SAP 10 & 11
OLEH:
Nama NIM
PROGRAM EKSTENSI
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
ASPEK KEPERILAKUAN PADA PERSYARATAN PELAPORAN
A. SYARAT-SYARAT PELAPORAN
Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada orang lain
tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita, bagaimana kita
mengerjakan pekerjaan kita ,dan seterusnya. Hal – hal ini pada umumnya sering disebut sebagai
persyaratan pelaporan. Kebanyakan riset tentang akuntansi keperilakuan mengenai dampak
informasi telah memfokuskan pada bagaimana penerima menggunakan informasi yang
dilaporkan guna membuat penilaian dan atau keputusan. Sehingga penting sekali untuk
memahami bahwa dampak persyaratan pelaporan terhadap perilaku dari mereka yang diharuskan
untuk memberikan laporan informasi tertentu musti dikaji. Istilah “pelapor” dan “pengirim” akan
digunakan secara bergantian dan mengacu pada individu, orgaisasi atau kelompok lain yang
diharuskan untuk melaporkan informasi.
Intisari dari pelaporan akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki
implikasi keuanganatau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengonsumsi
sumberdaya, biasanya hal yang mana tidak dilakukan dengan suka rela kecuali pelapor yakin
bahwa hal ini memberikan si penerima informasi berperilaku sebagaimana yang diinginkan
pelapor. Yang mana pula kebanykan dari informasi akuntasi digunakan dan dikomunikasikan
hanya karaena seserang memiliki posisi kekuasaan.
Informasi pula yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengendalian
organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor dan pemilik tidak dapat mengatakan apakah segala
sesuatu berjalan sesuai dengan rencana aau apakah tindakan korektif diperlukan. Meskipun
alternatif seperti pengamatan langsung dan audit kadang kala digunakan, informasi ang
dilaporkan adalah cara paling umum untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk
pengendalian. Adalah penting untuk memahami dampak dari persyaratan pelaporan karena
kelaziman dan biayanya.
Persyaratan pelaporan dikenalkan dan dipaksakan oleh beraneka ragam prang dan
organisasi dengan cara yang beraneka rupa. Dalam organisasi, manajer biasanya memiliki hak
untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek mana pun dari kinerja pekerjaan mereka.
1
Apakah mereka dapat melaksanakan persaratan semacam itu dengan efektif adalah kurang jelas
dan bergantung pada sejumlah faktor organisasional, dan mungkin pribadi. Perusahaan-perushaan
ang dimiliki oleh publik diharuskan untuk melaporkan secara ekstensif kepada BAPEPAM dan
publik untuk status keuangan dan operasinya. Setiap orang ang terlibat dalam perancangan atau
penggunaan sistem informasi perlu memahami dapak yang mungkin dari persyaratan pelaporan
terhadap pengirim informasi, serta bagaimana memprediksikan dan mengidentifikasikan dampak
semacam itu.
Insentif/ Saksi
Semakin besar potensi insentif dan sanksi yang diberikan oleh pihak manajemen dalam
suatu organisasi misalnya, maka si pembuat informasi akan semakin berhati – hati dalam
bertindak untuk memastikan bahwa informasi yang ia buta dapat diterima dan sesuai dengan
aturan yang berlaku.
Penetuan Waktu
Waktu adalah faktor penting dalam menentukan apakah persyaratan pelaporan akan
menyebabkan perubahan dalam prilaku pengirim atau tidak. Supaya pelaporan persyaratan dapat
menyebabkan pengirim mengubah prilakunya, ia harus mengetahui persyaratan pelaporan
3
tersebut sebelum bertindak. Jika persyaratan pelaporan hanya terjadi setelah pengiriman telah
bertindak, maka ia ada peluang untuk mengubah prilaku masa lalu.
Pegarah Perhatian
Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari pencatatan dan bukannya
dampak dari pelaporan informasi karena dampak tersebut timbul dari kepentingan pengirim itu
sendiri dan tidak bergantung kepada informsi yang dilaporkan kepada siapapu.
Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku di semua bidang akuntansi yang mana
diantaranya:
Akuntansi Keuangan
Adanya badan – badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan, seperti SEC, FASB,
GAAP. Beberapa prinsi akuntansi diterapkan setelah diperdebatkan terlebihdahulu mengenai
dampak penerapannya.
4
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah bidang yang sangat sensitive dalam kaitannya dalam
persyaratan pelaporan
Akuntansi Manajerial
Hanya terdapat sedikit data akuntansi manajemen yang tersedia bagi public karena jarang
dilaporkan diluar organisasi bersangkutan.
Akuntansi Sosial
Akuntansi social eksternal masih bersifat sukarela, dan menimbulkan banyak konflik
dengan kinerja perusahaan.
Terdapat banyak cara untuk menilai dampak dari persaratan pelaporan terhadap
pengiriman informasi. Yang paling tersedia adalah pegambilan keputusan deduktif, yang
melibatkan pemikirab secara hati-hati mengenai bagaimana persyaratan pelaporan akan
berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional lainnya guna membentuk prilaku manajer.
Teknik ini sebaikna selalu digunakan sebelum memberlakukan suatu persyaratan pelaporan.
Metode lain adalah dengan menyatakan kepada para pelapor mengenai prilaku mereka.
Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan survei, ang dapt terdiri atas pertanyaan-
pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan ang ditentukan atau atas pertanyaan-
pertanyaan luas dengan kemungkinan jawaban yang terbuka atau atas gabungan dari keduanya.
Metode ini hanya memberikan apa yang rela dan mampu diberikan oleh pelapor kepada anda
mengenai proporsi mereka sendiri atas prilaku dan reaksinya terhadap persaratan pelapor.
Pelapor bisa berfikir bahwa mereka telah mengubah prilaku mereka dengan cara-cara atau jumlah
yang sebenarnya tidak mereka lakukan, atau sebaliknya.
5
KESIMPULAN
Sebagaimana dipahami bersama, masalah pokok dari proses akuntansi adalah implikasi
komunikasi informasi mengenai keuangan dan menajemen. Namum bukan hanya pihak pelapor
informasi saja yang memiliki harapan, pihak penerima informasi juga memiliki harapannya
sendiri lewat perilaku ditunjukkan pada informasi tersebut. Kedua belah pihak masing – masing
memiliki perilaku berbeda terhadap informasi yang sama. Dengan demikian, untuk mencapai
efektivitas komuniikasi pihak penerima informasi harus menyadari perilaku dari pihak pengirim
informasi karena pihak pengirim informasi dapat bertindak disfungsional terhadap informasi, oleh
karena itu bentuk laporan yang menjadi bagia dari rangkaian komunikasi perlu ditinjau mana kala
membawa dampak negative bagi proses komunikasi informasi.
6
DAFTAR PUSTAKA