2) Anggaran Produksi
Menunjukkan jumlah unit yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
penjualan dan kebutuhan persediaan akhir. Sebelum dilakukan penyusunan anggaran
produksi, perlu dipastikan bahwa pabrik mampu memproduksi sejumlah perkiraan
penjualan. Produksi juga harus dijadwalkan pada tingkat yang efisien sehingga tidak
terjadi fluktuasi kerja yang besar.
Untuk menghitung jumlah unit yang akan diproduksi harus diketahui unit penjualan
maupun unit persediaan akhir yang diinginkan. Rumusnya sebagai berikut :
Unit yang akan diproduksi = unit persediaan akhir + unit penjualan – unit persediaan
awal.
Anggaran produksi dinyatakan dalam unit karena belum diketahui berapa banyak
biaya produksinya.
Contoh bentuk anggaran produksi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
3) Anggaran Pembelian Bahan Baku
Kuartal
1 2 3 4 Setahun
Penjualan 2.000.000 6.000.000 6.000.000 2.000.000 16.000.000
Persediaan akhir diinginkan 500.000 500.000 100.000 100.000 100.000
Jumlah kebutuhan 2.500.000 6.500.000 6.100.000 2.100.000 16.100.000
Persediaan awal (100.000) (500.000) (500.000) (100.000) (100.000)
Unit yang akan diproduksi 2.400.000 6.000.000 5.600.000 2.000.000 16.000.000
Anggaran ini disusun dengan format yang sama dengan anggaran produksi. Jumlah
anggaran pembelian bahan baku didasarkan pada jumlah bahan baku yang dibutuhkan
untuk produksi dan persediaan bahan baku. Anggaran pembelian bahan baku
(materials purchase budget) merupakan salah satu anggaran yang perlu disusun lebih
dahulu mengingat bahan sudah tersedia ketika diperlukan. Oleh karena itu, kuantitas
bahan yang akan dibeli dan jadwal pengirimannya perlu ditentukan di awal.
Pembelian bahan (dalam unit dan biaya) dihitung dengan rumus berikut :
Pembelian bahan (unit) = Persediaan akhir bahan baku diinginkan (unit) +
Perkiraan penggunaan bahan baku (unit) – Persediaan
awal bahan baku (unit)
Biaya pembelian bahan = Pembelian bahan (unit) x Biaya pembelian per unit
Kuartal
1 2 3 4 Setahun
Unit akan diproduksi 2.400.000 6.000.000 5.600.000 2.000.000 16.000.000
Bahan baku per unit (Kg) x 0.26 x 0.26 x 0.26 x 0.26 x 0.26
Kebutuhan produksi (Kg) 624.000 1.560.000 1.456.000 520.000 4.160.000
Persediaan akhir diinginkan (Kg) 80.000 80.000 50.000 50.000 50.000
Kebutuhan total (Kg) 704.000 1.640.000 1.506.000 570.000 4.210.000
Persediaan awal (50.000) (80.000) (80.000) (50.000) (50.000)
Bahan baku yang akan dibeli (kg) 654.000 1.560.000 1.426.000 520.000 4.160.000
Biaya bahan per Kg x Rp.100 x Rp.100 x Rp.100 x Rp.100 x Rp.100
Biaya pembelian total Rp.64.400.000 Rp.156.000.000 Rp.142.600.000 Rp.52.000.000 Rp.416.000.000
5) Anggaran Overhead
Kuartal
1 2 3 4 Setahun
Unit yang diproduksi 2.400.000 6.000.000 5.600.000 2.000.000 16.000.000
Jam kerja langsung per unit x 0.015 x 0.015 x 0.015 x 0.015 x 0.015
Kebutuhan jam kerja total 36.000 90.000 84.000 30.000 240.000
Upah per jam x Rp.800 x Rp.800 x Rp.800 x Rp.800 x Rp.800
Biaya tenaga kerja langsung total Rp28.800.000 Rp.72.000.000 Rp.67.200.000 Rp.24.000.000 Rp.192.000.000
Anggaran ini menunjukkan perkiraan semua biaya unsur produksi yang bersifat tidak
langsung. Unsur-unsur overhead berbeda dengan bahan baku dan tenaga kerja
langsung. Pada unsur-unsur overhead ini tidak terdapat hubungan input-output yang
mudah diidentifikasi. Biaya overhead terdiri atas dua jenis, yaitu biaya variabel dan
biaya tetap.
