Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS DAN

LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN


SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2016-2018

Oleh :
Keisya Lovely Ander
(13061104163)
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang Masalah
• Di Indonesia pasar modal menjadi salah satu faktor untuk dapat meningkatkan kegiatan ekonomi,
seperti halnya melakukan investasi saham yang sudah disediakan tempat untuk menanamkan
saham di pasar modal yaitu di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada umumnya perusahaan berusaha
mencari investor demi mendapatkan modal yang banyak, sehingga melakukan berbagai macam
cara agar harga saham perusahaannya meningkat. Tetapi sebelum investor menanamkan saham
pada perusahaan yang dia inginkan, investor akan menganalisa terlebih dahulu bagaimana tingkat
return saham yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Jika return saham yang dihasilkan cukup
tinggi maka akan menarik minat investor untuk melakukan penanaman modalnya pada
perusahaan tersebut. Karena Modal sangat diperlukan bagi kelangsungan suatu usaha, dan kinerja
perusahaan, hal ini juga yang merupakan kendala oleh perusahaan .
• Parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor dari
laporan keuangan ini adalah laba dan arus kas. Laba akuntansi merupakan salah satu alat untuk
mengukur kinerja perusahaan, yang memungkinkan investor memprediksi tingkat pengembalian
(return) atas investasi yang telah di tanamkan pada perusahaan tersebut. Apabila perusahaan
menghasilkan laba yang cukup besar tentu akan menarik perhatian para investor yang akan
menanamkan modalnya.
• Untuk memprediksi return saham adalah informasi keuangan perusahaan.
Informasi keuangan perusahaan salah satunya adalah laporan arus kas
(statement of cash flow). Statement of cash flow juga menjadi salah satu alat
untuk mengukur kinerja perusahaan dalam menyajikan informasi yang
bermanfaat sebagai pendapatan dan pelepasan kas pada waktu tahun
pelaporan.
• Naik turunnya harga saham dipasar modal menjadi sebuah kasus permasalahan
yang menarik untuk dibicarakan berkaitan dengan isu naik turunnya nilai
perusahaan itu sendiri. Adapun kasus penurunan harga saham di perusahaan
Manufaktur terjadi di PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) dan PT Delta
Djakarta Tbk (DLTA). Dalam penutupan perdagangan saham kamis (16/4),
harga saham Multi Bintang tercatat turun 1,04 persen menjadi Rp 9.500 per
saham, dari Rp 9.600 per saham. Sementara itu, harga PT Delta Djakarta
terpantau melemah 0,12 persen menjadi Rp 279.500 per saham, dari Rp 280
ribu persaham. (CNN Indonesia, 2015)
• Oleh karena itu turunnya indeks harga saham sektoral dari perusahaan
manufaktur setidaknya dapat mengindikasikan bahwa return saham yang
diperoleh investor dari industri tersebut belum optimal. Artinya realisasi
return saham belum sesuai dengan return yang diharapkan oleh investor.
Kondisi ini tentunya dapat mempengaruhi prilaku investor dalam
menentukan preferensinya dalam berinvestasi dipasar modal. Mengingat
motif utama investor berinvestasi pada perusahaan yang go public adalah
mendapatkan return yang maksimal. Oleh sebab itu penting bagi perusahaan
untuk mampu meningkatkan kinerja perusahaan yaitu dengan hasil laba dan
arus kas sehingga akan terjadi peningkatan penjualan sahamnya dipasar
modal.
• Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Komponen
Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018
 Perumusan Masalah
• Bagaimanakah pengaruh komponen arus kas (arus kas operasi, arus kas investasi,
arus kas pendanaan) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI periode 2016-2018
• Bagaimanakah pengaruh laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2016-2018
• Bagaimanakah pengaruh komponen arus kas (arus kas operasi, arus kas investasi,
arus kas pendanaan) dan laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2016-2018
 Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui pengaruh komponen arus kas (arus kas operasi, arus kas
investasi, arus kas pendanaan) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2016-2018
• Untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2016-2018
• Untuk mengetahui pengaruh komponen arus kas (arus kas operasi, arus kas
investasi, arus kas pendanaan) dan laba akuntansi terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2016-2018
 Manfaat Penelitian
• Manfaat Teoritis
1. Memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang investasi, selain
itu juga dapat menjadi referensi bagi para peneliti lain untuk mengadakan penelitian
selanjutnya yang ada kaitannya dengan investasi terutama mengenai return saham.
2. Sebagai sarana memperluas wawasan serta menambah referensi mengenai integritas laporan
keuangan agar diperoleh hasil yang bermanfaat bagi penulis dimasa yang akan datang
sebagai salah satu syarat kelulusan sarjana strata 1.

