Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN ASET TETAP

DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN


PT. KON KWAT INDONESIA

Oleh:

Nama : Bunnaya Hatin Surahaman


Nomor Mahasiswa : 186217175
Jurusan : Akuntansi
Konsentrasi : Akuntansi Bisnis

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA


YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam mengahadapi persaingan bisnis yang semakin ketat sebuah
perusahaan harus memiliki tujuan untuk dapat bertahan dan melanjutkan
kelangsungan hidup. Tujuan perusahaan tersebut adalah untuk memperoleh
laba yang optimal atas investasi yang ditanamnya. Bentuk investasi yang
dimmkasud salah satunya adalah aset tetap.
Menurut PSAK No. 16 aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki
dan digunkaan dalam produksi atau penyedia barang dan jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif dan diharapkan
untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi.
Aset tetap harus dinilai secara berkala untuk memastikan bahwa biaya
yang dicatat dalam neraca keuangan telah sesuai dengan pembebanan biaya
yang seharusnya, yang disebut dengan penyusutan atau depresiasi. Hal ini
menjadi salah satu kebijakan yang dimiliki oleh perusahaan untuk
menentukan metode penyusutan aset tetap.
Aset tetap di dalam akuntansi sangat diperlukan terhadap kelayakan
laporan keuangan yang nantinya akan disusun oleh perusahaan itu sendiri.
Kesalahan dalam menilai aset tetap dapat mengakibatkan kesalahan yang
cukup material karena nilai investasi yang ditanamkan pada aset tetap relatif
besar mengingat pentingnya akuntansi aktiva tetap dalam laporan keuangan.
Oleh karena itu, dalam menentukan metode penyusutan aset harus
berdasarkan pada standar akuntansi keuangan pada PSAK No. 16.
Menurut PSAK No. 16 penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah
yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Metode
penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah tersebut antara
lain metode garis lurus (straight line method), metode saldo menurun
(diminishing balance method), dan metode jumlah unit (sum of the unit
method).

1
Nilai ekonomis suatu aset tetap tersebut harus dapat dibebankan secara
tepat bersamaan dengan berlalunya waktu, salah satu caranya adalah dengan
menggunakan metode penyusutan. Dimana setiap pengalokasian biaya
penyusutan yang berbeda akan memberi dampak terhadap laba yang
diperoleh perusahaan.
Secara umum penyusutan terjadi ketika aset tetap telah digunakan untuk
mengoperasikan usaha perusahaan dan merupakan beban di tiap periode
akuntansi dimana aset dimanfaatkan. Praktik pembebanan penyusutan akan
mencerminkan tingkat penggunaan aset yang layak dan jumlah laba yang
tepat untuk dilaporkan. Penyusutan tersebut dilakukan karena manfaat potensi
aset yang dimiliki perusahaan semakin berkurang. Pengurangan nilai manfaat
dibebankan secara berangsur di tiap periode akuntansi yang menerima aset
tersebut.
Jadi beban penyusutan adalah pengakuan atas penggunaan manfaat
potensial dari suatu aset tetap. Jumlah dari biaya penyusutan aset tetap sangat
bergantung pada metode penyusutan aset tetap yang diterapkan didalam
perusahaan. Nilai penyusutan akan dialokasikan akan mempengaruhi
besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Pemilihan metode penyusutan
harus diperhitungkan secara tepat, karena itu beban penyusutan harus
dialokasikan secara rasional dan sistematik agar sesuai dengan ketetapan
pernyataan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Untuk itu perlu diketahui apakah metode penyusutan yang diterapkan
oleh perusahaan telah memperhatikan perubahan nilai aset tetap yang
menurun disebabkan karena berlalunya waktu atau menurunnya manfaat yang
diberikan aset tetap tersebut .
Ketepatan perusahaan dalam menentukan metode panyusutan aset tetap
sangatlah penting. Metode yang berbeda akan menghasilkan alokasi biaya
penyusutan yang berbeda sehingga akan mempengaruhi besarnya beban
operasional perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi besarnya laba
yang akan diperoleh perusahaan.

