Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
Della Hillia Anriva, M.Ak., Ak.CA
0
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................... 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
Tugas 1 dan 6 dilakukan hanya sekali pada setiap pegawai, sementara tugas 2 sampai 5
dijalankan berulang-ulang selama seorang pegawai bekerja untuk perusahaan tersebut. Pada
kebanyakan perusahaan, keenam aktivitas ini dibagi ke dalam dua sistem terpisah. Tugas 4,
kompensasi pegawai, merupakan fungsi utama sistem penggajian. Sistem MSDM menjalankan
lima tugas lainnya. Pada banyak perusahaan, kedua sistem tersebut dikelola secara terpisah.
Sistem MSDM biasanya merupakan tanggung jawab dari direktur sumber daya manusia,
sementara pengawas mengelola sistem penggajian. Meski demikian, sistem ERP
menggabungkan kedua set aktivitas tersebut.
Fokus utama BAB ini adalah system penggajian, karena system penggajian merupakan
salah satu komponen terbesar dan terpenting dalam SIA. Sistem penggajian harus di desain
untuk memenuhi peraturan pemerintah dan juga kebutuhan informasi pihak manajemen.
Catatan penggajian yang tidak lengkap atau salah tidak hanya mempersulit pengambilan
keputusan, tetapi juga mengakibatkan denda dan penahanan. Jadi, desain system penggajian
yang efisien dan efektif adalah hal yang sangat penting.
Akan tetapi, juga merupakan hal yang penting untuk memiliki system manajemen SDM
uang di desain dengan baik. Pengetahuan dan keahlian para pegawai adalah asset yang
berharga dan harus secara berhati-hati dikelola, dikembangkan, dan dipelihara. Perusahaan
membutuhkan system manajemen SDM yang efektif untuk membantu menugaskan pegawai
2
yang tepat ke berbagai tugas dan untuk memfasilitasi pengawasan perkembangan
berkelanjutan atas asset intelektual organisasi.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang
dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut:
1) Apa saja ancaman yang dialami dalam sistem informasi siklus MSDM atau penggajian?
3) Apa contoh kasus yang berhubungan dengan Sistem Informasi Siklus MSDM?
Setalah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang permasalahan dianranya sebagai berikut ini:
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
oleh pegawai individu sehingga pengetahuan tersebut dapat dibagikan dan digunakan oleh
yang lain.
Sebagai contoh, kantor konsultan profesional sering menyediakan jasa yang serupa ke
banyak klien yang berbeda. Perangkat lunak manajemen pengetahuan kemungkinan para
konsultan untuk menyimpan solusi-solusi mereka terhadap masalah tertentu dalam sebuah
database yang dibagikan.
Penggunaan ulang atas pengetahuan tersebut menghemat waktu pada kesempatan di
masa depan akses terhadap database yang dibagikan juga memungkinkan para pegawai untuk
belajar dari kolega-kolega yang tersebar secara geografis yang telah memiliki pengalaman
sebekumnya dalam mengatasi suatu permasalahan tertentu.
Sebagai tambahan atas biaya langsung yang terkait dengan proses perekrutan
(pengiklanan, pengecekan latar belakang, wawancara kandidat, dsb), terdapat pula biaya-biaya
yang terkait dengan mempekerjakan tenaga bantuan sementara, melatih para pegawai baru
dan mengurangi produktivitas para pegawai baru sampai mereka sepenuhnya mempelajari
bagaimana melakukan seorang pegaawai pada sekitar 1,5 kali gaji tahunan. Akibatnya,
organisasi yang mengalami tingkat perputaran (turnover) pegawai dibawah rata-rata industri
memperoleh penghematan biaya yang memadai dibandingkan para pesaing dengan tingkat
perputaran yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, organisasi-organisasi konsultan profesional biasanya telah menyarankan
beberapa level perputaran karena mereka percaya hal tersebut memberikan sebuah sumber
penting atas ide-ide baru. Kuncinya adalah mengendalikan dan mengelola tingkat perputaran,
sehingga tidak mengalami kelebihan.
Semangat pegawai yang rendah menciptakan biaya dinancial ketika dihasilkan dalam
perputaran. Sebaliknya, terdapat peningkatan bukti bahwa semangat pegawai yang tinggi
memberikan manfaat finansial.
5
2.1.2. Ancaman dan Pengendalian
Data induk pegawai yang tidak akurat dapat mengakibatkan penentuan staf yang berlebih
atau kurang. Hal itu juga dapat menciptakan ketidakefisIenan yang berkaitan dengan
penugasan pegawai untuk menjalankan tugas yang tidak sepenuhnya dikuasainya.
Ketidakakuratan data induk penggajian yang mengakibatkan kesalahan pada pembayaran
pegawai dapat menciptakan masalah-masalah semangat kerja yang signifikan. Sebagai
tambahan, organisasi tersebut mungkin menanggung denga untuk kesalahan yang dibuat
dalam pembayaran pajak penggajian. Kesalahan pada data mengenai penggunaan waktu
pegawai dapat mengakibatkan evaluasi kinerja yang tidak akurat dan kekeliruan dalam
perhitungan biaya produk dan jasa organisasi.
Salah satu cara untuk mengurangi ancaman ketidakakuratan atau tidak validnya data induk,
yaitu menggunakan berbagai pengendalian integritas pemrosesan yang didiskusikan. Penting
juga untuk membatasi akses terhadap data tersebut dan mengatur sistem, sehingga hanya para
pegawai terotorasi yang dapat membuat perubahan terhadap data induk. Pembatasan ini
6
memerlukan perubahan pada pengaturan dasar atas peran pegawai dalam sistem ERP untuk
membagi tugas yang tidak sesuai dengan tepat.
Pengaturan dasar dari banyak sistem mengizinkan staf penggajian tidak hanya membaca,
tetapi juga mengubah informasi gaji pada file induk penggajian pegawai. Meskipun prosedur-
prosedur untuk memodifikasi pengaturan divariasikan ke dalam paket-paket perangkat luank
yang berbeda, untuk mengetahui perubahan apa yang sebaiknya dilakukan hanya memerlukan
pemahaman yang mendalam atas pemisahan tugas secara tepat terhadap proses bisnis yang
berbeda-beda. Meski demikian, pengendalian preventif tidak pernah 100% efektif.
Ancaman umum kedua dalam siklus MSDM/penggajian adalah pengungkapan yang tidak
diotorisasi atas informasi sensitif, seperti gaji dan evaluasi kinerja untuk pegawai individu.
Prosedur pengendalian terbaik untuk mengurangi risiko pengungkapan data penggajian yang
tak terotorisasi adalah menggunakan autentikasi multifaktor dan pengendalian keamanan disik
untuk membatasi akses data induk MSDM/penggajian hanya kepada para pegawai yang
memerlukan akses tersebut untuk menjalankan pekerjaan mereka. Penting pula untuk
mengatur sistem agar membatasi pegawai dalam penggunaan build-in query milik sistem yang
secara tidak langsung mengakses informasi sensitif.
Ancaman umum ketiga dalam siklus MSDM/penggajian terkait dengan hilang atau rusaknya
data induk. Cara terbaik untuk mengurangi risiko atas ancaman ini adalah menggunakan
backup dan prosedur pemulihan bencana.
Ancaman umum keempat dalam siklus MSDM/penggajian adalah mempekerjakan pegawai
yang tidak berkualifikasi dapat meningkatkan biaya produksi dan mempekerjaan seorang
pegawai yang merupakan seorang pencuri dapat menimbulkan pencurian aset. Kedua pegawai
tersebut tepatnya dapat ditanggulangi dengan prosedur perekrutan yang sesuai. Para kandidat
harus diminta untuk menandatangi sebuah pernyataan dalam formulir lamaran kerja yang
menegaskan tentang keakuratan indormasi yang diberikan oleh kandidat serta memberikan
persetujuan kepada perusahaan untuk mengecek latar belakang menyeluruh atas surat
keterangan kerja dan riwayat pekerjaannya.
