Anda di halaman 1dari 26

KALKULASI BIAYA BAHAN LANGSUNG

 Bahan terbagi dua yaitu Bahan Baku dan bahan


Penolong.
 Bahan baku adalah bahan yang akan diolah
menjadi bagian produk selesai dan pemakaiannya
diidentifikasikan atau diikuti jejaknya.
 Bahan penolong adalah bahan yang akan diolah
menjadi bagian produk selesai dan pemakaiannya
tidak dapat diikuti jejak atau manfaatnya pada
produk selesai tertentu.
BAGAN BARANG YANG DIKONSUMSI PERUSAHAAN

Bahan Baku

Bahan Dipakai Departemen


Produksi
Bahan
Penolong
Barang yang
dikonsumsi

Bahan Bakar

Dipakai Departemen
Non Bahan Suku Cadang Non Produksi

Dan lainnya
AKUNTANSI UNTUK BAHAN

 Akuntansi Bahan meliputi dua kegiatan yaitu akuntansi pembelian dan akuntansi
pemakaian
 Akuntansi Pembelian Bahan
Apakah tunai atau kredit serta bagaimana dengan potongan dan biaya angkut dan pajak
 Akuntansi Pemakaian Bahan
Ada 2 system akuntansi pemakaian bahan yaitu system persediaan periodik dan system
persediaan perpetual.
 Sistem periodik
Untuk mengetahui nilai persediaan yang dipakai harus melakukan stock opname sisa
persediaan, setelah diketahui nilai persediaan akhir, maka nilai persediaan yang dipakai
adalah :
Persediaan awal + pembelian (net) – Persediaan Akhir
 Sistem Perpetual : Nilai Persediaan langsung dapat diketahui karena setiap mutase
dicatat nilainya
Jurnal Pembelian Bahan dan Non Bahan

Date Description Debet Credit


1 Jan Jurnal Pembelian Bahan
2021
Material Inventory XXX
Account Payable XXX
2 Jan Jurnal Pembelian Non Bahan
2021
Oil, Fuel Inventory XXX

Spare part Inventory XXX


Etc XXX
Account Payable XXX
Jurnal Pemakaian Bahan dan Non Bahan

Date Description Debit Kredit


10 Jan Jurnal Pemakaian Bahan Baku
2021
Work In Process XXX
Material Inventory XXX
13 Jan Jurnal Pemakaian Non Bahan Oleh Departemen
2021 Produksi
FOH Control XXX
Spare Part/Fuel/etc Inventory XXX
14 jan Jurnal Pemakaian Non bahan oleh Departemen
2021 Pemasaran
Marketing Expense XXX
Spare Part/Fuel/etc Inventory XXX
15 Jan Jurnal Pemakaian Non Bahan oleh Dept Non
2021 Dept Pemasaran/Produksi
Administration Expense XXX
Spare Part/Fuel/etc Inventory XXX
Biaya bahan langsung (bahan baku) mencakup semua
unsur biaya yang terjadi dalam rangka pengadaan
bahan langsung yang siap untuk digunakan dalam
proses produksi.

Biaya bahan baku (BBB) adalah salah satu unsur biaya


yang penting dalam perusahaan industri atau
manufaktur dikarenakan merupakan unsur utama
dalam membuat suatu produk di perusahaan
manufaktur.

Hal tersebut nantinya akan mempengaruhi juga harga


jual dari produk tersebut, yang kaitannya nanti dengan
keuntungan yang didapatkan.
Perlu diketahui bahwa harga pokok bahan baku ini terdiri dari:
• Harga beli
• Biaya angkut
• Dan berbagai biaya lainnya yang dikeluarkan dalam mempersiapkan
bahan baku untuk siap digunakan dalam proses produksi.

Sehingga harga pokok bahan baku bukan hanya harga yang terdapat di
dalam faktur pembelian atau harga beli saja.

Berbagai biaya lainnya yang pada umumnya ikut dalam perhitungan


sebagai biaya bahan baku selain harga beli dan biaya angkut adalah sbb:
• Biaya pesan
• Biaya penerimaan
• Biaya pembongkaran
• Biaya pemeriksaan
• Biaya asuransi
• Dan biaya pergudangan
BBB dicatat hanya sebesar harga beli berdasarkan faktur pembelian.
Hal tersebut dikarenakan berbagai biaya lainnya yang terjadi selain
harga beli sulit untuk dapat diperhitungkan kepada harga pokok bahan
baku yang dibeli.

Berbagai biaya lainnya tersebut diperhitungkan sebagai


biaya overhead pabrik
Untuk praktisnya seringkali bahan langsung itu dinilai
menurut harga pembeliannya saja. Sedangkan biaya-
biaya pengadaan lainnya diperhitungkan sebagai biaya
pabrik tak langsung.