2
PT. Kon Kwat Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang industri manufaktur yang berpusat di Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Perusahan tersebut menggunakan aset tetap dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya, seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan dan
peralatan yang digunakan untuk memproduksi barang mentah menjadi barang
jadi yang siap untuk dijual kepada pelanggan.
Berdasarkan uraian diatas sudah terlihat akan pentingnya penerapan
metode penyusutan aset tetap terhadap laba perusahaan. Mengingat
pentingnya penerapan metode penyusustan aset tetap dengan tepat, maka
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS
PENERAPAN METODE PENYUSUTAN ASET TETAP DAN
DAMPAKNYA TERHADAP LABA PT KON KWUAT INDONESIA”.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana dampaknya pada laba jika penilaian penyusutan aset tetap
perusahaan dilakukan dengan metode garis lurus.
2. Bagaimana dampaknya pada laba jika penilaian penyusutan aset tetap
perusahaan dilakukan dengan metode saldo menurun.
3. Bagaimana dampaknya pada laba jika penilaian penyusutan aset tetap
perusahaan dilakukan dengan metode jumlah angka tahun.

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi


Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Penelitian mengenai penerapan metode penyusutan aset tetap dan
dampaknya terhadap laba PT Kon Kwat Indonesia.
2. Penelitian mengenai penerapan metode penyusutan aset tetap dan
dampaknya terhadap laba PT Kon Kwat Indonesia periode 2015-2019.

3
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui dampak terhadap laba jika penilaian penyusutan aset
tetap perusahaan menggunakan metode garis lurus.
2. Untuk mengetahui dampak terhadap laba jika penilaian penyusutan aset
tetap perusahaan menggunakan metode saldo menurun.
3. Untuk mengetahui dampak terhadap laba jika penilaian penyusutan aset
tetap perusahaan menggunakan metode jumlah angka tahun.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diperoleh dari penilitian ini, yaitu:
1. Bagi penulis, sebagai wawasan untuk menambah ilmu pengetahuan
tentang penerapan metode penyusutan aset tetap dan dampaknya
terhadap laba perusahaan.
2. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam
menerapkan metode penyusutan aset tetap dan mengetahui dampak dari
metode penyusutan aset tetap terhadap laba perusahaan.
3. Bagi pihak lain, sebagai bahan masukan dan referensi untuk melakukan
pengembangan penelitian yang serupa di masa yang akan datang.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Akuntansi


Ilmu akuntansi sangat dibutuhkan oleh semua perusahaan untuk
menyediakan segala informasi keuangan dalam melakukan pengembangan
usaha. Oleh karena itu banyak perusahaan membutuhkan jasa akuntan untuk
membantu membuat laporan mengenai informasi keuangan perusahaan
tersebut.
(Soemarsono, 2014, p. 114)Menurut Horngren dan Horngren (2011 : 4)
akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,
memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
para pengambilan keputusan.
Menurut Prawironegoro (2012 : 4) akuntansi adalah sebuah kegiatan
jasa (service activity) fungsinya untuk memberikan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat finansial, tentang entitas-entitas ekonomi yang
dianggap berguna dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, dalam
penentuan pilihan-pilihan logis diantara tindakan-tindakan alternatif.
Menurut Warren (2008 : 10) akuntansi dapat didefinisikan sebagai
sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Menurut Harrison (2012 : 3) akuntansi merupakan suatu sistem
informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan,
dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pengambil keputusan yang akan
membuat keputusan yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis.
Menurut Wasilah dan Akmad (2012 : 17) akuntansi merupakan suatu
kegiatan atau jasa yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif terutama
yang bersifat keuangan mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi tertentu kepada
pihak-pihak yang berkepentingan, untuk digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.

