DISUSUN OLEH :
P 7-1 Apakah tujuan akuntansi untuk biaya bahan baku? Jelaskan elemen-elemen dari
sistem pengendalian bahan baku
Jawab :
Tugas Akuntansi Biaya Bahan Baku adalah menemukan harga pokok bahan baku yang
nantinya akan menjadi harga pokok produk, sekaligus di gunakan untuk mengendalikan biaya
bahan baku.
Elemen-Elemen dan sistem pengendalian bahan baku :
• Pembelian
• Penerimaan
• Penyimpanan
• Pembayaran
• Pemakaian bahan baku
P 7-2 Uraikan secara ringkas prosedur pembelian dan penerimaan bahan baku yang
mencakup di dalamnya aspek-aspek pengendalian yang baik.
Jawab :
Prosedur Pembelian Bahan Baku
P 7-3 Berikan contoh pencatatan atau pembuatan ayat-ayat jurnal atas beberapa
transaksi pembelian barang berikut ini :
Jawab :
1. Bahan baku langsung dan bahan baku bahan baku tidak langsung untuk persediaan.
2. Bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung untuk pekerjaan atau departemen
tertentu.
3. Perlengkapan.
4. Peralatan.
P 7-4 Uraikan secara ringkas prosedur pemakaian dan alokasi biaya bahan baku.
Berikan contoh perncatatan atas beberapa transaksi permintaan bahan baku dan
perlengkapan.
Jawab :
Prosuder Pemakaian Bahan Baku
• Permintaan bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung dilakukan dan
menggunakan formulir bukti permintaan bahan baku yang harus disetujui oleh penjabat
yang berwewenang.
• Pencatatan pemakaian bahan baku, berdasarkan bukti permintaan bahan baku, karyawan
pemegang kartu persendiaan bahan baku mencatat pada bagian keluar dan selanjutnya
dibukukan kedaftar harga pokok pesanan dan laporan produksi atau daftar biaya
Overhead pabrik perdepartemen
Alokasi Biaya Bahan Baku
• Pemakaian bahan baku langsung dicatat dengan mendebit akun barang dalam proses
• Pemakaian bahan baku atau bahan baku penolong dicatat dengan mendebit akun biaya
overhead pabrik
• Pemakaian biaya bahan baku langsung/bahan baku tidak langsung untuk bagian
perlengkapan akan didebit akun beban perlengkapan administrasi
• Akun yang dikredit atas semua pemakaian bahan baku langsung dan bahan baku tidak
langsung adalah persendiaan bahan baku.
Contoh pencatatan atas transaksi permintaan bahan baku dan perlengkapan :
Barang dalam proses XXX
Biaya overhead pabrik XXX
Bebean perlengkapan Pemasaran XXX
Beban perlengkapan administrasi XXX
Persendian Bahan Baku XXX
P 7-5 Sebutkan dua sistem penacatatan untuk persediaan bahan baku, dan jelaskan
perbedaan yang utama antara kedua sistem pencatatan tersebut.
Jawab :
Sistem pencatatan untuk persendiaan bahan baku :
• Sistem Produksi
o Dalam menetapkan nilai persendiaan harus dilakukan perhitungan fisik atas barang
yang ada di perusahaan.
o Ada beberapa akun yang digunakan dalam mencatat transaksi pembelian dan transaksi
lainnya yang berkaitan seperti akun pembelian, akun biaya pengangkutan pembelian,
akun potongan pembelian, serta kau retur pembelian dan pengurangan hargan.
o Biaya atau harga pokok bahan baku yang di pakai di hitung dari persendiaan bahan
baku awal di tambah pembelian dikurangi persendiaan bahan baku akhir.
• Sistem Perpetual
o Penambahan dan pengurangan persendiaan dilakukan pencatatan secara terus
menerus.
o Penambahan dan pengurangan bahan baku juga di catat dalam masing masing
akun buku besar pembantu atau kartu persendiaan bahan.
o Saldo masing masing persendiaan bahan baku dengan demikian dapat diketahui
setiap saat.
P 7-6 Apa yang dimaksud dengan Kuantitas Pesanan Ekonomo (KPE)? Uraikan
mengenai beberapa metode yang dapat digunakan dalam menentukan KPE tersebut.
Jawab :
KPE adalah kuantitas persendiaan untuk satu kali pemesanan dengan biaya persendiaan
tahunan yang minimum.
Metode untuk menentukan KPE : Biaya penanganan persendiaan dan biaya pemesanan yang
dimana kondisi kedua biaya tersebut. Sehubungan dengan kuantitas persendiaan bahan baku
yang di beli. Jika perusahaan membeli bahan baku dalam jumlah yang besar dalam setiap
pembelian maka biaya penanganan akan menjadi tinggi tetapi biaya pemesanannya menjadi
rendah karena tidak sering melakukan pemesanan, sebaliknya jika perusahaan membeli
dalam jumlah yang kecil dalam setiap kali pemesanan akan menjadi tinggi tetapi biaya
penanganan persendiaan menjadi rendah.
P 7-7 Fakto-faktor apa saja yang memengaruhi penentuan waktu untuk memesan
bahan baku?
