Oleh:
1
Nilai ekonomis suatu aset tetap tersebut harus dapat dibebankan secara
tepat bersamaan dengan berlalunya waktu, salah satu caranya adalah dengan
menggunakan metode penyusutan. Dimana setiap pengalokasian biaya
penyusutan yang berbeda akan memberi dampak terhadap laba yang
diperoleh perusahaan.
Secara umum penyusutan terjadi ketika aset tetap telah digunakan untuk
mengoperasikan usaha perusahaan dan merupakan beban di tiap periode
akuntansi dimana aset dimanfaatkan. Praktik pembebanan penyusutan akan
mencerminkan tingkat penggunaan aset yang layak dan jumlah laba yang
tepat untuk dilaporkan. Penyusutan tersebut dilakukan karena manfaat potensi
aset yang dimiliki perusahaan semakin berkurang. Pengurangan nilai manfaat
dibebankan secara berangsur di tiap periode akuntansi yang menerima aset
tersebut.
Jadi beban penyusutan adalah pengakuan atas penggunaan manfaat
potensial dari suatu aset tetap. Jumlah dari biaya penyusutan aset tetap sangat
bergantung pada metode penyusutan aset tetap yang diterapkan didalam
perusahaan. Nilai penyusutan akan dialokasikan akan mempengaruhi
besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Pemilihan metode penyusutan
harus diperhitungkan secara tepat, karena itu beban penyusutan harus
dialokasikan secara rasional dan sistematik agar sesuai dengan ketetapan
pernyataan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Untuk itu perlu diketahui apakah metode penyusutan yang diterapkan
oleh perusahaan telah memperhatikan perubahan nilai aset tetap yang
menurun disebabkan karena berlalunya waktu atau menurunnya manfaat yang
diberikan aset tetap tersebut .
Ketepatan perusahaan dalam menentukan metode panyusutan aset tetap
sangatlah penting. Metode yang berbeda akan menghasilkan alokasi biaya
penyusutan yang berbeda sehingga akan mempengaruhi besarnya beban
operasional perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi besarnya laba
yang akan diperoleh perusahaan.
2
PT. Kon Kwat Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang industri manufaktur yang berpusat di Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Perusahan tersebut menggunakan aset tetap dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya, seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan dan
peralatan yang digunakan untuk memproduksi barang mentah menjadi barang
jadi yang siap untuk dijual kepada pelanggan.
Berdasarkan uraian diatas sudah terlihat akan pentingnya penerapan
metode penyusutan aset tetap terhadap laba perusahaan. Mengingat
pentingnya penerapan metode penyusustan aset tetap dengan tepat, maka
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS
PENERAPAN METODE PENYUSUTAN ASET TETAP DAN
DAMPAKNYA TERHADAP LABA PT KON KWUAT INDONESIA”.
3
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui dampak terhadap laba jika penilaian penyusutan aset
tetap perusahaan menggunakan metode garis lurus.
2. Untuk mengetahui dampak terhadap laba jika penilaian penyusutan aset
tetap perusahaan menggunakan metode saldo menurun.
3. Untuk mengetahui dampak terhadap laba jika penilaian penyusutan aset
tetap perusahaan menggunakan metode jumlah angka tahun.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
2.2 Pengertian Aset Tetap
Aset tetap merupakan salah satu bagian dalam investasi yang
memberikan manfaat jangka panjang kepada perusahaan. Masa manfaat aset
tetap memiliki lebih dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.
Oleh karena itu perusahaan sangatlah penting untuk memperhitungkan tingkat
produktifitas aset tetap, dari perhitungan penyusutannya maupun dari
pemakaian dan pemeliharaan aset tersebut.
Manurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 aset tetap adalah aset berwujud
yang: (a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
dan jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau tujuan administrasif, dan
(b) diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Menurut Rudianto, Pengantar Akuntansi (2012 : 256) aset tetap adlaah
barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjual belikan.
Menurut Pontoh, (2013 : 355) aset tetap merupakan unsur vital lain
yang akan membantu organisasi bisnis untuk menciptakan laba.
Menurut Sugiri (2009 : 137) aset tetap dikatakan aset berwujud yang
oleh pemilikannya digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan
diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
6
tersebut akan mulai berkurang kemampuannya atau nilai mengalami
keusangan (obolescence) untuk menciptakan barang dan jasa. Berkurannya
kemampuan aset tetap ini disebut sebagai penyusutan atau depresiasi.
