Anda di halaman 1dari 7

NASKAH TUGAS MATA KULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2019/20.2

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4314/ Akuntasi Manajemen
Tugas : 3
Penulis Soal/Institusi : Rini Subekti/Universitas Terbuka
Penelaah Soal//Institusi :

No Soal Skor
1. Apa yang saudara ketahui tentang :
a) Perbedaan antara anggaran statis dan anggaran fleksibel
b) before-the-fact dan after-the-fact
c) Kegunaan anggaran statis dalam penilaian kinerja seorang manajer
50

2. 3. Perusahaan manufaktur PT. Indonesia Merdeka memproduksi jam dinding. Untuk 50


membuat 1 unit jam dinding membutuhkan 2 bahan baku (A dan B). Data yang
tersedia antara lain sebagai berikut :
Keterangan A B
Bahan baku 4 2
Persediaan awal (unit) 32.000 29.000
Persediaan akhir (unit) 36.000 32.000
Harga per unit (Rp) 12 5

Rencana penjualan sebanyak 70.000 @Rp200,-.


Proyeksi persediaan awal sebanyak 20.000 unit dan akhir sebanyak 25.000
unit.
Penjualan dibayar tunai 70% dan sisanya kredit.
Agar dapat membuat satu unit produk membutuhkan waktu 2 jam dengan
tarif Rp12,-.

Hitunglah :
a. Anggaran penjualan!
b. Anggaran produksi!
c. Anggaran bahan baku!
d. Anggaran tenaga kerja!
Skor Total 100
*) coret yang tidak perlu

Menyetujui, Tangerang Selatan, 10 Maret 2023


Ketua Program Studi Penelaah Penulis,

Dr. Ami Pujiwati, S.E, M.Si Yasir M Pidu S.E, M.M Rini Subekti S.E, M.Sc NIP.
NIP. 197103192005012001 NIP. 19620616 198702 2 001 198909172022032007
LEMBAR JAWABAN
TUGAS TUTORIAL

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4314/ Akuntansi Manajemen
Nama : Asti Ulfiana Zuhroh
NIM : 047960415

1. a). Pengertian Anggaran Fleksibel dan Anggaran Statis


 Anggaran fleksibel (flexible budget) adalah anggaran yang memungkinkan suatu
perusahaan untuk menghitung perkiraan biaya dalam suatu tingkatan aktivitas. (Hansen
dan Mowen, 2012: 443). Anggaran fleksibel disusun untuk menjangkau aktivitas dan
yang digunakan untuk mengembangkan biaya yang dianggarkan pada titik manapun
dalam rentang tersebut untuk dibandingkan dengan biaya sesungguhnya yang
dimasukkan. Anggaran fleksibel bertujuan untuk memberikan umpan balik secara
lebih sering yang dibutuhkan oleh para manajer untuk menerapkan pengendalian dan
menjalankan rencana dengan efektif.
 Anggaran statis adalah anggaran yang dibuat untuk satu tingkat kegiatan (one level of
aktivity), selama jangka waktu tertentu. Anggaran statis (static budget) adalah
anggaran untuk aktivitas tertentu. Karena anggaran statis bergantung pada aktivitas
tertentu, anggaran statis ini tidak terlalu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja,
Salah satuperbedaan anggaran statis dan fleksibel yang sering ditemui
adalahpenyusunan anggarannya. Anggaran statis disusun berdasarkan tingkat
aktivitasnya. Sementara anggaran fleksibel disusun untuk berubah sesuai tingkat
aktivitasnya.
b). Pengertian before-the-fact dan after-the-fact

 Anggaran Fleksibel before the fact adalah anggaran fleksibel yang dibuat pada
berbagai aktivitas, dibuat pada saat sebelum aktivitas dijalankan. Anggaran fleksibel
sebelum fakta memungkinkan manajer untuk menghasilkan informasi keuangan pada
berbagai skenario yang memungkinkan sehingga manajer mampu menentukan efeknya
terhadap kos atas berbagai level output yang bervariasi. Maka anggaran ini dibuat pada
berbagai tingkatan guna memberikan gambaran kemungkinan pergeseran laba atau
kerugian pada level-level tertentu.
 Anggaran fleksibel after the fact adalah anggaran yang dibuat pada level faktual.
Artinya anggaran ini membandingkan biaya yang keluar pada kondisi faktual dengan
anggaran biaya yang seharusnya untuk tiap-tiap aktivitas. Anggaran fleksibel sesudah
fakta digunakan untuk menghitung berapa kos yang seharusnya muncul pada level
aktivitas yang sebenarnya. Kos ekspektasi tersebut, kemudian dibandingkan dengan
kos aktual untuk menentukan penilaian kinerja. Tindakan korektif akan segera
dieksekusi setelah ditemukan adanya variansi yang bersifat tidak menguntungkan. Dari
sini, manajer akan mendapat umpan balik positif yang diperlukan agar dapat berkinerja
lebih baik lagi.