Jawab :
1) Jangka waktu perolehan barang
2) Tingkat penggunaan atau pemakaian persendiaan
3) Jumlah persendiaan pengaman yang hendak dimiliki
Latihan
L71-1 Penentuan Pemakaian Biaya Bahan Baku dan Nilai Persediaan Akhir-Metode
Perpetual
PT Putra Jawa melakukan pembelian bahan baku dan menggunakannya untuk produksi selama
Januari 2018 dengan rincian sbb:
Tanggal Penerimaan Penggunaan
3 Januari 100 unit @Rp 6.200
9 Januari 80 unit
17 Januari 40 unit
25 Januari 120 unit @Rp 6.400
29 Januari 60 unit @Rp 6.500
Persediaan bahan baku 1 Januari 2018 sebesar 40 unit dengan harga pokok sebesar Rp 6.000
perunit.
Diminta:
Hitunglah biaya bahan baku yang terpakai selama Januari 2018 dan nilai persediaan akhir
bahan baku per 31 Januari dengan sistem persediaan perpetual menggunakan metode-metode
sbb:
1. FIFO
2. LIFO
3. Rata-Rata
(Catatan: gunakan kartu persediaan bahan baku untuk perhitungan tsb)
Jawaban :
➢ Kartu Persediaan FIFO Perpetual
Pembelian Rp1.778.000
Total
Persediaan Rp2.018.000
-
Persediaan Akhir Rp1.282.000
Harga Pokok Rp736.000
Pembelian Rp1.778.000
Total
Persediaan Rp2.018.000
-
Persediaan Akhir Rp1.278.000
Harga Pokok Rp740.000
Pembelian Rp1.778.000
Total
Persediaan Rp2.018.000
-
Persediaan Akhir Rp1.280.857
Harga Pokok Rp737.143
√2 𝑥 2.400 𝑥 600
KPE = 10 % 𝑥 45.000
√28.800.000
KPE = 4.500
KPE = √6.400
KPE = 80 Unit.
Jumlah persendiaan pengaman yang optimum adalah 200 unit karena memberikan jumlah
biaya yang terendah di antara empat alternatif yang ada yaitu Rp. 2.000.000
Latihan
S7-1 Kuantitas Pemesanan Ekonomis dan Waktu Pemesanan Kembali
PT Ananta Setia menggunakan bahan baku XI sebanyak 150.000 kg setiap tahunnya. Biaya
yang dikeluarkan untuk menempatkan pesanan adalah Rp10.000. Biaya penanganan
persediaan per unit adalah Rp3.000. Rata-rata penggunaan bahan baku XI adalah 600 kg per
hari. Diperlukan waktu selama lima hari sejak pesanan ditempatkan bahan baku XI diterima
perusahaan.
Diminta:
1. Hitunglah KPE untuk bahan baku XI
2. Hitunglah biaya pemesanan tahunan untuk bahan baku XI
3. Hitunglah biaya penanganan persediaan tahunan untuk bahan baku XI
4. Berapakah titik pemesanan ulang?
5. Jika penggunaan maksimum bahan baku XI per hari adalah 800kg per hari, berapakah
titik pemesanan ulangnya?
Jawaban :
Perkiraan kebutuhan bahan baku XI satu tahun kedepan 150.000 Kg
Biaya bahan baku XI perhari 600 Kg
Biaya pemesanan perpemesanan Rp. 10.000
Biaya penanganan persendiaan Rp. 3.000
√2𝑋𝐾𝑈 𝑋 𝐵𝑃
➢ KPE = 𝐵𝐵 𝑋 𝐵𝑃𝑃
√2𝑋150.000 𝑋 𝑅𝑝.10.000
= 𝑅𝑝.3.000 𝑋 600
√3.000.000,000
=
1.800.000
= √1.666.667
= 1.290 Unit.
PT. Ananta Setia akan memperoleh biaya persendiaan setahun yang minimum
memesan sebanyak 1.290 unit setiap kali melakukan pemesanan.
Diminta:
1. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi selama bulan juni 2018
2. Berapakah nilai persediaan akhir pada 30 juni 2018
Jawaban :
➢ Ayat Jurnal Bulan Juni 2018
Adapun biaya yang sebenarnya untuk biaya tenaga kerja dan biaya overhead masing-masing
sebesar Rp. 64.000.000 dan Rp. 90.000.000. jumlah unit yang terjual adlaah 1.900 unit
Diminta:
1. Buatlah ayat jurnal yang terkait dengan produksi tsb
2. Hitunglah persediaan akhir per 30 septermber 2018 untuk PT Lumbung Bersama
Jawaban :
✓ Selisi antara BTK & BOP actual dengan BTK & BOP yang di alokasikan
• BTK & BOP Aktual
BTK : 64.000.000
BOP : 90.000.000
• BTK & BOP yang dialokasikan
BTK : 1.000.000
BOP : 20.000.000
P 8-3 Jelaskan beberapa kegiatan yang terdapat pada sistem biaya tenaga kerja
Jawab :
1) Pencatatan waktu kehadiran
Berdasarkan cara pembayaran yang dilaksanakan kepada karyawan atau pekerja, biasanya tenaga
kerja dapat dibedakan atas dua kategori, yaitu tenaga kerja harian bagi merekayang dibayar per hari
berdasarkan jam kerja, dan tenaga kerja yang digaji secara bulanan.