Beberapa cara yang bisa digunakan untuk menilai bahan


langsung bila terjadi fluktuasi harga, diantaranya sbb :

1. Metode Harga Rata-rata


2. Metode FIFO (First In First Out)
3. Metode LIFO (Last In First Out)
4. Metode Harga Pasar
5. Metode Harga Standar
• Metode Harga Rata-rata
Semua bahan langsung yang ada dalam persediaan (di Gudang)
dianggap seragam; dalam arti kata sama harganya yaitu Harga
Rata-ratanya.

• Metode FIFO (First In First Out)


Bahan langsung yang digunakan (dikirin ke Pabrik) dianggap
berasal dari persediaan terlama yang ada, atau yang paling awal
tiba di Gudang.

• Metode LIFO (Last In First Out)


Bahan langsung yang digunakan (dikirim ke Pabrik)
dianggap berasal dari persediaan terbaru yang ada,
atau yang paling akhir tiba di Gudang.
• Metode Harga Pasar
Semua bahan langsung yang ada dalam persediaan (di Gudang)
dianggap seragam; dalam arti kata sama harganya yaitu Harga
Pasar atau Harga Pembeliannya yang terakhir.

• Metode Harga Standar


Semua bahan langsung yang ada dalam persediaan (di Gudang)
dianggap seragam; dalam arti kata sama harganya yaitu Harga
Standarnya.
• Contoh 1 :

Suatu perusahaan industri mencatat data-data transaksi bahan langsung di


Gudang (yang diterima dari Penyalur, yang dikirim ke Pabrik (digunakan)
dan yang dikembalikan dari Pabrik) selama bulan Agustus 20xx, sbb :

Tanggal Uraian
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Persediaan awal : 1.600 unit @ Rp. 6.000
2 Diterima : 400 unit @ Rp. 7.000
8 Diterima : 400 unit @ Rp. 8.000
9 Dikirim : 1.600 unit
14 Diterima : 800 unit @ Rp. 8000
20 Dikirim : 1.000 unit
26 Dikembalikan : 200 unit
29 Diterima : 1.200 unit @ Rp. 9.000

Berapa jumlah dan nilai bahan langsung yang :


• Dikirim ke Pabrik ?
• Tersisa di Gudang ?
Contoh 2 :

data transaksi pembelian dan penggunaan bahan baku selama september 20xx
di suatu perusahaan, sbb :

Tanggal Uraian
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Persediaan awal : 800 unit @ Rp. 3.000
2 Dibeli : 500 unit @ Rp. 3.200
7 Digunakan : 700 unit
10 Dibeli : 600 unit @Rp. 3.300
16 Digunakan : 700 unit
18 Dibeli : 700 unit @ Rp. 3.200
28 Dibeli : 500 unit @ Rp. 3.500
29 Digunakan : 900 unit

Hitung jumlah dan biaya bahan yang digunakan serta tersisa selama bulan
september 20xx ?
Metode Harga Rata-Rata :

Tgl Uraian Jumlah Harga/ Nilai Harga


(Unit) Unit (Rp.) Rata-rata
1 Saldo awal 1.600 6.000 9.600.000 6.000
2 Diterima 400 7.000 2.800.000
Saldo 2.000 12.400.000 6.200
8 Diterima 400 8.000 3.200.000
Saldo 2.400 15.600.000 6.500
9 Dikirim (1.600) (10.400.000)
Saldo 800 5.200.000 6.500
14 Diterima 800 8.000 6.400.000
Saldo 1.600 11.600.000 7.250
20 Dikirim (1.000) 7.250 (7.250.000)
Saldo 600 4.350.000
26 Dikembalikan 200 7.250 1.450.000
Saldo 800 5.800.000 7.250
29 Diterima 1.200 9.000 10.800.000
Saldo akhir 2.000 16.600.000 8.300

Kesimpulan :

Bahan Langsung yang : Jumlah (unit) Nilai (Rp.)


Dikirim ke Pabrik 2.400 16.200.000
Tersisa di Gudang 2.000 16.600.000
Jumlah 4.400 32.800.000
Metode FIFO :

Tgl Uraian Jumlah Harga/ Nilai


(Unit) Unit (Rp.)
1 Saldo awal 1.600 6.000 9.600.000
2 Diterima 400 7.000 2.800.000
8 Diterima 400 8.000 3.200.000
9 Dikirim (1.600) (9.600.000)

Saldo 400 7.000 2.800.000


400 8.000 3.200.000
14 Diterima 800 8.000 6.400.000
20 Dikirim (400) 7.000 (2.800.000)
(600) 8.000 (4.800.000)
Saldo 600 8.000 4.800.000
26 Dikembalikan 200 8.000 1.600.000

29 Diterima 1.200 9.000 10.800.000


Saldo akhir 2.000 17.200.000

Kesimpulan :

Bahan Langsung yang : Jumlah (unit) Nilai (Rp.)


