Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

“PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN”

Disusun Oleh :

1. MERINDA ANISA (C30119230)


2. MUHAMMAD ANNAS SOBIRIN (C30119231)
3. NI KADEK ELINSI (C30119233)

PROGRAM STUDI SASTRA SATU (S1) JURUSAN EKONOMI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNS
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dankaruni-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PEREKAYASAAN
PELAPORAN KEUANGAN”

Dari makalah ini semoga dapat memberi informasi dan menambah ilmu bagi kita semua
dan semoga dengan makalah ini kita dapat lebih mengerti dan memahami bagaimana desain riset
akuntansi keperilakuan.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini, akhir
kata saya ucapkan terimakasih

Semoga Allah SWT. Senantiasa meridhoi segala usaha kita Aamiiin

Palu, 10 Februari 2022

Penulis

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………...1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………3

2.1 Perekayasaan Pelaporan Keuangan...………………………………………………..3


2.2 Konsep Informasi Akuntansi……….………………………………………………..4
2.3 Kerangka Konseptual…....…………………………………………………………...4
2.4 Aprinsip Akuntansi Umum…......................................................................................6
2.5 Struktur Akuntansi…...................................................................................................6

BAB III REVIEW ARTIKEL………………………………………………………………..9

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………………
13

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….13

DAFTAR PUSAKA………………………………………………………………………….14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelapoarn Keuangan merupakan struktur dan proses yang menggambarkan bagaimana
informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan
yang pada gilirannya akan membantu pencapaian tujuan ekonomik dan sosial negara.
Pelaporan keuangan yang berjalan merupakan hasil dari perekeyasaan keuangan. Pelaporan
Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian
informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya
penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi,
dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima
umum atau generally accepted accounting principles/GAAP).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang terdapat didalam makalah ini yaitu:


1. Menjelaskan pengertian perekayasaan pelaporan keuangan
2. Menjelaskan konsep informasi akuntansi
3. Menjelaskan kerangka konseptual
4. Menjelaskan prinsip akuntansi umum
5. Menjelaskan struktur akuntansi

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian perekayasaan pelaporan keuangan

2. Untuk mengetahui konsep informasi akuntansi

3. Untuk mengetahui kerangka konseptual

1
4. Untuk mengetahui prinsip akuntansi umum

5. Untuk mengetahui struktur akuntansi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Perekayasaan Pelaporan Keuangan adalah proses pemikiran logis danobjektif untuk


membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangandalam suatu negara untuk
menunjang pencapaian tujuan negara. Perekayasaanmelibatkan pemilihan dan pertimbangan
ideologi, teori, konsep dasar, danteknologi yang tersedia secara praktis dan teoretis dengan
mempertimbangkanfaktor lingkungan negara.

Proses di dalam perekayasaan bukan merupakan upaya perseorangan,melainkan merupakan


upaya dari tim yang melibatkan berbagai disiplinintelektual dan kekuatan poitik. Hal ini
disebabkan perekayasaan merupakan proses serius yang berdampak luas dan berjangka panjang.
oleh karena itu, badan legislatif pemerintah mempunyai peran yang penting dalam hal
perekayasaan, dan hasilnya dituangkan dalam dokumen resmi yang

Perekayasaan Sebagai Proses Deduktif

Penalaran dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat deduktif dannormative. Tujuan sosial
dan ekonomi Negara dianggap telah disepakati atausesuatu yang berian (given) dan menjadi
premis dalam penalaran. Validitaskonklusi yang dimuat dalam rerangka konseptual dapat
dievaluasi atas dasar

kelogisan atau penalaran (logical validity) Sebagai penalaran deduktif-normatif.Hendriksen


(1982) menguraikan aspek-aspek yang harus dipertimbangkandalam proses perekayasaan untuk
menghasilkan rerangka teoritis akuntansi(theoretical framework for accounting) yaitu :

1. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit-unit usaha(entitas pelapor)


dan lingkungannya.
2. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat.
3. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju (pemakai)dan kemampuan
pemakai untuk memahami, mengintrepetasi, danmenganalisis informasi yang disajikan.

