Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI MANAJEMEN

“PENGANGGARAN”

DOSEN : ANAK AGUNG NGURAH MAYUN NARINDRA,SE,M.Si

OLEH :

D6 AKUNTANSI/SEMESTER 4

ANGGOTA KELOMPOK :

1. KADEK FITRIANI (1833121020)


2. NI WAYAN EGITA MELISTYANI (1833121171)
3. SITI SUSILAYANTI NINDI (1833121225)
4. NI KADEK AYU PADMASARI (1833121226)
5. KADEK HOKY PURNAMA SHANTI (1833121257)
6. NI PUTU APRIYANTI (1833121379)

UNIVERSITAS WARMADEWA

FAKULTAS EKONOMI

TAHUN AJARAN 2019/2020


Anggaran (Budget) adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif
aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan). Anggaran
mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan
organisasi selama periode yang dianggarkan.Anggaran memaparkan bagaimana sumber daya
diharapkan akan diperoleh dan digunakan selama periode waktu tertentu.
Penganggaran (Budgeting) adalah proses penyusunan anggaran. Proses Penganggaran
yang dilaksanakan untuk menyusun sebuah induk anggaran adalah vital bagi pengelolaan
bisnis yang efektif dan efisien.Informasi anggaran dimanfaatkan di seluruh proses
manajemen bisnis kendatipun aplikasi anggaran adalah dalam fungsi perencanaan dan
pengendalian.
A. Tujuan dan Manfaat Penganggaran
Tujuan Penganggaran
Adapun Tujuan Penyusunan Anggaran adalah :
a. Untuk memprediksi transaksi dan kejadian financial dan nonfinansial di masa yang
akan dating.
b. Untuk mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
c. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa
menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai
manajemen.
d. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga
anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
e. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok
dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
f. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka
memaksimalkan sumber daya.
Manfaat Penganggaran
Manfaat dari anggaran dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
b. Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan pegawai.
c. Dapat memotivasi karyawan karena ada tujuan/sasaran yang akan dicapai.
d. Menimbulkan rasa tanggung jawab pegawai.
e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
f. Sumber daya yang dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
B. Sistem Penganggaran Untuk Aktivitas Bisnis
Ada empat ancangan dasar terhadap anggaran,antara lain :

1. Anggaran Inkremental
Penganggaran Inkremental (incremental budgeting) adalah metode anggaran yang
hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya.Kategori
sumber daya meliputi hal-hal seperti gaji, keperluan kantor,perjalanan,konsultasi dan
penyusutan.Dalam penganggaran incremental, anggaran tahun sebelumnya berfungsi sebagai
sebuah basis bagi penganggaran sumber daya incremental. Oleh karena itu, analisis hanya
mencermati keputusan yang mempengaruhi sebuah perubahan komitmen sumber daya dalam
tahun anggaran.
Dalam pendekatan incremental, kepala departemen sering berusaha menghabiskan
semua jatah anggaran, sehingga tidak ada anggaran yang tersisa pada akhir tahun anggaran.
Tindakan semacam itu dilakukan dalam rangka mempertahankan tingkat anggaran sekarang
dan memungkinkan kepala unit anggaran meminta tambahan dana untuk tahun anggaran
berikutnya.Keunggulan utama pendekatan ini adalah penyederhanaan proses penganggaran
dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai pos anggaran. Kelemahannya adalah
bahwa pemborosan dan inefisiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah
terdeteksi.
2. Anggaran Berbasis Nol
Dalam Penganggaran Berbasis Nol (zero-based-budgeting), semua jajaran manajemen
bertolak dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai
aktivitas-aktivitas tahun anggaran.Para manajer harus mempertahankan tingkat anggaran
pada setiap awal tahun. Dengan demikian, tidak sebagaimana halnya anggaran inkremental,
pendekatan anggaran berbasis nol mengharuskan keputusan anggaran pada masa silam untuk
dievaluasi ulang setiap tahunnya.Kegiatan-kegiatan yang ada dianalisis, dan kesinambungan
kegiatan atau operasi tertentu berlandaskan pada kebutuhan atau manfaatnya bagi organisasi.
3. Anggaran Statik
Penganggaran statik (static budgeting) merupakan pendekatan yang diterapkan oleh
banyak perusahaan jasa dan pada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian
pembelian,bagian akuntansi,dan bagian hukum.Anggaran statik ialah anggaran yang bersifat
tetap begitu anggaran disusun.Penganggaran statik biasanya bermula dari sebuah analisis
setiap sumber daya dalam anggaran.Manajer pusat pertanggungjawaban mengevaluasi
kebutuhan untuk tahun anggaran yang akan datang, menurut setiap sumber daya.
4. Anggaran Fleksibel
Untuk tujuan kendali dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih bermanfaat
karena anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas saja.Anggaran Fleksibel
(flexible budgeting) adalah penganggaran yang mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah
rupiah yang dianggarkan. Dengan demikian perubahan yang mungkin terjadi dalam tingkat
aktivitas dapat dimasukkan ke dalam sistem anggaran dengan menerapkan anggaran
fleksibel. Anggaran fleksibel sebenarnya merupakan serangkaian anggaran untuk bermacam-
macam tingkat aktivitas. Anggaran semacam ini terutama bermanfaat dalam menaksir dan
mengendalikan biaya pabrikasi dan beban operasi.Selain itu, anggaran fleksibel dapat
menyediakan informasi selisih anggaran sesudah menyesuaikannya dengan perubahan
volume aktivitas.Anggaran fleksibel mempunyai tiga kegunaan, antara lain :
 Anggaran fleksibel dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data
taksiran tingkat aktivitas
 Anggaran fleksibel dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa
seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual
 Anggaran fleksibel dapat menolong manajemen dalam menghadapi ketidakpastian
dengan memampukan mereka melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.

