TEORI AKUNTANSI
MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Mata Kuliah Teori
Akuntansi
Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menyelesaikan Makalah Teori Akuntansi ini tepat pada waktunya yang berjudul
makalah ini dan juga kepada semua pihak yang telah mendukung kami sehingga
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
B. Perumusan Masalah.............................................................................
C. Tujuan Penelitian.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang didalamnya berisi
bagaimana manusia berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka
pemikiran konseptual tentang prinsip, standar, asumsi, teknik, serta
prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan.
Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang
berguna dalam membantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa
mendatang tergantung pada pemahaman teknik akuntansimaupun struktur
teori akuntansi dimana teknik diturunkan. Pengembangan struktur teori
akuntansi untuk memberikan justifikasi yang lebih baik pada aturan-aturan
dan teknik-teknik yang telah ada dimulai dengan pengujian yang
dilakukan oleh paton tentang pondasi dasar akuntansi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Metode Akuntansi dan Double Entry?
2. Bagaimana Sejarah Akuntansi di Indonesia?
3. Bagaimana Sejarah IAI dan Standar Akuntansi Indonesia?
4. Bagaimana Sifat Struktur Teori Akuntansi?
5. Apakah Tujuan Laporan Akuntansi?
6. Apa Postulat-Postulat Akuntansi?
7. Apakah Teoritis Akuntansi?
8. Seperti Apakah Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Sejarah Akuntansi dari Berbagai Publikasi Umum dan
Khusus.
1
2. Memprediksi Perkembangan Akuntansi dimasa Mendatang.
3. Menjelaskan Secara Hirarki Struktur Teori Akuntansi.
4. Menjelaskan Tujuan Laporan Keuangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dengan double entry bookkeeping system. Persamaan akuntansi double
entry bookkeeping adalah sebagai berikut.
Tidak jelas apakah sistem pencatatan yang dikenal pada masa lalu itu
menggunakan sistem single entry atau double entry yang terakhir ini lebih
praktis dan menjadi sistem dominant lima abad terakhir ini.
menurut pendapat Mattessich di atas, sistem double entry sudah ada 5000
tahun yang lalu. Sementara itu, selama ini kita kenal bahwa penemu sistem
double entry ini adalah Lucas Pacioli, bagaimana kita memahami
persoalan ini? Untuk menjawab ini, dapat dikemukakan sebagai berikut.
Sistem double entry accounting telah disepakati mula-mula “diterbitkan”
oleh Lucas Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 babyang terbit pada
tahun 1494 di Florence, Italia dengan judul Summa d’ Arithmatica,
Geometrica Proportioni et Proportionalita.
Di samping itu, cikal bakal akuntansi ini juga berasal dari lembaga awal
perbankan yang mula-mula timbul pada abad ke-11 dan 12 di Italia.
Lembaga ini juga sering memberikan pinjaman pada saudagarsaudagar
yang berniaga ke negeri lain. Kegiatan bisnis ini tentu memerlukan catatan
tentang kegiatan tersebut, khususnya catatan tentang laba/rugi sebagai
dasar nantinya dalam pembagian laba rugi di antara para partner.
4
Sejalan dengan pendapat tersebut Kam ( 1986:19 ) , salah satu ahli sejarah
akuntansi menyebutkan sebagai berikut.
Jika kita lihat sejarah ternyata dengan memakai Litteleton’s Antecedent ini
kita dapat berpendapat lain. Apa benar sebelum tahun 1494 belum ada
unsur “materi”dan “bahasa”? Sepanjang fakta sejarah jauh sebelum masa
renaissance di Eropa, dunia sudah mengenal sivilisasi yang bahkan
lebihmaju dari sivilisasi sekarang, misalnya kebudayaan Romawi, Yunani,
5
Cina, Babilonia, Mesopotamia, Parsi, India dan Islam ( Arab ). Ini
membuktikan bahwa akuntansi sudah ada sebelum Pacioli.
Kendatipun demikian, wajar jika kita tetap berterima kasih kepada Pacioli
atas kontribusi yang diberikannya karena telah membahas sistem
pencatatan double entry book keeping ini ke dalam sebuah buku yang
dapat mudah dipelajari oleh masyarakat dan sebagai salah satu referensi
pengembangan awal akuntansi modern.
