Anda di halaman 1dari 168

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DENGAN


MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus Pada PT. Timur Raya Anugerah Damai)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Alan Darmawan
NIM: 11160810000059

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1444 H/2023 M
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DENGAN
MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus Pada PT. Timur Raya Anugerah Damai)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Alan Darmawan
NIM: 11160810000059

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1444 H/2023 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA


TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DENGAN
MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Pada PT. Timur Raya Anugerah Damai)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Alan Darmawan
NIM: 11160810000059

Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I

Lili Supriyadi, S.Pd., M.M.


NIP. 19600505 198903 1 005

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1444 H /2023 M

i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa Tanggal 27 Bulan Juli Tahun 2021 telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas mahasiswa:

1.Nama : Alan Darmawan


2. NIM : 11160810000059
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Motivasi
Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada PT. Timur
Raya Anugerah Damai)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Juli 2021

1. Sri Hidayati, S.Ag,, M.Ed (______________________)


NIP. 197706082011012003 Penguji I

2. Drs. Heryanto, S.E., M.Si. (______________________)


NIP. 195902231986011002 Penguji II

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 10 April 2023 telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Alan Darmawan


2. NIM : 11160810000059
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dengan Motivasi
Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada PT. Timur
Raya Anugerah Damai)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di
atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 April 2023

1. Amalia, SE., MSM. (______________________)

NIP. 19740821 200901 2 005 Ketua

2. Lili Supriyadi, S.Pd., M.M. (______________________)

NIP. 19600505 198903 1 005 Pembimbing

3. Bahrul Yaman, S.Sos., M.Si. (______________________)

NIP. 19620818 198603 1 001 Penguji Ahli

iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Alan Darmawan

NIM : 11160810000059

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan


mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli


atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.


5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya
ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap untuk
dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 30 Maret 2023


Yang Menyatakan

Alan Darmawan

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama Lengkap : Alan Darmawan

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Januari 1998

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. Agung Barat 7 Blok B 14 No 1 RT 011/010 Kel

Sunter Agung, Kec Tanjung Priok.

6. Telepon : 087784526306

6. Email : alandarmawan2701@gmail.com

II. Pendidikan Formal

1. 2004 – 2010 : SDN Sunter Agung 03 Pagi

2. 2010 – 2013 : SMPN 221 Jakarta Utara

3. 2013 – 2016 : SMAN 80 Jakarta Utara

4. 2016 - 2021 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. Pengalaman Organisasi

1. 2016 – 2018 : Anggota Departmen Minat dan Bakat HMJ

Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. 2017 – 2018 : UKM FORSA UIN Jakarta (Divisi Futsal)

3. 2016 – 2021 : Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis

v
ABSTRACT
This study aims to see and analyze the influence of the Physical Work Environment
and Work Discipline on Employee Productivity through Motivation Intervening
Variables. The data used in this study are primary data and secondary data, in this
study the analytical method used is path analysis and Sobel test with a significance
level of 5% with the IBM SPSS v25 application software. A total of 38 statements
were distributed using hardcopy with a total of 40 respondents. The results of this
study indicate that in the structural path analysis equation 1 there are (1) the
physical work environment has an effect on motivation, (2) work discipline has an
effect on motivation, (3) the physical work environment and work discipline have
an effect on motivation. Equation of structure path analysis 2 has (4) physical work
environment affects employee work productivity, (5) work discipline affects
employee work productivity, (6) work motivation influences employee productivity,
(7) physical work environment, work discipline, and motivation affects employee
work productivity, (8) work motivation as a mediating variable has no effect
between physical work environment on employee work productivity, (9) work
motivation as a mediating variable has an influence between work discipline on
employee work productivity.
Keywords: Physical Work Environment, Work Discipline, Work Motivation,
Work Productivity, Path Analysis

vi
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat dan menganalisis pengaruh
Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
dengan melalui Variabel Intervening Motivasi. Data yang dipakai pada penelitian
ini merupakan data primer dan data sekunder, pada penelitian ini metode analisis
yang dipakai adalah analisis jalur (Path Analysis) dan Uji Sobel dengan taraf
signifikansi sebesar 5% dengan Software aplikasi IBM SPSS v25. Sebanyak 38
pernyataan yang disebar menggunakan hardcopy dengan jumlah responden
sebanyak 40 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada persamaan
analisis jalur struktur 1 terdapat (1) lingkungan kerja fisik terdapat pengaruh
terhadap motivasi, (2) disiplin kerja berpengaruh terhadap motivasi, (3) lingkungan
kerja fisik dan disiplin kerja berpengaruh terhadap motivasi. Persamaan analisis
jalur struktur 2 terdapat (4) lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan, (5) disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas
kerja karyawan, (6) motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan,
(7) lingkungan kerja fisik, disiplin kerja, dan motivasi berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan, (8) motivasi kerja sebagai variabel mediasi tidak
memiliki pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja
karyawan, (9) motivasi kerja sebagai variabel mediasi memiliki pengaruh antara
disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
Kata Kunci: Lingkungan Kerja Fisik, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja,
Produktivitas Kerja, Analisis Jalur

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, as-sholaatu wassalaamu ‘alaa asyrofil


anbiyaa-i wal mursaliin, sayyidina muhammadin, wa’ala alihi wa’ashabihi
aj’ma’iin, Amma ba’du. Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat, karunia-
Nya serta berbagai macam kenikmatan, nikmat Iman, nikmat Islam, dan nikmat
sehat. Sholawat dan salam juga senantiasa terhaturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan kita sebagai umat-Nya agar
senantiasa tetap istiqomah dalam menjalankan kewajiban dan sunnah-Nya.
Alhamdulillahirobbil a’lamin atas izin Allah SWT dan doa dari keluarga serta
kerabat, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh
Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada
PT. Timur Raya Anugerah Damai)”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penyusunan penelitian ini, penulis menjumpai berbagai


hambatan, namun berkat dukungan moril maupun materil dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan cukup baik. Oleh
karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, yaitu kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan serta kesehatan dan


kelancaran dalam penulisan skripsi ini sehingga penyusunan skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
2. Keluarga penulis, terutama Ayah Nuryadi selaku kepala keluarga, Ibu Erni
Tasinah selaku ibu kandung, dan kakak Agung Prasetya serta adik Adelia
Dewanti yang telah memberikan dukungan baik doa maupun material
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Bapak Prof. Dr. Ibnu Qizam, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, semoga selalu

viii
diberikan kesehatan untuk memimpin dan memajukan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi lebih baik.
4. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM dan Ibu Amalia, S.E., MM. selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan perhatian dan
bantuan kepada para mahasiswa nya dalam perkuliahan.
5. Ibu Sri Hidayati, S.Ag., M.Ed. selaku dosen penasehat akademik yang
selalu memberikan bimbingan untuk dapat menjadi manusia yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan dengan baik selama
menjalani perkuliahan.
6. Bapak Lili Supriadi, S.Pd., MM selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah berkenan memberikan arahan, dukungan, ilmu, dan solusi pada setiap
permasalahan serta kesulitan dalam proses bimbingan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
7. Kepada seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan, wawasan,
pengalaman, dan selalu mengajarkan etika kepada penulis untuk selalu
mengingat dan bertanggung jawab dari ilmu yang penulis dapati selama di
perkuliahan. Dan juga kepada seluruh civitas akademika yang telah banyak
membantu penulis ketika beraktivitas dalam menuntut ilmu sebagai
mahasiswa selama di kampus.
8. Terima kasih kepada teman-teman manajemen angkatan 2016 terlebih
khusus untuk teman-teman manajemen kelas B yang tidak bisa penulis
sebutkan nama nya satu persatu, telah menjadi saksi dalam perjalanan
perkuliahan penulis.
9. Terima kasih kepada seluruh keluarga besar PMII KOMFEIS yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk berproses sehingga banyak
sekali pembelajaran yang penulis dapatkan. Semoga PMII KOMFEIS dapat
selalu memberikan manfaat bagi banyak orang dan dapat sesuai dengan
perkembangan zaman.

ix
10. Terima kasih kepada teman-teman KKN MESRA 005 2019 yang telah
mewarnai dan menjadi bagian kehidupan penulis selama Kuliah Kerja
Nyata berlangsung, senang sekali bisa mengenal kalian meskipun
perjumpaan kita hanya sebentar semoga pertemanan kita akan bertahan
lama.
11. Terima kasih kepada seseorang dengan NIM 161402101, yang selalu
menemani, memberikan semangat, bantuan, dan selalu sabar terhadap
penulis untuk menyelesaikan perkuliahan.
12. Terima kasih kepada PT. Timur Raya Anugerah Damai yang telah
memberikan izin serta bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan
penelitian.
13. Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat secara langsung maupun
tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang sudah
membantu, memberi masukan, dan mendoakan serta menginspirasi penulis
sehingga proses penulisan skripsi ini bisa selesai dengan baik.
14. Dan yang terakhir penulis mengucapkan terima kasih dan memberikan
apresiasi yang sangat tinggi kepada penulis karena sudah dapat berjuang
sampai detik ini. “If you can’t move forward, try something else”

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini
masih jauh dari kata sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sehingga skripsi ini bisa menjadi karya ilmiah yang lebih baik. Terakhir, harapan
penulis semoga penelitian ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pihak
lain yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakaatuh

Jakarta, 30 Maret 2023

Alan Darmawan

x
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING …………………………………... i


LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ……………………... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ………………………………... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH …………………. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………………... v
ABSTRACT ………………………………………...…………………………… vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………... vii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. xi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………... xiii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………... xv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ..............……………………………………...……….. 1
B. Rumusan Masalah …………...………………………...…………….. 15
C. Tujuan Penelitian …………...………………………………………... 17
D. Manfaat Penelitian ……..……………………………………………. 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………. 19
A. Landasan Teori ……………………………......……………………... 19
1. Manajemen Sumber Daya Manusia …….....……………………… 19
2. Perilaku Organisasi ......................................................................... 26
3. Lingkungan Kerja Fisik ……………….......……………………… 30
4. Disiplin Kerja ………………………………..…………………… 35
5. Motivasi Kerja …………………......……………………………... 43
6. Produktivitas Kerja ………………………...…………………….. 50
B. Penelitian Terdahulu ………………………….......………………….. 55
C. Kerangka Pemikiran ……………….......…………………………….. 60
D. Keterkaitan Antar Variabel ………....………………………………... 61
E. Hipotesis ……………….…………………………………………….. 62

xi
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………… 66
A. Ruang Lingkup Penelitian ………………………….......……………. 66
B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………....……… 66
C. Metode Penentuan Sampel ………………….......…………………… 67
D. Metode Pengumpulan Data ………………….......…………………... 68
E. Metode Analisis Data ………………………………..……………….. 71
F. Operasional Variabel Penelitian ………………....…………………… 83
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….. 88
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ………………………………….. 88
B. Karakteristik Profil Responden ………….…………………………… 89
C. Uji Statistik Deskriptif ……………...………………………………... 92
D. Hasil Uji Instrumen Penelitian ………………....………………….... 101
E. Pengujian Hipotesis ……………………………......……….............. 118
F. Uji Sobel ……………………………………………………………. 122
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………. 125
A. Kesimpulan ……………………………………………….………... 125
B. Saran …………………………………………………….………….. 126
DAFTAR PUSTAKA ………………………………...………………………. 129
LAMPIRAN ...................................................................................................... 132

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pendistribusian Suku Cadang PT. Timur Raya Anugerah Damai …….. 4
Tabel 1.2 Pendistribusian oleh Karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai …... 5
Tabel 1.3 Hasil Tabulasi Indikator Produktivitas Kerja …………………………. 6
Tabel 1.4 Jawaban Responden pada Pernyataan Disiplin Kerja ……………….. 11
Tabel 1.5 Jawaban Responded pada Pertanyaan Motivasi ……………………... 14
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu …………………………………………………. 56
Tabel 3.1 Skala Likert ………………………………………………………….. 70
Tabel 3.2 Kriteria Koefisien Korelasi ………………………………………….. 79
Tabel 3.3 Opersional Variabel Penelitian ………………………………………. 85
Tabel 4.1 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …….. 90
Tabel 4.2 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Usia ……………….. 90
Tabel 4.3 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Masa Kerja ……….. 91
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Variabel Lingkungan Kerja Fisik ....... 93
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja ……………... 94
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Motivasi …………………... 96
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Produktivitas Kerja ……….. 98
Tabel 4.8 Hasil Uji Stastistik Deskriptif ……………………………………… 100
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja Fisik (X1) …………………... 102
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja (X2) ………………….………… 103
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Motivasi (Y) …………………………………... 103
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Produktivitas Kerja (Z) ……………………….. 104
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………………… 105
Tabel 4.14 Kriteria Koefisien Korelasi ……………………………………….. 106
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Korelasi ……………………………………… 106
Tabel 4.16 Pengujian Hubungan Antar Variabel ……………………………… 107
Tabel 4.17 Hasil Analisis Struktural 1 ………………………………………… 109
Tabel 4.18 Hasil Uji F Struktural 1 …………………………………………… 110
Tabel 4.19 Hasil Uji t Persamaan Struktural 1 ………………………………... 110

xiii
Tabel 4.20 Hasil Rangkuman Perhitungan Koefisien Jalur pada Struktural 1 ... 111
Tabel 4.21 Hasil Analisis Struktural 2 ………………………………………… 114
Tabel 4.22 Hasil Uji F Struktural 2 …………………………………………… 114
Tabel 4.23 Hasil Uji t Persamaan Struktural 2 ………………………………... 115
Tabel 4.24 Hasil Rangkuman Perhitungan Koefisien Jalur pada Strukural 2 … 116
Tabel 4.25 Hasil Rangkuman Perhitungan Koefisien Jalur pada Struktural 1 dan 2
…………………………………………………………………………………. 117

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ………………………………………………. 61


Gambar 3.1 Model Analisis Jalur ………………………………………………. 75
Gambar 3.2 Sub Struktural 1 …………………………………………………… 77
Gambar 3.3 Sub Struktural 2 …………………………………………………… 77
Gambar 4.1 Logo PT. Timur Raya Anugerah Damai …………………………... 88
Gambar 4.2 Diagram Jalur Substruktural I …………….……………………... 108
Gambar 4.3 Hasil Diagram Jalur Substruktural I …….……………………….. 112
Gambar 4.4 Diagram Jalur Substruktur II …………………………………….. 113
Gambar 4.5 Hasil Diagram Jalur Substrukral II ………………………………. 116
Gambar 4.6 Hasil Diagram Jalur ……………………………………………… 117

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era industri 4.0 seperti sekarang ini perusahaan dituntut untuk

memiliki komitmen yang tinggi dalam mempersiapkan dan membangun sumber

daya manusia yang kompetitif yang mencerminkan visi besar perusahaan untuk

direalisasikan. Tantangan baru yang dihadapi oleh organisasi menjadi semakin

berat, cara kerja dan output dari hasil kerja menjadi hal yang berubah di era ini.

Cara kerja era 4.0 harus dikelola dengan baik dan mampu menghasilkan output

yang diinginkan, jika tidak tentu akan mengalami ketertinggalan dan tidak

mampu bersaing dalam menampilkan yang terbaik. Dalam menghadapi

tantangan tersebut dibutuhkan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

baik pada suatu organisasi untuk tetap berinovasi agar mampu bersaing,

eksistensi, dan dapat mengembangkan organisasi.

Dalam menghadapi persaingan yang begitu ketat di era 4.0 ini

perusahaan memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat beradaptasi

terhadap lingkungan pekerjaan dengan memiliki kepribadian yang tinggi serta

memiliki kemampuan dan kecakapan dalam mengambil suatu keputusan

sehingga mampu bekerja secara produktif. Hampir di semua perusahaan

mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimalkan keuntungan dan nilai bagi

perusahaan, dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan.

Perusahaan tidak hanya cukup memiliki modal yang besar saja untuk mencapai

1
tujuannya, tetapi perusahaan juga perlu memperhatikan faktor produksi lain

diantaranya alam, tenaga kerja, dan keahlian dimana faktor itu tidak dapat

berdiri sendiri melainkan harus saling mendukung untuk mencapai tujuan

secara efektif dan efisien. Perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan

efektifitas menjadi modal bagi seorang manajemen. Tujuan utama perusahaan

adalah memperoleh laba dan menjadi yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan

konsumen. Diantara tujuan tersebut perusahaan dituntut untuk selalu

berproduktif menghasilkan produk yang bermutu, berkualitas, dan mempunyai

daya guna berkelanjutan (Saleh dan Utomo 2018: 21).

PT. Timur Raya Anugerah Damai merupakan perusahaan importir dan

distributor suku cadang yang terus berupaya dalam memberikan produk-produk

yang berkualitas kepada pelanggan, dan selalu berkomitmen untuk

menyediakan suku cadang dengan harga dan layanan pelanggan yang baik di

industri otomotif aftermarket. Industri otomotif merupakan satu dari tujuh

sektor yang mendapat prioritas pengembangan dalam implementasi industri 4.0

sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. Potensi pengembangan industri

otomotif didukung dengan Indonesia menjadi pasar terbesar kendaraan

bermotor di Asean dari sekitar sembilan negara, dengan kontribusi 32%. Pada

2019, lebih dari 1 juta kendaraan dijual di dalam negeri, dan 300.000 telah

diekspor ke seluruh dunia. Bahkan, keunggulan produk otomotif yang dibuat

oleh pabrikan di Indonesia telah diakui hingga kancah global. Hal ini tercermin

dari capaian Indonesia yang menjadi negara eksportir kendaraan completely

2
built up (CBU) ke lebih dari 80 negara tujuan. 5 negara tujuan utama tersebut

di antaranya, yaitu Filipina, Saudi Arabia, Jepang, Meksiko, dan Vietnam.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai peluang industri

modifikasi kendaraan bisa digenjot saat ini untuk lebih menggerakkan

penjualan otomotif secara nasional. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang

Kartasasmita mengatakan saat ini terdapat peluang yang cukup besar dalam

menopang industri otomotif di tanah air, yakni dengan adanya industri

modifikasi kendaraan yang semakin tumbuh dan berkembang. Perkembangan

industri modifikasi juga berdampak pada meningkatnya penjualan otomotif

secara nasional. Terlebih, industri modifikasi merupakan sektor berskala kecil

dan menengah yang mampu membuka banyak lapangan kerja sekaligus

menggairahkan perekonomian nasional. Hal ini sesuai dengan program prioritas

Presiden Joko Widodo dan sejalan dengan tujuan Undang-Undang Cipta Kerja.

Kemajuan industri modifikasi telah meningkatkan daya saing produk-produk

dalam negeri. Selain itu, seiring dengan perkembangan industri otomotif,

perkembangan industri jasa aftermarket juga kian berkembang positif, Berbagai

kebijakan dan stimulus telah dirancang pemerintah guna membangkitkan

kembali gairah usaha para produsen kendaraan bermotor tersebut.

https://otomotif.bisnis.com/read/20201017/275/1306360/industri-modifikasi-

kendaraan-digenjot-penjualan-otomotif-naik

Produktivitas adalah sikap mental yang melatar belakangi karyawan

untuk menghasilkan performa kerja lebih baik dari hari kemarin (Hariandja,

3
2002: 200). Semangat kerja karyawan dapat dicerminkan pada tingkat

produktivitas kerja. Semangat kerja yang tinggi sangat diperlukan dalam setiap

usaha kerjasama karyawan. Pada dasarnya produktivitas merupakan hal yang

bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat produktivitas

yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap

individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan

individu, maka semakin tinggi tingkat produktivitasnya.

Tabel 1.1
Pendistribusian Suku Cadang PT. Timur Raya Anugerah Damai
No Produk Tahun 2021
Januari Februari Maret April Mei Juni Target
1 Wiper Blade 382 373 342 350 340 325 400
2 Breakepads 375 362 370 358 345 330 400
3 Bearings 390 382 380 364 370 351 400
4 Belts 170 163 158 165 144 140 200
5 Car Battery 283 266 252 277 262 257 300
6 Oli Seals 195 182 185 173 160 155 200
7 Shock Absorber 187 164 185 162 155 130 200
8 Regulators 190 185 180 167 155 140 200
Sumber: PT. Timur Raya Anugerah Damai, data diolah

Dengan menurunnya jumlah pendistribusian spareparts selama 6 bulan

dari bulan Januari sampai dengan Juni tahun 2021, maka produktivitas kerja

karyawan sangat dibutuhkan untuk menunjang permintaan dan menyediakan

produk berkualitas yang diberikan kepada pelanggan.

Pendistribusian produk oleh PT. Timur Raya Anugerah Damai yaitu

dilakukan ke pabrik, toko eceran, bengkel, dan pengguna langsung di Indonesia.

Oleh karena itu dalam pendistribusian nya dilakukan oleh beberapa karyawan

yang telah diversifikasikan sebagai berikut:

4
Tabel 1.2
Pendistribusian oleh Karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai
Karyawan Traget
Rekapitulasi Pencapaian
No. Keterangan L P Pendistribusian
Januari s.d. Juni 2021
Produk
1. Pabrik 5 3 80% 100%
2. Toko eceran 7 3 65% 100%
3. Bengkel 12 2 70% 100%
4. Online Shop 3 5 90% 100%
Sumber: PT. Timur Raya Anugerah Damai, data diolah

Berdasarkan tabel 1.2 di atas, menunjukan bahwa tidak tercapainya

target pendisitribusian yang telah ditetapkan perusahaan oleh karyawan dari

beberapa segmen. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya faktor dari dalam

perusahaan diantaranya yaitu karyawan. Untuk mengetahui permasalahan

tersebut peneliti melakukan observasi pra penelitian berupa wawancara

mengenai produktivitas kerja karyawan melalui personal track record dengan

mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan produktivitas.

Beberapa pertanyaan tersebut juga merupakan indikator dari variabel

produktivitas yang nantinya akan disebarkan oleh peneliti keseluruh karyawan

PT. Timur Raya Anugerah Damai diantaranya mampu mengerjakan tugas

sesuai dengan tanggung jawab, dan mampu bekerja menyelesaikan tugas yang

diberikan dengan waktu yang efisien.

5
Tabel 1.3
Hasil Tabulasi Indikator Produktivitas Kerja

Jawaban Responden Total


No Pernyataan Ya Tidak Responden
1 Apakah karyawan pernah lalai dan 10 5 15
kurang teliti dalam melaksanakan
pekerjaan.
2 Apakah karyawan mampu 7 8 15
menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan waktu yang
efisien.
Sumber: Hasil olah data penelitian pendahuluan

Berdasarkan pada indikator yang digunakan peneliti untuk menyebar

kuesioner pra penelitian, dapat diketahui bahwa pertanyaan apakah karyawan

pernah lalai dan kurang teliti dalam melaksanakan pekerjaan. Dari hasil pra

penelitian yang di lakukan oleh peneliti kepada 15 karyawan, mayoritas

karyawan menjawab setuju yang artinya memang karyawan yang bekerja di PT.