5
2.2 Pengertian Aset Tetap
Aset tetap merupakan salah satu bagian dalam investasi yang
memberikan manfaat jangka panjang kepada perusahaan. Masa manfaat aset
tetap memiliki lebih dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.
Oleh karena itu perusahaan sangatlah penting untuk memperhitungkan tingkat
produktifitas aset tetap, dari perhitungan penyusutannya maupun dari
pemakaian dan pemeliharaan aset tersebut.
Manurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 aset tetap adalah aset berwujud
yang: (a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
dan jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau tujuan administrasif, dan
(b) diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Menurut Rudianto, Pengantar Akuntansi (2012 : 256) aset tetap adlaah
barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjual belikan.
Menurut Pontoh, (2013 : 355) aset tetap merupakan unsur vital lain
yang akan membantu organisasi bisnis untuk menciptakan laba.
Menurut Sugiri (2009 : 137) aset tetap dikatakan aset berwujud yang
oleh pemilikannya digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan
diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

2.3 Pengertian Penyusutan


Dalam Ikatan Akuntan Indonesia pada PSAK Nomor 16 (2012 : 16.2)
penyusutan adlaah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu
aset selama umur manfaatnya.
Menurut Baridwan (2004 : 305) penyusutan adalah sebagian dari
harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi
biaya setiap periode akuntansi.
Menurut Pontoh (2013 : 358) menyatakan bahwa seiring dengan
waktu pemakaian sebuah aset tetap, maka pada saat yang sama aset tetap

6
tersebut akan mulai berkurang kemampuannya atau nilai mengalami
keusangan (obolescence) untuk menciptakan barang dan jasa. Berkurannya
kemampuan aset tetap ini disebut sebagai penyusutan atau depresiasi.
Menurut Soemarso (2008 : 28) penyusutan adalah semua jenis aktiva
tetap, kecuali tanah akan makin berkurang kemampuannya untuk memberikan
jasa bersamaan dengan berlalunya waktu.
Menurut Hery (2011 : 22) penyusutan adalah alokasi secara periodik
dan sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode-periode berbeda
yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva bersangkutan.
Dalam melakukan penyusutan sebuah aset, perusahaan perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusutan sebagai
berikut:
2.3.1 Harga perolehan
Yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-
biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva dan
menempatkannya agar dapat digunakan.
2.3.2 Nilai Sisa / Residu
Nilai sisa suatu aset yang disusutkan adalah jumlah yang diterima
bila aset tersebut dijual, ditukarkan, atau cara-cara lain ketika aset
tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-
biaya yang terjadi pada saat menjual atau menukarnya.
2.3.3 Taksiran Umur Keguanaan / Masa manfaat
Taksiran umur kegunaan atau masa manfaat suatu aset dipengaruhi
oleh cara-caara pemeliharaan dan kebijakan-kebijakan yang dianut
dalam reparasi. Taksiran umur keguanaan tersebut ini bisa
dinyatakan dalam suatu periode waktu, satuan hasil produksi atau
satuan jam kerjanya.

2.4 Metode Penyusutan Aset Tetap


Metode penyusutan aktiva tetap merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mengalokasikan biaya aset tetap kepada suatu beban.

7
Menurut PSAK No. 16 (2019 : 18) metode penyusutan yang digunakan untuk
aset di review minimum setiap akhir tahun buku dan, apabila terjadi
perubahan yang signifikan dalam ekspetasi pola konsumsi manfaat ekonomi
masa depan dari aset tersebut, maka metode penyusutan diubah untuk
mencerminkan perubahan pola tersebut.
Setelah mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusutan aset, maka perusahaan dapat menentukan metode penyusutan aset
tetap sesuai dengan ketentuan yang ada pada PSAK No. 16 ataupun pada
Undang-undang perpajakan.
Menurut PSAK No. 16 (2019 : 19) metode penyusutan yang dapat
digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang disusutkan secara sistematis
dari suatu aset selama umur manfaatnya. Metode tersebut antara lain metode
garis lurus (strigth line method), metode saldo menurun (diminishing balance
method), dan metode jumlah unit (sum of the unit method).
Metode garis lurus menghasilkan pembebanan yang tetap selama
umur manfaat aset jika nilai residunya tidak berubah. Penentuan beban
penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
Biaya perolehan−Nilai residu
Beban penyusutan =
Umur manfaat
Metode saldo menurun menghasilkan pembebanan yang menurun
selama umur manfaat aset. Penentuan beban penyusutan dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus berikut:
Tarif penyusutan = Tarif garis lurus x 2
Metode jumlah unit menghasilkan pembebanan berdasarkan pada
penggunaan atau output yang diharapkan dari suatu aset. Penentuan beban
penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
Biaya perolehan−Nilai residu
Beban penyusutan =
Total jumlah produksi

