Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

SAP 10 & 11

OLEH:

Nama NIM

I Gusti Agung Malyani Ratnantari 1315351171

Devy Kusuma Cendana 1315351182

Kadek Ria Citra Dewi 1315351183

PROGRAM EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016
ASPEK KEPERILAKUAN PADA PERSYARATAN PELAPORAN

A. SYARAT-SYARAT PELAPORAN

Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada orang lain
tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita, bagaimana kita
mengerjakan pekerjaan kita ,dan seterusnya. Hal – hal ini pada umumnya sering disebut sebagai
persyaratan pelaporan. Kebanyakan riset tentang akuntansi keperilakuan mengenai dampak
informasi telah memfokuskan pada bagaimana penerima menggunakan informasi yang
dilaporkan guna membuat penilaian dan atau keputusan. Sehingga penting sekali untuk
memahami bahwa dampak persyaratan pelaporan terhadap perilaku dari mereka yang diharuskan
untuk memberikan laporan informasi tertentu musti dikaji. Istilah “pelapor” dan “pengirim” akan
digunakan secara bergantian dan mengacu pada individu, orgaisasi atau kelompok lain yang
diharuskan untuk melaporkan informasi.
Intisari dari pelaporan akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki
implikasi keuanganatau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengonsumsi
sumberdaya, biasanya hal yang mana tidak dilakukan dengan suka rela kecuali pelapor yakin
bahwa hal ini memberikan si penerima informasi berperilaku sebagaimana yang diinginkan
pelapor.  Yang mana pula kebanykan dari informasi akuntasi digunakan dan dikomunikasikan
hanya karaena seserang memiliki posisi kekuasaan.
Informasi pula yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengendalian
organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor dan pemilik tidak dapat mengatakan apakah segala
sesuatu berjalan sesuai dengan rencana aau apakah tindakan korektif diperlukan. Meskipun
alternatif seperti pengamatan langsung dan audit kadang kala digunakan, informasi ang
dilaporkan adalah cara paling umum untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk
pengendalian. Adalah penting untuk memahami dampak dari persyaratan pelaporan karena
kelaziman dan biayanya.
Persyaratan pelaporan dikenalkan dan dipaksakan oleh beraneka ragam prang dan
organisasi dengan cara yang beraneka rupa. Dalam organisasi, manajer biasanya memiliki hak
untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek mana pun dari kinerja pekerjaan mereka.
1
Apakah mereka dapat melaksanakan persaratan semacam itu dengan efektif adalah kurang jelas
dan bergantung pada sejumlah faktor organisasional, dan mungkin pribadi. Perusahaan-perushaan
ang dimiliki oleh publik diharuskan untuk melaporkan secara ekstensif kepada BAPEPAM dan
publik untuk status keuangan dan operasinya. Setiap orang ang terlibat dalam perancangan atau
penggunaan sistem informasi perlu memahami dapak yang mungkin dari persyaratan pelaporan
terhadap pengirim informasi, serta bagaimana memprediksikan dan mengidentifikasikan dampak
semacam itu.

B. BAGAIMANA PERSYARATAN PELAPORAN MEMPENGARUHI PERILAKU

Gagasan bahwa persyaratan pelaporan mempengaruhi perilaku pelaporan bukanlah


sesuatu yang baru atau bagi manajemen dan akuntansi. Para psikolog sangat menyadari bahwa
orang dapat merespon terhadap “ tuntunan” dari situasi eksperimental dengan keperilakuan secara
berbeda dengan apa ang mereka lakukan dalam situasi lain. Sementara psikolog eksperimental
mencoba untuk menghindari hal itu krena orientasi dan riset mereka. Manajer dan badan reguer
secara aktif mencoba untuk memberikan tuntunan kepada orang lain guna membuat mereka
berperilaku dengan cara tertentu. Manajer dan badan regulasi menggunakan persyaratan
pelaporan baik menggunakan tuntutan seacam itu dan untuk menediakan informasi yang
dibutuhkan untuk mengevaluasi prilaku dan kinerja.
Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi prilaku pelaporan dalam beberapa cara.
Bentuk lain dari pegukuran yang digunakan dalam organisasi seperti audit dan pengamatan
langsung, juga memiliki banyak dampak ang sama terhadap persyaratan pelaporan, setelah
dampak spesifiknya sendiri.