• Manfaat Praktis
1. Bagi investor, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu
dalam pertimbangan keputusan investasinya.
2. Bagi perusahaan, dapat menjadi bahan pertimbangan (sumbangan pemikiran) dalam menilai
perkembangan dan kinerja perusahaan.
3. Bagi penulis, sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
selama kuliah melalui penelitian yang dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 Landasan Teoritis
• Teori Sinyal (Signaling Theory)
Menurut Noor (2015), teori sinyal atau teori pensignalan merupakan dampak dari adanya
asimetri informasi. Teori Sinyal adalah teori yang menjelaskan cara pemberian sinyal
perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut
(Jama’an,2008)
• Teori Akuntansi
Taswan (2015:5) menyatakan secara umum Akuntansi bisa didefinisikan sebagai seni, ilmu,
sistem informasi yang didalamnya menyangkut pencatatan, pengklasifikasian, dan
pengikhtisaran dengan cara sepatutnya dan dalam satuan uang transaksi dan kejadian yang
setidak-tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta adanya penginterpretasian hasil
pencatatan dan disajikan dalam laporan keuangan.
• Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan adalah suatu rangkaian proses yang berujung pada penyusunan laporan
keuangan yang berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh
pengguna laporan keuangan baik di dalam ataupun di luar perusahaan.
 Laporan Keuangan
Kasmir (2014:7), menyatakan laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan
kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

 Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan sebagaimana dikemukakan dalam PSAK No. 1 paragraf 07
(IAI, 2015).“ Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan dan arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi

 Analisis Laporan Keuangan


Hery (2015: 132) menyatakan “analisis laporan keuangan merupakan suatu proses
untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-
masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan
pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri
 Pengertian Arus Kas
Kieso et al., (2011) mendefinisikan laporan arus kas sebagai berikut:
“Laporan arus kas adalah pernyataan utama yang melaporkan penerimaan kas,
pembayaran tunai dan perubahan bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi,
investasi, dan pendanaan suatu perusahaan selama suatu periode.”

 Tujuan Laporan Arus Kas


Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas
dan pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu.

 Komponen Arus Kas


Komponen arus kas mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran kas dalam tiga
kategori utama, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
A. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Kieso et al., (2011) menyatakan arus kas dari aktivitas operasi adalah: “Kegiatan operasi
melibatkan efek tunai dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan laba bersih, seperti
penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa dan pembayaran tunai kepada pemasok dan
karyawan untuk memilih persediaan dan membayar biaya.”

B. Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Arus kas dari aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau
pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak
termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjam uang dan mengumpulkan
piutang tersebut serta memperoleh dan menjual investasi.

C. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan
 Pengertian Laba Akuntansi
Menurut IAI, income didefinisikan sebagai kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal

 Pengertian Return Saham


Hartono (2014:263) menyatakan bahwa Return merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi. Return dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return
ekspektasian yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang.
 Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan dan Laba Akuntansi
Terhadap Return Saham
• Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi
berpengaruh positif terhadap return saham, artinya tanda positif tersebut adalah
semakin tinggi arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba
akuntansi perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahaan
tersebut, sehinggga semakin besar pula nilai return saham. Dan sebaliknya, semakin
rendah arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan laba akuntansi
perusahaan maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut,
sehingga semakin kecil pula nilai return saham.
• H1 : Arus Kas Operasi Berpengaruh Terhadap Return Saham.
H2 : Arus Kas Investasi Berpengaruh Terhadap Return Saham.
H3 : Arus Kas Pendanaan Berpengaruh Terhadap Return Saham.
H4 : Laba Akuntansi Berpengaruh Terhadap Return Saham.
H5 :Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Laba Akuntansi
Berpengaruh Secara Simultan Terhadap Return Saham.
 Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini, kerangka dan pemikiran menggambarkan


hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel
independen pada penelitian ini adalah Arus Kas Operasi, Arus Kas
Investasi, Arus Kas Pendanaan dan Laba Akuntansi sedangkan variabel
dependen penelitian ini adalah Return Saham
BAB III
METODE PENELITIAN
JENIS
KUANTITATIF, ASOSIATIF
PENELITIAN

Populasi = Semua
Perusahaan Manufaktur
yang tercatat di Bursa Efek
POPULASI DAN
SAMPEL
Indonesia Periode 2016-2018
Sampel = Menggunakan
Metode Non Probability
Sampling

METODE NON PROBABILITY


SAMPLING SAMPLING
 Variabel Independen (X)
A. Arus Kas Operasi
∆ AKO = ( AKO t – AKO t-1 ) / TA t-1
B. Arus Kas Investasi
∆ AKI = ( AKI t – AKI t-1 ) / TA t-1
C. Arus Kas Pendanaan
∆ AKP = ( AKP t – AKP t-1 ) / TA t-1
DEFINISI
D. Laba Akuntansi
OPERASIONAL
∆ EAT = ( EAT t – EAT t-1 ) / TA t-1
VARIABEL

 Variabel Dependen (Y)


A. Return Saham
Rit = Pit – Pit-1
Pit-1
JENIS DATA,
KUANTITATIF
SUMBER DATA,
METODE DATA SEKUNDER
PENGUMPULAN
DATA
TEKNIK DOKUMENTASI

 Metode dan Proses Analisis


Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Regresi Linear Berganda. Analisis Regresi Linear Berganda yaitu adalah
hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y) dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution). Data yang terkumpul akan dianalisis dengan beberapa tahap,
yaitu analisis deskripsi data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis sebagai berikut :
 Analisis Statistik Deskriptif
Metode analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atas generalisasi.
 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui distribusi data, hubungan antara variabel
independen dan konsistensi varian pengganggu
A. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai residual
memiliki distribusi normal atau tidak.
B. Uji Multikolonearitas
Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen).
C. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari
residual pada model regresi. Uji ini bertujuan untuk melakukan uji apakah pada sebuah
model regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual dalam satu pengamatan ke
pengamatan lainnya.
D. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk
pengamatan satu dengan yang lain yang disusun menurut runtut waktu.

 Uji Hipotesis
A. Uji Parsial (uji t)
Sugiyono (2016:194) uji t digunakan untuk mengetahui masing- masing sumbangan
variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, menggunakan uji masing- masing
koefisien regresi variabel bebas apakah mempunyai pengaruh bermakna atau tidak
terhadap variabel terikat.
B. Uji Simultan (Uji F)
Menurut Ghozali (2016:96) Uji F disini bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel bebas (independen) secara bersama–
sama berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen).

C. Koefisien Determinan (R2)


Ghozali (2016:98), menyatakan koefisien determinasi (R²) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pada penelitian ini regresi
linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh komponen
arus kas dan laba akuntansi terhadap return saham.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
 Gambaran Umum Sampel (Objek Penelitian)
Sampel Perusahaan Dalam Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia :

JUMLAH
DESKRIPSI KRITERIA
PERUSAHAAN
Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI selama periode tahun 2016 sampai dengan 150
tahun 2018.
Perusahaan manufaktur yang tidak memplubikasikan
laporan keuangan tahunan atau laporan auditan secara
19
lengkap mengenai variabel yang dibutuhkan peneliti selama
periode tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.
Perusahaan tersebut tidak mempunyai data yang lengkap
tentang komponen arus kas, laba akuntasi dan return 47
saham selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.
 Analisis Statistik Deskriptif
Tabel Analisis Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif
  N Minimum Maximum Mean Std, Deviation
Arus Kas Operasi 252 -64,98 303,90 1,4244 20,72482
Arus Kas Investasi 252 -1600,42 1044,89 -6,7526 143,47374
Arus Kas Pendanaan 252 -419,12 1381,49 2,7968 91,31058
Laba Akuntansi 252 -87,85 576,56 3,4590 38,46051
Return Saham 252 -,76 44,00 ,6272 3,43537
Valid N (listwise) 252        

Sumber : Hasil Pengelolaan data SPSS Versi 24


Tabel di atas menunjukkan n sebagai total data yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu 252
data, diketahui bahwa variabel arus kas operasi memiliki nilai minimum sebesar -64,98 dan nilai
maksimum sebesar 303,90 dengan rata-rata sebesar 1,42 dan standar deviasi sebesar 20,72. Arus kas
investasi memiliki nilai minimum sebesar -1600,42 dan nilai maksimum sebesar 1044,89 dengan rata-
rata sebesar -6,75 dan standar deviasi sebesar 143,47. Arus kas pendanaan memiliki nilai minimum
sebesar -419,12 dan nilai maksimum sebesar 1381,49 dengan rata-rata sebesar 2,80 dan standar deviasi
sebesar 91,31. Laba akuntansi memiliki nilai minimum sebesar -87,85 dan nilai maksimum sebesar
576,56 dengan rata-rata sebesar 3,46 dan standar deviasi sebesar 38,46. Return saham memiliki nilai
minimum sebesar -0,76 dan nilai maksimum sebesar 44,00 dengan rata-rata sebesar 0,62 dan standar
 Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov
Variabel Signifikansi Keterangan
Smirnov Z
Unstandardized Residual 0,724 0,672 Normal

Sumber : Hasil Pengelolaan data SPSS Versi 24

Berdasarkan hasil pada tabel di atas dapat diketahui bahwa


variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
karena memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05.
Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan


Arus kas operasi 0,719 1,391 Non Multikolinieritas
Arus kas investasi 0,757 1,321 Non Multikolinieritas
Arus kas pendanaan 0,927 1,079 Non Multikolinieritas
Laba akuntansi 0,995 1,005 Non Multikolinieritas
Sumber : Hasil Pengelolaan data SPSS Versi 24

Hasil uji multikolinieritas pada tabel di atas menunjukkan bahwa


semua variabel memiliki nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Hal
ini berarti bahwa semua variabel bebas dari masalah
multikolinieritas (non multikolinieritas).
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Signifikansi Keterangan

Arus kas operasi 0,950 Non Heteroskedastisitas

Arus kas investasi 0,931 Non Heteroskedastisitas

Arus kas pendanaan 0,843 Non Heteroskedastisitas

Laba akuntansi 2,974 Non Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Pengelolaan data SPSS Versi 24

Berdasarkan hasl uji heteroskedastisitas pada tabel di atas


menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi >
0,05. Hal ini berarti bahwa semua variabel bebas dari masalah
heteroskedastisitas (non heteroskedastisitas).
Uji Autokorelasi
Hasil Uji Autokorelasi

DW dU 4 – dU Keterangan

2,038 1,817 2,183 Non Autokorelasi


Sumber : Hasil Pengelolaan data SPSS Versi 24

Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada tabel di atas


diketahui bahwa nilai Durbin Watson hasil pengujian
berada diantara du < dw < 4-du (1,817 < 2,038 < 2,183)
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi
pada model regresi yang terbentuk.
Uji Regresi Linier Berganda
Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig,
Coefficients
B Std, Error Beta
(Constant) ,516 ,210   2,457 ,015
Arus Kas Operasi () ,033 ,012 ,197 2,740 ,007
1 Arus Kas Investasi () ,001 ,002 ,058 ,834 ,405
Arus Kas Pendanaan () ,007 ,002 ,188 2,974 ,003
Laba Akuntansi () ,016 ,005 ,176 2,880 ,004
a, Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Hasil Pengelolaan data SPSS Versi 24

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui persamaan


regresi yang terbentuk adalah:
Y = 0,516 + + + + + e
Uji Hipotesis (Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig,
Coefficients
B Std, Error Beta
(Constant) ,516 ,210   2,457 ,015
Arus Kas Operasi () ,033 ,012 ,197 2,740 ,007
1 Arus Kas Investasi () ,001 ,002 ,058 ,834 ,405
Arus Kas Pendanaan () ,007 ,002 ,188 2,974 ,003
Laba Akuntansi () ,016 ,005 ,176 2,880 ,004
A. Dependent Variable: Return Saham

Sumber : Hasil Pengelolaan data SPSS Versi 24

Berdasarkan hasil pengujian diatas didapatkan nilai t tabel:


t-tabel = (a/2 ; n-k-1)
= (0,05/2 ; 252 – 4 – 1)
= (0,025 ; 247)
t-tabel = 1,960 (distribusi nilai t-tabel)
Uji Hipotesis 1
Hipotesis 1 dalam penelitian ini untuk membuktikan secara
statistik bahwa arus kas operasi berpengaruh positif terhadap
return saham. Berdasarkan hasil pengujian statistik uji t
diperoleh signifikansi uji t (probabilitas) sebesar 0,007 yang
lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,740 yang
lebih besar dari t tabel (1,960) serta nilai koefisien regresi
sebesar 0,033 dengan arah positif. Hal ini berarti hipotesis
pertama dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa arus
kas operasi berpengaruh positif terhadap return saham
diterima oleh hasil penelitian empiris.
Uji Hipotesis 2
Hipotesis 2 dalam penelitian ini untuk membuktikan
secara statistik bahwa arus kas investasi berpengaruh
positif terhadap return saham. Berdasarkan hasil
pengujian statistik uji t pada variabel arus kas investasi
diperoleh signifikansi uji t (probabilitas) sebesar 0,405
lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 0,834 yang
lebih kecil dari t tabel yang sebesar 1,960. Nilai koefisien
regresi sebesar 0,001 dengan arah positif. Hal ini berarti
hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan
bahwa arus kas investasi berpengaruh positif terhadap
return saham tidak diterima oleh hasil penelitian empiris.
Uji Hipotesis 3
Hipotesis 3 dalam penelitian ini menyatakan bahwa arus
kas pendanaan berpengaruh positif terhadap return saham.
Berdasarkan dari hasil uji hipotesis yang dilakukan, dapat
dilihat nilai t hitung variabel arus kas pendanaan sebesar
2,974 lebih besar dari t tabel (1,960) dan nilai signifikansi
0,003 yang lebih kecil dari 0,05. Selain itu arah koefisien
regresi variabel arus kas pendanaan sebesar 0,007
memiliki arah positif. Hal ini berarti bahwa arus kas
pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga dalam
penelitian ini diterima oleh hasil penelitian empiris.
Uji Hipotesis 4
Hipotesis 4 penelitian menunjukkan bahwa laba akuntansi
berpengaruh positif terhadap return saham. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,016
dengan arah positif serta nilai t hitung sebesar 2,880 lebih
besar dari t tabel (1,960) dan nilai signifikansi sebesar
0,004 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa
hipotesis keempat dalam penelitian ini yang menyatakan
bahwa Laba akuntansi berpengaruh positif terhadap return
saham diterima oleh hasil penelitian empiris.
Uji F
Hasil Uji F
Tabel 4.9 Uji F
Model Sum of Squares df Mean F Sig,
Square
Regression 254,426 4 63,606 5,802 ,000b
1 Residual 2707,817 247 10,963    
Total 2962,243 251      
a, Dependent Variable: Return Saham
b, Predictors: (Constant), Laba Akuntansi, Arus Kas Pendanaan, Arus Kas Investasi,
Arus Kas Operasi
Sumber : Hasil Pengelolaan data SPSS Versi 24

