Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ASPEK KEPRILAKUAN DALAM PELAPORAN KEUANGAN

Dosen Pengampu : Andi Irfan, S.E, M.Sc.


Mata Kuliah : Akuntansi Keprilakuan

Oleh :

SURYA INDRA KUSUMA (02070417658)


YORI FERNANDA (02070417279)

JURUSAN DIII AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Keprilakuan

Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan
dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan saran
demi kesempurnaan makalah ini . Dan tidak pula penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dosen mata kuliah Akuntansi Keprilakuan

Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis
dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, 22 April 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada
orang lain tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kitamenjalankan hidup kita,
bagaimana kita mengerjakan pekerjaan kita, bagaimana keadaan dariorang dan benda
untuk mana kita bertanggung jawab, dan seterusnya. Hal-hal ini padaumumnya disebut
sebagai “persyaratan” pelaporan, meskipun beberapa diantaranya mungkintidak dapat
dipaksakan.Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang
memilikiimplikasi keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan
informasimengonsumsi sumber daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara
sukarela kecuali pelapor yakin bahwa hal ini akan mempengaruhi sipenerima untuk
berperilaku sebagaimanayang diinginkan oleh pelapor.Informasi yang dilaporkan adalah
bagian yang penting dari proses pengelolaan dan pengendalian organisasi. Tanpa
informasi, manajer, kreditor, dan pemilik tidak dapatmengatakan apakah segala sesuatu
berjalan sesuai dengan rencana atau apakah tindakankorektif diperlukan. Persyaratan
pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh beraneka ragamorang dan organisasi dengan
cara yang beraneka rupa.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Syarat – Syarat Pelaporan


Kegagalan dalam organisasi banyak disebabkan oleh kurang tertatanya komunikasiyang
dilakukan para pelaku dalam organisasi tersebut. Komunikasi yang tidak efektif adalahakar
utama permasalahan dalam organisasi. Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk
melaporkan informasi kepada orang lain tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana
kitamenjalankan hidup kita, bagaimana kita mengerjakan pekerjaan kita, bagaimana keadaan
dariorang dan benda untuk mana kita bertanggung jawab, dan seterusnya. Hal-hal ini
padaumumnya disebut sebagai “persyaratan” pelaporan, meskipun beberapa diantaranya
mungkintidak dapat dipaksakan.Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi atas
informasi yang memilikiimplikasi keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan
pelaporan informasimengonsumsi sumber daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara
sukarela kecuali pelapor yakin bahwa hal ini akan mempengaruhi sipenerima untuk
berperilaku sebagaimanayang diinginkan oleh pelapor.Informasi yang dilaporkan adalah
bagian yang penting dari proses pengelolaan dan pengendalian organisasi. Tanpa informasi,
manajer, kreditor, dan pemilik tidak dapatmengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai
dengan rencana atau apakah tindakankorektif diperlukan. Persyaratan pelaporan dikenakan
dan dipaksakan oleh beraneka ragamorang dan organisasi dengan cara yang beraneka rupa.

B. Bagaimana Pelaporan Keuangan Mempengaruhi Keperilakuan


Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara.Bentuk
lain dari pengukuran yang digunakan dalam organisasi, seperti audit dan
pengamatanlangsung, juga memiliki banyak dampak yang sama terhadap persyaratan
pelaporan, selaindampak spesifiknya sendiri.
1. Antisipasi Penggunaan Informasi
Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama dengan
informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi
terhadapinformasi yang dilaporkan. Karena orang pada umumnya bereaksi dengan cara-
cara yangmereka yakin akan mengarah pada hasil yang mereka inginkan, pengirim
informasi tersebut. mencoba untuk menyimpulkan bagaimana penerima informasi akan
menggunakan dan bereaksi terhadap informasi yang disediakan.Dalam konteks
manajemen, pengirim seringkali dianggap bertanggung jawab untuk mengendalikan hal-
hal yang juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain yang tidak dapatdikendalikan oleh
sipengirim.
2. Prediksin si Pengirim Mengenai Penggunaan si Pemakai
Kadang kala, seseorang merasa pasti mengenai bagaimana penerima
akanmenggunakan informasi, sementara pada waktu-waktu lain seseorang tidak merasa
mengenai bagaimana informasi tersebut digunakan. Jika setiap orang selalu jelas dan
jujur mengenai bagaimana mereka akan menggunakan informasi yang dilaporkan, maka
akan terdapat lebihsedikit masalah, tetapi masi tetap ada kemungkinan bahwa informasi
tersebut akan kemudian digunakan dalam cara-cara yang tidak dimaksudkan ketika
pertama kali informasi tersebutdiminta.Dalam kasus-kasus lain adalah jelas dari respon
penerima, atau kurangnya respon penerima, bahwa mereka tidak menggunakan informasi
yang dilaporkan seperti yang mereka katakan.
3. Insentif atau Sanksi
Kekuatan dan sifat dari kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu
yang penting mengenai seberapa besar kemungkinan bahwa sipengirim akan mengubah
perilakunya. Semakin besar potensi yang ada bagi sipenerima, untuk memberikan
penghargaan atau sanksi kepada sipengirim, semakin hati-hati sipengirim akan bertindak
dalam memastikan bahwa informasi yang dilaporkan dapat diterima oleh si penerima.
4. Penentuan Waktu
Waktu adalah faktor penting dalam menetukan apakah persyaratan pelaporan
akanmenyebabkan perubahan dalam perilakupengirim atau tidak. Supaya persyaratan
pelaporandapat menyebabkan pengirim mengubah perilakunya, ia harus mengetahui
persyaratan pelaporan tersebut sebelum ia bertindak. Jika persyaratan pelaporan hanya
terjadi setelah pengirim telah bertindak, maka tidak ada peluang untuk mengubah
perilaku masa lalu.Tetapi, kebanyakan persyaratan pelaporan bersifat repetitive dalam
konteks manajemen,sehingga bahkan jika persyaratan pelaporan yang pertama dikenakan
setelah perilaku yangdilaporkan terjadi, pelapor akan mengetahui didepan bahwa laporan
berikutnya harus di buat.
5. Strategi Respon Iterative
Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling murah
adalahuntuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku tersebut, dan
menunggureson dari penerima. Jika tidak ada respon, maka strategi tersebut dapat
diteruskan. Umpan balik negative dari penerima yang mengindikasikan bahwa perilaku
yang dilaporkan tidak diinginkan, memperbaiki estimasi pengirim mengenai perilaku apa
yang diinginkan oleh penerima dan bagaimana ia akan merespon.
6. Pengaruh Perhatian
Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari pencatatan
dan bukannya dampak dari pelaporan informasi karena dampak tersebut timbul dari
kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak bergantung pada informasi yang dilaporkan
kepada siapapun.Tetapi, dampak tersebut dipertimbangkan karena dapat terjadi sebagai
respon terhadap persyaratan pelaporan dari luar, meskipun hal tersebut juga dapat terjadi
tanpa adanya persyaratan tersebut.