Pencatatan waktu kehadiran berdasarkan harian sangat diperlukan, karena jumlah imbalan jasa
mereka bersifat variabel berdasarkan catatan waktu tersebut.
Sedangkan untuk tenaga kerja yang digaji secara bulanan, pencatatan waktu ini berguna dalam
menentukan pembayaran lembur.
Bagi perusahaan
Bagi karyawan
1) memperbaiki dan meningkatkan standar hidup dengan adanya pendapatan tambahan selain
gaji pokok
2) memperbaiki dan meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga para pekerja berupaya
untuk berprestasi ditempat kerja
P 8-7 Sebutkan dan uraikan mengenai tiga jenis dari sistem upah insentif
Jawab :
1) Isentif dalam bentuk uang
2) Isentif dalam bentuk lingkungan kerja yang baik
3) Isentif dalam bentuk partisipasi
P 8-8 Bandingkan antara sistem tarif per unit dan sistem bonus 100%
Jawab :
System tarif per unit : system ini membayar upah dengan tarif yang lebih tinggi daripada tarif dasar,
apabila hasil produksi melebihi standar yang telah ditetapkan , namun demikian parah pekerja tetap
dibayar dengan tarif upah dasar ,sekalipun mereka tidak menghasilkan unit produk sama sekali.
Metode bonus 100% standar dinyatakan dalam waktu dan kuantitas atau jumlah unit keluaran (
output) tapi standar per unit dalam bentuk uang diganti dengan jumlah waktu standar yang
diperkennankan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau unit produk.
P 8-9 Apa kegunaan dari kartu waktu dan tiket waktu (time tiket)?
Jawab :
Time card ( kartu waktu)
Kartu ini mencatat waktu aktual yang dihabiskan oleh karyawan upahan di lokasi kerja mereka. Kartu
ini berisi nama karyawan dan nomor karyawan, serta tanggal-tanggal pada periode pembayaran.
Setiap kali karyawan masuk atau pulang, maka ia memasukkan kartu ke dalam time clock. Pada
bagian bawah kartu terdapat tempat untuk tandatangan pengawas. Formulir kehadiran lain turut
memasukkan time sheet untuk digunakan oleh karyawan yang memiliki gaji tetap
time ticket
Berbeda dengan time card, yang berfokus pada kehadiran di lokasi kerja, job time ticket berfokus
pada pekerjaan spesifik atau pesanan pekerjaan. Setiap kali karyawan upahan, seperti pekerja di
bagian produksi, memulai dan mengakhiri pekerjaan, mereka mencatat waktu yang diperlukan untuk
satu pekerjaan spesifik pada kartu ini. Pencatatan dilakukan dengan memasukkan kartu tersebut ke
alat berupa time clock atau terminal.
LATIHAN
L 8-1 Jumlah produksi standar dari departement A adalah 40 buah per jam. Tarif upah per
jam untuk seorang karyawan dari departemen A adalah sebesar Rp 2.000. Data mengenai
jumlah unit yang dihasilkan per jam daalam 8 jam kerja normal untuk karyawan
tersebut adalah :
Jumlah Unit Per jam
36
38
40
42
44
46
48
Susunlah suatu tabel yang menunjukan data dari pekerja di atas mengenai tarif upah per
unit, tarif upah per jam, dan biaya tenaga kerja per unit, dimana perusahaan
menggunakan sistem tarif per unit.
Jawaban :
Tarif Dasar Perunit = Upah / Standar jumlah unit produk
= Rp. 2.000 / 40 unit
= Rp. 50 per unit
Jumlah Unit Perjam Tarif Dasar Perunit Tarif Unit Perjam Biaya Tenaga Kerja
Perunit
36 Tidak Tercapai Rp. 2.000 Rp. 55,6
38 Tidak Tercapai Rp. 2.000 Rp. 52,6
40 50 Rp. 2.000 Rp. 50
42 50 Rp. 2.100 Rp. 50
44 50 Rp. 2.200 Rp. 50
46 50 Rp. 2.300 Rp. 50
48 50 Rp. 2.400 Rp. 50
L 8-2 Berikut ini data tenaga kerja untuk minggu kedua bulan Maret dari PT Berdikari Raya.
Pekerja Jumlah jam kerja Jumlah unit yang dihasilkan
Bonar 40 420
Dino 40 450
Dedi 40 500
Adi 40 400
Eka 40 20
Perusahaan menggunakan sistem bonus 100 persen dengan tarif sebesar Rp3.200 per
jam. Jumlah peroduksi standar adalah 10 unit per jam.
Diminta :
Buatlah suatu tabel yang menunjukan jumlah penghasilan dan upah mingguan dari
pekerja tersebut.
