Anda di halaman 1dari 6

NASKAH TUGAS MATA KULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2019/20.2

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4314/Ekonomi Manajemen
Tugas : 3
Penulis Soal/Institusi : Rini Subekti/Universitas Terbuka
Penelaah Soal//Institusi :

No Soal Skor
1. Apa yang saudara ketahui tentang :
a) Perbedaan antara anggaran statis dan anggaran fleksibel
50
b) before-the-fact dan after-the-fact
c) Kegunaan anggaran statis dalam penilaian kinerja seorang manajer
2. 3. Perusahaan manufaktur PT. Indonesia Merdeka memproduksi jam dinding. Untuk
membuat 1 unit jam dinding membutuhkan 2 bahan baku (A dan B). Data yang
tersedia antara lain sebagai berikut :
Keterangan A B
Bahan baku 4 2
Persediaan awal (unit) 32.000 29.000
Persediaan akhir (unit) 36.000 32.000
Harga per unit (Rp) 12 5 50

Rencana penjualan sebanyak 70.000 @Rp200,-.


Proyeksi persediaan awal sebanyak 20.000 unit dan akhir sebanyak 25.000
unit.
Penjualan dibayar tunai 70% dan sisanya kredit.
Agar dapat membuat satu unit produk membutuhkan waktu 2 jam dengan
tarif Rp12,-.
Skor Total 100
*) coret yang tidak perlu
Jawaban:
1. Apa yang saudara ketahui tentang :
a) Perbedaan antara anggaran statis dan anggaran fleksibel
Jawab:
Anggaran statistik dan anggaran fleksibel adalah dua pendekatan yang berbeda dalam
perencanaan anggaran. Perbedaan utama antara keduanya adalah sebagai berikut:

Anggaran Statis:
Anggaran statis adalah jenis anggaran yang dibuat berdasarkan tingkat kegiatan atau
volume yang tetap atau tidak berubah. Dalam statistik anggaran, angka-angka anggaran
ditetapkan berdasarkan asumsi tetap tentang tingkat produksi atau penjualan selama
periode anggaran, tanpa memperhitungkan fluktuasi atau perubahan yang mungkin terjadi.
Dalam hal ini, anggaran tidak disesuaikan dengan perubahan kondisi yang sebenarnya.

Anggaran Fleksibel:
Anggaran fleksibel adalah jenis anggaran yang dirancang untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan volume atau tingkat kegiatan. Dalam anggaran fleksibel, angka-angka anggaran
disusun berdasarkan proyeksi yang dapat disesuaikan dengan perubahan dalam skala
operasi atau tingkat penjualan. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengubah anggaran
mereka sesuai dengan fluktuasi dalam aktivitas bisnis atau pasar.

Perbedaan utama antara anggaran statis dan anggaran fleksibel adalah fleksibilitasnya
dalam menyesuaikan anggaran dengan perubahan dalam volume atau tingkat kegiatan.
Anggaran statis cenderung kurang fleksibel karena terikat pada tingkat kegiatan yang telah
ditentukan, sementara anggaran fleksibel lebih adaptif dan dapat disesuaikan dengan
perubahan kondisi bisnis.

Misalkan untuk anggaran penjualan PT Abadi yang ada di ilustrasi modul


sebelumnya, telah ditentukan bahwa anggaran penjualan disusun berdasarkan ekspektasi
unit penjualan sebanyak 5.700 unit untuk satu tahun. Tidak akan disusun anggaran lain
yang berdasarkan pada level aktivitas selain 5.700 unit tersebut. Anggaran statis akan
bergantung pada suatu level aktivitas tertentu sehingga penggunaannya akan menjadi
tidak tepat ketika ditujukan untuk menyusun laporan kinerja. Dengan kata lain, apabila
laporan kinerja dilakukan dengan pendekatan anggaran statis maka kos aktual akan
dibandingkan dengan kos anggaran pada level aktivitas yang dianggarkan. Sehingga,
perlu bagi perusahaan untuk menyusun anggaran fleksibel yang digunakan untuk tujuan
evaluasi kinerja. Apabila laporan kinerja dilakukan dengan pendekatan anggaran fleksibel
maka kos aktual akan dibandingkan dengan level aktivitas aktualnya.

Sumber BMP EKMA4314 modul 6 hal 6.2


b) before-the-fact dan after-the-fact
jawab:
Perbedaan antara perjanjian sebelum fakta (sebelum fakta) dan setelah fakta (setelah
fakta) adalah sebagai berikut:

Anggaran Sebelum Fakta:


Anggaran sebelum fakta, juga dikenal sebagai anggaran proaktif atau anggaran
perencanaan, adalah jenis anggaran yang disusun sebelum periode anggaran dimulai.
Tujuan utama anggaran sebelum fakta adalah merencanakan dan memprediksi
pengeluaran, pendapatan, atau kegiatan bisnis yang diharapkan di masa depan. Anggaran
ini berfungsi sebagai pedoman dan kerangka kerja dalam mengalokasikan sumber daya
dan membuat keputusan keuangan yang lebih baik.

Contohnya, sebuah perusahaan dapat menyusun anggaran sebelum fakta untuk


mengestimasi pengeluaran dan pendapatan mereka selama satu tahun ke depan. Anggaran
tersebut mencakup rencana produksi, penjualan, biaya operasional, dan proyeksi keuangan
lainnya.