C. Dampak dari Persyaratan Pelaporan


Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku disemua bidang seperti :
1. Akuntansi Keuangan
Badan-badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan di Amerika
Serikat,termasuk Securities Exchange Commission (SEC), Financial Accounting
Standards Board(FASB), dan Financial Executive Research Foundation (FERF), telah
mengakui dampak potensial yang dimiliki oleh persyaratan pelaporan terhadap perilaku
korporat. FASB danFERF baru-baru ini mulai mendorong dan mendukung investigasi
mengenai dampak semacam itu dan mempertimbangkannya secara eksplisit dalam
proses penetapan standar.
2. Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan keperilakuan merupakan bidang yang relative masi belum
dieksplorasi. Tetapi, bidang tersebut tentu saja merupakan bidang yang sensitive
dalamkaitannya dengan persyaratan pelaporan. Beberapa orang bahkan percaya bahwa
persyaratan pelaporan pajak yang sekarang melanggar hak konstitusional.
3. Akuntansi Sosial
Hanya seditkit saja yang diketahui mengenai dampak dari akuntansi sosial
terhadap pengirim informasi. Masih terdapat relative sedikit akuntansi sosial bagi public,
dankebanyak riset mengenai hal itu berkaitan dengan dampak terhadap penerima dari
informasiyang dilaporkan. Karena akuntansi sosial eksternal masih bersifat sukarela,
maka tidak terdapat dampak apapun terhadap persyaratan pelaporan, meskipun masi
terdapat dampak terhadap pelaporan secara sukarela. Karena akuntansi social merupakan
bidang perhatianyang relative baru dan sering kali mengalami konflik ]dengan criteria
kinerja yang sudahlebih mapan, maka terutama sangat penting untuk menggabungkan
persyaratan pelaporandengan pedoman keperilakuan dan sanksi untuk ketidakpatuhan
yang sangat eksplisit.
4. Akuntansi Manajemen
Manajemen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal apapun
yangdiinginkannya kepada bawahan. Pos-pos yang dilaporkan secara internal dapat
bersifatkeuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi. Akan tetapi, hanya terdapat
sedikit dataakuntansi manajemen yabg tersedia bagi public karena data tersebut jarang
dilaporkan diluar organisasi. Sangat sulit juga untuk digeneralisasi karena setiap
organisasi memiliki systemakuntansi manajemen, sekelompok persyaratan pelaporan,
dan hubungan organisasional yangunik.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang


memilikiimplikasi keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan
informasimengonsumsi sumber daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara
sukarela kecuali pelapor yakin bahwa hal ini akan mempengaruhi sipenerima untuk
berperilaku sebagaimanayang diinginkan oleh pelapor. Persyaratan pelaporan dapat
mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara. Bentuk lain dari pengukuran yang
digunakan dalam organisasi, sepertiaudit dan pengamatan langsung, juga memiliki
banyak dampak yang sama terhadap persyaratan pelaporan, selain dampak spesifiknya
sendiri. FASB dan FERF baru-baru inimulai mendorong dan mendukung investigasi
mengenai dampak potensial yang dimiliki oleh persyaratan pelaporan terhadap perilaku
korporat dan mempertimbangkannya secara eksplisitdalam proses penetapan standar.
Akuntansi perpajakan keperilakuan merupakan bidang yangrelative masi belum di
eksplorasi. Hanya seditkit saja yang diketahui mengenai dampak dariakuntansi sosial
terhadap pengirim informasi. Manajemen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan
internal apapun yang diinginkannya kepada bawahan. Terdapat banyak cara untuk
menilai dampak dari persyaratan pelaporan terhadap pengirim informasi. Yang
palingtersedia adalah pengambilan keputusan deduktif, yang melibatkan pemikiran secara
hati-hatimengenai bagaimana persyaratan pelaporan akan berinterasksi dengan
kekuatankekuatanmotivasional lainnya guna membentuk perilaku manajer. Teknik ini
sebaiknya selaludigunakan sebelum memberlakukan suatu persyaratan pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai