Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


“Sistem Informasi Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia”

Disusun Oleh :

1. Rinda Warnita (160301060)


2. Dessy Sri Mardhani (160301066)
3. Risda Sipayung (160301069)
4. Selvi Kartika (160301070)
5. Riana Febrianti (160301071)
6. Riska Irmadhayeni (160301082)
7. Devita Khairunisa (160301072)

Dosen Pengampu:
Della Hillia Anriva, M.Ak., Ak.CA

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2017

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... 1


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 2
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................................... 2
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN SIKLUS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGGAJIAN .................... 4
2.1. Sistem Informasi Siklus MSDM / Penggajian ..................................................................................... 4
2.1.1. Tinjauan Proses MSDM dan Kebutuhan Informasi ..................................................................... 4
2.1.2. Ancaman dan Pengendalian ....................................................................................................... 5
2.2. Aktivitas Siklus Penggajian ................................................................................................................. 8
2.2.1. Perbarui File Induk Penggajian ................................................................................................... 8
2.2.2. Perbarui Tarif dan Pemotongan Pajak ........................................................................................ 8
2.2.3. Validasi Data Waktu dan Kehadiran ........................................................................................... 8
2.2.4. Mempersiapkan Penggajian ....................................................................................................... 9
2.2.5. Membayar Gaji ......................................................................................................................... 10
2.2.6. Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan ......................................................... 10
2.2.7. Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potongan Lain-lain .............................................................. 11
2.3. Tujuan Pengendalian, Ancaman dan Prosedur ................................................................................ 11
2.4. Keputusan-Keputusan Penting, Kebutuhan Informasi dan Model Data .......................................... 12
BAB III KASUS ............................................................................................................................................ 14

BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................... 17

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Siklus manajemen sumber daya manusia (MSDM/penggajian) – human resources


management (HRM)/payroll cycle adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pengolahan
data terkait yang terus-menerus berhubungan dengan mengelola kemampuan pegawai secara
efektif. Tugas-tugas yang lebih penting meliputi :
1. Merekrut dan mempekerjakan para pegawai baru
2. Pelatihan
3. Penugasan pekerjaan
4. Kompensasi (penggajian)
5. Evaluasi kinerja
6. Mengeluarkan pegawai karena penghentian yang sukarela maupun tidak

Tugas 1 dan 6 dilakukan hanya sekali pada setiap pegawai, sementara tugas 2 sampai 5
dijalankan berulang-ulang selama seorang pegawai bekerja untuk perusahaan tersebut. Pada
kebanyakan perusahaan, keenam aktivitas ini dibagi ke dalam dua sistem terpisah. Tugas 4,
kompensasi pegawai, merupakan fungsi utama sistem penggajian. Sistem MSDM menjalankan
lima tugas lainnya. Pada banyak perusahaan, kedua sistem tersebut dikelola secara terpisah.
Sistem MSDM biasanya merupakan tanggung jawab dari direktur sumber daya manusia,
sementara pengawas mengelola sistem penggajian. Meski demikian, sistem ERP
menggabungkan kedua set aktivitas tersebut.

Fokus utama BAB ini adalah system penggajian, karena system penggajian merupakan
salah satu komponen terbesar dan terpenting dalam SIA. Sistem penggajian harus di desain
untuk memenuhi peraturan pemerintah dan juga kebutuhan informasi pihak manajemen.
Catatan penggajian yang tidak lengkap atau salah tidak hanya mempersulit pengambilan
keputusan, tetapi juga mengakibatkan denda dan penahanan. Jadi, desain system penggajian
yang efisien dan efektif adalah hal yang sangat penting.

Akan tetapi, juga merupakan hal yang penting untuk memiliki system manajemen SDM
uang di desain dengan baik. Pengetahuan dan keahlian para pegawai adalah asset yang
berharga dan harus secara berhati-hati dikelola, dikembangkan, dan dipelihara. Perusahaan
membutuhkan system manajemen SDM yang efektif untuk membantu menugaskan pegawai

2
yang tepat ke berbagai tugas dan untuk memfasilitasi pengawasan perkembangan
berkelanjutan atas asset intelektual organisasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang
dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut:

1) Apa saja ancaman yang dialami dalam sistem informasi siklus MSDM atau penggajian?