Ancaman umum kelima dalam siklus MSDM/penggajian adalah pelanggaran atas hukum
dan peraturan terkait perekrutan dan pemecatan pegawai secara tepat. Pemerintah
memberikan sanksi yang berat pada perusahaan yang melanggar ketentuan hukum
ketenagakerjaan. Organisasi tersebut juga dapat dikenakan gugatan sipil oleh orang yang
dinyatakan sebagai korban diskriminasi ketenagakerjaan. Prosedur pengendalian terbaik untuk
mengatasi masalah-masalah potensial tersebut adalah mendokumentasikan secara cermat
7
seluruh tindakan terkait pemberitahuan untuk tujuan perekrutan dan proses memperkerjakan
pegawai baru serta pemecatan pegawai.
Merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bahwa semua perubahan penggajian
dimaksudkan tepat pada waktunya dan secara tepat ditampilkan dalam periode pembayaran
berikutnya.
Informasi ini datang dalam berbagai bentuk, bergantung pada status pembayaran pegawai.
Skema pembayaran:
a) Kartu waktu digunakan untuk membayar pegawai yang berdasar per jam.
a) Laporan tersendiri bagi professional
b) Komisi langsung atau komisi gaji plus
c) Insentif dan bonus
Prosedur:
8
d) Total nilai akan dihitung ulang oleh komputer setelah langkah-langkah proses
berikutnya.
e) Data transaksi penggajian dimasukkan melalui terminal online.
f) Pengecekan dilakukan pada setiap catatan waktu dan kehadiran.
a) Data mengenai jam kerja diberikan dari departemen tempat pegawai bekerja..
b) Informasi tingkat gaji didapat dari file induk penggajian.
c) Orang yang bertanggunjawab membuat cek pembayaran tidak dapat membuat record
baru ke file ini.
Prosedur:
9
2.2.5 Membayar Gaji
Sebagian besar pegawai dibayar dengan menggunakan cek atau dengan penyimpanan
langsung gaji bersih ke rekening bank pribadi mereka.
Prosedur :
a) Sekali cek gaji dibuat (dipersiapkan), daftar penggajian dikirim ke bagian hutang usaha
untuk ditinjau dan disetujui.
b) Voucher pengeluaran kemudian dibuat.
c) Voucher pengeluaran dan penggajian kemudian dikirim ke kasir.
Peluang pemakaian teknologi informasi
a) Penyimpanan langsung
b) Outsourcing untuk fungsi penggajian dan SDM mereka ke biro jasa penggajian dan
organisasi tenaga kerja
10
2.2.7 Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potongan Lain-Lain
a) Organisasi harus secara periodik membuat cek atau menggunakan transfer dana
secara elektronis untuk membayar berbagai kewajiban pajak yang terjadi.
b) Lembaga pemerintah terkait menspesifikasikan waktu untuk pembayaran ini.
c) Dana yang secara sukarela dikurangi dari cek gaji pegawai untuk berbagai kompensasi,
seperti rencana tabungan gaji, harus dibayarkan ke organisasi terkait.
Ancaman-ancaman:
11
2) Dokumentasi lengkap atas prosedur untuk mempekerjakan
3) Pemindahan tugas
4) Total batch dan pengendalian aplikasi lainnya
5) Setoran langsung
6) Distribusi cek gaji dilakukan oleh seseorang yang independen dari proses penggajian
7) Penyelidikan cek gaji yg tidak diklaim
8) Pengunaan rekening giro terpisah untuk penggajian
9) Pengendalian akses
10) Prosedur pembuatan cadangan
11) Enkripsi data
Salah satu fungsi SIA adalah memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan.
Sistem penggajian harus didesain untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan data biaya
dengan jenis informasi lainnya agar memungkinkan pihak manajemen membuat jenis
keputusan berikut:
2) Kinerja pegawai
3) Moral pegawai
Informasi lainnya, seperti data tentang keahlian pegawai, biasanya diberikan oleh sistem
manajemen SDM.
Informasi lainnya, seperti data mengenai moral pegawai, biasanya tidak dikumpulkan
baik oleh sistem manajemen SDM / penggajian.