Jawaban :
Nama Jumlah Jumlah Jumlah Rasio Tarif Dasar Tarif Jumlah Biaya
Pekerja Jam Unit yg Unit Efisiensi Upah Per Dasar Penghasilan Tenaga
Kerja dihasilka Standar Jam Efisiensi Kerja Per
n Unit
A B D = Bx10 E=C/D F G=ExF H=GxB I=H/C
C
Bonar 40 420 400 1,05 Rp. 3.200 Rp. 3.360 Rp. 134.400 Rp. 320
Dino 40 450 400 1,12 Rp. 3.200 Rp. 3.584 Rp. 143.360 Rp. 318,58
Dedi 40 500 400 1,25 Rp. 3.200 Rp. 4.000 Rp. 160.000 Rp. 320
Adi 40 400 400 1 Rp. 3.200 Rp. 3.200 Rp. 128.000 Rp. 320
Eka 40 20 400 0,05 Rp. 3.200 Rp. -160 Rp. 128.000 Rp. 320
L 8-3 Departemen perakitan PT Darma Raya menggunakan suatu kelompok tenaga kerja
yang terdiri atas 10 pekerja, dan masing-masing dibayar dengan tarif Rp4.000 per jam untuk
satu sif kerja atau 8 jam kerja normal. Jumlah unit yang dihasilkan minggu pertama
bulan april adalah sebagai berikut :
Tarif produksi standar adalah 40 unit per jam atau 320 unit per sif. Perusahaan
menggunakan sistem bonus kelompok dan bonus dihitung untuk masing-masing hari.
Diminta :
Buatlah suatu tabel yang menunjukan jumlah penghasilan kelompok dan biaya per unit.
Jawaban :
Hari Jumlah Jumlah Jumlah Jam Jumlah Upah Bonus Jumlah Biaya
Unit yg Jam Sesungguhnya Kelompok Penghasilan Tenaga
Dihasilkan Standar Kelompok Kerja Per
B= E = (B-C) x Unit
A A/40x10 C = 8 x 10 D = C x 4.000 4.000 F=D+E G = F/A
Senin 300 75 80 Rp. 32.000 Rp. - Rp. 32.000 Rp. 106,67
Selasa 315 78,75 80 Rp. 32.000 Rp. - Rp. 32.000 Rp. 101,59
Rabu 335 83,75 80 Rp. 32.000 Rp. 15.000 Rp. 47.000 Rp. 140,30
Kamis 342 85,50 80 Rp. 32.000 Rp. 22.000 Rp. 54.000 Rp. 157,89
Jum’at 350 87,50 80 Rp. 32.000 Rp. 30.000 Rp. 62.000 Rp. 177,14
L 8-4 Tarif upah dasar seorang karyawan dari Departemen Permintaan adalah Rp3.500 per
jam untuk jumlah jam kerja normal sebanyak 40 jam per minggu. Selama minggu pertama
bulan Juli kaeyawan tersebut bekerja sebanyak 50 jam. Untuk setiap jam kerja lembur
perusahaan membayar para pekerja 1,5 kali dari tatif normal.
Diminta :
1. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembebanan biaya tenaga kerja atau upah, jika
premi dibebankan ke produksi atau pekerjaan tertentu.
2. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembebanan biaya tenaga kerja atau upah, jika
premi lembur tidak dibebankan ke produksi atau pekerjaan tertentu.
Jawaban :
Upah Normal = 40 Jam x Rp. 3.500 = Rp. 140.000
Jurnal
L 8-5 Seorang karyawan produksi atau tenaga kerja langsung memperoleh penghasilan
mingguan rata-rata sebesar Rp300.000. Perusahaan membayar bonus akhair tahun
sebesar satu bulan upah rata-rata. Karyawan ini juga berhak mendapat cuti honor untuk
dua minggu pertahunnya, dan biaya ini dibebankan selama 50 minggu kerja produktif.
Diminta :
buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembebanan biaya tenaga kerja atau upah, bonus
dan honor cuti untuk jangka awaktu minguan.
Jawaban :
• Biaya tenaga kerja
Jurnal :
Jurnal :
BOP 1.303.500
Jurnal :
BOP 300.000
Kas 12.000
SOAL
S 8-1 Seorang karyawan produksi dari Departemen perakitan memiliki waktu kinerja normal
selama 8 jam kerja setiap harinya dengan tarif upah dasar sebesar Rp2.500 per jam.
Jumlah produksi standar per jam adalah 20 unit. Produksi untuk minggu kedua dalam
bulan Maret adalah sebagai berikut :
Hari Jumlah unit yang dihasilkan
Senin 128
Selasa 144
Rabu 160
Kamis 176
Jumat 192
Diminta :
1. Buatlah tabel dengan menggunakan sistem upah tarif per unit yang menggunakan
kolom-kolom hari, jumlah unit yang dihasilkan, tarif jam per unit, jumlah
penghasilan dan biaya tenaga kerja per unit.
2. Jika digunakan sistem bonus 100 persen, buatlah tabel yang menunjukan kolom-
kolom, jumlah jam kerja, jumlah unit yang dihasilkan, jumlah produksi standar,
rasio efisiensi, tarif upah dasar, tarif upah dasar x rasio efisiensi, jumlah
penghasilan, biaya tenaga kerja per unit.
Jawaban :
S 8-2 karyawan pabrik dari PT Bestari Jaya biasanya bekerja dalam kelompok-kelompok
yang terdiri atas 10 orang dengan menggunakan mesin-mesin yang besar. Setiap pekerja
dibayar Rp4.000 per jam untuk jam kerja normal 8 jam per sif. Jumlah produksi standar
untuk suatu kelompok adalah 20 unit per jam atau 800 unit untuk 40 jam kerja per minggu.
