Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana Strata
Satu (S1) Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Penyusun :
109081000010
JURUSAN MANAJEMEN
1436H/2015
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini rabu, 24 Juni 2015 telah melakukan ujian skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Amry Nur Achmad
2. NIM : 109081000010
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Produk, Harga, Budaya, dan Sosial
Terhadap
Keputusan Pembelian produk Stevigrow Sweetener (studi
kasus pada
Masyarakat Tangerang Selatan)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasisiwa di
atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
iv
Data Pribadi
Nama : Amry Nur Achmad
Tempat Tanggal Lahit : Jakarta, Juni 27 1991
Umur : 23 Tahun
Alamat : Komplek MA Blok D5 No. 11 Jl. Bunga Lily
RT 03/011, Pamulang Timur, Pamulang, Tang-
Sel, 15417
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Pria
Status : Single
Tinggi Badan : 179 cm
Berat : 108 kg
Kewarganegaraan : Indonesia
IPK : 3. 06
Phone Number : 081297645067
Email : Amrynurachmad17@gmail.com
Pendidikan Formal
Pengalaman Organisasi
Sekjen Pro Tiger On The Road Bumi Serpong Damai (PROTON BSD) masa
bakti 2011-2014
Anggota UKM FORSA bidang futsal
Anggota PMII komisariat FEB
Keahlian
Yang menyatakan,
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produk, harga, budaya dan sosial
terhadap keputusan pembelian pada produk STEVIGROW SWEETERER, studi kasus terhadap
konsumen STEVIGROW SWEETENER yang berdomisili di Tangerang Selatan. Data yang
digunakan adalah data primer yang diperoleh dari 60konsumen STEVIGROW SWEETENER.
Data yang diolah dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel produk, harga, budaya dan sosial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara simultan terbukti variabel persepsi
kualitas, citra merek, lokasi dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Kata kunci: produk, harga, budaya, sosial, keputusan pembelian keputusan pembelian
vii
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influence of product, price, culture, and
social toward purchase decision of STEVIGROW SWEETENER. Consumers of South tangerang
were used as a study case. This research uses primary data which was taken from 60 consumers
of STEVIGROW SWEETENER. The data were analyzed using multiple linear regression. Based
on partial result, it shows that all variable like product, price, culture and social have significant
influence toward purchase decision. Based on simultaneous result, it proves that product, price,
culture and social have significant influence toward purchase decision.
viii
KATA PENGANTAR
Adalah perjuangan dan petualangan bagi penulis untuk menyelesaikan studi hingga akhirnya
sampai pada tugas akhir (skripsi) ini. Belajar tidak selalu menyenangkan, atau hanya sifat
naluriah manusia untuk takut terhadap hal-hal yang tidak diketahuinya? Karena itu penulis
merasa berhutang budi atas motivasi yang diberikan oleh figura yang terpajang diantara tangga
menuju lantai 1 dan 2, diatas bendera-bendera yang menjalin kerjasama dan persahabatan dengan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarifhidayatullah Jakarta, figura emas yang membingkai
ayat: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”(Al Mujaadilah ayat 11).
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai
pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :
1. Kedua orang tua, ibunda tercinta Ny. Diah Sukmawati, SH.dan ayahanda tersayang Tn
Ahmad Dahlan Sungaidi yang telah memberikan kasih sayang, dukungan moral, materil dan
doa yang tiada hentinya kepada penulis.
2. Saudara sekandung saya aan, adit dan amel yang telah mengisi kehidupan sehari-hari
dirumah.
3. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan
waktunya untuk membantu memberi solusi dan membagi ilmunya kepada penulis pada setiap
permasalahan atas kesulitan dalam proses menyelesaikan penulisan ini, dilakukannya oleh
beliau dengan penuh kebijaksanaan selayaknya bapak kandung saya sendiri.
ix
4. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, Ir., MM selaku pembimbing II dan Ketua jurusan Manajemen FEB
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan penulis
selama proses penyusunan skripsi ini, dilakukannya oleh beliau dengan penuh kesabaran.
5. Bapak Dr. Arif Mufraini, LC., M.Si selaku Dekan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Perilaku dan sifat nya yang dekat dengan mahasiswa dalam membimbing dan mengajar,
khususnya mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2009 telah menjadikan beliau sebagai
tokoh dan idola bagi penulis dan rekan - rekan angkatan 2009.
6. Bapak Herni ali selaku pembimbing akademik yang selalu memberi arahan dan nasihat
mengenai hal - hal yang menyangut tentang perkuliahan.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu
dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis selama masa perkuliahan.
8. Hilmawati Fauzia, AMD. Adalah seseorang yang selalu memberikan dukungan yang tidak
henti-henti sampai tak ada bosan-bosannya dan yang telah memberikan warna lain dalam
hidup penulis, dan yang terpenting masih setia menunggu dan menemani dikala susah dan
senang hingga skripsi ini selesai.
9. Teman-teman seperjuangan Bianca, Daus, Ucok Oki, Eway dan Dimas yang telah membantu
saya dalam mengerjakan, memahami dan mendukung dalam menyelesaikan karya tulis ini
dan bersama-sama berjuang untuk menuntaskan program S1 yang telah kami mulai dari
tahun 2009
10. Sahabat “Power Ranger” yang telah memberikan cerita tersendiri dalam persahabatan Yoga,
Fadli, Firman dan Adit
11. Rekan-rekan seangkatan di kelas Manajemen A 2009 selain beberapa nama yang sudah
disebutkan diatas Adi, Vian, Ridhwan “Ahong”, Marina, Alinda, Nurlailiyah, Eka “Sarmel,
Selfi ”Pepi”, Wina, Riri, Suci, Bunga, Estu,Eci, Ika, Arta, Ami, Eka “Bacul”, Melisa, Ari,
Didi, Kevin, Bayu, Reza, Zein, Majid, Didi dan riski.
12. Teman-teman di “Proton Tiger BSD” yang telah memberikan ilmu dan canda tawa di dunia
permotoran sekaligus dalam hal berorganisasi selain beberapa nama yang sudah disebutkan
diatas, Agung, Anggi “Unyu”, Kisut, Adji, Geri, Acong, Deni, Eka, Said, Adam, Dika,
Salman “Kete”,
x
13. Teman-teman seperjuangan di FORSA UIN JAKARTA divisi futsal yang telah memberikan
pengalaman dan mental dalam hal bertanding pada umumnya dan dalam dunia perfutsalan
khususnya.
