PIUTANG PRODUKSI
Dosen Pengampu:
I Komang Suryadnya Diputra.,SE., MM
ANGGOTA KELOMPOK 06
I Made Putrayasa (27 / 1902612010397)
Iga Ratih Alamanda Mutiara Dewi (28 / 1902612010398)
I Gusti Ayu Putu Kristiana Putri (31 / 1902612010402)
I Gusti Ngurah Agus Widiastawa (34 / 1902612010407)
Ni Wayan Novi Anggreni (34 / 1902612010409)
Ni Putu Mia Palintini (36 / 1902612010419)
Pengertian Anggaran Modal
Pengertian Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan
untuk produksi. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yang
memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa
periode pada saat yang akan datang.
Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap. Penganggaran
modal (capital budgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai
dengan pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investasi) dimana
jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.
Pentingnya Anggaran Modal
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jngka waktu yang panjang.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di masa
yang akan datang.
3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut, biasanya meliputi jumlah yang besar
dan sulit untuk menjual kembali aktiva tetap yang telah dipakai.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut
akan mengakibatrkan kerugian besar dengan dampak antara lain : biaya depresi
yang berat, beban bunga modal pinjaman, biaya perunit yang meningkat bilamana
kapasitas mesin terlalu besar tetapi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal
Tahap – Tahap Anggaran Modal
Biaya proyek harus ditentukan
Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir
aktiva
Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas)
Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (cost of
capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk
memperkirakan nilai aktiva.
Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya.
Keterangan:
HP = Harga Perolehan
NS = Nilai Sisa/Residu
UE = Umur Ekonomis
Contoh Soal
Diketahui harga perolehan suatu mesin adalah Rp. 32.000.000. Umur ekonomisnya adalah 5 tahun, dan
nilai sisa ditaksir Rp. 8.000.000.
Diminta:
Berapa beban depresiasi setiap tahunnya?
Berapa tarif depresiasi setiap tahunnya?
Jawab:
Beban Penyusutan = (Rp. 32.000.000 – Rp. 8.000.000) : 5 = Rp. 4.800.000
Tarif Penyusutan = Rp. 4.800.000 : (Rp. 32.000.000 – Rp. 8.000.000) x 100% = 20%
Perhitungan Produksi Selama Umur
Ekonomis
2. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Years Digitd Method) adalah metode yang
menghasilkan beban depresiasi yang menurun dalam setiap tahun berikutnya.
Rumus:
Keterangan:
n = Umur Ekonomis
Contoh Soal 1
Sebuah mesin diketahui diperoleh dengan harga Rp. 32.000.000. Umur ekonomis 5
tahun dan nilai residu ditaksir sebesar Rp. 8.000.000.
Diminta:
Hitunglah beban penyusutan dengan menggunakan metode jumlah angka tahun!
Jawab:
Contoh Soal 2
Sebuah kendaraan dibeli pada bulan Juni 2019 dengan harga Rp. 24.000.000. Mulai dioperasikan bulan Juli
2019. Umur ekonomisnya ditaksir 6 tahun. Dan dengan nilai residu sebesar Rp. 3.000.000.
Diminta:
Buatlah jurnal penyesuaian terhadap penyusutan kendaraan tersebut pada 31 Desember 2019 dan 2020!
Jawab:
Penyusutan tahun I
= 6/21 x (Rp. 24.000.000 – Rp. 3.000.000) = Rp. 6.000.000
Penyusutan tahun II = 5/21 x (Rp. 24.000.000 – Rp. 3.000.000)
= Rp. 5.000.000
Tahun 2019 (Juni s/d Desember = (6 bulan))
= 6/12 x Rp. 6.000.000 = Rp. 3.000.000
Total tahun 2019 = Rp. 3.000.000
Tahun 2020 (Jan s/d Juli) = 6/12 x Rp. 6.000.000 = Rp. 3.000.000
Tahun 2020 (Jun s/d Des) = 6/12 x Rp. 5.000.000 = Rp. 2.500.000
Total tahun 2020 = Rp. 5.500.000
Perhitungan Produksi Selama Umur
Ekonomis
3. Metode Saldo Menurun Ganda / Tarif Tetap atas Nilai Buku (Double Dechining Balance
Method) adalah metode yang menghasilkan depresiasi periodik yang menurun selama estimasi umur
ekonomi aktiva.
Rumus:
Contoh Soal
Contoh Soal:
Diketahui harga perolehan sebuah mesin adalah Rp. 32.000.000. Umur ekonomisnya ditaksir 5 tahun.
Tarif penyusutannya dengan menggunakan metode garis lurus adalah 20%/th dari jumlah yang disusutkan.
Ditanya:
Tentukanlah besar depresiasi periodik dengan menggunakan metode saldo menurun ganda!
Jawab:
Perhitungan Produksi Selama Umur
Ekonomis
4. Metode Hasil Produksi / Unit Produksi (Productive Outout Method)
Adalah metode yang berdasarkan pada anggapan bahwa aktiva yang didapatkan diharapkan bisa
memberikan jasa dalam bentuk unit produksi tertentu.
Rumus:
Contoh Soal
Contoh Soal:
Sebuah mesin diketahui harga perolehannya sebesar Rp.23.000.000 dengan nilai residu ditaksir
Rp.3.000.000.
Taksiran produksi selama umur ekonomis sebesar 4.000.000 unit produksi. Selama tahun 2019 produksi
yang dihasilkan 600.000 unit dan tahun 2020 sebesar 800.000 unit.
Diminta:
Hitunglah beban depresiasi pada tahun 2019 dan 2020!
Jawab:
Tarif penyusutan per unit (setahun) = (Rp.23.000.000 – Rp.3.000.000) : Rp.4.000.000 = Rp.5
Beban depresiasi = th 2019 = 600.000 x Rp.5 = Rp.3.000.000
th 2020 = 800.000 x Rp.5 = Rp.4.000.000
Perhitungan Produksi Selama Umur
Ekonomis
5. Metode Jam Kerja (Service House Method) metode yang berdasarkan pada anggapan bahwa
aktiva akan lebih cepat rusak jika dipakai sepenuhnya daripada dengan penggunaan yang tidak
sepenuhnya.
Rumus :
Contoh Soal
Contoh Soal:
Diketahui sebuah mesin dengan harga perolehan Rp.23.000.000. Nilai sisa ditaksir Rp.3.000.000.
Taksiran jam kerja selama umur ekonomis 10.000 jam. Selama tahun 2019 mesin tersebut dipakai
selama 1.800 jam.
Ditanya:
Berapa besar beban depresiasi pada tahun 2019?
Jawab:
1. Manajemen perusahaan akan memperoleh gambaran yang lebih jelas apabila terdapat
perubahan tingkat kegiatan yang dilaksanakan di dalam perusahaan. Meskipun tingkat
kegiatan yang akan dilakukan dalam perusahaan ini telah direncanakan dengan baik, namun
kemungkinan terdapatnya perubahan pelaksanaan dari tingkat.kegiatan ini tetap ada.
2. Penyusunan anggaran perusahaan, khususnya yang menyangkut biaya tidak langsung akan
lebih mudah dilakukan. Sebagaimana diketahui di dalam biaya tidak langsung ini pada
umumnya akan terkandung biaya semi variabel.
3. Pengawasan penggunaan dana akan menjadi lebih mudah apabila perusahaan mempunyai
anggaran variabel. Hal ini disebabkan oleh karena adanya anggaran variabel ini, manajemen
perusahaan akan dapat mengetahui seberapa besarnya dana yang diperlukan untuk setiap
tingkat kegiatan.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam penyusunan anggaran variabel:
1. Penentuan Satuan kegiatan
Tingkat kegiatan dalam suatu perusahaan harus dinyatakan dalam satuan kegiatan
(activity base), misalnya : - Jam mesin langsung (direct machine hour/ DMH) - Jam Kerja
Langsung (direct labor hour/ DLH) - Jam Reparasi Langsung (direct Repair Hour/ DRH) -
Kilo Watt per Jam (Kilo Watt per hour)