2) Apakah yang menjadi aktivitas dalam siklus penggajian ini?

3) Apa contoh kasus yang berhubungan dengan Sistem Informasi Siklus MSDM?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Setalah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang permasalahan dianranya sebagai berikut ini:

1) Menjelaskan aktivitas-aktivitas bisnis utama dan operasi pemrosesan informasi terkait


yang dijalankan dalam siklus manajemen sumber daya manusia (MSDM)/penggajian.

2) Mendiskusikan pembuatan keputusan-keputusan penting dalam siklus


MSDM/penggajian dan mengidentifikasi informasi yang diperlukan untuk membuat
keputusan-keputusan tersebut.

3) Mengidentifikasi ancaman-ancaman utama dalam siklus MSDM/penggajian dan


mengevaluasi kelengkapan berbagai prosedur pengendalian internal untuk menghadapi
ancaman tersebut.

4) Mengetahui dan mengidentifikasi kasus yang berhubungan dengan permasalahan


Sistem Informasi Siklus MSDM.

3
BAB II

PEMBAHASAN

SIKLUS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGGAJIAN

2.1 SISTEM INFORMASI SIKLUS MSDM / PENGGAJIAN

Aktivitas-aktivitas terkait MSDM (informasi mengenai perekrutan, pemecatan, pemindahan,


pelatihan, dsb) dan kumpulan informasi mengenai penggunaan waktu pegawai yang terjadi
setiap hari. Penggajian merupakan suatu aplikasi berkelanjutan yang diproses dengan modus
dengan modus batch.
2.1.1. Tinjauan Proses MSDM dan Kebutuhan Informasi
Dalam organisasi jasa profesional, seperti Kantor Akuntan Publik (KAP) dan biro hukum,
pengetahuan dan keahlian pegawai merupakan komponen utama dari produk perusahaan, dan
biaya tenaga kerja menunjukkan biaya utama yang dihasilkan dalam menghasilkan
pendapatan. Bahkan, pada perusahaan manufaktur, dimana baiaya tenaga kerja langsung
hanya menunjukkan sebagian dari total biaya langsung, para pegawai adalah pemicu biaya
utama yang kualitas pekerjaannya memengaruhi produktivitas secara keseluruhan mapun
tingkat cacat produk.
Untuk memanfaatkan pegawai perusahaan secara efektif, sistem MSDM/penggajian harus
mengumpulkan dan menyimpan informasi yang dibutuhkan para manajer untuk menjawab
berbagai pertanyaan-pertanyaan berikut :
1) Berapa banyak pegawai yang diperlukan sebuah organisasi untuk mencapai rencana
strategisnya?
2) Pegawai mana yang memiliki keahlian khusus?
3) Keahlian mana yang pasokannya sedikit? Keahlian mana yang pasokannya berlebih ?
4) Seberapa efektif program pelantikan terkini dalam memelihara dan meningkatkan tingkat
keahlian pegawai?
5) Apakah keseluruhan kinerja meningkat atau menurun ?
6) Apakah ada masalah-masalah dengan perputaran, keterlambatan, atau ketidakhadiran?
Untuk menggunakan pengetahuan dan kemampuan para pegawai secara lebih efektif,
banyak organisasi berinvestasi pada sistem manajemen pengetahuan. Sistem manajemen
pengetahuan adalah perangkat lunak yang menyimpan dan mengelola keahlian yang dimiliki

