar
terjadi pada saat terjadinya revolusi industri di tahun 1845. Pada saat terjadinya
revolusi industri ini, akuntansi ikut berkembang secara cepat mengikuti
perkembangan industri.
Iii
dasar sangat sederhana, yaitu "Aset = Liabilitas + Ekuitas". Sementara itu, persamaan
akuntansi ekstensi ada 2, yaitu persamaan akuntansi perspektif sejarah dan perspektif
IFRS. Persamaan akuntansi ekstensi perspektif sejarah adalah "Aset + Beban =
Liabilitas + Ekuitas + Penghasilan". Persamaan akuntansi ekstensi perspektif IFRS
adalah "Aset = Liabilitas + Ekuitas + (Penghasilan - Beban)".
Iii
tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka
pertentangan sebenarnya tidak ada.”
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum
banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570
Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya
orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan
berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar
Moslem (Moslem Merchants).”
Iii
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a) Pada periode ini akuntansi sudah menggunakan computer untuk
pengolahan data.
b) Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
c) Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
d) Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai
ditawarkan profesi akuntan.
e) Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk
kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
f) Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
g) Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
a) Timbulnya management science yang mencakup analisis proses
manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan
kekurangan-kekurangannya;
b) Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-
model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan,
dan analisis cost benefit;
c) Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
d) Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai
dikenal; dan
e) Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Iii
akuntansi di Indonesia. Satu - satunya organisasi akuntansi di Indonesia berada
dibawah naungan Ikatan Akuntan Indonesia atau disingkat dengan IAI.
Iii
Sejarah Perumusan Standar Akuntan di Indonesia
BADAN PERUMUS
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
1973-2002
Iii
KOMITE PRINSIP AKUNTANSI
INDONESIA
1974-1994
A. Tahun 1974-1984
NAMA JABATAN
1. Basuki Siddharta KETUA
2. AKM. Husein
ANGGOTA
3. S. Hadibroto
4. Th. M. Tuanakotta ANGGOTA
5. J. Prasetio
ANGGOTA
6. Wijayadi
7. Sulur Suwandono ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
B. Tahun 1984-1986
NAMA JABATAN
1. Wahjudi Prakarsa KETUA
2. Hans Kartikahadi
SEKRETARIS
3. Katjep K. Abdoelkadir
4. Hein Surjaatmadja ANGGOTA
5. Soebagjo
ANGGOTA
6. B. Hutapea
7. Malimar ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
C. Tahun 1986-1990
NAMA JABATAN
1. Hans Kartikahadi KETUA
2. Jusuf Halim
SEKRETARIS
3. Suryanti (5 Februari 1988 s/d 6 Oktober 1988)
4. Soebagjo (s/d 9 Juni 1988) SEKRETARIS
5. IPG Ary Suta (sejak 9 Juni 1988)
ANGGOTA
6. Malimar (1986 - 1989)
7. Sunaria Tadjudin (1989 - 1990) ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
Iii
SAMBUNGAN:
NAMA JABATAN
Hein Surjaatmadja ANGGOTA
Katjep K. Abdoelkadir ANGGOTA
Wahjudi Prakarsa
I n s y a f ( 1 9 8 6 -1 9 8 9 ) ANGGOTA
Bambang Heryanto (1989-1990) ANGGOTA
M. Ashadi
ANGGOTA
ANGGOTA
D. Tahun 1990-1994
NAMA JABATAN
1. Hans Kartikahadi KETUA
2. Jusuf Halim
SEKRETARIS
3. Katjep K. Abdoelkadir
4. Wahjudi Prakarsa ANGGOTA
5. Hein Suryaatmadja
ANGGOTA
6. M. Ashadi
7. Jan Hoesada ANGGOTA
8. Sobo Sitorus
ANGGOTA
9. IPG Ary Suta
10. Bambang Heryanto (1990 - 1993) ANGGOTA
11. Soewarjono (1990 – 1992)
ANGGOTA
12. Istini Siddharta (1990 – 1992)
13. Mirza Mochtar (1993 – 1994) ANGGOTA
14. Timoty E. Marnandus (1993 –1994)
ANGGOTA
15. Mirawati Sudjono (1993 - 1994)
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
Iii
KOMITE STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
MASA BAKTI 1994-1998
NAMA JABATAN
1. Jusuf Halim KETUA
2. IPG Ary Suta Mirza
WAKIL KETUA
3. Muchtar Wahjudi
4. Prakarsa Katjep SEKRETARIS
5. K.Abdoelkadir Jan
ANGGOTA
6. Hoesada Hein G.
7. Surjaatmadja Sobo ANGGOTA
8. Sitorus Timoty E.
ANGGOTA
9. Marnandus Mirawati
10. Sudjono Nur ANGGOTA
11. Indriantoro Rusdy
ANGGOTA
12. Daryono Siti Ch.
13. Fadjrijah Osman ANGGOTA
14. Sitorus Istini T.
ANGGOTA
15. Siddharta Jusuf
16. Wibisana Yosef a ANGGOTA
17. Sayekti
ANGGOTA
18. Heri Wahyu Setiyarso
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
Iii
DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
MASA BAKTI 1998-2002
NAMA JABATAN
1. Nur Indriantoro (1998 s.d. November 2000) KETUA
2. Istini T. Siddharta (sejak Desember 2000)
KETUA
3. Rusdy Daryono
4. Osman Sitorus ANGGOTA
5. Agung Nugroho Soedibyo
ANGGOTA
6. Indarto (1998 s.d. Mei 2001)
7. Sudarwan ANGGOTA
8. Ramzi A. Zuhdi
ANGGOTA
9. Gunadi
10. Anis Baridwan (sejak 26 Juni 2000) ANGGOTA
11. Ali Darwin (sejak 12 Oktober 2000)
ANGGOTA
12. M. Jusuf Wibisana (sejak 20 Juli 2001)
13. Jan Hoesada (sejak 20 Juli 2001) ANGGOTA
14. Siddharta Utama (sejak 20 Juli 2001) M.
ANGGOTA
15. Kurniawan (sejak 20 Juli 2001)
16. Gudono (sejak 20 Juli 2001) ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
Iii
Akhir-akhir ini ada kecenderungan menolak akuntansi konvensional
disebabkan karena akuntansi konvensional dianggap tidak mampu memberikan
informasi kepada para pemakainya sehingga ada resistensi.
Di samping itu, semua profesi dihadapkan pada perubahan ekonomi sosial
yang sangat cepat. Ada kecenderungan dan tekanan perlunya profesi memiliki standar
akuntansi dunia yang berlaku untuk semua. Adanya perubahan struktur industri dari
basis manufaktur ke basis information technology (IT) yang tentu memerlukan
standar-standar baru seperti dalam penilaian, pengukuran, dan pelaporan “intellectual
capital” emotional capital, spiritual capital, social capital.
Kalau kita lihat Megatrends 2010 oleh Patrice Aburdene (2005) kita
menemukan 7 kecenderungan bisnis yang tentu nantinya akan memengaruhi profesi
akuntansi. Ke-7 Megatrends adalah:
1. Kekuatan spritualisme (the power of spirituality)
2. Munculnya kapitalisme yang sadar (the Dawn of Conscious capitalism)
3. Pemimpin lahir dari level tengah (leading from the middle)
4. Bisnis spiritualisme (spirituality in business)
5. Konsumen berbasis nilai (the value-driven consumer)
6. Gelombang solusi kendaraan (the wave of conscious solutions)
7. Boomnya investasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial
(the socially responsible investment boom)
Iii
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry
bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali
menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada
tahun 1949. Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi
jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di
Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu
tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan
perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan
menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai
dengan aturan.
B. SARAN
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkait
dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih
dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan
dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
Iii
Scott,2000,Financial Accounting Theory, Prentice hall Inc.
Iii