Berdasarkan hasil pengujian statistik F diperoleh signifikansi uji F (probabilitas)


sebesar 0,000 (p<0,05) dan nilai F hitung sebesar 5,802 lebih besar dari F
tabel (2,41), artinya arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan,
dan laba akuntansi berpengaruh positif terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std, Error of the
Estimate

1 ,293a ,086 ,071 3,31102


a, Predictors: (Constant), Laba Akuntansi, Arus Kas Pendanaan, Arus Kas Investasi,
Arus Kas Operasi
Sumber : Hasil Pengelolaan data SPSS Versi 24

Nilai koefisien determinasi (R Square) regresi berganda antara variabel


independen terhadap variabel dependen sebesar 0,086. Hal ini menunjukan
Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan laba akuntansi
secara bersama-sama mempengaruhi return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 8,6% dan sisanya
91,4% return saham dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
BAB IV
PENUTUP
 Kesimpulan
• Arus kas operasi berpengaruh positif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,007 > 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,740 >
t tabel (1,960) serta koefissien regresi sebesar 0,033 dengan arah positif.
• Arus kas investasi tidak berpengaruh positif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefissien regresi sebesar 0,001 dengan arah positif, nilai
signifikansi sebesar 0,405 > 0,05 dan nilai t hitung sebesar 0,834 < t tabel (1,960). Hal ini dapat disebabkan karena
arus kas dari aktivitas investasi bukan merupakan informasi yang relevan bagi investor sebagai dasar pengambilan
keputusan investasi
• Arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar
2,974 > t tabel (1,960) serta koefissien regresi sebesar 0,007 dengan arah positif. Investor beranggapan bahwa arus
kas pendanaan yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan banyak mendapatkan return saham, hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan memang terkelola dengan baik.
• Laba akuntansi berpengaruh positif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,880 >
t tabel (1,960) serta koefissien regresi sebesar 0,016 dengan arah positif. Hal ini berarti bahwa jika variabel laba
akuntansi dinaikkan, maka variabel return saham juga naik. Hal ini mengindikasikan bahwa para investor
menggunakan laba akuntansi sebagai ukuran dalam menilai return saham di pasar modal (terutama di BEI).
• Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan laba akuntansi secara bersama-sama berpengaruh
terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kontribusi
sebesar 8,6% dan sisanya 91,4% return saham dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
 Saran
• Bagi Investor
Bagi investor dan calon investor atau stockholder lainnya disarankan dapat memperhitungkan
informasi arus kas suatu perusahaan, baik arus kas dari aktivitas operasi, pendanaan, maupun investasi
dalam memprediksikan return saham.
• Bagi peneliti lain
A. Disarankan menambah jumlah variabel independen yang berpengaruh terhadap return saham,
seperti menambahkan variabel rasio keuangan diantaranya debt to equity ratio dan price earning
ratio.
B. Sebaiknya mencakup rentang waktu yang lebih panjang dengan menambah jumlah beberapa
tahun, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat lebih mencerminkan keadaan yang
sebenarnya.
C. Jumlah sampel diperbanyak dengan harapan semakin banyak sampel yang digunakan akan
memberikan hasil yang lebih baik
D. Penelitian selanjutnya diharapkan menganalisis Return saham pada perusahaan di sektor-sektor
yang lain. Hal ini dimaksudkan agar dapat diperoleh gambaran yang detail dan dapat
dibandingkan mengenai praktik pengelolaan Return saham di berbagai sektor perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai