“PENGANGGARAN”
OLEH :
D6 AKUNTANSI/SEMESTER 4
ANGGOTA KELOMPOK :
UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI
1. Anggaran Inkremental
Penganggaran Inkremental (incremental budgeting) adalah metode anggaran yang
hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya.Kategori
sumber daya meliputi hal-hal seperti gaji, keperluan kantor,perjalanan,konsultasi dan
penyusutan.Dalam penganggaran incremental, anggaran tahun sebelumnya berfungsi sebagai
sebuah basis bagi penganggaran sumber daya incremental. Oleh karena itu, analisis hanya
mencermati keputusan yang mempengaruhi sebuah perubahan komitmen sumber daya dalam
tahun anggaran.
Dalam pendekatan incremental, kepala departemen sering berusaha menghabiskan
semua jatah anggaran, sehingga tidak ada anggaran yang tersisa pada akhir tahun anggaran.
Tindakan semacam itu dilakukan dalam rangka mempertahankan tingkat anggaran sekarang
dan memungkinkan kepala unit anggaran meminta tambahan dana untuk tahun anggaran
berikutnya.Keunggulan utama pendekatan ini adalah penyederhanaan proses penganggaran
dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai pos anggaran. Kelemahannya adalah
bahwa pemborosan dan inefisiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah
terdeteksi.
2. Anggaran Berbasis Nol
Dalam Penganggaran Berbasis Nol (zero-based-budgeting), semua jajaran manajemen
bertolak dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai
aktivitas-aktivitas tahun anggaran.Para manajer harus mempertahankan tingkat anggaran
pada setiap awal tahun. Dengan demikian, tidak sebagaimana halnya anggaran inkremental,
pendekatan anggaran berbasis nol mengharuskan keputusan anggaran pada masa silam untuk
dievaluasi ulang setiap tahunnya.Kegiatan-kegiatan yang ada dianalisis, dan kesinambungan
kegiatan atau operasi tertentu berlandaskan pada kebutuhan atau manfaatnya bagi organisasi.
3. Anggaran Statik
Penganggaran statik (static budgeting) merupakan pendekatan yang diterapkan oleh
banyak perusahaan jasa dan pada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian
pembelian,bagian akuntansi,dan bagian hukum.Anggaran statik ialah anggaran yang bersifat
tetap begitu anggaran disusun.Penganggaran statik biasanya bermula dari sebuah analisis
setiap sumber daya dalam anggaran.Manajer pusat pertanggungjawaban mengevaluasi
kebutuhan untuk tahun anggaran yang akan datang, menurut setiap sumber daya.
4. Anggaran Fleksibel
Untuk tujuan kendali dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih bermanfaat
karena anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas saja.Anggaran Fleksibel
(flexible budgeting) adalah penganggaran yang mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah
rupiah yang dianggarkan. Dengan demikian perubahan yang mungkin terjadi dalam tingkat
aktivitas dapat dimasukkan ke dalam sistem anggaran dengan menerapkan anggaran
fleksibel. Anggaran fleksibel sebenarnya merupakan serangkaian anggaran untuk bermacam-
macam tingkat aktivitas. Anggaran semacam ini terutama bermanfaat dalam menaksir dan
mengendalikan biaya pabrikasi dan beban operasi.Selain itu, anggaran fleksibel dapat
menyediakan informasi selisih anggaran sesudah menyesuaikannya dengan perubahan
volume aktivitas.Anggaran fleksibel mempunyai tiga kegunaan, antara lain :
Anggaran fleksibel dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data
taksiran tingkat aktivitas
Anggaran fleksibel dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa
seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual
Anggaran fleksibel dapat menolong manajemen dalam menghadapi ketidakpastian
dengan memampukan mereka melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.
2. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan (financial budget) menyajikan ekspektasi arus kas dan posisi
keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus kas masuk dan arus kas
keluar yang direncanakan muncul dalam anggaran kas. Posisi keuangan yang diharapkan
pada akhir periode anggaran siungkapkan dalam neraca dianggarkan. Anggaran keuangan,
antara lain :
a. Anggaran Kas
Kas merupakan salah satu aspek paling penting dalam siklus operasi perusahaan.
Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi Anggaran Kas (cash budget) ialah sebuah
rencana rinci yang menyajikan bagaimana sumber daya kas akan diperoleh dan digunakan
selama periode waktu tertentu. Sebuah anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan
perusahaan mempunyai kas untuk diinvestasikan dan kapan harus meminjam dana dari
kreditor.Hal itu memungkinkan perusahaan memperoleh bunga maksimal atas kelebihan dana
menghindari biaya yang tidak perlu dari peminjaman dana. Anggaran kas terdiri atas empat
seksi, yaitu:
Seksi penerima kas
Seksi pengeluaran kas
Seksi kelebihan atau kekurangan kas
Seksi pendanaan
b. Laporan Penghasilan Usaha Dianggarkan
Laporan penghasilan usaha dianggarkan (budgeted income statement) adalah salah
satu skedul kunci dalam proses anggaran. Laporan penghasilan usaha dianggarkan
memaparkan estimasi pendapatan dan beban dari aktivitas-aktivitas yang menghasilkan laba
usaha untuk periode anggaran tertentu.Tujuan laporan penghasilan usaha dianggarkan ialah
untuk mengantisipasi laba usaha setelah pajak. Pada tahap penyusunan anggaran ini,perhatian
manajemen bergeser dari pengambilan keputuan, perencanaan dan pengendalian ke laporan
eksternal kepada para pemegang saham. Setelah disusun, laporan itu merupakan tolak ukur
terhadap kinerja perusahaan berikutnya akan diukur/dibandingkan.
c. Neraca Dianggarkan
Neraca dianggarkan (budgeted balance sheet) memproyeksikan kondisi keuangan
pada akhir periode anggaran. Neraca dianggarkan disusun dengan diawali dari neraca
sekarang dan menyesuaikannya dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya. Neraca
dianggarkan dapat dibandingkan dengan neraca gtahun sebelumnya guna memperlihatkan
bagaimana aktiva dan ekuitas terpengaruh oleh berbagai kegiatan usaha selama tahun
anggaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmawattyy.blogspot.com/2014/05/materi-penganggaran.html?m=1