Para pekerja akan memperoleh bonus sebesar Rp500 per unit untuk produksi yang melebihi
800 unit. Data jumlah angka produksi dari suatu kelompok dengan jam kerja normal
selama minggu pertama bulan April adalah sebagai berikut:
Hari Jumlah unit unit yang dihasilkan
Senin 142
Selasa 160
Rabu 182
Kamis 208
Jumat 210
Diminta :
1. Hitunglah jumlah penghasilan dari kelompok tersebut diatas dan biaya tenaga
kerja per unit, dengan anggapan bahwa bonus dihitung berdasarkan hasil produk
mingguan.
2. Buatlah tabel yang menunjukan jumlah penghasilan kelompok per hari, jumlah
unit yang dihasilkan, jumlah jam produksi standar, upah normal kelompok, bonus,
dan biaya tenaga kerja per unit.
Jawaban :
S 8-3 PT Utami Sejahtera memberikan bonus akhir tahun sebesar satu bulan gaji atau upah
kepada para karyawan yang bekerja untuk jangka waktu paling sedikit satu tahun.
Berikut ini adalah daftar upah dari karyawan produksi.
Daftar Upah
Nama Karyawan Masa Kerja Upah Mingguan
(dalam tahun)
Dadang 2 Rp. 28.600
Didin 4 44.200
Rahmat 3 33.800
Jaka 0,5 20.500
Miing 3 32.500
Unang 6 54.600
Jojon 2 27.300
Komar 0,5 21.000
Yono 5 49.400
Uuk 5 50.700
jumlah Rp. 362.200
Diminta :
1. Hitunglah bonus untuk setiap karyawan produksi
2. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembebanan atau pendistribusian dari upah
mingguan, dan sekaligus mencatat bonus yang terutang setiap minggu.
Jawaban :
Nama Karyawan Masa Kerja Upah Mingguan Bonus upah 1
(dalam tahun) bulan
A B C D = (Cx4 minggu)
Dadang 2 Rp 28.600 Rp 114.400
Didin 4 44.200 176.800
Rahmat 3 33.800 135.200
Jaka 0,5 20.500 -
Miing 3 32.500 130.000
Unang 6 54.600 218.400
Jojon 2 27.300 109.200
Komar 0,5 21.000 -
Yono 5 49.400 197.600
Uuk 5 50.700 202.800
Jumlah Rp 362.200 Rp 1.170.000
1) Jurnal
S 8-4 Manajemen PT Mimax menetapkan kebijakan baru yang berhubungan dengan honor
cuti dari para karyawan produksi. Hal yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
Masa kerja 1 sampai dengan 3 tahun Honor cuti dibayar 1 minggu upah
Masa kerja lebih dari 2 tahun sampai dengan 8 tahun Honor cuti dibayar 2 minggu upah
Masa kerja lebih dari 3 tahun sampai dengan 8 tahun Honor cuti dibayar 3 minggu upah
Daftar upah minggu rata-rata selama satu tahun disajikan berikut ini.
Nama karyawan Masa Kerja Upah Mingguan
(dalam tahun)
Toto 2,5 Rp 45.900
Eko 1 30.600
Eman 8 65.000
Adi 9 53.600
Ali 5 44.100
Jimy 2 32.500
Diminta :
1. Hitunglah jumlah honor cuti yang seharusnya teruang tiap minggu untuk tiap-tiap
karyawan.
2. Buatlah ayat jurnal ynag mencatat pembebanan atau pendistribusian dari upah
mingguan dan utang honor cuti.
Jawaban :
BAB 9
(hal 309 s/d 315)
P 9-2. Faktor-faktor apa saja yang menentukan pentingnya biaya overhead pabrik
sebagai komponen dari total biaya produksi?
Jawab :
a. Pemilikan dasar pembebanan biaya overhead kepada produk
b. Tingkat aktivitas atau kegiatan yang dipakai untuk menentukan tarip BOP
c. Diikut sertakan atau tidaknya elemen BOP tetap dalam perhitungan tarif , dapat dipakai
konsep penentuan harga pokok penuh & Variabel
d. Penggunaan satu tarip atau beberapa tarip di dalam pabrik
P 9-4. Mengapa digunakan tarif biaya overhead pabrik yang diterapkan dimuka dalam
membebankan biaya tersebut ke produksi. Apa kelemahannya jika pembebanan
tersebut mengunakan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya?
Jawab :
Alasannya pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka adalah :
• Jika BOP dibebankan atas dasar BOP Sesungguhnya, maka harga pokok produk per
satuan akan berubah-ubah.
• Ada elemen BOP yang baru dapat diketahui pada akhir bulan atau tahun, sedangkan
penentuan harga pokok produksi harus segera dihitung setiap proses produksi selesai
Jika BOP dibebankan atas dasar BOP Sesungguhnya, maka harga pokok produk persatuan akan
berubah-ubah. Hal ini disebabkan karena :
• perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan.
• perubahan tingkat efisiensi produksi.
• adanya BOP yang terjadinya secara sporadik, menyebar tidak merata selama jangka
waktu setahun.
• BOP tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-waktu tertentu
P 9-5. Sebutkan basis-basis alokasi yang dapat digunakan untuk membebankan biaya
overhead pabrik ke produksi dan hal-hal apa yang harus dipertimbangkan dalam
memilih basis alokasi tersebut.
Jawab :
a. Jumlah satuan produk
Metode ini langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada produk dan lebih cocok
digunakan dalam perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk. Beban biaya
overhead pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus :
Biaya overhead pabrik per satuan =
Estimasi biaya overhead pabrik dalam suatu periode/Jumlah satuan produk yang diestimasi
b. Biaya bahan baku
Apabila harga pokok bahan baku sebagai dasar pembebebanan
Sebagai catatan, semakun besar biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk mengolah
produk, maka semakin besar pula biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk.
Metode ini terbatas penggunaannya karena adanya kemungkinan sebuah produk dibuat dari
bahan baku dengan harga yang mahal, sementara produk lain dibuat dari bahan yang lebih
murah. Dalam kasus seperti ini, jika pengerjaan kedua produk sama, maka produk pertama
akan menerima beban biaya overhead pabrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan
produk yang kedua
Rumus:
Estimasi biaya overhead pabrik dalam suatu periode /estimasi biaya bahan baku dalam
periode yang bersangkutan x 100%
c. Biaya tenaga kerja
Apabila sebagian besar elemen biaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang erat
dengan jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar yang dipakai untuk membebankan
biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung.
Penting sebagai catatan, metode ini memiliki kelemahan karena biaya overhead pabrik
harus dilihat sebagai tambahan nilai produk. Jumlah biaya tenaga kerja langsung juga
dianggap meliputi upah tenaga kerja dari berbagai tingkatan yang ada dalam perusahaan.
Rumus :
Estimasi biaya overhead pabrik dalam suatu periode/Estimasi biaya tenaga kerja langsung
dalam periode yang bersangkutan x 100%
d. Jam tenaga kerja langsung
Apabila biaya overhead pabrik mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk membuat
produk, maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah jam tenaga kerja langsung.
Rumus: Estimasi biaya overhead pabrik dalam suatu periode / Estimasi jam tenaga kerja
langsung
e. Jam mesin
Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin maka dasar
yang dipakai membebankan adalah jam mesin
Rumus: Estimasi biaya overhead pabrik dalam suatu periode /Estimasi jam mesin.
P 9-6. Dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik, harus dilakukan pemilihan
kapasitas atau tingkat kegiatan yang direncanakan. Sebutkan beberapa jenis
kapasitas dan jelaskan perbedaan antara kapasitas atau P tingkat kegiatan-
tingkat kegiatan tersebut.
Jawab :
Terdapat empat tingkatan dalam BOP, sbb:
1. kapasitas teoritis/kapasitas ideal
Kapasitas ini mengasumsikan keadaan yang sempurna tanpa adanya kendala-kendala
dan hambatan dalam kegiatan produksi. . kapasitas ini merupakan tingkat produksi yang
tertingii yaitu berproduksi dalam kecepatan penuh tanpa hambatan sama sekali.
2. kapasitas praktis atau realities
Kapasitas teoritis tidak mungkin dapat dilaksanakan dalam suatu perusahaan. Oleh
karena itu kita tidak dapat ke konsep kapasitas praktis. Kapasitas ini mempertimbangkan
adanya hambatan-hambatan didalam perusahaan.
3. kapasitas sesungguhnya diharapkan atau kapasitas jangka pendek.
Tariff yang berbeda dihitung untuk masing-masing periode berdasarkan kepada
fluktuasi permintaan dari produksi jangka pendek
4. kapasitas normal atau jangka panjang.
Kapasitas ini mengakui adanya hambatan dari dalam atau luar perusahaan. Tingkat
kapasitas ini sama dengan kapasitas praktis dikurangi hambatan dari luar dan dalam
perusahaan
P 9-7. Jelaskan pengaruh dari adanya berbagai tingkat kapasitas atas tarif biaya
overhead pabrik dan laba usaha.
Jawab :
Adanya elemen biaya tetap dalam biaya overhead pabrik membuat tarifoverhead perunit
menjadi lebih rendah dengan tingkat kapasitas yang lebih tinggi.
P 9-8. Apa yang dimaksud dengan biaya overhead yang lebih atau kurang dibebankan
dan jelaskan kapan dikatakan lebih dibebankan (over applied) dan kapan
dikatakan kurang dibebankan (underapplied).
Jawab :
Overhead Pabrik lebih/kurang dibebankan harus dianalisis untuk memberikan informasi yang
berguna bagi manajemen dalam menetapkan tindakan-tindakan perbaikan yang harus
dilakukan di periode yang akan dating.
Jika BOP dibebankan lebih besar dari BOP sesungguhnya maka Overhead pabrik lebih
dibebankan (saldo kredit pada akun biaya overhead pabrik, bop lebih dibebankan).
Jika BOP dibebankan lebih kecil dari BOP sesungguhnya maka Overhead pabrik kurang
dibebankan (saldo kredit pada akun biaya overhead pabrik, bop kurang dibebankan).
