Anda di halaman 1dari 134

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN MUTU E-BANKING

TERHADAP MINAT BERTRANSAKSI SECARA ONLINE DAN


DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN NASABAH DALAM
BERTRANSAKSI SECARA ONLINE
(Studi Pada Nasabah Bank Negara Indonesia Syariah di DKI
Jakarta)

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
FIQI SYAFAATI
NIM: 11150850000052

PRODI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/ 2020 M
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGARUH KEPERCAYAAN DAN MUTU E-BANKING TERHADAP
MINAT BERTRANSAKSI SECARA ONLINE DAN DAMPAKNYA PADA
KEPUTUSAN NASABAH DALAM BERTRANSAKSI SECARA ONLINE
(Studi Pada Nasabah BNI Syariah di DKI Jakarta)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh
FIQI SYAFAATI
NIM: 11150850000052

Di Bawah Bimbingan
Pembimbing,

Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H


NIP. 197501012005011008

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini hari, tanggal bulan tahun telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i:
1. Nama : Fiqi Syafaati
2. NIM : 11150850000052
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi : Pengaruh Kepercayaan dan Mutu E-Banking Terhadap
Minat Bertransaksi Secara Online dan Dampaknya Pada
Keputusan Nasabah Dalam Bertransaksi Secara Online
(Studi Pada Nasabah BNI Syariah di DKI Jakarta)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa/I
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Januari 2020

iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Rabu 10 April 2019 telah dilakukan uji komprehensif atas mahasiswa:
Nama : Fiqi Syafaati
No. Induk Mahasiswa : 11150850000052
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Kepercayaan dan Mutu E-Banking Terhadap
Minat Bertransaksi Secara Online dan Dampaknya Pada
Keputusan Nasabah Dalam Bertransaksi Secara Online
(Studi Pada Nasabah BNI Syariah di DKI Jakarta)

Setelah mencerrmati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan


yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 April 2019

1. Aini Masruroh, SEI., MM


NIDN. 2020088005 (………………..………………)
Penguji I

2. Endah Meiria, S.E., M.Si.


NIDN. 0205068502 (………………..………………)
Penguji II

iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fiqi Syafaati

NIM : 11150850000052

Jurusan : Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan


mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya.
4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bahwa saya melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk
dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 15 Oktober 2019

Yang menyatakan,

Fiqi Syafaati

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Fiqi Syafaati


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 03 April 1997
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Tinggi/Berat : 154 cm/ 40 Kg
Agama : Islam
Alamat : Randusari RT 02/02 Kecamatan Pagerbarang
Kabupaten Tegal
No. HP : 082322152949
E-mail : fsyafaati@gmail.com

Pendidikan Formal

2003-2009 : MI Salafiyah Randusari


2009-2012 : SMP Negeri 1 Pagerbarang
2012-2015 : SMK Negeri 1 Slawi
2015-2020 : Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta

Pengalaman Organisasi

1. Anggota Departemen Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)


Perbankan Syariah Periode 2016.
2. Wakil bendahara umum IMT Ciputat 2016
3. Sekretaris Koordinator Peningkatan Prestasi DEMA FEB 2017
4. Sekretaris Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Komisariat Fakultas dan Ekonomi dan Bisnis Masa Khidmat 2018-2019.

vi
Latar Belakang Keluarga

Ayah : Bajuri
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 15 Desember 1955
Ibu : Sugiarti
Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 15 Agustus 1955
Kakak Pertama : Dedi Heryanto
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 05 Februari 1984
Kakak Kedua : Imam Juharto
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 02 September 1988
Kakak Ketiga : Rudi Wiharso
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 04 Mei 1992
Alamat : Randusari RT 02/03 Kecamatan Pagerbarang
Kabupaten Tegal
Anak ke dari : 4 dari 4 bersaudara

vii
PENGARUH KEPERCAYAAN DAN MUTU E-BANKING TERHADAP
MINAT BERTRANSAKSI SECARA ONLINE DAN DAMPAKNYA PADA
KEPUTUSAN NASABAH DALAM BERTRANSAKSI SECARA ONLINE

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of trust and quality of e-banking on
online transaction interests that have an impact on customer decisions in online
transactions. This study uses 100 samples of respondents who have used
electronic banking facilities and have used them for online transactions for at
least the last 6 months. Measurement of variables using a Likert scale technique
with a scale from 1 to 5 Testing the hypothesis in this study using path analysis.
As for data processing using the SPSS 25.0 program. The results of this study
indicate that trust directly influences interests and decisions in online
transactions. The quality of e-banking has a direct effect on interests and
decisions in online transactions. The trust and quality of e-banking also indirectly
influences decisions through interest.

Keywords: trust, e-banking quality, interest in online transactions, and decisions.

viii
PENGARUH KEPERCAYAAN DAN MUTU E-BANKING TERHADAP
MINAT BERTRANSAKSI SECARA ONLINE DAN DAMPAKNYA PADA
KEPUTUSAN NASABAH DALAM BERTRANSAKSI SECARA ONLINE

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepercayaan dan mutu e-


banking terhadap minat bertransaksi secara online yang berdampak pada
keputusan nasabah dalam bertransaksi secara online. Penelitian ini menggunakan
100 sampel responden yang pernah menggunakan fasilitas electronic banking dan
pernah menggunakannya untuk betransaksi secara online minimal selama kurang
lebih 6 bulan terakhir. Pengukuran variabel menggunakan teknik skala Likert
dengan skala dari 1 sampai 5 Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan analisis jalur. Sedangkan untuk olah data dengan menggunakan
program SPSS 25.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan
berpengaruh secara langsung terhadap minat dan keputusan dalam bertrasaksi
secara online. Mutu e-banking berpengaruh secara langsung terhadap minat dan
keputusan dalam bertrasaksi secara online. Kepercayaan dan mutu e-banking pun
berpengaruh secara tidak langsung terhadap keputusan melalui minat.

Kata kunci: kepercayaan, mutu e-banking, minat bertransaksi secara online,


dan keputusan.

ix
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas semua
nikmat yang Allah berikan kepada penulis, serta berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian ini berjudul
“Pengaruh Kepercayaan dan Mutu e-banking terhadap Minat Bertransaksi secara
Online dan Dampaknya pada Keputusan Nasabah dalam Bertransaksi secara
Online. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan
menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari doa, bimbingan, bantuan,
dukungan, motivasi, dan tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari pihak lain
baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat kepada penulis.


2. Kepada keluarga tercinta. Bapak Bajuri, Kakak-kakak penulis, Dedi
Heryanto, Imam Juharto, dan Rudi Wiharso yang senantiasa memberikan
dukungan, doa, dan motivasi.
3. Kepada dosen pembimbing skripsi Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,
M.H. yang senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing penulis
selama penyusunan skripsi dan memberikan ilmu yang sangat berharga.
Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan dan melindungi beliau.
4. Kepada kepala jurusan Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A. dan
sekretaris jurusan Bu Yuke Rahmawati, M.A. yang telah membantu penulis
dalam menyusun skripsi.
5. Kepada dosen pembimbing akademik Ibu Santi Yustini, S.E, M.Ak. yang
telah membantu penulis selama perkuliahan dan senantiasa memberikan
motivasi di setiap semester.
6. Kepada dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
ilmunya yang sangat berharga selama perkuliahan.

x
7. Kepada staf-staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang telah membantu dan
melayani dalam perkuliahan, sehingga penulis nyaman dalam berkuliahan.
8. Kepada sahabat-sahabat Anggota dan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang selalu memberikan semangat
dalam penyelesaian skripsi ini, semoga keberkahan kalian selalu diberi
kesuksesan.
9. Teman-teman anggota “WACANA CLUB” Rahmad Hasibuan, Laeli Naelul
Muna, Anissa Abda, Baandaalr Lizein, Miftah Rohmani, Idham Halid,
Karinda Mutia Fahmi, Ayu Utari Ningsih, M. Irsyad As-Shidqi, Fitria Annisa
A.R, Mahatir Ilham Muhammad, Alysha Primadani Putri, Sulaiman Zain,
Afif Aulia Novirman, Adrian, M. Ilsyar Ridwan, Sandi Darus Salam, M.
Nurulloh, Yuziqra Irsyad, terimakasih atas canda dan tawa yang selalu
mengisi hari-hari penulis.
10. Kepada keluarga PMII Perbankan Syariah, yang selalu memberikan
dukungan secara langsung maupun tidak angsung kepada penulis.
11. Kepada keluarga IMT Ciputat yang telah memberi motivasi kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi.
12. Kepada seluruh sahabat-sahabat PMII KOMFEIS yang telah menemani
penulis selama perkuliahan, dan selalu mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
13. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah angkatan
2015, yang telah menemani penulis selama perkuliahan.
14. Adik-adik jurusan Perbankan Syariah dan juga adik-adik jurusan lain yang
tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah mendoakan dan selalu
mensupport penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Semoga kalian
bisa segera menyelesaikan perkuliahan secepatnya.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak kekurangan


karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki oleh penulis,
untuk itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan, dan kritik
membangun dari berbagai pihak.

Wassalamualaikum Wr, Wb

xi
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Permasalahan................................................................................................ 9
1. Identifikasi Masalah ................................................................................. 9
2. Batasan Masalah ..................................................................................... 11
3. Rumusan Masalah .................................................................................. 12
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 14
A. Teori Terkait dengan Variabel Penelitian .................................................. 14
1. Perilaku Konsumen ................................................................................ 15
2. Trust/Kepercayaan .................................................................................. 18
3. Mutu e-banking ...................................................................................... 19
4. Minat Bertransaksi ................................................................................. 21
5. Pengambilan Keputusan ......................................................................... 22
6. Hubungan Kepercayaan dan Mutu E-banking terhadap Minat .............. 25
7. Hubungan Kepercayaan dan Mutu E-banking terhadap Keputusan ...... 26
8. Hubungan Minat terhadap Keputusan .................................................... 26
B. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 27

xii
C. Hipotesis..................................................................................................... 29
D. Penelitian Terdahulu Yang Relevan .......................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 39
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 39
B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 39
1. Populasi .................................................................................................. 39
2. Sampel .................................................................................................... 40
C. Sumber Data ............................................................................................... 41
1. Data Primer ............................................................................................. 41
2. Data Sekunder ........................................................................................ 41
D. Instrumen Penelitian................................................................................... 42
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 44
F. Teknik Analisa Data ................................................................................... 45
1. Uji Analisis Deskriptif............................................................................ 45
2. Uji Kualitas Data .................................................................................... 45
3. Uji Normalitas ........................................................................................ 47
4. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................ 48
5. Uji Sobel ................................................................................................. 53
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 54
A. Sekilas Gambaran Umum .......................................................................... 54
1. Sejarah Tentang BNI Syariah ................................................................. 54
B. Pembahasan ................................................................................................ 55
1. Uji Analisis Deskriptif............................................................................ 55
2. Uji Kualitas Data .................................................................................... 62
3. Uji Normalitas Data ................................................................................ 66
4. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................ 67
5. Uji Sobel ................................................................................................. 79
6. Interpretasi Hasil dan Pembahasan ......................................................... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 85
A. Kesimpulan ................................................................................................ 85
B. Saran ........................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87
LAMPIRAN ......................................................................................................... 94

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah ATM, SMS Banking, Internet Banking, dan Mobile banking .. 3
Tabel 1. 2 Penghargaan Service Execellent Award Nasional 2017 ......................... 9
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan……………………...………………....………….30
Tabel 3. 1 Skala Likert………………………………………………………………………………...………..42
Tabel 3. 2 Operasional Variabel Penelitian........................................................... 43
Tabel 3. 3 Koefisien Korelasi................................................................................ 49
Tabel 4. 1 Data Sampel Penelitian……………………………………….…………...……….….55
Tabel 4. 2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepercayaan ..................... 57
Tabel 4. 3 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Mutu e-banking ................. 59
Tabel 4. 4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Minat Bertransaksi ............ 60
Tabel 4. 5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan ......................... 61
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Kepercayaan .......................................................... 63
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Mutu e-banking ..................................................... 63
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Minat Bertransaksi ................................................ 64
Tabel 4. 9 asil Uji Validitas Keputusan Bertransaksi ........................................... 64
Tabel 4. 10 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 65
Tabel 4. 11 Koefisien Korelasi ............................................................................. 68
Tabel 4. 12 engujian Hubungan Antar Variabel ................................................... 69
Tabel 4. 13 Koefisien Determinasi Struktur I ....................................................... 69
Tabel 4. 14 Koefisien Determinasi Struktur II ...................................................... 70
Tabel 4. 15 Analisis Varian Struktur I .................................................................. 71
Tabel 4. 16 Analisis Varian Struktur II ................................................................. 72
Tabel 4. 17 Hasil Uji t Struktur I .......................................................................... 73
Tabel 4. 18 Uji t Persamaan Struktur I.................................................................. 75
Tabel 4. 19 Hasil Uji t Struktur II ......................................................................... 75
Tabel 4. 20 Uji t Persamaan Struktur II ................................................................ 78

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Aspek Masalah ................................................................................... 5


Gambar 2. 1 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen………………………..23
Gambar 2. 2 Kerangka Berpikir ............................................................................ 28
Gambar 3. 1 Sub Struktural ke-satu: Diagram Jalur X1, X2 dan Y……………...51
Gambar 3. 2 Sub Struktur ke-dua: Diagram Jalur X1, X2 danY terhadap Z ........ 51
Gambar 4. 1 Jenis Kelamin Responden……………………….....………………56
Gambar 4. 2 Tingkat Usia Responden .................................................................. 56
Gambar 4. 3 Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas Data Sub-Struktur 1 .... 66
Gambar 4. 4 Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas Data Sub-Struktur 2 .... 67
Gambar 4. 5 Analisis Jalur Struktur II .................................................................. 78

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak munculnya teknologi internet, banyak bank di seluruh dunia
menawarkan layanan internet, misalnya Bank of America, Zenith Bank di
Nigeria, Citibank, Nations Bank, dan lain-lain. Bank-bank ini menawarkan
pelanggan mereka kenyamanan dan fleksibilitas penggunaan, sehingga
berkontribusi pada pertumbuhan bank dan popularitas e-banking. (Sarjiyus et
al., 2019). Saat ini perkembangan dunia perbankan di Indonesia dan India
mengalami perkembangan pesat, meluasnya teknologi membawa perubahan.
Perubahan tersebut terjadi dalam semua bidang intermediasi keuangan dan
pasar keuangan seperti e-finance, e-money, perbankan elektronik (e-banking),
e-broker, e-asuransi, e-exchange, dan bahkan pengawasan elektronik
(Chandrasekaran, et al., 2020). Sedangkan di Pakistan dan Yordania e-
banking berada pada tahap awal dan jumlah pengguna e-banking masih
rendah. Bank-bank di Yordania memberikan peluang yang cukup bagi
pelanggan untuk melakukan operasi e-banking, tetapi pelanggan masih
enggan untuk menerima teknologi. Menjelajahi alasan di balik keengganan
untuk menerima atau penolakan sistem komputer ini, seperti kasus di internet
banking. Selain itu, bank-bank Yordania berusaha untuk meningkatkan
operasi mereka dan meminimalkan biaya mereka melalui sistem e-banking
(Shbiel, et al., 2016).
E-banking merupakan salah satu hasil pengembangan teknologi yang
digunakan dalam domain komersial. E-banking mengkombinasikan teknologi
informasi dan aplikasi bisnis secara bersamaan. Dengan adanya e-banking,
nasabah bank dapat melakukan sebagian besar transaksi mereka secara online
dan layanan 24 jam sehari tanpa harus mendatangi kantor bank untuk
transaksi personal. Masyarakat sebagai nasabah bank menginginkan banyak
kemudahan dalam pelayanan untuk kebutuhan sehari-hari. Contohnya
seorang wanita pekerja ingin melakukan semua aktivitas rumah tangganya

1
2

dengan cepat, seperti membayar listrik, air, telepon, transfer ke rekening lain
dan kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan transaksi perbankan.
Dengan demikian transaksi online sangat bermanfaat bagi nasabah yang
tinggal di wilayah perkotaan dengan fasilitas internet. Namun bagi nasabah
yang tidak mendapatkan falisilitas internet, hal tersebut tetap tidak
bermanfaat. Hal ini menyebabkan pemahaman dan kesadaran masyarakat
terkait transaksi melalui e-banking masih kurang. Meskipun konsumen telah
mulai menyadari beberapa manfaat dari transaksi online seperti penghematan
waktu, kenyamanan, perbandingan layanan, variasi yang luas dan informasi
tambahan, mereka masih enggan untuk bertransaksi online karena ketakutan
yang mendasarinya karena kurangnya kepercayaan dari penyedia layanan
online. Munculnya internet banking sebagai saluran untuk perbankan telah
menghadirkan banyak kekhawatiran tentang integritas, kerahasiaan, dan
perlindungan informasi pribadi pelanggan. (Marafon et al dalam ahmad et al.,
2019).

Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan bank kepada pelanggan


mereka melalui layanan online, e-banking juga telah mengangkat banyak
masalah keamanan. Peretas komputer, yang merupakan orang-orang dengan
keahlian khusus membobol sistem atau jaringan secara ilegal, telah
mengembangkan berbagai metode yang sulit dipahami untuk mencuri uang
bankir online. Meskipun ada banyak keuntungan dari e-banking, masalah-
masalah keamanan ini sering menghambat pelanggan untuk
menggunakannya, karena banyak pelanggan telah menemukan bahwa
menggunakan e-banking dapat membuat uang mereka dan aset berharga
lainnya rentan terhadap risiko. Karena sebagian besar bank sekarang
menawarkan layanan kepada pelanggan mereka melalui internet, semakin
banyak peretas yang memanfaatkan untuk melakukan kejahatan seperti
spoofing, phishing, pharming, dan penangkapan keystroke (Sarjiyus et al.,
2019).

Menurut Djatmiko dalam (Suharini, 2008) penerapan layanan


perbankan elektronik (e-banking) yang berkualitas merupakan salah satu
3

kunci keberhasilan perusahaan perbankan untuk menghimpun dana dari


nasabah. Penerapan sistem layanan e-banking memberikan berbagai
keuntungan bagi perusahaan yaitu efisiensi biaya dan waktu, serta mampu
menciptakan diferensiasi dan sanggup membidik segmen pasar dengan biaya
yang murah. Apalagi bagi industri perbankan, yang selalu mengedepankan
kualitas pelayanan jasa sebagai daya tarik bagi para konsumen. Penggunaan
teknologi informasi (TI) harus mampu menciptakan nilai (value) untuk
pelanggan baik internal mapun eksternal.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dunia perbankan
relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Hal ini dapat dibuktikan
dengan banyaknya jumlah ATM BNIS yang tersebar di wilayah Indonesia
sebanyak 18,3 ribu ATM di tahun 2018. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 1.1.
Tabel 1. 1
Jumlah ATM, SMS Banking, Internet Banking, dan Mobile banking

Tahun 2014 2015 2016 2017 2018


ATM
Jumlah transaksi (juta) 750 851 889 946 1.288,9
Nilai transaksi (triliun) 424 534 568 600,1 668
Jumlah ATM (ribu) 14,1 16,1 17,1 17,97 18,3
SMS banking
Jumlah Transaksi (juta) 185 257 308 389,2 504
Nilai transaksi (triliun) 18 26 36 39,9 51,2
Jumlah Pengguna (juta) - 5,5 6,9 8,5 9,7
Mobile Banking
Jumlah transaksi (juta) - - 10,5 32,3 96,9
Nilai Transaksi (triliun) - - 13,6 49,9 133,4
Jumlah Pengguna (juta) - - 0,5 1,4 2,9
Internet banking
Jumlah transaksi (juta) 14 20 26 25,3 27,5
Nilai Transaksi (triliun) 53 68 95 94,05 91,3
Jumlah Pengguna (juta) - 1,0 1,5 1,8 1,9
Sumber: BNI Syariah (2018)

Berdasarkan tabel 1.1 jika dilihat dari segi jumlah transaksi pada
tahun 2018 relatif meningkat, ATM meningkat 34,5%, sms banking
4

meningkat 29,5%, mobile banking meningkat 200% dan internet banking


meningkat 8,7%. Kecuali tahun 2017 internet banking mengalami penurunan
sebesar 2,7% dengan nilai Rp. 0,95 triliun. Menurut Rajoo (2017) hal itu
terjadi karena adanya trojan finansial yang menyerang perbankan online,
ATM, mesin kasir/point of sale (POS), sampai transaksi menipu antar bank.
Ia juga mengatakan bahwa Indonesia negara tertinggi sebagai negara dengan
jumlah komputer yang disusupi trojan perbankan, setelah india dan AS.
(https://selular.id). Berdasarkan hasil laporan Kaspersky Lab 2017 mengenai
IT Threat Evolution for Q2, hal tersebut tidak hanya menimpa Indonesia
melainkan negara-negara lain seperti Turki, Rusia, Brazil, Pakistan.
(https://telset.id). Supriyanto (2018) menyatakan kasus skimming merugikan
industri perbankan, kerugian yang dialami bank sebesar Rp. 1,5 miliar - Rp. 5
miliar. Selain kerugian finansial, bank juga mengalami kerugian reputasi yang
turun, kepercayaan masyarakat turun, dan risiko likuiditas serta operasional.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa ATM masih menjadi
transaksi yang paling populer. Hal tersebut karena nasabah merasa nyaman,
aman, dan percaya dengan adanya struk sebagai bukti transaksi. Sebaiknya
bank senantiasa meningkatkan pelayanan transaksi online agar nasabah lebih
tertarik untuk menggunakannya.

