(Studi Kasus Pada Iklan Sunsilk Co Creation Versi Julie Estelle dan Thomas Taw)
Oleh
Siti Cheriah Rasyid
NIM : 207081000210
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYAHTULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
ANALISIS PENGARUH ENDORSER, PENDIDIKAN AUDIENS DAN
KREATIFITAS IKLAN TERHADAP EFEKTIFITAS IKLAN SERTA
DAMPAKNYA TERHADAP SIKAP MEREK PRODUK
(Studi Kasus Pada Iklan Sunsilk Co Creation Versi Julie Estelle dan Thomas Taw)
Skripsi
Oleh
Siti Cheriah Rasyid
NIM : 207081000210
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYAHTULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 04 April 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa :
2. Nim : 207081000210
Hari ini Kamis, 16 Juni 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
5. Nim : 207081000210
Jika kalau di kemudian hri ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayahtullah Jakarta.
A. Data Pribadi
1. Nama : Siti Cheriah Rasyid
2. Tempat dan tanggal lahir : Parepare, 21 Februari 1990
3. Agama : Islam
4. Status : Belum menikah
5. Alamat : Jln. Guru M. Amin No. 35 Parepare, Sul-Sel
6. Kewarganegaraan : Indonesia
C. Data Keluarga
1. Ayah : H. Muh. Rasyid Ridha Ambo Dalle
2. Ibu : Andi Rafika Thamrin
3. Anak ke dari : pertama dari tujuh bersaudara
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of endorser, advertising messages, audience
education, and advertising creativity to advertising effectiveness and the effect of
effectiveness advertising to attitude brand. Data used in this study are primary data
collected from the questionaire to 50 respondence who have watched Sunsilk Co-
Creation. With the tehnicque of sampling using convenience sampling. The method of
data processing using path analysis.
This research shows that variable endorser, audience education and advertising
creativity have significant influence to advertising effectiveness simultaneously.
Endorser and advertising creativity have significant influence to advertising
effectiveness partially. Advertising effectiveness has significant influence to brand
attitude.
Kata Kunci : Endorser, Pendidikan Audiens, Kreatifitas Iklan, Efektifitas Iklan, Sikap
Merek Produk
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillahhirobbil alamiin...Segala Puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan
hidayah-Nya, yang senantiasa memberi petunjuk, kekuatan lahir dan batin serta
kesehatan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Wassalammu‟alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
COVER Dalam
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................... i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ ii
ABSTRACT .......................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
1. Tujuan ..................................................................................... 11
2. Manfaat ................................................................................... 12
B. Iklan ............................................................................................... 18
J. Hipotesis ......................................................................................... 54
A. Kesimpulan .................................................................................... 94
B. Implikasi ........................................................................................ 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1.2 Net Ad Pie Will Grow at 12% CAGR Over The Next 5 Years ................. 3
PENDAHULUAN
bertambah ketat, hal ini membuat semua perusahaan harus memutar otak untuk
teknologi dan perubahan zaman memberikan nuansa baru pada dunia usaha dewasa
ini, bagi usaha yang bisa memanfaaatkan hal tersebut membuat mereka mampu
bertahan, namun bagi usaha yang tidak bisa melihat peluang dalam hal tersebut
maka dapat dipastikan mereka akan tertinggal dan harus gugur ditengah pesaingan
Masalah yang ada saat ini bukan hanya mengenai bagaimana menghasilkan
konsumen puas dan loyal, namun perusahaan kini juga dituntut mahir dalam
kita hasilkan, hal inilah yang menjadi tantangan pemasaran sekarang ini.
konsumen. Ada banyak jenis kegiatan komunikasi pemasaran yang dapat oleh
terpadu. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dan kini sedang
dan media komunikasi bisnis yang efektif dan ampuh meskipun tidak secara
sebagai salah satu senjata pemasaran terjadi dibanyak negara 1. Data menunjukkan
1
Rudolph Setiaji Handoko, Pengaruh Kredibilitas Endoser dan Kreatifitas Iklan Terhadap efektivitas
Iklan Yang Mempengaruhi Sikap Terhadap Merek, h. 17.
Gambar. 1.1
Performance of Key Advertising Markets in 2010
Sumber : www.mncgroup.com
Gambar 1.1 menunjukkan kinerja periklanan Indonesia pada tahun 2010, pada
Gambar. 1.2
Net Ad Pie Will Grow at 12% CAGR Over The Next 5 Years
Sumber : www.mncgroup.com
Gambar 1.2 menunjukkan prediksi CAGR (Compound Annual Growth Rate)
tahun kedepan.
Hal lain yang perlu diketahui adalah hasil survei Nielsen menyatakan
2009 belanja iklan nasional mencapai angka Rp 45,73 triliun. Sedangkan belanja
iklan tahun 2010 hampir mencapai Rp 60 triliun, naik 23 persen dari tahun 2009.
industri periklanan yang sangat tinggi. Indonesia memiliki pertumbuhan iklan per
persen 3.
membuktikan bahwa media periklanan merupakan salah satu alat promosi yang
paling banyak digunakan oleh pemasar saat ini untuk melakukan promosi.
detail.php?kodeberita=1008
pesan dan nilai suatu produk, iklan juga merupakan persuasif yang mengajak
agar sebuah iklan dapat efektif perlu dirancang sedemikian rupa dan
dilakukan melalui media yang tepat agar pesan yang ingin disampaikan dapat
Lalu bagaimana agar suatu iklan dapat membedakan dirinya dari iklan-iklan
yang lain, menerobos diantara persaingan antar iklan dan menarik perhatian
(recall), sang selebriti juga sekaligus mewakili kepribadian dari merek yang
mereka bawakan dan dengan itu diharapkan dapat mendekati target konsumen
dengan baik 6.
4
___Analisis Pengaruh Celebrity Endoser Pada Iklan Terhadap Minat Beli Teh Botol Freshtea, h. 1.
5
___Analisis Pengaruh Celebrity Endoser Pada Iklan Terhadap Minat Beli Teh Botol Freshtea, h. 2.
6____Analisis Pengaruh Celebrity Endoser Pada Iklan Terhadap Minat Beli Teh Botol Freshtea, h. 2.
Bukan hanya selebriti yang dapat digunakan sebagai endorser namun seseorang
yang nonselebriti dapat dijadikan model dalam sebuah iklan, tujuannya adalah
seorang ibu rumah tangga pada iklan sabun cuci karena seorang ibu rumah tangga
mengetahui produk tersebut dan sudah membuktikan khasiat sabun tersebut, serta
penggunaan seorang pakar atau professional untuk meyakinkan bahwa produk yang
Seorang endorser tidak hanya harus memiliki kredibilitas tinggi, namun juga
harus memiliki daya tarik yang tinggi dan kekuatan untuk mempengaruhi
audiensnya. Ketiga unsur tersebut harus dimiliki seorang endorser agar komunikasi
segmentasi sasarannya. Dengan mengenali target dari merek atau produk sebuah
perusahaan bisa lebih mudah merancang komunikasi yang efektif dengan targetnya.
geografi, psikografi dan sosial budaya. Dalam hal ini peneliti akan menganalisis
tayangan tersebut.