3
4. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.
5. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untukmengkomunikasikan informasi
tentang perusahaan dan lingkungannnya.
6. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala-kendala pengukuran dandeskripsi unit usaha
beserta lingkungannya.
7. Pengembangan dan penyusunan pernyataan umum (general propositions) yang dituangkan
dalam bentuk sutu dokumen resmi yangmenjadi pedoman umum dalam menyusun standar
akuntansi.
8. Perancang bangunan struktur dan format system informasi akuntansi(prosedur, metode,
dan teknik) untuk menciptakan, menangkao, mengolah, meringkas, dan menyajikan
informasi sesuai dengan standaratau PABU)

2.2 Konsep Informasi Akuntansi

Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan


keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan. Simbol-simbol ( elemen-elemen ) yang
termuat dalam seperangkat statemen keuangansebenarnya tidak mempunyai makna kalau tiap
elemen di interpretasi sebagaiobjek yang berdiri sendiri. Artinya, statemen keuangan berisii
rangkaianelemen-elemen baru dapat ditangkap maknanya kalau bentuk, isi dansusunannya
diartikan secara kontekstual dengan pedoman yang disepakati.Informasi semantik ini harus
ditangkap secara kontekstual melalui tigakomponen sebagai satu kesatuan, yaitu elemen
(objects), ukuran dalam unitmoneter ( size ), dan hubungan ( relationship ) antar elemen.

2.3 Kerangka Konseptual

 Pengertian

Beberapa tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan yang membentuksuatu
sistem/rerangka terpadu yang dapat menghasilkan standar akuntansiyang konsisten dan yang
menetapkan sifat, fungsi, dan keterbatasan pelaporan keuangan dan statemen keuangan.

4
 Sasaran

Melayani kepentingan publik dengan menjediakan struktur dan haluan pelaporan akuntansi
dan keuangan untuk memfasilitasi penyediaaninformasi keuangan dan yang berkaitan secara
objektif yang bermanfaatdalam membantu bekerjanya pasar modal dan lainnya secara efisien
dalamrangka alokasi sumber ekonomik (langka) dalam perekonomian masyarakat(Negara)

 Manfaat atau fungsi

a) Sebagai pedoman kepada badan yang bertanggung-jawab dalam penyusunan/ penetapan


standar akuntansi.

b) Menjadi acuan dalam pemecahan masalah praktik akuntansi

c) Batas pertimbangan penyusunan statemen keuangan

d) Pendidikan dalam pemahaman dan peningkatan keyakian

e) Peningkatan keterbandingan antarperusahaan

 Model

Komponen Konsep yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka konseptualyang
dikembangkan oleh FASB yakni :

a) Tujuan pelaporan keuangan

b) Kriteria kualitas informasi

c) Elemen-elemen statemen keuangan

d) Pengukuran dan pengakuan

5
2.4 Prinsip Akuntansi Umum

Rerangka konseptual harus dijabarkan dalam bentuk standar akuntansi(accounting


standards) sebagai pedoman operasional pelaporan di tingkat perusahaan. Diperlukan rerangka
pedoman lebih dari sekadar standar akuntansiuntuk menentukan kewajaran penyajian statemen
keuangan.

PABU merupakan rerangka pedoman (a framework of guidelines) membatasi sumber-


sumber prinsip akuntansi yang layak dianut berdasarkan keautoritatifannya.

Kaitan antara Prinsip Akuntansi, Standar Akuntansi, dan PABU

 Prinsip akuntansi adalah segala ideology, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah,
prosedur, metode dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis
yang berfungsi sebagai pengetahuan(knowledge).
 Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnyayang sengaja dipilih
atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu
lingkungan/Negaradan dituangkan dalam betuk dokumen resmi guna mencapai tujuan
pelaporan keuangan Negara tersebut.
 PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standarakuntansi dan sumber-
sumber lain yang didukung berlakunya secararesmi (yuridis), teoritis, dan praktis.

2.5 Struktur Akuntansi

Bila proses perekayasaan telah selesai serta di aplikasi, rerangka pedoman PABU telah
ditentukan, dan secara operasional pelaporan keuangantelah berlangsung, maka pengertian
akuntansi dan teori akuntansi secara luasdapat dilukiskan dalam suatu diagram yang disebut
dengan struktur akuntansi

6
STRUKTUR AKUNTANSI DALAM BENTUK DIAGRAM

Manfaat struktur akuntansi :

1. Acuan dalam penyusunan kurikulum program studi atau program pendidikanakuntansi.


2. Acuan dalam pemilihan bidang profesi yang memerlukan akuntansi sebagai pengetahuan
prasyarat.
3. Menunjukkan kedudukan auditor independen dalam kaitannya dengantanggung jawab
manajemen untuk menyusun statemen keuangan