P 9-9. Biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang dibebankan ini disebut juga
selisih biaya overhead pabri (factory overhead variance). sebutkan dua jenis dari
selisih biaya overhead pabrik ini dan bagaimana menentukan keduanya dan
pertanggungjawabannya.
Jawab :
Jenis selisih biaya overhead pabrik :
1. Varian anggaran (spending varian)
Varian anggaran merupakan selisih antara biaya overhead pabrik yang sesunguhnya
(actual factory overhead) dan anggaran biaya overhead pabrik yang diperkenankan
(budget allowance) yang ditetapkan berdasarkan tingkat kegiatan yang sesungguhnya
dicapai.
2. Varian kapasitas (idle capacity variance)
Varian kapasitas merupakan selisih antara anggaran yang diperkenankan dan biaya
overhead pabrik yang dibebankan (applied factory overhead).
Anggaran yang diperkenankan adalah suatu anggaran atau tingkat biaya yang berasal atau
dapat disusun dari anggaran fleksibel (flexible budget).
P 9-10. Jelaskan perlakuan akuntansi atas biaya overhead pabrik yang lebih atu kurang
dibebankan.
Jawab :
• kurang dibebankan (underapplied)
Dr. Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp. xxxx
Cr. Biaya Overhead Pabrik Yang Sesungguhnya Rp.xxx
• lebih dibebankan (over applied)
Dr. Biaya Overhead Pabrik Yang Sesungguhnya Rp.xxxx
Cr. Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp.xxxx
2. Hitunglah tarif biaya overhead pabrik untuk setiap volume produksi tersebut.
Jawab :
Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan :
Tarif overhead pabrik tetap = Rp.21.600.000 : 10.000 jam = Rp.2.160/ jam
Tarif overhead pebrik variabel = Rp.3.600 per jam
Tarif overhead pabrik jam mesin kapasitas sesungguhnya yang diharapkan =
Rp.2.160 + Rp.3.600 = Rp.5.760
Kapasitas Normal :
TOP tetap = Rp.21.600.000 : 12.000 jam = Rp.1.800/jam
TOP variabel = Rp.3.600/jam
TOP kapasitas normal = Rp.1.800 + Rp.3.600 = Rp.5.400/jam
Kapasitas Praktis :
TOP tetap = Rp.21.600.000 : 14.000jam = Rp.1.543/jam
TOP variabel = Rp.3.600/jam
TOP kapasitas praktis = Rp.1.543 + Rp.3.600 = Rp.5.143
Kapasitas Teoretis :
TOP tetap = Rp.21.600.000 : Rp.16.000 = Rp.1.350
TOP variabel = Rp.3.600/jam
TOP kapastas teoretis = Rp.1.350 + Rp.3.600 = Rp.4.950
L 9-2. Tarif biaya overhead pabrik dan biaya overhead pabrik yang dibebankan
PT Braka Jaya menggunakan kapasitas normal dalam menentukan tarif biaya overhead
pabrik. Kapasitas normal adalah 8.400 unit sedangkan kapasitas sesungguhnya
diharapkan sebanyak 8.000 unit. Jumlah biaya overhead pabrik tetap yang diharapkan
sebesar Rp. 19.320.000. Biaya overhead pabrik per unit yang diperkirakan sebesar Rp
1.200.
Diminta :
1. Hitunglah tarif biaya overhead pabrik per unit.
2. Berapa biaya overhead pabrik yang dibebankan, jika pada bulan Juni dihasilkan
900 unit produk ?
Jawab :
1. Tarif BOP perunit
Taksiran biaya BOP : Taksiran satuan produk yang dihasilkan
Rp. 19.320.000 : 8.000 unit = Rp. 2.415
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Selisih anggaran :
BOP sesungguhnya = Rp.39.800.000
FBKS = (7.000 x Rp.1.850) + (6.400 x Rp.8.800) = Rp.69.270.000
Selisih anggaran = Rp.39.800.000 – Rp.69.270.000 = (Rp.29.470.000)
Selisih kapasitas :
SK = (7.000 – 6.400) x Rp.1.850 = Rp.1.110.000
Bukti : (Rp.29.470.000)+Rp.1.110.000 = Rp.28.360.000
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
S 9-2. Tarif biaya overhead pabrik, varian anggaran dan varian kapasitas
Pada bulan maret 2018 PT Berjaya utama menghasilkan 17.000 unit produk dengan
biaya overhead pabrik Rp. 104.000.000. Untuk menghasilkan satu unit produk tersebut
diperlukan 4jam tenaga kerja langsung. Kapasitas normal per bulan adalah 40.000 jam
tenaga kerja langsung dengan jumlah biaya overhead pabrik tetap ditaksir Rp.
48.000.000 dan tarif biaya overhead pabrik variabel Rp. 3.600/jam tenaga kerja
langsung.