4
oleh pegawai individu sehingga pengetahuan tersebut dapat dibagikan dan digunakan oleh
yang lain.
Sebagai contoh, kantor konsultan profesional sering menyediakan jasa yang serupa ke
banyak klien yang berbeda. Perangkat lunak manajemen pengetahuan kemungkinan para
konsultan untuk menyimpan solusi-solusi mereka terhadap masalah tertentu dalam sebuah
database yang dibagikan.
Penggunaan ulang atas pengetahuan tersebut menghemat waktu pada kesempatan di
masa depan akses terhadap database yang dibagikan juga memungkinkan para pegawai untuk
belajar dari kolega-kolega yang tersebar secara geografis yang telah memiliki pengalaman
sebekumnya dalam mengatasi suatu permasalahan tertentu.
Sebagai tambahan atas biaya langsung yang terkait dengan proses perekrutan
(pengiklanan, pengecekan latar belakang, wawancara kandidat, dsb), terdapat pula biaya-biaya
yang terkait dengan mempekerjakan tenaga bantuan sementara, melatih para pegawai baru
dan mengurangi produktivitas para pegawai baru sampai mereka sepenuhnya mempelajari
bagaimana melakukan seorang pegaawai pada sekitar 1,5 kali gaji tahunan. Akibatnya,
organisasi yang mengalami tingkat perputaran (turnover) pegawai dibawah rata-rata industri
memperoleh penghematan biaya yang memadai dibandingkan para pesaing dengan tingkat
perputaran yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, organisasi-organisasi konsultan profesional biasanya telah menyarankan
beberapa level perputaran karena mereka percaya hal tersebut memberikan sebuah sumber
penting atas ide-ide baru. Kuncinya adalah mengendalikan dan mengelola tingkat perputaran,
sehingga tidak mengalami kelebihan.
Semangat pegawai yang rendah menciptakan biaya dinancial ketika dihasilkan dalam
perputaran. Sebaliknya, terdapat peningkatan bukti bahwa semangat pegawai yang tinggi
memberikan manfaat finansial.

5
2.1.2. Ancaman dan Pengendalian
Data induk pegawai yang tidak akurat dapat mengakibatkan penentuan staf yang berlebih
atau kurang. Hal itu juga dapat menciptakan ketidakefisIenan yang berkaitan dengan
penugasan pegawai untuk menjalankan tugas yang tidak sepenuhnya dikuasainya.
Ketidakakuratan data induk penggajian yang mengakibatkan kesalahan pada pembayaran
pegawai dapat menciptakan masalah-masalah semangat kerja yang signifikan. Sebagai
tambahan, organisasi tersebut mungkin menanggung denga untuk kesalahan yang dibuat
dalam pembayaran pajak penggajian. Kesalahan pada data mengenai penggunaan waktu
pegawai dapat mengakibatkan evaluasi kinerja yang tidak akurat dan kekeliruan dalam
perhitungan biaya produk dan jasa organisasi.
Salah satu cara untuk mengurangi ancaman ketidakakuratan atau tidak validnya data induk,
yaitu menggunakan berbagai pengendalian integritas pemrosesan yang didiskusikan. Penting
juga untuk membatasi akses terhadap data tersebut dan mengatur sistem, sehingga hanya para
pegawai terotorasi yang dapat membuat perubahan terhadap data induk. Pembatasan ini