7
BAB III
REVIEW ARTIKEL
Kelompok (Kelompok II) Mata Kuliah “Teori Akuntansi”
Anggota - Merinda Anisa (C301 19 230)
Kelompok
- Muhammad Annas Sobirin (C301 19 231)
- Ni Kadek Elinsi (C301 19 233)
Tanggal Review 10 February 2022
Judul Artikel Creative Accounting Behavior dalam Perekayasaan
Laporan Keuangan oada Perusahan Manufaktur Terdaftar
di BEI
Nama Penulis Hustna Dara Sarra Dan Sustari Alamsyah
Nama Artikel Artikel Perekayasaan Laporan Keuangan oada Perusahan
Manufaktur Terdaftar di BEI
Tahun 2018

Halaman Artikel 1-12


Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris
bagaimana pengaruh faktor internal perusahaan yang
terdiri dari ukuran perusahaan, struktur pendanaan,
kebijakan dividen, dan profitabilitas terhadap tindakan
creative accounting yaitu tindakan yang mengarah untuk
melakukan perataan laba dalam perekayasaan laporan
keuangan yang dilakukan oleh akuntan manajemen.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-
2016 dengan unit analisisnya adalah laporan keuangan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan
berdasarkan variabel penelitian. Teknik analisis data
menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian

8
menunjukkan bahwa variabel struktur pendanaan (DER)
berpengaruh terhadap perataan laba, sedangkan ukuran
perusahaan, kebijakan dividen dan profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap tindakan perataan laba. Temuan
penelitian yaitu perusahaan yang memiliki tingkat utang
yang besar cenderung melakukan praktik creative
accounting, misalnya perataan laba agar menggambarkan
kinerja yang baik sekaligus mengesankan bahwa utang
yang dimiliki oleh perusahaan mampu dikelola dengan
baik.
Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
tipe hubungan antar variabel bersifat kausalitas (sebab-
akibat), dimana variabel independen mempengaruhi
variabel dependen. Dalam membuktikan hipotesisnya,
penelitian ini menggunakan logistic regression. populasi
yang digunakan yaitu perusahaan manufaktur yang listing
di BEI tahun 2012-2016 secara berturut-turut dengan
teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria
(purposive sampling). Unit analisisnya yaitu
menggunakan skala rasio keuangan yang diambil dari
laporan keuangan yang telah diaudit dan dipublikasikan
oleh perusahaan [Sugiyono, 2013].
Hasil dan Pembahasaan Penelitian ini menggunakan objek penelitian perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu
perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku
menjadi produk jadi dan melakukan penjualan produk
tersebut kepada konsumen atau perusahaan lain [Rahayu,
2012].
Hasil penelitian yang dilakukan pada pengujian H1-H4
menunjukkan bahwa terdapat hipotesis yang diterima dan
ditolak. Pembahasan masing-masing hipotesis sebagai

9
berikut:
H1: Pengaruh ukuran perusahaan terhadap perataan
laba (income smoothing)
Hasil penelitian membuktikan bahwa ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Ukuran
perusahaan merupakan besar-kecilnya perusahaan yang
dapat dinilai dengan total aset yang dimilikinya.
Perusahaan yang memiliki aset besar cenderung dikatakan
sebagai perusahaan besar, sedangkan perusahaan yang
memiliki aset yang kecil cenderung dikatakan sebagai
perusahaan kecil. Dalam proses penyusunan laporan
keuangan, baik perusahaan besar maupun perusahaan
kecil harus sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang berlaku tujuannya adalah agar
informasi yang disajikan relevan dan reliabel serta
menggambarkan hal yang sebenarnya. Jika SAK ini
diterapkan dengan tepat, maka kecenderungan perusahaan
untuk melakukan perataan laba (income smoothing)
sangat kecil, sebab transaksi dicatat dengan prinsip akrual
basis, artinya pendapatan dan beban dicatat dengan tepat
yaitu pada saat terjadinya transaksi.
H2: Pengaruh debt to equity ratio terhadap perataan
laba (income smoothing)
Hasil penelitian membuktikan bahwa Leverage yang
diproksikan oleh debt to equity ratio (DER) berpengaruh
terhadap perataan laba. Nilai DER yang tinggi
mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki jumlah
hutang yang banyak, hal ini akan berdampak pada
penilaian negatif perusahaan oleh investor. Untuk
menaikan citra perusahaan di mata investor (walaupun
memiliki hutang yang banyak), perusahaan akan berusaha
untuk menghasilkan kinerja yang bagus yaitu dengan cara

