Anda di halaman 1dari 29

Bab 14

Analisis Laporan Keuangan

Nama Anggota:
1. Devi Septiana (F0218024)
2. Mira Rachma Azelia (F0218063)
3. Sansan Nugrahanti (F0218105)
A. Dasar-Dasar Analisis Keuangan
Analisis laporan keuangan termasuk di
dalamnya mengevaluasi 3 karakteristik :
likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas.
Pentingnya analisis perbandingan
Perbandingan dapat dilakukan
berdasarkan beberapa basis. Tiga
perbandingan yang dijelaskan dalam bab ini:
1. Basis Intraperusahaan.
2. Rata-rata industri.
3. Intercompany basis.
 Alat analisis
Terdapat beberapa alat yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi seberapa penting data
laporan keuangan. Tiga alat yang biasa
digunakan yaitu:
a. Analisis horizontal
b. Analisis vertikal
c. Analisis Rasio
B. Analisis Horizontal dan Analisis Vertikal
1. Analisis Horizontal
Analisis horizontal (horizontal analysis)
merupakan teknik untuk mengevaluasi
serangkaian data laporan keuangan selama
periode waktu tertentu. Kegunaannya : untuk
menghitung kenaikan atau penurunan yang terjadi.
Laporan Posisi Keuangan
Quality Department Store
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember
Kenaikan (Penurunan)
Selama 2014
Aset 2014 2013 Nilai Presentase
Aset tak berwujud €15.000 €17.500 € (2.500) (14,3%)
Aset tetap 800.000 632.500 167.500 26.5%
Aset lancar 1.020.000 945.000 75.000 7,9%
Total Aset €1.835.000 1.595.000 240.000 15,0%

Ekuitas
Modal Saham- €275.400 €270.000 €5.400 2,0%
saham biasa,pari €1
Saldo laba 727.600 525.000 202.600 38,6%
Total ekuitas 1.003.000 795.000 208.000 26,2%

Liablitas
Liabilitas tidak 487.500 497.000 (9.500) (1,9%)
lancar
Liabilitas lancar 344.500 303.000 41.500 13,7%
Total liabilitas 832.000 800.000 32.000 4,0%
Total ekuitas 1.835.000 1.595.000 240.000 15,0%
dan liabilitas
Laporan posisi keuangan pada ilustrasi 14-5 menunjukkan
angka yang berubah secara signifikan pada struktur
keuangan Quality Department Store dari 2013 sampai
2014:
• Pada bagian aset, aset tetap meningkat sebesar
€167.500 atau 26,5%.
• Pada bagian ekuitas, saldo laba meningkat sebesar
€202.600 atau 38,6%.
• Pada bagian liabilitas, liabilitas lancar meningkat
sebesar €41.500 atau 13,7%.
Laporan Laba Rugi
Quality Department Store
Laporan Laba Rugi Ringkas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember
Kenaikan (Penurunan)
Selama 2014
2014 2013 Nilai Presentase
Penjualan €2.195.000 €1.960.000 €235.000 12,0%
Penjualan kembali (20,3%)
dan tunjangan 98.000 123.000 (25.000)
Penjualan neto 2.097.000 1.837.000 260.000 14,2%
Biaya Pokok 1.281.000 1.140.000 141.000 12,4%
Penjualan
Laba bruto 816.000 697.000 119.000 17,1%
Biaya penjualan 253.000 211.500 41.500 19,6%
Biaya administrasi 104.000 108.500 (4.500) (4,1%)
Total biaya operasi 357.000 320.000 37.000 11,6%
Pendapatan operasi 459.000 377.000 82.000 21,8%
Pendapatan dan biaya
Lainnya
Bunga dan dividen 9.000 11.000 (2.000) (18,2%)
Biaya bunga 36.000 40.500 (4.500) (11,1%)
Pendapatan sebelum 432.000 347.500 84.500 24,3%
pajak
Biaya pajak 168.200 139.000 29.200 21,0%
Laba neto €263.800 €208.500 €55.300 26,5%
Analisis horizontal laporan laba rugi menunjukkan
perubahan berikut:
• Penjualan meningkat €260.000 atau 14,2%.
• Biaya pokok penjualan meningkat €141.000
atau 12,4%
• Biaya operasi total meningkat €37.000 atau
11,6%.
Laporan Saldo Laba
Quality Department Store
Laporan Saldo Laba
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember
Kenaikan (Penurunan)
Selama 2014
2014 2013 Nilai Presentase
Saldo laba, 1 Jan €525.000 €376.500 €148.500 39,4%
Ditambah: Laba neto 263.800 208.500 55.300 26,5%
788.800 585.000 203.800
Dikurangi:Dividen 61.200 60.000 1.200 2,0%
Saldo laba, 31 Des €727.600 €525.000 €202.600 38,6%
Hasil dari analisis menunjukkan kenaikan laba
neto sebesar €55.300 atau 26,5%, dimana dividen
modal saham naik sebesar €1.200 atau 2%. Dapat
dilihat pada analisis horizontal laporan posisi
keuangan bahwa saldo laba meningkat 38,6%.
2. Analisis Vertikal
Analisis vertikal (vertical analysis) adalah
teknik untuk mengungkapkan setiap pos pada
laporan posisi keuangan sebagai persentase pada
sebuah nilai dasar.
Laporan Posisi Keuangan
Quality Department Store
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember
2014 2013
Aset Nilai Presentase Nilai Presentase
Aset tak berwujud €15.000 0,8% €17.500 1,1%
Aset tetap 800.000 43,6% 632.500 39,7%
Aset lancar 1.020.000 55,6% 945.000 59,2%
Total Aset €1.835.000 100,0% €1.595.000 100,0%

