Anda di halaman 1dari 155

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

GENERASI MILENIAL JABODETABEK MEMILIH BANK SYARIAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh

Novia Melati Harahap

NIM 11150850000008

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI


DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1441 H / 2020 M
PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Novia Melati Harahap


NIM : 11150850000008

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ANALISIS FAKTOR –


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT GENERASI MILENIAL
JABODETABEK MEMILIH BANK SYARIAH adalah benar merupakan karya
saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun
kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber
kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini
sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta,17 Maret 2020

Novia Melati Harahap


NIM 11150850000008
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN
BANK SYARIAH PADA GENERASI MILLENIAL DI JABODETABEK

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sebagai Salah Satu Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh :

Novia Melati Harahap

11150850000008

Dibawah Bimbingan

Umiyati, , SE.I, M.Si

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H / 2020 M
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Maret 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :

Nama : Novia Melati Harahap


No. Induk Mahasiswa : 11150850000008
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Generasi Milenial JABODETABEK
Memilih Bank Syariah

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 Maret 2020

1. Yuke Rahmawati, S.Ag., M.A (………………..………………)


NIP. 197509032007012023 Ketua

2. Umiyati, SE.I, M.Si (………………..………………)


NIDN. 2020047903 Sekretaris

3. Umiyati, SE.I, M.Si (..………………..………………)


NIDN. 2020047903 Pembimbing

4. Aini Masruroh, SEI, MM (………………..……………..…)


NIDN. 9920112690 Penguji Ahli
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Novia Melati Harahap
2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Agustus 1997
3. Alamat : Jl. Aspi no.95, Ciputat Tangerang Selatan
4. No. Telp. : 083803844910

II. PENDIDIKAN
1. SD : SDN 100950 Pintu Padang
2. MTS : Pondok Pesantren Moderen Baharuddin
Islamic Boarding School
3. MA : MAN Sipirok
4. S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN
A. MTs & MAN :
1. Ketua bidang kesenian OSIS
2. Bendahara Kelas
3. Anggota Dokter Remaja
4. Anggota Marching Band
5. Juara satu KSM (kompetisi Sains Madrasah) tingkat Kabupaten
6. Juara dua KSM (kompetisi Sains Madrasah) tingkat provinsi Sumatera
Utara.

B. KAMPUS :
1. Anggota organisasi IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah)
2. Panitia LK (Latihan Kepemimpinan) IMM
3. Anggota KMN (Kesatuan Mahasiswa Nusantara) dibawah naungan HI
(Human Illumination)
4. Anggota C.O.I.N.S (Centre for Islamic Economic Studies)
5. Peserta terbaik (Centre for Islamic Economic Studies)
6. Panitia GENBI (Gerakan Anak Baik Indonesia)

i
7. Panitia LK KMSU (Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara)
8. Anggota KOMPAS (Komunitas Mahasiswa Padang Sidempuan)
9. Mengikuti PMMB (Program Mahasiswa Magang Bersertifikat) yang
diselenggarakan BUMN selama 6 bulan
10. Mengajar di PKBM Lestari (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Efendi Harahap


Tempat Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 5 November 1972
Alamat : Benteng Huraba, Kecamatan Batang Angkola,
Kabupaten Tapanuli Selatan
No. Telp : 081977444484

2. Ibu : Nursahmi Pane


Tempat Tanggal Lahir : Purba Tua PP, 4 Mei 1975
Alamat : Benteng Huraba, Kecamatan Batang Angkola,
Kabupaten Tapanuli Selatan

ii
ABSTRACT

This study aims to determine the factors that influence the choice of Islamic
banking in the millennial generation JABODETABEK. In this study a sample of
150 respondents was taken by distributing questionnaires through Google form.
To analyze this study the authors used an analysis tool that is factor analysis, and
data processing using SPSS Version 24. The results of this study indicate that
there are seven factors that influence the selection of Islamic banking in the
millennial generation JABODETABEK. The seven factors are: factor 1 Physical
evidence, factor 2 quality of service offered, factor 3 people, factor 4 influence of
others, factor 5 hospitality and competence of bank staff, factor 6 sharia, and
factor 7 facilities offered. The results of this study indicate that the most dominant
factor among the seven factors is the quality of service offered with value 0,784,
while the lowest value is the cost factor physical evidence with value 0,375.

Keywords: Interest, Millennial Generation, and Islamic Banking.

iii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-fakor yang mempengaruhi


pemilihahan perbankan syariah pada generasi millennial JABODETABEK.
Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 150 responden generasi Milenial
JABODETABEK dengan menyebarkan kuesioner melalui google form. Untuk
menganalisis penelitian ini penulis menggunakan sebuah alat analisis yaitu
analisis faktor, dan pengolahan data menggunakan SPSS Versi 24. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi
pemilihan perbankan syariah pada generasi millennial JABODETABEK. Ke tujuh
faktor tersebut adalah: faktor 1 bukti fisik, faktor 2 kualitas layanan yang
ditawarkan, faktor 3 Orang , faktor 4 pengaruh orang lain, faktor 5 keramahan dan
kompetensi staff bank, faktor 6 syariah, dan faktor 7 fasilitas yang ditawarkan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan diantara
ketujuh faktor tersebut adalah faktor kualitas layanan yang ditawarkan dengan
nilai 0,784, sedangkan faktor yang paling rendah nilainya adalah faktor biaya
0,375.

Kata Kunci : Minat, Generasi Milenial, dan Perbankan Syariah.

iv
KATA PENGANTAR

“Bismillahirrahmanirrahim”

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat


Allah SWT atas nikmat iman, islam dan karunia-Nya yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Generasi Milenial JABODETABEK
Memilih Bank Syariah”.

Shalawat beserta salam semoga terus tercurah kepada Rasulullah


Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program
Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik bahasa yang digunakan maupun sistematika
penulisan, hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh
penulis. Oleh karena itu kritik dan saran sangat peneliti harapkan. Semoga tulisan
ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari do’a,


bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan untaian terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini:

1. Kepada Dosen Pembimbing Umiyati, SE.I, M.Si yang telah memberikan


arahan, bimbingan, motivasi dan semangat yang sangat berarti bagi penulis
selama menyusun skripsi ini. Terima kasih banyak.
2. Kepada kedua orang tuaku tercinta, Ibu, terimakasih atas do’a serta
perjuangannya, sehingga menambah semangatku untuk terus optimis meraih
masa depan yang lebih baik, kepada Ayah yang tidak kenal lelah mencari
nafkah dan membiayai penulis hingga penulis dapat melanjutkan pendidikan

v
sampai saat ini, terimakasih banyak, peran kalian sungguh sangat berarti bagi
penulis. Kepada ketiga adikku tersayang Ali Kahfi, Zaskia Aulia, dan Riskia
Ananda untuk kasih sayang kalian, semangat, dan motivasinya yang berharga
bagi penulis.
3. Kepada Dekan, Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA, QIA., BKP.,
CRMP beserta Ketua Jurusan Perbankan Syariah , Cut Erika Ananda
Fatimah, SE., MBA Saya ucapkan terimakasih.
4. Kepada seluruh Dosen yang telah mendidik penulis selama di bangku
perkuliahan, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan dan memacu penulis
untuk mencintai ilmu.
5. Kepada seluruh Staff baik di Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, maupun di tingkat Universitas yang telah banyak membantu
penulis selama masa akademik.
6. Kepada seluruh sahabat seperjuangan di kelas Perbankan Syariah A, untuk
Fadhilah Hidayah Razak teman mulai dari OPAK sekaligus teman satu kosan
terimakasih untuk segala motivasi, dukungan, serta bantuannya. Dan untuk
bunda (Intan Lilis Sugiarti) dan Bang Deo yang dengan ikhlas serta sabar
meluangkan waktunya untuk mengajarkan & tidak bosan menjawab
pertanyaan penulis, terima kasih banyak. Semoga kita semua sukses di masa
depan! Amin.
7. Kepada seseorang yang tak kenal lelah men-support mulai saya duduk di
bangku kuliah, mengingatkan, tempat berbagi dalam suka duka, Tulang saya
Ediansyah Pane dan istrinya, terimakasih semoga Allah selalu meridoi
langkah kita dan Allah mudahkan rezekinya, Amin.
8. Kepada seluruh teman yang menemaniku saat gundah dan ada masalah
Helmi, Ali, dan Jajang, Ira, Erli, Indri, terimakasih sudan menemani hari-
hariku, sukses selalu untuk kita semua.
9. Kepada seluruh responden generasi millennial JABODETABEK yang telah
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian ini, dan segenap
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu
penulis menyelesaikan skripsi ini, terima kasih banyak. Semoga bantuan dan
doanya dibalas oleh Allah dan dijadikan catatan amal kebaikan. Amin.

vi
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Semoga penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat untuk kita
semua. Amien.

Ciputat, April 2020

Novia Melati Harahap

vii
DAFTAR ISI

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................ i


Abstract ............................................................................................................... iii
Abstrak ................................................................................................................ iv
Kata Pengantar ...................................................................................................... v
Daftar Isi............................................................................................................. viii
Daftar Tabel .......................................................................................................... x
Daftar Gambar .................................................................................................... xiii
Daftar Lampiran ................................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6
C. Batasan Masalah........................................................................................ 6
D. Perumusan Masalah .................................................................................. 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 7
F. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 8
G. Sistematika Penulisan ............................................................................. 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 15


A. Perilaku Konsumen ................................................................................. 15
1. Definisi Perilaku Konsumen ............................................................ 15
2. Model Perilaku Konsumen ............................................................... 16
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ....................................................... 19
C. Perilaku Konsumen Generasi Milenial ................................................... 23
1. Generasi Milenial ............................................................................. 23
2. Perilaku Konsumen Generasi Milenial ............................................ 25
D. Perbankan Syariah ................................................................................... 28
1. Pengertian Perbankan Syariah .......................................................... 28
2. Perkembangan Perbankan Syariah ................................................... 30
3. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia .............................. 31

viii
4. Prinsip dan Produk Perbakan Syariah .............................................. 32
5. Perbedaan Antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional ......... 38
6. Larangan Riba dalam al-Qur’an dan As-sunnah .............................. 41
E. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 44
F. Hipotesis.................................................................................................. 46

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 47


A. Ruang Lingkup Penelitian…………………… ............. ………………..47
B. Populasi dan Sampel……………… .............. ………………………….47
1. Populasi…………………… ................ ……………………………47
2. Sampel…………………… ................................... ………………...47
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ .48
D. Sumber Data ............................................................................................ 49
E. Instrumen Penelitian....... ………………………………………….........49
F. Teknik Pengumpulan Data…… ... ………………………………….......50
G. Teknik Pengolahan Data ........................... ………………………….....51
1. Analisis Deskriptif Statistik…… ...... ………………………….......51
2. Uji Kualitas Data…………… ...... ……………………………........51
3. Analisis Faktor………………… .. …………………………….......52
4. Operasional Variabel Penelitian ... ……………………………........54

BAB. IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 58


A. Uji Validitas Dan Realibilitas ................................................................. 58
1. Validitas ........................................................................................... 58
2. Realibilitas........................................................................................ 60
B. Analisis Deskriptif .................................................................................. 61
C. Hasil Analisis Faktor ............................................................................... 81
D. Interpretasi Analisis Faktor ................................................................... 116

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................. 121


A. KESIMPULAN ..................................................................................... 121
B. SARAN ................................................................................................. 121

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 123

ix
DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 8

2.1 Model Perilaku Konsumen......................................................................... 17

2.2 Perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional ..................... 41

3.1 Skala Likert ................................................................................................ 50

3.2 Operasional Penelitian ............................................................................... 54

4.1 Uji Validitas ............................................................................................... 59

4.2 Uji Realibilitas ........................................................................................... 60

4.3 Jenis Kelamin ............................................................................................. 61

4.4 Tahun Lahir ................................................................................................ 61

4.5 Usia ............................................................................................................ 62

4.6 Pendidikan Terakhir ................................................................................... 62

4.7 Pekerjaan .................................................................................................... 63

4.8 Tempat Tinggal .......................................................................................... 63

4.9 Bank Syariah menerapkan sistem bagi hasil yang lebih adil
dan menentramkan ..................................................................................... 64

4.10 Bank Syariah Menggunakan Prinsip-Prinsip Syariah Islam


Dalam Setiap Praktek Transaksi Perbankan. ........................ .................... 64

4.11 Transaksi Perbankan Pada Bank Syariah Bebas Bunga (Riba) ................. 65

4.12 Investasi/Pembiayaan Bank Syariah Hanya Untuk Bisnis


Yang Halal Dan Baik ................................................................................. 66

4.13 Sikap Hormat Karyawan Bank Syariah Melayani Nasabahnya ................. 66

4.14 Pelayanan Yang Ramah Dari Pegawai Bank Syariah ................................ 67

4.15 Adanya Kesediaan Karyawan Bank Membantu


Nasabahnya Saat Ada Masalah Melakukan Transaksi Di
Bank Syariah .............................................................................................. 67

x
4.16 Adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank syariah
saat melayani nasabah................................................................................ 68

4.17 Kenyamanan Pada Jam Operasioal Bank Syariah ..................................... 69

4.18 Manager Komitmen Terhadap Profesinya ................................................. 69

4.19 Iklan Perbankan Syariah Di Media Massa Menarik Dan


Sesuai Dengan Kenyataan ......................................................................... 70

4.20 Ketersediaan Informasi Produk Dan Layanan Perbankan


Syariah Yang Jelas Dan Akurat ................................................................. 70

4.21 Kompetensi Dan Pengetahuan Staff Bank Syariah Sesuai


Dengan Kemampuannya ............................................................................ 71

4.22 Teller Bank Syariah Yang Ramah.............................................................. 72

4.23 Bank Syariah Memiliki Produk Yang Bervariasi Sesuai


Dengan Kebutuhan Nasabah...................................................................... 72

4.24 Bank Syariah Menyediakan Telephone Banking Untuk


Mempermudah Melakukan Transaksi Di Bank Syariah ........................... 73

4.25 Pelayanan Bank Syariah Yang Cepat Dan Efisien ..................................... 73

4.26 Customer Service Selalu Siap Memenuhi Kebutuhan


Nasabah...................................................................................................... 74

4.27 Terjaminnya Keakuratan Transaksi Perbankan Syariah ............................ 74

4.28 Perbankan Syariah Menyediakan Internet Banking


Untuk Mempermudah Mengakses Informasi Dan
Mempermudah Melakukan Transaksi ..................................................... 75

4.29 Reputasi Bank Syariah Baik....................................................................... 76

4.30 Ketersediaan Lahan Parkir ......................................................................... 76

4.31 Ketersediaan Kartu Kredit Dan Debit Syariah ........................................... 77

4.32 Tersedianya Sarana Pelayanan Transaksi Syariah ..................................... 77

4.33 Rekomendasi Saudara Atau Keluarga ........................................................ 78

4.34 Rekomendasi teman ................................................................................... 78

4.35 Rujukan Dari Perusahaan Atau Tempat Kerja ........................................... 79

xi
4.36 Lokasi ATM Bank Syariah Mudah Ditemukan ......................................... 79

4.37 Lokasi Bank dekat dari rumah/kantor ........................................................ 80

4.38 Biaya Administrasi Di Bank Syariah Lebih Murah


Dibandingkan Dengan Bank Konvensional............................................... 80
4.39 KMO and Bartlett’s Test ............................................................................ 81

4.40 Nilai MSA Variabel Penelitian .................................................................. 82

4.41 Communalities ........................................................................................... 84

4.42 Total Variance Explained .......................................................................... 84

4.43 Component Matrix(a) ................................................................................. 89

4.44 Rotated Component Matrix(a) ................................................................. 111

4.45 Nilai Masing-Masing Faktor Mulai Dari Yang Tertinggi ........................ 117

xii
DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Komposisi Penduduk Menurut Generasi (persen)… . …………………......3

1.2 Generasi Millenial Menurut Tempat Tinggal (persen)….… . ...……….......4

2.3 Kerangka Pemikiran…………………………………… ... ……………....45

4.1 Scree Plot………………………………………… .. ………...…………..90

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman


1. Kuesioner Penelitian .................................................................................. 126
2. Jawaban Responden ................................................................................... 131
3. Anti-image Matreices ................................................................................. 135

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktivitas perbankan mulai dikenal sekitar tahun 2000 SM di Kota Asyur dan
Sumeria, dimana terjadi kegiatan para pedagang yang memberikan pinjaman biji-
bijian kepada para petani dan pedagang yang membawa barang-barang antar-kota.
Aktivitas tersebut terus berkembang dari tahun ke tahun hingga tiba di bumi
Indonesia yang saat itu masa dalam masa penjajahan Hindia Belanda.Dan saat ini,
perbankan sudah tersebar sampai pelosok pedesaaan.

Jasa perbankan sangat penting dalam suatu negara.Dimana perbankan


memiliki dua tujuan.Pertama sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran
yang efisien bagi nasabah.Dan yang kedua dengan menerima tabungan dari
nasabah meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan. Yang diartikan
bahwa bank dapat meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang
lebih produktif.

Bank syariah merupakan bank yang berlandaskan hukum-hukum Islam atau


berdasarkan dari Al-Quran dan Hadist.Sistem perbankan syariah juga diatur dalam
Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang bank syariah. Bermula didirikannya
Bank Muamalat pada tahun 1992, yang merupakan bank syariah pertama di
Indonesia, terbukti tahan krisis moneter pada tahun 1998. Melihat keadaan
tersebut, membuat bank konvensional termotivasi untuk mendirikan bank syariah.
Hal ini dapat menjadi peluang bagi bank syariah untuk mendapatkan nasabah
terutama nasabah muslim.

Di era teknologi informasi saat ini, adaptasi digital economy sepertinya hampir
merasuk pada semua sektor, termasuk sektor keuangan dan perbankan.Bank harus
bekerja keras untuk memenuhi ekspektasi dari konsumen.Seiring perkembangan
teknologi, digital banking mulai mewarnai setiap aktivitas keuangan
nasabah.Kemudahan yang diberikan membuat nasabah merasa
diuntungkan.Namun sayangnya, layanan perbankan digital ini masih dinikmati

1
2

oleh sebagian masyarakat Indonesia.Berdasarkan data dari lembaga keuangan


dunia menyatakan hanya 54% dari masyarakat Indonesia yang tersentuh layanan
perbankan dan selebihnya belum (https://marketeers.com).

Masyarakat memang sudah lebih lama teredukasi oleh perbankan


konvensional bila dibandingkan perbankan syariah.Oleh karena itu, perbankan
syariah memiliki pekerjaan untuk melakukan perubahan. Antara perbankan
syariah dan konvensional memiliki perbedaan produk, tetapi perbedaan satu
produk dengan produk lainnya merupakan suatu alternatif pilihan karena
setiap produk mengandung konsekuensi tersendiri. Misalnya,
akad musyarakah berarti mengharuskan nasabah untuk sharing, sedangkan
akad mudharabah berarti bank bertindak sebagai pengelola
modal(https://www.wartaekonomi.co.id/).

Ditambah lagi dengan semakin banyaknya Generasi Milenial, khususnya di


Indonesia yang memasuki usia produktif semakin mendorong perkembangan
teknologi dan dunia digital. Banyak peneliti yang memberikan pendapatnya
tentang generasi milenial salah satunya adalah peneliti mancanegara dari peneliti
dalam negeri. Menurut Hasanuddin dan Lilik (2017) dalam buku yang berjudul
Milennial Nusantara menyebutkan bahwa Generasi milenial adalah mereka yang
lahir antara tahun 1981 sampai dengan tahun 2000. Sementara para peneliti sosial
dalam negeri lainnya menggunakan tahun lahir mulai 1980-an sampai dengan
tahun 2000-an untuk menentukan generasi milenial. Dalam penelitian ini konsep
generasi milenial Indonesia adalah Penduduk Indonesia yang lahir antara tahun
1980-2000 dijadikan acuan untuk pengolahan data (Budiarti,Susianti, dkk : 2018).

Sebagai entitas bisnis, perbankan syariah juga harus dapat merespons


kebutuhan para generasi baru milenial. Mau tidak mau, mereka adalah pasar
masa depan. Bank syariah sedang mengikuti zaman now yang di dalamnya
ada fintech.Digital banking adalah salah satu yang harus disasar oleh bank
syariah.Bank syariah berupaya melakukan banyak hal, misalnya memperbaiki
database, mengembangkan Internet Banking dan Laku Pandai agar sesuai
dengan kebutuhan anak muda (https://www.wartaekonomi.co.id/).
3

Bagi generasi milenial ATM, mobile banking, sms banking, dan lain-lainnya
merupakan hal yang sudah biasa.Sehingga masyarakat biasapun yang bukan
termasuk kedalam generasi milenial pun ikut termotivasi untuk ikut mencoba
digitalisasi perbankan tersebut. Salah satu contohnya adalah dimana nasabah
ingin menabung, membuka rekening, tarik tunai, dan kegiatan perbankan lainnya
tanpa harus datang langsung ke bank yang bersangkutan (Tesis Niken, 2018).

Hal tersebut bisa ditangkap sebagai potensi dan kesempatan oleh bank untuk
berivonasi supaya tidak ketinggalan dengan kemajuan teghnologi yang semakin
canggih, sehingga bank mampu memikat minat calon nasabah menjadi nasabah
pada bank tersebut, dan memberikan layanan yang mereka inginkan sehingga
nasabah loyal terhadap bank.

Menurut Susenas (2017), jumlah generasi milenial mencapai sekitar 88 juta


jiwa atau 33,75 persen dari total penduduk Indonesia. Proporsi tersebut lebih besar
dari proporsi generasi sebelumnya seperti generasi X yang (25,74 persen) maupun
generasi baby boom+veteran (11,27 persen). Demikian juga dengan jumlah
generasi Z baru mencapai sekitar 29,23 persen. Pada tahun 2020, tahun
dimulainya bonus demografi, generasi millennial berada pada rentang usia 20
tahun hingga 40 tahun. Usia tersebut adalah usia produktif yang akan menjadi
tulang punggung perekonomian Indonesia (Budiarti, Susianti, dkk : 2018).

Gambar 1.1
Komposisi Penduduk Menurut Generasi (persen)
33,75
29,23
25,74

11,27

Pasca Milenial (X) Milenial (Y) Generasi Z Generasi


Baby boom +
veteran (tua)

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS, 2017.


4

Dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, persentasegenerasi milenial di


perkotaan lebih tinggi dibandingkan di daerah perdesaan.Ada sekitar 55 persen
generasi milenial yang tinggal di daerah perkotaan.Jumlah ini mengikuti pola
penduduk Indonesia pada umumnya yang mulai bergeser dari masyarakat
perdesaan (rural) ke masyarakat perkotaan (urban).

Gambar 1.2.
Generasi Milenial Menurut Tempat Tinggal (persen)
55,01

44,99

Perkotaan Pedesaan

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS, 2017.

Ciri dan karakter generasi milenial perkotaan juga sudahdipengaruhi pola


pikir penduduk perkotaan. Ada tiga ciri utama yang dimilki generasi milenial
perkotaan, yaitu confidence; mereka ini adalahorang yang sangat percaya diri,
berani mengemukakan pendapat, dantidak sungkan-sungkan berdebat di depan
publik. Kedua, creative;mereka adalah orang yang biasa berpikir out of the box,
kaya akanide dan gagasan, serta mampu mengomunikasikan ide dan gagasanitu
dengan cemerlang. Ketiga, connected; yaitu pribadi-pribadi yang pandai
bersosialisasi terutama dalam komunitas yang mereka ikuti, mereka juga aktif
berselancar di media sosial dan internet(Budiarti, Susianti, dkk : 2018).

Berbeda dengan generasi milenial perkotaan, bersosial mediabukan aktivitas


eksistensi bagi generasi milenial di pedesaan, hanya sekedar pengisi waktu
luang.Hal ini dimaklumi karena generasi milenial pedesaan tidak terlalu terobsesi
dengan ponselnya.Karena alasan ekonomi, merek gadgetpun tidak menjadi
prioritas.Dalam menanggapi isu-isu yang terdapat di media sosial juga lebih
5

terlihat pasif tidakseantusias generasi milenial perkotaan.Beberapa generasi


millenial disibukkan dengan membantu keluarga mendapatkan
penghasilan.Meskipun dipandang bukan lapangan pekerjaan yang menarik,
generasi milenial di pedesaan lebih cenderung menyibukkan diri dengan aktivitas
ekonomi konvensional yang berbau pertanian (Budiarti, Susianti, dkk : 2018).

Bedasarkan persebarannya, jumlah generasi milenial di DKI Jakarta


berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi (Susenas), BPS adalah sebesar
3.861.070 atau setara dengan 37,30% dari penduduk Indonesia Seperti dijelaskan
sebelumnya bahwa generasi milenial lahir dantumbuh besar dalam kuatnya arus
perkembangan teknologi. Sikapdan perilaku mereka banyak dipengaruhi oleh
gadget dan internet.Mereka cenderung lebih mementingkan penggunaan
teknologi, selera musik, dan gaya hidup. Pilihan-pilihan yang mereka ambil lebih
banyak didasarkan pada informasi dari internet, terutama media sosial. Maka tidak
heran jumlah penduduk milenialjuga terpusat di JABODETABEK(Budiarti,
Susianti, dkk : 2018).

Segmen milenial merupakan segmen yang potensial untuk menambah market


share perbankan syariah terhadap perbankan nasional saat ini yang baru mencapai
5,7 persen (Snapshot Perbankan Syariah OJK Juni 2018). Sesuai siaran pers
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2018 di informasikan bahwa industri
perbankan syariah saat ini terdiri dari 13 bank umum syariah, 21 bank unit
syariah, dan 168 BPR syariah, memiliki total aset Rp 444,43 triliun atau 5,7
persen dari total aset perbankan nasional (Tesis Niken : 2019).

Generasi ini akan mendominasi perekonomian di Indonesia sampai dengan


jangka waktu 30 tahun mendatang. Adapun perbedaan karaktertistik seperti pola
pikir, mobilitas yang tinggi, kecenderungan kurang penyabar, dan jiwa petualang
merupakan satu hal yang membedakan generasi milenial dengan generasi
sebelumnya. Hal ini pun turut dipengaruhi oleh penggunaan teknologi semenjak
usia dini dan juga efek globalisasi (https://m.kontan.co.id). Sehingga, berkaca dari
karakteristik generasi milenial tersebut maka dapat dikatakan bahwa generasi ini
memerlukan layanan perbankan yang cepat dan efisien untuk dapat menyesuaikan
kegiatan keseharian mereka. Dari latar belakang masalah tersebut peneliti tertarik
6

untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR


YANG MEMPENGARUHI MINAT GENERASI MILENIAL
JABODETABEK MEMILIH BANK SYARIAH ”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :


1. Perbankan Syariah belum mampu memikat minat generasi milenial memilih
bank syariah. Hal itu dibuktikan dengan masih banyaknya generasi milenial
memilih bank konvensional.
2. Bank syariah belum seutuhnya mampu menyediakan layanan perbankan yang
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan generasi milenial.
3. Bank Syariah belum seutuhnya mampu melakukan inovasi produknya sesuai
dengan perkembangan tekhnologi.

C. Batasan Masalah

Dalam skripsi ini penulis akan membatasi tulisanfaktor-faktor yang


mempengaruhi pemilihan bank syariah pada generasi milenial di
JABODETABEK agar terjadinya keselarasan tujuan. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan 7 faktor yaitu :

1. Faktor Syariah
2. Faktor Keramahan Dan Kompetensi Staff Bank
3. Faktor Kualitas Layanan Yang Ditawarkan
4. Fasilitas Yang Ditawarkan
5. Faktor Pengaruh Orang Lain
6. Faktor Lokasi
7. Biaya
Sampel dari penelitian ini adalah generasi milenial yang tinggal di daerah
JABODETABEK, sebanyak 150 responden dengan menggunakan analisis faktor.
7

D. Perumusan Masalah

Adapun secara spesifik rumusan masalah yang akan diteliti dalan penelitian
adalah:
1. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi minatgenerasi milenial
diJABODETABEK memilih bank syariah?
2. Faktor apa yang paling dominan mempengaruhi minatgenerasi milenial
di JABODETABEK memilih bank syariah?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian


a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalan yang telah penulis rumuskan diatas, maka ada
beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi minat generasi
milenial JABODETABEK memilih bank syariah.
2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi
minatgenerasi milenial JABODETABEK memilih bank syariah.

b. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan, dan pengalaman
penulis dalam meniliti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Bank
Syariah Pada Generasi Milenial Di daerah JABODETABEK.

2. Bagi Bank-Bank Syariah di Indonesia


Sebagai tinjauan yang dapat dijadikan informasi untuk lebih
memerhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bank syariah pada
generasi millennial khususnya daerah JABODETABEK, sehingga perbankan
syariah bisa membuat inovasi-inovasi untuk menarik minat generasi
millennial sebagai generasi pangsa pasar terbesar di Indonesia saat ini untuk
memilih bank syariah.
8

3. Bagi Akademisi
Sebagai tinjauan yang dapat dijadikan informasi untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan bank syariah oleh
generasi millennial. Selain itu dapat juga dijadikan sebagai bahan referensi
untuk melanjutkan penelitian yang akan datang.

4. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan rujukan atau informasi kepada masyarakat umum
yang ingin mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi generasi
millennial memilih bank syariah khususnya di daerah JABODETABEK.

F. Penelitian Terdahulu
Pada pembahasan mengenai penelitian ini, disajikan secara ringkas beberapa
penelitian terdahulunya sebagai berikut :

Tabel.1.1
Penelitian Terdahulu

Judul
No. Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
penelitian

1. Anindia Indah Faktor-faktor Persamaan: Hasil penelitian ini


Permata, Yang Terletak pada menunjukkan bahwa
Martinus Mempengaruhi subjek lokasi ATM yang
Rosadi Pemilihan Bank penelitian yaitu mudah dijangkau
Nugroho, Elias Pada Generasi generasi menjadi faktor utama
Sugita Milenial di milenial. dalam pemilihan
Handoyo, dkk Jabodetabek”. Bank bagi generasi
(2017) Jurnal Program Perbedaan: milenial di
MM Sekolah Terletak pada Jabodetabek dalam
Bisnis dan keseluruhan melakukan transaksi
Ekonomi variabel X dan keuangan.
Universitas variabel Y.
Prasetiya
Mulya.\
9

2. Maya Konsumen konsumen, Permintaan/deman


Panorama Bank Islam di bank syariah, d index terhadap
(2014) Indonesia: indeks Islamic bank di
Siapa permintaan bagi menjadi 3
Mereka?. kategori, yaitu no
demand, floating
dan loyalist.
Masing-masing
demand index
memiliki segmen
konsumen
tersendiri. Islamic
Bank hendaknya
berupaya
mengenali lebih
dekat karakteristik
nasabah dan calon
nasabahnya

Tabel. 1.1
Peneltian Terdahulu
(Lanjutan)

Nama Judul
No. Variabel Hasil Penelitian
Peneliti penelitian

3. Ali Mursid, Faktor Hasil penelitian ini


dan Entot Determinan menunjukkan bahwa
Suhartono(2 Nasabah Dalam teknologi, motif religius,
014) Pemilihan Bank dan kualitas layanan
Syariah berpengaruh signifikan
terhadap nasabah dalam
memilih bank syariah.
10

4. Muhammad Pengaruh Hasil


Zuhirsyan, Religiusitas penelitianmenunjukkan,
Dan dan Persepsi secara simultan
Nurlinda Nasabah religiusitas dan persepsi
terhadap nasabah berpengaruh
(2018)
Keputusan secara signifikan
Memilih Bank terhadap keputusan
Syariah memilih bank syariah.
Sementara secara parsial,
hanya variable
religiusitas yang
memiliki pengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
memilih bank syariah.

5. Rahmah Pengaruh Hasil penelitian


Yulianti Minat menunjukkan bahwa motif
Masyarakat keagamaan dan kualitas
(2015)
Aceh terhadap
pelayanan berpengaruh
Keputusan
Memilih positif terhadap keputusan
Produk untuk memilih produk
Perbankan Bank Syariah.
Syariah di
Kota Banda
Aceh
11

Tabel. 1.1
(Lanjutan)

Nama Judul
No. Variabel Hasil Penelitian
Peneliti penelitian

6. Sadiq Bank The findings reveal the first


Misbah, Selection important factor in bank
selection criteria is "service
Saif-Ur- Criteria: A
quality"followed by
Rehman Study In convenient, cost, personnel,
Khan, dan Malaysia easy process and variety

Muhammad of product, communication


Abdur Rub technology, and lastly –
Khan(2014) people influence.

7. Inayatillah Faktor Hasil penelitian menunjukkan


(2018) Determinasi bahwa variabel agama dan
rasionalitas ekonomi
Nasabah
berpengaruh signifikan
Dalam terhadap pilihan nasabah pada
Pemilihan bank syariah di kabupaten
Aceh Tengah. Artinya
Bank Syariah religiusitas dan rasionalitas
Di Aceh ekonomi menjadi faktor
determinan dalam memilih
Tengah bank syariah.

8. Wirapradny Faktor-Faktor Hasil penelitian


ana, I Gede Yang menunjukkan bahwa
Adi, Lulup Mempengaru terdapat lima faktor yang
Endah hi Keputusan mempengaruhi
Tripalupi, Konsumen
dan Menjadi keputusan konsumen
Anjuman menjadi nasabah PT Bank
Zukhri Nasabah PT. Syariah Mandiri, kantor
(2014) Bank Syariah Cabang Pembantu Buleleng,
Mandiri yaitu faktor bukti fisik
Kantor (tangible), faktor empati
Cabang (emphaty), faktor keandalan
Pembantu (reliability),.faktorketangga
Buleleng pan (responsiveness), dan
12

faktor jaminan (assurance).


Faktor bukti fisik (tangible)
dan faktor empati (emphaty)
menjadi faktor paling
dominan yang memiliki
variance explained tertinggi
yaitu masing-masingsebesar
38,529% dan 21,662%.

Kedua faktor keseluruhan


mampu menjelaskan
keputusan konsumen
menjadi nasabah PT Bank
Syariah Mandiri.Kantor
Cabang Pembantu Buleleng.

Tabel. 1.1
(Lanjutan)

Nama Judul
No. Variabel Hasil Penelitian
Peneliti penelitian

9. Syarif Perilaku The results of data analysis


Hidayatullah Generasi show that: 1) the millennial
, Abdul Milenial generation's decision to use
Waris, Go-food applications is
Dalam influenced by behavior of
Riezky
Menggunaka millennial generation; and
Chris n Aplikasi 2) millennial generation's
Devianti, Go-Food behavior which has a
dkk (2018) dominant influence in
making decision to use Go-
food appications is
consumptive behavior.
13

Tabel 1.1
(Lanjutan)

Nama
No. Judul Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Peneliti

10. Mohamad Bank The findingshows that the


Sayuti Md. Selection Accessibility is a significant
Saleh, Criteria in a choice criterion, which
Mohamad Customers’ includes ATM facility,
convenient ATM locations,
Rahimi Perspective
24 hours availability of ATM
Mohamad
services and speedy service.
Rosman, Other factors, which have
and also increased in
importance, are the
Nur Reliability, Responsiveness,
Khashima Value added service,
Nani (2013) Convenience and Assurance.
Besides that,

the five important criteria


bank have ATM facility,
convenient ATM locations,
24hours availability of ATM

services, internet banking


facility, and lastly the bank
have a several branches.

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada pedoman penulisan


karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2017, yang mana penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai
berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah,


batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian
terdahulu, dan sistematika penulisan.
14

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas teori-teori ynang berhubungan dengan pokok


pembahasan yang berisikan tentang teori pemilihan perbankan
syariah pada generasi millennial, kerangkan pemikiran, dan
hipotesis penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi populasi dan sampel, tempat dan waktu penelitian,
sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolalahan
data.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian : sekilas gambaran


umum penelitian, analisis data dan pembahasan, dan interpretasi
penelitian.

BAB V : PENUTUP

Bab ini mencakup kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang


telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta implikasi yang
dapat penulis sampaikan pada skripsi ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Konsumen
1. Definisi Perilaku Konsumen

Merujuk pada pendapat Hawkins dkk (2007) perilaku konsumen merupakan


studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi dan proses yang
dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan, dan menghentikan
produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan
dampaknya terhadap konsumen itu mencakup bidang yang lebih luas, karena
termasuk di dalamnya juga mempelajari dampak dari proses, dan aktivitas yang
dilakukan konsumen ke konsumen lain maupun masyarakat (Tatik, 2008).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Schiffman dan Kanuk (2007) dalam
bukunya Tatik (2008) bahwa perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji
bagaimana individu dan membuat keputusan membelanjakan sumberdaya yang
tersedia dan memiliki (waktu, uang, usaha) untuk mendapatkan barang dan jasa
yang nantinya akan dikonsumsi. Dalam studi ini juga dikaji tentang apa yang
mereka beli, mengapa mereka membeli, dimana mereka membeli dan bagaimana
(berapa sering membeli) dan bagaimana mereka menggunakannya.

Karena itu seoang menejer yang baik, tentu akan komprehensif dalam
memahami perilaku konsumennya. Kotler (2004) meyatakan bahwa manejer harus
perlu menjawab pertanyaan berikut ini (Tatik, 2008).

Who constitutes the market? Occupants

Whats does the marker buy? Objects

Why does the marker buy? Objectives

Who participates in the buying? Organizations

how does the arker buy? Opertaions

when does the market buy? Occasions

where does the market buy? Outles

15
16

Sedangkan Loudon dan Bitta (1995) menjelaskan bahwa perilaku konsumen


mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen
secara fisik dalam pengevaluasian, perolehan penggunaan atau mendapatkan
barang dan jasa. Jadi di dalam menganalisis perilaku konsumen tidak hanya
menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan kegiatan
saat pembelian, akan tetapi juga meliputi proses pengambilan keputusan yan
menyertai pembelian.

Merajuk pada beberapa pengertian tentang perilaku konsumen, maka terlihat


bahwa memahami perilaku konsumen bukanlah suatu pekerjaan yang mudah
karena banyaknya variabel yang mempengaruhi dan variabel-variabel tersebut
saling berinteraksi.

2. Model Perilaku Konsumen

Dalam perilaku konsumen, perlu adanya model yaitu abstraksi dari sistem
sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat
persentase yang berisfat menyeluruh, atau model pada beberapa sifat dari
kehidupan yang sebenarnya. Perilaku konsumen jasa tidak berbeda dengan
perilaku konsumen barang karena pembeli atau pengguna barang dan jasa hanya
merupakan suatu sasaran untuk memenuhi kebutuhan. Teori yang mempelajari
tentang berbagai fakor yang memengaruhi konsumen dalam membeli barang atau
jasa inilah yang disebut sebagai model perilaku konsumen (Effendi, 2016).

Sehubungan dengan model perilaku konsumen merupakan representasi atau


deskripsi yang dapat menjelaskan perilaku manusia sebagai objek yang sering
kali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Model perilaku konsumen sebagai
manusia merupakan representasi atau deskripsi dari perilaku yang ditiru oleh
manusia lainnya. Sejalan dengan hal diatas Zaltman dan Wallendorf(1983)
mendefiniskan sebagai berikut “A model is a represetation of something (in our
case, a process)”- sebuah model adalah suatu yang mewakili sesuatu dalam hal
ini dikatakan sebagai proses.

Mangkunegara menyebutkan bahwa model perilaku konsumen suatu skema


atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan aktivtas-
17

aktivitas konsumen. Dengan singkat kata model perilaku konsumen merupakan


suatu skema atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk memperoleh
gambaran mengenai aktivitas konsumen. Adanya model perilaku konsomen
diharapkan dapat bermanfaat untuk kepentingan mengembangkan teori yang
mengarahkan penelitian perilaku konsumen. Manfaat lain dapat digunakan
sebagai bahan dasar untuk mempelajari pengetahuan yang terus berkembang
mengenai perilaku konsumen. Kedua manfaat ini, dapat membantu untuk berpikir
secara logis dan sistematis dalam rangka mempelajari perilaku konsumen.

Kotler dan Amstrong (2006) dalam bukunya Tatik (2008) mengemukakan


model perilaku konsumen seperti ditunjukkan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1

Model Perilaku Konsumen

Marketing Other Buyer’s Buyer’s Decision


Stimuli Stimulus Blackbox
Product Economic Buyer’s Buyer’s Product choice
Price Technologi Characteristic Decision Brand choice
cal Process Dealer choice
Place Purchase timing
Promotaion Political Purchase amount
Cultural
Sumber: kotler dan Amstrong (2006)

Model tersebut menunjukkan bahwa stimulasi dari luar akan masuk ke dalam kotak
hitam pembeli dan menghasilkan respon tertentu pada konsumen. Stimulasi dari luar
terdiri atas dua macam yaitu stimulasi pemasaran dan stimulasi lain-lain. Stimulasi
pemasaran meliputi empat unsur bauran pemsaran yaitu : produk, harga, distribusi, dan
promosi.
Sedangkan stimulasi lain terdiri atas keadaan ekonomi, tekhnologi, politik, dan
kebudayaan. Yang harus dipahami adalah apa yang terjadi didalam kotak hitam pembeli
yang merupakan mediator antara rangsangan dan respon. Kotak hitam pembeli ini terdiri
atas dua komponen, bagian perama adalah karakteristik pembeli yang meliputi faktor
budaya, sosial, personal, dan pshycologicalyang mempunyai pengaruh utama bagaimana
seorang pembeli bereaksi terhadap rangsangan tersebut, dan bagian kedua adalah proses
yang mempengaruhi hasil keputusan.
18

Proses pengambilan keputusan meliputi aktivitas pengenalan maalah, pencarian


informasi, evaluasi, pengambilan keputusan, dan perilaku setelah pembelian.
Berdasarkan model tersebut, pada akhirnya akan menentukan keputusan pembeli.
Keputusan ini dapat berupa pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan penjual,
waktu dan jumlah pembelian.

Sementara itu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat


dipengaruhi oleh faktor kebuadayaan, faktor sosial, dan faktor pribadi, dan
psikologi (Nugroho, 2010).
1. Faktor-faktor Kebudaayan
 Kebudayaan. Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar
dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya
bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari.
 Subbudaya. Setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya –subbudaya yang
lebih kecil yang memeberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih
spesifik untuk para anggotanya. Subbudaya dapat dibedakan menjadi
empat jenis :kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras,
dan area geografis.
 Kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah kelompok relative homogeny dan
bertahan lama dalam masyarakat, yang tersusun secara hirearki dan yang
keanggotaannya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
2. Faktor-faktor Sosial
 Kelompok referensi. Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh
kelompok yang mempunya pengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa diantaranya kelompok
primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan,
seperti keluarga, teman, tetanggam dan teman sejawat. Kelompok
sekunder, cenderung resmi dan interkasi terjadi kurang berkesinambungan.
Kelompok diasosiasif (memisahkan diri) adalah sebuah kelompok yang
nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu.
 Keluarga. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli,
yang pertama adalah keluarga orientasi (orang tua seseorang). Keluarga
19

prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan


organisasi pembeli konsumen yang paling tinggi.
 Peran dan status. Peran seseorang dalam setiap kelompok dapat
diidentifikasikan dalam peran dan status.
3. Faktor Pribadi
 Umur dan tahapan dalam siklus hidup. Konsumsi seseorang juga dibentuk
oleh tahapan siklus hidup keluarga.
 Pekerjaan. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok
pekerja yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa
tertentu.
 Keadaan ekonomi. Maksudnya adalah tingkat pendapatan yang dapat
dibelanjakan, tabungan dan hartanya, dan lain-lain.
 Gaya hidup. Gaya hidup seseorang merupakan pola hidup di dunia yang
diekspresikan oleh kegiatan, miat, dan pendapat seseorang.
 Kepribadian dan konsep diri. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah
karakteristik psikologis yang berbeda dan setiap orang yang memandang
responsnya terhadap lingkungan yang relative konsisten.
4. Faktor-faktor Psikologis
 Motivasi.
 Persepsi. Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan
suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
 Proses belajar. Menjelaskan perubahan dalam peilaku seseorang yang
timbul dari pengalaman.
 Kepercayaan dan sikap. Kepercayaan merupakan suatu gagasan yang
dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Marketing mix adalah strategi kombinasi yang dilakukan oleh berbagai


perusahaan dalam bidang pemasaran.Hampir semua perusahan melakukan
strategi ini guna mencapai tujuan pemasarannya, apalagi dalam kondisi
20

persaingan yang demikian ketat saat ini. Kombinasi yang terdapat dalam
komponen markting mixharus dilakukan secara terpadu. Artinya pelaksanaan dan
penerapan komponen ini harus dilakukan dengan memerhatikan antara satu
komponen dengan komponen lainnya. Karena antara satu komponen dengan
komponen lainnya saling berkaitan erat guna mencapai tujuan perusahaan dan
tidak efektif jika ijalankan sendiri-sendiri (Kasmir, 2008).

Penggunaan konsep-konsep bauran pemasaran (marketing mix) dalam dunia


perbankan dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep yang sesuai dengan
kebutuhan bank.Dalam praktiknya konsep bauran pemsaran terdiri dari bauran
pemasaran untuk produk yang berupa barang dan jasa.

Dalam buku Kasmir (2008) kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran


(marketing mix) terdiri dari empat P (4P), yaitu :product (produk), price (harga),
place (tempat), promotion (promosi).

Sedangkan Boom dan Bitner (Kasmir, 2008)menambah dalam bisnis jasa,


bauran pemasaran disamping 4P, ada tambahan dengan 3P yaitu:People (orang),
Physical evidence (bukti fisik), dan Process (proses).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa secarakeseluruhan


penggunaan konsep bauran pemasaran (MarketingMix) untuk produk jasa jika
digabungkan menjadi 7P, yaitu: (Kasmir, 2008)

1. Product (produk):
Di dunia perbankan, dimana produk yang dihasilkan berbentuk jasa, maka
akan dijelaskan ciri ciri produk yang berbentuk jasa tersebut. Adapun ciri-ciri
karakteristik jasa adalah sebagai berikut:
a. Tidak berwujud, artinya tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum jasa
tersebut dibeli atau dikonsumsi.
b. Tidak terpisahkan, artinya antara si pembeli dan penjual jasa saling berkaitan
satu sama lainnya, tidak dapat dititipkan melalui orang lain.
c. Beraneka ragam, artinya jasa dapat diperjual belikan dalam berbagai bentuk
atau wahana seperti tempat, waktu, atau sifat.
21

d. Tidak tahan lama, jasa tidak dapat disimpan begitu jasa dibeli maka akan
segera dikonsumsi.

Agar produk yang dibuat laku di pasaran, maka pencipta produk haruslah
memerhatikan tingkat kualitas yang sesuai dengan keinginan nasabahnya. Produk
yang berkualitas tinggi artinya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan
dengan produk pesaing atau sering disebut produk plus. Bagi dunia perbankan
produk plus harus selalu diciptakan setiap waktu, sehingga dapat manarik minat
calon nasabah yang baru atau dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada
sekarang ini.

2. Price (harga)
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan
pemasaran.Bagi perbankan, terutama bank yang berdasarkan prinsip
konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi, dan komisi,
biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran dan lain-lainnya.Sedangkan
harga bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi hasil.Para
pengambil keputusan baik dalam perusahaan maupun bank sering menghadapi
persaingan harga dengan pesaingnya.

3. Place (tempat)
Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang
sangat penting. Bank yagterletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan
nasabah dalam berurusan dengan bank.Pada umumnya lokasikantor bank
cendrung mendekati konsumen seperti pasar, dan/atau pusat perekonomian yang
mudah dijangkau oleh nasabah. Disamping lokasi yang strategis,lay out gedung
dan lay out ruangan juga mendukung faktor lokasi tresebut.

4. Promotion (promosi)
Promosi atau komunikasi pemasaran (Promotion) adalah aktivitas yang
dilakukan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan mempengaruhi dan
atau mengingatkan pasar sasaran agar bersedia menerima membeli sekaligus loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan.Dalam praktiknya paling tidak ada
empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bankdalam
22

mempromosikan baik produk maupun jasanya.Pertama, promosi melakukan


periklanan, kedua melalui promosi penjualan, ketiga publisitas, dan keempat
adalah promosi melalui penjualan pribadi.
5. People (orang)
Dalam bauran pemasaran jasa, yang dimaksud dengan people adalah semua
orang yang terlibat aktif dalam pelayanan dan mempengaruhi persepsi
pembeli,nama, pribadi pelanggan, dan pelanggan-pelanggan lain yang ada dalam
lingkungan pelayanan. People meliputi kegiatan untuk karyawan, seperti kegiatan
rekrutmen, pendidikan dan pelatihan, motivasi, balas jasa, dan kerja sama, serta
pelanggan yang menjadi nasabah atau calon nasabah.

People termasuk juga kualitas SDM (kualitas manajemen), serta keterampilan


para karyawan dalam melayani nasabah, seperti keramahan, kecepatan pelayanan,
sikap yang tanggap, dan kesabaran dalam melayani nasabah merupakan hal yang
sangat mempengaruhi kepuasan nasabah.

6. Physical evidence (bukti fisik)


Physical evidence terdiri dari adanya logo atau symbol perusahaan, moto,
fasilitas yang dimiliki,seragam karyawan, laporan, kartu nama, dan jaminan
perusahaan. Kepercayaan nasabah dapat dipengaruhi juga oleh bukti fisik
dilapangan.

Dalam hal ini adalah kemudahan yang ditawarkan oleh pihak bank dalam
memanjakan nasabahnya sehingga nasabah semakin loyal dan semakin bertambah
kepercayaannya sehingga menimbulkan nilai kepuasan terhadap produk/ jasa yang
ditawarkan, seperti mudah menemukan ATM, banyaknya kantor cabang,
kemudahan dalam setiap transaksi dan masih banyak lagi.

7. Process (proses)
Process merupakan keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa, proses
aktivitas, standar pelayanan, kesederhanaan atau kompleksitas prosedur kerja
yang ada di bank yang bersangkutan. Proses yang cepat dan syarat-syarat yang
tidak berbelit-belit dapat dijadikan salah satu strategi pasar dalam menarik
perhatiannasabah.
23

C. Perilaku Konsumen Generasi Milenial


1. Generasi Millenial

Pengelompokan generasi dalam dunia kerja akan munculmengikuti


perkembangan manajemen sumber daya manusia. Penelitiantentang perbedaan
generasi ini pertama kali dilakukan oleh Manheim (1952). Menurut Manheim
generasi adalah suatu konstruksi sosial yang di dalamnya terdapat sekelompok
orang yang memiliki kesamaan umur dan pengalaman historis yang sama.
Individu yang menjadi bagian dari satu generasi, adalah mereka yang memiliki
kesamaan tahun lahir dalam rentang waktu 20 tahun dan berada dalam dimensi
sosial dan dimensi sejarah yang sama. Definisi tersebut secara spesifik juga
dikembangkan oleh Ryder (1965) yang mengatakan bahwa generasi adalah
agregat dari sekelompok individu yang mengalami peristiwa-peristiwa yang sama
dalam kurun waktu yang sama pula (Budiati, dkk, 2018).

Teori tentang perbedaan generasi dipopulerkan oleh NeilHowe dan William


Strauss pada tahun 1991.Howe dan Strauss membagi generasi berdasarkan
kesamaan rentang waktu kelahiran dan kesamaan kejadian-kejadian historis.
Peneliti-peneliti lain juga melakukan pembagian generasi dengan label yang
berbeda-beda, namun secara umum memiliki makna yang sama. Selanjutnya
menurut menurut peneliti Kupperschmidt (2000) generasi adalah sekelompok
individu yang mengidentifikasi kelompoknya berdasarkan kesamaan tahun
kelahiran, umur, lokasi, dan kejadian-kejadian dalam kehidupan kelompok
individu tersebut yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan
mereka(Budiati, dkk, 2018).

Istilah milenial pertamakali dicetuskan oleh William Strauss dan Neil dalam
bukunya yang berjudul Millennials Rising: The Next Great Generation (2000).
Mereka menciptakan istilah ini tahun 1987, yaitu pada saat anak-anak yang lahir
pada tahun 1982 masuk pra-sekolah.Saat itu media mulai menyebut sebagai
kelompok yang terhubung ke milenium baru di saat lulus SMA di tahun
2000(Budiati, dkk, 2018).
24

Pendapat lain menurut Elwood Carlson dalam bukunya yang berjudul The
Lucky Few: Between the Greatest Generationand the Baby Boom (2008), generasi
milenial adalah mereka yang lahir dalam rentang tahun 1983 sampai dengan 2001.
Jika didasarkan pada Generation Theory yang dicetuskan oleh Karl Mannheim
pada tahun 1923, generasi milenial adalah generasi yang lahir pada rasio tahun
1980 sampai dengan 2000.Generasi milenial juga disebut sebagai generasi Y.
Istilah ini mulai dikenal dan dipakai pada editorial Koran besar Amerika Serikat
pada Agustus 1993(Budiati, dkk, 2018).

Disamping peneliti mancanegara, ada beberapa pendapattentang generasi


milenial dari peneliti dalam negeri. MenurutHasanuddin dan Lilik (2017) dalam
bukunya Millennial Nusantara menyebutkan bahwa Generasi milenial adalah
mereka yang lahir antara tahun 1981 sampai dengan tahun 2000. Sementara para
peneliti sosial dalam negeri lainnya menggunakan tahun lahir mulai 1980-
ansampai dengan tahun 2000-an untuk menentukan generasi milenial (Budiati,
dkk, 2018).

Sebelum generasi milenial ada Generasi X yang menurut pendapatpara


peneliti lahir pada rentang tahun 1960-1980. Generasi ini cenderung suka akan
risiko dan pengambilan keputusan yang matang akibat dari pola asuh dari generasi
sebelumnya (Baby Boomers), sehingga nilai-nilai pengajaran dari generasi baby
boom masih melekat.

Berikutnya adalah generasi Baby Boom, yaitu generasi yang lahir pada
rentang tahun 1946- 1960.Generasi ini terlahir pada masa perang dunia kedua
telah berakhirsehingga perlu penataan ulang kehidupan.Disebut Generasi Baby
Boomkarena di era tersebut kelahiran bayi sangat tinggi.Terakhir generasitertua
adalah yang sering disebut generasi veteran yang lahir kurang dari tahun 1946.
Penyebut istilah generasi ini bermacam-macam oleh para peneliti, seperti silent
generation, traditionalist, generasi veteran, dan matures(Budiati, dkk, 2018).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas konsep generasimilenial adalah


Penduduk Indonesia yang lahir antara tahun 1980-2000 dijadikan acuan untuk
pengolahan data dalam skripsi ini.
25

2. Perilaku Konsumen Generasi Millenial

Gaya hidup online sepertinya sudah menjadi bagian dari jiwa seorang
milenial.Tidak heran berbagai iklan produk barang dan jasa tidak asing bagi
milenial melalui berbagai platform media.Ajakan untuk berbelanja menggema
sejak orang bangun tidur, beraktivitas, hingga saat kembali ke rumah.Tidak heran,
mereka menjadi konsumtif.Generasi milenial lebih konsumtif dalam arti lebih
senang menghabiskan uang untuk membeli suatu produk atau menggunakan jasa
yang telah disediakan.Milenial merupakan konsumen yang mendominsi pasar saat
ini. Tak heran ini merupakan peluang bisnis bagi pelaku bisnis khususnya bisnis
online (Hidayatullah,dkk, 2018).

Menurut Sumartono (1998) menyatakan bahwa konsep perilaku konsumtif


amatlah variatif, tetapi pengertian perilaku konsumtif adalah membeli barang atau
jasa tanpa pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan.

Studi tentang perilaku konsumen yang berfokus pada generasi milenial sudah
banyak dilakukan, terutama di Amerika, diantaranya studi pada tahun 2010 yang
dibuat oleh Pew Research Center dengan judul Millenials: A Portrait of
Generation Next dan riset yang dilakukan oleh Boston Consulting Group (BCG)
bersama University of Berkley tahun 2011 dengan tema American Millenials:
Deciphering the Enigma Generation. Berdasarkan penelitian-penelitian itu, inilah
karakteristik perilaku konsumen generasi milenial (Tesis Niken, 2018) :

1. Kepercayaan terhadap informasi interaktif


Saat ini kalangan milenial tidak percaya lagi kepada distribusi informasi yang
bersifat satu arah seperti iklan berbagai produk yang banyak ditayangkan di
televisi.Mereka lebih percaya kepada konten dan informasi yang dibuat oleh
perorangan atau saat ini yang lebih dikenal dengan word of mouth communication.
Mereka tidak terlalu percaya pada perusahaan besar dan iklan sebab lebih
mementingkan pengalaman pribadi daripada iklan dan review konvensional.
Dalam pola konsumsi, mayoritas dari mereka memutuskan untuk membeli produk
setelah melihat review atau testimoni yang dilakukan oleh orang lain di internet.
26

Mereka juga tak segan-segan membagikan pengalaman buruk mereka terhadap


suatu merek.
2. Millenial lebih memilih ponsel dibanding televisi
Munculnya teknologi (gadget dan internet), telah merubah fenomena sosial
generasi milenial.Karena generasi milenial lahir di era perkembangan teknologi,
internet berperan besar dalam keberlangsungan hidup mereka.Maka televisi
bukanlah prioritas generasi milenial untuk mendapatkan informasi atau melihat
iklan.Bagi kaum milenial, iklan pada televisi biasanya dihindari.Generasi milenial
lebih suka untuk mendapat informasi dari ponselnya, dengan mencarinya di mesin
pencari (search engine) seperti google atau perbincangan pada forum-forum yang
mereka ikuti, agar tetap up-to-date.
Sebagaimana dikutip Mashable dalam buku Ali dan Lilik (2016), generasi
milenial tidak tertarik dengan iklan ditelevisi dan media cetak yang hanya
dianggap cocok untuk generasi tua saja. Kelak iklan produk melalui content video
maupun digital marketing lainnya akan menjadi keharusan dalam dunia bisnis.

3. Kewajiban memiliki media sosial.


Komunikasi para generasi milenial sangatlah lancar. Namun, komunikasi
yang terjadi bukan dengan tatap muka, melainkan melalui text messaging atau
juga chatting di dunia maya, dengan membuat akun yang berisikan profil mereka,
seperti twitter, facebook, instagram, whatsapp hingga line. Akun media sosial
dapat dijadikan tempat untuk aktualisasi diri dan ekspresi, karena apa yang ditulis
tentang dirinya adalah apa yang akan semua orang baca.

Saat ini media sosial sudah seperti ciri atau identititas dari generasi milenial,
karena dengan media sosial para generasi milenial mudah dalam menyampaikan
informasi dan pengetahuan.Sosial media menjadi sarana komunikasi dengan
teman dan rekanan.Selain itu, sosial media juga menjadi sarana aktualisasi diri,
menunjukkan eksistensi seseorang, serta mengkomunikasikan setiap aktivitas
mereka.Saat ini sosial media dijadikan media unuk menumpahkan ekspresi,
perasaan, serta pemikiran (Ali & Purwandi, 2017).

Dengan berkembangnya teknologi komunikasi khususnya di bidang sosial


media, konsumen kini dapat mempengaruhi konsumen lain melalui opini atau
27

pengalaman mereka yang dimuat di jejaring sosial media. Saat ini media sosial
juga mulai digunakan banyak perusahaan,tak terkecuali bank syariah, sebagai
sarana pemasaran, agar para konsumen mudah mencari informasi terkait hal-hal
yang ingin diketahui dari media sosial resmi perusahaan atau instansi yang sedang
mereka cari.

4. Kurang suka membaca secara konvensional


Generasi milenial bisa dikatakan lebih menyukai gambar, apalagi jika
menarik dan berwarna.Walaupun begitu milenial yang hobi membaca buku masih
tetap ada.Namun mereka sudah jarang untuk membeli buku di toko buku
lagi.Pilihan membaca buku online (e-book) adalah sebagai salah satu solusi yang
mempermudah generasi ini. Saat ini sudah banyak penerbit yang menjual buku
dengan menyediakan format e-book, agar pembaca dapat membaca dalam
gagdetnya dan tidak perlu repot lagi membawa buku.

5. Pemanfaatan teknologi dan informasi


Generasi milenial merupakan generasi yang melek teknologi.Hasil riset Pew
Research Center menjelaskan jika keunikan yang mencolok dari generasi milenial
dibadningkan dengan generasi lainnya adalah tentang penggunaan
teknologi.Semua hal yang berkaitan dengan teknologi seperti internet,
entertainment atau hiburan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi generasi
milenial. Hal ini senada dengan hasil survey Alvara Research Center (2016)
tentang penggunaan internet di indonesia, yang hasilnya menunjukkan bahwa
konsumsi internet generasi milenial jauh lebih tinggi dibandingkan generasi lain.
Artinya, saat ini internet sudah menjadi kebutuhan pokok bagi milenial untuk
komunikasi dan aktualisasi diri.

6. Mulai bertransaksi secara cashless


Generasi ini lebih suka tidak repot memawa uang, karena sekarang hanpir
semua pembelian bisa dibayar menggunakan kartu, sehingga lebih praktis, hanya
perlu gesek atau tapping. Mulai dari transportasi umum, berbelanja, dan kegiatan
jual beli lainnya. Kedepan alat pembayaran tradisional akan bergeser ke alat
pembayaran yang modern.
28

7. Financial planning and saving.


Generasi sebelum milenial menabung untuk jaga-jaga di masa depan. Dalam
arti sebagai cadangan keperluan yang tidak pasti atau tidak terduga.Sementara
generasi milenial menabung untuk keperluan yang sudah pasti. Menabungnya
lebih bersifat jangka pendek, istilah yang cocok untuk gaya hidup generasi ini
yaitu ”Easy come easy go”. Jadi lebih mudah membelanjakan uang tabungan dan
cenderung tidak siap untuk tabungan masa depan.

D. Perbankan Syariah
1. Pengertian Perbankan Syariah

Bank menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank dalam operasionalnya dibagi
menjad dua bagian yaitu Bank Konvensional dan Bank Syariah. Dimana bank
konvensioanl adalah bank yang menjalankan kegiatan ussahanya secara
konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional
(BUK) dan Bank Pengkreditan Rakyat (BPR).

Bank syriah menurut UU yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia


Nomor 2/8/ PBI/ 2000, Pasal I, Bank Syariah adalah “ bank umum sebagaimana
yang dimaksud dalam UU No.7 Tahun1992 tentang perbankan da telah diubah
dengan UU No.10 Tahun 1998 yang melakukan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah, termasuk unit usaha syariah dan kantor cabang bank asing yang
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah”.

Menurut jenisnya Bank Syariah terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).Dimana Bank Umum Syariah (BUS)
adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.Sedangkan Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah Bank
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sedangkan Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor
pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
29

atau unit yang melaksnakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit
kerja dari kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor
induk dari kantor cabang pembantu syariah/unit syariah (Akhmad, 2016).

Jadi yang dimaksud dengan bank syariah adalah bank umum yang dalam
kegiatannya mengimpun dan menyalurkan dana dari/kepada masyarakat sesuai
dengan prinsip syariah.

Bank syariah memiliki sistem operasional berbeda dengan bank


konvensional.Bank syariah memberikan layanan bebas bunga kepada nasabahnya.
Dalam sistem operasional bank syariah, pembayaran dan penarikan bunga
dilarang dalam semua bentuk transaksi..bank syariah tidak mengenal sistem bunga
yang diperoleh dari nasabah yang meminjam uang atau bunga yang dibayar
kepada penyimpanan dana di bank syariah (Ismail, 2015).

Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam.
Imbalan yang dterima bank syariah maupun yang dibayarkan kepada nasabah
tergantng akad dan perjanjian antara nasabah dan bank. Perjanjian (akad) yang
terdapatkan di perbankan syaria harus tunduk pada syarat dan rukun akad
sebagaimana diatur dalam syariah islam (Ismail, 2015).

Dalam ushul fiqh, ada kaidah yang menyatakan bahwa “maa laa yatimm al-
wajib illa bihi fa huwa wajib”, yakni sesuatu yang harus ada untuk
menyempurnakan yang wajib, maka ia wajib diadakan. Mencari nafkah (yakni
melakukan kegiatan ekonomi) adalah wajib. Dan karena pada zaman modern ini
kegiatan perekonomian tidak akan sempurna tanpa adanya lembaga perbankan,
lembaga perbankan inipun wajib diadakan (Ismail, 2015)..

Dengan demikian, maka kaitan antara Islam dengan perbankan menjadi jelas.
Disamping itu, kita mengetahui bahwa masalah ekonomi/perbankan ini termasuk
kedalam bab muamalah, maka nabi Muhammad Saw tentunya tidak memberikan
atura-aturan yang rinci mengenai masalah ini. Alqur’an dan sunnah hanya
memberika prinsip-prinsip dan filosofi dasar, dan menegaskan larangan-larangan
yang harus dijauhi. Dengan demikian, yang harus dilakukan hanyalah
30

mengidentifikasi hal-hal yang dilarang oleh islam. Selain itu, semuanya


diperbolehkan dan kita dapat melakukan inovasi dan kreativitas sebanyak
mungkin (Adiwarman, 2006).

2. Perkembangan Perbankan Syariah

Konsep teoritis tentang bank syariah telah muncul pada tahun 1940-an,
namun belum dapat diwujudkan karena selain kondisi pada waktu itu belum
memungkinkan, juga belum adanya pemikiran tentang bank syariah yang
meyakinkan (Sumitro, 1996) dalam bukunya Sjahdeini (2014).

Sekalipun baru tahun1980-an keuangan Islam mulai berkembang dengan


pesat, tetapi dalam sejarah keuangan Islam, proyek keuangan yang berlandaskan
syariah baru didirikan di kota Mit Ghamr di Mesir pada tahun 1963 (Schoon,
2009). Mit Ghamr adalah kota dimana Dr. Ahmed el-Najjar mendirikan bank
Islam pertama yang merupakan pionir sisitem perbankan Islam global (Sjahdeini,
2014).

Sekalipun Mit Ghamr Savings Bank merupakan bank islam modern pertama,
namun Malaysia yang dapat dikatakan merupakan pelopor pendirian bank Islam
modern karena sebelum Mit Ghamr Savings Bank tersebut di Malaysia pada
petengahan 1940-an telah dicoba untuk didirikan suatu bank yang bebas bunga.
Namun, tidak berhasil. Upaya lain di tahun 1950-an upaya yang srupa juga
dicoba di Pakistan dengan mendirikan bank Islam di daerah pedesaan. Pada tahun
1962, pemerintah Malaysia mendirikan Pilgrim’s Management Fund untuk
membantu para calon haji menabung dan memperoleh keuntungan (Sjahdeini,
2014).

Secara resmi IDB didirikan pada taggal 20 Oktober 1975 oleh 22 negara
anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). Termasuk yang menjadi pendiri IDB
adalah Indonesia. Pembahasan secara resmi tentang gagasan didirikannya IDB,
untuk pertama kalinya di adakan di Karachi, pada bulan Desember 1970, yaitu
ketika para menteri luar negeri OKI mengdakan konferensi (Zuhri, 1996) dalam
bukunya (Sjahdeini, 2014).
31

Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan International


Association Of Islamic Bank, hingga akhir 1999 tercatat lebih dari dua ratus
lemabaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia, baik di Negara-negara
berpenduduk muslim maupun Eropa, Australia, maupun Amerika (Khursid, 1999)
dalam bukunya Antonio (2001).

3. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Bank syariah di Indonesia lahir sejak 1992.Bank syariah pertama di Indonesia


adalah Bank Muamalat Indonesia.Pada tahun 1992-1999, perkembangan Bank
Muamalat Indonesia, masih tergolong stagnan. Namun sejak adanya krisis
moneter yang melanda Indonesia pada 1997 dan 1998, maka para banker melihat
bahwa Bank Muamalat Indonesia (BMI) tidak terlalu kena dampaknya. Para
banker berfikir bahwa BMI, satu-satunya bank syariah di Indonesia, tahan
terhadap krisis moneter.Pada 1999, berdirilah Bank Syariah Mandiri yang
merupakan konversi dari Bank Susila Bakti. Bank Susila Bakti merupakan bank
konvensional yang dibeli oleh Bank Dagang Negara, kemudian dikonversi
menjadi Bank Syariah Mandri, bank syariah kedua di Indonesia (Ismail,2015).

Pada tahun 1999, undang-undang mengenai bank sentral yang lama, yaitu UU
No. 13 Tahun 1968 diubah dengan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia.Dalam undang-undang tentang Bank Indonesia yang baru ini
dinyatakan bahwa dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah, Bank Indonesia mempunyai tiga pilar tugas pokok yang salah satu
diantaranya adalah mengatur dan mwengawasi bank (pasal 8), termasuk bank
umum dan BPR Syariah.Sedangkan dalam pasal 10 disebutkan bahwa Bank
Indonesia dapat melakukan pengendalian moneter berdasarkan prinsip-prinsip
Syariah. Selanjutnya, Bank Indonesia pada tahun 2000 mengeluarkan ketentuan-
ketentuan yang mengatur kliring, pembukaan rekening giro pada Bank Indonesia
bagi UUS, Giro Wajib Minimum (GWM) bagi Bank Umum Syariah, Pasar Uang
Antarbank berdasarkan prinsip Syariah (PUAS), dan Sertifikat Wadi‟ah Bank
Indonesia (SWBI) (Ismail, 2015).
32

Pada akhir tahun 2003, MUI mengeluarkan fatwa bahwa bunga bank adalah
riba dan haram hukumnya.Perbaikan dan penyempurnaan terus dilakukan agar
perkembangan perbankan syariah selalu berada pada relnya yang benar sesuai
dengan blueprintnya. Untuk itu, pada tahun 2004 Bank Indonesia melakukan
penyempurnaan peraturan perbankan syariah dengan melakukan kajian dalam
rangka mempersiapkan beberapa peraturan pendukung, seperti standarisasi akad,
tingkat kesehatan, dan lembaga penjamin simpanan yang dijabarkan dalam UU
No. 24 Tahun 2004. Yang terakhir telah diberlakukannya Undang-Undang No.21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka
pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan
hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat
lagi (Ismail, 2015).

4. Prinsip dan Produk Perbankan Syariah

Secara umum terdapat dua kegiatan utama dalam perbankan syariah maupun
konvensional yaitu penghimpunan dan penyaluran dana. Dalam operasionalbank
syariah kegiatan tersebut dapat dijelaskan berdasarkan prinsip-prinsip syariah
yang mendasarinya sebagai berikut:

a. Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan, dan
deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana
masyarakat adalah prinsip wadia’ah dan mudhrabah.

1. Prinsip Wadi’ah
Al-wadhiah merupakan prinsip simpanan murni dari pihak yang menyimpan
atau menitipakan kepada pihak yang menerima titipan untuk dimanfaatkan atau
tidak dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan.Titipan harus dijaga dan dipelihara
oleh pihak yang menerima titipan, dan titipan ini dapat diambil sewaktu-waktu.

Dalam aplikasi perbankan syariah, produk yang ditawarkan dengan


menggunakan akad al-wadi’ah yad al-amanaha adalah save deposit
box.savedeposit boxmerupakan jasa yang diberikan oleh bank dalam bentuk
boxatau kotak pengaman yang dapat digunakan untuk menyimpan barang atau
33

surat-surat berharga milik nasabah. Nasabah memanfaatkan jasa tersebut untuk


menyimpan surat-surat berharga milik nasabah, dan bank wajib menyimpan save
deposit boxdi di dalam ruangan dan dalam lemari tahan besi. Atas pelayanan jasa
tersebut, maka bank akan mendapatkan fee. Besar kecilnya fee tergantung pada
besar kecilnya ukuran box dan umumnya feeatas sewa boxini diberikan setipa
tahun.dokumen yang dapat disimpan dalam save deposit box: sertifikat rumah,
saham/obligasi,perhiasan, ijazah/paspor/surat nikah/surat-surat lainnya

Dalam aplikasi perbankan, akad yadh al-dhamanah dapat diterapkan dalam


produk penghimunan dana pihak ketiga anatara lain giro dan tabungan. Bank
syariah akan memberikan bonus kepada nasabah atas dana yang dititipkan di bank
syariah. Besarnya bonus tidak boleh diperjanjikan sebelumnya, akan tetapi
tergantung pada kebijakan bank syariah. Bila bank syariah memperoleh
keuntungan, maka bank akan memberikan bonus kepada pihak nasabah.

2. Mudharabah
Mudharabah adalah akad perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk
melakukan kerjasama atau usaha. Satu pihak akan menempatkan modal sebesar
100% yang disebut shahibul maal, dan pihak lainnya disebut dengan mudharib.
Bagi hasil dari usaha yang dikerjasamakan dihitung sesuai dengan nisbah yang
disepakati antara pihak-pihak yang bekerja sama.
Secara muamalah, pemilik modal (shahibul maal) menyerahkan modalnya
kepada perdagangan atau usaha. Keuntungan atas usaha perdagangan yang
dilakukan oleh mudharib itu akan dibagihasilan dengan shahibul maal.pembagian
hasil usaha ini berdasarkan kesepakatan yang telah dituangkan dalam akad.

Mudharib adalah entrepreneur, yang melakukan usaha untuk mendapatkan


keuntungan atau hasil ats usaha yang dilakukan.Shahibul maal sebagai pihak
pemilik modal atau investor, perlu mendapatkan imbalan atas dana yang
diinvestasikan. Sebaliknya, bila usaha yang dilaksanakan oleh mudharib
menderita kerugian, maka kerugian itu ditanggung oleh Shahibul maal, selama
kerugiannya bukan Karena penyimpangan atau kesalahan yang dilkaukan oleh
mudharib.Bila mudharibmelakukan kesalahan dalam melaksanakan usaha, maka
34

mudharibdiwajibkan untuk mengganti dana yang diinvestasikan oleh Shahibul


maal(Ismail,2015).

Secara umum mudharabahterbagi menjadi dua jenis : mudharabah Muthlaqah


dan mudharabah muqayyadah.Yang dimaksud dengan Mudahrabah
Muthlaqahadalah bentuk kerja sama antara Shahibul maaldenganmudharib yang
cakupannya sangat luas dan tidak dibatsi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan
daerah bisnis. Sedangkan mudharabah muqayyadah disebut juga dengan istilah
restricted mudharabah / specified mudharabahadalah kebalikan dari mudharabah
muthlaqah.Si mudharib dibatasi oleh usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya
pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si Shahibul
maaldalam memasuki jenis usaha Pada sisi penghimpunan dana,
mudharabahditerapkan pada (Antonio, 2001). :

a. Tabungan berjangka,yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan khusus,


seperti tabungan haji, tabungan qurban, dan sebagainya.
b. Deposito spesial, diamana dana yang dititipkan nasabah khusus untuk bisnis
tertentu, misalnya murabahah saja, atau ijarah saja.

Adapun pada sisi pembiayaan mudharabah diterapkan untuk:


a. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa.
b. Investasi khusus, disebut juga mudhrabah muqayyadah, dimana sumber
dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang
telah ditetapkan oleh shahibul maal.

b. Penyaluran Dana
Dalam menyalurkan dananya ke nasabah, secara garis besar produk
pembiayaan syariah terbagi kedalam empat kategori, yang dibedakan berdasarkan
tujuan pengguannya, yaitu (Karim, 2004) :

1. Prinsip jual beli (Ba’i)


Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk memiliki barang,
sedangkan yang menggunakan prinsip sewa ditujukan untuk mendapatkan
jasa.Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpidahan
35

kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan bank


ditentukan dengan ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang
dijual.

Transaksi jual beli dapat dibedakann berdasarkan bentuk pembayarannya dan


waktu penyerahan barangnya, yakn sebagai berikut :

a. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan murabahah adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut
jumlah keuntungannya.Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah
sebagai pembeli.Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah
keuntungan (margin).Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka
waktu pembayaran.Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah
disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan
murabahah selalu dilakukan dengan cara pembayaran cicilan. Dalam transaksi ini
barang diserahkan segera setelah akad, sementara pembayaran dilakukan secara
tangguh / cicilan.

b. Pembiayaan Salam
Salam adalah transaksi jul beli dimana barang yang diperjual belikan belum
ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh, sementara pembayaran
dilakukan secara tunai.Bank bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah
sebagai penjual.Sekilas mirip seperti transaksi ijon, namun dalam transaksi ini
kuantitas, kualitas, harga, dan waktu penyerahan barang harus ditentukan secara
pasti.

Dalam praktik perbankan, ketika barang telah diserahkan kepada bank, maka
bank akan menjualnya kepada rekanan nasabah atau kepada nasabah itu sendiri
secara tunai atau cicilan. Harga jual yang diterapkan oleh bank adalah harga beli
bank kepada nasabah ditambah keuntungan.Dalam hal bank menjualnya secara
tunai biasanya disebut pembiayan talangan.Sedangkan dalam hal bank menjualnya
secara cicilan, kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu
pembayaran.
36

Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak
dapat berubah selama berlakunya akad.Umumnya transaksi ini diterapkan dalam
pembiayaan barang yang belum ada seperti pembelian komoditi pertanian oleh
bank untuk dijual kembali secara tunai atau cicilan.

c. Istishna’
Produk istishna’ menyerupai produksalam, tapi dalam istishna’ pembarannya
dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali pembayaran. Ketentuan umum
pembiayaan istishna’adalah spesifikasi barang harus jelas seperti jenis, macam
ukuran, mutu, jumlahnya. Harga jual yang telah disepakati dicantukan dalam akad
istishna’dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad.Jika terjadi perubahan
dari kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani,
seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah.

2. Prinsip Sewa
Transaksi ijarah dilandasi perpindahan manfaat. Jika pada dasarnya prinsip
ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi perbedaanya terletak pada objek
transaksinya. Bila pada jual beli onjek transaksinya adalah barang, pada ijarah
objek transaksinya adalah jasa.

Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang disewakannya
kepada nasabah.Karena itu, dalam hal perbankan syariah dikenal ijarah
muntahhiyah bittamlik(sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan),
dimana harga jual dan harga beli telah disepakati di awal.

3. Prinsip Bagi hasil


Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil adalah
musyarakah, mudharabah mutlaqah, dan mudharabah muqayyadah.
Pengaplikasian musyarakah dalam perbankan, umumnya untukpembiayaan usaha
di mana nasabah dan bank sama-samamenyediakan dana untuk membiayai proyek
tersebut.Semua modal dicampur untuk dijadikan modal usaha, danmanajemennya
pun dikelola bersama-sama.

Dalampengimplementasian produk mudharabah muthlaqah,jumlah modal


yang diserahkan kepada nasabah selaku pengelola modal harus berupa uang tunai
37

dan apabila modal diserahkan secara bertahap diperhitungkan dengan cara


perhitungan dari pendapatan proyek (revenuesharing) dan dari perhitungan
keuntungan proyek (profit sharing). Karakteristik mudharabah muqayyadah pada
dasarnya sama dengan persyaratan mudharabahmutlaqah, perbedaannya adalah
pada penyediaan modal yang hanya untuk kegiatan tertentu dan dengan syarat
yang sepenuhnya ditetapkan oleh bank.

c. Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadi’ah)


Prinsip wadi’ah yang yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah yang
diterapkan pada produk rekening giro.Wadi’ah yad dhamanahberbeda dengan
wadi’ah amanah.Dalam wadi’ah amanah, pada prinsipmya harta titipan tidak
boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sementara itu, dalam hal wadi’ah
dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggug jawab atas keutuhan harta yang
dititipi sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut (Karim, 2006 ).

Karena wadi’ah yang diterapkan dalam produk giro perbankan ini juga disifati
dengan yadh dhamanah, implikasi hukumya sama dengan qardh, dimana nasabah
betindak sebgai yang memijamkan uang, dan bank bertindak sebagai yang
dipinjami.

d. Prinsip Bagi Hasil atau Profit Sharing


Secara prinsip dalam perbankan syariah yang paling banyak dipakai adalah
akad utama: al-musyarakah dan al-mudharabah. Transaksi musyarakah dilandasi
adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset
yang mereka miliki secara bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan
dua pihak atau lebih dimana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh
bentuk sumber daya baik yang berwujud maupu tidak berwujud. Secara spesifik
kontribusi pihak yang bekerja sama dapat berupa dana, barang perdagangan,
kewiraswastaan, dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang.

Sedangkan akad mudhrabah bentuk kerja sama anatara dua orang atau lebih
pihak dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlahnya
modalnya kepada penglola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian
38

keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam 100% modal kas dari
shahibul maal dan keahlian mudharib.

Transaksi jenis ini tidak mensyaratkan adanya wakil shahibul maal dalam
manjemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati
dan bertanggung jawab untuk setiap kerugian yang terjadi akibat kelalaian.
Sedangkan sebagai wakil shahibul maaldia diharapkan untuk mengelola modal
dengan cara tertentu untuk menciptakan laba optimal.

Perbedaan yang esensial dari musyarakah dan musdhrabah terletak pada


besarnya kontribusi atas manjemen dan keuangan atau salah satu diantara
itu.Dalam mudharabah, modal hanya berasal dari satu pihak, sedangkan dalam
musyarakah modal berasal dari dua belah pihak.

5. Perbedaan antara Bank Syariah dan bank Konvensional

Antara bank syariah dan bank konvensional memiliki perbedaan yang sangat
prinsipil, yakni menyangkut akad-akad yang ditetapkan, aspek legalitas, lembaga
penyelesaian sengketa, struktur organisasi, bidang usaha yang dibiayai dan
lingkungan kerja (Antonio, 2001).Berikut penjelasannya :

1. Akad dan aspek legalitas.


Di dalam bank syariah, akad yang dilakukan memilikikonsekwensi duniawi
dan ukrawi, karena akad yang dilakukan berdasarkan ketentuan syari’at Islam. Di
dalam perbankan syariah, apabila pihak-pihak yang melakukan akad atau trasaksi
melanggar kesepakatan / perjanjian yang telah disepakati dan ditandatangani,
maka konsekwensi hukum yang akan diterima tidak hanya ketika hidup di dunia
saja tetapi juga kelak di hari kiamat. Semua hal dan pihak-pihak, baik barang, jasa
maupun pelaku-pelaku yang terlibat dalam setiap akad transaksi perbankan
syariah harus memenuhi ketentuan-ketentuan syari’ah sebagai berikut:
a. Rukun: penjual, pembeli, barang, harga dan akad (ijab-qabul/ transaksi). Jika
salah satu rukun akad tidak terpenuhi maka akad transaksi tersebut tidak sah.
b. Syarat-syarat, yaitu:
1) Barang dan jasa harus halal. Karena itu segala bentuk akad / transaksi atas
barang dan jasa yang haram menjadi batal / haram demi hukum syari’ah.
39

2) Harga barang dan jasa harus jelas.


3) Tempat penyerahan (delivery) harus jelas karena akan berdampak pada biaya
transportasi.
4) Barang yang menjadi obyek transaksi harus sepenuhnya dalam kepemilikan
yang sah. Tidak diperbolehkan oleh syari’ah melakukan akad / transaksi jual
beli atas barang atau sesuatu yang belum dimiliki atau dikuasai, seperti yang
terjadi pada transaksi short sale di pasar modal.

2. Lembaga Penyelesaian Sengketa


Berbeda dengan perbankan konvensional, jika pada perbankan syariah terjadi
perselisihan antara bank dan nasabahnya, maka kedua belah pihak tidak
menyelesaikannya di Pengadilan Negeri, tetapi di Badan Arbitrase Muamalah
Indonesia (BAMUI).Lembaga ini didirikan atas kerjasama antara Kejaksaan
Agung Republik Indonesia dan Majlis Ulama Indonesia (MUI).Karena itu,
BAMUI dalam menyelesaikan sengketa yang menyangkut perbankan
syariahmengacu kepada hukum materi syari’ah.

3. Struktur Organisasi
Bank syariah diperkenankan untuk memeliki struktur organisasi yang sama
dengan bank konvensional, misalnya adanya dewan komisaris dan direksi.
Namun, di sisi lain terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara struktur
organisasi yang dimiliki bank syariah dan bank konvensional. Perbedaan yang
mendasar itu adalah bahwa di dalam struktur organisasi perbankan syariah harus
ada Dewan Pengawas Syariah.Dewan Pengawas Syariah biasanya diletakkan pada
posisi setingkat Dewan Komisaris pada setiap bank.Biasanya penetapan anggota
Dewan Pengawas Syariah dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, setelah
para anggota Dewan PengawasSyariah itu mendapat rekomendasi dari Dewan
Syariah Nasional (DSN). Struktur organisasi tersebut terbagi atas:`

a. Dewan Pengawas Syariah


Fungsi utama para ulama dalam Dewan Pengawas Syariah(DPS) adalah
mengawasi jalannya operasional bank syariah sehari-hari agar selalu sesuai
dengan petunjuk dan ketentuan-ketentuan syari’at Islam.
40

b. Dewan Syariah Nasional (DSN)


Dewan Syariah Nasional (DSN) merupakan lembagaotonomi di bawah Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan dipimpin oleh Ketua Umum MUI dan seorang
sekertaris (ex-officio).Kegiatan sehari-hari Dewan Syariah Nasional (DSN) ini
dijalankan oleh Badan Pelaksana Harian dengan seorang ketua dan sekertaris serta
beberapa anggota.Fungsi utama Dewan Syariah Nasional adalah mengawasi
produk-produk lembaga keuangan syariah agar sesuai dengan syari’at Islam.
Dewan ini bukan hanya mengawasi perbankan syariah, tetapi juga mengawasi
lembaga-lembaga keuangan syariah lain, seperti asuransi, reksadana, modal
ventura dan sebagainya.

4. Bisnis dan Usaha yang Dibiayai Perbankan Syariah


Bank syariah tidak diperkenankan membiyai bisnis dan usahayang
diharamkan oleh syari’ah. Lembaga keuangan syariah dan perbankan syariah
tidak akan memperhatikan permohonan pembiyaan dari suatu usaha atau bisnis
sebelum mendapatkan kejelasan dan kepastian akan beberapa hal pokok sebagai
berikut:
a. Apakah obyek pembiayaan itu halal atau haram?
b. Apakah proyek yang akan dibiyai itu menimbulkan madharat atautidak?
c. Apakah proyek yang akan didanai berkaitan dengan perbuatanzina /
asusila lainnya?
d. Apakah proyek itu berkaitan dengan perjudian?
e. Apakah proyek yang akan dibiyai itu berkaitan dengan pembuatansenjata
ilegal?
f. Apakah proyek itu dapat merugikan syi’ar Islam, baik secara langsung
atau tidak langsung?

5. Lingkungan Kerja dan Corporate Culture


Sebuah bank syariah sudah semestinya memiliki lingkungan kerjayang
sejalan dengan ketentuan dan petunjuk syari’ah. Dalam hal etika, misalnya sifat
shiddiiq (kejujuran), amanah (dapat dipercaya), fathanah (cerdas, professional)
dan tabligh (komunikatif/mampu melakukan kerja secara teamwork, keterbukaan)
dan sebagainya adalah menjadi budaya kerja yang ditunjukkan oleh setiap pelaku
41

di seluruh tingkat struktur organisasi perbankan syariah. Termasuk di dalam


kaitan ini adalah cara berpakaian, pergaulan dan tingkah laku dari para karyawan
merupakan cerminan bahwa mereka bekerja dalam sebuah lembaga keuangan
yang membawa nama besar Islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan
tingkah laku atau pergaulan yang tidak terpuji.

Demikian juga dalam mengahadapi nasabah, akhlak terpuji harus selalu


dikedepankan. Secara ringkas perbedaan antara Bank Syariah dan Bank
Konvensional dapat dilihat pada tabel 2.2berikut :

Tabel 2.2
Perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank
No. Bank Syariah
Konvensional

1. Melakukan investasi-investasi Investasi yang halal


yang halal saja.
dan haram.
2. Berdasarkan prinsip bagi Memakai perangkat
hasil, jual-beli, atau sewa.
bunga.
3. Profit dan falah Profit oriented.
(kemakmuran di dunia dan
kebahagiaan di akhirat)
oriented.
4. Hubungan dengan nasabah Hubungan dengan
dalam bentuk hubungan nasabah
kemitraan. dalam bentuk
hubungan
kreditur-debitur.
5. Penghimpunan dan Tidak terdapat
penyaluran dana harus sesuai dewan sejenis.
dengan fatwa dewan
Pengawas syariah
(Antonio, 2001)

6. Larangan Riba Dalam Al-qur’an dan As-sunnah


Riba berasal dari bahasa arab yang berarti tambahan (Al-ziyadah),
berkembang (An-nuwuw), meningkat (Al-Irtifa’), dan membesar (Al‘Uluw).
Imam Sarakhi mendefinisikan riba sebagai tambahan yang diisyaratkan dalam
42

transaksi bisnis tanpa adanya padanan (‘iwad) yang dibenarkan syariah atas
penambahan tersebut (Sri, 2014).

Setiap penambahan yang diambil tanpa adanya suatu penyeimbang atau


pengganti (‘iwad) yang dibenarkan syariah adalah riba.Hal yang dimaksud
transaksi pengganti atau penyeimbang yaitu transaksi bisnis atau komersil yang
meletigimasi adanya penambahan secara adil, seperti jual beli, sewa-menyewa,
atau bagi hasil proyek, dimana dalam transaksi tesebut ada faktor penyeimbangan
berupa ikhtiar/usaha, risiko, biaya (Antonio, 1999).

Menurut ijmak konsensus para ahli fiqih tanpa kecuali, bunga tergolong riba
(Chapra dalam Ascarya 2007) karena riba memiliki permasalahan makna dan
kepentingan dengan bunga (interest). Lebih jauh lagi lembaga internasional
maupun nasioanal telah memutuskan sejak tahun 1965 bahawa bunga bank atau
sejenisnya adalah sama dengan riba dan haram secara Syariah (Ascarya : 2007)
bahkan MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah mengeuarkan fatwa bahwa bunga
(interest) yang dikenakan dalam bentuk transaksi pinjaman (al-qardh) atau utang
piutang (al-dayn), baik yang dilakukan oleh lembaga keuangan, indivisu, maupun
lainnya hukumnya adalah haram.

Larangan riba dalam al-qur’an dilakukan melalui 4 (empat) tahap (Qardhawi :


2000) sebagai berikut :

1. Tahap I (QS 30:39)


“Dan sesuatu riba yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka
tidak menambah dalam pandangan allah. Dan apa yang kamu berikan berupa
Zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridhoan allah, maka itulah
orang-orang yang melipatgandkan (pahalanya)”
Dalam ayat yang diturunkan pada periode Mekah ini, manusia diberi
peringatan bahwa pada hakikatnya riba tidak menambah kebaikan di sisi Allah,
belum berupa larangan yang keras.
43

2. Tahap 2 (QS 4:61)


“Dan Karena mereka menjalankan riba, padahal sungguh mereka telah
dilarang darinya, dan kerena mereka menekan harta orang dengan cara tidak sah
(bathil). Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir diantara mereja azab yang
pedih.”
Ayat yang diturunkan pada periode Madinah ini memberikan pelajaran kepada
kita mengenai perjalanan hidup orang Yahudi yang melanggar larangan Allah
berupa riba kemudian diberikan siksa yang pedih.

3. Tahap 3 (QS 3:130)


“Wahai orang-oarang yang beriman!Janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
Larangan riba telah mulai diterapkan secara lebih jelas, walaupun pelarangan
masih terbatas pada riba yang berlipat ganda.

4. Tahap 4 (QS 2:278-280)


“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang
beriman.”
“Maka jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari
Allah dan Rasulnya.Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak ats pokok
hartamu.Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak pula dizalimi
(dirugikan)".
“Dan jika (orang yang beruntung itu) dalam kesulitan, maka berilah
tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan.Dan jika kamu
menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”.

Ayat di atas merupakan tahapan terakhir riba yaitu ketepatan yang


menyatakan denga tegas dan jelas bahwa semua praktik riba itu dilarang (haram),
tidak peduli pada besar kecilnya tambahan yang diberikan karena Allah hanya
membolehkan pengembalian sebesar pokoknya saja. Bagi yang tetap memungut
riba, ada ancaman yang sangat keras yaitu Allah dan Rasul akan memeranginya.
44

Karena bahayanya riba begitu besar, Allah melarangnya dengan tegas dan
bagi pelanggarnya akan diberikan hukuman yang keras. Sedemikian besar daya
rusak riba, sampai-sampai ada salah satu hadits riwayat Alhakim
Dari Ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Riba itu mempunyai 73 pintu(tingkatan), yang paling rendah (dosanya) sama
dengan seorang yang melakukan zina dengan ibunya.”

Bisa dibayangkan betapa besar dosa yang ditimpakan pada orang yang
terlibat dengan riba, dan hal ini tidak terbatas pada orang yang memakannya saja.
Sebagaimana bunyi hadits berikut ini:
Jabir berkata: “Bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang menerima riba,
orang yang membayarnya, dan orang yang mencatatatnya, dan dua orang
saksinya, kemudian beliau bersabda, “mereka itu semua sama”. (HR. Muslim).

Tujuan Allah dari semua itu sangat jelas, yaitu mengahapus praktik tradisi
jahiliyah (meminjamkan uang dengan imbalan/ riba) dan menggantinya dengan
tradisi baru, yakni tradisi shadaqah (meminjamkan dengan mengharapkan rida
Allah dan pahala akhirat).

E. Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan perbankan


syariah pada genarasi millennial syariah penulis menggunakan teknik analisis
faktor.

Sebelum melakukan analisis faktor, untuk mendapatkan bentuk faktor-faktor


yang baru, penulis akanmelakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu
untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir pertanyaan dalam kuesioner.
Faktor-faktor yang akan dianalisis sejumlah tujuh faktor, yaitu faktor syariah,
faktor keramahan dan kompetensi staff bank, faktor kualitas pelayanan, faktor
fasilitas, lokasi, dan biaya. Untuk memperjelas jalannya penelitian ini, maka
penelitimembuat kerangka berpikir sebagai berikut:
45

Gambar 2.3
ambar 2.3
Kerangka
Kerangka Pemikiran
Pemikiran

Kebutuhan milenial yang menginginkan kecepatan dan


kemudahan, sehingga perbankan syariah harus memenuhi
kebutuhan tersebut untuk memikat minat generasi milenial
menggunakan jasa perbankan syariah.

Faktor Faktor Faktor Fasilitas yang Pengaruh Lokasi Biaya


Syariah Keramahan Dan Kualitas ditawarkan orang lain
Kompetensi Layanan
Staff Bank Yang
Ditawarkan
1. Adil dan 1. Sikap hormat 1. Pelayana 1. Lahan parkir. 1. Saudara 1. Lokasi 1. Biaya
menentra 2. Pelayanan n cepat 2. Kartu debit atau mudah admintrasi
mkan. yang ramah. dan dan kredit keluarga. ditemukan. murah.
2. Prinsip 3. Membantu efisien. syariah. 2. Teman. 2. Lokasi
syariah nasabah. 2. Memenu 3. Sarana 3. Perushaan bank dekat
3. Bebas 4. Kesabaran hi pelayanan atau tempat rumah.
bunga yang tinggi kebutuha kerja.
(Riba). 5. Kenyamanan n
4. Halal 6. Komitmen nasabah.
dan baik. 7. Iklan yang 3. Keakurat
menarik. an
8. Ketersediaan transaksi.
informasi. 4. Tersedian
9. Kompetensi ya
dan internet
pengetahuan banking.
staff bank. 5. Reputasi
10. Teller yang yang
ramah. baik.
11. Produk yang
bervariasi.
12. Menyediakan
Telephone
banking.

Uji Kualitas Data


1. Validitas
2. Reliabilitas

Uji Analisis Faktor (KMO) dan Barlett’s test of Spericity.

Tahapan :
1. Menentukan faktor yang akan dianalisis.
2. Uji Kaiser- Mayer-Olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan sampel atau pengukuran kelayakan
sampel.
3. Uji MSA
4. Total Variance Explained
5. Scree Plot
6. Component Matrix
7. Rotated Component Matrix
8. Component Transformation Matrix
Gambar 2.3 46
Kerangka Pemikiran
(Lanjutan)

Faktor ke-1 Faktor ke-1 Faktor ke-1 Faktor ke-1

Interpretasi hasil

Kesimpulan

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap


rumusanmasalah penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan
masalah adalah rumusan masalah dan kerangka berpikir (Sugiyono,2010).
Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Diduga faktor syariah,Faktor Keramahan Dan Kompetensi Staff Bank, Faktor


Kualitas Layanan Yang Ditawarkan, Fasilitas Yang Ditawarkan, Faktor Pengaruh
Orang Lain, Dan Faktor Biaya perpengaruh terhadap pemilihan perbankan syariah
pada generasi millennial JABODETABEK.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Minat Generasi Milenial JABODETABEK Memilih Bank
Syariah”, maka penelitian bertujuan untuk mengatahui apa saja faktor yang
mempengaruhi minat generasi milenial memilih bank syariah dibandingkan bank
konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Adapun faktor-
faktor yang digunakan adalah faktor syariah, faktor keramahan dan kompetenasi
staff bank, faktor kualitas layanan yang ditawarkan, faktor fasilitas yang
ditawarkan, faktor pengaruh orang lain, faktor lokasi, faktor biaya.

Alasan penulis memilih generasi milenial sebagai objek penelitian ini adalah
karena generasi ini yang akan mendominasi perekonomian ekonomi di Indonesia
sampai dalam jangka waktu 30 tahun mendatang. Dimana generasi milenial
diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia khususnya di dunia
perbankan syariah, dan alasan peneliti memiih daerah JABODETABEK karena
cakupannya lebih luas untuk dijadikan untuk dijadikan penelitian, dan daerah ini
juga banyaknya jumlah generasi milenial sesuai dengan yang telah dijabarkan di
BAB II.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017).Populasi pada
penelitian ini adalah generasi milenial yang berdomisili di JABODETABEK.

2. Sampel
Menurut Sugiyono (2017) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak

47
48

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena


keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini merupakan 150 generasi milenial
daerah JABODETABEK. Sebelum dilakukan pengambilan sampelsejumlah 150
responden, dilakukan try out terlebih dahulu kepada 30 responden untuk menguji
validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan. Jika instrumen
penelitian terbukti valid dan reliabel maka akan dilakukan pengambilan sampel
yang sebenarnya yang berjumlah 150 orang responden.

Teknik penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah


didasarkan pada metode nonprobability sampling. Nonprobability sampling
adalah teknik pengumpulan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel(Sugiyono, 2017).

Teknik nonprobability samplingyang digunakan adalahpurposive sampling.


Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2017).Kriteria sampel dalam penelitian adalah:

1. Generasi milenial yaitu kelahiran 1980-2000, dengan usia 19-34 tahun.


2. Domisi daerah JABODETABEK.

Kuesioner dengan platform Google Form dibagikan melalui aplikasi


smartphone dan juga media sosial, sehingga responden dapat mengisi kuesioner
tersebut dari ponsel ataupun komputer.Kuesioner dibagikan semenjak 13 Oktober
2019 dengan kurun waktu 30 hari.Untuk pengolahan data, digunakansoftware
IBM SPSS Statistics versi 24.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Alasan penulis memilih generasi milenial sebagai objek penelitian adalah


karena generasi ini yangakan mendominasi perekonomian di Indonesia sampai
dengan jangka waktu 30 tahun mendatang. Dimana generasi milenial diharapkan
49

mampu meningkatkan perekonomian Indonesia khususnya di dunia perbankan


syariah, dan alasan peneliti memilih daerah JABODETABEK karena cakupannya
lebih luas untuk dijadikan penelitian, dan daerah ini juga banyaknya generasi
milenial sesuai dengan yang telah dijabarkan pada BAB II. Penelitian ini
dilaksanakan kurang lebih selama enam (6) bulan untukmemperoleh informasi
atau data yang dibutuhkan oleh penulis.

D. Sumber Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah :


1. Data Primer
Data primer adalah data informasi yang diperoleh tangan pertama yang
dikumpulkan secara langsung dari sumbernya. Data primer ini adalah data yang
paling asli dalam karakter dan tidak mengalami perlakuan stastistik apapun.Untuk
mendapatkan data primer, peneliti mengumpulkannya secara langsung melalui
teknik observasi, wawancara, diskusi terfokus, dan penyebaran kuesioner (Riadi,
2015).

Kuesioner seperti halnya dengan wawancara, pertanyaan-pertanyaan yang telah


tersusun secara kronologis dari yang umum mengarah pada khusus untuk
diberikan pada responden/informan yang umumnya merupakan pertanyaan yang
lazimnya (Subagyo, 2004).

2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2017) data sekunder adalah sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data.Data sekunder ini merupakan
ata yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literature,
dan bacaan yang berkaitan dengan menunjung peneletian ini.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif.Penelitian kuantitatif


adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis
50

data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2017).

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Pustaka(Library Research)


Dalam hal ini penulis menggunakan data sekunder dimana penulis
mempelajari dan mendapatkan informasi melalui buku, jurnal, skripsi, tesis,
artikel, dan sumber media online seperti situs web yang akan penulis pergunakan
sebagai landasan berfikir dan analisa dalam proses penulisan .

2. Kuesioner dan Angket


Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan penyebaran
kuesioner (angket).Kuisioner menggunakan skala Likert, skala ini
berhubungandengan pernyataan tentang sikap sesorang terhadap sesuatu, semisal,
setuju atau tidak setuju, senang atau tidak senang dan baik atau tidak baik. Dengan
rumusan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skala Likert
Bobot Kategoti
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Ragu- ragu
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju

(Sumber : Husein Umar, 2005)

Cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah dengan
menggunakan skala likert.Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang sebuah fenomena
sosial.Indikator - indikator ini yang dijadikan tolak ukur untuk membuat
instrument yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh
responden.
51

G. Teknik Pengolahan Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
statistik deskriptif, uji kualitas data, dan uji analisis faktor. Teknik analisis faktor
digunakan untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan faktor manakah
yang paling dominan yang mempengaruhi pemilihan perbankan syariah pada
generasi milenial, khususnya daerah JABODETABEK

1. Analisis Deskriptif Statistik


Analisis deskriftif hanya mendeskripsikan kondisi dari data yang sudah
dimiliki dan menyajikannya dalam bentuk tabel, diagram, grafik, dan bentuk
lainnya yang disajikan dalam uraian-uraian singkat dan juga
terbatas(https://rumus.co.id).Jadi analisis deskriptif dam penelitian
menggambarkan secara keseluruhan data responden dan jawaban-jawaban yang
diberikan responden.

2. Uji Kualitas Data


Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner, yaituValiditas dan
Reliabilitas.
a. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
kecepatan dan kecermatan alat ukur yang melakukan fungsi ukurannya. Suatu
instrumen dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang diingankan dan
mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara cepat (Siti N, 2016:82).

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk
mendapatkan hasil penelitian yang baik, maka sebelum dilakukan uji statistik
terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan uji validitas dan uji
realiabilitas agar hasil penelitian akan menjadi valid dan reliable (Sugiyono,
2003).Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada
tabel Correlations, jika butir pertanyaan itu valid terdapat tanda bintang (*) pada
hasilPearson Correlation.
52

b. Uji Realibilitas
Reabilitas yaitu untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan tepat
untuk mengukur konsep yang hendak diukur dan menunjukkan pada sejauh mana
suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang
kali (Siti Nurhasanah, 2016).

Untuk melihat reliabilitas, maka dihitung Cronbach Alpha masing-masing


variabel. Untuk proses pengolahan data padapenelitian ini, penulis menggunakan
program SPSS versi 24. SPSSmemberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan ujistatistic Cronbach Alpha (_). Suatu konstruk atau variabledikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60(Ghozali, 2006).

Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliable maka proses


selanjutnya adalah proses analisis data yang dilakukan dengan teknik analisis
faktor.

3. Analisis Faktor
Secara prinsip analisis faktor mencoba menemukan hubungan
(interrelationship) antara sejumlah variabel-variabel yang awalnya saling
indepedenden satu dengan yang lainnya, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa
kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Sebagai contoh
jika ada 10 variabel yang independen satu dengan yang lain, dengan analisis
faktor mungkin bisa diringkas hanya menjadi 3 kumpulan variabel baru (new set
of variables).kumpulan variabel tersebut disebut faktor, dimana faktor tersebut
tetep mencerminkan variabel-variabel aslinya (Singgih, 2017).

Analisis faktor (Factor Analysis) merupakan suatu teknik statistik multivariate


yang digunakan untuk mengurangi (reduction) dan meringkas (Summarization)
semua variabel terikat dan saling berketergantungan. Hubungan ketergantungan
antara satu variabel dengan yang lain yang akan diuji untuk diidentifikasikan
dimensi atau faktornya (Ujianto dan Abdurachman, 2004).

Secara umum, jumlah sampel yang dianjurkan adalah antara 50 sampai 100
sampel (jika diterapkan di Data Editor SPSS, di-input pada 50-100 baris).Atau
bisa pula dengan menggunakan patokan rasio 10:1, dalam arti untuk satu variabel
53

seharusnya ada 10 sampel. Dalam pengertian SPSS, hal ini berarti setiap satu
kolom yang ada, seharusnya terdapat 10 baris data, sehingga jika ada 5 kolom,
minmal seharusnya ada 50 baris data (Singgih, 2017).

Sejalan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat generasi milenial JABODETABEK menjadi nasabah bank
syariah maka teknik analisis faktor tepat untuk digunakan. Analisis faktor
adalahjenis analisis yang digunakan untuk mengenali dimensi-dimensi pokok atau
keteraturan dari sebuah fenomena. Tujuan umum dari analisis faktor adalah untuk
meringkas kandungan informasi variabel dalam jumlah yang besar menjadi
sebuah faktor yang lebih kecil (Mudrajat,2009).

Proses utama analisis faktor meliputi hal-hal berikut :

a. Menentukan faktor apa saja yang akan dianalisis


b. Barlett’s Test of Spericity dipakai untuk menguji bahwa variable - variabel
dalam sampel berkorelasi.
c. Uji Kaiser-Mayer-Olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan sampel atau
pengukuran kelayakan sampel. Uji KMO danBarrlett Test memiliki
beberapa ketentuan, yaitu angka KMO(Kaiser-Mayer-Olkin) haruslah
berada di atas 0.5 dan signifikansiharus berada di bawah 0.005.
d. Uji MSA (Measure of Sampling Adequancy) dipergunakan untuk
menganalisis setiap variabel berikutnya.Angka MSA haruslahberada pada 0
sampai 1 dengan kriteria :
1. MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan olehvariabel yang lain.
2. MSA > 0.5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisislebih lanjut.
3. MSA < 0.5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisadianalisis lebih
lanjut atau dikeluarkan dari variabel lainnya.
e. Setelah sejumlah variabel yang memenuhi syarat didapat, kegiatan berlanjut
ke proses inti pada analisis faktor, yakni factoring, proses ini akan
mengekstrak satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos
pada uji variable sebelumnya.
f. Melakukan proses factor rotationatau rotasi terhadap faktor yang telah
terbentuk. Beberapa metode rotasi :
54

1. Rotasi Orthogonal yaitu memutar sumbu 90 derajat. Prosesrotasi orthogonal


dibedakan lagi menjadi Quartimax,Varimax, dan Equamax.
2. Rotasi Oblique yaitu memutar sumbu kekanan, tetapi tidak harus 90
derajat. Proses rotasi oblique dibedakan lagi menjadi Oblimin, Promen, dan
Orthoblique. Pemilihan metode rotasi didasarkan pada kebutuhan khusus masalah
penelitian, karena tujuan penelitian ini adalah mengurangi jumlah variabel asli
(awal) maka digunakan rotasi orthogonal yaitu varimax (Imam Ghozali). Namun
jika tujuan penelitian ingin mendapatkan faktor atau konstruk yang sesuai dengan
teori, maka rotasi yang dipilih sebaiknyaoblique. (Imam Ghozali, 2006).
g. Interpretasi faktor
Interpretasi faktor dilakukan dengan cara mengelompokkan variabel yang
mempunyai factor loading yang tinggi ke dalam faktor tersebut.

H. Operasional variabel

Tabel 3.2
Operasional Penelitian

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Faktor Syariah a. Bank Syariah menerapkan


(Antonio, 2001) sistem bagi hasil yang lebih
adil dan menentramkan.
b. Bank Syariah menggunakan
prinsip-prinsip syariah Islam
dalam setiap praktek Interval Likert 1-5

transaksi perbankan.
c. Kegiatan operasional Bank
Syariah bebas bunga (riba).
d. Investasi/pembiayaan Bank
Syariah hanya untuk bisnis
yang halal dan baik
55

Keramahan dan a. Sikap hormat karyawan bank


Kompetensi syariah melayani
Staff Bank nasabahnya.
(Sadiq et.al : b. Pelayanan yang ramah dari
2014) pegawai bank syariah.
c. Adanya Kesediaan karyawan
bank membantu nasabahnya
saat ada masalah melakukan
transaksi di bank syariah.
d. Adanya kesabaran yang
tinggi dari pegawai bank
syariah saat melayani
nasabah.
Interval Likert 1-5
e. Kenyamanan pada jam
operasioal bank syariah.
f. Manager komitmen terhadap
profesinya.
g. Iklan perbankan syariah di
media massa menarik dan
sesuai dengan kenyataan.
h. Ketersediaan informasi
produk dan layanan
perbankan syariah yang jelas
dan akurat.
i. Kompetensi dan pengetahuan
staff bank syariah sesuai
dengan kemampuannya.
j. Teller bank syariah yang
ramah.
k. Bank syariah memiliki
produk yang bervariasi sesuai
56

dengan kebutuhan nasabah.


l. Bank syariah menyediakan
telephone banking untuk
mempermudah melakukan
transaksi di bank syariah.

Tabel 3.2
Operasional Penelitian
(Lanjutan)

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Kualitas a. Faktor Pelayanan bank


Layanan syariah yang cepat dan
Yang efisien.
Ditawarka b. Customer Service selalu siap
n (Sadiq memenuhi kebutuhan
et.al : nasabah. Interval Likert 1-5

2014) c. Terjaminnya keakuratan


transaksi perbankan syariah.
d. Perbankan syariah menyediakan
internet banking untuk
mempermudak mengakses
informasi dan mempermudah
melakukan transaksi.
e. Reputasi bank syariah baik
57

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Fasilitas a. Ketersediaan Lahan Parkir.


Yang b. Ketersediaan kartu kredit dan
Interval Likert 1-5
Ditawarkan(S debit syariah.
adiq et.al : c. Tersedianya sarana pelayanan
2014) transaksi syariah.

Pengaruh a. Rekomendasi saudara atau


Orang Lain keluarga.
(Sadiq et.al : b. Rekomendasi teman
2014) c. Rujukan dari perusahaan atau Interval Likert 1-5
tempat kerja.

Tabel 3.2
Operasional Penelitian
(Lanjutan)

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Faktor Lokasi a. Lokasi ATM bank syariah


(Sadiq et.al : mudah ditemukan.
Interval Likert 1-5
2014) b. Lokasi Bank dekat dari
rumah/kantor

Biaya(Sadiq Biaya administrasi bank syariah


et.al :2014) lebih murah dibandingkan bank
Interval Likert 1-5
konvensional
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

I. Uji Validitas dan Reliabilitas


1. Uji Validitas

Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan penyebaran


kuesioner kepada 150 orang responden (generasi milenial JABODETABEK).
Sebelum dilakukan penyebaran kepada 150 orang responden, terlebih dahulu
dilakukan try out kepada 35 orang responden dengan mengajukan 30 butir
pernyataaan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas dari semua butir
pernyataan tersebut.

Berdasarkan Tabel Correlations, kita dapat melihat hasil uji validitas dengan
dua cara, yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel atau
dengan melihat Sig. pada kolom jumlah (Nurhasanah, 2016).

Kuesioner ini dibagi menjadi 7 variabel, yaitu faktor syariah, faktor


keramahan dan kompetensi staff bank, kualitas layanan yang ditawarkan, fasilitas
yang ditawarkan, pengaruh orang lain, lokasi, dan biaya. Kemudian setiap
variabel dibagi menjadi beberapa indikator. Variabel syariah (X1) dibagi menjadi
4 indikator, variabel keramahan dan kompetensi staff bank (X2) dibagi menjadi 12
indikator, variabel kualitas layanan yang ditawarkan (X3) dibagi menjadi 5
indikator, variabel fasilitas yang ditawarkan (X4) dibagi menjadi 3 indikator,
variabel pengaruh orang lain (X5) dibagi menjadi 3 indikator, variabel lokasi (X6)
dibagi menjadi 2 indikator, dan variabel biaya (X7) dibagi menjadi 1 indikator.
Berikut ini adalah hasil uji validitas yang diberikan kepada 35 responden dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel.4.1.

58
59

Tabel 4.1
Validitas
Sig. (2 -
Pearson
Konstruk Penilaian tailed) N
Correlation
A. Faktor Syariah
Bank syariah terapkan sistem bagi hasil yang lebih 0,642 0.000 35
adil dan menentramkan
Bank syariah gunakan prinsip-prinsip syariah islam 0,640 0,000 35
dalam setiap praktektransaksi perbankan
Transaksi perbankan syariah bebas bunga (riba) 0,746 0,000 35
Investasi/pembiayaan BSMI hanya untuk bisnis
yang halal dan baik 0,488 0,000 35
B. Faktor Keramahan dan Kompetensi Staff Bank
Sikap hormat karyawan bank syariah melayani 0,507 0,003 35
nasabahnya.
Pelayanan yang ramah dari pegawai bank syariah. 0,409 0,015 35
Adanya Kesediaan karyawan bank membantu
nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi 0,518 0,001 35
di bank syariah.
Adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank 0,585 0,000 35
syariah saat melayani nasabah.
Kenyamanan pada jam operasioal bank syariah. 0,759 0,000 35
Manager komitmen terhadap profesinya. 0,728 0,000 35
Iklan perbankan syariah di media massa menarik 0,790 0,000 35
dan sesuai dengan kenyataan.
Ketersediaan informasi produk dan layanan 0,642 0,000 35
perbankan syariah yang jelas dan akurat.
Kompetensi dan pengetahuan staff bank syariah 0,605 0,000 35
sesuai dengan kemampuannya
Teller bank syariah yang ramah. 0,467 0,005 35
Bank syariah memiliki produk yang bervariasi 0,704 0,000 35
sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Bank syariah menyediakan telephone banking 0,540 0,001 35
untuk mempermudah melakukan transaksi di bank
syariah.
C. Faktor Kualitas Layanan yang Ditawarkan
Pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien. 0,442 0,008 35
Customer Service selalu siap memenuhi kebutuhan 0,607 0,000 35
nasabah.
Terjaminnya keakuratan transaksi perbankan 0,606 0,000 35
syariah
Perbankan syariah menyediakan internet banking 0,560 0,000 35
untuk mempermudak mengakses informasi dan
mempermudah melakukan transaksi .
Reputasi bank syariah yang baik. 0,597 0,000 35
D. Fasilitas yang Ditawarkan
Ketersediaan Lahan Parkir. 0,691 0,000 35
Ketersediaan kartu kredit dan debit syariah. 0,594 0,000 35
60

Tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah. 0,656 0,000 35


E. Faktor Pengaruh Orang Lain
Rekomendasi saudara atau keluarga. 0,365 0,031 35
Rekomendasi teman. 0,403 0,016 35
Rujukan dari perusahaan atau tempat kerja. 0,434 0,009 35
F. Faktor Lokasi
Lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan. 0,478 0,004 35
Lokasi Bank dekat dari rumah/kantor. 0,596 0,000 35
G. Faktor Biaya
Biaya administrasi di bank syariah lebih murah 0,630 0,000 35
dibandingkan dengan bank konvensional.
**Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Olahan SPSS.

Berdasarkan hasil validitas di atas, diperoleh data yang menyatakan bahwa dari
item pernyataan yang diberikan kepada 35 responden ditemukan nilai Corrected
Item-Total Correlation (rhitung) lebih besar dari nilai 0,334 (rtabel) yang berarti
valid.

2. Reliabilitas
Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha
> 0,60. Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2
Reliability Statistics
Cronbach's N of Item Keterangan
Alpha
0,931 30 Realibel
Sumber: Data Olahan SPSS

Dari tabel diatas didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar0,931>0,60 maka


dapat disimpulkan bahwa ke-30 variabel tersebut valid dan reliabel untuk
mengukur faktor-faktor yang mempengaruhiminat generasi milenilal
JABODETABEK memilih perbankan syariah.
61

J. Analisis Deskriptif
Bagian ini menggambarkan keadaan responden yangberjumlah 150 orang yang
merupakan generasi millennial di daerah JABODETABEK. Berdasarkan hasil
pengolahandata dari hasil pengisian kuesioner, makadiperoleh data sebagai
berikut:
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.3
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki –laki 71 47,3 47,3 47,3
Perempuan 79 52,7 52,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa responden perempuan jauh lebih
besar dibandingkan responden laki-laki yaitu sebesar 79 orang atau 52.7%
sedangkan sisanya sebesar 71 orang atau 47,3% adalah pria.

2. Tahun Lahir

Tabel 4.4

TAHUN LAHIR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1980 – 1985 36 24,0 24,0 24,0
1986 – 1990 10 6,7 6,7 30,7
1991 – 1995 33 22,0 22,0 52,7
1996 – 2000 71 47,3 47,3 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa proporsi responden berdasarkan


tahun lahir adalah sebanyak 36 orang atau 24% untuk kelompok tahun kelahiran
1980-1985, sebanyak 10 orang atau 6,7% untuk kelompok tahun kelahiran 1986-
1990, 33 orang atau 22% untuk kelompok tahun kelahiran 1991-1995,dan 71
orang atau 47,3% untuk tahun kelahiran 1996-2000. Tingkat tahun kelahiran
responden terbanyak adalah kelompok tahun kelahiran 1996-2000 yaitu sebanyak
62

71 orang atau 47,3%, sedangkan tingkat tahun kelahiran responden terendah


adalah kelompok tahun kelahiran 1986-1990 yaitu sebanyak 10 orang atau 6,7%.

3. Usia

Tabel 4.5

USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 19 – 23 tahun 107 71,3 71,3 71,3
24 – 28 tahun 31 20,7 20,7 92,0
29 – 34 tahun 12 8,0 8,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat komposisiresponden berdasarkan usianya,


terdapat 107 responden atau 71,3% responden berusia 19-23 tahun, sebanyak 31
atau 20,7% responden berusia 24-28 tahun, dan sebanyak 12atau 8% responden
berusia 29-34 tahun,

4. Pendidikan Terakhir
Tabel 4.6
PENDIDIKAN TERKHIR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S1 / S2 / S3 60 40,0 40,0 40,0
SMA 90 60,0 60,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat komposisi respondenberdasarkan


pendidikan terakhirnya, terdapat 60 responden atau 40%responden berpendidikan
terakhirS1/S2/S3, dan sebanyak 90 atau 60% responden berpendidikan terakhir
SMA.
63

5. Pekerjaan
Tabel 4.7
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Karyawan Swasta 36 24,0 24,0 24,0
Pelajar / Mahasiswa 83 55,3 55,3 79,3
PNS / Guru 18 12,0 12,0 91,3
Tidak Bekerja 13 8,7 8,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Dari tabel 4.7 diatas dapat dilihat komposisiresponden berdasarkan


pekerjaannya, terdapat 36responden atau 24% responden bekerja sebagai
karyawan swasta, sebanyak 83 atau 55,3% responden bekerja
sebagaipelajar/mahasiswa, sebanyak 18 atau 12% responden berprofesi sebagai
PNS/ Guru dan, sebanyak 13 atau 8,7% responden tidak bekerja

6. Tempat Tinggal
Tabel 4.8

TEMPAT TINGGAL
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Bekasi 22 14,7 14,7 14,7
Bogor 28 18,7 18,7 33,3
Depok 11 7,3 7,3 40,7
Jakarta 55 36,7 36,7 77,3
Tangerang 34 22,7 22,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat komposisiresponden berdasarkan


domisilinya, terdapat 22responden atau 14,7% responden berdomisili di Bekasi,
sebanyak 28 atau 18,7% responden berdomisili di Bogor, sebanyak 11 atau 7,3%
responden berdomisili di Depok, sebanyak 55 atau 36,7% responden berdomisi di
Jakarta, dan sebanyak 34 responden atau 22,7% responden berdomisili di
Tangerang.
64

7. Bank Syariah Menerapkan Sistem Bagi Hasil Yang Lebih Adil Dan
Menentramkan
Tabel 4.9
Bank Syariah Menerapkan Sistem Bagi Hasil Yang Lebih Adil Dan
Menentramkan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 7 4,7 4,7 4,7
Setuju 59 39,3 39,3 44,0
sangat setuju 84 56,0 56,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 7 (4,7%)orang


responden ragu-ragu/netral, 59 responden (39%) menyatakan setuju, 84 responden
(56%) menyatakan sangat setuju, 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju, dan
0 responden (0%) menyatakan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan bank syariah menerapkan sistem
bagi hasil yang lebih adil dan menentramkan dapat memikat generasi milenial
JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.

8. Bank Syariah Menggunakan Prinsip-Prinsip Syariah Islam Dalam Setiap


Praktek Transaksi Perbankan

Tabel 4.10
Bank Syariah Menggunakan Prinsip-Prinsip Syariah Islam Dalam
Setiap Praktek Transaksi Perbankan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Vali ragu-ragu/netral 10 6,7 6,7 6,7
d Setuju 67 44,7 44,7 51,3
sangat setuju 73 48,7 48,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 10 (7%)orang


responden ragu-ragu/netral, 67 responden (45%) menyatakan setuju, 73 responden
65

(49%) menyatakan sangat setuju, 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju, dan
0 responden (0%) menyatakan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan bank syariah menggunakan prinsip-
prinsip syariah islam dalam setiap praktek transaksi perbankan dapat memikat
generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah karena
sesuai dengan syariah islam.

9. Transaksi Perbankan Pada Bank Syariah Bebas Bunga (Riba)

Tabel 4.11
Transaksi perbankan pada Bank Syariah bebas bunga (Riba)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 8 5,3 5,3 5,3
Setuju 61 40,7 40,7 46,0
sangat setuju 81 54,0 54,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 8 (5%)orang


responden ragu-ragu/netral, 61 responden (41%) menyatakan setuju, 81 responden
(54%) menyatakan sangat setuju, 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju, dan
0 responden (0%) menyatakan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan transaksi perbankan pada bank
syariah bebas bunga (riba)dapat memikat generasi milenial JABODETABEK
untuk memilih jasa perbankan syariah karena yang membedakan perbankan
syariah dengan perbankan konvensional adalah bunga, dan bunga itu merupakan
riba.
66

10. Investasi/Pembiayaan Bank Syariah Hanya Untuk Bisnis Yang Halal Dan
Baik
Tebel 4.12
Investasi/pembiayaan Bank Syariah Hanya Untuk Bisnis Yang
Halal dan Baik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Vali tidak setuju 2 1,3 1,3 1,3
d ragu-ragu/netral 8 5,3 5,3 6,7
Setuju 69 46,0 46,0 52,7
sangat setuju 71 47,3 47,3 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.12 diatas, data dilihat bahwa sebanyak , 2responden (1%)
menyatakan tidak setuju, 8 (5%)orang responden ragu-ragu/netral, 69 responden
(46%) menyatakan setuju, 71 responden (47%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan investasi/pembiayaan bank syariah
hanya untuk bisnis yang halal dan baik dapat memikat generasi milenial
JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.

11. Sikap Hormat Karyawan Bank Syariah Melayani Nasabahnya

Tabel 4.13
Sikap Hormat Karyawan Bank Syariah Melayani Nasabahnya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 5 3,3 3,3 3,3
Setuju 58 38,7 38,7 42,0
sangat setuju 87 58,0 58,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.13 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 5 (3%)orang


responden ragu-ragu/netral, 58 responden (39%) menyatakan setuju, 87 responden
(58%) menyatakan sangat setuju, 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju, dan
67

0 responden (0%) menyatakan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak


dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan sikap hormat karyawan bank syariah
melayani nasabahnyadapat memikat generasi milenial JABODETABEK untuk
memilih jasa perbankan syariah karena sesuai dengan syariah islam.

12. Pelayanan Yang Ramah Dari Pegawai Bank Syariah

Tabel 4.14
Pelayanan Yang Ramah Dari Pegawai Bank Syariah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 4 2,7 2,7 2,7
Setuju 56 37,3 37,3 40,0
sangat setuju 90 60,0 60,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.14 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 4 (3%)orang


responden ragu-ragu/netral, 56 responden (37%) menyatakan setuju, 90 responden
(60%) menyatakan sangat setuju, 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju, dan
0 responden (0%) menyatakan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan pelayanan yang ramah dari pegawai
bank dapat memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa
perbankan syariah karena sesuai dengan syariah islam.

13. Adanya Kesediaan Karyawan Bank Membantu Nasabahnya Saat Ada


Masalah Melakukan Transaksi Di Bank Syariah
Tabel 4.15
Adanya Kesediaan Karyawan Bank Membantu Nasabahnya Saat
Ada Masalah Melakukan Transaksi Di Bank Syariah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 2 1,3 1,3 1,3
Setuju 69 46,0 46,0 47,3
sangat setuju 79 52,7 52,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS
68

Berdasarkan tabel 4.15 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 2 (1%)orang


responden ragu-ragu/netral, 69 responden (46%) menyatakan setuju, 79 responden
(53%) menyatakan sangat setuju, 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju, dan
0 responden (0%) menyatakan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan adanya kesediaan karyawan bank
membantu nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi di bank syariahdapat
memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan
syariah.

14. Adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank syariah saat melayani
nasabah
Tabel 4.16
Adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank syariah saat
melayani nasabah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 1 ,7 ,7 ,7
ragu-ragu/netral 7 4,7 4,7 5,3
Setuju 68 45,3 45,3 50,7
sangat setuju 74 49,3 49,3 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.16 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (0,7%)orang


responden tidak setuju, 7 (5%) orang responden ragu-ragu/netral, 68 responden
(45%) menyatakan setuju, 74 responden (45%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan adanya kesabaran yang tinggi dari
pegawai bank syariah saat melayani nasabah dapat memikat generasi milenial
JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.
69

15. Kenyamanan Pada Jam Operasioal Bank Syariah

Tabel 4.17
Kenyamanan Pada Jam Operasioal Bank Syariah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 8 5,3 5,3 5,3
Setuju 76 50,7 50,7 56,0
sangat setuju 66 44,0 44,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.17 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 8 (5%) orang
responden ragu-ragu/netral, 76 responden (51%) menyatakan setuju, 66 responden
(44%) menyatakan sangat setuju, dan 0 (0%) responden menyatakan tidak setuju
dan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak dicantumkan dalam tabel. Dapat
disimpulkanKenyamanan pada jam operasioal bank syariah dapat memikat
generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.

16. Manager Komitmen Terhadap Profesinya

Tabel 4.18
Manager Komitmen Terhadap Profesinya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 1 ,7 ,7 ,7
ragu-ragu/netral 5 3,3 3,3 4,0
Setuju 75 50,0 50,0 54,0
sangat setuju 69 46,0 46,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.18 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (0,7%)orang


responden tidak setuju, 5 (3%) orang responden ragu-ragu/netral, 75 responden
(50%) menyatakan setuju, 69 responden (46%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkanmanager komitmen terhadap
70

profesinya dapat memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa


perbankan syariah.

17. Iklan Perbankan Syariah Di Media Massa Menarik Dan Sesuai Dengan
Kenyataan
Tabel 4.19
Iklan Perbankan Syariah Di Media Massa Menarik Dan Sesuai
Dengan Kenyataan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 2 1,3 1,3 1,3
ragu-ragu/netral 11 7,3 7,3 8,7
Setuju 67 44,7 44,7 53,3
sangat setuju 70 46,7 46,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.19 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 2 (1%)orang


responden tidak setuju, 11 (7%) orang responden ragu-ragu/netral, 67 responden
(45%) menyatakan setuju, 70 responden (47%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkaniklan perbankan syariah di media
massa menarik dan sesuai dengan kenyataan dapat memikat generasi milenial
JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.

18. Ketersediaan Informasi Produk Dan Layanan Perbankan Syariah Yang Jelas
Dan Akurat
Tabel 4.20
Ketersediaan Informasi Produk Dan Layanan Perbankan Syariah
Yang Jelas Dan Akurat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 2 1,3 1,3 1,3
ragu-ragu/netral 3 2,0 2,0 3,3
Setuju 78 52,0 52,0 55,3
sangat setuju 67 44,7 44,7 100,0
71

Total 150 100,0 100,0


Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.20 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 2 (1%)orang


responden tidak setuju, 3 (2%) orang responden ragu-ragu/netral, 78 responden
(52%) menyatakan setuju, 67 responden (45%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidaksetuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkanketersediaan informasi produk dan
layanan perbankan syariah yang jelas dan akuratdapat memikat generasi milenial
JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.

19. Kompetensi Dan Pengetahuan Staff Bank Syariah Sesuai Dengan


Kemampuannya
Tabel 4.21
Kompetensi Dan Pengetahuan Staff Bank Syariah Sesuai Dengan
Kemampuannya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 2 1,3 1,3 1,3
ragu-ragu/netral 8 5,3 5,3 6,7
Setuju 72 48,0 48,0 54,7
sangat setuju 68 45,3 45,3 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.21 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 2 (1%) orang
responden tidak setuju, 8 (5%) orang responden ragu-ragu/netral, 72 responden
(49%) menyatakan setuju, 68 responden (45%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkankompetensi dan pengetahuan staff
bank syariah sesuai dengan kemampuannya dapat memikat generasi milenial
JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.
72

20. Teller Bank Syariah Yang Ramah


Tabel 4.22
Teller Bank Syariah Yang Ramah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 4 2,7 2,7 2,7
Setuju 73 48,7 48,7 51,3
sangat setuju 73 48,7 48,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.22 diatas, data dilihat bahwa 4 (3%) orang responden ragu-
ragu/netral, 73 responden (49%) menyatakan setuju, 73 responden (49%)
menyatakan sangat setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju dan
sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak dicantumkan dalam tabel. Dapat
disimpulkanteller bank syariah yang ramah dapat memikat generasi milenial
JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.

21. Bank Syariah Memiliki Produk Yang Bervariasi Sesuai Dengan Kebutuhan
Nasabah
Tabel 4.23
Bank Syariah Memiliki Produk Yang Bervariasi Sesuai Dengan
Kebutuhan Nasabah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 3 2,0 2,0 2,0
ragu-ragu/netral 4 2,7 2,7 4,7
Setuju 65 43,3 43,3 48,0
sangat setuju 78 52,0 52,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.23 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 3 (2%) orang
responden tidak setuju, 4 (3%) orang responden ragu-ragu/netral, 65 responden
(43%) menyatakan setuju, 78 responden (52%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju sehingga
outputnya tidak dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkanbank syariah
73

memiliki produk yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan nasabah dapat memikat
generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.

22. Bank Syariah Menyediakan Telephone Banking Untuk Mempermudah


Melakukan Transaksi Di Bank Syariah

Tabel 4.24
Bank Syariah Menyediakan Telephone Banking Untuk
Mempermudah Melakukan Transaksi Di Bank Syariah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 6 4,0 4,0 4,0
Setuju 69 46,0 46,0 50,0
sangat setuju 75 50,0 50,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.24 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 6 (4%) orang
responden ragu-ragu/netral, 69 responden (46%) menyatakan setuju, 75 responden
(50%) menyatakan sangat setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak dicantumkan dalam tabel. Dapat
disimpulkan bank syariah menyediakan telephone banking untuk mempermudah
melakukan transaksi di bank syariahdapat memikat generasi milenial
JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.

23. Pelayanan Bank Syariah Yang Cepat Dan Efisien

Tabel 4.25
Pelayanan Bank Syariah Yang Cepat Dan Efisien
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 9 6,0 6,0 6,0
Setuju 65 43,3 43,3 49,3
sangat setuju 76 50,7 50,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS
74

Berdasarkan tabel 4.25 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 9 (6%) orang
responden ragu-ragu/netral, 65 responden (43%) menyatakan setuju, 76 responden
(51%) menyatakan sangat setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak dicantumkan dalam tabel. Dapat
disimpulkan pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien dapat memikat
generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.

24. Customer Service Selalu Siap Memenuhi Kebutuhan Nasabah


Tabel 4.26
Customer Service Selalu Siap Memenuhi Kebutuhan Nasabah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 8 5,3 5,3 5,3

Setuju 71 47,3 47,3 52,7


sangat setuju 71 47,3 47,3 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.26 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 8 (5%) orang
responden ragu-ragu/netral, 71 responden (47%) menyatakan setuju, 71 responden
(47%) menyatakan sangat setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak dicantumkan dalam tabel. Dapat
disimpulkan customer service selalu siap memenuhi kebutuhan nasabahdapat
memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan
syariah.

25. Terjaminnya Keakuratan Transaksi Perbankan Syariah


Tabel 4.27
Terjaminnya Keakuratan Transaksi Perbankan Syariah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 8 5,3 5,3 5,3
Setuju 65 43,3 43,3 48,7
sangat setuju 77 51,3 51,3 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS
75

Berdasarkan tabel 4.27 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 8 (5%) orang
responden ragu-ragu/netral, 65 responden (43%) menyatakan setuju, 77 responden
(51%) menyatakan sangat setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak dicantumkan dalam tabel. Dapat
disimpulkan customer service selalu siap memenuhi kebutuhan nasabahdapat
memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan
syariah.

26. Perbankan Syariah Menyediakan Internet Banking Untuk Mempermudah


Mengakses Informasi Dan Mempermudah Melakukan Transaksi

Tabel 4.28
Perbankan Syariah Menyediakan Internet Banking Untuk
Mempermudah Mengakses Informasi Dan Mempermudah
Melakukan Transaksi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ragu-ragu/netral 5 3,3 3,3 3,3
Setuju 60 40,0 40,0 43,3
sangat setuju 85 56,7 56,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.28 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 5 (3%) orang
responden ragu-ragu/netral, 60 responden (40%) menyatakan setuju, 85 responden
(57%) menyatakan sangat setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak dicantumkan dalam tabel. Dapat
disimpulkanperbankan syariah menyediakan internet banking untuk
mempermudah mengakses informasi dan mempermudah melakukan transaksi
dapat memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan
syariah.
76

27. Reputasi Bank Syariah Baik


Tabel 4.29
Reputasi Bank Syariah Baik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 2 1,3 1,3 1,3
ragu-ragu/netral 4 2,7 2,7 4,0
Setuju 68 45,3 45,3 49,3
sangat setuju 76 50,7 50,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.29 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 2 (1%) orang
responden tidak setuju, 4 (3%) orang responden ragu-ragu/netral, 68 responden
(45%) menyatakan setuju, 76 responden (51%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkanreputasi bank syariah baik dapat
memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan
syariah.

28. Ketersediaan Lahan Parkir


Tabel 4.30
Ketersediaan Lahan Parkir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 1 ,7 ,7 ,7
ragu-ragu/netral 8 5,3 5,3 6,0
Setuju 62 41,3 41,3 47,3
sangat setuju 79 52,7 52,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.30 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (0,7%) orang
responden tidak setuju, 8 (5%) orang responden ragu-ragu/netral, 62 responden
(41%) menyatakan setuju, 79 responden (53%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan ketersediaan lahan parkir dapat
77

memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan


syariah.

29. Ketersediaan Kartu Kredit Dan Debit Syariah


Tabel 4.31
Ketersediaan Kartu Kredit Dan Debit Syariah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 6 4,0 4,0 4,0
ragu-ragu/netral 3 2,0 2,0 6,0
Setuju 61 40,7 40,7 46,7
sangat setuju 80 53,3 53,3 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.31 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 6 (4%) orang
responden tidak setuju, 3 (2%) orang responden ragu-ragu/netral, 61 responden
(41%) menyatakan setuju, 80 responden (53%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan ketersediaan kartu debit dan kredit
syariah dapat memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa
perbankan syariah.

30. Tersedianya Sarana Pelayanan Transaksi Syariah


Tabel 4.32
Tersedianya Sarana Pelayanan Transaksi Syariah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 2 1,3 1,3 1,3
ragu-ragu/netral 5 3,3 3,3 4,7
Setuju 73 48,7 48,7 53,3
sangat setuju 70 46,7 46,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.32 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 2 (1%) orang
responden tidak setuju, 5 (3%) orang responden ragu-ragu/netral, 73 responden
78

(49%) menyatakan setuju, 70 responden (47%) menyatakan sangat setuju, dan 0


responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan tersedianya sarana pelayanan
transaksi syariahdapat memikat generasi milenial JABODETABEK untuk
memilih jasa perbankan syariah.

31. Rekomendasi Saudara Atau Keluarga


Tabel 4.33
Rekomendasi Saudara Atau Keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sangat tidak setuju 1 ,7 ,7 ,7
tidak setuju 2 1,3 1,3 2,0
ragu-ragu/netral 14 9,3 9,3 11,3
Setuju 59 39,3 39,3 50,7
sangat setuju 74 49,3 49,3 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.33 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (0,7%) orang
responden sangat tidak setuju, 2 (1%) orang responden tidak setuju, 14 responden
(9%) menyatakan ragu-ragu/netral, 59 responden (39%) menyatakan setuju, dan
74 (49%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkanrekomendasi saudara atau
keluargadapat memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa
perbankan syariah.

32. Rekomendasi Teman


Tabel 4.34
Rekomendasi teman
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sangat tidak setuju 1 ,7 ,7 ,7
tidak setuju 1 ,7 ,7 1,3
ragu-ragu/netral 11 7,3 7,3 8,7
Setuju 67 44,7 44,7 53,3
sangat setuju 70 46,7 46,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS
79

Berdasarkan tabel 4.34 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (0,7%) orang
responden sangat tidak setuju, 1 (0,7%) orang responden tidak setuju, 11
responden (7%) menyatakan ragu-ragu/netral, 67 responden (45%) menyatakan
setuju, dan 70 (47%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan rekomendasi
temandapat memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa
perbankan syariah.

33. Rujukan Dari Perusahaan Atau Tempat Kerja


Tabel 4.35
Rujukan Dari Perusahaan Atau Tempat Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 8 5,3 5,3 5,3
ragu-ragu/netral 8 5,3 5,3 10,7
Setuju 76 50,7 50,7 61,3
sangat setuju 58 38,7 38,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.35 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 8 (5%) orang
responden tidak setuju, 8 (5%) orang responden ragu-ragu/netral, 76 responden
(51%) menyatakan setuju, 58 responden (39%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkanrujukan dari perusahaan atau tempat
kerjadapat memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa
perbankan syariah.

34. Lokasi ATM Bank Syariah Mudah Ditemukan


Tabel 4.36
Lokasi ATM Bank Syariah Mudah Ditemukan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 4 2,7 2,7 2,7
ragu-ragu/netral 9 6,0 6,0 8,7
Setuju 68 45,3 45,3 54,0
sangat setuju 69 46,0 46,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS
80

Berdasarkan tabel 4.36 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 4 (3%) orang
responden tidak setuju, 9 (6%) orang responden ragu-ragu/netral, 68 responden
(45%) menyatakan setuju, 69 responden (46%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan lokasi ATM bank syariah mudah
ditemukandapat memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih jasa
perbankan syariah.

35. Lokasi Bank dekat dari rumah/kantor


Tabel 4.37
Lokasi Bank dekat dari rumah/kantor
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 7 4,7 4,7 4,7
ragu-ragu/netral 11 7,3 7,3 12,0
Setuju 63 42,0 42,0 54,0
sangat setuju 69 46,0 46,0 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.37 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 7 (5%) orang
responden tidak setuju, 11 (7%) orang responden ragu-ragu/netral, 63 responden
(42%) menyatakan setuju, 69 responden (46%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan lokasi bank dekat dari
rumah/kantordapat memikat generasi milenial JABODETABEK untuk memilih
jasa perbankan syariah.

36. Biaya Administrasi Di Bank Syariah Lebih Murah Dibandingkan Dengan


Bank Konvensional

Tabel 4.38
Biaya Administrasi Di Bank Syariah Lebih Murah Dibandingkan
Dengan Bank Konvensional
81

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 1 ,7 ,7 ,7
ragu-ragu/netral 9 6,0 6,0 6,7
Setuju 64 42,7 42,7 49,3
sangat setuju 76 50,7 50,7 100,0
Total 150 100,0 100,0
Sumber:Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.38 diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (0,7%) orang
responden tidak setuju, 9 (6%) orang responden ragu-ragu/netral, 64 responden
(43%) menyatakan setuju, 76 responden (51%) menyatakan sangat setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju sehingga outputnya tidak
dicantumkan dalam tabel. Dapat disimpulkan biaya administrasi di bank syariah
lebih murah dibandingkan dengan bank konvensional dapat memikat generasi
milenial JABODETABEK untuk memilih jasa perbankan syariah.

K. Hasil Analisis Faktor


a. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis
Variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalahsejumlah 30 butir
variabel yang telah lolos pada prosespengujian validitas dan reliabilitas
sebelumnya.
b. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan
Ke-30 variabel yang telah dianggap valid dan reliabel,dimasukkan ke dalam
analisis faktor untuk diuji apakah nilai dari KMO and Barlett’s test dan MSA
(Measures Of SamplingAdequacy) nya diatas 0,5. Hasil dari analisis dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.39
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,876
Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 2015,330
Sphericity Df 435
Sig. ,000
Sumber:Hasil Output SPSS
82

Angka KMO and Bartlett Test adalah 0,876 dengan tingkatsignifikansi 0,000.
oleh karena angka tersebut sudah diatas 0,5 dan signifikansi jauh dibawah 0,05
(0,000<0,05), maka variabel dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa
dianalisis lebih lanjut.

Langkah berikutnya adalah pengujian Measure of Sampling Adequency(MSA),


dimana setiap variabel dianalisis untukmengetahui variabel mana yang dapat
diproses lebih lanjut danmana yang harus dikeluarkan. Untuk dapat diproses lebih
lanjutsetiap variabel harus memiliki nilai MSA>0.5.Nilai MSA tersebutterdapat
dalam tabel Anti-Image Matrice pada bagian Anti-Image Correlationyaitu angka
korelasi yang bertanda “a” dengan arahdiagonal dari kiri atas ke kanan bawah
(lihat lampiran).Adapunhasil uji MSA untuk variabel penelitian ini terlihat pada
tabel 4.40.

Tabel 4.40
Nilai MSA Variabel Penelitian

Q Nilai MSA Keterangan


1 0,891 Valid
2 0,858 Valid
3 0,860 Valid
4 0,846 Valid
5 0,868 Valid
6 0,859 Valid
7 0,761 Valid
8 0,846 Valid
9 0,912 Valid
10 0,926 Valid
11 0,903 Valid
83

Tabel 4.40
Nilai MSA Variabel Penelitian
(Lanjutan)

12 0,941 Valid
13 0,875 Valid
14 0,869 Valid
15 0,855 Valid
16 0,827 Valid
17 0,878 Valid
18 0,857 Valid
19 0,874 Valid
20 0,769 Valid
21 0,841 Valid
22 0,914 Valid
23 0,881 Valid
24 0,885 Valid
25 0,872 Valid
26 0,923 Valid
27 0,838 Valid
28 0,898 Valid
29 0,917 Valid
30 0,887 Valid
Sumber:Hasil Output SPSS

Dari tabel 4.40 diatas diketahui bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini
memiliki nilai MSA > 0.5 sehingga variabel dapat dianalisis secara keseluruhan
lebih lanjut.

c. Melakukan faktoring dan rotasi


Setelah semua variabel memenuhi syarat untuk dapat dianalisis lebih lanjut,
tahap selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu
melakukan faktoring dan rotasi, sehingga terbentuk satu atau beberapa faktor.
84

Metodefaktoring (pembuatan faktor/ekstraksi variabel) ini menggunakan


Principal Component Analysis. Setelah beberapa faktor terbentuk, dengan sebuah
faktor yang berisi sejumlah variabel, mungkin saja sebuah variabel sulit untuk
ditentukan akan masuk ke dalam faktor yang mana. Untuk mengatasi hal tersebut,
maka akan dilakukan proses rotasi pada faktor yang terbentuk, sehingga
memperjelas posisi sebuah variabel, akankah dimasukkan pada faktor yang satu
atau ke faktor yang lain. Dalam penelitian ini proses rotasi dilakukan dengan
menggunakan metode rotasi Orthogonalyaitu Varimax.

Tabel 4.41
Communalities
Initial Extraction
F1.1 1,000 ,596
F1.2 1,000 ,646
F1.3 1,000 ,523
F1.4 1,000 ,682
F2.1 1,000 ,643
F2.2 1,000 ,638
F2.3 1,000 ,662
F2.4 1,000 ,660
F2.5 1,000 ,508
F2.6 1,000 ,473
F2.7 1,000 ,623
F2.8 1,000 ,551
F2.9 1,000 ,645
F2.10 1,000 ,578
F2.11 1,000 ,636
F2.12 1,000 ,671
F3.1 1,000 ,543
F3.2 1,000 ,701
F3.3 1,000 ,661
F3.4 1,000 ,708
F3.5 1,000 ,617
F4.1 1,000 ,603
F4.2 1,000 ,668
F4.3 1,000 ,632
F5.1 1,000 ,671
85

F5.2 1,000 ,626


F5.3 1,000 ,684
F6.1 1,000 ,634
F6.2 1,000 ,670
F7.1 1,000 ,488
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel 4.41 diatas dapat dilihat bahwa variabel bank syariahterapkan sistem
bagi hasil yang lebih adil dan menentramkan ( F1.1)angkanya adalah 0,596, hal
ini menunjukkan bahwa sekitar 59,6% varians dari variabel bank syariah terapkan
sistem bagi hasil yang lebih adil dan menentramkan bisa dijelaskan oleh faktor
yang terbentuk. Untuk variabel bank syariah gunakan prinsip-prinsip syariah
Islam dalam setiap praktek transaksi perbankan (F1.2)angkanya adalah 0,646, hal
ini menunjukkan bahwa sekitar 64,6% varians dari variabel bank syariah gunakan
prinsip-prinsipsyariah Islam dalam setiap praktek transaksi perbankan bisa
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel transaksiperbankan syariah bebas bunga / riba (F1.3) angkanya


adalah 0,523, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 52,3% varians dari variabel
transaksi perbankan syariah bebas bunga (riba) bisa dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Untuk variabel investasi/pembiayaan bank syariah hanya untuk bisnis
yang halal danbaik (F1.4) angkanya adalah 0,682 , hal ini menunjukkan bahwa
sekitar 68,2% varians dari variabel investasi/pembiayaan bank syariah hanyauntuk
bisnis yang halal dan baik bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel sikap hormat karyawan bank syariah melayani nasabahnya


(F2.1) angkanya adalah 0,643, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 64,3 % varians
dari variabel sikap hormat karyawan bank syariah melayani nasabahnya dijelaskan
oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel pelayanan yang ramah dari pegawai
bank syariah (F2.2) angkanya adalah 0,638, hal ini menunjukkan bahwa sekitar
63,8% varians dari variabel pelayanan yang ramah dari pegawai bank syariah
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk faktor adanya Kesediaan karyawan
bank membantu nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi di bank
syariah (F2.3) angkanya adalah 0,662, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 66,2%
86

varians dari variabel adanya Kesediaan karyawan bank membantu nasabahnya


saat ada masalah melakukan transaksi di bank syariah dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.

Untuk variabel adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank syariah saat
melayani nasabah (F2.4) angkanya adalah 0,660, hal ini menunjukkan bahwa
sekitar 66% varians dari variabel adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank
syariah saat melayani nasabah dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk
variabel kenyamanan pada jam operasioal bank syariah (F2.5) angkanya adalah
0,508, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 50,8% varians dari variabel
kenyamanan pada jam operasioal bank syariahdijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.

Untuk faktor manager komitmen terhadap profesinya (F2.6) angkanya adalah


0,473, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 47,3% varians dari variabel manager
komitmen terhadap profesinya dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk
variabel iklan perbankan syariah di media massa menarik dan sesuai dengan
kenyataan (F2.7) angkanya adalah 0,623, hal ini menunjukkan bahwa sekitar
62,3% varians dari variabel iklan perbankan syariah di media massa menarik dan
sesuai dengan kenyataan dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel ketersediaan informasi produk dan layanan perbankan syariah


yang jelas dan akurat (F2.8) angkanya adalah 0,551, hal ini menunjukkan bahwa
55,1% varians dari variabel ketersediaan informasi produk dan layanan perbankan
syariah yang jelas dan akurat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabelkompetensi dan pengetahuan staff bank syariah sesuai dengan


kemampuannya (F2.9) angkanya adalah 0,645, hal ini menunjukkan bahwa 64,5%
varians dari variabel kompetensi dan pengetahuan staff bank syariah sesuai
dengan kemampuannya dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk
variabelteller bank syariah yang ramah (F2.10) angkanya adalah 0,578, hal ini
menunjukkan bahwa 57,8% varians dari variabel teller bank syariah yang
ramahdijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabelbank syariah memiliki
produk yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan nasabah. (F2.11) angkanya
87

adalah 0,636, hal ini menunjukkan bahwa 63,6% varians dari variabel bank
syariah memiliki produk yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan nasabah
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel bank syariah menyediakan telephone banking untuk


mempermudah melakukan transaksi di bank syariah (F2.12) angkanya adalah
0,671, hal ini menunjukkan bahwa 67,1% varians dari variabel bank syariah
menyediakan telephone banking untuk mempermudah melakukan transaksi di
bank syariah dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien (F3.1) angkanya
adalah 0,543, hal ini menunjukkan bahwa bahwa 54,3% varians dari variabel
pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Untuk variabel Customer Service selalu siap memenuhi kebutuhan
nasabah (F3.2) angkanya adalah 0,701, hal ini menunjukkan bahwa 70,1% varians
dari variabel Customer Service selalu siap memenuhi kebutuhan nasabah
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk faktor terjaminnya keakuratan
transaksi perbankan syariah (F3.3) angkanya adalah 0,661, hal ini menunjukkan
bahwa 66,1% varians dari variabel terjaminnya keakuratan transaksi perbankan
syariah dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel Perbankan syariah menyediakan internet banking untuk


mempermudah mengakses informasi dan mempermudah melakukan transaksi
(F3.4) angkanya adalah 0,708, hal ini menunjukkan bahwa 70,8% varians dari
variabel perbankan syariah menyediakan internet banking untuk mempermudak
mengakses informasi dan mempermudah melakukan transaksi dijelaskan oleh
faktor yang terbentuk. Untuk faktor reputasi bank syariah baik (F3.5) angkanya
adalah 0,617, hal ini menunjukkan bahwa 61,7% varians dari variabel reputasi
bank syariah baik dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk faktor ketersediaan lahan parker (F4.1) angkanya adalah 0,603, hal ini
menunjukkan bahwa 60,3% varians dari variabel ketersediaan lahan parker
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk faktor ketersediaan kartu kredit dan
debit syariah (F4.2) angkanya adalah 0,668, hal ini menunjukkan bahwa 66,8%
88

varians dari variabel ketersediaan kartu kredit dan debit syariah dijelaskan oleh
faktor yang terbentuk. Untuk variabel tersedianya sarana pelayanan transaksi
syariah (F4.3) angkanya adalah 0,632, hal ini menunjukkan bahwa 63,2% varians
dari variabel tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah dijelaskan oleh faktor
yang terbentuk.

Untuk variabel rekomendasi saudara atau keluarga (F5.1) angkanya adalah


0,671, hal ini menunjukkan bahwa 67,1% varians dari variabel rekomendasi
saudara atau keluarga dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel
rekomendasi teman (F5.2) angkanya adalah 0,626, hal ini menunjukkan bahwa
62,6% varians dari variabel rekomendasi teman dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Untuk variabel rekomendasi dari perusahaan atau tempat kerja (F5.3)
angkanya adalah 0,684, hal ini menunjukkan bahwa 68,4% varians dari variabel
rekomendasi dari perusahaan atau tempat kerja dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.

Untuk variabel lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan (F6.1) angkanya
adalah 0,634, hal ini menunjukkan bahwa 63,4% varians dari variabel lokasi ATM
bank syariah mudah ditemukandijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk
variabel bank dekat dari rumah / kantor(F6.2) angkanya adalah 0,670, hal ini
menunjukkan bahwa 67% varians dari variabel variabel bank dekat dari rumah /
kantordijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel biaya administrasi di bank syariah lebih murah dibandingkan


dengan bank konvensional (F7.1) angkanya adalah 0,488, hal ini menunjukkan
bahwa 48,8% varians dari variabel biaya administrasi di bank syariah lebih murah
dibandingkan dengan bank konvensionaldijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Dengan ketentuan bahwasemakin besar nilai Communalities sebuah variabel,


berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk.Mengenai berapa
jumlah faktor yang akan terbentuk dari 30 variabel diatas, dapat dilihat dari tabel
berikut:
89

Tabel 4.42
Total Variance Explained

Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared


Initial Eigenvalues Loadings Loadings
Comp % of Cumulati % of Cumulati % of Cumulative
onent Total Variance ve % Total Variance ve % Total Variance %

1 10,13 33,797 33,797 10,13 33,797 33,797 3,755 12,518 12,518


9 9

2 2,034 6,779 40,576 2,034 6,779 40,576 2,933 9,775 22,293

3 1,620 5,399 45,975 1,620 5,399 45,975 2,745 9,149 31,442

4 1,409 4,698 50,673 1,409 4,698 50,673 2,650 8,835 40,277

5 1,260 4,199 54,872 1,260 4,199 54,872 2,609 8,696 48,973

6 1,155 3,850 58,722 1,155 3,850 58,722 2,371 7,903 56,876

7 1,025 3,418 62,140 1,025 3,418 62,140 1,579 5,263 62,140

8 ,939 3,129 65,269

9 ,917 3,057 68,326

10 ,836 2,786 71,112

11 ,742 2,473 73,585

12 ,722 2,406 75,991

13 ,664 2,213 78,204

14 ,623 2,076 80,281

15 ,575 1,917 82,198

16 ,541 1,803 84,000

17 ,517 1,722 85,722

18 ,506 1,687 87,409

19 ,482 1,608 89,017

20 ,449 1,495 90,512

21 ,414 1,381 91,893

22 ,383 1,277 93,170

23 ,347 1,157 94,327

24 ,331 1,104 95,432

25 ,296 ,988 96,419

26 ,261 ,870 97,290

27 ,224 ,747 98,036

28 ,220 ,733 98,769

29 ,202 ,673 99,442

30 ,167 ,558 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Sumber: Data Olahan SPSS
90

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 30 variabel yangdimasukkan ke


dalam analisis faktor, hanya tujuh faktor yang terbentuk, karena dengan satu
faktor, angka eigenvalues diatas1, dengan dua faktor angka eigenvalues juga
masih diatas 1,dengan tiga faktor, angka eigenvalues masih diatas 1, denganempat
faktor, angka eigenvalues juga masih diatas 1. Denganlima faktor, angka
eigenvalues juga masih diatas 1, denganenam faktor, angka eigenvalues juga
masih diatas 1. Dengantujuh faktor, angka eigenvalues juga masih diatas 1, yakni
1,025.Namun untuk 8 faktor angka eigenvalues sudahdibawah 1, yakni 0,939,
sehingga proses faktoring seharusnyaberhenti pada 7 faktor saja.

Gambar 4.1

Sumber: Data Olahan SPSS

Jika tabel Total Variance menjelaskan dasar jumlah faktor yangdidapat dengan
perhitungan angka, sedangkan Scree Plotmenampilkan hal tersebut dengan grafik.
Terlihat bahwa dari satu kedua faktor (garis horizontal dari sumbu Component
Number = 1 ke 2), arah garis menurun dengan sangat tajam. Kemudian dari angka
2 ke 3, garis masih menurun tetapi tidak setajam seperti dari angka 1 ke 2.
Demikian pula dari angka 3 ke 4, dari angka 4 ke 5 garis masih menurun.Begitu
juga dari angka 5 ke 6, namun kini dengan slope yang lebih kecil dan semakin
kecil, dan dari angka 7 ke 8 garis terus menurun.Perhatikan faktor 8 sudah
91

dibawah angka.1 dari sumbu Y (eigenvalues).Hal ini menunjukkan bahwa tujuh


faktor adalah jumlah yang paling bagus untuk meringkas ke 30 variabel tersebut.
Tabel 4.43
Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6 7
F1.1 ,676 -,146 -,063 ,257 -,189 ,055 -,095
F1.2 ,574 ,348 -,229 -,285 ,028 ,208 -,134
F1.3 ,615 -,045 -,175 ,165 ,287 ,012 ,047
F1.4 ,479 ,422 -,136 -,165 -,378 ,269 -,115
F2.1 ,520 -,069 ,151 ,516 ,213 -,115 -,144
F2.2 ,519 ,401 ,219 -,192 ,199 -,283 -,058
F2.3 ,444 ,242 -,479 ,189 ,173 -,050 ,330
F2.4 ,481 ,344 -,051 -,060 -,378 ,371 -,155
F2.5 ,655 ,162 -,071 ,006 ,051 -,165 ,134
F2.6 ,659 ,087 -,043 -,056 ,120 ,016 -,107
F2.7 ,695 -,303 -,180 ,002 ,034 -,122 -,021
F2.8 ,659 ,031 ,098 -,243 ,023 ,135 ,165
F2.9 ,605 -,179 -,256 ,089 -,329 -,053 ,250
F2.10 ,489 ,408 ,344 ,101 ,089 -,181 -,044
F2.11 ,616 -,013 ,285 ,126 -,306 -,251 -,055
F2.12 ,492 ,081 ,324 -,127 ,119 ,228 ,485
F3.1 ,570 -,172 -,192 ,344 -,017 ,177 -,047
F3.2 ,585 ,151 ,295 -,161 -,222 -,413 ,058
F3.3 ,577 ,140 -,509 ,054 ,096 -,133 ,141
F3.4 ,440 ,330 ,463 ,264 ,141 ,301 ,108
F3.5 ,586 ,046 -,340 -,254 ,005 -,208 -,218
F4.1 ,638 -,017 ,079 ,333 -,225 ,048 -,158
F4.2 ,641 -,072 ,038 -,370 ,328 -,018 ,075
F4.3 ,568 ,152 ,034 ,068 ,242 ,071 -,465
F5.1 ,554 -,551 ,133 -,127 -,147 -,049 -,044
F5.2 ,594 -,293 ,157 -,165 -,318 -,122 ,142
F5.3 ,462 -,458 ,140 -,099 ,165 ,452 ,015
F6.1 ,646 -,380 ,084 ,005 ,204 -,038 -,149
F6.2 ,676 -,280 ,020 -,332 ,082 ,080 -,107
F7.1 ,587 ,063 ,022 ,235 -,062 ,038 ,280
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 7 components extracted.
Sumber: Data Olahan SPSS
92

Setelah diketahui bahwa tujuh faktor adalah jumlah yangpaling optimal dalam
faktoring, tabel Component Matrix diatasmenunjukkan distribusi ketiga puluh
variabel pada tujuh faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada
tabel tersebut adalah factor loadings, yang menunjukkan besarnya korelasi antara
suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3 dan seterusnya sampai faktor 7.
Selanjutnya dalam proses penentuan variabel mana akan masuk ke faktor yang
mana dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan besarnya korelasi pada
setiap baris.

1) Variabel Bank Syariah menerapkan sistem bagi hasil yang lebih adil dan
menentramkan.
a. Korelasi antara variabel bank syariah terapkan sistem bagi hasil yang lebih
adil dan menentramkan sesuai dengan faktor 1 adalah +0,676 (cukup kuat
karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel bank syariah terapkan sistem bagi hasil yang lebih
adil dan menentramkan sesuai dengan faktor 2 adalah -0,146 (lemah karena
dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel bank syariah terapkan sistem bagi hasil yang lebih
adil dan menentramkan sesuai dengan faktor 3 adalah -0,063 ( sangatlemah
karena jauh dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel bank terapkan sistem bagi hasil yang lebih adil dan
menentramkan sesuai dengan faktor 4 adalah +0,257 (lemah karena dibawah
0,5).
e. Korelasi antara Variabel bank syariah terapkan sistem bagi hasil yang lebih
adil dan menentramkan sesuai dengan faktor 5 adalah -0,189 (lemah karena
dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel bank syariah terapkan sistem bagi hasil yang lebih
adil dan menentramkan sesuai dengan faktor 6 adalah +0,055 (sangat lemah
karena jauh dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel bank syariah terapkan sistem bagi hasil yang lebih
adil dan menentramkan sesuai dengan faktor 7 adalah -0,095 (sangat lemah
karena jauh dibawah 0,5).
93

2) Variabel Bank Syariah menggunakan prinsip-prinsip syariah islam dalam


setiap praktek transaksi perbankan
a. Korelasi antara variabel bank syariah menggunakan prinsip-prinsip syariah
islam dalam setiap praktek transaksi perbankan sesuai dengan faktor 1 adalah
+0,574 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel bank syariah menggunakan prinsip-prinsip syariah
islam dalam setiap praktek transaksi perbankan sesuai dengan faktor 2 adalah
+0,348 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel bank syariah bank syariah menggunakan prinsip-
prinsip syariah islam dalam setiap praktek transaksi perbankan sesuai dengan
faktor 3 adalah -0,229 ( lemah karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel bank syariah menggunakan prinsip-prinsip syariah
islam dalam setiap praktek transaksi perbankan sesuai dengan faktor 4 adalah
-0,285 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara Variabel bank syariah menggunakan prinsip-prinsip syariah
islam dalam setiap praktek transaksi perbankan sesuai dengan faktor 5 adalah
+0,028 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel bank syariah menggunakan prinsip-prinsip syariah
islam dalam setiap praktek transaksi perbankan sesuai dengan faktor 6 adalah
+0,208 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel bank syariah menggunakan prinsip-prinsip syariah
islam dalam setiap praktek transaksi perbankan sesuai dengan faktor 7 adalah
-0,134 (lemah karena dibawah 0,5).

3) Variabel transaksi perbankan pada Bank Syariah bebas bunga (Riba)


a. Korelasi antara variabel transaksi perbankan pada Bank Syariah bebas
bunga (Riba) sesuai dengan faktor 1 adalah +0,615 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel transaksi perbankan pada Bank Syariah bebas
bunga (Riba) sesuai dengan faktor 2 adalah -0,045 (sangat lemah karena
jauh dibawah 0,5).
94

c. Korelasi antara variabel transaksi perbankan pada Bank Syariah bebas


bunga (Riba) sesuai dengan faktor 3 adalah +0,175 ( lemah karena dibawah
0,5).
d. Korelasi antara variabel transaksi perbankan pada Bank Syariah bebas
bunga (Riba) sesuai dengan faktor 4 adalah +0,165 (lemah karena dibawah
0,5).
e. Korelasi antara Variabel transaksi perbankan pada Bank Syariah bebas
bunga (Riba) sesuai dengan faktor 5 adalah +0,287 (lemah karena dibawah
0,5).
f. Korelasi antara transaksi perbankan pada Bank Syariah bebas bunga (Riba)
sesuai dengan faktor 6 adalah +0,012 (sangat lemah karena jauh dibawah
0,5).
g. Korelasi antara variabel transaksi perbankan pada Bank Syariah bebas
bunga (Riba) sesuai dengan faktor 7 adalah +0,047 (sangat lemah karena
jauh dibawah 0,5).

4) Variabel investasi/pembiayaan Bank Syariah hanya untuk bisnis yang halal


dan baik
a. Korelasi antara variabel investasi/pembiayaan Bank Syariah hanya untuk
bisnis yang halal dan baik sesuai dengan faktor 1 adalah +0,479 (lemah
karena dibawah 0,5).
b. Korelasi antara variabel investasi/pembiayaan Bank Syariah hanya untuk
bisnis yang halal dan baik sesuai dengan faktor 2 adalah +0,422 (lemah
karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel investasi/pembiayaan Bank Syariah hanya untuk
bisnis yang halal dan baik sesuai dengan faktor 3 adalah -0,136 (lemah karena
dibawah 0,5).
d. Korelasi antara varabel investasi/pembiayaan Bank Syariah hanya untuk
bisnis yang halal dan baik sesuai dengan faktor 4 adalah -0,165 (lemah karena
dibawah 0,5).
95

e. Korelasi antara variabel investasi/pembiayaan BankSyariah hanya untuk


bisnis yang halal dan baik sesuai dengan faktor 5 adalah -0,378 (lemah karena
dibawah 0,5).
f. Korelasi antara transaksi perbankan pada investasi/pembiayaan Bank Syariah
hanya untuk bisnis yang halal dan baik sesuai dengan faktor 6 adalah +0,269
(lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel investasi/pembiayaan Bank Syariah hanya untuk
bisnis yang halal dan baik dengan faktor 7 adalah -0,115 (lemah karena
dibawah 0,5).

5) Variabel sikap hormat karyawan bank syariah melayani nasabahnya


a. Korelasi antara variabel sikap hormat karyawan bank syariah melayani
nasabahnya sesuai dengan faktor 1 adalah +0,520 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel sikap hormat karyawan bank syariah melayani
nasabahnya sesuai dengan faktor 2 adalah -0,069 (sangat lemah karena jauh
dibawah 0,5).
c. Korelasi variabel antara sikap hormat karyawan bank syariah melayani
nasabahnya sesuai dengan faktor 3 adalah +0,151( lemah karena dibawah
0,5).
d. Korelasi antara variabel sikap hormat karyawan bank syariah melayani
nasabahnya sesuai dengan faktor 4 adalah +0,516 (kuat karena diatas 0,5).
e. Korelasi antara variabel sikap hormat karyawan bank syariah melayani
nasabahnya sesuai dengan faktor 5 adalah +0,213 (lemah karena dibawah
0,5).
f. Korelasi antara variabel sikap hormat karyawan bank syariah melayani
nasabahnya sesuai dengan faktor 6 adalah -0,115 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel sikap hormat karyawan bank syariah melayani
nasabahnya dengan faktor 7 adalah -0,144 (lemah karena dibawah 0,5).
96

6) Variabel pelayanan yang ramah dari pegawai bank syariah


a. Korelasi antara variabel pelayanan yang ramah dari pegawai bank syariah
sesuai dengan faktor 1 adalah +0,519 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel pelayanan yang ramah dari pegawai bank syariah
sesuai dengan faktor 2 adalah +0,401 (lemah karena jauh dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel pelayanan yang ramah dari pegawai bank syariah
dengan faktor 3 adalah +0,219 (lemah karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel pelayanan yang ramah dari pegawai bank syariah
sesuai dengan faktor 4 adalah -0,192 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel pelayanan yang ramah dari pegawai bank syariah
sesuai dengan faktor 5 adalah +0,199 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel pelayanan yang ramah dari pegawai bank syariah
sesuai dengan faktor 6 adalah -0,283 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel pelayanan yang ramah dari pegawai bank syariah
dengan faktor 7 adalah -0,058 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).

7) Variabel adanya kesediaan karyawan bank membantu nasabahnya saat ada


masalah melakukan transaksi di bank syariah.
a. Korelasi antara variabel adanya kesediaan karyawan bank membantu
nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi di bank syariah sesuai
dengan faktor 1 adalah +0,444 (lemah karena dibawah 0,5).
b. Korelasi antara variabel adanya kesediaan karyawan bank membantu
nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi di bank syariah sesuai
dengan faktor 2 adalah +0,242 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel adanya kesediaan karyawan bank membantu
nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi di bank syariah sesuai
dengan faktor 3 adalah -0,479 ( lemah karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel adanya kesediaan karyawan bank membantu
nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi di bank syariah sesuai
dengan faktor 4 adalah +0,189 (lemah karena dibawah 0,5).
97

e. Korelasi antara variabel adanya kesediaan karyawan bank membantu


nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi di bank syariah sesuai
dengan faktor 5 adalah +0,173 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel adanya kesediaan karyawan bank membantu
nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi di bank syariah sesuai
dengan faktor 6 adalah -0,050 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel adanya kesediaan karyawan bank membantu
nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi di bank syariah dengan
faktor 7 adalah +0,030 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).

8) Variabel adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank syariah saat
melayani nasabah
a. Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank
syariah saat melayani nasabah sesuai dengan faktor 1 adalah +0,481 (lemah
karena dibawah 0,5).
b. Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank
syariah saat melayani nasabah sesuai dengan faktor 2 adalah +0,344 (lemah
karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank
syariah saat melayani nasabah syariah sesuai dengan faktor 3 adalah -0,051
(sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank
syariah saat melayani nasabah sesuai dengan faktor 4 adalah -0,060 (sangat
lemah karena jauh dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank
syariah saat melayani nasabah sesuai dengan faktor 5 adalah -0,378 (lemah
karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank
syariah saat melayani nasabah sesuai dengan faktor 6 adalah -0,371 (lemah
karena dibawah 0,5).
98

g. Korelasi variabel adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank syariah
saat melayani nasabah dengan faktor 7 adalah -0,155 (lemah karena dibawah
0,5).

9) Variabel kenyamanan pada jam operasioal bank syariah


a. Korelasi antara variabel kenyamanan pada jam operasioal bank syariah sesuai
dengan faktor 1 adalah +0,655 (cukup kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel kenyamanan pada jam operasioal bank syariah sesuai
dengan faktor 2 adalah +0,162 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel kenyamanan pada jam operasioal bank syariah sesuai
dengan faktor 3 adalah -0,071 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel kenyamanan pada jam operasioal bank syariah sesuai
dengan faktor 4 adalah -0,006 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel kenyamanan pada jam operasioal bank syariah sesuai
dengan faktor 5 adalah +0,051 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel kenyamanan pada jam operasioal bank syariah sesuai
dengan faktor 6 adalah +0,165 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi variabel adanya kenyamanan pada jam operasioal bank syariah
dengan faktor 7 adalah -0,134 (lemah karena dibawah 0,5).

10) Variabel manager komitmen terhadap profesinya


a. Korelasi antara variabel manager komitmen terhadap profesinya sesuai
dengan faktor 1 adalah +0,659 (cukup kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel manager komitmen terhadap profesinya sesuai
dengan faktor 2 adalah +0,087 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
c. Korelasi antara manager komitmen terhadap profesinya sesuai dengan faktor
3 adalah -0,043 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel manager komitmen terhadap profesinya sesuai
dengan faktor 4 adalah -0,056 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel manager komitmen terhadap profesinya sesuai
dengan faktor 5 adalah +0,120 (lemah karena dibawah 0,5).
99

f. Korelasi antara variabel manager komitmen terhadap profesinya sesuai


dengan faktor 6 adalah +0,016 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
g. Korelasi variabel manager komitmen terhadap profesinya dengan faktor 7
adalah -0,107 (lemah karena dibawah 0,5).

11) Variabel iklan perbankan syariah di media massa menarik dan sesuai dengan
kenyataan
a. Korelasi antara variabel iklan perbankan syariah di media massa menarik dan
sesuai dengan kenyataan sesuai dengan faktor 1 adalah +0,695 (cukup kuat
karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel iklan perbankan syariah di media massa menarik dan
sesuai dengan kenyataan sesuai dengan faktor 2 adalah -0,303 (lemah karena
dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel iklan perbankan syariah di media massa menarik dan
sesuai dengan kenyataan sesuai dengan faktor 3 adalah -0,180 (lemah karena
dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel iklan perbankan syariah di media massa menarik dan
sesuai dengan kenyataan sesuai dengan faktor 4 adalah -0,002 (sangat lemah
karena jauh dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel iklan perbankan syariah di media massa menarik dan
sesuai dengan kenyataan sesuai dengan faktor 5 adalah +0,034 (sangat lemah
karena jauh dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel iklan perbankan syariah di media massa menarik dan
sesuai dengan kenyataan sesuai dengan faktor 6 adalah -0,122 (lemah
karenadibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel iklan perbankan syariah di media massa menarik dan
sesuai dengan kenyataandengan faktor 7 adalah -0,021 (sangat lemah karena
jauh dibawah 0,5).
100

12) Variabel ketersediaan informasi produk dan layanan perbankan syariah


yang jelas dan akurat
a. Korelasi antara variabel ketersediaan informasi produk dan layanan
perbankan syariah yang jelas dan akurat sesuai dengan faktor 1 adalah
+0,659 (cukup kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel ketersediaan informasi produk dan layanan
perbankan syariah yang jelas dan akurat sesuai dengan faktor 2 adalah
+0,031 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel ketersediaan informasi produk dan layanan
perbankan syariah yang jelas dan akurat sesuai dengan faktor 3 adalah
+0,098 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel ketersediaan informasi produk dan layanan
perbankan syariah yang jelas dan akurat sesuai dengan faktor 4 adalah -0,243
(lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel ketersediaan informasi produk dan layanan
perbankan syariah yang jelas dan akurat sesuai dengan faktor 5 adalah
+0,023 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel ketersediaan informasi produk dan layanan
perbankan syariah yang jelas dan akurat sesuai dengan faktor 6 adalah
+0,135 (lemah karenadibawah 0,5).
g. Korelasi antaravariabel ketersediaan informasi produk dan layanan
perbankan syariah yang jelas dan akurat dengan faktor 7 adalah +0,165
(lemah karena dibawah 0,5).

13) Variabel kompetensi dan pengetahuan staff bank syariah sesuai dengan
kemampuannya
a. Korelasi antara variabel kompetensi dan pengetahuan staff bank syariah
sesuai dengan kemampuannya sesuai dengan faktor 1 adalah +0,605 (cukup
kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel kompetensi dan pengetahuan staff bank syariah
sesuai dengan kemampuannya sesuai dengan faktor 2 adalah -0,179 (lemah
karena dibawah 0,5).
101

c. Korelasi antara variabel kompetensi dan pengetahuan staff bank syariah


sesuai dengan kemampuannya sesuai dengan faktor 3 adalah -0,256 (lemah
karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel kompetensi dan pengetahuan staff bank syariah
sesuai dengan kemampuannya sesuai dengan faktor 4 adalah +0,089 (sangat
lemah karena jauh dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel kompetensi dan pengetahuan staff bank syariah
sesuai dengan kemampuannya sesuai dengan faktor 5 adalah -0,329 (lemah
karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel kompetensi dan pengetahuan staff bank syariah
sesuai dengan kemampuannya sesuai dengan faktor 6 adalah -0,053 (sangat
lemah karena jauh dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel kompetensi dan pengetahuan staff bank syariah
sesuai dengan kemampuannya dengan faktor 7 adalah +0,250 (lemah karena
dibawah 0,5).

14) Variabel teller bank syariah yang ramah


a. Korelasi antara variabel teller bank syariah yang ramah sesuai dengan faktor
1 adalah +0,489 (lemah karena dibawah 0,5).
b. Korelasi antara variabel teller bank syariah yang ramah sesuai dengan faktor
2 adalah +0,408 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel teller bank syariah yang ramah sesuai dengan faktor
3 adalah +0,344( lemah karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel teller bank syariah yang ramah sesuai dengan faktor
4 adalah +0,101 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel teller bank syariah yang ramah sesuai dengan faktor
5 adalah -0,329 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara teller bank syariah yang ramah sesuai dengan faktor 6 adalah
-0,181 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel teller bank syariah yang ramah dengan faktor 7
adalah-0,044 ( sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
102

15) Variabel bank syariah memiliki produk yang bervariasi sesuai dengan
kebutuhan nasabah
a. Korelasi antara variabel bank syariah memiliki produk yang bervariasi sesuai
dengan kebutuhan nasabah sesuai dengan faktor 1 adalah +0,616 (cukup kuat
karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel bank syariah memiliki produk yang bervariasi sesuai
dengan kebutuhan nasabah sesuai dengan faktor 2 adalah -0,013 (sangat
lemah karena jauh dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel bank syariah memiliki produk yang bervariasi sesuai
dengan kebutuhan nasabah sesuai dengan faktor 3 adalah +0,285 ( lemah
karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel bank syariah memiliki produk yang bervariasi sesuai
dengan kebutuhan nasabah sesuai dengan faktor 4 adalah +0,126 (lemah
karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel bank syariah memiliki produk yang bervariasi sesuai
dengan kebutuhan nasabah sesuai dengan faktor 5 adalah -0,306 (lemah
karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara bank syariah memiliki produk yang bervariasi sesuai dengan
kebutuhan nasabah sesuai dengan faktor 6 adalah -0,251 (lemah karena
dibawah 0,5).
g. Korelasi antaravariabel bank syariah memiliki produk yang bervariasi sesuai
dengan kebutuhan nasabah dengan faktor 7 adalah -0,055 ( sangat lemah
karena jauh dibawah 0,5).

16) Variabel bank syariah menyediakan telephone banking untuk mempermudah


melakukan transaksi di bank syariah.
a. Korelasi antara variabel bank syariah menyediakan telephone banking untuk
mempermudah melakukan transaksi di bank syariah sesuai dengan faktor 1
adalah +0,492 (lemah karena dibawah 0,5).
b. Korelasi antara variabel bank syariah menyediakan telephone banking untuk
mempermudah melakukan transaksi di bank syariah sesuai dengan faktor 2
adalah +0,081 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
103

c. Korelasi antara variabel bank syariah menyediakan telephone banking untuk


mempermudah melakukan transaksi di bank syariah sesuai dengan faktor 3
adalah +0,324( lemah karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel bank syariah menyediakan telephone banking untuk
mempermudah melakukan transaksi di bank syariah sesuai dengan faktor 4
adalah -0,127 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel bank syariah menyediakan telephone banking untuk
mempermudah melakukan transaksi di bank syariah sesuai dengan faktor 5
adalah -0,119 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel bank syariah menyediakan telephone banking untuk
mempermudah melakukan transaksi di bank syariah sesuai dengan faktor 6
adalah -0,228 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel bank syariah menyediakan telephone banking untuk
mempermudah melakukan transaksi di bank syariah dengan faktor 7 adalah -
0,485 (lemah karena dibawah 0,5).

17) Variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien


a. Korelasi antara pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien sesuai dengan
faktor 1 adalah +0,570 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien sesuai
dengan faktor 2 adalah -0,172 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien sesuai
dengan faktor 3 adalah -0,192( lemah karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien sesuai
dengan faktor 4 adalah +0,344 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien sesuai
dengan faktor 5 adalah -0,017(sangat lemah karena jauhdibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien sesuai
dengan faktor 6 adalah +0,177 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien
dengan faktor 7 adalah -0,047 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
104

18) Variabel customer Service selalu siap memenuhi kebutuhan nasabah


a. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien sesuai
dengan faktor 1 adalah +0,585 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien sesuai
dengan faktor 2 adalah +0,151 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien sesuai
dengan faktor 3 adalah +0,295 ( lemah karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien sesuai
dengan faktor 4 adalah -0,161 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien sesuai
dengan faktor 5 adalah -0,222 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien
sesuai dengan faktor 6 adalah -0,413 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien
dengan faktor 7 adalah +0,058 ( sangat lemah karena dibawah 0,5).

19) Variabel terjaminnya keakuratan transaksi perbankan syariah


a. Korelasi antara variabel terjaminnya keakuratan transaksi perbankan syariah
sesuai dengan faktor 1 adalah +0,577 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel terjaminnya keakuratan transaksi perbankan syariah
sesuai dengan faktor 2 adalah +0,140 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel terjaminnya keakuratan transaksi perbankan syariah
sesuai dengan faktor 3 adalah -0,509 (lemah karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel terjaminnya keakuratan transaksi perbankan syariah
sesuai dengan faktor 4 adalah +0,054 (sangat lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel terjaminnya keakuratan transaksi perbankan syariah
sesuai dengan faktor 5 adalah +0,096 (sangat lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara terjaminnya keakuratan transaksi perbankan syariah sesuai
dengan faktor 6 adalah -0,133 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel terjaminnya keakuratan transaksi perbankan syariah
dengan faktor 7 adalah +0,141 (lemah karena dibawah 0,5).
105

20) Variabel perbankan syariah menyediakan internet banking untuk


mempermudah mengakses informasi dan mempermudah melakukan
transaksi
a. Korelasi antara variabel perbankan syariah menyediakan internet banking
untuk mempermudah mengakses informasi dan mempermudah melakukan
transaksi sesuai dengan faktor 1 adalah +0,440 (lemah karena diabawah 0,5).
b. Korelasi antara variabel perbankan syariah menyediakan internet banking
untuk mempermudah mengakses informasi dan mempermudah melakukan
transaksi sesuai dengan faktor 2 adalah +0,330 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel perbankan syariah menyediakan internet banking
untuk mempermudah mengakses informasi dan mempermudah melakukan
transaksi sesuai dengan faktor 3 adalah +0,463 ( lemah karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel perbankan syariah menyediakan internet banking
untuk mempermudah mengakses informasi dan mempermudah melakukan
transaksi sesuai dengan faktor 4 adalah -0,264(lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel perbankan syariah menyediakan internet banking
untuk mempermudah mengakses informasi dan mempermudah melakukan
transaksi sesuai dengan faktor 5 adalah +0,141 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel perbankan syariah menyediakan internet banking
untuk mempermudah mengakses informasi dan mempermudah melakukan
transaksi sesuai dengan faktor 6 adalah +0,301 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel perbankan syariah menyediakan internet banking
untuk mempermudah mengakses informasi dan mempermudah melakukan
transaksi dengan faktor 7 adalah +0,108 (lemah karena dibawah 0,5).

21) Variabel reputasi bank syariah baik


a. Korelasi antara variabel reputasi bank syariah baik sesuai dengan faktor 1
adalah +0,586 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel reputasi bank syariah baik sesuai dengan faktor 2
adalah +0,046 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel reputasi bank syariah baik sesuai dengan faktor 3
adalah -0,340 ( lemah karena dibawah 0,5).
106

d. Korelasi antara variabel reputasi bank syariah baik sesuai dengan faktor 4
adalah -0,254 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel reputasi bank syariah baik sesuai dengan faktor 5
adalah -0,005 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel reputasi bank syariah baik sesuai dengan faktor 6
adalah -0,208 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel reputasi bank syariah baik dengan faktor 7 adalah
+0,218 (lemah karena dibawah 0,5).

22) Variabel ketersediaan lahan parkir


a. Korelasi antara variabel ketersediaan lahan parkir sesuai dengan faktor 1
adalah +0,638 (cukup kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel ketersediaan lahan parkir sesuai dengan faktor 2
adalah -0,017 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel ketersediaan lahan parkir sesuai dengan faktor 3
adalah +0,079 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel ketersediaan lahan parkir sesuai dengan faktor 4
adalah -0,333 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel ketersediaan lahan parkir sesuai dengan faktor 5
adalah -0,225 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel ketersediaan lahan parkir sesuai dengan faktor 6
adalah +0,048 (sangat lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel ketersediaan lahan parkir dengan faktor 7 adalah -
0,158 (lemah karena dibawah 0,5).

23) Variabel ketersediaan kartu kredit dan debit syariah


a. Korelasi antara variabel ketersediaan kartu kredit dan debit syariah sesuai
dengan faktor 1 adalah +0,641 (cukup kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel ketersediaan kartu kredit dan debit syariah sesuai
dengan faktor 2 adalah -0,072 (sangat lemah karena jauhdibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel ketersediaan kartu kredit dan debit syariah sesuai
dengan faktor 3 adalah +0,038 (sangat lemah karena dibawah 0,5).
107

d. Korelasi antara variabel ketersediaan kartu kredit dan debit syariah sesuai
dengan faktor 4 adalah -0,370 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel ketersediaan kartu kredit dan debit syariah sesuai
dengan faktor 5 adalah +0,328 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel ketersediaan kartu kredit dan debit syariah sesuai
dengan faktor 6 adalah -0,018 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel ketersediaan kartu kredit dan debit syariah dengan
faktor 7 adalah +0,075 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).

24) Variabel tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah


a. Korelasi antara variabel tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah sesuai
dengan faktor 1 adalah +0,568 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah
sesuai dengan faktor 2 adalah +0,152 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah sesuai
dengan faktor 3 adalah +0,034 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah sesuai
dengan faktor 4 adalah +0,068 (sangat lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah sesuai
dengan faktor 5 adalah +0,242 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah sesuai
dengan faktor 6 adalah +0,071 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah
dengan faktor 7 adalah -0,465 (sangat lemah karena dibawah 0,5).

25) Variabel rekomendasi saudara atau keluarga.


a. Korelasi antara variabel rekomendasi saudara atau keluarga sesuai dengan
faktor 1 adalah +0,554 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel rekomendasi saudara atau keluarga sesuai dengan
faktor 2 adalah -0,551 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel rekomendasi saudara atau keluarga sesuai dengan
faktor 3 adalah +0,133 ( lemah karena dibawah 0,5).
108

d. Korelasi antara variabel rekomendasi saudara atau keluarga sesuai dengan


faktor 4 adalah -0,127 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel rekomendasi saudara atau keluarga sesuai dengan
faktor 5 adalah -0,147 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel rekomendasi saudara atau keluarga sesuai dengan
faktor 6 adalah -0,049 (sangat lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel rekomendasi saudara atau keluarga dengan faktor 7
adalah +0,044 (sangat lemah karena dibawah 0,5).

26) Variabel rekomendasi teman


a. Korelasi antara variabel rekomendasi teman sesuai dengan faktor 1 adalah
+0,594 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel rekomendasi teman sesuai dengan faktor 2 adalah -
0,293 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel rekomendasi teman sesuai dengan faktor 3 adalah
+0,157 ( lemah karena dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel rekomendasi teman sesuai dengan faktor 4 adalah -
0,165 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel rekomendasi teman sesuai dengan faktor 5 adalah -
0,318 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel rekomendasi teman sesuai dengan faktor 6 adalah -
0,122 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel rekomendasi teman dengan faktor 7 adalah +0,142
(sangat lemah karena dibawah 0,5).

27) Variabel rujukan dari perusahaan atau tempat kerja


a. Korelasi antara variabel rujukan dari perusahaan atau tempat kerja sesuai
dengan faktor 1 adalah +0,462 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel rujukan dari perusahaan atau tempat kerja sesuai
dengan faktor 2 adalah -0,458 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel rujukan dari perusahaan atau tempat kerja sesuai
dengan faktor 3 adalah +0,140 ( lemah karena dibawah 0,5).
109

d. Korelasi antara variabel rujukan dari perusahaan atau tempat kerja sesuai
dengan faktor 4 adalah -0,099 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel rujukan dari perusahaan atau tempat kerja sesuai
dengan faktor 5 adalah +0,165 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel rujukan dari perusahaan atau tempat kerja sesuai
dengan faktor 6 adalah +0,452 (lemah karena dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel rujukan dari perusahaan atau tempat kerja dengan
faktor 7 adalah +0,015 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).

28) Variabel lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan


a. Korelasi antara variabel lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan sesuai
dengan faktor 1 adalah +0,646 (cukup kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan sesuai
dengan faktor 2 adalah -0,380 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan sesuai
dengan faktor 3 adalah +0,084 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan sesuai
dengan faktor 4 adalah +0,005 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan sesuai
dengan faktor 5 adalah +0,204 (lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan sesuai
dengan faktor 6 adalah -0,038 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan dengan
faktor 7 adalah -0,149 (lemah karena dibawah 0,5).

29) Variabel lokasi Bank dekat dari rumah/kantor


a. Korelasi antara variabel lokasi Bank dekat dari rumah/kantor sesuai dengan
faktor 1 adalah +0,676 (cukup kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel lokasi Bank dekat dari rumah/kantor sesuai dengan
faktor 2 adalah +0,280 (lemah karena dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel lokasi Bank dekat dari rumah/kantor sesuai dengan
faktor 3 adalah -0,020 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
110

d. Korelasi antara variabel lokasi Bank dekat dari rumah/kantor sesuai dengan
faktor 4 adalah -0,332 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel lokasi Bank dekat dari rumah/kantor sesuai dengan
faktor 5 adalah +0,082 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel lokasi Bank dekat dari rumah/kantor sesuai dengan
faktor 6 adalah +0,080 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel lokasi Bank dekat dari rumah/kantor dengan faktor 7
adalah -0,107 (lemah karena dibawah 0,5).

30) Variabel administrasi di bank syariah lebih murah dibandingkan dengan bank
konvensional
a. Korelasi antara variabel administrasi di bank syariah lebih murah
dibandingkan dengan bank konvensional sesuai dengan faktor 1 adalah
+0,587 (kuat karena diatas 0,5).
b. Korelasi antara variabel administrasi di bank syariah lebih murah
dibandingkan dengan bank konvensional sesuai dengan faktor 2 adalah
+0,063 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
c. Korelasi antara variabel administrasi di bank syariah lebih murah
dibandingkan dengan bank konvensional sesuai dengan faktor 3 adalah
+0,022 (lemah karena jauh dibawah 0,5).
d. Korelasi antara variabel administrasi di bank syariah lebih murah
dibandingkan dengan bank konvensional sesuai dengan faktor 4 adalah
+0,235 (lemah karena dibawah 0,5).
e. Korelasi antara variabel administrasi di bank syariah lebih murah
dibandingkan dengan bank konvensional sesuai dengan faktor 5 adalah -0,062
(sangat lemah karena dibawah 0,5).
f. Korelasi antara variabel administrasi di bank syariah lebih murah
dibandingkan dengan bank konvensional sesuai dengan faktor 6 adalah
+0,038 (sangat lemah karena jauh dibawah 0,5).
g. Korelasi antara variabel administrasi di bank syariah lebih murah
dibandingkan dengan bank konvensional dengan faktor 7 adalah +0,280
(lemah karena dibawah 0,5).
111

Karena masih ada beberapa variabel yang belum jelas akan dimasukkan ke
faktor mana, maka perlu dilakukan proses rotasi (rotation) agar semakin jelas
sebuah variabel akan dimasukkan pada faktor 1,2,3,4,5,6, atau 7.

Tabel 4.44
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6 7
F1.1 ,248 ,243 ,509 ,393 ,022 ,246 ,041
F1.2 ,308 ,334 ,018 -,064 ,267 ,602 ,036
F1.3 ,348 ,478 ,369 ,029 ,143 ,034 ,122
F1.4 ,025 ,163 ,037 ,163 ,151 ,774 ,075
F2.1 ,126 ,175 ,709 ,100 ,237 -,128 ,109
F2.2 ,166 ,167 ,053 ,040 ,737 ,149 ,113
F2.3 -,016 ,784 ,117 -,003 ,069 ,104 ,133
F2.4 ,047 ,070 ,166 ,157 ,074 ,759 ,138
F2.5 ,198 ,447 ,172 ,245 ,369 ,157 ,139
F2.6 ,375 ,288 ,263 ,098 ,310 ,264 ,068
F2.7 ,498 ,384 ,291 ,357 ,091 ,044 -,074
F2.8 ,448 ,223 ,027 ,237 ,243 ,280 ,326
F2.9 ,177 ,456 ,161 ,575 -,092 ,190 ,063
F2.10 -,015 ,071 ,280 ,093 ,634 ,148 ,247
F2.11 ,106 ,015 ,349 ,581 ,373 ,142 ,076
F2.12 ,289 ,157 -,042 ,175 ,195 ,085 ,696
F3.1 ,244 ,338 ,531 ,187 -,133 ,171 ,077
F3.2 ,121 ,077 ,039 ,541 ,605 ,121 ,079
F3.3 ,156 ,741 ,134 ,111 ,137 ,186 -,065
F3.4 ,023 -,033 ,401 -,048 ,309 ,209 ,636
F3.5 ,377 ,404 ,059 ,168 ,301 ,296 -,319
F4.1 ,121 ,124 ,578 ,368 ,124 ,283 ,087
F4.2 ,650 ,280 -,024 ,067 ,357 ,073 ,172
F4.3 ,349 ,091 ,492 -,149 ,375 ,301 -,078
F5.1 ,588 -,024 ,198 ,533 -,017 -,023 -,013
F5.2 ,378 ,066 ,056 ,662 ,121 ,105 ,112
F5.3 ,689 -,039 ,230 ,081 -,216 ,078 ,310
F6.1 ,622 ,131 ,393 ,220 ,153 -,058 ,013
F6.2 ,721 ,128 ,103 ,242 ,160 ,197 ,029
F7.1 ,085 ,368 ,297 ,316 ,119 ,127 ,357
112

Extraction Method: Principal Component Analysis.


a
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 10 iterations.
Sumber: Data Olahan SPSS

Component Matrix hasil dari proses rotasi (Rotated Component Matrix)


memperlihatkan distribusi variabelyang lebih jelas dan nyata. Terlihat bahwa
sekarang faktorloading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan faktorloading
yang besar semakin diperbesar. Selanjutnyaberikut ini akan dijelaskan
penempatan variabel mana akandimasukkan ke dalam faktor mana sesuai dengan
tabel 4.12.

1. Bank syariah terapkan sistem bagi hasil yang lebih adil dan menentramkan.
Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 3 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,509.
2. Bank syariah gunakan prinsip-prinsip syariah islam dalam setiap praktek
transaksi perbankan.
Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 2 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,602.
3. Transaksi perbankan bank syariah bebas bunga (riba).
Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 2 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,478.
4. Investasi/pembiayaan bank syariah hanya untuk bisnis yang halal dan baik
Variabel ini masuk kedalam faktor 6, karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 6 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,774.
5. Sikap hormat karyawan bank syariah melayani nasabahnya.
Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 3 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,709.
6. Pelayanan yang ramah dari pegawai bank syariah.
Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 5 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,737.
7. Adanya Kesediaan karyawan bank membantu nasabahnya saat ada masalah
melakukan transaksi di bank syariah.
113

Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 2 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,784.
8. Adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank syariah saat melayani
nasabah.
Variabel ini masuk kedalam faktor 6, karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 6 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,759.
9. Kenyamanan pada jam operasioal bank syariah.
Variabel ini masuk kedalam faktor 2 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 2 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,447
10. Manager komitmen terhadap profesinya.
Variabel ini masuk kedalam faktor 1 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 1 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,375.
11. Iklan perbankan syariah di media massa menarik dan sesuai dengan
kenyataan.
Variabel ini masuk kedalam faktor 1 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 1 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,498.
12. Ketersediaan informasi produk dan layanan perbankan syariah yang jelas dan
akurat.
Variabel ini masuk kedalam faktor 1 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 1 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,448.
13. Kompetensi dan pengetahuan staff bank syariah sesuai dengan
kemampuannya
Variabel ini masuk kedalam faktor 4 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 4 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,575.
14. Teller bank syariah yang ramah
Variabel ini masuk kedalam faktor 5 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 5 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,634.
15. Bank syariah memiliki produk yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan
nasabah
Variabel ini masuk kedalam faktor 4 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 4 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,581.
114

16. Bank syariah menyediakan telephone banking untuk mempermudah


melakukan transaksi di bank syariah
Variabel ini masuk kedalam faktor 7 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 7 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,696.
17. Pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien.
Variabel ini masuk kedalam faktor 3 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 3 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,531.
18. Customer Service selalu siap memenuhi kebutuhan nasabah.
Variabel ini masuk kedalam faktor 5 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 5 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,605.
19. Terjaminnya keakuratan transaksi perbankan syariah
Variabel ini masuk kedalam faktor 2 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 2 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,741.
20. Perbankan syariah menyediakan internet banking untuk mempermudah
mengakses informasi dan mempermudah melakukan transaksi
Variabel ini masuk kedalam faktor 7 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 7 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,636.
21. Reputasi bank syariah baik
Variabel ini masuk kedalam faktor 2 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 2 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,404.
22. Ketersediaan lahan parkir.
Variabel ini masuk kedalam faktor 3 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 3 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,578.
23. Ketersediaan kartu kredit dan debit syariah.
Variabel ini masuk kedalam faktor 1 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 1 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,650.
24. Tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah
Variabel ini masuk kedalam faktor 3 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 3 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,493.
25. Rekomendasi saudara atau keluarga
Variabel ini masuk kedalam faktor 1 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 1paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,588.
115

26. Rekomendasi teman


Variabel ini masuk kedalam faktor 4 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 4 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,662.
27. Rujukan dari perusahaan atau tempat kerja
Variabel ini masuk kedalam faktor 1 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 1 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,689.
28. Lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan
Variabel ini masuk kedalam faktor 1 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 1 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,662.
29. Lokasi Bank dekat dari rumah/kantor
Variabel ini masuk kedalam faktor 1 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 1 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,721.
30. Biaya administrasi di bank syariah lebih murah dibandingkan dengan bank
konvensional.
Variabel ini masuk kedalam faktor 2 karena faktor loading variabel ini
dengan faktor 2 paling besar dibandingkan dengan faktor lain yaitu 0,368.

Pembagian Indikator yang Terbentuk :

Untuk pemberian nama pada masing-masing faktor baru yang terbentuk


bersifat subyektif, kadang-kadang variabel yang memiliki nilai faktor loading
tertinggi digunakan untuk memberi nama faktor (Ghozali,2005).

Faktor bukti fisik:Manager komitmen terhadap profesinya (X2.6), iklan


perbankan syariah di media massa menarik dan sesuai dengan kenyataan (X2.7),
ketersediaan informasi produk dan layanan perbankan syariah yang jelas dan
akurat (X2.8), ketersediaan kartu kredit dan debit syariah (X4.2), rekomendasi
saudara atau keluarga (X5.1), rujukan dari perusahaan atau tempat kerja (X5.3),
lokasi ATM bank syariah mudah ditemukan (X6.1), dan lokasi Bank dekat dari
rumah/kantor (X6.2).

Faktor kualitas layanan yang ditawarkan terdiri dari : Bank syariah gunakan
prinsip-prinsip syariah islam dalam setiap praktek transaksi perbankan (X1.2),
transaksi perbankan bank syariah bebas bunga (riba) (X1.3), adanya kesediaan
116

karyawan bank membantu nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi di


bank syariah (X2.3), kenyamanan pada jam operasioal bank syariah (X2.5),
terjaminnya keakuratan transaksi perbankan syariah (X3.3), reputasi bank syariah
yang baik (X3.5)dan biaya administrasi di bank syariah lebih murah dibandingkan
dengan bank konvensional (X7.1).

Faktor orang terdiri dari : Bank syariah terapkan sistem bagi hasil yang lebih
adil dan menentramkan (X1.1), sikap hormat karyawan bank syariah melayani
nasabahnya (X2.1), pelayanan bank syariah yang cepat dan efisien (X3.1),
ketersediaan lahan parkir(X4.1), tersedianya sarana pelayanan transaksi syariah
(X4.3).

Faktor pengaruh orang lain terdiri dari : Kompetensi dan pengetahuan staff
bank syariah sesuai dengan kemampuannya (X2.9), bank syariah memiliki produk
yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan nasabah (X2.11), dan rekomendasi
teman (X5.2).

Faktor keramahan dan kompetensi staff bank terdiri dari : pelayanan yang
ramah dari pegawai bank syariah (X2.2), teller bank syariah yang ramah
(X2.10),Customer Service selalu siap memenuhi kebutuhan nasabah (X3.2)

Faktor syariah : Investasi/pembiayaan bank syariah hanya untuk bisnis yang


halal dan baik (X1.4), dan Adanya kesabaran yang tinggi dari pegawai bank
syariah saat melayani nasabah (X2.4).

Faktor fasilitas yang ditawarkan :Bank syariah menyediakan telephone


banking untuk mempermudah melakukan transaksi di bank syariah (X2.12), dan
perbankan syariah menyediakan internet banking untuk mempermudah mengakses
informasi dan mempermudah melakukan transaksi (X3.4).

L. Interpretasi Faktor Yang Terbentuk

Dalam penelitian ini ditemukan 7 faktor yang mempengaruhi minatgenarasi


millennial JABODETABEK melakukan pemilihan terhadap perbankan
syariah.Faktor tersebut awalnya adalah faktor syariah, faktor keramahan dan
117

kompetensi staff bank, faktor kualitas layanan yang ditawarkan, fasilitas yang
ditawarkan, faktor pegaruh orang lain, faktor lokasi, dan faktor biaya.

Dalam penelitian ini, responden tidak semuanya nasabah dari bank syariah,
karena penelitian ini hanya bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor yang
mempengaruhi minat generasi milenial JABODETABEK melakukan pemilihan
terhadap perbankan syariah, dimana yang dimaksudkan adalah antara masih
memilih atau tidak menggunakan transaksi di perbankan syariah.

Setelah ketujuh faktor tersebut dianalisis, maka penamaan baru faktor tersebut
adalah Faktor bukti fisik, Faktor kualitas layanan yang ditawarkan, orang,
pengaruh orang lain, keramahan dan kompetensi staff bank, faktor syariah dan
fasiltas yang ditawarkan.

Sedangkan dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Permata, Martinus,


dkk (2018) dengan judul penelitian “Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Perbankan Pada Generasi MillenialJABODETABEK” yaitu faktor
kualitas layanan, faktor keramahan dan kompetensi staff bank, faktor lokasi,
faktor fasilitas, faktor pengaruh orang lain, faktor kemudahan memperoleh
pinjaman, dan biaya.Adapun hasil dari penelitian ini untuk lebih jelasnya
perhatikan tabel4.47 berikut ini:

Tabel 4.45

Nilai Masing-Masing Faktor Mulai Dari Yang Tertinggi


Ke Yang Terendah

No. Indikator Faktor


Loading
1. Adanya Kesediaan karyawan bank
membantu nasabahnya saat ada
0,784
masalah melakukan transaksi di
bank syariah.
2. Investasi/pembiayaan Bank Syariah
hanya untuk bisnis yang halal dan
0,774
baik.
3. Adanya kesabaran yang tinggi dari
pegawai bank syariah saat melayani
0,759
nasabah.
118

4. Terjaminnya keakuratan transaksi 0,741


perbankan syariah.
5. Pelayanan yang ramah dari pegawai 0,737
bank syariah.
6. Lokasi Bank dekat dari 0,721
rumah/kantor.
7. Sikap hormat karyawan bank 0,709
syariah melayani nasabahnya.
8. Bank syariah menyediakan
telephone banking untuk
0,696
mempermudah melakukan transaksi
di bank syariah.
9. Rujukan dari perusahaan atau 0,689
tempat kerja.
10. Lokasi ATM bank syariah mudah 0,662
ditemukan.
11. Lokasi Bank dekat dari 0,66
rumah/kantor.
12. Ketersediaan kartu kredit dan debit 0,650
syariah.
13. Perbankan syariah menyediakan
internet banking untuk
0.636
mempermudah mengakses
informasi dan mempermudah
melakukan transaksi .
14. Teller bank syariah yang ramah. 0,634
15. Customer Service selalu siap 0,605
memenuhi kebutuhan nasabah

Tabel 4.47
Nilai Masing-Masing Faktor Mulai Dari Yang Tertinggi
Ke Yang Terendah (Lanjutan)

No. Nama Faktor Faktor


Loading
16. Bank Syariah menggunakan
prinsip-prinsip syariah islam dalam
0,602
setiap praktek transaksi perbankan.
17. Rekomendasi saudara atau 0,588
keluarga.
18. Bank syariah memiliki produk yang
bervariasi sesuai dengan kebutuhan
0,581
nasabah.
19. Ketersediaan Lahan Parkir. 0,578
20. Kompetensi dan pengetahuan staff 0,575
119

bank syariah sesuai dengan


kemampuannya.
21. Pelayanan bank syariah yang cepat 0,531
dan efisien.
22. Bank Syariah menerapkan sistem
bagi hasil yang lebih adil dan
0,509
menentramkan.
23. Iklan perbankan syariah di media 0,498
massa menarik dan sesuai dengan
kenyataan.
24. Tersedianya sarana pelayanan 0,492
transaksi syariah.
25. Transaksi perbankan pada Bank 0,478
Syariah bebas bunga (Riba).
26. Ketersediaan informasi produk dan 0,448
layanan perbankan syariah yang
jelas dan akurat.
27. Kenyamanan pada jam operasioal 0,447
bank syariah.
28. Reputasi bank syariah baik. 0,404
29. Manager komitmen terhadap 0,375
profesinya.
30. Biaya administrasi di bank syariah
lebih murah dibandingkan dengan
0,368
bank konvensional.
Sumber : Olah Data SPSS

Dari hasil olah data di atas, Penelitian ini menemukan bahwa kualiatas
layanan yang ditawarkan dengan indikator Adanya Kesediaan Karyawan Bank
Membantu Nasabahnya Saat Ada Masalah Melakukan Transaksi di Bank
Syariah/empati (0,784) merupakan faktor pemilihan Bank Syariah terpenting bagi
generasi milenial diJabodetabek di dalam melakukan kegiatan transaksi di bank
syariah.Dimana kita tahu bahwa bahwa generasi milenial merupakan generasi
yang tanggap dan serba cepat (Budiati indah, Yuni Susianto, dkk. 2018).Jadi saat
mereka membutuhkan bantuan atau memiliki masalah saat bertransaksi di bank
syariah, mereka butuh pelayanan dan respon atau solusi yang cepat dari pihak
bank. Sehingga pihak bank diharuskan mampu memahami dan mengerti
keinginan nasabah, karena jika pihak banknya lamban akan membuat nasabah lari
dan pindah menggunakan jasa bank lainnya (Kasmir, 2008).
120

Namun, faktor kualitas layanan tersebut bukanlah satu-satunya faktor


penentu, dimana skor penilaian berbeda tipisdengan faktor penentu kedua, yaitu
faktor syariah dengan indikator Investasi/pembiayaan Bank Syariah Hanya Untuk
Bisnis yang Halal dan Baik.

Meskipun berada pada urutan ke-8, ketersediaan layanan mobile banking


(0,696) jugamenjadi faktor penentu bagi para nasabah generasi milenial dalam
memilih layanan perbankan syariah. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan
dalam situs kontan bahwa generasi milenial memiliki mobilitas yang tinggi dan
kecenderungan kurang penyabar jika dibandingkan dengan generasi
sebelumnya,hal itu disebabkan karena generasi milenial tumbuhpada lingkungan
dengan paparan teknologi sehingga mereka lebih cepat beradaptasidengan
perkembangan teknologi yang ada (Situs Kontan, 2017).

Dalam penelitian ini faktor yang paling rendah nilainya adalah faktor bukti
fisik dengan indikator manager komitmen terhadap profesinya.Sehingga dapat
disimpulkan yang terpenting bagi meraka adalah bagaimana pihak bank mampu
melayani mereka dengan tanggap dan sepat sesuai dengan kebutuhan mereka dan
sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Namun hasil penelitian ini berbeda dengan permata, martinus, dkk (2018)
dimana kriteria terpenting dalam pemilihan perbankan pada generasi milenial
JABODETABEK adalah faktor lokasidengan nilai 6,68 dari hasil olah data SPSS.

Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan


oleh Sadiq et.all dengan judul “Bank Selection Criteria: a Study in Malaysia
(2014)”, bahwa layanan merupakan kriteria terpenting dan paling dominan dalam
pemilihan perbankan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang penilaian analisis


faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan perbankan syariah pada generasi
milenial JABODETABEK, dapat ditarik kesimpulan :

1. Bahwa dengan menggunakan analisis faktor yang dilakukan, maka dapat


diperoleh tujuh faktor yang mempengaruhi pemilihan perbankan syariah pada
generasi milenial JABODETABEK. Faktor-faktor tersebut adalah bukti fisik,
faktor kualitas layanan yang ditawarkan, faktor orang, faktor pengaruh orang
lain, faktor keramahan dan kompetensi staff bank, faktor syariah dan faktor
fasilitas yang ditawarkan.
2. Faktor yang yang paling dominan pengaruhnya terhadap pemilihan perbankan
syariah pada genarasi milenial JABODETABEK adalah faktor kualitas
layanan yang ditawarkan dengan indikator adanya kesediaan karyawan bank
membantu nasabahnya saat ada masalah melakukan transaksi di bank syariah
dengan nilai 0,784, sedangkan faktor yang yang paling kecil pengaruhnya
adalah faktor bukti fisik dengan indikator manager komitmen terhadap
profesinya dengan nilai 0,375.

C. Saran

Dari hasil penelitian dapat diketahui physical evidence (bukti fisik), faktor
kualitas layanan yang ditawarkan, people (orang), pengaruh orang lain,
keramahan dan kompetensi staff bank, faktor syariah dan fasiltas yang ditawarkan
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat generasi milenial
JABODETABEK memilih bank syariah.

Mengingat faktor kualitas layanan yang ditawarkan dengan indikator adanya


kesediaan karyawan bank membantu nasabahnya saat ada masalah melakukan
transaksi di bank syariah merupakan faktor dominan yang dipilih responden, itu
artinya faktor kualiatas layanan memegang peranan penting dalam mempengaruhi
pemilihan perbankan syariah pada generasi millennial

JABODETABEK sehingga bank syariah harus lebih meningkatkan lagi


kualitas pelayanannya untuk memikat minat generasi milenial menggunakan jasa
perbankan syariah.

121
122

Faktor syariah adalah faktor kedua yang dominan menurut hasil data dalam
penelitian ini. Responden setuju bahwa bank syariah harus tetap mempertahankan
bahkan meningkatkan sistem syariah dalam segala kegiatannya, karena yang
membedakan antara bank konvensional dengan bank syariah adalah sistem
syariahnya terutama dalam hal bertransaksi termasuk di dalamnya masalah bunga.

Faktor bukti fisik, bukti fisik merupakan salah faktor yang akan dilihat oleh
generasi milenial sebelum memilih jasa perbankan syariah. Karena generasi
milenial akan melihat apakah sesuai dengan kebutuhan mereka, hal tersebut perlu
diperhatikan lagi oleh perbankan syariah.

Faktor orang, faktor ini termasuk kualitas SDM serta keterampilan nasabah
melayani nasabahnya. Faktor ini sangat mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah
menggunakan jasa bank syariah. Sehingga bank syariah harus lebih meningkatkan
kualitas manajemennya (kualitas SDMnya) untuk mempertahankan nasabahnya
yang sudah menggunakan jasa perbankan syariah.

Faktor pengaruh orang lain, faktor ini juga mempengaruhi pemilihan


perbankan syariah pada generasi milenial JABODETABEK. Bisa dari yang
awalnya dari mulut ke mulut, atau bahkan karna temannya menggunakan jasa
bank syariah, sehingga bank syariah harus tetep memberikan pelayanan supaya
citra bank syariah tetap baik di mata masyarakat.

Faktor keramahan dan kompetensi staff bank, faktor keramahan merupakan


hal yang penting juga dalam melayani nasabah. Karena nasabah akan melihat
sikap dan respon karyawan bank syariah apakan respect kepada mereka atau tidak,
termasuk dalam meminta bantuan, atau hal lainnya. Sehingga bank syariah harus
tetap dan terus meningkatkan kompetensi dan attitude untuk terus memikat minat
para nasabah terutama generasi milenial untuk menggunakan jasa perbankan
syariah.

Selain itu, peneliti juga turut memberikan saran bagi penelitian selanjutnya.
Keterbatasan waktu penelitian menjadikan analisis yang dapat dilakukan hanya
mencapai analisis faktor. Dalam penelitian lanjutan, dapat diteliti secara lebih
lanjut korelasi antar faktor maupun korelasi antara faktor kriteria dengan faktor
demografi responden.

Serta, penelitian dapat mencakup kelompok yang lebih luas seperti


perbandingan antara hasil dari responden generasi milenial (Y) dan generasi X,
ataupun membagi responden berdasarkan karakteristik lain seperti latar belakang
pendidikan, pekerjaan, maupun status perkawinan. Juga dapat diteliti lebih lanjut
mengapa kriteria utama pemilihan bank di Indonesia berbeda dengan negara lain
terutama Malaysia yang menjadi acuan dalam penelitian ini.
123

Daftar Pustaka

Buku :

Antonio, Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Depok:
Gema Insani.

Budiati indah, Yuni Susianto, dkk. 2018. Profil Generasi Millenial Indonesia.
Jakarta : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Effendi, Usman. 2016. Psikologi Konsumen. Jakarta : PT. RajaGravindo Persada.

Hamid, Abdul. 2007. Panduan Penulisan Skripsi, Cetakan 2. Jakarta: FEIS UIN
Press.

Husein, Umar. 2005. Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.

Ismail. 2015. Perbankan Syariah. Jakarta : Prenadamedia Group.

Karim, Adiwarman. 2006. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi Ketiga.
Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.

Kasmir. 2008. Pemasaran Bank. Jakarta : Prenada Media Group.

Mujahidin, Akhmad. 2016. Hukum Perbankan Syariah. Depok: PT.Raja Grafindo


Persada.

Mudrajat, kuncoro. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.

Nurhasanah, Siti. 2016. Praktikum Statistika 2 Untuk Ekonomi dan Bisnis.


Jakarta: Salemba Empat.

Nurhayati, Sri. 2014. Akutansi Syariah di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.


Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2017. Metode
Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Gava Media.

Riadi, Edi. 2015. Stastistika Penelitian. Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Subagyo,


P.Joko. “Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek”, PT Rineka Cipta,
Jakarta, 2004.

Sugiyono, 2010. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta.
124

Santoso, Singgih. 2017. Statistk Multivariat dengan SPSS. Jakarta: Kompas


Gramedia.

Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran.


Yogyakarta : Graha Ilmu.

Setiadi, Nugroho. 2010. Perilaku Konsumen. Jakarta : Prenademedia Group.

Jurnal :

Hidayatullah, Syarif, Abdul Waris, Riezky Chris Devianti, dkk. 2018. “Perilaku
Generasi Milenial Dalam Menggunakan Aplikasi Go-Food”. Vol. 6. No.2.

Inayatillah (2018). “Faktor Determinasi Nasabah Dalam Pemilihan Bank Syariah


Di Aceh Tengah”. Jurnal Ekonomika Indonesia Volume VII Nomor 2 Desembeer
2018 P-ISSN : 2338-4123 E-ISSN 2614-7270.

Mursid, Ali, dan Entot Suhartono. (2014). “Faktor Determinan Nasabah Dalam
Pemilihan Bank Syariah”. Jurnal Dinamika Manejemen. ISSN 2086-0668 (Cetak)
2337-5434 (Online).

Panorama, Maya (2014). “Konsumen Bank Islam di Indonesia: Siapa Mereka?”.


Volume 1. No. 2 Juli – Desember.

Permata, Anindia Indah, Martinus Rosadi, dkk. (2018). Jurnal “Faktor Faktor
Yang Mempengaruhi Pemilihan Bank Pada Generasi Milenial Di Jabodetabek”.

Sadiq Misbah, Saif-Ur-Rehman Khan, dan Muhammad Abdur Rub Khan. (2014),
“Bank Selection Criteria: a Study in Malaysia”, Actual Problem of Economics 7,
No. 157: 429-435.

Saleh, Mohamad Sayuti Md, Mohamad Rahimi Mohamad Rosman, and Nur
Khashima Nani. 2013. “Bank Selection Criteria in a Customers’ Perspective”.
IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM). e-ISSN: 2278-487X.
Volume 7, Issue 6 PP 15-20.

Wirapradnyana, I Gede Adi, Lulup Endah Tripalupi, dan Anjuman Zukhri. 2014.
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menjadi Nasabah Pt
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Buleleng”. Jurusan Pendidikan
Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Vol: 4 No: 1.

Yulianti, Rahmah. 2015. “Pengaruh Minat Masyarakat Aceh terhadap Keputusan


Memilih Produk Perbankan Syariah di Kota Banda Aceh”. Jurnal Dinamika
Akuntansi Dan Bisnis Vol. 2, No. 1, Maret Hlm. 14-28
125

Zuhirsyan, Muhammad dan Nurlinda. 2018. “Pengaruh Religiusitas dan Persepsi


Nasabah terhadap Keputusan Memilih Bank Syariah”. Al-Amwal, Volume 10,
No. 1.

Website :

https://marketeers.com/masa-depan-perbankan-ada-di-digital-banking
https://m.kontan.co.id/news_analisis/perbankan-dan-generasi-millennial-1
https://www.wartaekonomi.co.id/read177479/bank-syariah-beradu-pengaruh.html
https://finansial.bisnis.com/read/20181217/90/870229/bank-syariah-bidik-
nasabah-milenial
https://rumus.co.id/statistik-deskriptif.
126

Lampiran I
KuesionerPenelitian
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :……………………………….
2. TempatTinggal :
a. Jakarta
b. Bogor
c. Depok
d. Tangerang
e. Bekasi
3. JenisKelamin : (L) (P)
4. TahunKelahiran :
a. 1980 - 1985
b. 1986 – 1990
c. 1991 – 1995
d. 1996 - 2000
5. Usia :
a. 19 – 23
b. 24 – 28
c. 29 – 34
6. PendidikanTerakhir
a. SMA
b. S1 / S2 / S3
7. Pekerjaan
a. Pelajar / Mahasiswa
b. KasryawanSwasta
c. PNS / Guru
d. TidakBekerja
B. PetunjukPengisianKuesioner
Berilahtandacentang (√) atautandasilang (X)
padasetiapbutirpertayaandengankriteria :
127

1. STS : SangatTidakSetuju
2. TS : TidakSetuju
3. N : Netral / Ragu-Ragu
4. S : Setuju
5. SS : SangatSetuju

C. Faktor- Faktor
Pernyataan-pernyataan di bawahiniadalahfaktor-faktor yang
mempengaruhipemilihanperbankansyariahpadagenerasi millennial
JABODETABEK.

No. A. FaktorSyariah SS S R TS STS


1. Bank
Syariahmenerapkansistembagiha
sil
yanglebihadildanmenentramkan.
2. Bank
Syariahmenggunakanprinsip-
prinsipsyariahislamdalamsetiapp
raktektransaksiperbankan.
3. TransaksiperbankanpadaBank
Syariahbebasbunga (Riba).
4. Investasi/pembiayaan Bank
Syariahhanyauntukbisnis yang
halal danbaik.

No. B. Keramahan Dan Kompetensi SS S R TS STS


Staff Bank
1. Sikaphormatkaryawan bank
syariahmelayaninasabahnya.
2. Pelayanan yang ramahdaripegawai
bank syariah.
128

3. AdanyaKesediaankaryawan bank
membantunasabahnyasaatadamasala
hmelakukantransaksi di bank
syariah.
4. Adanyakesabaran yang
tinggidaripegawai bank
syariahsaatmelayaninasabah.
5. Kenyamananpada jam operasioal
bank syariah.
6. Manager
komitmenterhadapprofesinya.
7. Iklanperbankansyariah di media
massamenarikdansesuaidengankenya
taan.
8. Ketersediaaninformasiprodukdanlaya
nanperbankansyariah yang
jelasdanakurat.
9. Kompetensidanpengetahuanstaff
banksyariahsesuaidengankemampua
nnya.
10. Teller bank syariah yang ramah.
11. Bank syariahmemilikiproduk yang
bervariasisesuaidengankebutuhannas
abah.
12. Bank syariahmenyediakan telephone
banking
untukmempermudahmelakukantrans
aksi di bank syariah.

No. C. FaktorKualitasLayanan Yang SS S R TS STS


Ditawarkan
1. Pelayananbank syariah yang
129

cepatdanefisien.
2. Customer Service
selalusiapmemenuhikebutuhannasab
ah.
3. Terjaminnyakeakuratantransaksiperb
ankansyariah.
4. Perbankansyariahmenyediakan
internet banking
untukmempermudahmengaksesinfor
masidanmempermudahmelakukantra
nsaksi.
5. Reputasi bank syariahbaik.

No. D. FasilitasYang Ditawarkan SS S R TS STS


1. KetersediaanLahanParkir.
2. Ketersediaankartukreditdan debit
syariah.
3. Tersedianyasaranapelayanantransaks
isyariah.
E. FaktorPengaruh Orang Lain
1. Rekomendasisaudaraataukeluarga.
2. Rekomendasiteman.
3. Rujukandariperusahaanatautempatke
rja.
F. FaktorLokasi
1. LokasiATM
banksyariahmudahditemukan.
2. Lokasi Bank dekatdarirumah/kantor.

No. G. Biaya SS S R TS STS


1. Biayaadministrasi di bank
130

syariahlebihmurahdibandingkandeng
an bank konvensional.
*Tidakharusgenerasimilenial yang menggunakanjasaperbankansyariah
131

Tabel jawaban Responden

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 124
4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 129
3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 109
3 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 114
4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 136
5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 135
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 136
4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 136
5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 133
4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 3 4 5 5 4 4 135
4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 139
5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 132
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 149
5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 137
5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 147
4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 137
5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 140
4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 131
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 141
4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 141
5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 138
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 134
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 97
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 145
4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 3 4 4 127
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 134
5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 127
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 5 5 5 141
5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 135
5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 135
4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 132
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 131
4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 135
5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 147
3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 100
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 2 4 3 3 3 5 3 3 2 2 1 3 3 2 2 2 91
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 128
132

4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 135
5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 136
5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 137
5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 136
4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126
4 3 4 3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 2 5 2 4 4 3 4 4 2 5 112
4 3 4 3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 2 5 2 4 4 3 4 4 2 5 112
5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 3 3 5 3 4 4 4 2 5 5 5 2 4 4 4 123
4 5 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 2 5 4 4 4 4 4 123
4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 136
4 3 5 3 5 5 4 2 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 126
4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 3 5 4 5 3 4 5 2 5 3 5 129
5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 138
5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 131
5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 135
4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 136
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 138
5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 138
5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 131
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 106
4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 134
4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 135
5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 139
4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 3 4 134
5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 127
4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 135
5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 134
4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 130
3 3 3 4 3 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 2 2 5 101
5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 139
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 2 4 2 2 2 5 129
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 122
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
3 4 4 2 4 3 5 3 4 5 5 4 4 4 2 4 4 3 5 3 5 3 4 4 3 3 4 4 5 3 113
4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 2 3 3 5 134
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3 3 126
4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 134
4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 135
4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 122
5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 134
133

4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 118
5 5 4 5 3 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 137
4 5 5 2 5 5 5 4 5 3 3 4 2 5 4 5 3 4 4 5 3 3 4 5 4 3 5 4 5 4 122
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 120
4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 2 2 2 4 100
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 5 4 5 4 4 5 3 1 2 3 3 4 116
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 123
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 125
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 122
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 133
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 127
4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 126
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 145
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 149
4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 131
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 149
5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 140
5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 140
5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 140
5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 138
5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 136
5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 135
5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 135
5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 134
5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 137
5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 3 5 5 4 135
5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 135
5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 138
5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 136
5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 136
5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 135
5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 136
5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 138
5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 137
5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 136
5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 135
5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 139
5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 137
5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 135
5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 137
5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 135
134

5 5 5 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 123
4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 136
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 149
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 148
5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 135
5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 134
5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 136
5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 134
4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 135
5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 136
5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 136
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 141
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 134
5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 141
4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 135
4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 138
4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 138
4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 134
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 125
135

Anti-image Matreices

F2.1 F2.1 F2.1


F1.1 F1.2 F1.3 F1.4 F2.1 F2.2 F2.3 F2.4 F2.5 F2.6 F2.7 F2.8 F2.9 0 1 2 F3.1 F3.2 F3.3 F3.4 F3.5 F4.1 F4.2 F4.3 F5.1 F5.2 F5.3 F6.1 F6.2 F7.1
Anti-image F1.1 0.39 0.03 - -0.079 - 0.06 0.01 - - 0.06 0.02 - - - 0.05 0.07 - - 0.00 - -0.067 - 0.03 0.01 - - 0.03 - - -0.015
Covariance 1 2 0.12 0.07 9 7 0.02 0.03 7 3 0.03 0.01 0.00 5 2 0.10 0.04 2 0.08 0.04 7 4 0.07 0.07 8 0.01 0.04
8 4 4 5 2 8 6 1 8 5 7 3 5 1 1
F1.2 0.03 0.45 - -0.143 0.06 - - - - 0.04 0.02 - 0.01 - 0.08 - - - 0.04 0.01 -0.071 - 0.01 - 0.01 - - - - 0.076
2 5 0.00 8 0.05 0.16 0.08 0.04 9 5 0.03 2 0.05 4 0.00 0.07 0.04 4 0 0.00 3 0.07 2 0.01 0.04 0.07 0.02
3 8 0 6 2 8 5 8 7 8 3 2 1 3 2 4
F1.3 - - 0.45 0.046 0.00 - - 0.07 - - - - - 0.01 0.04 - 0.00 0.07 0.02 - -0.067 0.01 0.05 - - 0.03 - - 0.01 0.082
0.12 0.00 0 8 0.13 0.10 7 0.10 0.02 0.00 0.00 0.11 1 9 0.03 5 1 2 0.08 6 8 0.05 0.03 3 0.06 0.03 5
8 3 0 2 4 8 5 9 0 0 1 4 2 5 1
F1.4 - - 0.04 0.517 0.12 - 0.04 - 0.04 - 0.03 - - - - - - 0.04 - - -0.066 - - 0.03 - 0.02 - 0.04 0.06 -0.048
0.07 0.14 6 7 0.04 1 0.10 0 0.05 4 0.00 0.01 0.06 0.06 0.00 0.00 3 0.07 0.03 0.05 0.01 4 0.01 2 0.02 1 4
9 3 0 0 0 2 5 0 4 5 3 2 0 2 6 6 6
F2.1 - 0.06 0.00 0.127 0.51 - - - 0.01 0.01 0.00 0.10 - - - - - - - - -0.051 - - - 0.01 0.06 - - 0.03 0.024
0.07 8 8 9 0.03 0.05 0.03 1 8 5 1 0.00 0.08 0.02 0.04 0.09 0.03 0.01 0.04 0.11 0.03 0.04 5 3 0.06 0.04 3
4 1 5 4 1 7 4 3 3 8 5 5 2 8 3 7 8
F2.2 0.06 - - -0.040 - 0.49 0.04 0.00 0.01 - 0.05 - 0.10 - - - - - - 0.02 -0.004 0.01 - - 0.00 - 0.13 - - -0.032
9 0.05 0.13 0.03 9 5 3 8 0.03 1 0.05 4 0.06 0.03 0.05 0.05 0.11 0.01 3 1 0.06 0.03 0 0.02 4 0.01 0.00
8 0 1 4 5 4 5 4 7 3 7 8 1 3 1 5
F2.3 0.01 - - 0.041 - 0.04 0.51 0.00 0.04 0.00 - 0.00 0.01 0.03 - 0.04 0.02 - - 0.00 0.059 - - 0.08 0.07 0.03 0.00 0.06 0.01 -0.145
7 0.16 0.10 0.05 5 7 1 1 7 0.07 6 6 5 0.05 8 7 0.01 0.19 4 0.02 0.07 1 9 5 4 9 6
0 2 5 9 6 9 1 6 3
F2.4 - - 0.07 -0.100 - 0.00 0.00 0.55 - - 0.02 - - 0.02 0.00 0.03 0.02 0.01 0.03 - -0.041 - 0.07 - - 0.05 - 0.10 - 0.016
0.02 0.08 7 0.03 3 1 3 0.07 0.06 9 0.05 0.11 3 2 0 0 6 5 0.11 0.03 1 0.02 0.02 3 0.00 6 0.09
4 6 4 6 2 5 2 5 6 3 5 5 6
F2.5 - - - 0.040 0.01 0.01 0.04 - 0.49 0.00 - - 0.06 - - 0.02 0.01 - - 0.02 -0.007 0.03 - 0.03 0.04 - - 0.00 0.02 -0.142
0.03 0.04 0.10 1 8 1 0.07 4 6 0.03 0.01 8 0.05 0.05 5 4 0.07 0.11 5 2 0.05 4 8 0.01 0.03 0 5
5 2 4 6 0 0 8 3 8 7 4 9 2
F2.6 0.06 0.04 - -0.050 0.01 - 0.00 - 0.00 0.48 - - 0.00 - 0.08 0.04 - - - - -0.007 - - - 0.00 0.00 - - - 0.001
7 9 0.02 8 0.03 7 0.06 6 7 0.09 0.03 1 0.05 4 4 0.09 0.08 0.06 0.07 0.01 0.00 0.03 1 5 0.00 0.03 0.04
8 4 2 0 1 1 4 9 2 2 2 5 9 5 3 9
F2.7 0.02 0.02 - 0.034 0.00 0.05 - 0.02 - - 0.38 - - - - - - 0.02 0.03 0.03 -0.123 0.03 0.06 - - - 0.02 - - 0.004
3 5 0.00 5 1 0.07 9 0.03 0.09 2 0.03 0.06 0.05 0.01 0.05 0.09 3 9 1 2 4 0.03 0.09 0.01 5 0.06 0.04
5 9 0 0 6 4 6 9 2 6 9 3 2 8 6
F2.8 - - - -0.002 0.10 - 0.00 - - - - 0.49 - 0.03 - - - - 0.01 0.01 0.058 - - - 0.03 - - - 0.00 -0.034
0.03 0.03 0.00 1 0.05 6 0.05 0.01 0.03 0.03 8 0.03 6 0.00 0.10 0.00 0.03 5 4 0.03 0.08 0.03 5 0.01 0.00 0.07 7
2 8 9 5 5 0 1 6 0 9 3 9 7 1 8 7 0 2 6
F2.9 - 0.01 - -0.015 - 0.10 0.01 - 0.06 0.00 - - 0.46 - - - - - - 0.12 0.038 0.00 - 0.05 0.03 - 0.03 0.00 0.01 -0.071
0.01 2 0.11 0.00 4 6 0.11 8 1 0.06 0.03 8 0.01 0.06 0.04 0.09 0.06 0.08 6 2 0.04 5 0 0.06 0 5 3
8 0 1 2 4 0 9 2 7 0 7 5 6 9
F2.1 - - 0.01 -0.060 - - 0.03 0.02 - - - 0.03 - 0.54 0.03 - 0.06 - - - 0.098 - - - - - 0.08 - 0.04 0.045
0 0.00 0.05 1 0.08 0.06 5 3 0.05 0.05 0.05 6 0.01 4 5 0.06 9 0.09 0.02 0.09 0.01 0.00 0.09 0.01 0.00 1 0.00 5
6 5 7 4 8 1 6 9 9 4 6 3 8 5 9 5 8 2
F2.1 0.05 0.08 0.04 -0.064 - - - 0.00 - 0.08 - - - 0.03 0.42 0.06 - - 0.02 - -0.043 - 0.04 - - - - - 0.01 0.033
1 5 4 9 0.02 0.03 0.05 2 0.05 4 0.01 0.00 0.06 5 0 5 0.00 0.15 7 0.12 0.09 1 0.06 0.01 0.09 0.03 0.06 0
4 5 6 3 9 9 2 5 3 8 5 5 5 5 0 6
F2.1 0.07 - - -0.005 - - 0.04 0.03 0.02 0.04 - - - - 0.06 0.54 0.04 - - - -0.032 - - 0.12 0.03 - - 0.08 - -0.056
2 2 0.00 0.03 0.04 0.05 8 0 5 4 0.05 0.10 0.04 0.06 5 8 0 0.02 0.01 0.14 0.07 0.03 0 5 0.05 0.13 4 0.03
8 0 3 4 2 3 7 9 1 9 4 9 8 6 5 1
F3.1 - - 0.00 -0.003 - - 0.02 0.02 0.01 - - - - 0.06 - 0.04 0.50 0.04 - 0.01 0.104 - - 0.02 - 0.05 - 0.03 0.04 -0.015
0.10 0.07 5 0.09 0.05 7 0 4 0.09 0.09 0.00 0.09 9 0.00 0 2 4 0.04 0 0.06 0.02 4 0.00 4 0.06 4 5
1 7 3 7 4 6 9 0 5 0 7 9 7 5
F3.2 - - 0.07 0.043 - - - 0.01 - - 0.02 - - - - - 0.04 0.43 0.07 0.03 -0.030 0.03 0.00 0.06 - 0.01 0.02 0.06 - -0.002
0.04 0.04 1 0.03 0.11 0.01 6 0.07 0.08 3 0.03 0.06 0.09 0.15 0.02 4 4 6 7 7 8 0 0.06 7 2 5 0.04
8 8 8 3 9 8 9 7 7 4 3 1 0 4
136

F3.3 0.00 0.04 0.02 -0.072 - - - 0.03 - - 0.03 0.01 - - 0.02 - - 0.07 0.47 0.01 -0.108 0.01 0.01 - - - 0.04 - - 0.019
2 4 2 0.01 0.01 0.19 5 0.11 0.06 9 5 0.08 0.02 7 0.01 0.04 6 0 9 5 4 0.03 0.00 0.02 5 0.03 0.03
5 7 1 7 2 5 6 9 0 1 9 3 1 3
F3.4 - 0.01 - -0.030 - 0.02 0.00 - 0.02 - 0.03 0.01 0.12 - - - 0.01 0.03 0.01 0.48 0.100 0.04 - - 0.07 - - - 0.05 -0.068
0.08 0 0.08 0.04 3 4 0.11 5 0.07 1 4 6 0.09 0.12 0.14 0 7 9 5 8 0.07 0.01 5 0.01 0.01 0.02 1
5 1 5 5 2 3 8 4 3 7 6 0 7
F3.5 - - - -0.066 - - 0.05 - - - - 0.05 0.03 0.09 - - 0.10 - - 0.10 0.430 - - - 0.05 - 0.04 0.02 0.00 0.039
0.06 0.07 0.06 0.05 0.00 9 0.04 0.00 0.00 0.12 8 8 8 0.04 0.03 4 0.03 0.10 0 0.00 0.11 0.05 0 0.02 5 8 7
7 1 7 1 4 1 7 7 3 3 2 0 8 9 8 5 9
F4.1 - - 0.01 -0.052 - 0.01 - - 0.03 - 0.03 - 0.00 - - - - 0.03 0.01 0.04 -0.009 0.46 0.08 - 0.01 - 0.05 - - -0.064
0.04 0.00 6 0.11 1 0.02 0.03 2 0.01 2 0.03 2 0.01 0.09 0.07 0.06 7 5 8 7 9 0.06 2 0.05 4 0.06 0.04
7 3 2 6 6 2 1 8 5 9 7 6 0 9 7
F4.2 0.03 0.01 0.05 -0.016 - - - 0.07 - - 0.06 - - - 0.04 - - 0.00 0.01 - -0.118 0.08 0.42 - - - - - - 0.019
7 3 8 0.03 0.06 0.07 1 0.05 0.00 4 0.08 0.04 0.00 1 0.03 0.02 8 4 0.07 9 6 0.02 0.05 0.00 0.02 0.05 0.13
8 8 3 4 5 8 6 5 8 9 3 8 7 3 1 9 2
F4.3 0.01 - - 0.034 - - 0.08 - 0.03 - - - 0.05 - - 0.12 0.02 0.06 - - -0.055 - - 0.53 0.07 0.02 - 0.02 - -0.116
4 0.07 0.05 0.04 0.03 1 0.02 4 0.03 0.03 0.03 5 0.09 0.06 0 4 0 0.03 0.01 0.06 0.02 9 2 9 0.07 0 0.05
2 4 3 1 3 9 9 7 9 5 1 7 6 8 9 0
F5.1 - 0.01 - -0.016 0.01 0.00 0.07 - 0.04 0.00 - 0.03 0.03 - - 0.03 - - - 0.07 0.050 0.01 - 0.07 0.42 - - - - -0.053
0.07 2 0.03 5 0 9 0.02 8 1 0.09 5 0 0.01 0.01 5 0.00 0.06 0.00 5 2 0.05 2 6 0.11 0.11 0.09 0.00
3 2 5 3 5 5 7 0 9 7 1 6 6 2
F5.2 - - 0.03 0.022 0.06 - 0.03 0.05 - 0.00 - - - - - - 0.05 0.01 - - -0.029 - - 0.02 - 0.50 - 0.04 - -0.015
0.07 0.01 3 3 0.02 5 3 0.01 5 0.01 0.01 0.06 0.00 0.09 0.05 4 7 0.02 0.01 0.05 0.00 9 0.11 7 0.02 1 0.06
5 1 3 9 2 0 9 8 5 6 3 6 0 3 1 2 3
F5.3 0.03 - - -0.026 - 0.13 0.00 - - - 0.02 - 0.03 0.08 - - - 0.02 0.04 - 0.045 0.05 - - - - 0.52 - - 0.021
8 0.04 0.06 0.06 4 4 0.00 0.03 0.00 5 0.00 0 1 0.03 0.13 0.06 2 5 0.01 4 0.02 0.07 0.11 0.02 7 0.03 0.09
3 5 7 5 2 5 2 0 5 5 0 1 9 6 2 7 5
F6.1 - - - 0.041 - - 0.06 0.10 0.00 - - - 0.00 - - 0.08 0.03 0.06 - - 0.028 - - 0.02 - 0.04 - 0.40 - -0.052
0.01 0.07 0.03 0.04 0.01 9 6 0 0.03 0.06 0.07 5 0.00 0.06 4 4 5 0.03 0.02 0.06 0.05 0 0.09 1 0.03 9 0.05
1 2 1 8 1 3 8 6 2 6 1 7 9 9 6 7 1
F6.2 - - 0.01 0.064 0.03 - 0.01 - 0.02 - - 0.00 0.01 0.04 0.01 - 0.04 - - 0.05 0.007 - - - - - - - 0.40 0.024
0.04 0.02 5 3 0.00 6 0.09 5 0.04 0.04 7 3 5 0 0.03 5 0.04 0.03 1 0.04 0.13 0.05 0.00 0.06 0.09 0.05 2
1 4 5 6 9 6 1 4 3 7 2 0 2 3 5 1
F7.1 - 0.07 0.08 -0.048 0.02 - - 0.01 - 0.00 0.00 - - 0.04 0.03 - - - 0.01 - 0.039 - 0.01 - - - 0.02 - 0.02 0.538
0.01 6 2 4 0.03 0.14 6 0.14 1 4 0.03 0.07 5 3 0.05 0.01 0.00 9 0.06 0.06 9 0.11 0.05 0.01 1 0.05 4
5 2 5 2 4 1 6 5 2 8 4 6 3 5 2
Anti-image F1.1 ,891 0.07 - -0.176 - 0.15 0.03 - - 0.15 0.06 - - - 0.13 0.15 - - 0.00 - -0.163 - 0.08 0.03 - - 0.08 - - -0.033
a
Correlation 7 0.30 0.16 7 7 0.05 0.07 3 0 0.07 0.04 0.01 5 5 0.22 0.11 4 0.19 0.11 9 0 0.17 0.16 3 0.02 0.10
4 4 1 9 4 2 2 9 7 5 1 9 9 7 3
F1.2 0.07 ,858 - -0.295 0.14 - - - - 0.10 0.06 - 0.02 - 0.19 - - - 0.09 0.02 -0.160 - 0.02 - 0.02 - - - - 0.153
a
7 0.00 0 0.12 0.33 0.17 0.08 4 0 0.07 6 0.11 3 0.01 0.16 0.10 6 1 0.00 9 0.14 8 0.02 0.08 0.16 0.05
6 1 0 2 9 9 1 5 1 8 6 5 3 8 7 6
F1.3 - - ,860 0.096 0.01 - - 0.15 - - - - - 0.02 0.11 - 0.01 0.16 0.04 - -0.151 0.03 0.13 - - 0.07 - - 0.03 0.167
a
0.30 0.00 7 0.27 0.21 5 0.21 0.05 0.01 0.01 0.23 2 3 0.06 1 0 7 0.17 5 3 0.10 0.07 0 0.13 0.07 5
4 6 4 1 9 9 2 8 9 1 3 9 2 3 3
F1.4 - - 0.09 ,846a 0.24 - 0.07 - 0.08 - 0.07 - - - - - - 0.09 - - -0.141 - - 0.06 - 0.04 - 0.08 0.14 -0.092
0.17 0.29 6 5 0.07 9 0.18 0 0.10 8 0.00 0.03 0.11 0.13 0.00 0.00 1 0.14 0.05 0.10 0.03 5 0.03 3 0.05 9 0
6 5 8 7 0 4 0 4 8 9 5 7 9 5 4 5 0
F2.1 - 0.14 0.01 0.245 ,868 - - - 0.02 0.03 0.01 0.19 - - - - - - - - -0.108 - - - 0.03 0.12 - - 0.07 0.045
a
0.16 0 7 0.06 0.10 0.06 1 5 1 8 0.00 0.16 0.05 0.08 0.18 0.08 0.02 0.09 0.22 0.08 0.08 3 3 0.12 0.10 3
4 1 7 3 1 4 2 0 3 0 9 0 6 2 1 8 3
F2.2 0.15 - - -0.078 - ,859 0.08 0.00 0.03 - 0.11 - 0.21 - - - - - - 0.04 -0.008 0.02 - - 0.00 - 0.26 - - -0.062
a
7 0.12 0.27 0.06 9 6 6 0.06 6 0.11 5 0.12 0.07 0.10 0.11 0.24 0.03 8 2 0.14 0.06 0 0.04 2 0.02 0.01
1 4 1 9 1 3 6 3 4 3 6 8 1 5 3 0
F2.3 0.03 - - 0.079 - 0.08 ,761 0.00 0.08 0.01 - 0.01 0.03 0.06 - 0.09 0.05 - - 0.00 0.125 - - 0.15 0.16 0.06 0.00 0.15 0.03 -0.274
a
7 0.33 0.21 0.10 9 2 1 4 0.17 1 2 6 0.12 1 2 0.04 0.38 8 0.05 0.15 3 9 9 8 0 5
0 1 7 8 0 1 6 4 5
F2.4 - - 0.15 -0.187 - 0.00 0.00 ,846 - - 0.06 - - 0.04 0.00 0.05 0.03 0.03 0.06 - -0.084 - 0.14 - - 0.10 - 0.22 - 0.029
a
0.05 0.17 5 0.06 6 2 0.14 0.12 2 0.10 0.22 3 4 4 9 3 9 0.22 0.07 6 0.04 0.05 1 0.01 3 0.20
1 2 3 6 0 4 0 2 0 1 2 0 2
F2.5 - - - 0.080 0.02 0.03 0.08 - ,912 0.01 - - 0.14 - - 0.04 0.02 - - 0.05 -0.015 0.06 - 0.06 0.10 - - 0.00 0.05 -0.276
a
0.07 0.08 0.21 1 6 1 0.14 3 0.06 0.02 1 0.11 0.11 7 8 0.16 0.24 0 6 0.11 7 5 0.03 0.06 0 5
9 9 9 6 8 1 3 6 8 4 8 9 3
F2.6 0.15 0.10 - -0.100 0.03 - 0.01 - 0.01 ,926 - - 0.00 - 0.18 0.08 - - - - -0.016 - - - 0.00 0.00 - - - 0.002
a
3 4 0.05 5 0.06 4 0.12 3 0.20 0.06 1 0.10 6 5 0.19 0.19 0.13 0.14 0.02 0.01 0.07 3 9 0.01 0.07 0.11
9 9 0 9 3 0 1 4 0 8 5 2 6 1 3 1
137

F2.7 0.06 0.06 - 0.078 0.01 0.11 - 0.06 - - ,903 - - - - - - 0.05 0.09 0.07 -0.303 0.07 0.15 - - - 0.05 - - 0.009
a
0 0 0.01 1 6 0.17 2 0.06 0.20 0.08 0.15 0.12 0.04 0.11 0.22 8 1 3 6 9 0.08 0.23 0.02 6 0.17 0.11
2 8 8 9 3 2 2 7 3 0 6 0 7 3 7
F2.8 - - - -0.004 0.19 - 0.01 - - - - ,941 - 0.06 - - - - 0.03 0.02 0.125 - - - 0.07 - - - 0.01 -0.066
a
0.07 0.07 0.01 8 0.11 1 0.10 0.02 0.06 0.08 0.06 8 0.01 0.19 0.01 0.07 0 8 0.06 0.19 0.07 5 0.02 0.00 0.16 7
4 9 8 1 4 1 3 3 3 9 6 8 9 4 0 1 0 5 7
F2.9 - 0.02 - -0.030 - 0.21 0.03 - 0.14 0.00 - - ,875 - - - - - - 0.26 0.084 0.00 - 0.11 0.06 - 0.06 0.01 0.03 -0.142
a
0.04 6 0.23 0.00 5 2 0.22 1 1 0.15 0.06 0.03 0.14 0.09 0.18 0.14 0.18 4 3 0.10 0 6 0.14 0 2 0
2 9 1 0 2 3 7 0 3 6 8 1 3 2
F2.1 - - 0.02 -0.114 - - 0.06 0.04 - - - 0.06 - ,869 0.07 - 0.13 - - - 0.202 - - - - - 0.15 - 0.09 0.083
a
0 0.01 0.11 2 0.16 0.12 6 3 0.11 0.10 0.12 8 0.03 3 0.12 3 0.19 0.05 0.18 0.03 0.01 0.18 0.03 0.01 1 0.00 7
2 1 4 3 3 0 2 7 6 4 1 1 6 0 2 1 6 5
F2.1 0.13 0.19 0.11 -0.138 - - - 0.00 - 0.18 - - - 0.07 ,855 0.13 - - 0.06 - -0.102 - 0.09 - - - - - 0.02 0.070
a
1 5 3 3 0.05 0.07 0.12 4 0.11 6 0.04 0.01 0.14 3 6 0.01 0.35 1 0.28 0.21 7 0.13 0.03 0.20 0.06 0.16 3
2 6 0 6 7 9 0 1 9 3 3 6 5 5 3 0
F2.1 0.15 - - -0.009 - - 0.09 0.05 0.04 0.08 - - - - 0.13 ,827 0.07 - - - -0.065 - - 0.22 0.07 - - 0.17 - -0.103
a
2 5 0.01 0.06 0.08 0.10 1 4 7 5 0.11 0.19 0.09 0.12 6 7 0.04 0.03 0.27 0.15 0.07 1 3 0.10 0.25 7 0.06
5 1 0 3 3 6 3 6 2 8 9 7 9 6 1 6
F3.1 - - 0.01 -0.005 - - 0.05 0.03 0.02 - - - - 0.13 - 0.07 ,878 0.09 - 0.01 0.223 - - 0.04 - 0.10 - 0.07 0.10 -0.028
a
0.22 0.16 1 0.18 0.11 2 9 8 0.19 0.22 0.01 0.18 3 0.01 7 4 0.08 9 0.13 0.06 6 0.01 7 0.12 5 0
9 1 3 4 1 0 8 6 1 2 8 4 4 7
F3.2 - - 0.16 0.091 - - - 0.03 - - 0.05 - - - - - 0.09 ,857 0.16 0.08 -0.069 0.08 0.01 0.12 - 0.03 0.04 0.15 - -0.005
a
0.11 0.10 0 0.08 0.24 0.04 3 0.16 0.19 8 0.07 0.14 0.19 0.35 0.04 4 9 0 2 8 5 0.13 6 6 4 0.10
7 8 0 3 1 8 4 9 8 4 9 2 9 4
F3.3 0.00 0.09 0.04 -0.147 - - - 0.06 - - 0.09 0.03 - - 0.06 - - 0.16 ,874 0.04 -0.241 0.03 0.03 - - - 0.09 - - 0.039
a
4 6 7 0.02 0.03 0.38 9 0.24 0.13 1 0 0.18 0.05 1 0.03 0.08 9 0 2 2 0.06 0.02 0.04 1 0.07 0.07
9 6 6 4 0 1 1 8 2 2 0 7 1 6
F3.4 - 0.02 - -0.059 - 0.04 0.00 - 0.05 - 0.07 0.02 0.26 - - - 0.01 0.08 0.04 ,769a 0.219 0.10 - - 0.16 - - - 0.11 -0.133
0.19 1 0.17 0.09 8 8 0.22 0 0.14 3 8 4 0.18 0.28 0.27 9 0 0 2 0.16 0.03 5 0.03 0.01 0.06 5
5 3 0 2 8 1 3 9 2 4 3 9 1
F3.5 - - - -0.141 - - 0.12 - - - - 0.12 0.08 0.20 - - 0.22 - - 0.21 ,841a - - - 0.11 - 0.09 0.06 0.01 0.081
0.16 0.16 0.15 0.10 0.00 5 0.08 0.01 0.01 0.30 5 4 2 0.10 0.06 3 0.06 0.24 9 0.02 0.27 0.11 7 0.06 4 7 8
3 0 1 8 8 4 5 6 3 2 5 9 1 0 6 5 2
F4.1 - - 0.03 -0.105 - 0.02 - - 0.06 - 0.07 - 0.00 - - - - 0.08 0.03 0.10 -0.020 ,914 0.20 - 0.02 - 0.11 - - -0.127
a
0.11 0.00 5 0.22 2 0.05 0.07 6 0.02 6 0.06 3 0.03 0.21 0.15 0.13 2 2 2 0 0.13 8 0.10 0 0.15 0.10
1 6 6 4 0 5 4 6 3 7 8 1 2 7 9
F4.2 0.08 0.02 0.13 -0.034 - - - 0.14 - - 0.15 - - - 0.09 - - 0.01 0.03 - -0.276 0.20 ,881 - - - - - - 0.041
a
9 9 3 0.08 0.14 0.15 6 0.11 0.01 9 0.19 0.10 0.01 7 0.07 0.06 8 2 0.16 0 0.05 0.13 0.00 0.04 0.14 0.31
2 8 5 8 2 0 3 0 9 4 2 8 4 7 4 2 9
F4.3 0.03 - - 0.065 - - 0.15 - 0.06 - - - 0.11 - - 0.22 0.04 0.12 - - -0.115 - - ,885 0.15 0.05 - 0.04 - -0.215
a
0 0.14 0.10 0.08 0.06 3 0.04 7 0.07 0.08 0.07 0 0.18 0.13 1 6 5 0.06 0.03 0.13 0.05 1 6 0.14 4 0.10
5 9 1 1 1 6 6 1 2 6 2 4 1 8 8 8
F5.1 - 0.02 - -0.035 0.03 0.00 0.16 - 0.10 0.00 - 0.07 0.06 - - 0.07 - - - 0.16 0.117 0.02 - 0.15 ,872 - - - - -0.111
a
0.17 8 0.07 3 0 9 0.05 5 3 0.23 5 6 0.03 0.03 3 0.01 0.13 0.02 5 8 0.13 1 0.24 0.24 0.23 0.00
9 2 2 0 1 5 4 9 0 4 0 4 0 5
F5.2 - - 0.07 0.043 0.12 - 0.06 0.10 - 0.00 - - - - - - 0.10 0.03 - - -0.062 - - 0.05 - ,923 - 0.09 - -0.028
a
0.16 0.02 0 3 0.04 9 1 0.03 9 0.02 0.02 0.14 0.01 0.20 0.10 7 6 0.04 0.03 0.10 0.00 6 0.24 0.04 1 0.13
9 3 5 9 7 0 2 6 5 6 7 3 2 7 0 3 9
F5.3 0.08 - - -0.050 - 0.26 0.00 - - - 0.05 - 0.06 0.15 - - - 0.04 0.09 - 0.094 0.11 - - - - ,838 - - 0.040
a
3 0.08 0.13 0.12 2 8 0.01 0.06 0.01 6 0.00 0 1 0.06 0.25 0.12 6 1 0.01 0 0.04 0.14 0.24 0.04 0.07 0.20
8 3 8 0 3 1 5 3 1 7 9 4 8 4 3 9 6
F6.1 - - - 0.089 - - 0.15 0.22 0.00 - - - 0.01 - - 0.17 0.07 0.15 - - 0.067 - - 0.04 - 0.09 - ,898 - -0.112
a
0.02 0.16 0.07 0.10 0.02 0 3 0 0.07 0.17 0.16 2 0.00 0.16 7 5 4 0.07 0.06 0.15 0.14 4 0.23 1 0.07 0.12
7 7 3 3 3 3 3 7 5 0 1 1 7 2 0 9 6
F6.2 - - 0.03 0.140 0.07 - 0.03 - 0.05 - - 0.01 0.03 0.09 0.02 - 0.10 - - 0.11 0.018 - - - - - - - ,917 0.052
a
0.10 0.05 5 3 0.01 5 0.20 5 0.11 0.11 7 0 7 3 0.06 0 0.10 0.07 5 0.10 0.31 0.10 0.00 0.13 0.20 0.12
3 6 0 2 1 7 6 4 6 9 9 8 5 9 6 6
F7.1 - 0.15 0.16 -0.092 0.04 - - 0.02 - 0.00 0.00 - - 0.08 0.07 - - - 0.03 - 0.081 - 0.04 - - - 0.04 - 0.05 ,887a
0.03 3 7 5 0.06 0.27 9 0.27 2 9 0.06 0.14 3 0 0.10 0.02 0.00 9 0.13 0.12 1 0.21 0.11 0.02 0 0.11 2
3 2 4 6 6 2 3 8 5 3 7 5 1 8 2

Anda mungkin juga menyukai