PR E S E N T E D B Y
Adinda Aspriliani ( 0 0 8 2 0 1 6 0 5 0 1 8 )
Cahyani ( 0 0 8 2 0 1 8 0 5 0 0 5 )
Hardi Bulolo ( 0 0 8 2 0 1 8 0 5 0 4 0 )
Vemi Purnama Sari ( 0 0 8 2 0 1 6 0 5 0 4 0 )
Wulandari ( 0 0 8 2 0 1 8 0 5 0 2 4 )
1
AKUNTANSI BAHAN BAKU
Bertujuan untuk penentuan harga pokok bahan baku yang pada
akhirnya akan menentukan harga pokok produk
Wulan 2
PROSEDUR PEMBELIAN
1. Pembuatan formulir permin taan pembelia n
2. Memin ta penawaran harga (departemen pembelian)
dari beberapa pemasok
PROSEDUR PENERIMAAN
Dil akukan o leh bagia n penerimaan (karyawan gudang)
Wulan 3
PROSEDUR PEMBAYARAN
1. Penerimaan faktur;
2. Pencocokan faktur dengan pesanan pembelian;
3. Dibuatkan bukti jurnal ( jou r n a l vou c h e r );
4. Bukti pendukung dik ir im ke bagian keuangan untuk proses
pembayaran;
5. Bagian keuangan menerima kuitansi dan menambahkan sebagai
tambahan bukti pendukung jurnal;
6. Seluruh dokumen d ikirim kembali ke bagia n akuntansi, dan
dic atat dalam jurnal p engeluaran kas;
7. Bukti jurnal dan dokumen pendukung diarsip bagian akuntansi
Wulan 4
PROSEDUR PEMAKAIAN DAN ALOKASI
BIAYA BAHAN BAKU
Prosedur pemakaian bahan baku:
1. Formulir bukti permintaan bahan baku (material requisition)
2. Mencatatat pada bagian keluar (kartu persediaan bahan baku); dibukukan
ke daftar harga pokok pesanan dan laporan produksi
BUKTI PERMINTAAN BAHAN BAKU
Departemen yang meminta : Perakitan Tanggal : 12 Jan 2016
Diminta oleh : Adm Disetujui oleh : Jodi
No. Kode Keterangan Nomor Satuan Banyak Harga per Unit Jumlah Nilai
Barang Pekerjaan Permintaan
110 Bahan A 560 Unit 80 Rp. 20.000 Rp. 1.600.000
Diberi Harga Diterima
Oleh : Budi Waluyo Oleh : Wagiman
Wulan Tanggal : 5
SISTEM PENCATATAN
Perusahaan manufaktur biasanya menggunakan sistem perpetual
dalam mencatat persediaan bahan baku; karena segi
pengendalian yang baik.
Wulan 6
Ayat jurnal pembelian dan penerimaan bahan baku:
Apabila sistem periodik digunakan untuk mencatat persediaan, transaksi pembelian dan
penerimaan bahan baku dicatat dalam akun Pembelian (sebagai ganti akun Persediaan
Bahan Baku pada sistem perpetual).
Wulan 8
PENENTUAN HARGA POKOK
METODE RATA-RATA
Caca 9
CONTOH TRANSAKSI
Tanggal Pembelian Pemakaian Pengembalian dari pabrik ke gudang
3 Juni 2016 300 unit @20.000
Caca 10
METODE FIFO
Nama bahan baku : A No.Kode :
Masuk Keluar Saldo
Tanggal Nomor Bukti Kuantitas Harga pokok/unit Jumlah Kuantitas Harga pokok/unit Jumlah Kuantitas Harga pokok/unit Jumlah
1 Juni 2016 300 Rp 18,000 Rp 5,400,000
Rp -
3 Juni 2016 300 Rp 20,000 Rp 6,000,000 300 Rp 18,000 Rp 5,400,000
300 Rp 20,000 Rp 6,000,000
Harga pasar adalah harga untuk memperoleh atau mengganti barang yang bersangkutan pada tanggal
laporan posisi keuangan. Metode harga terendah antara harga pokok dan harga pasar dapat dilakukan
dalam 3 cara, yaitu :
Terhadap tiap-tiap jenis barang
Terhadap kelompok persediaan
Terhadap persediaan secara keseluruhan Hardi 15
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku
Dalam melakukan rencana kebutuhan bahan baku untuk produksi,perlu dilakukan analisis
periodik atas setiap jenis atau kelompok bahan baku dengan melakukan seperti berikut :
Hardi 17
Kuantitas Pesanan Ekonomi (Economic Order Quantity/EOQ)
Hardi 18
METODE TABULASI
Dengan menggunakan metode ini dapat diperkirakan kuantitas pesanan
ekonomi dan selanjutnya dapat pula ditetapkan frekuensi atau beberapa kali
pesanan yang harus dilakukan.
Hardi 19
Penentuan kuantitas dengan tabel
Hardi 20
Biaya persediaan untuk keepat alternatif jumlah pemesanan untuk
setiap pemesanan
Hardi 21
METODE GRAFIK
KPE berada pada titik minimum untuk
jumlah biaya penanganan persediaan dan
pemesanan adalah Rp20.000 dan kuantitas
pesanan pesanan sebanyak 1.000 unit.
Angka KPE terjadi pada titik perpotongan
antara kurva biaya penanganan persediaan
dan pemesanan, kedua biaya tersebut sama
besar.
FORMULA KUANTITAS PESANAN EKONOMI
2 𝑥 𝐾𝑈 𝑥 𝐵𝑃 2 𝑥 𝐾𝑈 𝑥 𝐵𝐵 𝑥 𝐵𝑃
KPE = Jika menentukan KPE dalam rupiah KPE =
𝐵𝐵 𝑥 𝐵𝑃𝑃 𝐵𝑃𝑃
Keterangan:
KU : Kebutuhan jumlah unit dalam setahun
BP : Biaya pemesanan untuk setiap pesanan yang dilakukan
BB : Biaya atau harga bahan baku per unit
BPP : Biaya penangan persediaan
PERHITUNGAN YANG DIPERLUKAN UNTUK
MENENTUKAN BIAYA PEMESANAN DAN PENANGANAN
PERSEDIAAN
Frekuensi pesana per tahun = KU
KPE
Biaya pemesanan per tahun = BP x KU
KPE
Jumlah persediaan dalam unit rata-rata = KPE
2
Biaya penanganan persediaan = BB x BPP x KPE
2
Biaya persediaan per tahun (BT) = BP + BPP
Biaya persediaan per tahun = BP x KU + BB x BPP x KPE
KPE 2
WAKTU PEMESANAN KEMBALI
Terdapat dua permasalahan utama yaitu berapakah jumlah yanng harus dipesan setiap kali
melakukan pemesanan dan kapan harus melakukan pemesanan.
Tiga faktor yang mempengaruhi waktu pemesanan bahan baku:
1. Jangka waktu perolehan (lead time) barang
2. Tingkat pemakaian persediaan
3. Persediaan pengaman (safety stock)
WAKTU PEMESANAN KEMBALI TANPA PERSEDIAAN
PENGAMAN
Titik Pemesanan Kembali= Jangka Waktu Perolehan X Jumlah Pemakaian Bahan Baku
Contoh: PT. Berjaya Abadi rata-rata per hari menggunakan bahan baku A sebanyak 8 kali. Jangka waktu
perolehan 10 hari, maka titik perusahaan kembali menjadi seperti berikut.
Perhitungan : 10 hari x 8 unit/hari = 80 unit
WAKTU PEMESANAN KEMBALI DENGAN PERSEDIAAN
PENGAMAN
Dua hal yang seringkali mengalami ketidakpastian terkait dengan persediaan, yaitu :
• Penggunaan bahan baku selama jangka waktu perolehan
• Jangka waktu perolehan (lead time)
FORMULA WAKTU PEMESANAN KEMBALI
Waktu pemesanan kembali = (lead time x Jumlah pemakaian bahan baku) + Persediaan pengaman
KONDISI YANG MEMBUAT PELANGGAN MENJADI
TIDAK PUAS
• Kuantitas bahan baku yang digunakan dalam kegiatan produksi perusahaan dapat berubah-
ubah dari waktu ke waktu
• Perusahaan yang menetapkan jumlah kuantitas penggunaan bahan baku rata-rata dalam
menghitung waktu pemesanaan kembali (reorder point)
• Perolehan kembali persediaan (lead time)
CONTOH SOAL
Menelaah secara periodik mengenai kuantitas dari bahan baku-bahan baku yang ada
dalam persediaan, dan biasanya diikuti dengan melakukan pemesanan atas setiap jenis
bahan yang telah ditelaah
2. METODE MINIMUM-MAKSIMUM
Menetapkan tingkat persediaan minimum atas setiap elemen bahan untuk mencegah
terjadinya kekurangan atau kehabisan persediaan selama satu periode pemesanan kembali
3. RENCANA ABC
Pengendalian bahan baku secara selektif dengan mengelompokkan bahan baku menurut
harga perolehan bahan baku
Pengklasifikasikan persediaan dalam ABC dapat dilihat pada table
berikut :
Bahan Kuantitas % Biaya Per Jumlah %
Baku Unit Biaya
P 6.000 6 3.000 18.000.000 36
Q 4.000 4 3.000 12.000.000 24
R 15.000 15 300 4.500.000 4,5
S 13.000 13 500 6.500.000 6,5
T 12.000 12 600 7.200.000 7,2
U 24.000 24 50 1.200.000 1,2
V 16.000 16 25 400.000 0,4
W 10.000 10 20 200.000 0,2
Jumlah 100.000 100% 50.000.000 100%
4. METODE JUST IN TIME
Salah satu bentuk pengendalian bahan baku dan produk dengan cara tidak memiliki
persediaan. Dengan metode ini perusahaan baru akan memproduksikan barang jadi setelah
adanya pemesanan dari pelanggan.
Ayat jurnal untuk mencatat biaya barang jadi selama satu periode
Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit
Barang Jadi 31.000.000
Bahan Baku dalam Proses 19.000.000
Biaya Tenaga Kerja yang Dialokasikan 7.200.000
Biaya Overhead Pabrik yang Dialokasikan 4.800.000
Ayat jurnal untuk mencatat beban pokok penjualan standar atas barang jadi yang
terjual selama satu periode akuntansi
Ayat jurnal untuk mencatat penutupan biaya tenaga kerja dan biaya overhead
pabrik aktual dan yang dialokasikan