Disusun oleh:
KELOMPOK 12
Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada orang lain
tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita, bagaimana kita
mengerjakan pekerjaan kita, bagaimana keadaan dari orang dan benda untuk mana kita
bertanggung jawab, dan seterusnya. Hal-hal ini pada umumnya disebut sebagai “persyaratan”
Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi
keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengonsumsi sumber
daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara sukarela kecuali pelapor yakin bahwa hal ini
akan mempengaruhi sipenerima untuk berperilaku sebagaimana yang diinginkan oleh pelapor.
Informasi yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengelolaan dan
pengendalian organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor, dan pemilik tidak dapat
mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana atau apakah tindakan korektif
diperlukan. Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh beraneka ragam orang dan
Bentuk lain dari pengukuran yang digunakan dalam organisasi, seperti audit dan pengamatan
langsung, juga memiliki banyak dampak yang sama terhadap persyaratan pelaporan, selain
informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi terhadap informasi
yang dilaporkan. Karena orang pada umumnya bereaksi dengan cara-cara yang mereka yakin
akan mengarah pada hasil yang mereka inginkan, pengirim informasi tersebut mencoba untuk
mengendalikan hal-hal yang juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain yang tidak dapat
Kadang kala, seseorang merasa pasti mengenai bagaimana penerima akan menggunakan
informasi, sementara pada waktu-waktu lain seseorang tidak merasa mengenai bagaimana
informasi tersebut digunakan. Jika setiap orang selalu jelas dan jujur mengenai bagaimana
mereka akan menggunakan informasi yang dilaporkan, maka akan terdapat lebih sedikit masalah,
tetapi masi tetap ada kemungkinan bahwa informasi tersebut akan kemudian digunakan dalam
cara-cara yang tidak dimaksudkan ketika pertama kali informasi tersebut diminta.
Dalam kasus-kasus lain adalah jelas dari respon penerima, atau kurangnya respon
penerima, bahwa mereka tidak menggunakan informasi yang dilaporkan seperti yang mereka
katakan.
3. Insentif/Sanksi
Kekuatan dan sifat dari kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu yang
penting mengenai seberapa besar kemungkinan bahwa sipengirim akan mengubah perilakunya.
Semakin besar potensi yang ada bagi sipenerima, untuk memberikan penghargaan atau sanksi
kepada sipengirim, semakin hati-hati sipengirim akan bertindak dalam memastikan bahwa
Waktu adalah faktor penting dalam menetukan apakah persyaratan pelaporan akan
menyebabkan perubahan dalam perilakupengirim atau tidak. Supaya persyaratan pelaporan dapat
tersebut sebelum ia bertindak. Jika persyaratan pelaporan hanya terjadi setelah pengirim telah
bertindak, maka tidak ada peluang untuk mengubah perilaku masa lalu. Tetapi, kebanyakan
persyaratan pelaporan bersifat repetitive dalam konteks manajemen, sehingga bahkan jika
persyaratan pelaporan yang pertama dikenakan setelah perilaku yang dilaporkan terjadi, pelapor
Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling murah adalah
untuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku tersebut, dan menunggu
reson dari penerima. Jika tidak ada respon, maka strategi tersebut dapat diteruskan. Umpan balik
negative dari penerima yang mengindikasikan bahwa perilaku yang dilaporkan tidak diinginkan,
memperbaiki estimasi pengirim mengenai perilaku apa yang diinginkan oleh penerima dan
bukannya dampak dari pelaporan informasikarena dampak tersebut timbul dari kepentingan
pengirim itu sendiri dan tidak bergantung pada informassi yang dilaporkan kepada siapapun.
Tetapi, dampak tersebut dipertimbangkan karena dapat terjadi sebagai respon terhadap
persyaratan pelaporan dari luar, meskipun hal tersebut juga dapat terjadi tanpa adanya
persyaratan tersebut.