Setyawan (2016) menyatakan telah terjadi perubahan kebiasaan


terutama di kalangan millenial dalam menggunakan media online sebagai alat
bertransaksi. Semakin banyak dari mereka merasa kemudahan fasilitas
bertransaksi melalui media online sangat membantu kegiatan mereka sehari-
hari. Meningkatnya kualitas pendidikan telah banyak membantu generasi
millenial untuk lebih memahami pentingnya keamanan digital dalam
bertransaksi online. Ini juga dibantu dengan maraknya aplikasi mobile yang
bermunculan dari instansi atau developer terpercaya semakin meningkatkan
kepercayaan mereka akan keamanan transaksi secara digital.

Direktur utama PT. BNI Syariah, Indiano (2015) mengatakan kurang


bersaingnya bank syariah dengan konvensional hanya persoalan sosialisasi.
Karena produk BNI Syariah jika dibandingkan dengan induk usahanya pun
tidak memiliki perbedaan yang jauh (m.liputan6.com). Dengan demikian
5

masyarakat kurang mengerti dan paham akan produk-produk yang berada


pada bank syariah sehingga masyarakat kurang berminat untuk menggunakan
bank syariah. Sebaiknya bank syariah melakukan sosialisai terhadap
masyarakat melalui SDM yang sudah memumpuni atau dengan
berpartisispasi sebagai sponsor dalam event tertentu.

Gambar 1. 1
Aspek masalah

Sumber: Rusydiana (2016)

Berdasarkan gambar 1.1 dapat diketahui bahwa terdapat 4 aspek


permasalahan yang menghambar perkembangan bank syariah yaitu:

a. Problem Sumber Daya Manusia (SDM)


Pertama, pemahaman praktisi yang lemah baik dalam pengembangan
maupun sisi syariah menyebabkan terjadinya penyimpangan bank syariah
dari prinsip syariah itu sendiri. Kedua, supply oriented. Praktisi hanya
mampu menjelaskan apa yang mereka ketahui tetapi tidak mampu
menjawab apa yang ditanyakan masyarakat. Ketiga, belum memadainya
SDM/karyawan yang terdidik dan professional.
6

b. Problem Technical
Pertama, biaya yang mahal dan belum memadainya modal bank syariah
yang berdampak pada keterbatasan pembiayaan sehingga bank syariah
tidak seefisien bank konvensional. Kedua, masih kurangnya inovasi
produk, layanan, pemasaran dan pengembangan bisnis bank syariah.
Ketiga, fasilitas dan infrastuktur IT yang masih kurang, padahal hal
tersebut sangat penting dalam keberhasilan lembaga keuangan.
c. Problem Legal/Struktural
Pertama, belum selarasnya visi dan kurangnya koordinasi antara
pemerintah dengan otoritas dalam pengembangan perbankan syariah.
Kedua, belum optimalnya peraturan dan pengawasan. Ketiga, support
pemerintah yang masih kurang dalam pengembangan perbankan syariah
dibandingkan dengan Malaysia.
d. Problem Pasar/Komunal
Pertama, masalah persaingan, baik persaingan antar bank syariah maupun
dengan lembaga keuangan lainnya. Kedua, masalah tingkat kepercayaan,
dalam penyimpanan dana masyarakat masih kurang percaya dengan bank
syariah karena return yang rendah jika dibandingkan dengan bank
konensional. Ketiga, pengetahuan masyarakat masih kurang terhadap bank
syariah, baik pelayanan maupun akad yang relatif lebih rumit.

Pada tahun 2017 data dari BPS menunjukkan 87,2% dari total
penduduk Indonesia yaitu 228,6 juta jiwa penduduk beragama Islam. Pada
tahun 2017 data OJK menunjukkan total nasabah perbankan syariah hanya
mencapai 22 juta jiwa atau 9,6% dari penduduk muslim Indonesia. Dengan
demikian kesadaran masyarakat muslim masih kurang dalam menggunakan
produk bank syariah. Sebaiknya kita sebagai masyarakat muslim
menggunakan produk bank syariah karena sesuai dengan prinsip syariah dan
dapat menghindarkan kita dari riba, serta membantu dalam meningkatkan
market share perbankan syariah.

Pada tahun 2018 data OJK menunjukkan market share perbankan


syariah hanya sebesar 5,74% dan perbankan konvensional mencapa 94,26%.
Dengan ini aset dan pangsa pasar yang dimiliki perbankan syariah masih
7

sangat kecil dibandingkan dengan perbankan konvensional. Meskipun


masyarakat Indonesia mayoritas muslim akan tetapi minat dari masyarakat
muslim masih sangat minim. Sebaiknya pemerintah membuat suatu kebijakan
yaitu holding BUMN bank syariah sehingga pemerintah dapat menyuntikkan
dana ke bank syariah dan otomatis aset dan pangsa pasar akan meningkat
setap tahunnya.

Idhat (2015) menyatakan OJK dan pemangku kepentingan telah


mengambil berbagai langkah, komitmen, dan usaha untuk mendukung
pertumbuhan perbankan dan keuangan syariah. Namun hal itu bersifat
terbatas karena tidak ada tujuan nasional yang bisa dijadikan sebagai acuan.
Dengan demikian pemerintah perlu turun tangan untuk membantu
perkembangan bank syariah dengan memberikan pelonggaran kebijakan.
Contohnya kebijakan yang mendukung insentif pajak, bantuan riset,
kemudian dana APBNnya ditempatkan sebagian ke bank syariah.

Penelitiaan tentang kualitas sistem dan kepercayaan yang dilakukan


oleh Baten dkk (2010) menyatakan bahwa dalam negara yang masyarakatnya
belum melek dengan teknologi tidak percaya akan layanan electronic
banking, mereka lebih suka bertransaksi secara tradisional. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa pengetahan nasabah terkait teknologi sangat
mempengaruhi kepercayaan. Nasabah yang melek akan teknologi maka akan
percaya dengan layanan e-banking.

Bank Negara Indonesia, memiliki salah satu platform perbankan yang


beragam di Indonesia dengan berbagai delivery channel di beberapa tahun
terakhir. Dengan jaringan layanan perbankan elektronik yang luas dan
beragam, para nasabah semakin menikmati kemudahan dalam melakukan
transaksi. Wibowo (2018) menyatakan bahwa BNI Syariah harus terus
bergerak mengikuti perkembangan zaman dengan tetap mengedepankan
kemanfaatan untuk menambah nasabah baru. Layanan electronic banking
mencatat perkembangan yang signifikan pada tahun 2018, dengan total nilai
transaksi melalui mobile banking. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah BNI
semakin canggih dalam menggunakan layanan e-banking.
8

Wahyu (2019) menyatakan pembukaan rekening secara online


merupakan strategi untuk meningkatkan jumlah nasabah baru.
(www.bnisyariah.co.id). Untuk mempertahankan jumlah nasabah yang
menggunakan layanan ini, maka PT. BNI Syariah harus terus melakukan
perkembangan-perkembangan fitur e-banking yang dapat mempermudah
nasabahnya. Selain itu PT. BNI Syariah juga harus terus memberitahukan
atau mensosialisasikan penggunaan e-banking kepada nasabah, baik itu
nasabah baru maupun nasabah yang sudah lama. Kemudian, teknologi yang
digunakan oleh PT. BNI Syariah dalam hal penggunaan e-banking harus
semakin mempermudah nasabah dalam bertransaksi online.

Semua bank syariah yang memiliki e-banking. Dari banyaknya bank


syariah yang memiliki e-banking, Bank BNI Syariah merupakan salah satu
bank syariah yang giat untuk terus berinovasi, memperbaiki kualitas
pelayanannya dan menggait nasabah melalui teknologinya. Sitorus (2018)
menyatakan bahwa kerjasama yang dilakukan PT. Bank BNI Syariah bersama
Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri (Dirjen
Dukcapil) dalam pemanfaatan nomor induk kependudukan dan kartu tanda
elektronik akan membangun digital banking di seluruh Indonesia.

Kerjasama tersebut berdampak positif pada perbankan yaitu untuk


mendapatkan data nasabah secara akurat dan lebih efektif. Dari sisi nasabah
pun mempermudah untuk bisa mengakses apapun hanya dengan mendaftar
online. Selain itu inovasi ini juga sebagai bukti nyata Bank BNI Syariah
melek akan peluang yang ada dan terus mencoba untuk bisa memanfaatkan
kecanggihan teknologi saat ini, selain itu m-banking Bank BNI Syariah saat
ini juga memiliki banyak fitur terbaru untuk berbagai jenis pembayaran. Bukti
nyata Bank BNI Syariah untuk terus berinovasi dengan meraih penghargaan
WOW Service Excellence Award 2017. WOW Service Excellence Award
2017 merupakan penghargaan yang diberikan untuk sebuah perusahaan atau
penyedia jasa yang dimana kualitas pelayanan menjadi tolak ukurnya. Bank
BNI Syariah memperoleh dua kategori yaitu Best Sharia Bank tingkat
nasional dan jabodetabek. Melanius (2017) menyatakan bahwa penghargaan
ini merupakan kali keempat BNI Syariah meraih WOW SEA Markplus.
9

Penilaian dilakukan di kota besar di Indonesia dengan mempertimbangkan


beberapa aspek yakni aware, appeal, ask, act and advocate.

Tabel 1. 2
Penghargaan Service Execellent Award Nasional 2017
Daftar Peraih Penghargaan WOW SEA Nasional 2017
Nasional Sharia PT. Bank BNI Syariah Gold
Nasional Sharia PT. Bank Syariah Mandiri Silver
Nasional Sharia PT. Bank Muamalat Tbk. Bronze
Sumber: Marketeers tahun 2017

Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa kinerja Bank BNI Syariah


relatif baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan penghargaan gold yang diraih
BNI Syariah pada WOW SEA nasional tahun 2017. Penghargaan tersebut
berdasarkan riset nasional yang dilakukan oleh SQI, nasabah merasa puas
terhadap pelayanan yang diberikan. Hasjanah (2018) menyatakan bahwa
nasabah sudah sangat antusias dalam menggunakan layanan e-banking.
Walau kenyataannya e-banking masih sering mengalami error baik dalam
sistemnya maupun aplikasinya. Hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri
bagi Bank BNI Syariah untuk terus berbenah dan menjadikan kualitas
layanan pada e-banking ini bisa menjadi yang terbaik diantara bank syariah
lainnya.
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka peneliti
menganggap penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul:
“PENGARUH KEPERCAYAAN DAN MUTU E-BANKING
TERHADAP MINAT BERTRANSAKSI SECARA ONLINE DAN
DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN NASABAH DALAM
BERTRANSAKSI SECARA ONLINE. (STUDI PADA NASABAH
BANK BNI SYARIAH DI DKI JAKARTA)”.

B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dari itu perlu dilakukan
identifikasi:
10

1. E-banking yang masih sering erorr baik sistem maupun aplikasinya


membuat nasabah merasa tidak puas atas layanannya. Sebaiknya
Bank Syariah melakukan perawatan sistem secara berkala.
2. Data OJK pada tahun 2018 menunjukkan market share perbankan
syariah hanya sebesar 5,74% dan perbankan konvensional mencapai
94,26%. Aset dan pangsa pasar yang dimiliki perbankan syariah
masih sangat kecil dibandingkan dengan perbankan konvensional.
Sebaiknya pemerintah membuat suatu kebijakan yaitu holding
BUMN bank syariah sehingga pemerintah dapat menyuntikkan dana
ke bank syariah dan otomatis aset dan pangsa pasar akan meningkat
setiap tahunnya.
3. Banyaknya kendala yang dihadapi perbankan syariah membuat bank
sulit untuk berkembang. Terutama faktor kepercayaan nasabah.
Salah satu contoh permasalahan tersebut adalah saldo nasabah tiba-
tiba berkurang. Sebaiknya Bank Syariah mampu meningkatkan
pelayanan dan menjamin keamanan untuk meningkatkan
kepercayaan nasabah.
4. Ketidaktahuan masyarakat terhadap produk perbankan syariah
membuat bank syariah sulit berkembang dan kurang diminati. Masih
kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh bank syariah
menyebabkab masyarakat kurang mengetahui akan adanya
perbankan syariah dan produk di dalamnya. Sebaiknya Bank Syariah
melakukan sosialisasi terkait produk perbankan syariah. Salah satu
cara yang efektif untuk memperkenalkan bank syariah yaitu dengan
berpartisipasi sebagai sponsor dalam event tertentu.
5. Data BPS pada tahun 2017 menunjukkan 87,2% dari total penduduk
Indonesia yaitu 228,6 juta jiwa penduduk muslim di Indonesia.
Kesadaran masyarakat muslim yang masih kurang dalam
menggunakan produk bank syariah. Sebaiknya kita sebagai
masyarakat muslim menggunakan produk bank syariah karena sesuai
dengan prinsip syariah.
11

6. Belum selarasnya visi dan kurangnya koordinasi antar pemerintah


dan otoritas dalam pengembangan perbankan syariah. Sebaiknya
pemerintah harus turun tangan, misalnya mengeluarkan kebijakan
seperti insentif pajak dan bantuan riset.
7. Banyaknya karyawan yang tidak memenuhi kriteria untuk menjadi
sumber daya di perbankan syariah seperti karyawan yang bukan
lulusan perbankan syariah. Kualitas sumber daya manusia di
perbankan syariah yang kurang memadai. Sebaiknya Bank Syariah
merekrut karyawan yang berkualitas dan memahami prinsip syariah
yang diterapkan di Bank Syariah.
8. Kurangnya pemerataan fasilitas internet di Indonesia menyebabkan
pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang e-banking yang
masih kurang. Seharusnya Bank Syariah melakukan sosialisasi lebih
dalam terkait e-banking yang ada di Bank Syariah.
9. Masih adanya kesalahan teknis dalam operasional perbankan.
Seharusnya Bank Syariah melakukan perekrutan karyawan yang
sesuai dengan jurusan yang dibutuhkan oleh bank.
10. Masih kurangnya minat nasabah untuk bertransaksi secara online.
Hal tersebut disebabkan oleh nasabah yang masih nyaman dengan
menggunakan transaksi secara manual daripada transaksi secara
online. Sebaiknya Bank Syariah senantiasa meningkatkan pelayanan
transaksi secara online agar nasabah lebih tertarik menggunakan
transaksi secara online karena pelayanannya yang cepat dan aman.

2. Batasan Masalah
Setiap permasalahan hakikatnya sangat kompleks, sehingga
penulis tidak dapat menyelidikinya secara keseluruhan dikarenakan
keterbatasan waktu yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, fokus
penelitian ini, dibatasi pada permasalahan “pengaruh kepercayaan dan
mutu e-banking terhadap minat bertransaksi secara online dan
dampaknya pada keputusan nasabah dalam bertransaksi secara online
Bank BNI Syariah”. Variabel independen mengenai kepercayaan dan
mutu e-banking di fokuskan pada objek penelitian yaitu e-banking,
12

terhadap minat nasabah dan dampaknya kepada keputusan nasabah.


Sedangkan untuk responden yang akan duiji dibatasi hanya nasabah Bank
BNI Syariah yang pernah atau masih melakukan transaksi online melalui
e-banking.

3. Rumusan Masalah
Dari permasalahan di atas penulis mengidentifikasi beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah trust/ kepercayaan berpengaruh terhadap minat bertransaksi
secara online nasabah Bank BNI Syariah?
2. Apakah mutu e-banking berpengaruh terhadap minat bertransaksi
secara online nasabah Bank BNI Syariah?
3. Apakah trust/kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan nasabah
dalam bertransaksi secara online di Bank BNI Syariah?
4. Apakah mutu e-banking berpengaruh terhadap keputusan nasabah
dalam bertransaksi secara online di Bank BNI Syariah?
5. Apakah minat bertransaksi secara online berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam bertransaksi secara online di Bank BNI
Syariah?
6. Apakah trust/kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan
nasabah dalam bertransaksi secara online melalui tingkat minat
bertansaksi secara online di Bank BNI Syariah?
7. Apakah mutu e-banking berpengaruh terhadap keputusan nasabah
dalam bertransaksi secara online melalui minat bertransaksi secara
online nasabah Bank BNI Syariah?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Suharini
(2008), Supriyadi (2013), Suryana (2013), Yasa dkk. (2014) dan Yousefi
(2015).
1. Untuk mengetahui apakah trust/ kepercayaan berpengaruh terhadap
minat bertransaksi secara online nasabah Bank BNI Syariah.
13

2. Untuk mengetahui apakah mutu e-banking berpengaruh terhadap minat


bertransaksi secara online nasabah Bank BNI Syariah.
3. Untuk mengetahui apakah trust/kepercayaan berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam bertransaksi secara online di Bank BNI
Syariah.
4. Untuk mengetahui apakah mutu e-banking berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam bertransaksi secara online di Bank BNI
Syariah.
5. Untuk mengetahui apakah minat bertransaksi secara online berpengaruh
terhadap keputusan nasabah dalam bertransaksi online di Bank BNI
Syariah.
6. Untuk mengetahui apakah trust/kepercayaan berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam bertransaksi secara online melalui tingkat
minat bertansaksi secara online di Bank BNI Syariah
7. Untuk mengetahui apakah mutu e-banking berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam bertransaksi secara online melalui tingkat
minat bertransaksi secara online nasabah Bank BNI Syariah

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaan bagi pihak-pihak yang
bersangkutan seperti:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber
informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambahkan pengetahuan mengenai yang berkaitan
dengan teknologi informasi pada umumnya dan transaksi secara online
khususnya pada dunia usaha perbankan.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam
penerapan minat bertransaksi secara online, sehingga penggunaanya bisa
sesuai dengan tujuan yang ingin di capai perusahaan dalam hubungan
dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam bentuk transaksi secara
online di perbankan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Terkait dengan Variabel Penelitian


Konsumen memiliki barang dan jasa dengan tujuan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginannya. Ada beberapa teori perilaku konsumen yang
perlu dipelajari untuk mengetahui dan memahami motivasi yang mendasari
dan mengarahkan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian adalah
teori ekonomi mikro, teori psikologis, teori sosiologis dan teori antropologis
(Dharmmesta dkk., 2008).

a. Teori Ekonomi Mikro


Menurut teori ini, keputusan untuk membeli merupakan hasil
perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Pembeli individu berusaha
menggunakan barang-barang yang akan memberikan kegunaan
(kepuasan) paling banyak, sesuai dengan selera dan harga yang relatif.
b. Teori Psikologis
Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologi individu
yang selalu dipengaruhi oleh individu yang selalu dipengaruhi oleh
kekuatan kekuatan lingkungan. Bidang psikologi ini sangat kompleks dan
menganalisa perilaku manusia, karena proses mental tidak dapat diamati
secara langsung. Ada beberapa teori yang termasuk teori dalam
psikologis yang secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian
yaitu teori pembelajaran dan teori psikoanalisis.
1. Teori Belajar
Teori belajar dikembangkan oleh Ivan Pavlov (dalam Kotler,
2013). Teori ini didasarkan atas empat komponen pokok yaitu: Drive,
Clue, Response dan Reinforcement.
2. Teori Psikonalitis
Teori psikonalitis didasarkan pada teori psikonalisa dari Freud
(dalam Kotler, 2013). Menurut Freud perilaku manusia dipengaruhi
oleh adanya keinginan yang terpaksa dan adanya motif yang
tersembunyi.

14
15

c. Teori Sosialis
Teori ini sering disebut juga teori psikologis sosial, dikemukakan
ahli-ahli sosiologis yang lebih menitik beratkan pada hubungan dan
pengaruh antara individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka. Jadi
lebih mengutamakan perilaku kelompok dari pada perilaku individu.
Keinginan dan perilaku seseorang sebagian dibentuk oleh kelompok
masyarakat tempat dimana dia menjadi anggota dan kelompok.
d. Teori Antropologis
Seperti pada teori sosiologis, ini juga menekankan pada perilaku
pembelian pada suatau kelompok masyarakat. Akan tetapi kelompok-
kelompok yang lebih di utamakan dalam teori ini adalah kelompok yang
lebih besar atau ruang lingkupnya luas, bukan kelompok kecil seperti
keluarga. Kelompok yang termasuk dalam kelompok besar ini antara lain
kebudayaan, sub culture, dan kelas-kelas sosial.

1. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami “Mengapa
konsumen melakukan dan apa yang mereka lakukan”. Schiffman et al.,
(2008) mengemukakan bahwa studi perilaku konsumen adalah suatu
studi mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk
mengalokasikan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan
energi). Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari
karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latar belakang
budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Oleh karena
itu, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana konsumen
berperilaku dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku
tersebut.
Definisi perilaku konsumen menurut Kotler et al., (2013):
Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang,
jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
mereka. Definisi perilaku konsumen menurut Schiffman et al., (2008):
Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil
16

keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia


(waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan
dengan konsumsi.
Dari pengertian di atas dapat diperoleh dua hal yang penting,
yaitu: (1) sebagai kegiatan fisik dan (2) sebagai proses pengambilan
keputusan. Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas
dapat diketahui bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan
tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut
pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau
kegiatan mengevaluasi.
a. Persepsi Konsumen
Definisi persepsi konsumen menurut Schiffman et al.,
(2008) “persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan
individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimulus
kedalam gambar yang berarti dan masuk akan mengenai dunia”.
Persepsi menurut Pride et al (dalam Andespa, 2018), persepsi
adalah sebagai proses pemilihan, pengoranisasian dan
penginterpretasian masukan informasi, sensasi yang diterima
melalui penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman dan
sentuhan untuk menghasilkan makna. Menurut Kotler et al., (2013),
persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan dalam bentuk fisik,
tetapi juga tergantung pada rangsangan yang ada disekitarnya dan
kondisi yang ada pada seseorang dan persepsi lebih penting
dibandingkan realitas dalam pemasaran, karena persepsi yang dapat
mempengaruhi konsumen dalam berperilaku, selain itu orang bisa
mempunyai persepsi yang berbeda atas objek yang sama.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas
dapat diketahui bahwa persepsi adalah proses seseorang dalam
menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan
informasi yang ada kemudian menafsirkannya untuk menciptakan
keseluruhan gambar yang berarti.
17

b. Dimensi Persepsi
Menurut Garvin (dalam Putri dkk., 2016) ada delapan
dimensi persepsi seseorang terhadap produk, yaitu:
1. Dimensi Kinerja Produk. Kinerja merupakan karakteristik
atau fungsi utama suatu produk. Hal ini merupakan manfaat
atau khasiat utama produk yang kita beli, biasanya ini menjadi
pertimbangan pertama kita membeli produk.
2. Dimensi Keterandalan Produk. yaitu peluang suatu produk
bebas dari kegagalan saat menjalankan fungsinya.
3. Dimensi Fitur Produk. Dimensi fitur merupakan karakteristik
atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi manfaat dasar suatu
produk. Fitur bersifat pilihan atau opinion bagi konsumen.
Kalau manfaat utama sudah standar, fitur bisa meningkatkan
kualitas produk kalau persaingan tidak memiliki.
4. Dimensi Daya Tahan. Daya tahan menunjukan usia produk,
yaitu jumlah pemakai suatu produk, yaitu jumlah pemakai
suatu produk sebelum produk itu digantikan atau rusak.
5. Dimensi Kesesuaian. Adalah kesesuaian kinerja produk
dengan standar yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam
janji yang harus dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki
kualitas dari dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya.
6. Dimensi Kemampuan Diperbaiki. Sesuai dengan maknanya,
disini kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuan
diperbaiki: mudah, cepat, dan kompeten. Produk yang mampu
diperbaiki tentuk kualitasnya lebih tinggi dibandingkan produk
yang tidak atau sulit diperbaiki.
7. Dimensi Keindahan Tampilan Produk. Aesthetic atau
keindahan menyangkut keindahan tampilan produk yang
membuat konsumen suka. Ini sering kali dilakukan dalam
bentuk desain produk atau kemasannya. Beberapa merek
memperbaharui wajahnya supaya lebih cantik dimata konsumen.
18

8. Dimensi Kualitas yang dirasakan. Produk-produk yang


bermerek terkenal biasanya dipersepsikan lebih berkualitas
dibanding merek-merek yang tidak terdengar. Itulah sebabnya
produk selalu berupaya membangun mereknya sehingga
memiliki brand equity yang tinggi. Tentu saja ini tidak dapat
dibangun dalam semalam karena menyangkut banyak aspek
termasuk dimensi kualitas dari layanan, kinerja, fitur, daya
tahan, dan sebagainya.

2. Trust/Kepercayaan
a. Pengertian Trust
Kepercayaan sangat penting dalam bisnis online. Itu karena
risiko belanja online lebih besar daripada belanja dengan cara
tradisional. Kepercayaan diperlukan karena konsumen memiliki
kekhawatiran bahwa produk yang mereka beli tidak sesuai dengan
kualitas yang ditawarkan dan pengiriman tidak tepat waktu. Secara
umum, kepercayaan dipandang sebagai elemen kunci untuk
membangun kesuksesan sebuah perusahaan. Tanpa kepercayaan,
perusahaan akan sulit untuk membangun hubungan jangka panjang
dengan pelanggannya.
Rofiq (2007) menyatakan trust adalah kepercayaan pihak
tertentu terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi
berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang yang dipercayainya
tersebut akan memenuhi segala kewajibannya dengan baik sesuai
yang diharapkan. Selain itu, Yousefi et al., (2015) menyatakan
bahwa kepercayaan (trust) merupakan pondasi dari suatu hubungan.
Suatu hubungan antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila
masing-masing saling mempercayai. Di dunia ekonomi, kepercayaan
telah dipertimbangkan sebagai katalis dalam berbagai transaksi
antara penjual dan pembeli agar kepuasan konsumen dapat terwujud
sesuai dengan yang diharapkan. Menurut McKnight et al., (dalam
Adji dkk, 2014) kepercayaan dibangun antara pihak-pihak yang
belum saling mengenal baik dalam interaksi maupun proses
19

transaksi. Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat


diketahui bahwa kepercayaan adalah pondasi dalam melakukan suatu
interaksi ataupun transaksi yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih.
McKnight et al., (2002) menyatakan bahwa ada dua dimensi
kepercayaan konsumen, yaitu trusting belief dan trusting intention.
Kedua dimensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Trusting Belief

Trusting belief adalah sejauh mana seseorang percaya


dan merasa yakin terhadap orang lain dalam suatu situasi.
Trusting belief adalah persepsi pihak yang percaya (nasabah)
terhadap pihak yang dipercaya (bank) yang mana penjual
memiliki karakteristik yang akan menguntungkan konsumen.
McKnight et al., (dalam Adji dkk, 2014) menyatakan bahwa ada
tiga elemen yang membangun trusting belief, yaitu benevolence,
integrity, competence.

2) Trusting Intention
Trusting intention adalah suatu hal yang disengaja
dimana seseorang siap bergantung pada orang lain dalam suatu
situasi, ini terjadi secara pribadi dan mengarah langsung kepada
orang lain. Trusting intention didasarkan pada kepercayaan
kognitif seseorang kepada orang lain. McKnight et al dalam
Adji dkk., (2014) menyatakan bahwa ada dua elemen yang
membangun trusting intention yaitu willingness to depend dan
subjective probability of depending.

3. Mutu e-banking
Susantiyo (2011) menyatakan bahwa mutu sistem e-banking
merupakan suatu proses evaluasi yang dilakukan pelanggan mengenai
kesempurnaan sistem. Hal ini menunjukkan sistem yang baik dan mudah
dimengerti mampu meningkatkan rasa percaya yang tinggi akan suatu
kinerja produk. Sistem yang baik adalah sistem yang dapat memberikan
kenyamanan pada penggunanya. Selain itu, Mircholi et al., (dalam
20

Yousefi et al, 2015), menyatakan bahwa kualitas layanan e-banking


berdampak pada kepercayaan elektronik. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa mutu e-banking adalah kemampuan bank dalam
memenuhi kebutuhan nasabahnya melalui sistem.

Yousefi et al., (2015) menyatakan bahwa ada lima dimensi


kualitas layanan perbankan yaitu persepsi kemudahan penggunaan,
persepsi manfaat, persepsi privasi, dan persepsi keamanan:

a. Kemudahan Penggunaan: Persepsi kemudahan penggunaan dapat


digambarkan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa
menggunakan sistem tertentu akan membuatnya lebih efisien dan
efektif. Parameter yang diukur dari variabel ini adalah sebagai
berikut: penghematan waktu dan ketersediaan kecepatan
penyediaan layanan perbankan.
b. Kegunaan: Manfaat yang dirasakan di mana seseorang percaya
bahwa menerapkan sistem tertentu akan meningkatkan kinerjanya.
Parameter yang diukur dari variabel ini adalah sebagai berikut:
persepsi pelanggan bahwa menggunakan layanan e-banking akan
meningkatkan kinerja mereka serta sejauh mana layanan e-banking
akan sangat penting bagi pelanggan.
c. Persepsi privasi: Privasi yang dirasakan, "kemampuan konsumen
untuk mengendalikan (a) kehadiran orang lain di lingkungan
selama transaksi pasar atau perilaku konsumsi, dan (b) penyebaran
informasi yang terkait dengan atau diberikan selama transaksi atau
perilaku tersebut kepada mereka yang tidak menyajikan.". Kontrol
atas informasi. Parameter privasi yang dirasakan dapat
digambarkan sebagai: persepsi pelanggan tentang kemampuan
mereka untuk memantau dan mengendalikan informasi tentang diri
mereka sendiri, Mencegah pengungkapan dan penggunaan
informasi pelanggan yang tidak diinginkan melalui internet dan
pertemuan yang menentukan dengan segala bentuk penyalahgunaan
informasi pribadi pelanggan oleh bank.
21

d. Persepsi keamanan: Keamanan didefinisikan sebagai “ancaman


yang menciptakan keadaan, kondisi, atau peristiwa dengan potensi
menyebabkan kesulitan ekonomi terhadap data atau sumber daya
jaringan dalam bentuk penghancuran, pengungkapan, modifikasi
data, penolakan layanan, dan / atau penipuan, pemborosan, dan
penyalahgunaan”. Parameter yang diukur dari variabel ini adalah
sebagai berikut: persepsi pelanggan tentang tingkat perlindungan
bank terhadap akses yang tidak disengaja atau tidak sah, perubahan
atau penghancuran informasi dan juga bank. Penggunaan teknologi
yang telah dikembangkan untuk mengamankan transaksi elektronik
seperti teknik dan metode kriptografi.

4. Minat Bertransaksi
Rahma (2007) menyatakan bahwa minat beli atau minat untuk
menggunakan suatu barang atau jasa diperoleh dari proses pembelajaran
dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat dalam
melakukan pembelian menciptakan suatu motivasi yang kemudian
muncul dalam benak konsumen yang pada akhirnya konsumen
mengaktualisasikan apa yang ada dalam benaknya ketika mereka merasa
harus memenuhi kebutuhannya tersebut. Selain itu, Annafik (2012)
menyatakan bahwa minat muncul karena kesan positif dari konsumen
atas suatu produk atau jasa yang diwarkan. Minat beli merupakan suatu
perilaku konsumen yang melandasi suatu keputusan pembelian yang
hendak dilakukan. Banyak pertimbangan yang dilakukan konsumen
untuk memutusakan membeli suatu produk atau jasa misalnya
kepercayaan, kualitas, dan minat. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa minat adalah suatu perhatian khusus terhadap hal tertentu dengan
penuh kemauan dan tergantung pada lingkungannya. Ini merupakan
kondisi awal sebelum subjek mempertimbangkan atau membuat
keputusan untuk suatu tindakan.
Menurut Ferdinand (dalam Saidani dkk, 2012), minat pembelian
pada peneliltian dapat diukur dengan menggunakan 4 dimensi yaitu:
22

minat eksploratilf. minat tansaksional. minat preferensional, dan minat


referensional. Keempat dimensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli
produk.
2) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain.
3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk
prefrensinya.
4) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang
yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya
dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari
produk tersebut.

5. Pengambilan Keputusan
Keputusan untuk menggunakan suatu produk atau layanan yang
disediakan oleh pemasar sepenuhnya berada di tangan para konsumen.
Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali
dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan dari lingkungan yang lain,
baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan
lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai
dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan
pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan tersebut sangat kompleks, dan salah satunya
adalah motivasi konsumen untuk membeli. Selain itu, Suwarman (2011)
menyatakan keputusan adalah sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua
atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan
pilihan maka ia harus memiliki pilihan alterntif. Sedangkan pembelian
adalah apabila konsumen telah memutuskan alternatif yang dipilih dan
melakukan pembelian. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keputusan
adalah hasil dari proses yang membawa pada pemilihan suatu tindakan
23

diantara beberapa pilihan alternatif yang tersedia secara sistematis untuk


digunakan sebagai cara pemecahan masalah.

Proses pengambilan keputusan


Menurut Kotler et al., (2013) proses keputusan pembeli terdiri
dari lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Proses
pembelian dimulai jauh sebelum pembelian sesungguhnya dan
berlanjut dalam waktu yang lama setelah pembelian sehingga bukan
hanya pada keputusan pembelian.

Gambar 2. 1
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Perilaku
Pengenalan Pencarian Evaluasi Pengambilan
Pasca
Masalah Informasi Alternatif Keputusan
Pembelian
Sumber: (Kotler et al., 2013)

1) Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)


Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali
masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan
oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama
yaitu yang dicetuskan oleh rangsangan internal, salah satu
kebutuhan umum seseorang misalkan haus mencapai ambang
batas tertentu dan mulai menjadi pendorong untuk mencari air
minum.
2) Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang terangsang akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Dalam hal ini dapat dibagi
kedalam dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang
lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang
hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level
selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif untuk mencari
informasi: mencari bahan bacaan, menelepon temannya,
24

mengunjungi toko untuk mengetahui detail mengenai produk


tertentu. Sumber informasi konsumen terdiri atas empat
kelompok, yaitu:
a) Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b) Sumber komersial meliputi iklan, pramuniaga toko, kemasan,
pajangan di toko.
c) Sumber umum meliputi media massa, organisasi penentu
peringkat konsumen.
d) Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, dan
penggunaan produk.

Melalui pengumpulan informasi, konsumen tersebut


mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur merek
tersebut. Masing-masing konsumen hanya akan mengetahui
sebagian dari merek-merek itu (kumpulan kesadaran). Beberapa
merek akan memenuhi kriteria pembelian awal (kumpulan
pertimbangan). Ketika seseorang mengumpulkan lebih banyak
informasi hanya sedikit merek yang tersisa sebagai calon untuk
dipilih (kumpulan pilihan). Merek-merek dalam kumpulan
pilihan itu semuanya mungkin dapat diterima.

3) Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang
digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam
semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi
keputusan, dan model-model terbaru yang memandang proses
evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif.
Model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas
produk dengan sangat sadar dan rasional. Para konsumen
memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan
manfaat yang dicarinya. Pasar produk tertentu sering mendapat
disegmentasi berdasarkan atribut yang menonjol bagi kelompok
konsumen yang berbeda-beda.
25

4) Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi
merek produk yang ada dalam kumpulan pilihan mereka.
Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek
yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian,
konsumen bisa mengambil lima sub keputusam yaitu merek
(merek produk apa yang akan dipilih), dealer (penyalur),
kuantitas (berapa banyak produk yang akan dibeli), waktu (kapan
akan melakukan pembelian), dan metode pembayaran (keputusan
tentang cara dan prosedur pembelian).
5) Perilaku Paska Pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli oleh
konsumen, melainkan berlanjut hingga periode paska pembelian.
Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami
suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan atau
ketidakpuasan konsumen terhadap produk akan mempengaruhi
tingkah laku konsumen berikutnya. Konsumen yang merasa puas
akan memperlihatkan peluang membeli dalam kesempatan
berikutnya dan akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba
baik tentang produk yang bersangkutan serta
merekomendasikannya kepada orang lain. Apabila konsumen
dalam melakukan pembelian merasa ketidakpuasan dengan
produk yang telah dibelinya, maka konsumen akan merubah
sikapnya terhadap merek tersebut menjadi sikap yang negatif,
bahkan mungkin tidak akan melakukan pembelian ulang terhadap
produk tersebut.

6. Hubungan Kepercayaan dan Mutu E-banking terhadap Minat


a. Hubungan kepercayaan nasabah terhadap minat
Dalam penelitian Rakhmawati dkk, (2013) mengatakan bahwa
apabila kepercayaan nasabah terhadap bank ditingkatkan, maka akan
diikuti dengan meningkatnya minat penggunaan sistem internet
banking. Dan sebaliknya jika kepercayaan nasabah terhadap bank
26

menurun, maka akan diikuti dengan menurunnya minat penggunaan


sistem internet banking.
b. Hubungan mutu e-banking terhadap minat
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pranidita (2009),
semakin tinggi tingkat kemudahan penggunaan (ease of use), maka
semakin tinggi pula minat untuk menngunakan internet banking. Hal ini
sangat mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu
semakin tinggi mutu sistem e-banking maka akan semakin tinggi pula
minat untuk bertransaksi online.

7. Hubungan Kepercayaan dan Mutu E-banking terhadap Keputusan


a. Hubungan kepercayaan terhadap keputusan
Penelitian yang dilakukan oleh Bilondatu (2013)
mengemukakan bahwa semakin konsumen (nasabah) memberikan rasa
kepercayaan maka dorongan pada keputusan pembelian semakin kuat.
b. Hubungan mutu e-banking terhadap keputusan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Setyaningsih (2017),
kualitas layanan memiliki pengaruh terhadap keputusan nasabah untuk
menggunakan e-banking.

8. Hubungan Minat terhadap Keputusan


Menurut teori perilaku terencana (Theory of Planned Behaviour)
yang dikemukakan oleh Ajzen (dalam Sumarwan, 2011) bahwa perilaku
manusia terlebih dahulu dipengaruhi oleh minat (behavior intention).
Perilaku pembelian seseorang akan terlebih dahulu dipengaruhi oleh
adanya minat membeli sebelum keputusan pembelian benar-benar
dilaksanakan, tahap di mana konsumen juga mungkin membentuk niat
untuk menggunakan produk yang paling disukai, di mana keputusan
konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindar sangat
dipengaruhi risiko yang dirasakan.
Menurut Raida dkk, (2013), minat konsumen terhadap suatu barang
atau jasa yang tinggi akan mendorong konsumen untuk membeli barang
tersebut. Keputusan untuk bertransaksi online dengan meggunakan
27

electronic banking didorong dari motivasi atau minat seseorang untuk


menggunakannya. Selain itu, Suryana dkk (2013) menyatakan apabila
minat nasabah tinggi, maka mendorong nasabah untuk menggunakan e-
banking juga tinggi, Sama halnya dalam penelitian yang dilakukan oleh
Yusnidar dkk (2014) menunjukkan bahwa minat nasabah mendorong
keputusan nasabah untuk menggunakan e-banking.

B. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
kerangka teoritis dari penelitian ini adalah:
28

Gambar 2. 2
Kerangka Berpikir

E-banking merupakan sebuah sistem transaksi yang memanfaatkan kemajuan


teknologi informasi, karena e-banking ini menggunakan sistem yang dapat
mengefektifkan waktu transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Karena dengan e-
banking nasabah bisa mendapatkan layanan perbankan 24 jam sehari tanpa harus
mendatangi kantor bank untuk transaksi personal.

Transaksi perbankan secara online menggunakan electronic banking masih kurang


populer, dimana nasabah lebih merasa aman untuk bertransaksi melalui ATM karena
adanya struk sebagi bukti transaksi, sehingga kurang adanya keyakinan yang tinggi
dalam bertransaksi secara online.

Perilaku Konsumen

Kepercayaan (X1) Mutu E-banking (X2)

Minat (Y)

Pengambilan Keputusan (Z)

Uji Analisis Deskriptif

Uji Kualitas Data: Uji Validitas, Uji Reabilitas

Uji Normalitas

Analisis Jalur (Path Analysis):


Uji Korelasi
Uji determinasi (R2)
Uji Smultan (F)
Uji Parsial (t)
Uji Sobel

Interpretasi Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran


29

C. Hipotesis
Berdasarkan uraian dia atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. H1 : Terdapat pengaruh antara mutu e-banking terhadap minat


bertransaksi secara online nasabah Bank BNI Syariah.
2. H2 : Terdapat pengaruh antara trust/ kepercayaan terhadap minat
bertransaksi secara online nasabah Bank BNI Syariah.
3. H3 : Terdapat pengaruh antara mutu e-banking terhadap keputusan
nasabah dalam bertransaksi secara online di Bank BNI Syariah.
4. H4 : Terdapat pengaruh antara trust/kepercayaan terhadap keputusan
nasabah dalam bertransaksi secara online di Bank BNI Syariah.
5. H5 : Terdapat pengaruh antara minat bertransaksi secara online
terhadap keputusan nasabah dalam bertransaksi secara online di Bank
BNI Syariah.
6. H6 : Terdapat pengaruh antara mutu e-banking terhadap keputusan
nasabah dalam bertransaksi online melalui minat bertransaksi online
nasabah e-banking Bank BNI Syariah.
7. H7 : Terdapat pengaruh antara trust/kepercayaan terhadap keputusan
nasabah dalam bertransaksi secara online melalui tingkat minat
bertansaksi secara online di Bank BNI Syariah.

D. Penelitian Terdahulu Yang Relevan


Penelitian terdahulu merupakan referensi bagi peneliti dalam
melakukan penelitian ini. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara
ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya.
Guna mendukung materi dalam penelitian ini, maka peneliti telah meringkas
beberapa penelitian terdahulu yang terkait, beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut:
30

Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Penelitian Hasil
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Lee et al., A trust model Variabel Structural Trust memiliki
(2001). for consumer 3 dimensi
trust equation
internet yaitu; Ability
Interntional
shopping with latent Integrity, dan
Journal of
Benevelonce
Electronic variables
Commerce:
(SEM)
Research Gate.
6(1). 75-79.

2. Wahyuni (2003). “An Variabel Model Variabel trust


Investigation minat Penelitian internet
Gadjah mada Into Factors bertransaksi Analisis banking
international Influencing Regresi berpengaruh
journal of International besar dalam
business, 5(3), Strategic kaitannya
273-299. Alliance Process minat nasabah
untuk
menggunakan
internet
banking.

3. Widiastuti Studi tentang Variabel Model Variable trust


(2010). intensitas kualitas Penelitian berpengaruh
penggunaan sistem dan Analisis besar dalam
Tesis, program elektronic variabel Regresi kaitannya
pasca sarjana, banking oleh kepercayaan intensitas
studi magister nasabah kantor penggunaan e-
manajemen, cabang utama banking.
universitas semarang
diponegoro
4. Bianchi et al., Risk, trust, and Variabel Variabel Kepercayaan
(2012). consumer Online kepercayaan resiko objek berpengaruh
purchasing dan peneliti terhadap
Journal
behaviour: a pengambilan keputusan
International
Chilean keputusan pembelian
marketing
perspective secara online
review, 29(3),
253-275
31

Penelitian Hasil
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
5. Rakhmawati Pengaruh Variabel Variabel Kepercayaan
dkk., (2013). Kepercayaan, kepercayaan, persepsi berpengaruh
Persepsi dan minat secara positif
ASSETS: jurnal Kegunaan, dan signifikan
akuntansi dan Persepsi terhadap minat
pendidikan, 2(2). Kemudahan, Dan penggunaan
Persepsi sistem
Kenyamanan electronic
Terhadap Minat banking
Penggunaan
Sistem Internet
Banking Pada
Nasabah Bank
Muamalat
Cabang
Pembantu
Madiun

6. Yasa dkk, The application Variabel Metode Variabel


(2014). of technology keputusan Structural perceived ease
acceptance Equation of use dan
JMK, 16(2), 93- model on Model (SEM) perceived
102. Internet banking program usefulness
users in the city software memiliki
of Denpasar AMOS hubungan
positif dan
signifikan
secara
langsung
terhadap
attitude toward
using.

7. Yusnidar dkk. Pengaruh Variabel Obyek Meningkatnya


(2014). Kepercayaan kepercayaan, penelitian tingkat
Dan Persepsi kepercayaan
minat, dan Tahun
Resiko Terhadap pada toko
keputusan penelitian
Jurnal sosial Minat Beli Dan online akan
ekonomi Keputusan meningkatkan
pembangunan, Pembelian minat beli
32

Penelitian Hasil
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
4(12), 311-329 Produk Fashion produk fashion
Secara Online Di secara online.
Kota Pekanbaru Meningkatnya
kepercayaan,
tidak membuat
peningkatkan
keputusan
pembelian
produk fashion
secara online.
Meningkatnya
minat beli
konsumen,
akan
meningkatkan
keputusan
pembelian atas
produk fashion
secara online.

8. Yu et al (2015). Building trust in Variabel Variabel Kepercayaan


internet banking: kepercayaan kompetisi, berperngaruh
Industrial a trust worthiess integritas, pada minat
management & perspective kebajikan menggunakan
data systems, i-banking
115(2), 235-252.

9. Afghani dkk., Pengaruh Variabel Variabel Hasil penelitian


(2016) kepercayaan, Kepercayaan keamanan, menunjukan
keamanan, risiko, dan bahwa
Journal of persepsi risiko, kesadaran kepercayaan
business and serta kesadaran dan kesadaran
banking, 6(1), nasabah terhadap berpengaruh
113-128 adopsi e-banking signifikan
di Bank BRI terhadap niat
Surabaya. nasabah untuk
menggunakan
layanan e-
banking
33

Penelitian Hasil
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
10. Chendradewi Analisis Variabel Variabel Terdapat
dkk., (2016) pengaruh Kepercayaan persepsi pengaruh
persepsi harga, harga, positif antara
kepercayaan kualitas variabel
Diponegoro pelanggan, pelayanan, persepsi harga,
journal of kualitas kualitas kepercayaan,
management, pelayanan dan produk dan kualitas
5(4), 1-12. kualitas produk Keputusan pelayanan, dan
Terhadap pembelian kualitas produk
keputusan terhadap
pembelian keputusan
pembelian.

11. Pujiati, dkk Faktor- faktor Variabel Variabel Variabel iklan,


(2016) yang kepercayaan iklan, merek, merek,
mempengaruhi dan minat harga, dan kepercayaan,
loyalitas loyalitas dan harga
Journal of pelanggan pada pelanggan berpengaruh
Management, ahyana positif dan
2(2) Collections signifikan
dengan minat terhadap minat
beli ulang beli ulang.
sebagai variabel Variabel minat
intervening beli ulang
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
loyalitas
pelanggan.

12. Chiu et., al Challenges and Variabel Objek Kepercayaan


(2017). factors kepercayaan penelitian mempengaruhi
influencing dan keputusan
initial trust and pengambilan Menggunakan
Asia pacific behavioral keputusan m-banking
journal of intention to use
innovation and mobile banking
entrepreneurship, services in the
11(2), 246-278. Philippines
34

Penelitian Hasil
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
13. Alalwan et al Factors Variabel Variabel Hasil penelitian
(2017) influencing kepercayaan social, menunjukan
adoption of dan minat ekspektasi bahwa
mobile banking kinerja, pengaruh sosial
International by jordanian ekspetasi dan
journal of bank customers: upaya, kepercayaan
information Extending fasilitas berpengaruh
management, 99- UTAUT2 with pendukung, positif dan
110 trust. nilai harga, signifikan
dan niat terhadap niat
perilaku untuk
menggunakan
mobile bankng

14. Utami dkk., Faktor-faktor Variabel Variabel Hasil penelitian


(2017). yang minat kemudahan, menunjukan
memengaruhi keamanan, bahwa
minat kegunaan kemudahan dan
Balance 14(2). penggunaan e- keamanan
money berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap minat
penggunaan e-
money

15. Usvita, (2017) Pengaruh Variabel Variabel Variabel


kemudahan, kepercayaan kemudahan kemudahan,
kepercayaan dan dan dan persepsi kepercayaan
e-Jurnal persepsi akan keputusan berpengaruh
resiko dan signifikan
Apresiasi
Menggunakan e- terhadap
Ekonomi, 5(1),
commerce keputusan
47-53
terhadap pembelian
keputusan online
pembelian online
(survey pada
konsumen
lazada.co.id)
35

Penelitian Hasil
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
16. Tajudin, M. H., Pengaruh Variabel Variabel Hasil
& Mulazid, A. S., promosi, kepercayaan promosi dan penelitian
(2017) kepercayaan, dan dan merek meunjukkan
kesadaran merek Keputusan bahwa variabel
terhadap promosi,
Islamiconomic: keputusan kepercayaan
Jurnal Ekonomi nasabah dan kesadaran
Islam. 8(1). 19- menggunakan merek
46. produk tabungan berpengaruh
haji (Mabrur) secara parsial
Bank Syariah dan signifikan
Mandiri KCP. terhadap
Sawangan Kota proses
Depok keputusan
menggunakan
tabungan haji
(Mabrur)
BSM.

17. Fikri, M.Z & Pengaruh brand Variabel Variabel Hasil


Mulazid, A.S. image, lokasi, Keputusan brand image, penelitian
(2018) dan store lokasi, dan menunjukkan
atmosphere store bahwa brand
terhadap proses atmosphere image, lokasi,
Jurnal Syarikah keputusan dan store
4(1). 22-32. pembelian atmosphere
konsumen pada berpengaruh
minimarket siginifikan
“Kedai Yatim” baik secara
parsial maupun
simultan
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
pada
minimarket
Kedai Yatim
36

Penelitian Hasil
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
18. Shankar et al., The influence of Variabel Variabel Variabel
(2019) e-banking Kepercayaan Keandalan, kepercayaan
service quality Privasi dan berpengaruh
on customer Keamanan, signifikan
International loyalty A Desain Situs terhadap
Journal of Bank moderated Web, variable
mediation Layanan dan kesetiaan,
Marketing
approach Dukungan keamanan, dan
Pelanggan, pelayanan
Keterlibatan
Pelanggan,
Loyalitas
19. Echchabi et al., Analysis of E- Variabel Analisis Hasil
(2019). Banking keputusan regresi linier penelitian
Acceptance in menunjukkan
IJIEF: Oman: The Case bahwa self-
International of Islamic efficacy,
Journal of Banks’ persepsi
Islamic Customers kemudahan
Economics and penggunaan
Finance. 1(2). dan kondisi
145-164 memfasilitasi
memiliki
dampak positif
yang signifikan
pada adopsi E-
banking oleh
pelanggan
bank syariah,
sementara
ketidakpastian
tidak memiliki
efek signifikan
pada
penggunaan E-
banking.
37

Penelitian Hasil
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
20. Naz et al., (2019) Ease of use and Variabel Variabel Hasil
Awareness to use kepercayaan kesadaran penelitian
Journal of as a Predictor of menggunakan menunjukkan
Islamic Business Confidence in E- bahwa peran
and Banking Leading menengah
Management, to Adoption of E- kepercayaan
9(1), 148-159 Banking: The pada e-banking
Case of Islamic antara
Banks in hubungan
Pakistan kemudahan
penggunaan
dan adopsi e-
banking adalah
signifikan.
Variabel
kepercayaan
one-banking
memediasi
hubungan
antara
dependen dan
independen.
Peran mediasi
kedua
kepercayaan
dalam e-
banking
memediasi
hubungan
antara
hubungan
kesadaran
untuk
menggunakan
dan adopsi e-
banking.
38

Penelitian Hasil
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
21. Nustini, dkk Factors that Variabel Variabel Hasil penelitian
(2020) Influence the Use Kepercayaan, kelengkapan menunjukkan
of e-Banking and fitur, bahwa
the Effect on pengaruh Kelengkapan
Review of Consumptivism social, Fitur, Kualitas
Integrative perilaku Layanan,
Business and konsumtif Kepercayaan,
Economics Pengaruh
Research, 9 Sosial (IV),
Penggunaan e-
Banking (MV)
berpengaruh
terhadap
Perilaku
Konsumtif
(DV).

22. Anouze et al., Factors affecting Variabel Structural Hasil penelitian


(2020) intention touse e- keputusan menunjukkan
equation
banking in bahwa niat
International Jordan with latent untuk
Journal of Bank menggunakan
variables
Marketing. 38( 1) layanan e-
86-112. (SEM) banking
dipengaruhi
oleh beberapa
faktor utama,
termasuk
persepsi
kegunaan,
persepsi
kemudahan
penggunaan,
keamanan dan
harga yang
wajar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini bersifat kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016) penelitian
kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivism. Hal ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. Ditinjau dari tingkat eksplanasi penelitian ini merupakan
penelitian asosiatif dengan bentuk hubungan kausal. Sugiyono (2016)
menyatakan bahwa hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab
akibat, ada variabel independen dan variabel dependen. penelitian ini
bertujuan untuk pengujian hipotesis, yaitu pengujian yang menjelaskan
fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel yang digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu kepercayaan (trust) dan
mutu e-banking dengan tingkat minat bertransaksi secara online dan
pengaruhnya terhadap keputusan nasabah dalam bertransaksi secara online.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018 – September
2019. Penulis melakukan penelitian ini pada nasabah BNI Syariah di DKI
Jakarta. Menurut Rahayu (2016), Ibu Kota Republik Indonesia itu merupakan
tempat perputaran uang terbanyak dan terlancar, serta daya beli penduduk
Jakarta juga lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya. Pengukurannya
menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner
nasabah bank BNI Syariah yang bertransaksi online menggunakan e-banking.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Menurut Sugiyono (2016), populasi adalah wilayah generalisasi
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

39
40

nasabah Bank BNI Syariah yang menggunakan e-banking. Dikarenakan e-


banking bisa digunakan oleh siapa saja dan juga bentuk ataupun isinya
sama saja di setiap wilayah maka peneliti memberi kriteria yaitu pengguna
e-banking bank BNI Syariah yang berdomisili di DKI Jakarta yang bisa
dijadikan responden.

2. Sampel
Menurut Sugiyono (2016), sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakterisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan kata lain
sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik sesuai dan
dapat mewakili populasi. Dalam penelitian ini, tidak adanya data sekunder
yang jelas terkait berapa jumlah total nasabah yang menggunakan e-
banking Bank BNI Syariah menjadikan tidak adanya pula kerangka
sampel. Oleh karena itu, terknik penarikan sampel dalam penelitian ini
mengggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2016)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
khusus sehingga layak dijadikan sampel.
Berikut ini merupakan kriteria sampel responden yang digunakan:
1. Pengguna e-banking bank BNI Syariah di DKI Jakarta
2. Pernah atau sudah melakukan transaksi melalui e-banking minimal 6
bulan terakhir.

Dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui,


maka dalam menentukan sampel menggunakan rumus Wibisono (dalam
Riduwan dkk., 2008)

𝑛 = (𝑍𝛼/2𝜎 𝑒) 2
= ((1,96). (0,25) 0,05)2
= 96,04
Keterangan:
𝑛 = Besarnya Sampel
𝑍𝛼 = Tingkat Keyakinan yang dibutuhkan dalam penetuan sampel 1,96
dengan tingkat kepercayaan 95%
𝜎 = Standar Deviasi Populasi
41

𝑒 = Tingkat Kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi


Dengan menggunakan rumus wibisono tersebut, maka diperoleh
jumlah sampel minimum adalah 96 orang. Dengan demikian peneliti yakin
dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa sampel random yang akan
peneliti ambil sebesar 100 orang merupakan hasil pembulatan dari 96
orang.

C. Sumber Data
Data adalah faktor yang paling penting untuk mendukung suatu
penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari
responden dimana data tersebut diperoleh melalui penyebaran kuesioner
terhadap nasabah Bank BNI Syariah di DKI Jakarta. Dan data dari laporan
tahunan Bank BNI Syariah 2014-2018. Data dapat dikelompokkan menjadi
data primer dan data sekunder.

1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2016), data primer adalah data yang diperoleh
langsung dari sumbernya atau objeknya. Data primer diperoleh dengan
wawancara langsung atau pengisisan kuesioner (daftar pertanyaan) yang
disebarkan kepada responden. Dalam penelitian ini data primer diperoleh
dari pengisian kuesioner pertanyaan yang diberikan kepada seluruh
nasabah Bank BNI Syariah di DKI Jakarta.

2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2016), data sekunder merupakan data yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara atau literatur
yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Contohnya buku,
laporan perusahaan, internet dan sebagainya yang berkaitan dengan objek
penelitian. Data sekunder penelitian ini jumlah penguna, jumlah transaksi
dan nilai transaksi dari ATM, SMS Banking, Mobile Banking dan
Internet Banking.
42

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa
angket atau kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono (2016)
menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati”. Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian yaitu untuk
mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, fenomena alam
maupun sosial.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk


menghasilkan data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala Likert.
Sugiyono (2016) menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk
mengukur suatu sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang suatu fenomena sosial”. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan jenis instrumen angket atau kuesioner dengan pemberian skor
sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Skala Likert

Keterangnan Skor
SS (Sangat Setuju) 5
S (Setuju) 4
N (Normal) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju 1

Agar mendapatkan sebuah hasil penelitian yang memuaskan, peneliti


menyusun rancangan kisi-kisi instrument penelitian atau operasional variabel
penelitian. Arikunto (2006) menyatakan bahwa “Kisi-kisi bertujuan untuk
menunjukkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data
atau teori yang diambil”.

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan


peneliti dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukan
43

pada dimensi dan indikator dari variabel peneliti yang diperoleh melalui
pengamatan dan penelitian terdahulu.

Tabel 3. 2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
pengukuran
Kepercayaan Trusting Belief 1. Kebaikan hati
(Adji dkk, 2. Integritas Likert
2014) 3. Kompetensi
Trusting 4. Kesediaan untuk
Intention bergantung
Likert
5. Kesediaan nasabah
secara subjektif
Mutu E- Kemudahan 6. Menghemat waktu
Likert
Banking 7. Layanan cepat
(Yousefi et Kegunaan 8. Meningkatkan kinerja
al., 2015) Likert
9. Sangat penting
Privasi 10. Nasabah mampu
menjaga informasi Likert
pribadi
Keamanan 11. Bank mampu
melindungi dari akses
Likert
yang tidak sah atau
tidak disengaja
Minat Minat 12. Perilaku seseorang
(Saidani dkk., eksploratif. yang selalu mencari
2012) informasi mengenai
produk yang
diminatinya dan Likert
mencari informasi
untuk mendukung
sifat-sifat positif dari
produk tersebut
Minat 13. Kecenderungan
tansaksional. seseorang untuk Likert
membeli produk.
Minat 14. Perilaku seseorang
preferensial, yang memiliki
Likert
preferensi utama
pada produk tersebut
44

Variabel Dimensi Indikator Skala


pengukuran
Minat 15. kecenderungan
referensial seseorang untuk
mereferensikan Likert
produk kepada orang
lain.
Proses Pengenalan 16. Mengenali masalah
Likert
Pengambilan masalah atau kebutuhan
Keputusan Pencarian 17. Mencari informasi
(Suwarman, informasi akan produk yang mau Likert
2011) dibeli
Evaluasi 18. Menggunakan
alternatif informasi untuk
Likert
mengevaluasi produk
dan produk alternatif
Keputusan 19. Menggunakan produk
Likert
pembelian
Perilaku paska 20. Kepuasan terhadap
Likert
pembelian produk

E. Teknik Pengumpulan Data


Asra et al. (2015) mendefinisikan pengumpulan data sebagai proses
memperoleh dan mengukur berbagai informasi tentang variabel yang diteliti
dengan suatu cara yang sistematis dengan tujuan untuk memperoleh bukti –
bukti yang nyata dan benar yang dapat digunakan dalam menganalisis data.
Secara umum teknik pengumpulan data yang dapat digunakan peneliti
dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner berasal dari bahasa latin:
Questionnnaire, yang berarti suatu rangkaian pertanyaan yang behubungan
dengan topik tertentu diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud
untuk memperoleh data. Kuesioner lebih populer daalam penelitian
dibandingkan dari jenis instrumen yang lain, karena dengan menggunakan
cara ini dapat dikumpulkan informasi yang lebih banyak dalam waktu yang
relatif pendek. Yusuf (2014). Data kuesioner yang berupa angket
menggunakan skala likert untuk menjadi acuan pengukuran.
45

F. Teknik Analisa Data


Metode penelitian ini merupakan metode kuantitatif yang juga disebut
sebagai metode positivistic, karena berdasarkan pada filsafat positivism. Fakta
atau fenomena yang diamati memiliki realitas objektif yang bisa diukur.
Kemudian tujuan penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menjelaskan
hubungan sebab akibat antar variabel yang diteliti (Supriyadi, 2014).

1. Uji Analisis Deskriptif


a. Karakteristik Responden
Yaitu mengkategorikan hasil kuesioner berdasarkan kategori-
kategori tertentu. Pada penelitian ini ada kategori responden
berdasarkan jenis kelamin dan usia.
b. Statistik Deskriptif
Statistik mengenai hasil presentase dari tiap jawaban yang
diberikan oleh responden. Persentase dibagi sesuai dengan metode
pengambilan data pada penelitian ini yaitu dengan skala likert yang
dimana jawaban responden berdasarkan skala 1 sampai dengan 5 yaitu
1 adalah sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 ragu – ragu, 4 setuju, 5
sangat setuju.

2. Uji Kualitas Data


a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner pengukuran disebut valid apabila
melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang
seharusnya diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan
dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari
variabel penelitian dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) =
n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sample (Ghozali, 2016).
Untuk menguji validitas pada setiap item, yaitu dengan
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah tiap skor butir. Dikarenakan pada penelitian ini menggunakan
30 responden yang akan diuji valid maka koefisien korelasi yang di
46

hasilkan dari r tabel sebesar = 0,361. Jika koefisien korelasinya sama


atau di atas 0,361 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai
korelasinya kurang dari 0,361 maka item tersebut dinyatakan tidak
valid. Uji validitas ini menggunakan program SPSS Versi 25. Uji
signifikansi dapat dilakukan dengan 2 cara:
1) Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson)
Analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan
masing – masing skor item dengan skor total. Skor total adalah
penjumlahan dari keseluruhan item. Item–item pertanyaan yang
berkorelasi secara signifikan dengan skor total menunjukan item
item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap
apa yang ingin diungkap. Pengujian menggunakan uji dua sisi
dengan taraf signifikasi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai
berikut:
1. Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka
instrumen atau item – item pernyataan berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan valid).
2. Jika r hitung < r table (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) atau r hitung
negatif, maka instrument atau item – item pertanyaan tidak
berkorelasi signifikan terhadap skor total.
2) Corrected item -Total Corelation
Yaitu membandingkan nilai r hitung (pada kolom
Corrected item -Total Correlation) dengan nilai r tabel (df = n-k)
yaitu membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree
of freedom (df) =n–2 dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Suatu
pertanyaan atau indikator dinyatakan valid, apabila r hitung > r
tabel dan nilai positif, namun jika r hitung < r tabel, maka
dinyatakan tidak valid dan nilai negatif. Penelitian ini
menggunakan sampel sejumlah (n) = 100, maka besar df = 100-
2=98. Dengan α = 0,05 maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,196.
47

b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Ghozali (2016)
menyatakan bahwa instrumen dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,
70.

3. Uji Normalitas
Menurut Santoso (2011) Uji normalitas data bertujuan mengetahui
distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data
yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki
distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara,
diantaranya yakni dengan melihat kurva normal P-plot. Suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang
menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah
mengikuti garis diagonal. Teknik lain yang dapat digunakan untuk menguji
hubungan antara dua variabel kategorikal dengan chi- square. Menurut
Santoso (2011) ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka regresi memenuhi asumsinormalitas.
2. Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga
dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji
kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku adalah:
Ho = Sampel berasal dari data atau populasi yang terdistribusi normal.
48

Ha = Sampel berasal dari data atau populasi yang tidak terdistribusi


normal.
Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak terdistribusi
dengan normal. Namun, jika nilai sig. > 0,05 maka data terdistribusi
dengan normal.

4. Analisis Jalur (Path Analysis)


Menurut Nurhasanah (2016), analisis jalur atau path analysis
digunakan untuk menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk
sebab akibat. Analisis jalur (path analysis) ini berfungsi untuk mengetahui
pengaruh langsung dan tidak langsung dari sekumpulan variabel yaitu
variabel eksogen terhadap variabel endogen, pengujiannya dengan
menggunakan uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi (R2), uji
simultan (Uji f), Uji parsial (uji t), dan uji sobel.

a. Uji Koefisien Korelasi (R)


Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi
(hubungan) linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan
hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak
membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen.
Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen. (Ghozali, 2016).

Untuk uji korelasi yang dipakai adalah uji korelasi rank


spearman. Menurut Pardede dkk., (2014) korelasi rank spearman
digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel jika data yang
digunakan sekurangnya memiliki skala ordinal. Analisis korelasi rank
spearman merupakan jenis analisis korelasi yang didasarkan pada
peringkat yang paling banyak digunakan. Dasar pemikiran analisis
korelasi ini adalah jika sebuah nilai dalam satu variabel memiliki
kesesuaian, maka kedua variabel tersebut saling berkorelasi. Jika
peringkat nilai-nilai pada suatu variabel sama persis dengan peringkat
nilai-nilai pada variabel lainnya, maka kedua variabel tersebut
49

memiliki korelasi sempurna. Ada pun kriteria yang menjadi acuan uji
koefisien korelasi rank spearman yaitu:

Tabel 3. 3
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 Sangat lemah
0.20 – 0.399 Lemah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Cukup kuat
0.80 – 0.1000 Sangat Kuat

b. Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data
silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar
antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun
waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi
yang tinggi.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke
dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Nilai adjusted dapat naik
atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam
model (Ghozali, 2016).
50

c. Uji Simultan (Uji F)


Uji statistika pada dasarnya adalah uji signifikansi secara
keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi,
apakah Y berhubungan linear terhadap X, dan Z. Salah satu cara untuk
menguji hipotesis ini menggunakan statistik F dengan kriteria
pengambilan keputusan, membandingkan nilai F hasil perhitungan
dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada
nilai tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha, dan Jika nilai sig <
0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima artinya
signifikan (Ghozali, 2016).

d. Uji Parsial (Uji t)


Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016). Hipotesis nol
(H0) yang hendak diuji adalah suatu parameter (bi) sama dengan nol,
atau:

H0 : bi = 0.
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol,
atau:

Ha : bi ≠ 0.
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen.
Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan nilai
statistik t dengan titik kritis menurut tabel, apabila nilai statistik t hasil
perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima
hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen. (Ghozali, 2016).
51

Cara selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi analisis jalur


bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig
dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
probabilitas Sig, maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak
signifikan.
2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya
signifikan. (Riduwan dkk., 2008)

e. Diagram jalur
Berdasarkan kerangka berfikir dalam penelitian ini, maka
dapat diperoleh dua substruktur linier sebagai berikut:
Struktur ke-satu: Analisa jalur pengaruh kepercayaan dan mutu
e-banking terhadap minat bertransaksi online Y=𝜌x1y X1 + 𝜌x2y X2 +
Ԑ1
Gambar 3. 1
Sub Struktural ke-satu: Diagram Jalur X1 X2 dan Y

X1 Ԑ1

rx1x2 𝜌x1y
Y

X2 𝜌x2y

Struktur ke-dua: Analisa Jalur kepercayaan, mutu e-banking,


dan tingkat minat bertransaksi online sebagai variabel intervening
terhadap keputusan bertransaksi nasabah. Z = 𝜌x1z X1 + 𝜌x2z X2 +
𝜌yz Y + Ԑ2
Gambar 3. 2
Sub Struktur ke-dua: Diagram Jalur X1 X2 danY terhadap Z
Ԑ1 Ԑ2
X1 Px1z
Px1y Z
rx1x2 Y Pzy
Px2y
X2 Px2z
52

Keterangan;

X1 = kepercayaan
X2 = mutu e-banking
Y = minat
Z = keputusan
rx1x2 = Koefisien Korelasi kepercayaan dengan mutu e-banking
𝜌x1y = Koefisien Jalur kepercayaan dengan minat
𝜌x2y = Koefisien Jalur mutu e-banking dengan minat
𝜀1 = Faktor lain yang mempengaruhi pengungkapan minat
𝜌x1z = Koefisien Jalur kepercayaan terhadap keputusan
𝜌x2z = Koefisien Jalur mutu e-banking terhadap keputusan
𝜌yz = Koefisien Jalur minat terhadap keputusan
𝜀2 = Faktor lain yang mempengaruhi keputusan

f. Metode Trimming
Metode trimming adalah metode yang digunakan untuk
memperbaiki suatu model analisis jalur dengan cara mengeluarkan
model variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan.
Jadi, model trimming terjadi ketika koefisien jalur diuji secara
keseluruhan ternyata ada variabel yang tidak signifikan. Walaupun
ada satu, dua, atau lebih variabel yang tidak signifikan, peneliti perlu
memperbaiki model struktur analisis jalur yang sudah
dihipotesiskan. (Riduwan dkk., 2008).
Cara menggunakan metode trimming yaitu menghitung ulang
koefisien jalur tanpa menyertakan variabel eksogen yang koefisien
jalurnya tidak signifikan. Langkah-langkah pengujian analisis jalur
dengan menggunakan metode trimming adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan persamaan structural
2) Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub struktur yang
telah dirumuskan
3) Menghitung koefisien jalur secara simultan
4) Menghitung koefisien jalur secara individual
53

5) Menguji kesesuaian antar model analisis jalur


6) Memaknai dan menyimpulkan

5. Uji Sobel
Di dalam penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu
komitmen profesi dan komitmen organisasi. Menurut Baron dan Kenny
(dalam Ghozali, 2016) suatu variabel disebut variabel intervening jika ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen.
Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak
langsung variabel indenpenden (X) ke variabel dependen (Z) melalui
variabel intervening (Y). Besarnya standart error pengaruh tidak langsung
(indirect effect) dihitung dengan rumus di bawah ini:
𝑎𝑏
√𝑏²𝑆𝐸𝑎²+(𝑎²𝑆𝐸𝑏²)

Keterangan:
a : Unstandardized coefficient beta variabel independen
b : Unstandardized coefficient beta variabel intervening
SEa : Standart error independen
SEb : Standart error intervening
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum


1. Sejarah Tentang BNI Syariah
Krisis ekonomi dan moneter pada 1997 telah menimbulkan dampak
negatif yang cukup kuat di seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak
terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Namun sistem perbankan syariah telah membuktikan ketangguhannya.
Prinsip Syariah dengan tiga pilarnya yaitu adil, transparan, dan maslahat
mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang
lebih adil.
Bank BNI Syariah bermula dari dibentuknya Unit Usaha Syariah
(UUS) oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kemudian disebut
BNI induk pada 29 April 2000 dengan berlandaskan pada Undang-Undang
No. 10 Tahun 1998. Berawal dari lima kantor cabang di Yogyakarta,
Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. UUS BNI berkembang
menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu. Lahirnya
bank BNI Syariah melengkapi anak perusahaan Bank BNI menjadi empat
pada tahun 2010. Sebelumnya, telah ada BNI Life, BNI Multifinance, dan
BNI Securities. Kepemilikan saham BNI Syariah terdiri dari PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 99,9% dan PT BNI Life Insurance
sebesar 0,1%.n di Sawangan Depok yang dibagi berbagai kelas untuk
konsumennya.
Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 menetapkan bahwa status
UUS hanya bersifat temporer, oleh karena itu dilakukan spin off pada
tanggal 19 Juni 2010 dengan didirikannya PT Bank BNI Syariah sebagai
Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank
Indonesia No.12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010. Realisasi ketika
spin off pada bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa

54
55

aspek regulasi yang kondusif, yaitu dengan diterbitkannya UU No.21


tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Selain itu, komitmen Pemerintah
terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran
terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

Melalui spin off, maka manajemen bank BNI Syariah menjadi lebih
fokus dalam mengelola bisnis, independen, fleksibel dan responsif dalam
memenuhi kebutuhan nasabah. Sehingga, bank BNI Syariah bisa menjadi
bank syariah pilihan rakyat Indonesia. Dalam operasional keseharian,
Bank BNI Syariah akan fokus di ritel dan consumer banking dengan fokus
industri unggulan di masing-masing wilayah. (BNI Syariah, 2019).

B. Pembahasan
1. Uji Analisis Deskriptif
1) Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para nasabah BNI
Syariah di Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai jumlah data
responden dan identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis
kelamin dan usia.

a. Data jumlah kuisioner yang disebarkan


Tabel 4.1 berikut ini menyajikan jumlah kuisioner yang
disebarkan kepada responden.

Tabel 4. 1
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Presentase
1 Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%
2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%
3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 100 100%
Sumber: Data primer
56

b. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin


Gambar 4.1 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi
responden berdasarkan jenis kelamin.
Gambar 4. 1
Jenis Kelamin Responden

JENIS KELAMIN RESPONDEN

Laki-laki
43%
Perempua
n
57%

Sumber: Data primer yang diolah


Gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 43 orang
atau 43% responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya
sebesar 57 orang atau 57% responden berjenis kelamin
perempuan. Hal ini menjelaskan bahwa mayoritas sebagian besar
responden adalah perempuan, kecenderungan perempuan lebih
banyak bertransaksi secara online menggunakan e-banking.

c. Deskripsi responden berdasarkan usia


Hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia pada tabel
berkut ini:
Gambar 4. 2
Tingkat Usia Responden
Tingkat Usia Responden Frekuensi
> 34 Tahun
10% 17 - 22 Tahun
24%

29 - 34 Tahun
29%

23 - 28 Tahun
17 - 22 Tahun 23 - 28 Tahun 29 - 34 Tahun > 34 Tahun
37%

Sumber: Data primer yang diolah


57

Berdasarkan gambar 4.2 di atas diperoleh informasi bahwa


mayoritas responden sebanyak 24 orang atau sebesar 24% berusia
17-22 tahun, sedangkan sisanya yaitu usia 23-28 tahun sebanyak 37
orang atau sekitar 37%, usia 29-34 tahun sebanyak 24 orang atau
sekitar 24%, dan usia di atas 34 tahun sebanyak 10 orang atau
sekitar 10%.
2) Statistik Deskriptif
1) Distribusi Jawaban
a) Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepercayaan.
Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 5
pernyataan yang disebarkan ke 100 responden dan
mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Hasil tanggapan terhadap Kepercayaan dijelaskan pada tabel
4.2 berikut:
Tabel 4. 2
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepercayaan
STS TS N S SS Total
No. Pernyataan
% % % % % %
Saya percaya bertransaksi secara
online menggunakan e-banking
1 0 3 14 51 32 100
mampu memenuhi kepuasan
transaksi saya sebagai nasabah

Saya percaya transaksi secara


2 online mampu memberikan 0 5 15 49 31 100
pelayanan yang terbaik

Saya percaya transaksi secara


3 online dapat memenuhi kebutuhan 0 2 18 52 28 100
transaksi saya

Saya bersedia memberikan


informasi keuangan yang
4 diperlukan untuk bertransaksi 0 7 9 54 30 100
secara online menggunakan e-
banking
58

STS TS N S SS Total
No. Pernyataan
% % % % % %
Saya bersedia memenuhi syarat
dan ketentuan dari transaksi
5 0 7 13 53 27 100
secara online menggunakan e-
banking

Mean % 0 4,8 13,8 51,8 29,6 100

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.2 menunjukan bahwa pada variabel Kepercayaan


mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 51,8 %. Dan
pernyataan yang paling berpengaruh adalah pernyataan no. 4,
hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada
pernyataan no. 4 menjawab “setuju” sebesar 54%. Hal ini
menunjukan bahwa indikator Saya bersedia memberikan
informasi keuangan yang diperlukan untuk bertransaksi online
menggunakan e-banking mempunyai pengaruh terhadap mutu
e-banking oleh karena itu bank bni syariah harus bisa membuat
nasabah percaya agar memberikan informasi keuangannya
karena akan berpengaruh terhadap mutu e-banking.

b) Distribusi Jawaban Responden Mengenai Mutu e-banking


Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 6
pernyataan yang disebarkan ke 100 responden dan
mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Hasil tanggapan terhadap Mutu e-banking dijelaskan pada
tabel 4.3 berikut:
59

Tabel 4. 3
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Mutu e-banking
STS TS N S SS Total
No. Pernyataan
% % % % % %
Dengan menggunakan transaksi
secara online menggunakan e-
1 0 0 1 59 40 100
banking saya mampu menghemat
waktu

Transaksi secara online


2 menggunakan e-banking 0 0 1 56 43 100
memberikan layanan yang cepat

Transaksi secara online


3 menggunakan e-banking mampu 0 0 5 49 46 100
meningkatkan kinerja saya

Transaksi secara online menggunkan


4 0 0 1 49 50 100
e-banking sangat penting bagi saya

Saya mampu memantau dan


mengendalikan informasi pribadi
5 0 0 3 51 46 100
dalam melakukan transaksi secara
online

Bank mampu melindungi transaksi


secara online menggunakan e-
6 0 0 3 52 45 100
banking dari akses yang tidak sah
atau tidak disengaja

Mean % 0 0 2,3 52,7 45 100

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 menunjukan bahwa pada variabel Mutu e-


banking responden manjawab “setuju” sebesar 52,7%. Dan
pernyataan yang paling berpengaruh adalah pernyataan no. 1,
hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada
pernyataan no. 1 menjawab “setuju” sebesar 59%. Hal ini
menunjukan indikator bahwa Dengan menggunakan transaksi
60

online menggunakan e-banking saya mampu menghemat


waktu mempengaruhi bagus tidaknya mutu e-banking.

c) Distribusi Jawaban Responden Mengenai Minat Bertransaksi


secara Online
Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 4
pernyataan yang disebarkan ke 100 responden dan
mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Hasil tanggapan terhadap Minat Bertransaksi secara Online
dijelaskan pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4. 4
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Minat Bertransaksi secara
Online

STS TS N S SS Total
No. Pernyataan
% % % % % %
Saya mencari informasi mengenai
1 transaksi secara online 0 0 10 66 24 100
menggunakan e-banking

Saya tertarik melalukan transaksi


2 secara online menggunakan e- 0 1 14 47 38 100
banking

Saya berkeinginan untuk terus


bertransaksi secara online
3 0 0 14 53 33 100
menggunakan e-banking di masa
yang akan datang

Saya mereferensikan bertransaksi


4 secara online menggunakan e- 0 0 9 52 39 100
banking kepada orang lain.

Mean % 0 0,3 11,7 54,5 33,5 100

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.4 menunjukan bahwa pada variabel Minat


bertransaksi secara online mayoritas responden manjawab
61

“setuju” sebesar 54,5%. Dan pernyataan yang paling


berpengaruh adalah pernyataan no. 1 hal ini dapat dilihat
dengan mayoritas responden pada pernyataan no. 1 menjawab
“setuju” sebesar 66 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator
Saya mencari informasi mengenai transaksi secara online
menggunakan e-banking berpengaruh besar terhadap minat
bertransaksi secara online.

d) Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan


bertransaksi secara online.
Variabel Z pada penelitian ini diukur melalui 5
pernyataan yang disebarkan ke 100 responden dan
mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Hasil tanggapan terhadap pembelian ualang dijelaskan pada
tabel 4.5 berikut:
Tabel 4. 5
Distribusi Jawaban Responden Keputusan Bertransaksi Secara
online
STS TS N S SS Total
No. Pernyataan
% % % % % %
Saya melakukan transaksi secara
1 online menggunakan e-banking 0 8 6 45 41 100
karena adanya kebutuhan

Saya mencari informasi tentang


transaksi secara online
2 menggunakan e-banking di BNI 0 0 1 56 43 100
Syariah sebelum memutuskan
untuk bertransaksi

Saya melakukan evaluasi terhadap


3 beberapa layanan produk 0 5 15 49 31 100
perbankan yang ditawarkan

Saya memutuskan untuk


4 bertransaksi secara online karena 0 3 14 54 29 100
sesuai dengan keinginan saya
62

STS TS N S SS Total
No. Pernyataan
% % % % % %
Saya memutuskan akan
melakukan transaksi secara online
5 sampai masa yang akan datang, 0 8 6 45 41 100
karena bertransaksi secara online
memenuhi kepuasan saya

Mean % 0 4,8 8,4 49,8 37 100

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.5 menunjukan bahwa pada variabel Keputusan


bertransaksi secara online mayoritas responden manjawab
“setuju” sebesar 49,8%. Dan pernyataan yang paling
berpengaruh adalah pernyataan no. 2, hal ini dapat dilihat
dengan mayoritas responden pada pernyataan no. 2 menjawab
“setuju” sebesar 56%. Hal ini menunjukan bahwa indikator Saya
mencari informasi tentang transaksi secara online menggunakan
e-banking di BNI Syariah sebelum memutuskan untuk
bertransaksi yang baik dapat berpengaruh terhadap Keputusan
bertransaksi secara online.

2. Uji Kualitas Data


a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika
tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut
dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas
dari lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Kepercayaan
(K), Mutu e-banking (ME), Minat Bertansaksi secara Online (MBO),
dan Keputusan Bertransaksi secara Online (KBO) dengan 100 sampel
responden.
Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap
variabel yang digunakan dalam penelitian ini:
63

1) Uji Validitas Kepercayaan (K)


Tabel 4. 6
Hasil Uji Validitas Kepercayaan
Nomor
r hitung r tabel Keterangan
Butir Pertanyaan

K1 0,749 0,361 Valid

K2 0,752 0,361 Valid

K3 0,727 0,361 Valid

K4 0,733 0,361 Valid

K5 0,79 0,361 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.6 menunjukkan variabel kepercayaan (K)


mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan
nilai r hitung > r tablel. Hal ini menunjukan bahwa masing-
masing pertanyaan pada variabel kepercayaan dapat diandalkan
dan layak sebagai penelitian.

2) Uji Validitas Mutu e-banking (ME)


Tabel 4. 7
Hasil Uji Validitas Mutu e-banking
Nomor
r hitung r tabel Keterangan
Butir Pertanyaan

ME 1 0,745 0,361 Valid

ME 2 0,834 0,361 Valid

ME 3 0,715 0,361 Valid

ME 4 0,823 0,361 Valid

ME 5 0,882 0,361 Valid

ME 6 0,858 0,361 Valid

Sumber: Data primer yang diolah


64

Tabel 4.7 menunjukkan variabel mutu e-banking


mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan
nilai r hitung > r table. Hal ini menunjukan bahwa masing-masing
pertanyaan pada variabel mutu e-banking dapat diandalkan dan
layak diajukan sebagai penelitian.

3) Uji Validitas Minat Bertransaksi secara Online (MBO)


Tabel 4. 8
Hasil Uji Validitas Minat Bertransaksi secara Online
Nomor
r hitung r tabel Keterangan
Butir Pertanyaan

MBO 1 0,827 0,361 Valid

MBO 2 0,829 0,361 Valid

MBO 3 0,823 0,361 Valid

MBO 4 0,848 0,361 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menunjukkan variabel minat bertransaksi secara


online mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan
dengan nilai r hitung > r tabel. Hal ini menunjukan bahwa
masing-masing pertanyaan pada variabel minat bertransaksi
secara online dapat diandalkan dan layak diajukan sebagai
penelitian.

4) Uji Validitas Keputusan Bertransaksi secara Online (KBO)


Tabel 4. 9
Hasil Uji Validitas Keputusan Bertransaksi secara Online
Nomor
r hitung r tabel Keterangan
Butir Pertanyaan

KBO 1 0,927 0,361 Valid

KBO 2 0,558 0,361 Valid

KBO 3 0,553 0,361 Valid


65

Nomor
r hitung r tabel Keterangan
Butir Pertanyaan

KBO 4 0,864 0,361 Valid

KBO 5 0,927 0,361 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.9 menunjukkan variabel keputusan bertransaksi


secara online mempunyai kriteria valid untuk semua item
pernyataan dengan nilai r hitung > r tabel. Hal ini menunjukan
bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel keputusan
bertransaksi secara online dapat diandalkan dan layak diajukan
sebagai penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,70. Tabel 4.10
menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4. 10
Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s
Variabel Keterangan
Alpha
Kepercayaan 0,795 Reliabel
Mutu e-banking 0,892 Reliabel
Minat Bertransaksi secara Online 0,853 Reliabel
Keputusan Bertransaksi secara Online 0,822 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
kepercayaan sebesar 0,795, mutu e-banking sebesar 0,892, minat
bertransaksi secara online sebesar 0,853 dan keputusan bertransaksi
secara online sebesar 0,822. Dengan demikian, dapat disimpulkan
66

bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai


nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data
yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan
diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Uji Normalitas Data


a. Uji P-Plot
Sub-Struktur 1

Gambar 4. 3
Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas Data Sub-Struktur 1

Pada gambar kurva p-plot diatas terlihat bahwa titik – titik


menyebar searah dan tidak ada titik yang menjauhi garis diagonal, ini
membuktikan bahwa nilai residual berdistribusi normal sehingga
syarat normalitas nilai residual untuk analisis regresi dapat terpenuhi.
67

Sub-Struktur 2

Gambar 4. 4
Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas Data Sub-Struktur 2

Pada gambar kurva p-plot diatas terlihat bahwa titik – titik


menyebar searah dengan garis diagonal, ini membuktikan bahwa nilai
residual berdistribusi normal sehingga syarat normalitas nilai residual
untuk analisis regresi dapat terpenuhi.

4. Analisis Jalur (Path Analysis)


Teknik pengolahan data selanjutnya adalah dengan menggunakan
analisis jalur (path analysis), dimana analisis jalur ini berfungsi untuk
mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari sekumpulan
variabel yaitu variabel eksogen terhadap variabel endogen, pengujian yang
harus dilakukan ialah:
68

a. Koefisien Korelasi (R)


Dalam metode analisis jalur, untuk mengetahui derajat hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi hanya
menggambarkan keeratan hubungan antara variabel tetapi tidak
menggambarkan kekuatan kausalitas atau sebab-akibat, karena
korelasi hanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan maka
dalam analisis korelasi tidak terdapat istilah variabel eksogen atau
endogen.
Tabel 4. 11
Koefisien Korelasi
Correlations
Kepercayaan Mutu Minat Keputusan
Spear Kepercayaan Correlation 1.000 .207* .266** .463**
man's Coefficient
rho Sig. (2-tailed) . .039 .007 .000
N 100 100 100 100
* **
Mutu Correlation .207 1.000 .411 .463**
Coefficient
Sig. (2-tailed) .039 . .000 .000
N 100 100 100 100
** **
Minat Correlation .266 .411 1.000 .437**
Coefficient
Sig. (2-tailed) .007 .000 . .000
N 100 100 100 100
Keputusan Correlation .463** .463** .437** 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .
N 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 25.0, 2019

Dari hasil data pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa dua
hubungan dikatergorikan lemah dan empat hubungan lainnya
dikategorikan berhubungan sedang. Nilai signifikansi semua
hubungan yaitu dibawah 0,05 di atas 0,000 berarti semua korelasi
69

signifikan. Dapat disimpulkan hasil data SPSS pada tabel 4.12 sebagai
berikut:
Tabel 4. 12
Pengujian Hubungan Antar Variabel
Koefisien
Hubungan Kategori Probabilitas Kesimpulan
Kolerasi
Kepercayaan (X1)
dengan Mutu e-banking 0,207* Lemah 0,039 Signifikan
(X2)
Kepercayaan (X1) dengan
0,266** Lemah 0,007 Signifikan
MBO (Y)
Kepercayaan (X1) dengan
0,463** Sedang 0,000 Signifikan
Keputusan (Z)
Mutu e-banking (X2)
0,411** Sedang 0,000 Signifikan
dengan MBO (Y)
Mutu e-banking (X2)
0,463** Sedang 0,000 Signifikan
dengan Keputusan (Z)
MBO (Y) dengan
0,437** Sedang 0,000 Signifikan
Keputusan (Z)
Sumber: Data Primer yang diolah
b. Koefisien Determinasi (R2)
1) Koefisien Determinasi Struktur I

Tabel 4. 13
Koefisien Determinasi Struktur I
Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .485a .235 .219 1.56038
a. Predictors: (Constant), Mutu, Kepercayaan
Sumber: Data Primer yang di olah

Pada tabel 4.13 didapat model analisis jalur dengan nilai


koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,235 (23,5%). Nilai ini
menunjukkan bahwa pengaruh kepercayaan, dan mutu e-banking
terhadap minat bertransaksi secara online secara gabungan adalah
70

23,5%, sedangkan sisanya sebesar 0,765 atau 76,5% (100% - 23,5%)


adalah kemungkinan terdapat variabel lain yang memiliki pengaruh
terhadap variabel minat bertransaksi secara online. Probabilitas
variabel minat bertransaksi secara online dapat dijelaskan sebesar
23,5% dengan variabel kepercayaan, dan mutu e-banking.
2) Koefisien Determinasi Struktur II

Tabel 4. 14
Koefisien Determinasi Struktur II
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
1 .607a .369 .349 1.95117
a. Predictors: (Constant), Minat, Kepercayaan, Mutu
Sumber: Data Primer yang di olah.

Pada tabel 4.14 didapat model analisis jalur dengan nilai


koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,369 (36,9%). Nilai ini
menunjukkan bahwa pengaruh kepercayaan, mutu e-banking, dan
minat bertransaksi secara online terhadap keputusan bertransaksi
secara online secara gabungan adalah 36,9%, sedangkan sisanya
sebesar 63,1% (100% - 36,9%) adalah kemungkinan terdapat
variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel keputusan
bertransaksi secara online. Probabilitas variabel keputusan
bertransaksi secara online dapat dijelaskan sebesar 36,9% dengan
variabel kepercayaan, mutu e-banking, dan minat bertransaksi secara
online.

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)


Pengujian hipotesis secara silmultan bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel eksogen secara bersama-sama terhadap
variabel endogen. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:
71

1) Uji F Persamaan Struktur I

Tabel 4. 15
Analisis Varian Struktur I
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 72.577 2 36.288 14.904 .000b
Residual 236.173 97 2.435
Total 308.750 99
a. Dependent Variable: Minat
b. Predictors: (Constant), Mutu, Kepercayaan
Sumber: Data primer yang di olah

Berdasarkan tabel 4.15, untuk menguji pengaruh kepercayaan


dan mutu e-banking terhadap minat bertransaksi secara online secara
simultan, hipotesisnya adalah:

Ho : ρx1y = ρx2y = 0, diduga variabel kepercayaan dan mutu e-


banking tidak berpengaruh secara simultan terhadap minat
bertransaksi secara online
Ha : ρx1y = ρx2y = ≠ 0, diduga variabel kepercayaan dan mutu e-
banking berpengaruh secara simultan terhadap minat
bertransaksi secara online

Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:


Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Melalui langkah tersebut serta hasil ANOVA pada tabel


4.15, didapatkan hasil F-hitung sebesar 14,904 dengan
probabilitas 0,000. F-tabel dengan level signifikansi 0,05, degree
of freedom (df) untuk df1=2, df2=97 maka F-tabel=3,09. Hasilnya
adalah F-hitung (14,904) > F-tabel (3,09) dan dengan hasil ini
maka Ha diterima. Ini berarti bahwa variabel kepercayaan dan
72

mutu e-banking, secara simultan berpengaruh siginifikan terhadap


minat bertransaksi secara online.

2) Uji F Persamaan Struktur II


Tabel 4. 16
Analisis Varian Struktur II
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 213.273 3 71.091 18.673 .000b
Residual 365.477 96 3.807
Total 578.750 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Minat, Kepercayaan, Mutu
Sumber: Data primer yang di olah

Berdasarkan tabel 4.16, untuk menguji pengaruh


kepercayaan, mutu e-banking, minat bertransaksi secara online
terhadap kepercayaan bertransaksi secara online secara simultan,
hipotesisnya adalah:

Ho : ρx1z = ρx2z = ρyz = 0, diduga variabel kepercayaan, mutu e-


banking dan minat bertransaksi secara online tidak
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan bertransaksi
secara online
Ha : ρx1z = ρx2z = ρyz ≠ 0, diduga variabel kepercayaan, mutu e-
banking dan minat bertransaksi secara online berpengaruh
secara simultan terhadap keputusan bertransaksi secara online

Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:


Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Melalui langkah tersebut serta hasil ANOVA pada tabel


4.16, didapatkan hasil F-hitung sebesar 18,673 dengan
probabilitas 0,000. F-tabel dengan level signifikansi 0,05, degree
73

of freedom (df) untuk df1=3, df2=96 maka F-tabel= 2,7. Hasilnya


adalah F-hitung (18,673) > F-tabel (2,7) dengan hasil ini maka Ha
diterima. Ini berarti bahwa variabel kepercayaan, mutu e-banking
dan minat bertransaksi secara online berpengaruh secara simultan
terhadap keputusan bertransaksi secara online.

d. Uji Signifikansi Individu/parsial (Uji t)


Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel eksogen secara parsial terhadap variabel
endogen. Perlu diberitahu untuk setiap uji hipotesis kriterianya adalah
sebagai berikut:
Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Uji t Persamaan Struktur I
Tabel 4. 17
Hasil Uji t Struktur I
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 5.926 2.061 2.875 .005
Kepercayaan .155 .053 .266 2.940 .004
Mutu .293 .074 .356 3.936 .000
a. Dependent Variable: Minat
Sumber: Data primer yang diolah

a) Hubungan antara Kepercayaan dengan Minat Bertransaksi


secara Online.
Hipotesisnya ialah:
Ho : ρx1y = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan
antara kepercayaan terhadap minat bertransaksi secara
online.
74

Ha : ρx1y ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh secara


signifikan variable kepercayaan terhadap minat
bertransaksi secara online.

Menurut tabel 4.17, nilai t-hitung adalah 2,940 dengan


probabilitas 0,004. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
degree of freedom (df) untuk df=n-2 or 100-2= 98 maka t-tabel
adalah 1,984. Hasilnya adalah t-hitung (2,940) > t-tabel (1,984).
Maka dapat disimpulkan Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel kepercayaan terhadap
minat bertransaksi secara online.
Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu yang
dialakukan oleh Rakhmawati, dkk (2013) yang menyatakan
bahwa kepercayaan berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap minat penggunaan sistem electronic banking.

b) Hubungan antara Mutu e-banking dengan Minat


Bertransaksi secara Online.
Hipotesis atas parsial ini ialah:
Ho : ρx2y = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel mutu e-banking terhadap minat
bertransaksi secara online.
Ha : ρx2y ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel mutu e-banking terhadap minat
bertransaksi secara online.
Menurut tabel 4.17, nilai t-hitung adalah 3,936 dengan
probabilitas 0,004. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
degree of freedom (df) untuk df=n-2 or 100-2= 98 maka t-tabel
adalah 1,984. Hasilnya adalah t-hitung (3,936) > t-tabel (1,984)
dan level signifikan (0,004) < (0,05). Maka dapat disimpulkan Ha
diterima. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh secara langsung
antara variabel mutu e-banking terhadap minat bertransaksi secara
online.
75

Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu yang dialakukan


oleh Fitri, F (2016) yang menyatakan bahwa mutu e-banking
berpengaruh terhadap variabel minat.

Tabel 4. 18
Uji t Persamaan Struktur I
Pengaruh Kepercayaan, Mutu e-banking terhadap Minat Bertransaksi
secara Online dan dampaknya terhadap Keputussn.
No Hipotesis Analisis Jalur t-hitung t-tabel Hasil

1 ρx1y = 0 ρx1y = 0,155 2,940 1,984 Ha diterima

2 ρx2y = 0 ρx2y = 0,293 3,936 1,984 Ha diterima

Sumber: Data primer diolah


Berdasarkan hasil pada tabel 4.18, tes parsial
Kepercayaan, Mutu e-banking berpengaruh signifkan terhadap
Minat Bertransaksi secara Online. Maka dari itu persamaan dari
analisis jalur struktur I ialah:

Y = ρx1y X1 + ρx2y X2 + ε1
Y = 0,155 X1 + 0,293 X2 + 0,875
Angka residu didapat dari √(1 - R square) yaitu √(1 - 0,235) = 0,875

Uji t Persamaan Struktur II


Tabel 4. 19
Hasil Uji t Struktur II
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.691 2.685 .630 .530
Kepercayaan .221 .069 .278 3.220 .002
Mutu .351 .100 .312 3.498 .001
Minat .324 .127 .237 2.550 .012
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah
76

a) Hubungan antara Kepercayaan dengan Keputusan


Bertransaksi secara Online.
Hipotesisnya ialah:
Ho : ρx1z = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel kepercayaan terhadap keputusan
bertransaksi secara online.
Ha : ρx1z ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variable Kepercayaan terhadap keputusan
bertransaksi secara online.
Menurut tabel 4.19, nilai t-hitung adalah 3,220 dengan
probabilitas 0,002. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
degree of freedom (df) untuk df=n-3 or 100-3= 97 maka t-tabel
adalah 1,985. Hasilnya adalah t-hitung (3,220) > t-tabel (1,985).
Maka dapat disimpulkan, Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel kepercayaan terhadap
keputusan bertransaksi secara online.
Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Usvita (2017) yang menyatakan bahwa
kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan.

b) Hubungan antara Mutu e-banking dengan Keputusan


Bertransaksi secara Online.
Hipotesis atas parsial ini ialah:
Ho : ρx2z = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel mutu e-banking terhadap keputusan
bertransaksi secara online.
Ha : ρx2z ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel mutu e-banking terhadap keputusan
bertransaksi secara online.
Menurut tabel 4.19, nilai t-hitung adalah 3,498 dengan
probabilitas 0,001. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
degree of freedom (df) untuk df=n-3 or 100-3= 97 maka t-tabel
77

adalah 1,985. Hasilnya adalah t-hitung (3,498) > t-tabel (1,985).


Maka dapat disimpulkan, Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel Mutu e-banking
terhadap Keputusan Bertransaksi secara Online.
Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan
Evannaza, NM (2015) yang menyatakan bahwa mutu sistem e-
banking berpengaruh terhadap keputusan.

c) Hubungan Antara Minat Bertransaksi secara Online Dengan


Keputusan Bertransaksi secara Online.
Hipotesis atas parsial ini ialah:
Ho : ρyz = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel minat bertransaksi secara online terhadap
Keputusan Bertransaksi secara online.
Ha : ρyz ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel minat bertransaksi secara online terhadap
keputusan bertransaksi secara online.
Menurut tabel 4.19, nilai t-hitung adalah 2,550 dengan
probabilitas 0,012. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
degree of freedom (df) untuk df=n-3 or 100-3= 97 maka t-tabel
adalah 1,985. Hasilnya adalah t-hitung (2,550) > t-tabel (1,985).
Maka dapat disimpulkan, Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel minat bertransaksi
secara online terhadap keputusan bertransaksi secara online.
Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Panuntun
Yusnidar, dkk (2014) yang menyatakan bahwa minat berpengaruh
terhadap keputusan.
78

Tabel 4. 20
Uji t Persamaan Struktur II
Pengaruh Kepercayaan, Mutu e-banking, dan Minat Bertransaksi secara
Online terhadap Keputusan Bertransaksi secara Online.
No Hipotesis Analisis Jalaur t-hitung t-tabel Hasil

1 ρx1z = 0 ρx1z = 0,221 3,220 1,985 Ha diterima

2 ρx2z = 0 ρx2z = 0,351 2,498 1,985 Ha diterima

3 ρyz = 0 ρyz = 0,324 2,550 1,985 Ha diterima

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 25.0, 2016

Berdasarkan hasil pada tabel 4.24, tes parsial Kepercayaan,


Mutu e-banking, dan Minat Bertransaksi secara Online
berpengaruh parsial terhadap Keputusan Bertransaksi secara
Online. Maka dari itu persamaan dari analisis jalur struktur II
ialah:

Z = ρx1z X1+ ρx2z X2 + ρyz Y + ε2


Z = 0,221 X1 + 0,351 X2 + 0,324 Y + 0,794

Angka residu didapat dari √(1 - R square) yaitu √(1 - 0,369) = 0,794

e. Diagram Jalur
Gambar 4. 5
Analisis Jalur Struktur II
0,875 0,794

X1 0,221

0,207 0,155
Z
Y 0,324
0,293
X2 0,351

Pengaruh X1 ke Z
Pengaruh langsung = 0,221
Pengaruh tidak langsung melalui Y = 0,155 x 0,324 = 0.05022
Total Pengaruh = 0,27122
79

Pengaruh X2 ke Z
Pengaruh langsung = 0,351
Pengaruh tidak langsung melalui Y = 0,293 x 0,324 = 0,094932
Total Pengaruh = 0,445932
Pengaruh Y ke Z
Pengaruh langsung = 0,324

5. Uji Sobel
Penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu satisfaction.
Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Ghozali (2014) suatu variabel
disebut intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen. Pengujian sobel yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Kepercayaan (X1)


Hipotesisnya:
Ho : Tidak ada pengaruh tidak langsung antara variabel kepercayaan
terhadap keputusan melalui minat.

Ha : Ada pengaruh tidak langsung antara variabel kepercayaan


terhadap keputusan melalui minat.

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh


langsung terhadap minat dan berpengaruh terhadap keputusan. Untuk
mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap keputusan melalui minat
dapat diuji dengan uji sobel sebagai berikut:

𝑎𝑏
√𝑏²𝑆𝐸𝑎² + (𝑎²𝑆𝐸𝑏²)

𝑎𝑏
Z=
√𝑏²𝑆𝐸𝑎²+(𝑎²𝑆𝐸𝑏²)

0.221 𝑋 0.324
Z=
√(0.3242 0.0692 )+(0.2212 0.127²)
80

0.071604
Z=
√0.00116567009

0.071604
Z=
0.03414191105

Z = 2,0974639887

Dari hasil perhitungan sobel test di atas mendapatkan nilai z sebesar


2,097, karena nilai z yang diperoleh sebesar 2,097 > 1,984 dengan
tingkat signifikansi 5% maka membuktikan bahwa minat mampu
memediasi hubungan pengaruh Kepercayaan terhadap Keputusan.

b. Variabel Mutu e-banking


Hipotesisnya:
Ho : Tidak ada pengaruh tidak langsung antara variabel mutu e-
banking terhadap keputusan melalui minat.
Ha : Ada pengaruh tidak langsung antara variabel mutu e-banking
terhadap keputusan melalui minat.

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa mutu e-banking


berpengaruh secara langsung terhadap minat. Dan berpengaruh
langsung terhadap keputusan. Untuk mengetahui pengaruh mutu e-
banking terhadap keputusan melalui minat dapat diuji dengan uji sobel
sebagai berikut:

𝑎𝑏
√𝑏²𝑆𝐸𝑎² + (𝑎²𝑆𝐸𝑏²)

𝑎𝑏
Z=
√𝑏²𝑆𝐸𝑎²+(𝑎²𝑆𝐸𝑏²)

0.351 𝑋 0.324
Z=
√(0.3242 0.1002 )+(0.3512 0.127²)

0.113724
Z=
√0.00303686893
81

0.113724
Z=
0.05510779373

Z = 2,06366454366

Dari hasil perhitungan sobel test di atas mendapatkan nilai z sebesar


2,064 karena nilai z yang diperoleh sebesar 2,064 > 1,984 dengan
tingkat signifikansi 5% maka membuktikan bahwa minat mampu
memediasi hubungan pengaruh mutu e-banking terhadap Keputusan.

6. Interpretasi Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan pengujian hipotesis hasil penelitian yang telah
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan dan mutu e-banking
terhadap minat bertransaksi secara online dan dampaknya pada keputusan
nasabah dalam bertransaksi secara online akan dijabarkan sebagai berikut:
a. Pengaruh kepercayaan terhadap minat
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas diperoleh nilai
signifikansinya 0,004 < 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat
disimpulkan, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kepercayaan terhadap minat.
Meskipun kepercayaan terhadap minat memiliki hubungan
yang lemah akan tetapi kepercayaan berpengaruh secara signifikan
terhadap minat. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rakhmawati, dkk (2013) yang menyatakan bahwa kepercayaan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat penguaan
sistem e-banking.
Minat nasabah dalam menggunakan suatu jasa e-banking
dilandasi rasa kepercayaan bahwa sistem dari BNI Syariah tersebut
dapat menjamin keamanan dan kelancaran transaksinya, sehingga
muncul minat dari nasabah untuk menggunakannya dalam
bertransaksi sehari-hari tanpa perlu harus datang langsung ke bank.
b. Pengaruh mutu e-banking terhadap minat
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas diperoleh nilai
signifikansinya 0,000 < 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat
82

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel


mutu e-banking terhadap minat.
Meskipun mutu e-banking terhadap minat memiliki hubungan
yang sedang akan tetapi mutu e-banking berpengaruh secara
signifikan terhadap minat. Hasil ini sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Fitri, F (2016) yang menyatakan bahwa mutu e-
banking berpengaruh terhadap variabel minat.
Suatu kualitas yang di dalamnya terdapat fitur-fitur yang
mendukung kelancaran dan kemudahan sebuah transaksi perbankan
memberikan rasa minat dari nasabah untuk menggunakan fasilitas e-
banking ini dalam bertransaksi.
c. Pengaruh kepercayaan terhadap keputusan
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, diperoleh nilai
signifikansinya 0,002 < 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel kepercayaan terhadap keputusan bertransaksi secara online.
Meskipun kepercayaan terhadap keputusan memiliki hubungan
yang sedang akan tetapi kepercayaan berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan
oleh Usvita (2017) yang menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh
terhadap variabel keputusan.
Faktor-faktor pembentuk kepercayaan nasabah BNI Syariah
seperti trusting belief dan trusting intention dapat mempengaruhi
sikap nasabah dalam memutuskan untuk bertransaksi secara online
melalui e-banking.
d. Pengaruh mutu e-banking terhadap keputusan.
Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai signifikasninya
0,001 < 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel mutu e-
banking terhadap keputusan bertransaksi secara online.
Meskipun mutu e-banking terhadap keputusan memiliki
hubungan yang sedang akan tetapi mutu e-banking berpengaruh secara
83

signifikan terhadap keputusan. Hasil ini sama dengan penelitian yang


dilakukan oleh Evannaza, NM (2015) yang menyatakan bahwa mutu
sistem e-banking berpengaruh terhadap variabel keputusan.
Faktor-faktor pembentuk kualitas sistem e-banking seperti
kemudahan, kegunaan, privasi, dan keamanan menjadi pertimbangan
seorang nasabah dalam dalam memutuskan melakukan transaksi
secara online. Dengan e-banking BNI Syariah mereka dapat
melakukan transaksi kapan saja dan dimana saja dengan mudah tanpa
harus datang langsung ke bank.
e. Pengaruh minat terhadap keputusan
Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai signifikansinya
0,012 < 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel minat
terhadap keputusan bertransaksi secara online.
Meskipun minat terhadap keputusan memiliki hubungan yang
sedang akan tetapi minat berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yusnidar, dkk (2014) yang menyatakan bahwa minat berpengaruh
terhadap variabel keputusan.
Minat yang mendasari nasabah BNI Syariah dalam
bertransaksi secara online dengan e-banking merupakan proses awal
mereka untuk memutuskan bahwa transaksi mereka menggunakan e-
banking secara online.
f. Pengaruh kepercayaan terhadap keputusan melalui minat
Berdasarkan hasil perhitungan sobel test di atas mendapatkan
nilai z sebesar 2,097, karena nilai z yang diperoleh sebesar 2,097 >
1,984 dengan tingkat signifikansi 5% maka membuktikan bahwa
minat mampu memediasi hubungan pengaruh Kepercayaan terhadap
Keputusan.
Kepercayaan nasabah terhadap sistem e-banking BNI Syariah
membuat nasabah berminat untuk melakukan transaksi secara online.
Minat merupakan proses awal seorang nasabah dalam memutuskan
84

transaksi mereka secara online menggunakan e-banking. Dari hal


tersebut dapat diketahui semakin nasabah percaya maka akan semakin
berminat dan akan semakin besar kemungkinan untuk memutuskan
bertransaksi online menggunakan e-banking.
g. Pengaruh mutu e-banking terhadap keputusan melalui minat
Berdasarkan hasil perhitungan sobel test di atas mendapatkan
nilai z sebesar 2,064, karena nilai z yang diperoleh sebesar 2,064 >
1,984 dengan tingkat signifikansi 5% maka membuktikan bahwa
minat mampu memediasi hubungan pengaruh mutu e-bankingterhadap
Keputusan.
Kualitas sistem e-banking yang mudah, berguna, dan aman
membuat nasabah berminat untuk melakukan transaksi secara online
karena nasabah dapat melakukan transaksinya kapan pun dan dimana
pun. Minat merupakan proses awal seorang nasabah dalam
memutuskan transaksi mereka secara online menggunakan e-banking.
Dari hal tersebut dapat diketahui semakin nasabah percaya maka akan
semakin berminat dan akan semakin besar kemungkinan untuk
memutuskan bertransaksi online menggunakan e-banking.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang penilaian


responden tentang pengaruh Kepercayaan dan Mutu e-banking terhadap
Minat Bertransaksi secara Online dan dampaknya terhadap Minat
Bertransaksi secara Online studi kasus pada Nasabah Bank BNI Syariah,
maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Terdapat pengaruh secara langsung antara kepercayaan terhadap minat
bertransaksi secara online dengan nilai signifikansi 0,004.
2. Terdapat pengaruh secara langsung antara mutu e-banking terhadap
minat bertransaksi secara online dengan nilai signifikansi 0,000.
3. Terdapat pengaruh secara langsung antara kepercayaan terhadap
keputusan bertransaksi secara online dengan nilai signifikansi 0,002.
4. Terdapat pengaruh secara langsung antara mutu e-banking terhadap
keputusan bertransaksi secara online dengan nilai signifikansi 0,001.
5. Terdapat pengaruh secara langsung antara minat terhadap keputusan
bertransaksi secara online dengan nilai signifikansi 0,012.
6. Terdapat pengaruh secara tidak langsung antara kepercayaan terhadap
keputusan bertransaksi secara online melalui minat dengan nilai z sebesar
2,097.
7. Terdapat pengaruh secara tidak langsung antara mutu e-banking terhadap
keputusan bertransaksi secara online melalui minat dengan nilai z sebesar
2,064.