Timur Raya Anugerah Damai pernah melakukan kelalaian dalam pekerjaan nya

seperti lupa menghitung item barang yang datang, tidak membarui stok

sehingga data yang didapat terkadang tidak akurat, tentu saja hal ini dapat

menghambat pendisitrbusian yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Selanjutnya, indikator pertanyaan kedua adalah mengenai

menyelesaikan tugas yang diberikan dengan waktu yang efisien. Mayoritas

karyawan menjawab tidak setuju, karyawan kerap kali tidak mengindahkan

SOP yang ditetapkan perusahaan seperti kembali dari jam istirahat tidak tepat

6
waktu, dan berkomunikasi dengan rekan kerja saat sedang melakukan

pekerjaan. Dalam industri distribusi kerap kali perusahaan dihadapkan dengan

melonjak nya pasokan barang yang datang, oleh karena itu karyawan dituntut

untuk selalu bekerja secara efektif dan efisien, seperti yang dikuti oleh (Tjutju

dan Suwatno, 2009: 160) bahwa produktivitas kerja ditentukan oleh dukungan

semua sumber daya organisasi yang dapat diukur dari segi efektifitas dan

efisiensi.

Hal tersebut mencerminkan produktivitas kerja karyawan masih kurang

optimal. Pendapat peneliti tersebut hampir sama dengan pendapat Ibu Nita

selaku HRD PT. Timur Raya Anugerah Damai yang mengatakan bahwa para

karyawan terkadang masih melakukan pekerjaan dengan tidak efektif dan

efisien dan cenderung kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan

tugasnya, oleh karena itu diperlukan peningkatan terhadap produktivitas kerja

karyawan agar dapat memperoleh hasil yang optimal sehingga pelanggan pun

dapat terlayani dengan baik dan puas dengan kualitas yang diberikan

perusahaan.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terdapat fenomena atau

masalah utama dari rendahnya produktivitas kerja karyawan yaitu terletak pada

dimensi semangat kerja. Untuk itu peneliti akan melakukan kajian lebih lanjut

atau lebih mendalam apakah terdapat keterkaitan atau pengaruh antara

produktivitas kerja karyawan dengan variabel lingkungan kerja fisik, disiplin

kerja, dan motivasi yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini.

7
Rendahnya produktivitas kerja karyawan tersebut dapat disebabkan oleh

beberapa faktor seperti lingkungan kerja fisik, disiplin kerja, dan motivasi kerja.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siska Nurani (2022) yang

berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja

terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dengan Semangat Kerja Karyawan

sebagai Variabel Intervening” yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja

fisik, disiplin kerja, dan motivasi kerja dapat memengaruhi tingkat

produktivitas kerja karyawan. Produktivitas dapat berjalan baik apabila

didukung oleh kondisi lingkungan kerja fisik yang baik, disiplin kerja yang

tinggi, dan motivas kerja yang kuat (Siska Nurani, 2022: 3-4)

Faktor yang memengaruhi produktivitas kerja karyawan yang diteliti

dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja fisik yang dapat dijelaskan sebagai

berikut. Produktivitas kerja karyawan sangat dipengaruhi oleh keadaan

lingkungan kerja fisik di sekitarnya, karena lingkungan kerja yang bersih,

nyaman, dan aman dapat menimbulkan dampak peningkatan ataupun

penurunan produktivitas kerja. Kondisi lingkungan kerja fisik yang baik dan

nyaman dapat mendorong pegawai untuk melaksanakan kegiatan pekerjaannya

dengan optimal. Oleh karena itu, sebuah perusahaan atau instansi dituntut untuk

menciptakan lingkungan kerja fisik yang baik bagi pegawainya. Sedarmayanti

menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik merupakan seluruh yang berbentuk

fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang mampu memengaruhi pegawai

baik secara langsung maupun tidak langsung (Wibowo dan Prasetyo,

2022:390).

8
Berdasarkan pada hasil observasi pra penelitian yang dilakukan, peneliti

menemukan adanya fenomena yang terjadi terkait lingkungan kerja fisik di PT.

Timur Raya Anugerah Damai yaitu beberapa fasilitas yang disediakan belum

tersedia dengan baik dan belum memenuhi kebutuhan pegawai, seperti belum

tersedianya ruang smoking area, kebisingan yang cukup mengganggu karena

semua divisi kerja menjadi satu ruangan, sirkulasi udara yang tidak maksimal

dikarenakan tempat kerja yang terlalu tertutup, kurang nya AC/Air Conditioner,

kurang nya fasilitas komputer beserta jaringan internet/WiFi, dan ruang kerja

yang kurang luas dan meja kerja yang digunakan pegawai terlalu sempit (untuk

penjelasan terkait fenomena lingkungan kerja fisik pada PT. Timur Raya

Anugerah Damai secara detail dapat dilihat pada lampiran skripsi ini). Dengan

adanya berbagai macam permasalahan ini tentu saja dapat membuat karyawan

tidak nyaman, hal ini dapat mengganggu konsentrasi karyawan sehingga dapat

memperlambat atau menghambat produktivitas kerja karyawan dalam

menyelesaikan pekerjaannya atau target yang diberikan oleh perusahaan.

Berdarkan uraian di atas peneliti menemukan adanya fenomena atau

masalah utama dari lingkungan kerja fisik yaitu pada dimensi lingkungan kerja

yang berhubungan langsung dan perantara terhadap rendahnya produktivitas

kerja karyawan. Untuk itu peneliti akan melakukan kajian lebih mendalam

sehingga dapat diketahui apakah terdapat pengaruh lingkungan kerja fisik

terhadap produktivitas kerja karyawan.

Faktor lain yang dapat memengaruhi produktivitas kerja karyawan yang

diteliti dalam penelitian ini adalah disiplin kerja. Tidak optimalnya

9
produktivitas kerja karyawan tidak semata–mata hanya karena lingkungan kerja

fisik nya saja, akan tetapi ada faktor lain yang menimbulkan produktivitas kerja

karyawan menjadi menurun. Pembentukan disiplin merupakan hal yang wajib

bagi setiap karyawan, disiplin kerja harus ditegakkan dalam suatu perusahaan

dan didukung oleh para karyawan karena tanpa dukungan disiplin karyawan,

sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Salah satu fungsi

operasional dari manajemen SDM adalah produktivitas yang optimal dapat

dipengaruhi oleh kedisiplinan karyawan. Artinya semakin tinggi kedisiplinan

karyawan maka akan mampu meningkatkan hasil produktivitas kerja karyawan.

Selain itu produktivitas dapat juga dilihat berdasarkan hasil kerja yang

diperoleh atas dasar masukan yang digunakan oleh karyawan agar dapat

menghasilkan barang ataupun jasa, dengan penggunaan barang yang efisien dan

penggunakan waktu yang efektif maka akan menghasilkan produktivitas sesuai

dengan harapan (F.P Wibowo, 2018: 2).

Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan melalui observasi dan

wawancara terkait dengan disiplin karyawan, peneliti menemukan adanya

masalah terkait disipin kerja sebagai berikut.

10
Tabel 1.4
Hasil Tabulasi pada Pernyataan Disiplin Kerja

Jawaban Responden Total


No Pernyataan Ya Tidak Responden
1 Masih terdapat pegawai yang 9 6 15
belum memakai atribut lengkap.

2 Masih terdapat pegawai yang 10 5 15


merokok di non smoking area
3 Pemimpin memberikan 4 11 15
pengawasan terhadap pelaksanaan
sesuai dengan rencana kerja yang
di tetapkan
Sumber: Hasil olah data penelitian pendahuluan

Tabel 1.3 merupakan hasil olah data pra penelitian yang peneliti lakukan

terhadap 15 responden pada karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai terkait

disiplin kerja. Pada pernyataan nomor satu, sebanyak 9 dari 6 responden yang

menjawab ya, masih terdapat pegawai yang belum memakai atributnya dengan

lengkap seperti tanda pengenal yang kadang tidak terbawa. Hal ini

menunjukkan bahwa masih terdapat pegawai yang tidak memakai atribut

lengkap saat bekerja di kantor. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti

lakukan kepada perwakilan karyawan bernama Pak Dayat, diketahui bahwa

alasan karyawan tidak memakai atribut lengkap saat bekerja adalah karena hal

tersebut sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian para karyawan. Selain itu,

karyawan yang tidak memakai atribut lengkap pun tidak mendapat sanksi atau

teguran, sehingga karyawan tersebut berani untuk melakukan tindakan

pelanggaran berupa tidak memakai atribut lengkap

11
Kemudian, pada pernyataan nomor dua, sebanyak 10 dari 15 responden

yang menjawab ya, masih terdapat karyawan yang merokok di non smoking

area. Hal ini dikarenakan belum tersedianya fasilitas smoking area yang

disediakan oleh PT. Timur Raya Anugerah Damai, sehingga hal tersebut

mendorong karyawan untuk merokok di non smoking area. Hal ini membuat

karyawan yang merokok harus keluar kantor untuk bisa merokok sehingga

kerap kali karyawan tersebut terlambat untuk kembali tepat waktu. Akan tetapi,

terdapat pula pegawai yang merokok di dalam kantor, sehingga hal itu dapat

mengganggu kenyamanan karyawan lain saat bekerja.

Selanjutnya, pada penyataan nomor tiga, sebanyak 11 dari 15 responden

yang menjawab tidak, hal ini berarti menurut karyawan PT. Timur Raya

Anugerah Damai beranggapan masih adanya kelalaian pimpinan dalam

pengawasan karyawannya dan tindakan yang tidak tegas terhadap karyawan

dalam bekerja di perusahaan terutama pada saat jam kerja berlangsung. Salah

satu permasalahan penting yang berada di bawah pimpinan para karyawan

adalah bagaimana dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya

sehingga dapat mendukung rekomendasi tujuan. Dengan demikian, hal ini

menunjukkan bahwa disiplin kerja pada karyawan tersebut masih belum

dikatakan tinggi, karena masih terdapat karyawan yang belum mentaati

peraturan yang berlaku dengan baik.

Hasil tabulasi ini sejalan dengan pendapat Supervisor PT. Timur Raya

Anugerah Damai Bernama Pak Muhadi yang mengatakan bahwa memang

disiplin kerja karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai masih belum

12
terbilang tinggi, mengingat masih terdapat pegawai yang belum seutuhnya

mematuhi peraturan yang berlaku.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menemukan adanya fenomena atau

masalah utama dari rendahnya disiplin kerja karyawan yaitu terletak pada

dimensi taat terhadap peraturan organisasi, terhadap produktivitas kerja

karyawan. Untuk itu peneliti akan melakukan kajian lebih mendalam sehingga

dapat diketahui apakah terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas

kerja karyawan.

Faktor lain yang dapat memengaruhi produktivitas kerja karyawan yang

diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi kerja. Dalam penelitian ini,

(Pamungkas dan Ngatno, 2016:3) menyatakan bahwa motivasi adalah

pemberian dorongan-dorongan individu untuk bertindak yang menyebabkan

orang tersebut berperilaku dengan cara tertentu yang mengarah pada tujuan.

Pemberian motivasi merupakan salah satu tujuan agar karyawan yang diberi

motivasi dapat bekerja sesuai dengan acuan kerja dan tanggung jawab yang

diberikan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Setiap

karyawan belum tentu bersedia mengerahkan kemampuan yang dimilikinya

secara optimal, sehingga masih diperlukan adanya pendorong dari pihak luar.

Untuk itu agar bisa menumbuhkan motivasi kerja dalam suatu organisasi

dibutuhkan suatu komunikasi yang intensif antara karyawan dengan pimpinan

maupun antar sesama karyawan. Berdasarkan hasil pra penelitian yang peneliti

lakukan terhadap karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai, ditemukan

fenomena masalah dimana motivasi pegawai kurang dalam melaksanakan

13
tugasnya karena kurangnya kebutuhan sosial yang ada di perusahaan. Hal ini

sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Abraham Maslow dalam (Sutrisno,

2020: 122) yang menyatakan bahwa motivasi memiliki dimensi yaitu

kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan

penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Data mengenai kebutuhan sosial

dan kebutuhan aktualisasi diri PT. Timur Raya Anugerah Damai dapat terlihat

pada tabel berikut:

Tabel 1.5
Jawaban Responden Pada Pertanyaan Motivasi

Jawaban Responden Total


No Pernyataan Ya Tidak Responden
1 Apakah karyawan dapat 3 12 15
berkomunikasi baik dengan
pimpinan

2 Apakah perusahaan memberikan 5 10 15


dukungan kepada karyawan untuk
mengembangkan diri
3 Apakah karyawan termotivasi 6 9 15
untuk bekerja lebih baik dari
sebelumnya
Sumber: Hasil olah data penelitian pendahuluan

Berdasarkan pra penelitian yang lakukan peneliti di PT. Timur Raya

Anugerah Damai kepada 15 orang karyawan terkait motivasi dapat disimpulkan

bahwa mayoritas karyawan terindikasi kurangnya motivasi dalam bekerja. Hal

ini dapat dilihat dari kurangnya komunikasi yang baik antara atasan dan

bawahan maupun sebaliknya, selain itu karyawan tidak berani dalam

mengambil resiko atau tanggung jawab yang lebih tinggi untuk dapat

14
mengembangkan potensi yang dimiliki, dan karyawan tidak memiliki keinginan

untuk mengerjakan tugasnya dengan lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini

pemberian motivasi kerja yang tinggi akan membuat karyawan merasa senang

dalam menjalankan pekerjaannya. Adanya apresiasi dari atasan dan dukungan

membuat karyawan lebih ingin mengasah kemampuan dan memberikan hasil

yang terbaik bagi perusahaannya dalam mencapai target perusahaannya.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menemukan adanya fenomena atau

masalah utama dari motivasi kerja yaitu terletak pada dimensi kebutuhan sosial

dan aktualisasi diri, terhadap produktivitas kerja karyawan. Untuk itu peneliti

akan melakukan kajian lebih mendalam sehingga dapat diketahui apakah

terdapat pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan

Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dengan Motivasi

sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Timur

Raya Anugerah Damai)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan dan uraian pada latar belakang, maka rumusan

masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh dari lingkungan kerja fisik terhadap motivasi pada

karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai?

15
2. Apakah terdapat pengaruh dari disiplin kerja terhadap motivasi pada

karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai?

3. Apakah terdapat pengaruh dari lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja

terhadap motivasi pada karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai?

4. Apakah terdapat pengaruh dari lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas

kerja karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai?

5. Apakah terdapat pengaruh dari disiplin kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai?

6. Apakah terdapat pengaruh dari motivasi terhadap produktivitas kerja

karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai?

7. Apakah terdapat pengaruh dari lingkungan kerja fisik, disiplin kerja dan

motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Timur Raya Anugerah

Damai?

8. Apakah terdapat pengaruh dari lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas

kerja karyawan melalui motivasi pada PT. Timur Raya Anugerah Damai?

9. Apakah terdapat pengaruh dari disiplin kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan melalui motivasi pada PT. Timur Raya Anugerah Damai?

16
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan maka tujuan dari

penelitian ini yaitu:

1. Untuk menganalisis pengaruh dari lingkungan kerja fisik terhadap motivasi

pada karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai.

2. Untuk menganalisis pengaruh dari disiplin kerja terhadap motivasi pada

karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai.

3. Untuk menganalisis pengaruh dari lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja

terhadap motivasi pada karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai.

4. Untuk menganalisis pengaruh dari lingungan kerja fisik terhadap

produktivitas kerja karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai.

5. Untuk menganalisis pengaruh dari disiplin kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai.

6. Untuk menganalisis pengaruh dari motivasi terhadap produktivitas kerja

karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai.

7. Untuk menganalisis pengaruh dari lingkungan kerja fisik, disiplin kerja, dan

motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Timur Raya Anugerah

Damai.

8. Untuk menganalisis pengaruh dari lingkungan kerja fisik terhadap

produktivitas kerja karyawan melalui motivasi pada PT. Timur Raya

Anugerah Damai.

17
9. Untuk menganalisis pengaruh dari disiplin kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan melalui motivasi pada PT. Timur Raya Anugerah Damai.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari dilaksanakannya

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

pertimbangan bagi pihak perusahaan/instansi untuk melakukan evaluasi pada

kenyamanan dan kebaikan para karyawan, serta hasil penelitian yang di buat

oleh penulis bisa bermanfaat untuk pengambilan keputusan agar terciptanya

kualitas dan produktivitas kerja perusahaan kearah lebih baik.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan

dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang manajemen sumber daya

manusia, dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini tentunya sangat bermanfaat bagi penulis karena

menambah ilmu dan khazanah ilmu serta mengaplikasikan pengalaman dan

ilmu yang didapat di meja kuliah ke dalam praktik nyata khususnya yang

berkaitan dengan masalah penelitian.

18
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Sutrisno (2016: 6) manajemen sumber daya manusia

merupakan kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan,

pemelihaaraan, serta penggunaan SDM untuk mencapai tujuan baik secara

individu maupun organisasi. Menurut Hasibuan (2017: 2), manajemen

sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengelola hubungan dan peran

tenaga kerja agar efisien dan efektif dalam membantu perusahaan,

karyawan, dan masyarakat dalam mencapai tujuannya. Menurut Daryanto

(2017: 15) menjelaskan manajemen sumber daya manusia adalah ilmu atau

metode tentang bagaimana mengelola hubungan timbal balik dan peran

sumber daya individu secara efisien dan efektif dan menggunakannya

secara optimal untuk mencapai tujuan bersama bagi perusahaan, karyawan,

dan masyarakat.

Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya oleh beberapa ahli di

atas, maka bisa diambil kesimpulan bahwasanya manajemen sumber daya

manusia menurut peneliti adalah sebuah ilmu dan seni yang mengatur

anggota organisasi melalui pemanfaatan sumber daya manusia dengan

serangkaian kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, dan

19
maximalisasi anggota organisasi sehingga dapat tercapainya tujuan

bersama secara efektif juga efesien.

b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Adapun fungsi manajemen sumber daya manusia menurut

(Hasibuan, 2017: 21) antara lain:

1) Fungsi Manajerial

Fungsi manajerial merujuk kepada tugas atau fungsi yang harus

dijalankan dalam suatu manajemen organisasi atau perusahaan agar

dapat berjalan dengan baik. Fungsi manajerial menurut Hasibuan terdiri

dari 4 fungsi, yaitu:

(a) Perencanaan (Planning)

Dalam mencapai tujuan organisasi, fungsi perencanaan dilakukan

dengan membuat rencana terkait tenaga kerja dengan efektif dan

efisien agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.

(b) Pengorganisasian (Organizing)

Penyusunan struktur dan hubungan antara tugas yang akan

dilaksanakan oleh anggota perusahaan atau organisasi.

20
(c) Pengarahan (Directing)

Kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama

dan bekerja efektif serta efesien dalam membantu tercapainya tujuan

perusahaan, karyawan, dan masyarakat

(d) Pengendalian (Controlling)

Proses pengendalian seluruh pegawai guna terciptanya pentaatan

peraturan yang telah ditetapkan organisasi serta bekerja sesuai

dengan tugasnya masing-masing. Pengendalian karyawan meliputi

kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan

pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.

2) Fungsi Operasional

Fungsi operasional dalam manajemen sumber daya manusia

adalah dasar bagi pelaksanaan MSDM dalam mencapai tujuan

organisasi secara efektif dan efisien. Dalam melakukan manajemen

sumber daya manusia diperlukan beberapa fungsi yang saling terhubung

satu sama lain serta operasional yang dijalankan sesuai dengan fungsi

yang dimilikinya. Menurut Hasibuan terdapat 7 fungsi operasional

manajemen, yaitu:

21
(a) Pengadaan (Procurement)

Dalam fungsi ini, melakukan proses penarikan, penyeleksian,

penempatan, dan orientasi, serta induksi guna mendapatkan pegawai

yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

(b) Pengembangan (Development)

Pelatihan dan pendidikan yang dimaksudkan untuk meningkatan

keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan.

(c) Kompensasi (Compensation)

Memberikan balas jasa baik secara langsung (direct) maupun tidak

langsung (indirect) kepada para pegawai sebagai bentuk imbalan

atas jasa yang telah diberikan kepada organisasi.

(d) Pengintegrasian (Integration)

Kegiatan agar menciptakan keselarasan antara kebutuhan karyawan

dan kepentingan perusahan agar saling menguntungkan.

(e) Pemeliharaan (Maintenance)

Kegiatan yang dirancang untuk mempertahankan karyawan agar

dapat bekerja sama sampai pensiun dengan tetap menjaga dan

meningkatkan kesehatan fisik dan mental karyawan.

22
(f) Kedisiplinan (Discipline)

Kegiatan keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan-

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.

(g) Pemberhentian (Separation)

Memutuskan hubungan tenaga kerja seorang pegawai dari

perusahaan. Kegiatan ini dapat disebabkan oleh berakhirnya kontrak

kerja, pensiun, keinginan pegawai, keinginan organisasi, dan sebab-

sebab lainnya

c. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan manajemen SDM adalah untuk meningkatkan kontribusi

produktif karyawan yang ada di dalam perusahaan melalui sejumlah cara

yang bertanggung jawab secara strategis, etis dan sosial. Hal ini dapat

dipahami bahwa semua kegiatan organisasi dalam mencapai tujuannya

sangat bergantung kepada sumber daya manusia yang melakukan kegiatan

operasional organisasi tersebut. Adapun tujuan MSDM menurut

(Sedarmayanti, 2017: 9) yaitu sebagai berikut:

1) Memberikan saran kepada manajemen tentang kebijakan sumber daya

manusia organisasi untuk memastikan bahwa organisasi memiliki

sumber daya manusia yang bermotivasi tinggi dan berkinerja tinggi

yang dilengkapi dengan keterampilan pelengkap untuk beradaptasi

dengan perubahan.

23
2) Mendukung dan menciptakan kondisi yang menunjang manajer dalam

mencapai tujuan organisasi.

3) Membantu merumuskan arah dan strategi organisasi secara

keseluruhan dengan mempertimbangkan komponen sumber daya

manusia.

4) Memfasilitasi sarana komunikasi antara pihak manajemen dengan

karyawan dalam sebuah organisasi.

5) Membantu pemecahan masalah dan situasi sulit terkait hubungan

ketenagakerjaan sehingga pencapaian tujuan organisasi tidak

terhambat.

6) Melakukan pemeliharaan dan pelaksanaan terhadap prosedur dan

kebijakan terkait sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan

organisasi.

d. Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2017: 52), berikut adalah manfaat dari

manajemen sumber daya manusia:

1) Untuk menggali potensi manusia dalam organisasi sehingga dapat

dimanfaatkan seoptimal mungkin.

2) Manusia sebagai makhluk sosial yang unik harus menjadi fokus

perhatian terhadap keinginan (wants) dan kebutuhannya (needs) yang

harus dipenuhi.

3) Manusia memiliki cita-cita untuk mencapai tujuan yang diinginkan

melalui jalur karir yang ditempuhnya.

24
4) Organisasi adalah kumpulan orang-orang. Kesuksesan orang-orang di

dalamnya haruslah sesuai dengan tujuan organisasi yang ingin dicapai.

5) Organisasi dibentuk bukan hanya dalam jangka pendek, melainkan

dalam jangka panjang sehingga kebutuhan SDM harus direncanakan,

diorganisasikan, dilaksanakan, dan dikendalikan secara efektif

e. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2017: 14) peranan manajemen sumber daya

manusia adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan jumlah kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif

sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job

specification, dan job evaluation.

2) Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan

berdasarkan asas the right man in the right job.

3) Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan promosi, dan

pemberhentian

4) Merumuskan peramalan pada permintaan dan penawaran sumber daya

manusia di masa depan atau yang akan datang.

5) Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan

perkembangan perusahaan pada khususnya.

6) Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan

kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.

7) Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.

8) Merancang pendidikan, pelatihan dan penilaian prestasi karyawan.

25
9) Melaksanakan pengelolaan atau pengaturan pada mutasi karyawan

(vertical/horizontal), pensiun, pemberhentian, serta pesangon.

2. Perilaku Organisasi

a. Pengertian Perilaku Organisasi

Perilaku organisasi hakikatnya didasarkan atas ilmu perilaku yang

dikembangkan dari tingkah laku manusia dalam suatu kelompok maupun

organisasi. Artinya dalam memahami perilaku individu berarti juga

memahami perilaku organisasi, struktur organisasi, sampai kepada

bagaimana mengelola lingkungan dari organisasi tersebut. Perilaku

organisasi sangat penting untuk dipelajari dalam suatu organisasi, hal ini

dikarenakan berbagai persoalan dalam organisasi dapat diselesaikan

melalui ilmu tersebut sehingga diperlukannya pendekatan khusus dalam

mengatasinya.

Menurut Robbins (2016: 5) perilaku organisasi (organizational

behavior) merupakan sebuah bidang studi yang menginvestasi pengaruh

individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku di dalam organisasi

untuk tujuan penerapan pengetahuan demi peningkatan efektivitas

organisasi. Adapun pengertian perilaku organisasi yang lain dikemukakan

oleh Thoha (2014: 9) yaitu perilaku organisasi adalah suatu studi disiplin

yang berkaitan dengan ranah aktivitas keseharian manusia di dalam suatu

organisasi dan kelompok tertentu. Beberapa aspek tersebut telah mencakup

di dalamnya tingkah laku sesorang yang memengaruhi organisasi, dan juga

26
sebaliknya terkait aspek organisasi yang dapat mempengaruhi kepribadian

manusia atau personal.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku

organisasi merupakan hakikat mendasar pada ilmu perilaku itu sendiri yang

di kembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia

dalam suatu organisasi. Peran individu dalam sebuah organisasi sangatlah

penting, karena dapat membantu meningkatkan efektivitas organisasi guna

mencapai tujuan.

b. Tujuan Perilaku Organisasi

Menurut Sobirin dalam (Purba, dkk., 2020 :5) menjelaskan bahwa

tujuan dari perilaku organisasi sebagai berikut:

1) Mendeskripsikan perilaku manusia, yakni mengenali, menelaah, dan

menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam organisasi,

kemudian dapat diidentifikasi terkait permasalahan dalam organisasi

tersebut sehingga dapat diambil keputusan guna sebagai tindakan

perbaikan oleh pimpinan.

2) Menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia, yakni untuk

mempelajari apa yang sedang terjadi di dalam organisasi, dan

mengidentifikasikan faktor-faktor yang menjadi sebab mengapa pola

aktivitas tersebut berjalan tetap sehingga pimpinan mampu

mengantisipasi dan memprediksi hal-hal yang sama yang mungkin

27
terjadi di masa mendatang sehingga berguna untuk kelancaran

organisasi.

3) Mengendalikan perilaku manusia, yakni dalam mengendalikan

perilaku manusia bukan hanya sekedar mengawasi dan

mengarahkannya, tetapi jika diperlukan mengubah perilaku

menyimpang menjadi perilaku yang baik. Namun dalam penerapannya

harus dilakukan secara hati-hati agar tidak ada pihak yang merasa

dilanggar haknya.

c. Faktor yang Memengaruhi Perilaku Organisasi

Subekhi dan Jauhar dalam (Tiur, 2017) menyebutkan beberapa

faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi, yaitu:

1) Peningkatan kepuasan kerja

Hak-hak yang didapat atas pekerjaan yang telah dikerjakan akan

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang juga akan memengaruhi

perilaku individu dalam organisasi.

2) Pengurangan ketidakhadiran

Salah satu tindakan yang berpengaruh negatif terhadap efektifitas dan

efisiensi kerja suatu organisasi dan dapat mengurangi kinerja karyawan

adalah ketidaksiplinan masuk kerja.

3) Penurunan turn over

Turn Over adalah pengunduran diri karyawan atau anggota suatu

organisasi atau perusahaan, yang memengaruhi perilaku

organisasi/perusahaan tersebut.

28
4) Peningkatan Produktifitas

Produktifitas berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas kinerja

karyawan yang dihasilkan dari perilaku organisasi yang baik seperti

mampu mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan

memiliki hasil yang berkualitas.

d. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi

Salah satu tantangan yang di hadapi oleh organisasi adalah

beradaptasi dengan perubahan. Perilaku organisasi memberikan banyak

tantangan dan peluang bagi para pemimpin untuk mendapatkan suatu

rumusan baru yang dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Perilaku organisasi bisa meningkatkan kualitas dan produktivitas

karyawan dengan memberi tahu para pemimpin cara memberikan

wewenang kepada orang-orang, merancang dan mengimplementasikan

program-program perubahan, meningkatkan layanan pelanggan, dan

membantu pegawai menangani konflik kehidupan pegawai. Menurut

Thoha (2014: 36) terdapat prinsip-prinsip perilaku organisasi antara lain:

1) Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama.

2) Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda.

3) Orang berpikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang

bagaimana bertindak.

4) Seseorang memahami lingkungan dalam hubungannya dengan

pengalaman masa lalu kebutuhannya.

29
5) Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang.

6) Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang.

3. Lingkungan Kerja Fisik

a. Pengertian Lingkungan Kerja Fisik

Sedarmayanti menyatakan bahwa definisi lingkungan kerja fisik

merupakan seluruh yang berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat

kerja yang mampu memengaruhi pegawai baik secara langsung maupun

tidak langsung (Wibowo dan Prasetyo, 2022:390). Menurut Suwardi dan

Daryanto lingkungan kerja fisik merupakan keseluruhan sarana dan

prasarana yang berada di sekitar pegawai saat mereka mengerjakan

pekerjaan, yang dapat memengaruhi pekerjaan tersebut (Fitri dan Ferdian,

2021:445). Dalam Wangi, dkk. (2020: 42), Nitisemito menyatakan bahwa

lingkungan kerja fisik dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada

di sekitar para pegawai yang dapat memengaruhi pegawai tersebut dalam

mengerjakan beban tugas, seperti penerangan, temperatur udara,

kebersihan, ruang gerak, musik, dan lain-lain.

Berdasarkan beberapa pengertian lingkungan kerja fisik di atas

dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu baik

sarana maupun prasarana yang terdapat di sekitar pegawai yang dapat

memengaruhi pegawai dalam mengerjakan pekerjaannya baik secara

langsung maupun tidak langsung. Kondisi lingkungan kerja fisik dikatakan

baik atau sesuai apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara

30
optimal, sehat, aman, dan nyaman sehingga hasil kerjanya pun akan

maksimal.

b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Lingkungan Kerja Fisik

Berikut faktor-faktor yang dapat memengaruhi lingkungan kerja

fisik menurut Sedarmayanti dalam (Pusparani, 2021:536):

1) Faktor Pendukung Lingkungan Kerja Fisik

(a) Penerangan/Cahaya

Penerangan yang cukup sangat dibutuhkan pegawai dalam

melaksanakan pekerjaannya. Dalam hal ini, penerangan bukan

terbatas hanya pada penerangan listrik saja, tetapi juga pada

penerangan sinar matahari.

(b) Temperatur di tempat kerja

Dalam keadan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai

temperatur yang berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk

mempertahankan keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh yang

sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang

terjadi di luar tubuh.

(c) Kelembapan di tempat kerja

Kelembapan merupakan banyaknya air yang terkandung dalam

udara. Kelembapan biasa dipengaruhi oleh temperatur udara.

31
Kelembapan dapat memengaruhi kondisi tubuh manusia ketika

menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya.

(d) Sirkulasi udara

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk

menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme.

Sehingga tidak adanya sirkulasi udara yang baik, dapat mengganggu

fokus pegawai dalam bekerja.

(e) Tata warna di tempat kerja

Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan

dengan sebaik-baiknya. Karena tata warna dapat mempengaruhi

suasana di tempat kerja.

(f) Dekorasi

Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu

dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi

berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna,

perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja.

(g) Musik

Pemilihan jenis musik yang diputar di tempat kerja harus

diperhatikan, karena musik dapat memengaruhi suasana hati orang

yang mendengarnya. Oleh karena itu, musik yang diperdengarkan

harus dipilih dengan baik agar dapat menghadirkan suasana hati

32
yang baik, menciptakan semangat dalam diri, dan tidak mengganggu

konsentrasi

(h) Keamanan di tempat kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam

keadaan aman maka perlu diperhatikan keberadaannya. Salah satu

upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat

memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM).

2) Faktor Penghambat Lingkungan Kerja Fisik

(a) Kebisingan

Kebisingan dapat mengganggu kesunyian tempat kerja dan

konsentrasi kerja pegawai, maka kebisingan harus dihindari agar

pegawai dapat berkonsentrasi dalam bekerja dan menghasilkan

kinerja yang optimal.

(b) Getaran mekanis di tempat kerja

Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat

mekanis, yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh pegawai

dan dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Getaran

mekanis pada umumnya sangat mengganggu tubuh karena

ketidakteraturannya, baik tidak teratur dalam intensitas maupun

frekuensinya

33
(c) Bau tidak sedap

Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai

pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan

baubauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi

kepekaan penciuman.

c. Peran Pemimpin dalam Menciptakan Lingkungan Kerja Fisik

Pemimpin memiliki peran untuk menciptakan lingkungan kerja

yang baik bagi karyawan. Berikut peran pemimpin dalam menciptakan

lingkungan kerja fisik menurut Kinasih, dkk. (2021: 20):

1) Pemimpin dapat menciptakan kondisi lingkungan kerja fisik yang baik

dengan cara menata ruang kerja agar lebih tertata rapi sehingga akan

membantu pegawai untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih

cepat.

2) Pemimpin dapat menciptakan kondisi lingkungan kerja fisik yang baik

dengan cara mengganti fasilitas kerja yang sudah terlalu lama

digunakan atau fasilitas yang sudah tidak layak pakai dengan fasilitas

yang baru sehingga akan menambah kenyamanan pegawai dalam

bekerja.

3) Pemimpin dapat menciptakan kondisi lingkungan kerja fisik yang baik

dengan cara menyediakan ruangan yang dibutuhkan pegawai, seperti

ruang istirahat, tempat ibadah, dan ruang lainnya sehingga pegawai

tidak perlu ke luar kantor untuk mencari tempat yang nyaman dan jauh

34
dari kantor yang dapat menyita banyak waktu tempuh dan mengurangi

waktu pegawai untuk bekerja.

d. Dimensi dan Indikator Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Sedarmayanti dalam (Wibowo dan Prasetyo, 2022: 390)

dimensi dan indikator lingkungan kerja fisik yaitu:

1) Lingkungan kerja fisik merupakan segala kondisi fisik yang berada di

sekitar tempat kerja dan dapat memengaruhi baik secara langsung

maupun tidak langsung terhadap pegawai. Lingkungan kerja fisik

terbagi menjadi dua kategori, yaitu:

(a) Lingkungan yang berhubungan langsung dengan pegawai, seperti

kursi, meja, ruang kerja, fasilitas kerja, dan lain-lain.

(b) Lingkungan perantara yang dapat memengaruhi keadaan manusia,

seperti temperatur atau suhu ruangan, sirkulasi udara, pencahayaan

atau penerangan, kelembapan, pengontrolan suara

gaduh/kebisingan, bau tidak sedap, warna, kebersihan, dan lain

sebagainya.

4. Disiplin Kerja

a. Pengertian Disiplin Kerja

Menurut Sinambela (2016: 335) disiplin kerja adalah kesadaran dan

kesediaan pegawai dalam mentaati semua peraturan organisasi dan norma-

norma sosial yang berlaku. Disiplin kerja menurut Afandi dalam (Daspar,

35
2020: 12), adalah teknik yang dipakai para manajer untuk merubah

perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan pemahaman serta

kesediaan seseorang untuk mentaati semua peraturan dan undang-undang

yang berlaku di perusahaan. Menurut Ma’arif dan Kartika dalam (Ruslilie,

2020: 7) mengartikan disiplin kerja sebagai kepatuhan terhadap segala

peraturan dan perintah yang ditetapkan oleh organisasi

Dari beberapa penjelasan di atas mengenai definisi disiplin kerja,

dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran dan kemauan

seorang pegawai dalam mematuhi peraturan yang telah ditetapkan

perusahaan. Dengan adanya disiplin kerja dapat mencipatakan rasa

tanggung jawab terhadap setiap pekerjaan yang sudah di berikan kepada

masing-masing individu. Pendisiplinan kerja dapat menjadikan motivasi

untuk semangat bekerja serta meningkatkan kemampuan serta

produktivitas pegawai dan juga memudahkan perusahaan dalam

mewujudkan tujuannya

b. Macam-macam Disiplin Kerja

Mangkunegara dalam Ibrahim (2020:44) mengklasifikasikan

macam-macam disiplin kerja dalam sebuah organisasi adalah sebagai

berikut:

1) Disiplin Preventif

Disiplin Preventif dirancang untuk menjaga agar setiap pegawai

dapat mengikuti dan mematuhi setiap aturan dan pedoman kerja yang

36
telah ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan. Adapun tujuan dari

disiplin preventif adalah untuk menggerakkan pegawai agar bekerja

lebih disiplin. Kemudian pedoman dalam disiplin preventif ini

diantaranya seperti kehadiran, penggunaan jam kerja serta tanggung

jawab individu. Apabila sistem kerja baik maka diharapkan dapat lebih

mudah untuk menerapkan kedisiplinan kepada setiap pegawai yang ada

2) Disiplin Korektif

Disiplin korektif merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk

menggerakkan seluruh pegawai dalam menyatukan peraturan serta

mengimbau untuk tetap mematuhi segala aturan yang ada yang berlaku

di organisasi/perusahaan. Dalam disiplin korektif, terdapat sanksi yang

diberikan apabila pegawai melanggar peraturan yang berlaku dengan

tujuan untuk memperbaiki diri dan tetap mematuhi peraturan yang

sesuai. Pada disiplin korektif dapat dilihat dari taat dan patuh terhadap

peraturan, peringatan, sanksi atau hukuman guna mengupayakan

berkurangnya kelalaian. Adapun tujuan diberikannnya sanksi antara

lain:

(a) Memperbaiki perilaku pegawai yang melanggar

(b) Menegakkan peraturan yang berlaku

(c) Memberikan pelajaran agar pelanggar merasakan efek jera

37
3) Disiplin Progresif

Dalam tahap ini adalah tahap kedisiplinan yang lebih serius

dimana para top management menggunakan paksaan untuk dapat

memecahkan suatu permasalahan kinerja tersebut. Proses ini dimulai

dengan cara halus dan sifatnya supportive. Pedoman dalam disiplin

progresif ini lebih kepada teguran secara lisan, teguran secara tertulis,

hukuman berat sampai diberhentikan.

c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Singodimedjo dalam (Sutrisno, 2020: 86) berikut faktor-

faktor yang dapat memengaruhi disiplin kerja pegawai:

1) Faktor Pendukung Disiplin Kerja

(a) Besar kecilnya pemberian kompensasi

Besar kecilnya pemberian kompensasi dapat memengaruhi disipilin

kerja karyawan karena jika seorang karyawan diberikan jaminan

kompensasi yang setimpal dengan beban kerja yang diembannya hal

tersebut akan membuat mereka merasa bertanggung jawab dengan

mematuhi peraturan yang berlaku di perusahaan.

(b) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

Keteladanan pimpinan sangat penting. Pemimpin adalah cerminan

atau panutan bagi karyawannya. Seluruh pegawai akan

memerhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin atas

peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan dapat

38
mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat

merugikan aturan disiplin yang telah ditetapkan.

(c) Ada tidaknya perhatian kepada para pegawai

Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter

antara satu dengan yang lain. Tidaklah cukup perhatian yang

diberikan hanyalah sebuah kompensasi kerja. Setelah lelahnya

bekerja, tuntutan target dalam pekerjaan dan juga masalah lainnya

yang terjadi di dalam pekerjaan membuat para karyawan perlu untuk

diperhatikan oleh pimpinannya. Seperti halnya didengar, diberikan

motivasi, sebuah pengapresiasian, dan lain sebagainya., Pimpinan

yang memberikan perhatian kepada para pegawai akan dapat

menciptakan disiplin kerja yang tinggi.

(d) Keberanian pimpinan dalam mengambil Tindakan

Perlu adanya keberanian dari seorang pimpinan dalam mengambil

tindakan atas pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan sesuai

dengan sanksi atau hukuman yang berlaku di perusahaan. Dengan

adanya tindakan terhadap pelanggaran terhadap pelanggaran

disiplin maka nantinya tertanam dalam diri karyawan bahwa mereka

tidak boleh melakukan ataupun mengulangi kesalahan yang sama

dengan melanggar peraturan.

(e) Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

Adapun kebiasaan-kebiasaan positif yang dapat mendorong

kedisiplinan yaitu saling menghormati, melontarkan pujian sesuai

39
dengan tempat dan waktunya, mengikutsertakan pegawai dalam

pertemuan-pertemuan, dan lain sebagainya.

2) Faktor Penghambat Disiplin Kerja

(a) Tidak adanya pengawasan pimpinan

Karyawan akan merasa bebas jika tidak mendapatkan pengawasan

dari pimpinan, sehingga karyawan akan cenderung melakukan

pekerjaan dengan tidak optimal. Dalam setiap kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan terhadap

bawahannya, agar karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan

tepat sesuai dengan yang telah ditetapkan.

(b) Tidak adanya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Apabila pada suatu perusahaan tidak terdapat aturan yang pasti,

maka karyawan akan merasa kebingungan terkait peraturan yang

berlaku. Dalam sebuah perusahaan, peraturan dalam bentuk tulisan

sangat penting, karena jika tidak ada aturan secara tertulis dan hanya

diucapkan dengan lisan maka tidak menutup kemungkinan

peraturan tersebut akan berubah setiap waktunya sehingga dapat

dilupakan karyawan. Seperti tidak ada pegangan atau pedoman yang

pasti, oleh karena itu peraturan tertulis harus diterapkan dan dibuat

oleh perusahaan.

d. Peran Pemimpin dalam Meningkatkan Disiplin Kerja

Menurut Hanriati, dkk. (2018: 225) peran pimimpin dalam

meningkatkan disiplin kerja karyawan sebagai berikut:

40
1) Peran keteladanan pemimpin dalam meningkatkan disiplin kerja

karyawan dengan menunjukkan sikap yang baik dan menjunjung tinggi

disiplin terhadap peraturan yang berlaku.

2) Peran pemimpin dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan dengan

menjalankan perannya dalam hal membangun visi dan nilai-nilai

organisasi untuk menentukan arah yang dituju.

3) Peran pemimpin dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan, seperti

dengan melaksanakan kehadiran dengan baik sesuai dengan jam kerja

yang telah ditetapkan.

4) Peran pemberdayaan pemimpin dalam meningkatkan displin kerja

karyawan terkait hal aktualisasi diri atau memberikan penghargaan atas

prestasi karyawan guna menumbuhkan semangat para karyawan untuk

lebih meningkatkan disiplin kerja.

e. Dimensi dan Indikator Disiplin Kerja

Menurut Singodimejo dalam (Sutrisno, 2020: 94) terdapat beberapa

dimensi dan indikator disiplin kerja, yaitu:

1) Taat terhadap aturan waktu

Yaitu melakukan ketaatan terhadap aturan waktu yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Pada dimensi ini, mencakup indikator

berikut:

(a) Jam masuk kerja

(b) Jam pulang kerja

41
(c) Jam istirahat sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh

perusahaan/organisasi/instansi

2) Taat terhadap peraturan perusahaan/instansi

Yaitu ketaatan pada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

oleh perusahaan. Pada dimensi ini, mencakup indikator berikut:

(a) Mengenakan pakaian dan atribut yang sesuai dengan peraturan

perusahaan

(b) Tingkah laku dalam bekerja

3) Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan

Yaitu bersikap taat pada tindakan ataupun aturan dalam bekerja

yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pada dimensi ini,

mencakup indikator berikut:

(a) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jabatan dan tugas masing-

masing

(b) Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

(c) Cara berhubungan dengan unit kerja lain.

4) Taat terhadap peraturan lainnya

Yaitu patuh terhadap segala jenis peraturan mengenai apa yang

diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dilakukan karyawan di

perusahaan.

42
5. Motivasi Kerja

a. Pengertian Motivasi

Menurut Kadarisman (2012: 278) motivasi kerja adalah penggerak

atau pendorong dalam diri seseorang untuk mau berperilaku dan bekerja

dengan giat dan baik sesuai dengan kewajiban yang telah diberikan oleh

organisasi. Motivasi sebagai persoalan tentang bagaimana pemimpin dapat

memacu semangat kerja bawahan agar bersedia bekerja keras dengan

memberikan kemampuan dan keterampilannya supaya tujuan organisasi

dapat tercapai (Hasibuan, 2013: 26). Menurut Sinambela (2019: 582)

definisi motivasi kerja adalah suatu dorongan yang dimiliki oleh seseorang

untuk mengarahkan tenaga dan pikirannya untuk mengerjakan sesuatu

yang dikehendakinya.

Berdasarkan beberapa pernyataan atau pendapat para ahli di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu faktor atau

keadaan yang dapat mendorong seorang pegawai untuk bersedia bekerja

sama dengan memberikan kemampuan dan keterampilannnya semaksimal

mungkin agar tujuan organisasi dapat tercapai.

Teori hierarki kebutuhan manusia seperti yang diungkapkan oleh

Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan manusia terdiri atas lima, yaitu

(Sinambela dan Sinambela, 2019: 598):

1) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,

perlindungan fisik, bernafas, seksual. Kebutuhan ini merupakan

43
kebutuhan tingkat terendah atau disebut juga sebagai kebutuhan yang

paling besar

2) Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari

ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.

3) Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan yang menempati posisi ketiga dari

hirarki Maslow yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok,

berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.

4) Kebutuhan akan penghargaan, yaitu kebutuhan penghargaan meliputi

faktor-faktor internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi serta

faktor-faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.

5) Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan

kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan

mengemukakan ide-ide memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

b. Faktor – Faktor yang memengaruhi Motivasi Kerja

1) Faktor Pendukung Motivasi Kerja

Menurut Sutrisno dalam (Sinambela, 2019: 589) motivasi sebagai

proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu:

(a) Keinginan untuk dapat hidup

Keinginan untuk dapat hidup meliputi kebutuhan untuk memperoleh

kompensasi yang memadai, pekerjaan yang tetap walaupun

44
penghasilan tidak begitu memadai, dan kondisi kerja yang aman dan

nyaman.

(b) Keinginan untuk dapat memiliki

Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong seseorang

untuk mau melakukan pekerjaan.

(c) Keinginan untuk memperoleh penghargaan

Seseorang akan mengeluarkan segala usaha untuk dapat

memperoleh stasus sosial yang lebih tinggi.

(d) Keinginan untuk memperoleh pengakuan

Keinginan untuk memperoleh pengakuan dapat meliputi hal-hal

seperti adanya penghargaan terhadap prestasi, adanya hubungan

kerja yang harmonis dan kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana,

dan perusahaan tempat bekerja dihargai oleh masyarakat.

(e) Keinginan untuk berkuasa

Keinginan untuk berkuasa dalam sebuah perusahaan/instansi akan

membuat individu tersebut bekerja dan berusaha untuk dapat

menggapainya.

45
(f) Kondisi lingkungan kerja

Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana

kerja yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan

pekerjaan yang dapat memengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

(g) Kompensasi yang memadai

Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para

karyawan untuk menghidupi diri beserta keluarganya. Kompensasi

yang memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi

perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja dengan baik

(h) Supervisi yang baik

Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan adalah memberikan

pengarahan, membimbing kerja para karyawan, agar dapat

melaksanakan kerja dengan baik tanpa membuat kesalahan.

(i) Adanya jaminan pekerjaan

Adanya jaminan pekerjaan dalam sebuah perusahaan/instansi akan

membuat seorang pegawai akan bekerja sebaik mungkin.

(j) Status dan tanggung jawab

Status atau kedudukan jabatan tertentu merupakan keinginan setiap

pegawai dalam bekerja. Pegawai tidak hanya mengharapkan

kompensasi, melainkan juga ingin mendapatkan kesempatan

menduduki jabatan tertentu dalam suatu perusahaan/instansi.

46
(k) Peraturan yang fleksibel

Setiap perusahaan sudah ditetapkan peraturan yang harus dipatuhi

oleh seluruh karyawan. Biasanya peraturan bersifat melindungi dan

dapat memberikan motivasi para karyawan untuk bekerja lebih baik.

2) Faktor Penghambat Motivasi Kerja

Akbar (2013: 94) menjelaskan beberapa faktor yang dapat

menghambat motivasi kerja pegawai antara lain:

(a) Ketidakdisiplinan dari diri pegawai.

(b) Ada hak dan kewajiban yang pegawai tidak tepati sehingga pegawai

meluahkan kekecewan pada kinerja mereka.

(c) Kurangnya kreativitas dan kepedulian pegawai terhadap tanggung

jawab dan tugas lainnya. Tiap pegawai hanya bertanggung jawab

terhadap tugas masing-masing.

c. Tujuan Pemberian Motivasi Kerja

Ada tujuan dari pemberian motivasi kerja kepada pegawai menurut

Hasibuan dalam (Kurniasari, 2018: 33) yaitu:

1) Meningkatkan semangat kerja, moral, kepuasan kerja, dan

produktivitas kerja pegawai.

2) Menjaga loyalitas dan kestabilan pegawai kepada organisasi.

3) Meningkatkan tingkat kedisiplinan pegawai.

47
4) Meningkatkan efektivitas pengadaan pegawai.

5) Menghadirkan hubungan kerja yang harmonis.

6) Menumbuhkan partisipasi dan kreativitas pegawai.

7) Meningkatkan kesejahteraan pegawai.

8) Memperkuat rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas yang

diberikan.

9) Mendorong efisiensi dalam penggunaan bahan baku dan peralatan

kerja.

10) Meningkatkan hasil kerja pegawai.

d. Peran Pemimpin dalam Menumbuhkan Motivasi Kerja

Seorang pemimpin memiliki peran dalam menumbuhkan dan

meningkatkan motivasi karyawan. Dengan memberikan motivasi, akan

membantu karyawan bekerja lebih baik dalam melaksanakan tugas dan

mencapai produktivitasnya. Dalam Wiyono dan Haryadi (2014: 21)

menjelaskan hal-hal yang dapat dilakukan seorang pemimpin dalam

memengaruhi motivasi karyawan sebagai berikut:

1) Peran direktif, yaitu pemimpin memotivasi dengan membantu

bawahannya dalam memahami dan penyelesaian tugas-tugasnya.

2) Peran support, yaitu pemimpin memotivasi pegawai dengan bersifat

ramah serta memperlakukan semua bawahannya sama.

48
3) Peran partisipatif, yaitu pemimpin berkonsultasi dan mendengarkan

saran serta pendapat yang diberikan oleh bawahannya dalam

pengambilan keputusan. Dengan ini, para bawahannya akan merasa

lebih dihargai.

4) Peran yang berorientasi prestasi, yaitu pemimpin memberikan

tantangan dan mengharapkan para bawahan untuk berprestasi

semaksimal mungkin dan mengembangkan kemampuannya.

e. Dimensi dan Indikator Motivasi Kerja

Motivasi Menurut Abraham Maslow dalam (Sutrisno, 2020: 122)

motivasi memiliki dimensi dan indikator sebagai berikut:

1) Kebutuhan Fisiologis atau Fisik

Kebutuhan yang paling mendasar yang meliputi pemberian gaji,

pemberian fasilitas, pemberian fasilitas kerja, dan lain-lain.

2) Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan akan perlindungan diri dari suatu ancaman, bahaya,

pertentangan atau konflik. Ditunjukkan dengan adanya dan pensiun,

asuransi kesehatan, dan keamanan kerja.

3) Kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial atau rasa ingin memiliki yakni hubungan untuk

diterima dalam kelompok unit kerja. Seperti persahabatan, komunikasi,

kekeluargaan, serta rasa saling memiliki

49
4) Kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan penghargaan meliputi faktor penghormatan seperti harga

diri, otonomi, prestasi, status, pengkuan, dan perhatian.

5) Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan

potensi yang dimiliki, mengemukakan ide ide, memberikan penilaian

kritik, dan berprestasi.

6. Produktivitas Kerja

a. Pengertian Produktivitas Kerja

Secara umum yang dimaksud dengan produktivitas kerja adalah

perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan

sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas adalah sikap mental

yang melatar belakangi karyawan untuk menghasilkan performa kerja

lebih baik dari hari kemarin (Hariandja, 2002: 200). Menurut Sutrisno

(2016: 99) produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara

keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan,

uang).

Menurut Sedarmayanti (2011: 198). Secara umum produktivitas

diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang

atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Produktivitas adalah ukuran

efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan.

50
Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan

keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.

Menurut Sedarmayanti (2011: 202), produktivitas karyawan

merupakan faktor penentu produktivitas total karena:

1) Besarnya biaya yang dikorbankan untuk karyawan merupakan bagian

dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa.

2) Masukan sumber daya manusia lebih mudah dihitung daripada

masukan pada faktor lain.

3) Kemajuan teknologi yang mempermudah cara pembuatan barang

berkembang dan berasal dari kemajuan tenaga kerja.

b. Faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas kerja

Menurut Manullang, dalam (Edyun, 2012: 38) memberi penjelasan

bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah:

1) Keahlian

Faktor penting dan harus dimiliki oleh pengawas pelaksana maupun

pemimpin.

2) Pengalaman

Faktor pengalaman sangat erat hubungannya dengan intelegensi, yaitu

kesanggupan karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu

51
dengan hasil yang tidak saja ditentukan oleh pengalaman tertentu tapi

juga harus didukung oleh intelegensi.

3) Umur

Umumnya karyawan yang sudah berumur lanjut mempunyai tenaga

fisik relatif terbatas dari pada karyawan yang masih muda, untuk itu

lebih banyak mengenakan karyawan yang lebih muda karena fisiknya

lebih kuat.

c. Peran Pemimpin dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja

Menuru Thoha dalam (Huzain, 2004: 92) pemimpin adalah suatu

bentuk pembinaan karyawan sebagai proses, hasil atau pertanyaan menjadi

lebih baik, dalam hal mewujudkan adanya perubahan, kemajuan,

peningkatan, pertumbuhan, evaluasi, atau berbagai kemungkinan atas

sesuatu untuk melaksanakan tugas organisasi dengan efisien dan efektif.

Berikut peran pemimpin dalam meningkatkan produktivitas kerja

karyawan menurut (Huzain, 2015: 487-492)

1) Memberikan Motivasi Kepada Bawahan

Manager harus memberikan motivasi positif atau tindakan yang

merangsang bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang

berproduktivitas di atas produktivitas standar. Dengan motivasi positif,

semangat kerja bawahan akan meningkat.

52
2) Mensosialisasikan Tugas-Tugas Kepada Bawahan

Seorang pemimpin berperan menerima informasi yang berhubungan

dengan organisasi. Setelah mendapatkan informasi, seorang pemimpin

berperan menyebarkan informasi tersebut kepada bawahannya dan

pihak lain dalam perusahaan. Seorang pemimpin dapat dengan mudah

mengidentifikasi suatu masalah dan peluang dengan menyusun,

menganalisa serta menilai suatu informasi yang didapatkan.

3) Peran Pengambil Keputusan

Pemimpin bertanggung jawab atas pengambilan keputusan. Dengan

informasi dan sumber daya yang dikumpulkan, pemimpin bisa

memerankan decisional role atau tanggung jawab lain yang

diembannya. Dalam artian, pemimpin berperan sebagai penentu

kebijakan yang diambil oleh perusahaan terkait strategi-strategi bisnis

yang dapat mengembangkan inovasi, mengambil kesempatan atau

peluang yang ada, dan melakukan negosiasi serta menjalankan usaha

dengan konsisten.

d. Dimensi dan Indikator Produktivitas Kerja

Menurut Sutrisno (2016: 104) produktivitas merupakan hal yang

penting bagi para karyawan yang ada di perusahaan. Dengan adanya

produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan

efektif, sehingga semua akhirnya sangat diperlukan dalam pencapaian

53
tujuan yang sudah ditetapkan. Untuk mengukur produktivitas diperlukan

suatu dimensi dan indikator sebagai berikut :

1) Kemampuan

Kemampuan seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas sangat

bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme

mereka dalam bekerja. Hal ini memberi daya untuk menyelesaikan

tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.

2) Berusaha meningkatkan hasil yang dicapai

Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang

mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, hal

tersebut merupakan upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.

3) Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini

dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari

kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.

4) Pengembangan diri

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan

harapan dengan apa yang dihadapi. Sebab, semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu juga harapan untuk

54
menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada

keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan.

5) Mutu

Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunukkan kualitas kera

seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk

memberikan hasil yang terbaik yang pada gilirannya akan sangat

berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri

6) Efisiensi

Efisiensi merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan

keseluruhan sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran

merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup

signifikan bagi karyawan.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah suatu sumber yang dapat dijadikan acuan

dalam melaksanakan penelitian. Telah banyak penelitian terdahulu yang

membahas mengenai produktivitas kerja karyawan dan beberapa faktor yang

memengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan tidak terlepas dari hasil

penelitian-penelitian tersebut sebagai bahan kajian dan perbandingan serta

sebagai referensi. Berikut ini peneliti tampilkan tabel yang menunjukkan hasil-

hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan pengaruh antara lingkungan kerja

fisik, disiplin kerja, dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan

sebagai berikut:

55
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Peneliti Hasil Persamaan Perbedaan
. (Tahun) Penelitian
1. Pengaruh Dita Tri Hasil Dalam Terdapat
Lingkungan Pamungkas, penelitian peneitian variabel
Kerja non Ngatno menunjukan tersebut stress kerja
Fisik dan (2016) bahwa terdapat pada
Stres Kerja variabel variabel penelitian
Terhadap motivasi yang sama tersebut, dan
Produktivitas kerja yaitu juga pada
Kerja melalui secara motivasi. penelitian
Motivasi bersama- Penelitian tersebut
Kerja Sebagai sama tersebut juga menggunaka
Variabel maupun menggunaka n variabel
Intervening parsial n analisis lingkungan
(Studi Kasus memengaru jalur. kerja non
pada hi variabel fisik
Karyawan produktivita sedangkan
bagian s kerja. pada
Penjualan PT. penelitian ini
Mitrabuana menggunaka
Citra Abadi – n lingkungan
Ford Mitra kerja fisik.
Semarang)
2. Pengaruh Abdul Variabel Dalam Terdapat
Disiplin Rachman disiplin penelitian variabel etos
Kerja, Saleh dan kerja tersebut kerja pada
Motivasi Hardi terdapat terdapat peneltian
Kerja, Etos Utomo pengaruh variabel tersebut
Kerja dan (2018) positif, yang sama, yang tidak
Lingkungan namun tidak yaitu disiplin ada dalam
Kerja berpengaruh kerja, penelitian
Terhadap signifikan motivasi, ini. Dan
Produktivitas terhadap dan penelitian
Kerja produktivita lingkungan tersebut
Karyawan s kerja. kerja. menggunaka
Bagian Variabel n analisis
Poduksi dI motivasi ada regresi
PT. Inko Java pengaruh berganda,
Semarang signifikan sedangkan
terhadap dalam
produktivita penelitian ini
s kerja. menggunaka
Variabel

56
lingkungan n analisis
kerja jalur.
mempunyai
hasil negatif
dan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
produktivita
s kerja.
3. Pengaruh Sef Afif Hasil Dalam Terdapat
Lingkungan Setiawan penelitian penelitian ini variabel
Kerja dan (2018) variabel menggunaka semangat
Motivasi lingkungan n analis jalur kerja pada
kerja kerja dan dan penelitian
Terhadap motivasi kesamaan tersebut.
Produktivitas berpengaruh variabel
Kerja positif dan yaitu
Karyawan signifikan lingkungan
dengan terhadap kerja dan
Semangat produktivita motivasi
Kerja Sebagai s kerja
Variabel karyawan.
Intervening
4. Produktivitas Khairunisa Secara Dalam Penelitian
Kerja Nur Baiti, simultan penelitian tersebut
Karyawan Djumali, variabel tersebut menggunaka
ditinjau dari Eny motivasi, terdapat n analisi
Motivasi, Kustiyah disiplin variabel regresi linier
Disiplin (2020) kerja dan yang sama, berganda,
Kerja, dan lingkungan yaitu sedangkan
Lingkungan kerja motivasi, dalam
Kerja Pada berpengaruh disiplin penelitian ini
PT. Iskandar positif kerja, dan menggunaka
Indah dan lingkungan n analisis
Printing signifikan kerja. jalur.
Textile terhadap
Surakarta produktivita
s kerja.
5. Pengaruh Siska Pada Dalam Variabel
Lingkungan Nurani penelitian penelitian Intervening
Kerja, (2022) ini variabel tersebut pada
Disiplin lingkungan terdapat penelitian
Kerja, dan kerja, variabel tersebut
Motivasi disiplin yang sama menggunaka
Kerja kerja, dan yaitu n variabel

57
Terhadap motivasi lingkungan semangat
Produktivitas berpengaruh kerja, kerja
Kerja positif dan disiplin sedangkan
Karyawan signifikan kerja, dan pada
dengan terhadap motivasi. penelitin ini
Semangat produktivita Penelitan menggunaka
Kerja s kerja tersebut juga n variabel
Karyawan menggunaka motivasi
sebagai n analisis sebagai
Variabel jalur. variabel
Intervening di intervening
PT Ungaran
Sari Garment
III Unit
Pringapus 6
6. Pengaruh Naufal Variabel Pada Tidak
Lingkungan Fadli lingkungan penelitian terdapat
Kerja Fisik, Wibowo, kerja fisik tersebut variabel
Kompensasi Anton dan motivasi menggunaka kompensasi
dan Motivasi Prasetyo kerja n variabel pada
Kerja (2022) berpengaruh yang sama penelitian
Terhadap signifikan yaitu yang
Produktivitas terhadap lingkungan dilakukan
Kerja produktivita kerja fisik peneliti, dan
Karyawan s kerja dan motivasi penelitian
pada karyawan tersebut
karyawan menggunaka
AMP n metode
(Asphalt analisis
Mixing Plant) regresi
PT Aneka
Bangun
Sarana (ABS)
Gombong
7. The Effect of Ading Terdapat Dalam Penelitian
Discipline Sunarto, pengaruh penelitian tersebut
and Physical Darmawan signifikan tersebut menggunaka
Work Maulana disiplin terdapat n analisis
Environment (2021) kerja dan variabel regresi linier
on Employee lingkungan yang sama berganda
Productivity kerja fisik yaitu disiplin sedangkan
at PT. Liebra terhadap kerja dan dalam
Permana produktivita lingkungan penelitian ini
Gunung Putri s kerja kerja fisik menggunaka
Bogor n analisis
jalur.

58
8. The Effect of Sinta Pada Pada Tidak
Financial Sundari penelitia ini penelitian ini terdapat
Compensatio Heriyanti, variabel terdapat variabel
n, Work Melyana disiplin variabel kompensasi
Discipline Dwi R kerja yang sama pada
and Non- Santi memiliki yaitu displin penelitian
Physical (2020) pengaruh kerja peneliti, dan
Work positif dan penelitian ini
Environment signifikan menggunaka
on Employee secara n variabel
Productivity parsial lingkungan
at PT. terhadap kerja non
Furukawa produktivita fisik, selain
Automotive s kerja itu penelitian
Systems ini
Indonesia menggunaka
n metode
analisis
regresi linier
9. The Impact of Muhammad Dari hasil Dalam Penelitian
Motivation, Ekhsan, penelitian penelitian tersebut
Work Nur Aeni, tersebut tersebut menggunaka
Satisfaction Ryani terdapat terdapat n analisis
and Dhyan pengaruh variabel regresi linear
Compensatio Parashakti, yang positif yang sama sederhana
n on Mochamma dan yaitu dalam
Employee’s d Fahlevi signifikan motivasi pengolahan
Productivity (2019) antara kerja dan data.
in Coal motivasi dan produktivita Sedangkan
Companies produktivita s kerja dalam
s kerja karyawan. penelitian ini
karyawan menggunaka
n analisis
jalur
10. The Effect of Tika Erry Dari hasil Dalam Penelitian
Physical Rahmi, penelitian penelitian tersebut
Work Sigit tersebut tersebut menggunaka
Environment, Wibowo, terdapat terdapat n analisis
Work Safety, M. Arifin pengaruh variabel regresi linear
Occupational Mukti yang positif yang sama sederhana
Health and (2018) dan yaitu dalam
Work signifikan lingkungan pengolahan
Discipline on antara kerja fisik data.
Empolyee lingkungan dan disiplin Sedangkan
Productivity kerja fisik kerja. dalam
at PT. PLN dan disiplin penelitian ini

59
(Persero) kerja menggunaka
Jawa Tengah terhadap n analisis
& DIY produktivita jalur
s kerja
karyawan

Perbedaan utama penelitian ini dengan penelitian terdahulu secara

umum terletak pada objek penelitian, variabel yang diteliti, serta metode

analisis yang digunakan. Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitian

adalah karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai. Pada variabel yang diteliti,

penelitian ini menggunakan variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1), Disiplin

Kerja (X2), Motivasi Kerja (Y), dan Produktivitas Kerja (Z). Sedangkan dalam

penelitian terdahulu, terdapat beberapa variabel yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Kemudian, pada metode analisis yang digunakan, penelitian ini

menggunakan Path Analysis. Manfaat dari penelitian terdahulu yaitu sebagai

referensi peneliti dalam menganalisa permasalahan terkait dengan variabel

penelitian.

C. Kerangka Pemikiran

Sugiyono (2014: 93) mengemukakan bahwa kerangka berpikir

merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Dalam kaitan ini, kerangka berpikir dalam penelitian bahwa

produktivitas karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain lingkungan

kerja fisik, disiplin kerja, dan motivasi, maka kerangka pemikiran digambarkan

dalam model penelitian sebagai berikut:

60
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

e1

e2
Lingkungan Kerja Fisik Pzx1
(X1) Pyx1
Motivasi Produktivitas Kerja
Pyz
(Y) (Z)
Disiplin Kerja Pyx2
Pzx2
(X2)

D. Keterkaitan antar Variabel


1. Lingkungan Kerja Fisik
Menurut Ahmad Fauzi (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap motivasi kerja. Hal ini

menandakan bahwa lingkungan kerja fisik merupakan salah satu aspek

penting bagi perusahaan dalam meningkatkan motivasi kerja.

Menurut Abdul Rachman Saleh dan Hardi Utomo (2018) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh

terhadap produktivitas kerja. Hal ini menandakan bahwa lingkungan kerja

fisik merupakan salah satu aspek penting bagi perusahaan dalam

meningkatkan produktivitas kerja.

61
2. Disiplin Kerja

Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah

disiplin (Suhardjo, 2013). Motivasi karyawan untuk bekerja tidak akan pernah

muncul jika faktor-faktor lain yang tidak berkaitan dengan kebutuhan tersebut

diperhitungkan, misalnya faktor disiplin kerja antar karyawan. Dapat

dikatakan bahwa faktor kedisiplinan pegawai dapat secara langsung maupun

tidak langsung mempengaruhi motivasi kerja pegawai, dan apabila ada

motivasi pegawai maka akhirnya produktivitas pegawai dapat tercapai dengan

baik.

Menurut Siska Nurani (2022) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Hal ini menandakan

bahwa disiplin kerja merupakan salah satu aspek penting bagi perusahaan

dalam meningkatkan produktivitas kerja.

3. Motivasi

Menurut Sef Afif Setiawan (2018) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Hal ini

menandakan bahwa motivasi kerja merupakan salah satu aspek penting bagi

perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja.

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian,

dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan

(Sugiyono, 2014: 64). Jawaban yang diterima bersifat sementara karena hanya

62
didasarkan pada teori yang relevan dan belum pada fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data. Berdasarkan dari permasalahan yang diajukan dan

tujuan penelitian serta kerangka pemikiran, maka hipotesa penelitian ini adalah:

1. Persamaan Struktur 1

Sub struktural 1 yakni pengaruh Xₗ, X₂, terhadap Y. Persamaan tersebut

adalah:

Y = ρyₗxₗ + ρyₗx₂ + ɛₗ

a. Hipotesis 1

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap

motivasi

Ha : Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap motivasi

b. Hipotesis 2

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap motivasi

Ha : Terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap motivasi

c. Hipotesis 3

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik dan disiplin

kerja terhadap motivasi

Ha : Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja

terhadap motivasi

63
2. Persamaan Struktur 2

Sub struktural II yakni pengaruh Xₗ, X₂, dan Y terhadap Z. Persamaan tersebut

adalah:

Y = ρzxₗ + ρzx₂ + ρzy + ɛ₂

a. Hipotesis 4

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap

produktivitas kerja

Ha : Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap

produktivitas kerja

b. Hipotesis 5

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap produktivitas

kerja

Ha : Terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap produktivitas kerja

c. Hipotesis 6

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara motivasi terhadap produktivitas kerja

Ha : Terdapat pengaruh antara motivasi terhadap produktivitas kerja

d. Hipotesis 7

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik, disiplin kerja,

dan motivasi terhadap produktivitas kerja.

64
Ha : Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik, disiplin kerja, dan

motivasi terhadap produktivitas kerja.

e. Hipotesis 8

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap

produktivitas kerja melalui motivasi

Ha : Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap

produktivitas kerja melalui motivasi

f. Hipotesis 9

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap produktivitas

kerja melalui motivasi

Ha : Terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap produktivitas melalui

motivasi

65
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

penelitian pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau

statistik (Sugiyono, 2012). Tujuan dari penelitian ini yakni guna mendapatkan

bukti empiris tentang pengaruh lingkungan kerja fisik juga disiplin kerja pada

produktivitas kerja karyawan dengan motivasi sebagai variable intervening.

Adapun ruang lingkup penelitian ini dibatasi oleh fokus penelitian,

fokus ruang lingkup pada penelitian ini adalah lingkungan kerja fisik dan

disiplin kerja sebagai variabel bebas (independent variable), untuk variabel

terikatnya (dependent variable) yaitu produktivitas, dan variabel antara

(variable intervening) yaitu motivasi. Variabel-variabel bebas tersebut akan

dianalisis untuk melihat seberapa besar variabel-variabel tersebut

mempengaruhi produktivitas dengan dimediasi oleh variabel antara.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Timur Raya Anugerah Damai yang

berlokasi di Jalan Danau Sunter Barat Blok A4 No.3 Sunter Agung, Jakarta

66
Utara 14350, Indonesia. Sedangkan untuk waktu penelitian dilakukan mulai

dari Juli 2021 sampai dengan selesai.

C. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2014). Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh

karyawan di PT. Timur Raya Anugerah Damai berjumlah 40 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari kuantitas (jumlah) dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017 : 81). Oleh karena itu, sampel

yang diambil dari populasi tersebut harus benar-benar representatif atau

mewakili populasi yang diteliti. Metode yang digunakan peneliti dalam

pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik

sampling jenuh, Sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel yang

menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel (Sugiyono 2017 : 85).

Maka sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi karyawan PT. Timur

Raya Anugerah Damai yang berjumlah 40 orang.

67
D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun metode yang digunakan dalam

mengumpulkan data penelitian ini, antara lain:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari suatu perusahaan yang

belum diolah dan dikumpulkan untuk diteliti. Menurut Sugiyono (2017: 137)

data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Data primer ini diperoleh secara langsung oleh responden,

data responden sangat penting untuk mengetahui tanggapan mengenai

produktivitas yang dilihat dari lingkungan kerja fisik, disiplin kerja, dan

motivasi yang ada di perusahaan. Dalam penelitian ini pengumpulan data

primer diperoleh dengan cara:

a. Observasi

Menurut Sugiyono (2017:203) observasi sebagai teknik

pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan

teknik yang lainnya. Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan

data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.. Observasi pada

penelitian ini dilakukan dengan mengamati secara langsung di lapangan,

meliputi kondisi lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja di PT. Timur

Raya Anugerah Damai.

68
b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil

(Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini, wawancara yang dilakukan yaitu

teknik wawancara secara terbuka dan tidak terstruktur digunakan untuk

memperoleh data informasi pada saat pra penelitian. Wawancara terbuka

adalah wawancara yang arah pertanyaannya memberikan kesempatan

kepada informan untuk berargumen dan tidak membatasi hanya menjawab

iya atau tidak saja (tidak terbatas). Sedangkan wawancara tidak terstruktur

adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang sudah tersusun secara sistematis dan lengkap

untuk pegumpulan datanya. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-

garis besar permasalahan. Pada penelitian ini peneliti mewawancarai Ibu

Nita selaku HRD PT. Timur Raya Anugerah Damai dan karyawan PT.

Timur Raya Anugerah Damai untuk mendapatkan informasi dan data

terkait dengan gambaran perusahaan serta permasalahan-permasalahan

yang terjadi.

c. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

69
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013). Pengumpulan data melalui

kuesioner ini dilakukan secara tertutup dan terstruktur. Penelitian ini

menggunakan pendekatan Skala Likert. Skala Likert menurut Sugiyono

(2012:93) yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala likert, jawaban setiap instrumen akan memiliki hasil yang

berbeda-beda, mulai dari sangat positif hingga sangat negatif. Dalam

menjawab skala likert, responden memilih jawaban yang menurutnya

sesuai dengan apa yang dia rasakan sesuai dengan pertanyaan yang

diajukan. Terdapat lima kategori pembobotan dalam skala likert sebagai

berikut:

Tabel 3.1
Skala Likert
Kode Keterangan Bobot Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
R Ragu-ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2014)

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2017: 137) data sekunder adalah sumber data yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder ini

merupakan data yang sifat nya mendukung keperluan data primer seperti studi

kepustakaan dan studi lapangan.

70
a. Studi Kepustakaan

Penelitian yang dilakukan dengan membaca, mengutip secara

langsung atau tidak langsung dari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, artikel,

internet dan lain sebagainya.

b. Studi Lapangan

Pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung ke

lapangan yang menjadi objek penelitian.

E. Metode Analisis Data

Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan

menggunakan rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan

pendekatan penelitian. Pada penelitian yang bersifat kuantitatif, metode analisis

data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data yang diinginkan oleh

peneliti dari seluruh responden atau sumber data lain sudah terkumpul. Data

yang diperoleh melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden kemudian

diolah dan dianalisa menggunakan teknik pengolahan data untuk menghasilkan

suatu kesimpulan atas masalah yang diteliti. Pada penelitian ini, metode analisis

data yang digunakan adalah:

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

71
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2016). Analisis statistik

deskriptif merupakan teknik analisa data untuk menjelaskan data secara

umum atau generalisasi, dengan menghitung nilai minimum, nilai maksimum,

nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard deviation) (Sugiyono,

2017: 147).

2. Uji Kualitas Data

Sebelum masuk ke tahapan pengujian hipotesis data terlebih dahulu

dilakukan pengujian instrumen data. Pengujian instrumen data ini dilakukan

melalui uji validitas dan uji realibilitas. Berikut tahapan dari kedua uji

tersebut:

a. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana variabel

yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji

validitas ini digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam

daftar pertanyaan. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan

nilai r hitung denga nilai r tabel dengan degree of freedom (df) = n-2 dengan

alpha 0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Imam Ghozali, 2016:

72
52). Dalam pengambilan keputusan untuk menguji validitas indikatornya

adalah:

1) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir tersebut dinyatakan

valid.

2) Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel maka butir tersebut

dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan dalam mengukur

variabel dalam sebuah kuesioner. Realibilitas ini berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data temuan. Adapun tujuan dari uji ini adalah

untuk menguji tingkat realibilitas item pertanyaan dalam suatu kuesioner.

Sebuah kuesioner dapat dikatakan reliable atau handal apabila jawaban

setiap responden dalam kuesioner disetiap penelitian selalu konsisten

dalam artian stabil dari waktu hingga ke waktu (Ghozali, 2018:45). Uji

reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat hasil Cronbach’s

Alpha yang dihasilkan melalui perhitungan software SPSS. Suatu variabel

dikatakan reliable apabila hasil Cronbach’s Alpha lebih dari 0,70 (Ghozali,

2016: 47).

3. Analisis Jalur (Path Analysis)

Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) sebagai

metode penelitiannya. Ghozali (2013: 249) berpendapat bahwa analisis jalur

(path analysis) diperlukan untuk menganalisis dampak variabel mediasi atau

73
variabel intervening. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi

linear berganda.. Analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis

hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel

bebasnya memengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung,

tetapi juga secara tidak langsung (Rutherford dalam Pardede dan Manurung,

2014:16)

Dalam menganalisis penelitian dengan menggunakan analisis jalur, ada

beberapa langkah secara berurutan yang harus dijalankan untuk memenuhi

penelitian yang benar dengan menggunakan analisis jalur (Pardede dan

Manurung, 2014:58-80):

a. Menentukan diagram jalurnya berdasarkan paradigma hubungan variabel

b. Menentukan persamaan struktural

c. Menganalisis dengan menggunakan SPSS, analisis terdiri dari dua langkah

yaitu analisis substruktur I dan analisis substruktur II

d. Interpretasi hasil perhitungan SPSS berdasarkan analisis regresi, korelasi

dan menentukan persamaan struktur berdasarkan diagram jalur yang

ditentukan

e. Melakukan analisis jalur model trimming jika ada variabel eksogen yang

koefisien jalurnya tidak signifikan.

f. Melakukan Uji Sobel untuk menghitung pengaruh tidak langsung.

74
Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya, maka

peneliti harus merumuskan persamaan struktural dan diagram jalur. Hal ini

disusun berdasarkan kerangka pemikiran yang dikembangkan oleh teori yang

digunakan untuk penelitian. Dimana diagram jalur ini dijelaskan tentang

hubungan antar variabel independen (eksogen) yaitu Lingkungan Kerja Fisik

(X1) dan Disiplin Kerja (X2), dengan variabel dependen (endogen)

Produktivitas Kerja (Z) yang dimediasi oleh variabel intervening Motivasi (Y)

dengan menggunakan rumus model persamaan dua jalur sebagai berikut :

Gambar 3.1
Model Analisis Jalur

e1

e2
Lingkungan Kerja Fisik Pzx1
(X1) Pyx1
Motivasi Produktivitas Kerja
Pyz
(Y) (Z)
Disiplin Kerja Pyx2
Pzx2
(X2)

Keterangan:

ρyx1 : Standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung X 1

terhadap Y.

ρyx2 : Standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung X2

terhadap Y.

75
ρzx1 : Standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung X 1

terhadap Z.

ρzx2 : Standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung X 2

terhadap Z.

X1 : Lingkungan Kerja Fisik

X2 : Disiplin Kerja

Y : Motiviasi

Z : Produktivitas Kerja

Є : Standar eror

Dalam penelitian ini, diagram jalur terbagi menjadi dua persamaan

struktural, di mana variabel independen atau eksogen terdiri dari X1 dan X2 ,

dan variabel dependen atau endogen terdiri dari Y dan Z. Persamaan struktural

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

76
1) Hipotesis untuk persamaan substruktural I

Gambar 3.2
Sub Struktural I

Lingkungan Kerja
Lingkungan Fisik
Kerja
Pyx1
Fisik
(X1)
Motivasi
(X1)
(Y)

Disiplin Kerja Pyx2

(X2)

Berdasarkan gambar 3.2, dapat diketahui bahwa terdapat variabel

eksogen atau independen (X1 dan X2) dan variabel endogen atau dependen

(Y) dengan persamaan strukturalnya adalah Y=ρyx1+ρyx2+Є1.

2) Hipotesis untuk persamaan substruktural II

Gambar 3.3
Sub Struktural II
€1 €2

Lingkungan Kerja Fisik


Pzx1
(X1)
Motivasi Produktivitas Kerja
Pyz
(Y) (Z)
Disiplin Kerja
Pzx2
(X2)

77
Dari gambar 3.3 tersebut, dapat diketahui terdapat variabel independen

atau eksogen (X1, X2 , dan Y) serta variabel endogen (Z) yang persamaan

strukturalnya yaitu Z=ρzx1+ρzx2+ρzy+Є2

4. Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu masalah yang masih

bersifat dugaan karena belum terbukti kebenarannya (Sugiyono, 2017:95).

a. Uji Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui derajat keterkaitan antara satu variabel dengan

variabel lainnya, peneliti menggunakan analisis koefisien korelasi untuk

memperoleh jawaban. Dua variabel dapat dikatakan berkorelasi apabila

terjadi satu perubahan pada satu variabel maka variabel lain pun akan

berubah juga. Koefisien korelasi hanya menggambarkan keeratan

hubungan antara variabel tetapi tidak menggambarkan kekuatan kausalitas

atau sebab-akibat, karena korelasi hanya digunakan untuk mengukur

derajat hubungan maka dalam analisis korelasi tidak terdapat istilah

variabel eksogen atau endogen. (Pardede dan Manurung, 2014:29-31)

Untuk melihat derajat hubungan antara satu variabel dengan variabel

lainnya peneliti menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment

(PPM) untuk menemukan jawabannya. Nilai signifikansi harus lebih kecil

dari nilai tingkat toleransi yang digunakan dan nilai toleransi yang

digunakan adalah 0,05. Untuk memudahkan melakukan hal tersebut,

78
terdapat pengklasifikasian kriteria yang digunakan untuk menghitung

koefisien korelasi sebagai berikut, antara lain:

Tabel 3.2
Kriteria Koefisien Korelasi
Nilai r Kriteria
0,00 s.d. 0,199 Korelasi sangat lemah
0,20 s.d. 0,399 Korelasi lemah
0,40 s.d. 0,599 Korelasi cukup kuat
0,60 s.d. 0,799 Korelasi kuat
0,80 s.d. 1,000 Korelasi sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2017)

b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R 2 , merupakan

suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan

baik atau tidaknya suatu model yang terestimasi. Dengan kata lain, angka

tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi

dengan data sesungguhnya (Pardede dan Manurung, 2014: 38-39). Rumus

koefisien determinasi adalah:

KD= Adjusted R Square x 100%

Nilai R2 yang rendah berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

79
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi-variabel dependen (Ghozali, 2019).

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji signifikansi simultan (Uji F) adalah pengujian yang dilakukan

untuk melihat apakah semua variabel independen yang pada model

penelitian memiliki pengaruh simultan terhadap variabel terikat (Ghozali,

2013:98). Untuk menguji hipotesis ini, maka dapat menempuh langkah

berikut:

1) Menetapkan hipotesis

2) Melihat besaran F hitung di tabel ANOVA yang didapat dari hasil

pengolahan data di SPSS

3) Mencari nilai F tabel menggunakan α = 0,05

4) Melakukan perbandingan antara nilai F hitung terhadap nilai F tabel, di

mana Ho ditolak dan Ha diterima jika nilai F hitung > F tabel dan

berlaku kebalikan. Perhitungan f tabel dengan rumus df1 = k-1 dan df2

= n-k (k adalah jumlah variabel dan n adalah jumlah sampel)

5) Menarik kesimpulan

Uji F ini dapat bermanfaat dalam penelitian agar dapat mengetahui

pengaruh dari variabel bebas atau independen secara bersama-sama

terhadap variabel terikat atau dependen. Adapun pengaruhnya secara

bersamaan pada variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui

80
apabila nilai probabilitas yang didapat lebih kecil dari 0,05 (Ho ditolak dan

Ha diterima). Sedangkan apabila nilai probabilitas yang didapat lebih besar

dari 0,05 (Ho diterima dan Ha ditolak) maka tidak terdapat pengaruh.

d. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk menerangkan seberapa jauh pengaruh variabel

independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen

secara parsial (Ghozali, 2012). Ho dapat diterima jika sig lebih besar dari

0,05. Sedangkan Ho dapat ditolak jika sig lebih kecil dari 0,05. Dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel

independen terhadap dependen apabila hasil menujukan Ho ditolak

(Ghozali, 2011). Perhitungan t tabel dengan rumus df = n-k, n adalah

jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel)

Hal yang menjadi kriteria pada uji t atau uji signifikansi parsial dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Uji hipotesis melalui perbandingan t hitung dengan t tabel

(a) Jika t hitung > t tabel, serta Ho ditolak dan Ha diterima, dapat

disimpulkan bahwa variabel independen secara parsial memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

(b) Jika t hitung < t tabel, serta Ho diterima dan Ha ditolak, dapat

disimpulkan bahwa variabel independen secara parsial tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

81
2) Uji hipotesis signifikasi

(a) Apabila nilai atau angka sig > 0,05, maka Ho diterima dan tidak

terdapat pengaruh terhadap variabel dependen.

(b) Apabila nilai atau angka sig < 0,05, maka Ho ditolak, dan terdapat

pengaruh terhadap variabel dependen

e. Uji Sobel

Menurut (Ghozali, 2018) uji sobel digunakan untuk menghitung

nilai variabel mediasi yang berdistribusi secara normal. Variabel mediasi

atau variable intervening akan memengaruhi antar variabel bebas dan

variabel terikat. Hipotesis mediasi dapat diuji dengan menggunakan

prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dalam Kenny (2014),

dikenal dengan uji sobel (Sobel test). Uji Sobel dilakukan dengan menguji

kekuatan pengaruh tidak langsung variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Z) melalui variabel perantara (Y). Prosedur sobel test ialah alat

pengujian dalam hipotesis mediasi yang menguji kekuatan pengaruh tidak

langsung melalui rumus sebagai berikut (Ghozali, 2011):

𝑆𝑎𝑏 = √𝑏 2 𝑆𝑎2 + 𝑎2 𝑆𝑏 2 + 𝑆𝑎2 𝑆𝑏 2

Dengan keterangan:

Sab : besaran nilai standard error pada pengaruh tidak langsung

a : jalur variabel bebas (X) dengan variabel intervening (Y)

82
b : jalur variabel intervening (Y) dengan variabel terikat (Z)

sa : standar error koefisien a

sb : standar error koefisien b

Sedangkan untuk melakukan pengujian signifikansi yang dimiliki

oleh pengaruh tidak langsung tersebut, dilakukan perhitungan nilai t pada

koefisien ab dengan rumus berikut:

𝑎𝑏
𝑡=
𝑆𝑎𝑏

Setelah melakukan perhitungan, nilai t hitung yang diperoleh

dibandingan dengan nilai t tabel. Apabila nilai t hitung > nilai t tabel maka

dapat disimpulkan adanya pengaruh mediasi.

F. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel atau dapat dikatakan

semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variable yang

memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang relevan untuk variabel.

Definisi operasional variabel menurut Sugiyono (2017:38) merupakan

karakteristik atau nilai atas suatu objek, benda, ataupun aktivitas yang memiliki

variance yang ditentukan peneliti untuk dilakukan analisis lebih lanjut sebelum

menarik kesimpulan. Berikut adalah variabel yang digunakan pada penelitian

ini:

83
1. Variabel Independent.

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas,

adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependent (terikat) (Sugiyono, 2012). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja.

2. Variabel Intervening.

Variabel Intervening yaitu variabel yang secara teoritis mempengaruhi

hubungan antara variabel independent dengan dependent, tetapi tidak dapat

diukur dan diamati. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang

terletak di antara variabel independent dan dependent, sehingga variabel

independent tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya

variabel dependent (Sugiyono, 2012). Variabel intervening dalam penelitian

ini adalah motivasi.

3. Variable dependent

Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam

bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012). Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah produktivitas.

84
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator No Skala
Angket
Lingkungan 1. Lingkungan 1. Fasilitas kantor 1
Kerja Fisik – yang yang diberikan
Sedarmayanti berhubunga 2. Luas ruang kerja 2
dalam n langsung 3. Pentaan ruang kerja 3
Wibowo & 1. Penerangan/pencah 4
Presetyo 2. Lingkungan ayaan Likert
(2022:390) perantara 2. Temperatur/suhu 5
menyatakan ruangan
bahwa 3. Sirkulasi udara 6
lingkungan 4. Kebersihan 7
kerja fisik 5. Tata waarna 8
merupakan 6. Kebisingan 9
seluruh yang
berbentuk
fisik yang
terdapat di
sekitar tempat
kerja yang
mampu
memengaruhi
pegawai baik
secara
langsung
maupun tidak
langsung
Disiplin 1. Hadir di tempat 1
Kerja – 1. Ketepatan kerja sebelum
Singodimejo Waktu waktu kerja
(Sutrisno, dimulai
2016:87) 2. Istirahat sesuai 2
menyatakan waktu yang telah
bahwa ditetapkan
disiplin ialah 3. Pulang bekerja 3
sikap sesuai dengan
kesediaan waktu pulang yang
pegawai ditetapkan
untuk 1. Ruang kerja dan 4
mematuhi 2. Taat pada perlengkapan
dan menaati peraturan pribadi seperti
peraturan dan organisasi seragam dan kartu
pengenal selalu Likert

85
norma yang dijaga bersih dan
berlaku. rapi
2. Menggunakan 5
peralatan kerja
dengan efektif dan
efisien
3. Bekerja sesuai 6
prosedur maupun
aturan kerja
perusahaan
3. Taat 1. Bertanggung jawab 7
terhadap terhadap tugas yang
aturan diberikan
perilaku 2. Taat dalam 8
perusahaan menjaga sikap
sesuai dengan kode
etik dalam bekerja
4. Taat pada 1. Ketaatan pada 9
peraturan norma yang berlaku
lainnya
Motivasi 1. Kebutuhan 1. Memiliki waktu 1
Kerja - Fisiologis istirahat yang
Abraham cukup
Maslow 2. Merasa aman 2
dalam dalam bekerja
Sutrisno 2. Kebutuhan 1. Jaminan kesehatan 3,4
(2020:122) Akan Rasa dan keselamatan
menyatakan Aman bagi pegawai
bahwa 2. Tingkat 5,6
kebutuhan kenyamanan
manusia lingkungan kerja Likert
terbagi ke 1. Hubungan dengan 7
dalam lima 3. Kebutuhan atasan yang
hierarki Sosial harmonis
kebutuhan. 2. Hubungan dengan 8
bawahan yang
harmonis
3. Hubungan dengan 9
rekan kerja yang
harmonis
4. Kebutuhan 1. Pemberian 10
Akan penghargaan atau
Penghargaa reward terhadap
n prestasi kerja

86
5. Kebutuhan 1. Pemberian 11,12
Aktualisasi dukungan dan
Diri kesempatan kepada
pegawai untuk
mengembangkan
diri agar lebih
berprestasi
Produktivita 1. Kemampua 1. Karyawan mampu 1
s - Sutrisno, n mengerjakan tugas
2016 1. Tingkat kualitas 2
produktivitas 2. Hasil Kerja hasil kerja
secara umum 2. Tingkat persaingan 3
diartikan karyawan
sebagai 3. Semangat 1. Etos kerja dan hasil 4 Likert
hubungan Kerja lebih baik
antara 4. Pengemban 1. Mampu melihat 5
keluaran gan Diri tantangan
(barang- 2. Mampu melihat 6
barang atau harapan
jasa) dengan 5. Mutu 1. Mampu 7
masukan menunjukkan
(tenaga kerja, kualitas kerja
bahan, uang). karyawan
6. Efisiensi 1. Mampu 8
mengasilkan hasil
kerja sesuai dengan
penggunan sumber
daya

87
BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Timur Raya Anugerah Damai merupakan importir dan distributor

suku cadang otomotif umumnya dari Jepang dan negara lainnya, dengan

mengutamakan kepercayaan, kualitas dan kecepatan pengiriman dalam

menyediakan produk dan pelayanan ke para pelanggan serta mengikuti

perubahan yang dinamis di dalam dunia bisnis. Mengimplementasilan

fasilitas gudang dan sistem operasional yang modern bertujuan untuk

memberikan pelayanan yang lebih baik dan efisien kepada pelanggan dengan

memiliki tim yang berpengalaman dan berdedikasi khusus untuk menangani

suku cadang otomotif. Selain menyediakan produk berkualitas dan pelayanan

yang baik, menjamin kepercayaan dalam berbisnis juga merupakan prioritas

utama.

2. Logo Perusahaan

Gambar 4.1
Logo PT Timur Raya Anugerah Damai

88
3. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi distributor suku cadang otomotif yang dikenal

menyediakan jaminan produk berkualitas dan kemudahan dalam berakses

kepada para pelanggan.

b. Misi

Mengimplementasikan ide-ide inovatif dan optimisasi untuk

meningkatkan kualitas dan pelayanan yang lebih baik.

B. Karakteristik Profil Responden

1. Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Timur Raya

Anugerah Damai. Jumlah responden yaitu sebanyak 40 orang. Tujuan dari

identifikasi ini adalah untuk mendapatkan informasi umum dari responden.

Berikut ini adalah deskripsi mengenai jumlah data responden dan identitas

responden dalam penelitian, yang terdiri dari jenis kelamin, usia, dan masa

kerja karyawan.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan penyebaran kuesioner penelitian diperoleh data

penelitian tentang jenis kelamin responden yang dapat dilihat dari tabel

berikut ini:

89
Tabel 4.1
Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


1 Pria 27 67,5
2 Wanita 13 22,5
TOTAL 40 100
Sumber: Data diolah peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dari total 40 responden menunjukan

bahwa terdapat 67,5% atau 27 karyawan yang berjenis kelamin laki-laki

kemudian sisanya 22,5% atau 13 karyawan yang berjenis kelamin

perempuan. Hal ini menjelaskan bahwa mayoritas karyawan PT. Timur

Raya Anugerah Damai didominasi oleh karyawan laki-laki.

Hal tersebut terjadi dikarenakan tipe pekerjaan yang terdapat di PT.

Timur Raya Anugerah merupakan pekerjaan yang diprioritaskan untuk

laki-laki dikarenakan membutuhkan tenaga lebih untuk proses

pengangkutan atau pendsitribusian produk.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan penyebaran kuesioner penelitian diperoleh data

penelitian tentang usia responden yang dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Usia

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


1 Dibawah 20 Tahun 3 7,5
2 21-25 Tahun 12 30
3 26-30 Tahun 17 42.5
4 31-35 Tahun 5 12.5
5 Diatas 35 Tahun 3 7,5
TOTAL 40 100
Sumber: Data diolah peneliti, 2022

90
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa responden

terkait penelitian, yakni karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai

mayoritas berada di rentang usia 26-30 tahun yang berjumlah 17 orang atau

sebanyak 42,5%. Sedangkan responden dengan usia di bawah 20 tahun

berjumlah 3 orang atau sebanyak 7,5%, usia 21-25 tahun berjumlah 12

orang atau sebanyak 30%, usia 31-35 tahun berjumlah 5 orang atau 12,5%,

dan usia di atas 35 tahun berjumlah 3 orang atau sebanyak 7,5%. Hal ini

menjadi indikator bahwa PT. Timur Raya Anugerah Damai mempunyai

aset berupa karyawan yang didominasi oleh usia yakni 26-30 tahun yang

termasuk dalam kategori usia produktif, memiliki kesehatan yang baik, dan

memiliki tanggung jawab terhadap kewajiban dan tugasnya.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Berdasarkan penyebaran kuesioner penelitian di peroleh data

penelitian tentang masa kerja responden yang dapat dilihat dari tabel

berikut ini:

Tabel 4.3

Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Masa Kerja

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


1 Dibawah 1 Tahun 5 12,5
2 1-3 Tahun 9 22,5
3 3-5 Tahun 15 37,5
4 Diatas 5 Tahun 11 27,5
TOTAL 40 100
Sumber: Data diolah peneliti, 2022

91
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa responden

terkait pada penelitian ini yaitu karyawan PT. Timur Raya Anugerah

Damai didominasi oleh karyawan dengan masa kerja 3-5 tahun yang

berjumlah 15 orang atau sebanyak 37,5%. Karyawan yang memiliki masa

kerja di bawah 1 tahun berjumlah 5 orang atau sebanyak 12,5%, karyawan

dengan masa kerja 1-3 tahun berjumlah 9 orang atau sebanyak 22,5%, dan

karyawan dengan masa kerja di atas 5 tahun berjumlah 11 orang atau

sebanyak 27,5%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan atau responden

didominasi oleh karyawan pada rentang masa kerja 3-5 tahun.

Hal tersebut menunjukkan bahwa PT. Timur Raya Anugerah Damai

didominasi oleh pegawai yang sudah berpengalaman dalam bekerja, sudah

memiliki keterampilan teknis, tingkat loyalitas dan komitmen yang tinggi.

C. Uji Statistik Deskriptif

1. Distribusi Jawaban Responden

Pada bagian ini, penulis akan melakukan analisis pada kuesioner atau

angket yang telah didistribusikan dan diisi oleh responden. Isi dari sampel

penelitian ini merupakan karyawan yang terdapat pada PT. Timur Raya

Anugerah Damai yaitu sebanyak 40 karyawan. Tahap analisis ini terdiri atas

pertanyaan yang diajukan sesuai dengan indikator dan variabel yang ada.

a. Distribusi Jawaban Responden Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1)

Variabel X1 dalam penelitian ini diukur melalui 9 pernyataan yang

merepresentasikan indikator-indikator yang terdapat pada variabel

lingkungan kerja fisik (X1) yang disebarkan kepada 40 responden. Hasil

92
tanggapan responden terhadap lingkungan kerja fisik dijelaskan pada tabel

4.4 berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1)

Pernyataan Variabel Persentase (%) Total


No.
Lingkungan Kerja Fisik STS TS N S SS (%)
Saya merasa fasilitas
kantor yang diberikan
1 0 0 0 80 20 100
sudah tersedia dengan
baik dan layak.
Luas ruang kerja yang
2 diberikan sudah sesuai 0 0 0 70 30 100
dengan kebutuhan saya..
Tata ruang kerja
perusahaan yang
3 0 0 0 75 25 100
disediakan sudah sesuai
dengan kebutuhan saya.
Saya merasa
4 penerangan/pencahayaan 0 0 0 75 25 100
di kantor sudah baik.
Saya merasa suhu
5 ruangan di kantor sudah 0 0 0 75 25 100
baik.
Saya merasa sirkulasi
6 udara di kantor sudah 0 0 0 72 28 100
baik.
Saya merasa kondisi
7 kebersihan kantor sudah 0 0 0 72 28 100
baik.
Saya merasa tata warna
kantor memberikan
8 0 0 5 75 20 100
kenyamanan dalam
bekerja.
Saya merasa tingkat
kebisingan di kantor
9 tidak mengganggu 0 0 4 73 23 100
konsentrasi dalam
bekerja.
Rata-Rata 0 0 1 74,1 24,9 100
Sumber: Data diolah peneliti, 2022

93
Berdasarkan tabulasi hasil kuesioner variabel lingkungan kerja fisik

(X1) di atas, jawaban responden terbanyak ialah setuju dengan jumlah

sebanyak 74,1%. Dominasi kuesioner yang paling berpengaruh atau

memiliki persentase paling tinggi yaitu mengenai fasilitas kantor yang

diberikan sudah tersedia dengan baik dan layak sebesar 80%. Disamping

itu terdapat respon sangat setuju (SS) karyawan sebanyak 24,9% dan

keraguan (N) sebanyak 1%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

indikator pada pernyataan nomor 1 “Fasilitas kantor yang diberikan sudah

tersedia dengan baik dan layak” berpengaruh terhadap produktivitas kerja

karyawan.

b. Distribusi Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja (X2)

Variabel X2 dalam penelitian ini diukur melalui 9 pernyataan yang

merepresentasikan indikator-indikator yang terdapat pada variabel disiplin

kerja (X2) yang disebarkan kepada 40 responden. Hasil tanggapan

responden terhadap disiplin kerja dijelaskan pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja (X2)

Pernyataan Variabel Persentase (%) Total


No.
Disiplin Kerja STS TS N S SS (%)
Saya tidak pernah
1 terlambat datang ke 0 3 0 80 18 100
kantor
Saya istirahat bekerja
sesuai dengan waktu
2 0 3 0 77 20 100
istirahat yang telah
ditetapkan.

94
Pernyataan Variabel Persentase (%) Total
No.
Disiplin Kerja STS TS N S SS (%)
Saya pulang bekerja
3 sesuai dengan waktu 0 3 5 72 20 100
yang telah ditetapkan
Saya selalu berpakaian
rapih dan tidak pernah
4 0 0 0 77 23 100
lupa membawa tanda
pengenal ketika bekerja
Saya selalu
menggunakan peralatan
5 0 0 0 77 23 100
kerja dengan efektif dan
efisien
Saya selalu bekerja
berdasarkan SOP yang
6 0 0 0 72 28 100
telah ditentukan
perusahaan
Saya bertanggung
7 jawab terhadap tugas 0 0 0 72 28 100
yang diberikan.
Saya menaati kode etik
8 0 0 0 75 25 100
profesi dalam bekerja.
Dalam bekerja, saya
selalu memerhatikan
9 0 0 0 70 30 100
norma sosial yang ada
di masyarakat
Rata-Rata 0 1,0 0,6 74,7 23,9 100
Sumber: Data diolah peneliti, 2022
Berdasarkan tabulasi hasil kuesioner variabel disiplin kerja (X2) di

atas, jawaban responden terbanyak ialah setuju (S) dengan jumlah

sebanyak 74,7%. Dominasi kuesioner yang paling berpengaruh atau

memiliki persentase paling tinggi yaitu saya tidak pernah terlambat datang

ke kantor, yakni sebesar 80%. Disamping itu terdapat respon sangat setuju

(SS) karyawan sebanyak 23,9%, keraguan (N) sebanyak 0,6% dan tidak

setuju sebanyak 1%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa indikator

95
pada pernyataan nomor 1 “Saya tidak pernah terlambat datang ke kantor”

berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

c. Distribusi Jawaban Responden Variabel Motivasi (Y)

Variabel Y dalam penelitian ini diukur melalui 12 pernyataan yang

merepresentasikan indikator-indikator yang terdapat pada variabel

motivasi (Y) yang disebarkan kepada 40 responden. Hasil tanggapan

responden terhadap motivasi dijelaskan pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Variabel Motivasi (Y)

Pernyataan Variabel Persentase (%) Total


No.
Motivasi STS TS N S SS (%)
Saya merasa kebutuhan
dasar seperti waktu
1 3 0 0 79 18 100
istirahat yang cukup
sudah terpenuhi
Saya merasakan aman
2 dalam melaksanakan 0 0 0 82 18 100
pekerjaan saya
Perusahaan
memberikan jaminan
3 0 0 0 70 30 100
kesehatan kepada
pegawai.
Perusahaan
memberikan jaminan
4 0 0 0 80 20 100
hari tua kepada
pegawai.
Saya termotivasi
bekerja karena kondisi
5 0 0 0 77 23 100
lingkungan kerja yang
nyaman.
Perusahaan telah
6 0 0 0 75 25 100
memberikan

96
Pernyataan Variabel Persentase (%) Total
No.
Motivasi STS TS N S SS (%)
lingkungan kerja yang
nyaman.
Saya dapat
7 berkomunikasi baik 0 0 0 80 20 100
dengan pimpinan.
Saya memiliki
hubungan yang
8 0 0 0 80 20 100
harmonis dengan
bawahan.
Adanya saling
9 menghormati antar 0 0 0 75 25 100
sesama rekan kerja
Perusahaan
memberikan
10 penghargaan kepada 0 0 0 80 20 100
pegawai yang
berprestasi
Perusahaan
memberikan dukungan
11 kepada pegawai untuk 0 0 0 80 20 100
mengembangkan diri
pegawai.
Perusahaan
memberikan
kesempatan kepada
12 pegawai untuk 0 0 0 80 20 100
mengembangkan
potensi yang
dimilikinya.
Rata-Rata 0,3 0 0 77,6 22,1 100
Sumber: Data diolah peneliti, 2022
Berdasarkan tabulasi hasil kuesioner variabel motivasi (Y) di atas,

jawaban responden terbanyak ialah setuju (S) dengan jumlah sebanyak

77,6%. Dominasi kuesioner yang paling berpengaruh atau memiliki

persentase paling tinggi yaitu mengenai karyawan merasakan aman dalam

97
melaksanakan pekerjaan, yakni sebesar 82%. Di samping itu terdapat

respon berupa sangat tidak setuju sebanyak 0,3% (STS) dan sangat setuju

sebanyak 22,1% (SS). Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa indikator

pada pernyataan nomor 2 “Saya merasakan aman dalam melaksanakan

pekerjaan saya” berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

d. Distribusi Jawaban Responden Variabel Produktivitas Kerja (Z)

Variabel Z dalam penelitian ini diukur melalui 8 pernyataan yang

merepresentasikan indikator-indikator yang terdapat pada variabel

produktivitas kerja (Z) yang disebarkan kepada 40 responden. Hasil

tanggapan responden terhadap produktivitas dijelaskan pada tabel 4.7

berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Variabel Produktivitas Kerja (Z)

Pernyataan Variabel Persentase (%) Total


No. Produktivitas Kerja
STS TS N S SS (%)
Karyawan
Saya mampu
mengerjakan tugas
1 0 0 0 50 50 100
sesuai dengan tanggung
jawab
Saya mampu
2 meningkatkan kualitas 0 0 0 50 50 100
hasil kerja
Saya mampu
3 meningkatkan 0 0 3 64 33 100
persaingan
Saya memiliki etos
4 0 0 0 52 48 100
kerja yang tinggi dalam

98
Pernyataan Variabel Persentase (%) Total
No. Produktivitas Kerja
STS TS N S SS (%)
Karyawan
menyelesaikan
tanggung jawab
Saya mampu melihat
5 tantangan di masa 0 0 5 60 35 100
mendatang
Saya mampu melihat
6 harapan di masa 0 0 5 60 35 100
mendatang
Saya mampu
7 menunjukkan kualitas 0 0 0 57 43 100
kerja
Saya mampu bekerja
menyelesaikan tugas
8 0 0 0 55 45 100
yang diberikan dengan
waktu yang efisien.
Rata-Rata 0 0 1,6 56,0 42,4 100
Sumber: Data diolah peneliti, 2022
Berdasarkan tabulasi hasil kuesioner variabel produktivitas kerja (Z)

di atas, jawaban responden terbanyak ialah setuju (S) dengan jumlah

sebanyak 56%. Dominasi kuesioner yang paling berpengaruh atau

memiliki persentase paling tinggi yaitu karyawan mampu meningkatkan

persaingan, yakni sebesar 64%. Disamping itu terdapat respon berupa

keraguan (N) karyawan sebanyak 1,6% dan sangat setuju (SS) sebanyak

42,4%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa indikator pada pernyataan

nomor 3 “Saya mampu meningkatkan persaingan” berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan.

99
2. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2014: 21) metode analisis deskriptif adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisis statistik deskriptif merupakan teknik analisa data untuk menjelaskan

data secara umum atau generalisasi, dengan menghitung nilai minimum, nilai

maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard deviation)

(Sugiyono, 2017: 147). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

lingkungan kerja fisik, disiplin kerja, motivasi, dan produktivitas kerja

karyawan, akan diuji secara statistik deskriptif seperti pada tabel 4.8 berikut

ini.

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik Deskriptif


Statistics

Ling_Kerja Dis_Kerja Motivasi Prod_Kerja

N Valid 40 40 40 40

Missing 0 0 0 0
Mean 38.13 38.05 50.43 35.20
Std. Deviation 3.488 3.456 4.551 3.466
Minimum 34 36 45 32
Maximum 45 45 60 40
Sumber: Data diolah dengan SPSS 25, 2022
Tabel 4.8 di atas menunjukan bahwa variabel lingkungan kerja fisik

memiliki nilai minimum responden yaitu sebesar 34 dan nilai maksimum

responden sebesar 45, dengan rata-rata total jawaban sebesar 38,13 (rata-rata

jawaban dari responden ini peneliti dapatkan dari penyebaran kuesioner) serta

100
standar deviasi sebesar 3,488. Variabel disiplin kerja memiliki nilai minimum

responden sebesar 36 dan nilai maksimum responden sebesar 45 dengan rata-

rata jawaban 38,05 (rata-rata jawaban dari responden ini peneliti dapatkan

dari penyebaran kuesioner) serta standar deviasi sebesar 3,456. Variabel

motivasi memiliki nilai minimum responden sebesar 45 dan nilai maksimum

responden sebesar 60 dengan rata-rata jawaban sebesar 50,43 (rata-rata

jawaban dari responden ini peneliti dapatkan dari penyebaran kuesioner) serta

standar sebesar 4,551. Dan variabel produktivitas memiliki nilai minimum

responden sebesar 32 dan nilai maksimum responden sebesar 40 dengan rata-

rata jawaban sebesar 35,20 (rata-rata jawaban responden ini peneliti dapatkan

dari penyebaran kuesioner) serta standar deviasi sebesar 3,466.

D. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Ghozali (2013: 53) berpendapat bahwa uji validitas ditujukan untuk

mengetahui sah tidaknya suatu kuisioner. Uji validitas dapat digunakan

untuk mengetahui apakah indikator-indikator dalam kuisioner mampu

mengungkapkan secara tepat apa yang akan diteliti.

Menurut Ghozali (2018: 51) uji validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dengan degree of freedom

(df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dengan alpha 0,05. Jika

r hitung > r tabel maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan

101
valid, tetapi jika r hitung < r tabel maka butir pernyataan tersebut

dinyatakan tidak valid.

Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah (n) = 40, untuk

melakukan uji coba, maka besarnya degree of freedom (df) = 40-2 = 38

dengan alpha 0,05 maka diperoleh r tabel sebesar 0,3120. Adapun total

pernyataan kuisioner berjumlah 38 butir, yang terdiri dari 4 variabel, yaitu

variabel lingkungan kerja fisik (X1 ) sebanyak 9 pernyataan, variabel

disiplin kerja (X2) sebanyak 9 pernyataan, variabel motivasi (Y) sebanyak

12 pernyataan dan variabel produktivitas kerja (Z) sebanyak 8 pernyataan.

Tabel di bawah ini menunjukkan hasil dari uji validitas dari masing-masing

variabel penelitian:

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1)


Nomor
Sig.
Butir r Hitung r Tabel Keterangan
(2-Tailed)
Pernyataan
LKF 1 0,926 0,3120 0,000 Valid
LKF 2 0,789 0,3120 0,000 Valid
LKF 3 0,901 0,3120 0,000 Valid
LKF 4 0,868 0,3120 0,000 Valid
LKF 5 0,851 0,3120 0,000 Valid
LKF 6 0,791 0,3120 0,000 Valid
LKF 7 0,839 0,3120 0,000 Valid
LKF 8 0,856 0,3120 0,000 Valid
LKF 9 0,810 0,3120 0,000 Valid
Sumber: Data diolah peneliti, 2022

102
Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X2)


Nomor
Sig.
Butir r Hitung r Tabel Keterangan
(2-Tailed)
Pernyataan
DK 1 0,658 0,3120 0,000 Valid
DK 2 0,719 0,3120 0,000 Valid
DK 3 0,758 0,3120 0,000 Valid
DK 4 0,887 0,3120 0,000 Valid
DK 5 0,926 0,3120 0,000 Valid
DK 6 0,926 0,3120 0,000 Valid
DK 7 0,877 0,3120 0,000 Valid
DK 8 0,854 0,3120 0,000 Valid
DK 9 0,886 0,3120 0,000 Valid
Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (Y)


Nomor
Sig.
Butir r Hitung r Tabel Keterangan
(2-Tailed)
Pernyataan
M1 0,724 0,3120 0,000 Valid
M2 0,850 0,3120 0,000 Valid
M3 0,788 0,3120 0,000 Valid
M4 0,898 0,3120 0,000 Valid
M5 0,868 0,3120 0,000 Valid
M6 0,819 0,3120 0,000 Valid
M7 0,954 0,3120 0,000 Valid
M8 0,954 0,3120 0,000 Valid
M9 0,858 0,3120 0,000 Valid
M 10 0,909 0,3120 0,000 Valid
M 11 0,921 0,3120 0,000 Valid
M 12 0,770 0,3120 0,000 Valid
Sumber: Data diolah peneliti, 2022

103
Tabel 4.12

Hasil Uji Produktivitas Kerja Karyawan (Z)


Nomor
Sig.
Butir r Hitung r Tabel Keterangan
(2-Tailed)
Pernyataan
PKK 1 0,862 0,3120 0,000 Valid
PKK 2 0,847 0,3120 0,000 Valid
PKK 3 0,754 0,3120 0,000 Valid
PKK 4 0,895 0,3120 0,000 Valid
PKK 5 0,756 0,3120 0,000 Valid
PKK 6 0,763 0,3120 0,000 Valid
PKK 7 0,925 0,3120 0,000 Valid
PKK 8 0,902 0,3120 0,000 Valid
Sumber: Data diolah peneliti, 2022
Mengingat setiap item pernyataan memiliki nilai pearson

correlation (r-hitung) lebih besar dari nilai r-tabel sebesar 0,3120, maka

jelas dari tabel hasil uji validitas di atas bahwa semua pernyataan dalam

angket dapat dikatakan valid. Selain itu, nilai signifikansi (Sig. 2 tailed)

juga lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan penelitian ini dapat

dilanjutkan ke tahap pengujian berikutnya karena variabel lingkungan

kerja fisik, disiplin kerja, motivasi, dan produktivitas kerja lulus uji

validitas.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan instrumen yang digunakan untuk

mengukur kuesioner yang merupakan indikator variabel. Jika responden

memberikan jawaban yang stabil serta konsisten, maka kuesioner tersebut

dikatakan reliabel. Koefisien Cronbach's Alpha digunakan untuk menguji

tingkat reliabilitas dalam penelitian ini. Agar suatu variabel dianggap dapat

104
reliabel, Cronbach's Alpha-nya harus lebih besar dari 0,70 (Ghozali, 2013:

47). Berikut hasil rumusan uji reliabilitas seluruh variabel penelitian:

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s N of
Variabel Keterangan
Alpha Items
Lingkungan Kerja Fisik (X1) 0,954 9 Reliable
Disiplin Kerja (X2) 0,941 9 Reliable
Motivasi (Y) 0,964 12 Reliable
Produktivitas Kerja Karyawan (Z) 0,938 8 Reliable
Sumber: Data diolah peneliti, 2022
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas di atas, dapat diketahui bahwa

seluruh variabel dalam penelitian ini mempunyai besaran nilai Cronbach’s

Alpha yang lebih dari 0,70. Adapun nilai Cronbach’s Alpha pada variabel

lingkungan kerja fisik (X1) sebesar 0,954, variabel disiplin kerja (X2)

sebesar 0,941, variabel motivasi (Y) sebesar 0,964, dan variabel

produktivitas kerja (Z) sebesar 0,938. Dengan demikian, kuesioner dapat

digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini karena telah dianggap

reliabel berdasarkan keempat nilai Cronbach's Alpha untuk semua

variabel.

2. Analisis Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi hanya menggambarkan keeratan hubungan antar

variabel tetapi tidak menggambarkan kekuatan kausalitas atau sebab-akibat,

karena korelasi hanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan maka

dalam analisis korelasi tidak terdapat istilah variabel eksogen atau endogen.

105
Guna menggampangkan pengkategorian koefesien relasi, kriteria berikut

bertujuan demikian, antara lain:

Tabel 4.14
Kriteria Koefisien Korelasi
Nilai r Kriteria
0,00 s.d. 0,199 Korelasi sangat lemah
0,20 s.d. 0,399 Korelasi lemah
0,40 s.d. 0,599 Korelasi cukup kuat
0,60 s.d. 0,799 Korelasi kuat
0,80 s.d. 1,000 Korelasi sangat kuat

Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Korelasi
Ling_Kerja Dis_Kerja Motivasi Prod_Kerja

Ling_Kerja Pearson
1 .667 ** .644 ** .267
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .095

N 40 40 40 40

Dis_Kerja Pearson
.667 ** 1 .695 ** .566 **
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 40 40 40 40

Motivasi Pearson
.644 ** .695 ** 1 .464 **
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003

N 40 40 40 40

Prod_Kerja Pearson
.267 .566 ** .464 ** 1
Correlation

Sig. (2-tailed) .095 .000 .003

N 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan pada tabel hasil uji koefisien korelasi, diketahui bahwa

terdapat tiga hubungan variabel yang dapat dikategorikan kuat, dua hubungan

106
variabel yang dikategorikan cukup kuat, dan satu hubungan variabel yang

dikategorikan lemah. Semua hubungan memiliki nilai signifikansi di bawah

0,05 yang berarti korelasi tersebut signifikan. Diketahui juga semua hubungan

dengan korelasi positif. Hasil koefisien korelasi dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Tabel 4.16
Pengujian Hubungan Antar Variabel
Hubungan Koefesien
Kategori Korelasi Probabilitas Kesimpulan
Variabel Korelasi
Lingkungan Kerja
Fisik (X1) dengan
0,667 Kuat Positif 0,000 Signifikan
Disiplin Kerja
(X2)
Lingkungan
Kerja Fisik (X1)
0,644 Kuat Positif 0,000 Signifikan
dengan Motivasi
(Y)
Disiplin Kerja
(X2 ) dengan 0,695 Kuat Positif 0,000 Signifikan
Motivasi (Y)
Lingkungan
Kerja Fisik (X1)
dengan
0,267 Lemah Positif 0,000 Signifikan
Produktivitas
Kerja
Karyawan (Z)
Disiplin Kerja
(X2 ) dengan
Cukup
Produktivitas 0,566 Positif 0,000 Signifikan
Kuat
Kerja
Karyawan (Z)
Motivasi (Y)
dengan
Cukup
Produktivitas 0,464 Positif 0,000 Signifikan
Kuat
Kerja
Karyawan (Z)
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

107
3. Analisis Jalur (Path Analysis)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis)

dalam proses pengolahan data. Teknik analisis data ini berfungsi untuk

mengetahui hubungan sebab akibat yang terjadi antar variabel, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

a. Analisis Jalur Substruktur I

Hubungan kausal yang terdapat antar variabel terikat jalur

persamaan struktur 1 dapat di tunjukan pada gambar 4.2 di bawah ini.

Untuk persamaan struktur 1 terdiri dari dua variabel independen atau

variabel eksogen yakni lingkungan kerja fisik (X 1) dan disiplin kerja (X2)

serta satu variabel dependen atau variabel endogen yakni motivasi (Y).

berikut adalah gambar diagram jalur persamaan struktur 1:

Gambar 4.2
Diagram Jalur Substruktur I

€1

Lingkungan Kerja
Lingkungan Fisik
Kerja
Fisik
(X1) Pyx1
(X1) Motivasi
(Y)
Pyx2
Disiplin Kerja
(X2)

108
Persamaan struktural I adalah:

Y = ρyx1 + ρyx2 + Є1

Keterangan:

ρyx1 = Koefisien jalur antara lingkungan kerja fisik (X1 ) dengan motivasi

(Y)

ρyx2 = Koefisien jalur antara disiplin kerja (X2) dengan motivasi (Y)

Є1 = Koefisien residual / error residual

1) Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.17
Hasil Analisis Struktural I

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .736a .541 .517 3.164

a. Predictors: (Constant), Dis_Kerja, Ling_Kerja


Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Dari tabel tersebut, koefisien determinasi (R 2) untuk model

analisis jalur adalah 0,541 atau 54,1%. Nilai adjusted R2 sejumlah

51,7% berarti pengaruh lingkungan kerja fisik (X1) dan disiplin kerja

(X2) terhadap motivasi (Y) adalah senilai 51,7%. Sementara itu, 0,483

atau 48,3% (1-0,517) sisanya merupakan kemungkinan aspek atau

variabel lainnya yang mempunyai pengaruh terhadap variabel motivasi

di luar penelitian.

109
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Tabel 4.18
Hasil Uji F Struktural I
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 437.381 2 218.691 21.846 .000b

Residual 370.394 37 10.011

Total 807.775 39

a. Dependent Variable: Motivasi


b. Predictors: (Constant), Dis_Kerja, Ling_Kerja
Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Pada tabel 4.17 hasil uji signifikansi simultan analisis jalur

struktural 1 menunjukkan bahwa nilai F hitung diperoleh sebesar

21,846. Nilai F tabel di peroleh sebesar 3,25 (perhitungan F tabel dengan

rumus dfl = k-1 = 3-1 = 2 dan df2 = n-k = 40-3= 37) dengan signifikansi

α = 5%. Karena nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel 21,846 >

3,25 sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik dan

disiplin kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja.

3) Uji t Hitung (Uji Parsial)

Tabel 4.19
Hasil Uji t Struktural I
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 10.305 6.108 1.687 .100

Ling_Kerja .425 .195 .326 2.180 .036

Dis_Kerja .628 .197 .477 3.192 .003

a. Dependent Variable: Motivasi


Sumber: Data diolah peneliti, 2022

110
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada analisis

jalur substruktur I, dapat diketahui bahwa koefisien jalur variabel

lingkungan kerja fisik (X1) dan variabel disiplin kerja (X2) telah

signifikan dengan nilai signifikansi level 0,05. Nilai t hitung yang

diperoleh variabel X1 adalah 2,180 dan variabel X2 adalah 3,192 lebih

besar dibandingkan nilai t tabel yaitu 1,68709 (hasil perhitungan t tabel

melalui rumus df = n-k = 40-3 = 37)

Tabel 4.20
Hasil Rangkuman Perhitungan Koefisien Jalur pada Struktural I

Koefesien
Model thitung ttabel Sig. R2 Keterangan
Jalur
pyx1 0,326 2,180 1,687 0,036 Berpengaruh
0,541
pyx2 0,477 3,192 1,687 0,003 Berpengaruh
Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Setelah dilakukan pengujian koefisien determinasi, uji F dan uji

t, maka dapat diketahui koefisien residu pada persamaan substruktural I

yaitu Є1 = 1 – adjusted R square = 1-0.517 = 0.483. Berikut adalah

persamaan untuk analisis jalur substruktur I:

Y = ρyx1 + ρyx2 + Є1

Y = 0,326X1 + 0.477X2 + 0.483

111
Dengan diagram jalur sebagai berikut:

Gambar 4.3
Hasil Diagram Jalur Substruktur I
€1 = 0.483

Lingkungan Kerja
Lingkungan Fisik
Kerja
Pyx1 = 0,326
Fisik
(X1)
(X1) Motivasi
(Y)

Disiplin Kerja Pyx2 = 0,477

(X2)

b. Analisis Jalur Substruktur II

Pada persamaan struktur 2 terdiri dari 2 variabel independen yakni

lingkungan kerja fisik (X1) dan disiplin kerja (X2), 1 variabel dependen

yakni produktivitas kerja (Z) dan 1 variabel intervening yakni motivasi.

Berikut gambar diagram jalur persamaan struktur 2:

112
Gambar 4.4
Diagram Jalur Substruktur II

€1 €2

Lingkungan Kerja Fisik


Pzx1
(X1)
Motivasi Produktivitas Kerja
Pzy
(Y) (Z)
Disiplin Kerja
\ Pzx2
(X2)

Persamaan struktural II adalah:

Z = ρzx1 + ρzx2 + ρzy + Є2

Keterangan:

pzx1 = Koefisien jalur antara lingkungan kerja fisik (X1) dengan

produktivitas kerja (Z)

pzx2 = Koefisien jalur antara disiplin kerja (X2) dengan produktivitas

kerja (Z)

pzy = Koefisien jalur antara motivasi (Y) dengan produktivitas kerja (Z)

Є2 = Koefisien residual / error residual

1) Koefisien Determinasi (R2)

113
Tabel 4.21
Hasil Analisis Struktural II
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

2 .607a .368 .315 2.868

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Ling_Kerja, Dis_Kerja


Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Merujuk pada tabel 4.20, hasil analisis jalur substruktur II

melalui nilai koefisien determinasi (R2 ) adalah 0,368 (37,8%), dengan

adjusted R2 senilai 31,5%, yang berarti pengaruh lingkungan kerja fisik

(X1), disiplin kerja (X2) dan motivasi (Y) terhadap produktivitas kerja

(Z) secara gabungan yaitu senilai 31,5%. Sementara itu, 0,685 atau

68,5% (1- 0,315) sisanya merupakan kemungkinan aspek atau variabel

lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel produktivitas di luar dari

penelitian ini.

2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Tabel 4.22
Hasil Uji F Struktural II
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 172.307 3 57.436 6.983 .001b

Residual 296.093 36 8.225

Total 468.400 39

a. Dependent Variable: Prod_Kerja


b. Predictors: (Constant), Motivasi, Ling_Kerja, Dis_Kerja
Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Merujuk pada perhitungan uji signifikansi simultan (uji statistik

F), dapat dirumuskan uji F substruktur II, yaitu F-hitung = 6,983.

114
Dengan α = 0,05, diperoleh nilai F-hitung = 6,983 > F-tabel = 2,87

(diperoleh dari perhitungan df 1 = k-1 = 4-1 = 3, df 2 = n-k = 40-4 = 36).

3) Uji t Hitung (Uji Parsial)

Tabel 4.23
Hasil Uji t Struktural II
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 14.240 5.745 2.479 .018


Ling_Kerja .540 .198 .276 2.458 .003

Dis_Kerja .348 .085 .588 2.928 .006

Motivasi .615 .258 .233 1.792 .014

a. Dependent Variable: Prod_Kerja


Sumber: Data diolah peneliti, 2022
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada analisis

jalur substruktur II, dapat diketahui bahwa koefisien jalur variabel

lingkungan kerja fisik (X1), disiplin kerja (X2) dan motivasi (Y) telah

signifikan dengan nilai signifikansi level 0,05. Nilai t hitung yang

diperoleh variabel X1 adalah 2,458, variabel X2 adalah 2,928, dan

variabel Y adalah 1,792 lebih besar dibandingkan nilai t tabel yaitu

1,68830 (hasil perhitungan t tabel melalui rumus df = n-k = 40-4 = 36).

115
Tabel 4.24
Hasil Rangkuman Perhitungan Koefisien Jalur pada Struktural II
Nilai
Kofesien
Koefesien thitung ttabel Sig. R2 Keterangan
Jalur
Jalur
pzx1 0,276 2,458 1,688 0,003 Berpengaruh
pzx2 0,588 2,928 1,688 0,006 0,368 Berpengaruh
pzy 0,233 1,792 1,688 0,014 Berpengaruh
Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Setelah dilakukan pengujian koefisien determinasi, uji f dan uji

t, maka dapat diketahui koefisien residu pada persamaan substruktural

II yaitu Є2 = 1 – adjusted R square = 1-0,315 = 0,685. Berikut adalah

persamaan untuk analisis jalur substruktur II:

Z = ρzx1 + ρzx2 + ρzy + Є2

Z = 0.276X1 + 0.588X2 + 0.233Y + 0.685

Dengan diagram jalur sebagai berikut:

Gambar 4.5
Hasil Diagram Jalur Substruktur II

€1
€2 = 0.685

Lingkungan Kerja Fisik Pzx1=0,276


(X1)
Motivasi Produktivitas Kerja
Pzy=0,233
(Y) (Z)
Disiplin Kerja
Pzx2=0,588
(X2)

116
Tabel 4.25
Hasil Rangkuman
Perhitungan Koefisien Jalur pada Struktural I dan II

Nilai
Kofesien
Koefesien thitung ttabel Sig. R2 Keterangan
Jalur
Jalur
Struktural 1
pyx1 0,326 2,180 1,687 0,036 Berpengaruh
0,541
pyx2 0,477 3,192 1,687 0,003 Berpengaruh
Struktural 2
pzx1 0,276 2,458 1,688 0,003 Berpengaruh
pzx2 0,588 2,928 1,688 0,006 0,368 Berpengaruh
pzy 0,233 1,792 1,688 0,014 Berpengaruh
Sumber: Data diolah peneliti, 2023

Berdasarkan pada rekapitulasi substruktur I dan II, maka

diagram jalur secara keseluruhan atau hasil hubungan kausal dapat

digambarkan adalah sebagai berikut:

Gambar 4.6
Hasil Diagram Jalur

€1=0.483 €2=0.685

Lingkungan Kerja Fisik Pyx1=0,326 Pzx1=0,276


(X1)
Motivasi Produktivitas Kerja
Pzy=0,233
(Y) (Z)
Disiplin Kerja
Pyx2=0,477 Pzx2=0,588
(X2)

117
E. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pada pengujian analisis jalur yang telah dilakukan pada

substruktur I dan substruktur II, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian

hipotesis untuk mengetahui pengaruh yang terdapat antara variabel-variabel

yang ada pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Pengaruh lingkungan kerja fisik (X 1) terhadap motivasi (Y)

Merujuk pada tabel hasil perhitungan 4.19, diketahui tingkat

signifikansi pada variabel lingkungan kerja fisik (X1) terhadap motivasi (Y)

adalah 0,036 dengan t hitung = 2,180. Pembandingnya yaitu sebagai berikut:

Hipotesis 1

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap

motivasi

Ha : Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap motivasi

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima, karena nilai signifikansi

kurang dari 0,05 (0,036< 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,180

> 1,687). Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa lingkungan kerja

fisik (X1) memiliki pengaruh terhadap motivasi (Y).

2. Pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap motivasi (Y)

Berdasarkan pada hasil perhitungan pada tabel 4.19 diketahui tingkat

signifikansi pada variabel disiplin kerja (X2) terhadap motivasi (Y) sebesar

0,003 dan t hitung sebesar 3,192. Pembandingnya yaitu sebagai berikut:

118
Hipotesis 2

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap motivasi

Ha : Terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap motivasi

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima, karena nilai signifikansi

kurang dari 0,05 (0,003< 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,192

> 1,687). Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa disiplin kerja (X2 )

memiliki pengaruh terhadap motivasi (Y).

3. Pengaruh lingkungan Kerja fisik (X 1) dan disiplin kerja (X2 ) terhadap motivasi

(Y)

Berdasarkan pada hasil perhitungan pada tabel 4.18 secara simultan

pada diagram ANOVA, diperoleh tingkat signifikansi variabel lingkungan

kerja (X1 ) dan disiplin kerja (X2) terhadap motivasi (Y) sebesar 0,000 dan F

hitung sebesar 21,846 lebih besar dibandingkan dengan F tabel = 3,25.

Pembandingnya yaitu sebagai berikut:

Hipotesis 3

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja

terhadap motivasi

Ha : Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja

terhadap motivasi

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima, karena nilai signifikansi

kurang dari 0,05 (0,000<0,05) dan nilai f hitung lebih besar dari f tabel

119
(21,846 > 3,25) Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa lingkungan

kerja fisik (X1) dan disiplin kerja (X2) mempunyai pengaruh terhadap

motivasi (Y).

Substruktur II

4. Pengaruh lingkunga Kerja fisik (X1) terhadap produktivitas (Z)

Berdasarkan pada hasil perhitungan pada tabel 4.23 diketahui tingkat

signifikansi pada variabel lingkungan kerja fisik (X1) terhadap produktivitas

(Z) sebesar 0,003 dan t hitung sebesar 2,458. Pembandingnya yaitu sebagai

berikut:

Hipotesis 4

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap

produktivitas

Ha : Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima, karena nilai signifikansi

kurang dari 0,05 (0,003< 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,458

> 1,688). Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa lingkungan kerja

fisik (X1) memiliki pengaruh terhadap produktivitas (Z).

5. Pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap produktivitas (Z)

Berdasarkan pada hasil perhitungan pada tabel 4.23 diketahui tingkat

signifikansi pada variabel disiplin kerja (X2 ) terhadap produktivitas kerja (Z)

120
sebesar 0,006 dan t hitung sebesar 2,928. Pembandingnya yaitu sebagai

berikut:

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap produktivitas

Ha : Terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap produktivitas

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima, karena nilai signifikansi

kurang dari 0,05 (0,006< 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,928

> 1,688). Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa disiplin kerja (X2 )

memiliki pengaruh terhadap produktivitas (Z).

6. Pengaruh motivasi (Y) terhadap produktivitas (Z)

Berdasarkan pada hasil perhitungan pada tabel 4.23 diketahui tingkat

signifikansi pada variabel motivasi (Y) terhadap produktivitas (Z) sebesar

0,014 dan t hitung sebesar 1,792. Pembandingnya yaitu sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap produktivitas

Ha : Terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap produktivitas

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima, karena nilai signifikansi

kurang dari 0,05 (0,014< 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (1,792

> 1,688). Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa motivasi (Y)

memiliki pengaruh terhadap produktivitas (Z).

7. Pengaruh lingkungan kerja fisik (X1), disiplin kerja (X2), dan motivasi (Y)

terhadap produktivitas (Z)

121
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.22 secara simultan pada

diagram ANOVA, diperoleh tingkat signifikansi variabel lingkungan kerja

fisik (X1), disiplin kerja (X2), dan motivasi (Y) terhadap produktivitas kerja

(Z) sebesar 0,001 F hitung sebesar 6,983 lebih besar dibandingkan dengan F

tabel = 2,87.

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik, disiplin kerja,

dan motivasi terhadap produktivitas

Ha : Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik, disiplin kerja dan,

motivasi terhadap produktivitas

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima, karena nilai signifikansi

kurang dari 0,05 (0,001< 0,05) dan nilai F hitung lebih besar dari F tabel

(6,983 >2,87). Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa lingkungan

kerja fisik (X1), disiplin kerja (X2), dan motivasi (Y) memiliki pengaruh

terhadap produktivitas (Z).

F. Uji Sobel

Pada pengujian ini, nilai t koefisien variabel mediasi dan variabel

eksogen dihitung, dan nilai t tabel dan t hitung dibandingkan untuk menilai

signifikansi pengaruh tidak langsung. Jika nilainya melebihi t tabel, dapat

diklaim bahwa ada pengaruh mediasi. Jika t hitung lebih kecil dari t tabel, dapat

diasumsikan bahwa tidak ada pengaruh mediasi. Berikut adalah uji sobel yang

digunakan dalam penelitian ini:

122
1. lingkungan kerja fisik (X1) terhadap Produktivitas kerja (Z) melalui motivasi

(Y)

Untuk menunjukkan pengaruh pada variabel lingkungan kerja fisik

terhadap produktivitas melalui motivasi, maka dilakukan perhitungan standar

error atas koefisien indirect effect melalui rumus berikut:

𝑆𝑎𝑏 = √𝑏 2 𝑆𝑎2 + 𝑎2 𝑆𝑏 2 + 𝑆𝑎 2 𝑆𝑏 2

Keterangan:

a = 0,425

Sa = 0,195

b = 0,615

Sb = 0,258

𝑆𝑎𝑏 = √(0,6152 )(0,1952 ) + (0,4252 )(0,2582 ) + (0,1952 )(0,2582 )

= 0,170

Selanjutnya, perlu mengkalkulsi nilai t dan koefisisen ab dengan rumus

sebagai berikut:

𝑎𝑏 (0,425)(0,615)
𝑡= = = 1,5375
𝑆𝑎𝑏 0,170

Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapat nilai t hitung 1,5375 <

1,688 (t tabel) dengan tingkat signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan

bahwa Ha dotolak dan Ho di terima. Hal ini dapat diartikan bahwa tidak

123
terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik (X1) terhadap produktivitas

(Z) melalui motivasi (Y).

2. Disiplin Kerja (X2) terhadap produktivitas (Z) melalui motivasi (Y)

Untuk menunjukkan pengaruh tidak langsung pada variabel disiplin

kerja terhadap produktivitas melalui motivasi, maka dilakukan perhitungan

standar error atas koefisien indirect effect melalui rumus berikut:

𝑆𝑎𝑏 = √𝑏 2 𝑆𝑎2 + 𝑎2 𝑆𝑏 2 + 𝑆𝑎2 𝑆𝑏 2

Keterangan:

a = 0,628

Sa = 0,197

b = 0,615

Sb = 0,258

𝑆𝑎𝑏 = √(0,6152 )(0,1972 ) + (0,6282 )(0,2582 ) + (0,1972 )(0,2582 )

= 0,208

Selanjutnya, perlu mengkalkulsi nilai t dan koefisisen ab dengan rumus

sebagai berikut:

𝑎𝑏 (0,628)(0,615)
𝑡= = = 1,8568
𝑆𝑎𝑏 0,208

Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapat nilai t hitung 1,8568 >

1,688 (t tabel) dengan signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima dan Ho ditolak. Hal itu dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh

antara dsiplin kerja (X2) terhadap produktivitas (Z) melalui motivasi (Y).

124
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hasil atau melakukan

pengukuran terhadap pengaruh variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1) dan

Disiplin Kerja (X2) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Z) dengan

Motivasi (Y) sebagai Variabel Intervening pada karyawan PT. Timur Raya

Anugerah Damai yang diukur menggunakan kuesioner terhadap 40 karyawan

perusahaan atau responden yang diuji melalui metode analisis jalur (Path

Analysis). Maka dapat diketahui kesimpulan, sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik (X1) terhadap motivasi kerja

(Y).

2. Terdapat pengaruh antara disiplin kerja (X2) terhadap motivasi kerja (Y).

3. Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik (X1) dan disiplin kerja (X2)

terhadap motivasi kerja (Y).

4. Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik (X1) terhadap produktivitas

kerja karyawan (Z).

5. Terdapat pengaruh antara disiplin kerja (X2) terhadap produktivitas kerja

karyawan (Z).

6. Terdapat pengaruh antara motivasi kerja (Y) terhadap produktivitas kerja

karyawan (Z).

125
7. Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik (X1), disiplin kerja (X2), dan

motivasi kerja (Y) terhadap produktivitas kerja karyawan (Z).

8. Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja fisik (X1) terhadap

produktivitas kerja karyawan (Z) melalui motivasi (Y).

9. Terdapat pengaruh antara disiplin kerja (X2) terhadap produktivitas kerja

karyawan (Z) melalui motivasi (Y).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang

penulis dapat berikan diantaranya:

1. Bagi Akademisi

a. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini

sebagai bahan referensi dan gambaran untuk melakukan penelitian.

b. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya agar memperluas jumlah populasi

dan sampel agar dapat membantu menghasilkan penelitian yang lebih baik

c. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya untuk menggunakan metode

penelitian dan model analisis yang berbeda serta objek dan jenis

perusahaan yang berbeda agar dapat dibandingkan dan dibedakan.

2. Bagi PT. Timur Raya Anugerah Damai

Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan PT. Timur Raya

Anugerah Damai dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai bahan

126
pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan dan kebijakan yang terkait

dengan peningkatan kinerja karyawan, misalnya:

a. Diharapkan PT. Timur Raya Anugerah Damai dapat meningkatkan

peraturan ketaatan kerja seperti Standar Operasional Prosedur dalam

melakukan pekerjaan kepada seluruh karyawan. Selain itu PT. Timur Raya

Anugerah Damai perlu memberikan reward kepada karyawan yang

beprestasi dan memberikan punishment kepada karyawan yang tidak

mematuhi peraturan yang berlaku agar karyawan dapat meningkatkan

tingkat kedisiplinannya dalam bekerja sehingga akan berdampak baik pada

produktivitas kerja yang dihasilkan.

b. Diharapkan PT. Timur Raya Anugerah Damai perlu memberikan motivasi

kepada karyawan dengan meningkatkan hubungan yang harmonis antara

pimpinan dan para karyawannya, serta memberikan dukungan dan

kesempatan bagi para karyawan dalam meningkatkan potensi dan

pengembangan diri karyawan agar karyawan tetap bekerja dengan giat

dengan adanya pemberian motivasi yang tinggi.

c. Diharapkan PT. Timur Raya Anugerah Damai perlu menyediakan

lingkungan kerja fisik yang nyaman dengan memberikan fasilitas kerja

yang baik dan layak, memberikan luas ruang kerja dan tata ruang kerja

yang sesuai dengan kebutuhan karyawan, serta memperhatikan aspek

penerangan, suhu, sirkulasi udara, tata warna kantor, kebisingan, dan

127
tingkat kebersihan agar selalu dalam kondisi baik sehingga hal tersebut

dapat memberikan kenyamanan kepada karyawan dalam bekerja.

128
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, T. (2013). Studi Tentang Motivasi Peningkatan Kerja Pegawai Oleh Camat.
E- Journal FISIP UNMUL.
Baiti, K.N., Djumali., & Kustiyah, E. (2020) Produktivitas Kerja Karyawan
dintinjau dari Motivasi, Disiplin Kerja, dan Lingkungan Kerja pada PT.
Iskandar Indah Printing Textile Surakarta
Daryanto, B. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan. Gava Media.
Daspar, D. (2020). Pengaruh Lingkungan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. EKOMABIS: Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis, 1(02),
159–166. https://doi.org/10.37366/ekomabis.v1i02.31
Fitri, N.N., & Ferdian, A. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan
Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan pada PT
Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Manajemen, 6(2), 444–455. http:jim.unsyiah.ac.id/ekm
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program Ibm Spss 25
(Edisi 8)”, Cetakan Ke Viii. Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang, 2016.
Hanriati, L., Hayati, R., & Erwan, M. (2018). Peran Pemimpin dalam
Meningkatkan Disiplin Kerja Aparatur Sipil Negara pada Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Barito Timur. Jurnal Administrasi
Publik & Administrasi Bisnis, 1(1), 213–229.
Hariandja, & Marihot, T. E (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia :
Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan
Produktivitas Pegawai. Jakarta : Grasindo
Hasibuan, M. S. P. (2013) Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ibrahim, M. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Pegawai di Kantor Desa Timoreng Panua Kecamatan Panca Rijang
Kabupaten Sidenreng Rappang. PRAJA Journal. 8(1), 40-47.
Kadarisman, M. (2012). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Edisi
1). Jakarta: Rajawali Press
Kinasih, I. A. S., Muchsin, S., & Sekarsari, R. W. (2021). Pengaruh Lingkungan
Kerja Fisik dan Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai (Studi Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab. Malang).
Jurnal Respon Publik, 15(2), 13–22.
Kurniasari, R. (2018). Pemberian Motivasi serta Dampaknya terhadap Kinerja
Karyawan pada Perusahaan Telekomunikasi Jakarta. Widya Cipta, 2(1),
32– 39.

129
Manullang, Edyun (2012) Pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas
karyawan di komaneka resorts, komaneka bisma ubud
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/download/57407/39975/.
Pamungkas & Ngatno (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Stres
Kerja terhadap Produktivitas Kerja Melalui Motivasi Kerja Sebagai
Variabel Intervening pada Karyawan Bagian Penjualan PT. Mitrabuana
Citra Abadi-Ford Mitra Semarang
Pardede, Ratlan & Manurung, Renhard. “Analisis Jalur (Path Analysis): Teori dan
Aplikasi dalam Riset Bisnis”. Rineka Cipta, Jakarta, 2014.
Purba, S., Revida, E., Parinduri, L., Muliana, Purba, B., Purba, P. B., Tasnim,
Tahulending, P. S., Simarmata, H. M. P., Prasetya, A. B., Sherly, & Leuwol,
N. V. (2020). Perilaku Organisasi. Yayasan Kita Menulis.
Pusparani, M. (2021). Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai (Suatu Kajian
Studi Literatur Manajemen Sumber Daya Manusia). Jurnal Ilmu
Manajemen Terapan, 2(4), 534–543. https://doi.org/10.31933/jimt.v2i4.466
Robbins, P. Stephen. (2015). Perilaku Organisasi (16th ed.). Jakarta: Salemba
Empat
Ruslie. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Quantum ICT Medan. Jurnal Manajemen dan Ekonomi
Pembangunan. 1(1), 7-13.
Saleh, A. R., & Utomo, H. 2018. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi di PT Inko Java
Semarang. Among Makarti, 11(21), 28–50.
Sedarmayanti. “Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja”, CV Mandar
Maju, Bandung, 2009.
Sedarmayanti. (2017). Perencanaan dan Pengembangan SDM untuk Meningkatkan
Kompetensi, Kinerja dan Produktivitas Kerja. Bandung: PT Refika Aditama
Setiawan S.A (2018) Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan dengan Semangat Kerja Sebagai Variabel
Intervening
Sinambela, L. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Sinambela, P. D. L. P., & Sinambela, D. S. (2019). Manajemen Kinerja. Rajawali
Pres
Siska N. (2022) Pengaruh Lingkungan Kerja Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dengan Semangat Kerja
Karyawan sebagai Variabel Intervening di PT Ungaran Sari Garment III
Unit Pringapus 6

130
Subekhi, A. and Jauhar, M. (2013) Pengantar Teori dan Perilaku Organisasi.
Jakarta: Penerbit Prestasi Pustaka.
Sugiyono (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D), Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.
Suhardjo, Y. (2013) ‘Pengaruh Kepemimpinan dan Tambahan Penghasilan Pegawai
(TPP) Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus pada Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemerintah Kabupaten Sorong.’,
Jurnal Solusi, 11(4), pp. 94–109.
Sutrisno, Edy. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Prenadamedia Group,
Jakarta, 2016.
Thoha dalam Huzain (204) Peran Pimpinan dalam Meningkatkan Produktivitas
Kerja Karyawan pada PT. Graha Mandala Sakti Bontang
Thoha, Miftah. (2014). Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya,
cetakan ke23. Jakarta : Rajawali Pers
Wangi, V. K. N., Bahiroh, E., & Imron, A. (2020). Dampak Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja, Beban Kerja, Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap
Kinerja. Jurnal Manajemen Bisnis, 7(1), 40–50.
https://doi.org/10.33096/jmb.v7i1.407
Wibowo, F. P. (2018). Pengaruh Komunikasi, Konflik, Stres Kerja, Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan (Studi Kasus di
Perusahaan Perak Tom’s Silver Yogyakarta). Jurnal Manajemen Sumber
Daya Manusia, 12(2).
Wibowo, F. N. & Prasetyo A (2022) Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik,
Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
pada karyawan AMP (Asphalt Mixing Plant) PT Aneka Bangun Sarana
(ABS) Gombong
Wiyono, Y., & Haryadi, B. (2014). Peran Pemimpin, Rekan-Kerja, Dan Keluarga
Dalam Memotivasi Karyawan Di PT. Mulya Adhi Paramita Surabaya.
Agora, 2 (1).
Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Teori,
Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta
https://otomotif.bisnis.com/read/20201017/275/1306360/industri-modifikasi-
kendaraan-digenjot-penjualan-otomotif-naik

131
LAMPIRAN

Lampiran 1: Tabel Terkait Fasilitas Kerja

Tabel Fasilitas Kerja

Jumlah
No. Fasilitas Keterangan
Kebutuhan Realisasi
1. Ruang Smoking Area 2 Tidak ada Belum tersedianya
Smoking Room di
PT. Timur Raya
Anugerah Damai.
Hal ini membuat
pegawai yang
merokok harus
keluar kantor untuk
bisa merokok. Akan
tetapi, terdapat pula
pegawai yang
merokok di dalam
kantor, sehingga hal
itu dapat
mengganggu
kenyamanan
pegawai lain saat
bekerja.
2. AC (Air Conditioner) 8 4 Dalam setiap
ruangan telah
disediakan 4 AC,
namun kondisi AC
sudah kurang
optimal sehingga
suhu pada ruang
kerja terkadang
terasa panas dan
menyebabkan
pegawai merasa
tidak nyaman berada
di ruang kerja.
4. Komputer 4 2 Kebutuhan unit
komputer masih
kurang mengingat
komputer
dibutuhkan untuk
pendistribusian

132
barang melalui
online, hal ini tentu
saja dapat
menghambat
produktivitas
karyawan, dan juga
komputer yang
tersedia kondisi nya
sudah tidak baik
5. WiFi 3 3 Pengadaan wifi pada
ruangan sudah
terpenuhi, namun
kecepatan internet
pada wifi terkadang
naik turun/tidak
stabil dan bahkan
not connected/tidak
terhubung, sehingga
hal itu dapat
menyebabkan
pekerjaan menjadi
terganggu dan
terhambat
Sumber: Data PT. Timur Raya Anugerah Damai

133
Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Karyawan PT. Timur Raya Anugerah Damai

Di Tempat

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh.

Dengan hormat,

Sehubung dengan penyelesaian tugas akhir, saya Alan Darmawan mahasiswa


Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan
Kerja Fisik dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening” (Studi Kasus pada Karyawan
PT. Timur Raya Anugerah Damai)”.

Berkaitan dengan hal ini, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu


untuk berkenan mengisi kuesioner penelitian ini. Data yang diberikan hanya untuk
kepentingan akademik sehingga terjamin kerahasiaannya dan sangat membantu
untuk kelancaran penelitian ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, maka
pilihlah jawaban sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.

Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu dan


mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh.

Hormat saya,

Alan Darmawan

134
Lembar Kuesioner

A. Identitas Responden
1. Nama Responden :

2. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki b. Perempuan

3. Usia :
a. Di bawah 20 Tahun
b. 21-25 Tahun
c. 26-30 Tahun
d. 31-35 Tahun
e. Di atas 35 Tahun

4. Masa Kerja
a. Di bawah 1 Tahun b. 1-3 Tahun
c. 3-5 Tahun d. Di atas 5 Tahun

B. Petunjuk Pengisian
1. Sebelum mengisi kuesioner, diharapkan kepada Bapak/Ibu untuk
membaca dan memahami setiap pernyataan dengan baik.
2. Berikan tanda ceklis ( ) pada pernyataan yang dianggap sesuai dengan
pendapat Bapak/Ibu.
Keterangan Jawaban:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
N = Netral
S = Setuju

135
SS = Sangat Setuju
3. Semua pernyataan yang tersedia wajib dijawab tanpa ada yang
terlewat.

C. Daftar Pernyataan
Variabel Lingkungan Kerja Fisik
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya merasa fasilitas kantor
yang diberikan sudah tersedia
dengan baik dan layak.
2 Luas ruang kerja yang diberikan
sudah sesuai dengan kebutuhan
saya..
3 Tata ruang kerja perusahaan
yang disediakan sudah sesuai
dengan kebutuhan saya.
4 Saya merasa
penerangan/pencahayaan di
kantor sudah baik.
5 Saya merasa suhu ruangan di
kantor sudah baik.
6 Saya merasa sirkulasi udara di
kantor sudah baik.
7 Saya merasa kondisi kebersihan
kantor sudah baik.
8 Saya merasa tata warna kantor
memberikan kenyamanan dalam
bekerja.
9 Saya merasa tingkat kebisingan
di kantor tidak mengganggu
konsentrasi dalam bekerja.

136
Variabel Disiplin Kerja

No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya tidak pernah terlambat
datang ke kantor
2 Saya istirahat bekerja sesuai
dengan waktu istirahat yang
telah ditetapkan.
3 Saya pulang bekerja sesuai
dengan waktu yang telah
ditetapkan
4 Saya selalu berpakaian rapih
dan tidak pernah lupa membawa
tanda pengenal ketika bekerja
5 Saya selalu menggunakan
peralatan kerja dengan efektif
dan efisien
6 Saya selalu bekerja berdasarkan
SOP yang telah ditentukan
Perusahaan
7 Saya bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan.
8 Saya menaati kode etik profesi
dalam bekerja.
9 Dalam bekerja, saya selalu
memerhatikan norma sosial
yang ada di masyarakat

137
Variabel Motivasi

No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya merasa kebutuhan dasar
seperti waktu istirahat yang
cukup sudah terpenuhi
2 Saya merasakan aman dalam
melaksanakan pekerjaan saya
3 Perusahaan memberikan
jaminan kesehatan kepada
pegawai.
4 Perusahaan memberikan
jaminan hari tua kepada
pegawai.
5 Saya termotivasi bekerja karena
kondisi lingkungan kerja yang
nyaman.
6 Perusahaan telah memberikan
lingkungan kerja yang nyaman.
7 Saya dapat berkomunikasi baik
dengan pimpinan.
8 Saya memiliki hubungan yang
harmonis dengan bawahan.
9 Adanya saling menghormati
antar sesama rekan kerja
10 Perusahaan memberikan
penghargaan kepada pegawai
yang berprestasi
11 Perusahaan memberikan
dukungan kepada pegawai
untuk mengembangkan diri
pegawai.
12 Perusahaan memberikan
kesempatan kepada pegawai

138
untuk mengembangkan potensi
yang dimilikinya.

Variabel Produktivitas Kerja

No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya mampu mengerjakan tugas
sesuai dengan tanggung jawab
2 Saya mampu meningkatkan
kualitas hasil kerja
3 Saya mampu meningkatkan
persaingan
4 Saya memiliki etos kerja yang
tinggi dalam menyelesaikan
tanggung jawab
5 Saya mampu melihat tantangan
di masa mendatang
6 Saya mampu melihat harapan di
masa mendatang
7 Saya mampu menunjukkan
kualitas kerja
8 Saya mampu bekerja
menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan waktu yang
efisien.

139
Lampiran 3 :

Tabulasi Jawaban Responden

Lingkungan Kerja Fisik (X1)

No X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 Total
1 4 5 4 4 5 5 4 3 3 37
2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 41
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
7 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
8 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
9 4 5 5 5 4 4 5 4 4 40
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
13 4 5 4 4 5 5 5 5 4 41
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
23 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

140
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
29 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
36 4 5 5 4 5 4 4 4 4 39
37 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

Disiplin Kerja (X2)

No X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 Total
1
4 4 4 4 5 5 4 4 5 39
2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 37
5
5 5 4 5 5 5 5 5 5 44
6
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
7
4 4 5 5 5 5 5 4 5 42
8
5 5 4 4 5 5 5 5 5 43
9
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
10
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
11
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

141
12
4 4 3 4 4 4 5 4 4 36
13
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
14
2 2 4 5 5 5 5 5 5 38
15
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
16
4 4 4 4 4 4 4 5 4 37
17
4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
18
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
19
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
20
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
21
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
22
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
23
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
24
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
25
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
26
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
27
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
28
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
29
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
30
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
31
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
32
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
33
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
34
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
35
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
36
4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
37
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
38
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
39
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

142
Motivasi Kerja (Y)

No Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Total


1
4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 52
2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 47
3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
6
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
7
4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 54
8
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 46
9
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
10
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
11
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
12
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
13
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
14
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 49
15
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
16
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49
17
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
18
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
19
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 49
20
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49
21
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 49
22
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
23
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49
24
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
25
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
26
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59
27
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

143
28
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
29
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
30
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
31
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
32
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 59
33
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
34
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
35
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 50
36
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
37
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 50
38
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49
39
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

Produktivitas Kerja (Z)

No X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Total
1
5 4 5 4 4 3 4 5 34
2
5 5 4 4 4 4 4 4 34
3
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4
5 5 5 5 4 4 5 5 38
5
5 5 5 5 5 5 5 5 40
6
5 5 5 5 5 5 5 5 40
7
5 5 5 5 5 4 5 5 39
8
5 5 5 5 5 4 5 5 39
9
5 5 5 5 5 5 5 5 40
10
5 5 5 5 5 5 5 5 40
11
5 5 5 5 4 5 5 5 39
12
4 4 4 4 4 4 4 4 32
13
4 4 4 4 4 4 4 4 32

144
14
5 5 3 5 3 3 5 5 34
15
5 5 4 5 3 4 4 4 34
16
4 4 4 4 4 4 4 4 32
17
5 5 4 5 5 5 5 5 39
18
4 5 4 4 4 4 4 4 33
19
5 5 4 5 4 4 4 4 35
20
5 5 4 5 5 5 5 5 39
21
4 4 4 4 4 4 4 4 32
22
4 4 4 4 4 4 4 4 32
23
5 5 4 5 5 5 5 5 39
24
5 5 5 5 5 5 5 5 40
25
4 4 4 4 4 4 4 4 32
26
5 5 5 5 5 5 5 5 40
27
4 4 4 4 4 4 4 4 32
28
5 5 5 5 5 5 5 5 40
29
4 4 4 4 4 4 4 4 32
30
4 4 4 4 4 4 4 4 32
31
5 5 5 5 5 5 5 5 40
32
4 4 4 4 5 4 4 4 33
33
4 4 4 4 4 4 4 4 32
34
4 4 4 4 4 4 4 4 32
35
4 4 4 4 4 4 4 4 32
36
4 4 4 5 4 4 5 5 35
37
4 4 4 4 4 4 4 4 32
38
4 4 4 4 4 4 4 4 32
39
4 4 4 4 4 4 4 4 32
40
4 4 4 4 4 4 4 4 32

145
Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas

Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja Fisik (X 1)

146
Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja (X 2)

147
Hasil Uji Validitas Motivasi (Y)

148
Hasil Uji Validitas Produktivitas Kerja (Z)

Lampiran 5 : Hasil Uji Reliabilitas


1. Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Kerja Fisik (X 1)

2. Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Kerja (X 2)

3. Hasil Uji Reliabilitas Motivasi (Y)

149
4. Hasil Uji Reliabilitas Produktivitas (Z)

Lampiran 7 : Hasil Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 8 : Hasil Koefisien Determinasi (R2)

1. Hasil Analisis Struktural I

2. Hasil Analisis Struktural II

150
Lampiran 9 : Hasil Uji Hipotesis
1. Hasil Uji F Struktural I

2. Hasil Uji F Struktural II

3. Hasil Uji t Struktural I

4. Hasil Uji t Struktural II

151

Anda mungkin juga menyukai