10
melaporkan laba yang besar dan konsisten sepanjang
tahun, tujuannya adalah agar mencerminkan bahwa
perusahaan mampu mengelola hutangnya dengan baik..
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Suryadi dan Damayanti [2015] yang
menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh
secara signifikan terhadap perataan laba.
H3: Pengaruh dividend payout ratio terhadap perataan
laba (income smoothing)
Hasil penelitian membuktikan bahwa dividend payout
ratio tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Dividen
merupakan yield (imbal hasil) yang dibagikan kepada
para pemegang saham atas investasinya dan nilainya
ditentukan pada saat RUPS. Umumnya dividen diberikan
karena perusahaan mampu menghasilkan laba. Karena
tidak ada campur tangan oleh manajemen dalam hal
penentuan rasio pemberian dividen, sehingga manajemen
tidak termotivasi untuk melakukan praktik perataan laba.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supriastuti dan Warnanti [2015] yang
menyatakan bahwa dividend payout ratio tidak
berpengaruh terhadap perataan laba.
H4: Pengaruh profitabilitas terhadap perataan laba
(income smoothing).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap perataan laba. Tidak
berpengaruhnya profitabilitas terhadap perataan laba
kemungkinan disebabkan karena perubahan pandangan
investor terhadap penilaian kinerja perusahaan. Investor
meyakini bahwa laba yang dilaporkan perusahaan bukan
sebagai satu-satunya indikator untuk menilai kinerja
perusahaan, hal ini disebabkan kerana laba mempunyai

11
komponen akrual yang bisa dimainkan dengan metode
akuntansi oleh manajemen. Hasil ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Jin dan Machfoedz [1998],
Juniarti dan Corolina [2004].
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka
kesimpulan dari penelitian ini yaitu:
1) Secara simultan, variabel ukuran perusahaan, debt to
equity ratio, dividend payout ratio, dan profitabilitas
berpengaruh terhadap perataan laba (income smoothing);
2) Secara parsial, variabel debt to equity ratio (DER)
berpengaruh terhadap perataan laba, sedangkan ukuran
perusahaan, dividend payout ratio dan profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap perataan laba. Berpengaruhnya
variabel DER ini mengindikasikan bahwa perusahaan
yang memiliki tingkat utang yang besar cenderung
melakukan praktik creative accounting, misalnya
perataan laba dengan tujuan untuk menggambarkan
kinerja yang baik sekaligus mengesankan bahwa utang
yang dimiliki oleh perusahaan mampu dikelola dengan
baik yang dapat ditunjukkan dari pencapaian laba yang
diperoleh, sehingga investor tertarik untuk berinvestasi di
perusahaan tersebut.

Keunggulan - Artikel ini, Menjelaskan dan memaparkan point-


point penting dengan sangat detail . Sehingga
Memudahkan para pembaca untuk memahami
point-point dalam artikel ini
- Artikel ini tertata dengan rapi sehingga
memudahkan para pembaca mengetahui bagian-
bagian terpenting dari artikel ini.

Kelemahan - Artikel ini Font nya agak kecil sehingga para


pembaca merasa kurang nyaman untuk melihatnya

12
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelaporan Keuanganmeliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan


peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antaralain lembaga yang terlibat
(misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi
profesi, dan entitas pelapor), peraturanyang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima
umum ataugenerally accepted accounting principles/GAAP). Untuk mencapai suatukualitas yang
handal, proses dari perekayasaan pelaporan keuangan harusdilaksanakan melalui beberapa
tahapan dan prosedur yang seksama dan teliti. Hal ini diperlukan karena dokumen yang
dihasilkan dari proses perekayasaanakan memiliki status sebagai dokumen resmi. Untuk praktik
akuntansi dalamnegara Struktur Akuntansi menggambarkan pihak-pihak dan sarana-sarana
yangterlibat dalam dan terpengaruh oleh perekayasaan informasi keuangan dansaling-hubungan
antara berbagai pihak dan sarana tersebut. pihak-pihak yangterlibat meliputi individual dan
institusi, misalnya penyusun standar, badan pembina pasar modal, perusahaan sebagai entitas,
dan sebagainya. Selainmenggambarkan pengertian akuntansi secara luas dan sempit, struktur
jugamempunyai beberapa manfaat untuk menunjukkan bidang-bidang studi yangmembentuk
seperangkat pengetahuan akuntansi, profesi yang ditawarkan, danfungsi auditor dalam praktik
akuntansi.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/4932998/Perekayasaan_Pelaporan_Keuangan

(Diakses pada tanggal 10 Feb 2022 pukul 21.55)

http://akuntanmaniak.blogspot.com/2011/10/perekayasaan-pelaporan-keuangan.html?m=1
(Diakses pada tanggal 10 Feb 2022 pukul 15.45)

14

Anda mungkin juga menyukai