Anggaran Setelah Fakta:


Anggaran after-the-fact, juga dikenal sebagai anggaran retrospektif atau kesepakatan
kesepakatan, adalah jenis anggaran yang disusun setelah periode anggaran berakhir.
Tujuan utama anggaran setelah fakta adalah merekam dan menganalisis pengeluaran,
pendapatan, atau kegiatan bisnis yang sebenarnya terjadi selama periode anggaran yang
telah berlalu. Anggaran ini berfungsi untuk mengevaluasi dan membandingkan kinerja
aktual dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

Contohnya, setelah satu tahun berlalu, perusahaan dapat menyusun anggaran setelah fakta
yang mencatat pendapatan aktual, pengeluaran aktual, dan kinerja finansial mereka selama
periode tersebut. Anggaran ini memberikan gambaran retrospektif tentang bagaimana
rencana dan proyeksi sebelumnya tercapai atau tidak tercapai.

Perbedaan utama antara kesepakatan sebelum fakta dan setelah fakta adalah waktu
penyusunannya. Anggaran sebelum fakta disusun sebelum periode anggaran dimulai dan
digunakan sebagai panduan perencanaan dan pengambilan keputusan di masa depan,
sedangkan anggaran setelah fakta disusun setelah periode anggaran berakhir dan
digunakan untuk menganalisis kinerja yang sebenarnya. Kedua jenis anggaran ini saling
melengkapi dalam siklus perencanaan dan evaluasi perusahaan keuangan.
Sumber BMP EKMA4314 modul 6 hal 6.6

c) Kegunaan anggaran statis dalam penilaian kinerja seorang manajer


Jawab:
Anggaran statistik memiliki beberapa kegunaan dalam penilaian kinerja seorang manajer.
Beberapa kegunaan tersebut meliputi:
1. Mengukur Berdasarkan Kinerja Target:
Stat menetapkan target yang jelas dan spesifik untuk Anggaran setiap departemen atau
manajer. Dalam penilaian kinerja, anggaran ini digunakan sebagai acuan untuk
membandingkan kinerja aktual dengan target yang ditetapkan sebelumnya. Hal ini
membantu dalam mengevaluasi sejauh mana manajer berhasil mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Mengidentifikasi Varians dan Deviasi:
Dalam statistik anggaran, setiap variabel dan komponen biaya diestimasi sebelumnya.
Ketika kinerja aktual tidak sesuai dengan anggaran, akan terjadi varians atau deviasi.
Dalam penilaian kinerja, varian ini menjadi dasar untuk menganalisis penyebab
ketidaksesuaian dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau pengendalian
yang lebih baik.
3. Mendorong Penghematan dan Efisiensi:
Anggaran statis mencerminkan estimasi biaya yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
penilaian kinerja, manajer dapat menilai berdasarkan kemampuan mereka untuk
mengendalikan biaya dan mencapai efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Dengan
demikian, anggaran statis dapat mendorong manajer untuk mencari cara mengurangi
biaya, meningkatkan produktivitas, dan mencapai hasil yang lebih baik.
4. Meningkatkan Perencanaan dan Pengawasan:
Anggaran statis melibatkan perencanaan yang cermat dan pengawasan yang ketat terhadap
sumber daya, biaya, dan hasil. Dalam penilaian kinerja, anggaran statis berfungsi sebagai
alat untuk menilai sejauh mana manajer telah berhasil merencanakan dan mengawasi
kegiatan operasional. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
manajerial, serta memberikan dasar untuk perbaikan dan pengembangan.
5. Membantu Pengambilan Keputusan:
Dalam penilaian kinerja, statistik anggaran dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan membandingkan kinerja aktual dengan
target yang telah ditetapkan, manajer dapat menilai keberhasilan dan kegagalan langkah-
langkah yang telah diambil. Ini membantu dalam memperbaiki strategi, mengalokasikan
sumber daya dengan lebih baik, dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
Dengan menggunakan statistik anggaran dalam penilaian kinerja, manajer dapat
memantau, mengukur, dan mengelola kinerja mereka secara efektif. Hal ini membantu
dalam mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, mengoptimalkan penggunaan sumber
daya, dan mencapai tujuan perusahaan dengan lebih baik.

Sumber BMP EKMA4314 modul 6


2. berdasarkan data di atas buatlah :

a. Jawab:

A. Anggaran Penjualan
Diket:
Rencana penjualan 60.000xRp.200 =Rp.12.000.000
Keterangan Jumlah
Produk 60.000 x Rp.200 12.000.000

Keterangan

1. Penjualan tunai 70% x Rp 12.000.000 = Rp 8.400.000/ penerimaan kas


2. Piutang dagang 30% x Rp 12.000.000 = Rp 3.600.000

B. Anggaran produksi
Diket penjulan unit = 60.000
Persediaan akhir = 25.000
Persediaan awal = 20.000
Keterangan Produk
Penjualan 60.000
Ditambah 25.000

Persediaan akhir
Total 85.000
Dikurangi 20.000

Persediaan awal
Unit yang diproduksi 65.000

C. Anggaran pembelian bahan baku


Pertama kita menghitung terlebih dahulu anggraran pengunaan bahan baku

Anggaran pembelian bahan baku

Keterangan Bahan A Bahan B


Unit yang akan diproduksi 65.000 65.000
Bahan baku langsung per unit 4 2
Kebutuhan produksi 260.000 130.00
Persediaan akhir yang diinginkan 36.000 32.000
Total yang dibutuhkan 296.000 162.000
Dikurangi : persediaan awal 32.000 29.000
Bahan baku yang akan dibeli 264.000 133.000
Biaya per unit 12 5
Total biaya yang akan dibeli Rp.3.168.000 665.000

D. Anggaran tenaga kerja


untuk membuat satu unit produk membutuhkan waktu 2 jam dengan tarif Rp12,-. Maka
anggaran tenaga kerja sebagai berikut:
Unit yang akan diproduksi 65.000
Jam TK per unit 2
Total jam yang dibutuhkan 130.000
Biaya per jam Rp.12
Total biaya tenaga kerja langsung Rp.1.560.000

Anda mungkin juga menyukai