2.5 Pengertian Laba Usaha


Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses
masukan untuk menghasilkan keluaran. Perusahaan berusaha menghasilkan

8
keluaran yang nilainya lebih tinggi daripada nilai masukannya agar
menghasilkan laba. Dengan laba yang diperoleh perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengembangkan dirinya.
Laba pada dasarnya merupakan selisih antara pendapatan disuatu
periode dengan beban yang terjadi untuk memperoleh pendapatan tersebut
(Belkaoui 2011 : 223). Sehingga dapat dikatakan laba bersih adalah kelebihan
dari kekurangan pendapatan yang dibanding dengan biaya yang telah habis
masa berlakunya serta keuntungan dan kerugian bagi perusahaan dari
penjualan, pertukaran atau konversi lainnya dari aset.
Skousen dan Stice (2011 : 27) laba adalah suatu kenaikan dalam
entitas (aset neto) dari peripheral atau transaksi insidental sebuah entitas dan
dari semua transaksi lain dan peristiwa lain serta keadaan yang
mempengaruhi entitas kesuali yang terjadi dari pendapatan (revenue) atau
investasi oleh para pemilik.
Dalam laporan rugi laba, biaya yang dikaitkan dengan penggunaan set
tetap seperti biaya depresiasi dan biaya pemeliharaan merupakan salah satu
komponen biaya yang cukup tinggi. Semakin tinggi biaya depresiasi aset
tetap sebuah perushaaan, laba akan semakin berkurang. Sebaliknya semakin
rendah biaya depresiasi, maka semakin besar laba yang diperoleh perusahaan.
Selain biaya depresiasi, biaya lain dari komponen aset tetap yang dapat
mengurangi laba adalah pemeliharaan, pajak bumi dan bangunan (PBB) serta
pajak kendaraan bermotor.
Untuk mengukur apakah perusahaan sudah menggunakan kapasitas
aset tetap sepenuhnya maka digunkaan tumus rasio fixed asset turn over,
yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aset tetap dalam satu periode. Untuk mencari rasio ini,
caranya adalah membandingkan antara penjualan bersih dengan total aset
tetap dalam satu periode. Apabila perbandingannya meningkat dari tahun ke
tahun berarti perusahaan telah mampu memaksimalkan kapasitas aset tetap
yang dimilikinya. Sebaliknya apabila menurun, Maka perusahaan belum
mampu memanfaatkan kapasitas aset tetapnya.

9
Berdasarkan definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laba
asalah selisih antara sepuluh pendapatan (revenue) dna beban (expense) yang
terjadi dalam satu periode akintansi. Laba merupakan suatu kelebihan
pendapatan atau keuntungan yang layak diterima oleh perushaan, karena
perusahaan tersebut telah melakukan pengorbanan untuk kepentingan lain
pada jangka waktu tertentu. Informasi laba diperlukan untuk mengetahui
kontribusi produk dalam menutupi biaya nonproduksi.

2.6 Hubunga Metode Penyusutan Aktiva Tetap Dengan Laba Usaha


Hubungan antara metode penyusutan aktiva tetap dengan laba usaha
terletak pada nilai penyusutan aktiva tetap. Nilai penyusutan aktiva tetap
tersebut akan dialokasikan sebagai biaya penjualan maupun biaya
administrasi sehingga akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh.
Untuk aktiva tetap yang diikut sertakan dalam proses produksi, maka
nilai penyusutannya akan mempengaruhi perhitungan harga poko penjualan
dan harga pokok produksi yang secara tidak langsung akan mempengaruhi
besarnya laba yang diperoleh perusahaan dalam jangka panjang. Hal tersebut
berlaku pula untuk aktiva tetap yang tidak diikutsertakan dalam proses
produksi, maka nilai penyusutannya akan mempengaruhi besar biaya usaha
yang secara tidak langsung mempengaruhi besarnya laba perusahaan.

10
2.7 Telaah Pustaka
Berikut adalah beberapa hasil penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan tema dengan penelitian ini:

Penulis dan Sumber


NO Judul Variabel Alat Analisis Ringkasan Hasil
Tahun Referensi
1. Andi Harom Skripsi Fakultas ANALISIS Aktiva Tetap, Metode Deskriptif Hasil penelitian
Nugroho, Ekonomi PENERAPAN Penyusutan Analitis, Historis, dan menunjukkan bahwa
2006 Universitas METODE Aktiva Tetap, metode Kepustakaan penerapan metode
Widyatama PENYUSUTA Laba yang dilakukan dengan penyusutan aktiva tetap
N AKTIVA cara Studi Lapangan bila dilaksanakan
TETAP DAN berupa: Pengamatan dengan tepat, ternyata
PENGARUHN Langsung (Observasi), tidak berpengaruh secara
YA Wawancara (Interview), signifikan terhadap
TERHADAP dan Kuesioner. Selain itu peningkatan pendapatan
LABA juga dilakukan Studi perusahaan.
PERUSAHAA Kepustakaan (Library
N Research).
2. Annisa Dwi Skripsi ANALISIS Aset Tetap, Metode penelitian yang Hasil penelitian
Amanda Universitas PENERAPAN Penyusutan digunakan adalah metode menunjukkan bahwa

11
Lubis, 2017 Medan Area AKUNTANSI Aset Tetap, deskriptif, jenis data akuntansi asset tetap
ASET TETAP Pengeluaran, penelitian ini adalah data yang diterapkan oleh PT
TERHADAP Laba kuantitatif, sumber Ira Widya Utama Medan
PENINGKATA datanya adalah data telah sesuai dengan
N LABA sekunder, teknik pernyataan Standar
PERUSAHAA pengumpulan data yang Akuntansi Keuangan
N PADA PT. dilakukan dalam No.16, dan metode
IRA WIDYA penelitian ini adalah penyusutan yang
UTAMA dokumentasi. Teknik digunakan adalah
MEDAN analisis data yang metode garis lurus yang
dilakukan dalam telah sesuai diterapkan
penelitian ini adalah olh PT Ira Widya Utama
metode deskriptif. Medan sesuai dengan
PSAK No.17. metode
penyusutan yang
diterapkan perusahaan
mempunyai pengaruh
terhadap laba.
3. Eka Sari Skripsi PENERAPAN Metode Metode analisis yang Hasil penelitian ini

12
Lestari, 2018 Universitas METODE Penyusutan digunakan dalam menunjukkan bahwa
Muhammadiyah PENYUSUTA Aset Tetap, penelitian ini adalah metode penyusutan
Makassar N ASET Laba analisis deskriptif aktiva tetap yang
TETAP DAN Perusahaan kuantitatif yaitu suatu digunakan perusahaan
PENGARUHN analisis yang adalah metode
YA menguraikan metode penyusutan garis lurus.
TERHADAP penyusutan asset tetap Dengan menggunakan
LABA yang diterapkan oleh metode penyusutan garis
PERUSAHAA perusahaan dengan lurus jumlah beban
N PADA PT. metode penyusutan penyusutan lebih kecil
EASTERN lainnya seperti metode dibandingkan dengan
PEARL FOUR menurun ganda dan menggunakan metode
MILLS angka tahun. saldo menurun ganda
MAKASSAR dan angka tahun.
Metode penyusutan
aktiva tetap berpengaruh
terhadap laba
perusahaan dimana
penggunaan metode

13
penyusutan akan
berdampak pada semain
besar atau semakin
kecilnya laba
perusahaan.
4. Esmarina Sripsi ANALISIS Aset Tetap, Metode yang diguankan Hasil penelitian
Humaida, Politeknik PENGARUH Penyusutan, untuk memperoleh data menunjukkan bahwa
2017 Kuangan PENERAPAN Laba yang digunakan dalam beban penyusutan yang
Negara STAN METODE penelitian ini adalah besar menghasilkan laba
PENYUSUTA metode Studi usaha dan laba sebelum
N ASET Kepustakaan (Library pajak badan yang lebih
TETAP Research). Metode ini rendah jika
SALDO dilakukan dengan dibandingkan dengan
MENURUN mengadakan penelaahan saat metode garis lurus
TERHADAP terhadap buku teks, diterapkan. Laba bersih
LABA peraturan perundang- yang dihasilkan dari
PERUSAHAA undangan yang berlaku, penerapan metode saldo
N PADA standar yang telah menurun berganda
LAPORAN ditetapkan, artikel yang menghasilkan saldo

14
KEUANGAN diterbitkan dalam media yang rendah jika
PT SEKAR cetak maupun elektronik, dibandingkan dengan
LAUT TBK jurnal yang berasal dari saat metode garis lurus
PERIODE sumber valid serta ditetapkan, namun
2012-2016 literature lain yang ada ditahun berikutnya laba
hubungannya dengan dari penerapan metode
objek penelitian. Data- saldo menurun berganda
data yang diperoleh cenderung mengalami
merupakan data sekundet peningkatan.
yang terdapat pada situs
PT Sekar Laut Tbk dan
Pusat Edukasi dan Data
Pasar Modal Indonesia.
5. Jurnidawanti, Skripsi PENERAPAN Metode Metode analisis yang Hasil penelitian ini
2017 Universitas METODE Penyusutan digunakan dalam menunjukkan bahwa
Muhammadiyah PENYUSUTA Asset Tetap, penelitian ini adalah metode penyusutan asset
Makassar N ASSET Laba analisis deskriptif tetap yang diterapkan
TETAP DAN Perusahaan kuantitatif yaitu suatu oleh PT. Sinar Bintang
PENGARUHN analisis yang Selatan di Makassar

15
YA menguraikan metode menunjukkan bahwa
TERHADAP penyusutan asset tetap metode penyusutan yang
LABA yang diterapkan oleh digunakan oleh
PERUSAHAA perusahaan serta perusahaan adalah
N PT. SINAR menguraikan laba yang metode saldo menurun
BINTANG dicapai oleh perusahaan ganda. Hasil analisis
SELATAN DI perbandingan metode
MAKASSAR penyusutan asset tetap
yang diterapkan oleh
perusahaan dengan
metode garis lurus
menunjukkan bahwa
metode penyusutan asset
tetap mempengaruhi
laba perusahaan.
6. Moh. Alim Skripsi PENERAPAN Perlakuan Penelitian ini merupakan Hasil penelitian
Masydar, Universitas METODE Akuntransi penelitian kualitatif menyimpulkan bahwa
2015 Islam Negeri PENYUSUTA Aset Tetap, dengan metode metode penyusutan garis
Maulana Malik N ASET Penerapan pendekatan studi kasus. lurus dapat diperoleh

16
Ibrahim Malang TETAP PADA Metode Pengumpulan data laba yang relative
PT. Penyusutan dilakukan dengan cara konstan. Sedangkan
PERKEBUNA pengamatan langsung apabila menggunakan
N dan dokumentasi. metode saldo menurun
NUSANTARA dan metode jumlah anka
X (STUDI tahun laba yang
KASUS DI diperoleh akan
BARIK cenderung berbeda tiap
GULAG tahunnya atau tidak
NAGDIREDJO konstan.
KABUPATEN
KEDIRI)
7. Reka Avisha, Skripsi PENILAIAN Penyusutan Penelitian yang Hasil penelitian
2018 Universitas PENYUSUTA Aset Tetap, dilakukan merupakan menunjukkan dengan
Islam Negeri N ASET Dampak Pada penelitian kualitatif dan menggunakan metode
Sumatra Utara TETAP SERTA Laba menggunakan penyusutan garis lurus
Medan DAMPAKNYA pendekatan deskriptif. maupun metode
PADA LABA Teknik pengumpulan penyusutan saldo
PT PRODIA data dilakukan dengan menurun ganda, laba

17
WIDYAHUSA teknik dokumentasi. yang dihasilkan
DA TBK mengalami dampak yang
fluktuatif, Sedangkan,
dengan menggunakan
metode penyusutan
jumlah angka tahun laba
mengalami dampak yang
konsisten setiap
tahunnya.
8. Surti Milarisa Jurnal ANALISIS Penyusutan Metode pengambilan Berdasarkan hasil
DKK, 2017 Accountia, PENERAPAN Aset Tetap, sampel yang digunakan penelitian bahwa metode
Volume 1, No.2 METODE Pencapaian adalah Non Probability saldo menurun yang
Oktober 2017 PENYUSUTA Laba Tertinggi Sampling (sampel dipilih dapat memberikan
N AKTIVA secara tidak acak) dengan dampak pencapaian laba
TETAP DAN teknik Purposive tertinggi pada PT
DAMPAKNYA Sampling (sampel Kartika Samudra
TERHADAP diambil dengan Adijaya di Tanjung
LABA maksud/tujuan tertentu). Redeb, hal ini
PERUSAHAA Jenis data yang dibuktikan dari hasil

18
N PADA PT diguanakan berupa data perhitungan laba bersih
KARTIKA kuantitatif dengan yang diperoleh untuk
SAMUDRA metode pengumpulan periode tahun 2015 dan
ADIJAYA DI data berupa penelitian estimasi laba bersih pada
TANJUNG lapangan dan penelitian tahun 2018.
REDEB kepustakaan.

9. Sintia Jurnal ANALISIS Aktiva Tetap, Metode dalam penelitian Hasil penelitian ini
Verginia Akuntansi, PENERAPAN Metode ini menggunakan adalah penerapan
DKK, 2014 STIE MDP METODE Penyusutan, pendekatan penelitian metode garis lurus pada
PENYUSUTA Laba kualitatif dimana bangunan, mesin,
N AKTIVA Perusahaan didasarkan pada inventaris kantor dan
TETAP DAN informasi yang inventaris proyek telah
DAMPAKNYA dikumpulkan. Jenis dari tepat. Namun untuk alat
TERHADAP penelitian ini adalah berat, kendaraan kantor
LABA penelitian historis. dan kendaraan proyek
PERUSAHAA adalah tidak tepat dan
N PADA PT. sebaiknya diubah
ARTHA dengan menggunakan

19
KINDO metode saldo menurun
PERKASA berganda. Kemudian
PALEMBANG metode penyusutan yang
digunakan berdampak
terhadap laba
perusahaan.
10. Wico Jurnal ANALISIS Penyusutan Metode yang digunakan Hasil dari penelitian ini
Jontarudi Universitas PENERAPAN Aset Tetap, adalah metode dekriptif. adalah terdapat pengaruh
Tarigan, Simbangun METODE Laba yang signifikan antara
(USI) PENYUSUTA penerapan metode
N AKTIVA penyusutan yang
TETAP DAN diterapkan oleh
PENGARUHN perusahaan (metode
YATERHADA garis harus lurus)
P LABA dengan metode yang
PERUSAHAA diajukan oleh penulis
N PADA PT. (metode jumlah angka
JHONSON & tahun dan metode saldo
JHONSON mnurun ganda) terhadap