Menurut Soemarso (2008 : 28) penyusutan adalah semua jenis aktiva
tetap, kecuali tanah akan makin berkurang kemampuannya untuk memberikan
jasa bersamaan dengan berlalunya waktu.
Menurut Hery (2011 : 22) penyusutan adalah alokasi secara periodik
dan sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode-periode berbeda
yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva bersangkutan.
Dalam melakukan penyusutan sebuah aset, perusahaan perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusutan sebagai
berikut:
2.3.1 Harga perolehan
Yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-
biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva dan
menempatkannya agar dapat digunakan.
2.3.2 Nilai Sisa / Residu
Nilai sisa suatu aset yang disusutkan adalah jumlah yang diterima
bila aset tersebut dijual, ditukarkan, atau cara-cara lain ketika aset
tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-
biaya yang terjadi pada saat menjual atau menukarnya.
2.3.3 Taksiran Umur Keguanaan / Masa manfaat
Taksiran umur kegunaan atau masa manfaat suatu aset dipengaruhi
oleh cara-caara pemeliharaan dan kebijakan-kebijakan yang dianut
dalam reparasi. Taksiran umur keguanaan tersebut ini bisa
dinyatakan dalam suatu periode waktu, satuan hasil produksi atau
satuan jam kerjanya.
7
Menurut PSAK No. 16 (2019 : 18) metode penyusutan yang digunakan untuk
aset di review minimum setiap akhir tahun buku dan, apabila terjadi
perubahan yang signifikan dalam ekspetasi pola konsumsi manfaat ekonomi
masa depan dari aset tersebut, maka metode penyusutan diubah untuk
mencerminkan perubahan pola tersebut.
Setelah mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusutan aset, maka perusahaan dapat menentukan metode penyusutan aset
tetap sesuai dengan ketentuan yang ada pada PSAK No. 16 ataupun pada
Undang-undang perpajakan.
Menurut PSAK No. 16 (2019 : 19) metode penyusutan yang dapat
digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang disusutkan secara sistematis
dari suatu aset selama umur manfaatnya. Metode tersebut antara lain metode
garis lurus (strigth line method), metode saldo menurun (diminishing balance
method), dan metode jumlah unit (sum of the unit method).
Metode garis lurus menghasilkan pembebanan yang tetap selama
umur manfaat aset jika nilai residunya tidak berubah. Penentuan beban
penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
Biaya perolehan−Nilai residu
Beban penyusutan =
Umur manfaat
Metode saldo menurun menghasilkan pembebanan yang menurun
selama umur manfaat aset. Penentuan beban penyusutan dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus berikut:
Tarif penyusutan = Tarif garis lurus x 2
Metode jumlah unit menghasilkan pembebanan berdasarkan pada
penggunaan atau output yang diharapkan dari suatu aset. Penentuan beban
penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
Biaya perolehan−Nilai residu
Beban penyusutan =
Total jumlah produksi
8
keluaran yang nilainya lebih tinggi daripada nilai masukannya agar
menghasilkan laba. Dengan laba yang diperoleh perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengembangkan dirinya.
Laba pada dasarnya merupakan selisih antara pendapatan disuatu
periode dengan beban yang terjadi untuk memperoleh pendapatan tersebut
(Belkaoui 2011 : 223). Sehingga dapat dikatakan laba bersih adalah kelebihan
dari kekurangan pendapatan yang dibanding dengan biaya yang telah habis
masa berlakunya serta keuntungan dan kerugian bagi perusahaan dari
penjualan, pertukaran atau konversi lainnya dari aset.
Skousen dan Stice (2011 : 27) laba adalah suatu kenaikan dalam
entitas (aset neto) dari peripheral atau transaksi insidental sebuah entitas dan
dari semua transaksi lain dan peristiwa lain serta keadaan yang
mempengaruhi entitas kesuali yang terjadi dari pendapatan (revenue) atau
investasi oleh para pemilik.
Dalam laporan rugi laba, biaya yang dikaitkan dengan penggunaan set
tetap seperti biaya depresiasi dan biaya pemeliharaan merupakan salah satu
komponen biaya yang cukup tinggi. Semakin tinggi biaya depresiasi aset
tetap sebuah perushaaan, laba akan semakin berkurang. Sebaliknya semakin
rendah biaya depresiasi, maka semakin besar laba yang diperoleh perusahaan.
