Anda di halaman 1dari 130

PENGARUH LABEL HALAL, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN ROTI BREADTALK (STUDI KASUS


MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

MUHAMMAD ZAKKI NURDIN

NIM 11140860000031

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H / 2019

Pengaruh Label Halal, Harga, Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian

Roti BreadTalk (Study Kasus Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

MUHAMMAD ZAKKI NURDIN


NIM: 11140860000031

Di Bawah Bimbingan

Dr. M. NUR RIANTO AL ARIF M.S,i


NIP. 198110132008011006

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M

iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Senin 12 Mei 2018 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

Nama : Muhammad Zakki Nurdin

NIM 11140860000031

Jurusan : Ekonomi Syariah

Judul Skripsi : Pengaruh Label Halal, Harga dan Citra Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Roti BreadTalk (Study Kasus Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang


bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 Febuari 2020

1. Dr. M. Nur Rianto Al Arif. M.S,i (… ........................... )


NIP. 198110132008011006 Penguji I

2. RR. Tini Anggraeni, , ST, M.S,i ` (… .......................... )


NIP. 19761031 2001 12 2 002 Penguji II

iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Senin 16 April 2018 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

Nama : Muhammad Zakki Nurdin

NIM 11140860000031

Jurusan : Ekonomi Syariah

Judul Skripsi : Pengaruh Label Halal, Harga dan Citra Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Roti BreadTalk (Study Kasus Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang


bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan Skripsi diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 April 2020

1. Dr. Nortrianto, M.Ag. (… ........................... )


NIP. 197701222003121001 Ketua

2. Dr. M. Arief Mufraini,Lc. M.S,i ` (… .......................... )


NIP. 197611112003121002 Penguji Ahli

3. Prof. Dr. M Nur Rianto Al Arif, M.S,i ` (… .......................... )


NIP. 198110132008011006 Dosen Pembimbing

iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Muhammad Zakki N
No.Induk Mahasiswa : 11140860000031
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Ekonomi Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggung jawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa ijin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 27 Januari 2020
Yang Menyatakan,

(Muhammad Zakki N)

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Muhammad Zakki Nurdin

Jenis Kelamin : Laki Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta 28 November 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : JL. Kenanga 3 No 13 Rt 020 Rw 04


Perumnas Suradita Cisauk Tangerang

No. HP 082299902206

E-mail : zakkimuhammad96@gmail.com

Pendidikan Formal

2001 – 2002 : TK Mulimat Tanah Abang

2002 – 2008 : SD Negeri 1 Serpong

2007 – 2011 : SMP La Tansa

2010 – 2014 : SMA La Tansa

2014 – 2018 : Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

v
Pengalaman Organisasi

1. Organisasi Santri Ikhwanushofa (OSIS) Ponpes La Tansa

2. Anggota Bidang Kemahasiswaan DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis


2015-2016

3. Wakil Sekretaris Jendral HMJ Ekonomi Syariah 2016-2017

4. Sekretaris Jendral HMJ Ekonomi Syariah 2017-2018

5. Wakil Sekretaris Jendral DEMA Universitas UIN Syarif Hidayatullah


Jakarta 2018-2019

6. Sekretaris Jendral Dewan Pengurus Pusat Kawula Muda Nusantara 2019-


Sekarang

7. Anggota Bidang PTKK Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat 2019-


Sekarang

8. Ketua Pelaksana Seminar Nasional Ekonomi Syariah FEB ”BI 7-Day


(Reserve) Repo Rate dan Dampaknya Terhadap Proses Intermediasi
Perbankan Syariah” – 2016

Pengalaman Kerja

1. Ekspedisi Nusantara Jaya, Kementrian Kordinator Bidang Maritim di


Desa Lebetawi Kota Tual Maluku 2017
2. Jelajah Muda Kawula Muda Nusantara di Desa Dullah, Kota Tual
Maluku 2019
3. Eka Nusa Festival, DPP Kawula Muda Nusantara, Workshop Pelatihan
Barista di Desa Pasca Bencana Kota Palu Sulawesi Tengah 2019
4. Surveyor Charta Politica

vi
Latar Belakang Keluarga

Ayah : Drs. Nurhadi

Tempat, Tanggal Lahir : Purwodadi, 27 November 1961

Ibu : Dra. Syafyenni

Tempat, Tanggal Lahir : Padang Panjang, 28 Juli 1962

Alamat : jl Kenanga 3 No 13 Rt 020 rw 04 suradita cisauk


tangerang

Anak ke dari : 1 dari 3 bersaudara

vii
ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of halal labeling, price and brand
image on the buying decision of breadtalk bread product in Islamic state University
Syarif Hidayatllah Jakarta . The data used in this study are primary data obtained
from questionnaires distributed to UIN students. This study has a population of
23.485 students and a sample of 100 students.The analytical method used was the
PLS method using the SmartPLS 3.0 and Excel 2013 Software.

The results of this study found a positive relationship between halal labeling
towards buying decision with a significance value of 0.031 and t-statistics of 2.166.
price variables also have a positive effect on buying decision with a significance
value of 0.004 and t-statistics of 2.86. brand image variables also have a positive
effect on buying decision with significance value of 0.011 and t-statistics 2.559
Keywords: Halal Labeling, Price, Brand Image,Buying Decisions, PLS

viii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh label halal, harga, dan
citra merek, terhadap keputusan pembelian roti breadtalk ( study kasus pada
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Data yang digunakan pada penelitian
ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner yang disebar pada mahasiswa
UIN Jakarta. Penelitian ini memiliki populasi sebesar 23.485 mahasiswa dan
sampel sebesar 100 mahasiswa. Metode analisis data yang digunakan adalah
Metode Partial Least Square (PLS) dengan Software SmartPLS 3.0 dan Microsoft
Excel 2013.

Hasil penelitian ini menemukan adanya hubungan positif antara label halal
terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikansi 0.031 dan t-statistik 2.166.
Variabel harga juga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan nilai
signifikansi 0.004 dan t-statistik 2.864. sedangkan variabel citra merek memiliki
hubungan positif terhadap perilaku keputsan pembelian dengan nilai t-statistik
2.559 dan signifikansi 0.011
Kata Kunci: Label Halal, Harga, Citra Merek. Keputusan Pembelian.

ix
KATA PENGANTAR

Assalaamualaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
yang telah berjuang hingga kita dapat menikmati indahnya Islam hingga saat ini.
Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Label Halal, Harga, Citra Merek


Terhadap Keputusan Pembelian Roti BreadTalk (Studi Kasus Mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

Proses penyusun skripsi ini juga tidak terlepas dari doa, bimbingan, bantuan,
dukungan dan motivasi dari orang – orang yang terbaik yang ada di sekeliling
penulis. Karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih
sebesar – besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat yang belum tentu
didapatkan oleh orang lain. Atas nikmatnya penulis dapat menyelesaikan
studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Segala nikmat yang Allah berikan
patut disyukuri tanpa bantuan Allah semua ini sulit terjadi.

2. Kedua orang tua, papa Nurhadi dan Mama Syafyenni serta saudara kandung
Ahmad Farhan Firdaus, dan Afiifatnnisa sebagai inspirator dan motivator
penulis untuk selalu semangat dalam segala kegiatan. Terimakasih atas kasih
sayang dan doa yang selalu dipanjatkan. Semoga senantiasa dalam lindungan
Allah dan kita bisa berkumpul bersama di surga-Nya.

x
3. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE, M,Si, Ak, CA, BKp selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
ilmu yang berharga selama masa perkuliahan.

4. Ibu Dr. Titi Dewi Warninda SE., M.Si selaku Wadek Bidang Akademik,
Bapak Dr. Indo Yama Nasarddin SE., M.Si. selaku Wadek Bidang
Administrasi Umum, Bapak Dr. Mohammad Nur Rianto Al Arif SE.,M.Si
selaku Wadek Bidang Kemahasiswaan.

5. Ibu Dr. Erika Amelia, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah dan
Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, SE.,MM selaku Sekertaris Jurusan Ekonomi Syariah.

6. Ibu RR. Tini Angraeni ST,, M,Si selaku Dosen Akademik yang telah
meluangkan waktunya untuk selalu memberikan ilmu dan motivasi yang
bermanfaat dari awal semester sampai perkuliahan berakhir. Semoga Allah
senantiasa memberkahi dan membalas kebaikan bapak.

7. Bapak Dr. Muhammad Nur Rianto Al-Arif, M.Si selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan
motivasi serta selalu memberikan ilmu yang bermanfaat selama penyusunan
skripsi ini. Semoga Allah senantiasa memberkahi dan membalas kebaikan
bapak.

8. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
ilmu yang sangat berharga dan bermanfaat bagi penulis. Serta karyawan dan
staff UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan
terbaik dan membantu selama perkuliahan. Semoga Allah memberikan pahala
yang banyak atas kebaikan bapak dan ibu semua.

9. Sahabat HMKI yang selalu ada ketiga susah dan senang selama menjalani
kuliah, Ahmad Ibnu rusyd, Laika Intan, Ferdian Naufal, Alfi Priestyan rosadi,
Nadiyah, Fatimah Zuhra, Nur Anwar Al anshar, wahyu Adi Kusuma, Sahid
Al Hudri, Ainur Rizki Putra. Terimaksih telah menjadi tempat berbagi canda

xi
dan tawa selama menjalani kuliah di kampus tercinta, semoga kita bisa sama
sama gapai mimpi kita.
10. Sahabat terbaik yang sudah saya anggap sebagai saudara saya sendiri Abdul
Hadi yang selalu mendengarkan setiap cerita baik suka maupun duka. Yang
selalu mengajarkan arti hidup, yang selalu hadir ketika susah, yang selalu
mengingatkan ketika saya salah, yang selalu menjadi pantan dalam saya
menjalani hidup, terimakasih banyak sodara, kita sama - sama gapai mimpi
kita ya.
11. Terimakasih kepada teman-teman HMI ipeh, nanda, indri, ratih, jatu, ulfie,
rahmi, ibnu, away dan lain – lain. Terus semangat dan sukses selalu. Yakin
Usaha Sampai!
12. Terimakasih kepada perempuan yang selalu ada saat penulisan skripsi ini
Sadnaz Nur Ayu, yang sudah mau menjadi tempat keluh kesah, dan tempat
berbagi cerita sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini. kamu terbaik dan
semoga selalu ada di setiap step dalam hidup saya
13. Terimakasih kepada senior terbaik bang wahyu, bang komba, bang adam,
bang sgih, bang ojan, bang romi. Terima kasih dan semoga kita dapat terus
menjaga hubungan baik.
14. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih banyak
atas motivasi selama ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak


kekurangan sehubungan dengan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan, baik kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 27 September 2018

Muhammad Zakki N

xii
DAFTAR ISI

Cover
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH........................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 10
C. Tujuan penelitian ...................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 10
BAB II .............................................................................................................. 12
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 12
A. Landasan Teori ......................................................................................... 12
1. Labelisasi Halal 12
2. Citra Merek 17
3. Harga 22
4. Keputusan Pembelian ............................................................. 27
B. Keterkaitan Antar Variabel ....................................................................... 34
1. Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian ........................... 35
2. Harga Terhadap Keputusan Pembelian ................................... 35
3. Citra Merek Terhadap Keputusa Pembelian ............................ 36
C. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 37
D. Hipotesis................................................................................................... 45
BAB III ............................................................................................................. 47
METODE PENELITIAN ............................................................................... 47
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 47
B. Metode Penentuan Sampel ....................................................................... 47

xiii
C. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 51
D. Metode Analisis ....................................................................................... 52
E. Analisis Model Persamaan Struktural ......................................................... 62
F . Operasionalisasi Penelitian ....................................................................... 63
BAB IV ............................................................................................................. 71
Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................................... 71
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 71
B. Hasil Penelitian......................................................................................... 72
1. Karakteristik Responden......................................................... 72
2. Uji Partial Least Square (PLS) ................................................ 75
3. Hasil Uji Pengukuran Model (Outer Model) ........................... 76
4. Hasil Reliability ..................................................................... 82
5. Hasil Uji Model Struktural (Inner Outer) ................................ 84
6. Hasil R-square (R2) ................................................................ 85
7. Hasil Uji Hipotesis 87
C. Pembahasan .............................................................................................. 91
BAB V............................................................................................................... 94
PENUTUP ........................................................................................................ 94
A. Kesimpulan .............................................................................................. 94
B. Saran 96
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 98

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2010 jumlah penduduk

Indonesia yang memeluk agama Islam sebanyak 87.18% dari total

penduduknya. Agama Islam mengikat umatnya untuk mematuhi aturan-

aturan yang sesuai dengan syariat Islam menurut Alquran dan Hadis. Dalam

Alquran surat Al-Baqarah ayat 168 diterangkan bahwa Allah memerintahkan

manusia untuk mengonsumsi makanan halal. Allah SWT berfirman: ”Hai

manusia, makanlah segala sesuatu yang ada di bumi ini yang halal dan baik

dan jangan kamu mengikuti jejak syaitan karena sesungguhnya syaitan itu

musuh yang nyata bagimu” (Q.S. Al- Baqarah [2]: 168).

Kegiatan makan dan minum merupakan kebutuhan yang paling dasar

bagi setiap makhluk hidup Wachidah (2007). Moral dalam mengonsumsi

pangan yaitu dengan memilih produk yang halal dan thayyib serta tidak

berlebih-lebihan karena tujuan konsumsi dalam Islam adalah untuk

mewujudkan maslahah dunia dan akhirat Ayyubi dan Lubis (2015). Pangan

sebagai sumber energi harus dikonsumsi secara aman sehingga tidak

menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia (WHO 2005). Oleh karena

itu setiap manusia harus berusaha untuk mendapatkan makanan yang halal

dan baik. Menurut Abadi (2011) makanan yang baik adalah yang

1
dibenarkan menurut syariat Islam, bermutu, dan tidak membahayakan

kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang meliputi halal

secara zatnya, prosesnya, dan cara memperolehnya.

Menurut Mohd Yusoff (2004), halal bukan hanya mencakup aspek

agama tetapi halal saat ini erat kaitannya dengan proses produksi yang

memerhatikan kualitas dan kebersihan suatu produk. Peran pemerintah

dalam hal ini harus benar-benar memerhatikan bahwa pangan yang beredar

telah memenuhi standar halal yang sesuai dengan syariat Islam.