14. Teman-teman seangkatan kelas pemasaran 2009
15. Seluruh Mahasiswa FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2009 keatas dan 2009
kebawah yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, terimakasih untuk perkenalannya
dan pengalamannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang pemasaran.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xxi
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian.............................................................................11
E. Metode Penelitian............................................................................12
1. Pemasaran .................................................................................13
2. Produk ......................................................................................14
xii
2.1 Pengertian Produk ..............................................................14
3. Harga .........................................................................................24
4. Budaya .....................................................................................30
5. Sosial .........................................................................................32
B. Penelitian Terdahulu........................................................................46
xiii
3. Budaya terhadap keputusan pembelian................................53
E. Hipotesis..........................................................................................56
3. Uji Hipotesis..............................................................................69
a. Uji t......................................................................................69
b. Uji F.....................................................................................70
xiv
5. Koefisien Determinasi (R²) .......................................................72
BAB IV PEMBAHASAN
3. Company Profile........................................................................81
1. Produk .......................................................................................89
2. Harga ........................................................................................94
3. Budaya.......................................................................................99
4. Sosial .......................................................................................103
E. Uji Hipotesis..................................................................................118
xv
b. Uji Signifikasi Simultan (F) ..............................................122
A. Kesimpulan....................................................................................128
B. Saran..............................................................................................129
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
Tabel 4.15 Harga produk Stevigrow Sweetener lebih murah dibandingkan
produk lain sejenis..........................................................................96
Tabel 4.16 Harga produk Stevigrow Sweetener sesuai dengan
harapan konsumen..........................................................................97
Tabel 4.17 Anda membeli produk Stevigrow Sweetener karena
terbiasa mendegar produk tersebut.................................................99
Tabel 4.18 Anda mengkonsumsi produk Stevigrow Sweetener
karena keluarga/teman anda mengkonsumsi produk
Stevigrow Sweetener....................................................................100
Tabel 4.19 Saya lebih tertarik mengkonsumsi gula stevia produksi
dalam negeri dibanding gula stevia impor ...................................101
Tabel 4.20 Saya mengkonsumsi Stevigrow Sweetener karena ingin
merubah mengkonsumsi gula pasir menjadi gula stevia. .............101
Tabel 4.21 Saya berpersepsi gula stevia merek Stevigrow Sweetener
lebih menyehatkan dibanding gula pasir ......................................102
Tabel 4.22 Saya sering melihat iklan Stevigrow Sweetener di Internet. .......103
Tabel 4.23 Saya mengkonsumsi Stevigrow sweetener atas
referensi teman. ............................................................................104
Tabel 4.24 Saya mengkonsumsi Stevigrow Sweetener karena saya ingin
keluarga saya mengikuti gaya hidup sehat yang
saya lakukan. ...............................................................................105
Tabel 4.25 Saya mengkonsumsi Stevigrow Sweetener atas
referensi keluarga .........................................................................105
Tabel 4.26 Saya mengkonsumsi Stevigrow Sweetener karena menurut saya
Stevigrow Sweetener merupakan produk yang banyak
dikenal di masyarakat...................................................................106
xviii
Tabel 4.27 Saya membeli Stevigrow Sweetener karena sudah
sering mengkonsumsi...................................................................107
Tabel 4.28 Saya mengevaluasi produk Stevigrow Sweetener sebelum
melakukan keputusan pembelian. ...............................................108
Tabel 4.29 Saya melakukan keputusan pembelian setelah mengetahui
kelebihan yang terdapat didalam produk
Stevigrow Sweetener....................................................................109
Tabel 4.30 Saya puas mengkonsumsi produk Stevigrow Sweetener. ...........110
Tabel 4.31 Hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov ...................................113
Tabel 4.32 Hasil Uji Glejser...........................................................................116
Tabel 4.33 Hasil Uji Multikolonieritas...........................................................116
Tabel 4.34 Hasil Uji Parsial (Uji t).................................................................118
Tabel 4.35 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .......................................123
Tabel 4.36 Hasil regresi linier berganda ........................................................124
Tabel 4.37 Hasil uji koefisien determinasi (R2) .............................................126
xix
DAFTAR GAMBAR
xx
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
mengobati”. Ya, itu adalah beberapa contoh kata-kata yang sering kita dengar
baik dari para pemerhati kesehatan, orang tua, dan siapapun. Akan tetapi perlu
kita ketahui, banyak sekali jenis – jenis penyakit yang mengancam nyawa kita.
Baik yang kita sadari maupun tidak dalam pencegahannya, dan cepat atau
lambat penyakit tersebut akan terdeteksi oleh kita. Beberapa penyakit yang
dapat cepat terdeteksi secara dini sehingga kita dapat lebih mudah dalam
asma, penyakit kulit, dll. Lalu ada beberapa penyakit yang tidak menunjukan
bahwa kita sudah terjangkit penyakit tersebut dan beberapa diantaranya dapat
peningkatan yang cukup drastis. Diperkirakan 350 juta orang di seluruh dunia
mengidap penyakit diabetes ini, dan bahkan yang lebih memperihatinkan lagi,
lebih dari sekitar 80% kematian diakibatkan oleh penyakit ini terjadi di
1
Menurut data dari World Health Organization atau WHO, data penderita
diabetes di Indonesia pada tahun 1994 mencapai angka 2,5juta jiwa. Pada
tahun 2000 jumlah penderitanya meningkat menjadi sekitar 4 juta jiwa dan
menembus angka 5 juta jiwa. Dan yang lebih mengejutkan menurut badan
adalah 133 jiwa untuk usia dibawah 20 tahun. Dan secara global, jumlah
disebabkan oleh gaya hidup yang kurang terkontrol, tidak berolah raga
dikarenakan faktor genetik seperti pada diabetes tipe 1.Di sisi lain, dari sisi
ekonomi dan bisnis semakin banyak peluang untuk menjual produk yang
hanya disebabkan oleh faktor keturunan (genetik), tetapi juga dipengaruhi oleh
beberarapa faktor lain yang multi-kompleks, antara lain kebiasaan hidup dan
lingkungan. Orang yang tubuhnya membawa gen diabetes, belum tentu akan
menderita penyakit gula, karena masih ada beberapa faktor lain yang dapat
menyebabkan timbulnya penyakit ini pada seseorang, yaitu antara lain makan
2
yang berlebihan/kegemukan, kurang gerak atau jarang berolah raga dan
kehamilan.
melitus adalah dengan makan yang berlebihan akan menyebabkan gula dan
memproduksi hormon insulin untuk mengolah gula yang masuk. Jika suatu
saat pankreas tidak mampu memenuhi kebutuhan hormon insulin yang terus
bertambah, maka kelebihan gula tidak dapat terolah lagi dan akan masuk
kedalam darah serta urine (air kencing). Data statistik menunjukan bahwa
70% dari total penderita diabetes melitus, merupakan orang yang memiliki
berat badan berlebih (obesitas) dengan kata lain gula yang terendap didalam
tubuh semakin banyak dan semakin banyak lagi apabila ditambah dengan
asupan makanan maupun minuman yang memiliki kadar gula yang berlebih.
untuk konsumsi langsung rumah tangga maupun industri akan terus meningkat
gula nasional mencapai 5,700 juta ton. Untuk memenuhi kebutuhan gula
kuantitatif sasaran yang ingin kita raih adalah tercapainya Swasembada Gula
Nasional pada tahun 2014 dengan target produksi sebesar 3,571 juta ton dari
existing dan 2,129 juta ton dari perluasan dan pembangunan PG baru,” ujar
3
Kehumasan Direktorat Jenderal Perkebunan yang diselenggarakan tanggal 23-
Jika dapat kita tarik kesimpulan dari sumber diatas adalah konsumsi gula
apabila tidak di imbangi dengan gaya hidup sehat yang harus mereka lakukan.
Akan tetapi dari sisi lain dengan data tersebut dapat menjelaskan luasnya
kesehatan dan gaya hidup sehat untuk dapat masuk menggantikan gula sebagai
Indonesia saat ini yang semakin ketat, maka kebijakan dan strategi dari
fungsi bisnis lainnya sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan
akan produk dan jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba.” (Kotler
dan Keller, 2007:4). Dengan kata lain pemasaran merupakan ujung tombak
4
mengingat penduduk Indonesia yang konsumtif maka menjadi sasaran
pemanis pengganti gula ini, maka menuntut setiap produsen produk pemanis
terutama berbahan dasar stevia, maka perlulah dipilih sebuah produk yang
akan dijadikan obyek dalam penelitian ini. Dari sekian banyak produk dan
5
merek dipasar lokal, maka peneliti mengambil produk pemanis pengganti gula
berbahan dasar stevia yang sudah ternama yaitu Stevigrow Sweetener sebagai
keputusan.
Stevia adalah sebuah genus dari sekitar 240 spesies dari ramuan dan
semak dalam keluarga bunga matahari (Asteraceae), asli subtropis dan daerah
dan gula pengganti, rasa stevia memiliki onset lambat dan durasi yang lebih
lama daripada gula, dan beberapa ekstrak yang mungkin memiliki pahit
atau licorice seperti aftertaste pada konsentrasi tinggi. Dengan sari steviol
glikosida yang memiliki manis gula hingga 300 kali, stevia telah menarik
6
rendah gula. Karena stevia memiliki efek yang dapat diabaikan pada glukosa
negara, telah tersedia sebagai pemanis selama beberapa dekade atau abad. Di
produk ini respon dari masyarakat mengalami pasang dan surut hal ini
produk seperti ini adalah pemanis buatan berkalori tinggi dana dapat merusak
akan produk pemanis pengganti gula yang bebas kalori pun mulai menemui
jalan keluar. Masyarakat mulai memahami apa itu stevia, apa yang
sugarleaf, dll.
7
Gambar 1.1
IDR 30
IDR 25
IDR 20
IDR 15 sugarleaf
IDR 5
IDR - stevigrow sweetener
sugarleaf
2013 2014 2015
Sweetener dari tahun 2013 sampai 2015 terus mengalami kenaikan dari Rp.
kalori, yaitu:
8
Tabel 1.1
Naturstev SweetLeaf
bisnis stevia ini, untuk diluar negeri brand-brand yang ditawarkan lebih
dalam negeri masih belum ramai, akan tetapi jika tidak terus meningkatkan
kualitas maka produk lokal pun yang hanya sedikit jenisnya bisa tergerus oleh
suatu produk baik itu berupa berwujud atau yang tidak berwujud (jasa).
diabetes yang belum mengetahui secara lengkap tetang stevia yang dapat
digunakan sebagai salah satu obat atau pencegah atau dengan kata lain sebagai
9
solusi bagi penderita diabetes yang menginginkan rasa manis dan aman untuk
dikonsumsi dan memiliki manfaat yang tidak sedikit. Dari segi bisnis jika
perusahaan yang bisa diraih jika konsumsi gula nasional sebesar 5.700juta ton
akademis penelitian ini menjadi penting karena dapat menjadi dasar acuan
untuk penelitan tentang produk stevia lainnya dalam hal keputusan pembelian
atas dasar latar belakang masalah tersebut saya sebagai penulis ingin
B. Rumusan Masalah
keputusan pembelian?
10
C. Tujuan Penelitian
adalah:
D. Manfaat Penelitian
beberapa manfaat yang akan didapatkan. Manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
b. Bagi Perusahaan
11
memungkinkan dapat dijadikan pedoman untuk melakukan perbaikan
dalam mengambil keputusan saat ini maupun masa yang akan datang
c. Bagi Akademisi
d. Bagi Konsumen
E. Metode Penelitian
Metode pengumpulan akan dilakukan dengan dua cara, baik melalui data-
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah dunia
bisnis. Pemasaran banyak memiliki arti atau definisi yang berbeda-beda, namun akan
bermura pada sebuah kesepakatan tentang arti pemasaran itu sendiri. Pemasaran itu
sendiri berasal dari kata “pasar”, yang memiliki arti merupakan sesuatu yang abstrak,
bukan sesuatu yang memungkinkan terjadinya transaksi, tapi pada intinya pasar itu
Menurut Kotler & Amstrong (2008:5) pemasaran adalah sebuah proses perusahaan
Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Keller (2009:5),
“ Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
kepentingannya”.
Menurut Kotler dan Keller (2009:5) pemasaran berdasarkan definisi sosial adalah
sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
13
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan manusia serta terbatasnya
sumber daya yang tersedia, maka pemasar dituntut untuk mengelola segala sesuatunya
dengan efektif dan se-efisien mungkin. Agar semuanya itu berjalan sesuai dengan
rencana, maka kita memerlukan suatu pengaturan pemasaran atau yang biasa kita sebut
dan permintaan manusia yang dijabarkan dalam bentuk produk dengan tujuan
kebutuhannya.
harga, dan memperoleh laba bagi perusahaan. Tujuan pemasaran dapat tercipta dengan
melakukan analisa dalam hal bauran pemasaran maupun faktor-faktor penentu lainnya
2. Produk
1. Barang
2. Fisik
14
Tingkat kepentingan produk fisik lebih tergantung pada jasa yang mereka
berikan pada pemiliknya, sehingga produk fisik sebenarnya adalah saran yang
memberikan jasa pada kita. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan produk
adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk
memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat
yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan dalam membeli barang tidak hanya
membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari itu, pelanggan tersebut
keinginan.
15
3) Expected product
dimasa depan. Ini adalah tempat dimana perusahaan mencari cara baru
16
tersedia banyak dilokasi dan beriklan secara besar-besaran untuk
personal dan jasa, menuntut margin yang lebih tinggi, dan memerlukan
3) Jasa (service)
besar.
b. Barang konsumen
teratur.
ii. Barang impuls : Barang yang dibeli tanpa usaha perencanaan atau
pencarian
mendesak.
17
2) Barang belanja (shopping goods) :
perbandingan belanja.
ii. Barang belanja heterogen : memiliki fitur produk dan jasa yang
18
c. Barang Industri
i. Bahan mentah:
19
purnajual. Iklan tidak terlalu penting jika dibandingkan penjualan
personal,
pembeli banyak dan pesanan sedikit. Kualitas, fitur, harga, dan jasa
20
2.3. Diferensiasi Produk
Menurut Kotler (2007:9) supaya dapat diberi merek, produk harus di-
diferensiasi.
a. Bentuk
b. Fitur
c. Mutu Kinerja
Sebagian besar produk dibangun menurut salah satu dari empat level
kinerja: rendah, rata-rata, tinggi, dan unggul. Mutu Kinerja adalah level
d. Mutu kesesuaian
e. Daya Tahan
tertentu.
21
f. Keandalan
g. Mudah diperbaiki
adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika produk itu rusak
atau gagal.
h. Gaya
karakteristik produk seperti kualitas, ciri, dan desain. Keputusan tentang ciri-ciri
a. Kualitas Produk
dahulu pemasar harus memilih tingkat kualitas yang akan mendukung posisi
produk di pasar sasaran. Dalam hal ini, kualitas produk berarti kemampuan
22
suatu produk untuk melakukan fungsinya, yang meliputi daya tahan,
yang lain yang menunjukan nilainya. Meskipun beberapa ciri terseut dapat
diukur secara obyektif, dari sudut pandang pemasaran, kualitas harus diukur
b. Ciri Produk
karakteristik baru merupakan suatu cara yang paling efektif untuk bersaing
c. Desain Produk.
Cara lain untuk menjadi suatu produk tampak lebih menarik dapat
daripada bentuk. Bentuk semata mengungkapkan sifat fisik produk yang dapat
dilihat. Bentuk yang mengagumkan dapat menarik perhatian, tapi ini tidak
menjadikan produk berfungsi lebih baik. Desain yang baik memberi nilai
23
untuk penggunaan dan perbaikan, dan sederhana serta ekonomis dalam biaya
3. Harga
Menurut Kotler (2007:77) harga adalah salah satu unsur baursan pemasaran yang
dimaksud perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebuah
produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat menentukan premium
harga adalah jumlah uang yang dikenakan pada produk atau jasa. Definisi harga
secara luas ialah jumlah nilai yang ditukar oleh konsumen untuk memperoleh
manfaat kepemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa. Harga merupakan
lainnya mencerminkan biaya. Harga juga merupakan salah satu unsur bauran
pemasaran yang paling mudah disesuaikan, harga dapat diubah dengan cepat, pada
daftar harga, rabat atau diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran dan
Menurut Stanton (dalam Rosvita, 2010:24) ada empat indikator yang mencirikan
harga, yaitu:
24
a. Keterjangkauan harga
Menurut Kotler (2007:84) suatu perusahaan harus dapat menetapkan harga untuk
harga, yaitu:
harga.
b. Menetukan permintaan
suatu perusahaan.
c. Memperkiraan biaya
25
d. Menganalisis biaya, harga dan tawaran pesaing
penetapan harga perusahaan, penetapan harga yang berbagi laba dan reiko dan
perbedaan dalam permintaan dan biaya geografis, tuntutan segmen pasar waktu
26
Pentetapan harga geografis melibatkan perusahaan tersebut memutuskan
memberikan diskon dan potongan harga untuk pembayaran yang lebih cepat,
masa pembayaran yang lebih lama, garansi dan kontrak perbaikan, diskon
psikologis.
Versi produk yang berbeda dikenakan harga yang berbeda, tetapi tidak
27
Dalam penetapan harga berorientasi biaya, jumlah uang atau presentase
harga mark up. Dalam metode ini, harga produk dinaikan dengan terlebih
produk. Meskipun mark up di toko eceran bervariasi dari satu jenis barang ke
produk meningkat dan pada waktu permintaan rendah harga menjadi murah.
menjadi semakin penting jika produk yang bersaing relatif homogen dan
28
perusahaan melayani pasar yang didalamnya harga merupakan variabel utama
strategis pemasaran.
yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu perusahaan. Hal
tersebut tidak lepas dari keputusan yang dibuat sebelumnya oleh perusahaan
dahulu apa yang ingin dicapai dari suatu produk tertentu. Bila perusahaan telah
Citra suatu perusahaan akan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga.
jalan melayani segmen pasar khusus. Dan hal ini paling banyak terjadi pada
Dengan kata lain, bagaimana para konsumen akan bereaksi apabila perusahaan
menaikan harga atau menururnkan harga produknya. Harga sebuah produk atau jasa
pada harga sebagai indikator kualitas sebuah produk terutama pada saat mereka
29
harus membuat keputusan membeli sedangkan informasi yang dimiliki tidak
lengkap.
4. Budaya
Kebudayan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling
mendasar. Dengan kata lain merupakan faktor paling utama dalam perilaku pengambilan
Menurut Kotler (2005:203), “faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan
mendalam terhadap perilaku pembelian, faktor budaya ini meliputi : budaya, sub-budaya,
4.1. Budaya
Misalnya, budaya menentukan standart dan aturan untuk makan (kapan dan
dimana), apa yang tepat disajikan sebagai menu makanan (diwaktu pagi, siang
dan malam).
perilaku yang paling mendasar”. Budaya merupakan suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan
dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
30
termasuk system agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan dan karya seni. Budaya yang berkembang disuatu tempat sangatlah
berbeda dengan tempat lain. Oleh karena itu, tiap-tiap orang yang pindah ke suatu
tempat atau daerah yang baru perlu mempelajari budaya daerah setempat.
Menurut Hofstede dalam shvoong dalam Daniel dan Endang “budaya adalah
4.2. Sub-budaya
Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis
(Kotler & amstorng, 2007:202). Ketika subkultur menjadi besar dan cukup makmur,
melayani mereka. “banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting, dan
dengan kebutuhan mereka sendiri”. (Setiadi, 2003:41 dalam Daniel dan Endang)
dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta
mereka. stratafikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial. Menurut
31
dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-
Menurut Engel dkk, (1995:121) kelas sosial merupakan segmentasi yang paling
natural atau alami, yang menjadi ciri-ciri kelas sosial adalah setiap kelompok
memiliki persamaan dalam hal : gaya hidup (misalnya aktivitas, minat, dan opini),
5. Sosial
faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status.
Kelompok acuan berfungsi sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung
maupun tidak langsung dalam pembentukan sikap atau perilaku seseorang menurut
dan rekan kerja) yang berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan
32
Menurut Sumarwan (2002:86) ada enam kelompok acuan yang terkait erat
atau sahabat merupakan naluri dari konsumen sebagai makhluk sosial. Teman
keputusan konsumen.
bersama pada waktu yang sama, kelompok belanja bisa merupakan kelompok
persahabatan atau keluarga, namun bisa juga orang lain yang bertemu di toko
tetapi kemudian berjumpa orang lain di toko yang sama. Konsumen secara
33
mengenai produk atau jasa yang akan dibelinya. Jika beruntung, konsumen
atau tidak. Informasi tersebut akan mengurangi rasa khawatir akan resiko
sekerjanya baik dalam tim kecil maupun teman kerja lainnya dibagian lain.
merek.
kerja tersebut sebagai satu tim yang dibentuk oleh perusahaan. Kelompok
kerja juga bersifat informal, jika kelompok kerja tersebut terdiri atas orang-
orang yang bekerja di perusahaan yang sama. Kelompok kerja informal akan
saling bertemu saat makan siang, kegiatan sosial, atau pulang bersama. Kedua
yang tidak dibatasi oleh kota, privinsi, atau negara bahkan tidak dibatasi oleh
waktu. Melalui internet dan e-mail, seorang konsumen memiliki akses yang
34
luas untuk mencari masyarakat internet yang sesuai dengan kebutuhannya
perlingdungan konsumen.
5.2. Keluarga
masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling
berpengaruh. Bahkan, jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan
35
5.3. Peran dan Status
Peran terdiri atas sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut
masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi
peran dan status mereka di masyarakat. Oleh karena itu pemasar harus menyadari
Kotler dan Amstrong (2001:214) dalam Agus Rizal tahun 2010 menyatakan,
tergantung pada produk pada produknya dan tersedia informasi atau tentang produk
itu untuk konsumen. Semakin sedikit informasi atau pengalaman seseorang terhadap
produk tertentu, maka semakin kuat pengaruh kelompok rujukan terhadap produk
tertentu, maka semakin kuat pengaruh kelompok rujukan terhadap produk dan orang
tersebut. Pengaruh cenderung sangat kuat jika produk tersebut dilihat dari oleh orang
lain yang dihomati oleh konsumen. Setidaknya, pembelian produk yang dibeli dan
rujukan, karena baik produk maupun merek tidak bisa dikenali orang lain:
satunya menurut Kotler & Keller (2012:173), yang menjelaskan bahwa perilaku
36
konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan
atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. Oleh
sebab itulah memahami perilaku konsumen dan mengenal kebutuhan dan keinginan
sebuah produk, maka produsen dapat mempengaruhi konsumen agar mereka dapat
Gambar 2. 1
Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler
Psikologi
Konsumen
37
Model ini disebut juga dengan model of buyer behavior, menjelaskan proses
ini diawali dengan rangsangan pemasaran (marketing stimuli) yang terdiri dari:
a. Produk (product), yaitu produk apa yang secara tepat diminati oleh konsumen,
a. Ekonomi
Dalam hal ini adalah daya beli yang tersedia dalam suatu perekonomian yang
b. Teknologi
Dalam hal ini menjelaskan bahwa dapat membentuk hidup manusia serta
38
d. Budaya
Meliputi keyakinan, nilai-nilai, dan norma yang dibentuk oleh masyarakat dimana
mereka dibesarkan yang dapat bergeser mengikuti model atau trend terbaru.
dan psikologis, diperlihatkan pada gambar tabel 2.1 biasanya pemasar tidak dapat
Tabel 2.1
Gaya hidup
Kepribadian
a. Faktor Budaya
1) Budaya.
39
dan perilaku dari keluarga dan institusi penting lainnya.
2) Sub-budaya.
yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang
umum.
3) Kelas Sosial.
b. Faktor Sosial
1) Kelompok.
Kelompok (group) adalah dua atau lebih orang yang berintraksi untuk
2) Keluarga
c. Faktor Pribadi
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup
40
mereka, seperti selera makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi sering
2) Pekerjaan.
3) Situasi Ekonomi.
4) Gaya hidup.
d. Faktor Psikologis
1) Motivasi.
2) Persepsi.
41
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang
berarti.
3) Pembelajaran.
pengalaman.
yang relative konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.
Kotler (2012:188) mengemukakan bahwa terdapat lima tahap yang dilalui konsumen
Gambar 2.2
terdiri atas:
42
a. Pengenalan Kebutuhan (Problem Recognition)
diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum
segera dipenuhi atau masih bisa ditunda (Kotler & Keller, 2012:189).
Seorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak
perolehan informasi dari lingkungan. Menurut Kotler (Kotler & Keller, 2012:189)
toko.
konsumen.
produk.
Konsep dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri dari empat macam:
43
1) Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dalam keyakinan adalah
tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada
ada dalam kumpulan pilihan mereka. Kemudian konsumen membentuk minat beli
untuk membeli produk yang paling disukai (Kotler & Keller, 2012:192).
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli oleh konsumen, melainkan
44
berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian produk terjadi,
produk yang telah dibelinya, maka konsumen akan merubah sikapnya terhadap
merek tersebut menjadi sikap yang negatif, bahkan mungkin tidak akan
melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut. Oleh karena itu, para
jenis keputusan pembelian pada konsumen, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
dikonsumsi.
45
3) Pemilihan saluran distribusi (dealer choice)
melakukan pembelian.
B. Penelitian Terdahulu
Untuk memberikan gambaran dan kerangka pemikiran dalam penelitian maka perlu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Sawitri, Wahyu Hidayat, dan Sendhang
Nurseto tahun 2013 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perilaku konsumen
terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Yamaha mio pada yamaha agung
data dengan analisis kualitatif tanpa angka dan analisis kuantitatif dengan
menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas data, uji multikolonieritas,
determinasi, uji t, dan uji F dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian
menunjukan bahwa secara simultan variabel produk, promosi, sosial, dan psikologi
46
mempunyai pengaruh yang signifikans terhadap keputusan pembelian pada produk
sepeda motor matic Yamaha mio pada Yamaha agung motor semarang. Pengaruh
terbesar dari kelima variabel tersebut adalah faktor sosial karena adanya faktor sosial
yang dapat memotivasi keputusan pembelian sepeda motor matic Yamaha mio,
melalui keberadaaan teman dan keberadaan anggota keluarga dalam memilih suatu
produk.
2. Lalu penelitian yang dilakukan oleh Isnani Patma pada tahun 2013 dengan judul
Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri Cabang Samarinda”. Penelitian ini bertujuan
pembelian sepeda motor merek Honda PT. Daya Anugrah Mandiri Cabang
Samarinda. Data analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukan secara simultan variabel produk (X1), Price (X2), Place
(X3), Promotion (X4), people (X5), Physical Evidance (X6), dan Process (X7)
Price (X2), dan Promotion (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) sedangkan variabel produk (X1), Place (X3), people (X5),
Physical Evidance (X6), dan Process (X7) secara parsial tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian (Y). adapun variabel yang paling berpengaruh adalah variabel
Promotion (X4). Dengan Nilai R (koefisien korelasi) yang diperoleh sebesar 0,584
atau 58,4% dan nilai R Square (koefisien determinasi) sebesar 0,341 atau 34,1%.
3. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Windi Yulisa Zulkarnain dan Ulfah tahun 2012
dengan judul “Pengaruh Kemasan Kualitas Merek Dan Harga Terhadap Keputusan
47
Pembelian Sampo Pantene Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kemasan, kualitas
produk, merek, dan harga terhadap keputusan pembelian sampo pantene pada
Hasil penelitian ini menunjukan kualitas produk dengan merek memilliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sampo pantene pada
mahasiswa fakultas ekonomi universitas sumatera utara akan tetapi kemasan dan
harga memiliki pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan. Dan dengan nilai R
4. Tahun 2013 Lies Handijaningsih, Christera Kuswahyu Indira dan Anisah meneliti
Memilih Motor Merek Honda (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gundarma).
Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden dan menggunakan metode analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa budaya, sosial,
probadi dan psikologis mempengaruhi pemilihan produk motor hoodan baik secara
5. Lalu ada Nunung Ghoniyah, dan Ursila Ani dengan judul “Faktor-Faktor Penentu
(X2), Motivasi (X3), Brand personality (X4), kualitas produk (X5) dan Prestise (X6)
terahadap keputusan pembelian (Y). penelitian ini mengambil 100 responden dan
48
dengan menggunakan metode PLS. penelitian ini menunjukan Motivasi (X3), Brand
tetapi pada variabel budaya (X1), keluarga (X2), kualitas produk (X5) dan Prestise
dan Nuttawut Rojniruttikul pada tahun 2014 berjudul “Marketing Mix Affecting The
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan jumlah responden
sebanyak 400 responden. Lalu dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel
produk, variabel harga, dan promosi memiliki efek yang signifikan terhadap
keputusan pembelian. Akan tetapi pada variabel tempat tidak menunjukan pengaruh
7. Terakhir penelitian yang dilakukan oleh Robaka Shamsher pada tahun 2012 dengan
penelitian ini adalah quality (X1), durability (X2), price (X3), availability (X4),
menggunakan 200 responden. Hasil dari penelitian ini adalah seluruh variabel yang
diteliti dalam penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapatnya pengaruh yang
49
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
50
Lanjutan Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
51
Lanjutan Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nanda Irawan (2009) mengenai pengaruh
kualitas produk, promosi, harga, dan layanan purna jual terhadap keputusan
pembelian mobil merek Honda Jazz, hasil penelitiannya menunjukan bahwa kualitas
dari penelitian yang dilakukan sebelumnya tersebut, maka dalam penelitian ini
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan
52
bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan,
pembelian.
Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tersebut, maka dalam penelitian
pengaruh paling luas dan mendalam pada tingkah laku konsumen. Budaya dapat
pembelian. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
secara dekat persamaan didalam status atau penghargaan komunitas yang secara terus
53
menerus bersosialisasi diantara mereka sendiri, baik secara formal dan informal
(Lamb, 2001:210). Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial
seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. Faktor
sosial dapat dilihat dari hubungan dengan teman, keluarga dan orang tua dalam
orang tua, maka semakin tinggi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian.
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan sebuah sintesa dari serangkaian teori yang tertuang
dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran secara sistematis dari
kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah
yang ditetapkan (Hamid, 2007:27). Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara
teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel. Kerangka berpikir dalam suatu
penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel
meliputi: produk, harga, budaya, dan sosial . Model analisis yang digunakan adalah
analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang
54
Sweetener, dalam penelitian ini faktor-faktor yang terbentuk nanti, merupakan gambaran
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
1. Uji Validitas
2. Uji Reabilitas
Uji Hipotesis:
1. Uji t
2. Uji F
Kesimpulan
55
E. Hipotesis
Berdasarkan rumusan permasalahan, tujuan penelitian dan landasan teori, maka dapat
kebenarannya, yaitu:
5. Ho: β1,2,3,4 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara produk, harga, budaya, dan sosial
Ha : β1,2,3,4≠ 0 ; terdapat pengaruh produk, harga, budaya, dan sosial secara simultan
56
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
berfokus pada seberapa besar pengaruh antara produk (X1), harga (X2),
Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai April 2015. Populasi
1. Populasi penelitian
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
57
Populasi merujuk pada keseluruhan jumlah orang yang akan di
memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk
masalah pokok dalam suatu riset khusus, populasi yang akan diteliti
juta jiwa pada tahun 2013 dan seluruh penduduk Tangerang Selatan
(www.detakbanten.com).
2. Sample Penelitian
58
responden yang bersangkutan, dimana kapan saja ditemui, dijadikan
Roscoe dalam Ahmad Faisal (2010), bahwa ukuran sampel yang layak
59
diatas, maka peneliti menetapkan jumlah sampel sebesar 60 sampel yang
Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini menggunakan
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data yang pertama
baik dari individu seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
telah disajikan oleh pihak lain, misalnya dalam bentuk table-tabel ataupun
orang lain atau lewat dokumen. Dan menurut Istinjanto (2009:38) data
60
sekunder (Secondary data) berarti kedua atau bukan secara langsung dari
membaca literatur, buku, artikel, jurnal, data dari internet, dan skripsi
berguna untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam hal ini, maka
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
mempunyai tingkatan atau preferensi yang “lebih tinggi” dari setuju, dan
Dengan menggunakan skala likert, maka variable yang akan diukur akan
61
indikator yang telah diukur dapat dijadikan titik tolak item intstrumen yang
berupa pertanyaan yang perlu dijawab lagi oleh responden (Riduwan dan
Kuncoro, 2008:20).
skor bagi setiap anggota sampel yang diwakili oleh setiap nilai skor seperti
Tabel 3. 1
5 4 3 2 1
62
penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Dan uji
kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan
uji reliabilitas.
suatu alat ukur itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang
(Sugiyono, 2004:172).
batasan minimal korelasi 0,30. Artinya, suatu item dianggap valid jika
skor total lebih besar dari 0,30 (Azwar 1999 dalam Priyatno, 2013 :
19)
63
konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel
dapat terpenuhi atau beralih ke metode yang lebih advance agar asumsinya
dapat terselesaikan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini
1. Uji Normalitas
64
Uji normalitas dilakukan dengan melihat normal probability plot
(Priyatno, 2013:50).
2. Uji multikoloniearitas
65
independent sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
variabel dependent.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
66
untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai
tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap
3. Uji heterokedastisitas
(Ghozali, 2011:138)
67
1. Uji Glejser
2013:62).
heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
terjadi heterokedastisitas.
68
3. Uji Hipotesis
a. Uji t
Ho ditolak jika –t hitung <– t tabel atau t hitung > t tabel. Dan dasar
sebagai berikut:
1) Ho : β = 0
2) Ha : β ≠ 0
69
b. Uji F (Uji Simultan)
1) Ho : β1,2,3,4,5 = 0
2) Ha : β1,2,3,4,5 ≠ 0
70
menggunakan analisis regresi linier berganda, maka alasan inilah yang
variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat. Yang bertujuan
kausal antara dua atau lebih variabel bebas. variabel independen dan
variabel dependen yaitu antara produk (X1), harga (X2), budaya (X3),
(X1), harga (X2), budaya (X3), sosial (X4) terhadap keputusan pembelian
Stevigrow Sweetener.
Y = a + b 1x 1 + b 2x 2 + b 3x 3 + b 4x 4+ e
(Bhuono Agung Nugroho, 2005:43)
e
Keterangan :
Y = Variabel Dependen
a = Konstanta
71
X1 = Produk
X2 = Harga
X3 = Budaya
X4 = Sosial
e = Standar eror
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti
72
nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independent
2005: 83), jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
73
b. Variabel terikat/tidak bebas (dependen variable)(Y)
Tabel 3.2
Operasional Variabel
no. Variable Subvariabel Indikator Skala
1 Produk (X1) 1. Nama merek 1. Merek yang mudah Likert
(Kotler & Keller, diingat dan melekat
2012:47) dimasyarakat.
2. Produk sudah dikenal
di masyarakat
74
3. Daya Saing Produk 1. Harga produk lebih
murah dibanding
merek lain
75
4. Keputusan 1. Konsumen
pembelian memutuskan beli
setelah
mengetahuin
kelebihan produk
76
BAB IV
PEMBAHASAN
Tanaman Stevia digunakan secara luas oleh suku Guaraní sejak lebih
manis), sebagai pemanis dalam ramuan minuman yerba mate dan teh obat
manis dari daun Stevia. Senyawa ini diberi nama stevioside dan
tempat lain seperti di Asia timur, termasuk di Cina (sejak 1984), Korea,
Di Jepang, 5,6 persen gula yang dipasarkan adalah Stevia atau yang
77
pemanis alami lainnya, adalah, mempunyai tingkat kemanisan cukup
a. Menghaluskan kulit
b. Membantu pencernaan
h. Menurunkan kolesterol
memiliki kadar kemanisan 100 kali lebih manis dari gula pasir biasa.
Dibuat dari bahan dasar daun stevia langsung dari perkebunan milik
perusahaan sehingga kualitas bahan baku stevia pun dapat terjaga. Mampu
78
stevia karena mengandung 95% senyawa Rebauside A (Reb-A 95)
yang menjalankan diet untuk gaya hidup lebih sehat. Tersedia dalam
bentuk tabletop sachet untuk konsumen retail dan kantong untuk industri
a. Foto Produk
Gambar 4.1
Foto produk
79
b. Hasil Uji Lab. Saraswanti
Gambar 4.2
Nilai informasi gizi
No. : 1516008410513
d. Ijin Depkes RI :
PT. Tigapilar Agro Utama berbentuk butiran Kristal yang halus dan
memiliki rasa manis yang kuat, 200-300 kali lebih manis dibandingkan
gula maupun pemanis lainnya. Dengan bahan dasar dari daun stevia
sebagai daun pemanis alami dan dikemas dengan packaging yang higienis
80
Dan Stevigrow Sugar ini memudahkan orang-orang yang peduli akan
menjadi gula zero kalori yang secara langsung akan berimbas pada
3. Company profile
organic, hayati, dan NPK, TIGRA telah membuktikan diri sebagai partner
dan mitra usaha yang handal serta terpercaya untuk pertanian dan
unit usaha baru yaitu perkebunan stevia. PT. Tigapilar Agro Utama
bagi industri agrobisnis Indonesia secara profesional dan untuk hasil yang
optimal
Visi dan misi yang dimiliki oleh PT. Tigapilar Agro Utama (TIGRA),
yaitu:
81
Visi :
Misi :
profesisional
kesejahteraan petani.
82
Tabel 4.1
Hasil Try Out untuk Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Cronbach’s
Item Corrected Alpha if
Keterangan Keterangan
Pernyataan Item-Total Item
Correlation Deleted
Produk (X1)
Harga (X2)
Budaya (X3)
83
Lanjutan Tabel 4.1
Cronbach’s
Item Corrected Alpha if
Keterangan Keterangan
Pernyataan Item-Total Item
Correlation Deleted
X3-15 0,873 Valid 0,990 Reliabel
Sosial (X4)
Correlation lebih besar dari nilai 0,30 yang berarti semua item
84
pernyataan dinyatakan valid (Duwi Priyatno 2013: 19). Kemudian
dari hasil output juga, diperoleh data yang menyatakan bahwa semua
2. Deskriptif responden
responden tersebut.
Tabel 4.2
Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Jumlah Presentase (%)
Total 60 100,0
85
Dari tabel 4.2 diatas diketahui bahwa 60 responden yang
responden perempuan.
Tabel 4.3
Jumlah responden berdasarkan usia.
Usia Jumlah Presentase (%)
17 – 23 thn 11 18,3
24 – 30 thn 19 31,7
31 – 40 thn 16 26,7
Total 60 100,0
86
c. Responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.4
Pelajar/Mahasiswa 11 18,3
Karyawan/swasta 24 40
PNS 3 5
Wiraswasta 12 20
Lainnya 4 6,7
Total 60 100,0
87
d. Deskriptif responden berdasarkan pengeluaran per bulan
Tabel 4.5
Jumlah responden berdasarkan pengeluaran per bulan
Jenis Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
Total 60 100,0
88
C. Pembahasan Analisis Deskriptif
Tabel 4.6
Stevigrow Sweetener Mereknya Mudah Diingat Dan Selalu Melekat
Dipikiran
Frequency Percent
Netral 5 8,3
Total 60 100,0
89
Tabel 4.7
Produk Stevigrow Sweetener Sudah Dikenal Di Masyarakat
Frequency Percent
Total 60 100,0
Tabel 4.8
Produk Stevigrow Sweetener Kemasan Produknya Sangat Menarik
Frequency Percent
90
Lanjutan Tabel 4.8
Produk Stevigrow Sweetener Kemasan Produknya Sangat Menarik
Frequency Percent
Total 60 100,0
Tabel 4.9
Stevigrow Sweetener Memiliki Tekstur Serbuk Yang Halus Dan Berbeda
Dari Gula Stevia Merek Lain
Frequency Percent
91
Lanjutan Tabel 4.9
Stevigrow Sweetener Memiliki Tekstur Serbuk Yang Halus Dan Berbeda
Dari Gula Stevia Merek Lain
Frequency Percent
Total 60 100,0
memiliki tekstur serbuk yang halus dan berbeda dari gula stevia merek
lain
Tabel 4.10
Cita Rasa Khas Daun Stevia Produk Stevigrow Sweetener Tetap Terjaga
Frequency Percent
92
Lanjutan Tabel 4.10
Cita Rasa Khas Daun Stevia Produk Stevigrow Sweetener Tetap Terjaga
Frequency Percent
Total 60 100,0
Tabel 4.11
Produk Stevigrow Sweetener Memiliki Rasa Manis Yang Nikmat
Frequency Percent
93
Lanjutan Tabel 4.11
Produk Stevigrow Sweetener Memiliki Rasa Manis Yang Nikmat
Total 60 100,0
2. Harga (X2)
Tabel 4.12
Harga Poduk Stevigrow Sweetener Sangat Terjangkau
Frequency Percent
Total 60 100,0
Tabel 4.13
Harga Produk Stevigrow Sweetener Sesuai Dengan Kemampuan
Frequency Percent
Total 60 100,0
95
Tabel 4.14
Harga Produk Stevigrow Sweetener Sesuai Dengan Kualitas Yang
Diberikan
Frequency Percent
Total 60 100,0
Tabel 4.15
Harga Produk Stevigrow Sweetener Lebih Murah Dibandingkan Produk
Lain Sejenis
Frequency Percent
96
Lanjutan Tabel 4.15
Harga Produk Stevigrow Sweetener Lebih Murah Dibandingkan Produk
Lain Sejenis
Total 60 100,0
Tabel 4.16
Harga Produk Stevigrow Sweetener Sesuai Dengan Harapan Konsumen
Frequency Percent
97
Lanjutan Tabel 4.16
Harga Produk Stevigrow Sweetener Sesuai Dengan Harapan Konsumen
Frequency Percent
Total 60 100,0
98
3. Budaya (X3)
Tabel 4.17
Anda Membeli Produk Stevigrow Sweetener Karena Terbiasa
Mendengar Produk Tersebut
Frequency Percent
Total 60 100,0
99
Tabel 4.18
Anda Mengkonsumsi Produk Stevigrow Sweetener Karena
Keluarga/Teman Anda Mengkonsumsi Produk Stevigrow Sweetener
Frequency Percent
Total 60 100,0
100
Tabel 4.19
Saya Lebih Tertarik Mengkonsumsi Gula Stevia Produksi Dalam Negeri
Dibanding Gula Stevia Impor
Frequency Percent
Total 60 100,0
stevia impor.
Tabel 4.20
Saya Mengkonsumsi Stevigrow Sweetener Karena Ingin Merubah
Konsumsi Gula Pasir Dengan Gula Stevia
Frequency Percent
Total 60 100,0
Tabel 4.21
Saya Berpersepsi Gula Stevia Merek Stevigrow Sweetener Lebih
Menyehatkan Dibanding Gula Pasir
Frequency Percent
Total 60 100,0
pasir
4. Sosial (X4)
Tabel 4.22
Saya Sering Melihat Iklan Stevigrow Sweetener Di Internet
Frequency Percent
Total 60 100,0
Tabel 4.23
Saya Mengkonsumsi Stevigrow Sweetener Atas Referensi Teman
.
Frequency Percent
Total 60 100,0
104
Tabel 4.24
Saya Mengkonsumsi Stevigrow Sweetener Karena Saya Ingin Keluarga
Saya Mengikuti Gaya Hidup Sehat Yang Saya Lakukan
Frequency Percent
Total 60 100,0
Tabel 4.25
Saya Mengkonsumsi Stevigrow Sweetener Atas Referensi Keluarga
Frequency Percent
105
Lanjutan Tabel 4.25
Saya Mengkonsumsi Stevigrow Sweetener Atas Referensi Keluarga
Total 60 100,0
Tabel 4.26
Saya Mengkonsumsi Stevigrow Sweetener Karena Menurut Saya
Stevigrow Sweetener Merupakan Produk Yang Banyak Dikenal Di
Masyarakat
Frequency Percent
106
Lanjutan Tabel 4.26
Saya Mengkonsumsi Stevigrow Sweetener Karena Menurut Saya
Stevigrow Sweetener Merupakan Produk Yang Banyak Dikenal Di
Masyarakat
Total 60 100,0
Tabel 4.27
Saya Membeli Stevigrow Sweetener Karena Sudah Sering Mengkonsumi
Frequency Percent
107
Lanjutan Tabel 4.27
Saya Membeli Stevigrow Sweetener Karena Sudah Sering Mengkonsumi
Total 60 100,0
Tabel 4.28
Saya Mengevaluasi Produk Stevigrow Sweetener Sebelum Melakukan
Keputusan Pembelian
Frequency Percent
108
Lanjutan Tabel 4.28
Saya Mengevaluasi Produk Stevigrow Sweetener Sebelum Melakukan
Keputusan Pembelian
Total 60 100,0
pembelian.
Tabel 4.29
Saya Melakukan Keputusan Pembelian Setelah Mengetahui Kelebihan
Yang Terdapat Didalam Produk Stevigrow Sweetener
Frequency Percent
109
Lanjutan Tabel 4.29
Saya Melakukan Keputusan Pembelian Setelah Mengetahui Kelebihan
Yang Terdapat Didalam Produk Stevigrow Sweetener
Total 60 100,0
Tabel 4.30
Saya Puas Mengkonsumsi Produk Stevigrow Sweetener
Frequency Percent
110
Tabel 4.30
Saya Puas Mengkonsumsi Produk Stevigrow Sweetener
Total 60 100,0
1. Uji Normalitas
regresi yang baik dan layak digunakan adalah distribusi data normal atau
111
Gambar 4.3
Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah 2015
melebar. Berarti dari grafik ini menunjukkan bahwa model regresi sesuai
112
Tabel 4.31
besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan
2. Uji Multikolinieritas
dikatakan bebas dari Multikolinieritas apabila nilai VIF < 10, dan nilai
113
Hasil pengujian VIF dari model regresi dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel 4.32
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 5.591 1.867 2.995 .004
produk_x1 .156 .073 .207 2.143 .037 .639 1.564
harga_x2 .337 .127 .332 2.644 .011 .378 2.645
budaya_x3 .386 .079 .488 4.890 .000 .598 1.674
sosial_x4 .233 .113 .253 2.057 .044 .392 2.552
a. Dependent Variable: kp_y
Sumber : hasil output SPSS data primer yang telah diolah 2015
2,645, variabel budaya 1,674 dan variabel sosial 2,552 ini menunjukan
tidak ada satu variabel independenpun yang memiliki nilai VIF lebih
dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonearitas antara
produk 0,639, variabel harga sebesar 0,378, budaya sebesar 0,598, dan
sosial sebesar 0,392. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada variabel
114
independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 (Tolerance <
regresi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Imam Ghozali (2005: 91),
Multikolinieritas adalah jika nilai VIF >10 atau nilai tolerance < 0,10.
3. Uji Heteroskedastisitas
a. Uji Glejser
dengan nilai prediksi, dan absolute adalh nilai mutlaknya, itu adalah
115
Tabel 4.33
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Dari hasil output pada tabel 4.33 dapat diketahui bahwa nilai
harga (X2) sebesar 0,623, pada variabel budaya (X3) sebesar 0,992,
116
b. Metode Grafik
Gambar 4.4
Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : hasil output SPSS data primer yang telah diolah 2015
secara acak serta tidak membentuk pola yang jelas tersebar baik di atas
yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol
117
E. Uji Hipotesis
1. Uji t (parsial)
2009:84)
Tabel 4.34
Uji Signifikasi Parsial ( Uji t)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 5.591 1.867 2.995 .004
produk_x1 .156 .073 .207 2.143 .037
harga_x2 .337 .127 .332 2.644 .011
budaya_x3 .386 .079 .488 4.890 .000
sosial_x4 .233 .113 .253 2.057 .044
Sumber : hasil output SPSS data primer yang telah diolah 2015
Hasil uji t hitung pada tabel 4.34 coefficient diatas dapat diketahui
118
2) Ha : β1 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara persepsi harga terhadap
keputusan pembelian
(Y) menunjukkan nilai signifikansi 0,037 < 0,05. Karena sig. < α,
pembelian.
keputusan pembelian
menunjukkan nilai signifikansi 0,011 < 0,05. Karena sig. < α, maka
119
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
keputusan pembelian
pembelian
120
Hasil uji t variabel budaya (X3) terhadap keputusan pembelian
(Y) menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Karena sig. < α,
pembelian.
keputusan pembelian
pembelian
menunjukkan nilai signifikansi 0,025 < 0,05. Karena sig. < α, maka
121
sosial secara parsial (individu) berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
2. Uji F (simultan)
122
Tabel 4.35
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 316.483 4 79.121 28.312 .000a
Residual 153.701 55 2.795
Total 470.183 59
a. Predictors: (Constant), sosial_x4, produk_x1, budaya_x3, harga_x2
b. Dependent Variable: kp_y
Sumber : hasil output SPSS data primer yang telah diolah 2015
Nilai F hitung yang diperoleh dari tabel 4.35 sebesar 28,312 dengan
tingkat signifikasi 0,000 karena tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05
Hasil ini didukung oleh Sawitri, Hdayat, dan Nurseto (2013) yang
sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti
lebih dari satu. Untuk menentukan persamaan regresi, maka dapat dilihat
Tabel 4.36
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 5.591 1.867 2.995 .004
produk_x1 .156 .073 .207 2.143 .037
harga_x2 .337 .127 .332 2.644 .011
budaya_x3 .386 .079 .488 4.890 .000
sosial_x4 .233 .113 .253 2.057 .044
Sumber : hasil output SPSS data primer yang telah diolah 2015
Y = aberganda
regresi linier + b1x1 +sebagai
b2x2 + berikut:
b 3x 3 + b 4x 4+ e
Y = Keputusan pembelian
X1 = Produk
X2 = Harga
124
X3 = Budaya
X4 = sosial
e = Standar eror
berikut:
pada variabel produk, harga, budaya, dan sosial sama dengan nol.
125
output ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisantoso &
dengan nol, maka peningkatan variabel sosial sebesar satu satuan akan
Tabel 4.37
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .820a .673 .649 1.672
a. Predictors: (Constant), sosial_x4, produk_x1,
budaya_x3, harga_x2
b. Dependent Variable: kp_y
Sumber : hasil output SPSS data primer yang telah diolah 2015
126
Dari tabel 4.37 diatas diketahui nilai koefisien R sebesar 0,820
hubungan yang sangat kuat (Sugiono dalam Duwi Priyatno, 2010: 65).
berkisar pada angka 0-1, dengan catatan semakin besar angka R square
maka semakin kuat hubungan dari keempat variabel dalam model regresi.
dijelaskan oleh variabel produk, harga, budaya, dan sosial). Dan selisihnya
35,1% (100% - 64,9%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini seperti variabel word of mouth, inovasi, gaya hidup, promosi
127
BAB V
A. Kesimpulan
kesimpulan, yaitu:
128
B. SARAN
Dari hasil penelitian ini terdapat beberapa saran yang disampaikan, yaitu:
besar.
2. Menurut data yang diolah, harga produk Stevigrow Sweetener lebih murah
dengan kata lain penggolongan produk menurut data yang diolah berada di
pasar menengah atas dengan cara menaikan harga diikuti dengan membuat
tampilan produk yang jauh lebih menarik sehingga dapat tertanam dalam
indikator atau acuan akan kualitas produk sehingga memiliki daya saing
yang lebih unggul lagi dari sisi penampilan, harga, dan image produk itu
3. Pada dasarnya produk ini adalah obat atau pencegah diabetes, menurut
teori yang tercantum produk ini masuk kedalam katagori barang khusus
129
(speciality goods) karena karekteristik merek dan produk yang unik dan
Menurut data yang diolah terdapat peluang begitu besar dari banyaknya
stevia.
130
DAFTAR PUSTAKA
Ghoni, Abdul dan Bodroastuti, Tri. “Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi
Terhadap Perilaku Konsumen (Studi Pada Pembelian Rumah Di Perumahan Griya Utama
Ghoniyah, Nunung dan Ani, Ursila. “Faktor-Faktor Penentu Keputusan Pembelian Blackberry Di
Diakses (http://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/JEMA/article/view/22 ). 2
Juni 2015
Goemelar Boedi. 2013. Stevia, Manis Rasanya Manis Juga Untungnya. Diakses
Handrijaningsih, Lies, Kuswahyu I., Christera dan Anisah. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih Motor Merek Honda (Studi Kasus pada
Juni 2015
Istijanto, “Aplikasi Praktis Riset Pemasaran”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.
Keputusan Pembelian The Celup Sariwangi Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Bekasi”.
2011.
131
Juangduang, Wannatuch, Srisuwannapa, Chanin and Rojniruttikul, Nuttawut. “Marketing Mix
Khumaidi, Ahmad. “ Analisi Produk, Harga, Distribusi dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Teh Celup Sariwangi (Studi Kasus Pada Konsumen Rumah Tangga di Kp.
Kotler & Keller. “Marketing Management Edisi 14, global Edition. Pearson Prentice Hall.
London. 2012
Kotler, Philip & Amstrong, Gary, “Dasar-dasar Pemasaran ”, edisi kesembilan, jilid 1,
PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2003.
Kotler, Philip & Amstrong, Gary.“Prinsip-Prinsip Pemasaran“,edisi 1 jilid 12. Erlangga.
2008.
Kotler, Philip, dan K.L Keller. 2009. Marketing management, 13 th. Ed. London: Pearson
Education, inc.g
Kotler, Philip, Keller Lane Kevin, “Manajemen Pemasaran”, Edisi ke Dua Belas Jilid
satu, PT Indeks, Jakarta, 2008.
Mei 2015
Kusmawati, Ika Aris. “Analisis Harga, Merek, Kualitas Varians Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Sophie Martin Studi Kasus Pada Bussines Cantre (Bc) Safarinda
132
Malhotra, Naresh K. “Riset Pemasaran Pendekatan Terapan”. Edisi keempat.Jilid 2.PT. Indeks
Kelompok Gramedia. 2009.
Nugroho, Agung, Bhuono, “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS”,
Patma, Isnani. “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor
Merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri Cabang Samarinda”. eJournal
Priyatno, Duwi, “Paham analisa Statistik Data dengan SPSS”, Mediakom, Yogyakarta, 2010.
19 Mei 2015
RGG, Sulfiana Rahayu. “Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel
Siswa Pada blackberry Pada Karyawan Rumah Sakti Tentara Dr. Reksowiwiryo.
Schifman, L.G dan Leslie Lazar Kanuk.“Consumers Behavior”, Edisi ke 7, New Jesey: Prentice-
Hall, Inc. 2000.
Shamsher, Robaka. “The Importance Of Product Attributes Influencing Purchase Decision: A
Comparative Study Between FMCG Laundry Soaps”. D.U. Journal of marketing, vol. no.
Handphone Esia (Studi Kasus Pada Mahasiswa Uin Jakarta”. UIN Jakarta, 2010.
133
Suwitri, Yunita, Hidayat, Wahyu, dan Nurseto, Sendhang. “Pengaruh Kualitas Produk, Promosi,
Faktor Sosial, Dan Faktor Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic
Yamaha Mio. Undip Journal Of Social And Politic Hal 1-9 . 2013. Diakses
Tjiprono,Fandy. “Manajemen dan Strategi Merek”, Seri Manajemen Merek 01, Andi,
Yogyakarta, 2011.
Tjiptono, Fandy “Strategi Pemasaran”, Edisi Pertama. Yogyakarta; Penerbit Andi, 2007.
134
Lampiran 1 : Lembar Kuesioner Penelitian
Kepada:
Di Tempat
Dengan Hormat,
Dalam usaha untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, maka
Nim : 109081000010
Jurusan : Manajemen
produk, harga, budaya, dan sosial terhadap keputusan pembelian produk Stevigrow
Sweetener.
135
mengharapkan kerja sama anda dalam memberikan data yang diperlukan dalam penelitian ini
Dimohon untuk membaca setiap pernyataan secara hati-hati dan menjawab dengan
lengkap semua pernyataan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih
Kurang lebihnya mohon maaf dan atas bantuan dan kerjasama anda dalam penelitian ini
Hormat saya
NIM :109081000010
136
SCRENING QUESTION
IDENTITAS RESPONDEN
A. Identitas Responden
bapak/Ibu/Sdra/Sdri untuk mengisi dengan menulis dan menceklis (√) data-data berikut ini :
Nama : ...............................................
137
( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Lainnya
Pada setiap pertanyaan/ pernyataan telah disediakan bagian lima poin skala disampingnya
No Pernyataan STS TS N S SS
kenal di masyarakat
138
3. Produk STEVIGROW SWEETENER
merek lain
No Pernyataan STS TS N S SS
sangat terjangkau
139
Pernyataan tentang Budaya/Kebiasaan (X3)
No Pernyataan STS TS N S SS
produk tersebut
SWEETENER
impor
140
Pernyataan tentang Sosial (X4)
No Pernyataan STS TS N S SS
SWEETENER di internet
lakukan
141
No Pernyataan STS TS N S SS
SWEETENER
pembelian
STEVIGROW SWEETENER
142
Lembar Lampiran 2 : Uji Validitas dan Realibilitas
Cronbach’s
Correlation Deleted
Produk (X1)
Harga (X2)
Budaya (X3)
143
Hasil Try Out untuk Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Cronbach’s
Correlation Deleted
Sosial (X4)
144
Lembar Lampiran 3 : Output SPSS Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas
145
b. uji multikolonieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 5.591 1.867 2.995 .004
produk_x1 .156 .073 .207 2.143 .037 .639 1.564
harga_x2 .337 .127 .332 2.644 .011 .378 2.645
budaya_x3 .386 .079 .488 4.890 .000 .598 1.674
sosial_x4 .233 .113 .253 2.057 .044 .392 2.552
a. Dependent Variable: kp_y
c. uji heterokedastisitas
146
Lembar Lampiran 4 : Hasil Output SPSS Uji Regresi Linear Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 5.591 1.867 2.995 .004
produk_x1 .156 .073 .207 2.143 .037
harga_x2 .337 .127 .332 2.644 .011
budaya_x3 .386 .079 .488 4.890 .000
sosial_x4 .233 .113 .253 2.057 .044
147
Lembar Lampiran 5 : Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .820a .673 .649 1.672
a. Predictors: (Constant), sosial_x4, produk_x1,
budaya_x3, harga_x2
b. Dependent Variable: kp_y
148
Lembar Lampiran 6 : Uji Hipotesis
a. uji t
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.591 1.867 2.995 .004
produk_x1 .156 .073 .207 2.143 .037
harga_x2 .337 .127 .332 2.644 .011
budaya_x3 .386 .079 .488 4.890 .000
sosial_x4 .233 .113 .253 2.057 .044
b. uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 316.483 4 79.121 28.312 .000a
Residual 153.701 55 2.795
Total 470.183 59
a. Predictors: (Constant), sosial_x4, produk_x1, budaya_x3, harga_x2
b. Dependent Variable: kp_y
149