Ekuitas
Modal Saham- €275.400 15,0% € 270.000 16,9%
saham biasa,pari €1
Saldo laba 727.600 39,7% 525.000 32,9%
Total ekuitas 1.003.000 54,7% 795.000 49,8%

Liablitas
Liabilitas tidak 487.500 26,5% € 497.000 31,2%
lancar
Liabilitas lancar 344.500 18,8% 303.000 19,0%
Total liabilitas 832.000 45,3% 800.000 50,2%
Total ekuitas 1.835.000 100,0% €1.595.000 100,0%
dan liabilitas
Laporan Laba Rugi
Quality Department Store
Laporan Laba Rugi Ringkas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember
2014 2013
Nilai Persentase Nilai Persentase
Penjualan €2.195.000 104,7% €1.960.000 106,7%
Penjualan kembali
dan tunjangan 98.000 4,7% 123.000 6.7%
Penjualan neto 2.097.000 100,0% 1.837.000 100,0%
Biaya Pokok 1.281.000 61,1% 1.140.000 62,1%
Penjualan
Laba bruto 816.000 38,9% 697.000 37,9%
Biaya penjualan 253.000 12,0% 211.500 11,5%
Biaya administrasi 104.000 5,0% 108.500 5,9%
Total biaya operasi 357.000 17,0% 320.000 17,4%
Pendapatan operasi 459.000 21,9% 377.000 20,5%
Pendapatan dan biaya
lainnya
Bunga dan dividen 9.000 0,4% 11.000 0,6%
Biaya bunga 36.000 1,7% 40.500 2,2%
Pendapatan sebelum 432.000 20,6% 347.500 18,9%
pajak
Biaya pajak 168.200 8,0% 139.000 7,5%
Laba neto €263.800 12,6% €208.500 11,4%
C. Analisis Rasio
Analisis rasio (ratio analysis) mengungkapkan
hubungan antara pos-pos yang dipilih pada laporan
keuangan. Hubungan tersebut dapat diungkapkan
dalam presentase,angka, atau proporsi.

Klasifikasi rasio finansial :


1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Profitabilitas
3. Rasio Solvabilitas
RASIO LIKUIDITAS
Mengukur kemampuan jangka pendek
perusahaan untuk membayar kewajibannya serta
untuk memenuhi kebutuhan uang kas yang tak
terduga. Kreditur jangka pendek seperti bank dan
pemasok tertarik kepada tingkat likuiditas suatu
perusahaan. Rasio yang dapat digunakan untuk
menentukan kemampuan perusahaan untuk
membayar utang jangka pendek adalah rasio lancar,
rasio cepat, perputaran piutang, dan perputaran
persediaan.
1. Rasio Lancar (current ratio)
Banyak digunakan untuk mengukur
likuiditas perusahaan dan kemampuan untuk
membayar utang dalam jangka pendek.
2. Rasio Cepat (acid-test ratio atau quick ratio)
Cara untuk mengukur likuiditas jangka
pendek terdekat suatu perusahaan. Kas,
investasi jangka pendek, dan piutang (neto)
sangat likuid jika dibandingkan dengan
persediaan dan beban dibayar dimuka.
3. Perputaran Piutang Usaha
Likuiditas dapat diukur dengan seberapa
cepat sebuah perusahaan mengubah aset
tertentu menjadi kas. Rasio yang digunakan
untuk mengukur likuiditas piutang adalah
perputaran piutang usaha (account receivable
turnover)
4. Perputaran Persediaan (Inventory turnover)
Mengukur berapa kali, rata-rata, persediaan
terjual dalam periode tertentu. Tujuannya adalah
mengukur likuiditas persediaan.
RASIO PROFITABILITAS
Laba, atau rugi, memengaruhi kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan pendanaan
melalui utang dan ekuitas. Hal tersebut juga
memengaruhi posisi likuiditas dan
kemampuan perusahaan untuk tumbuh.
Akibatnya, kreditur dan investor tertarik
mengevaluasi kemampuannya dalam
menghasilkan laba-provitabilitas.
5. Margin Keuntungan (Profit margin)
Perhitungan persentase setiap euro penjualan yang
menghasilkan laba neto. Perusahaan-perusahaan volume
tinggi (Perputaran persediaan tinggi), seperti perusahaan ritel
dan toko kelontong. , biasanya memiliki margin keuntungan
yang kecil.
6. Perputaran Aset (Asset turnover)
Mengukur seberapa efisien perusahaan
memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan
penjualan.
7. Imbal Hasil Atas Aset (Return on Asset)
Sebuah perhitungan profitabilitas menyuluruh
adalah imbal hasil atas aset.
8. IMBAL HASIL ATAS EKUITAS PEMEGANG SAHAM
BIASA
Rasio tersebut mengukur profitabilitas dari sudut
pandang pemegang saham. Rasio ini menunjukkan
jumlah euro tertentu atas laba neto perusahaan yang
diperoleh dari setiap euro yang diinvestasikan oleh
pemilik .
9. LABA PER LEMBAR SAHAM
Laba per lembar saham mengukur
besaran laba neto yang diperoleh setiap
lembar saham biasa.
10. RASIO HARGA SAHAM TERHADAP LABA
Rasio harga saham terhadap laba adalah cara yang
sering digunakan untuk menghitung rasio harga pasar
setiap saham biasa dibandingkan dengan pendapatan
per lembar saham.
11. RASIO PEMBAYARAN
Rasio pembayaran mengukur
persentase laba yang dibagikan dalam
bentuk dividen.
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan
perusahaan untuk bertahan dalam waktu
yang lama. Kreditur jangka panjang dan
pemegang saham tertarik pada kemampuan
perusahaan untuk membayar bunga dan nilai
nominal utang pada saat jatuh tempo. Utang
pada total aset dan berapa kali bunga akan
diperoleh adalah dua rasio yang memberikan
informasi mengenai kemampuan perusahaan
untuk membayar utang.
12. RASIO UTANG TERHADAP TOTAL
ASET
Rasio utang terhadap total aset
mengukur persentase total aset yang
dibiayai oleh kreditur.
13. RASIO KELIPATAN BUNGA
Rasio kelipatan bunga menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar
bunga saat jatuh tempo.

Anda mungkin juga menyukai