Contoh berikut ini akan memperjelas mengenai biaya overhead variabel. Tarif
overhead variabel per jam kerja langsung PT Multi Prima adalah Rp.800. perincian
biaya tersebut sebagai berikut :
Unsur Overhead Per Jam Per Unit
Perlengkapan pabrik Rp.200,00 Rp.3
Tenaga kerja tidak langsung 466,67 7
Listrik pabrik 133,33 2
Jumlah overhead variabel Rp.800,00 Rp.12
Biaya overhead tetap bersifat konstan meskipun terjadi perubahan pada tingkat
aktivitas. Berdasarkan hal tersebut, biaya overhead tetap total merupakan
penjumlahan semua jenis biaya overhead tetap yang dianggarkan. Misalnya, overhead
tetap yang dianggarkan adalah Rp.128.000.000 per tahun atau Rp.32.000.000 per
kuartal. Perincian biaya tersebut sebagai berikut :
Unsur Overhead Per Tahun Per Kuartal
Supervisi Rp.40.000.000 Rp.10.000.000
Depresiasi 80.000.000 20.000.000
Sewa Pabrik 8.000.000 2.000.000
Jumlah overhead tetap Rp.128.000.000 Rp.32.000.000
Anggaran biaya
persediaan akhir barang = Unit persediaan akhir x Biaya per unit
jadi
Anggaran ini digunakan sebagai input dalam menyusun anggaran laporan laba rugi.
Rumus perhitungan anggaran harga pokok penjualan sebagai berikut :
Contoh bentuk dari Anggaran Harga Pokok Penjualan adalah sebagai berikut :
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
Kuartal
1 2 3 4 Setahun
jam tenaga kerja langsung
dianggarkan 36.000 90.000 84.000 30.000 240.000
Tarif overhead variabel Rp800 Rp800 Rp800 Rp800 Rp800
Overhead variabel dianggarkan Rp.28.800.000 Rp.72.000.000 Rp.67.200.000 Rp.24.000.000 Rp.192.000.000
Overhead tetap dianggarkan* 32.000.000 32.000.000 32.000.000 32.000.000 128.000.000
Overhead total Rp.60.800.000 Rp.104.000.000 Rp.99.200.000 Rp.56.000.000 Rp.320.000.000
Kuartal
1 2 3 4 Setahun
Unit penjualan direncanakan 2.000.000 6.000.000 6.000.000 2.000.000 16.000.000
Biaya pemasaran variabel per unit Rp.5 Rp.5 Rp.5 Rp.5 Rp.5
Biaya variabel total Rp.10.000.000 Rp.30.000.000 Rp.30.000.000 Rp.10.000.000 Rp.80.000.000
Biaya pemasaran tetap :
Gaji Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Rp.4.000.000
Iklan 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 4.000.000
Depresiasi 500.000 500.000 500.000 500.000 2.000.000
Transportasi 300.000 300.000 300.000 300.000 1.200.000
Biaya tetap total Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.11.200.000
Biaya pemasaran total Rp.12.800.000 Rp.32.800.000 Rp.32.800.000 Rp.12.800.000 Rp.91.200.000
Kuartal
1 2 3 4 Setahun
Gaji Rp.1.800.000 Rp.1.800.000 Rp.1.800.000 Rp.1.800.000 Rp.7.200.000
Desain dan pengembangan purwarupa 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Biaya riset dan pengembangan total Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.11.200.000
Kuartal
1 2 3 4 Setahun
Gaji Rp.2.500.000 Rp.2.500.000 Rp.2.500.000 Rp.2.500.000 Rp.10.000.000
Asuransi 1.500.000 1.500.000
Depresiasi 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 4.000.000
Perjalanan 200.000 200.000 200.000 200.000 800.000
Biaya administrasi total Rp.3.700.000 Rp.3.700.000 Rp.5.200.000 Rp.3.700.000 Rp.16.300.000