Antisipasi Penggunaan Informasi


Ketika persyaratan pelaporan dikenakan, adalah umum bagi si pengirim untuk paling tidak
berfikir, jika tidak bertanya “ mengapa mereka menginginkan informasi ini? Bagaimana ereka
akan menggunakannya?”. Si pengirim ingin mengetahui apakah di penerima akan mengambil
sutu tindakan yang berkaitan dengan, atau memiliki pendapat mengenai si pengirim karena
informasi yang dilaporkan tersebut. Karena si penerima menggunakan informasi ang dilaporkan
sebagai suatu dasar untuk evaluasi kinerja dan penilaian lainnya, pertimbangan si pengirim
mengenai penggunaan ang mungkin sangat berdasar.
2
Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama dengan
informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi terhadp informsi
yang dilaporkan.
Persyaratan pelaporan kemungkinan besar akan mempengaruhi perilaku pengirim ketika
informasi yang dilaporkan merupakan deskripsi mengenai prilaku pengirim atau sesuatu yang
dipengaruhi oleh si pengirim atau sesuatu untuk mana si pengirim bertanggung jawab.

Prediksi Si Pengirim Mengenai Penggunaan Si Pemakai.


Kadang kala penerima mengatakan dengan jelas bagaimana mereka menginginkan si
pengirim untuk berprilaku. Tapi seringkali mereka tidak menginginkan atau mereka mungkin
menginginkan banyak hal-hal yang sulit untuk dicapai secara simultan, seperti laba jangka
pendek yang tinggi, pertumbuhan jangka panjang yang baik atau citra publik yang bagus. Jik si
pegirim bertanggung jawab kepada si penerima. Apa yang diharuskan untuk dilaporkan oleh
pengirim adalah suatu tanda bagi pengirim sebelum tindakan diambil, mengenai tindakan dan
hasil yang penting bagi si penerima.
Dalam kasus-kasus lain, adalah jelas dari respon penerima, atau kurangnya respon
penerima, bahwa mereka tidak menggunakan informasi yang dilaporkan seperti yang mereka
katakan. Anekdot klasik mengenai hal ini adalah mahasiswa yang mengetik alamat yang panjang
di tengah-tengah suatu makalah untuk menambah ketebalannya. Makalah tersebut dikembalikan
dengan suatu nilai, tetapi tanpa indikasi bahwa dosen tersebut telah melihat hal itu.

Insentif/ Saksi
Semakin besar potensi insentif dan sanksi yang diberikan oleh pihak manajemen dalam
suatu organisasi misalnya, maka si pembuat informasi akan semakin berhati – hati dalam
bertindak untuk memastikan bahwa informasi yang ia buta dapat diterima dan sesuai dengan
aturan yang berlaku.

Penetuan Waktu
Waktu adalah faktor penting dalam menentukan apakah persyaratan pelaporan akan
menyebabkan perubahan dalam prilaku pengirim atau tidak. Supaya pelaporan persyaratan dapat
menyebabkan pengirim mengubah prilakunya, ia harus mengetahui persyaratan pelaporan

3
tersebut sebelum bertindak. Jika persyaratan pelaporan hanya terjadi setelah pengiriman telah
bertindak, maka ia ada peluang untuk mengubah prilaku masa lalu.

Strategi Respon Iteratif.


Mengubah suatu perilaku memerlukan biaya yang bias dibilang mahal. Adanya banyaj
tuntutan, batasan, dan keinginan bersaing satu sama lain . perubahan apa pun itu yang terjadi
dalam perilaku melibatkan berbagai dimensi yang menghabiskan  banyak waktu ,tenaga , uang
dan banyak hal lainnya.

Pegarah Perhatian
Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari pencatatan dan bukannya
dampak dari pelaporan informasi karena dampak tersebut timbul dari kepentingan pengirim itu
sendiri dan tidak bergantung kepada informsi yang dilaporkan kepada siapapu.