c). Kegunaan anggaran statis dalam penilaian kinerja seorang manajer


Anggaran statis merupakan gambaran dari tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Misalnya, perusahaan menargetkan untuk memproduksi tas selempang sebanyak 300 unit.
Nyatanya, perusahaan mampu memproduksi 400 unit. Ini membuktikan bahwa manajer
produksi mampu memanfaatkan kapasitas menganggur semaksimal mungkin karena dengan
prediksi kapasitas yang sama, tingkat produksi melebihi dari yang direncanakan. Anggaran
statis dapat digunakan untuk menilai efisiensi dari seorang manajer. Dengan anggaran statis
kita dapat mengetahui apakah seorang manajer telah mencapai targetnya karena anggaran
statis menggambarkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Manajer dikatakan efektif
apabila ia mampu mencapai atau melebihi target unit yang telah ditetapkan. Misalkan
perusahaan menargetkan manajer bagian produksi untuk memproduksi sebanyak 1.000 unit,
sedangkan aktualnya 1.500 unit, artinya manajer mampu memanfaatkan kapasitas menganggur
semaksimal mungkin karena dengan prediksi kapasitas yang sama, tingkat produksi melebihi
yang direncanakan. Anggaran statis kurang tepat untuk digunakan sebagai alat penilaian
kinerja seorang manajer karena anggaran statis akan membandingkan kos aktual ya terjadi
dengan kos yang dianggarkan pada level aktivitas yang tidak sama. Akibatnya penilaian
kinerja menjadi tidak adil serta menimbulkan peluang kesengajaan dari sisi manajer untuk
tidak mengeksekusi tindakannya sesuai dengan telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Diketahui :

Keterangan A B
Bahan baku 4 2
Persediaan awal (unit) 32.000 29.000
Persediaan akhir (unit) 36.000 32.000
Harga per unit (Rp) 12 5

 Rencana penjualan sebanyak 70.000 @Rp200,-.


 Proyeksi persediaan awal sebanyak 20.000 unit dan akhir sebanyak 25.000 unit.
 Penjualan dibayar tunai 70% dan sisanya kredit.
 untuk membuat satu unit produk membutuhkan waktu 2 jam dengan tarif Rp12,-

Ditanyakan :
 Anggaran penjualan
 Anggaran produksi
 Anggaran bahan baku
 Anggaran tenaga kerja

Jawab :
A). Anggaran Penjualan
Bahan A (Unit x Harga/Unit)
Unit = 70.000
Harga/Unit = 12
Penjualan = 840.000

Bahan B (Unit x Harga/Unit)


Unit = 70.000
Harga/Unit =5
Penjualan = 350.000

B) Anggaran Produksi
Anggaran Produksi A
Penjualan unit = 70.000+
Persediaan akhir yang di inginkan = 36.000
Total kebutuhan = 106.000-
(Dikurangi) Persediaan awal = 32.000
Unit yang akan diproduksi A = 74.000

Anggaran Produksi B
Penjualan Unit = 70.000 +
Persediaan akhir yang diinginkan = 32.000
Total kebutuhan = 102.000
(Dikurangi) Persediaan awal = 29.000
Unit yang akan diproduksi B = 73.000

C) Anggaran pembelian bahan baku


Anggaran pembelian bahan baku A
Unit yang akan diproduksi = 74.000 x
Bahan baku langsung per unit =4
Total Kebutuhan produksi = 296.000 +
Persediaan akhir yang diinginkan = 25.000
Total yang dibutuhkan = 321.000 -
(Dikurangi) Persediaan awal = 20.000
Bahan Baku yg akan dibeli = 301.000
Biaya per Unit = 200 x
Total Biaya Pembelian = 60.200.000

Anggaran pembelian bahan baku B


Unit yang akan diproduksi = 73.000 x
Bahan baku langsung per unit =2
Total Kebutuhan produksi = 146.000 +
Persediaan akhir yang diinginkan = 25.000
Total yang dibutuhkan = 171.000 -
(Dikurangi) Persediaan awal = 20.000
Bahan Baku yg akan dibeli = 151.000
Biaya per Unit = 200
Total Biaya Pembelian = 30.200.000

D) Anggaran Tenaga Kerja


Anggaran Tenaga Kerja A
Unit yang akan diproduksi = 74.000 x
Jam Tenaga Kerja per unit =2
Total jam yang dibutuhkan = 148.000
Biaya Per Jam = 12
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung = 1.776.000

Anggaran Tenaga Kerja B


Unit yang akan diproduksi = 73.000 x
Jam Tenaga Kerja per unit =2
Total jam yang dibutuhkan = 146.000
Biaya Per Jam = 12
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung = 1.752.000

Jadi, total perhitungan masing-masing bahan baku A dan B adalah sebagai berikut :
 Anggaran penjualan A adalah 840.000, sedangkan anggaran penjualan B adalah 350.000
 Anggaran produksi A adalah 74.000, sedangkan anggaran penjualan B adalah 73.000
 Anggaran pembelian bahan baku A adalah 60.200.000, sedangkan anggaran peembelian
bahan baku B adalah 30.200.000
 Anggaran tenaga kerja A adalah 1.776.000, sedangkan anggaran tenaga kerja B adalah
1.752.000

Referensi :
-Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen., 2012, Akuntansi Manajerial, Edisi Kedelapan.
Salemba Empat, Jakarta.
-Modul Akuntansi Manajemen/EKMA4314 Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai