Anda di halaman 1dari 5

Kelas H

Kelompok 7
Anggota: 1. Devi Saidul Hatta B (2016310018)
2. Riska Wulandari (2016310409)
3. Ninik Puspita Sari (2016310423)
4. Noviana Kusumawinahyu (2016310470)

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PERSYARATAN PELAPORAN

A. SYARAT-SYARAT PELAPORAN
Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada
orang lain tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita,
bagaimana kita mengerjakan pekerjaan kita, bagaimana keadaan dari orang dan
benda untuk mana kita bertanggung jawab, dan seterusnya. Hal-hal ini pada
umumnya disebut sebagai “persyaratan” pelaporan, meskipun beberapa diantaranya
mungkin tidak dapat dipaksakan.
Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki
implikasi keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi
mengonsumsi sumber daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara sukarela
kecuali pelapor yakin bahwa hal ini akan mempengaruhi sipenerima untuk
berperilaku sebagaimana yang diinginkan oleh pelapor.
Informasi yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengelolaan
dan pengendalian organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor, dan pemilik tidak
dapat mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana atau apakah
tindakan korektif diperlukan. Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh
beraneka ragam orang dan organisasi dengan cara yang beraneka rupa.

B. BAGAIMANA PERSYARATAN PELAPORAN MEMPENGARUHI


PERILAKU
Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa
cara. Bentuk lain dari pengukuran yang digunakan dalam organisasi, seperti audit
dan pengamatan langsung, juga memiliki banyak dampak yang sama terhadap
persyaratan pelaporan, selain dampak spesifiknya sendiri.
1. Antisipasi Penggunaan Informasi
Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama dengan
informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi
terhadap informasi yang dilaporkan. Karena orang pada umumnya bereaksi
dengan cara-cara yang mereka yakin akan mengarah pada hasil yang mereka
inginkan, pengirim informasi tersebut mencoba untuk menyimpulkan bagaimana
penerima informasi akan menggunakan dan bereaksi terhadap informasi yang
disediakan.
Dalam konteks manajemen, pengirim seringkali dianggap bertanggung jawab
untuk mengendalikan hal-hal yang juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain
yang tidak dapat dikendalikan oleh sipengirim.
2. Prediksi Si Pengirim Mengenai Penggunaan si Pemakai
Kadang kala, seseorang merasa pasti mengenai bagaimana penerima akan
menggunakan informasi, sementara pada waktu-waktu lain seseorang tidak
merasa mengenai bagaimana informasi tersebut digunakan. Jika setiap orang
selalu jelas dan jujur mengenai bagaimana mereka akan menggunakan informasi
yang dilaporkan, maka akan terdapat lebih sedikit masalah, tetapi masi tetap ada
kemungkinan bahwa informasi tersebut akan kemudian digunakan dalam cara-
cara yang tidak dimaksudkan ketika pertama kali informasi tersebut diminta.
Dalam kasus-kasus lain adalah jelas dari respon penerima, atau kurangnya respon
penerima, bahwa mereka tidak menggunakan informasi yang dilaporkan seperti
yang mereka katakan.
3. Insentif/Sanksi
Kekuatan dan sifat dari kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu
yang penting mengenai seberapa besar kemungkinan bahwa sipengirim akan
mengubah perilakunya. Semakin besar potensi yang ada bagi sipenerima, untuk
memberikan penghargaan atau sanksi kepada sipengirim, semakin hati-hati
sipengirim akan bertindak dalam memastikan bahwa informasi yang dilaporkan
dapat diterima oleh si penerima.
4. Penentuan Waktu
Waktu adalah faktor penting dalam menetukan apakah persyaratan pelaporan
akan menyebabkan perubahan dalam perilakupengirim atau tidak. Supaya
persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pengirim mengubah perilakunya, ia
harus mengetahui persyaratan pelaporan tersebut sebelum ia bertindak. Jika
persyaratan pelaporan hanya terjadi setelah pengirim telah bertindak, maka tidak
ada peluang untuk mengubah perilaku masa lalu. Tetapi, kebanyakan persyaratan
pelaporan bersifat repetitive dalam konteks manajemen, sehingga bahkan jika
persyaratan pelaporan yang pertama dikenakan setelah perilaku yang dilaporkan
terjadi, pelapor akan mengetahui didepan bahwa laporan berikutnya harus dibuat.
5. Strategi Respons iterative
Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling murah
adalah untuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku
tersebut, dan menunggu reson dari penerima. Jika tidak ada respon, maka strategi
tersebut dapat diteruskan. Umpan balik negative dari penerima yang
mengindikasikan bahwa perilaku yang dilaporkan tidak diinginkan, memperbaiki
estimasi pengirim mengenai perilaku apa yang diinginkan oleh penerima dan
bagaimana ia akan merespon.
6. Pengaruh Perhatian
Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari
pencatatandan bukannya dampak dari pelaporan informasikarena dampak tersebut
timbul dari kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak bergantung pada informassi
yang dilaporkan kepada siapapun. Tetapi, dampak tersebut dipertimbangkan
karena dapat terjadi sebagai respon terhadap persyaratan pelaporan dari luar,
meskipun hal tersebut juga dapat terjadi tanpa adanya persyaratan tersebut.

C. DAMPAK DARI PERSYARATAN PELAPORAN


Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku disemua bidang seperti :
1. Akuntansi Keuangan
Badan-badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan di Amerika Serikat,
termasuk Securities Exchange Commission (SEC), Financial Accounting
Standards Board (FASB), dan Financial Executive Research Foundation
(FERF), telah mengakui dampak potensial yang dimiliki oleh persyaratan
pelaporan terhadap perilaku korporat. FASB dan FERF baru-baru ini mulai
mendorong dan mendukung investigasi mengenai dampak semacam itu dan
mempertimbangkannya secara eksplisit dalam proses penetapan standar.
2. Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan keperilakuan merupakan bidang yang relative masi
belum di eksplorasi. Tetapi, bidang tersebut tentu saja merupakan bidang yang
sensitive dalam kaitannya dengan persyaratan pelaporan. Beberapa orang
bahkan percaya bahwa persyaratan pelaporan pajak yang sekarang melanggar
hak konstitusional.
3. Akuntansi Sosial
Hanya seditkit saja yang diketahui mengenai dampak dari akuntansi sosial
terhadap pengirim informasi. Masih terdapat relative sedikit akuntansi sosial
bagi public, dan kebanyak riset mengenai hal itu berkaitan dengan dampak
terhadap penerima dari informasi yang dilaporkan. Karena akuntansi sosial
eksternal masih bersifat sukarela, maka tidak terdapat dampak apapun terhadap
persyaratan pelaporan, meskipun masi terdapat dampak terhadap pelaporan
secara sukarela. Karena akuntansi social merupakan bidang perhatian yang
relative baru dan sering kali mengalami konflik ]dengan criteria kinerja yang
sudah lebih mapan, maka terutama sangat penting untuk menggabungkan
persyaratan pelaporan dengan pedoman keperilakuan dan sanksi untuk
ketidakpatuhan yang sangat eksplisit.
4. Akuntansi Manajemen
Manajemen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal apapun yang
diinginkannya kepada bawahan. Pos-pos yang dilaporkan secara internal dapat
bersifat keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi. Akan tetapi,
hanya terdapat sedikit data akuntansi manajemen yabg tersedia bagi public
karena data tersebut jarang dilaporkan diluar organisasi. Sangat sulit juga untuk
digeneralisasi karena setiap organisasi memiliki system akuntansi manajemen,
sekelompok persyaratan pelaporan, dan hubungan organisasional yang unik.

D. PENILAIAN DAMPAK TERHADAP PENGIRIM INFORMASI


Terdapat banyak cara untuk menilai dampak dari persyaratan pelaporan
terhadap pengirim informasi. Yang paling tersedia adalah pengambilan keputusan
deduktif, yang melibatkan pemikiran secara hati-hati mengenai bagaimana
persyaratan pelaporan akan berinterasksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional
lainnya guna membentuk perilaku manajer. Teknik ini sebaiknya selalu digunakan
sebelum memberlakukan suatu persyaratan pelaporan.
Metode lain adalah dengan menanyakan kepada para pelapor mengenai
perilaku mereka. Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan
survey, yang dapat terdiri atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan
kemungkinan tanggapan yang ditentukan atau atas pertanyaan-pertanyaan sempit
dengan kemungkinan tanggapan yang ditentukan atau atas pertanyaan-pertanyaan
sempit dengan kemungkinan jawaban yang terbuka atau atas gabungan dari
keduanya.

Anda mungkin juga menyukai