C. Penyusunan Master Budget


Induk anggaran (master budgeting) ialah sebuah anggaran komprehensif yang
menyajikan semua rencana bisnis bagi seluru perusahaan untuk suatu periode yang mencakup
satu tahun atau kurang. Induk anggaran :
 Mengakui relasi di antara aktivitas departemen-departemen yang berinteraksi didalam
perusahaan
 Merangkum anggaran dari masing-masing departemen
 Mengintegrasikan masing-masing anggaran ke dalam gabungan yang harmonis bagi
perusahaan secara keseluruhan
Induk anggaran terdiri atas dua komponen,yaitu: (1) Anggaran Operasi dan (2) Anggaran
Keuanagan.
1. Anggaran Operasi
Anggaran operasi (operation budget) merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya
yang dibutuhkan untuk mencapai laba usaha yang memuaskan.Anggaran operasi menjelaskan
tentang aktivitas yang mengalirkan laba bagi perusahaan : penjualan, produksi, dan
persediaan barang jadi. Hasil akhir anggaran operasi adalah laporan penghasilan usaha
dianggarkan.Adapun macam-macam anggaran operasi, antara lain :
a. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan suatu penentuan jumlah unit penjualan yang
diperkirakan akan dijual di dalam suatu perusahaan untuk periode yang akan datang. Pada
umumnya anggaran penjualan ini akan menyebutkan jumlah unit yang dijual serta harga jual
per unit produk tersebut untuk masing-masing daerah penjualan yang ada. Dengan demikian,
maka dari anggaran penjualan yang disusun tersebut akan dapat diketahui proyeksi
penerimaan pendapatan perusahaan dari penjualan produk serta jumlah unit untuk masing-
masing jenis produk yang dijual.
Untuk menyusun anggaran penjualan ini perlu disusun peramalah penjualan
perusahaan dengan mempergunakan model yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi dari
penjualan produk perusahaan. Beberapa model yang dapat dipergunakan untuk mengadakan
penyusunan anggaran penjualan produk perusahaan ini antara lain model tren pangkat
tunggal, tren pangkat dua, regresi, dan lain-lain.
b. Anggaran Produksi
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar rencana penjualan
untuk masing-masing produk. Rencana penjualan ini dapat dilihat dalam anggaran penjualan.
Berdasarkan rencana penjualan yang telah tersusun tersebut serta dengan mempertimbangkan
perubahan persediaan produk akhir yang ada , maka anggaran produksi akan dapat disusun.
Di dalam menyusun anggaran produksi bulanan, maka akan dikenal penerapan dari pola
produksi yang ada di dalam perusahaan. Di dalam pemilihan pola produksi untuk perusahaan,
maka manajemen selayaknya mempertimbangkan berbagai macam faktor yang berhubungan
dengan biaya –biaya yang harus menjadi tanggungan perusahaan apabila perusahaan tersebut
memilih salah satu dari pola produksi tersebut. Sebagaimana diketahui, pola produksi ada tiga
macam :
 Pola produksi konstan
Merupakan pola produksi di mana jumlah produksi dari bulan ke bulan adalah sama atau
relatif sama, walaupun terdapat perubahan penjualan produk perusahaan dari satu bulan
dengan bulan yang lain.
 Pola produksi bergelombang
Merupakan pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan mengalami perubahan
sesuai dengan perubahan penjualan, sedangkan jumlah persediaan barang jadi adalah stabil
atau tetap.