Diminta :
1. Hitunglah tarif biaya overhead pabrik dan tariff biaya overhead pabrik perunit.
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Selisih anggaran :
Bop sesungguhnya = Rp.104.000.000
FBKS = (40.000 x Rp.1.200) + (68.000 x Rp.3.600) = Rp.292.800.000
Selisih Anggaran = Rp.104.000.000 – Rp.292.800.000
= (Rp.188.800.000) merugikan
5. Hitunglah varian kapasitas, apakah menguntungkan atau merugikan?
Jawab :
S 9-3. Biaya overhead pabrik yang dibebankan perlakuan atas selisih biaya overhead
pabrik
PT. Bina Karya menggunakan metode harga pokok pesanan. Data-data berikut
diambil dari catatan akuntansi perusahaan untuk bulan Juli 2018 :
Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya ......................................... Rp. 92.500.000
Pemakaian bahan baku langsung selama juli 2018 :
Pekerjaan No 101 .................................................................................. Rp. 46.000.000
Pekerjaan No 102 .................................................................................. Rp. 55.000.000
Jumlah jam mesin yang digunakan
Pekerjaan No 101 ........................................................................................... 6.000 jam
Pekerjaan No 102 ............................................................................................4.500 jam
Biaya tenaga kerja langsung
Pekerjaan No 101 .................................................................................. Rp. 25.000.000
Pekerjaan No 102 .................................................................................. Rp. 21.000.000
Pada awal bulan Juli tidak terdapat barang dalam proses. Pekerjaan No 101 telah
diselesaikan pada minggu ketiga bulan Juli. Biaya overhead pabrik dibebankan ke
produksi berdasarkan jam mesin dengan tarif Rp 9.000 per jam mesin..
Diminta :
1. Hitunglah jumlah biaya atau harga pokok dari pekerjaan No 101 dan saldo perkiraan
barang dalam proses pada 31 Juli.
2. Hitunglah jumlah biaya overhead pabrik yang dibebankan selama bulan Juli.
3. Hitunglah biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang di bebankan, apakah
menguntungkan atau ,merugikan?
4. Buatlah ayat jurnal untuk menutup biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang
dibebankan jika diasumsikan ditutup ke akun Beban Pokok Penjualan.
Jawab :
1. Harga pokok dari pekerjaan No 101
Pekerjaan 102
Bahan baku langsung Rp 55.000.000
Tenaga kerja langsung 21.000.000
Biaya Overhead pabrik yang dibebankan 40.500.000
(Rp 9.000 x 4.500 jam)
Saldo barang dalam proses Rp 116.500.000
2. Hitunglah jumlah biaya overhead pabrik yang dibebankan selama bulan Juli.
• Pekerjaan 101
3. Hitunglah biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang di bebankan, apakah
menguntungkan atau ,merugikan?
• Pekerjaan No 101
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 92.500.000
Biaya overhead pabrik dibebankan 54.000.000
Selisih biaya overhead pabrik dibebankan Rp 38.500.000 (kurang)
• Pekerjaan No 102
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 92.500.000
Biaya overhead pabrik dibebankan 40.500.000
Selisih biaya overhead pabrik dibebankan Rp 52.000.000 (kurang)
4. Buatlah ayat jurnal untuk menutup biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang
dibebankan jika diasumsikan ditutup ke akun Beban Pokok Penjualan.
• Pekerjaan No 101
Beban Pokok Penjualan Rp 38.500.000 (d)
Biaya Overhead Pabrik Rp 38.500.000 (k)
• Pekerjaan No 102
Beban Pokok Penjualan Rp 52.000.000 (d)
Biaya Overhead Pabrik Rp 52.000.000 (k)\
Varian Kapasitas
Anggaran yang di perkenankan Rp 19.000.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan 8.800.000
Varian Kapasitas Rp 10.200.000
2. Variansi Anggaran
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Rp 5.400.000
Biaya Overhead Pabrik tetap yang dianggarkan Rp 300.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan 4.700.000
Rp 5.000.000
Varian Anggaran Rp 400.000
Varian Kapasitas
Anggaran yang di perkenankan Rp 5.000.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan 4.700.000
Varian Kapasitas Rp 300.000
3. Variansi Anggaran
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Rp 3.800.000
Biaya Overhead Pabrik tetap yang dianggarkan Rp 400.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp 3.200.000
Rp 3.600.000
Varian Kapasitas
Anggaran yang di perkenankan Rp 3.600.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp 3.200.000
Varian Kapasitas Rp 400.000
4. Variansi Anggaran
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Rp 4.920.000
Biaya Overhead Pabrik tetap yang dianggarkan Rp 220.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp 4.580.000
Rp 4.800.000
Varian Anggaran Rp 120.000
Varian Kapasitas
Anggaran yang di perkenankan Rp 4.800.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp 4.580.000
Varian Kapasitas Rp 220.000
5. Varian Anggaran
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Rp 6.200.000
Biaya Overhead Pabrik tetap yang dianggarkan Rp 100.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp 5.700.000
Rp 5.800.000
Varian Anggaran Rp 400.000
Varian Kapasitas
Anggaran yang di perkenankan Rp 5.800.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp 5.700.000
Varian Kapasitas Rp 100.000
6. Variansi Anggaran
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Rp 5.600.000
Biaya Overhead Pabrik tetap yang dianggarkan Rp 0
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan 5.520.000
Rp 5.520.000
Varian Anggaran Rp 80.000
Varian Kapasitas
Anggaran yang di perkenankan Rp 5.520.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan 5.520.000
Varian Kapasitas Rp 0