Selain biaya depresiasi, biaya lain dari komponen aset tetap yang dapat
mengurangi laba adalah pemeliharaan, pajak bumi dan bangunan (PBB) serta
pajak kendaraan bermotor.
Untuk mengukur apakah perusahaan sudah menggunakan kapasitas
aset tetap sepenuhnya maka digunkaan tumus rasio fixed asset turn over,
yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aset tetap dalam satu periode. Untuk mencari rasio ini,
caranya adalah membandingkan antara penjualan bersih dengan total aset
tetap dalam satu periode. Apabila perbandingannya meningkat dari tahun ke
tahun berarti perusahaan telah mampu memaksimalkan kapasitas aset tetap
yang dimilikinya. Sebaliknya apabila menurun, Maka perusahaan belum
mampu memanfaatkan kapasitas aset tetapnya.
9
Berdasarkan definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laba
asalah selisih antara sepuluh pendapatan (revenue) dna beban (expense) yang
terjadi dalam satu periode akintansi. Laba merupakan suatu kelebihan
pendapatan atau keuntungan yang layak diterima oleh perushaan, karena
perusahaan tersebut telah melakukan pengorbanan untuk kepentingan lain
pada jangka waktu tertentu. Informasi laba diperlukan untuk mengetahui
kontribusi produk dalam menutupi biaya nonproduksi.
10
2.7 Telaah Pustaka
Berikut adalah beberapa hasil penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan tema dengan penelitian ini:
11
Lubis, 2017 Medan Area AKUNTANSI Aset Tetap, deskriptif, jenis data akuntansi asset tetap
ASET TETAP Pengeluaran, penelitian ini adalah data yang diterapkan oleh PT
TERHADAP Laba kuantitatif, sumber Ira Widya Utama Medan
PENINGKATA datanya adalah data telah sesuai dengan
N LABA sekunder, teknik pernyataan Standar
PERUSAHAA pengumpulan data yang Akuntansi Keuangan
N PADA PT. dilakukan dalam No.16, dan metode
IRA WIDYA penelitian ini adalah penyusutan yang
UTAMA dokumentasi. Teknik digunakan adalah
MEDAN analisis data yang metode garis lurus yang
dilakukan dalam telah sesuai diterapkan
penelitian ini adalah olh PT Ira Widya Utama
metode deskriptif. Medan sesuai dengan
PSAK No.17. metode
penyusutan yang
diterapkan perusahaan
mempunyai pengaruh
terhadap laba.
3. Eka Sari Skripsi PENERAPAN Metode Metode analisis yang Hasil penelitian ini
12
Lestari, 2018 Universitas METODE Penyusutan digunakan dalam menunjukkan bahwa
Muhammadiyah PENYUSUTA Aset Tetap, penelitian ini adalah metode penyusutan
Makassar N ASET Laba analisis deskriptif aktiva tetap yang
TETAP DAN Perusahaan kuantitatif yaitu suatu digunakan perusahaan
PENGARUHN analisis yang adalah metode
YA menguraikan metode penyusutan garis lurus.
TERHADAP penyusutan asset tetap Dengan menggunakan
LABA yang diterapkan oleh metode penyusutan garis
PERUSAHAA perusahaan dengan lurus jumlah beban
N PADA PT. metode penyusutan penyusutan lebih kecil
EASTERN lainnya seperti metode dibandingkan dengan
PEARL FOUR menurun ganda dan menggunakan metode
MILLS angka tahun. saldo menurun ganda
MAKASSAR dan angka tahun.
Metode penyusutan
aktiva tetap berpengaruh
terhadap laba
perusahaan dimana
penggunaan metode
13
penyusutan akan
berdampak pada semain
besar atau semakin
kecilnya laba
perusahaan.