 Pola produksi moderat
Merupakan suatu pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan selalu mengalami
perubahan, namun perubahan ini tidak akan sebesar perubahan penjualan produk yang ada.
Perubahan penjualan produk akan diserap secara bersama-sama di dalam perubahan jumlah
produksi dan persediaan barang jadi. Manajemen perusahaan akan berusaha untuk
mengadakan pemilihan pola produksi yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi dari
perusahaan tersebut.
c. Anggaran Bahan Baku Langsung
Apabila anggaran produksi telah disusun, maka anggaran bahan baku telah dapat
disusun pula. Taksiran penggunaan bahan baku bertautan langsung dengan kebutuhan
produksi, namun pembelian bahan baku tergantung pada takfiran penggunaan bahan baku
amupun persediaan bahan baku.Pembelian bahan baku direncanakan dalam kaitannya dengan
persediaan.Perusahaan biasanya mencari posisi kompromi antara biaya pembelian dan biaya
penyimpanan persediaan.
Persediaan harus direncanakan, sehingga fluktuasi persediaan berada dalam batas atas
dan bawah yang ditetapkan.Batasan ini ditetapkan untuk setiap jenis persediaan bahan baku
dengan menaksir seberapa banyak yang dibutuhkan selama satu periode pengadaan
persediaan.Bahan baku yang mencukupi sepatutnya tersedia untuk memenuhi kebutuhan
produksi dan menyediakan persediaan akhir yang dikehendaki untuk tahun anggaran.
d. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada anggaran
produksi. Tujuan utama anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) adalah untuk
mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi,
namun tidak menyebabkan waktu menganggur yang memakan biaya.Krbutuhan tenaga kerja
langsung mesti dihitung, sehingga perusahaan mengetahui apakah tersedia waktu kerja yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan produksi.Dengan mengetahui sebelmunya apa yang
dibutuhkan menyangkut waktu kerja sepanjang waktu tahun anggaran, perusahaan dapat
merumuskan rencana untuk menyesuaikan tenaga kerja manakal dituntut oleh
situasi.Perusahaan yang mengabaikan anggaran ini menanggung resiko kekurangan tenaga
kerja atau harus merekrut atau merumahkan karyawannya pada masa suram bisnis. Kebijakan
tenaga kerja yang tidak menentu akan menimbulkan ketidakamanan dan inefisiensi tenaga
kerja.
e. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Overhead Pabrik (manufacturing overhead budget) merupakan skedul rinci
taksiran biaya pabrikasi,selain biaya bahan baku langung dan biaya tenaga kerja langsung
yang harus dikeluarkan untuk memenuhi ekspektasi produksi di masa yang akan datang.
Biaya overhead pabrik terdiri dari seluruh biaya yang terjadi di dalam pabrik kecuali biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.Biaya overhad harus dipilah-pilah berdasarkan
perilaku biayanya untuk tujuan penyusunan anggaran dan dibuat tarif overhead yang
ditentukan dimuka. Tarif overhead itu dipakai untuk membebankan overhead pabrikasi ke
unit-unit produk selama periode anggaran. Anggaran overhead pabrikasi mempunyai dua
tujuan, yaitu :
 Mengintegrasikan anggaran biaya overhead pabrikasi yang disusun oleh manajer
produksi dan departemen jasa
 Menghitung tarif overhead pabrikasi untuk periode akuntansi yang akan datang