Pertimbangan Yang Mempengaruhi Pelapor Merubah Informasi:


1. Seberapa jelas keinginanoenerima informasi yang mereka haraokan terjadi
2. Seberapa jelas kegunaan informasi yang mereka harapkan akan digunakan.
3. Penghargaan dan sanksi yang di berikan
4. Penghargaan dan sanksi yang digunakan
5. Seberapa besar perubahan satu dimensi akan mempengaruhi atau mengubah dimensi lainnya.

C. DAMPAK DARI PERSYARATAN PELAPORAN

Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku di semua bidang akuntansi yang mana
diantaranya:

Akuntansi Keuangan
Adanya badan – badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan, seperti SEC, FASB,
GAAP. Beberapa prinsi akuntansi diterapkan setelah diperdebatkan terlebihdahulu mengenai
dampak penerapannya.

4
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah bidang yang sangat sensitive dalam kaitannya dalam
persyaratan pelaporan
Akuntansi Manajerial
Hanya terdapat sedikit data akuntansi manajemen yang tersedia bagi public karena jarang
dilaporkan diluar organisasi bersangkutan.
Akuntansi Sosial
Akuntansi social eksternal masih bersifat sukarela, dan menimbulkan banyak konflik
dengan kinerja perusahaan.

D. PENILAIAN DAMPAK TERHADAP PENGIRIM INFORMASI

Terdapat banyak cara untuk menilai dampak dari persaratan pelaporan terhadap
pengiriman informasi. Yang paling tersedia adalah pegambilan keputusan deduktif, yang
melibatkan pemikirab secara hati-hati mengenai bagaimana persyaratan pelaporan akan
berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional lainnya guna membentuk prilaku manajer.
Teknik ini sebaikna selalu digunakan sebelum memberlakukan suatu persyaratan pelaporan.
Metode lain adalah dengan menyatakan kepada para pelapor mengenai prilaku mereka.
Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan survei, ang dapt terdiri atas pertanyaan-
pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan ang ditentukan atau atas pertanyaan-
pertanyaan luas dengan kemungkinan jawaban yang terbuka atau atas gabungan dari keduanya.
Metode ini hanya memberikan apa yang rela dan mampu diberikan oleh pelapor kepada anda
mengenai proporsi mereka sendiri atas prilaku dan reaksinya terhadap persaratan pelapor.
Pelapor bisa berfikir bahwa mereka telah mengubah prilaku mereka dengan cara-cara atau jumlah
yang sebenarnya tidak mereka lakukan, atau sebaliknya.

5
KESIMPULAN

Sebagaimana dipahami bersama, masalah pokok dari proses akuntansi adalah implikasi
komunikasi informasi mengenai keuangan dan menajemen. Namum bukan hanya pihak pelapor
informasi saja yang memiliki harapan, pihak penerima informasi juga memiliki harapannya
sendiri lewat perilaku ditunjukkan pada informasi tersebut. Kedua belah pihak masing – masing
memiliki perilaku berbeda terhadap informasi yang sama. Dengan demikian, untuk mencapai
efektivitas komuniikasi pihak penerima informasi harus menyadari perilaku dari pihak pengirim
informasi karena pihak pengirim informasi dapat bertindak disfungsional terhadap informasi, oleh
karena itu bentuk laporan yang menjadi bagia dari rangkaian komunikasi perlu ditinjau mana kala
membawa dampak negative bagi proses komunikasi informasi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arfan Ikhsan, 2010, Akuntansi Keprilakuan, Edisi 2, Jakarta:Salemba Empat


R.W.Ackerman,1973. “How Companies Respond to Social Demands, “Harvard Business Review
(Juli-Agustus).
D.F. Hawkins, 1969. “Behavioral Implications of Generally Accepted Accounting Principles”,
California Management Review, 12, No. 2 (Musim Dingin): hal 12-21.
V.F.Ridgway, 1956. “Disfunctional Consequences of Perfomance Measurements”,
Administrative Science Quartery 1, No.2 (September): hal. 240-47.
Siegel, Gary, dan Marcony H.R, 1989. “Behavioral Accounting, South-Western Publishing co,
Cincinnatim Ohio.
http://qionkslife.blogspot.com/2011/09/tugas-makalah-mata-kuliah-akuntansi.html

Anda mungkin juga menyukai