6
memerlukan perubahan pada pengaturan dasar atas peran pegawai dalam sistem ERP untuk
membagi tugas yang tidak sesuai dengan tepat.
Pengaturan dasar dari banyak sistem mengizinkan staf penggajian tidak hanya membaca,
tetapi juga mengubah informasi gaji pada file induk penggajian pegawai. Meskipun prosedur-
prosedur untuk memodifikasi pengaturan divariasikan ke dalam paket-paket perangkat luank
yang berbeda, untuk mengetahui perubahan apa yang sebaiknya dilakukan hanya memerlukan
pemahaman yang mendalam atas pemisahan tugas secara tepat terhadap proses bisnis yang
berbeda-beda. Meski demikian, pengendalian preventif tidak pernah 100% efektif.
Ancaman umum kedua dalam siklus MSDM/penggajian adalah pengungkapan yang tidak
diotorisasi atas informasi sensitif, seperti gaji dan evaluasi kinerja untuk pegawai individu.
Prosedur pengendalian terbaik untuk mengurangi risiko pengungkapan data penggajian yang
tak terotorisasi adalah menggunakan autentikasi multifaktor dan pengendalian keamanan disik
untuk membatasi akses data induk MSDM/penggajian hanya kepada para pegawai yang
memerlukan akses tersebut untuk menjalankan pekerjaan mereka. Penting pula untuk
mengatur sistem agar membatasi pegawai dalam penggunaan build-in query milik sistem yang
secara tidak langsung mengakses informasi sensitif.
Ancaman umum ketiga dalam siklus MSDM/penggajian terkait dengan hilang atau rusaknya
data induk. Cara terbaik untuk mengurangi risiko atas ancaman ini adalah menggunakan
backup dan prosedur pemulihan bencana.
Ancaman umum keempat dalam siklus MSDM/penggajian adalah mempekerjakan pegawai
yang tidak berkualifikasi dapat meningkatkan biaya produksi dan mempekerjaan seorang
pegawai yang merupakan seorang pencuri dapat menimbulkan pencurian aset. Kedua pegawai
tersebut tepatnya dapat ditanggulangi dengan prosedur perekrutan yang sesuai. Para kandidat
harus diminta untuk menandatangi sebuah pernyataan dalam formulir lamaran kerja yang
menegaskan tentang keakuratan indormasi yang diberikan oleh kandidat serta memberikan
persetujuan kepada perusahaan untuk mengecek latar belakang menyeluruh atas surat
keterangan kerja dan riwayat pekerjaannya.
Ancaman umum kelima dalam siklus MSDM/penggajian adalah pelanggaran atas hukum
dan peraturan terkait perekrutan dan pemecatan pegawai secara tepat. Pemerintah
memberikan sanksi yang berat pada perusahaan yang melanggar ketentuan hukum
ketenagakerjaan. Organisasi tersebut juga dapat dikenakan gugatan sipil oleh orang yang
dinyatakan sebagai korban diskriminasi ketenagakerjaan. Prosedur pengendalian terbaik untuk
mengatasi masalah-masalah potensial tersebut adalah mendokumentasikan secara cermat

7
seluruh tindakan terkait pemberitahuan untuk tujuan perekrutan dan proses memperkerjakan
pegawai baru serta pemecatan pegawai.

2.2 AKTIVITAS SIKLUS PENGGAJIAN


Aktivitas-aktivitas dasar yang dilakukan dalam siklus penggajian:

2.2.1 Perbarui File Induk Penggajian

Contoh: mempekerjakan orang baru, pemberhentian, perubahan tingkat gaji, atau


perubahan dalam pengurangan diskresi

Merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bahwa semua perubahan penggajian
dimaksudkan tepat pada waktunya dan secara tepat ditampilkan dalam periode pembayaran
berikutnya.

2.2.2 Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak

Perubahan tersebut terjadi ketika bagian penggajian menerima pembaruan mengenai


perubahan dalam tarif pajak dan pemotongan gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah dan
perusahaan asuransi.

2.2.3 Validasi Data Waktu dan Kehadiran

Informasi ini datang dalam berbagai bentuk, bergantung pada status pembayaran pegawai.

Skema pembayaran:

a) Kartu waktu digunakan untuk membayar pegawai yang berdasar per jam.
a) Laporan tersendiri bagi professional
b) Komisi langsung atau komisi gaji plus
c) Insentif dan bonus

Prosedur:

a) Departemen penggajian bertanggungjawab validasi catatan waktu pegawai.


b) Bagi para pegawai pabrik, validasi melibatkan perbandingan jumlah waktu kerja dengan
waktu yang digunakan pada setiap kerja.
c) Petugas penggajian menghitung total dan memasukkannya bersama-sama dengan data
waktu.

8
d) Total nilai akan dihitung ulang oleh komputer setelah langkah-langkah proses
berikutnya.
e) Data transaksi penggajian dimasukkan melalui terminal online.
f) Pengecekan dilakukan pada setiap catatan waktu dan kehadiran.