Produk yang beredar di pasar Indonesia bukan hanya produk dalam

negeri tapi juga produk dari luar negeri. Banyaknya produk yang memenuhi

pasar Indonesia merupakan suatu dilema bagi masyarakat karena terdapat

banyak pilihan, namun dilain hal membuat masyarakat tidak sadar lagi

tentang masalah kehalalan suatu produk terutama produk pangan Iranita

(2013). Berdasarkan Tabel 1, nampak bahwa Indonesia adalah pasar

potensial bagi produk halal oleh karena itu kebutuhan konsumen akan

pangan halal harus dipenuhi

Tabel 1 Ukuran pasar konsumsi Muslim dunia tahun 2013


Negara Ukuran Pasar Konsumsi
Muslim
(dalam miliar
Indonesia USD)
Turki 190.4
Pakistan 168.5
108.4
Iran 97.0
Mesir 94.8
Sumber: State of The Global Islamic Economy Report 2014-2015

2
Munculnya berbagai kasus produk haram di Indonesia membuat

konsumen terutama konsumen muslim harus lebih berhati-hati dalam

mengkonsumsi dan memilih produk pangan. Hal ini berkaitan dengan

temuan label halal palsu dan bahan haram pada unsur bahan baku pangan

olahan, yang dikutip dalam Pusat Informasi, pendidikan, dan- Komunitas

Halalan Toyyiban. Berdasarkan temuan tersebut, terdapat 31 produk yang

diambil dari lima toko dan dua pasar swalayan di Kalimantan Tengah, yang

mencantumkan label halal palsu. Pada tahun 2012 temuan daging giling

yang telah membusuk, daging giling tersebut merupakan cadangan daging

impor busuk yang digiling lalu dijual di beberapa pasar di Bogor. Situasi

seperti ini dapat membuat resah konsumen Muslim dalam mengonsumsi dan

memilih produk pangan pusathalal.com (2013).

Kesadaran masyarakat tentang produk halal seolah dibangkitkan oleh

pemberitaan adanya kasus yang terjadi pada tahun 1988, yaitu isu lemak

babi pada banyak produk pangan dan pada tahun 2000 tentang haramnya

MSG Ajinomoto yang sebelumnya dinyatakan halal. Ditambah lagi

peristiwa pada tahun 2013 mengenai status halal solaria dan beberapa

produk resto terkenal lainnya yang ternyata belum memiliki sertifikat halal

dari MUI.

Pemerintah telah mengeluarkan peraturan bagi pelaku usaha pangan

yang terdapat pada Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 2014 pasal 4

tentang jaminan produk halal. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa

produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di Indonesia wajib

3
bersertifikat halal. Regulasi produk halal sangat penting dalam pelaksanaan

penjaminan produk halal bagi konsumen Muslim. Pencantuman label halal

MUI pada produk pangan kemasan dapat memudahkan konsumen Muslim

dalam mengidentifikasi kehalalan suatu produk tanpa harus mengetahui

proses pembuatan produk tersebut, sehingga konsumen Muslim akan

merasa aman dalam mengonsumsi makanan dan minuman.

Gambar 1 Statistik sertifikasi halal di Indonesia

Fatkhurohmah (2015) mengemukakan bahwa pemahaman yang

semakin baik tentang agama dapat membuat konsumen Muslim menjadi

semakin selektif dalam pemilihan produk yang dikonsumsi. Muti (2015)

menyatakan agar umat Islam memiliki daya kritis terhadap produk-produk

yang tidak memiliki sertifikat halal MUI sehingga mendorong produsen

untuk memiliki sertifikasi halal MUI untuk memenuhi hak konsumen.

Menurut MUI saat ini masyarakat Indonesia kurang memerhatikan label

halal MUI dalam mengonsumsi produk pangan dan belum memiliki

pengetahuan yang baik tentang halal dan haram pada suatu produk

4
pangan. Padahal sudah jelas peringatan dalam hadis, Rasulullah saw

bersabda “Daging mana saja yang tumbuh dari sesuatu yang haram maka

neraka lebih pantas untuknya” (H.R Tirmidzi). Kondisi seperti ini

disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang halal

yang menyebabkan ketidakpedulian sebagian besar konsumen Muslim

Indonesia. Hal ini sangat memprihatinkan, karena mayoritas penduduk

Indonesia beragama Islam.

Label halal adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam atribut

sebuah produk yang menggambarkan kondisi dan spesifiknya suatu produk,

yang mana memfasilitasi konsumen untuk memilih produk yang di

inginkan untuk menghindari keraguan keraguan yang ada. Zakaria (2008)

menurut Shafie dan Othman (2006) dengan adanya keraguan tersebut bagi

konsumen muslim produk yang memiliki label halal tentu memiliki

keunggulan yang lebih baik dari produk yang tidak memiliki label halal.

Selain label halal, persoalan konsumen dalam memilih produk adalah

harga. Harga juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh nyata dan

kuat dalam menentukan keputusan pembelian pada produk. Widodo (2015)

mengatakan harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu

produk atau jasa atau dari jumlah nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-

manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian value kepada

konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen

untuk membeli Lupiyoadi (2011). Harga merupakan hal yang

5
sangat penting dan sangat diperhatikan konsumen dalam membeli produk.

Jika konsumen merasa cocok dengan harga yang ditawarkan, maka mereka

akan cenderung melakukan pembelian ulang untuk produk yang sama.

Sama seperti halnya yang di katakan oleh Henri,Iskandar Dkk ( 2017)

harga merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen dalam memilih produk, untuk memperoleh

keberhasilan dalam memasarkan produk, tentunya harus memilik harga

yang sesuai dengan nilai yang ditawarkan oleh produk tersebut, yang mana

di rasakan konsumen ketika menggunakan atau menerima jasa dari produk

tersebut.

Selain masalah label halal dan harga terdapat pula citra merek yang

merupakan ide, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan dan fitur yang

membuatnya menjadi unik. Sebuah citra merek harus mewakili semua

karakter internal mapun eksternal yang mampu mempengaruhi pelanggan

sesuai dengan target sebuah produk. Didalam merek terkandung janji

perusahaan kepada konsumen untuk memberikan manfaat, keistimewaan

dan layanan tertentu. Merek sangat bernilai karena mampu mempengaruhi

pilihan dan prefensi konsumen. Sebuah merek yang baik dapat memberikan

tanda adannya superioritas terhadap konsumen yang mangarah pada sikap

konsumen yang menguntungkan dan membawa kinerja penjualan dan

keuangan yang lebih baik.

Dalam brand suatu produk merupakan suatu perhatian dan juga

pertimbangan untuk konsumen dalam melakukan keputusan kegiatan

6
pembelian,yang dimana pada setiap produk memiliki kualitas yang berbeda

beda. Dalam keputusan pemilihan, konsumen benar benar memilih produk

yang dianggap sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, yang dimana

pada suatu brand produk tergantung image yang melekat dengan begitu

perusahaan harus mampu memberikan yang terbaik dan sesuai dengan apa

yang dibutuhkan oleh konsumen. Untuk itu perusahaan harus membanguan

citra yang lebih menonjol dari pesaing, dengan membuat konsumen

menjadi loyal dalam menggnakan produk tersebut secara berkala atau

setidaknya konsumen puas dengan begitu dapat mempertahankan pangsa

pasar dan akan membangun citra positif pada konsumen kotler dan Amstron

(2001)

Menurut sangadji dan sopiah (2013) keputusan pembelian merupakan

indikasi dari aksi dari individu atau sekelompok orang, atau kumpulan

organisasi dalam menentukan dari 2 atau lebih suatu hal dan memilih salah

satu yang terbaik atau yang sesuai dengan keinginannya. Mushar,Budhi dan

Rusda (2018) mengatakan keputusan pembelian merupakan suatu solusi

untuk menentukan bagaimana keputusan pembelian terhadap minat dan

keinginan suatu individu.

Saat ini roti merupakan salah satu makanan ringan paling populer di

Indonesia. Dan salah satu toko roti yang paling populer di Indonesia

belakangan ini adalah BreadTalk. Hal ini disebabkan karena BreadTalk

merupakan pencipta tren lifestyle bakery baru di Indonesia mulai dari

sistem franchise-nya yang dikelola secara modern mengikuti standar

7
franchise makanan internasional lainnya, konsep gerai dengan open kitchen

dan open display yang bertujuan menarik minat calon konsumen dengan

memperlihatkan proses pembuatan roti dengan alat berteknologi tinggi, bau

roti yang harum serta sistem open display yang membuat para calon

konsumen merasa lebih bebas dalam memilih produk roti yang diinginkan.

Selain itu BreadTalk juga merupakan franchise bakery yang menjadi

trendsetter dalam pengembangan produk baru yang sesuai selera

masyarakat yang sedang berkembang. Kombinasi ketiga hal ini membuat

franchise roti Bread Talk menjadi populer di Indonesia sehingga dapat

memuaskan selera pelanggan.

Tetapi beberapa waktu lalu BreadTalk sebagai merek dagang

makanan ringan yang membuka gerai gerainya di pusat perbelanjaan

menjadi buah bibir di masyarakat, karna kasus dapur salah satu gerai

BreadTalk viral akaibat keberadaan tikus di dapurnya, hal ini pula yang

menjadikan isu breadtalk tidak bersertifikasi halal MUI terbuka kembali,

hal ini yang membuat bingung masyarakat gerai makanan mainstream

sekelas BreadTalk yang tersedia hampir di setiap pusat perbelanjaan besar

di Indonesia tidak bersertifikasi halal, padahal jelas dalam undang undang

no 33 tahun 2014 tentang jaminan halal pada setiap produk yang tersebar

di masyarakat.

Menghadapi banyaknya isu tentang produk-produk dipasaran yang

diragukan kehalalannya, konsumen harus lebih berhati-hati sebelum

membuat keputusan pembelian. Keputusan pembelian merupakan

8
kesimpulan terbaik dari seseorang individu konsumen untuk melakukan

pembelian. Menurut Zulaicha dan Rusda keputusan akan pembelian yang

mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian

dan keputusan itu di peroleh dari kegiatan kegiatan sebelumnya keputusan

untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam

pengambilan keputusan itu dilakukan. Banyak faktor yang menjadi

pertimbangan konsumen semebelm meutskan membeli suatu produk. Nor

Wulan (2013) mengatakan Dalam membuat suatu keputusan pembelian

produk halal, konsumen memiliki patokan paling aman yaitu tersedianya

sertifikat halal yang dikeluarkan MUI dalam bentuk adanya label halal pada

kemasan produk pangan. Label halal, harga, citra merek sangat berdampak

terhadap keputusan pembelian konsumen muslim. karena ketiga faktor

tersebut sangat penting untuk menentukan sebuah keputusan membeli bagi

konsumen muslim.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang

terletak di kota Tangerang Selatan pada tahun akademik 2018/2019

mahasiswa aktif S1 UIN berjumlah 23.485 jiwa (Data. UINJkt .ac.id).

Jumlah tersebut dapat menjadi perwakilan komunitas muslim dan

konsumen roti yang mengkonsumsi produk roti BreadTalk. Mahasiswa ini

adalah konsumen yang sangat kritis karena mereka dapat menerima dan

mencerna informasi dengan sangat mudah terlebih mayoritas mahasiswa

sudah memiliki smartphone sehingga memudahkan mereka untuk mencari

informasi sebelum mereka mengonsumsi suatu produk. Selain itu dilandasi

9
alasan bahwa mahasiswa cenderung merupakan orang orang yang mahir

dalam melakukan bisnis dengan dibekali berbagai macam teori serta

keilmuaan di dalam metode perkuliahannya. Serta peneliti melihat bahwa

tingkat pengkonsumsian mahasiswa UIN Jakarta terhadap suatu produk

makanan, termasuk dalam kalangan konsumen dengan daya beli tinggi.

Maka dari itu penulis menulis judul pada penilitian ini Pengaruh

Label Halal, Harga, Citra Merek Terhadap Mahasiswa UIN

Syarifhidayatullah Jakarta dalam memilih Produk Roti BreadTalk.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang tersebut maka penulis dapat memutuskan

berbagai masalah dalam penelitian ini, antara lain:

1. Bagaimana dan apakah Labelisasi halal, Harga dan Citra Merek

berpengaruh terhadap keputusan pembelian roti BreadTalk di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta?

C. Tujuan penelitian
1. Menganalisis pengaruh label halal, harga dan citra merek secara

parsial terhadap keputusan pembelian roti BreadtTalk di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Menganalisis pengaruh label halal, harga dan citra merek secara

simultan terhadap keputusan pembelian roti BreadtTalk di UIN

Syarif HIdayatullah Jakarta

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

10
1. Bagi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan

bacaan bagi perpustakaan dan juga sebagai bahan tambahan literatur

dan referensi bagi penelitian sejenis di masa mendatang

2. Bagi Penulis

Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan secara

nyata sehingga dapat dijadikan bahan referensi yang berharga bagi

penulis.

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan perusahan terkait dapat mengetahui

bagaimana pengaruh Labelisasi Halal, Harga dan Citra Merek

produk terhadap keputusan pembelian konsumen

11
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Labelisasi Halal
a. Pengertian Label

Menurut Peraturan pemerintah No.69 tahun 1999 pada pasal 1

ayat 3 tentang label dan iklan, label pangan adalah setiap keterangan

mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi

keduanya atau merupakan bagian kemasan pangan yang selanjutnya

dalam peraturan pemerintah di sebut label. Lebel merupakan salah

satu jalan bagi konsumen untuk memperoleh informasi dai suatu

produk, maka pada label itulah produsen harus mengupayakan

prioritas- prioritas informasi yang akan di cantumkan pada label.

Menurut Gitosudarmo (2002), label adalah bagian dari sebuah

produk yang berupa keterangan penjelasan mengenai barang tersebut

atau penjualnya. Label merupakan suatu bagian dari sebuah produk

yang membawa informasi verbal tentang produk atau tentang

penjualnya. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan atau

pula etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk Tengku

Putri (2016)

Menurut Stanton dan William dalam rikka (2016) Label

merupakan bagian sebuah produk yang membawa informasi verbal


12
tentang penjualnya. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan

atau pula etiket (tanda pengenal) yang di cantumkan pada produk.

Menurut Aminuddin (2018) label merupakan suatu media untuk

menyampaikan informasi mengenai suartu produk kepada para

konsumen. Biasanya label berupa bagian dari kemasan, bisa juga

sebuah tanda pengenal yang menempel pada produk.

Secara garis besar terdapat tiga macam label Tjiptono (2001),

yaitu:

a. Brand image, yaitu merek yang diberikan pada produk atau di

cantumkan dalam kemasan.

b. Descriptive label, yaitu label yang memberikan informasi objektif

mengenai penggunaan, kontruksi atau pembuatan,perawatan dan

kinerja produk, serta karakteristik lainnya yang berhbungan

dengan produk

c. Grade label, yaitu label yang mengindentifikasikan penilaian

kualitas produk dengan suatu hruf, angka, atau kata.

Fungsi dari label menurut Gitosudarmo (2002) yaitu:

a. Label mengindentifikasi produk atau merek, contoh : nama

bintang menggolongkan produk.

b. Label berfungsi menggolongkan produk contoh: buah

mangga dalam kaleng diberi label golongan A, B, C

13
menjelaskan beberapa hal mengenai produk, yaitu siapa

yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, apai isinya,

bagaimana cara menggunakannya dengan aman.

c. Sebagai alat promosi

Setiap orang yang memproduksi dan mengemasnya untuk

diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, didalam dan atau

dikemasan pangan dan label tersebut memuat sekurang-kurangnya

informasi mengenai (a) nama produk, (b) daftar bahan yang

digunakan,(c) berat bersih atau isi bersih (d) nama, dan alamat pihak

yang memproduksi atau memasukan pangan kedalam wilayah

Indonesia (e) keterangan tentang halal dan tanggal, bulan dan tahun

kadaluarsa, demikian isi dari pasal 30 UU pangan No.7 tahun 1996

tentang label dan iklan pangan.

b. Pengertian Halal

Kata halal berasal dari bahasa Arab yang berarti “melepaskan” dan

“tidak terikat”. Secara etimologi halal berarti hal-hal yang boleh dan dapat

dilakukan karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan- ketentuan

yang melarangnya sedangkan yang dimaksud dengan makanan halal

menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah makanan yang

dibolehkan memakannya menurut ajaran Islam (Bagian proyek Sarana dan

Prasarana Produk Halal Departemen Agama, 2003).

14
Halal artinya tidak dilarang, dan diizinkan melakukan atau

memanfaatkannya. Halal itu dapat diketahui apabila ada suatu dalil yang

menghalalkannya secara tegas dalam Al Quran dan apabila tidak ada suatu

dalil pun yang mengharamkannya atau melarangnya Titi Ernawati (2015).

Menurut Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor 518 Tahun 2001 Tanggal

30 November 2001 pasal 1 poin a dan b, menjelaskan bahwa pangan halal

adalah pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan haram atau

dilarang untuk dikonsumsi umat Islam dan pengolahannya tidak

bertentangan dengan syariat Islam. Pemeriksaan pangan halal adalah

pemeriksaan tentang keadaan dan tambahan dan bahan penolong serta

proses produksi, personalia dan peralatan produksi, sistem manajemen

halal, dan hal-hal lain yang berhubungan langsung maupun tidak langsung

dengan kegiatan produksi pangan halal.

c. Sertifikasi Halal

Sertifikasi halal adalah fatwa tertulis MUI yang menyatakan

kehalalan suatu produk sesuai dengan syariat Islam. Sertifikat halal ini

merupakan syarat untuk mencantumlan label halal. Menurut Tengku Putri

(2016) label halal pada kemasan produk yang ada di Indonesia adalah

sebuah logo yang tersusun dari huruf huruf arab yang membentuk kata

halal dalam sebuah lingkaran Yang dimaksud dengan produk halal adalah

produk yang memenuhi syariat kehalalan sesuai dengan syariat Islam,

15
yaitu:

a. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi.

b. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan seperti: bahan-

bahan yang berasal dari organ manusia, darah kotor-kotoran, dan lain

sebagainya.

c. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembilih menurut

tata cara syariat Islam.

d. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan, tempat

pengelolaan dan transportasinya tidak boleh digunakan untuk babi. Jika

pernah digunakan untuk babi atau barang yang tidak halal lainnya

terlebih dahulu harus dibersihkan dengan tata cara yang diatur dalam

syariat Islam.

e. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung khamar

(Adisasmito, 2008:13).

Tujuan Sertifikasi halal pada produk pangan, obat-obatan dan

kosmetika dilakukan untuk memberikan kepastian status kehalalan suatu

produk, sehingga dapat menentramkan batin yang mengkonsumsinya.

Selain itu, bagi produsen, sertifikasi halal akan dapat mencegah kesimpang

siuran status kehalalan produk yang dihasilkan Fatkhurohmah (2015).

Bagi konsumen, sertifikat halal memiliki beberapa fungsi. Pertama,


16
terlindungnya konsumen muslim dari mengkonsumsi pangan, obat-obatan

dan kosmetika yang tidak halal; kedua, secara kejiwaan perasaan hati dan

batin konsumen akan tenang; ketiga, mempertahankan jiwa dan raga dari

keterpurukan akibat produksi haram; dan keempat, akan memberikan

kepastian dan perlindungan hukum .

Bagi produsen, sertifikat halal mempunyai beberapa peran penting.

Pertama,sebagai pertanggungjawaban produsen kepada konsumen

muslim, mengingat masalah halal merupakan bagian dari prinsip hidup

muslim; kedua, meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen;

ketiga, meningkatkan citra dan daya saing perusahaan; keempat, sebagai

alat pemasaran serta untuk memperluas area jaringan pemasaran; dan

kelima, memberi keuntungan pada produsen dengan meningkatkan daya

saing dan omzet produksi dan penjualan Sofyan Hasan (2014).

2. Citra Merek
1. Pengertian Merek

Sebagian masyarakat beranggapan bahwa merek adalah hal yang

menjadi pembeda antara produk satu dengan produk lain. Merek

(brand) suatu produk telah menjadi elemen yang sangat berperan dan

berkontribusi penting dalam kesuksesan pada organisasi pemasaran

pada berbagai jenis perusahaan.

17
Menurut Kotler (2003), bagi produsen merek berperan penting

sebagai:

a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau

pelacakan produk bagi perusahaan .

b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.

c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga

mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain

waktu.

d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan

produk dari para pesaing .

e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan

hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang berbentuk dalam

benak konsumen.

f. Sumber financial return terutama menyangkut pendapatan masa

depan

Menurut Kotler (2004), merek adalah suatu nama, istilah, tanda,

lambang, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang

atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk

saing. Dapat diketahui bahwa merek adalah nama dan simbol yang

18
terdapat pada suatu produk yang berfungsi sebagai pembeda antara

produk satu dengan lainnya.

2. Citra Merek

Citra adalah persepsi masyarakat terhadap suatu produk. Maka

citra merek (brand image) merupakan peresepsi masyarakat tentang

merek dari suatu produk. Citra menurut Kotler dan Keller (2009)

adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh

seseorang tentang sebuah objek. Sedangkan citra merek adalah

persepsi dan keyakinan yang dipeagang oleh konsumen, seperti yang

dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen Kotler

dan Keller( 2009). Menurut Rangkuti (2004), citra merek adalah

sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dibenak konsumen.Dapat

diketahui bahwa citra merek adalah kesan konsumen pada suatu merek

produk tertentu. Menurut Ike dan Zainul citra merek adalah asosiasi

atas kepercayaan yang ada dalam benak konsumen untuk menjadi

pembeda dari merek yang lainnya seperti lambing, desain huruf atau

warna khusus.

A, Faktor - Faktor Citra Merek

Faktor-faktor dalam citra merek juga sangat mempengaruhi

persepsi konsumen pada suatu merek salah satu produk. Faktor-

faktor dalam citra merek dapat menciptakan persepsi yang postif

jika faktor-faktor dalam citra merek ini dapat ditingkatkan

19
sehingga citra dari sebuah produk tersebut dapat menguasai

pangsa pasar.Schiffman dan Kanuk (2011) berpendapat faktor-

faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut :

a. Kualitas atau mutu berkaitan dengan kualitas produk barang

atau jasa yang ditawarkan oleh produsen dengan merek

tertentu.

b. Dapat dipercaya dan diandalkan, berkaitan dengan pendapat

atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang

suatu produk yang dikonsumsi.

c. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu

produk barang atau jasa yang bisa dimanfaatkan oleh

konsumen.

d. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam

melayani.

e. Resiko, berkaitan dengan besar-kecilnya akibat atau untung-

rugi yang mungkin dialami oleh konsumen.

f. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi-rendahnya

atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan

konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, juga dapat

mempengaruhi citra jangka panjang.

20
g. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa

pandangan,kesepakatan, dan informasi yang berkaita dengan

suatu merek dari produk tertentu.

B. Komponen Citra Merek

Menurut Sutisna (2001), citra merek memilik tiga komponen

pendukung, yaitu

a. Citra Pembuat

Citra pembuat yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat

suatu produk atau jasa. Dalam penelitian ini citra pembuat

meliputi popularitas dan jaringan perusahaan.

b. Citra Pemakai

Citra pemakai dalah sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang

menggunakan suatu barang atau jasa, meliputi gaya hidup

konsumen itu sendiri dan status sosial kosumen tersebut.

c. Citra Produk

Citra produk adalah sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap manfaat bagi konsumen,

penggunaannyaserta jaminannya.

C. Manfaat Citra Merek

21
Sutisna dan Prawita (2001) menjelaskan bahwa citra merek

adalah sebagai berikut:

Konsumen dengan citra merek yang positif terhadap

suatu merek, lenih mungkin untuk melakukan pembelian.

a. Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan

manfaat citra positif yang telah terbentuk terhadap merek

produk lama.

b. Kebijakan family branding dan laverage branding dapat

dilakukan jika citra produk yang telah positif.

Oleh karena itu, citra dalam sebuah merek produk harus

memberikan citra yang positif, sehingga masyarakat dapat tertarik

untuk memutuskan pembeliannya pada produk perusahaan

tersebut. Membangun citra merek (brand image) yang positif dan

dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap

produk tersebut, yang unik dan memiliki keunggulan yang

ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain.

3. Harga
Peranan penetapan harga menjadi sangat penting bagi perusahaan

dalam persaingan yang semakin ketat di zaman sekarang ini. Peranan

penetapan harga ini sangat terasa terutama di dalam pasar pembeli (buyers

market) karena pembeli akan memerhatikan harga dari suatu produk

22
sebelum melakukan pembelian. Harga masih menjadi penentu utama dari

setiap pilihan pembeli atau konsumen, terutama di negara- negara miskin

ataupun negara berkembang yang jumlah pendapatan masyarakat nya

belum lah terlalu tinggi. Salah satunya adalah negara Indonesia,

masyarakat di Indonesia masih sangat memperhitungkan persoalan harga

sebelum mengonsumsi suatu produk. Bila harga dari suatu produk itu

terjangkau dan sesuai dengan budget dari para konsumen, maka konsumen

tersebut akan melakukan pembelian. Tetapi bila harga dari suatu produk

tersebut tidak terjangkau dan tidak sesuai dengan budget yang telah

direncanakan maka para konsumen akan berpikir dua kali untuk

mengonsumsi produk tersebut. Tri Widodo( 2015) harga adalah sejumlah

uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau dari jumlah nilai

yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau

menggunakan produk atau jasa tersebut.Iful Anwar (2015), harga adalah

satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang

ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu

barang atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran

(exchange) dalam pemasaran.

Gitosudarmo mengemukakan bahwa harga adalah sejumlah uang

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa

tertentu atau kombinasi dari keduanya. Harga sebenarnya bukanlah hanya

diperuntukkan bagi suatu barang yang sedang diperjualbelikan di toko saja

23
akan tetapi harga sebenarnya juga berlaku untuk produk-produk yang lain

Rizky (2014).Menurut Tjiptono (2004) , harga memiliki beberapa peranan

dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu :

1) peranan alokasi harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para

pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas

tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.

2). Peranan informasi harga, yaitu fungsi harga dalam membidik

konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas, hal ini terutama

bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk

menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi yang

sering muncul adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas

yang tinggi sehingga konsumen menilai harga yang ditetapkan sesuai

dengan kualitas produk maupun jasa yang ditetapkan.

Perusahaan harus tepat dalam menetapkan harga dari suatu produk,

karena harga ini adalah sesuatu yang sensitif bagi para konsumen. Artinya,

hal yang pertama kali dilihat oleh konsumen ketika akan membeli suatu

produk adalah harga nya. Bila harga nya sesuai dengan budget yang

dimiliki oleh konsumen maka produk tersebut akan langsung dibeli oleh

konsumen.

Dalam hal penetapan harga, keputusan untuk menetapkan harga

dipengaruhi oleh sederet kekuatan perusahaan, lingkungan, dan persaingan

yang kompleks dan mengagumkan. Untuk membuat keadaan menjadi

24
semakin rumit, sebuah perusahaan tidak menetapkan satu harga tunggal

tetapi sebuah struktur penetapan harga yang mencakup berbagai hal dalam

lininya Kotler dan Armstrong (2008).Kotler dan Keller (2007) mengatakan

untuk menetapkan harga harus melewati 6 prosedur, yaitu:

a. Memilih tujuan penetapan harga

Pertama-tama perusahaan harus memutuskan dimana ia ingin

memposisikan tawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan

semakin mudah untuk menetapkan harga.

b. Menentukan permintaan

Tiap harga yang dikenakan perusahaan akan menghasilkan

level permintaan yang berbeda-beda dan karena itu akan memberikan

pengaruh yang berbeda pula terhadap tujuan pemasarannya.

c. Memperkirakan biaya

Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat

dikenakan perusahaan atas produknya, dan biaya perusahaan

menentukan batas terendahnya.

d. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing.

Dalam rentang kemungkinan harga yang ditentukan oleh

permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus

25
memperhitungkan biaya persaingan, harga pesaing dan kemungkinan

reaksi harga oleh pesaing.

e. Memilih metode penetapan harga

Terdapat enam metode penetapan harga sebagai berikut:

Penetapan harga mark-up (mark-up pricing), Penetapan harga sasaran

pengembalian (target-returnpricing), penetapan harga berdasarkan

nilai yang dipersepsikan(preceived-value pricing), Penetapan harga

nilai (value pricing), penetapan harga sesuai harga berlaku (going-rate

pricing), dan penetapan harga penawaran tertutup (sealed- bid

pricing).

f. Memilih harga akhir

Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus

mempertimbangkan berbagai faktor tambahan, termasuk penetapan

harga psikologis, pengaruh elemen bauran pemasaran lain terhadap

harga, kebijakan penetapan harga perusahaan, dan dampak dari harga

terhadap pihak-pihak lain.

Krisnasakti ( 2012). Membagi sasaran penetapan harga menjadi tiga,

yaitu:

a. Berorientasi Laba, yang bertujuan untuk mencapai target laba

perusahaan dan memaksimalkan laba.

26
b. Berorientasi Penjualan, yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan

dan mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.

c. Berorientasi Statusquo, yang bertujuan untuk menstabilkan harga dan

menangkal persaing.

4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan perilaku atau tindakan seseorang

untuk membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau

jasa yang telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan

menanggung risiko yang mungkin ditimbulkannya.

pengambilan keputusan konsumen (consumer dicision making)

adalah suatu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan

untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah

satu diantaranya Tri Widodo (2015). Hasil dari proses pengintegrasian ini

adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan

berperilaku sedangkan menurut Annisa Ristu (2016)

keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan

keputusan, yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang

ditawarkan oleh produsen

Menurut Eka Dewi (2016), yang dimaksud dengan keputusan

pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari

27
menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian

informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian,

keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.

Menurut Suryani Tengku Putri (2016), keputusan pembelian

barang/jasa seringkali melibatkan dua pihak atau lebih. Umumnya ada

lima peranan yang terlibat. Kelima peran tersebut meliputi:

a. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan

ide untuk membeli suatu barang/jasa.

b. Pembawa pengaruh (influencer) yaitu orang yang memiliki

pandangan atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.

c. Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan

keputusan pembelian.

d. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara

nyata..

e. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi dan menggunakan

barang/jasa yang dibeli.

Perilaku keputusan pembelian tidak bisa digeneralisir untuk semua

jenis produk. Pembelian yang melibatkan produk dengan harga yang

mahal akan membutuhkan semakin banyak pertimbangan. Dalam hal ini

Kotler mengatakan ( 2012) , perilaku keputusan pembelian terbagi menjadi

4 macam, sebagai berikut :

A. Perilaku pembelian yang rumit

28
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga langkah.

Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu.

Kedua, dia membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, dia

membuat pilihan pembelian yang cermat. Konsumen terlibat dalam

keputusan pembelian yang rumit bila mereka sadar akan adanya

perbedaan besar antar merek.Perilaku keputusan pembelian yang rumit

lazim terjadi apabila produknya mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat

mengekspresikan diri.

