TMK 2 Akuntansi Manajemen
TMK 2 Akuntansi Manajemen
JAWABAN:
NO 1
No 2
1. Data perhitungan laba operasi tunai dan penyusutan
a. BEP Unit = Biaya Tetap : (Penjualan per Unit - Biaya Variabel per Unit)
= Rp. 5.000 / (Rp. 100 - Rp. 50)
= Rp. 5.000 / Rp.50
= 100 unit
BEP Rupiah = Penjualan per Unit x BEP unit
= Rp.100 x 100 unit
= Rp. 10.000
b. Margin of Safety (unit) = Proyeksi Unit Terjual - BEP unit
= 100 – 100
= 0 unit
Margin of Safety (rupiah) = Proyeksi Penjualan - BEP rupiah
= Rp. 150.000 - Rp. 10.000
= Rp. 140.000
MoS dari Penjualan Direncanakan = (Rp. 150.000 - Rp. 10.000) : Rp. 150.000) x 100%
= (Rp. 140.000: Rp. 150.000) x 100%
= 0.93 x 100%
= 93%
c. Shut Down Point = Biaya Tetap : Rasio Margin Kontribusi
= Rp. 80 : 40%
= Rp. 200
d. Tingkat Leverage Operasi = Rasio Margin Kontribusi : Rasio Laba Operasi
= 40% : 20%
= 2x
e. Artian
Untuk mendapatkan titik impas, perusahaan harus menjual minimal 40 unit dengan
total pendapatan Rp200 dan total laba Rp 0. Titik impas ini dihitung agar
perusahaan tidak mengalami kerugian, tetapi jika perusahaan hanya menjual 40
unit, maka perusahaan tidak akan memperoleh laba.
Penjualan pada perusahaan tersebut tidak boleh turun melebihi 60% dari tingkat
penjualan yang direncanakan, dengan demikian batas maksimum penurunan
penjualan perusahaan adalah sebesar Rp. 300 dan batas keamanan proyeksi produk
terjual adalah sebesar 60 unit.
Shutdown point adalah titik terendah pada kurva biaya variabel rata-rata (average
variable cost). Ketika total pendapatan perusahaan dibawah Rp200, maka
perusahaan tidak akan cukup untuk menutupi biaya variabel dan perusahaan akan
menutup bisnisnya dan menanggung kerugian setara dengan biaya tetapnya.
Leverage operasi perusahaan adalah 2, hal ini dimaksudkan dengan pertumbuhan
pendapatan operasional bertumbuh 2x dibandingkan penjualan
SUMBER :