Securities Exchange Commission (SEC), Financial Accounting Standards Board (FASB), dan
Financial Executive Research Foundation (FERF), telah mengakui dampak potensial yang
dimiliki oleh persyaratan pelaporan terhadap perilaku korporat. FASB dan FERF baru-baru ini
mulai mendorong dan mendukung investigasi mengenai dampak semacam itu dan
eksplorasi. Tetapi, bidang tersebut tentu saja merupakan bidang yang sensitive dalam kaitannya
dengan persyaratan pelaporan. Beberapa orang bahkan percaya bahwa persyaratan pelaporan
Hanya seditkit saja yang diketahui mengenai dampak dari akuntansi sosial terhadap
pengirim informasi. Masih terdapat relative sedikit akuntansi sosial bagi public, dan kebanyak
riset mengenai hal itu berkaitan dengan dampak terhadap penerima dari informasi yang
dilaporkan. Karena akuntansi sosial eksternal masih bersifat sukarela, maka tidak terdapat
dampak apapun terhadap persyaratan pelaporan, meskipun masi terdapat dampak terhadap
pelaporan secara sukarela. Karena akuntansi social merupakan bidang perhatian yang relative
baru dan sering kali mengalami konflik ]dengan criteria kinerja yang sudah lebih mapan, maka
diinginkannya kepada bawahan. Pos-pos yang dilaporkan secara internal dapat bersifat
keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi. Akan tetapi, hanya terdapat sedikit data
akuntansi manajemen yabg tersedia bagi public karena data tersebut jarang dilaporkan diluar
organisasi. Sangat sulit juga untuk digeneralisasi karena setiap organisasi memiliki system
unik.
D. Penilaian Dampak Terhadap Pengirim Informasi
Terdapat banyak cara untuk menilai dampak dari persyaratan pelaporan terhadap
pengirim informasi. Yang paling tersedia adalah pengambilan keputusan deduktif, yang
manajer. Teknik ini sebaiknya selalu digunakan sebelum memberlakukan suatu persyaratan
pelaporan.
Metode lain adalah dengan menanyakan kepada para pelapor mengenai perilaku mereka.
Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan survey, yang dapat terdiri atas
pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan jawaban yang terbuka atau atas gabungan
dari keduanya.
ASPEK KEPERILAKUAN PADA PENGGARAN MODAL
Manajer keuangan dan akuntan manajemen juga terlibat dalam proses penyusunan jenis
lain ari anggaran, yaitu anggaran modal (capital budgeting). Karena keterlibatan ini, maka
penting bagi mereka untuk menyadari berbagai faktor, khususnya faktor-faktor keprilakuan, yang
untuk proyek atau pembelian jangka panjang. Keputusan penyusunan anggaran modal dibuat
ketika kebutuhan untuk itu muncul dan melibatkan jumlah uang yang relative besar, komitmen
jangka panjang, dan ketidakpastian yang disebabkan oleh panjangnya waktu yang terlibat dan
Karena melibatkan jumlah dana yang begitu besar, keputusan anggaran modal yang salah
dapat mengakibatkan kebangkrutan, masalah-masalah arus kas yang sulit, atau paling tidak,
melakukan pendekatan terhadap keputusan ini dengan serius dan terus-menerus mencari cara
2. Jenis dan Pentingnya Faktor-faktor Keperilakuan dari Penyusunan Anggaran Modal
Identifikasi dan spesifikasi atas proyek potensial memerlukan kreativitas dan kemampuan
untuk mengubah ide yang bagus menjadi suatu proyek yang praktis. Menurut pemikiran,
keputusan yang telah dipilih tersebut akan benar-benar objektif, tetapi hal tersebut sangatlah
Adalah penting untuk diperhatikan bahwa selalu terdapat minat yang besar dalam
mengevaluasi keberhasilan dari proyek yang dipilih. Akan tetapi, proyek yang dikorbankan, baik
karena tidak adanya identifikasi maupun seleksi, hamper tidak pernah dipertimbangkan
sesudahnya. Hal itu mungkin disebabkan karena biaya kesempatan dari proyek tersebut lebih
besar dibandingkan dengan manfaat dari proyek yang dipilih dan diterapkan.
aktifitas untuk suatu periode selama lima sampai dua puluh tahun adalah tindakan yang
berbahaya.