Versi yang lain pun, seperti Peragallo, menyebutkan bahwa orang yang
pertama menulis tata buku berpasangan dengan Benedetto Cortrugli,
dengan bukunya yang berjudul Della Mercatua e del Mercante Perfetto
yang selesai ditulis pada tahun 1458 dan diterbitkan pada tahun 1573.
Sebenarnya bahan-bahan mengenai sistem pembukuan di Italia. Menurut
Kiyoshi Inoue dari Saitama University. ( The Accounting Historian
Journal, Spring 1978 ) menyebutkan sebagai berikut.
6
a. Bahan atau material ( sesuatu yang dibutuhkan untuk berkerja ) yang
terdiri dari :
1) Kekayaan pribadi;
2) Modal;
3) Berdagang;
4) Kredit;
b. Bahasa atau Language ( media yang menjelaskan tentang bahan ) yang
terdiri dari:
1) Tulisan, yang berarti pencatatan;
a) Uang, sebagai media pertukaran yang dominant;
b) Arithmetic, yaitu perhitungan atau akuntansi;
Oleh karena itu, menurut penulis, apa yang telah dijabarkan baik
dalam
7
persamaan aljabar (sebuah ilmu ijtihad pemikir Muslim ternama, yaitu
Al-Jabr), aritmatika dan temuan angka nol oleh Al-Khawarizmi
(logaritma) pada abad ke-9 M. Ia menulis tentang Al-Jabr Wa’l
Mughabala atau yang dikenal dengan aljabar atau algebra, yang telah
menjadi dasar kesamaan akuntansi.
Maka jelas sekali selain dari bangsa Eropa yang belajar ke Timur
Tengah, pedagang-pedagang Muslim pun tak kalah andilnya di dalam
menyiarkan (transformasi) ilmu pengetahuan.
8
Journal), Jaridah al-Mal (Jurnal Penerimaan dana untuk Baitul Mal),
Jaridah al Musadarin (Jurnal dana Sitaan dari harta petinggi negara),
Al Awraj yang mencatat akun-akun khusus atau buku jurnal pembantu,
misalnya buku jurnal khusus piutang. Buku harian yang saat ini lebih
dikenal dengan Daily Book atau Jurnal Umum, sudah 15 abad yang
lalu telah dikembangkan, yaitu Daftar Al Yawmi’ah. Daftar Al
Yawmi’ah ini digunakan oleh Dewan dalam setiap pencatatan transaksi
dengan pihka ketiga. Selain itu, juga terdapat Ash Shad atau Voucher.
Selain berbagai jurnal juga dikenal berbagai laporan atau report yang
dikenal dengan al khitmah yang bersifat bulanan, ada pula yang
tahunan (Adnan, 1997, Siswanto,2000).
9
benar, yang pada prinsipnya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi,
yaitu reliability dan verifiability, dan untuk tujuan perhitungan zakat.
Pada perhitungan zakat, utang diklasifikasikan menjadi tiga
berdasarkan kemampuan bayar, yaitu (Siswanto, 2000) :
10
Sementara itu, Lieber (1968:203) dari buku yang sama mengatakan
sebagai berikut.
Jadi benar dan sejalan apa yang diungkapkan oleh Pacioli bahwa
system pencatatan telah ada dan digunakan di Venice lebih dari 20 tahun
sebelumnya dengan mengadopsi angka Arab dan akuntansi yang telah
dikembangkan masyarakat Arab (Islam). Dalam bukunya, setiap transaksi
harus dicatat dua kali pada buku jurnal, yaitu di sisi kredit dan di sisi debit.
Sistem Pembukuan
1. Periode prakapitalis.
2. Kapitalis Nascent, sejalan dengan penemuan double entry
bookkeeping sytem yang berlangsung sekitar abad ke-11 Masehi.
3. Kapitalis Merkantilis yang ditandai dengan perkembangan ekonomi di
Eropa dan wilayah Timur.
4. Revolusi Industri.
5. Perkembangan yang demikian cepat di bidang akuntansi secara
terusmenerus.
Menurut Yuji Ijiri (1996) dalam sistem single entry transaksi hanya
mencatat dalam satu pos atau satu kali yang tidak menimbulkan
pengaruh pada pos lain. Metode ini sama seperti pencatatan informasi
biasa sehingga tampak seperti laporan. Model ini menggambarkan
11
informasi perusahaan saja (wealth statement). Beberapa keuntungan
dari single entry bookkeeping adalah sebagai berikut.
12
melakukan pencatatan. Pada waktu orang-orang Belanda datang ke
Indonesia kurang lebih akhir abad ke 16, mereka datang dengan tujuan
untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai
Belanda yang dikenal dengan nama Vereenigde Oost Indische
Compagnie (VOC), yang didirikan pada tahun 1602, sebagai peleburan
dari 14 maskapai yang beroperasi di Hindia Timur. Selanjutnya VOC
membuka cabangnya di Batavia pada tahun 1619 dan di tempat-tempat
lain di Indonesia. Kemudian dibentuk jabatan Gubernur Jenderal untuk
menangani urusan-urusan VOC. Akhir abad ke – 18 VOC mengalami
kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada 31 Desember 1799.
Dalam kurun waktu itu,VOC memperoleh hak monopoli
perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di Indonesia,
dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya
terus bertambah dari waktu kewaktu. Pada tahun itu bias dipastikan
Maskapai Belanda telah melakukan pencatatan atas mutasi transaksi
keuanganya. Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980),
mengemukakan bahwa menurut stible dan stroomberg, bukti autentik
mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling tidak sudah ada
menjelang pertengahan abad ke-17. Hal itu ditunjukan dengan adanya
sebuah instruksi gubernur jenderal VOC pada tahun 1642 yang
mengharuskan dilakukan pengurusan pembukuan atas penerimaan
uang, pinjaman-pinjaman,dan jumlah uang yang diperlakukan untuk
pengeluaran (exsploitasi) garnisun-garnisun dan galangan kapal yang
ada di Batavia dan Surabaya.
13
pembukuan Amphioen Socyteit di Batavia. Amphioen Socyteit
bergerak dalam usaha peredaran candu atau morfin (amphioen) yang
merupakan usaha monopoli di Belanda.
Cina, India, dan Arab. Sejalan dengan itu, ada kebebasan dalam
penyelenggaraan pembukuan sehingga praktik pembukuannya
14
menggunakan atau dipengaruhi oleh sistim asal etnis yang
bersangkutan.
Penjajahan Jepang
Zaman Kemerdekaan
15
berpusat di Netherland, wajar tata buku ini yang dipakai sehingga
kebutuhan pasar adalah mereka yang menguasai tata buku ini. Tentu
pendidikan akuntansinya juga akan melihat pasar, maka tidak heran
sistim pencatatan yang diajarkan disekolah-sekolah formal maupun
disekolah atau kursus-kursus adalah tehnik pembukuan ini. Pendidikan
formal yang mengajarkan tata buku ini adalah SMEP ( Sekolah
Menengah Ekonomi Pertama), SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi
Atas) serta SMA (Sekolah Menengah Atas) jurusan social dan
seterusnya di Universitas yang memiliki Fakultas Ekonomi
16
Pada kesimpulan disertasinya beliau menyarankan agar Indonesia lebih
baik memilih system akuntansi Amerika dibandingkan dengan system
akuntansi Belanda. Beliau menyarankan agar guru-guru tata buku dan
ujian tata buku harus mencakup teknik dan system tata buku Amerika
pada kurikulumnya.
17
untuk studi ekonomi perusahaan ( manajemen) ditambah 2 tahun studi
akuntansi dengan buku teks karangan penulis Belanda yang telah
diterjemahkan atau disadur kedalam bahasa Indonesia oleh R.Soemita
Adikoesoemah,
Sejarah IAI
18
akuntan untuk bangsa Indonesia saja. Alasanya, mereka tidak mungkin
menjadi anggota NIVA ( Nederlands Institute Van Accountants ) atau
VAGA (Vereniging
19
Keenam akuntan lainnya sebagi pendiri IAI adalah
2. Tio Po Tjiang
Sejarah SAK
20
Pertama: menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada
tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan
kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia
dalam suatu buku”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).”
Kedua: terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI
melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian
mengkondifikasikannya dalam buku “Prinsip Akuntansi Indonesia
1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan
perkembangan dunia usaha.
21
diperbarui. Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI tahun 1994-
1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi
Keuangan (Komite SAK).
22
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk menghimpu Prinsip
Akuntansi 1973 adalah sebagai berikut.
4. Pendidikan Akuntansi
23
tujuan untuk menguji kemampuan akuntan untuk berpraktik sebagai
akuntan publik. Adapun mata kuliah yang diajukan adalah sebagai
berikut.