Dikirim ke Pabrik 2.400 15.600.000
Tersisa di Gudang 2.000 17.200.000
Jumlah 4.400 32.800.000
Metode LIFO :

Tgl Uraian Jumlah Harga/ Nilai


(Unit) Unit (Rp.)
1 Saldo awal 1.600 6.000 9.600.000
2 Diterima 400 7.000 2.800.000
8 Diterima 400 8.000 3.200.000
9 Dikirim (400) 8.000 (3.200.000)
(400) 7.000 (2.800.000)
(800) 6.000 (4.800.000)
Saldo 800 6.000 4.800.000
14 Diterima 800 8.000 6.400.000
20 Dikirim (800) 8.000 (6.400.000)
(200) 6.000 (1.200.000)
Saldo 600 6.000 3.600.000
26 Dikembalikan 200 6.000 1.200.000
29 Diterima 1.200 9.000 10.800.000
Saldo akhir 2.000 15.600.000

Kesimpulan :

Bahan Langsung yang : Jumlah (unit) Nilai (Rp.)


Dikirim ke Pabrik 2.400 17.200.000
Tersisa di Gudang 2.000 15.600.000
Jumlah 4.400 32.800.000
Metode Harga Pasar :
Tgl Uraian Jumlah Harga/ Nilai Harga
(Unit) Unit (Rp.) Pasar
terakhir
1 Saldo awal 1.600 6.000 9.600.000 6.000
2 Diterima 400 7.000 2.800.000
8 Diterima 400 8.000 3.200.000
Saldo 2.400 19.200.000 8.000
9 Dikirim (1.600) 8.000 (12.800.000)
Saldo 800 6.400.000 8.000
14 Diterima 800 8.000 6.400.000
Saldo 1.600 12.800.000 8.000
20 Dikirim (1.000) 8.000 (8.000.000)
Saldo 600 4.800.000 8.000
26 Dikembalikan 200 8.000 1.600.000
Saldo 800 6.400.000 8.000
29 Diterima 1.200 9.000 10.800.000
Saldo akhir 2.000 18.000.000 9.000

Kesimpulan :

Bahan Langsung yang : Jumlah (unit) Nilai (Rp.)


Dikirim ke Pabrik 2.400 19.200.000
Tersisa di Gudang 2.000 18.000.000
Jumlah 4.400 37.200.000
Metode Harga Standar : Misal Harga Standarnya Rp. 7.500/Unit

Tgl Uraian Jumlah Nilai


(Unit) (Rp.)
1 Saldo awal 1.600 12.000.000
2 Diterima 400 3.000.000
8 Diterima 400 3.000.000
Saldo 2.400 18.000.000
9 Dikirim (1.600) (12.000.000)
Saldo 800 6.000.000
14 Diterima 800 6.000.000
Saldo 1.600 12.000.000
20 Dikirim (1.000) (7.500.000)
Saldo 600 4.500.000
26 Dikembalikan 200 1.500.000
29 Diterima 1.200 9.000.000
Saldo akhir 2.000 15.000.000

Kesimpulan :

Bahan Langsung yang : Jumlah (unit) Nilai (Rp.)


Dikirim ke Pabrik 2.400 18.000.000
Tersisa di Gudang 2.000 15.000.000
Jumlah 4.400 33.000.000
PENYELESAIAN CARA LAIN
Metode Rata-Rata
Diterima Dikirim Saldo
Harga
Tgl Harga Harga Harga Rata2
Jumlah Satuan Nilai Jumlah Satuan Nilai Jumlah Satuan Nilai
1 1.600 6.000 9.600.000

2 400 7.000 2.800.000 2.000 12.400.000 6.200

8 400 8.000 3.200.000 2.400 15.600.000 6.500


9 1.600 6.500 10.400.000 800 6.500 5.200.000

14 800 8.000 6.400.000 1.600 7.250 11.600.000 7.250


20 1.000 7.250 7.250.000 600 7.250 4.350.000

26 200 7.250 1.450.000 (200) 7.250 (1.450.000) 800 7.250 5.800.000 7.250

29 1.200 9.000 10.800.000 2.000 8.300 16.600.000 8.300

TOTAL 2.400 16.200.000 2.000 8.300 16.600.000


Metode FIFO
Diterima Dikirim Saldo
Tgl Harga Harga Harga
Jumlah Nilai Jumlah Satuan Nilai Jumlah Nilai
Satuan Satuan
1 1.600 6.000 9.600.000
2 400 7.000 2.800.000 1.600 6.000 9.600.000
400 7.000 2.800.000
8 400 8.000 3.200.000 1.600 6.000 9.600.000
400 7.000 2.800.000
400 8.000 3.200.000
9 1.600 6.000 9.600.000 400 7.000 2.800.000
400 8.000 3.200.000
14 800 8.000 6.400.000 400 7.000 2.800.000
400 8.000 3.200.000
800 8.000 6.400.000
20 400 7.000 2.800.000 600 8.000 4.800.000
400 8.000 3.200.000
200 8.000 1.600.000
26 200 8.000 1.600.000 (200) 8.000 (1.600.000) 600 8.000 4.800.000
200 8.000 1.600.000
29 1.200 9.000 10.800.000 600 8.000 4.800.000
200 8.000 1.600.000
1.200 9.000 10.800.000
TOTAL 2.400 15.600.000 2.000 17.200.000
Metode LIFO
Diterima Dikirim Saldo
Tgl Harga Harga Harga
Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Satuan Satuan Satuan
1 1.600 6.000 9.600.000
2 400 7.000 2.800.000 1.600 6.000 9.600.000
400 7.000 2.800.000
8 400 8.000 3.200.000 1.600 6.000 9.600.000
400 7.000 2.800.000
400 8.000 3.200.000
9 400 8.000 3.200.000 800 6.000 4.800.000
400 7.000 2.800.000
800 6.000 4.800.000
14 800 8.000 6.400.000 800 6.000 4.800.000
800 8.000 6.400.000
20 800 8.000 6.400.000 600 6.000 3.600.000
200 6.000 1.200.000
26 200 6.000 1.200.000 (200) 6.000 (1.200.000) 600 6.000 3.600.000
200 6.000 1.200.000
29 1.200 9.000 10.800.000 600 6.000 3.600.000
200 6.000 1.200.000
1.200 9.000 10.800.000
TOTAL 2.400 17.200.000 2.000 15.600.000
Latihan 1 :

data transaksi pembelian dan penggunaan bahan baku selama september 20xx
di suatu perusahaan, sbb :

Tanggal Uraian
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Persediaan awal : 800 unit @ Rp. 3.000
2 Dibeli : 500 unit @ Rp. 3.200
7 Digunakan : 700 unit
10 Dibeli : 600 unit @Rp. 3.300
16 Digunakan : 700 unit
18 Dibeli : 700 unit @ Rp. 3.200
28 Dibeli : 500 unit @ Rp. 3.500
29 Digunakan : 900 unit

Hitung jumlah dan biaya bahan yang digunakan serta tersisa selama bulan
september 20xx ?
Matode : Rata-rata, FIFO, LIPO, dan harga pasar
Latihan 2 :

Persediaan bahan baku tanggal 1 Oktober 20xx di PT. JAISIN adalah 10.000
kg @ Rp. 2.500,-
Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama bulan Oktober 20xx
sbb :
Tgl. Transaksi Kuantitas (Kg.) Harga Beri (Rp./Kg.)
5 Pemakaian 6.500 -
8 Pembelian 12.000 2.400
13 Pemakaian 9.500 -
15 Pembelian 8.000 2.500
18 Pemakaian 9.000 -
22 Pembelian 6.500 2.600
25 Pemakaian 7.000 -

Hitung total biaya bahan yang digunakan dan biaya bahan yang dibebankan
ke persediaan akhir bulan dengan menggunakan metode :
a. FIFO
b. LIFO
c. Rata-rata
d. Harga Pasar
Latihan 3 :

Persediaan bahan baku tanggal 1 Oktober 20xx di PT. JAISIN adalah


10.000 kg @ Rp. 2.500,-. Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku
selama bulan Oktober 20xx sbb :

Tgl. Transaksi Kuantitas (Kg.) Harga Beri (Rp./Kg.)


5 Pemakaian 6.500 -
8 Pembelian 12.000 2.400
13 Pemakaian 9.500 -
15 Pembelian 8.000 2.500
18 Pemakaian 9.000 -
22 Pembelian 6.500 2.600
25 Pemakaian 7.000 -

Hitung total biaya bahan yang digunakan dan biaya bahan yang
dibebankan ke persediaan akhir bulan dengan menggunakan metode :
a. FIFO
b. LIFO
c. Rata-rata
d. Harga Pasar

Anda mungkin juga menyukai