Juga diketahui secara umum bahwa orang-orang belajar dengan berlalunya waktu ketika
Karena jarang terdapat hubungan satu banding satu antara manajer dan proyek, maka
manajer individual akan mengambil alih proyek-proyek dari pendahuluan mereka dan memulai
beberapa proyek mereka sendiri. Sedikit sekali proyek yang akan dimulai dan diselesaikan oleh
manajer yang sama karena tingkat perputaran yang cukup cepat (misalnya promosi, transfer, dan
6. Masalah yang Disebabkan oleh Identifikasi Diri Sendiri dengan Proyek
Manajemen puncak sebaiknya menyadari bahwa proses mencoba untuk membuat proyek
yang buruk terlihat bagus dapat menyiksa bahkan manajer yang terbaik sekali pun. Sebaiknya
berhasil.
proyek yang diusulkan adalah baik untuk pengembangan dari sipengusul proyek tersebut pada
saat ini. Proyek tersebut mungki saja terlalu besar bagi orang atau divisi tersebut untuk diserap
Dengan demikian, suatu perusahaan dapat melaksanakan suatu proyek yang melibatkan
sedikit laba atau bahkan tidak sama sekali hanya untuk manfaat pelatihan karyawan.
modal adalah sebuah ritual. Mereka menyarankan bahwa hanya sedikit proyek yang diajukan
oleh manajer tingkat bawah kecuali jika usulan tersebut memiliki peluang yang bagus untuk
disetujui. Terlalu banyak rasa malu dan “hilang muka” yang diidentifikasikan dengan proyek
yang ditolak
Individu bereaksi secara berbeda terhadap resiko. Beberapa orang tampaknya menikmati
pengambilan keputusan yang beresiko dan berada dalam situasi yang beresiko sementara yang
lain mencoba untuk menghindari hal-hal tersebut. kondisi tertentu dari tingkat penghindara
resiko oleh pengambilan keputusan dalam penyusunan anggaran modal akan mempengaruhi
bagaimana orang tersebut bereaksi atas proyek. Berdasarkan kelompok data yang sama, dua
pengambil keputusan yang berbeda kemungkinan besar akan membuat keputusan yang
proses penyusunan anggaran modal. Hal ini terjadi ketika tersedia lebih banyak proyek anggaran
modal yang potensial lebih menguntungkan dibandingkan dengan dana yang tersedia untuk
Dalam meninjau faktor-faktor ini, juga dicatat bahwa terdapat masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh kesulitan dalam mengidentifikasikan dan memilih proyek modal dan kebutuhan
memiliki tampak muka rasionalitas, terutama ketika model matematis yang rumit digunakan.
Model matematis tersebut memberikan atmosfir kepastian, logika, dan ilmu pengetahuan. Tetapi,
disebutkan dalam bab ini. Sayangnya, para pengambil keputusan mungkin tidak ingin mengakui
bahwa faktor-faktor manusia yang irasional mungkin menjadi faktor yang terpenting dalam
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh yang merugikan dari faktor-faktor
keperilakuan manusia terhadap proses penyusunan anggara modal? Pertama, adalah penting
bahwa mereka yang terlibat dalam penyusunan anggaran modal menyadari faktor-faktor
keperilakuan yang melekat pada proses tersebut. dimana mungkin, faktor-faktor ini sebaiknya
tidak diperbolehkan untuk mengaburkan data keputusan yang relevandan yang bersifat lebih
rasional.
Sementara dalah tidak mungkin untuk tidak sama sekali menghilangkan faktor-faktor
manusia, suatu pendekatan yang berhasil akan menekankan pada kesadaran akan faktor-faktor
anggaran modal dan dalam manajemen proyek modal sebaiknya paling tidak menyadari akan
faktor-faktor keperilakuan yang terlibat. Paling tidak, mereka sebaiknya mengambil langkah-
langkah aktif untuk memastikan bahwa faktor-faktor keperilakuan dari penyusunan anggaran
https://www.academia.edu/14910686/ASPEK_KEPERILAKUAN_PADA_PERSYARATAN_P
ELAPORAN
https://mohayworld.blogspot.com/2016/aspek-keperilakuan-pada-persyaratan.htpml