KESEHATAN PERUSAHAAN
(Studi Pada PT. PP (Persero), Tbk. Periode Tahun 2014-2018)
SEMINAR
ANISAH NURSAFITRI
VIDYA SOFIANTI
Dosen Pembimbing :
Dr. Pandoyo, SE, MM
A. Latar Belakang
Adanya globalisasi ekonomi dunia menjadikan persaingan antar perusahaan
terjadi tidak hanya pada lingkup nasional tetapi juga internasional. Langkah yang dapat
dilakukan untuk mempersiapkan pelaku kinerja terutama kinerja keuangan yang dimiliki
perusahaan salah satunya adalah dengan melihat laporan keuangan perusahaan. “Laporan
keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
suatu entitas”(PSAK no.1 revisi 2009). Posisi keuangan perusahaan ditunjukkan dalam
laporan neraca dan untuk melihat kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan melalui
analisis terhadap rasio keuangan.
Analisis rasio keuangan dapat memberikan gambaran mengenai keadaan finansial
perusahaan serta dapat memberikan informasi apakah kondisi keuangan perusahan
tersebut sehat atau tidak. Informasi kondisi kesehatan keuangan perusahaan sangat
diperlukan untuk menjaga eksistensi perusahaan dari persaingan. Salah satu perusahaan
yang perlu dinilai tingkat kesehatan keuangannya adalah perusahaan Badan Usaha Milik
Negara.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menilai tingkat kesehatan BUMN
berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No: Kep-100/MBU/2002 yang berisi
ketentuan atau tata cara untuk menilai tingkat kesehatan BUMN. Penilaian tingkat
kesehatan meliputi penilaian terhadap aspek keuangan, aspek operasional dan aspek
administrasi. Penilaian tiga aspek dilakukan dengan memberikan bobot penilaian yang
nantinya dari total bobot yang diperoleh akan dibandingkan dengan kategori kesehatan
BUMN.
Penilaian terhadap aspek keuangan menggunakan delapan indikator yaitu ROE,
ROI, cash ratio, current ratio, collection periods, perputaran persediaan, TATO dan rasio
Total Modal Sendiri terhadap Total Aset (TMS terhadap TA). Penilaian tehadap aspek
operasional meliputi unsur-unsur kegiatan yang dianggap paling dominan dalam
menunjang operasional perusahaan. Penilaian terhadap aspek administrasi menggunakan
empat indikator yaitu laporan perhitungan tahunan, rancangan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP), laporan periodik dan kinerja Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi (PUKK). Peneliti hanya menggunakan penilaian aspek keuangan yang indikator
penilaiannya dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan.
Sektor jasa konstruksi diperlukan dalam mendukung pertumbuhan berbagai sector
di Indonesia. Pemerintah Indonesia memiliki empat perusahaan jasa konstruksi yang
telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Pembangunan Perumahan
atau PT PP (Persero), Tbk. perlu dinilai tingkat kesehatan keuangannya.
Beberapa penelitian pernah dilakukan untuk menilai tingkat kesehatan BUMN.
Penelitian yang dilakukan oleh Rosidin (2011) pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Samarinda menunjukkan bahwa kinerja aspek keuangan PT Pelabuhan Indonesia
IV (Persero) Cabang Samarinda memperoleh predikat AA dengan klasifikasi sehat pada
tahun 2009 dan 2010 sehingga tidak menunjukkan penurunan atau kenaikan. Penelitian
Kusumawardhani (2014) pada perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2010-2012 menunjukkan hasil bahwa dari 13 perusahaan yang diteliti, perusahaan
sektor industri semen memiliki total skor tertinggi dibanding sektor lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan
masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat kesehatan PT PP
(Persero) Tbk. dari aspek keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN
Nomor: KEP-100/MBU/2002 Periode 2014-2018?”
C. Tujuan Penelitian
“ Untuk mengetahui tingkat kesehatan PT PP (Persero) Tbk. Jika dilihat dari
aspek keuangan periode 2014-2018”.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini maka dapat diperoleh beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan serta pengalaman
untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh selama ini.
2. Bagi Akademis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan dapat digunakan
sebagai bahan referensi untuk penelitian dimasa yang akan datang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan
keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu. Laporan keuangan secara garis besar
dibedakan menjadi 4 macam, yaitu laporan eraca, laporan laba-rugi, laporan
perubahan modal dan laporan aliran kas (Martono dan Harjito, 2003: 51)
Lapran keuangan merupakan hasil akhir dari proses akutansi yang meliputi dua
laporan utama yaiitu neraca dan laba-rugi. Laporan keuangan ini dibuat dengan
maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam mengambil
keputusan.
a. Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia
(2012):”laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan, laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan
dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus dana),
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan.”
Menurut Munawir (2010:2), “Laporan keuangan pada dasarnya adalah
hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau akivitas suatu perusahaan dengan pihak-
pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.
Menurut Kasmir (2012:7)“Laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau dalam suatu periode
tertentu.”Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dinyatakan bahwa
laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang
menghasilkan informasi keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan
laporan perubahan ekuitas yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dan
pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan”.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Setiap laporan keuangan yang dibuat mempunyai tujuan tertentu. Tujuan
laporan keuangan disusun guna memenuhi kepentingan berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan.
Tujuan pembuatan atau penyusunan laporran keuangan menurut Kasmir
(2012:10) adalah:
1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan saat ini.
2) Memberikan informasi tentang jenis dann jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki perusahaan saat ini.
3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapattan yang
diperoleh padaa suatu peiode tertentu.
4) Memberikan informsi tentang jumlah biaya jenis dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode perusahaan tertentu
5) Memberikan inormasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
aktiva, passiva, dan modal perusahaan.
6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam
suatu periode
7) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan
8) Informasi keuangan lainnya
Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012)
adalah:
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang
apakah posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagai besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi serta menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas pengguna sumber daya yang
dipercaya kepada mereka.
Dengan demikian, laporan keuangan merupakan sumber yang
sangat penting yang memberikan sejumlah informasi mengenai aset dan
kewajiban perusahaan, aktivitas pembiayaan dan investasi perusahaan, dan
informasi keuangan lainnya yang berguna bagi kalangan pengguna laporan
keuangan dalam membuat keputusan-keputusan ekoonomi.
c. Manfaat Laporan Keuangan
Manfaat laporan keuangan tidak dapat dipisahkan dari tujuan penyusunan
laporan keuangan, maka dapat diketahui manfaat apa yang diharapkan dari
laporan keuangan tersebut. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Sedangkan manfaat dari laporan keuangan yaitu :
1) Laporan keuangan merupakan data histories yang berguna sebagai bentuk
pertanggungjawaban manajemen atas data kepercayaan yang diberikan oleh
pemilik kepadanya.
2) Laporan keuangan merupakan hasil dari suatu proses akutansi yang
bermanfaat sebagai alat komunikasi antara data keuangan dengan pihalk-pihak
yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan.
3) Laporan keuangan dapat digunakan manajemen untuk mengetahui biaya-biaya
dari berbagai kegiatan, mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses prediksi
dan menentukan tingkat keuntungan yang dicapai tiap-tiap kegiatan atau
bagian tersebut.
4) Laporan keuangan berguna untuk mengkonfirmasi informasi yang
dipublikasikan sumber-sumber lain.
2. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah gamabaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih
oleh perusahaan perbankan pada periode teretentu melalui aktivitas-aktivitas
perusahan untuk menghasilkan keuntungan secara efsien dan efektif, yang dapat
diukur perkembangannya dengan ,egadakan analisis terhadap data-data keuangan
yang teremin dalam laporan keuangan.
a. Pengertian Kinerja Keuangan
Menurut bambang Rianto dalam bukunya 1998: 253 mengatakan bahwa
kinerja keuangan adalah suatu kegiatan unutk melakukan kegiatan pelaporan
keuangan menurut standart keuangan yang telah ditetapkan.
Menurut Alex S.Nitisemito (1995:13) dala bukunya mengatakan kinerja
keuanga merupakan kegiatan perusaahan yang ditunjukan untuk mendapatkan dan
mengunakan modal dengan cara yang efektif dan efesien.
b. Pengukuran Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan
penilaian kinerja. Pengukuran kinerja (performing measurement) adalah
kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis
selama periode akuntansi. Adapun penilaian kinerja menurut Srimindarti
(2006:34) adalah penentuan efektivitas operasional, organisasi, dan karyawan
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara
periodik.
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di
atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis
kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data,
menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap
keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.Keputusan Menteri BUMN
Nomor KEP-100/MBU/2002.
c. Tujuan pengukuran kinerja keuangan
Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran
kinerja keuangan perusahaan adalah:
1) Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera
diselesaikan pada saat ditagih.
2) Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
3) Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering disebut dengan
profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu.
4) Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan
mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-
hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada
waktunya.
d. Manfaat dari penilaian kinerja keuangan
Bagi investor, informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat
digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka
di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Apabila kinerja perusahaan
baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para
investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan
terjadi kenaikan harga saham. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham
merupakan fungsi dari nilai perusahaan.
Sedangkan bagi perusahaan, informasi kinerja keuangan perusahaan dapat
dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:
1) Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu
periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan
kegiatannya.
2) Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan,
maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi
suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
3) Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa
yang akan datang.
4) Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi
pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.
5) Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Kerangka Berfikir
Gambar 1.1
Kerangka Berfikir
Tahun 2014-2018
Data :
-Neraca
- Laba-Rugi
Ratio Keuangan :
Hasil
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Plaza PP,
Jalan TB simatupang No.57,Gedong,kec. Pasar Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus IbuKota Jakarta.
B. Teknik Pengumpulan Data
Metode atau teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan oleh
peneliti untuk memperooleh data dalam penelitian (Arikunto, 2002:21).
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi, yaitu
dengan cara mencari data, mengumpulkan, mempelajari, mengklasifisikasikan dan
menggunkan data yang sudah ada mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagianya yang berkaitan dengan
perusahaan.
Dalam penelitian ini data diperoleh dari internet maupun media lainnya.
C. Analisis Data
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus
dengan pendekatan kuantitatif. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah:
Analisis tingkat kesehatan keuangan PT PP (Persero) Tbk. dari aspek keuangan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 periode
2014-2018.
a. Return On Equity (ROE)
b. Return On Investment (ROI)
c. Cash Ratio
d. Current Ratio
e. Collection Periods
f. Perputaran Persediaan
g. Total Asset turn Over (TATO)
h. Total Modal Sendiri terhadap Total Aset (TMS terhadap TA)
i. Penilaian tingkat kesehatan PT PP (Persero) Tbk. dari aspek keuangan berdasarkan
Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 periode 2014-2018.
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut:
Analisis tingkat kesehatan keuangan PT PP (Persero) Tbk. dari aspek keuangan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 periode
2014-2018
a. Return On Equity ( ROE)
𝐸𝐵𝐼𝑇+𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛
ROI = 𝑥 100%
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑑
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Current Ratio = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
PP = 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
TATO = 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑑 𝑥 100%
i. Melakukan penilaian tingkat kesehatan PT Adhi Karya Tbk. dari aspek keuangan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 Periode
2014-2018.
Analisis tingkat kesehatan keuangan PT PP (Persero) Tbk. Dari aspek keuangan berdasarkan
Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 periode 2014-2018
𝐸𝐵𝐼𝑇+𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛
ROI = 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑑 𝑥 100%
Peningkatan nilai ROI pada tahun 2015 dikarenakan adanya peningkatan jumlah
laba sebelum bunga dan pajak (EBIT), penyusutan dan capital employed. Jumlah capital
employed yang meningkat dikarenakan aset tetap yang dimiliki perusahaan bertambah.
Jumlah penyusutan yang meningkat dikarenakan terdapat penambahan pada aset tetap
yang dimiliki perusahaan. Penurunan nilai ROI pada tahun 2018 disebabkan karena total
aset yang semakin bertambah dari tahun ke tahun, tetapi tidak diimbangi dengan
peningkatan nilai EBIT pertahunnya.
C. Cash Ratio
HUTANG
TAHUN KAS&SETARA KAS LANCAR CAS RASIO
2014 2.40813E+12 1.22216E+13 100% 19,70%
2015 3.02539E+12 1.40097E+13 100% 21,59%
2016 9.12517E+12 2.04366E+13 100% 44,65%
2017 9.38349E+12 2.75397E+13 100% 34,07%
2018 8.64743E+12 3.62335E+13 100% 23,86%
Perubahan nilai cash ratio PT PP pada table disebabkan karena adanya pertumbuhan
secara konstan pada jumlah hutang lancer dari tahun ketahun. Pertumbuhan yang terus
terjadi pada jumlah hutang lancer tidak terjadi pada pertumbuhan jumlah kas dan setara kas.
Pertumbuhan jumlah kas dan setara kas perusahaan bersifat fluktuatif.
D. Current Ratio
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Current Ratio = x 100%
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
HUTANG CURRENT
TAHUN AKTIVA LANCAR LANCAR RASIO
2014 1.35452E+13 1.22216E+13 100% 110,82%
2015 1.54305E+13 1.40097E+13 100% 110,14%
2016 2.4344E+13 2.04366E+13 100% 119,11%
2017 2.99078E+13 2.75397E+13 100% 108,59%
2018 3.75345E+13 3.62335E+13 100% 103,59%
Perolehan current ratio PT PP pada tahun 2018 lebih kecil dibandingkan tahun
2014, 2015, 2016 dan 2017. NilaI current ratio yang kecil pada tahun 2018 dikarenakan
jumlah aktiva lancer dan hutang lancar perusahaan yang juga lebih sedikit dibandingkan
tahun 2014, 2015, 2016 dan 2017. Nilai current ratio pada tahun 2016 memiliki jumlah
yang terbesar dibandingkan dengan tahun 2014, 2015, 2017 dan 2018 dikarenakan
jumlah aktiva lancer tidak sebanding dengan jumlah hutang lancar.
PENDAPATAN
TAHUN PIUTANG USAHA USAHA HARI CP
2014 2.30016E+12 1.24274E+13 365 67.55731834
2015 2.92737E+12 1.42174E+13 365 75.15383761
2016 4.77604E+12 1.64589E+13 365 105.9156501
2017 6.50998E+12 2.15023E+13 365 110.5066602
2018 1.02851E+13 2.51196E+13 365 149.4483918
Dapat terlihat bahwa terjadi sedikit penurunan nilai collection periods pada tahun 2014
karena peningkatan piutang perusahaan diiringi dengan naiknya pendapatan yang
diperoleh perusahaan. Padatahun 2018 terjadi peningkatan nilai collection periods
sebesar 149,4 hari dikarenakan adanya peningkatan jumlah piutang yang dimiliki oleh
perusahaan. Peningkatan jumlah piutang usaha yang tidak diimbangi dengan
meningkatnya pendapatan usaha perusahaan menyebabkan kemampuan perusahaan
dalam mengumpulkan piutangnya semakin menurun. Penurunan pendapatan usaha
terjadi pada tahun 2014 sebesar Rp. 12.427.371.312.550.
F. Perputaran Persediaan (PP)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
PP = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
PENDAPATAN
PERSEDIAAN HARI PP
TAHUN USAHA
2014 2.42051E+12 1.24274E+13 365 71.09190655
2015 2.49863E+12 1.42174E+13 365 64.1467489
2016 2.65564E+12 1.64589E+13 365 58.89269427
2017 2.57035E+12 2.15023E+13 365 43.63151428
2018 4.65943E+12 2.51196E+13 365 67.70388518
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
TATO = 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑑 𝑥 100%
CAPITAL
TAHUN TOTAL PENDAPATAN EMPLOYED TATO
2014 5.32065E+11 1.41183E+13 100% 3,76%
2015 1.19209E+12 1.61397E+13 100% 7,38%
2016 1.25634E+11 2.70549E+13 100% 0,46%
2017 1.80845E+12 3.59931E+13 100% 5,02%
2018 2.11661E+12 4.59438E+13 100% 4,60%
Berdasarkan tabel, dapat terlihat terjadi peningkatan yang cukup tinggi pada tahun
2014, hal tersebut dikarenakan jumlah total aktiva dan pendapatan usaha perusahaan
mengalami peningkatan. Total pendapatan perusahaan tahun 2014 naik Rp.
532.065.270.922. Pada tahun 2016, terjadi penurunan TATO yang disebabkan karena
adanya peningkatan aktiva yang tidak diimbangi dengan meningkatnya pendapatan.
Tahun 2016 terjadi penurunan pendapatan sebesar Rp. 125.634.134.684.
H. TMS terhadap TA
TMS terhadap
TAHUN MODAL SENDIRI TOTAL ASSET TA
2014 2.39027E+12 1.46119E+13 100% 16,35%
2015 5.11907E+12 1.91288E+13 100% 26,76%
2016 1.07962E+13 3.12328E+13 100% 34,56%
2017 1.42431E+13 4.17828E+13 100% 34,08%
2018 1.63156E+13 5.25492E+13 100% 31,04%
1. https://s.docworkspace.com/d/AIov-3LCtPYcoqjGqNKmFA
2. www.ptpp.co.id
3. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembngunan_Perumahan