Selain itu agar sebuah iklan bisa efektif, maka sebuah iklan haruslah menarik
yaitu ada unsur kreatifitas di dalamnya. Menarik bukanlah berarti sebuah iklan
harus lucu tetapi mampu membuat penontonnya tertarik untuk menontonya dan
menyimaknya, sedangkan efektif disini sangatlah luas artinya mulai dari kesesuaian
iklan, jadwal pemutaran iklan hingga kepada fungsi utamanya mempengaruhi minat
beli konsumen.
Jadi agar sebuah iklan efektif harus memenuhi unsur-unsur tersebut. Sebuah
iklan harus memiliki komunikator yang credibility, attractiveness dan power untuk
dengan audiens sasaran agar iklan tersebut efektif. Selain itu agar audiens tertarik
untuk menyaksikan iklan yang ditayangkan, iklan tersebut juga harus menarik yaitu
sebagai media promosi. Sunsilk yang kini memasuki tahap kedewasaan tentu saja
strategi pada tahap kedewasan yaitu modifikasi pasar, modifikasi produk dan
modifikasi program pemasaran. Strategi yang kini sedang dilakukan sunsilk adalah
strategi modifikasi produk yaitu Sunsilk meluncurkan kreasi terbarunya yaitu
Sunsilk Co-Creation bersama tujuh pakar rambut berkelas dunia. Untuk pertama
kalinya Sunsilk bekerjasama dengan tujuh pakar rambut berkelas dunia untuk
menciptakan formulasi khusus untuk berbagai jenis rambut yang diberi nama
“Sunsilk Co-Creation”.
menciptakan kreasi baru untuk memperbaiki mutu Sunsilk agar lebih baik dan
meyakinkan konsumennya melalui iklan yang dibintangi oleh Julie Estelle dan
Thomas Taw bahwa kini mutu Sunsilk lebih baik dengan kreasi terbarunya bersama
Sunsilk Co-Creation yang dibintangi oleh selebriti, model dan tujuh pakar rambut
berkelas dunia yang memformulasikan Sunsilk Co-Creation, dalam hal ini yang
akan diteliti adalah Sunsilk Co-Creation versi Julie Estelle dan Thomas Taw.
konsumen.
kasus pada iklan Sunsilk Co Creation versi Julie Estelle dan Thomas Taw)”
1. Identifikasi Masalah
Salah satu kegiatan komunikasi pemsaran yang paling marak dilakukan saat
kontribusi bagi laba perusahaan dari hasil penjualan, ekuitas merek, dan
elemen-elemen apa sajakah yang membuat suatu iklan efektif dan iklan yang
seperti apa yang dapat dikategorikan efektif ? hal ini perlu dilakukan oleh
Banyak hal yang mempengaruhi keefektifan suatu iklan dan hal ini harus
dimulai dari pemilihan bintang iklan, pesan iklan, bentuk penyampaian pesan,
baik dengan pelanggan mereka. Salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh
terhadap merek atau produk yang diiklankan. Dalam iklan yang efektif
pendidikan audiens dan kreatifitas iklan. Dalam penelitian ini peneliti akan
terhadap efektifitas iklan serta dampaknya terhadap sikap merek produk yang
di iklankan.
B. Perumusan Masalah
Setelah melihat dari perumusan masalah diatas maka dapat disusun tujuan
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
iklan.
b. Bagi Akademisi
c. Bagi Konsumen
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Pemasaran
pembeli dan penjual, yang pada akhirnya akan memberikan kepuasan dan
langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang mereka jual.
merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek yang mencakup 6 komponen
7
Ridwan Iskandar Sudayat, , “Pengertian Komunikasi Pemasaran”, h.1.
8
Ridwan Iskandar Sudayat, , “Pengertian Komunikasi Pemasaran”, h.1.
Komunikasi pemasaran disebut juga bauran promosi yang merupakan alat
secara cermat karena masalahnya bukan hanya menyangkut besarnya biaya yang
Gambar. 2.3
Model Proses Komunikasi
Umpan Balik
atau tidak.
3. Merancang pesan
11
Sulaksana, Uyung, Integrated Marketing Communication, h. 33.
12
Sulaksana, Uyung, Integrated Marketing Communication, h.40.
13
Laksana, Fajar, Manajemen Pemasaran, h. 106.
4. Menyeleksi saluaran-saluran komunikasi
pemasaran.
tak mau mendorong para manajer pemasaran untuk melakukan analisis cermat
Belakangan manajer juga lebih menaruh perhatian pada cara yang efektif
14
Sulaksana, Uyung, Integrated Marketing Communication, h.2.
15
Sulaksana, Uyung, Integrated Marketing Communication, h.2.
Tabel. 2.1
Kerangka Umum Komunikasi Pemasaran
Sedangkan menurut Paul Copley, advertising is by and large seen as an art – the
art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed
to inform and/ or persuade (iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat
16
Subandi, Ibrahim, Idi, Kecerdasan Komunikasi, h. 128.
17
Subandi, Ibrahim, Idi, Kecerdasan Komunikasi, h. 128.
18
Subandi, Ibrahim, Idi, Kecerdasan Komunikasi, h. 128.
Pengiklan menggunakan iklan dengan sejumlah tujuan yang
menyewa ruang dan waktu. Disamping itu peranan iklan antara lain
19
Subandi, Ibrahim, Idi, Kecerdasan Komunikasi, h. 128.
suatu produk tertentu membentuk hasrat memiliknya dengan
2. Peranan Iklan
atau tidak, iklan dapat berpengaruh tetapi juga dapat berlalu begitu cepat.
Karena kita membayar iklan maka kita dapat memilih media yang sesuai
3. Efek Iklan
20
Agus, “Definisi Iklan, Efek dan Iklan Korporat”.
21
Agus, “Definisi Iklan, Efek dan Iklan Korporat”.
22
Agus, “Definisi Iklan, Efek dan Iklan Korporat”.
The effects of these understandings on thought and attitude take
b) Definisi Citra
C. Endorser
endorser sebagai penyampai pesan iklan 23. Endorser sering juga disebut sebagai
sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa. Endorser juga
diartikan sebagai orang yang dipilih mewakili imej sebuah produk (product
23Makmun Riyanto, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan dan Implikasinya
Terhadap Sikap Merek (studi kasus pada iklan Ponds di Kota Semarang)” h. 17.
24Makmun Riyanto, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan dan Implikasinya
Terhadap Sikap Merek (studi kasus pada iklan Ponds di Kota Semarang)” h. 17.
endorser) adalah individu yang terkenal oleh public atas prestasi selain daripada
Tugas utama para endorser ini adalah untuk menciptakan asosiasi yang baik
antara endorser dengan produk yang diiklankan sehingga timbul sikap positif
dalam diri konsumen, sehingga iklan dapat menciptakan citra yang baik pula di
mata konsumen. Iklan merupakan elemen yang penting dan saling berpengaruh
dalam menanamkan brand image kepada konsumen, seiring dengan ciri fisik dan
digunakan oleh pemasar dalam tiga katagori yaitu : kredibilitas, daya tarik, dan
Apabila endorser dapat dipercaya oleh audiens maka pesan sangat mungkin
merek dipengaruhi secara langsung oleh persepsi mengenai endorser, baik yang
25
Eni Heruwati, “Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio (Studi pada konsumen PT Harpindo Jaya Jl. Dr. Cipto
No.61 Semarang) “ h. 39.
26
Ajeng Peni Hapsari, “Analisis Perbandingan Penggunaan Celebrity Endoser dan Typical-Person
Endorser Iklan Televisi Dan Hubungannya Dengan Brand image Produk”, h. 6.
27Makmun Riyanto, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan dan Implikasinya
Terhadap Sikap Merek (studi kasus pada iklan Ponds di Kota Semarang)” h. 17.
menggunakan endoser selebritis maupun yang bukan selebritis. Selain itu
sasaran terhadap sikap mereka pada iklan. Sehingga secara tidak langsung
konsumen melalui sikap terhadap merek (brand attitude) dan sikap terhadap
Menurut Kotler dan Keller penggunaan nara sumber (source) sebagai figur
penarik perhatian dalam iklan merupakan salah satu cara kreatif untuk
menyampaikan pesan. Pesan yang disampaikan oleh nara sumber yang menarik
akan lebih mudah dan menarik perhatian konsumen. Shimp membagi endorser
ke dalam dua tipe, yaitu celebrity endorser dan typical-person endorser 29.
ada sejak tahun 1893. Selebriti yaitu pribadi (bintang film, penghibur, atau atlet)
28
Makmun Riyanto, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan dan Implikasinya
Terhadap Sikap Merek (studi kasus pada iklan Ponds di Kota Semarang)” h. 17.
29
Ajeng Peni Hapsari, “Analisis Perbandingan Penggunaan Celebrity Endoser dan Typical-Person
Endorser Iklan Televisi Dan Hubungannya Dengan Brand image Produk”, h. 4.
pesan iklan ditengah banyaknya iklan lain. Selebriti dapat digunakan sebagai
alat yang cepat untuk mewakili segmen pasar yang dibidik 30.
utama, yaitu: Pemasar rela membayar tinggi selebriti yang banyak disukai oleh
kesan bahwa konsumen selektif dalam memilih dan meningkatkan status dengan
31
memiliki apa yang digunakan oleh selebriti . Selebriti diasumsikan lebih
kredibel daripada non selebriti. Tampilan fisik dan karakter non fisik selebriti
membuat sebuah iklan lebih menarik dan disukai oleh konsumen. Performa,
citra, dan kepopuleran selebriti dapat lebih menarik perhatian target audience
30
Eni Heruwati, “Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas dan Keahlian Celebrity Endorser
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio (Studi pada konsumen PT Harpindo Jaya
Jl. Dr. Cipto No.61 Semarang) “ h. 38
31Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h.134
32 Ajeng Peni Hapsari, “Analisis Perbandingan Penggunaan Celebrity Endoser dan Typical-Person
Endorser Iklan Televisi Dan Hubungannya Dengan Brand image Produk”, h. 6.
konsumen karena mereka merasa memiliki kesamaan konsep diri yang aktual
pendukung non selebriti atau ”orang biasa” dapat membuat konsumen merasa
lebih dekat dan merasa familiar, akan menghasilkan keterlibatan pesan yang
Menurut Belch dan Belch, Pemasang iklan harus sangat hati-hati dalam
yang berbeda di dalam mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen, yaitu 35:
objektif 36.
seorang komunikator yang efektif harus memilki kredibilitas yang tinggi 37.
komunikator memliki ethos, pathos dan logos. Ethos ialah kekuatan yang
dapat dipercaya. Pathos adalah ialah kekuatan yang dimiliki oleh seseorang
(dynamism) 39.
yang dipersepsi audiens. Sosok supir dalam iklan Isuzu Panther sangat
sopir dianggap sebagai orang yang paling peduli tentang kehematan bahan
dengan hal yang menarik dan dapat dipercaya, seperti halnya dengan Roger
37
Cangara, Hafied, Ilmu Pengantar Komunikasi, h. 87.
38
Cangara, Hafied, Ilmu Pengantar Komunikasi, h. 87-88.
39
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 88.
Danuarta dan Leony, yang dianggap sebagai pasangan remaja paling gaul
saat itu berkat suksesnya sinetron, dalam mengiklankan Yamaha Nuovo 40.
43
Menurut bentuknya kredibilitas dapat dibedakan atas tiga macam, berikut
a. Intial Credibility
40
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h.134
41
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h.134
42
Ajeng Peni Hapsari, “Analisis Perbandingan Penggunaan Celebrity Endoser dan Typical-Person
Endorser Iklan Televisi Dan Hubungannya Dengan Brand image Produk”, h. 5.
43
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 88-89.
atau tulisan seorang pakar yang sudah terkenal akan mudah dimuat
b. Derived Credibility
membakar semangatnya.
c. Terminal Credibility
yang dihargai.
Daya tarik adalah salah satu faktor yang harus dimiliki oleh seorang
agama, suku, daerah asal, partai dan ideology. Alexis Tan, seorang
45
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 89-90.
46
Ajeng Peni Hapsari, “Analisis Perbandingan Penggunaan Celebrity Endoser dan Typical-Person
Endorser Iklan Televisi Dan Hubungannya Dengan Brand image Produk”, h.5.
47
Ajeng Peni Hapsari, “Analisis Perbandingan Penggunaan Celebrity Endoser dan Typical-Person
Endorser Iklan Televisi Dan Hubungannya Dengan Brand image Produk”, h.5.
48
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 90.
person endorser dinilai berdasarkan keakraban dengan sosok yang
mereka 50.
dapat mungkin memiliki bentuk fisik yang sempurna. Fisik yang gagah
49Ajeng Peni Hapsari, “Analisis Perbandingan Penggunaan Celebrity Endoser dan Typical-Person
Endorser Iklan Televisi Dan Hubungannya Dengan Brand image Produk”, h.5.
50
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 90.
51
Ajeng Peni Hapsari, “Analisis Perbandingan Penggunaan Celebrity Endoser dan Typical-Person
Endorser Iklan Televisi Dan Hubungannya Dengan Brand image Produk”, h.5.
52
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 90.
dan cantik akan menawan penerima, apalagi kalau disertai kemampuan
komunikator jika iya ingin memengaruhi orang lain. Kekuatan bisa juga
suatu pendapat kalau hal itu disampaikan oleh orang yang memiliki
warganya 56.
khalayaknya 58.
D. Pendidikan Audiens
komunikasi massa, penerima atau audiens adalah mereka yang menjadi khalayak
dari media massa yang bersangkutan, dimana khalayak tersebut di atas bersifat
57
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 91.
58
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 91.
59
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 91-92.
60
Agus,“Definisi Iklan, Efek dan Iklan Korporat”.
Khalayak merupakan unsur penting dalam sebuah komunikasi, kenallah
waktu tertentu, dan terhimpun bersama oleh tindakan individual untuk memilih
3. Populasi, apakah jumlah khalayak yang ada kurang dari 10 orang atau
sekolah dasar.
7. Agama, apakah semuanya beragama Islam atau ada yang beragama lain.
pengusaha.
jelas tentang audiens sasaran. Misalnya pesan tertentu akan diujukan pada :
keputusan komunikator tentang apa, bagaimana, kapan, dan dimana dan kepada
66
PhilipKotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, h. 150.
67
Goerge Belch E. dan Micheal Belch A, Advertising and Promotion, h. 144&145.
68
Sulaksana, Uyung, Integrated Marketing Communication, h. 51.
merancang bauran pemasaran yang lebih tepat dalam menjawab kebutuhan para
kebutuhan dan keinginan yang hampir sama. Ada empat klasifikasi variabel
a. Karakteristik seseorang.
c. Geografi.
69
Monle Lee dan Carla Johson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, h. 90.
70
Monle Lee dan Carla Johson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, h. 90.
71John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku Konsumen, h. 46.
72
John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku Konsumen, h. 46.
Popoulasi dalam setiap masyarakat terbagi dalam lima kelempok pendidikan
: buta huruf, tidak lulus SMA, lulus SMA, lulus perguruan tinggi, dan memiliki
orang lebih senang berpikir simpleks daripada orang berpendidikan tinggi, yang
lebih menyukai pola berpikir multipleks. Konsep multipleks (dalam berpikir) ini
diusulkan oleh Krech dkk. untuk menjelaskan adanya perbedaan dalam cara
akan diolahnya, dikaitkan dengan informasi lain yang sudah dimiliki, kemudian
dicari pola kaitannya guna menghasilkan pengetahuan baru atau informasi baru
74
.
Hal ini berbeda dengan orang awam (orang yang berpikir lebih simpleks),
yang cara berpikirnya sederhana, jika diberi informasi langsung diterima tanpa
Menurut Depari dan Collin pada kelompok ini lebih mudah dipengaruhi oleh
informasi yang datang menerpanya. Sikapnya pun relatif lebih cepat berubah.
Menurut Krech dkk. sikap bisa berubah karena adanya terpaan informasi yang
73
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran h. 162.
74Yusup, Pawit M., Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan, h. 207.
75Yusup, Pawit M., Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan, h. 207.
Konsep perubahan sikap ini serupa dengan konsep belajar yang terjadi pada
diri seseorang yang memang berjalan atau berproses dalam waktu yang relatif
lama dan menetap karena hasil interaksi dengan lingkungan, termasuk informasi
yang menerpanya. Teori belajar ini pun bisa digunakan untuk menjelaskan
kognisinya, antara lain disebabkan oleh adanya terpaan informasi dari berbagai
E. Kreatifitas Iklan
audiens. Prinsip pertama kreatifitas dalam sebuah iklan adalah bahwa kreatifitas
tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Kreatifitas membuka, memilih,
penggabungan ide-ide yang telah ada untuk menciptakan sesuatu yang baru 79.
telah ditentukan dengan gaya yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian
detail dan inci. Dugaan bahwa iklan yang kreatif akan efektif diajukan oleh
Kover, Goldberg dan James (1995); Shapiro dan Krishnan (2001) serta Till dan
pesan dalam cara yang berbeda dan mudah diingat. Pada tahap ini, ide pesan
yang sederhana menjadi kampanye iklan hebat. Biasanya, penulis naskah dan
79
Ahmad Zaki, “Strategi Iklan : Teori Pesan dan Kreatifitas Iklan”.
80Ahmad Zaki, “Strategi Iklan : Teori Pesan dan Kreatifitas Iklan”.
81Rudolph Setiaji Handoko, “Analisis Pengaruh Kredibilitas Endoser dan Kreatifitas Iklan Terhadap
efektifitas Iklan yang Mempengaruhi sikap Terhadap Merek (Studi Kasus Iklan Televisi Pada Konsumen
Sepeda Motor Honda Di Kota Semarang)”, h. 35.
berharap bahwa salah satu konsep ini akan berubah menjadi ide besar. Konsep
kreatif biasa muncul sebagai visualisasi, ungkapan, atau kombinasi keduanya 82.
Konsep kreatif akan memandu pilihan dari daya tarik tertentu yang
membuat produk lebih diinginkan atau menarik bagi konsumen. Kedua, daya
tarik harus terpercaya-konsumen harus percaya bahwa produk atau jasa tersebut
bukan fitur terbaik. Daya tarik harus berbeda-daya tarik harus bisa menjelaskan
F. Efektifitas Iklan
adalah pengukuran iklan dalam arti tercapainya sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya 85.
82
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 157.
83
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 157.
84
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 157.
85
Yudi Farola Bram, “Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan
Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang dengan Menggunakan Metode EPIC Model” h. 4.
Dalam pengukuran efektifitas iklan terdapat beberapa macam alat
dan Sewall 1991), namun sebuah Iklan yang efektif juga harus meningkatkan
brand awareness dan mengaitkan bagian-bagian dalam iklan dengan merek yang
dapat dicapai atau tidak. Menurut Cannon et al, efektifitas bergantung pada
sebaik apa medium tersebut sesuai dengan sebuah strategi pemasaran yaitu, pada
tujuan promosi, pasar target yang ingin dijangkau, dana yang tersedia untuk
pengiklanan, serta sifat dari media, termasuk siapa yang akan dijangkau, dengan
frekuensi seberapa sering, dengan dampak apa, dan pada biaya berapa besar.
pesan. Laskey et al, menyatakan bahwa efektifitas suatu iklan bergantung pada
tersebut, terpengaruh oleh pesan dan tentu saja pada akhirnya membeli produk
86Rudolph Setiaji Handoko, 2006 “Analisis Pengaruh Kredibilitas Endoser dan Kreatifitas Iklan
Terhadap efektifitas Iklan yang Mempengaruhi sikap Terhadap Merek (Studi Kasus Iklan Televisi
Pada Konsumen Sepeda Motor Honda Di Kota Semarang)”, h. 42.
87
Wahyu Arfianto, 2010 “Analisis Pengaruh Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan Pada
Media Televisi (Studi Pada Iklan Produk Sepeda motor Honda)” h. 39-40.
Efektifitas iklan juga dapat diukur dengan menggunakan Epic model. Epic
1. Dimensi Empati
keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok
lain 89.
2. Dimensi Persuasi
merek 90.
3. Dimensi Impact
88
Yudi Farola Bram, “Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan
Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang dengan Menggunakan Metode EPIC Model”, h. 4.
89
Yudi Farola Bram, “Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan
Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang dengan Menggunakan Metode EPIC Model”, h. 4.
90
Yudi Farola Bram, “Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan
Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang dengan Menggunakan Metode EPIC Model”, h. 4.
Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat
4. Dimensi Komunikasi
91
Yudi Farola Bram, “Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan
Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang dengan Menggunakan Metode EPIC Model”, h. 5.
92Yudi Farola Bram, “Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan
Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang dengan Menggunakan Metode EPIC Model”, h. 6.
pada setiap tahap proses beli tersebut. Untuk itu, perlu diperhatikan model-
Gambar. 2.4
Tingkat-tingkat Efek Periklanan
Informasi
Fakta Knowledge
I Interest
Kognitif Liking
Emosi D Desire
Sikap Preference
Perasaan
Motif
Mencoba Purchase
bertindak
Sumber : Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h. 142
mempengaruhi audiens untuk setiap tahap efek iklan tersebut. Efek iklan
sangat bervariasi. Kindra dkk, mengemukakan beberapa sifat dari efek iklan
94
:
93
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h. 142.
94
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h. 143.
a. Efektifitas iklan tergantung pada efektifitas pesan.
keseluruhan.
Sikap, menurut Allport adalah suatu status mental dan syaraf sehubungan
dipelajari dalam merespons secara konsisten sesuatu objek dalam bentuk suka
95
Siti Sumariyati dan Dian Solihati, “Menjaga Merek Tetap Perkasa”.
96
Jefkins, Frank. Periklanan, h. 17.
97Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h. 104.
Hal yang sama dikemukakan oleh Mittal, menurutnya sikap memainkan
membantu dalam suatu kegiatan periklanan yang lebih baik. Sedangkan menurut
Mc Guire sikap adalah perasaan atau evaluasi secara umum baik positif atau
dengan pendekatan yang berbeda. Menurut seorang ahli psikologis, sikap adalah
kajian psikologis. Menurut Lefton, sikap adalah pola perasaan, keyakinan dan
kecenderungan perilaku terhadap orang, ide atau obyek yang tetap dalam jangka
waktu yang lama. Schiffman dan Kanuk mengatakan bahwa sifat adalah
given object). Dalam setiap definisi yang dijumpai, terlihat bahwa para penulis
pikiran, dan pengakuan – baik positif atau negatif – yang ada pada khalayak
sasaran mengenai suatu perusahaan, produk, atau layanan. Karena nilai merek
98
Siti Sumariyati dan Dian Solihati, “Menjaga Merek Tetap Perkasa”.
99
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h. 103-104
sangat berkaitan dengan persepsi kualitas di benak khalayak, tak heran jika
pergerakan nilai merek pun sangat dinamis. Sedikit isu negatif atau aroma krisis
bisa menggoyahkan merek yang perkasa menjadi perlina – lenyap tak berbekas
100
.
Merek merupakan elemen yang sangat penting bagi sebuah produk, sebab
brand bukanlah sekadar tanda pengenal yang membedakan sebuah produk dari
produk lainnya. Brand juga bisa menjadi ikatan emosional antara produk dan
customer-nya. Tak salah jika Chivu de Dhiej menyebut “Brand can be viewed
terhadap merek dapat diukur dengan apakah merek diingat, disukai dan dipilih
oleh konsumen.
terhadap merek dipengaruhi secara langsung oleh pesan iklan yang diterima oleh
pengenalan merek lebih dahulu, dimana melalui pengenalan merek ini membuat
100
Siti Sumariyati dan Dian Solihati, “Menjaga Merek Tetap Perkasa”.
101Siti Sumariyati dan Dian Solihati, “Menjaga Merek Tetap Perkasa”.
konsumen cukup mengenal kriteria merek dan membantu konsumen untuk
merek, dalam model ekuitas merek ditemukan bahwa peningkatan pangsa pasar
terjadi ketika sikap terhadap merek semakin positif, sikap merek (brand attitude)
nilai positif apabila merek tersebut lebih disukai, merek lebih diingat, dan merek
a. Pengalaman
102
Makmun Riyanto, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan dan Implikasinya Terhadap
Sikap Merek (studi kasus pada iklan Ponds di Kota Semarang)”, h. 27.
103Makmun Riyanto, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan dan Implikasinya
Terhadap Sikap Merek (studi kasus pada iklan Ponds di Kota Semarang)”, h. 36.
104
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h. 118-119.
cuma dan kupon diskon bahkan berupa merek kopi, teh, madu dan
b. Kepribadian
H. Penelitian Terdahulu
endorser maka akan semakin tinggi efektifitas iklan, semakin kreatif Iklan
maka akan semakin tinggi efektifitas iklan, dan semakin tinggi efektifitas
iklan maka akan semakin positif sikap terhadap merek yang diiklankan.
variabel yaitu kualitas pesan iklan, daya tarik iklan dan frekuensi
penanyangan iklan berpengaruh secara positif terhadap efektifitas iklan
3. Yudi Farola Bram (2005) dengan judul penelitian “Analisis Efektifitas Iklan
bahwa daya tarik iklan, kreatifitas iklan dan kredibilitas endorser memiliki
terhadap sikap terhadap merek. Yaitu semakin tinggi daya tarik iklan,
kreatifitas iklan dan kredibilitas endorser maka iklan akan semakin efektif,
dan semakin tinggi efektifitas suatu iklan maka akan memberikan efek yang
diiklankan.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah sikap merek produk sedangkan
Belch E. dan Micheal Belch A, Philip Kotler dan Gary Armstrong dll.
sebagai berikut.
Gambar. 2.5
Pengaruh Endoser,Pesan Iklan, Pendidikan Audiens dan Kreatifitas Iklan
Terhadap Efektifitas Iklan Serta Dampaknya Terhadap Sikap Merek Produk
Endoser (X1)
H1
H3
Kreatifitas
Iklan (X3)
J. Hipotesis
iklan.
produk.
105
Nur Indriarto dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi Dan
Manajemen, h.72.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Waktu penelitian diadakan adalah tahun 2011 dan variabel-variabel yang dibahas
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penduduk ciputat yang pernah
menonton iklan Sunsilk. Sampel merupakan subset dari populasi, terdiri dari
beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus
106Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah , Metode Penelitian Kuantitatif, h. 119.
107
Hasan Mustafa, “Tehnik Sampling” diakses dari home.unpar.ac.id
2. Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel (laki/perempuan,
ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah
2. Tehnik sampling
non probability sample yaitu metode sampel kuota (quota sampling). Quota
pernah menyaksikan iklan Sunsilk Co-Creation versi Julie Estelle dan Thomas
Taw.
sampel adalah :
Thomas Taw.
108Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 135.
b. Jenjang pendidikan yaitu : tidak lulus SMA, lulus SMA dan lulus
Perguruan Tinggi
1. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli dan dikumpulkan
penelitian yaitu data berupa opini, sikap , pengalaman atau karakteristik dari
seseorang atau sekelompok orang yang menjadi objek penelitian. Data ini
iklan yang menjadi objek penelitian. Sedangkan data sekunder dalam penelitian
ini berupa data yang telah tersedia dan diterbitkan oleh perusahaan, lembaga
2. Sumber Data
iklan Sunsilk dan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh peneliti , yang
versi Julie Estelle dan Thomas Taw. Maka data yang diperoleh didapatkan dari
responden secara langsung yang menjadi sampel dalam penelitian ini melalui
metode kuesioner.
3. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan skala LIKERT. Skala LIKERT yaitu skala
yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut
110
:
2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
D. Tehnik Analisis
109Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 143.
110
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h. 45.
realibel atau andal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten 111.
pengukuran sekali saja. One shot atau pengukuran sekali saja merupakan
pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan komputer Statistical Program
for Society Science (SPSS), dengan kualitas Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha >0,60 112.
a. Melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dan total skor variabel
b. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor
111
Sunyoto, Danang, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, h. 67-68.
112
Sunyoto, Danang, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, h. 68.
113Sunyoto, Danang, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, h. 72-75.
3. Analisis Path (Jalur)
Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau
berdasarkan teori114 :
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑏3 𝑋3 + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑋𝑛
4. Variabel Dummy
perlakuan berbeda. Dalam kasus yang paling sederhana, kita akan menggunakan
variabel dummy 0,1 dimana seseorang diberi nilai 0 jika mereka berada dalam
berganda 116.
regresi. Uji koefisien determinasi di lihat berdasarkan besarnya nilai adjusted R²,
yang berarti variabilitas variabel independen yang dapat dijelaskan oleh variable
6. Uji F dan t
Kriteria Pengujian :
Apabila t hitung >t tabel, maka ada pengaruh antara variabel X dengan
Apabila t hitung >t tabel, maka ada pengaruh antara variabel X dengan
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel variabel yang digunakan yaitu
Variabel dari penelitian yang akan diteliti adalah sikap merek produk sebagai
endoser (X1), pendidikan audiens (X2), kreatifitas iklan (X3) dan variabel
margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim,
mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya pada tahun 1981.dan mempunyai lebih dari 1000 supplier 120.
119
Unilever diakses 29 April 2011 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Unilever
120
Unilever diakses 29 April 2011 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Unilever
121Unilever diakses 29 April 2011 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Unilever
saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet
2. Perkembangan Usaha
rancangan Internasional dan pada saat yang sama varian kedua “lemon”
diluncurkan.
122
Sejarah Sunsilk diakses 28 April 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Sunsilk
g. 2001 : Peluncuran kembali jajaran produk dengan menggunakan bahan
1. Karakteristik Responden
Tabel. 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
terlihat pada gambar. 4.4 terdapat 14 responden (28%) tidak lulus SMA, 27
responden (54%) lulus SMA dan 9 responden (18%) lulus perguruan tinggi.
2. Analisis Deskriptif
nilai.
5−1
𝑅𝑆 = = 0.80
5
dikurangi satu dibagi lima akan menghasilkan 0,80 yang akan digunakan
Creation
Tabel. 4.4
Tanggapan Responden Mengenai Credibility Endorser Sebagai
Model Iklan Sunsilk Co-Creation
Jumlah skor
Indikator Total nilai Rata-rata
STS(1) TS(2) R(3) S(4) SS(5)
E1 0 1 1 31 17 214 4,28
E2 0 1 6 34 9 201 4,02
E3 0 1 3 26 20 215 4,03
Sumber :data primer yang diolah, 2011.
Creation
Jumlah skor
Indikator Total nilai Rata-rata
STS(1) TS(2) R(3) S(4) SS(5)
E4 0 4 2 30 14 204 4,08
E5 0 4 2 28 16 206 4,12
E6 0 4 3 30 13 202 4,04
Sumber :data primer yang diolah, 2011.
sebesar 4,08.
sebesar 4,12.
sebesar 4,04.
Tabel. 4.6
Tanggapan Responden Mengenai Power Endorser Sebagai
Model Iklan Sunsilk Co-Creation
Jumlah skor
Indikator Total nilai Rata-rata
STS(1) TS(2) R(3) S(4) SS(5)
E7 0 5 3 33 9 196 3,92
E8 1 3 4 29 13 199 3,98
Sumber :data primer yang diolah, 2011.
sebesar 3,92.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa tanggapan
sebesar 3,98.
berikut ini :
Tabel. 4.7
Tanggapan Responden Mengenai Kreatifitas Iklan Sunsilk Co-
Creation
Jumlah skor
Indikator Total nilai Rata-rata
STS(1) TS(2) R(3) S(4) SS(5)
K1 0 3 5 33 9 198 3,96
K2 1 5 5 33 6 188 3,76
K3 2 7 5 29 7 182 3,64
Sumber :data primer yang diolah, 2011.
sebesar 3,96.
sebesar 3,76.
sebesar 3,64.
berikut ini :
Tabel. 4.8
Tanggapan Responden Mengenai Efektifitas Iklan Sunsilk Co-
Creation
Jumlah skor
Indikator Total nilai Rata-rata
STS(1) TS(2) R(3) S(4) SS(5)
EF1 1 3 2 29 15 204 4,08
EF2 1 2 5 26 16 204 4,08
EF3 2 7 6 30 5 179 3,58
EF4 0 3 1 39 7 200 4
Sumber :data primer yang diolah, 2011.
sebesar 4,08.
sebesar 4,08.
sebesar 3,58.
adalah sebesar 4.
berikut ini :
Tabel. 4.9
Tanggapan Responden Mengenai Sikap Merek Produk Sunsilk
Co-Creation
Jumlah skor
Indikator Total nilai Rata-rata
STS(1) TS(2) R(3) S(4) SS(5)
S1 0 6 2 31 11 197 3,94
S2 0 9 8 23 10 184 3,68
S3 0 11 3 20 6 141 2,82
Sumber :data primer yang diolah, 2011.
Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat dijelaskan bahwa tanggapan
Tabel. 4.10
Hasil Uji Reliabilitas
semua variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari
dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n
126
adalah jumlah sampel . 50 - 2 = 48 dengan df = 48 dan alpha 0,1
Pertanyaan Keterangan
rhitungrtabel
E1 0,666 0,368 Valid
E2 0,652 0,368 Valid
E3 0,603 0,368 Valid
E4 0,754 0,368 Valid
E5 0,586 0,368 Valid
E6 0,610 0,368 Valid
E7 0,761 0,368 Valid
E8 0,581 0,368 Valid
K1 0,787 0,368 Valid
K2 0,744 0,368 Valid
K3 0,653 0,368 Valid
EF1 0,872 0,368 Valid
EF2 0,798 0,368 Valid
EF3 0,730 0,368 Valid
EF4 0,752 0,368 Valid
S1 0,730 0,368 Valid
S2 0,806 0,368 Valid
S3 0,867 0,368 Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2011.
nilai r hitung dari semua indikator variabel lebih besar dari nilai r tabel
path antar variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diperoleh hasil
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.194 2.078 -.574 .568
endorser .307 .078 .450 3.915 .000
pendidikan .619 .380 .146 1.632 .110
kreatifitas .547 .147 .426 3.713 .001
a. Dependent Variable: efektifitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
ε1 = 1 − 0,635 = 0,604
Keterangan:
X1 : endorser
X2 : pendidikan audiens
X3 : kreatifitas iklan
Y1 : efektifitas iklan
ε1 : Error ( 1 − 𝑅²)
Gambar. 4.6
Pengaruh Endorser, Pendidikan Audiens dan Kreatifitas Iklan
Terhadap Efektifitas Iklan
Endorser
(X1)
0,450
ε1
0,146
Pendidikan 0,604
Efektifitas
Audiens(X2 Iklan (Y1)
) 0,426
Kreatifitas
Iklan (X3)
Tabel. 4.13
Model Summary
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.323 1.980 3.699 .001
efektifitas .262 .124 .292 2.114 .040
a. Dependent Variable: sikap
ε2 = 1 − 0,085 = 0,956
Keterangan:
Y1 : efektifitas iklan
Gambar. 4.7
Pengaruh efektifitas iklan Terhadap Sikap Merek Produk
0,292 0,956
Efektifitas Sikap Merek
ε2
Iklan (Y1) Produk (Z)
Penghitungan Pengaruh
sebagai berikut:
X1 → Y1 = 0,450
iklan
X2 → Y1 = 0,146
X3 → Y1 = 0,426
Y1 → Z = 0,292
produk.
Y1 → Z = 0,292
6. Uji Koefisien Determinasi
regresi 127.
Tabel. 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
berikut :
KD = r2 x 100%
KD = 0,611 x 100%
KD = 61,1%
Tabel. 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi
sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
KD = 0,066 x 100%
KD = 6,6%
a. Uji F
Tabel. 4.16
Hasil Uji Simultan (Uji F)
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
Regression 258.066 3 86.022 26.658 .000a
Residual 148.434 46 3.227
Total 406.500 49
a. Predictors: (Constant), kreatifitas, pendidikan, endorser
b. Dependent Variable: efektifitas
nilai probabilitas < 0,1 (0,000 a < 0,1), maka dapat disimpulkan bahwa
iklan. Hal ini di dukung dan sesuai dengan penelitian Rudolph Setiaji
penilitian ini juga didukung dan sesuai dengan teori Shannon dan
persepsi antara komunikator dan audiens, hal ini disebabkan oleh latar
Tabel. 4.17
Hasil Uji Simultan (Uji F)
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
Regression 27.955 1 27.955 4.467 .040a
Residual 300.365 48 6.258
Total 328.320 49
a. Predictors: (Constant), efektifitas
b. Dependent Variable: sikap
nilai probabilitas < 0,1 (0,040a < 0,1), maka dapat disimpulkan bahwa
terhadap sikap merek produk. Hal ini didukung dan sesuai dengan
Tabel. 4.18
Hasil Uji Parsial (t)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.194 2.078 -.574 .568
endorser .307 .078 .450 3.915 .000
pendidikan .619 .380 .146 1.632 .110
kreatifitas .547 .147 .426 3.713 .001
b. Dependent Variable: efektifitas
dipengaruhi.
sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,1, dengan demikian
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.323 1.980 3.699 .001
efektifitas .262 .124 .292 2.114 .040
a. Dependent Variable: sikap
sebesar 0,040 yang berarti lebih kecil dari 0,1, dengan demikian
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas serta berdasarkan data yang penulis
peroleh dari penelitian sebagaimana yang telah dibahas dalam skripsi ini, maka
iklan.
merek produk.
B. IMPLIKASI
1. Bagi Sunsilk
ini Julie Estelle dan Thomas Taw, yang dinilai berdasarkan credibility,
attractiveness dan power . Thomas Taw dinilai termasuk dalam kategori sangat
tinggi dalam hal credibility dan kategori tinggi dalam hal power, sehingga
disarankan bagi Sunsilk untuk mempertahankan Thomas Taw sebagai model
dinilai berdasarkan tiga indikator yaitu berarti, terpercaya dan berbeda , iklan
Sunsilk termasuk kedalam kategori tinggi dan hal ini perlu dipertahankan oleh
Sunsilk.
dinilai berdasarkan empat indikator yaitu dimensi empati, persuasi, impact dan
tiga kategori yaitu merek diingat dan merek disukai termasuk dalam kategori
tersebut.
2. Bagi Penelitian Terkait
menambahkan variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti daya
Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw) serta menambahkan teori-teori terbaru yang
Agus, “Definisi Iklan, Efek dan Iklan Korporat” . 2010. Diakses tanggal 14 Maret 2011,
dari http://onlymasagus.blogspot.com/2010/02/definisi-iklan-efek-dan-iklan-
korporat.html
Ahmad Zaki, “Strategi Iklan : Teori Pesan dan Kreatifitas Iklan”. 2009. Diakses tanggal
29 Oktober 2010 dari http://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/strategi-iklan-teori-
pesan-kreatifitas/
Ajeng Peni Hapsari, 2008 “Analisis Perbandingan Penggunaan Celebrity Endoser dan
Typical-Person Endoser Iklan Televisi Dan Hubungannya Dengan Brand image
Produk” Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol.IX, No.1, Maret 2008 : Universitas
Padjadjaran Bandung.
Belanja Iklan 2010 Rp 60 Triliun - Pengusaha Asing Incar Indonesia diakses tanggal 08
Mei 2011 dari http://ardinbali.org/news-detail.php?kodeberita=1008
Belch, E. George dan Michael Belch A.,” Advertising and Promotion”. The McGraw
Hill Companies, 2004.
Cangara, Hafied, “Pengantar Ilmu Komunikasi”. Jakarta : Raja Grafindo, 2005.
Eni Heruwati, 2010 “Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas dan Keahlian
Celebrity Endoser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio
(Studi pada konsumen PT Harpindo Jaya Jl. Dr. Cipto No.61 Semarang) “
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Cet. IV,
Semarang : Undip, 2009.
Indonesia Tops Asia Media Rankings diakses tanggal 08 Mei 2011 dari
http://www.mncgroup.com/cms/detail.php?id=49&tipe_berita=NewsLetter
Intan Pupitasari, 2009 “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan Dalam
Menumbuhkan Brand Awareness (Studi Pada Program periklanan Produk Telkom
Flexi)”. Universitas Diponegoro, Semarang.
Ibrahim, Subandy, Idi, “Kecerdasan Komunikasi : Seni Berkomunikasi Kepada Publik”,
Cet. 1, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007.
Jefkins, Frank. “Periklanan” Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga, 1997.
_______2009 “Analisis Pengaruh Celebrity Endoser Pada Iklan Terhadap Minat Beli
Teh Botol Freshtea” Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran”, edisi 6. Jakarta: Erlangga, 1996.
Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran” edisi Milenium jilid 1 Jakarta : Prenhallindo
2002.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, “Dasar-dasar Pemasaran” ; alih bahasa,
Wilhelmus W. Bakowatun ; editor, Heru Sutujo. Edisi 5- jilid 2, Jakarta ;
Intermedia, 1992.
Kotler, Philip, dan Gary Armstrong, “Prinsip-prinsip Pemasaran” edisi 12 jilid 2
Erlangga 2008.
Laksana, Fajar, “Manajemen Pemasaran”-Edisi Pertama. Yogyakarta ; Graha Ilmu,
2008.
Makmun Riyanto, 2008, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan dan
Implikasinya Terhadap Sikap Merek (studi kasus pada iklan Ponds di Kota
Semarang)”. Universitas Diponegoro, Semarang.
Mowen, John C. dan Michael Minor, “Perilaku Konsumen” –Ed. 5 jilid 1 Erlangga
2002 .
Mustafa Hasan “Tehnik Sampling”, 2000. diakses tanggal 09 Juni 2011 dari
home.unpar.ac.id
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi
Dan Manajemen” edisi pertama. Yoyakarta : BPFE, 2002.
Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I. Ihalauw, “Perilaku Konsumen” –Ed. 1. Yogyakarta
: ANDI, 2005.
Prasetyo, Bambang, dan Lina Miftahul Jannah, “Metode Penelitian Kuantitatif : Teori
dan Aplikasi”-Ed.1. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006.
Ritonga, M. Jamiluddin. “Tipologi Pesan Persuasif”. Indeks, 2005.
Rudolph Setiaji Handoko, 2006 “Analisis Pengaruh Kredibilitas Endoser dan Kreatifitas
Iklan Terhadap efektifitas Iklan yang Mempengaruhi sikap Terhadap Merek (Studi
Kasus Iklan Televisi Pada Konsumen Sepeda Motor Honda Di Kota Semarang)”.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ridwan Iskandar Sudayat, “Pengertian Komunikasi Pemasaran”. Diakses tanggal 29
Oktober 2010 dari http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/51-pengertian-
komunikasi-pemasaran.pdf
Sejarah Sunsilk diakses tanggal 28 April 2011 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Sunsilk
Siti Sumariyati dan Dian Solihati. “Menjaga Merek Tetap Perkasa” diakses tanggal 29
Oktober 2010 dari http://swa.co.id/2010/07/menjaga-merek-tetap-perkasa/
Sulaksana, Uyung. Integrated Marketing Communication. Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2007.
Sunsilk Meluncurkan Sunsilk Co-Creations: Kreasi Terbaru Sunsilk bersama Tujuh
Pakar Rambut Kelas Dunia diakses tanggal 28 april 2011 dari
http://www.unilever.co.id/id/aboutus/newsandmedia/siaranpers/2010/SunsilkCreatio
ns.aspx
Sunyoto, Danang, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis ; -Cet.-1 Yoyakarta ; Media
Presindo, 2009.
Unilever di Indonesia diakses tanggal 29 April 2011 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Unilever
Wahyu Arfianto, 2010 “Analisis Pengaruh Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Efektifitas Iklan Pada Media Televisi (Studi Pada Iklan Produk Sepeda motor
Honda)” Universitas Diponegoro, Semarang.
Yudi Farola Bram, 2005, “Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi
Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang dengan
Menggunakan Metode EPIC Model”. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 3
No 6 Desember 2005 Universitas Sriwijaya.
Yusup, Pawit M., Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta : Bumi Aksara,
2009.
Lampiran 1 : Kuesioner
Saya Siti Cheriah Rasyid, mahasiswi UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta Jurusan
Manajemen Pemasaran yang sedang mengadakan penelitian mengenai “Analisis
Pengaruh Endorser, Pesan Iklan, Pendidikan Audiens, dan Kreatifitas Iklan terhadap
Efektifitas Iklan yang Mempengaruhi Sikap Terhadap Merek Produk (studi kasus pada
Iklan Sunsilk Co-Creation versi Julie Estelle dan Thomas Taw). Anda merupakan salah
satu dari 50 responden yang terpilih untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Oleh
karena itu saya mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini sebagaimana
keadaan sebenarnya. Terimakasih atas kesediaan Anda untuk meluangkan waktu dan
mengisi seluruh pertanyaan dalam kuesioner yang telah saya bagikan.
Sekilas Gambaran Iklan Sunsilk Co-Creation versi Julie Estelle dan Thomas Taw
1. Nama :
2. Pendidikan terakhir
a. Tidak lulus SMA
b. Lulus SMA
c. Lulus Perguruan Tinggi
3. Alamat :
Lampiran 2 : Data Mentah Kuesioner
1 = Lulus SMA
E1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 1 2.0 2.0 2.0
S 31 62.0 62.0 64.0
SS 17 34.0 34.0 98.0
TS 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
E2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 6 12.0 12.0 12.0
S 34 68.0 68.0 80.0
SS 9 18.0 18.0 98.0
TS 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
E3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 3 6.0 6.0 6.0
S 26 52.0 52.0 58.0
SS 20 40.0 40.0 98.0
TS 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
E4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 2 4.0 4.0 4.0
S 30 60.0 60.0 64.0
SS 14 28.0 28.0 92.0
TS 4 8.0 8.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
E5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 2 4.0 4.0 4.0
S 28 56.0 56.0 60.0
SS 16 32.0 32.0 92.0
TS 4 8.0 8.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
E6
Percent Cumulative
Frequency Valid Percent Percent
Valid R 3 6.0 6.0 6.0
S 30 60.0 60.0 66.0
SS 13 26.0 26.0 92.0
TS 4 8.0 8.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
E7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 3 6.0 6.0 6.0
S 33 66.0 66.0 72.0
SS 9 18.0 18.0 90.0
TS 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
E8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 4 8.0 8.0 8.0
S 29 58.0 58.0 66.0
SS 13 26.0 26.0 92.0
STS 1 2.0 2.0 94.0
TS 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
K1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 5 10.0 10.0 10.0
S 33 66.0 66.0 76.0
SS 9 18.0 18.0 94.0
TS 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
K2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 5 10.0 10.0 10.0
S 33 66.0 66.0 76.0
SS 6 12.0 12.0 88.0
STS 1 2.0 2.0 90.0
TS 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
K3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 5 10.0 10.0 10.0
S 29 58.0 58.0 68.0
SS 7 14.0 14.0 82.0
STS 2 4.0 4.0 86.0
TS 7 14.0 14.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
EF1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 2 4.0 4.0 4.0
S 29 58.0 58.0 62.0
SS 15 30.0 30.0 92.0
STS 1 2.0 2.0 94.0
TS 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
EF2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 5 10.0 10.0 10.0
S 26 52.0 52.0 62.0
SS 16 32.0 32.0 94.0
STS 1 2.0 2.0 96.0
TS 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
EF3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 6 12.0 12.0 12.0
S 30 60.0 60.0 72.0
SS 5 10.0 10.0 82.0
STS 2 4.0 4.0 86.0
TS 7 14.0 14.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
EF4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 1 2.0 2.0 2.0
S 39 78.0 78.0 80.0
SS 7 14.0 14.0 94.0
TS 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
S1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 2 4.0 4.0 4.0
S 31 62.0 62.0 66.0
SS 11 22.0 22.0 88.0
TS 6 12.0 12.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
S2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 8 16.0 16.0 16.0
S 23 46.0 46.0 62.0
SS 10 20.0 20.0 82.0
TS 9 18.0 18.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
S3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 3 6.0 6.0 6.0
S 20 40.0 40.0 46.0
SS 16 32.0 32.0 78.0
TS 11 22.0 22.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Lampiran 6 : Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
E1 61.2000 64.449 .666 .752
E2 61.4600 64.417 .652 .752
E3 61.2000 64.367 .603 .753
E4 61.4000 61.184 .754 .736
E5 61.3600 62.970 .586 .748
E6 61.4400 62.864 .610 .747
E7 61.5600 61.109 .761 .735
E8 61.4800 62.459 .581 .747
TOTAL 32.7400 17.829 1.000 .848
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
K1 18.6400 14.602 .787 .788
K2 18.8200 14.232 .744 .787
K3 18.9400 13.894 .653 .801
TOTAL 11.2800 5.022 1.000 .738
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
EF1 27.3400 24.678 .872 .766
EF2 27.3200 25.365 .798 .780
EF3 27.8400 24.790 .730 .781
EF4 27.4000 27.714 .752 .810
TOTAL 15.7000 8.296 1.000 .852
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
S1 18.9400 20.343 .730 .840
S2 19.2000 18.816 .806 .806
S3 19.0600 17.445 .867 .773
TOTAL 11.2800 5.022 1.000 .738
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 258.066 3 86.022 26.658 .000a
Residual 148.434 46 3.227
Total 406.500 49
a. Predictors: (Constant), kreatifitas, pendidikan, endorser
b. Dependent Variable: efektifitas
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 27.955 1 27.955 4.467 .040a
Residual 300.365 48 6.258
Total 328.320 49
a. Predictors: (Constant), efektifitas
b. Dependent Variable: sikap
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.194 2.078 -.574 .568
endorser .307 .078 .450 3.915 .000
pendidikan .619 .380 .146 1.632 .110
kreatifitas .547 .147 .426 3.713 .001
a. Dependent Variable: efektifitas
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.323 1.980 3.699 .001
efektifitas .262 .124 .292 2.114 .040
a. Dependent Variable: sikap
Lampiran 8 : Korelasi
Coefficient Correlationsa
Model Kreatifitas pendidikan endorser
1Correlations kreatifitas 1.000 -.026 -.629
pendidikan -.026 1.000 .065
endorser -.629 .065 1.000
Covariances kreatifitas .022 -.001 -.007
pendidikan -.001 .144 .002
endorser -.007 .002 .006
a. Dependent Variable: efektifitas
Coefficient Correlationsa
Model Efektifitas
Correlations efektifitas 1.000
Covariances efektifitas .015
a. Dependent Variable: sikap
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
a
1 .801 .641 .609 .45008 1.514
a. Predictors: (Constant), pendidikan, kreatifitas, endorser
b. Dependent Variable: efektifitas