B. Saran
Penelitian ini masih banyak kekurangan, maka ada beberapa saran
yaitu: pertama, untuk penelitian selanjutnya agar ditambahkan variabel
lainnya yang mempengaruhi minat nasabah untuk bertrasnaksi secara online
misalnya variabel nilai pelanggan, kepuasan nasabah, kualitas hubungan,
keunggulan produk dan lain-lain. Diharapkan dapat menemukan hasil temuan
baru yang dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

85
86

dalam meningkatkan kepercayaan, mutu, minat, dan keputusan nasabah


terhadap Bank BNI Syariah. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
mencakup responden lebih luas, tidak hanya di daerah DKI Jakarta serta
jumlah responden yang lebih banyak. Selain itu, disarankan juga untuk
menggunakan analisis yang terbuka dan baru.
Kedua, Bank BNI Syariah selalu menjaga kepercayaan (trust) para
nasabahnya agar pelayanan yang telah diberikan selama ini dapat terjaga
dengan baik. Bank BNI Syariah selalu menjaga dan meningkatkan mutu
sistem dalam pelayanan khususnya e-banking agar nasabah dapat bertransaksi
sendiri dengan aman dan nyaman.

Ketiga, sebaiknya pemerintah harus turun tangan, misalnya


mengeluarkan kebijakan seperti insentif pajak dan bantuan riset. Pemerintah
juga disarankan untuk membuat suatu kebijakan yaitu holding BUMN bank
syariah sehingga pemerintah dapat menyuntikkan dana ke bank syariah dan
otomatis aset dan pangsa pasar akan meningkat setiap tahunnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adji, Jennifer dan Hatane Semuel, MS. (2014). Pengaruh Satisfaction Dan Trust
Terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) Di Starbucks The
Square Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. 2(1).
Afghani, M. F., & Yulianti, E. (2016). Pengaruh kepercayaan, keamanan, persepsi
risiko, serta kesadaran nasabah terhadap adopsi e-banking di Bank BRI
Surabaya. Journal of Business and Banking , 6(1), 113-128.
Ahmad, S., Bhatti, S. H., & Hwang, Y. (2019). E- service quality and actual use
of e-banking: Explanation through the Technology Acceptance Model.
Information Development .
Alalwan, A. A., Dwivedi, Y. K., & Rana, N. P. (2017). Factors influencing
adoption of mobile banking by jordanian bank customers: Extending
UTAUT2 with trust. International Journal of Information Management,
99-110.
Alfian, J. & Tri, Y., 2016. Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Pelanggan
Terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. 5(6).
Andespa, R. (2018). Analisi Sikap Nasabah Terhadap Perbankan Syariah di
Sumatera Barat. Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam. 3(1).
Annafik, A. F. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Daya Tarik
Iklan Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Yamaha. Skripsi, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro: Semarang.
Anouze , A. L., & Alamro, A. S. (2019). Factors affecting intention to use e-
banking in Jordan. International Journal of Bank, 38(1). 86-112.
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Baten, Mohammad Azizul; Anton Abdulbasah Kamil, (2010). “E-Banking of
Economical Prospect in Bangladesh”, Journal of Internet Banking and
Commerce, 15(2).
Bilondatu, M. R. (2013). Motivasi, persepsi, dan kepercayaan pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian konsumen pada sepeda motor Yamaha di
minahasa. Jurnal EMBA. 1(3).
BNI Syariah. Informasi Bank BNI Syariah 2019. diakses pada 11 Juli 2019.
http://www.bnisyariah.co.id.

87
88

Chandrasekaran, S., & Narayanan , S. M. (2019). Recent and Future Trends In E –


Banking Services For Indian Banking Sector. Journal of The Gujarat
Research Society, 21(16).
Chedrawi, C., Harb, B., & Saleh, M. (2019). The E-Banking and the Adoption of
Innovations from the Perspective of the Transactions Cost Theory: Case of
the Largest Commercial Banks in Lebanon. Lecture Notes in Information
Systems and Organisation. 30
Chendradewi, R., & Khasanah, I. (2016). Analisis pengaruh persepsi harga,
kepercayaan pelanggan, kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap
keputusan pembelian. Diponegoro journal of management , 5(4). 1-12.
Data and Research on Digital. Better Research, Better Business decisions 2017.
dikunjungi 27 November 2018. http://www.emarketer.com
Dharmmesta , B. S., & Handoko, T. H. (2008). Manajemen Pemasaran : Analisa
perilaku konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Dwityanti, E. (2010). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli
konsumen terhadap layanan internet banking mandiri. Jurnal Bisnis
Manajemen, 2(14), 4.
Echchabi , A., Hajri, S. A., & Tanas , I. N. (2019). Analysis of E-Banking
Acceptance in Oman: The Case of Islamic Banks’ Customers. IJIEF:
International Journal of Islamic Economics and Finance, 1(2). 145-164.
Elitan, L. (2002). Factors Influencing The Success Of Technology Adoption: A
Case Study Of Indonesian Manufacturing Firms. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 4(1), 1-14.
Fauziah. (1998). Peran Teknologi Informasi dalam Bisnis Reengineering. Siasat
Bisnis. 1
Ghozali, iman. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 23. 8. Semarang: Badan penerbit Universitas DIponegoro.
DIponegoro. Hasjanah, K., (2018). Tribun Jakarta.com Ramai keluhan error
hingga uang nasabah terpotong. diakses pada 01 November 2018.
http://tribunjakarta.com
Hawari, M. A., Hartley, N., & Ward, T. (2005, 1 16). Measuring Banks'
Automated Service Quality: A Confirmatorry Factor Analysis Approach.
Marketing Bulletin.
Ho, C. I., & Lee, Y. L. (2007). The development of an e-travel service quality
scale. Tourism Management, 28, 1434-1449.
89

Idhat, D.G. (2015). Alasan perbankan syariah nasional sulit berkembang. diakses
pada tanggal 3 Agustus 2019.
http://m.hukumoline.com
Indiano, dinno (2015). Sosialisasi jadi kendala BNI Syariah. Diakses pada 11 juli
2019.
http://m.liputan6.com.
I. N., Zia, M. H., Chohan, A. R., M. H., & Khan, T. I. (2019). Ease of use and
Awareness to use as a Predictor of Confidence in E-Banking Leading to
Adoption of E-Banking: The Case of Islamic Banks in Pakistan. Journal of
Islamic Business and Management, 148-159.
Ismail, Mohammed A.; Mohammed A Y Osman (2012). Faktor Influencing The
Adoption of E-Banking in Sudan. Journal of Internet Banking and
Commerce. 17(3), 1-16.
Ismail, M. D., Alam, S. S., & Hamid, R. A. (2017). Trust, Commitment, and
Competitive Advantage in Export Performance of SMEs. adjah Mada
International Journal of Business, 19(1). 1-18.
Kassim, N., & Abdullah, N. A. (2010). The effect of perceived service quality
dimensions on. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, 22(3),
351 - 371.
Kerti Yasa, N. N., Ratnnaningrum, L. P., & Sukaatmaja, P. G. (2014). The
Aplication Of Technology Acceptence Model On Internet Banking Users
In The City Of Denpasar. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 16(2),
93-102.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2013). Manajemen Pemasaran. 13 ed.
Jakarta: Erlangga.
Lee, Matthew K. O dan Turban, Efraim (2001). A Trust Model for Consumer
Internet Shopping. Interntional Journal of Electronic Commerce:
Research Gate. 6(1). 75-79.
Liao, Z. Wong. (2008). “The Determinants of Customer Interactions with
Internet-Enable E-Banking Service”. The Journal of the Operation
Research Society 59.9 (September 2008): 1201-1210.
M. Z., & Mulazid, A. S. (2018). Pengaruh Brand Image, Lokasi, dan Store
Atmosphere terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen pada
Minimarket "Kedai Yatim". Jurnal Syarikah, 22-32.
Morgan, R. M., & Hunt, S. D. (1994). The Commitment-Trust Theory of
Relationship Marketing. Journal of Marketing, 58, 20-38.
90

Mukherjee, A., & Nath, P. (2003). A Model of Trust In Online Relationship


Banking. International Journal of Bank Marketing, 5-15.
Nurhasanah, Siti. (2016). Praktikum Statistika 2 Untuk Ekonomi dan Bisnis
Aplikasi dengan Ms.Excel dab SPSS. Jakarta: Salemba Empat.
Nustini, Y., & Fadhillah, N. (2020). Factors that Influence the Use of e-Banking
and the Effect on Consumptivism. Review of Integrative Business and
Economics Research.
Pranidana, S. A, (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhim minat nasabah bank
BCA untuk menggunakan klik BCA. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro: Semarang.
Pujiati, S. S., H, A. T., & Paramita, P. D. (2016). Faktor- faktor yang
mempengaruhi loyalitas pelanggan pada ahyana Collections dengan minat
beli ulang sebagai variabel intervening. Journal of Management, 2(2).
Purwanto, Suharyadi. (2016). Statistika Untuk Ekonimi dan Keuangan Modern. 3
Ed. Jakarta: Salemba empat.
Putri, A. L., & Ferdinand, A. T. (2016). Analisis Pengaruh Citra Toko.
Diponegoro Journal of Management, 5(3). 1-13.
Rahayu (2016). Investor Daily. Jakarta Sebagai Pusat Bisnis Indonesia. diakses
pada 04 Juli 2019. https://investor.id
Rahma, E. S. (2007). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra Merek
Terhadap Beli dan Dampaknya pada Keputusan Pembelian. Tesis. Program
Pascasarjana. Universitas Diponegoro: Semarang.
Raida, Regaieg Essafi; Neji Bouslama, (2013), “The Adoption of The E-Banking:
validation of The Technology Acceptance Model”. Technology and
Investment 4.3 197-203
Rajoo, David (2017). Indonesia Negara Tertinggi Kelima Disusupi Trojan
Perbankan. Diakses pada 22 Januari 2020 jam 14.38.
https://selular.id
Rakhmawati, Sherly dan Isharijadi. (2013). Pengaruh Kepercayaan, Persepsi
Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Dan Persepsi Kenyamanan Terhadap
Minat Penggunaan Sistem Internet Banking Pada Nasabah Bank Muamalat
Cabang Pembantu Madiun. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, 2(2).
Riduwan & Akdon. (2008). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik. Bandung:
Alfabeta.
91

Riduwan & Kuncoro, E. A., 2008. cara menggunakan dan memaknai analisis
jalur (path analysis). Bandung: Alfabeta.
Rofiq, Ainur, (2007). Pengaruh Dimensi Kepercayaan (trust) Terhadap Partisipasi
Pelanggan E-Commerce. Universitas Brawijaya. Malang.
Rusydiana, A. S. (2016). Analisis Masalah Pengembangan Perbankan Syariah Di
Indonesia: Aplikasi Metode Analytic Network Process . Esensi: Jurnal
Bisnis dan Manajemen, 6(2). 237-246.
Saidani, B., & Arifin, S. (2012). Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Minat Beli Pada Ranch Market.
Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). 3(1).
Santoso, Singgih. (2010). Statistika Parametrik Konsep dn Aplikasi Dengan
SPPS. Jakarta:Alex Media Komputida.
Sarjiyus, O., Oye, N. D., & Baha, B. Y. (2019). Improved Online Security
Framework for e-Banking Services in Nigeria: A Real World Perspective.
Journal of Scientific Research & Reports, 23(1). 1-14
Schiffman, Leon, & Kanuk, Leslie Lazar. (2008). Consumer Behaviour.7th
Edition (Perilaku Konsumen). PT. Indeks. Jakarta.
Setyaningsih, E.D. (2017) pengaruh kualitas layanan dan word of mouth melalui
minat terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan e-banking. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis. 22(1).
Setyawan, Iwan. (2016). Ini Alasan Generasi Millenial Percaya Dengan Transaksi
Online. Diakses pada 22 Januari 2020 jam 16.30.
https://www.beritasatu.com
Setyorini, R., & Nugraha, R. P. (2016). The Effect of Trust Towards Online
Repurchase Intention with Perceived Usefulness As An Intervening
Variable: A Study on KASKUS Marketplace Customers. The Asian
Journal of Technology Management, 9(1). 1-7.
Shankar, A., & Jabarajakirthy, C. (2019). The influence of e-banking service
quality on customer loyalty: A moderated mediation approach.
International Journal of Bank Marketing.
Shbiel, S. O., & Ahmad, M. A. (2016). A Theoretical Discussion of Electronic
Banking in Jordan by Integrating Technology Acceptance Model and
Theory of Planned Behavior. International Journal of Academic Research
in Accounting, Finance and Management Sciences, 6(3). 272-284.
92

Sitorus, R., (2018). BNI Syariah Gandeng Dukcapil Kembangkan Layanan


Digital. Bisnis.Com, 26 Maret. dikunjungi pada 26 November 2018.
http://tribunjakarta.com.
Sugiyono (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharini, Mike. (2008). ”Persepsi Nasabah Terhadap Penerapan Sistem Layanan
Produk dan Jasa E-Banking”. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi,
15(3), 168-177.
Supriyadi. (2013). Pengaruh persepsi teknologi informasi, kemudahan
penggunaan, resiko transaksi, dan fitur layanan pada minat ulang nasabah
dalam menggunakan internet banking. Jurnal manajemen, 1(5), 6.
Supriyanto, E. (2018). Pemberitaan kasus skimming bawa dampak negatif bagi
perbankan. Diakses 23 Januari 2020. Jam 15.12.
https://www.medcom.id
Suryana, P., & Dasuki, E. S. (2013). Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian dan Implikasinya pada Minat Beli Ulang.
Trikonomika, 12(2), 190–200.
Susanti, S., Hasan, M., Ahmad, M. I., & Marhawati. (2018). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Mahasiswa Berinvestasi Di Galeri Investasi
Universitas Negeri Makassar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Ekonomi 2018.
Susantiyo, Purnosaputro. (2011). "Analisis Pengaruh Trust Dan Mutu Sistem E-
banking Terhadap Minat Bertransaksi Online". Universitas Diponegoro.
Semarang.
Suwarman, Prof. Dr. Ir. Ujang. (2011). Perilaku konsumen teori dan
penerapannya dalam pemasaran. Bogor. Ghalia Indonesia.
Syah, D. P., & Wasilah, R. (2016). Produk Rumah Tangga Lingkungan: Green
Perceived Value dan Green Trust Sebagai Green Marketing Strategy.
Jurnal Ekono Insentif Kopwil4, 10(2), 33-39.
Tajudin, M. H., & Mulazid, A. S. (2017). Pengaruh Promosi, Kepercayaan, dan
Kesadaran Merek terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk
Tabungan Haji (Mabrur) BSM Kcp. Sawangan Kota Depok.
Islamiconomic: Jurnal Ekonomi Islam, 8(1). 19-46.
Telset.id. (2017). Trojan Perbankan Jadi Modus Baru Kejahatan Cybeer. Diakses
pada 22 Januari jam 15.21.
https://telset.id
93

Tjiptono, F. C., 2005. Service, Quality satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset.


Usvita, (2017). Pengaruh kemudahan, kepercayaan dan persepsi akan resiko
Menggunakan e-commerce terhadap keputusan pembelian online (survey
pada konsumen lazada.co.id). e-Jurnal Apresiasi Ekonomi, 5(1), 47-53.
Utami, S. S., & Kusumawati, B. (2017). Faktor-faktor yang memengaruhi minat
penggunaan e-money. Jurnal Balance.
Wahyu. (2019). BNI Syariah Targetkan Pembukaan Rekening Online diakhir
2019. dikunjungi pada 22 Agustus 2019.
www.bnisyariah.co.id
Wang, Y. S., & Liao, Y. W. (2008). Assessing eGovernment systems success:A
validation of the DeLone and McLean model ofinformation systems
success. Taiwan: Science Direct. 717-733.
Wibowo, Firman. (2018). Transformasi BNI Syariah ke Digital Banking. diakses pada
22 Agustus 2019.

www.medcom.id
Widiastuti, Berlian. (2010). Studi Tentang Penggunaan Electronic Banking Oleh
Nasabah PT. Bank Central Asia, Tbk. (BCA) Kantor Cabang Utama.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Yousefi, Neda dan Nasiripour, Amir Ashkan. (2015). A Proposed Model of E-
trust for Electronic Banking. Management Science Letters.1029-1040.
Yulianto, Gatot dan Waluyo, Purwanto (2004). Pengaruh Keefektifan
Komunikasi, Kualitas Teknikal, Kualitas Fungsional dan Kepercayaan
Pada Komitmen Keterhubungan Bandara Ahmad Yani Semarang, Telaah
Manajemen, Magister Manajemen STIE Stikubank Semarang, 1.
Yusnidar, dkk.(2014). Pengaruh Kepercayaan Dan Persepsi Resiko Terhadap
Minat Beli Dan Keputusan Pembelian Produk Fashion Secara Online Di
Kota Pekanbaru. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan.Vol.4 No.12.
Yusuf, M., 2014. Metode Penelitian. Jakarta: Prenada Media Group.
LAMPIRAN

94
95

KUESIONER

Nomor :- Ciputat, 7 September 2019


Lampiran : Kuesioner
Hal : Permohonan pengisian kuesioner

Kepada Yth
Bapak/Ibu/Saudara/i
di Tempat

Assalamualaikum.Wr.Wb.
Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Fiqi Syafaati


Nim : 11150850000052
Jurusan : Perbankan Syariah
Instansi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul Skripsi : Pengaruh Kepercayaan dan Mutu E-banking terhadap Minat
Bertransaksi secara Online dan Dampaknya pada Keputusan
Nasabah dalam Bertransaksi Secara Online.

Sedang menyusun karya ilmiah, untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapat gelar Sarjana Ekonomi (SE). untuk itu saya mengharapkan kesediaan
dan bantuan dari bapak/ibu/saudara/i untuk dapat mengisi kuesioner ini dengan
jujur dan terbuka. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan waktunya, saya
ucapkan banyak terima kasih.

Hormat Saya

Fiqi Syafaati
96

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda ceklis (√) pada alternatif jawaban yang menurut


Bapak/Ibu/Saudara/i paling sesuai:

Apakah anda merupakan nasabah ataupun pernah menjadi nasabah Bank BNI
Syariah?

Ya Tidak

Tanggal Pengisian : ...................................

A. Profil Responden

Nama :

Jenis Kelamin : Laki- Laki Perempuan

Usia : 17-22 Tahun 23-28 Tahun

29-34 Tahun >34 Tahun

Pendidikan Terakhir : SMA S1

S2 Akademi/Diploma D3

Pekerjaan : PNS Pelajar/Mahasiswa

Karyawan Swasta Wiraswasta

Lainnya

Pengeluaran/Bulan : ≤ Rp.1.000.000 1 juta - 3 juta

Rp.3 juta - 5 juta ≥ Rp.5.000.000

Lama Menggunakan : <1 Tahun 1-2 Tahun

3-4 Tahun > 4 Tahun


97

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner


Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi
tanda check list ( √ ) atau tanda silang ( X ) pada alternatif jawaban yang telah
disediakan sesuai dengan kondisi yang menurut anda sesuai dengan anda.
Pada setiap pertanyaan pernyataan telah disediakan bagian lima (5) point
skala di sampingnya dengan keterangan sebagai berikut:
Keterangnan Skor

STS (Sangat Tidak Setuju 1

TS (Tidak Setuju) 2

N (Normal) 3

S (Setuju) 4

SS (Sangat Setuju) 5

C. Kuesioner
Variabel Kepercayaan
Pilihan
No Pertanyaan
STS TS N S SS
1. Saya percaya bertransaksi secara
online menggunakan e-banking
mampu memenuhi kepuasan
transaksi saya sebagai nasabah
2. Saya percaya transaksi secara
online mampu memberikan
pelayanan yang terbaik
3. Saya percaya transaksi secara
online dapat memenuhi
kebutuhan transaksi saya
4. Saya bersedia memberikan
informasi keuangan yang
diperlukan untuk bertransaksi
secara online menggunakan e-
banking
98

Pilihan
No Pertanyaan
STS TS N S SS
5. Saya bersedia memenuhi syarat
dan ketentuan dari transaksi
secara online menggunakan e-
banking

Variabel Mutu e-banking


Pilihan
No Pertanyaan
STS TS N S SS
6. Dengan menggunakan transaksi
secara online menggunakan e-
banking saya mampu menghemat
waktu
7. Transaksi secara online
menggunakan e-banking
memberikan layanan yang cepat
8. Transaksi secara online
menggunakan e-banking mampu
meningkatkan kinerja saya
9. Transaksi secara online
menggunkan e-banking sangat
penting bagi saya
10. Saya mampu memantau dan
mengendalikan informasi pribadi
dalam melakukan transaksi
secara online
11. Bank mampu melindungi
transaksi secara online
menggunakan e-banking dari
akses yang tidak sah atau tidak
disengaja

Variabel Minat
Pilihan
No Pertanyaan
STS TS N S SS
12. Saya mencari informasi
mengenai transaksi secara online
menggunakan e-banking
99

Pilihan
No Pertanyaan
STS TS N S SS
13. Saya tertarik melalukan
transaksi secara online
menggunakan e-banking
14. Saya berkeinginan untuk terus
bertransaksi secara online
menggunakan e-banking di masa
yang akan datang
15. Saya mereferensikan
bertransaksi secara online
menggunakan e-banking kepada
orang lain.

Variabel Keputusan
Pilihan
No Pertanyaan
STS TS N S SS
16. Saya melakukan transaksi secara
online menggunakan e-banking
karena adanya kebutuhan
17. Saya mencari informasi tentang
transaksi secara online
menggunakan e-banking di BNI
Syariah sebelum memutuskan
untuk bertransaksi
18. Saya melakukan evaluasi
terhadap beberapa layanan
produk perbankan yang
ditawarkan
19. Saya memutuskan untuk
bertransaksi secara online karena
sesuai dengan keinginan saya
20. Saya memutuskan akan
melakukan transaksi secara
online sampai masa yang akan
datang, karena bertransaksi
secara online memenuhi
kepuasan saya
HASIL KUESIONER
KEPERCAYAAN
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
1. 4 4 4 4 4
2. 3 3 4 5 5
3. 5 5 5 5 5
4. 4 3 4 4 3
5. 4 5 5 2 2
6. 4 4 4 4 4
7. 3 4 4 3 4
8. 3 4 3 4 4
9. 5 4 4 4 5
10. 2 2 4 4 4
11. 4 4 4 4 4
12. 4 4 5 5 4
13. 5 5 5 5 5
14. 5 5 5 5 5
15. 5 5 5 5 5
16. 4 4 4 5 5
17. 5 5 5 5 5
18. 4 3 3 4 3
19. 4 4 4 4 4
20. 5 5 3 4 3
21. 4 4 4 4 4
22. 4 4 4 4 4
23. 4 4 4 4 4
24. 5 3 3 4 4
25. 4 4 4 4 4
26. 4 4 4 4 4
27. 5 5 5 5 5
28. 4 5 5 4 4
29. 4 4 4 4 4
30. 5 5 5 5 5
31. 4 4 4 4 4
32. 3 3 4 5 5
33. 4 4 4 4 4
34. 4 3 4 4 3
35. 4 5 5 2 2
36. 4 3 4 3 2
37. 3 4 4 3 4
38. 3 4 3 2 2

100
101

No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5


39. 5 2 3 2 5
40. 3 3 4 4 4
41. 4 4 4 4 4
42. 4 4 5 5 4
43. 5 5 5 5 5
44. 5 5 5 5 5
45. 5 5 5 5 5
46. 4 4 4 5 5
47. 5 5 5 5 5
48. 4 3 3 4 3
49. 4 4 4 4 4
50. 5 5 3 4 3
51. 4 4 4 4 4
52. 4 4 4 4 4
53. 4 4 4 4 4
54. 5 3 3 4 4
55. 4 4 4 4 4
56. 4 4 4 4 4
57. 2 2 3 3 3
58. 4 5 5 2 2
59. 4 4 4 4 4
60. 5 5 5 5 5
61. 4 4 4 4 4
62. 4 4 4 4 4
63. 4 5 4 5 4
64. 5 5 5 5 5
65. 5 5 3 2 2
66. 5 4 4 4 5
67. 3 2 3 2 3
68. 3 4 4 4 2
69. 4 4 4 4 4
70. 4 4 4 4 4
71. 4 5 5 5 4
72. 5 4 4 4 4
73. 5 5 5 5 5
74. 5 4 4 4 4
75. 5 5 3 4 4
76. 4 4 3 3 4
77. 4 5 5 4 4
78. 4 4 4 4 4
102

No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5


79. 4 4 4 4 4
80. 4 4 4 4 4
81. 4 5 5 4 5
82. 2 2 2 3 3
83. 3 3 3 4 4
84. 3 3 2 3 3
85. 3 4 4 5 5
86. 5 5 5 5 5
87. 5 5 5 5 5
88. 5 4 5 5 4
89. 4 4 4 4 4
90. 4 4 4 4 4
91. 3 3 3 5 4
92. 3 4 4 3 3
93. 5 5 5 5 5
94. 5 5 5 5 5
95. 5 4 4 5 4
96. 5 5 4 4 4
97. 4 4 4 4 4
98. 4 3 3 4 3
99. 4 4 4 4 4
100. 4 3 3 3 3
HASIL KUESIONER
MUTU E-BANKING
No X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
1. 5 5 5 5 5 5
2. 4 4 4 4 4 4
3. 4 4 4 4 4 4
4. 5 5 5 4 4 4
5. 5 5 4 4 4 4
6. 4 5 5 5 5 5
7. 4 4 4 4 4 4
8. 5 4 4 4 4 4
9. 5 5 5 5 5 5
10. 5 5 5 5 5 5
11. 4 4 4 4 4 4
12. 5 5 5 4 4 4
13. 5 5 5 5 5 5
14. 4 4 4 4 3 3
15. 4 4 4 4 4 4
16. 5 4 5 5 4 4
17. 5 5 5 5 5 5
18. 5 5 5 5 5 5
19. 4 4 5 4 4 5
20. 5 5 3 5 5 5
21. 4 4 4 5 5 4
22. 4 4 4 4 4 4
23. 4 4 4 4 4 4
24. 4 4 3 4 3 4
25. 4 4 4 4 4 4
26. 4 4 4 4 4 4
27. 4 4 5 5 4 4
28. 5 5 4 4 4 4
29. 4 4 4 4 4 4
30. 5 5 5 5 5 5
31. 5 5 5 5 5 5
32. 4 4 4 4 4 5
33. 4 4 4 4 4 4
34. 4 4 5 4 4 5
35. 5 4 4 4 4 4
36. 4 5 5 5 4 4
37. 5 3 4 4 4 4
38. 3 4 4 4 4 4

103
104

No X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6


39. 5 5 3 3 3 5
40. 4 4 4 4 5 3
41. 4 4 4 4 4 4
42. 4 5 5 4 4 4
43. 5 5 5 4 5 5
44. 4 4 4 4 4 4
45. 4 4 4 5 5 5
46. 5 5 5 5 5 5
47. 5 5 5 5 5 5
48. 5 5 5 5 5 5
49. 4 4 5 4 5 5
50. 5 5 5 5 5 5
51. 4 4 4 4 4 4
52. 4 4 4 4 4 4
53. 4 4 4 4 4 4
54. 4 4 4 4 4 4
55. 5 4 4 4 4 4
56. 4 5 5 5 4 4
57. 5 5 5 5 4 4
58. 5 5 4 4 4 4
59. 4 4 4 4 5 5
60. 5 5 5 5 5 5
61. 4 4 5 5 5 5
62. 4 4 4 5 5 5
63. 4 4 5 5 5 4
64. 5 5 5 4 4 4
65. 4 4 3 5 5 5
66. 5 5 5 4 4 4
67. 4 4 5 5 5 5
68. 5 5 4 4 4 4
69. 4 4 4 4 5 5
70. 4 4 4 5 5 5
71. 4 4 5 5 5 5
72. 5 5 5 5 4 4
73. 4 4 4 5 5 5
74. 5 5 5 4 4 4
75. 5 5 5 5 4 4
76. 4 5 5 5 5 5
77. 4 4 4 4 4 4
78. 4 5 5 4 4 5
105

No X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6


79. 4 4 5 5 4 4
80. 4 4 4 5 5 5
81. 5 5 5 5 5 5
82. 4 4 4 4 4 3
83. 4 4 4 5 5 5
84. 4 4 4 4 4 4
85. 4 4 5 5 5 5
86. 5 5 5 5 5 4
87. 4 4 4 5 5 4
88. 4 4 3 5 5 5
89. 5 5 5 5 5 4
90. 4 4 5 5 5 5
91. 4 4 4 5 5 5
92. 4 5 4 5 4 5
93. 5 5 5 4 4 4
94. 5 5 5 5 5 4
95. 5 5 4 4 4 4
96. 4 4 4 5 5 5
97. 4 4 4 5 5 5
98. 4 5 4 4 4 5
99. 4 4 5 5 5 4
100. 5 5 4 5 5 5
HASIL KUESIONER
MINAT BERTRANSAKSI SECARA ONLINE
No Y.1 Y.2 Y.3 Y.4
1. 5 5 5 5
2. 3 3 4 3
3. 4 4 4 4
4. 4 3 3 4
5. 4 3 3 4
6. 5 5 5 5
7. 4 4 4 3
8. 4 4 4 4
9. 4 3 4 4
10. 3 4 3 3
11. 4 4 4 4
12. 5 4 4 5
13. 5 5 5 5
14. 4 4 4 4
15. 4 4 4 4
16. 5 4 4 5
17. 5 5 5 5
18. 4 5 5 4
19. 4 4 4 4
20. 4 5 5 5
21. 4 4 4 4
22. 5 5 4 4
23. 4 5 4 4
24. 3 4 4 3
25. 4 4 3 4
26. 4 4 4 4
27. 5 5 4 4
28. 4 5 5 4
29. 4 3 4 4
30. 5 5 5 5
31. 4 4 5 5
32. 4 4 4 4
33. 3 4 3 4
34. 4 5 4 5
35. 4 3 4 4
36. 4 5 5 5
37. 4 4 4 3
38. 3 4 3 4

106
107

No Y.1 Y.2 Y.3 Y.4


39. 5 3 3 5
40. 4 4 4 4
41. 4 5 4 4
42. 5 4 4 4
43. 5 5 4 5
44. 4 4 4 4
45. 5 4 4 3
46. 5 4 4 5
47. 5 5 5 5
48. 4 5 5 5
49. 5 4 5 4
50. 4 5 5 5
51. 4 4 4 4
52. 5 5 4 4
53. 4 5 4 5
54. 4 5 4 5
55. 5 5 5 5
56. 4 4 5 5
57. 4 3 3 3
58. 4 5 5 4
59. 4 5 5 4
60. 5 5 5 5
61. 4 5 4 4
62. 5 4 3 5
63. 4 5 4 5
64. 4 4 5 4
65. 4 4 5 4
66. 4 4 4 5
67. 4 2 4 4
68. 4 5 4 4
69. 3 4 5 4
70. 5 4 5 5
71. 3 5 5 5
72. 4 4 4 4
73. 4 4 4 5
74. 4 5 5 5
75. 4 5 4 4
76. 4 4 4 4
77. 4 4 3 4
78. 4 3 4 4
108

No Y.1 Y.2 Y.3 Y.4


79. 4 3 5 4
80. 4 3 5 5
81. 4 4 5 4
82. 4 4 5 5
83. 4 4 3 5
84. 3 4 3 4
85. 3 3 3 4
86. 3 5 4 4
87. 4 4 4 5
88. 4 5 3 5
89. 4 5 4 4
90. 5 5 4 4
91. 5 5 4 4
92. 5 5 4 5
93. 4 4 5 5
94. 4 4 5 5
95. 4 4 5 3
96. 4 4 5 3
97. 4 4 4 4
98. 4 5 4 4
99. 4 3 4 5
100. 4 3 4 5
HASIL KUESIONER
KEPUTUSAN
No Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5
1. 5 5 4 5 5
2. 2 4 3 3 2
3. 4 4 5 4 4
4. 4 5 3 4 4
5. 4 5 5 4 4
6. 5 5 4 5 5
7. 3 4 4 3 3
8. 4 4 4 4 4
9. 5 5 4 4 5
10. 4 5 2 4 4
11. 4 4 4 4 4
12. 5 5 4 4 5
13. 5 5 5 5 5
14. 4 4 5 4 4
15. 4 4 5 4 4
16. 5 4 4 5 5
17. 5 5 5 5 5
18. 4 5 3 4 4
19. 4 4 4 4 4
20. 5 5 5 5 5
21. 4 4 4 4 4
22. 4 4 4 4 4
23. 4 4 4 4 4
24. 5 4 3 4 5
25. 4 4 4 4 4
26. 2 4 4 4 2
27. 5 4 5 5 5
28. 4 5 5 4 4
29. 4 4 4 4 4
30. 5 5 5 5 5
31. 5 5 4 5 5
32. 2 4 3 5 2
33. 4 4 4 3 4
34. 4 4 3 5 4
35. 2 4 5 4 2
36. 2 5 3 4 2
37. 3 3 4 3 3
38. 4 4 4 3 4

109
110

No Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5


39. 5 5 2 5 5
40. 4 4 3 4 4
41. 4 4 4 4 4
42. 5 5 4 5 5
43. 5 5 5 5 5
44. 4 4 5 4 4
45. 5 4 5 4 5
46. 4 5 4 5 4
47. 5 5 5 5 5
48. 5 5 3 4 5
49. 5 4 4 4 5
50. 4 5 5 5 4
51. 5 4 4 4 5
52. 4 4 4 4 4
53. 4 4 4 4 4
54. 4 4 3 5 4
55. 4 4 4 4 4
56. 2 5 4 5 2
57. 4 5 2 3 4
58. 5 5 5 4 5
59. 4 4 4 4 4
60. 4 5 5 5 4
61. 5 4 4 4 5
62. 5 4 4 5 5
63. 4 4 5 5 4
64. 5 5 5 4 5
65. 5 4 5 5 5
66. 3 5 4 5 3
67. 5 4 2 4 5
68. 5 5 4 4 5
69. 4 4 4 4 4
70. 4 4 4 5 4
71. 4 4 5 4 4
72. 5 5 4 5 5
73. 5 4 5 4 5
74. 4 5 4 4 4
75. 5 5 5 4 5
76. 5 5 4 4 5
77. 5 4 5 3 5
78. 4 5 4 5 4
111

No Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5


79. 4 4 4 5 4
80. 2 4 4 5 2
81. 4 5 5 4 4
82. 5 4 2 3 5
83. 5 4 3 3 5
84. 4 4 3 4 4
85. 4 4 4 4 4
86. 5 5 5 4 5
87. 5 4 5 4 5
88. 2 4 4 3 2
89. 3 5 4 4 3
90. 4 4 4 4 4
91. 5 4 3 3 5
92. 5 5 4 3 5
93. 5 5 5 2 5
94. 3 5 5 4 3
95. 3 5 4 2 3
96. 4 4 5 4 4
97. 4 4 4 3 4
98. 5 5 3 2 5
99. 5 4 4 3 5
100. 4 5 3 4 4
HASIL UJI VALIDITAS

VARIABEL KEPERCAYAAN
Correlations
K1 K2 K3 K4 K5 TotalK
**
K1 Pearson 1 .674 .348 .397* .320 .749**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .060 .030 .085 .000
N 30 30 30 30 30 30
**
K2 Pearson .674 1 .615** .201 .258 .752**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .288 .169 .000
N 30 30 30 30 30 30
**
K3 Pearson .348 .615 1 .352 .417* .727**
Correlation
Sig. (2-tailed) .060 .000 .057 .022 .000
N 30 30 30 30 30 30
*
K4 Pearson .397 .201 .352 1 .805** .733**
Correlation
Sig. (2-tailed) .030 .288 .057 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
K5 Pearson .320 .258 .417* .805** 1 .749**
Correlation
Sig. (2-tailed) .085 .169 .022 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** **
TotalK Pearson .749 .752 .727** .733** .749** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

112
113

VARIABEL MUTU E-BANKING

Correlations
Mt1 Mt2 Mt3 Mt4 Mt5 Mt6 TotalMt
**
Mt1 Pearson Correlation 1 .800 .427* .464** .497** .483 **
.745**
Sig. (2-tailed) .000 .019 .010 .005 .007 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**
Mt2 Pearson Correlation .800 1 .471** .522** .649** .652 **
.834**
Sig. (2-tailed) .000 .009 .003 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
* **
Mt3 Pearson Correlation .427 .471 1 .518** .487** .493 **
.715**
Sig. (2-tailed) .019 .009 .003 .006 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
** **
Mt4 Pearson Correlation .464 .522 .518** 1 .807** .699 **
.823**
Sig. (2-tailed) .010 .003 .003 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Mt5 Pearson Correlation .497** .649** .487** .807** 1 .840** .882**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .006 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
** **
Mt6 Pearson Correlation .483 .652 .493** .699** .840** 1 .858**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .006 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
** **
TotalMt Pearson Correlation .745 .834 .715** .823** .882** .858 **
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
114

VARIABEL MINAT

Correlations
M1 M2 M3 M4 TotalM
M1 Pearson 1 .538** .467** .827 **
.839**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .009 .000 .000
N 30 30 30 30 30
**
M2 Pearson .538 1 .706** .476** .829**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .000 .008 .000
N 30 30 30 30 30
** **
M3 Pearson .467 .706 1 .564** .823**
Correlation
Sig. (2-tailed) .009 .000 .001 .000
N 30 30 30 30 30
** **
M4 Pearson .827 .476 .564** 1 .848**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .008 .001 .000
N 30 30 30 30 30
** **
TotalM Pearson .839 .829 .823** .848** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
115

VARIABEL KEPUTUSAN
Correlations
Ks1 Ks2 Ks3 Ks4 Ks5 TotalKs
Ks1 Pearson 1 .459* .287 .762** 1.000** .927**
Correlation
Sig. (2-tailed) .011 .124 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
*
Ks2 Pearson .459 1 .024 .422* .459* .558**
Correlation
Sig. (2-tailed) .011 .902 .020 .011 .001
N 30 30 30 30 30 30
Ks3 Pearson .287 .024 1 .419* .287 .553**
Correlation
Sig. (2-tailed) .124 .902 .021 .124 .002
N 30 30 30 30 30 30
** *
Ks4 Pearson .762 .422 .419* 1 .762** .864**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .020 .021 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** *
Ks5 Pearson 1.000 .459 .287 .762** 1 .927**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .011 .124 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** **
TotalKs Pearson .927 .558 .553** .864** .927** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .001 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
116

HASIL UJI REABILITAS

Reliability Statistics Reliability Statistics


Cronbach's Cronbach's
Alpha N of Items Alpha N of Items
.795 5 .892 6

Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
Alpha N of Items
Alpha N of Items
.822 5
.853 4

HASIL UJI NORMALITAS


117

HASIL UJI ANALISIS JALUR

ANALISIS KORELASI
Correlations
Kepercayaan Mutu Minat Keputusan
Spear Kepercayaan Correlation 1.000 .207* .266** .463**
man's Coefficient
rho Sig. (2-tailed) . .039 .007 .000
N 100 100 100 100
Mutu Correlation .207* 1.000 .411** .463**
Coefficient
Sig. (2-tailed) .039 . .000 .000
N 100 100 100 100
Minat Correlation .266** .411** 1.000 .437**
Coefficient
Sig. (2-tailed) .007 .000 . .000
N 100 100 100 100
Keputusan Correlation .463** .463** .437** 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .
N 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
118

ANALISIS DETERMINASI

KOEFISIEN JALUR MODEL 1

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
1 .485a .235 .219 1.56038
a. Predictors: (Constant), Mutu, Kepercayaan

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 72.577 2 36.288 14.904 .000b
Residual 236.173 97 2.435
Total 308.750 99
a. Dependent Variable: Minat
b. Predictors: (Constant), Mutu, Kepercayaan

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.926 2.061 2.875 .005
Kepercayaan .155 .053 .266 2.940 .004
Mutu .293 .074 .356 3.936 .000
a. Dependent Variable: Minat
119

KOEFISIEN JALUR MODEL II

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .607 .369 .349 1.95117
a. Predictors: (Constant), Minat, Kepercayaan, Mutu

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 213.273 3 71.091 18.673 .000b
Residual 365.477 96 3.807
Total 578.750 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Minat, Kepercayaan, Mutu

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.691 2.685 .630 .530
Kepercayaan .221 .069 .278 3.220 .002
Mutu .351 .100 .312 3.498 .001
Minat .324 .127 .237 2.550 .012
a. Dependent Variable: Keputusan

Anda mungkin juga menyukai