20
laba usaha perusahaan.
11. Rensi Jurnal ANALISIS Aktiva Tetap, Metode analisis data Berdasarkan hasil
Handrini, Universitas PENERAPAN Penyusutan, yang digunakan adalah penelitian, diperoleh
2017 Nusantara Pgri METODE Laba teknik analisis metode kesimpulan bahwa
Kediri PENYUSUTA deskriptif kuantitatif besarnya penyusutan
N AKTIVA yaitu dengan aktiva tetap yang
TETAP menganalisis data yang dihitung dengan
TERHADAP berbentuk angka dan menggunakan metode
LABA dalam menentukan garis lurus akan berbeda
PERUSAHAA permasalahan yang dengan penyusutan yang
N PADA CV. diteliti. di hitung menggunakan
NEW WIJAYA metode jumlah angka
tahun, kenaikan
penyusutan pada suatu
periode akuntansi
disebabkan adanya
penambahan kuantitas
aktiva tetap.

21
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Penilitian ini dilakukan pada PT Kon Kwat Indonesia yang terletak di
Jl Kalasan Km. 10 Bimomartani, Ngemplak, Sleman, D. I. Yogyakarta.

3.2 Variabel Penelitian


Berdasarkan Hipotesis yaitu “Analisis penerapan metode penyusutan
aset tetap dan dampaknya terhadap laba perusahaan”, maka terdapat dua
variabel yang akan dianalisis hubungannya, yaitu:
3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
lainnya (variabel yang tidak tergantung pada variabel lain). Variabel
bebas berfungsi menerapkan variabel lainnya. Pada penelitian ini
variabel bebas berupa “Penerapan metode penyusutan aset tetap”.
3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang saling berhubungan dengan
data yang berada pada variabel lain atau variabel yang tergantung
pada variabel lain. Variabel terikat berfungsi diterangkan oleh
variabel lainnya. Variabel dipengaruhi oleh variabel lain, berupa
“Peningkatan laba perusahaan”.

3.3 Definisi Operasional Variabel


Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16
aset tetap adalah aset yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
yang akan digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk
dijual dalam jangka waktu yang sebentar dan mempunyai masa manfaat lebih
dari satu tahun. Perusahaan memiliki berbagai jenis aset tetap seperti tanah,
bangunan, peralatan dan aset lainnya yang digunakan dalam mengelola
kegiatan operasional.

22
Berdasarakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
17 penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari
suatu aset selama umur manfaatnya.
Laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan
barang dan jasa. Ini berati laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya.

3.4 Instrumen dan Alat Pengumpulan Data


Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, keberadaan instrumen penelitian
merupakan bagian yang snagat penting dan termasuk dalam komponen
metodologi penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang
diteliti. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah observasi
yang dilakukan terhadap kondisi perusahaan serta dokumentasi berupa
dokumen yang berbentuk laporan keuangan perusahaan.

3.5 Data dan Teknik Pengumpulan Data


3.5.1 Jenis Data
Penelitian yang dilakukan oleh penyusun merupakan penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui dalam sebuah
penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder merupakan data dari dokumen yang dimiliki
perusahaan. Dokumen tersebut dapat berupa data operasional
perusahaan dan laporan keuangan perusahaan.
3.5.2 Teknis Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penilitian ini adalah teknik
dokumentasi. Menurut Sugiono (2013 : 240) dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya menumental dari seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

23
kehidupan, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dan data yang didapat
dari metode dokumentasi ini adalah struktur organisasi, dan laporan
posisi keuangan pada perusahaan.

3.6 Populasi dan Sampel


3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peniliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun
populasi yang diambil oleh penulis adalah laporan keuangan neraca.

3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari julah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Adapun penentuan jumlah sampel yang akan
diolah dari jumlah populasi, maka harus dilakukan dengan teknik
pengambilan sampling yang tepat. Untuk penentuan sampling teknik
yang digunkaan sesuai dengan judul penulis yaitu aset tetap.

3.7 Teknik Analisis


Dalam menganilisis data dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis
dengan menggunakan metode analisis diskriptif. Menurut Sugiono (2010 :
29) metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
membuat kesimpulan yang lebih luas.

24

Anda mungkin juga menyukai