Oleh :
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................3
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah LAB AKUNTANSI KEUANGAN
MENENGAH
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini . Dan tidak pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah LAB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dapat
diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah
ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum akuntansi men.akup kegiatan pendapatan dimulai dari transaksidi.atat untuk
pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan keuangan, Sehingga dapat dikatakan bahwa
akuntansi sangatlah penting dalam kegiatan sehari hari terutama bagi operasi perusahaan dalam
satu periode, Di dalam akuntansi kita telah mengenal proses penyusunan laporan keuangan yang
mana terdapat nama1nama akun dan nomor1nomor akun yang sesuai dengan ketentuan
perusahaan.
Didalam laporan keuangan terdapat neraca yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap,
kewajiban dan modal, Dan yang akan dibahas kali ini adalah aktiva tetap, yaitu berbagai jenis
aktiva dapat digunakan lebih dari satu periode untuk operasi perusahaan. Aktiva tetap terdiri dari
aktiva tetap terwujud dan tidak terwujud. Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui serta
memahami secara rinci tentang aktiva tetap baik aktiva tetap terwujud maupun tidak terwujud.
Dengan cara demikian kita mampu mengaplikasikan apa saja yang terdapat di dalam aktiva tetap
sebuah perusahaan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Aktiva ialah kekayaan perusahaan yang terwujud dan tidak terwujud, serta pengeluaran
yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan
datang.
Aktiva tetap ialah aktiva tetap terwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis jangka
panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang perusahaan dalam
mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas
penjualan tersebut. Dari devinisi tersebut sifat sifat tetap terwujud digunakan dalam operasional
perusahaan, tidak untuk diperdagangkan, umur ekonomi lebih dari satu tahun yang sifatnya
relatif tetap atau permanen dan terewujud fisik artinya dapat dilihat dan dirasakan dengan panca
indera.
Suatu aktiva dapat dikatakan termasuk dalam aktiva tetap apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut:
b. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan bukan untuk dijual kembali atau investasi
d. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan
e. Mempunyai nilai yang .ukup material artinya nilai atau harga aktiva tersebut cukup tinggi
Dalam penyusutan aktiva tetap dengan metode satuan hasil produksi, beban penyusutan
ditetapkan berdasarkan jumlah output yang dihasilkan oleh sebuah aktiva pada periode berjalan.
Dengan kata lain, beban penyusutan dihitung berdasrarkan satuan hasil produksi, sehingga
beban penyusutan tiap periode akan berfluktuasi mengikuti jumlah produksi yang dihasilkan.
Metode satuan hasil produksi mengalokasikan biaya penyusutan berdasar atas proporsi pemakaian
aset tetap yang sebenarnya.Metode ini menggunakan hasil produksi sebagai dasar acuan dalam
mengalokasi beban penyusutan aktiva untuk setiap periode akuntansi.
Beban penyusutan dalam metode satuan hasil produksi diperlakukan sebagai beban variable sesuai
dengan unit output yang dihasilkan aset tetap tiap periode.Jadi metode ini masuk kategori
depresiasi berdasarkan faktor penggunaan.
Metode ini memandang beban penyusutan sejalan dengan tingkat pemakaiannya. Idealnya, metode
satuan hasil produksi diterapkan pada jenis aset tetap mesin produksi.
# Analogi
Supaya lebih mudah memahaminya. Misalnya terdapat 2 buah printer. Printer A sering digunakan
dan printer B jarang digunakan.
Setiap hari, mesin printer A mencetak hingga 10.000 lembar. Sedangkan printer B hanya mencetak
5000 lembar saja.
Pertanyaannya. Printer yang mana yang lebih cepat penyusutannya? Yang lebih cepat
kerusakannya? Yang lebih sering maintenancenya?
Karena penggunaan terus menerus, printer akan mengalami penurunan performa. Jadi,
kemungkinan setiap tahun printer tersebut tidak mampu memproduksi cetakan yang sama
kuantitasnya. Dan penyusutan printer tersebut juga tidak sama besarnya.
• Nilai aset tetap menurun karena penggunaan, bukan karena faktor waktu
• Kerusakan serta ke-aus-an fisik aset adalah faktor penting, sedangkan tingkat Ke-usang-an
bukan hal penting,
• Biaya maintenance dan perbaikan sifatnya proporsional terhadap penggunaan,
• Tingkat efesiensi operasi sifatnya proporsional terhadap pemakaian aset, contohnya bahan
bakar yang jumlahnya berfluktuasi.
• Pendapatan sifatnya proporsional terhadap penggunaan aset tetap
Metode hasil produksi merupakan metode penyusutan yang mengalokasikan beban penyusutan ke
beberapa periode berdasarkan pada satuan unit yang diperoleh dari penggunaan aset tetap.
Umur ekonomis aset tetap dinyatakan dalam satuan unit produksi, bukan berdasarkan tahun.
PT Foraz pada bulan januari 2014 membeli Sebuah mesin pabrik dengan harga perolehannya
senilai Rp 125.000.000,00,- dan diprediksi memiliki masa manfaat hingga 5 tahun kedepan dengan
nilai sisa/residu sebesar Rp 5.000.000,00,-
Diperkirakan mesin tersebut bisa berproduksi dan menghasilkan jumlah unit sebagai berikut:
Total=60.000 unit
Tarif penyusutan sudah kita ketahui, kita bisa susun tabel penyusutan pertahunnya:
Saat pencatatan jurnalnya, sama saja dengan metode metode sebelumnya
PENUTUP
KESIMPULAN
Aktiva tetap ialah aktiva tetap terwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis jangka
panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang perusahaan dalam
mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas
penjualan tersebut. Dari devinisi tersebut sifat sifat tetap terwujud digunakan dalam operasional
perusahaan, tidak untuk diperdagangkan, umur ekonomi lebih dari satu tahun yang sifatnya relatif
tetap atau permanen dan terewujud fisik artinya dapat dilihat dan dirasakan dengan panca indera.
Dalam penyusutan aktiva tetap dengan metode satuan hasil produksi, beban penyusutan
ditetapkan berdasarkan jumlah output yang dihasilkan oleh sebuah aktiva pada periode berjalan.
Dengan kata lain, beban penyusutan dihitung berdasrarkan satuan hasil produksi, sehingga
beban penyusutan tiap periode akan berfluktuasi mengikuti jumlah produksi yang
dihasilkan.Metode satuan hasil produksi mengalokasikan biaya penyusutan berdasar atas proporsi
pemakaian aset tetap yang sebenarnya.Metode ini menggunakan hasil produksi sebagai dasar
acuan dalam mengalokasi beban penyusutan aktiva untuk setiap periode akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
https://fungsimanajement.blogspot.com/2014/11/penyusutan-metode-satuan-hasil-produksi.html
http://repository.potensi-utama.ac.id ›