4. Esmarina Sripsi ANALISIS Aset Tetap, Metode yang diguankan Hasil penelitian
Humaida, Politeknik PENGARUH Penyusutan, untuk memperoleh data menunjukkan bahwa
2017 Kuangan PENERAPAN Laba yang digunakan dalam beban penyusutan yang
Negara STAN METODE penelitian ini adalah besar menghasilkan laba
PENYUSUTA metode Studi usaha dan laba sebelum
N ASET Kepustakaan (Library pajak badan yang lebih
TETAP Research). Metode ini rendah jika
SALDO dilakukan dengan dibandingkan dengan
MENURUN mengadakan penelaahan saat metode garis lurus
TERHADAP terhadap buku teks, diterapkan. Laba bersih
LABA peraturan perundang- yang dihasilkan dari
PERUSAHAA undangan yang berlaku, penerapan metode saldo
N PADA standar yang telah menurun berganda
LAPORAN ditetapkan, artikel yang menghasilkan saldo
14
KEUANGAN diterbitkan dalam media yang rendah jika
PT SEKAR cetak maupun elektronik, dibandingkan dengan
LAUT TBK jurnal yang berasal dari saat metode garis lurus
PERIODE sumber valid serta ditetapkan, namun
2012-2016 literature lain yang ada ditahun berikutnya laba
hubungannya dengan dari penerapan metode
objek penelitian. Data- saldo menurun berganda
data yang diperoleh cenderung mengalami
merupakan data sekundet peningkatan.
yang terdapat pada situs
PT Sekar Laut Tbk dan
Pusat Edukasi dan Data
Pasar Modal Indonesia.
5. Jurnidawanti, Skripsi PENERAPAN Metode Metode analisis yang Hasil penelitian ini
2017 Universitas METODE Penyusutan digunakan dalam menunjukkan bahwa
Muhammadiyah PENYUSUTA Asset Tetap, penelitian ini adalah metode penyusutan asset
Makassar N ASSET Laba analisis deskriptif tetap yang diterapkan
TETAP DAN Perusahaan kuantitatif yaitu suatu oleh PT. Sinar Bintang
PENGARUHN analisis yang Selatan di Makassar
15
YA menguraikan metode menunjukkan bahwa
TERHADAP penyusutan asset tetap metode penyusutan yang
LABA yang diterapkan oleh digunakan oleh
PERUSAHAA perusahaan serta perusahaan adalah
N PT. SINAR menguraikan laba yang metode saldo menurun
BINTANG dicapai oleh perusahaan ganda. Hasil analisis
SELATAN DI perbandingan metode
MAKASSAR penyusutan asset tetap
yang diterapkan oleh
perusahaan dengan
metode garis lurus
menunjukkan bahwa
metode penyusutan asset
tetap mempengaruhi
laba perusahaan.
6. Moh. Alim Skripsi PENERAPAN Perlakuan Penelitian ini merupakan Hasil penelitian
Masydar, Universitas METODE Akuntransi penelitian kualitatif menyimpulkan bahwa
2015 Islam Negeri PENYUSUTA Aset Tetap, dengan metode metode penyusutan garis
Maulana Malik N ASET Penerapan pendekatan studi kasus. lurus dapat diperoleh
16
Ibrahim Malang TETAP PADA Metode Pengumpulan data laba yang relative
PT. Penyusutan dilakukan dengan cara konstan. Sedangkan
PERKEBUNA pengamatan langsung apabila menggunakan
N dan dokumentasi. metode saldo menurun
NUSANTARA dan metode jumlah anka
X (STUDI tahun laba yang
KASUS DI diperoleh akan
BARIK cenderung berbeda tiap
GULAG tahunnya atau tidak
NAGDIREDJO konstan.
KABUPATEN
KEDIRI)
7. Reka Avisha, Skripsi PENILAIAN Penyusutan Penelitian yang Hasil penelitian
2018 Universitas PENYUSUTA Aset Tetap, dilakukan merupakan menunjukkan dengan
Islam Negeri N ASET Dampak Pada penelitian kualitatif dan menggunakan metode
Sumatra Utara TETAP SERTA Laba menggunakan penyusutan garis lurus
Medan DAMPAKNYA pendekatan deskriptif. maupun metode
PADA LABA Teknik pengumpulan penyusutan saldo
PT PRODIA data dilakukan dengan menurun ganda, laba
17
WIDYAHUSA teknik dokumentasi. yang dihasilkan
DA TBK mengalami dampak yang
fluktuatif, Sedangkan,
dengan menggunakan
metode penyusutan
jumlah angka tahun laba
mengalami dampak yang
konsisten setiap
tahunnya.