Anggaran overhead pabrikasi mempunyai dua tujuan penting : 1) Memberikan informasi


kepada manajer sebagai suatu dasar untuk mengendalikan biaya dan mengevaluasi kinerja
menajer yang bertanggung jawab atas biaya tersebut, 2) anggaran ini dipakai dalam
penentuan biaya pokok produk.
f. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Setelah anggaran penjualan hingga anggaran overhead pabrikasi, kini tersedia data untuk
menghitung biaya pokok barang jadi.Komputasi ini diperlukan karena dua sebab, yaitu :
 Untuk mengetahui seberapa banyak yang akan dibebankan ke biaya pokok penjualan
pada laporan penghasilan usaha dianggarkan.
 Untuk mengetahui berapa besar yang akan dilaporkan pada neraca untuk pos barang
yang belum terjual.
g. Anggaran Biaya Non Produksi
Anggaran Biaya non produksi merupakan sruktur terinci yang tidak termasuk dalam
biaya-biaya produksi,seperti beban penjualan dan administratif yang berisi daftar prediksi
beban-beban yang akan dikeluarkan dalam periode anggaran. Beban penjualan ialah beban-
beban promosi, penjualan dan pengiriman produk kepada pelanggan.Beban tersebut meliputi
beragam unsur yang dapat dibagi kedalam beban variabel dan beban tetap. Beban penjualan
variabel meliputi komisi penjualan dan beban pengiriman.Sedangkan beban penjualan tetap
meliputi gaji, periklanan, sewa dan penyusutan. Beban administratif adalah beban yang
berkaitan dengan aktivitas-aktivitas seperti pemberian arahan umum bagi perusahaan dan
penyediaan jasa bagi personalia. Meskipun sebagian besar beban administratif berperilaku
tetap, beberapa unsur seperti beban keperluan kantor dan beban telepon berperilaku variabel.
Selain itu biaya non produksi ini hanya sebagai penunjang kegiatan produksi sehingga tidak
akan mempengaruhi penjualan yang sudah dianggarkan dan kebutuhan persediaan.

2. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan (financial budget) menyajikan ekspektasi arus kas dan posisi
keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus kas masuk dan arus kas
keluar yang direncanakan muncul dalam anggaran kas. Posisi keuangan yang diharapkan
pada akhir periode anggaran siungkapkan dalam neraca dianggarkan. Anggaran keuangan,
antara lain :
a. Anggaran Kas
Kas merupakan salah satu aspek paling penting dalam siklus operasi perusahaan.
Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi Anggaran Kas (cash budget) ialah sebuah
rencana rinci yang menyajikan bagaimana sumber daya kas akan diperoleh dan digunakan
selama periode waktu tertentu. Sebuah anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan
perusahaan mempunyai kas untuk diinvestasikan dan kapan harus meminjam dana dari
kreditor.Hal itu memungkinkan perusahaan memperoleh bunga maksimal atas kelebihan dana
menghindari biaya yang tidak perlu dari peminjaman dana. Anggaran kas terdiri atas empat
seksi, yaitu:
 Seksi penerima kas
 Seksi pengeluaran kas
 Seksi kelebihan atau kekurangan kas
 Seksi pendanaan
b. Laporan Penghasilan Usaha Dianggarkan
Laporan penghasilan usaha dianggarkan (budgeted income statement) adalah salah
satu skedul kunci dalam proses anggaran. Laporan penghasilan usaha dianggarkan
memaparkan estimasi pendapatan dan beban dari aktivitas-aktivitas yang menghasilkan laba
usaha untuk periode anggaran tertentu.Tujuan laporan penghasilan usaha dianggarkan ialah
untuk mengantisipasi laba usaha setelah pajak. Pada tahap penyusunan anggaran ini,perhatian
manajemen bergeser dari pengambilan keputuan, perencanaan dan pengendalian ke laporan
eksternal kepada para pemegang saham. Setelah disusun, laporan itu merupakan tolak ukur
terhadap kinerja perusahaan berikutnya akan diukur/dibandingkan.
c. Neraca Dianggarkan
Neraca dianggarkan (budgeted balance sheet) memproyeksikan kondisi keuangan
pada akhir periode anggaran. Neraca dianggarkan disusun dengan diawali dari neraca
sekarang dan menyesuaikannya dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya. Neraca
dianggarkan dapat dibandingkan dengan neraca gtahun sebelumnya guna memperlihatkan
bagaimana aktiva dan ekuitas terpengaruh oleh berbagai kegiatan usaha selama tahun
anggaran.
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Baldric, dkk. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

http://rahmawattyy.blogspot.com/2014/05/materi-penganggaran.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai