Anda di halaman 1dari 162

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, MENCARI VARIASI,

HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP PERPINDAHAN MEREK ASUS


ZENFONE KE MEREK LAIN

(Studi Kasus di Kota Depok)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
MIFTAHUL ACHYAR
NIM: 11140810000091

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Pada hari Rabu 26 September 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Miftahul Achyar
2. NIM : 11140810000091
3. Jurusan : Manajemen (Pemasaran)
4. Judul Skripsi : Pengaruh Ketidakpuasan konsumen, Mencari
variasi, Harga, dan Promosi Terhadap Perpindahan Merek
Asus Zenfone ke Merek Lain (Studi Kasus di Kota Depok)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 September 2018

1. Dr. Titi Dewi Waminda SE., M.Si (______________________)


NIP: 197312212005012002 Ketua

2. Ela Patriana, Ir., MM (______________________)


NIP: 196905282008012010 Sekretaris

3. Ade Suherlan, SE., MBA (______________________)


NIP: 198005252009121001 Penguji Ahli

4. Ela Patriana, Ir., MM (______________________)

iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi
1. Nama : Miftahul Achyar
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 15 April 1996
3. Alamat : Jl. Shofa Marwa IV No.88 RT 07/06 Mekarsari
4. Agama : Islam
5. Nama Ayah : Hari Suria
6. Nama Ibu : Ali Rofiqoh
7. Nomor Telepon : 085781062908
8. Email : miftahulachyar15@gmail.com
B. Pendidikan Formal
1. SD Islam Amaryllis
2. SMP Negeri 91 Jakarta
3. MA Negeri 2 Jakarta
4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
C. Pengalaman Organisasi
1. Anggota Divisi Sosial dan Keagamaan Himpunan Mahasiswa Jurusan
Manajemen (HMJ) UIN Jakarta 2015-2016
2. Koordinator Divisi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Himpunan
Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJ) UIN Jakarta UIN Jakarta 2016-2017
3. Ketua Komisi Aspirasi dan Advokasi Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis (SEMA-F) UIN Jakarta 2017

v
ABSTRACT

This study aims to examine the of consumer dissatisfaction, variety seeking,


price and promotion towards brand switching from brand ASUS Zenfone to another
brand. The data source for this study is the primary data from the sample who use
brand smartphone ASUS Zenfone and move to another brand. Data collection was
conducted using purposive sampling by distributing to 100 respondents who use
ASUS Zenfone and move to another brand in the Depok region. Data has been
processed using multiple linear regression test. The results of this study indicate
that consumer dissatisfaction, variety seeking, price and promotion variables have
a significant effect towards brand switching from brand ASUS Zenfone to another
brand both simultaneously and partially.

Keywords: consumer dissatisfaction, variety seeking, price, promotion, brand


switching

vi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketidakpuasan


konsumen, mencari variasi, harga, dan promosi terhadap perpindahan merek dari
smartphone merek ASUS Zenfone ke merek lain. Sumber data penelitian ini
merupakan data primer yang berasal dari sampel yaitu responden yang pernah
menggunakan smartphone ASUS Zenfone dan berpindah ke merek lain.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan purposive sampling dengan
menyebarkan kepada 100 responden yang pernah menggunakan smartphone ASUS
Zenfone dan berpindah ke merek lain di Kota Depok. Data telah diolah
menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel
ketidakpuasan konsumen, mencari variasi, harga, dan promosi berpengaruh secara
signifikan terhadap terhadap perpindahan merek dari ASUS Zenfone ke merek lain,
secara simultan dan parsial

Kata kunci: ketidakpuasan konsumen, mencari variasi, harga, promosi, perpindahan


merek

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan
serta karunia-Nya sehingga Skripsi dengan judul “Pengaruh Ketidakpuasan
Konsumen, Mencari Variasi, Harga, dan Promosi terhadap Perpindahan Merek
ASUS Zenfone ke Merek Lain” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, petunjuk, dan saran dari semua pihak baik secara moril maupun materil.
Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak dan Ibu, Hari Suria dan Ali Rofiqoh, adik-adik, Tholibul Achyar dan
Nurul Mardhiyyah beserta seluruh keluarga atas dukungan, doa, kasih
sayang yang senantiasa tercurahkan kepada penulis.
2. Bapak Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.
3. Ibu Dr. Titi Dewi Warninda, S.E M.Si dan Ibu Ela Patriana, M.M selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen yang senantiasa meluangkan
waktunya untuk berdiskusi dan bertukar pikiran perihal penulisan skripsi
ini.
4. Ibu Ela Patriana, MM selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing peneliti, yang telah
bersedia memberikan motivasi, tambahan ilmu, arahan dan solusi dari setiap
permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah
SWT senantiasa melindunginya.
5. Bapak Ade Suherlan, SE., MBA selaku pembimbing akademik yang
senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan arahan.

viii
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan Staff Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan
dan membantu penulis.
7. Teman-teman MAN 2 Jakarta Angkatan 2014 yang selalu memotivasi
penulis, Reza, Haris, Afief, Shidqi, Bimo, Farhan terima kasih untuk selalu
mengingatkan dan memotivasi penulis agar selalu rajin untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabatku, KOMFAKUY (Adam, Masjaw, Ari, Azmi, Bazzuri,
Dimas, Fadly, Hamdy, Iqbal, Kautsar, Limbong, Afdal, Renov, Robi,
Ichsan, Yasser, Vicky, dan Fajar) terima kasih banyak atas semangat,
hiburan, doa dan bantuannya
9. Teman-teman seperjuangan Manajemen angkatan 2014, khususnya teman-
teman Manajemen Marketing 2014, Adinda, Anita, Evita, Hani, Mitha,
Kamil, Liza, Aisyah, Vivi, dll yang senantiasa memberikan dorongan dan
semangat yang luar biasa agar penulisan skripsi ini bisa cepat selesai
bersama.
10. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis, suatu
kebahagian telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua,
terima kasih banyak.

Saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan yang


mendasar pada tugas ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada pembaca
berkenan memberikan saran yang membangun guna memberikan koreksi pada
skripsi ini dan diadakan perbaikan untuk penulis berikutnya. Akhir kata, besar
harapan saya agar skripsi ini berguna bagi semua pihak.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, 10 September 2018

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR GRAFIK ..............................................................................................xv
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 16
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 16
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 17
BAB II ...................................................................................................................19
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................19
A. Landasan Teori ....................................................................................................... 19
1. Perilaku Konsumen ..................................................................................... 19

2. Perpindahan Merek ..................................................................................... 28

3. Ketidakpuasan Konsumen........................................................................... 32

4. Mencari Variasi ........................................................................................... 34

5. Harga ........................................................................................................... 37

6. Promosi ....................................................................................................... 41

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 48

x
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................................... 52
D. Hipotesis ................................................................................................................. 53
BAB III ..................................................................................................................55
METODOLOGI PENELITIAN .........................................................................55
A. Ruang lingkup penelitian ........................................................................................ 55
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ................................................................ 55
1. Populasi ....................................................................................................... 55

2. Sampel......................................................................................................... 55

C. Metode Pengumpulan Data..................................................................................... 57


1. Data Primer ................................................................................................. 57

2. Data Sekunder ............................................................................................. 59

D. Uji Kualitas Data .................................................................................................... 59


1. Uji Analisis Validitas .................................................................................. 59

2. Uji Analisis Reliabilitas .............................................................................. 60

E. Uji Asumsi Klasik................................................................................................... 60


1. Uji Normalitas ............................................................................................. 60

2. Uji Multikolinearitas ................................................................................... 61

3. Uji Heteroskedastisitas ................................................................................ 62

F. Uji Hipotesis ........................................................................................................... 63


1. Uji t (Uji Parsial) ......................................................................................... 63

2. Uji F (Uji Simultan) .................................................................................... 64

G. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................................... 65


H. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ........................................................... 66
I. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................................... 66
BAB IV ..................................................................................................................69
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................................69
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 69
B. Pembahasan Karakteristik Responden .................................................................... 71
1. Responden berdasarkan jenis kelamin ........................................................ 72

2. Responden Berdasarkan Kategori Umur ..................................................... 72

xi
3. Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................................................. 73

4. Responden Berdasarkan Pendidikan ........................................................... 73

5. Merek Smartphone Setelah Memakai ASUS Zenfone ................................ 74

C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................................ 75


D. Pembahasan Analisis Deskriptif ............................................................................. 77
1. Ketidakpuasan Konsumen........................................................................... 77

2. Mencari Variasi ........................................................................................... 79

3. Harga ........................................................................................................... 80

4. Promosi ....................................................................................................... 81

5. Perpindahan Merek ..................................................................................... 84

E. Pembahasan Analisis Deskriptif ............................................................................. 85


1. Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 85

2. Hasil Uji Multikolineritas ........................................................................... 87

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................................ 89

F. Hasil Uji Hipotesis.................................................................................................. 91


1. Hasil Uji t .................................................................................................... 91

2. Hasil Uji F ................................................................................................... 98

G. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................................... 99


H. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ......................................................... 101
BAB V..................................................................................................................102
PENUTUP ...........................................................................................................102
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 102
B. Saran ..................................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................108
LAMPIRAN ........................................................................................................112

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Pangsa Pasar Merek Smartphone di Indonesia tahun 2014-2015 ...................... 7


Tabel 1. 2 Pangsa Pasar Smartphone di Indonesia Tahun 2014-2015 ................................ 8
Tabel 1. 3 Pangsa Pasar Smartphone di Indonesia Tahun 2016-2017 ................................ 9

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 48

Tabel 3. 1 Skala Likert ...................................................................................................... 58


Tabel 3. 2 Operasional Variabel ....................................................................................... 66

Tabel 4. 1 Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 72


Tabel 4. 2 Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Kategori Umur .................... 72
Tabel 4. 3 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................. 73
Tabel 4. 4 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan ........................... 73
Tabel 4. 5 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Merek Pengganti ASUS Zenfone
.......................................................................................................................................... 74
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas............................................................................................ 76
Tabel 4. 7 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................................ 77
Tabel 4. 8 Distribusi Jawaban Ketidakpuasan Konsumen (X1) ....................................... 77
Tabel 4. 9 Distribusi Jawaban Mencari Variasi (X2) ........................................................ 79
Tabel 4. 10 Distribusi Jawaban Harga (X3) ...................................................................... 80
Tabel 4. 11 Distribusi Jawaban Promosi (X4) .................................................................. 81
Tabel 4. 12 Distribusi Jawaban Perpindahan Merek (Y) .................................................. 84
Tabel 4. 13 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov .................................................................... 87
Tabel 4. 14 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................................. 88
Tabel 4. 15 Hasil Glejser Heteroskedastisitas ................................................................... 90
Tabel 4. 16 Hasil Uji F ...................................................................................................... 98
Tabel 4. 17 Hasil Uji t ....................................................................................................... 92
Tabel 4. 18 Analisis Regresi Linier Berganda .................................................................. 99
Tabel 4. 19 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R²) .................................................. 101

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Proses Keputusan Pembelian ....................................................................... 26


Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 52

Gambar 4. 1 Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas ................................................. 86


Gambar 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik ................................................ 89

xiv
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. 1 Jumlah Pengguna Smartphone di Dunia ........................................................... 2


Grafik 1. 2 Pengguna Software Smartphone di Indonesia .................................................. 3
Grafik 1. 3 Pengguna Aktif Smartphone di Indonesia ........................................................ 4
Grafik 1. 4 Pangsa Pasar Smartphone di Indonesia Tahun 2017 ...................................... 10
Grafik 1. 5 Pilihan smartphone konsumen yang akan dibeli di tahun depan .................... 12
Grafik 1. 6 Alasan konsumen membeli smartphone berdasarkan usia ............................. 14

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkembangnya perdagangan bebas yang tidak mengenal batas

wilayah bahkan negara menimbulkan persaingan bisnis yang semakin tinggi

dan ketat sehingga hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam

menjalankan kegiatan usahanya. Saat ini jumlah merek dan produk yang

bersaing dalam pasar menjadi sangat banyak sehingga konsumen memiliki

beragam pilihan dan alternatif produk atau jasa yang dapat memenuhi

kebutuhannya. Dengan keadaan seperti ini perusahaan dituntut semakin

tanggap dengan keinginan konsumen.

Salah satu perusahaan yang mengalami persaingan ketat di dunia saat

ini adalah industri teknologi khususnya smartphone. Smartphone bukan

hanya sudah familiar bagi semua perusahaan namun sudah merupakan

kebutuhan primer baru bagi manusia. Telepon pintar (smartphone) adalah

telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, terkadang

dengan fungsi yang menyerupai komputer. (Firdaus, 2014)

Pilihan konsumen pada smartphone semakin beragam, saat ini

smartphone tidak lagi dianggap sebagai barang mewah, tetapi sudah menjadi

kebutuhan dasar hampir semua individu. Hal tersebut dapat dilihat pada

grafik dibawah ini

1
Grafik 1. 1 Jumlah Pengguna Smartphone di Dunia
MO N T HLY AC T I VE SMA RT PHO N E USE RS
WO RLDW I DE
Monthly Active Smartphone Users Worldwide

2.56
2.38
2.15
1.91
1.64
IN MIILION

1.31

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sumber: Techinasia (2014)

Berdasarkan grafik diatas pada tahun 2013 pengguna smartphone di

dunia mencapai 1.2 miliar dan hal tersebut diprediksi akan terus mengalami

peningkatan pada tahun-tahun yang akan datang. Emarketer menyatakan

bahwa akan terdapat dua miliar lebih pengguna smartphone aktif di seluruh

dunia pada tahun 2017 (Millward 2014).

Sama seperti PC (Personal Computer), smartphone juga dijalankan

oleh suatu sistem operasi tertentu agar dapat berfungsi dengan baik. Pada

dasarnya, sistem operasi atau yang juga dikenal dengan istilah operating

system (OS) adalah sebuah perangkat lunak/software yang mengendalikan

dan mengatur kerja perangkat keras/hardware dan menjalankan program dan

aplikasi di dalam sebuah komputer atau smartphone. Di industri smartphone

sendiri terdapat banyak sekali OS yang beredar di pasaran, namun hanya ada

beberapa OS yang paling banyak digunakan, seperti IOS, Android OS,

2
Windows OS, Blackberry OS, Series 40, dan Symbian OS. Setiap OS

memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga menjadi bahan

pertimbangan seseorang sebelum memilih dan membeli smartphone yang

diinginkan.

Menurut data yang dirilis oleh Statista, pangsa pasar industri

smartphone di Indonesia berdasarkan sistem operasi adalah sebagai berikut

Grafik 1. 2 Pengguna Software Smartphone di Indonesia

Sumber: Statista (2015)

Dapat dilihat pada grafik 1.2 bahwa Android OS terus menerus

mengalami peningkatan pangsa pasar yang signifikan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2012 Android hanya memiliki 20,13% dari total market share

yang ada di Indonesia, namun hanya berselang 3 tahun Android berhasil

merebut pangsa pasar sebesar 74,2% dan menjadi market leader di industri

smartphone berdasarkan sistem operasi. Hal tersebut menunjukkan

bahwasanya permintaan akan smartphone berbasis Android di pasar

Indonesia sangatlah besar dan memiliki potensi di setiap tahunnya, dan

3
banyak pengguna smartphone yang berbasis OS lain yang berpindah ke

smartphone berbasis Android.

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis

Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat

menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti

bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang

membuat peranti lunak untuk ponsel. Pada saat perilisan perdana Android

tahun 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan

mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain

pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah

lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. (Fadjar Efendy,

2010)

Grafik 1. 3 Pengguna Aktif Smartphone di Indonesia


Monthly Active Smartphone Users in Indonesia
120
103
100
86.6
80 69.4
in million

60 52.2
38.3
40
27.4
20

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sumber: Techinasia (2014)

4
Faktor-faktor tersebut mendorong banyaknya produsen smartphone

yang mengadaptasi sistem operasi Android untuk produknya ditambah

pengguna smartphone dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang

sangat signifikan. Pengguna smartphone di Indonesia sendiri, merupakan

salah satu negara yang mempunyai pertumbuhan terbesar, di bawah Cina dan

India. Di tahun 2015 terdapat 55 juta pengguna smartphone di Indonesia dan

di prediksi akan terus meningkat tiap tahunnya. Pada grafik 1.3 dikutip dari

Techinasia Indonesia akan melebihi 100 juta pada pengguna smartphone aktif

di tahun 2018, dimana hal itu membuat Indonesia menjadi negara pengguna

smartphone yang memiliki populasi yang sangat besar dan berada pada urutan

keempat didunia (di belakang Cina, India, dan Amerika Serikat).

Dengan pertumbuhan pengguna ponsel yang luar biasa, Indonesia

memang menjadi pasar yang menarik bagi negara seperti Cina yang

memproduksi berbagai varian smartphone. Menurut data terbaru Quarterly

Mobile Phone Tracker yang dirilis IDC, pangsa pasar smartphone Cina kian

bertambah, dari 2015 yang sebesar 12%, menjadi 23% di tahun 2016, dan kini

menjadi 31% persen di kuartal pertama 2017. Pengiriman smartphone ke

Indonesia tercatat mencapai 7,3 Juta unit di kuartal pertama 2017. Jumlah ini

bertumbuh 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (Nistanto, 2017)

Perusahaan-perusahaan lokal maupun perusahaan-perusahaan asing

menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar mereka, karena tentunya banyak

perusahaan yang tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini. Oleh karena

itu, setiap perusahaan akan bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan

5
dan menawarkan berbagai jenis produk baru dengan inovasi yang berbeda

(Kotler, 2009). Produsen smartphone ini tentunya memiliki keunggulan

masing-masing dan semuanya bersaing dalam merebutkan pasar konsumen

melalui berbagai macam terobosan dan inovasi. Terdapat beberapa merek

smartphone yang bersaing dalam bisnis ini di Indonesia antara lain: Samsung,

Apple, Xiaomi, OPPO, ASUS, Lenovo, Smartfren dan masih banyak lagi.

Dari banyaknya merek smartphone yang ada di Indonesia terdapat

banyak vendor smartphone yang berasal dari negara Cina yang mendominasi

dalam pasar smartphone di Indonesia. Smartphone produksi Cina terkenal

dengan harga yang murah dan berkualitas. Dengan kualitas dan teknologi

yang dimilikinya, smartphone Cina pun jadi pilihan baru para pengguna

smartphone di Indonesia, salah satunya ialah merek ASUS.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi

membuat ASUS sebagai perusahaan produksi. Sukses dengan penjualan

laptop dan ASUS notebook nya di pasar Indonesia. ASUS juga tidak mau

kalah dengan para pesaing yang sudah lebih dulu maju dalam dunia

smartphone, tablet maupun phablet, yaitu telepon genggam pintar

(smartphone). Oleh karena itu diciptakanlah ASUS fonepad (phablet ASUS)

tahun 2013 dan pada tahun 2014 ASUS meluncurkan generasi smartphone

pertamanya yang bernama Zenfone dengan meluncurkan tiga varian yaitu

Zenfone 4, Zenfone 5 dan Zenfone 6 dan mendapatkan respon pasar yang

baik di Indonesia oleh para pengguna gadget.

6
Mengutip data lembaga riset IDC (International Data Corporation)

tahun 2014, ASUS menguasai sekitar 12,5 persen pangsa pasar ponsel pintar

di Indonesia sepanjang 2014 dengan penjualan mencapai 801.489 unit

smartphone. Dengan penjualan tersebut ASUS berhasil menduduki posisi

kedua untuk kategori smartphone Android. ASUS terpaut 788.911 unit oleh

Samsung yang menduduki posisi pertama untuk ranah smartphone berbasis

android.

Tabel 1. 1 Pangsa Pasar Merek Smartphone di Indonesia tahun 2014-2015


Merek 2014 Q1 2014 Q2 2014 Q3 2014 Q4 2015 Q1 2015 Q2 Market

Share

Samsung 1,646,956 1,668,008 1,850,808 1,591,400 1,854,250 1,950,550 25%

ASUS 207,088 399,574 801,489 683,485 1,141,656 15%

Smartfren 405,000 636,505 702,237 709,801 674,159 825,955 11%

Advan 145,000 695,035 831,800 633,688 601,527 760,977 10%

Sumber: International Data Corporation (2015)

Di tahun berikutnya berdasarkan laporan IDC tepatnya pada kuartal

kedua 2015, ASUS menduduki peringkat nomor 2 smartphone brand di

Indonesia dengan market share sebesar 15% lalu smartphone yang merajai

pasar Indonesia ialah Samsung, dengan pangsa pasar 25%. Peringkat tiga

diduduki oleh Smartfren, dengan pangsa pasar 11%, kemudian disusul Advan

di posisi empat dengan market share 10%. Juru kunci ditempati Evercoss di

posisi lima dengan pangsa pasar sebesar 5%.

Lalu puncaknya pada putaran kuartal keempat tahun 2015 ASUS

dengan cepat menggeser Samsung sebagai pemimpin pasar smartphone di

7
Indonesia menurut laporan IDC Quarterly Mobile Phone Tracker. Sementara

Samsung yang pada kuartal empat 2014 memiliki pangsa pasar terbesar yaitu

21,9 persen, akhir tahun lalu atau pada kuartal empat 2015 berada di bawah

ASUS dengan pangsa pasar 19,7 persen

Tabel 1. 2 Pangsa Pasar Smartphone di Indonesia Tahun 2014-2015


Vendor 2015Q4 2014Q4 Year
Growth
ASUS 21.9% 11.0% 127.5%
Samsung 19.7% 21.9% 2.9%
Smartfren 9.7% 11.1% -0.3%
Lenovo 9.2% 2.5% 317.8%
Advan 8.8% 8.7% 15.2%
Other 30.7% 44.7% -21.4%
Total 100% 100% 14.4%
Sumber: International Data Corporation (2015)

Namun di tahun berikutnya yaitu tahun 2016 ASUS mengalami

penurunan yang sangat drastis. Terlihat di tabel 1.3 laporan yang dikeluarkan

oleh IDC untuk tahun 2016 di Indonesia. Menurut lembaga riset ini Samsung

kembali meraih posisi pertama dengan pangsa pasar sebesar 26%. Adapun

OPPO berhasil menggeser ASUS di posisi kedua dengan selisih pangsa pasar

di antara keduanya tergolong cukup besar. OPPO berhasil meraih pangsa

pasar 19%, dan menempati posisi kedua, sementara ASUS berada di posisi

ketiga dengan pangsa pasar 9%. Disusul kemudian dengan Advan 8% dan

Lenovo 6%. Sukses Samsung dan OPPO menggeser ASUS ini dicapai berkat

kampanye pemasaran mereka yang agresif.

8
Hal yang sama juga terjadi pada kuartal ketiga 2016 terlihat pada tabel

1.3 sampai dengan kuartal pertama 2017 dimana ASUS dengan produk

Zenfone nya selalu mengalami penurunan pangsa pasarnya. ASUS yang

sebelumnya 9% pada kuartal kedua turun menjadi 8,2% lalu turun lagi

menjadi 7% pada kuartal pertama tahun 2017. ASUS dinilai masih sangat

bergantung pada Zenfone Go yang harganya terjangkau tapi upaya

pemasarannya masih kurang kompetitif.

Tabel 1. 3 Pangsa Pasar Smartphone di Indonesia Tahun 2016-2017


Rank Merek 2016 Q2 2016 Q3 2017 Q1

1 Samsung 26.0% 32.2% 32.0%

2 OPPO 19.0% 16.7% 24.0%

3 ASUS 9.0% 8.2% 7.0%

4 Advan 8.0% 6.0% 9.0%

5 Smatfren - 5.7% -

Sumber: International Data Corporation

Baru-baru ini juga IDC merilis laporan terbarunya tentang pasar

smartphone Indonesia di kuartal III 2017. Terlihat di grafik 1.4 lagi-lagi

ASUS harus tergeser oleh pabrikan Cina lainnya yang belakangan masuk ke

pasaran Indonesia dengan didukung pemasaran yang agresif. Nama ASUS tak

lagi tercantum dalam daftar lima besar tersebut dan hanya masuk dalam

kategori "others", seperti yang bisa dilihat di grafik 1.4. Selain OPPO yang

sejak tahun lalu sudah menempati urutan kedua, adapun VIVO pada kuartal

III 2017 masuk daftar 5 besar pabrikan smartphone Indonesia untuk pertama

kalinya dengan pangsa pasar sebesar 7,5 persen.

9
Grafik 1. 4 Pangsa Pasar Smartphone di Indonesia Tahun 2017
Indonesia Top Smartphone 2017

6.2
7.5
30
8.3

25.5
22.5
In percent
Samsung Other OPPO Advan VIVO Xiaomi

Sumber: International Data Corporation

VIVO berhasil meraih posisi tersebut dikarenakan strategi pemasaran

mereka yang agresif dan terus menerus. Menurut lembaga penelitian

pemasaran Nielsen, VIVO smartphone meningkat 59 kali dibandingkan tahun

2016 hingga mencapai Rp 462,4 Milyar dalam penayangan iklan baik itu di

media televisi ataupun media internet. Ditambah Samsung yang juga sama

agresif nya dalam penayangan iklan dengan belanja iklan mencapai Rp 372,1

Milyar dan meningkat sebesar 14x dari belanja iklan di tahun 2016. (Mila

Lubis, 2017)

Dengan adanya fenomena tersebut membuat penulis tertarik untuk

meneliti bagaimana hal tersebut dapat terjadi pada sebuah merek besar yaitu

ASUS. Ada beberapa faktor yang membuat konsumen berpindah merek:

pertama, ketidakpuasan. Seiring dengan berkembangnya zaman maka

semakin banyak pula merek-merek yang menghasilkan produk yang sama.

Dengan banyaknya merek yang ada, hal itu dapat menyebabkan konsumen

10
berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Dalam beberapa penelitian

menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian antara

lain citra merek, kesadaran merek, atribut produk, kualitas produk, harga,

promosi, lokasi, dan iklan.

Faktor pertama Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap

produk merupakan konsep penting yang perlu dipahami pemasar karena dapat

mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Sehingga dapat diindikasikan

bahwa ketidakpuasan konsumen merupakan salah satu faktor penyebab

terjadinya perpindahan merek karena pelanggan yang tidak puas akan

mencari informasi pilihan produk lain dan mereka mungkin akan berhenti

membeli produk atau mempengaruhi orang lain untuk tidak membeli

(Setiyaningrum, 2007).

Faktor kedua adalah mencari variasi, saat ini banyak produsen

smartphone saling bersaing mengembangkan produk mereka baik dari segi

fitur, desain, spesifikasi, maupun sistem operasinya karena mayoritas

konsumen membutuhkan smartphone multifungsi yang berarti smartphone

itu bisa menunjang semua kegiatan yang dibutuhkan oleh konsumen.

Persaingan antar produsen smartphone ini nantinya akan menghasilkan

produk-produk unggulan yang beragam dan ini dapat mendorong konsumen

untuk mencari variasi.

11
Grafik 1. 5 Pilihan smartphone konsumen yang akan dibeli di tahun depan

Sumber: Dream Incubator (2017)

Terlihat dari grafik diatas yang dirilis oleh Dream Incubator

menunjukkan bahwa konsumen lebih tertarik untuk membeli produk merek

lain selain ASUS seperti iPhone yang meraih posisi pertama dengan angka

38% sebagai smartphone pilihan yang akan dibeli konsumen tahun depan,

disusul Samsung dengan pangsa pasar sebesar 23%. Adapun ASUS hanya

meraih angka sebesar 4%, ini menunjukan bahwasanya konsumen sudah

mulai tidak tertarik lagi untuk membeli produk ASUS di tahun depan. Justru

ASUS harus mengakui kehebatan pesaing produk Cina lainnya seperti

Xiaomi dan OPPO yang mendapatkan perolehan angka yang lebih tinggi.

Determinan perpindahan merek dapat didorong oleh adanya rasa

keingintahuan untuk mencari variasi terhadap sebuah produk yang telah ada

atau yang sedang ia konsumsi. Mencari variasi merupakan salah satu bentuk

12
perilaku manusia yang tidak dapat dijelaskan dengan teori klasik perilaku

yang ada. Alasan utama di balik perilaku mencari variasi adalah bahwa

manusia memiliki kebutuhan akan variasi dalam kehidupan mereka pada

suatu kondisi tertentu.

Konsumen Indonesia termasuk salah satu kelompok konsumen yang

mempunyai perilaku dan karakteristik yang mudah berubah. Hal ini

disebabkan adanya tingkat sensitivitas konsumsi yang begitu tinggi, terutama

akibat pengaruh dari luar (pemasar) dan kondisi internal konsumen (ekonomi,

sosial, dan budaya). Perilaku Perpindahan Merek yang timbul akibat adanya

perilaku mencari variasi perlu mendapat perhatian dari pemasar. Perilaku ini

tidak hanya cenderung terjadi pada produk yang memerlukan tingkat

keterlibatan yang rendah, akan tetapi juga pada produk dengan tingkat

keterlibatan tinggi (Firdaus, 2015).

13
Grafik 1. 6 Alasan konsumen membeli smartphone berdasarkan usia

Sumber: Dream Incubator (2017)

Menurut hasil survei yang dilakukan perusahaan Dream Incubator

Indonesia pada Oktober 2017 yang terlihat di grafik 1.6 menunjukan diantara

seluruh merek smartphone yang ada di Indonesia bahwasanya good price atau

harga yang baik atau terjangkau merupakan salah satu faktor utama konsumen

dalam memilih atau membeli smartphone yang diinginkan yaitu sebesar 45%

disusul dengan strong hardware configuration sebesar 43%. Oleh karena itu

penulis menentukan bahwa faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi

perindahan merek suatu merek smartphone adalah harga. Harga adalah

sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari

nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau

menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler, 2009). Sebagai contoh,

14
apabila harga yang ditawarkan suatu merek yang terlalu mahal sementara

karakteristik yang ditawarkan sama dengan merek saingannya, hal semacam

itu juga dapat menyebabkan perpindahan merek.

Lalu faktor terakhir yang mempengaruhi penurunan market share dari

ASUS ialah kurangnya promosi seperti penayangan iklan baik itu di televisi

ataupun media internet. Padahal dengan adanya promosi maka akan sangat

membantu produk yang ditawarkan, sehingga adanya promosi tersebut

diharapkan masyarakat cepat mengetahui produk smartphone yang akan

dijual dan melakukan pembelian. Kotler (2009) menjelaskan promosi sebagai

usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang

dijual, tempat dan saatnya. Promosi memiliki peranan penting untuk

mengkomunikasikan keberadaan dan nilai produk kepada calon pelanggan.

Dalam merancang strategi pemasaran, perusahaan harus selalu berorientasi

kepada pelanggan mulai dari menemukan produk apa yang diinginkan oleh

konsumen.

Dari pernyataan diatas, maka penulis mencoba untuk mengetahui

apakah faktor ketidakpuasan konsumen, kebutuhan mencari variasi produk,

harga, dan promosi dapat mempengaruhi konsumen produk smartphone

ASUS Zenfone dalam melakukan keputusan perpindahan ke merek lain atau

pesaing. Dengan melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul:

15
“PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, MENCARI

VARIASI, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP PERPINDAHAN

MEREK ASUS ZENFONE KE MEREK LAIN”

B. Rumusan Masalah

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah ketidakpuasan konsumen mempunyai pengaruh terhadap

keputusan perpindahan merek ?

2. Apakah mencari variasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan

perpindahan merek ?

3. Apakah harga produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan

perpindahan merek ?

4. Apakah promosi produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan

perpindahan merek ?

5. Apakah ketidakpuasan konsumen, mencari variasi, harga dan promosi

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek

smartphone ASUS Zenfone ke merek lain ?

C. Tujuan Penelitian
Dari Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan oleh
penulis adalah:

1. Menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan perpindahan

merek ke smartphone ASUS Zenfone ke merek lain

16
2. Menganalisis pengaruh ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan

perpindahan merek ke smartphone ASUS Zenfone ke merek lain

3. Menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan perpindahan merek ke

smartphone ASUS Zenfone ke merek lain

4. Menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan perpindahan merek

ke smartphone ASUS Zenfone ke merek lain

5. Menganalisis pengaruh citra merek, ketidakpuasan konsumen, harga, dan

promosi secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek ke

smartphone ASUS Zenfone ke merek lain

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat bagi akademik

Mendukung berkembangnya dunia ilmu pengetahuan di era

globalisasi saat ini, terutama untuk pokok bahasan perpindahan merek

yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi para peneliti lain di waktu

mendatang.

2. Manfaat bagi perusahaan

Dapat memberikan masukan bagi pihak marketing atau manajemen

perusahaan ASUS untuk pengembangan atau modifikasi strategi

pemasaran agar dapat mencegah terjadinya perpindahan pelanggan ke

produk merek pesaing.

3. Manfaat bagi penulis

17
Diharapkan dapat memperluas pengetahuan penulis guna

menerapkan ilmu yang dipelajari di perkuliahan dalam praktek dunia

bisnis.

18
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perilaku Konsumen

American marketing Association mendefinisikan perilaku

konsumen (Consumen Behaviour) sebagai “interaksi dinamis antara

pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar dimana manusia

melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka (Peter dan Olson,

2014). Ada tiga ide penting dari definisi di atas, yaitu perilaku konsumen

adalah dinamis, hal tersebut melibatkan interaksi antar pengaruh dan

kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar, dan hal tersebut melibatkan

pertukaran.

a. Perilaku konsumen itu dinamis maksudnya bahwa seorang

konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak

sepanjang waktu.

b. Perilaku konsumen adalah keterlibatan interaksi antara

pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar

maksudnya yaitu untuk memahami konsumen dan

mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus

memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi), dan mereka

rasakan (pengaruh), dan serta dimana (kejadian di sekitar)

19
yang mempengaruhi serta dimana (kejadian di sekitar) yang

mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan,

dirasa, dan dilakukan konsumen.

c. Perilaku konsumen melibatkan konsumen maksudnya adalah

pertukaran di antara individu. Hal ini membuat definisi

perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran

yang sejauh ini juga menekankan pertukaran.

Sedangkan perilaku konsumen menurut Hansen Mowen (2002)

adalah studi mengenai pembelian barang dan proses penggantian barang

tersebut yang melibatkan bagaimana cara memperoleh, mengkonsumsi

dan menghabiskan produk yang dapat berupa barang, jasa juga

pengalaman dan ide-ide. Banyak hal yang dapat dilakukan suatu

perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan dalam pasar, namun

hal itu tidak akan mungkin tercapai jika pemasar tidak mengetahui

perilaku dari konsumen mereka. Tujuan dari mengetahui perilaku

konsumen itu sendiri adalah untuk memperoleh informasi tentang

karakteristik, sikap, dan prefensi serta harapan, keinginan, dan kebutuhan

konsumen sebenarnya terhadap suatu produk. Dengan adanya informasi

tersebut diharapkan perusahaan dapat menyusun strategi untuk

menciptakan dan memberikan produk dan jasa sesuai dengan harapan

dan keinginan konsumen.

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi

lapisan masyarakat dimana ia dilahirkan dan berkembang. Ini berarti

20
konsumen berasal dari lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda

akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap, dan selera yang

berbeda-beda, sehingga pengambilan keputusan dalam tahap pembelian

akan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor. Faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen menurut Salomon (2009)

diklasifikasikan ke dalam internal influences dan external influences.

a. Internal Influences

1) Faktor Pribadi

a) Umur dan tahapan hidup

Manusia pada tahapan hidup yang

berbeda mempunyai pemikiran dan kepentingan

yang berbeda dengan tahapan hidup yang lain.

b) Pekerjaaan

Tiap kelompok pekerjaan yang berbeda

tentunya mempunyai minat dan kebutuhan yang

berbeda dengan kelompok pekerjaan lainnya.

c) Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari;

pendapatan yang dibelanjakan, tabungan,

hartanya, kemampuan untuk menjamin dan

menabung.

d) Gaya hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup

21
yang diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan

pendapatan seseorang.

e) Kepribadian dan konsep diri

Kepribadian merupakan karakteristik

yang berbeda dari setiap orang yang

memandang responnya terhadap lingkungan

yang relatif konsisten. Kepribadian dapat

merupakan suatu variabel yang berguna dalam

menganalisa perilaku konsumen bila jenis

kepribadian diklasifikasikan dan memiliki

korelasi yang kuat antara jenis kepribadian

tersebut dengan berbagai pilihan produk.

2) Faktor Psikologis

a) Motivasi

Motivasi merupakan alasan melakukan

sesuatu. Kebutuhan merupakan variabel yang

dominan dalam motivasi. Adanya needs, wants,

dan desires memotivasi konsumen untuk

memenuhinya. Adanya sebuah tension akan

mengendalikan konsumen dalam usahanya

untuk memenuhi kebutuhannya.

b) Persepsi

Persepsi merupakan sebuah proses

22
dimana seorang dapat memilih, mengatur, dan

menginterpretasikan sensasi yang mereka dapat

dan rasakan. Sensasi merupakan suatu bentuk

respon yang cepat dari alat sensorik seperti

mata, telinga, mulut, kulit terhadap stimuli yang

dirasakan seperti cahaya, suara, dan tekstur.

Dalam marketing, stimuli yang diberikan dapat

berupa media informasi, seperti melihat televisi,

billboard, mencicipi makanan.

c) Learning

Learning adalah perubahan yang terjadi

karena adanya pengalaman dalam perilaku

mereka. Hal ini ditimbulkan dari persepsi yang

mereka rasakan sebelumnya.

d) Kepercayaan dan Sikap

Kepercayaan merupakan gagasan

deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap

sesuatu.

b. External Infulences

1) Faktor Kebudayaan

a) Kebudayaan

Budaya merupakan akumulasi dari arti,

ritual, norma, dan tradisi diantara anggota dari

23
sebuah organisasi maupun masyarakat tertentu,

dimana di dalamnya terkandung ide yang

abstrak seperti nilai, etika, dan objek material

seperti pakaian, dan teknologi yang diproduksi

oleh masyarakat.

b) Subkultur

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-sub

kultur atau budaya yang lebih kecil, dengan sub

budaya yang kecil ini akan memberikan

identifikasi dan sosialisasi lebih spesifik untuk

anggotanya. Beberapa hal yang termasuk dalam

subkultur yakni kesamaan ras, etnis, agama.

c) Kelas Sosial

Kelas sosial merupakan kelompok-

kelompok yang lebih homogen dan bertahan

lama dalam sebuah masyarakat, dimana

tersusun secara hirarki dan keanggotaannya

mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang

serupa.

2) Faktor Sosial

a) Referensi Grup

Karakteristik masyarakat yang komunal

atau berkelompok akan mempermudah untuk

24
memperoleh referensi atau informasi mengenai

produk atau jasa.

b) Keluarga

Keluarga merupakan sebuah organisasi

kecil yang terdiri dari pasangan suami istri

beserta anak. Meskipun sebagai organisasi kecil,

keluarga memiliki potensi yang besar dalam

mempengaruhi seseorang melakukan pembelian

dan akan teliti dalam melakukan pembelian,

selain itu, keluarga yang diwujudkan dalam

organisasi besar akan tampak seperti organisasi

dimana mereka dapat memperoleh suatu bentuk

ajaran, pandangan mengenai politik, agama,

kesamaan hobi dan sebagainya.

c) Peran dan Status

Seseorang yang secara umum

berpartisipasi dalam kelompok selama

hidupnya, keluarga, klub, organisasi, maka

posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat

diidentifikasikan dalam peran dan status.

Menurut Kotler & Keller (2009) menjelaskan bahwa terdapat 5

tahap yang dilalui seorang dalam proses keputusan pembelian yaitu

25
Gambar 2. 1 Proses Keputusan Pembelian

Perilaku
Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan
Pasca
masalah informasi Alternatif pembelian
Pembelian

Sumber: Kotler (2009)

a. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli

menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu

oleh rangsangan internal atau eksternal. Pada saat ini

pemasar harus dapat mengidentifikasi permasalahan

yang timbul tersebut sehingga dapat mengarahkannya

pada pembelian suatu produk tertentu yang sesuai

dengan keinginan konsumen.

b. Pencarian informasi

Pada saat seorang konsumen menyadari akan

adanya suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, maka

konsumen akan mencari informasi tentang produk

yang diinginkan tersebut. Informasi-informasi tersebut

dapat diperoleh dari:

1) Sumber pribadi: berasal dari teman,

keluarga, tetangga yang berinteraksi secara

dekat dengan konsumen.

2) Sumber publik: berasal dari media massa

ataupun lembaga konsumen

26
3) Sumber komersial: berasal dari iklan, situs

Web, ataupun promosi penjualan.

4) Sumber eksperimental : berasal dari

pengujian suatu produk atau pengamatan

langsung

c. Evaluasi alternatif

Evaluasi yang dilakukan konsumen terhadap

informasi-informasi yang telah didapat sebagai

persiapan untuk mengadakan pembelian. Beberapa

konsep dasar yang akan membantu kita memahami

proses evaluasi: Pertama, konsumen berusaha

memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen

mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,

konsumen melihat masing-masing produk sebagai

sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan

untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk

memuaskan kebutuhan ini.

d. Keputusan pembelian

Setelah melakukan evaluasi terhadap

informasi-informasi yang didapat konsumen akan

memutuskan untuk melakukan suatu pembelian atau

tidak. Keputusan yang diambil oleh konsumen

merupakan keputusan yang telah melalui berbagai

27
macam pertimbangan dan perbandingan.

e. Perilaku pasca pembelian

Setelah melakukan konsumsi terhadap suatu

produk tertentu, konsumen akan mengalami suatu

kepuasan atau ketidakpuasan. Pelanggan yang puas

akan membeli produk lagi, memberitakan hal-hal

menyenangkan tentang produk itu kepada orang lain,

tidak terlalu memperhatikan merek dan iklan pesaing,

dan membeli produk lain dari perusahaan. Konsumen

yang tidak puas merespon secara berbeda, mereka

mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk

dan mereka mungkin mencari informasi yang

memastikan nilai produk yang tinggi.

2. Perpindahan Merek

Menurut Peter dan Olson (2014) perpindahan merek adalah pola

pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian

dari satu merek ke merek yang lain. Sedangkan Mowen (2002)

mengartikan perilaku berpindah merek sebagai kebalikan dari keinginan

perilaku pembelian ulang sebagai implikasi kepuasan.

Van Trijp (1996) dalam Arianto dan Mulyani (2007)

menyebutkan bahwa keputusan perpindahan merek dipengaruhi oleh

faktor internal dan eksternal dimana faktor internal terbagi menjadi

28
keinginan mencari variasi, pengetahuan konsumen mengenai merek pada

produk, dan ketidakpuasan. Sedangkan faktor eksternal terbagi lagi

menjadi iklan, promosi dalam toko termasuk harga dan ketersediaan

harga.

Perpindahan merek muncul karena adanya kebutuhan mencari

variasi. Konsumen yang hanya mengaktifkan tahap kognitifnya

dihipotesiskan sebagai konsumen yang paling rentan terhadap

perpindahan merek karena adanya rangsangan pemasaran. Penyebab lain

perpindahan merek adalah beragamnya penawaran produk lain dan

adanya masalah dengan produk yang sudah dibeli (Dharmmesta, 2002).

Keaveney (1995) menemukan beberapa faktor penyebab perilaku

perpindahan merek, antara lain harga, inconvenience, core service

failure, service encounter failure, response to service failure, persaingan

antar perusahaan, dan masalah-masalah etika. Beberapa faktor tersebut

merupakan gambaran dari suatu kualitas layanan. Kualitas layanan disini

merupakan salah satu faktor yang menyebabkan adanya suatu kepuasan

dan ketidakpuasan dalam mengonsumsi produk tersebut yang kemudian

akan mendorong terjadinya keputusan pembelian konsumen, apakah

tetap menggunakan produk yang sama atau beralih merek. Maka dapat

dikatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan perpindahan

merek adalah adanya rasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan.

29
Menurut Mowen dan Minor (2002), keputusan perpindahan

merek dapat dibagi menjadi 4 yaitu:

a. Peralihan sewaktu-waktu: AABAAACAA

Keputusan perpindahan yang dilakukan karena

kejenuhan yang dialami tetapi pada akhirnya akan

kembali ke merek semula. Perilaku seperti ini

merupakan hal yang wajar, namun yang harus jadi

perhatian perusahaan adalah pada saat konsumen

melakukan perpindahan merek, pastikan produk atau

jasa perusahaan memiliki kualitas yang lebih baik dari

produk lain.

b. Kesetiaan beralih: AAAABBBB

Keputusan perpindahan merek karena seseorang tidak

memilki kesetiaan yang tidak stabil terhadap suatu

merek.

c. Kesetiaan yang terbagi: AAABBAABBB

Seseorang mengalami keputusan perpindahan karena

kesetiaan terbagi dengan orang lain. Hal ini di

karenakan adanya dorongan pihak lain yang menjadi

alasan seorang konsumen melakukan perpindahan

merek. Biasanya terjadi karena input yang diberikan

berasal dari orang yang dikagumi, disayangi ataupun

30
orang yang sangat dipercaya oleh konsumen.

d. Ketidakacuhan merek: ABDCBACD

Artinya perpindahan yang dilakukan karena adanya

sikap ketidaksetiaan terhadap suatu merek.

Dari perspektif pemasar, masalah pengukuran perilaku kesetiaan

merek adalah bahwa mereka tidak mengidentifikasi alasan mengapa

konsumen membeli suatu merek. Suatu merek tertentu dapat dibeli

karena kenyamanan, ketersediaan, atau harga. Bila salah satu faktor ini

berubah, maka para konsumen dengan cepat mungkin beralih ke merek

lainnya. Dalam keadaaan demikian, konsumen tidak dapat dikatakan

sebagai menunjukan kesetiaan merek, karena implisi ide kesetiaan adalah

bahwa konsumen mempunyai lebih dari kejenuhan sepintas dengan

merek.

Menurut Srinivisan dan Grover dalam Edho (2011) dari berbagai

sudut pandang yang ada dapat dirumuskan bahwa perilaku perpindahan

merek ini sebagai suatu perilaku pembelian suatu produk dengan merek

yang berbeda dari merek favorit yang biasa dibeli oleh konsumen.

Dimana konsumen telah memiliki komitmen terhadap suatu merek

kemudian suatu saat konsumen memutuskan untuk berpaling pada merek

lain dengan kategori produk yang sama. Dalam penelitian ini indikator

dari perpindahan merek adalah sebagai berikut :

a. Tidak berkomitmen untuk menjadi konsumen merek

31
sebelumnya.

b. Penilaian bahwa keputusan untuk berpindah merek

adalah keputusan yang tepat.

c. Kepuasan setelah berpindah merek.

3. Ketidakpuasan Konsumen

Menurut Peter dan Olson (2014) serta Kotler dan Keller (2009)

ketidakpuasan konsumen muncul ketika kinerja suatu produk ternyata

lebih buruk dari kinerja yang diharapkan. Konsumen yang merasa tidak

puas terhadap suatu produk cenderung tidak akan melakukan pembelian

ulang, cenderung beralih merek, serta mengajukan keberatan kepada

produsen, pengecer, dan bahkan menceritakan kepada konsumen

lainnya.

Senada seperti yang dikemukakan oleh Dharmmesta (2002),

bahwa penentu utama dari kemampuan diterimanya merek adalah

kepuasan ulang dirasakan oleh konsumen didalam pembelian

sebelumnya. Ketidakpuasan konsumen ini muncul karena pengharapan

konsumen tidak sama atau lebih tinggi daripada kinerja yang diterimanya

dipasar. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan yang dapat mempengaruhi

sikap untuk melakukan pembelian pada masa konsumsi berikutnya.

Van Trijp (1996) dalam Nuromavita (2016) menjelaskan salah

satu faktor yang muncul dalam diri konsumen yang menyebabkan ia

mempunyai keinginan untuk berpindah merek adalah ketidakpuasan

32
konsumen. Ketidakpuasan dapat membawa konsumen pada sikap

kecewa bahkan marah pada produk tersebut dan memiliki pertimbangan

lebih lanjut untuk memutuskan atau meninggalkan produk tersebut.

Selanjutnya Mowen dan Minor (2002) menjelaskan pengaruh dari

adanya kepuasan yang diperoleh konsumen dapat memberikan dampak

positif terhadap perilaku konsumen seperti pembelian ulang, promosi

dari mulut ke mulut, meningkatnya loyalitas, dan semakin meluasnya

pangsa pasar dengan konsumen-konsumen baru. Sedangkan jika

konsumen merasa tidak puas, maka perilaku-perilaku negatif akan

terjadi, konsumen akan melakukan tindakan untuk meninggalkan

hubungan dengan produk dan perusahaan atau konsumen akan

mengurangi tingkat konsumsi barang dan jasa dari merek itu.

Senada dengan apa yang diungkapkan Assael (1998) dalam

Setiyaningrum (2007) bahwa kepuasan dapat memperkuat sikap positif

terhadap merek, meningkatkan kecenderungan untuk membeli kembali

produk merek yang sama, sedangkan ketidakpuasan memunculkan sikap

negatif terhadap merek, dan mengurangi kecenderungan untuk membeli

merek yang sama.

Suatu perusahaan tidak akan bertahan tanpa ada konsumen yang

mempergunakan atau memakai produk yang dihasilkan pihak produsen,

oleh sebab itu guna meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan

suatu perusahaan haruslah berdasarkan kepuasan pelanggan (customer

33
satisfaction). Pada akhirnya konsumen yang merasa terpuaskan akan

memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan

berikutnya, konsumen yang puas juga akan cenderung mengatakan

sesuatu yang serba baik tentang merek kepada orang lain. Sedangkan

konsumen yang mengalami ketidakpuasan akan melakukan tindakan

yang berbeda dengan konsumen yang merasa puas. Konsumen yang tidak

puas mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk. Mereka

mungkin mencari informasi yang memastikan nilai produk tinggi.

Mereka mungkin mengajukan tuntutan umum dengan melayangkan

keluhan kepada perusahaan, menggunakan pengacara, atau melayangkan

keluhan ke kelompok lain. Tindakan pribadi mencakup keputusan untuk

berhenti membeli produk atau memperingatkan teman (Kotler & Keller

2009).

Indikator yang digunakan untuk mengukur ketidakpuasan (Kotler

& Keller 2009) yaitu:

a. Adanya keluhan yang dirasakan.

b. Ketidaksesuaian atas kualitas dengan harapan.

c. Penilaian konsumen atas keputusannya

4. Mencari Variasi

Kebutuhan mencari variasi adalah sebuah komitmen kognitif

untuk membeli merek yang berbeda dikarenakan faktor seperti stimulasi

yang terlibat dalam menjajal merek yang berbeda, rasa ingin tahu,

34
kebaruan, atau mengatasi kebosanan terhadap barang lama yang itu-itu

saja (Peter dan Olson 2014). Pencarian variasi dapat terjadi pada

pengambilan keputusan yang terbatas. Perilaku kebutuhan mencari

variasi terjadi jika resiko kecil dan sedikit atau tidak ada komitmen

terhadap suatu merek (Dharmmesta 2002).

Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan Assael (1995) dalam

Nilasari (2012) menyatakan bahwa konsumen yang memiliki

keterlibatan emosional yang rendah terhadap suatu mereka akan mudah

berpindah merek pada pesaing. Kecenderungan inilah yang sering

menjadi perhatian para pemasar akan keberhasilan produk yang

ditawarkan. Mengidentifikasi konsumen yang suka mencari variasi

merupakan salah satu hal penting bagi perusahaan karena perilaku

perpindahan merek dapat muncul karena adanya kebutuhan mencari

variasi.

Menurut Keaveney (1995) dalam Nilasari (2012) perpindahan

merek dapat disebabkan oleh perilaku mencari keberagaman. Konsumen

yang dihadapkan dengan berbagai variasi produk dengan berbagai jenis

merek dapat mempengaruhi konsumen untuk mencoba-coba berbagai

macam produk dan merek, sehingga konsumen tidak akan sepenuhnya

setia pada suatu merek

Berikut terdapat beberapa tipe konsumen yang mencari variasi

menurut Schiffman dan Kanuk (2007):

35
a. Perilaku pembelian yang bersifat penyelidikan:

Merupakan keputusan perpindahan merek untuk mendapatkan

pengalaman baru dan kemungkinan alternatif yang lebih baik.

b. Penyelidikan pengalaman orang lain:

Yaitu konsumen mencari informasi tentang suatu produk yang

baru atau alternatif yang berbeda, kemudian mencoba

menggunakannya.

c. Keinovatifan pemakaian:

Konsumen telah menggunakan dan mengadopsi suatu produk

dengan mencari produk yang lebih baru dengan teknologi yang

lebih tinggi.

Junaidi dan Dharmesta (2002) juga menambahkan bahwa

kebutuhan mencari variasi ini muncul karena didukung oleh berbagai

faktor, antara lain:

a. Persaingan yang ketat antara produk sejenis, sehingga setiap

produk mempropagandakan untuk menjadi yang terbaik.

Kondisi ini tentunya memungkinkan untuk mempengaruhi

konsumen cenderung mencoba.

b. Kualitas produk mengalami penurunan. Penurunan kinerja

sebuah produk mendorong konsumen untuk mencari dan

mencoba produk- produk baru yang dimungkinkan mampu

memberikan sebuah kepuasan.

36
c. Karakteristik alamiah konsumen. Karakteristik konsumen

adalah berbeda. Suatu kelompok konsumen dimungkinkan

mempunyai perilaku untuk selalu mencari dan mencoba-coba

hal baru.

Indikator dari mencari variasi yang digunakan dalam penelitian

ini (Peter dan Olson 2014) yaitu:

a. Rasa ingin tahu

b. Keinginan mencoba produk-produk baru

c. Rasa bosan

5. Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2009) dalam arti sempit, harga

adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas

lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan

untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu

produk atau jasa.

Sedangkan Swastha dan Irawan dalam Suwarni (2009)

menjelaskan bahwa harga, adalah jumlah uang (ditambah beberapa

produk apabila mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari produk dan pelayanannya. Terdapat dimensi dalam harga,

menurut Tjiptono, dkk (2008), yaitu:

a. Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli.

Bagi konsumen yang tidak paham dengan hal teknis dalam

37
pembelian, harga menjadi satu-satunya faktor yang mereka

mengerti, tidak jarang pula harga dijadikan semacam

indikator kualitas.

b. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk. Dalam

hal ini, terjadi pelanggan akan membandingkan antara

persepsi terhadap manfaat dengan biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk mendapatkan suatu produk

c. Harga merupakan determinan utama dari permintaan,

berdasarkan hukum permintaan, besar kecilnya harga

mempengaruhi kuantitas yang dibeli konsumen.

d. Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba. Harga

merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

mendatangkan pemasukan yang akan mempengaruhi pada

besar kecilnya laba dan pangsa pasar yang diperoleh.

e. Harga bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan secara

cepat, dimana harga merupakan elemen yang mudah berubah

dan diadaptasikan dengan dinamika pasar.

Menurut Tjiptono, dkk (2008), harga memainkan peranan penting

dalam perekonomian makro, konsumen dan juga perusahaan.

a. Bagi perekonomian

Harga mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga dan laba.

Harga merupakan regulator dasar dalam sistem

38
perekonomian, karena berpengaruh terhadap alokasi faktor

produksi.

b. Bagi konsumen

Mayoritas pembeli agak sensitif terhadap harga, namun juga

mempertimbangkan faktor lain, seperti kualitas dan

kepercayaan.

c. Bagi perusahaan

Harga merupakan determinan utama bagi permintaan pasar

atas produk bersangkutan. Harga mempengaruhi posisi

bersaing dan pangsa pasar perusahaan. Dengan kata lain

perusahaan mendapatkan uang melalui harga yang

dibebankan atas produk atau jasa yang dijualnya.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas peneliti menyimpulkan

bahwa harga, adalah sejumlah nilai termasuk uang yang dikorbankan

oleh pelanggan untuk mendapatkan sejumlah manfaat dan kombinasi

dari produk, jasa serta pelayanannya.

Menurut Assauri dalam Suwarni (2009), tujuan penetapan harga

adalah memperoleh laba yang maksimum, mendapatkan share pasar

tertentu, memperoleh laba dari segmen pasar (market skimming),

mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum, mencapai

keuntungan yang ditargetkan, serta memposisikan produk. Sedangkan

tujuan penetapan harga menurut Keegan dalam Suwarni (2009), adalah

39
meraup laba pada segmen pasar (market skimming), penetrasi pasar, dan

menambahkan laba pada biaya produksi (cost plus).

Menurut Aaker (1991) di dalam Nuromavita (2016) menyatakan

bahwa pelanggan yang melakukan perpindahan merek terutama didorong

oleh masalah harga. Harga sering dijadikan indikator kualitas bagi

konsumen apabila harga lebih tinggi, orang cenderung beranggapan

bahwa kualitasnya lebih baik.

Hal tersebut senada dengan pernyataan Stanton (1993) di dalam

Nilasari (2012) bahwa jika penetapan harga tidak sesuai dengan persepsi

konsumen terhadap kelas merek dimana merek tersebut berada, akan

menyebabkan konsumen enggan untuk melakukan pembelian karena

menganggap harga merek tersebut tidak sesuai dengan kelasnya.

Walaupun harga produk sangat mahal tetapi manfaat yang didapat

konsumen sesuai atau sebanding maka konsumen akan tetap membeli

dan tidak berpindah ke merek lain. Sehingga pelanggan akan terus

melakukan pembelian ulang dan pelanggan tersebut akan loyal terhadap

produk yang ditawarkan perusahaan.

Menurut Peter & Olson (2014) dalam Nuromavita (2016) Harga

diartikan Persepsi atas harga menyangkut bagaimana informasi harga

dipahami oleh konsumen dan dibuat bermakna bagi mereka. Dalam

pengolahan kognitif informasi harga, konsumen bisa membandingkan

antara harga yang dinyatakan dengan sebuah harga atau kisaran harga

40
yang mereka bayangkan atas produk. Dalam penelitian ini variabel harga

dapat diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut :

a. Kesesuaian harga dengan kualitas produk.

b. Perbandingan harga dengan pesaing

c. Keterjangkauan Harga

6. Promosi

Kotler (2009) menyatakan bahwa promosi adalah berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan

keistimewaan-keistimewaan produknya yang membujuk konsumen

sasaran agar membelinya. Kemudian menurut Sistaningrum (2002),

promosi merupakan salah satu unsur kegiatan dari bauran pemasaran

(marketing mix). Promosi menjadi media informasi mengenai segala hal

yang berkaitan dengan produk yang akan ditawarkan perusahaan kepada

konsumen. Efektivitas kegiatan promosi penjualan akan sangat

menentukan citra produk maupun citra perusahaan dimata masyarakat,

khususnya konsumen, pada akhirnya akan sangat mempengaruhi tingkat

permintaan konsumen atas produk yang ditawarkan perusahaan. Karena

itulah kegiatan mempromosikan barang yang akan dijual termasuk

kegiatan pemilihan media advertensi yang sesuai dengan bagian

dagangan, menjadi kegiatan yang sangat penting bagi seorang

pengusaha.

41
Pengertian promosi menurut Sunyoto (2012), promosi adalah

kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka

dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan

kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli

produk tersebut. Adapun alat-alat yang dapat dipergunakan untuk

mempromosikan suatu produk dapat dipilih beberapa cara, yaitu iklan,

promosi penjualan, publisitas, personal selling yang disebut bauran

promosi. Menurut Tjiptono (2008), promosi merupakan salah satu

penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapa pun kualitasnya

suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak

yakin bahwa produk itu akan berguna pada mereka, maka mereka tidak

akan membelinya.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat diketahui

bahwa promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam

manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Ini

disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan

selanjutnya di perusahaan. Promosi merupakan penyampaian informasi

dari penjual kepada pembeli untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku

dalam rangka menciptakan pertukaran, sehingga tujuan untuk

meningkatkan kuantitas penjualan diharapkan dapat terealisasi. Promosi

dapat dikatakan kegiatan komunikasi dimana seluruh keperluan untuk

menggerakkan satu produk, pesan atau ide mengenai distribusi.

42
Komponen yang dilakukan memberitahukan dan meyakinkan

pasar tentang produk suatu perusahaan dapat dilakukan melalui dua

kegiatan utama yaitu periklanan dan personal selling. Jadi pada dasarnya

promosi itu adalah penyebaran informasi tentang kehadiran, ketersediaan

produk, ciri-ciri, kondisi, dan manfaat yang dapat diperoleh calon

pembeli.

Tujuan promosi adalah untuk mempengaruhi suatu konsumen

dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan volume penjualan, di

segi lain ada juga dari promosi yaitu menjual suatu barang atau jasa.

Dalam promosi kita tidak hanya sekedar berkomunikasi ataupun

menyampaikan informasi, tetapi juga menginginkan komunikasi yang

mampu menciptakan suasana atau keadaan dimana para pelanggan

bersedia memilih dan memiliki produk. Dengan demikian promosi yang

akan dilakukan haruslah selalu berdasarkan atas beberapa hal sehingga

tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Menurut Tjiptono (2008) tujuan promosi di antaranya adalah:

a. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan

(category need).

b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu

produk kepada konsumen (brand awareness).

c. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).

43
d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand

purchase intention).

e. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain

(purchase facilitation).

f. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).

Menurut Swastha dan Irawan dalam Suwarni (2009)

mengemukakan tujuan promosi adalah:

a. Modifikasi tingkah laku

Kegiatan promosi yang dilakukan sebagai usaha untuk

merubah tingkat laku yang sudah ada. Penjualan akan selalu

berusaha memberikan kesan baik pada produk yang dijualnya.

b. Memberitahu

Kegiatan promosi ditujukan untuk memberitahukan

pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi

yang bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada

tahap-tahap awal di dalam siklus kehidupan produk. Kiranya

hal ini merupakan masalah penting untuk meningkatkan

permintaan. Sebagai orang tidak akan membeli barang atau

jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut dan apa

faedahnya. Promosi yang bersifat memberitahukan penting

bagi konsumen karena dapat membantu pengambilan

keputusan untuk membeli.

44
c. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk kurang disenangi

orang namun kenyataan sekarang ini banyak yang muncul

adalah promosi yang bersifat membujuk. Promosi seperti ini

diarahkan untuk mendorong pembelian. Sering perusahaan

tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya tetapi lebih

mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini

dimaksudkan agar dapat memberikan pengaruh dalam waktu

lama terhadap perilaku pembeli.

d. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan, dilakukan untuk

mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan perlu

dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan

produk. Ini berarti hak perusahaan berusaha untuk saling tidak

mempertahankan pembeli yang ada. Jadi secara singkat

promosi berkaitan dengan upaya bagaimana orang dapat

mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya berubah

sikap, menyukai, dan yakin untuk membeli.

Dari penjelasan diatas, banyak perusahaan menyediakan biaya

promosi yang besar untuk dapat memperkuat citra merek dan kesadaran

merek pada benak konsumen dengan tujuan akhirnya diharap promosi

dapat membantu perusahaan untuk meraih konsumen baru dan

meningkatkan loyalitas mereknya. Pada akhirnya konsumen yang

45
terpengaruh dengan terdapat promosi tersebut akan melakukan

keputusan pembelian atas produk yang ditawarkan atau melakukan

perpindahan pada merek lain dari produk yang biasa dibeli.

Menurut Tjiptono (2008), beberapa jenis promosi yang sering

digunakan, yaitu:

a. Periklanan (Advertising)

Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan

persentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan,

barang atau jasa dengan mempromosikan pada iklan di televisi

dan media massa.

b. Penjualan Personal (Personal Selling)

Persentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam

rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan

dengan pelanggan.

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau

penjualan suatu produk atau jasa.

d. Hubungan Masyarakat (Public Relation)

Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk

memperoleh dukungan, membangun "citra perusahaan" yang

baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan

peristiwa yang dapat merugikan.

46
e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara

khusus untuk memperoleh tanggapan langsung dengan

memberi informasi dan membujuk pelanggan.

Menurut Charlaas dalam Roby (2013) bahwasanya sebagian

besar proses periklanan ditujukan untuk mendorong berpindah merek di

kalangan konsumen, sehingga diharakan dapat membantu meningkatkan

pangsa pasar untuk merek. Meyakinkan konsumen untuk beralih merek

kadang-kadang merupakan tugas yang sulit. Untuk mendorong beralih

merek, pengiklan akan sering menargetkan strategi ini untuk mendorong

peralihan merek.

Tujuan utama dari promosi adalah modifikasi tingkah laku

konsumen, menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta

mengingatkan konsumen sasaran tentang perusahaan dan produk atau

jasa yang dijualnya. Setiap perusahaan yang melakukan sesuatu kegiatan

tentu mempunyai tujuan. Demikian juga perusahaan melakukan kegiatan

promosi dengan tujuan untuk menjual barang dan jasa yang

diproduksinya, yang kemudian pada akhirnya perusahaan akan

mendapatkan laba.

Menurut Kotler dan Keller (2009), promosi penjualan adalah

salah satu unsur dalam kampanye pemasaran yaitu “berbagai kumpulan

alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang

47
untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih

cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Beberapa indikator

yang digunakan untuk mengukur promosi adalah:

a. Merek lain sering dipakai artis ternama

b. Kuantitas penayangan iklan di media promosi

c. Mendapat bonus dari pembelian produk merek lain

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Hasil Penelitian


Sehrish Javed Mediation Effect • Brand Significant
(2012) of Satisfaction and Performance between: There is
Brand Switching: • Quality a significant
Relationship • Satisfaction impact of brand
between Brand quality on the
Quality and Brand brand
Performance, performance,
Academy of with the double
Contemporary mediation effect
Research Journal of satisfaction
ISSN 2350-865X and brand
Vol. 1 switching

Edho Analisis • Ketidakpuasan Penelitian


(2011) Ketidakpuasan • Harga menunjukkan
Pasca Konsumsi, • Iklan bahwasanya Iklan
Harga, Iklan Harga serta
Terhadap ketidakpuasan

48
Keputusan konsumen
Perpindahan berpengaruh
Merek Sepeda positif dan
Motor Honda signifikan
(Studi KASUS terhadap
Pada Konsumen keputusan
Di Kota perpindahan
Semarang), merek
Diponegoro
Journal Of
Management
Muhammad Analisis Pengaruh • Mencari Penelitian
Irfan Firdaus Harga, Kebutuhan Variasi menunjukkan
(2015) Mencari Variasi, • Harga bahwa
Dan Word of • EWOM Harga, EWOM,
mouth Dalam dan mencari
Perilaku Brand variasi
Switching Pada berpengaruh
Minuman Bersoda positif dan
Coca-Cola Ke Big signifikan
Cola, Diponegoro terhadap
Journal of keputusan
Management, perpindahan
Vol.4, No. 1, 2015 merek.
ISSN: 2337-3792 Perpindahan
merek ke merek
lain.
Dwi Agung Pengaruh • Lingkungan Variabel
Nugroho Lingkungan Eksternal lingkungan
Internal, internal,

49
Arianto, Sri Lingkungan • Lingkungan Lingkungan
Mulyani Eksternal, Respon Internal eksternal, Respon
(2007) Emosional dan • Respon Emosional dan
Respon Rasional Emosional Respon Rasional
Terhadap • Respon berpengaruh
Perpindahan Rasional terhadap perilaku
Merek, Jurnal berpindah merek
Dinamika dalam membeli
Ekonomi & Bisnis sabun mandi
Vol. 4 No.2. 2007.
Debora Ratna Analisis Pengaruh • Ketidakpuasan Penelitian ini
Nilasari, Ketidakpuasan Konsumen menunjukkan
Yoestini Konsumen, Harga • Harga bahwa dari ketiga
(2012) dan Kebutuhan • Mencari variabel yang
Mencari Variasi Variasi diteliti memiliki
Terhadap pengaruh positif
Perpindahan terhadap
Merek Sabun keputusan
Lifebuoy di perpindahan
Semarang, Jurnal merek.
Manajemen
Universitas
Diponegoro
Volume 1, Nomor
2
Basu Swastha Pengaruh • Ketidakpuasan Penelitian ini
Dharmmesta Ketidakpuasan Konsumen menunjukkan
(2002) Konsumen, • Karakteristik bahwa
Karakteristik Kategori ketidakpuasan
Kategori Produk, Produk konsumen dan

50
dan Kebutuhan • Mencari Mencari Variasi
Mencari Variasi Variasi berpengaruh
Terhadap secara signifikan
Keputusan terhadap
Perpindahan keputusan
Merek, Jurnal perpindahan
Ekonomi dan merek sedangkan
Bisnis Indonesia variabel
Vol. 17, No. 1 Karakteristik
Produk tidak
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
perpindahan
merek.
Yosua Dwi Pengaruh Variety • Variety Penelitian
Susanto Seeking, Promosi Seeking menunjukkan
(2016) Dan Citra Merek • Promosi bahwasanya dari
Terhadap • Citra Merek ketiga variabel
Keputusan tersebut
Perpindahan signifikan dan
Blackberry Ke memiliki
Smartphone, pengaruh positif
Jurnal Ilmu dan terhadap
Riset Manajemen keputusan
: Volume 5, perpindahan
Nomor 2, ISSN : merek.
2461-0593

51
C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran

Ketidakpuasan Konsumen Mencari Variasi Harga Promosi


(X1) (X2) (X3) (X4)

Perpindahan Merek
(Y)
39

Uji Kualitas Data


• Uji Validitas
• Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik:


• Uji Normalitas
• Uji Multikolonieritas
• Uji Heterokedasitas

Uji Hipotesis:
• Uji t
• Uji F

Analisis Regresi Linier Berganda

Koefesien Determinasi
(Adjusted R Square)

Interpretasi

52
D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan

suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu

penelitian yaitu :

Ho1: β1 = 0 : Ketidakpuasan konsumen tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan perpindahan

merek

Ha1: β1 ≠ 0 : Ketidakpuasan konsumen berpengaruh

signifikan terhadap keputusan perpindahan

merek

Ho2: β2 = 0 : Mencari Variasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap keputusan perpindahan merek

Ha2: β2 ≠ 0 : Mencari Variasi berpengaruh signifikan

terhadap keputusan perpindahan merek

Ho3: β3 = 0 : Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan perpindahan merek

Ha3: β3 ≠ 0 : Harga berpengaruh signifikan terhadap

keputusan perpindahan merek

Ho4: β4 = 0 : Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan perpindahan merek

Ha4: β4 ≠ 0 : Promosi berpengaruh signifikan terhadap

keputusan perpindahan merek

53
Ho5: β1,2,3,4 = 0 : Ketidakpuasan konsumen, Mencari Variasi,

Harga, dan Promosi tidak berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap

keputusan perpindahan merek

Ha5: β1,2,3,4 ≠ 0 : Ketidakpuasan konsumen, Mencari Variasi,

Harga, dan Promosi berpengaruh signifikan

secara simultan terhadap keputusan

perpindahan merek

54
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Depok. Waktu penelitian dilakukan

di tahun 2018. Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada seberapa besar

pengaruh ketidakpuasan konsumen (X1), Mencari Variasi (X2), Harga (X3),

dan Promosi (X4) sebagai variabel independen terhadap keputusan

perpindahan merek (Y) sebagai variabel dependen.

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di

tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi yang diambil dalam

penelitian ini adalah warga kota Depok yang dulunya sempat

menggunakan produk ASUS Zenfone dan saat ini sudah beralih ke merek

smartphone lain.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

55
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel

itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif

(Sugiyono, 2014).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah

metode purposive sampling yang termasuk dalam nonprobability

sampling. Menurut Sugiyono (2014) purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang

dapat dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah warga kota

Depok yang dulu sempat menggunakan produk ASUS Zenfone.

Sedangkan untuk ukuran sampel penelitian menurut Roscoe dalam buku

Research Methods for Business (Sugiyono, 2014) menyatakan bahwa

ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 500.

Rumus pengambilan sampel menurut Purba (1996) dalam Nilasari

(2012) apabila populasi tidak diketahui secara pasti adalah sebagai

berikut:

𝑍𝑎/2𝜎 2
𝑛= ( )
𝑒

Di mana:

n = Besarnya sampel

Za = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel

1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%

56
σ = Standar deviasi populasi

e = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat

ditoleransi

Contoh perhitungan:

𝑍𝑎/2𝜎 2 (1,96).(0,25) 2
𝑛= ( ) = ( ) = 96,04
𝑒 0,05

Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95%

bahwa random berukuran 96,04 = 96 akan memberikan selisih estimasi

rata-rata dengan μ kurang dari 0,05. Jadi sampel yang diambil sebesar

100 orang untuk dijadikan sampel penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis data yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya.

Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penyebaran kuesioner (angket). Menurut Creswell dalam

Sugiyono (2014) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dimana

partisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian

setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada peneliti.

Pengumpulan data akan dilakukan melalui kuesioner yang

diserahkan pada masing-masing responden terpilih. Kuesioner pada

penelitian ini terdiri dari pertanyaan yang bersumber dari tiap-tiap

indikator variabel penelitian. Kuesioner dalam penelitian ini

57
menggunakan pendekatan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang

tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 2014)

Dalam skala likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak

ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan

ataupun pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan

skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,

misalnya:

Tabel 3. 1 Skala Likert

Kategori Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-Ragu (RR) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju


1
(STS)
Sumber : Sugiyono, 2014

Angka 1 (satu) menunjukan bahwa responden memberikan

tanggapan yang bersifat negatif (sangat tidak setuju) terhadap

pertanyaan- pertanyaan yang diajukan, sedangkan angka 5 (lima)

menunjukan tanggapan yang bersifat positif (sangat setuju).

58
2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan

perpustakaan dan peneliti secara tidak langsung melalui media perantara.

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung diberikan

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen

(Sugiyono, 2014). Data sekunder yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini bersumber dari buku-buku, jurnal, dan media internet untuk

memperoleh informasi, serta data-data yang diperlukan.

D. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan kelayakan

data yang digunakan dalam penelitian. Kualitas data bertujuan untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen variabel. Instrumen yang

reliabel belum tentu valid, reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk

pengujian validitas instrumen (Sugiyono, 2014). Uji kualitas data terbagi dua

yaitu:

1. Uji Analisis Validitas

Menurut Ghozali (2016), uji validitas digunakan untuk mengukur

sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r

hitung (pada kolom Corrected item-Total Correlation) dengan nilai r tabel

59
(df = n-k) yaitu membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree

of freedom (df) = n – 2 dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Suatu

pertanyaan atau indikator dinyatakan valid, apabila r hitung > r tabel dan

nilai positif, namun jika r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid dan

nilai negatif.

2. Uji Analisis Reliabilitas

Menurut Ghozali (2016), uji realibilitas adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban pertanyaan

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel, jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,70. Uji realibilitas

dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha, untuk

mengetahui tingkat realibilitas instrument dari ke empat variabel

penelitian jika hasil uji reliabilitas memberikan nilai alpha > 0,70.

E. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memilki

distribusi normal. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian

adalah yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat

dengan beberapa cara, diantaranya yaitu dengan melihat kurva normal p-

plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-

60
titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-

titik data searah mengikuti garis diagonal. Uji normalitas data juga

dilakukandas dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk mempermudah

dalam melakukan perhitungan secara statistik. Suatu data dinyatakan

berdistribusi normal jika nilai Asymp Sig (2-tailed) hasil perhitungan

Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 1/2α atau 0,05 (Ghozali, 2016).

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016), uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara

variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi di antara variabel independent. Jika variabel independent

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independent yang nilai korelasi antar sesama

variabel independent sama dengan nol. Multikolinieritas dapat dilihat dari:

(1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor

(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independent

manakah yang dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Dalam

pengertian sederhana setiap variabel independent menjadi variabel

dependent (terikat) dan diregres terhadap variabel independent lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independent yang terpilih jika

dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Jadi nilai tolerance yang

rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut

off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas

61
adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap

peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir.

Sebagai misal nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolinieritas 0,95.

Walaupun multikolinieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan

VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel

independent mana sajakah yang saling berkolerasi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili

berbagai ukuran (kecil, sedang, besar).

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas adalah dengan cara melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID

dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu

X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized.

62
Dengan analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan

jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

(Ghozali, 2016).

Uji heteroskedastisitas juga bisa dilakukan dengan uji Glesjer yaitu

dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan

nilai absolut residualnya. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat

kepercayaan 5% maka model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas. (Gujarati, 2003).

F. Uji Hipotesis

1. Uji t (Uji Parsial)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen (Ghazali, 2016).

Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak (two

tails) ini berlaku ketentuan, bahwa bila nilai thitung berada pada daerah

penerimaan Ho atau terletak diantara nilai ttabel, maka Ho diterima dan Ha

di tolak. Dengan demikian bila harga thitung lebih kecil atau sama dengan

63
(≤) dari harga ttabel maka Ho di terima. Nilai thitung adalah harga mutlak, jadi

tidak dilihat (+) atau (-) nya. Untuk membuat keputusan apakah hipotesis

itu terbukti atau tidak, maka harga thitung tersebut dibandingkan dengan

ttabel. Untuk melihat ttabel, maka didasarkan pada derajat kebebasan, yang

besarnya n-1 dan taraf kesalahan (α) ditetapkan 5% (Sugiyono, 2010).

Senada dengan pernyataan Priyatno (2016) bahwa salah satu

kriteria pengujian adalah dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai

ttabel. Ho diterima jika nilai thitung berada diantara nilai ttabel (-) dan (+).

Dengan demikian, bila nilai thitung lebih kecil atau sama dengan (≤) ttabel

maka Ho diterima dan Ha di tolak.

2. Uji F (Uji Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat

(Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan bahwa salah satu cara

melakukan uji F adalah dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan

(Fhitung) dengan nilai F menurut tabel (Ftabel). Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel

dan Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel. Menghitung Ftabel dengan dk pembilang

= k (jumlah variabel independen) dan dk penyebut = (n-k-1) dengan taraf

kesalahan 5% (Sugiyono, 2010).

64
G. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel

dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi (Priyatno,

2016). Analisis regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu ketidakpuasan

konsumen (X1), Mencari Variasi (X2), Harga (X3), Promosi (X4) terhadap

variabel dependen yaitu keputusan perpindahan merek (Y), sehingga

perumusan regresi bergandanya adalah:

Y= a + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 e

Y = Keputusan perpindahan merek

a = Konstanta

X1 = Ketidakpuasan konsumen

X2 = Mencari Variasi

X3 = Harga

X4 = Promosi

β1 = Koefisien regresi variabel Ketidakpuasan

konsumen

β2 = Koefisien regresi variable Mencari Variasi

β3 = Koefisien regresi variabel Harga

β4 = Koefisien regresi variabel Promosi

e = Error

65
H. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016). Regresi dengan lebih dari dua

variabel independen digunakan adjusted R2 sebagai koefisien determinasi.

Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan.

Nilai R2 berkisar dari 0 sampai dengan 1. Jika mendekati 1 berarti

semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen. Sebaliknya, jika nilai mendekati angka 0 berarti semakin lemah

kemampuan variabel independen untuk dapat menjelaskan fluktuasi variabel

dependen.

I. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Tabel 3. 2 Operasional Variabel


Variabel Definisi Indikator Skala
Perasaan kecewa 1. Adanya Keluhan
seseorang yang yang dirasakan
Ketidakpuasan
Konsumen muncul ketika kinerja 2. Ketidaksesuaian Ordinal
suatu produk ternyata atas harapan dan
(Keller,2009) lebih buruk dari kenyataan
kinerja yang 3. Penilaian konsumen
Diharapkan atas keputusannya
Komitmen kognitif 4. Rasa Bosan

Mencari untuk membeli 5. Rasa Ingin Tahu


Variasi merek yang berbeda 6. Keinginan
Ordinal
(Peter & Olson dikarenakan faktor mencoba produk-
2014) seperti stimulasi produk baru

66
yang terlibat dalam
menjajal merek
yang berbeda, rasa
ingin tahu,
kebaruan, atau
mengatasi
kebosanan terhadap
barang lama yang
itu-itu saja
sejumlah nilai 7. Kesesuaian harga
termasuk uang yang dengan kualitas
Harga
dikorbankan oleh 8. Perbandingan Ordinal
(Nuromavita, pelanggan untuk Harga dengan pesaing
2016)
mendapatkan 9. Keterjangkauan
sejumlah manfaat Harga
dan kombinasi dari
produk, jasa serta
pelayanannya
Penyampaian 10. Merek lain sering
Promosi
informasi dari dipakai artis ternama
(Kotler, 2009)
penjual kepada 11. Kuantitas
pembeli untuk penayangan iklan di
mempengaruhi media promosi Ordinal
sikap dan tingkah 12. Mendapat bonus
laku dalam rangka dari pembelian
menciptakan produk merek lain
pertukaran,
sehingga tujuan
untuk meningkatkan
kuantitas penjualan

67
diharapkan dapat
terealisasi.
Perpindahan Sebagai suatu 13. Tidak
Merek perilaku berkomitmen untuk
(Ferdinand, pembelian suatu menjadi konsumen
2007) produk dengan merek sebelumnya
merek 14. Penilaian bahwa Ordinal
yang berbeda dari keputusan untuk
merek favorit yang berpindah merek
biasa dibeli oleh adalah keputusan
konsumen dimana yang tepat
konsumen telah 15. Kepuasan
memilki komitmen setelah berpindah
terhadap suatu merek
merek kemudian
suatu saat
konsumen
memutuskan untuk
berpaling pada
merek lain dengan
kategori produk
yang sama.

68
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

ASUS bermula pada tahun 1989, disaat empat insinyur komputer di

antaranya Wayne Hsieh, Ted Hsu, MT Liao dan TH Tung berencana

mendirikan perusahaan baru untuk memajukan industri TI Taiwan. Dari nama

yang dipilih adalah Pegasus, dan akhirnya hanya diambil empat huruf terakhir

menjadi ASUS. Pegasus merupakan kuda bersayap dalam mitologi Yunani

yang melambangkan kebijaksanaan dan pengetahuan. ASUS menjelmakan

kekuatan, kemurnian dan jiwa petualang dari makhluk mengagumkan ini, dan

membubung tinggi menuju puncak dengan setiap produk yang diciptakannya.

Dalam perjalanannya, perusahaan yang mulai go public pada tahun

2005 ini tumbuh semakin besar. Motherboard ASUS terpasang di 29,2%

komputer desktop yang terjual sepanjang tahun 2009. Di tahun yang sama

ASUS membukukan pendapatan senilai USD21,2 miliar. ASUS pun

mengklaim bahwasanya sudah menguasai hampir 40% pangsa pasar industri

motherboard. Lebih dari 24 juta motherboard sudah terjual dan jumlah

tersebut setara dengan jumlah tinggi 10.000 gedung pencakar langit Taipei

101 dan 600 pegunungan Himalaya. Untuk mengefisienkan kinerja

perusahaan, pada tahun 2007 ASUS membagi diri menjadi tiga perusahaan

berbeda, yaitu Pegatron (berfokus pada produksi komponen PC dan

perangkat OEM), Unihan (manufaktur perangkat non-PC), serta ASUS

69
sendiri yang berkonsentrasi penuh pada produksi notebook dan sistem

komputer utuh.

ASUS telah menelurkan berbagai macam produk. Saat ini saja

terdapat puluhan jenis motherboard yang tersedia. Belum lagi jika

menghitung jenis-jenis produk lainnya. Secara keseluruhan, ASUS membuat

motherboard, graphics card, notebook, netbook, produk networking sever

dan workstation, monitor, produk multimedia, optical storage, peripheral,

dan aksesoris komputer. Belakangan ini, ASUS rajin membuat inovasi

perangkat mobile. Dalam bidang tersebut, salah satu produk ASUS yang

paling unik adalah Eee PC, komputer portabel dengan ukuran fisik lebih kecil

dan berat lebih ringan daripada notebook biasa yang disebut sebagai

“netbook”. Istilah “netbook” sendiri sebelumnya sudah pernah digunakan

oleh salah satu produsen perangkat mobile asal Amerika Serikat.

Namun, dalam perkembangannya, istilah tersebut menjadi sebutan

umum dan lazim digunakan untuk mengacu pada perangkat mobile sekelas

ASUS Eee PC yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 2007. Tak lama

setelah kemunculan Eee PC, banyak produsen lain yang mengikuti langkah

ASUS dan memproduksi perangkat serupa. Perkembangan hardware

komputer buatan ASUS juga terus berjalan seiring dengan pengembangan

perangkat mobile.

Tahun 2006, ASUS memperkenalkan seri produk motherboard

“Republic of Gamers” yang khusus ditujukan untuk kalangan pemain game

70
komputer. Lini motherboard ini dilengkapi dengan berbagai feature terbaik

dari ASUS ketika itu, seperti dukungan konfigurasi multi-GPU, soundcard

SupremeFX, sistem pendingin heatpipe, dan kemampuan overclocking tinggi.

Seri motherboard Republic of Gamers yang terbaru adalah Rampage III Black

Edition dengan chipset Intel X58 yang mendukung prosesor-prosesor desktop

terkencang saat ini.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi

membuat ASUS sebagai perusahaan produksi serta di bawah tangannya

terdapat banyak sekali penemuan terbaru yang sangat diminati oleh kalangan

masyarakat khususnya di negara-negara berkembang. Sukses dengan

penjualan laptop dan ASUS notebooknya di pasar Indonesia. ASUS juga tidak

mau kalah dengan para pesaing yang sudah lebih dulu maju dalam dunia

gadget smartphone, tablet maupun phablet, yaitu piranti elektronik telepon

genggam pintar (smartphone). Oleh karena itu diciptakanlah ASUS Zenfone

pada tahun 2013 setelah generasi fonepad (phablet ASUS). (Wikipedia)

B. Pembahasan Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah warga depok yang sempat

menggunakan smartphone merek ASUS Zenfone namun saat ini mereka

menggunakan smartphone merek lain. Jumlah konsumen yang dipilih sebagai

responden sebanyak 100 orang dengan kuesioner yang disebar secara

langsung pada responden di daerah kota Depok. Berdasarkan data dari 100

responden tersebut, didapati kondisi responden berdasarkan jenis kelamin,

71
umur, pekerjaan, dan merek smartphone setelah menggunakan ASUS

Zenfone. Adapun karakteristik responden dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4. 1 Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Wanita 44 44.0 44.0 44.0

Pria 56 56.0 56.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data primer yang telah diolah, 2018

Dari tabel 4.1 di atas diketahui bahwa 100 responden yang sempat

menggunakan smartphone ASUS Zenfone terdiri dari 56 orang adalah

responden pria dan 44 orang adalah responden wanita.

2. Responden Berdasarkan Kategori Umur

Tabel 4. 2 Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Kategori Umur

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 18 Tahun 5 5.0 5.0 5.0

18 - 30 Tahun 91 91.0 91.0 96.0

31 - 40 Tahun 1 1.0 1.0 97.0

> 40 Tahun 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data primer yang telah diolah, 2018

Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa 100 responden yang sempat

menggunakan smartphone ASUS Zenfone yang memiliki umur dibawah

18 tahun sebanyak 5 responden (5%), kategori umur 18-30 tahun

72
sebanyak 91 responden (91%), kategori umur 31-40 tahun sebanyak 1

orang (1%), dan 3 responden (3%) memiliki kategori umur diatas 40

tahun.

3. Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4. 3 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Freelance 1 1.0 1.0 1.0

Pegawai Swasta 15 15.0 15.0 16.0

Pelajar/Mahasiswa 78 78.0 78.0 94.0

Wiraswasta 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data primer yang telah diolah, 2018

Dari tabel 4.3 di atas diketahui bahwa 100 responden yang sempat

menggunakan smartphone ASUS Zenfone yang memiliki pekerjaan

sebagai freelance sebanyak 1 responden (1%), pekerjaan sebagai

pegawai swasta sebanyak 15 responden (15%), pelajar atau mahasiswa

sebanyak 78 responden (1%), dan 6 responden (6%) pekerjaan sebagai

wiraswasta.

4. Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4. 4 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid SMA 13 13.0 13.0 13.0


S1 77 77.0 77.0 90.0

73
S2/S3 4 4.0 4.0 94.0

Akademi (D1/D2/D3/D4) 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data primer yang telah diolah, 2018

Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa 100 responden yang sempat

menggunakan smartphone ASUS Zenfone yang memiliki latar belakang

pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 13 responden

(13%), latar belakang strata 1 (S1) sebanyak 77 responden (77%),

sedangkan strata 2 (S2) ataupun strata 3 (S3) sebanyak 4 responden (4%),

dan 6 responden (6%) lainnya memiliki latar belakang pendidikan

akademi atau diploma.

5. Merek Smartphone Setelah Memakai ASUS Zenfone

Tabel 4. 5 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Merek Pengganti


ASUS Zenfone

Merek
Setelah Menggunakan Jumlah Persentase (%)
Asus
Xiaomi 37 37%
Samsung 22 22%
OPPO 12 12%
iPhone 11 11%
VIVO 7 7%
Lenovo 3 3%
Sony 4 4%
Lainnya 4 4%
Total 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018

74
Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa merek smartphone yang

banyak digunakan responden setelah berpindah dari merek ASUS

Zenfone adalah merek Xiaomi yakni sebesar 37 responden lalu disusul

Samsung dengan 22 responden. Adapun dalam kolom lainnya terdapat 3

merek yang berbeda yang jumlahnya hanya 1 sampai 2 responden yang

menggunakan merek tersebut.

C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2016). Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai dari

tiap butir pernyataan atau r hitung tersebut positif dan lebih besar dari r tabel.

Pada uji try out 30 responden, peneliti menggunakan rumus df= n-2, jadi 30-

2 = 28 dana didapati nilai 0,361 sebagai r tabel.

Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi data

dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana

pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Variabel-

variabel tersebut dikatakan Cronbach Alpha-nya memiliki nilai > 0,70 yang

berarti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data

yang handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika dilakukan

pengukuran ulang. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi

(Ghozali, 2016).

75
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas

Butir Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Ketidakpuasan Konsumen (X1)


X1_1 .773 .361 VALID
X1_2 .830 .361 VALID
X1_3 .836 .361 VALID
Mencari Variasi (X2)
X2_1 .698 .361 VALID
X2_2 .829 .361 VALID
X2_3 .759 .361 VALID
Harga (X3)
X3_1 .644 .361 VALID
X3_2 .746 .361 VALID
X3_1 .751 .361 VALID
Promosi (X4)
X4_1 .779 .361 VALID
X4_2 .771 .361 VALID
X4_3 .753 .361 VALID
Perpindahan Merek (Y)
Y_1 .764 .361 VALID
Y_2 .799 .361 VALID
Y_3 .845 .361 VALID
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Sebelum kuesioner dibagikan ke 100 responden, peneliti melakukan

try out terhadap 30 responden dengan memberikan 15 butir pertanyaan yang

dibagi 5 variabel yaitu ketidakpuasan konsumen, mencari variasi, harga,

promosi dan perpindahan merek untuk menguji validitas dan reliabilitas dari

hasil Try Out tabel 4.6 Menunjukan bahwa dari 15 butir pertanyaan yang

76
diberikan kepada 30 responden memiliki r hitung yang lebih besar dari r tabel

0,361 yang berarti semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Untuk uji

reliabilitas didapati hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 7 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach N of Item Keterangan


Alpha
Ketidakpuasan Konsumen (X1) .831 3 RELIABEL
Mencari Variasi (X2) .809 3 RELIABEL
Harga (X3) .781 3 RELIABEL
Promosi (X3) .811 3 RELIABEL
Perpindahan Merek (Y) .827 3 RELIABEL
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.7 di atas semua variabel yaitu ketidakpuasan

konsumen, mencari variasi, harga, promosi, dan perpindahan merek memiliki

nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,70 maka semua variabel dinyatakan reliabel.

D. Pembahasan Analisis Deskriptif

1. Ketidakpuasan Konsumen

Tabel 4. 8 Distribusi Jawaban Ketidakpuasan Konsumen (X1)

No Pertanyaan STS TS R S SS

1 Saya memiliki 1% 7% 21% 57% 14%

keluhan dengan

smartphone yang

saya gunakan

77
No Pertanyaan STS TS R S SS

sebelumnya yaitu

ASUS Zenfone

2 Smartphone yang 3% 14% 31% 36% 16%

saya gunakan

sebelumnya yaitu

ASUS Zenfone

tidak sesuai dengan

harapan saya

3 Keputusan saya 2% 21% 39% 22% 16%

menggunakan

smartphone merek

Asus Zenfone tidak

tepat

Mean 2% 14% 30,3% 38,3% 15,4%

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan bahwa pada variabel

ketidakpuasan konsumen mayoritas responden menjawab “setuju”

sebesar 38.3% “sangat setuju” sebesar 15%. Dari 3 butir pertanyaan,

yang paling banyak mendapatkan respon positif adalah pertanyaan no. 1

mengenai pertanyaan keluhan pada smartphone mereka sebelumnya

yaitu ASUS Zenfone, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas menjawab

78
responden pada pertanyaan no. 1 menjawab “setuju” 57 % dan sangat

setuju sebesar 14%.

2. Mencari Variasi

Tabel 4. 9 Distribusi Jawaban Mencari Variasi (X2)

No Pertanyaan STS TS R S SS

1 Saya bosan dengan 2% 8% 31% 41% 18%

smartphone merek

Asus Zenfone

2 Saya suka ingin 2% 4% 20% 37% 37%

tahu dengan

smartphone merek

lain

3 Saya ingin 1% 3% 14% 37% 45%

mencoba

smartphone merek

lain

Mean 1.6% 5% 21,7% 38,4% 33,3%

Sumber: Data yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan bahwa pada variabel mencari

variasi mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 38.4% “sangat

setuju” sebesar 33,3%. Dari 3 butir pertanyaan, yang paling banyak

mendapatkan respon positif adalah pertanyaan no. 3 mengenai

79
pertanyaan keinginan untuk mencoba merek smartphone selain ASUS

Zenfone, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas menjawab responden

pada pertanyaan no. 3 menjawab “setuju” 37 % dan sangat setuju sebesar

45%.

3. Harga

Tabel 4. 10 Distribusi Jawaban Harga (X3)

No Pertanyaan STS TS R S SS

1 Harga Smartphone 0% 6% 38% 35% 35%

yang saya gunakan

sekarang sesuai

dengan kualitasnya

2 Harga Smartphone 10% 19% 25% 23% 23%

yang saya gunakan

saat ini lebih

terjangkau

dibanding merek

ASUS Zenfone

3 Smartphone yang 4% 8% 21% 41% 26%

saya gunakan

sekarang harga

belinya mampu

bersaing dengan

80
No Pertanyaan STS TS R S SS

merek lainnya

seperti ASUS

Zenfone

Mean 4.6% 27,2% 28% 33,2% 28%

Sumber: Data yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan bahwa pada variabel harga

mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 33.2% “sangat setuju”

dan “ragu-ragu” sama-sama sebesar 28% . Dari 3 butir pertanyaan, yang

paling banyak mendapatkan respon positif adalah pertanyaan no. 1

mengenai pertanyaan bahwasanya merek smartphone yang mereka pakai

sekarang harganya lebih sesuai dengan kualitasnya dibanding merek

ASUS Zenfone, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas menjawab

responden pada pertanyaan no. 3 menjawab “setuju” 35 % dan sangat

setuju sebesar 35%.

4. Promosi

Tabel 4. 11 Distribusi Jawaban Promosi (X4)

No Pertanyaan STS TS R S SS

1 Saya lebih 12% 26% 30% 19% 13%

mengenal artis

atau brand

81
No Pertanyaan STS TS R S SS

ambassador

merek

smartphone yang

saya gunakan

sekarang

dibanding Asus

Zenfone

2 Saya lebih sering 12% 16% 30% 24% 18%

melihat iklan

merek

smartphone yang

saya gunakan

saat ini dibanding

dengan iklan

Asus Zenfone

3 Saya lebih 11% 28% 34% 18% 9%

banyak

mendapatkan

bonus atau

hadiah dari

pemebelian

82
No Pertanyaan STS TS R S SS

merek

smartphone yang

saya gunakan

sekarang

dibanding Asus

Zenfone Zenfone

Mean 11.6% 23,3% 31,4% 20,3% 13,4%

Sumber: Data yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan bahwa pada variabel promosi

mayoritas responden menjawab “ragu-ragu” sebesar 31.4% “setuju” dan

sebesar 20,3% . Dari 3 butir pertanyaan, yang paling banyak

mendapatkan respon positif adalah pertanyaan no. 2 mengenai

pertanyaan bahwa mereka lebih sering melihat iklan merek smartphone

yang mereka pakai sekarang dibanding merek ASUS Zenfone, hal ini

dapat dilihat dengan mayoritas menjawab responden pada pertanyaan no.

2 menjawab “setuju” 24 % dan sangat setuju sebesar 18%.

83
5. Perpindahan Merek

Tabel 4. 12 Distribusi Jawaban Perpindahan Merek (Y)

No Pertanyaan STS TS R S SS

1 Saya tidak mudah 4% 9% 33% 33% 21%

kembali

menggunakan

smartphone merek

Asus Zenfone

2 Saya merasa pindah 1% 3% 29% 44% 23%

menggunakan

merek smartphone

(setelah Asus

Zenfone) adalah

keputusan yang

tepat

3 Saya merasa puas 1% 5% 22% 32% 42%

setelah pindah ke

merek smartphone

yang sekarang

Mean 2% 14% 28% 36,3% 28,7%

Sumber: Data yang telah diolah, 2018

84
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan bahwa pada variabel promosi

mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 36,3% “sangat setuju”

sebesar 28,7% . Dari 3 butir pertanyaan, yang paling banyak

mendapatkan respon positif adalah pertanyaan no. 2 mengenai

pertanyaan bahwa mereka suatu keputusan yang tepat ketika berpindah

smartphone dari merek ASUS Zenfone ke merek lain, hal ini dapat dilihat

dengan mayoritas menjawab responden pada pertanyaan no. 2 menjawab

“setuju” 44 % dan sangat setuju sebesar 23%.

E. Pembahasan Analisis Deskriptif

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya

mempunyai data distribusi normal atau tidak. Kriteria pengambilan

keputusan adalah Jika penyebaran data pada grafik normal P-P Plot

mengikuti garis normal (45 derajat), maka data berdistribusi normal.

Distribusi normal membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting

data residual akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika

distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sebenarnya

akan mengikut garis normalnya (Ghozali, 2016).

Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu melihat

penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal P-P Plot of

regression Standardized Residual. Sebagai dasar pengambilan

85
keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis

diagonal maka residual tersebut telah normal.

Gambar 4. 1 Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas

Sumber: hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018

Berdasarkan grafik normal plot pada gambar menunjukkan

bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada

grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal

serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal sehingga memenuhi

asumsi normalitas.

Untuk menegaskan hasil uji normalitas di atas maka peneliti

melakukan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji ini, apabila nilai sig <

0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Namun jika nilai sig > 0,05

86
maka data berdistribusi normal. Hasil uji statistik menghasilkan tabel

sebagai berikut.

Tabel 4. 13 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.51314320
Most Extreme Differences Absolute .062
Positive .041
Negative -.062
Test Statistic .062
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018

Dari tabel 4.14 terlihat nilai sig. 0,200 > 0,05, sehingga data

residual berdistribusi normal karena diatas tingkat signifikansi 0,05.

2. Hasil Uji Multikolineritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah di dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas

(independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

di antara variabel independent. Jika variabel independent saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independent yang nilai korelasi antar sesama

87
variabel independent sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cut off yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai

tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. (Ghozali 2016).

Tabel 4. 14 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -.494 1.061 -.465 .643

Ketidakpuasan
.451 .072 .451 6.239 .000 .778 1.286
Konsumen

Mencari Variasi .299 .077 .278 3.902 .000 .799 1.252

Harga .227 .067 .224 3.380 .001 .928 1.077

Promosi .134 .059 .168 2.263 .026 .741 1.350

a. Dependent Variable: Perpindahan Merek


Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018

Tabel 4.14 di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi

gejala multikoliniearitas antara masing-masing variabel independen

yaitu dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Karena data di atas

menunjukan bahwa masing-masing variabel independen memiliki nilai

tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka

dapat dinyatakan bahwa pada model regresi linier berganda tidak

terdapat multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

88
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016) uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi

yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas. Pengujian ada tidaknya gejala heteroskedastisitas

memakai metode grafik dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada

scatterplot dari variabel terikat, dimana jika tidak terdapat pola tertentu

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun uji heteroskedatisitas ini

akan dilakukan melalui pengujian scatterplot atau grafik sebar, sebagai

berikut :

Gambar 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik

Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018

89
Berdasarkan gambar 4.2 terlihat bahwa distribusi data tidak

teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta menyebar di atas

maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi Heterokedastisitas pada model regresi. Selain itu,

untuk menegaskan hasil uji di atas, uji heterokedastisitas juga dilakukan

dengan uji Glesjer yaitu dilakukan dengan cara meregresikan antara

variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika probabilitas

signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% maka model regresi tidak

mengandung adanya Heterokedesitas. (Gujarati 2003).

Tabel 4. 15 Hasil Glejser Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) .795 .639 1.244 .216

Ketidakpuasan
.032 .044 .085 .746 .457
Konsumen

Mencari Variasi .007 .046 .018 .160 .874

Harga .050 .041 .127 1.225 .224

Promosi -.066 .036 -.214 -1.840 .069

a. Dependent Variable: RES2


Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi ketiga

variabel independen lebih dari 0,05. Variabel ketidakpuasan konsumen

memiliki signifikansi 0,457, variabel mencari variasi memiliki

signifikansi 0,874, variabel harga memiliki signifikansi 0,224, dan

variabel promosi memiliki signifikansi 0,069. Dengan demikian dapat

90
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model

regresi.

F. Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Uji t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen (Ghazali, 2016). Dalam pengujian hipotesis yang

menggunakan uji dua pihak (two tails) ini berlaku ketentuan, bahwa bila

nilai thitung berada pada daerah penerimaan Ho atau terletak diantara nilai

ttabel, maka Ho diterima dan Ha di tolak. Dengan demikian bila harga

thitung lebih kecil atau sama dengan (≤) dari harga ttabel maka Ho di terima.

Nilai thitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (-) nya. Untuk

membuat keputusan apakah hipotesis itu terbukti atau tidak, maka harga

thitung tersebut dibandingkan dengan ttabel. Untuk melihat ttabel, maka

didasarkan pada derajat kebebasan yang besarnya n-1 dan taraf kesalahan

(α) ditetapkan 5% (Sugiyono, 2010). Berikut adalah hasil uji t dalam

penelitian ini:

91
Tabel 4. 16 Hasil Uji t

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -.494 1.061 -.465 .643

Ketidakpuasan
.451 .072 .451 6.239 .000
Konsumen

Mencari Variasi .299 .077 .278 3.902 .000

Harga .227 .067 .224 3.380 .001

Promosi .134 .059 .168 2.263 .026

a. Dependent Variable: Perpindahan Merek

Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diperoleh thitung untuk

ketidakpuasan konsumen sebesar 6,239, mencari variasi sebesar 3,902,

harga sebesar 3,380, dan promosi sebesar 2,263. Untuk menentukan ttabel

digunakan lampiran statistika tabel t, dengan menggunakan α = 5%

dengan (df) n-1 atau 100-1= 99. Maka diperoleh ttabel 1,984.

a. Pengaruh dan perpindahan merek.

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien ketidakpuasan

konsumen adalah 6,239 > ttabel 1,984. Sehingga hipotesis yang

berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara

ketidakpuasan konsumen terhadap perpindahan merek

diterima (Ha diterima dan Ho ditolak), artinya secara parsial

terdapat pengaruh yang signifikan antara ketidakpuasan

konsumen terhadap perpindahan merek. Hasil penelitian ini

92
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuromavita

(2016) yang meneliti " Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen,

Citra Merek Dan Persepsi Harga Terhadap Perpindahan Merek

Sepeda Motor Yamaha Ke Honda” hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel ketidakpuasan konsumen

berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan

merek. Penelitian ini sesuai dengan pernyataan menurut Kotler

& Keller (2009) konsumen yang merasa tidak puas terhadap

suatu produk cenderung tidak akan melakukan pembelian

ulang, cenderung beralih merek, serta mengajukan keberatan

kepada produsen, pengecer, dan bahkan menceritakan kepada

konsumen lainnya. ASUS harus sadar bahwa peningkatan

kualitas ini menjadi sangat penting. Terlihat dari hasil jawaban

responden yang menyatakan kecewa dengan kualitas produk

Zenfone. Perlu adanya peningkatan atau pengembangan

kualitas dari segi sofware ataupun hardware smartphone agar

ekspetasi yang dipikirkan konsumen sebanding dengan

pengalaman yang dirasakan konsumen ketika memakai produk

ASUS Zenfone. Pengembangan produk dapat dilakukan

dengan melakukan riset pasar. Riset pasar ini akan sangat

berguna bagi perusahaan yang bersangkutan oleh karena

dengan riset pasar ini perusahaan akan dapat memproduksikan

produk yang disukai oleh konsumen. Dengan pemilihan

93
produk yang disukai konsumen, apabila didukung dengan

kualitas produk serta jaringan pemasaran, maka penjualan

produk perusahaan akan dapat ditingkatkan sehingga dapat

mencapai jumlah unit yang memuaskan.

b. Pengaruh mencari variasi dan perpindahan merek.

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien mencari variasi

adalah 3,902 > ttabel 1,984. Sehingga hipotesis yang berbunyi

terdapat pengaruh yang signifikan antara mencari variasi

terhadap perpindahan merek diterima (Ha diterima dan Ho

ditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh yang

signifikan antara mencari variasi terhadap perpindahan merek.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Arianto (2013) yang meneliti “Pengaruh Atribut Produk,

Harga, Kebutuhan Mencari Variasi Dan Ketidakpuasan

Konsumen Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari

Samsung Galaxy Series Di Malang” hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel mencari variasi berpengaruh

signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Penelitian

ini sesuai dengan pernyataan menurut ahli Van Trijp, Hoyer,

dan Inman (1996) dalam Firdaus (2015) menunjukan bahwa

kebutuhan mencari variasi (variety seeking) positif di

identifikasi sebagai faktor yang dapat mempengaruhi

keputusan untuk brand switching. Salah satu faktor konsumen

94
mencari variasi merek lain ialah kebosanan terhadap salah satu

merek khususnya merek ASUS Zenfone. ASUS harus peka

terhadap perilaku serta keinginan konsumen yang setiap saat

selalu berubah. Inovasi serta pembaharuan terus-menerus dari

segi atribut produk menjadi salah satu kunci agar konsumen

menjadi loyal dan tidak beralih ke merek lain. Apabila suatu

produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa

yang diharapkan oleh pembelinya, maka produk tersebut

dianggap cocok oleh konsumen. Produk yang demikian

dianggap produk yang berhasil. Atribut produk misalnya

melalui fitur produk, desain bentuk dan ukuran, kemasan atau

pembungkus, merek dan label.

c. Pengaruh harga dan perpindahan merek.

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien harga adalah

3,380 > ttabel 1,984. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat

pengaruh yang signifikan antara harga terhadap perpindahan

merek diterima (Ha diterima dan Ho ditolak), artinya secara

parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara harga

terhadap perpindahan merek. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Nilasari (2012) yang

meneliti “Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Harga

dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Perpindahan Merek

Sabun Lifebuoy” hasil penelitian menunjukkan bahwa

95
variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan

perpindahan merek. Menurut Stanton (1993) dalam Nilasari

(2012) bahwasanya jika penetapan harga tidak sesuai dengan

persepsi konsumen terhadap kelas merek dimana merek

tersebut berada, akan menyebabkan konsumen enggan untuk

melakukan pembelian karena menganggap harga merek

tersebut tidak sesuai dengan kelasnya. Harga yang baik ialah

harga yang sesuai dengan kualitas yang ditawarkan oleh

sebuah produk. Jika produk ASUS Zenfone tidak sesuai

dengan manfaat yang didapat maka akan mengakibatkan

konsumen berpindah ke merek smartphone lain. Dikarenakan

ASUS memiliki banyak lini produk, ASUS bisa mencoba

strategi price lining/harga lini dimana produk memberikan

cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang berbeda.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Samsung dengan mencoba

merebut pangsa pasar tersebut dengan menawarkan dua

macam smartphone, yaitu ponsel murah berkualitas biasa dan

posnel mahal berkualitas handal.

d. Pengaruh promosi dan perpindahan merek.

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien promosi adalah

2,263 > ttabel 1,984. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat

pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap

perpindahan merek diterima (Ha diterima dan Ho ditolak),

96
artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara

harga terhadap perpindahan merek. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2016) yang

meneliti “Pengaruh Variety Seeking, Promosi Dan Citra Merek

Terhadap Keputusan Perpindahan Blackberry Ke

Smartphone” hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan

perpindahan merek. Menurut Huriyati (2010) dalam Susanto

(2016) mengemukakan bahwa promosi merupakan suatu

bentuk komunikasi pemasaran dalam aktivitas pemasaran

yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi

membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan

dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Oleh karena itu promosi menjadi salah satu ujung tombak

suatu perusahaan jika ingin produk mendapatkan loyalitas dari

konsumen agar tidak berpindah haluan ke merek lain. ASUS

selama ini dikenal kurang dalam gencaran promosi yang ada

jika dibandingkan kompetitornya seperti OPPO dan VIVO.

Sebenarnya ASUS sudah mencoba berbagai promosi yang ada

baik itu lewat media sosial atapun media konvensional namun

masih belum dikatakan maksimal dikarenakan masih kalah

jumlah kuantitas dibanding pesaingnya. Jadi perlu adanya

97
peningkatan kualiatas ataupun kuantitas yang dilakukan oleh

ASUS dalam menggebrak pangsa pasar smartphone. Bisa

dengan cara memberikan hadiah atau bonus kepada konsumen

ketika membeli produk Zenfone.

2. Hasil Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat

(Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan bahwa salah satu cara

melakukan uji F adalah dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan

(Fhitung) dengan nilai F menurut tabel (Ftabel). Ho diterima jika Fhitung ≤

Ftabel dan Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel. Berikut adalah hasil uji F pada

penelitian ini:

Tabel 4. 17 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 360.169 4 90.042 37.738 .000b

Residual 226.671 95 2.386

Total 586.840 99

a. Dependent Variable: Perpindahan Merek


b. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Mencari Variasi, Ketidakpuasan Konsumen
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, diperoleh Fhitung sebesar 37,738.

untuk menetukan Ftabel digunakan lampiran statistika tabel F. Menghitung

98
Ftabel dengan dk pembilang = k (jumlah variabel independen) dan dk

penyebut = (n-k-1) dengan taraf kesalahan 5% (Sugiyono, 2010). Dari

rumus tersebut diperoleh dk pembilang = 4 dan dk penyebut 100-4-1=

95, dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 maka diperoleh Ftabel

sebesar 2,47.

Hal ini menunjukan bahwa nilai Fhitung >Ftabel yaitu 37,738 > 2,47

maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ketidakpuasan konsumen,

mencari variasi, harga, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh

terhadap keputusan perpindahan merek.

G. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel

dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi (Priyatno,

2016). Analisis regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu ketidakpuasan

konsumen (X1), mencari variasi (X2), harga (X3), promosi (X4) terhadap

variabel dependen yaitu keputusan perpindahan merek (Y). Adapun hasil

regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 18 Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Std.
Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF

99
1 (Constant) -.494 1.061 -.465 .643

Ketidakpuasan
.451 .072 .451 6.239 .000 .778 1.286
Konsumen

Mencari Variasi .299 .077 .278 3.902 .000 .799 1.252

Harga .227 .067 .224 3.380 .001 .928 1.077

Promosi .134 .059 .168 2.263 .026 .741 1.350

a. Dependent Variable: Perpindahan Merek


Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018

Dari tabel 4.18 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh ketidakpuasan kounsumen, mencari variasi, harga, dan

promosi terhadap perpindahan merek sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = -465 + 0,451 X1 + 0,299 X2 + 0,227 X3 + 0,134 X4 + e

Keterangan:
Y = Keputusan perpindahan merek
a = Konstanta
X1 = Ketidakpuasan konsumen
X2 = Mencari Variasi
X3 = Harga
X4 = Promosi
β1 = Koefisien regresi untuk variabel Ketidakpuasan konsumen
β2 = Koefisien regresi untuk variabel Mencari variasi
β3 = Koefisien regresi untuk variabel Harga
β4 = Koefisien regresi untuk variabel Promos
e = Error

100
H. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016). Adapun hasil uji determinasi

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 19 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R²)

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 .783a .614 .597 1.54467

a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Mencari Variasi, Ketidakpuasan Konsumen


b. Dependent Variable: Perpindahan Merek
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018

Berdasarkan data hasil oleh model summary pada tabel 4.16 dapat

diambil sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian ini memiliki nilai adjusted

R2 (R Squared) sebesar 0,597. Nilai tersebut dapat digunakan untuk melihat

besarnya pengaruh variabel ketidakpuasan kounsumen, mencari variasi,

harga, dan promosi terhadap keputusan perpindahan merek.

Koefesien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh

variabel independen (secara keseluruhan) terhadap variabel dependen adalah

sebesar 59,7%. Sisanya sebesar 41,3% dipengaruhi faktor lain selain dalam

penelitian ini.

101
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketidakpuasan

konsumen, mencari variasi, harga dan promosi terhadap keputusan

perpindahan merek dari smartphone merek ASUS ke merek lainnya.

Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang warga kota Depok yang

sempat menggunakan smartphone merek ASUS dan berpindah ke merek

smartphone lain. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian

yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan tabel

regresi linier berganda. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut;

1. Ketidakpuasan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan perpindahan smartphone merek ASUS Zenfone ke merek lain

2. Mencari variasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

perpindahan smartphone merek ASUS Zenfone ke merek lain

3. Harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan

perpindahan smartphone merek ASUS Zenfone ke merek lain.

4. Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan

smartphone merek ASUS Zenfone ke merek lain.

5. Berdasarkan hasil uji F ketidakpuasan konsumen, mencari variasi, harga,

dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap perpindahan

smartphone merek ASUS Zenfone ke merek lain.

102
B. Saran

Dari hasil penelitian peneliti ingin memberikan saran memberikan

beberapa saran yang dapat disampaikan, yaitu:

1. Dari hasil data yang ada, menunjukkan bahwa ketidakpuasan konsumen

terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

perpindahan merek. Dari hasil kuesioner ditemukan terdapat lebih dari

60% responden yang setuju mereka memiliki keluhan dan

ketidaksesuaian harapan terhadap smartphone merek ASUS Zenfone.

Dari data tersebut sebaiknya pihak ASUS selalu memberikan kepuasan

dan memenuhi harapan konsumen dengan cara ASUS harus selalu ingat

bahwasanya after sales menjadi poin penting dalam meningkatkan

kepuasan konsumen, dikarenakan banyak sekali konsumen yang

mengeluh dengan pelayanan service center ASUS. Salah satu keluhan

nya ialah proses perbaikan unit smartphone yang terlalu lama. ASUS

sebaiknya diharapkan dapat memperbaiki pelayanan after sales terutama

di bagian pelayanan service center dengan harapan dapat memberikan

efek jangka panjang dalam upaya membangun hubungan baik dengan

konsumen.

2. Dari hasil data yang ada, menunjukkan bahwa mencari variasi terbukti

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perpindahan

merek. Dari hasil kuesioner variabel mencari variasi terdapat hampir

70% responden setuju mengalami kebosanan dan menginginkan

kebaruan dari smartphone ASUS Zenfone. Menurut Dharmmesta (2002)

103
kebutuhan mencari variasi merupakan karakteristik alamiah konsumen.

Karakteristik konsumen adalah berbeda. Suatu kelompok konsumen

dimungkinkan mempunyai perilaku untuk selalu mencari dan mencoba-

coba hal baru. Dari data dan pernyataan di atas, peneliti menyarankan

sebaiknya pihak ASUS selalu menanamkan sistem baik itu software

ataupun hardware yang terbaru dalam menunjang pengalaman

konsumen. Salah satu faktor yang menyebabkan ASUS Zenfone pada

masa awal peluncurannya sangat banyak diminati oleh kalangan

penggemar gadget dikarenakan chipset atau prosesor yang dipakai oleh

ASUS merupakan yang terbaru pada masanya yaitu Intel. Kita tahu

bahwasanya Intel merupakan sebuah produk prosesor atau chipset yang

biasanya dipakai oleh komputer ataupun laptop, namun dengan

mengejutkan Intel pun membuat terobosan baru dengan mengeluarkan

chipset khusus smartphone dan ASUS pun tidak tinggal diam lalu

mengambil peluang tersebut untuk membuat sebuah smartphone

bernama “Zenfone” bekerjasama dengan perusahaan Intel pada tahun

2014. Itu pun menjadikan ASUS Zenfone melejit pada masanya karena

memboyong nama Intel pada smartphone-nya. Jadi bisa disimpulkan

bahwa konsumen sebenarnya ingin sesuatu yang fresh dan unik dalam

sebuah smartphone. Perlu adanya kepekaan dari pihak ASUS dalam

mengamati keinginan konsumen. Salah satunya ialah dengan menambah

beberapa fitur software atau aplikasi khusus pengguna Zenfone dimana

bertujuan untuk memberikan kesan eksklusif bagi penggunanya.

104
Sebenarnya ASUS Zenfone sudah memiliki aplikasi khusus tersebut

namun belum optimal dalam penggunaannya, salah satunya ialah aplikasi

Remote Link. Dengan aplikasi Remote Link bagi notebook yang

memiliki bluetooth atau sama-sama terhubung pada jaringan wifi yang

sama kita dapat menjadikan ASUS Zenfone kita sebagai media yang

mengontrol jarak jauh untuk memindahkan slide presentasi maupun

penunjuk layar layaknya senter laser, selain itu Remote Link dapat

digunakan layaknya sebuah mouse komputer.

3. Dari hasil data yang ada, menunjukkan bahwa harga terbukti mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dari

ASUS Zenfone ke merek lain. Dari data tersebut sebaiknya ASUS harus

bersaing dalam harga dengan kompetitornya, salah satunya dengan

mengeluarkan produk dengan harga terjangkau namun memilki

spesifikasi yang unggul di bandingkan dengan para kompetitornya. Hal

ini tentunya bisa menjadi tawaran menarik dan melebihi ekspektasi dari

para konsumen.

4. Dari hasil data yang ada, menunjukkan bahwa promosi terbukti

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perpindahan

merek dari ASUS Zenfone ke merek lain walaupun tidak sebesar variabel

yang lain. Namun promosi masih menjadi salah satu senjata utama dalam

meraih segmen pasar. Salah satu promosi yang dapat dilakukan ASUS

ialah dengan membuat gimmick dalam keluaran produk barunya seperti

memberikan hadiah kecil namun bermakna dan bermanfaat bagi

105
konsumen. Seperti pemberian anti gores layar, tongis (tongkat eksis)

ataupun memori eksternal setiap pembelian unit ASUS Zenfone.

Penayangan iklan yang intensif juga menjadi perhatian utama dalam segi

promosi terutama dalam media konvensional ataupun media internet.

Saat ini ASUS memilki akun official mereka di tiga media sosial yakni

Facebook, Twitter, Instagram, Youtube,dll. ASUS harus benar- benar

memanfaatkan media sosial tersebut, tidak hanya sebagai sarana untuk

mempromosikan produk mereka namun juga sebagai sarana interaksi

mereka dengan konsumennya, seperti menerima keluhan konsumen,

menjawab pertanyaan- pertanyaan konsumen yang sedang menggunakan

xiaomi dan juga konsumen potensial. Tidak hanya itu media

konvensional seperti koran, majalah, televisi dan radio juga harus turut

serta dalam strategi promosi ASUS Zenfone seperti halnya yang

dilakukan oleh kompetitornya yaitu OPPO dan VIVO yang secara

gencar-gencaran dalam menayangkan iklannya di media konvensional.

Karena seperti yang kita tahu tidak semua orang mempunyai media

sosial, jadi media konvensional bisa menjadi alternatif dalam strategi

pemasaran ASUS Zenfone.

5. Penelitian ini hanya mengukur variabel pengaruh ketidakpuasan

konsumen, mencari variasi, harga, dan promosi terhadap keputusan

perpindahan merek, untuk itu diharapkan pada penelitian mendatang

dapat diteliti variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan

106
perpindahan merek seperti gaya hidup, distribusi produk, ketersediaan

produk, atribut produk dan lain-lain.

107
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Sri, “Pengaruh Brand Image, Trust, dan Celebrity Endorser


Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah, Simki-
Economic Vol.02 No.02, 2018.
Arianto, Dwi Agung Nugroho dan Sri Mulyani. 2007 “Pengaruh
Lingkungan Internal, Lingkungan Eksternal, Respon
Emosional dan Respon Rasional Terhadap Perpindahan
Merek”, Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis Vol. 4 No.2.
Dharmmesta, B.S., dan Shellyana, J. 2002. “Pengaruh Ketidakpuasan
Konsumen, Karakteristik Produk, dan Kebutuhan Mencari
Variasi TerhadapKeputusan Perpindahan Merek”. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 17, No. 1,\91-104.
Edho Ferjuangga Putra. 2011. “Analisis Ketidakpuasan Pasca
Konsumsi, Harga, Iklan Terhadap Keputusan Perpindahan
Merek Sepeda Motor Honda”, Jurnal Universitas
Diponegoro, Semarang.
Effendy, Fajar. “Android Sistem Operasi pada Smartphone”
http://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/7/Andro
id--Sistem-Operasi-pada-Smartphone.html. 02 September
2010, diakses pada tanggal 23 Oktober 2017 jam 16.31 WIB
Ermayanti, Dwi S. 2006. “Pengaruh Periklanan, Perubahan harga, dan
Ketidakpuasan Konsumen Shampo Sunsilk di Surabaya.”
Jurnal Eksekutif Vol. 3, No. 2, 97104.
Firdaus, Fajar. 2014. “Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Android
Untuk Pemetaan Perpustakaan Kota Semarang” Jurnal Ilmu
Perpustakaan Universitas Diponegoro. Semarang.
Firdaus, Muhammad Irfan, Mudji Rahardjo. 2015. “Analisis Pengaruh
Harga, Kebutuhan Mencari Variasi, Dan Word of mouth
Dalam Perilaku Brand Switching Pada Minuman Bersoda
Coca-Cola Ke Big Cola” Jurnal Manajemen Universitas
Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS19”, Edisi Kelima, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang, 2011.
Gujarati, D. 2003. “Basic Econometrics”. Mc Grawhill. New York
https://www.slideshare.net/dimvn/smartphone-usage-behavior-in-
indonesia. 25 Oktober 2017, diakses pada tanggal 15
Desember 2017 jam 10.32 WIB.

108
Jose, Advent. “Pengguna Di Indonesia Capai 55 Juta”
http://techno.okezone.com/read/2015/09/19/57/1217340/201
5-pengguna--di-indonesia-capai-55-juta. 20 September 2015,
diakses pada tanggal 25 Oktober 2017 jam 11.30 WIB
Keaveney, Susan, M. 1995. “Customer Switching Behaviour In Service
Industries: An Exploratory Study” Journal Marketing Vol. 59.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009 “Manajemen Pemasaran”.
Jilid Satu ; Edisi 13. Jakarta: Erlangga
Lubis, Mila. “BELANJA IKLAN TUMBUH PERLAHAN”
https://www.nielsen.com/id/en/press-room/2017/BELANJA-
IKLAN-TUMBUH-PERLAHAN.html. 13 September 2017,
diakses pada tanggal 23 Oktober 2017 jam 16.31 WIB

Millward, Steven. “Indonesia diproyeksi lampaui 100 juta pengguna


smartphone di 2018, keempat di dunia”
https://id.techinasia.com/jumlah-pengguna-smartphone-di-
indonesia-2018. 24 Desember 2014, diakses pada tanggal 23
Oktober 2017 jam 16.00 WIB
Mowen, John C. dan Michael Minor. 2002 “Perilaku Konsumen”, Jilid
2, Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Nilasari, Ratna dan Yoestini. 2012. “Analisis Pengaruh Ketidakpuasan
Konsumen, Harga Dan Kebutuhan Mencari Variasi
Terhadap Perpindahan Merek Sabun Lifebuoy Di
Semarang”. , Volume 1, Nomor 2
Nistanto, Riska. “Meningkat, Jumlah Cina yang Beredar di Indonesia”
http://tekno.kompas.com/read/2017/07/04/13284777/mening
kat-jumlah- smartphone-Cina-yang-beredar-di-indonesia. 04
Juli 2017, diakses pada tanggal 23 Oktober 2017 jam 16.56
WIB
Nistanto, Riska. “Salip Samsung, Asus Rajai Pasar Ponsel Indonesia”
http://tekno.kompas.com/read/2016/02/21/11240067/Salip.S
amsung.Asus. Rajai.Pasar.Ponsel.Indonesia. 21 Februari
2014, diakses pada tanggal 23 Oktober 2017 jam 16.41 WIB
Nuromavita, Inka dan Euis Soliha. 2016. “Pengaruh Ketidakpuasan
Konsumen, Citra Merek Dan Persepsi Harga Terhadap
Perpindahan Merek Sepeda Motor Yamaha Ke
Honda”.Unisbank Semarang.
Peter, J. Paul & Jerry C. Olson. 2014 “Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran”. Jilid 1 & 2, Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat

109
Priyatno, D. 2016. “SPSS Handbook: Analisis Data, Olah Data, &
Penyelesaian Kasus-Kasus Statistik”. Yogyakarta:
Mediakom
Roby, Jatmiko. 2013. “Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Atribut
Produk terhadap Perpindahana Merek Kartu Seluler di STIE
TOTALWIN Semarang” Jurnal Sains Pemasaran Indonesia.
Semarang.
Salomon, Michael R. 2009 “Consumer behavior: Buying, Having and
Being”, Eight Edition, Emerald Group Publishing Limited.
Schiffman, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk. 2007 “Perilaku
Konsumen”, Edisi Ketujuh. Jakarta: Indeks
Schiffman, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk. 2010. “Perilaku
Konsumen”, Edisi Kesepuluh. Jakarta: Indeks
Setiyaningrum, Ari. 2007. “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan
Variety Seeking Terhadap Keputusan Perpindahan Merek”.
Jurnal Telaah Manajemen, Vol 2 No.2 Universitas Kristen
Atmajaya. Yogyakarta.
Sistaningrum, Edyningtyas. 2002. “Manajemen Penjualan Produk”,
Yogyakarta: Kastinius.
Sugiyono. 2010. “Statistika untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2014. “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”,
Penerbit: Alfabeta
Sunyoto. 2012. “Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran”. Jakarta: PT.
Gramedia
Susanto, Yosua Dwi. 2016. “Pengaruh Variety Seeking, Promosi Dan
Citra Merek Terhadap Keputusan Perpindahan Blackberry
Ke Smartphone” Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen: Volume
5, Nomor 2, ISSN : 2461-0593”. Surabaya
Suwarni. 2009. “Marketing Mix Strategy dalam Meningkatkan Volume
Penjualan”. Jurnal Ekonomi Bisnis.
Tjiptono, Fandy, dkk. 2008. “Strategi Pemasaran”. Edisi ketiga.
Yogyakarta: Andi
Tjiptono, Fandy. 2008. “Service Management”. Mewujudkan Layanan
Prima, Edisi I. Yogyakarta: Andi.
Wahyu, Mochamad. “IDC Rilis Data Pasar Indonesia pada 2015,
SiapaJuara?”.http://tekno.liputan6.com/read/2441541/idcrili
s-data-pasarsmartphone-indonesia-pada-2015-siapa-juara.

110
22 Februari 2016, diakses pada tanggal 25 Oktober 2017 jam
17.02 WIB
Wikipedia, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Asus . diakses pada tanggal
25 Oktober 2017 jam 17.22 WIB
Wikipedia, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Asus_Zenfone . diakses
pada tanggal 25 Oktober 2017 jam 17.32 WIB
Yusuf, Oik. “Daftar 5 Besar Merek di Indonesia”
http://tekno.kompas.com/read/2017/11/23/08410067/daftar-
5 besar-merek-smartphone-di-indonesia. 23 November 2017,
diakses pada tanggal 25 Oktober 2017 jam 16.41 WIB

111
LAMPIRAN

112
LAMPIRAN

Kepada Yth.
Responden Penelitian
Di tempat
Bersama ini saya:
Nama : Miftahul Achyar
NIM : 1114081000091
Keterangan : Mahasiswa S1, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Terkait dengan penelitian yang akan saya teliti, dengan judul “PENGARUH
KETIDAKPUASAN KONSUMEN, MENCARI VARIASI, HARGA, DAN
PROMOSI TERHADAP PERPINDAHAN MEREK ASUS ZENFONE KE
MEREK LAIN”, maka untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan penelitian ini,
saya memohon kesediaan saudara/i mengisi daftar pertanyaan yang saya ajukan.
Kesediaan saudara/i merupakan bantuan yang sangat bernilai bagi saya.
Akhir kata, atas bantuan dan kelapangan hati saudara/i, saya ucapkan banyak terima
kasih.

Hormat saya,

Miftahul Achyar

113
SCREENING QUESTION
1. Apakah anda pernah menggunakan smartphone merek ASUS Zenfone?

( )Iya ( ) Tidak
2. Apakah anda berdomisili di Kota Depok ?

( ) Iya ( ) Tidak
Jika “iya” silahkan lanjutkan, jika “tidak” maka tidak perlu dilanjutkan
terimakasih.
3. Smartphone merek apa yang sekarang anda gunakan setelah anda
menggunakan merek Asus Zenfone?

. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

IDENTITAS RESPONDEN
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
saudara/i untuk mengisi identitas berikut ini:
Nama :.................................
Jenis Kelamin : (a) Pria (b) Perempuan
Kecamatan :
Umur : (a) <18 thn (b) 18-25 thn (c) 26-30 thn (d) >30 thn
Pendidikan : (a) SD (d) Akademi/D1/D2/D3
(b) SMP (e) S1
(c) SMA (f) S2/S3
Pekerjaan : (a) Pelajar/Mahasiswa (d) Pegawai Swasta
(b) PNS (d) Wiraswasta
(c) Pegawai Negeri (e) Lainnya

114
CARA PENGISIAN KUESIONER
Petunjuk pengisiannya yaitu : pertanyaan pada bagian ini menyediakan
jawaban dengan kode (STS, TS, R, S, SS). Setiap responden hanya diberi
kesempatan menceklis (√) satu jawaban. Adapun makna kodenya yaitu
(STS) Sangat Tidak Setuju
(TS) Tidak Setuju
(N) Ragu-ragu
(S) Setuju
(SS) Sangat Setuju

DAFTAR PERTANYAAN
Ketidakpuasan Konsumen
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya memiliki keluhan dengan
smartphone yang saya
gunakan sebelumnya yaitu
Asus Zenfone
2 Smartphone yang saya
gunakan sebelumnya yaitu
Asus Zenfone tidak sesuai
dengan harapan saya
3 Keputusan saya menggunakan
smartphone merek Asus
Zenfone tidak tepat

Mencari Variasi
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya bosan dengan
smartphone merek Asus
Zenfone

115
2 Saya suka ingin tahu dengan
smartphone merek lain
3 Saya ingin mencoba
smartphone merek lain

Harga
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Harga Smartphone yang saya
gunakan sekarang sesuai
dengan kualitasnya
2 Harga Smartphone yang saya
gunakan saat ini lebih
terjangkau dengan merek Asus
Zenfone
3 Smartphone yang saya
gunakan sekarang harga
belinya mampu bersaing
dengan merek lainnya seperti
Asus Zenfone

Promosi
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya lebih mengenal artis atau
brand ambassador merek
smartphone yang saya
gunakan sekarang dibanding
Asus Zenfone
2 Saya lebih sering melihat iklan
merek smartphone yang saya

116
gunakan saat ini dibanding
dengan iklan Asus Zenfone
3 Saya lebih banyak
mendapatkan bonus atau
hadiah dari pemebelian merek
smartphone yang saya
gunakan sekarang dibanding
Asus Zenfone

Perpindahan Merek
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya tidak mudah kembali
menggunakan smartphone
merek Asus Zenfone
2 Saya merasa pindah
menggunakan merek
smartphone (setelah Asus
Zenfone) adalah keputusan
yang tepat
3 Saya merasa puas setelah
pindah ke merek smartphone
yang sekarang

117
DATA PENELITIAN
Variabel Ketidakpuasan Konsumen

X1
NO TOTAL
Q1 Q2 Q3
1 4 4 3 11
2 3 3 4 10
3 4 2 5 11
4 4 4 4 12
5 4 5 5 14
6 4 4 4 12
7 2 3 4 9
8 3 3 4 10
9 3 3 3 9
10 4 4 4 12
11 5 5 5 15
12 5 4 4 13
13 3 3 3 9
14 5 5 5 15
15 4 4 4 12
16 4 4 3 11
17 4 4 3 11
18 3 4 4 11
19 5 3 2 10
20 4 3 3 10
21 4 4 3 11
22 5 4 3 12
23 3 3 2 8
24 4 3 3 10
25 2 2 2 6
26 4 4 5 13
27 5 5 5 15
28 4 4 4 12

118
29 4 3 3 10
30 4 3 3 10
31 5 5 5 15
32 2 4 2 8
33 4 4 3 11
34 4 3 3 10
35 5 3 4 12
36 4 4 3 11
37 3 2 3 8
38 5 5 5 15
39 5 5 5 15
40 4 4 4 12
41 4 3 3 10
42 4 5 3 12
43 4 5 3 12
44 3 1 2 6
45 4 3 5 12
46 3 3 3 9
47 4 4 5 13
48 2 3 2 7
49 4 3 3 10
50 4 4 3 11
51 5 3 3 11
52 4 3 3 10
53 4 3 3 10
54 3 3 3 9
55 4 2 2 8
56 4 2 2 8
57 4 4 4 12
58 4 4 4 12
59 3 2 3 8
60 2 2 1 5
61 4 2 2 8

119
62 4 3 3 10
63 4 4 2 10
64 4 4 3 11
65 3 4 4 11
66 3 3 3 9
67 3 2 2 7
68 5 5 5 15
69 5 5 5 15
70 4 4 4 12
71 4 4 3 11
72 4 4 4 12
73 4 5 3 12
74 5 4 4 13
75 4 3 3 10
76 4 3 2 9
77 2 2 2 6
78 3 3 2 8
79 3 4 3 10
80 4 3 3 10
81 4 3 4 11
82 3 3 3 9
83 4 4 4 12
84 5 4 3 12
85 4 4 3 11
86 4 2 2 8
87 4 4 4 12
88 5 3 4 12
89 4 3 2 9
90 4 4 3 11
91 3 5 2 10
92 3 2 2 7
93 3 3 4 10
94 4 5 2 11

120
95 5 5 4 14
96 4 4 5 13
97 4 4 5 13
98 4 5 3 12
99 4 5 3 12
100 4 4 5 13

121
Variabel Mencari Variasi

X2
NO TOTAL
Q1 Q2 Q3
1 3 3 4 10
2 3 5 5 13
3 4 1 5 10
4 3 4 4 11
5 5 5 5 15
6 4 5 5 14
7 3 4 4 11
8 3 4 3 10
9 4 3 3 10
10 3 3 3 9
11 5 5 5 15
12 3 2 3 8
13 4 4 4 12
14 5 3 3 11
15 4 5 5 14
16 4 4 4 12
17 4 5 4 13
18 4 5 5 14
19 4 4 4 12
20 4 5 4 13
21 4 5 5 14
22 4 5 4 13
23 4 4 2 10
24 3 5 5 13
25 3 3 3 9
26 5 5 5 15
27 5 5 5 15
28 3 4 5 12

122
29 3 5 5 13
30 2 4 5 11
31 3 2 4 9
32 3 2 3 8
33 3 4 5 12
34 3 5 5 13
35 5 3 5 13
36 3 4 4 11
37 2 3 3 8
38 5 4 4 13
39 4 4 4 12
40 4 4 4 12
41 4 4 4 12
42 2 3 5 10
43 4 5 4 13
44 5 5 5 15
45 3 4 4 11
46 3 4 4 11
47 5 5 5 15
48 4 4 5 13
49 3 4 4 11
50 5 5 5 15
51 4 5 4 13
52 4 5 5 14
53 3 4 4 11
54 4 4 5 13
55 4 4 5 13
56 4 4 5 13
57 5 3 3 11
58 3 3 2 8
59 2 4 4 10
60 3 4 4 11
61 4 4 4 12

123
62 4 5 5 14
63 2 4 4 10
64 4 5 4 13
65 4 5 5 14
66 4 5 5 14
67 3 3 3 9
68 3 3 3 9
69 4 4 5 13
70 5 5 5 15
71 5 4 5 14
72 4 3 3 10
73 4 4 5 13
74 5 4 4 13
75 5 5 5 15
76 4 5 5 14
77 3 3 4 10
78 2 3 4 9
79 4 3 4 11
80 5 5 5 15
81 4 5 5 14
82 5 5 5 15
83 4 4 4 12
84 3 5 5 13
85 4 5 5 14
86 3 4 4 11
87 2 4 5 11
88 5 3 4 12
89 4 4 4 12
90 3 4 5 12
91 4 5 5 14
92 3 4 4 11
93 5 5 5 15
94 4 5 4 13

124
95 4 5 5 14
96 4 5 3 12
97 5 4 4 13
98 4 5 5 14
99 4 3 4 11
100 4 5 4 13

125
Variabel Harga

X3
NO TOTAL
Q1 Q2 Q3
1 3 2 3 8
2 5 5 4 14
3 3 1 5 9
4 3 1 2 6
5 5 2 1 8
6 2 2 1 5
7 3 4 3 10
8 4 3 4 11
9 3 5 3 11
10 5 4 4 13
11 5 5 5 15
12 5 5 4 14
13 2 4 4 10
14 5 1 3 9
15 3 3 5 11
16 4 3 4 11
17 4 2 3 9
18 4 4 4 12
19 5 5 5 15
20 4 3 5 12
21 4 5 5 14
22 3 3 3 9
23 5 3 2 10
24 2 2 1 5
25 3 3 4 10
26 5 5 3 13
27 5 5 5 15
28 4 5 4 13
29 5 4 4 13

126
30 4 3 3 10
31 5 2 4 11
32 3 5 3 11
33 4 4 4 12
34 4 3 3 10
35 4 5 3 12
36 4 4 4 12
37 3 4 3 10
38 5 5 5 15
39 3 3 2 8
40 4 4 4 12
41 4 4 4 12
42 4 4 5 13
43 5 3 4 12
44 3 5 4 12
45 4 4 4 12
46 4 3 4 11
47 5 4 4 13
48 2 5 5 12
49 4 4 4 12
50 5 5 5 15
51 4 2 4 10
52 2 2 4 8
53 3 3 3 9
54 3 2 3 8
55 4 5 5 14
56 5 5 5 15
57 5 2 4 11
58 4 4 3 11
59 5 4 5 14
60 4 4 4 12
61 4 3 4 11
62 4 3 4 11

127
63 5 5 5 15
64 4 4 4 12
65 5 4 5 14
66 4 2 2 8
67 3 3 3 9
68 5 1 5 11
69 5 1 4 10
70 5 5 4 14
71 5 3 5 13
72 5 3 5 13
73 4 3 4 11
74 2 3 4 9
75 5 5 3 13
76 4 2 4 10
77 3 4 2 9
78 3 3 4 10
79 4 4 5 13
80 4 4 4 12
81 4 3 3 10
82 5 5 5 15
83 5 2 4 11
84 5 3 5 13
85 4 2 3 9
86 4 3 4 11
87 5 4 4 13
88 5 5 4 14
89 5 2 2 9
90 3 2 4 9
91 5 4 5 14
92 4 3 5 12
93 5 1 5 11
94 4 3 4 11
95 4 5 4 13

128
96 5 3 4 12
97 4 4 5 13
98 4 5 3 12
99 4 4 5 13
100 4 5 4 13

129
Variabel Promosi

X4
NO TOTAL
Q1 Q2 Q3
1 4 5 5 14
2 5 3 4 12
3 3 1 5 9
4 4 3 2 9
5 3 5 3 11
6 4 1 2 7
7 4 4 3 11
8 3 3 4 10
9 3 3 5 11
10 4 4 4 12
11 4 4 4 12
12 2 2 2 6
13 2 2 4 8
14 4 3 3 10
15 3 3 4 10
16 5 4 3 12
17 2 3 5 10
18 5 5 5 15
19 5 5 4 14
20 4 3 2 9
21 3 4 4 11
22 4 3 4 11
23 4 4 3 11
24 3 5 3 11
25 2 3 2 7
26 2 3 3 8
27 4 3 4 11
28 4 4 4 12
29 2 2 2 6

130
30 4 3 2 9
31 3 4 5 12
32 2 1 3 6
33 3 4 4 11
34 3 3 4 10
35 4 5 3 12
36 2 2 2 6
37 2 2 3 7
38 4 3 3 10
39 4 3 3 10
40 4 4 4 12
41 3 3 3 9
42 2 4 1 7
43 4 3 4 11
44 5 4 5 14
45 3 3 2 8
46 4 4 4 12
47 5 5 4 14
48 2 2 3 7
49 3 3 4 10
50 4 2 5 11
51 5 3 4 12
52 2 4 3 9
53 2 3 3 8
54 2 4 4 10
55 1 4 3 8
56 2 5 2 9
57 2 2 2 6
58 3 3 4 10
59 3 3 4 10
60 2 2 2 6
61 5 3 4 12
62 4 4 3 11

131
63 2 2 2 6
64 4 4 4 12
65 3 1 1 5
66 4 3 2 9
67 2 3 2 7
68 5 5 2 12
69 5 5 5 15
70 5 5 5 15
71 5 5 2 12
72 3 3 3 9
73 4 4 1 9
74 3 4 3 10
75 3 5 3 11
76 3 3 3 9
77 2 2 2 6
78 4 3 2 9
79 2 4 4 10
80 3 3 3 9
81 3 3 3 9
82 1 3 1 5
83 2 2 2 6
84 1 5 5 11
85 4 5 5 14
86 3 2 1 6
87 4 4 2 10
88 4 5 5 14
89 2 2 3 7
90 3 3 2 8
91 3 4 4 11
92 1 2 2 5
93 2 5 3 10
94 5 4 4 13
95 5 4 4 13

132
96 5 5 4 14
97 4 4 4 12
98 4 5 4 13
99 5 4 5 14
100 5 4 4 13

133
Variabel Perpindahan Merek

Y
NO TOTAL
Q1 Q2 Q3
1 3 4 4 11
2 2 3 3 8
3 5 2 4 11
4 4 3 3 10
5 5 5 5 15
6 4 4 4 12
7 5 5 5 15
8 3 5 4 12
9 3 3 3 9
10 5 4 4 13
11 5 4 5 14
12 3 3 5 11
13 4 4 3 11
14 3 4 4 11
15 3 5 4 12
16 3 3 4 10
17 4 3 4 11
18 5 5 5 15
19 4 4 5 13
20 4 4 4 12
21 5 5 5 15
22 4 4 5 13
23 4 3 5 12
24 3 3 4 10
25 3 3 3 9
26 5 5 5 15
27 5 5 5 15
28 4 4 4 12
29 3 4 4 11

134
30 4 4 4 12
31 5 5 5 15
32 2 3 2 7
33 4 4 4 12
34 3 3 3 9
35 4 3 4 11
36 2 4 3 9
37 3 3 3 9
38 5 5 5 15
39 3 5 5 13
40 4 4 4 12
41 4 4 4 12
42 2 5 5 12
43 4 3 5 12
44 5 4 3 12
45 3 3 3 9
46 4 4 4 12
47 4 5 5 14
48 3 4 3 10
49 4 3 4 11
50 4 4 5 13
51 5 3 3 11
52 3 4 4 11
53 3 3 3 9
54 3 4 4 11
55 3 4 5 12
56 4 4 4 12
57 4 5 5 14
58 3 3 4 10
59 3 4 5 12
60 2 3 2 7
61 2 4 4 10
62 3 3 4 10

135
63 4 5 5 14
64 4 4 5 13
65 3 4 5 12
66 4 3 5 12
67 3 3 3 9
68 5 5 5 15
69 3 5 5 13
70 4 5 5 14
71 5 5 5 15
72 5 4 4 13
73 5 4 5 14
74 4 4 5 13
75 4 4 5 13
76 4 4 5 13
77 2 2 2 6
78 3 3 3 9
79 4 3 5 12
80 3 4 4 11
81 4 4 5 13
82 3 5 4 12
83 4 4 4 12
84 4 5 5 14
85 3 4 4 11
86 3 3 4 10
87 4 5 5 14
88 5 5 5 15
89 4 4 4 12
90 4 3 3 10
91 5 5 5 15
92 3 4 5 12
93 3 4 5 12
94 2 4 5 11
95 5 4 5 14

136
96 4 5 5 14
97 5 4 4 13
98 4 4 5 13
99 5 4 4 13
100 4 5 5 14

137
Tabel Validitas Ketidapuasasan Konsumen (X1)

Correlations

X1

Pearson Correlation .773

X1.1 Sig. (2-tailed) .000

N 30
Pearson Correlation .830
X1.2 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .836
X1.3 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation 1
X1
N 30

Tabel Validitas Mencari Variasi (X2)

Correlations

X2

Pearson Correlation .698

X2.1 Sig. (2-tailed) .000

N 30
Pearson Correlation .829
X2.2 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .759
X2.3 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation 1
X2
N 100

138
Tabel Validitas Harga (X3)

Correlations

X3

Pearson Correlation .644

X3.1 Sig. (2-tailed) .000

N 30
Pearson Correlation .746
X3.2 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .751
X3.3 Sig. (2-tailed) .000
N 100
Pearson Correlation 1
X3
N 30

Tabel Validitas Promosi (X4)

Correlations

X4

Pearson Correlation .779

X4.1 Sig. (2-tailed) .000

N 30
Pearson Correlation .771
X4.2 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .753
X4.3 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation 1
X4
N 30

139
Tabel Validitas Perpindahan Merek (Y)

Correlations

Pearson Correlation .764

Y.1 Sig. (2-tailed) .000

N 30
Pearson Correlation .799
Y.2 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation .845
Y.3 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Pearson Correlation 1
Y
N 30

Realibilitas Ketidakpuasan Konsumen (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.831 3

Realibilitas Mencari Variasi (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.809 3

140
Realibilitas Harga (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.781 3

Realibilitas Promosi (X4)

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.811 3

Realibilitas Perpindahan Merek (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.827 3

141
HASIL UJI NORMALITAS

142
HASIL UJI KOLMOGOROV SMIRNOF

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.51314320
Most Extreme Differences Absolute .062
Positive .041
Negative -.062
Test Statistic .062
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

HASIL UJI MULTIKOLINERITAS

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -.494 1.061 -.465 .643

Ketidakpuasan
.451 .072 .451 6.239 .000 .778 1.286
Konsumen

Mencari Variasi .299 .077 .278 3.902 .000 .799 1.252

Harga .227 .067 .224 3.380 .001 .928 1.077

Promosi .134 .059 .168 2.263 .026 .741 1.350

a. Dependent Variable: Perpindahan Merek

143
HASIL UJI HETEROKEDESITAS

UJI GLEJSER

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .795 .639 1.244 .216

Ketidakpuasan
.032 .044 .085 .746 .457
Konsumen

Mencari Variasi .007 .046 .018 .160 .874

Harga .050 .041 .127 1.225 .224

Promosi -.066 .036 -.214 -1.840 .069

a. Dependent Variable: RES2

144
HASIL UJI F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 360.169 4 90.042 37.738 .000b

Residual 226.671 95 2.386

Total 586.840 99

a. Dependent Variable: Perpindahan Merek


b. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Mencari Variasi, Ketidakpuasan Konsumen

HASIL UJI t

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -.494 1.061 -.465 .643

Ketidakpuasan
.451 .072 .451 6.239 .000
Konsumen

Mencari
.299 .077 .278 3.902 .000
Variasi

Harga .227 .067 .224 3.380 .001

Promosi .134 .059 .168 2.263 .026


a. Dependent Variable: Perpindahan Merek

145
HASIL ANALISIS LINEAR REGRESI BERGANDA

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -.494 1.061 -.465 .643

Ketidakpuasan
.451 .072 .451 6.239 .000 .778 1.286
Konsumen

Mencari Variasi .299 .077 .278 3.902 .000 .799 1.252

Harga .227 .067 .224 3.380 .001 .928 1.077

Promosi .134 .059 .168 2.263 .026 .741 1.350

a. Dependent Variable: Perpindahan Merek

HASIL UJI KOEFESIEN DETERMINASI

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .783a .614 .597 1.54467

a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Mencari Variasi,


Ketidakpuasan Konsumen
b. Dependent Variable: Perpindahan Merek

146

Anda mungkin juga menyukai