12
Model Data Siklus Penggajian
Lamaran
Keahlian
(1, N)
(1, N) Lamaran
Perekrutan
(1,1) (1,N)
Untuk Perekrutan
1) Karena banyak orang yang biasanya melamar untuk setiap lowongan pekerjaan
2) Tetapi mereka juga dapat mengirimkan lamaran ke lebih dari satu kegiatan perekrutan.
13
BAB III
KASUS
Peter Wu, wakil direktur utama bagian sumber daya manusaia yang baru di AOE, ingin
memperbaiki dua kelemahan dalam system manajemen SDM/Penggajian yang ada saat ini,
yaitu:
1. Pertama, biaya pemrosesan penggajian telah meningkat secara tetap untuk tahun-tahun
belakangan, akan tetapi system yang ada sekarang tidak memberikan layanan yang
mencukupi.
Contohnya, para pegawai merasa kecewa karena penundaan yang lama untuk
mendapatkan informasi mengenai kompensasi dan rencana pension mereka.
Selain itu, Linda Spurgeon, ingin member para pegawai rencana kompensasi yang lebih
fleksibel. Akan tetapi, hal ini akan semakin meningkatkan permintaan atas system yang
ada. Jadi, Peter harus menemukan cara untuk memperbaiki efisiensi dan respons sitem
penggajian AOE.
2. Kelemahan kedua dalam system manajemen SDM/penggajian AOE adalah
ketidakmampuannya untuk menelusuri perkembangan kegiatan pegawai. Akibatnya,
para manajer cenderung untuk mengambil tenaga kerja dari luar untuk memenuhi
kebutuhan akan pegawai, bukan memprioritaskan atau memindahkan para pegawai.
Praktik ini telah menurunkan moral pegawai. Hal ini juga mengganggu evaluasi
efektivitas investasi AOE dalam hal pelatihan dan pendidikan berkelanjutan. Jadi, tugas
lain Peter adalah menemukan cara untuk memperbaiki efektivitas system manajemen
SDM di AOE.
Saat ini AOE, seperti juga perusahaan lainnya, memiliki system manajemen SDM dan
penggajian terpisah. System penggajian, yang berada di bawah kendali departemen akuntansi,
membuat cek pembayaran untuk pegawai dan memelihara catatan yang berkaitan, seperti yang
diisyaratkan oleh peraturan pemerintah. Sistem penggajian menggunakan pemrosesan batch:
pegawai honorer (per jam) akan dibayar dua minggu sekali, pegawai tetap dan pegawai yang
menerima komisi akan dibayar perbulan. System manajemen SDM, yang dijalankan
departemen sumber daya manusia, memelihara file-file riwayat kerja pegawai, keahlian, dan
kompensasi pegawai; file-file ini diperbaharui setiap minggu. Setiap system memelihara file-file
14
mereka sendiri secara terpisah, terkadang menyimpan juga data-data yang sama, seperti
tingkat gaji, dalam format yang berbeda. Praktik ini mempersulit para personil bagian akuntansi
unutk membuat laporan yang menggabungkan data manajemen SDM dan penggajian.
Peter bertemu dengan Elizabeth Venko dan Ann Brandt untuk mendiskusikan bagaimana
meningkatkan efisiensi dan efektivitas system manajemen SDM/penggajian AOE. Elizabeth dan
Ann menunjukan bahwa merupakan hal yang mungkin untuk mendesain kembali berbagai
aktivitas agar system penggajian dan manajemen SDM berpadu.
15
BAB IV
KESIMPULAN
1. Mengotorisasi dan membuat perubahan terhadap file induk penggajian untuk kegiatan-
kegiatan seperti perekrutan, pemecatan, dan kenaikan gaji.
2. Mencatat dan memverifikasikan waktu kerja pegawai
3. Menyiapkan cek gaji
4. Mendistribusikan cek gaji
5. Merekonsiliasikan rekening bank penggajian
Meskipun sistem MSDM dan penggajian secara tradisional telah dipisahkan, banyak
perusahaan termasuk AOE, mencoba mengintegrasikannya untuk mengelola sumber daya
manusia dengan efektif serta memberikan para pegawai dengan manfaat dan layanan yang
lebih baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
17