24
2a.Postulat Akuntansi 2b. Konsep Teoretis
Akuntasi
4. Standar Akuntansi
25
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
3. Postulat Akuntansi
a. Postulat Entity
Akuntansi mencatat hasil kegiatan operasi dari suatu entity (lembaga,
perusahaan) yang terpisah dan dibedakan dari pemilik atau entitas lain.
Menurut konsep ini kita bias menyusun laporan keuangan sesuai dengan
kebutuhan pemakainya. Berdasarkan pengertian ini maka yang menjadi
objek dan perhatian dari akuntansi yang dimasukkan dalam laporan
keuangan adalah kejadian yang dialami suatu lembaga, entity, atau
perusahaan bukan gabungan dengan pribadi pemiliknya. Konsep ini
disebut konsep Firm Oriented. Dari sisi lain konsep entity ini dilihat dari
kepentingan ekonomi dari beberapa konsumen laporan keuangan suatu
entity bukan dari kegiatan administrasi lembaga tadi. Pengertian ini
disebut User Oriented. Dalam konsep ini yang menjadi perhatian dalam
penyusunan laporan keuangan adalah para pemakai. Informasi yang
diinginkan pemakai itulah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
Untuk mengetahui apa yang diinginkan para pemakai laporan, perlu
diketahui:
1) kepentingan para pemakai laporan
2) sifat-sifat dari para pemakai laporan.
Contoh yang paling jelas disini adalah Akuntansi Sosial, Akuntansi
Lingkungan, Akuntansi Sumber Daya Manusia, dan lain-lain.
b. Postulat Going Concern
Going Concern disebut juga Continuity. Potulat ini menganggap
bahwa perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses
penyelesaian proyek, perjanjian, dan kegiatan yang sedang berlangsung.
Perusahaan dianggap tidak akan berhenti, ditutup atau dilikuidasi di masa
26
yang akan datang. Perusahaan dianggap akan hidup dan beroperasi untuk
jangka waktu yang tidak terbatas.
Postulat going concern ini juga dapat dipergunakan untuk
mendorong agar manajer bersikap forward looking,melihat jauh kedepan
dan investor pun dengan pemahaman ini diharapkan ia akan bersedia
menanamkan modalnya dalam perusahaan dalam jangka waktu yang
lama atau terus menerus agar ia mendapatkan value added dari kinerja
perusahaan.
c. Postulat Unit of Measure
Postulat ini yang disebut juga monetary unit postulat menganggap
bahwa setiap transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar
yang seragam. Alat ukur yang dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur
moneter. Postulat ini menimbulkan dua keterbatasan akuntansi berikut
ini:
1) Akuntansi terbatas pada pemberian informasi yang dijabarkan dalam
ukuran moneter (uang), tidak mencatat informasi relevan lainnya yang
sifatnya nonmoneter (misalnya kilogram, meter, luas, jumlah, space)
sehingga akuntansi dianggap hanya infromasi yang: kuantitatif,
formal, terstruktur, dapat diaudit, angka-angka, dan berorientasi masa
lalu. Informasi nonakuntansi dianggap kualitatif, informal, penjelasan,
tidak dapat diaudit, dan berorientasi masa depan.
2) Keterbatasan yang kedua adalah terkandung dalam unit moneter itu
sendiri yang sifatnya atau nilainya berfluktuasi karena tergantung pada
kemampuan daya belinya (purchasing power).
d. Postulat Accounting Period
Postulat ini menggambarkan bahwa walaupun akuntansi itu
memegang postulat goin concern, namun posisi keuangan, hasil usaha,
dan perubahannya harus dilaporkan secara periodic atau kurun waktu
tertentu, bisa per bulan, per semester atau per tahun. Dapat menggunakan
tahun kalender, tahun fiscal atau tahun lain (business year).