Peluang untuk menggunakan teknologi informasi


a) Mengumpulkan data waktu dan kehadiran pegawai secara elektronis sebagai ganti
dokumen kertas.
b) Penggunaan pembaca kartu untuk mengumpulkan data waktu kerja.
c) Penggunaan jam waktu elektronis

2.2.4 Mempersiapkan Penggajian

a) Data mengenai jam kerja diberikan dari departemen tempat pegawai bekerja..
b) Informasi tingkat gaji didapat dari file induk penggajian.
c) Orang yang bertanggunjawab membuat cek pembayaran tidak dapat membuat record
baru ke file ini.

Prosedur:

a) Pemrosesan penggajian dilakukan dalam departemen operasi komputer.


b) File transaksi penggajian diurut berdasarkan nomor pegawai.
c) File data yang telah diurutkan kemudian digunakan untuk membuat cek gaji pegawai.
d) Semua potongan penggajian akan dijumlah dan totalnya dikurangkan dari gaji kotor
untuk mendapatkan gaji bersih. Potongan penggajian terdiri dari:
- Potongan pajak penghasilan
- Potongan sukarela
e) Akhirnya, daftar penggajian dan cek gaji pegawai dicetak.
Peluang untuk menggunakan teknologi informasi

a) Menghasilkan dan menyalurkan laporan penggajian elektronis daripada laporan kertas.


b) Terminal online
c) Intranet perusahaan

9
2.2.5 Membayar Gaji
Sebagian besar pegawai dibayar dengan menggunakan cek atau dengan penyimpanan
langsung gaji bersih ke rekening bank pribadi mereka.

Prosedur :

a) Sekali cek gaji dibuat (dipersiapkan), daftar penggajian dikirim ke bagian hutang usaha
untuk ditinjau dan disetujui.
b) Voucher pengeluaran kemudian dibuat.
c) Voucher pengeluaran dan penggajian kemudian dikirim ke kasir.
Peluang pemakaian teknologi informasi

a) Penyimpanan langsung
b) Outsourcing untuk fungsi penggajian dan SDM mereka ke biro jasa penggajian dan
organisasi tenaga kerja

2.2.6 Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan


a) Perusahaan membayar beberapa pajak penghasilan dan kompensasi pegawai secara
langsung
b) Hukum federal dan negara bagian juga mensyaratkan perusahaan untuk memberikan
kontribusi dalam persentase tertentu ke setiap gaji kotor pegawai, hingga ke batas
maksimum tahunan, untuk dana asuransi kompensasi pengangguran federal dan
negara bagian.
c) Perusahaan sering kali memberikan kontribusi atau menanggung keseluruhan
pembayaran premi asuransi kesehatan, cacat, dan jiwa untuk para pegawai.
d) Banyak perusahaan juga menawarkan pada para pegawai mereka rencana kompensasi
fleksibel.
e) Banyak perusahaan menawarkan dan memberikan kontribusi atas pilihan rencana
tabungan hari tua.

10
2.2.7 Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potongan Lain-Lain

a) Organisasi harus secara periodik membuat cek atau menggunakan transfer dana
secara elektronis untuk membayar berbagai kewajiban pajak yang terjadi.
b) Lembaga pemerintah terkait menspesifikasikan waktu untuk pembayaran ini.
c) Dana yang secara sukarela dikurangi dari cek gaji pegawai untuk berbagai kompensasi,
seperti rencana tabungan gaji, harus dibayarkan ke organisasi terkait.

2.3 TUJUAN PENGENDALIAN, ANCAMAN DAN PROSEDUR

Fungsi utama SIA dalam manajemen SDM/penggajian adalah menyediakan pengendalian


internal yang memadai agar dapat memastikan terpenuhinya tujuan-tujuan berikut ini :

1) Semua transaksi penggajian diotorisasi dengan benar.


2) Semua transaksi penggajian yang dicatat valid.
3) Semua transaksi penggajian yang valid dan diotorisasi dicatat
4) Semua transaksi penggajian dicatat secara akurat.
5) Peraturan pemerintah terkait yang berhubungan dengan pengiriman pajak dan
pengisian laporan penggajian serta MSDM telah dipenuhi.
6) Aset (baik kas dan data) dijaga dari kehilangan atau pencurian.
7) Aktivitas siklus manajemen SDM / penggajian dilakukan secara efisien dan efektif.

Ancaman-ancaman:

1) Mempekerjakan pegawai yang tidak berkualifikasi atau berkelakuan buruk


2) Pelanggaran hukum ketenagakerjaan
3) Perubahan file induk penggajian tanpa otorisasi
4) Data waktu yang tidak akurat
5) Pemrosesan penggajian yang tidak akurat
6) Pencurian atau distribusi cek gaji tipuan
7) Kehilangan atau pengungkapan data tanpa otorisasi
8) Kinerja yang kurang baik

Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan:

1) Prosedur mempekerjakan yang baik, termasuk verifikasi keahlian pelamar kerja,


referensi dan riwayat pekerjaan

11
2) Dokumentasi lengkap atas prosedur untuk mempekerjakan
3) Pemindahan tugas
4) Total batch dan pengendalian aplikasi lainnya
5) Setoran langsung
6) Distribusi cek gaji dilakukan oleh seseorang yang independen dari proses penggajian
7) Penyelidikan cek gaji yg tidak diklaim
8) Pengunaan rekening giro terpisah untuk penggajian
9) Pengendalian akses
10) Prosedur pembuatan cadangan
11) Enkripsi data

2.4 KEPUTUSAN-KEPUTUSAN PENTING, KEBUTUHAN INFORMASI DAN


MODEL DATA

Salah satu fungsi SIA adalah memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan.

Sistem penggajian harus didesain untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan data biaya
dengan jenis informasi lainnya agar memungkinkan pihak manajemen membuat jenis
keputusan berikut:

1) Kebutuhan pegawai di masa mendatang

2) Kinerja pegawai

3) Moral pegawai

4) Efisiensi dan efektivitas pemrosesan penggajian

Beberapa informasi biasanya diberikan oleh sistem penggajian.

Informasi lainnya, seperti data tentang keahlian pegawai, biasanya diberikan oleh sistem
manajemen SDM.

Informasi lainnya, seperti data mengenai moral pegawai, biasanya tidak dikumpulkan
baik oleh sistem manajemen SDM / penggajian.

12
Model Data Siklus Penggajian

Lamaran
Keahlian
(1, N)

(1, N) Lamaran
Perekrutan
(1,1) (1,N)
Untuk Perekrutan

Hubungan antara keahlian dan perekrutan itu: Satu-ke-banyak

Hubungan banyak ke banyak antara keahlian dan perekrutan mencerminkan fakta


bahwa setiap iklan dapat mencari beberapa keahlian tertentu dan bahwa, dengan berjalannya
waktu, mungkin saja terdapat beberapa iklan untuk sebuah keahlian tertentu.

Hubungan antara kegiatan perekrutan dan lamaran pekerjaan itu: Banyak-ke-banyak

1) Karena banyak orang yang biasanya melamar untuk setiap lowongan pekerjaan
2) Tetapi mereka juga dapat mengirimkan lamaran ke lebih dari satu kegiatan perekrutan.

13
BAB III

KASUS

KASUS INTEGRATIF: ALPHA OMEGA ELECTRONICS

Peter Wu, wakil direktur utama bagian sumber daya manusaia yang baru di AOE, ingin
memperbaiki dua kelemahan dalam system manajemen SDM/Penggajian yang ada saat ini,
yaitu:

1. Pertama, biaya pemrosesan penggajian telah meningkat secara tetap untuk tahun-tahun
belakangan, akan tetapi system yang ada sekarang tidak memberikan layanan yang
mencukupi.
Contohnya, para pegawai merasa kecewa karena penundaan yang lama untuk
mendapatkan informasi mengenai kompensasi dan rencana pension mereka.
Selain itu, Linda Spurgeon, ingin member para pegawai rencana kompensasi yang lebih
fleksibel. Akan tetapi, hal ini akan semakin meningkatkan permintaan atas system yang
ada. Jadi, Peter harus menemukan cara untuk memperbaiki efisiensi dan respons sitem
penggajian AOE.
2. Kelemahan kedua dalam system manajemen SDM/penggajian AOE adalah
ketidakmampuannya untuk menelusuri perkembangan kegiatan pegawai. Akibatnya,
para manajer cenderung untuk mengambil tenaga kerja dari luar untuk memenuhi
kebutuhan akan pegawai, bukan memprioritaskan atau memindahkan para pegawai.
Praktik ini telah menurunkan moral pegawai. Hal ini juga mengganggu evaluasi
efektivitas investasi AOE dalam hal pelatihan dan pendidikan berkelanjutan. Jadi, tugas
lain Peter adalah menemukan cara untuk memperbaiki efektivitas system manajemen
SDM di AOE.

Saat ini AOE, seperti juga perusahaan lainnya, memiliki system manajemen SDM dan
penggajian terpisah. System penggajian, yang berada di bawah kendali departemen akuntansi,
membuat cek pembayaran untuk pegawai dan memelihara catatan yang berkaitan, seperti yang
diisyaratkan oleh peraturan pemerintah. Sistem penggajian menggunakan pemrosesan batch:
pegawai honorer (per jam) akan dibayar dua minggu sekali, pegawai tetap dan pegawai yang
menerima komisi akan dibayar perbulan. System manajemen SDM, yang dijalankan
departemen sumber daya manusia, memelihara file-file riwayat kerja pegawai, keahlian, dan
kompensasi pegawai; file-file ini diperbaharui setiap minggu. Setiap system memelihara file-file

14
mereka sendiri secara terpisah, terkadang menyimpan juga data-data yang sama, seperti
tingkat gaji, dalam format yang berbeda. Praktik ini mempersulit para personil bagian akuntansi
unutk membuat laporan yang menggabungkan data manajemen SDM dan penggajian.

Peter bertemu dengan Elizabeth Venko dan Ann Brandt untuk mendiskusikan bagaimana
meningkatkan efisiensi dan efektivitas system manajemen SDM/penggajian AOE. Elizabeth dan
Ann menunjukan bahwa merupakan hal yang mungkin untuk mendesain kembali berbagai
aktivitas agar system penggajian dan manajemen SDM berpadu.

15
BAB IV

KESIMPULAN

Sistem informasi MSDM/penggajian terdiri atas dua subsistem yang saling


berhubungan, tetapi terpisah: MSDM dan penggajian. Sistem MSDM mencatat dan mengolah
data mengenai aktivitas perekerutan, pelatihan, penugasan, pengevaluasian, dan
pemberhentian pegawai. Sistem penggajian mencatat dan mengolah data yang digunakan
untuk membayar para pegawai atau jasa mereka.

Sistem MSDM/penggajian harus didesain untuk mematuhi banyaknya regulasi


pemerintah baik itu pajak maupun praktik ketenagakerjaan. Selain itu, pengendalian yang
memadai harus tersedia untuk mencegah (1) kelebihan dalam pembayaran pegawai karena
data waktu dan kehadiran yang tidak valid (disajikan lebih) dan (2) membayar cek gaji ke
pegawai fiktif. Kedua ancaman ini dapat diminimalkan dengan pemisahan tugas yang tepat,
secara spesifik dengan membuat fungsi-fungsi berikut yang dijalankan oleh individu yang
berbeda:

1. Mengotorisasi dan membuat perubahan terhadap file induk penggajian untuk kegiatan-
kegiatan seperti perekrutan, pemecatan, dan kenaikan gaji.
2. Mencatat dan memverifikasikan waktu kerja pegawai
3. Menyiapkan cek gaji
4. Mendistribusikan cek gaji
5. Merekonsiliasikan rekening bank penggajian

Meskipun sistem MSDM dan penggajian secara tradisional telah dipisahkan, banyak
perusahaan termasuk AOE, mencoba mengintegrasikannya untuk mengelola sumber daya
manusia dengan efektif serta memberikan para pegawai dengan manfaat dan layanan yang
lebih baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

B.Romney, Marshall.,& Paul John Steinbart. (2014). Sistem Informasi Akuntansi


(Edisi ke-13). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

17

Anda mungkin juga menyukai