8. Surti Milarisa Jurnal ANALISIS Penyusutan Metode pengambilan Berdasarkan hasil
DKK, 2017 Accountia, PENERAPAN Aset Tetap, sampel yang digunakan penelitian bahwa metode
Volume 1, No.2 METODE Pencapaian adalah Non Probability saldo menurun yang
Oktober 2017 PENYUSUTA Laba Tertinggi Sampling (sampel dipilih dapat memberikan
N AKTIVA secara tidak acak) dengan dampak pencapaian laba
TETAP DAN teknik Purposive tertinggi pada PT
DAMPAKNYA Sampling (sampel Kartika Samudra
TERHADAP diambil dengan Adijaya di Tanjung
LABA maksud/tujuan tertentu). Redeb, hal ini
PERUSAHAA Jenis data yang dibuktikan dari hasil
18
N PADA PT diguanakan berupa data perhitungan laba bersih
KARTIKA kuantitatif dengan yang diperoleh untuk
SAMUDRA metode pengumpulan periode tahun 2015 dan
ADIJAYA DI data berupa penelitian estimasi laba bersih pada
TANJUNG lapangan dan penelitian tahun 2018.
REDEB kepustakaan.
9. Sintia Jurnal ANALISIS Aktiva Tetap, Metode dalam penelitian Hasil penelitian ini
Verginia Akuntansi, PENERAPAN Metode ini menggunakan adalah penerapan
DKK, 2014 STIE MDP METODE Penyusutan, pendekatan penelitian metode garis lurus pada
PENYUSUTA Laba kualitatif dimana bangunan, mesin,
N AKTIVA Perusahaan didasarkan pada inventaris kantor dan
TETAP DAN informasi yang inventaris proyek telah
DAMPAKNYA dikumpulkan. Jenis dari tepat. Namun untuk alat
TERHADAP penelitian ini adalah berat, kendaraan kantor
LABA penelitian historis. dan kendaraan proyek
PERUSAHAA adalah tidak tepat dan
N PADA PT. sebaiknya diubah
ARTHA dengan menggunakan
19
KINDO metode saldo menurun
PERKASA berganda. Kemudian
PALEMBANG metode penyusutan yang
digunakan berdampak
terhadap laba
perusahaan.
10. Wico Jurnal ANALISIS Penyusutan Metode yang digunakan Hasil dari penelitian ini
Jontarudi Universitas PENERAPAN Aset Tetap, adalah metode dekriptif. adalah terdapat pengaruh
Tarigan, Simbangun METODE Laba yang signifikan antara
(USI) PENYUSUTA penerapan metode
N AKTIVA penyusutan yang
TETAP DAN diterapkan oleh
PENGARUHN perusahaan (metode
YATERHADA garis harus lurus)
P LABA dengan metode yang
PERUSAHAA diajukan oleh penulis
N PADA PT. (metode jumlah angka
JHONSON & tahun dan metode saldo
JHONSON mnurun ganda) terhadap
20
laba usaha perusahaan.
11. Rensi Jurnal ANALISIS Aktiva Tetap, Metode analisis data Berdasarkan hasil
Handrini, Universitas PENERAPAN Penyusutan, yang digunakan adalah penelitian, diperoleh
2017 Nusantara Pgri METODE Laba teknik analisis metode kesimpulan bahwa
Kediri PENYUSUTA deskriptif kuantitatif besarnya penyusutan
N AKTIVA yaitu dengan aktiva tetap yang
TETAP menganalisis data yang dihitung dengan
TERHADAP berbentuk angka dan menggunakan metode
LABA dalam menentukan garis lurus akan berbeda
PERUSAHAA permasalahan yang dengan penyusutan yang
N PADA CV. diteliti. di hitung menggunakan
NEW WIJAYA metode jumlah angka
tahun, kenaikan
penyusutan pada suatu
periode akuntansi
disebabkan adanya
penambahan kuantitas
aktiva tetap.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
22
Berdasarakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
17 penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari
suatu aset selama umur manfaatnya.
Laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan
barang dan jasa. Ini berati laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya.
23
kehidupan, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dan data yang didapat
dari metode dokumentasi ini adalah struktur organisasi, dan laporan
posisi keuangan pada perusahaan.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari julah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Adapun penentuan jumlah sampel yang akan
diolah dari jumlah populasi, maka harus dilakukan dengan teknik
pengambilan sampling yang tepat. Untuk penentuan sampling teknik
yang digunkaan sesuai dengan judul penulis yaitu aset tetap.
24