27
4. Konsep Teoritis Akuntansi
a. The Proprietory Theory
Menurut konsep ini entity itu dianggap sebagai agen, perwakilan,
wakalah atau penguasaan dari pengusaha atau pemilik. Oleh karena itu,
proprietor (pemilik) merupakan pusat perhatian yang akan dilayani oleh
infromasi akuntansi, yang digambarkan dalam pelaksanaan pencatatan
akuntansi dan penyajian laporan keuangan. Tujuan utama dari teori ini
adalah menentukan dan menganalisis net worth kekayaan bersih
perusahaan yang merupakan hak si pemilik. Dalam teori ini kesamaan
akuntansinya adalah:
29
berbagai kepentingan khususnya kepentingan masyarakat secara
umum. Stakeholders dalam konsep teori ini menjadi pusat perhatian
adalah keseluruhan pihak atau kontestan yang terlibat atau yang
memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dengan
perusahaan atau entity. Misalnya pemilik, manajemen, masyarakat,
pemerintah, kreditor, fiskus, regulator, pegawai, langganan, dan pihak
yang berkepentingan lainnya. Dalam teori ini pihak-pihak harus
diperhatikan dalam penyajian informasi keuangannya. Menurut teori
ini akuntansi jangan hanya mementingkan informasi bagi pemilik
entity, tetapi juga pihak lainnya yang juga memberikan konstribusi
langsung dan tidak langsung kepada eksistensi dan keberhasilan suatu
perusahaan atau lembaga.
d. Residual Equity Theory
Sebenarnya ini merupakan bagian dari entity theory atau bisa juga
disebut sebagai gabungan antara entity dan proprietory theory.
Menurut Andrew Paton (1959) yang menjadi sorotan itu adalah
residual equity bukan semua pemilik, residual equity itu hanya
pemegang saham biasa atau common stockholders. Residual equity
dari pemegang saham umum (common stock) tergambar dari
perusahaan penilai aset, laba, laba ditahan dan perubahan dari pemilik
lainnya. Di luar common stockholders ini dianggap pihak luar yang
diperlakukan sebagai kreditor sehingga rumus kepemilikannya adalah:
30
hilang. Dengan memfokuskan perhatian pada residual equity maka
penyajian informasi untuk mengambil keputusan akan lebih mudah
dan terfokus untuk kepentingan pihak ini.
e. Commander Theory
Menurut Lois Goldberg (1965), bukan teori entinity atau
proprietory yang perlu dijadikan sebagai pusat perhatian atau sebagai
pemilik perusahaan atau lembaga, tetapi melihat commander-nya atau
mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan
kontrol ekonomi atau resorsis yang efektif terhadap suatu lembaga.
Penekanan informasi menurut teori ini adalah pertanggungjawaban
atau stewardship. Bagaimana mereka yang dipercayai mengelola
kekayaan yang dimanakah kepadanya.
f. The Investor Theory
Dalam teori yang di kemukakan George Staubus (1961) ini pusat
perhatian kita adalah investor, yaitu mereka yang tergolong pemilik
specific equities (kreditor) dan residual equities (pemegang saham).
Sehingga kesamaan akuntansinya adalah:
31
Teori ini beranggapan bahwa Akuntansi atau laporan keuangan
harus bisa memenuhi kebutuhan dalam menjelaskan kepada semua
pihak bahwa entitas telah memenuhi atau sejauhmana memenuhi
tanggung jawabnya kepada Tuhan dan kepada pihak yang
diperintahkan Tuhan sesuai tujuan dan maksud yang ditetapkan
syariat. Di sini laporan keuangan diharapkan dapat menjelaskan
informasi tentang pertanggungjawaban manusia sebagai makhluk
yang mendapat amanah dalam mengerti entitas baik kepada manusia
(horizontal) maupun kepada Allah (vertikal). Teori ini masih dalam
tahap perkembangan seiring dengan munculnya entitas yang dikelola
secara syariah. Teori ini yang dipakai Akuntansi Syariah.
32
Kelemahan dari prinsip ini yang paling utama adalah akibat nilai
uang/kemampuan daya beli yang tidak stabil sehingga bias terjadi
kemungkinan kesalahan pembaca dalam membaca laporan
keuangan yang disajikan secara cost principle karena harga buku
biasanya lebih kecil dari harga pasar.
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya Akuntansi itu sama yaitu sarana bagi manajemen untuk
mengkomunikasikan posisi keuangan, kinerja dan peruubahan posisi keuangan
kepada pihak yang berkepentingan. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar
modal-pasar modl besar, baik domestik maupun internasional. Namun,
Sukoharsono (1997) menilai akuntansi masuk ke Indonesia melalui pedagang
Arab yang melakukan transaksi bisnis di kepulauan Nusantara.
Periodisasi perkembangan akuntansi di Indonesia dapat dibagi atas :
Struktur teori akuntansi merupakan elemen yang saling berkait yang menjadi
pedoman pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik (standar) akuntansi.
34
DAFTAR PUSTAKA
Belkoui, dan Riahi, Ahmed. 2001. Teori Akuntansi Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat
35