B. Perilaku pembelian pengurangan ketidaknyamanan

Ada suatu kondisi dimana konsumen sangat terlibat dalam pembelian

namun menemukan perbedaan kecil antar merek. Dalam kasus ini,

konsumen akan mempelajari merek yang tersedia. Jika konsumen

menemukan perbedaan mutu antar merek tersebut, dia mungkin akan lebih

memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan

kecil, dia mungkin akan membeli semata-mata berdasarkan harga dan

kenyamanan.

C. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Banyak produk dibeli dalam kondisi rendahnya keterlibatan

konsumen dan tidak adanya perbedaan antar merek yang signifikan.

Misalnya garam, para konsumen pergi ke toko dan mengambil merek

tertentu. Jika mereka mengambil merek yang sama, hal itu karena

kebiasaan bukan karena kesetiaan kepada merek. Terdapat bukti yang


29
cukup bahwa konsumen memiliki keterlibatan yang rendah dalam

pembelian sebagian besar produk yang murah dan sering dibeli.

D. Perilaku pembelian yang mencari variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen

yang rendah namun perbedaan antar merek yang signifikan. Dalam situasi

ini, konsumen sering melakukan perpindahan merek. Misalnya kue

kering, konsumen memilih merek kue kering tanpa melakukan evaluasi,

mengevaluasi saat mengkonsumsi. Namun, pada kesempatan berikutnya

konsumen mungkina akan mengambil merek yang lain karena ingin

mencari rasa yang berbeda. Peralihan terjadi karena mencari variasi,

bukan karena ketidakpuasan.

Selain itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi perilaku

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Titi Ernawati (2015)

mengatakan ada 4 faktor yang memengaruhi dalam mengambil

keputusan untuk membeli, yaitu :

a. Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling

dalam terhadap perilaku konsumen. Produsen harus memahami peran

yang dimainkan oleh kultur dan kelas sosial pembeli. Sub kultur

terdiri dari kebangsaan, agama, ras dan daerah geografis. Kelas

adalah pembagian masalah yang relatif homogen dan permanen, yang

30
tersusun secara hirarkis dan anggotanya menganut nilai-nilai, minat

dan perilaku yang serupa.

Untuk itulah produsen yang kreatif hendaknya selalu mencoba

menampakkan pergeseran budaya dalam rangka menyesuaikan atau

bahkan menghayalkan produk/jasa baru yang diinginkan oleh para

konsumen.

Sub-budaya adalah kelompok orang yang mempunyai system

nilai yang sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. Sub

budaya meliputi nasionalis, agama, kelompok ras dan wilayah

gegorafi. Bagian pemasaran hars merancang produk danprogram

pemansaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka

Kelas sosial adalah divisi ata bagian bagian masyarakat

yang relative permanen dan teratur dengan para anggotanya yang

meliputi nilai nilai, kepentingan dan perilaku yang sama. Kelas

sosial tidak ditentkan oleh suatu faktor saja, misalnya pendapatan,

tetapi di tentukan sebagai suatu kombinasi pekerjaan, pendapatan,

pendidikan dan kekayaan.

b. Faktor Sosial

Faktor sosial terdiri dari adanya faktor kelompok kecil,

keluarga, peran dan status sosial konsumen. Hal ini dikarenakan

perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh kelompok-kelompok,

baik itu kelompok keanggotaan yakni yang memiliki pengaruh

31
langsung pada perilaku seseorang dan orang itu termasuk

didalamnya, kelompok referensi atau acuan yaitu yang memiliki

pengaruh langsung atau tidak langsung pada sikap atau perilaku

seseorang, dan kelompok aspirasional yaitu kelompok yang ingin

dimasuki oleh seseorang.

Sedangkan peran dan status seseorang yang berpartisipasi

diberbagai kelompok akan membawa pada posisi tertentu. Setiap

peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang di

berikan oleh masyarakat. Seseorang sering sekali memilih produk

yang mennjukan status mereka dalam masyarakat. Pemasaran

menyadari potensi simbol dan status dari produk dan merek.

Kelompok adalah perilaku seseorang di pengaruhi oleh

banyak kelompok. Kelompok adalah dua orang atau lebih yang

berinteraksi untk mencapai sasaran individu maupun bersama.

Pentingnya pengaruh kelompok , bervariasi untuk setiap produk

dan mereknya. Pembelian produk yang dibeli dan digunakan

secara pribadi tidak banyak dipengaruhi oleh kelompok karena

baik produk maupun mereknya tidak akan di kenali oleh orang.

Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diterapkan

bak lewat perannya mapun statusnya dalam organisasi tersebut.

Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan

32
yang diberikan oleh masyarakat. Seseorang seringkali memilih

produk yang menunjukan status mereka dalam masyarakat.

c. .Faktor Pribadi

Merupakan pengaruh dari karakteristik pribadi pembeli

seperti usia dan tahap daur hidup, kepribadian dan konsep dari

pembeli. Kebutuhan seseorang akan barang dan jasa tentu saja

akan berubah menyesuaikan dengan usia dan tahapan daur

hidupnya. Masa-masa pergantian dari bayi, balita, anak-anak,

remaja, dewasa dan tua akan menentukan perilaku pembelian

seseorang akan suatu produk atau jasa.

d. Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang berpengaruh antara lain: motivasi,

persepsi, pembelajaran, sikap dan integrasi.

Motivasi, merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri

manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal motivasi,

terdapat urutan kepentingan yang dibutuhkan seseorang yaitu:

kebutuhan psikologis, keamanan, sosial, penghargaan dan

aktualisasi diri. Seseorang akan berusaha memuaskan kebutuhan

yang paling penting, setelah itu baru kebutuhan selanjutnya.

Persepsi adalah sebuah proses yang dengan proses itu

orang-orang memilih. Mengorganisasi dan menginterpretasi

informasi untuk membentuk gambaran dunia yang penuh arti.

33
Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap

stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi

dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

Pembelajaran merupakan proses yang menjelaskan

perubahan- perubahan dalam perilaku individual yang muncul

dari pengalaman. Pembelajaran terjadi melalui dorongan,

rangsangan, petunjuk, tanggapan dan penguatan kembali yang

saling mempengaruhi. Pembelajaran dilakukan seseorang

setelahmembeli produk tersebut dengan melihat apakah produk

tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai referensi.

Sikap menggambarkan tentang suatu evaluasi, perasaan dan

kecenderungan seseorang yang secara relatif konsisten terhadap

suatu objek atau gagasan, karena sikap yang dimilik seseorang

tentang sesuatu. Produsen hendaknya memperhatikan

kepercayaan akan meningkatkan citra produk atau jasa dan orang-

orang cenderung bertindak sesuai dengan kepercayaan mereka.

Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.

Integrasi merupakan respon atas siakp yang diambil. Perasaan

suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan

tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak

membeli produk tersebut

D. Keterkaitan Antar Variabel


34
1. Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian
Dalam ajaran Islam seorang muslim tidak diperkenankan memakan

sesuatu kecuali yang halal. Bukan cuma halal, tetapi juga thayyib (baik).

Para ulama menafsirkan thayyib sebagai bergizi sesuai standar ilmu

kesehatan. Kehalalan sebagai parameter utama dalam proses pemilihan

produk. makanan yang di konsumsi halal menjadi tanggung jawab bagi

setiap muslim. Hasil peneleitian oleh Eka Dewi (2016) ini menunjukann

bahwa gaya hidup, label halal dan harga itu pengaruh yang positif dan

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

kosmetik wardah. Akan tetapi, sesuai dengan uji kolerasi. Sedangkan

menurut Nor Wulan, Sri Hastuti, dan Burhan (2013), dalam penelitian

yang dilakukannya menunjukkan bahwa label halal berpengaruh terhadap

keputusan pembelian produk es krim sebesar 52,5% yang diwakilkan

dengan variabel proses pembuatan, bahan utama dan bahan tambahan.

2. Harga Terhadap Keputusan Pembelian


Secara tradisional harga merupakan salah satu komponen utama

dalam memutuskan membeli suatu produk. Penelitian yang dilakukan oleh

Eka Dewi (2016) dengan judul “Pengaruh gaya hidup, label halal dan harga

terhadap keputusan pembelian kosmetik wardah pada mahasiswa program

studi manajemen fakultas ekonomi Universitas Medan Area Medan”

menjelaskan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian selain itu, menurut Titi Ernawati (2015) dalam

35
penelitiannya mengatakan bahwa harga memiliki pengaruh dalam

pengambilan keputusan mahasiswa UIN Jakarta dalam memilih produk

kosmetik.

3. Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian


Keputusan pembelian, adalah pada tahap evaluasi, konsumen

menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk nilai

pembelian. Biasanya konsumen akan memilih merek yang disukai tetapi

ada pula faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan faktor-

faktor keadaan tidak terduga. keputusan pembelian konsumen seringkali

ada lebih dari dua pihak dari proses pertukaran atau pembelian, orang yang

mempunyai persepsi baik terhadap suatu barang akan juag memepunyai

pengaruh terhadap keputusan pembelian terhadap barang tersebut.

Menurut Ferinda Dewi (2009: 203) berpendapat citra merek adalah

merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subjektif

dan emosi pribadinya. Ditambahkan citra merek adalah persepsi tentang

merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan

konsumen. Citra merek yang baik terhadap suatu barang akan

meningkatkan persepsi yang baik pula terhadap keputsan konsumen.

Penelitian yang di teliti oleh Nurul Huda (2012) yang berjudul

“Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Motor Scuter

Matic Yamaha di Makasar” citra merek atau brand image secara simultan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor scuter matic Yamaha.

36
Dari variabel brand image (corporate image, user image dan product

image), ternyata variabel product image yang lebih dominan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian motor scuter matic Yamaha.

E. Penelitian Terdahulu
Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Ringkasan penelitian terdahulu

No Nama Judul Metode Hasil Penelitian

Penulis Penelitian

1 Nor Pengaruh Label Metode Penelitian ini

Wulan, Sri Halal pada analisis mengungkapkan

Hastuti, Kemasan regresi bahwa label halal

Burhan Terhadap berpengaruh

(2013) Keputusan terhadap Keputusan

Pembelian pembelian

Produk Es Produk es krim

Krim Dengan beberapa

variabel yaitu

proses pembuatan,

bahan utama dan

bahan tambahan.

Dengan pengaruh

37
yang cukup besar

yaitu sebesar

52,5% secara

simultan. Namun

secara parsial bahan

utama tidak

berpengaruh

terhadap keputusan

pembelian

2 Eka Dwi Pengaruh Metode Hasil peneleitian ini

Setia GayaPengaruh Gaya Analisis menunjukann bahwa

Tarigan Hidup, Label Regresi gaya hidup, label

(2016 Halal dan Harga Linear halal dan harga itu

Terhadap Berganda pengaruh yang

Keputusan positif dan memiliki

Pembelian pengaruh yang

Kosmetik Wardah positif dan signifikan

pada Mahasiswa terhadap keputusan

Program Studi pembelian kosmetik

Manajemen Fakultas wardah. Akan tetapi,

sesuai dengan uji

38
Ekonomi Universitas kolerasi

Medan Area Medan ketiga

variabel ini

hanyamempengaruhi

26,3% keputusan

pembelian dengan

angka tersebut

berarti hubungan dari

tiga variabel bebas

terhadap

variabel terikat

berkolerasi rendah.

Artinya gaya hidup,

label halal dan harga

tidak menjadi

pertimbangan utama

bagi mahasiswa

Program Studi

Manajemen Fakultas

Ekonomi

Universitas Medan

39
Area dalam

melakukan

pembelian produk

kosmeti

3 Nurul “Pengaruh Brand Penelitian ini Brand image

Huda Image Terhadap menggunakan (corporate image,

(2012) Keputusan Pembelian metode user image dan

Motor Scuter Matic deskriptif product image)

Yamaha di Makasar” kuantitatif secara simultan

berpengaruh

terhadap keputusan

pembelian motor

scuter matic

Yamaha. Dari

variabel brand image

(corporate image,

user image dan

product image),

ternyata variabel

product image yang

lebih dominan

40
berpengaruh

terhadap keputusan

pembelian motor

scuter matic

Yamaha. Metode

analisis yang

digunakan adalah

metode regresi.

Kemudian

menggunakan uji F

untuk mengetahui

variabel brand image

(corporate image,

user image dan

product image)

secara simultan

berpengaruh

terhadap keputusan

pembelian motor

scuter matic Yamaha

dan uji t untuk

41
mengetahui variabel

brand image

corporate image,

user image dan

product image) yang

lebih dominan

berpengaruh

terhadap keputusan

pembelian motor

scuter matic

Yamaha.

4 Irwansyah Pengaruh Label Halal Partial Least Hasil menunjukkan

(2016) terhadap Pembelian e Path bahwa label halal

Konsumen Muslim ing (PLS-PM berpengaruh

pada Restoran Cepat signifikan dan positif

Saji di Kota Bogor terhadap keputusan

pembelian pada

konsumen Muslim

4 Iful Pengaruh Metode Hasil penelitian ini

Anwar Harga analisis mengngkapkan

(2015) dan Kualitas regresi bahwa variabel harga

42
Produk linear berpengaruh

Terhadap berganda signifikan dan

Keputusan negative terhadap

Pembelia keputusan pembelian

di showroom maxim

house wares grand

city mall Surabaya.

Dengan artian

apabila harga naik

maka keptusan

pembelian akan turun

dan sebaliknya

Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat

disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan pada

gambar sebagai berikut:

43
Kerangka Penelitian

Gambar 2.

44
F. Hipotesis
Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap

permasalahan yang sedang diteliti. Dikatakan sementara karena jawaban

yang diberikan baru berdasarkan teori relevan, belum berdasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Untuk dapat mengetahui pengaruh labelisasi halal, harga dan Citra

Merek terhadap keputusan pembelian produk Roti BreadTalk di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, maka dapat diumuskan hipotesis sebagai

berikut :

a. Labelisasi halal terhadap keputusan pembelian

H0: Tidak terdapat pengaruh Labelisasi halal terhadap keputusan

pembelian.

H1: Terdapat pengaruh Labelisasi halal terhadap keputusan

pembelian.

b. Harga terhadap keputusan pembelian

H0: Tidak terdapat pengaruh Harga terhadap keputusan pembelian.

H1: Terdapat pengaruh Harga terhadap keputusan pembelian.

45
c. Citra Merek terhadap keputusan pembelian

H0: Tidak terdapat pengaruh Brand Image terhadap keputusan

pembelian.

H1: Terdapat pengaruh Brand Image terhadap keputusan pembelian.

d. Labelisasi Halal, Harga, Citra Merek, terhadap keputusan

pembelian

H0: Tidak terdapat pengaruh Labelisasi halal, harga, Citra Merek,

secara simultan terhadap keputusan pembelian

H1:Terdapat pengaruh Labelisasi halal, harga, Citra Merek, secara

simultan terhadap keputsan pembelian

46
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang mengacu pada

pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat dua fungsi variabel, yaitu

variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan variabel bebas

adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Dimana penelitian

ini merupakan penelitian terhadap data primer melalui kuesioner sedangkan

sekunder yang berasal dari berbagai sumber.

Ruang lingkup penelitian ini menggunakan empat variabel bebas dan

satu variabel terikat. Dimana variabel terikatnya adalah keputusan

pembelian konsumen pada produk roti BreadTalk, dan variabel yang

dianggap memberikan pengaruh terhadap variabel terikat yaitu

1. Labelisasi Halal

2. Harga

3. Citra Merek

B. Metode Penentuan Sampel


Menurut sugiono (2010) menyatakan bahwa populasi adalah

wilayah generaliasasi yang terdiri atas objek dan subjek dengan karakteristik

tertu dan kualitas tertu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam penelitian

47
ini adalah Seluruh Mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .

Populasi terlalu luas atau banyak untuk dikumpulkan datanya sehingga

untuk menguji hipotesis, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil

dari populasi dalam pengumpulan data. Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan sugiyono (2009) bahwa sample adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik

yang sama dengan populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian

ini menggunakan teknik probability sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih sebagai anggota sampel.

Teknik probability sampling ini ada bermacam-macam yaitu

a. simple random sampling

b. proportionate stratified random sampling

c. disproportionate stratified random

d. sampling area (cluster) (Sugiyono, 2010:120).

Teknik random sampling pada penelitian ini adalah simple

random sampling adalah penyampelan acak sederhana

yaitu tidak adanya aturan tertentu untuk memilih bagi

sejumlah sample dalam satu populasi. Penelitian ini

memberi kesempatan yang sama bagi seluruh populasi

untuk terpilih menjadi sejumlah sample.

48
Penelitian ini memiliki populasi sebesar 23,485 orang yaitu

seluruh mahasiswa S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan memperoleh

sample yang lebih banyak di bandingkan jumlah minimal sebesar 100 orang

sebagaimana di jelaskan pada paragraph selanjutnya.

Menurut Zainudin M. (1998) cara untuk memperoleh sampel

minimal dengan rumus di bawah ini :

23485 23485
n= 𝑁 = = = 100 responden
1+𝑁(𝑑)2 1+23,485 1+23,485

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d= Tingkat signifikasi (0,1)

Untuk pemerataan dalam melakukan penelitian maka dilakukan

perimbangan dengan rumus sebagai berikut.

Perhitungan sampel setiap strata:

NS = 𝑃𝑆
𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
∑𝑃

Keterangan:

NS : jumlah sampel pada strata

PS : Jumlah populasi tiap strata

∑ p : Jumlah populasi keseluruhan

1. Fakultas Adab dan Humaniora

49
𝑃𝑆
𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 2324 𝑋 100 = 10,12
NS = ∑ 23485
∑𝑃

50
2. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

NS = 𝑃𝑆 𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 2379 𝑋 100 = 10,12


∑𝑃 ∑ 23485

3. Fakultas Dirasat Islamiyah

NS = 𝑃𝑆 𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 439
𝑋 100 = 1.85
∑𝑃 ∑ 23485

4. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

NS = 𝑃𝑆 𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 2527 𝑋 100 = 9,45


∑𝑃 ∑ 23485

5. Fakultas Ilmu Kesehatan

NS = 𝑃𝑆 𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 1232 𝑋 100 = 5,24


∑𝑃 ∑ 23485

6. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

NS = 𝑃𝑆 𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 254
𝑋 100 = 5.50
∑𝑃 ∑ 23485

7. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

NS = 𝑃𝑆 𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 5121 𝑋 100 = 21,80


∑𝑃 ∑ 23485

8. Fakultas Kedokteran

NS = 𝑃𝑆 𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 547
𝑋 100 = 2,32
∑𝑃 ∑ 23485

9. Fakultas Psikologi

NS = 𝑃𝑆 𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 830
𝑋 100 = 3,55
∑𝑃 ∑ 23485

51
10. Fakultas Sains dan Teknologi

NS = 𝑃𝑆 𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 2648 𝑋 100 = 11,27


∑𝑃 ∑ 23485

11. Fakultas Syariah dan Hukum

NS = 𝑃𝑆 𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 2393 𝑋 100 = 10,11


∑𝑃 ∑ 23485

52
12. Fakultas Usuluddin

NS = 𝑃𝑆 𝑋 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 1754 𝑋 100 = 7,46


∑𝑃 ∑ 23485

Jadi total keselurahn sampel minimal adalah sebanyak 100

responden

C. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan hasil

yang relevan dan dapat dipertanggung jawabkan dalam penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan

sekunder:

1. Data primer

Menurut Sugiyono (2008) data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Dalam

Abdillah, W. dan Jogiyanto) data primer adalah data yang belum

pernah diolah oleh pihak tertentu untuk kepentingan tertentu. Data

primer menunjukan keaslian informasi yang terkandung di dalam

data tersebut namum tidak menutup kemungkinan berkurangnya

keaslian saat data telah diolah dan disajikan oleh pihak sumber

primer.

Data primer dalam penelitian ini yaitu data yang didapat secara

langsung oleh peneliti melalui kuesioner di lapangan, observasi dan

53
eksperimen terhadap Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(tidak melalui media perantara)

Penelitian ini memperoleh informasi data dari responden dengan

melakukan penyebaran kuesioner. (Dalam Abdillah, W. dan

Jogiyanto) kuesioner adalah metode pengumpulan data primer

menggunakan sejumlah item pertanyaan atau pernyataan dengan

format tertentu. Jenis kuesioner yang peneliti gunakan adalah

kuesioner tertutup (sudah tersedia pilihan jawaban). Alasan memilih

kuesioner tertutup adalah adanya kemudahan bagi responden dalam

memberikan jawaban, praktis, adanya batasan biaya dan waktu.

2. Data sekunder

Menurut sugiyono (2009), data sekunder adalah sumber

data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan

memahami melalui media lain yang bersumber dari literature,

buku-buku, serta dokumen perusahaan.

Data sekunder didapat oleh peneliti melalui sumber yang

sudahditeliti oleh pihak ketiga sebelumnya, sumber informasi

tersebut didapat dari buku, catatan, jurnal, pustaka, perpustakaan,

media elektronik atau sumber dari internet dan literature yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

D. Metode Analisis
54
Menurut Umi Narimawati (2010), metode analisis adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang telah

diproses dari hasil observasi lapangan dan dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain.

Metode analisis pada penelitian ini menggunakan Partial Least

Square (PLS) dengan software SmartPLS versi 3.0. Menurut Wold

dalam Ghozali (2008, 4) Partial Least Square (PLS) merupakan

metode analisis yang tidak didasarkan pada banyak asumsi, seperti

data tidak harus berdistribusi normal multivariate (indikator dengan

skala ordinal, kategori, interval

sampai ratio dapat digunakan pada model yang sama), sample tidak

harus besar. PLS lebih menitik beratkan pada data dan dengan

prosedur estimasi yang terbatas karena digunakan untuk

mengonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan

ada atau tidaknya hubungan antara variabel laten.

Keunggulan PLS dibandingkan covariance based SEM (CBSEM)

adalah mampu menghindarkan dua masalah besar yang dihadapi

oleh CBSEM yaitu inadmissible solution dan factor indeterminacy


55
(Fornell dan Bookstein, 11002). Penelitian untuk tujuan prediksi,

lebih cocok menggunakan pendekatan PLS karena diasumsikan

bahwa semua ukuran varian adalah varian yang berguna untuk

dijelaskan sehingga pendekatan estimasi variabel laten dianggap

sebagai kombinasi linier dari indikator dan menghindarkan masalah

factor indeterminacy (Ghozali, 2008).

PLS dikembangkan oleh Herman Wold sebagai suatu metode

umum yang menaksirmodel jalur diantara hubungan variabel laten

yang secara tidak langsung diukur oleh indikator. Metode estimasi

bobot variabel laten dilakukan dengan membangun inner model

(model structural yang menghubungkan antar-variabel) dan outer

model (model pengukuran untuk menghasilkan yang dispesifikasi).

Residual varian pada variabel dependen akan diminimumkan untuk

menghasilkan skor prediksi yang optimum (R2).

Model spesifikasi PLS dalam analisis jalur terdiri atas tiga tipe

hubungan,yaitu innermodel, outer model dan weight relation. Inner

model menunjukan spesifikasi kausal antar variabel laten (model

structural). Outer model menunjukan spesifikasi hubungan antara

indikator atau parameter yang diestimasi dengan variabel latennya

(model pengukuran). Weight relation menunjukan hubungan nilai

varian antar indikator dengan variabel latennya sehingga

56
diasumsikan memiliki nilai mean sama dengan nol (0) dan varian

sama dengan satu (1) untuk menghilangkan konstanta dalam

persamaan kausalitas.

1. Outer Model

Outer model atau model pengukuran menggambarkan hubungan

antara blok indikator dengan variabel latennya. Model pengukuran

dengan indikator refleksif dievaluasi dengan convergent validity dan

discriminant validity dari indikatornya dan composite reability untuk

blok indikator. Sedangkan model pengukuran dengan indikator

formatif dievaluasi dengan substantive content-nya yaitu dengan

membandingkan besarnya relative weight dan melihat signifikansi

dari ukuran weight tersebut. (Chin11008 dalam Ghozali: 2008).

Convergent validity dari model pengukuran dengan refleksif

indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score (variabel

manifest) dengan construct score yang dihitung dengan PLS. Ukuran

dapat dikatakan berkorelasi tinggi ketika nilai loading factor lebih

dari 0.70 dengan konstruk yang ingin diukur. Penelitian tahap awal

dari pengembangan mendapatkan ukuran toleransi yaitu nilai loading

0.50 sampai 0.60 dianggap cukup. Selanjutnya pengukuran nilai

average variance extracted (AVE) harus diatas

0.50 artinya bahwa 50% atau lebih varian dari indikator dapat

dijelaskan. (Chin11008 dalam Ghozali: 2008).

57
Uji reliabilitas juga dilakukan dalam model pengukuran suatu

konstruk. Menurut Yamin dan Kurniawan (2009) Reliabilitas dapat

diartikan kepercayaan, keterandalan atau konsistensi. Dalam PLS

dengan menggunakan software SmartPLS 3.0, untuk mengukur

reliabilitas suatu konstruk dengan Cronbach’s Alpha dan Composite

Reliability.

Penggunaan Cronbach’s Alpha untuk menguji reliabilitas konstruk

seringkali akan memberikan nilai yang lebih rendah sehingga

disarankan untuk menggunakan Composite Reliability dalam uji

reliabilitas suatu konstruk. Ukuran yang biasanya digunakan, yaitu

nilai Composite Reliability harus lebih besar dari 0.7 untuk penelitian

yang bersifat confirmatory dan nilai 0.6-0.7 masih dapat diterima

untuk penelitian yang bersifat exploratory (Ghozali: 2008).

Discriminant validity dari model pengukuran dengan refleksif

indikator dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan

konstruk. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar

daripada ukuran konstruk lain, maka menjelaskan bahwa konstuk

laten memprediksi ukuran blok mereka lebih baik dibanding ukuran

pada blok lainnya.

Metode lain untuk membandingkan discriminant validity adalah

membandingkan nilai square root of average variance

extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk


58
dengan konstruk lainnya dalam model. Jika Discriminant validity

dari model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai

berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika

korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada

ukuran konstruk lain, maka menjelaskan bahwa konstuk laten

memprediksi ukuran blok mereka lebih baik dibanding ukuran pada

blok lainnya.nilai akar kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar

daripada nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya

dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity

yang baik. (Fornell dan Larcker 11001 dalam Ghozali: 2008).

Uji validitas dan uji reliabilitas tidak diperlukan untuk model

pengukuran dengan indikator formatif. Untuk memperoleh

signifikasinya nilai weight harus melalui prosedur resampling

(jackknifing atau bootstrapping). Selain itu, uji multikolonieritas

untuk indikator formatif mutlak diperlukan dengan menghitung nilai

Variace Inflation Factor (VIF) dan lawannya Tolerance. Jika didapat

nilai signifikasi weight T-statistik > 1.96 maka dapat disimpulkan

bahwa indicator konstruk adalah valid. Untuk nilai VIF

direkomendasikan < 10 atau < 5 dan nilai Tolerance > 0.10 atau >

0.20. Nilai VIF diatas 10 mengindikasikan terdapat multikol.

(Ghozali: 2008).

2. Inner Model

59
Inner model atau model structural menggambarkan

hubungan kausalitas antar variabel laten yang dibangun

berdasarkan substansi teori. Inner model atau model structural

dievaluasi dengan menggunakan R-square (reabilitas indikator)

untuk konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk

predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari koefisien

parameter jalur struktural (koefisien jalur). Dalam menilai model

PLS perlu melihat R- square untuk setiap variabel endogen

(dependen), dimana intepretasinya sama dengan interpretasi pada

regresi. Hasil R-square sebesar 0.67, 0.33 dan

0.19 untuk variabel laten endogen (dependen) dalam model

structural mengindikasi bahwa model dikatakan “baik”,

“moderat” dan “lemah”.

Inner model atau model structural juga melihat Q-square

predictive relevance untuk model konstruk. Q-square

mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh

model dan estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih dari nol

(0) berarti model memiliki nilai observasi (predictive relevance).

Sedangkan nilai Q-square kurang dari nol (0) berarti model

kurang memiliki nilai observasi (predictive relevance). (Ghozali,

2008). structural dievaluasi dengan menggunakan R-square

(reabilitas indikator)

60
untuk konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk

predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari koefisien

parameter jalur struktural (koefisien jalur). Dalam menilai model

PLS perlu melihat R- square untuk setiap variabel endogen

(dependen), dimana intepretasinya sama dengan interpretasi pada

regresi. Hasil R-square sebesar 0.67, 0.33 dan 0.19 untuk variabel

laten endogen (dependen) dalam model structural mengindikasi

bahwa model dikatakan “baik”, “moderat” dan “lemah”.

Inner model atau model structural juga melihat Q-square

predictive relevance untuk model konstruk. Q-square mengukur

seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan

estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih dari nol (0) berarti

model memiliki nilai observasi (predictive relevance). Sedangkan

nilai Q-square kurang dari nol (0) berarti model kurang memiliki

nilai observasi (predictive relevance). (Ghozali, 2008). Setelah

menghitung Q-square, langkah selanjutnya adalah mengukur

Goodness of Fit (GoF) yang memiliki fungsi untuk memvalidasi

perpaduan antara inner model dan outer model. Goodness of Fit

dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

61
Tabel 3.1

Kriteria Penilaian PLS

Kriteria Penjelasan

Evaluasi Model

Struktural (Inner

R-square untuk variabel Hasil R-square sebesar 0.67, 0.33 dan 0.19

dependen (endogen) untuk variabel laten endogen (dependen)

dalam model structural mengindikasi bahwa

model dikatakan “baik”, “moderat” dan

“lemah”.

Estimasi koefisien jalur Nilai estimasi harus signifikan, dapat

diperoleh dengan prosedur bootstrapping.

Q-square predictive Nilai Q-square lebih dari nol (0) berarti

model memiliki nilai observasi (predictive

Relevance relevance). Begitu pula, sebaliknya.

62
Evaluasi Model

Pengukuran Refleksif
Loading factor Nilai loading faktor harus diatas 0.70,

ukuran toleransi dengan nilai loading 0.50

average variance Nilai average variance extracted (AVE)

Cronbach’s Alpha Nilai Cronbach’s Alpha harus diatas 0.70

Composite Reliability Nilai Composite Reliability harus diatas 0.7

(confirmatory) dan nilai 0.6-0.7

cross loading Merupakan ukuran lain dari validitas

diskriminan. Diharapkan setiap blok

indikator memiliki loading lebih tinggi

untuk setiap variabel laten yang diukur

dibandingkan dengan indikator untuk

variabel laten lainnya

63
Evaluasi Model

Pengukuran Formatif

Signifikan nilai Weights Nilai estimasi untuk model pengukuran

formatif harus signifikan. Dinilai dengan

prosedur bootstrapping
Multikolinieritas Variabel manifest (indikator) dalam blok

harus diuji apakah terdapat multikol. Nilai

Variance Inflation Factor (VIF) diatas 10

mengindikasi terdapat multikol.

(Sumber : Ghozali, 2008)

3. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisPenentuan kriteria

penerimaan dan penolakan hipotesis pada penelirian ini dengan

melihat t-statistik dan R-square. Nilai t-statistik harus lebih besar

dibandingkan t-tabel, sesuai dengan jumlah sample digunakan t-

tabel sebesar 1.96 dengan tingkat signifikansi 0.05 (two tail)

E. Analisis Model Persamaan Struktural


Model persamaan structural yang dibangun dalam penelitian

ini dari perumusan masalah dapat dilihat pada gambar berikut:

64
Gambar 3.1 (Model Analisis Persamaan Struktur)

F . Operasionalisasi Penelitian
Pengertian operasional menurut Nr Indrianto dan Bambang

Supomo (2003) adalah penentuan contruct sehingga menjadi

variabel yang dapat diukur. Sedangkan variabel adalah contruct

yang di ukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan

gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena.

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2013) adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

65
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya.

Peneliti membutuhkan adanya operasional variabel agar dapat

menentukan konsep variabel, indikator, skala dan variabel terkait.

Operasional variabel yang telah dirancang dapat membantu peneliti

dalam menguji hipotesis tentang variabel yang dipilih dengan

bantuan statistic secara benar.

Variabel-variabel yang dibahas pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Variabel bebas (Independent)

Sugiono (2013) menyatakan bahwa variabel bebas adalah

variabel yang akan mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

Variabel bebas pada penelitian ini adalah (X1), Label Halal

(X2), Harga d a n (X3) Citra Merek

2. Variabel terikat (dependent)

Menurut Sugiono (2013) variabel terikat adalah variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel

bebas.

66
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keputusan

Pembelian(Y).

Tabel 3.2

Operasional Variabel

No Variabel Item Indikator Skala

LH-1 Tahu maksud gambar

label halal

Perhatian terhadap

gambar label halal

sebelum membeli

LH-2 Tulisan “Halal” pada

1 Label Halal label halal terbaca jelas Likert

(x1) LH-3 Perhatian terhadap 1-5

gambar label halal

sebelum membeli

LH-4 Label halal menjadi

pertimbangan untuk

memilih suatu produk

sebelum membeli

H-1 Keterjangkauan harga Likert

merupakan faktor 1-5

67
utama membeli

produk

2 Harga (X2) H-2 Harga sesuai dengan

kemampuan beli

konsumen

H-3 Harga sesuai dengan

kualitas produk

H-4 harga sesuai

dengan manfaat

CM-1 Berasal dari

perusahaan ternama

CM-2 Timnul rasa

kepuasaan ketika

membeli sebuah

produk

CM-3 Citra merek yang Likert

3 Citra Merek baik. 1-5

(x3) CM-4 Harga jual yang stabil

3 CM-5 Memiliki metode jual Likert

Citra yang unik 1-5

Merek(X3) CM-6 Pengenalan merek

68
terhadap konsumen

4 Keputusan KP-1 Melakukan pembelian

pembelian (F1) percobaan pada

produk

KP-2 Melakukan pembelian

ulang pada produk

KP-3 Membeli produk Likert

sesuai kebutuhan 1-5

KP-4 Membeli karna

keunggulan produk.

KP-5 Membeli produk

karan keunggulan

yang tidak di miliki

competitor

Penelitian ini menggunakan skala ordinal. Menurut

Ridwan (2007), skala ordinal adalah skala yang didasarkan

pada ranking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai

jenjang yang terendah atau sebaliknya. Variabel dalam

penelitian ini diukur menggunakan instrumen pengukur dalam

bentuk kuesioner yang berisi pernyataan atau pertanyaan tipe

skala rating.

69
Skala ratting (Sugiyono, 2013) merupakan data mentah

yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam

pengertian kualitatif. Dalam skala model ratting scale,

responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban

kualitatif yang telah disediakan, tapi menjawab salah satu

jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu,

ratting scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas pengukuran sikap

tetapi juga bisa mengukur persepsi responden terhadap

fenomena

Suharsimi Arikunto (2006) juga menyatakan tentang ratting

scale merupakan sebuah pernyataan diikuti oleh jawaban- jawaban

yang menunjukan tingkatan-tingkatan.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

ratting scale (skala bertingkat) adalah alat pengumpul data hasil

jawaban responden terhadap kuesioner penelitian yang memiliki

nilai bertingkat dengan pendekatan skala likert. Ratting scale yang

digunakan dalam kuesioner dilakukan dengan pendekatan skala

likert.

Menurutt sugiyono (2010), skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Skala likert akan menggambarkan

setiap masalah variabel yang diteliti dengan menjabarkan dalam


70
bentuk indikator variabel. Selanjutnya akan menjadi tolak ukur

dengan menyusun item-item instumen berupa pernyataan atau

pertanyaan.

Berdasarkan penjelasan diatas, skala yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala ordinal yang dapat dilihat pada jawaban

responden dengan memberikan nilai untuk mengukur variabel-

variabel penelitian. Selain itu, skala likert digunakan dalam

penelitian ini dengan memiliki 5 tingkatan, dimana responden

bebas untuk memilih jawaban dari tingkatan tersebut. Tingkatan

paling tidak baik (sangat tidak setuju) bernilai 1 sampai tingkat

paling baik (sangat setuju) bernilai 5 atau sebalikny

71
Tabel 3.3

Penilaian Skala Likert

No. Keterangan Skor positif Skor negative

1. Sangat setuju 5 1

2. Setuju 4 2

3. Ragu-ragu 3 3

4. Tidak setuju 2 4

5. Sangat tidak setuju 1 5

(sumber: Sugiono, 2010).

72
BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

2. Gambaran Umum Objek Penelitian


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan universitas negeri yang

terletak di kecamatan Ciputat Timur, kota Tangerang Selatan , provinsi

Banten. Sejak berdirinyaADIA (Akademi Dinas Ilmu Agama) pada tahun

1957. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini

telah berusia 63 tahun. Selama kurun waktu tersebut, lembaga pendidikan

ini telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan

transmisi ilmu pengetahuan, sebagai institusi riset yang mendukung proses

pengembangan ilmu dan pembangunan bangsa, dan sebagai institusi

pengabdian masyarakat yang terus mendorong program –program

peningkatan kesejahteraan sosial.

Saat ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki 12 fakultas, yaitu

fakultas adab dan humaniora, fakultas ekonomi dan bisnis. Fakultas

kedokteran, fakultas ilmu kesehatan, fakultas psikologi, fakultas ilmu

sosial dan ilmu politik,fakultas dirasat islamiyah, fakultas tarbiyah dan

ilmu keguruan, fakultas syariah dan hukum , fakultas ilmu dakwah dan

ilmu komunikasi, fakultas sains dan teknologi dan fakultas ushuludin.

Sampai tahun akademi 2014/2015, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah

menghasilkan lulusan lebih dari 51.000 orang, terdiri atas sarjana strata 1,

magister (s2), dan doctor (s3), termasuk sarjana muda, diploma 3 dan

73
diploma 2. UIN syarif Hidayatullah Jakarta terus berupaya menyiapkan

peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampan

akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan

ata menciptakan ilmu pengetahuan keagamaan dan ilmu ilmu lainnya

dalam arti yang seluas seluasnya.

3. Hasil Penelitian
a. Karakteristik Responden
Karakteristik responden perlu untk disajikan gna menggambarkan

kondisi responden yang memberikan jawaban berpa data ntuk penelitian

ini, sehingga dapat memberikan informasi tambahan untk memahami hasil

penelitian.untk gambaran mengenai karakteristik responden sebagai

berikut:

a. Karakteristik responden be9rdasarkan usia

Gambar. 4.1 (Karakteristik Responden)

Responden
Responden; 23
Responden; tahun; 20;
20 tahun; 20%
36; 36% 23 tahun

Responden; 22 22 tahun
tahun; 25; 19 tahun
25%
21 tahun
20 tahun
Responden; 21 Responden; 19
tahun; 14; tahun; 5; 5%

Sumber: data primer diolah (2019)

74
Berdasarkan gambar 4.1 menunjukan responden yang

memiliki usia 19 tahun sebesar 5 persen persen, presentase

responden yang memiliki usia 20 tahun sebesar 36 persen,

presentase responden yang berusia 21 tahun sebesar 14 persen,

jumlah responden yang memiliki usia 22 tahun sebesar 25 persen,

dan presentase jumlah responden yang memilki usia 23 tahun

sebesar 20 persen. Sehingga sebagian besar responden meiliki usia

20 tahun dengan presentasi 36 persen.

b. Karakteristik responden berdasarkan gender

Gambar. 4.1 ( Gender Responden)

gender

laki laki; 47% laki laki


perempuan;
53% perempuan

Berdasarkan gambar menunjukkan dari 100 responden

yang berada di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, sebesar 47 persen memiliki gender laki-laki dan sebesar 53

persen memiliki gender perempuan sehingga mayoritas responden

75
yang diteliti memiliki gender perempuan dengan presentase

sebesar 53 persen.

c. Karakteristisk responden berdasarkan asal fakultas

Gambar.4.3 (Asal Fakultas)

Fakultas IlmuFakultas Fakultas


Dakwah danDirasat Asal Responden Ekonomi dan
Ilmu Islamiyah Bisni
Komunikasi 2 Fakultas Adab 10%
10% 2% Fakultas Sains dan
dan Teknologi Fakultas
11% Humaniora
Kedokteran
Fakultas 10%
2%
Ushuluddin
8% Fakultas
Ilmu
Kesehat
an
Fakultas Ilmu 5%
Tarbiyah dan
Keguruan Fakultas
22% Psikologi
Fakultas 4%
Syariah dan
Hukum
10% Fakultas Ilmu
Sosial dan
Ilmu Politik
6%

Berdasarkan gambar menunjukan asal fakultas responden yang

diteliti. Responden yang berasal dari fakultas adab dan humaniora

sebesar 10 persen, fakultas ekonomi dan bisnis sebesar 10 persen ,

fakultas kedokteran sebesar 2 persen, fakultas ilmu kesehatan sebesar

5 persen, fakultas psikologi sebesar 4 persen, fakultas ilm sosial dan

ilmu politik sebesar 6 persen, fakultas dirasat islamiyah sebesar 2

persen, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan sebesar 22 persen,

76
fakultas syariah dan hukum sebesar 10 persen, fakultas ilmu dakwah

dan ilmu komunikasi sebesar 10 persen, fakultas ushuluddin sebesar

8 persen, dan fakultas sains dan teknologi sebesar 10 persen. Sehingga

asal fakultas yang memiliki response yang paling besar sebesar 22

persen.

b. Uji Partial Least Square (PLS)


Penelitian ini menggunakan model Stuctural Equation Modelling

(SEM) berbasis varian (Partial Least Square), dimana SEM-PLS ini

bertujuan untuk menguji hubungan prediktif antar konstruk dengan

melihat apakah ada hubungan atau pengaruh antar konstruk yang

tertulis pada bagian hipotesis penelitian. Software yang digunakan

dalam penelitian ini adalah SmartPLS versi 3.0.

Gambar 4.4 (Hasil SmartPLS 3.0)

(sumber: diolah oleh SmartPLS (2019) )

77
Pada gambar 4.5 menunjukan hasil penelitian dari masing-masing

variabel yang memiliki indikator, yaitu label halal (8 indikator), harga

(6 indikator), citra merek (6 indikator), dan keputusan pembelian (8

indikator). Indikator tersebut berupa pernyataan dalam kuesioner yang

dapat menggambarkan setiap variabelnya. Arah panah antara indikator

dengan konstruk laten adalah menuju konstuk yang menunjukan

bahwa penelitian menggunakan indikator formatif yang bersifat

mendefinisikan karakteristik atau menjelaskan konstruk.

c. Hasil Uji Pengukuran Model (Outer Model)

Terdapat kriteria di dalam penggunaan teknik analisis data

dengan SmartPLS untuk menilai outer model yaitu Convergent

Validity, Discriminant Validity, dan Reliability.

a. Hasil Convergent Validity


Convergent validity dari model p6ngukuran dengan

refleksif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score

(variabel manifest) dengan construct score yang dihitung dengan

PLS. Ukuran dapat dikatakan berkorelasi tinggi ketika nilai

loading factor lebih dari 0.70 dengan konstruk yang ingin diukur.

Penelitian tahap awal dari pengembangan mendapatkan ukuran

toleransi yaitu nilai loading 0.50 sampai 0.60 dianggap cukup.

hasil output dari convergent validity dapat dilihat di bawah ini.

78
Tabel 4.1 (Hasil Outer Loading)

X1.1  X1 Label Halal 0.862 Valid

X1.2 X1 Label Halal 0.848 Valid

X1.3  X1 Label Halal 0.889 Valid

X1.4  X1 Label Halal 0.756 Valid

X1.5  X1 Label Halal 0.887 Valid

X1.6  X1 Label Halal 0.866 Valid

X1.7  X1 Label Halal 0.849 Valid

X2.1  X1 Harga 0.877 Valid

X2.2  X1 Harga 0.907 Valid

X2.3  X1 Harga 0.912 Valid

X2.4  X1 Harga 0.915 Valid

X2.5  X1 Harga 0.889 Valid

X3.1  X1 Citra Merek 0.800 Valid

X3.2  X1 Citra Merek 0.876 Valid

X3.3  X1 Citra Merek 0.893 Valid

X3.4  X1 Citra Merek 0.915 Valid

X3.6  X1 Citra Merek 0.930 Valid

79
Y1.1Y.1 Keputusan Valid
0.912
Pembelian

Y1.2Y.1 Keputusan Valid


0.934
Pembelian

Y1.3Y.1 Keputusan Valid


0.923
Pembelian

Y1.4Y.1 Keputusan Valid


0.926
Pembelian

Y1.5Y.1 Keputusan Valid


0.932
Pembelian

Y1.7Y.1 Keputusan Valid


0.913
Pembelian

Y1.8Y.1 Keputusan Valid


0.937
Pembelian

(Sumber : Data diolah oleh SmartPLS)

Tabel diatas menunjukan bahwa nilai loading factor rata

rata setiap konstruk lebih dari nilai loading factor yang

disarankan, yakni > 0.50. indikator dianggap valid apabila

memperlihatkkan seluruh outer loading dimensi variabel

memiliki nilai outer loading > 0.50. (Chic dalam Ghozali, 2008).

Tetapi ada beberapa indicator yang tidak dapat menjelaskan atau

kurang dari indicator yang di sarankan yakni (0,05)

80
Nilai indikator yang paling rendah ada pada indikator x1.8

dengan nilai sebesar 0.635 dan indikator yang memilikin nilai

tertinggi x3.6 sebesar 0.951, maka indikator dalam penelitian ini

dinyatakan valid atau memenuhi uji convergent validity.

b. Hasil Discriminant Validity

Discriminant validity dilakukan untuk memastikan

bahwa setiap konsep dari masing-masing variabel laten berbeda

dengan variabel lainnya. Model mempunyai Discriminant

validity yang baik jika setiap nilai loading yang paling besar

dengan nilai loading yang lain terhadap variabel laten lainnya.

Hasil uji discriminant validity dengan output sebagai berikut :

Tabel 4.2 ( Hasil Discriminant Validity)

x1 x3 y1
x2
Label Citra Keputusan
Harga
Halal Merek Pembelian

x1.1 0.868 0.706 0.608 0.621

x1.2 0.857 0.670 0.576 0.577

x1.3 0.899 0.756 0.583 0.676

x1.4 0.764 0.578 0.540 0.580

81
x1.5 0.886 0.809 0.639 0.702

x1.6 0.869 0.772 0.635 0.651

x1.7 0.833 0.794 0.650 0.688

x2.1 0.754 0.883 0.561 0.610

x2.2 0.819 0.912 0.689 0.678

x2.3 0.777 0.911 0.661 0.729

x2.4 0.743 0.916 0.729 0.740

x2.6 0.774 0.897 0.709 0.732

x3.1 0.654 0.640 0.806 0.471

x3.2 0.534 0.624 0.884 0.521

x3.3 0.592 0.657 0.899 0.560

x3.4 0.687 0.678 0.918 0.803

x3.6 0.673 0.712 0.939 0.800

y1.1 0.715 0.717 0.736 0.915

y1.2 0.693 0.691 0.671 0.937

y1.3 0.694 0.738 0.687 0.929

82
y1.4 0.706 0.704 0.668 0.926

y1.5 0.710 0.710 0.706 0.932

y1.7 0.704 0.736 0.612 0.909

y1.8 0.677 0.736 0.712 0.940

(Sumber : Data diolah oleh SmartPLS)

Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa semua nilai loading factor

untuk setiap indikator dari masing-masing variabel laten memiliki nilai

loading factor yang paling besar dibanding nilai loading jika dihubungkan

dengan variabel laten lain. Hal ini berarti bahwa setiap laten memiliki

discriminant validity yang baik. Dengan demikian, setiap indikator

memprediksi pada blok konstruk mereka sendiri dibandingkan dengan

indikator memprediksi pada blok konstruk yang lain.

Kemudian akan dilakukan metode lain dalam melihat discriminant

validity adalah dengan melihat nilai square root of average extracted

(AVE). Nilai AVE yang disarankan agar dapat dikatakan memenuhi syarat

uji discriminant validity adalah lebih dari 0.5. Dengan output sebagai berikut

83
Tabel 4.3 (Hasil Average Variance Extracted (AVE)

AVE

X1 Label Halal 0.730

X2 Harga 0.817

X3 Citra Merek 0.792

Y1 Keputusan Pembelian 0.860

(Sumber : Data diolah oleh SmartPLS)

Dari table 4.3 diatas dapat diketahui bahwa nilai AVE dari setiap

konstruk lebih dari 0.5. Label Halal memiliki nilai 0.730, Harga memiliki

nilai 0.817, Citra Merek memiliki nilai 0.792, serta Keputusan Pembelian

memiliki nilai 0.860. Demikian dapat dinyatakan bahwa konstruk ini

memenuhi uji discriminant validity.

d. Hasil Reliability

Uji reliabilitas pada penelitian ini dilihat dari nilai cronbach’s Alpha

dan nilai composite reliability. Agar dapat dinyatakan memenuhi uji

reliabilitas nilai composite reliability yang disarankan harus lebih dari 0.60

sampai 0.70 untuk pengembangan penelitian dan nilai cronbach’s Alpha

lebih dari 0.70. Hasil output dari uji reliabilitas sebagai berikut:

84
Tabel 4.4 (Hasil cronbach’s Alpha dan Composite Reability)

Cronbach’s Alpha Composite Reliability

0.938 0.950
Label Halal

0.944 0.957
Harga

0.935 0.950
Citra Merek

0.973 0.977
Keputusan Pembelian

(Sumber : Data diolah oleh SmartPLS)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s Alpha dari

setiap konstruk sangat baik yakni diatas 0.70 dengan Label Halal sebesar

0.938, Harga 0.944, Citra Merek 0.935 dan Keputusan Pembelian 0.973

sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator konstruk adalah reliabel

atau memenuhi uji reliabilitas .

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai composite reliability dari

setiap konstruk sangat baik yakni diatas 0.70 dengan Label Halal sebesar

0.950, Harga 0.957, Citra Merek 0.950, dan Keputusan Pembelian sebesar

0.977, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua indikator

konstruk adalah reliabel atau memenuhi uji reliabilitas.

Dapat dilihat juga bahwa nilai composite reliability lebih tinggi untuk

semua konstruk dibandingkan dengan nilai cronbach’s alpha. Hal ini juga

85
memperkuat penelitian bahwa konstruk dalam penelitian ini memenuhi uji

reliabilitas.

e. Hasil Uji Model Struktural (Inner Outer)

Inner model atau model structural dievaluasi dengan menggunakan R-

square (reabilitas indikator) untuk konstruk dependen, Stone-Geisser Q-

square test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari

koefisien parameter jalur struktural (koefisien jalur).

Gambar 4.5 (Model Struktural Hasil Bootstrapping)

84
(Sumber : Data diolah oleh SmartPLS (2018))

f. Hasil R-square (R2)

Nilai R-square digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan

variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R-

square berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian yang

diajukan.

Tabel 4.4 (Nilai R-square)

R-Square (R2)

0.677
Keputusan Pembelian

(Sumber : Data diolah oleh SmartPLS)

Pada penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yang

dipengaruhi oleh variabel dependen lainnya, yaitu variabel Label Halal,

Harga, dan Citra Merek. Pada tabel 4.5 menunjukan nilai R-square untuk

variabel Keputusan Pembelian diperoleh sebesar 0.677. Hasil ini

menunjukan bahwa variabel Label Halal, Harga, dan Citra Merek. secara

simultan mampu menjelaskan variabel Keputusan Pembelian sebesar

67,7%, sisanya 32,3% diterangkan oleh variabel lainnya yang tidak

dihipotesiskan dalam model.

a. Hasil R Square Adjusted (R2)


85
Tabel 4.5 (Hasil R-Square Adjusted (R2))

R-Square Adjusted (R2)

0.666
Perilaku Konsumtif

(Sumber : Data diolah oleh SmartPLS)

Tabel diatas menunjukan nilai R-Square Adjusted (R2) pada

penelitian ini adalah 0.666 yakni lebih besar dari 0.33, hal ini menunjukan

bahwa model dalam penelitian ini moderat. Nilai R-Square Adjusted (R2)

variabel perilaku konsumtif sebesar 0.666 yang artinya variabel Label Halal,

Harga, Citra Merek, mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel

Keputusan Pembelian sebesar 66,6% sedangkan 33,4% dipengaruhi oleh

variabel lain diluar model yang diteliti.

b. Goodness of fit (Gof)

Goodness of fit berguna untuk memvalidasi mode secara

keseluruhan maka dapat dilihat dari goodness offit (Gof) absolte. Nilai Gof

ini terbentang anatara 1-0 dengan interpretasi nilainya adalah o,1 (Gof

kecil), o,25 (Gof moderat) dan 0,36 (Gof besar) yamin (2011).

Yang mana rumus untuk Gof absolute adalah :

𝐺𝑜𝐹 = √̅𝐴̅𝑉̅𝐸̅× ̅𝑅2̅

= √0.800 × 0.677

86
= √0,542

𝐺𝑜𝐹 = 0,856

Nilai Gof sebesar 0,856 atau lebih besar dari 0,36 yang berarti

tergolong nilai Gof yang besar sehinga dapat di simpulkan bahwa model

penelitian sudah baik

c. Hasil Q-square

Q-square mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh

model dan juga estimasi parameternya.suatu model dinggap mempunyai

nilai predictive relevance yang relevan jika nilai Q-square lebih besar dari

0(nol). Besaran Q-square memiliki nilai dengan rentan 0 < Q2 < 1 model

semakn baik jika nilai Q-square mendekati 1. Nilai Q-square di peroleh dari:

Q2 = 1 – (1 – R12)

= 1 – (1 – 0.677) = 1 – (0.438) = 0.562

d. Hasil Uji Hipotesis


Dalam penelitian ini dilakukan pengujian hipotesis dengan melihat

hasil uji T dan nilai R-Square (R2). Kriteria penerimaan da penolakan

hipotesisi yang digunakan dalam penelitian menggunakan uji T dan melihat

besaran nilai R-square Adjusted (R2)

Hipotesis dalam penelitian dapat diterima jika nilai t hitung (t-statistik)

lebih dari t table pada tingkat kesalahan 1,96. Berikut ini merupakan

87
nilai dari t hitung (t-statistk) berdasarkan path coefficient yang di

hasilkan dari analisis

Tabel 4.6 ( Hasil Uji Hipotesis)

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)

x1 Label Halal ->

y1 Keputusan 0.255 0.246 0.118 2.166 0.031

Pembelian

x2 Harga -> y1

Keputusan 0.318 0.297 0.111 2.864 0.004

Pembelian

x3 Citra Merek ->

y1 Keputusan 0.321 0.345 0.125 2.559 0.011

Pembelian

(Sumber : Data diolah oleh SmartPLS)

Pengujian hipotesis pertama H1 yang menyatakan ada pengaruh

positif antara label halal dan keputusan pembelian dapat dilihat dalam table

bahwa t-statistik label halal sebesar 2,166 dan p value unth label halal

88
sebesar 0,031, keduanya telah lebih dari pada tingkat tabelnya yaitu 1,96

dan telah memenuhui nilai signifikansi dibawah 5% ata 0,05.

Dengan hasil tersebut, maka hipotesis pertama pada penelitian ini

H1 diterima,sehingga dapat disimpulkan bahwa label halal memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

Pengujian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa H1 ada

pengaruh positif antara harga terhadap keputusan pembelian . dari nilai

koefisien path harga terhadap keputusan pembelian pada tabel didapatkan

sebesar t-statistik 2,864 dengan p value 0,004. Demikian hipotesis kedua

pada penelitian ini H1 diterima karena nilai t–statistik harga lebih besar dari

t table dan nilai pvalue juga lebih kecil dari signifikansi 0,05, artinnya pada

penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjadikan harga memiliki pengaruh dan keputusan

pembelian.

Pengujian hipotesisi ketiga mengenai citra merek terhadap

keputusan pembelian menyatakan bahwa adanya H1 berpengaruh positif,

darinilai koefisien path harga terhadap keputusan pembelian pada tabel

didapatkan sebesar t-statistik 2,864 dengan p value 0,011, demikian

hipotesis ketiga dalam penelitian ini H1 diterima karena nilai t-statistik

harga lebih besar dari table dan nilai p value juga lebih kecil dari signifikansi

0,05, artinya pada penelitian ini, peneliti menyimplkan bahwa mahasiswa

89
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadikan citra merek memiliki pengaruh

dari keputusan pembelian

a. Uji R-Square Adjusted (R2)

Uji Hipotesis selanjutnya dilakukan dengan melihat besaran nilai R-

Square Adjusted (R2). Menurut Ghozali (2008) menyatakan bahwa

apabila nilai R-Square Adjusted (R2) sebesar 0,67,0,33 dan 0,19 untk

variabel laten endogen (dependen) dalam model structural

mengindikasikan bahwa model dikatan “baik”. “moderat” dan “lemah”

Tabel 4.7 (Hasil R-Square Adjusted (R2)

R-Square Adjusted (R2)

0.666
Perilaku Konsumtif
(sumber : data diolah oleh SmartPLS)

Tabel diatas mennjukan nilai R-Square Adjusted (R2) pada

penelitian ini adalah 0,666 yakni lebih besar dari 0,33 hal ini

menunjukan bahwa model dalam peelitian ini moderat. Nilai R-

Sqare Adjusted (R2) variabel keputusan pembelian sebesar 0,666

yang artinya variabel label halal,citra merek dan harga mampu

menjelaskan pengarhnya terhdap variabel keputusan pembelian

sebesar 66,6% sedangkan 33.4 dipengaruhi oleh variabel lain di luar

model yang diteliti

90
1. Pembahasan
Setelah melewati model pengujian model, berikut ini akan kita bahas

analisis sesuai hipotesis yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya.

1. Pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan tabel hasil uji T, dapat dilihat bahwa label halal

berpengaruh positif terdapat keputusan pembelian roti BreadTalk

pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta . dengan nilai t

statistik sebesar 2,166 dan p value sebesar 0,031, sehingga dapat

disimplkn bahwa hipotesis H0 ditolak karna ada nya pengaruh

positif antara label halal dan keputusan pembelian pada mahasiswa

UIN Syarif Hidayattullah Jakarta

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Asyarie muhammad (2018) juga menunjkan label halal berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk Samyang

pada mahasiswa UIN Jakarta. Hal ini juga sesuai dengan penelitian

Nor Wulan,dkk (2013) menyatakan bahwa hasil dari variabel

labelisasi halal adalah suatu usaha produsen untuk meyakinkan

konsumen akan produknya yang bebas dari bahaya hal hal yang

diharamkan .

Kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian ini adalah

bahwa label halal menjadi suatu alesan keputusan pembelian

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ketika membeli produk.

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memperhatikan sebuah


91
produk apakah berlabel halal atau tidak ketika melakukan keputusan

pembelian .

2. Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan tabel hasil uji T, dapat dilihat bahwa harga berpengarh

positif terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dengan nilai t statistic sebesar 2.864 denga p

value sebesar 0.004. sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis

H0 ditolak yaitu adanya pengaruh positif harga terhadap keputusan

pembelian pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Eka Dwi (2016) menyatakan bahwa harga secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

kosmetik wardah pada mahasiswa prodi manajemen fakultas

ekonomi universitas medan area.

Kesimpulan dalam penelitian adalah bahwa harga berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian dalam membeli roti breadtalk

pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal tersebut juga

membuat kesimpulan bahwa semakin baik strategi harga yang di

tawarkan oleh perusahaan akan membuat konsumen semakin senang

sehingga mereka akan mau membeli produk breadtalk tersebut.

3. Pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil uji T, dapat dilihat

bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan


92
pembelian pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah. dengan nilai t

statistic sebesar 2.559 dan p value sebesar 0.011. sehingga dapat

disimpulkan bahwa hipotesa H0 ditolak yaitu adanya pengaruh

positif citra merek terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa

UIN syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nurul Huda (2012) yang menyatakan bahwa

pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian motor scuter

matic di Makassar berpengaruh signifikan. Karena konsumen

dengan image yang positif terhadap suatu brand lebih

memungkinkan untuk melakukan pembelian.

Kesimpulan dari peneltian ini adalah citra merek sangat di

perlukan dalam keputusan pembelian roti breadtlak pada mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan beberapa faktor lain

tentunya. Hal ini menjadikan bahwa citra merek sangat berpengaruh

terhadap keputusan pembelian konsumen pada mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

93
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa label halal berpengaruh signifikan

secara positif terhadap keputusan pembelian roti BreadTalk pada

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Artinya label halal

memiliki pengaruh besar terhadap sikap dan tindakan mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan keputusan pembelian. Faktor label halal

tersebut mempengaruhi bagaimana mahasiswa UIN syarif Hidayatullah

Jakarta dalam memutuskan pembeliannya terhadap suatu produk.

Kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa

label halal menjadi suatu alasan keputusan pembelian mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ketika membeli produk, mahasiswa UIN

Syarif Hidayatllah Jakarta sangat memperhatikan sebuah produk

apakah berlabel halal atau tidak ketika melakukan keputusan pembelian

94
2. Hasil penelitian ini menunjkan bahwa harga berpengaruh signifikan

secara positif terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Artinya mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sangat melihat harga, sebelum melakukan

keputusan pembelian. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa

harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dalam

membeli roti breadtalk pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Hal tersebut juga membat kesimpulan bahwa semakin baik

strategi harga yang di tawarkan oleh perusahaan akan membuat

konsumen semakin senang sehingga mereka akan mau membeli

produk tersebut.

3. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa citra merek berpengarh

signifikan secara positif terhadap keputusan pembelian pada

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Artinnya bahwa citra

merek menjadi salah satu faktor keputusan pembelian konsumen pada

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ketika membeli produk.

Kesimpulan dari peneltian ini adalah citra merek sangat di perlukan

dalam keputusan pembelian roti breadtlak pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan beberapa faktor lain tentunya. Hal ini

menjadikan bahwa citra merek saying berpengaruh terhadap

95
keputusan pembelian konsumen pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diats, penulis mencoba

menyampaikan saran yang diharapkan dapat membantu dan bermanfaat,

diantaranya:

1. Bagi konsumen diharapkan dapat menanami pembelajaran mengenai

keputusan pembelian agar dapat menjadi konsumen yang paham

bagaimana memilih produk yang sesuai dengan syariat islam, dengan

faktor faktor label halal, harga dan citra merek dalam mengambil

keputusan pembelian dalam memilih produk, karna di zaman yang

serba cepat ini, banyak sekali produk produk yang tidak jelas

bagaimana produk itu di buat, dan kita sebagai umat muslim di

wajibkan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal.

Sudah sepatutnya kita lebih aware dalam memilih produk produk

untuk di konsumsi dengan memilih produk yang memiliki label halal

di kemasannya atau pun di gerainya

2. Bagi perusahaan

Bagi perusahaan diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan

untuk menambahkan label halal di setiap produknya. Karena di


96
mayoritas penduduk yang beragama islam ini, label halal adalah suatu

filter untuk mengantisipasi menggunakan produk yang tidak sesuai

dengan ajaran agama. Oleh sebab itu di sarankan untuk perusahaan

mengurusi izin terit label halal di produknya. Karna dalam penelitian

ini label halal berpengaruh secara signifikan dalam keputusan

pembelian konsumen.

97
DAFTAR PUSTAKA
Abadi T.2011. Tim Pengkajian Hukum tentang Peran Serta Masyarakat dalam
Pemberian Informasi Produk Halal. Jakarta (ID): Kemenhm dan HAM.
Abdillah, Willy. dan Jogiyanto. (2015). Partial Least Square (PLS)-alternatif
structural Equation Modeling (SEM) dalam penelitian bisnis. Yogyakarta : cv
Andi Offset.

Al quran. Bandung (ID): Syaamil Quran.

Anggar, Krisnasakti. 2012. Analisi Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Study Kasus Pada
Konsmen di Kota Semarang). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro
Aspan,H. Muda Iskandar,S.Dkk. 2017 “ The Effect of Halal Label, Halal
Awareness, Product, Price, and Brand Image to the Purchasing Decision on
Cosmetic Products ( Case Study on Consumers of Sari Ayu Martha Tilaar in
Binjai City). Internasional Journal of Global Sustainability/Volume 1.no 1/
October 2017.
Ernawati, Titi. 2015. Pengaruh Label Halal dan Tingkat Harga Terhadap
Keputusan Menggunakan Prodk Kosmetik (Study Kasus : Mahasiswa univeritas
Islam Negeri Syarif Hidayatllah Jakarta). Skripsi. Jakarta: Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Isam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Fatkhurohmah. 2015. Pengaruh Pemahaman Label Halal dan Faktor Sosial
Terhadap Niat Membeli Produk Makanan Kemasan Berlabel Halal (Study pada
Santri Mahasiswa Pondok Pesantren Al –Barokah) . Skripsi. Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Gitosdarmono,Indriyo. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi II. BPFE:Yogyakarta

Hasan,KN. Sofyan. 2014. “ Kepastian Hukum Sertifikasi dan Label Halal Produk
Pangan”. Jurnal Dinamika Hukum/Volume 14.no.2/ Edisi Mei 2014/ Fakultas
Hukum Universitas Sriwijaya Palembang.

Hastuti , Wulan S Noor. 2013. “ Pengaruh Label Halal Pada Kemasan Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Es Krim”. Jurnal Seminar Nasional : Menggagas
Kebangkitan Komoditas Umggulan Lokal Pertanian darta: Fakultas Ekonomizn
Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura.
Iranita.2013. “Pengaruh Labelisasi Halal Produk Kemasan terhadap Keputusan
Pembelian pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali
98
Haji” [Tesis]. [diundh 2019 Desember 02 ]. Tersedia pada:
http://riset.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/jurnal-ira-halal1.pdf
Kanuk, Schiffman, dalam Sulistian, Ogi ,2011 . Faktor-faktor Pembentuk Citra
Merek.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I edisi 13. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. Garry Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Kedua
Belas. PT Indeks: Jakarta.
Kotler,Philip.2003. Manajemen Pemasaran ,edisi kesebelas. Jakarta: Indeks
Kelompok Gramedia

Kotler. Philip. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 edisi Kedua Belas. PT
Indeks: Jakarta
Lindung, Putri Tanjung. 2016 “ Pengaruh labelisasi Halal terhadap Keputusan
Pembelian Sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang”. Jurnal
Manajemen dan Keuangan/Volume 5 no. 1/edisi Mei 2016/ Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Samudra Aceh.
Lubis, Ayubi . 2015. Filosofi Ekonomi Syariah. Bogor (ID): IPB Prees

Mohamed, Y.H .2004. Halal Certification Scheme. Malaysia: Standard &Quality


News..

Mushar,Ahmad. Santoso,Budi. Rusdan. 2018. “ The Effect of Halal Label on Brand


Image And Its impact on Consumers Purchasing Decisions”. The Internasional
Journal of Business & Management/Volume 6 Issue 2/Februari 2018

Pusat Informasi, Pendidikan dan Komunitas halalan Toyyiban. 2013. Kumpulan


Kasus Produk Haram di Indonesia. [internet]. Tersedia pada:
http://pusathalal.com/artikel-referensi/info-penting-halal/152-infopenting/info-
penting-halal-9/604-kumplan-kasus-produk-haram-diindonesia
Rambat, Lupiyoadi.2011. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek,Salemba
Empat: Jakarta
Rangkuti, Fredy, 2004, The Power of Brand. Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama.
Rizky,Muhammad dan Yasin , Fakhru Hanifa. 2014. “ Pengaruh Promosi dan
Harga Terhadap Minat Beli Perumahan OBAMA PT. Nailah Adi SEI Mencirim
Medan”. Jurnal Manajemen dan Bisnis/Volume 14. No.02/Edisi Oktober
2011/Universitas Mhammadiyah Malang.
Sangadji,Etta Mamang & Sopiah.2013. “Perilaku Konsumen-Pendekatan Praktis
disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Andi.
99
Shafie S, Othman n Md, (2006) Halal Certification: an Internasional Marketing
Issues and Challenges.
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.458.2667&rep=rep1&ty
pe=pdf

State of The Global Islamic Economy Report 2014-2015. 2015. [internet]. [diunduh
pada 2019 Desember 02 ]. Tersedia pada: http://
www.flandersinvesmenttrade.com/export/sites/trade/files/news/342150121095
01210950271.pdf

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Eka Dewi. 2016 . Pengaruh Gaya Hidup, Label Halal,dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik wardah Pada Mahasiswa (Study
Kasus Mahasiswa Program Study Manajemen) Skripsi. Medan : Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Modern Edisi Kedua. Cv. Andi Offset:
Yogyakarta.
Venesssa, Ike dan Arifin,Zainul 2017.”Pengaruh Citra Merek (Brand Image) dan
Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Survei pada Mahasiswa
Program Stdy Administrasi Bisnis Fakultas Administrasi Universitas Brawijaya
Malang Tahun Angkatan 2013/2014 dan 2014/2015 Pengguna Kartu Pra Bayar
Simpatu) “ Jurnal Administrasi Bisnis/ Volume 51 no.1/Edisi 1 Oktober
2017/Fakultas Administrasi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Wachidah, R.N. 2007. “Pandangan Konsumen Ibu Rumah Tangga Terhadap Label
Halal Pada produk Pangan di Kota Tangerang. Bogor”(ID): Institute Pertanian
Bogor
Widodo,Tri. 2015. Pengaruh Labelisasi Halal dan Harga Terhadap Keputusan
Konsumen pada Produk Indomie (Studi kasus mahasiswa universitas
mhammadiyah Surakarta) Skripsi. Surakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta.

World Health Organization (WHO). 2005. Modern Food Biotechnology, Human


Health and Development Evidence Vased Study. Geneva (SZ). WHO.
[Internet]. Tersedia pada : http://
www.fao.org/fileadmin/user_upload/gmpf/resources/WHObiotech_en.pdf
Yamin, Sofyan. dan Kurniawan, Heri. (2009). Struktural Equation Mdeling belajar
lebih mudah teknik analisis data kuisioner dengan lisrel-pls. Jakarta : salemba
Infotek

Zulaicha, Santri dan Irawati, Rusda. 2016.” Pengaruh Produk dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen di Morning Bakey Batam”/.Jurnal Inovasi dan
100
Bisnis/ Volume 4 No.2/Edisi Desember 2016/ Prodi Administrasi Bisnis
Terapan Politeknik Negeri Batam

101
LAMPIRAN-LAMPIRAN

a. Lampiran 1 Kuisioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH LABELISASI HALAL, HARGA DAN CITRA


MEREK,TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA
ROTI BREADTLAK DI UIN SYARIEF HIDAYATULLAH JAKARTA

A. Identitas Responden

Nama/inisial :

NIM :

Umur :

No. HP :

Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita

Fakultas : ( ) Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

( ) Syariah dan Hukum

( ) Adab dan Humaniora

( ) Dakwah dan Ilmu Komunikasi

( ) Ushuluddin

( ) Ekonomi dan Bisnis

( ) Sains dan Teknologi

( ) Dirasat Islamiyah

( ) Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

( ) Psikologi

( ) Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Semester :

102
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom yang saudara/i pilih sesuai dengan keadaan
yang sebenernya, dengan alternatif menjawab sebagai berikut :

STS : Bila anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut

TS : Bila anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut

S : Bila anda Setuju dengan pernyataan tersebut

SS : Bila anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut

Kami berharap saudara/i menjawab semua pertanyaan yang ada.

LABELISASI HALAL

GAMBAR N PERNYATAAN STS TS S SS


O
Saya tahu maksud dari gambar
1.
disamping
Saya selalu memperhatikan gambar
2. disamping sebelum melakukan
pembelian produk Roti BreadTalk

Tulisan “Halal” pada gambar


3
disamping terbaca dengan jelas

Adanya tulisan “Halal” yang


4
terdapat pada gambar disamping
Saya mengetahui gambar
5 disamping adalah yang resmi dari
MUI
Adanya gambar disamping menjadi
pertimbangan saya memilih produk
6
Roti BreadTalk sebelum saya
melakukan pembelian

103
Saya memperhatikan gambar
7 disamping yang menempel pada
kemasan sebelum membeli produk

Saya mengetahui dengan jelas letak


8 gambar disamping pada kemasan
Roti BreadTalk

HARGA

NO PERNYATAAN STS TS S SS
keterjangkauan harga merupakan salah satu
1.
faktor utama saya dalam membeli produk.
saya merasa Roti BreadTalk yang ada di pasaran
2.
harganya terjangkau
saya hanya akan membeli produk apabila
3
harganya sesuai dengan kualitasnya
harga Roti BreadTalk sesuai dengan kualitas
4
produknya
saya hanya akan membeli produk apabila
5
harganya sesuai dengan manfaatnya

6 harga Roti BreadTalk sesuai dengan manfaatnya

Citra Merek

NO PERNYATAAN STS TS S SS
Informasi tentang Roti Breadtalk mudah diingat
1.
dalam benak konsumen
Pelayanan yang diberikan Roti Breadtalk
2.
memberikan sikap yang positif terhadap saya

104
Saya merasa tenang pada saat berkunjung ke Roti
3
Breadtalk

Roti Breadtalk memiliki ciri khas tersendiri


4
dibandingkan dengan merek roti jenis yang
Harga Roti Breadtalk sama di setiap gerainya
5

6 RotiBreadtalk memiliki metode jual yang unik

Timbul rasa kepuasaan saat membeli Roti


7
BreadTalk

KEPUTUSAN PEMBELIAN

NO PERNYATAAN STS TS S SS
saya membeli Roti BreadTalk karena ingin
1.
mencobanya
saya membeli Roti BreadTalk karena sebelumnya
2.
sudah mencobanya (beli ulang)
saya hanya membeli produk karena sesuai
3
dengan kebutuhan
saya membeli Roti BreadTalk karena sesuai
4
dengan kebutuhan saya
Roti BreadTalk memiliki keunggulan rasa dari
5
roti yang lain
saya membeli Roti BreadTalk karena keunggulan
6
pelayannya
Roti BreadTalk memiliki keunggulan yang tidak
7
dimiliki kompetitor lain

105
saya membeli Roti BreadTalk karena metode
8
penjualan yang unik

b. Lampiran lampiran Data Kuisioner

x x x x x x x x x x x x x x x x x y y y y y y y

1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7

4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 2 2 3 2 1 1 3 2 2 1 2 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

106
4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4

3 3 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 2 3 1 2 1 1 2 2 2 3 3 1

5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 3 2 2 1 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2

5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 4 3 4 3 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3

4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

107
5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4

1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 3 2 2 2 3 5 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 1 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 5 5 4 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

108
3 3 4 4 4 3 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4

4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5

4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4

3 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1 3 3 3 2 2 1 3 3 1 3 3 2 2

5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4

5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4

4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

109
5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4

5 3 3 3 4 4 5 3 5 3 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4

5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5

4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5

C. Lampiran 3: Hasil SmartPLS

110
111
112
39

Anda mungkin juga menyukai