Anda di halaman 1dari 221

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN HARGA

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

(Studi Kasus pada Convenience Store 7-Eleven Ciputat)

Oleh

AHMAD SURYA

NIM: 107081000314

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M
r

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini I(amis, l0 Oktober 2013 telah dilakukan Ujian I(ornprehensif atas

ffrahasisrva :

:Ahmad Surya
2. NIM :107081000314
3. Jurusan :Manajemar
4. Fakultas : Ekonorni dan Bisnis

5. Judul Skripsi : Pengaruh Store atntosphere dan Flarga, terhadap


Minat beli dan dampaknya terhadap I(eputusan pembelian konsumen
Convenience store 7 -Eleven Ciputat.

Setelah mencermati dan memperhatikan penarrpilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses ujian komprehensif. maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ujian skripsi sebagai shlah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Oktober 2013

1. Ali Rama, SE, M. Si

2. Deni Pandu Nugraha, SE.,M.Si

3. Cut Erika Ananda, SE,. MBA


NIP. 19720809 2000501 004

\-.
,a?
LEMBAR PENCESA}IAFT EJIAN SI(RIPSI

Hari ini, Selasa 22 Oktober 2014 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

i. Nirma Ahmad Surya

2. NIM 107081000314

?. Jtr*mr Mqierlrer

4. Judul Skripsi Pengaruh store atmosplwe dan harga terhadap minat beli

serta dampaknya terhadap keputusan pembelian


konsumen di convenience store 7 -Eleven Ciputat.

Setelah mencermati dan memperhatikan pemarnpilan dan kemarnprlam yary


selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
ErtErk raempaateh getcr Smjara Ekonomi Fda Ffrkrrltff$ Eksrami dan Bisris
Universitas Islam Negei Syarif Hidayat*llah Jakarte.

Jakart& 22 Oktober 2014

1. Leis Suzanawaty SE., M.Si


NrP_ 1972S809 2$05012ff)4 Ketua

2. Titi Dewi Warninda SE., M.Si


NIP. I 973 l 22t200s012002
t (0tr
3. Ads St*rcrtan, SE- MBA
NIP. r 9&00525 108121001

4. Prof. Dr. AMUII{amid., MS


NrP. 197506171985031002 Pembimbing I

5. Br. MuniatyAisya[ ]ed


NIP. 197803il720n012m3 Pembimbing II

It
LEMBAR PERITTYATAA}T

Dffiger ini sayamuqrat*an bahwa;

l- Skipi ini menrykaa bsil karya asli saya yang di$*e tffi*
memcm*d salah mtu psrsyaratan memperoleh gelar sarjana strate

sdu (sl) di IIIN syarifHidaptulhhratBfta.


2. Semua sxnber ya&g s:lya gtrrafte dalmr penulism ini telah saya

cantrmkm sssrai fuigan ketentmnyang berlaku.

3. Jih dftsmudian hari terh*ti bahwa brya ini bukan hasil krya asli saya

ataurmrupful ksiljipl*mdsi karya oreg hkl mdra saya bersdb


menerima sanksi yang berlaku di UIN SprifXidayamllah Jalrarta.

107ffir0so31*

lv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR PRIBADI

Nama : Ahmad Surya

TTL : Tangerang, 15 November 1989

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jln. H. Mencong 09. No. 09 RT 01/10, Kel. Sudimara


Timur, Kec. Ciledug, Tangerang Kota.

No. Hp : 0813 8236 3964/ 0856 784 1217

Email : Darmawansurya31@yahoo.co.id

PENDIDIKAN FORMAL

1995 – 2001 : SD Negeri 06 Ciledug, Tangerang

2001 – 2004 : MTS Daar El-Qolam, Gintung, Balaraja, Tangerang.

2004 – 2007 : MA Daar El-Qolam, Gintung, Balaraja, Tangerang.

2007 – 2014 : Program Sarjana (S-1) Manajemen (Konsentrasi

Pemasaran) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya


dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Ciledug, 2 Oktober 2014


Hormat Saya,

(Ahmad Surya)

v
ABSTRACT

This research aimed to analyze the influence of store atmosphere and


price towards the consumer buying interest and their impact on the purchasing
decision. The respondents in this research are 60 consumers of 7-Eleven Ciputat
taken by purposive sampling technique. This reseach used path analysis method.
The results of this reseach are store atmosphere and price have significant effect
to consumer buying interest partially and simultaneously, store atmosphere, price
and consumers buying interest also have a significant effect on the purchasing
decision partially and simultaneously, store atmosphere and price also effect and
have positive impact on purchasing decision through consumers buying interest.

Keywords : store atmosphere, price, consumers buying interest, purchasing


decision.

vi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh store atmosphere


dan harga terhadap minat beli konsumen dan dampaknya terhadap keputusan
pembelian. Responden dalam penelitian ini berjumlah 60 orang konsumen 7-
Eleven Ciputat yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur. Hasil dalam
penelitian ini adalah store atmosphere dan harga berpengaruh signifikan terhadap
minat beli konsumen secara parsial dan simultan, store atmosphere, harga dan
minat beli konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara
parsial dan simultan, store atmosphere dan harga berpengaruh dan berdampak
positif kepada keputusan pembelian konsumen melalui minat beli konsumen.

Kata kunci: store atmosphere, harga, minat beli konsumen, keputusan pembelian.

vii
KATA PENGANTAR

‫ﺒﺴﻢﷲاﻠﺮﺤﻤﻦاﻠﺮﺤﯿم‬

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan risalah dan syari’at Islam kepada umat manusia.
Atas rahmat Allah SWT, akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang
berjudul PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN HARGA TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Study Kasus Pada 7-ELEVEN CIPUTAT),
Dengan sebaik-baiknya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan memberikan wawasan bagi pembaca.
Skripsi ini merupakan syarat untuk dapat menyelesaikan studi dan
mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
hingga terselesainya skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua penulis tercinta, ayahanda Alm. H. Moch. Ali dan ibunda Hj.
Ayanih yang mengajarkan akan makna perjuangan yang tidak kenal menyerah
dalam kehidupan. Terima kasih untuk kasih sayang, dukungan serta do’anya
untuk anakmu ini. Mohon maaf yang sebesar-besarnya karena belum bisa
menjadi anak yang membanggakan. Mohon do’anya selalu agar anakmu ini
bisa lebih berguna di masa mendatang. Amin.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Muniyati Aisyah, ST., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu
Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen yang

viii
telah banyak membantu penulis dalam banyak hal selama penulisan skripsi
ini.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang
telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan
yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Muniyati Aisyah, ST., MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan
yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.
6. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang selalu mengingatkan penulis akan akhir masa studi.
7. Ibu Leis Suzanawaty, SE., M.Si, ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si dan
Bapak Ade Suherlan, SE., MBA selaku dosen penguji skripsi.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas ilmu yang
Bapak dan Ibu berikan kepada kami, hanya ALLAH SWT yang dapat
membalasnya.
9. Terima kasih kepada seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
khususnya kepada Pak Ali, Ibu Siska, Pak Sofyan, Pak Supri dan Bang Azis
atas kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan baik dan selalu berusaha
meningkatkan citra Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
10. Bang Nur, Bang Adi, Mbak Hafni, Mpok Aliyah, Mpok Fatimah, Bang Edi,
Mpok Dijah, Bang Wahyu dan Mpok Lastri dan semua keluarga besar “Ali
Family” beserta semua N’cang dan N’cing keluarga Baba sama Emak, “terima
kasih atas dukungan moril dan materilnya, do’akan adik, ponakan kalian
menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan agama”.
11. Keponakan – keponakan tercintah: Kak Dira, Bang Arya (Encek), Kak Nayla,
Kak Sofa (N’dut), Kak Lisa (Paling suka nanyain kapan om-nya lulus), Dek
Sheila, Kak Alvi, Bang Faisal, Dek Fathur, Bang Faris, Kak Hanin, Dek
Syamil, Bang Arfa dan Dek Fiza “senyum kalian mengindahkan duniaku”.
12. Sahabat semasa kecil dan teman di Mencong; Tukijan, Robi Guntara, Arief
Hidayatullah, dan Arif Bastian, dan juga Ropikoh SE “terima kasih doa
kalian”.

ix
13. Sahabat – sahabat yang tak kenal lelah mengingatkan dan membantu; Ayip
Tayana SE, Nur Afifah SE, Mahmud Yunus SE dan Ridwansyah S.Psi “tanpa
bantuan kalian mungkin saya tidak sampai sekarang”.
14. Teman – teman seperjuangan semasa kuliah dan pembuatan skripsi; Dwi
Andika SE, Ramdan SE, Qolby SE, Risqi SE, Syam Romadhoni SE, Doli SE,
Rahmat SE, Yudhi Darma Putra SE. Alhamdulillah “Akhirnya kita wisuda
bareng”.
15. Teman – teman seperjuangan semasa kuliah dan sudah lebih dulu lulus: Asep
Mujahidin SE, Ahmad Shoheh SE, Resha SE, Hendy Haikal SE, Bangga
Syahramadhan Lubis SE, dan Armeyn Patria SE “terima kasih atas dukungan
dan doa kalian”.
16. Saudara – saudaraku Son@ta 07: Huda Albab, Saiful Zaman, Wandi
Syahputra SE, Doni Purwanto SE, Andri Yusni Fauzan Nst SE, Surya Etika
Nst. Spd, Abidullah, Chuna, Suci Indah Solehati SE, Hariadi SE, Arie SE dan
Ika terima kasih kebersamaannya dalam suasana duka dan bahagia. Kalian
luar biasa (one for all, all for one).
17. Teman – temanku Manajemen Pemasaran 2007 semuanya yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu. Semoga kalian menjadi orang yang berguna bagi
bangsa dan agama.
18. Teman – teman kelas Manajemen A 2007 atas kebersamaan dan kenangan
indahnya di bangku kuliah.
19. Abdul Muiz Aziz S. Ag, Ahmad Syaifa Rizal S. Sy dan Edo Muntaha SE
sodara ane yang selalu mendoakan dan memberi nasihat “sukses selalu untuk
kalian”.
20. Keluarga Besar FORIS (Forum Remaja Islam). Terima kasih untuk
pengalaman dan pembelajaran organisasinya.
21. Vega Fahrudin Spd dengan Tya Hifziyah Spd, Ade Ikhwan Al-Anshori S. Sy,
Mulyadi SE, Aan Ahyani, Farid Maulana Yusuf, Muhammad Ramli,
Muhammad Yunus, Husen (Uchay), Muhammad Barkah, Ahmad Zajuli, Arif
Rahman Sd (Byib), Wahyu (Bongky), Azky Erlangga, Buyung, Ridho Dinata
SS, Setyo ST, Bayu DP S. Sy, Muhammad Sahlul Khuluqi, Bima SS, Ardi

x
Qomarullah S.Kom, Asep Sholahudin S.Sy, Edo M Hafidz SE, Muhammad
Yusuf, Oky dan Aini Mazidah dan semua angkatan Green 32 yang tidak
disebutkan satu persatu, “terima kasih atas support-nya kawan – kawan,
banyak hal yang ane pelajari dari kalian dalam menjalani kehidupan sejak kita
lulus SMA”.
22. Teman – teman Kossan Garis Terakhir; Ahmad Nurul Fahruroji CS.kom,
Saiful Anwar S.kom, Rizky Azhari S.Psi dan Januar S.Psi “banyak cerita
perjuangan bersama yang pasti tak terlupakan, selamat dan sukses untuk
kalian”.
23. Kawan – kawan di Mawar Institute: Abdul Muis, Muhyi, Rudi, Oki, Eef,
Dede, Dadel, Ipul, Ali, Kang Sugeng. Terima kasih untuk semuanya.
24. Keluarga Besar PT. Handal Mitra Consultan (HMC). Bos besar H. Muhafidin
M.Si, Irham Putra, M.Si, Pak Daryatmo, Dika, Pak Martius, Bang Willy, Ust.
Kasim. Terima kasih atas kesempatan dan bimbingannya selama ini.
25. Seluruh pihak yang turut mendukung dan membantu penulis, namun tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Namun penulis sudah berusaha menyusun skripsi ini dengan
sebaik-baiknya. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini ada manfaatnya
bagi penulis dan juga bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pangetahuan
kita bersama.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Ciledug, 2 Oktober 2014
Penulis,

(Ahmad Surya)

xi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF..................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI...................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................... v
ABSTRACT.............................................................................................. vi
ABSTRAK............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR............................................................................. viii
DAFTAR ISI............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR............................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xix

BAB. I. PENDAHULUAN………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………. 9
C. Tujuan Penelitian………………………………….…..… 10
D. Manfaat Penelitian ……………………………………… 11
BAB. II. LANDASAN TEORI………………………………………. 12
A. Retail………………………………………………..….. 12
1. Pengertian Retail………..……………………...…… 12
2. Fungsi - Fungsi Ritel…………................................... 13
3. Jenis Toko Ritel………………………………..…... 15
B. Retail Mix…………………………………………….. 18
1. Pengertian Retail Mix ….…………………..……… 18
C. Store Atmosphere…………………………….……….. 20
1. Pengertian Store Atmosphere ……………..………. 20
2. Model Pengaruh Atmosfer Toko…………………… 22
3. Empat Elemen Penting Yang Harus Diperhatikan
Peritel Dalam Mengelola Desain Atmosfir
Toko Ritel…………………………………………. 24
D. Harga………………………………………………….. 40
1. Pengertian Harga………………………………….. 40
2. Peran Penting Harga Dalam
Pertukaran Pemasaran……………………………... 41
3. Strategi Penentuan Harga…………………………. 45

xii
E. Perilaku Konsumen…………………………………… 50
1. Pengertian Perilaku Konsumen…………………… 50
F. Minat Beli……………………………………………... 52
1. Pengertian Minat Beli……………………………... 52
2. Faktor Pengintervensi…………………………….. 53
G. Keputusan Pembelian……………………………........ 54
1. Pengertian Keputusan Pembelian………………… 54
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian…………………………….. 56
3. Proses Pengambilan Keputusan…………………… 59
H. Keterkaitan Variabel Store Atmosphere, Harga,
dan Minat Beli dengan Keputusan Pembelian
Konsumen……………………………………………. 62
I. Penelitian Terdahulu…………………………………... 65
J. Kerangka Pemikiran Teoritis…………………………. 70
K. Hipotesis……………………………………………… 72
BAB. III. METODE PENELITIAN…………………………………. 74
A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………. 74
B. Metode Penentuan Sampel…………………………… 74
C. Metode Pengumpulan Data…………………………... 77
D. Metode Analisis Data………………………………... 79
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Tryout
Penelitian………………………………………… 79
2. Uji Validitas…………………………………….. 80
3. Uji Reliabilitas…………………………………… 80
4. Analisis Jalur (Path)……………………………... 81
E. Operasional Variabel Penelitian…………………….. 83
BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………… 88
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian………… 88
1. Sejarah Singkat 7-Eleven ……………………….. 88
2. Sejarah 7-Eleven Di Indonesia.…………………… 89
3. Produk 7-Eleven………………………………….. 91
B. Analisis Data dan Pembahasan………………………. 93
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Tryout
Penelitian………………………………………… 93
2. Uji Validitas………………………………………. 96
3. Uji Reliabilitas…………………………………..... 98
C. Penemuan dan Pembahasan………………………….. 101
1. Karakteristik dan Data Responden……………….. 101
2. Analisis Kuesioner……………………………….. 105
xiii
D. Hasil Analisis………………………………………… 137
1. Analisis Struktural I……………………………. 137
2. Analisis Struktural II…………………………… 145
3. Penghitungan Pengaruh…………………………. 155
4. Diagram Jalur……………………………………. 158
BAB. V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI……………………. 164
A. Kesimpulan………………………………………….. 164
B. Implikasi…………………………………………….. 165
C. Saran………………………………………………… 166

DAFTAR PUSTAKA……………………………… 168

xiv
DAFTAR TABEL

No Keterangan Hal

2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen................... 56


2.2 Penelitian terdahulu................................................................................ 65
2.3 Penelitian terdahulu................................................................................ 66
2.4 Penelitian terdahulu................................................................................ 67
2.5 Penelitian terdahulu................................................................................ 68
2.6 Penelitian terdahulu................................................................................ 69
3.1 Skala Likert............................................................................................ 78
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional......................................... 84
4.1 Hasil Tryout Penelitian................................................................. ......... 93
4.2 Hasil Uji Validitas.................................................................................. 97
4.3 Hasil Uji Reliabilitas............................................................................... 99
4.4 Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin................................. 102
4.5 Responden Penelitian Berdasarkan Usia................................................ 102
4.6 Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir....................... 103
4.7 Responden Penelitian Berdasarkan Pendapatan Perbulan...................... 104
4.8 Responden Penelitian Berdasarkan Domisili.......................................... 104
4.9 Tampak Muka Toko Menarik................................................................. 106
4.10 Desain Toko Seragam Dengan Sesama Merek....................................... 106
4.11 Desain Tampilan Depan Toko Unik....................................................... 107
4.12 Papan Nama Toko Mudah Terlihat......................................................... 107
4.13 Jenis pintu masuk.................................................................................... 108
4.14 Lebar pintu masuk.................................................................................. 108
4.15 Jendela Toko........................................................................................... 109
4.16 Tinggi dan Luas toko.............................................................................. 110
4.17 Lokasi toko Dekat Dengan Jalan............................................................ 110
4.18 Keunikan Toko Dengan Cahaya Dan Warna Khas................................ 111
4.19 Lingkungan Sekitar Toko....................................................................... 111
4.20 Keberadaan Toko Atau Gedung Sekitar................................................. 112
4.21 Keamanan Parkir..................................................................................... 113
4.22 Desain Lantai Toko................................................................................. 113
4.23 Pencahayaan Yang Baik......................................................................... 114
4.24 Aroma Toko Cukup Harum.................................................................... 115
4.25 Keberadaan Mesin ATM Menarik.......................................................... 115
4.26 Tekstur Dinding...................................................................................... 116

xv
4.27 Pengaturan Suhu AC Cukup Baik.......................................................... 116
4.28 Lebar Jalan Antar Rak Barang................................................................ 117
4.29 Lokasi Tangga Sudah Tepat................................................................... 118
4.30 Akses Menuju Tangga Nyaman.............................................................. 118
4.31 Pramuniaga Yang Menarik Dan Ramah................................................. 119
4.32 Variasi Produk Menarik.......................................................................... 119
4.33 Lebel Harga Produk Terlihat Jelas.......................................................... 120
4.34 Lokasi Kasir............................................................................................ 121
4.35 Teknologi yang Digunakan Toko........................................................... 121
4.36 Kebersihan Toko..................................................................................... 122
4.37 Lokasi Penjualan..................................................................................... 123
4.38 Lokasi Gudang Dalam Toko................................................................... 123
4.39 Lokasi Ruang Karyawan Dalam Toko.................................................... 124
4.40 Ruang Untuk Konsumen......................................................................... 124
4.41 Pengelompokan Barang - barang Di Rak Penjualan............................... 125
4.42 Pengelompokkan Produk Seasonal......................................................... 126
4.43 Pengerlompokan Produk-Produk Khusus Toko..................................... 126
4.44 Bebas Memilih Arah Saat Berbelanja..................................................... 127
4.45 Lokasi Berbelanja Cukup Luas............................................................... 128
4.46 Penempatan Lokasi Rak, Lemari Pendingin Dll..................................... 128
4.47 Penempatan Produk-Produk Dalam Rak Dengan Rapi.......................... 129
4.48 Poster Promosi Terlihat Jelas.................................................................. 129
4.49 Harga mahal........................................................................................... 130
4.50 Harga terjangkau..................................................................................... 131
4.51 Kesesuaian harga dengan kualitas barang.............................................. 131
4.52 Kesesuaian harga dengan kualitas layanan............................................. 132
4.53 Berniat berbelanja................................................................................... 132
4.54 Berminat menjadikan preferensi utama.................................................. 133
4.55 Berminat mencari informasi tentang toko.............................................. 134
4.56 Keyakinan dalam membeli..................................................................... 134
4.57 Barang sesuai dengan keinginan............................................................. 135
4.58 Layanan sesuai keinginan....................................................................... 135
4.59 Merekomendasikan kepada orang lain................................................... 136
4.60 Pengaruh Store atmosphere dan Harga Terhadap
Minat Beli Konsumen Secara Simultan.................................................. 137
4.61 Model Regresi Struktural I..................................................................... 138
4.62 Pengaruh Store atmosphere dan Harga Terhadap
Minat Beli Konsumen Secara Parsial..................................................... 140

xvi
4.63 Korelasi antara Store atmosphere dan Harga......................................... 144
4.64 Pengaruh Store atmosphere, Harga dan Minat Beli Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Secara Simultan.................................. 145
4.65 Model Regresi Struktural II.................................................................... 147
4.66 Pengaruh Store atmosphere, harga dan minat beli konsumen Terhadap
keputusan pembelian Secara Parsial....................................................... 148
4.67 Korelasi antara Store atmosphere, Harga dan Minat Beli...................... 153
4.68 Pengaruh Langsung................................................................................. 156
4.69 Pengaruh Tidak Langsung...................................................................... 156
4.70 Pengaruh Total........................................................................................ 157

xvii
DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Hal

1.1 Pertumbuhan Gerai Ritel Indonesia 2007-2012................... ................ 2


1.1 Kategori pengunjung 7-Eleven............................................................... 4
1.2 Brand Switching Analysis Kategori Minimarket................................... 7
2.1 Elemen di dalam Retailling Mix............................................................. 19
2.2 Model Pengaruh Atmosfer Toko............................................................ 22
2.3 Peran penting harga dalam pertukaran pemasaran................................. 42
2.4 Hubungan Harga, Nilai Yang Dirasakan Dan
Keinginan Untuk Membeli..................................................................... 49
2.5 Model Perilaku Konsumen..................................................................... 55
2.6 Proses Pembelian Konsumen Model lima Tahap................................... 60
2.7 Bagan Kerangka Pemikiran.................................................................... 71
3.1 Diagram Jalur......................................................................................... 82
4.1 Diagram Jalur......................................................................................... 158

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Hal
1 Kuesioner.............................................................................................. 173
2 Data Mentah Kuesioner........................................................................ 180
3 Hasil SPSS............................................................................................ 185
4 Data Responden.................................................................................... 199

xix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan zaman dan globalisasi mengakibatkan keberadaan ritel

(khususnya ritel modern) semakin merasuk dalam aktivitas keseharian anggota

masyarakat. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan pola berbelanja di

masyarakat, perubahan pola berbelanja ini dipengaruhi oleh faktor – faktor yang

berkenaan langsung dengan diri seseorang (yaitu keadaan psikologis dan

karakteristik individual), dan juga faktor – faktor yang tidak secara langsung

berhubungan tetapi memiliki pengaruh (yaitu lingkungan lokasi belanja). Pada

perkembangannya, bisnis ritel di Indonesia mulai bertransformasi dari bisnis ritel

tradisional menuju bisnis ritel modern. Ritel modern pada dasarnya merupakan

pengembangan dari ritel tradisional. Format ritel ini muncul dan berkembang

seiring perkembangan perekonomian, teknologi dan gaya hidup masyarakat yang

membuat masyarakat menuntut kenyamanan yang lebih dalam berbelanja.

Bisnis ritel di Indonesia semakin meningkat dan persaingan bisnisnya

menunjukan perkembangan yang cukup pesat, seperti perkembangan jumlah gerai

/ toko supermarket, hypermarket, minimarket, departement store dan plaza yang

hadir diberbagai kota besar dan kota kecil. Data dari survei Top Brand Index pada

gambar 1.1 menunjukan, dalam periode enam tahun terakhir, yaitu tahun 2007 –

2012, jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata

1
17,57 % per tahun. Pada tahun 2007, jumlah usaha ritel di Indonesia masih

sebanyak 10.365 gerai, kemudian pada tahun 2011 mencapai 18.152 gerai tersebar

di hampir seluruh kota di Indonesia. Pertumbuhan jumlah gerai tersebu tentu saja

diikuti dengan pertumbuhan penjualan (Marketing.co.id, 2013). Menurut Asosiasi

Perusahaan Ritel di Indonesia (APRINDO) pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia

antara 10%–15% per tahun. Penjualan ritel pada tahun 2006 masih sebesar Rp 49

triliun, dan melesat hingga mencapai Rp 120 triliun pada tahun 2011. Sedangkan

pada tahun 2012, pertumbuhan ritel diperkirakan masih sama, yaitu 10%–15%,

atau mencapai Rp 138 triliun. Jumlah pendapatan terbesar merupakan kontribusi

dari hipermarket, kemudian disusul oleh minimarket dan supermarket. Indonesia

dengan jumlah penduduk sekitar 237 juta jiwa dengan total konsumsi sekitar

Rp3.600-an triliun merupakan pasar potensial bagi bisnis ritel modern.

Inididukung oleh perilaku berbelanja penduduk Indonesia yang sudah mulai

bergeser, dari berbelanja di pasar tradisional menuju ritel modern (Topbrand-

award.com, 2012).

Gambar 1.1
Pertumbuhan Gerai Ritel Modern (2007 – 2012)
17.145 18.152 19.847
13.755 15.450
10.365

2007 2008 2009 2010 2011 2012


2007 10.365
2008 13.755
2009 15.45
2010 17.145
2011 18.152
2012 19.847
Sumber: survei Tob Brand Index (Marketing.co.id, 2013)

2
Seiring dengan perkembangan bisnis ritel besar maupun kecil, kelas ritel

berupa pengecer toko (store retailing) mempunyai pertumbuhan yang baik dalam

beberapa tahun terakhir, dan format pengecer toko yang berkembang maju di

Indonesia adalah convenience stores dan minimarket. Convenience stores

didefinisikan sebagai toko ritel yang berada di lingkungan perumahan, sering

buka 24 jam 7 hari, perputarannya relatif tinggi dan juga menjual lini produk yang

terbatas (Kotler dan Keller, 2013:14). Convenience stores ditujukan kepada

konsumen yang membutuhkan pembelian dengan cepat tanpa harus mengeluarkan

usaha yang cukup besar dalam mencari produk – produk yang diinginkan.

Convenience stores seperti halnya Indomaret, Alfamart, Alfamidi, dan

lainnya, sebagian besar memiliki toko jaringan dengan jumlah yang bervariasi

dengan lokasi yang berdekatan. Pendatang yang belum lama ini menarik

konsumen kelas menengah, dengan melakukan diferensiasi pada kehadirannya

yang ke-dua dibandingkan dengan kompetitor sejenis yang sudah berkembang

sebelumnya di Indonesia. Convenience stores 7-Eleven hadir kembali di Indonesia

pada tahun 2009 dan dikelola oleh PT. Modern Internasional Tbk yang merupakan

anak perusahaan PT. Modern Putra Indonesia setelah sebelumnya mengalami

kegagalan ekspansi pasar di Indonesia pada dekade tahun 1990.

7-Eleven didukung dengan fasilitas yang terintegrasi dengan tren gaya

hidup masyarakat saat ini, khususnya, pemuda – pemudi yang menjadi target

pasarnya, dapat dilihat hasil dari sebuah survei yang dilakukan Vibiz Management

Research pada tahun 2011 terhadap enam gerai 7-Eleven di Ibu Kota yang

memperlihatkan segmen pasar 7-Eleven. Berikut data lengkap hasil penelitian:

3
Gambar 1.2
Kategori pengunjung 7-Eleven
100%
90%
80%
70% 65%
60%
50%
40%
30%
20% 15%
10% 10%
10%
0%
Anak muda Pelajar Karyawan Keluarga
Anak muda 65%
Pelajar 15%
Karyawan 10%
Keluarga 10%

Sumber: Vibiz Management Research (Risetpemasaran.blogspot.com, 2012).

Terlihat dari gambar 1.2 bahwa terdapat sekitar 65% pengunjung 7-Eleven

adalah anak muda, sisanya pelajar (15%), karyawan (10%), dan keluarga (10%).

Sekitar 80% di antaranya bahkan berkunjung lebih dari satu jam, 15% lainnya

memanfaatkan untuk short meeting dan 5% lainnya membeli makanan untuk

dibawa pulang. Ada juga di antara mereka yang sibuk sendiri dengan netbook,

memanfaatkan fasilitas free wifi yang disediakan. Dari data tersebut terlihat

bahwa 7-Eleven mensegmenkan pasar mereka pada segmen anak muda dan

karyawan, karena, 7-Eleven menargetkan para pelanggan yang ingin

menghabiskan waktu.

Dewasa ini 7-Eleven Indonesia dapat dikatakan cukup fenomenal di

masyarakat khususnya Kota Jakarta dan menjadi tempat tujuan untuk berkumpul

bagi banyak komunitas di Jakarta. 7-Eleven yang datang dengan konsep

4
convenience store cukup memberikan alternatif pilihan baru bagi konsumen ritel

di Jakarta. Kreativitas dan inovasi yang dilakukan 7-Eleven telah meningkatkan

persaingan dalam dunia ritel. Mereka menyediakan tempat duduk dan meja untuk

meningkatkan kenyamanan, sehingga para pelanggan pun mampu menghabiskan

waktunya di toko. Pada saat mereka berkunjung, para pelanggan pun dapat

membeli makanan dan minuman yang dijual 7-Eleven. Dengan begitu tingkat

penjualan pun semakin meningkat dengan meningkatnya pelanggan yang

berkunjung di 7-Eleven (Risetpemasaran.blogspot.com, 2012).

Dalam teori ritel, dijelaskan oleh Waters dalam Nofiawaty dan Yuliandi

(2014), bahwa karakteristik fisik dan pengaruh yang mengelilingi suatu bisnis

ritellah yang dapat menimbulkan citra dalam usaha untuk menarik konsumen,

contohnya kita harus menciptakan pencahayaan dan penataan yang menarik untuk

menciptakan suasana yang sesuai untuk pengunjung toko. Karena, peritel

seharusnya merancang sekreatif mungkin penampilan toko yang di miliki dengan

membuat atau merancang penampilan toko yang sesuai dengan konsep toko

berhubungan dengan positioning atau target pasar. Karakter fisik yang disebut

adalah ruang yang terang, bersih, display barang yang menarik, konsep self

service, inovasi menarik, pelayan ramah dan helpful, serta keleluasaan untuk

berkunjung kapan saja dan selama apapun tanpa terganggu antrian. Konsumen

menyukai konsep gerai yang smoking area dan disediakan fasilitas wifi gratis.

Juga harga yang terjangkau dibandingkan kedai kopi seperti Starbuck

(Risetpemasaran.blogspot.com, 2012).

5
Selain atmosfir gerai / toko, harga merupakan salah satu variabel yang

sangat penting sehubungan dengan bisnis ritel yang semakin ketat. Harga produk

yang murah dan terjangkau dengan daya beli konsumen akan mempengaruhi

keputusan konsumen tersebut. Menurut Tjiptono (1996) dalam Fristiana (2011:2),

bahwa harga yang terjangkau akan lebih meningkatkan keinginan konsumen

untuk selalu membeli produk yang ditawarkan. Disamping harga yang terjangkau

oleh konsumen, harga memiliki peran pada perpepsi pembeli, yaitu, pengorbanan

(sacrifice), nilai, dan keinginan untuk membeli. Harga digunakan pula sebagai

indikator kualitas produk dan layanannya (Assauri, 2012:194).

Harga yang relatif murah dibandingkan toko ritel modern lainnya dengan

tempat yang nyaman, menu minuman dan makanan yang variatif, serta penyajian

yang berbeda dari restoran cepat saji biasa membuat 7-Eleven menjadi salah satu

toko favorit hang out anak muda di Jakarta. Dan sebagian konsumen yang

memilih 7-Eleven, sebelumnya, akan terlebih dahulu mengenali beberapa toko

untuk mendapatkan informasi terkait apa saja yang di tawarkan oleh masing-

masing toko. Setelah mengetahuinya, maka konsumen akan menentukan toko

yang diminati untuk akhirnya melakukan pembelian. Seperti yang diterangkan

oleh Sukmawati dan Suyonodalam Annafik dan Rahardjo (2012:2), bahwa minat

beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap

mengkonsumsi. Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk

pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan,

kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu altenatif yang

6
paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang

atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan.

Berikut adalah bukti bahwa 7-Eleven sukses dalam menjalankan aspek

bisnis dalam ritel dalam beberapa tahun terakhir. Data ini menampilkan perilaku

switching konsumen berdasarkan hasil survei Top Brand 2012, atribut last usage

dan future intention, untuk kategori minimarket.

Gambar 1.3
Brand Switching Analysis Kategori Minimarket
100% 100%
90% 89%
90%
77%
80%
70%
70%
60%
50% 41%
40%
29% 29% 30%
30% 23%
18% 15%
20%
10% 9% 11% 14%
10% 2%
0%
0%
-10% -1%
-15%
-20%
7-Eleven Yomart Alfamidi Indomaret Alfamart
Loyalist 100% 77% 70% 90% 89%
Switching Out 0% 23% 30% 10% 11%
Switchin in 29% 41% 15% 9% 14%
Net Switching 29% 18% -15% -1% 2%

Sumber: Frontier Consulting Group Research Division (Topbrand-award.com, 2012).

Berdasarkan brand switching analysis di atas, terlihat bahwa Alfamart,

Yomart, dan 7-Eleven merupakan merek yang diprediksikan akan bertambah

jumlah pengunjungnya di masa mendatang. Angka net switching ketiga merek

tersebut positif. Jumlah pengunjung merek lain yang akan berganti mengunjungi

7
ketiga merek tersebut (switching in) lebih banyak dari pengunjung ketiga merek

tersebut yang akan berpindah mengunjungi merek lain (switching out).

Sebaliknya, Indomaret dan Alfamidi, net switching kedua merek tersebut bernilai

negatif (Topbrand-award.com,2012).

7-Eleven di Indonesia terhitung memiliki perkembangan yang signifikan,

terbukti dengan banyaknya jaringan toko yang tersebar dilokasi lingkungan

berbeda dalam beberapa kategori masyarakat, seperti lokasi yang berdekatan

dengan perumahan masyarakat dan institusi pendidikan, misalnya sekolah dan

Universitas. Pada saat ini, kompetitor 7-Eleven adalah pemain ritel yang termasuk

dalam convenience store dan minimarket, yaitu, beberapa merek yang sebelumnya

mendominasi pasar dan sekarang mulai mengikuti tren bisnis ritel seperti 7-

eleven, adalah Indomaret, Alfamart, Alfaexpress, Alfamidi dan selain itu

kompetitor baru pun bermunculan seperti Lawson yang kurang lebih sama dalam

mengusung konsep toko retail dengan 7-Eleven.

Begitu pun dengan Convenience store 7-Eleven Ciputat yang belum lama

ini dibuka yaitu pada akhir tahun 2012, lokasinya yang berdekatan dengan

Universitas UIN Jakarta dan sekolah – sekolah menengah atas, merupakan lokasi

yang dapat dikatakan menjanjikan untuk bisnis ritel model minimarket. Karena,

lingkungan yang tidak hanya di huni oleh penduduk lokal daerah melainkan juga

penduduk luar daerah seperti para mahasiswa / mahasiswi yang memutuskan

untuk menetap indekos menawarkan kepada pebisnis khususnya toko ritel untuk

bersaing memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

8
Berdasarkan hal-hal di atas peneliti tertarik untuk meneliti beberapa faktor

– faktor yang menyebabkan konsumen memiliki minat untuk membeli produk-

produk di 7-Eleven Ciputat, seperti store atmosphere dan harga serta dampaknya

terhadap aktivitas membeli serta melihat nilai yang menjadi keunggulan toko 7-

Eleven Ciputat menurut pelanggan dalam memperkuat daya saing menghadapi

kompetitor – kompetitor disekitarnya, Maka selanjutnya riset ini dilakukan dan

diberi judul: “Analisis Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Terhadap

Minat Beli Konsumen dan Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian

konsumen pada Convenience Store 7-Eleven Ciputat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti merumuskan

permasalahan yang ada sebagai berikut:

Sub Struktur I

1. Apakah terdapat hubungan store atmosphere dan harga terhadap minat beli

konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan?

2. Apakah terdapat hubungan store atmosphere terhadap minat beli konsumen 7-

Eleven Ciputat secara parsial?

3. Apakah terdapat hubungan harga terhadap minat beli konsumen 7-Eleven

Ciputat secara parsial?

9
Sub Struktur II

4. Apakah terdapat hubungan store atmosphere, harga dan minat beli terhadap

keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan?

5. Apakah terdapat hubungan store atmosphere terhadap keputusan pembelian

konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial?

6. Apakah terdapat hubungan harga terhadap keputusan pembelian konsumen7-

Eleven Ciputat secara parsial?

7. Apakah terdapat hubungan minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen

7-Eleven Ciputat secara parsial?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sub Struktur I

1. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere dan harga terhadap minat beli

konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan.

2. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere terhadap minat beli

konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial.

3. Untuk menganalisis hubungan harga terhadap minat beli konsumen 7-Eleven

Ciputat secara parsial.

Sub Struktur II

4. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere, harga dan minat beli

terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan.

10
5. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere terhadap keputusan

pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial.

6. Untuk menganalisis hubungan harga terhadap keputusan pembelian

konsumen7-Eleven Ciputat secara parsial.

7. Untuk menganalisis hubungan minat beli terhadap keputusan pembelian

konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:

1. Bagi akademik, menjadi referensi tambahan untuk mempelajari ilmu

pengetahuan secara teoritis dan praktis, serta menjadi bahan perbandingan

untuk peneliti yang serupa, menjadi lebih berkembang dan efektif.

2. Bagi peneliti, sebagai tugas akhir dan sarana mengamalkan ilmu yang sudah di

pelajari dalam perkuliahan.

3. Bagi pihak perusahaan, diharapkan menjadi referensi tambahan bagi

manajemen perusahaan untuk menentukan strategi – strategi perusahaan

termasuk penetapan harga produk – produk dan desain atmosfir toko 7-Eleven

Ciputat.

4. Bagi pelanggan, menjadi sumber informasi tambahan dalam menentukan

kriteria toko ritel yang diinginkan.

11
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Retail

1. Pengertian Retail

Ritel berasal dari bahasa Prancis Ritellier yang berarti

memecah sesuatu. Secara harfiah kata ritel atau retail juga berarti

eceran atau perdagangan eceran, dan peritel / retailer diartikan sebagai

pengecer atau pengusaha perdagangan eceran.Menurut kamus, kata

retail ditafsirkan sebagai “selling of goods and or services to the

publics”; atau penjualan barang atau jasa kepada khalayak (Manser

,1995 dalam Sujana, 2013:19).

Berman & Evans (2003) dalam Sujana (2013:19),

mendefinisikan kata retail dalam kaitan retail management sebagai

“those business activities involved in the sale of goods and sevices

consumers for their personal, family, or household use” atau

keseluruhan aktivitas bisnis yang menyangkut penjualan barang dan

jasa kepada konsumen untuk digunakan oleh mereka sendiri, keluarga

atau rumah tangganya. Sementara itu, Davinson (1988) dalam Sujana

(2013:19), memberikan gambaran tentang bisnis retail sebagai;

“business establishment that derives over 50% of its total sales volume

to ultimate consumers whose motive of purchase is for personal or

famil use” atau suatu institusi atau kegiatan bisnis yang lebih dari 50%

dari total penjualannya merupakan penjualan kepada konsumen akhir


12
yang memotivasi berbelanjanya adalah untuk kepentingan pribadi atau

keluarganya.

Benang merah dari kedua definisi bisnis ritel yang patut digaris

bawahi adalah; (1) penjualan kepada end user (konsumen akhir), dan

(2) motivasi pembelian konsumen adalah untuk kepentingan sendiri

(termasuk keluarganya) dan tidak untuk dijual kembali, atau paling

tidak lebih dari separuh penjualannya adalah kepada konsumen untuk

kepentingannya sendiri (Sujana, 2013:19).

Menurut Levy dan Weitz (2007:7) menjelaskan pengertian

retailing yaitu:

“Retailing is the set of business activities that adds value to the

products and services sold to customers for their personal of family

use”. Artinya ritel adalah seperangkat kegiatan bisnis yang menambah

nilai produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk penggunaan

pribadi mereka.

Ditambahkan oleh Kotler dan Keller (2013:140), retailer atau

retail store adalah semua badan usaha yang volume penjualannya

terutama datang dari penjualan eceran. Dan retailing termasuk semua

aktivitas dalam menjual barang atau jasa langsung ke konsumen akhir

untuk kebutuhan pribadi dan non bisnis..

2. Fungsi – Fungsi Ritel

Berikut fungai – fungsi yang dijalankan ritel (Levy dan

Weitz, 2007: 8-9):

13
a. Menyediakan berbagai macam produk dan jasa (Providing an

assortment of products and service)

Peritel selalu berusaha menyediakan beranekan ragam produk

dan jasa untuk konsumen memilih dari banyaknya pilihan baik

dari sisi variasi merek, desain, ukuran, warna dan harga dalam

satu lokasi.

b. Memecah (breaking bulk)

Untuk mengecilkan biaya transportasi, peritel memecah

beberapa ukuran produk menjadi lebih kecil, yang pada

akhirnya akan menguntungkan produsen dan konsumen.

c. Menyimpan persediaan (holding inventory)

Ritel akan berperan sebagai penyimpan persediaan barang yang

sudah rusak digantikan dengan barang yang siap pakai, maka,

terdapat jaminan ketersediaan barang pada saat mereka

membutuhkan.

d. Memberikan jasa atau pelayanan (Providing services)

Peritel berperan meningkatkan nilai jasa bagi konsumen untuk

membeli dan menggunakan produk. Para peritel menawarkan

kredit kepada konsumen untuk memiliki sebuah produk

sekarang dan membayar setelahnya untuk itu.

14
3. Jenis Toko Ritel

Menurut Levy dan Weitz (2007:39), ritel dibagi menjadi 3

bagian utama yaitu food retailer, general merchandise retailer, dan

non store retailer:

a. Food retailers

1) Supermarkets

Supermarkets konvensional biasanya mempersilahkan

pengunjung untuk melayani dirinya sendiri dalam mencari

kebutuhan seperti perlengkapan sehari – hari, daging,

perlengkapan yang bukan termasuk makanan seperti perawatan

kesehatan dan lain-lain. Contoh: Hero, Superindo.

2) Hypermarkets

Hypermarkets mempunyai luas 100.000 - 300.000 m2

hypermarkets juga termasuk salah satu ritel yang cepat

berkembang. Contoh: Hypermart, Giant.

3) Convenience stores

Convenience stores atau toko kebutuhan sehari-hari memberikan

aneka ragam barang kebutuhan yang terbatas dengan lokasi yang

terjangkau. Contoh: Mini market indomart, Cirkle K

b. General merchandise retailers

1) Department store

Menangani beberapa bagian penjualan produk di bawah satu

atap, sebuah department store menyediakan variasi produk

15
belanja dan produk – produk khusus secara luas termasuk

pakaian, kosmetik, peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik

dan kadang – kadang mebel. Pembelian biasanya dilakukan

masing – masing bagian diperlakukan sebagai pusat pembelian

terpisah agar ekonomis dalam promosi, pembelian, pelayanan

dan pengawasan. Contoh: Yogya, Ramayana.

2) Speciality stores

Toko khusus adalah toko eceran yang mengkhususkan diri pada

jenis barang dagangan tertentu. Format toko khusus

memungkinkan pengecer memperhalus strategi segmentasi

mereka dan menempatkan barang dagangan mereka di target

pasar yang spesifik. Sebuah toko khusus tidak hanya merupakan

sejenis toko, tetapi juga merupakan metode operasi eceran, yaitu

mengkhususkan diri pada jenis barang dagangan tertentu.

Contoh: Toko buku Gramedia

3) Drugstores

Toko obat (drug store) menawarkan produk-produk dan jasa

yang berkaitan dengan farmasi sebagai daya tarik utama mereka.

Konsumen paling sering tertarik dengan sebuah toko obat oleh

farmasinya atau ahli farmasinya, kenyamanan atau karena dia

mempertahankan rencana resep pihak ketiga mereka. Contoh:

Apotik Kimia farma.

16
4) Category specialist

Category specialist adalah toko diskon dengan ukuran yang

besar. Ritel ini dasarnya adalah discount speciality stores.

Dengan menawarkan barang-barang yang lengkap dengan harga

yang rendah. Contoh: Toy “R”, Old navy.

5) Extreme Value Retailers

Extreme Value Retailers adalah sebuah toko kecil dan termasuk

toko diskon dengan lini penuh yang menawarkan barang

dagangan yang terbatas dengan harga yang sangat murah.

Contoh: Toko Sepuluh ribu tiga.

c. Non Store Retailers

1) Electronic Retailers

Electronic Retailers atau sering dikenal dengan e-tailling, online

tailing, dan internet tailing adalah format ritel di mana peritel

berkomunikasi dengan konsumen dan menawarkan barang dan

jasa yang dijual melalui internet. Contoh: Nixon watch, e-bay.

2) Catalog and Direct Mail Retailers

Catalog retailling adalah format ritel bukan toko di mana peritel

menawarkan produknya menggunakan catalog. Contoh: Oriflame

(produk kecantikan), Sophie martin.

17
3) Direct Selling

Direct selling atau penjualan langsung adalah format ritel yang

menggunakan sales people yang secara langsung mendatang

konsumen di lokasi yang cocok. Contoh: Tianshi.

4) Television Home Shopping

Television home shopping adalah format ritel di mana konsumen

menonton suatu program TV yang mendemontrasikan produk

yang mereka tawarkan. Contoh: Inovation store.

5) Services retailing

Service retailing adalah jenis ritel yang lebih banyak

menyediakan pelayanan dari pada barang yang dijual, atau

bahkan hanya menjual jasa. Contoh: Garda otto.

B. Retail Mix

1. Pengertian Retail Mix

Seperti produsen dan wholesalers, peritel mengembangkan

strategi pemasaran berdasarkan tujuan perusahaan dan perencanaan

strategis. Organisasi mengamati pengaruh lingkungan dan menilai

kelemahan dan kekuatan sendiri dalam mengidentifikasi peluang dan

kendala pemasaran. Keputusan penting peritel pada dua langkah dasar

dalam proses strategi pemasaran (Kurtz and Boone, 2012: 447):

a. Memilih target pasar.

18
b. Mengembangkan retailing mix untuk memenuhi target pasar yang

dipilih.

Retailing mix menentukan strategi barang dagangan, strandar

pelayanan konsumen, pedoman penetapan harga, analisa target pasar,

tujuan promosi, memutuskan lokasi / distribusi, dan pilihan suasana

toko. Kombinasi dari elemen-elemen ini membangun kesan ritel yang

di inginkan, kesan ritel mengkomunikasikan idetitas toko kepada

konsumen (Kurtz and Boone, 2012: 447-448). Menurut Levy dan

Weitz (2007:21), retail mix adalah alat yang digunakan untuk

mengimplementasikan, menangani perkembangan strategi retail yang

dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan dari target market lebih

baik dari pada kompetitor, retail mix terdiri dari enam elemen, yaitu:

customer service, store design and display, communication mix,

location, merchandise assortment, dan pricing.

Gambar 2.1
Elemen di dalam Retailling Mix

Customer
Location
servise

Store Retail
design and strategy Merchandise
display assortment

Communication Pricing
mix

Sumber: Levy & Weitz (2007, p.21)

19
Dari definisi di atas bahwa retailing mix menerangkan semua

detail tentang perangkat retail dari merchandising, design store,

pricing dan lainnya, yang merupakan pedoman untuk menjalani bisnis

eceran yang baik dan mampu bersaing.

C. Store atmosphere

1. Pengertian Store Atmosphere

Store atmosphere merupakan salah satu unsur dari retailing mix

yang juga harus diperhatikan oleh suatu bisnis ritel. Dengan adanya

store atmosphere yang baik, perusahaan dapat menarik konsumen

untuk berkunjung dan melakukan pembelian. Pengertian store

atmosphere menurut Utami (2008:163), mengatakan bahwa store

atmosphere adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual,

pencahayaan, warna, musik, dan wangi – wangian untuk merancang

respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi

pelanggan dalam membeli barang.

Store atmosphere menurut Levy dan Weitz (2007:510), yaitu:

“Atmospherics refers to the design of an environment through

visual communications, lighting, colors, music and scent to stimulate

customers’ perceptual and emotional responses and ultimately to

affect their purchase behavior”. Artinya, atmosfir adalah mendesain

suatu lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna,

musik dan penciuman untuk merangsang persepsi dan emosi dari


20
pelanggan dan pada akhirnya untuk mempengaruhi perilaku

pembelanjaan mereka.

Dari definisi yang telah dipaparkan mengungkapkan bahwa

penciptaan store armosphere yang dilakukan oleh peritel akan mampu

menciptakan store image di mata konsumen, karena pengalaman yang

mereka rasakan dari atmosfer toko akan mempengaruhi emosi pada

diri konsumen, yang pada akhirnya akan menentukan minat konsumen

untuk membeli produk di dalamnya.

Sejalan dengan pembahasan diatas, Berman dan Evans

(2001:602), mendefinisikan store atmosphere sebagai berikut:

“Atmosphere refers to the store’s physical characteristics that

are used to develop an image and draw customers”

Artinya, untuk toko basic retail atau eceran, suasana lingkungan

toko itu berdasarkan pada karakteristik fisik yang biasanya digunakan

untuk membangun kesan dan menarik pelanggan.

Sujana (2013:102), menambahkan bahwa tampilan tampak luar

dan dalam toko harus di tata sedemikian rupa sehingga menarik,

memikat, membuat rasa ingin tahu, mengundang orang untuk datang

dan berkunjung dan tampilan toko di pengaruhi oleh faktor-faktor

seperti lighting, color, music dan scent.

21
2. Model Pengaruh Atmosfer Toko

Donovan dan Rossiter berpendapat bahwa atmosfer toko

melibatkan efeksi bentuk keadaan emosi konsumen yang berbelanja di

dalam toko yang mungkin tidak sepenuhnya disadari olehnya.

Gambar 2.2
Model Pengaruh Atmosfer Toko

Respon
Keadaan
Emosi Pendekatan
Stimulus  Kesenangan atau
lingkungan penghindaran
 Pembangkitan

 Dominasi

Sumber: Robert J. Donovan dan John R. Rossiter, “Store Atmosphere: An Environment


Psychology Approach”, Journal of Retailing, 1982, New York University: Peter dan Olson,
2014, p 266.

Model dasar yang mendasari riset Donovan dan Rossiter yang

ditunjukan pada tampilan gambar 2.2 diambil dari literatur lingkungan

psikologi lingkungan. Pada dasarnya, model tersebut mengusulkan

bahwa stimulus lingkungan mempengaruhi kondisi emosi konsumen,

yang pada gilirannya mempengaruhi perilaku mendekat atau

menghindar. Perilaku pendekatan mengacu pada bergerak menuju,

sedangkan perilaku penghindaran mengacu pada bergerak menjauh

dari berbagai stimulus dan lingkungan. Ada empat jenis perilaku

pendekatan atau penghindaran yang terkait dengan toko pengecer:

a. Pendekatan dan penghindaran fisik, yang dapat terkait dengan niat

berlangganan toko (store patronage) pada tingkat dasar.

22
b. Pendekatan dan penghindaran penyelidikan, yang dapat terkait

dengan pencarian dan pemaparan dari sejumlah besar atau sedikit

penawaran dalam toko.

c. Pendekatan dan penghindaran komunikasi, yang dapat terkait

dengan interaksi dengan penjual atau staf toko.

d. Pendekatan dan penghindaran kinerja dan kepuasan, yang dapat

terkait dengan frekuensi belanja berkali-kali serta pengeluaran

kembali waktu dan uang di dalam toko.

Para penulis tersebut menyelidiki hubungan atar ketiga jenis

keadaan emosi yang ditunjukan di tampilan gambar 2.2 (kesenangan,

pembangkitan, dan dominasi) dan niat yang dinyatakan untuk

melakukan perilaku terkait toko tertentu. Kesenangan mengacu pada

tingkat dimana konsumen gembira, terdorong, atau aktif di dalam toko,

dan dominasi adalah ketika konsumen merasa memiliki kendali atau

bebas bertindak di dalam toko.

Secara keseluruhan, kesenangan dan pembangkitan

mempengaruhi keadaan konsumen pada:

a. Kenikmatan berbelanja di toko.

b. Waktu yang digunakan untuk menjelajah penawaran toko.

c. Kemauan untuk berbincang dengan tenaga penjual.

d. Kecendrungan membelanjakan uang lebih banyak dari pada yang

direncanakan.

e. Kemungkinan untuk datang kembali ke toko.

23
Dimensi emosi ketiga, yaitu dominasi, atau perasaan memiliki

kendali atau bebas berbuat di dalam toko, terungkap hanya berdampak

kecil pada perilaku konsumen di lingkungan toko pengecer (Peter dan

Olson, 2014: 265-266).

Dampak dari store atmosphere (suasana toko) terhadap emosi

konsumen ditunjukan dengan perilaku tertentu, di jelaskan juga oleh

Peter dan Olson (2002) dalam Irawan (2010:15), yaitu:

a. Senang (pleasure), mengacu pada sejauh mana konsumen merasa

senang, suka cita, atau puas didalam toko. Penentu yang sangat

kuat dari perilaku pendekatan penghindaran didalam toko,

termasuk didalamnya perilaku berbelanja.

b. Bergairah (arousal), mengacu pada sejauh mana konsumen merasa

meluap – luap, waspada, aktif didalam toko. Dapat meningkatkan

lamanya waktu yang diluangkan didalam toko serta keinginan

untuk berinteraksi dengan pramuniaga. Rangsangan yang

menyebabkan kegairahan pertama – tama adalah kenyamanan,

pencahayaan yang terang dan musik yang mengalun.

c. Menguasai (dominance), mengacu pada sejauh mana konsumen

merasa dikontrol atau bebas berbuat sesuatu didalam toko.

3. Empat Elemen Penting Yang Harus Diperhatikan Peritel dalam

Mengelola Desain Atmosfir Toko Ritel

Berman dan Evans (2001:604), mengemukakan bahwa Store

atmosphere terdiri dan empat elemen sebagai berikut:

24
a. Exterior (Bagian Luar)

Karakteristik eksterior mempunyai pengaruh yang kuat pada

citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan sebaik mungkin,

kombinasi dari eksterior ini dapat membuat bagian luar toko

menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang orang

untuk masuk ke dalam toko, elemen untuk eksterior ini terdiri dan

sub elemen-elemen sebagai berikut:

1) Store front (tampak muka)

Bagian depan toko meliputi kombinasi dari marquee pintu

masuk jendela pencahayaan dan konstruksi gedung. Store

front harus mencerminkan keunikan, kematangan, dan

kekokohan atau hal – hal lain yang sesuai dengan citra toko

tersebut. Konsumen akan menilai toko dari penampilan warna

terlebih dahulu sehingga eksterior merupakan faktor penting

untuk mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi toko.

Ada beberapa alternatif bagi retailer untuk

mempertimbangkan perencanaan dasar store front, yaitu:

a) Modular structure

Struktur bangunan yang berbentuk persegi atau lingkaran

yang menghubungkan beberapa toko di tempat tersebut.

b) Prefabricated (prefab) structure (struktur rumah

pabrikan). Bagian toko menggunakan struktur yang berasal

dari bahan baku pabrikan.

25
c) Prototype store,

Digunakan oleh franchisor. Storefront seragam dengan

cabang toko lain dan merupakan bagian dari atmosphere

yang ditentukan dalam perjanjian franchisornya.

d) Unique building design

Store front mempunyai desain gedung yang unik dari pada

yang lain. Untuk semakin menarik konsumen store front

dapat ditambahkan dengan pohon-pohon, air mancur hal

ini akan menciptakan lingkungan santai disekitar toko.

2) Marque (Papan Nama).

Suatu tanda yang digunakan untuk memajang nama atau logo

suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan,

penulisan huruf atau penggunaan lampu neon. Marquee dapat

terdiri dari nama atau logo saja atau dikombinasikan dengan

slogan dan informasi lainnya. Supaya efektif, Marquee harus

diletakkan di luar, terlihat berbeda dan lebih menarik atau

Mencolok dari pada toko lain.

3) Entrances (Pintu Masuk)

Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin sehingga

dapat mengundang konsumen untuk masuk dan melihat ke

dalam toko. Serta harus dapat mengurangi lalu lintas

kemacetan keluar masuk konsumen. Pintu masuk mempunyai

tiga masalah utama yang harus diputuskan, yaitu:

26
a) Jumlah pintu masuk disesuaikan dengan besar kecilnya

bangunan. Salah satu faktor yang membatasi jumlah pintu

masuk adalah masalah keamanan.

b) Jenis pintu masuk yang akan digunakan Apakah akan

menggunakan pintu otomatis atau tank dorong.

c) Lebar pintu masuk, pintu masuk yang lebar akan

menciptakan suasana dan kesan yang berbeda

dibandingkan dengan pintu masuk yang sempit, kecil dan

berdesakan – desakan. Lebar pintu masuk ditujukan untuk

menghindari masalah kemacetan lalu lintas orang yang

keluar masuk toko.

4) Display Window (Jendela Panjang / etalase)

Mempunyai dua tujuan, yaitu pertama adalah untuk

mengidentifikasikan suatu toko dengan memajang barang –

barang yang ditawarkan, misalnya toko sepatu. Tujuan kedua

adalah menarik konsumen untuk masuk. Dalam membuat

pajangan yang baik harus dipertimbangkan mengelola ukuran

jendela. Jumlah barang yang akan dipajang karena bentuk,

tema dan frekuensi penggantiannya.

5) Height and Size of Building (Tinggi dan Luas Bangunan)

Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut,

misalnya tingginya. Langit – langit toko dapat membuat

ruangan seolah-olah terlihat lebih luas.

27
6) Visibility (Jarak Pandang)

Orang harus melihat bagian depan marquee suatu toko dengan

jelas. Jika suatu toko mempunyai jarak yang jauh dan jalan

raya, maka toko dapat membuat billboard yang menarik agar

para pengendara yang lewat dengan cepat dapat melihat toko

tersebut.

7) Uniqueness (Keunikan)

Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut,

dan dapat melalui desain toko yang lain daripada yang lain,

seperti marquee yang mencolok, etalasi yang dekoratif, tinggi

dan ukuran gedung yang berbeda dan sekitarnya.

8) Surrounding Area (Lingkungan Sekitar)

Citra toko dipengaruhi oleh keadaan lingkungan masyarakat

dimana toko itu berada. Atmosphere suatu toko akan

memperjelas nilai yang negatif jika lingkungan sekitar toko

mempunyai tingkat kejahatan yang tinggi yang akan

mempengaruhi citra toko itu sendiri.

9) Surrounding Stores (Toko Sekitar)

Toko – toko lain sekitar toko itu berada juga dapat

mempengaruhi citra suatu toko. Toko tersebut bisa berada di

dalam gedung yang sama atau gedung lain yang berdekatan

dengan toko.

28
10) Parking (Tempat Parkir)

Tempat parkir merupakan hal yang sangat penting bagi

konsumen. Konsumen biasanya bekerja untuk kebutuhan akan

fashion, sehingga mereka pada umumnya selalu membawa

kendaraan. Tempat parkir yang luas, aman, gratis dan

mempunyai jarak yang dekat dengan toko akan menciptakan

atmosphere yang positif bagi toko.

b. Bagian dalam umum (General Interior)

General interior adalah Bagian dalam toko yang

memberikan kesan yang nyaman dan menyenangkan. Kesan ini

dapat di ciptakan misalnya dengan warna dinding dan lantai toko

yang menarik, suhu udara di dalam toko, wiraniaga, dan

kebersihan didalam toko. Berikut indikator dari General interior:

1) Flooring (Tata Letak Lantai)

Penentuan jenis lantai (kayu, keramik, karpet), ukiran, desain

dan warna lantai penting karena konsumen dapat

mengembangkan persepsi mereka berdasarkan apa yang

mereka lihat.

2) Colors and lighting (Pewarnaan dan Pencahayaan)

Setiap toko harus mempunyai pencahayaan yang cukup dan

mengarahkan atau menarik perhatian konsumen ke daerah

tertentu dan toko konsumen yang berbelanja akan tertarik pada

sesuatu yang paling terang yang berada dalam pandangan

29
mereka. Tata cahaya yang baik mempunyai kualitas dan warna

yang dapat membuat produk – produk yang ditawarkan

terlihat lebih menarik, dan berbeda bila dibandingkan dengan

keadaan yang sebenarnya.

3) Scent and Sound (Aroma dan Suara)

Tidak semua toko memberikan layanan ini, tetapi jika layanan

ini dilakukan akan memberikan suasana yang lebih santai pada

konsumen, khususnya konsumen yang ingin menikmati

suasana yang santai dengan menghilangkan kejenuhan,

kebosanan maupun stress. Sambil berbelanja konsumen yang

dihadapkan pada musik yang keras akan menghabiskan lebih

sedikit waktu berbelanja. Lain halnya apabila mereka

dihadapkan pada musik yang lembut.

4) Fixtures (Perabot Toko)

Memilih peralatan penunjang dan cara penyusunan barang

harus dilakukan dengan baik agar didapat hasil yang sesuai

dengan keinginan. Karena barang – barang tersebut berbeda

bentuk, karakter, maupun harganya, sehingga penempatannya

pun berbeda. Dengan bantuan peralatan penunjang dan cara

penyusunan yang berbeda dapat diciptakan kesan atau image

yang berbeda pula.

30
5) Wall Texture (Tekstur Dinding)

Tekstur dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada

konsumen dan dapat membuat dinding terlihat lebih menarik.

6) Temperature (Suhu Udara)

Pengelola toko harus mengatur suhu udara di dalam ruangan.

Jangan terlalu panas atau dingin. Jika memasang AC mereka

harus mengatur jumlah AC yang dipasang yang mana harus

disesuaikan dengan luas atau ukuran toko. Mereka juga harus

mengatur di bagian toko mana saja AC dipasang. Jika tidak

memasang AC, maka mereka perlu memperhatikan masalah

penggunaan jendela untuk pertukaran udara.

7) Width of Aisles (Lebar Jalan)

Jarak antara rak barang harus diatur sedemikian rupa agar

cukup lebar dan membuat konsumen merasa nyaman dan

betah berada di dalam toko.

8) Dressing Facilities (Kamar Ganti)

Fasilitas kamar ganti dengan warna, desain serta tata cahaya

dan privasi yang baik perlu diperhatikan dan dibuat

sedemikian rupa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi

konsumen.

9) Vertical Transportation (Alat Transportasi Vertikal)

Suatu toko yang terdiri dan beberapa tingkat atau lantai, harus

memperhatikan sarana transportasi ini seperti escalator, lift,

31
tangga penempatan sarana berpengaruh pada suasana toko

yang diinginkan.

10) Dead Areas

Dead area merupakan ruangan di dalam toko di mana display

yang normal tidak bisa diterapkan karena akan terasa janggal,

misalnya pintu masuk toilet vertikal transportation dan sudut

pandang ruangan. Pengelola toko harus dapat menempatkan

barang – barang pajangan yang bisa memperindah ruangan

seperti tanaman, cermin, dan lain-lain.

11) Personal (Karyawan)

Karyawan yang berpenampilan menarik dan mempunyai

pengetahuan yang cukup mengenai produk yang dijual akan

meningkatkan citra perusahaan dan loyalitas konsumen dalam

memilih toko itu sebagai tempat untuk berbelanja.

12) Merchandise ( Barang Dagangan)

Pengelola toko harus memutuskan variasi barang dagangan,

kualitas, lebar dan variasi warna pada produk yang akan

dijual. Mereka harus memilih produk yang sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen hal ini sangat penting,

karena dengan pemilihan merchandise kesukaan konsumen

yang tepat akan menyebabkan waktu yang dibutuhkan

konsumen untuk berbelanja sedikit.

32
13) Prices Levels and Display (Tingkat Harga dan Etalase Label)

Label harga dicantumkan pada kemasan produk tersebut pada

rak tempat produk tersebut dipajang atau kombinasi dari

keuangan. Pengelola toko harus selalu memastikan agar label

itu selalu jelas dan benar, sehingga memudahkan konsumen

untuk mengetahui harga produk yang ditawarkan.

14) Cash Register (Kasir)

Pengelola toko harus memutuskan dua hal yang berkenaan

dengan kasir. Pertama adalah penentuan jumlah kasir yang

memadai agar konsumen tak terlalu lama antri atau menunggu

untuk melakukan proses pembayaran. Kedua adalah penentuan

lokasi kasir, kasir harus ditempatkan di lokasi yang strategis

dan sedapat mungkin menghindari kemacetan / antrian antara

konsumen yang keluar masuk toko.

15) Techno1ogy / modernization

Pengelola toko harus dapat melayani konsumen secanggih

mungkin. Misalnya dalam proses pembayaran harus dibuat

secanggih mungkin dan cepat baik pembayaran secara tunai

atau menggunakan pembayaran dengan cara lain seperti kartu

kredit atau debet, diskon voucher, toko dengan gedung yang

modern, store front, marquee dan perabot yang baru akan

menciptakan atmosphere yang jauh lebih menguntungkan dari

pada fasilitas yang sudah lama atau tua.

33
16) Cleanliness (Kebersihan)

Kebersihan dapat menjadi pertimbangan utama bagi

konsumen untuk berbelanja di toko. Pengelola toko harus

mempunyai rencana yang baik dalam pemeliharaan kebersihan

toko walaupun eksterior dan interior baik apabila tidak

dirawat kebersihannya akan menimbulkan penilaian yang

negatif dari konsumen.

c. Store Layout (Tata Letak)

Pengelola toko harus mempunyai rencana dalam penentuan

lokasi dan penyusunan letak dari fixtures (perabotan toko),

merchandising, width of aisles dan fasilitas toko. Pengelola toko

juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif

mungkin. Layout toko yang baik akan mampu mengundang

konsumen untuk betah berkeliling lebih lama dan membelanjakan

uangnya lebih banyak dalam merancang layout diperhatikan hal-

hal sebagai berikut:

1) Allocation of floor space for selling, merchandising, personnel

and customers

Dalam suatu toko, ruangan yang ada harus dialokasikan untuk:

a) Selling Space (Wilayah Penjualan)

Tempat untuk memajang barang dagangan, tempat untuk

berinteraksi antara wiraniaga dan konsumen, tempat untuk

mendemonstrasikan produk dan sebagainya.

34
b) Merchandise Space (Tempat Barang Dagangan)

Tempat di mana barang-barang yang tidak dipajang

disimpan atau bisa disebut gudang.

c) Personnel Space (Ruangan Untuk Karyawan)

Ruangan yang disediakan untuk meminimalisasi luas

ruangan ini harus diminimalisir karena luas lantai sangat

berharga. Oleh sebab itu biasanya ruangan karyawan

diawasi dengan ketat, sehingga perusahaan juga harus

mempertimbangkan moral karyawan sebelum menetapkan

luas ruangan untuk karyawan.

d) Customer Space (Wilayah Untuk Konsumen)

Dirancang untuk meningkatkan minat belanja konsumen

biasanya meliputi ruang tunggu, bangku dan kursi, kamar

pas, toilet, tempat parkir, restoran, lift atau elevator, lorong

yang lebar dan lain sebagainya.

2) Product Groupings (Pengelompokkan Barang)

Barang yang dipajang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a) Functional product grouping (pengelompokkan produk

berdasarkan fungsinya); pengelompokkan barang

berdasarkan penggunaan akhir yang sama.

b) Purchase motivation produk groupings (pengelompokkan

produk berdasarkan motif pembelian); pengelompokkan

produk dirancang untuk menarik minat konsumen

35
berbelanja dalam jumlah dan waktu tertentu yang dimiliki

konsumen.

c) Market segment product groupings (pengelompokkan

produk berdasarkan segmen pasar); pengelompokkan atas

barang – barang yang berbeda secara bersama – sama

untuk menarik minat dan target pasar yang telah

ditentukan.

d) Storability product groupings (pengelompokkan produk

berdasarkan kemampuan toko pengelompokkan barang)

berdasarkan cara penanganan yang khusus.

3) Traffic Flow (arus lalu lintas)

a) Straight (gridiron traffic flow) (Arus lalu lintas berbentuk

lurus). yaitu barang-barang yang dipajang dan lorong –

lorong atau gang ditempatkan dalam bentuk persegi.

Manfaat dari straight traffic:

(1) Penciptaan store atmosphere yang efisien

(2) Luas lantai yang dapat digunakan untuk memajang

produk lebih banyak.

(3) Konsumen dapat berbelanja dengan cepat

(4) Pengendalian atas persediaan dan keamanan lebih

mudah

(5) Kemudahan toko sehingga biaya tenaga kerja dapat

ditekan.

36
b) Curving (free-flowing) traffic flow (Arus lalu lintas bebas)

Pengaturan ini memungkinkan pelanggan membentuk pola

lalu lintasnya sendiri.

c) Space / Merchandise category Menentukan kebutuhan

akan kebutuhan luas lantai. Setiap kategori produk telah

ditentukan tempatnya. Pendekatan model persediaan juga

dapat menentukan jumlah luas lantai yang diperlukan

untuk memajang barang dagangan yang dibutuhkan.

d) Department Location (Lokasi departemen) Lokasi tiap

departemen harus dipetakan. Untuk toko yang bertingkat

harus dapat diberi tanda ke setiap lantai di mana letak

setiap departemen berada. Produk apa saja yang harus

berada di setiap lantai dan bagaimana tata letak setiap

lantai. Untuk toko dengan satu luas lantai harus

menentukan bagaimana tata letak setiap lantainya.

e) Arrangement within Department (Pengaturan di

departemen) Penyusunan barang dalam departemen

berdasarkan ukuran, harga, warna pengguna barang dan

minat konsumen. Merek barang yang paling banyak

memberi keuntungan mempunyai tempat yang paling

banyak dilalui konsumen.

37
d. Interior (Point-of-purchase) Display

Setiap jenis point-of-purchase display menyediakan

informasi kepada pelanggan untuk mempengaruhi suasana

lingkungan toko. Tujuan utama interior display ialah untuk

meningkatkan penjualan dan laba toko tersebut. Interior (point-of-

purchase) display terdiri dari:

1) There-setting

Dalam satu musim atau peringatan tertentu retailer dapat

mendesain dekorasi toko tertentu untuk menarik perhatian

konsumen.

2) Rack and case

Rack mempunyai fungsi utama untuk memajang dan

meletakkan barang dagangan secara rapi. Case berfungsi

untuk memajang barang yang lebih berat atau besar dari pada

barang di rak.

3) Cut cases and dump bins

Cut case adalah kotak yang digunakan untuk membawa atau

membungkus barang-barang yang berukuran kecil. Dump bins

adalah kotak yang berisi tumpukan barang yang telah

diturunkan harganya. Dump bins dapat menciptakan open

assortments dengan penanganan yang tidak rapi dan seadanya,

keuntungan menciptakan kesan harga murah dan dapat

mengurangi biaya display.

38
4) Posters, signs, and cards

Tanda – tanda yang bertujuan untuk memberikan informasi

tentang lokasi barang di dalam toko. Iklan yang dapat

mendorong konsumen untuk berbelanja barang adalah iklan

promosi barang baru atau diskon khusus untuk barang tertentu.

Tujuan dan tanda – tanda ini sendiri untuk meningkatkan

penjualan barang – barang melalui informasi yang diberikan

konsumen secara baik dan benar. Daerah belanja yang kurang

diminati biasanya dibuat menarik dengan tampilan tanda-tanda

yang sifatnya komunikatif pada konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2013:16), atmosfer adalah elemen

lain dalam melengkapi toko. Setiap toko mempunyai penampilan dan

tata letak fisik yang bisa mempersulit atau mempermudah orang untuk

bergerak. Pengecer harus mempertimbangkan semua indra dalam

membentuk pengalaman pelanggan. Seperti halnya pasar swalayan

yang menemukan bahwa memvariasikan tempo musik mempengaruhi

rata – rata waktu yang dihabiskan di dalam toko dan rata – rata

pengeluaran serta menambahkan wewangian untuk merangsang mood

tertentu.

39
D. Harga

1. Pengertian Harga

Dari keempat unsur marketing mix, harga merupakan satu-

satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pemasukan atau

pendapatan bagi perusahaan. Dari sudut pemasaran, harga merupakan

satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya)

yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atas penggunaan

suatu barang atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep penukaran

(exchange) dalam pemasaran, sedangkan unsur lainnya menimbulkan

biaya, harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling flexible

dan dapat diubah dengan cepat.

Menurut Monroe, “Prices furnish the guideposts that indicate

how resources should be used. Price determine what products and

service should be produced and in what amounts. Prices determine

how these products and services should be produced. And prices

determine for whom the products and service should be produced”.

Artinya, harga memberikan petunjuk sebagai indikasi bagaimana

sumber daya itu harus digunakan. Harga menentukan produk dan jasa

apa yang harus di produksi serta berapa jumlahnya. Harga menentukan

bagaimana produk dan jasa ini harus di produksi. Dan harga

menentukan untuk siapa produk dan jasa itu diproduksi. Sehingga

harga mempengaruhi pendapatan dan perilaku belanja kepada

konsumen dengan tingkat pendapatan yang diberikan, harga

40
mempengaruhi apa yang dibeli dan seberapa banyak dari setiap produk

yang dibeli. Bagi perusahaan bisnis, laba ditentukan oleh perbedaan

antara pendapatan dan biaya, pendapatan ditentukan dengan

mengalikan harga per unit dengan unit yang terjual.

Di dalam konteks ekonomi, hal biasa untuk memikirkan harga

sebagai jumlah uang yang harus kita korbankan untuk mendapatkan

sesuatu yang kita inginkan. Kita mempertimbangkan harga sebagai

rasio resmi menunjukan jumlah uang (atau barang dan jasa) yang

dibutuhkan untuk mendapatkan jumlah barang dan jasa yang diberikan

(Monroe, 2003:4-5).

Jumlah uang atau barang dan


jasa yang diterima penjual
Harga =
Jumlah barang dan jasa
yang diterima pembeli

Sumber: Monroe, Kent B, “Pricing Making Profitable Decisions”, 2003,p 5.

Begitupun menurut Oentoro (2012:149), harga adalah suatu

nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk

manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau

kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Harga berinteraksi

dengan seluruh elemen lainnya dalam bauran pemasaran untuk

menentukan efektivitas dari setiap elemen dan keseluruhan elemen.

2. Peran Penting Harga dalam Pertukaran Pemasaran

Dari sudut pandang konsumen, biasanya harga didefinisikan

sebagai yang harus diberikan konsumen untuk membeli barang atau

41
jasa.Biasanya riset memandang harga hanya dalam konteks jumlah

dolar yang diminta untuk pertukaran.

Gambar 2.3
Peran Penting Harga Dalam Pertukaran Pemasaran
Biaya konsumen Biaya bisnis

Uang Produksi
Waktu Promosi
Kegiatan kognitif Distribusi
Upaya perilaku Riset pemasaran

Nilai Laba

Harga yang mau Pertukaran Harga penjualan


dibayar pemasaran

Sumber: J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, “Perilaku Konsumen & Strategi

Pemasaran”, 2014, p 240.

Tampilan gambar 2.3 menawarkan model umum sifat

pertukaran pemasaran dan menyoroti peran harga dalam proses ini.

Meskipun kami akan berfokus pada organisasi laba, model yang sama

juga dapat dibuat dan di bahas pada konteks pemasaran nirlaba.

Perbedaan utama pada pertukaran nirlaba adalah:

a. Meskipun organisasi nirlaba mencari uang dari konsumen, namun

(setidaknya secara teoretis) tidak mencari dana lain di luar

penggantian biaya yang dikeluarkan, dan

b. Nilai yang diturunkan oleh konsumen pada pertukaran nirlaba

sering kali kurang nyata atau terlihat.

Tampilan gambar 2.3 mengidentifikasi empat tipe dasar biaya

konsumen: uang, waktu, aktivitas kognitis, dan upaya perilaku. Ketika

42
dipasangkan dengan nilai atau utilitas apa pun yang ditawarkan

produk, biaya – biaya tersebut adalah cara yang nyaman untuk

mempertimbangkan arti harga pada konsumen. Meskipun kami tidak

menyebut konsumen berusaha menghitung setiap biaya yang

dikeluarkan untuk membeli barang / jasa, kami percaya bahwa biaya –

biaya tersebut sering kali dipertimbangkan dalam pembelian produk.

Tampilan gambar 2.3 juga membagi biaya pemasaran ke dalam

empat kategori produksi, promosi, distribusi, dan riset pemasaran.

Kebanyakan biaya dan investasi bisnis dapat dihubungkan ke satu atau

lebih kategori tersebut menawarkan cara yang lebih nyaman untuk

mempertimbangkan sisi pemasaran dari persamaan pertukaran

(exchange equation). Pada dasarnya, model tersebut menyiratkan

bahwa produk – produk biasanya harus mencakup setidaknya biaya

variabel dan memberi kontribusi pada ongkos eksplotasi atau laba agar

dapat dilakukan penawaran ke pasar.

Agar terjadi pemasaran, harga yang sanggup dibayarkan

konsumen harus lebih besar atau sama dengan harga yang pemasar

mau menjualnya. Namun, meskipun pandangan ini tampak sederhana,

banyak hubungan kompleks yang harus dipertimbangkan ketika

menguji penentuan harga dari perspektif ini. Salah satu yang terpenting

adalah sifat biaya konsumen dan hubungan antara mereka (Peter dan

Olson, 2014: 240-245).

43
Pengaruh harga dari sudut pandang perusahaan dan konsumen,

yaitu (Oentoro, 2012:150):

a. Perusahaan

Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap

laba perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi

kuantitas barang yang dijual. Selain itu secara tidak langsung harga

juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual

berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan

efensiensi produksi. Oleh karena itu penetapan harga

mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan

dan strategi penetapan harga memgang peranan penting dalam

setiap perusahaan.

b. Konsumen

Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bagaimana

harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas

suatu barang atau jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai

rasio antara manfaat yang dirasakan dengan harga. Dengan

demikian pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan

konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula.

Seringkali pula dalam penentuan nilai suatu barang atau jasa,

konsumen membandingkan kemampuan suatu barang atau jasa

dalam memenuhi kebutuhannya dengan kemampuan barang dan

jasa subtitusi.

44
Harga memiliki peranan utama dalam proses pengambilan

keputusan para pembeli yaitu peranan alokasi dan informasi (Oentoro,

2012:150):

a. Peranan alokasi

Adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk

memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang

di harapkan berdasarkan kekuatan pembelinya. Dengan demikian

adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan

cara mengalokasikan kekuatan pembelinya pada berbagai jenis

barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai

alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang

dikehendaki.

b. Peranan informasi

Adalah fungsi harga dalam “mendidik” konsumen mengenai

faktor produk misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat

dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai

faktor produk atau manfaaatnya secara objektif. Persepsi yang

sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan

kualitas yang tinggi.

3. Strategi Penentuan Harga

Oentoro (2012:151), berpendapat ketika suatu perusahaan telah

menetapkan harga dasar dari suatu produk barang dan jasa maka

perusahaan dapat menentukan strategi harga dengan mempertim-

45
bangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor, tujuan perusahaan

dan daur hidup produk. Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik /

strategi penentuan harga pada produk:

a. Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan

harga pada produk baru:

1) Skimming

Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi

ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus

turun harganya.

2) Penetration Price / Harga Penetrasi

Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang

rendah serendah – rendahnya atau murah dengan tujuan untuk

penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas

merek dari pada konsumen.

b. Strategi penentuan harga yang mempengaruhi psikologi konsumen:

1) Prestige Pricing / Harga Prestis

Strategi prestige price adalah menetapkan harga yang tinggi

demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang

umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty.

2) Odd Pricing / harga ganjil

Strategi odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau

sedikit dibawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan

46
secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan

dibeli lebih murah.

3) Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat

Strategi multiple unit price adalah memberikan potongan

harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam

jumlah yang banyak.

4) Price Lining / Harga Lini

Strategi lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang

berbeda pada lini produk yang berbeda.

5) Leader Pricing / Pemimpin Harga

Strategi leader price adalah menetapkan harga lebih rendah

dari pada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan

omset penjualan / pembeli.

c. Strategi penentuan harga diskon / potongan harga

Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan

memberikan potongan harga dari harga yang sudah ditetapkan

demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa.

Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas,

diskon pembayaran tunai / cash, trade discount.

47
d. Strategi penentuan harga kompetitif

1) Relative Pricing / Harga Relatif

Strategi relative price adalah menentukan harga di atas,

dibawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana

gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.

2) Follow The Leader Pricing

Strategi follow the leader price adalah penetapan harga produk

baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar /

pemimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.

Peran harga pada perpepsi pembeli adalah pada kualitas

produk, pengorbanan (sacrifice), nilai dan keinginan untuk membeli.

Peran harga ini didasarkan pada model hubungan harga, nilai yang

dirasakan dan keinginan untuk membeli, seperti ddilustrasikan pada

gambar 2.4. Model ini didasarkan pada anggapan bahwa pembeli

menggunakan harga tidak hanya pada ukuran pengorbanan, tetapi juga

digunakan sebagai indikator kualitas produk dan layanannya.

Dalam model pada gambar 2.4, pembeli dapat menggunankan

harga sebagai suatu indeks kualitas produk yang dirasakan, maupun

sebagai suatu indeks pengorbanan yang dirasakan, yang terjadi bila

pembelian produk dilakukan. Nilai yang dirasakan pelanggan

merupakan suatu trade-off antara persepsi pembeli atas kualitas dan

persepsi pembeli atas pengorbanan. Hasilnya akan positif bila persepsi

pembeli atas kualitas lebih besar dibandingkan dengan persepsi

48
pembeli atas pengorbanannya. Dengan demikian, maka harga mungkin

mempunyai dua tarikan antar kedua atribut yang saling bertolak

belakang, yaitu persepsi pembeli atas kualitas dan persepsi pembeli

atas pengorbanannya. Persepsi nilai berhubungan langsung dengan

preferensi atau pilihan pembeli, yaitu persepsi pembeli atas nilai yang

lebih besar menunjukan keinginan untuk membeli atau preferensi atas

produk yang lebih besar (Assauri,2012: 194).

Gambar 2.4
Hubungan Harga, Nilai yang Dirasakan dan Keinginan Untuk
Membeli

Kualitas yang
dirasakan

Keinginan
Harga Nilai yang untuk
aktual dirasakan membeli

Pengorbanan
uang yang
dirasakan

Sumber: Diolah dari Kent B. Monroe; Pricing; Sofjan Assauri, (2012: 195)

Indikator dari variabel ini adalah (Rao dan Monroe, 1989)

dalam Kusumawardani (2011:15):

a. Harga yang bersaing.

b. Harga terjangkau.

c. Kesesuaian harga dengan kualitas.

49
E. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan proses yang dinamis yang

mencakup perilaku konsumen invidual, kelompok dan anggota

masyarakat yang secara terus menerus mengalami perubahan. Asosiasi

Pemasaran Amerika mendefinisikan perilaku konsumen sebagai

interaksi yang dinamis mengenai perasaan, kognisi, perilaku, dan

lingkungan di mana individu melakukan pertukaran dalam berbagai

aspek di dalam kehidupannya. Individu menjadi loyal terhadap suatu

toko retail karena mendapatkan layanan yang memuaskan dan lain –

lain.

Hawkins, dan Motherbaugh (2013) menyatakan:“Consumer

behavior is the study if individuals, groups or organizations, and the

processes they use to select, secure, use, and dispose of products,

services, experiences or ideas to satisfy needs and the impact that

these processes have on the consumer and society,”merujuk pada

pendapat Hawkins dan Mothersbough, perilaku konsumen merupakan

studi tentang bagaimana invidu, kelompok dan organisasi serta proses

yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan

menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan

kebutuhannya dan dampaknya terhadap komsumen dan masyarakat.

Dengan demikian studi perilaku konsumen mencakup bidang

yang lebih luas, karena termasuk mempelajari dampak dan proses dan
50
aktivitas yang dilakukan konsumen ke konsumen lain maupun

masyarakat. Implikasi dari pengertian tersebut adalah:

a. Pemasar perlu memperhatikan semua proses yang dilakukan

konsumen baik yang sifatnya individu maupun kelompok, faktor

internal yang kompleks yang terlibat di dalamnya, dan faktor

eksternal yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.

b. Keberhasilan strategi pemasaran bersumber dari kemampuan

perusahaan dalam memahami perilaku konsumennya.

c. Pemasar seharusnya proaktif mencari informasi secara mendalam

mengenai perilaku konsumen dari kelompok segmen yang dituju

agar dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat.

d. Pemasar seharusnya memperhatikan masalah etika terkait dengan

konsumen dan masyarakat, perhatian terhadap aspek etika ini

penting karena perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etis

dalam bisnis akan lebih dihargai oleh masyarakat dan menjadi

sumber kepercayaan yang akan berdampak pada hubungan jangka

panjang dengan konsumen.

Menurut salomon (2011), seorang manajer yang baik, tidak

hanya berfokus pada bagaimana supaya produk laku, tetapi juga

memahami mengapa konsumen memilih produk yang ditawarkannya.

Manajer pemasaran yang baik akan berusaha memahami perilaku

konsumennya, khususnya pada faktor – faktor yang mempengaruhi

pengambilan keputusan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen


51
yang merupakan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh

internal, social, situasional dan eksternal (Suryani, 2013:5-6). Menurut

Kotler dan Keller (2013:166), perilaku konsumen adalah studi yang

bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,

menggunakan, dan bagaimana barang, jasa. ide, atau pengalaman

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

F. Minat beli

1. Pengertian Minat Beli

Ajzen (2005), menerangkan bahwa minat beli adalah suatu

keadaan dalam diri seseorang pada dimensi kemungkinan subyektif

yang meliputi hubungan antara orang itu sendiri dengan beberapa

tindakan, dan juga minat beli mengacu pada hasil dari tindakan yang

kelihatan dalam situasi, yaitu minat untuk melakukan respon nyata

khusus yang akan diramalkan. Menurut Ferdinand (2006), minat beli

dapat diidentifikasikan melalui indikator – indikator sebagai berikut

(Adji dan Semuel, 2014:5):

a. Minat transaksional

Kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

b. Minat referensial

Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada

orang lain.

52
c. Minat preferensial

Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki

preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat

diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

d. Minat eksploratif

Minat yang ditambahkan menggambarkan perilaku seseorang yang

selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan

mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk

tersebut.

2. Faktor Pengintervensi

Ketika konsumen membentuk evaluasi merek, dua faktor

umum dapat mengintervensi antara maksud pembelian dan keputusan

pembelian. Berikut dua faktor tersebut (Kotler dan Keller, 2009:189):

a. Faktor Sikap orang lain

Batas dimana sikap seseorang mengurangi sikap preferensi kita

untuk sebuah alternatif tergantung pada dua hal:

1) Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang kita

sukai.

2) Motivasi kita untuk memenuhi kehendak orang lain.

Semakin intens sikap negatif oran lain dan semakin dekat

hubungan orang tersebut dengan kita, semakin besar kemungkinan

kita menyesuaikan niat pembelian kita dan hal sebaliknya juga

berlaku.
53
b. Faktor Situasional

Faktor situasional yang tidak diantisipasi yang mungkin muncul

untuk mengubah niat pembelian.

. Ditambahkan oleh Assael dalam Nugraha (2013:5), Minat beli

merupakan kecendrungan konsumen untuk membeli suatu merek atau

mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur

dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Minat

beli muncul dalam benak seseorang yang di sebabkan dorongan dari

tindakan yang terlihat dan terekam di fikiran menjadi motivasi untuk

menentukan kegiatan pembelian.

G. Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:184), dalam membuat

keputusan pembelian, proses psikologi dasar memainkan peranan

penting, yaitu dapat memahami bagaimana konsumen benar – benar

membuat keputusan pembelian berdasarkan pertanyaan “siapa, apa,

kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa”.

Rangsangan awal untuk memahami perilaku konsumen adalah

model respons rangsangan yang diperlihatkan pada gambar 2.5.

Rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran

konsumen, dan sekelompok proses psikologi digabungkan dengan

54
karakteristik konsumen tertentu menghasilkan proses pengambilan

keputusan dan keputusan akhir pembelian. Tugas pemasar adalah

memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara

kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian

akhir. Empat proses psikologi kunci (motivasi, pembelajaran, dan

memori) mempengaruhi respons konsumen secara fundamental.

Gambar 2.5
Model Perilaku Konsumen

Rangsangan pemasaran Rangsangan lain

Produk dan jasa Ekonomi


Harga Teknologi
Distribusi Politik
Komunikasi Budaya

Karakteristik Psikologi
konsumen konsumen
Budaya Motivasi
Social Persepsi
Pribadi Pembelajaran
Memori

Proses keputusan pembelian

Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku paskapembelian

Keputusan pembelian

Pilihan produk Jumlah pembelian


Pilihan merek Waktu pembelian
Pilihan penyalur Metode pembayaran

Sumber: Kotler dan Keller (2009:185)

55
2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong (2010: 161-175)

Tabel 2.1
Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen
Budaya Sosial Pribadi Psikologis

 Kebudayaan  Kelompok  Umur  Motivasi


 Sub budaya acuan dan dantahap  Persepsi
 Kelas sosial Online daur hidup  Pengetahuan Pembeli
social  Pekerjaan  Keyakinan
network  Situasi dan Sikap
 Keluarga ekonomi
 Peran dan  Gaya hidup
status  Kepribadian

Sumber: Kotler and Amstrong (2010: 162).

a. Budaya.

1) Budaya, adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan

tingkah laku pembelian. Budaya merupakan kumpulan nilai-

nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang

dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan

lembaga penting lainnya.

2) Sub budaya, membentuk segmen pasar penting, dan pemasar

seringkali merancang produk dan program pemasaran yang

disesuaikan dengan kebutuhan mereka, sub budaya termasuk

nasionalitas, agama, kelompok ras dan wilayah geografis.

56
3) Kelas sosial, adalah divisi masyarakat yang relatif permanen

dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai,

minat, dan tingkah laku yang serupa.

b. Sosial.

1) Kelompok dan online social network, kelompok terdiri dua

macam: pertama, kelompok keanggotaan yaitu kelompok yang

mempunyai pengaruh langsung, yang mempunyai interaksi

reguler tapi informal seperti keluarga, teman, tetangga dan

rekan sekerja. Yang kedua, kelompok acuan yang berfungsi

sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau tidak

langsung dalam membentuk sikap atau tingkah laku seseorang.

Dalam beberapa tahun terakhir, ada sebuah jenis jaringan sosial

baru. Online social network yang mana masyarakat

bersosialisasi dengan online atau bertukar informasi dan

pendapat.

2) Keluarga, perilaku pembelian dapat sangat dipengaruhi oleh

anggota keluarga. Keluarga secara organisasi pembelian

konsumen yang paling penting dalam masyarakat, seperti

suami, istri, dan anak-anak, dan ini telah diteliti secara meluas.

3) Peran dan status, peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan

dilakukan seseorang yang ada disekitarnya. Setiap peran

membawa status yang mencerminkan penghargaan yang

diberikan oleh masyarakat.

57
c. Pribadi.

1) Umur dan tahap daur hidup, Dari waktu ke waktu pembelian

barang dan jasa masyarakat mengalami perubahan. Selera

untuk makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi seiring usia

yang berhubungan. Pembelian juga terbentuk dari tahap daur

ulang hidup keluarga.

2) Pekerjaan, pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa

yang dibelinya.

3) Situasi ekonomi, situasi ekonomi mempengaruhi pilihan

produk. Pemasaran produk yang peka terhadap pendapatan

mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan

dan tingkat minat.

4) Gaya hidup, adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan

dalam psikografinya, gaya hidup termasuk aktivitas (pekerjaan,

hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan,

mode, keluarga, rekreasi), dan opini (isu sosial, bisnis, produk).

5) Kepribadian, kepribadian mengacu pada karakteristik

psikologis unik yang menyebabkan respons yang relatif

konsisten dan bertahan lama.

d. Psikologis.

1) Motivasi, kebutuhan psikologis yang muncul dari kebutuhan

akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebanyakan

58
dari kebutuhan ini tidak cukup kuat untuk memotivasi

seseorang supaya bertindak pada suatu saat.

2) Persepsi, adalah proses yang dilalui orang dalam memilih,

mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna

membentuk gambaran berarti mengenai dunia.

3) Pengetahuan menggambarkan perubahan perilaku individu

yang muncul dari pengalaman. Pengetahuan didapati melalui

interaksi antara motivasi, dorongan, isyarat, respon, dan

penguatan.

4) Keyakinan dan sikap, keyakinan adalah pemikiran deskriptif

yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Pemasar tertarik

pada keyakinan seseorang yang merumuskan mengenai produk

dan jasa secara spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra

produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku pembeli.

Sikap menggambarkan seseorang yang relatif konsisten dalam

penilaian, perasaan, dan kecendrungan terhadap obyek atau ide.

3. Proses Pengambilan Keputusan Membeli Menurut Kotler Dan

Amstrong (2010:177-179)

Kita sudah melihat pengaruh – pengaruh yang mempengaruhi

pembeli, sekarang kita melihat bagaimana konsumen melakukan

keputusan pembelian untuk sampai pada tahap pembelian, terdapat

langkah – langkah dalam proses pembelian dengan suatu tahapan.

Proses pengambilan keputusan meliputi serangkaian tahapan meliputi:

59
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

keputusan pembelian, dan prilaku pasca pembelian. Proses tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut (Kotler dan Amstrong, 2010: 177):

Gambar 2.6

Proses Pembelian Konsumen Model lima Tahap

Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku pasca


masalah informasi alternatif pembelian pembelian

Sumber: Kotler dan Amstrong (2010: 177).

a. Pengenalan masalah.

Merupakan proses dimana pembeli mengenali sebuah masalah atau

kebutuhan yang timbul dari rangsangan internal atau rangsangan

eksternal.

b. Pencarian informasi.

Konsumen yang tertarik terhadap sebuah produk akan mencari

informasi mengenai produk tersebut. Bila dorongan konsumen kuat

dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan,

konsumen kemungkinan akan membelinya. Sumber informasi

konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, antara lain:

1) Sumber pribadi seperti Keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.

2) Sumber komersial seperti Iklan, wiraniaga, dan penyalur.

3) Sumber publik seperti Media masa, dan organisasi penentu

peringkat konsumen.

60
4) Sumber pengalaman seperti Penanganan, pengkajian, dan

pemakaian produk.

c. Evaluasi alternatif.

Saat dimana konsumen menyikapi perbedaan merek melalui

melalui cara evaluasi. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana

yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen

dalam semua situasi pembelian. Dalam beberapa kasus, konsumen

menggunakan perhitungan dan berfikir secara logika dengan

cermat.

d. Keputusan pembelian.

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas

merek – merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen

juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling

disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, Tetapi terdapat

dua faktor diantara niat beli dan keputusan pembelian:

1) Faktor sikap orang lain

Jika seseorang yang penting bagimu berfikir kalau kamu harus

memebeli mobil dengan harga termurah, maka kesempatan

kamu untuk membeli mobil yang mahal lebih kecil.

2) Faktor situasi tak terduga

Niat beli konsumen mungkin terbentuk karena faktor seperti

pendapatan, harga dan manfaat produk yang di harapkan.

61
Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses

pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar membeli

(Kotler, 2000:204). Pengambilan keputusan merupakan suatu

kegiatan individu dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

Memiliki indikator sebagai berikut:

1) Keyakinan dalam membeli

2) Sesuai dengan keinginan

3) Merekomendasikan kepada orang lain

e. Perilaku pasca pembelian.

Setelah melakukan pembelian terhadap sebuah produk, konsumen

akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Para

pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan

pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.

H. Keterkaitan Variabel Store Atmosphere, Harga dan Minat Beli dengan

Keputusan Pembelian Konsumen

1. Keterkaitan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian

Store atmosphere yang disesuaikan dengan karakteristik

pangsa pasar ritel tersebut akan menuntut minat konsumen untuk

berkunjung. Seorang konsumen menentukan jenis toko yang akan

dikunjunginya atau memilih barang yang akan dibelinya berdasarkan

teori pengambilan keputusan konsumen yang telah dibahas sebelumnya.

62
Menurut Levy dan Weitz (2007:491) bahwa, “Specifically,

retailers would like the store design to attract customes to the store,

enable them to easily locate merchandise of interest, keep them in the

store for a long time, motivate them to make unplanned, impuls

purchases, and provide them with a satisfying shopping experience”.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa store atmosphere

bertujuan untuk menarik perhatian konsumen untuk berkunjung,

memudahkan mereka untuk mencari barang yang dibutuhkan,

mempertahankan mereka untuk berlama – lama berada di dalam toko,

memotivasi mereka untuk membuat perencanaan secara mendadak,

mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian, dan memberikan

kepuasan dalam berbelanja.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain store

atmosphere yang dilakukan dengan baik dapat berpengaruh positif

terhadap peningkatan keputusan pembelian konsumen. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan noviawaty dan yuliandi (2014), bahwa

store atmosphere berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

melalui desain general interior, store layout dan interior display yang

dilakukan oleh toko ritel.

2. Keterkaitan Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Harga menentukan bagaimana produk dan jasa ini harus di

produksi. Dan harga menentukan untuk siapa produk dan jasa itu

diproduksi. Sehingga harga mempengaruhi pendapatan dan perilaku

63
belanja kepada konsumen dengan tingkat pendapatan yang diberikan,

harga mempengaruhi apa yang dibeli dan seberapa banyak dari setiap

produk yang dibeli (Monroe, 2003:4), karena harga membantu para

pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas

tertinggi yang di harapkan berdasarkan kekuatan pembelinya.

Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli

untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan pembelinya pada

berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari

berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana

yang dikehendaki (Oentoro, 2012:150). Pemaparan diatas didukung

pula oleh penelitian Rokim et.al. (2013), bahwa harga berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian konsumen.

3. Keterkaitan Minat Beli Terhadap Keputusan Pembelian

Niat beli sebagai perilaku transaksi konsumen yang cenderung

menunjukan setelah mengevaluasi produk, dan reaksi konsumen diadopsi

produk untuk mengukur kemungkinan pembelian konsumen, yang artinya

bahwa niat beli adalah perilaku konsumen yang cenderung menunjukan

perilaku setelah mengevaluasi produk untuk mengukur kemungkinan

pembelian konsumen (Schiffman dan Kanuk, 2010:3). Hal ini didukung oleh

riset yang dilakukan Andriansyah dan Aryanto (2012) bahwa minat beli

pelanggan berdampak pada proses keputusan pembelian pelanggan yang

positif dan besar.

64
I. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Analysis of effect of Atmosphere Store and Product Pricing Strategy
Package to Consumer Interest Buy at Grocery Store 7-Eleven
(Studi Kasus Pada toko 7-Eleven ABFIInstitute Perbanas Jakarta)
Nama Nadia Rachmawati dan Pamela Magdalena
Peneliti
Judul Analysis of effect of Atmosphere Store and Product Pricing
strategy Package to consumer Interest Buy at Grocery Store
7-Eleven
(Studi Kasus Pada toko 7-Eleven ABFIInstitute Perbanas
Jakarta)
Model
Store atmosphere

(X1)
Minta beli
konsumen

(Y)
Penetapan harga

(X2)

Hasil 1. Store atmosphere berpengaruh signifikan terhadap minat


Penelitian belikonsumen.
2. Penetapan harga produk berpengaruh signifikan terhadap
minat belikonsumen.
Konsep Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh store
yang atmosphere dan penetapan harga produk terhadap minat beli
Dirujuk konsumen.
untuk
Penelitian
Ini
Sumber: Jurnal Fakultas Ekonomi Perbanas Institute; 2012

65
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Daya Tarik Iklan
Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Yamaha
(Studi Kasus Pada Konsumen Yamaha SS Cabang Kedungmundu
Semarang)
Nama Aldaan Faikar Annafik dan Mudji Rahardjo
Peneliti
Judul Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Daya
Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Yamaha

(Studi Kasus Pada Konsumen Yamaha SS Cabang


Kedungmundu Semarang)
Model

Kualitas
Prosuk H1

H2 Minat beli
Harga

H3

Daya tarik
iklan

Hasil 1. Semua variabel independen (kualitas produk, harga dan


Penelitian daya tarik iklan) mempunyai pengaruh positif terhadap
variabel dependen minat beli sepeda motor Yamaha.
Konsep Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh kualitas
Penelitian produk, harga dan daya tarik iklan terhadap minat beli.
Sumber: Diponegoro Journal of Management, 2012

66
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
(Studi Kasus Pada Konsumen Outlet Nyenyes Palembang)
Nama Noviawaty dan Beli Yuliandi
Peneliti
Judul Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen
(Studi Kasus Pada Konsumen Outlet Nyenyes Palembang)

Model
General
interior (X1)
Keputusan
pembelian
Store layout
konsumen
(X1)
(X2)
(Y)

Interior
Display (X3)

Hasil 1. Variabel dalam Store Atmosphere yaitu variabel


Penelitian General Interior (X1), variabel Store Layout (X2), dan
variabel Interior Display (X3) mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan pembelian oleh
konsumen pada Outlet Nyenyes Palembang.
Konsep Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh Variabel
Penelitian dalam Store Atmosphere yaitu variabel General Interior
Ini (X1), variabel Store Layout (X2), dan variabel Interior
Display (X3) terhadap keputusan pembeliankonsumen
Sumber: Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.12 No. 1, 2014.

67
Tabel 2.5
Penelitian Terdahulu
Pengaruh Retail Mix terhadap Minat Beli Konsumen
(Studi Kasus Pada Keraton Department Store)
Nama Ricky Wibowo dan Edwin Japarianto
Peneliti
Judul Pengaruh Retail Mix terhadap Minat Beli Konsumen
(Studi Kasus Pada Keraton Department Store)
Model Customer
Service
Location

Store Design
and Display Minat beli

Merchandise
assortment

Communication
mix

Pricing

Hasil 1. Store design and display paling memiliki pengaruh


Penelitian secara simultan dan parsial terhadap minat beli
konsumen.
2. Merchandising berpengaruh secara simultan dan
parsial terhadap minat beli konsumen.
3. Locationberpengaruh secara simultan dan parsial
terhadap minat beli konsumen.
4. Pricing berpengaruh secara simultan dan parsial
terhadap minat beli konsumen.
5. Communication mix berpengaruh secara simultan dan
parsial terhadap minat beli konsumen.
6. Customer service berpengaruh secara simultan dan
parsial terhadap minat beli konsumen.
Konsep Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh retail mix
Penelitian terhadap minat beli konsumen
Sumber: JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 1, (2013) 1-12

68
Tabel 2.6
Penelitian Terdahulu
Analisis pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli Serta Dampaknya
Terhadap Keputusan Pembelian
(Studi Kasus Pada Konsumen J&C Cookies)
Nama Muhammad Ari Adriansyah dan Rudy Aryanto
Peneliti
Judul Analisis pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli
Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian
(Studi Kasus Pada Konsumen J&C Cookies)
Model

Kualitas Minat Keputusan


produk pembelian pembelian
(Y) (Z)
(X)

Hasil 1. Kualitas produk berpengaruh signifikan dan positif


Penelitian terhadap Minat beli.
2. Minat beli berpengaruh signifikan dan positif terhadap
Keputusan pembelian.
3. Kualitas produk berpengaruh signifikan dan positif
terhadap Keputusan pembelian.
Konsep Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh pengaruh
Penelitian Kualitas produk terhadap Minat beli serta dampaknya
terhadap Keputusan Pembelian.
Sumber: Binus University;2012

69
J. Kerangka Pemikiran Teoritis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang terjadi

antara variabel store atmosphere dan harga terhadap minat beli serta

dampaknya terhadap keputusan pembelian. Langkah pertama dalam

penelitian ini adalah dengan mengumpulkan teori-teori pendukung dan

studi kepustakaan mengenai variabel – variabel yang diteliti. Selanjutnya

dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen 7-Eleven Ciputat yang

menjadi objek dalam penelitian, dimana kuesioner tersebut berisikan

pertanyaan – pertanyaan yang mencakup variabel yang diteliti, yaitu store

atmosphere, harga, minat beli dan keputusan pembelian. Setelah itu, data

– data yang diperoleh melalui kuesioner, diolah dengan menggunakan

software statistik yaitu SPSS for Windows 16, pengujian yang pertama

dilakukan adalah uji validitas yang bertujuan untuk mengetahui ketepatan

data, dan uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi dari

alat ukur. Selanjutnya dilakukan uji analisis jalur (analisis phat) dimana

uji analisis jalur ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat

yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi

variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak

langsung (Robert D. Rutherford, 1993, dalam Jonathan Sarwono, 2007:1).

Setelah melalui beberapa proses pengujian, maka didapatkan hasil untuk

ditarik kesimpulan dan implikasinya.

70
Gambar 2.7
Bagan Kerangka Pemikiran

Store atmosphere Harga


(X1) (X2)

Minat beli
(Y1)

Keputusan pembelian
(Y2)

Analisis Data :
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas

Analisis Path :
1. Sub Struktur I
2. Sub Struktur II

Kesimpulan

71
K. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab

akibat dari kinerja variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya (Hamid,

2010:16).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Sub Struktur I

1. Ho1 : Tidak terdapat hubungan antara store atmosphere dan harga

dengan minat beli konsumen.

Ha1 : Terdapat hubungan antara store atmosphere dan harga dengan

minat beli konsumen.

2. Ho2 : Tidak terdapat hubungan antara store atmosphere dengan minat

beli konsumen.

Ha2 : Terdapat hubungan antara store atmosphere dengan minat beli

konsumen.

3. Ho3 : Tidak terdapat hubungan antara harga terhadap minat beli

konsumen.

Ha3 : Terdapat hubungan antara harga terhadap minat beli konsumen.

Sub Struktur II

4. Ho4 : Tidak terdapat hubungan antara store atmosphere, harga dan

minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen.

Ha4 : Terdapat hubungan antara store atmosphere, harga dan minat beli

terhadap keputusan pembelian konsumen.

72
5. Ho5 : Tidak terdapat hubungan antara store atmosphere dengan

keputusan pembelian konsumen.

Ha5 : Terdapat hubungan antara store atmosphere dengan keputusan

pembelian konsumen.

6. Ho6 : Tidak terdapat hubungan antara harga dengan keputusan

pembelian konsumen.

Ha6 : Terdapat hubungan antara harga dengan keputusan pembelian

konsumen.

7. Ho7 : Tidak terdapat hubungan antara minat beli terhadap keputusan

pembelian konsumen.

Ha7 : Terdapat hubungan antara minat beli terhadap keputusan

pembelian konsumen.

73
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup diperlukan adanya penekanan batasan lokasi,

waktu atau sektor dan variabel – variabel yang dibahas. Hal ini sangat

diperlukan agar peneliti tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya, dan akan

sangat berguna bagi para pemula (Hamid, 2010:17).

Pada penulisan skripsi ini objek penelitian dilakukan di Convenience

store 7-Eleven Ciputat, Kota Tangerang Selatan dan subjek penelitiannya

adalah konsumen yang berada disekitar Convenience store 7-Eleven Ciputat,

penelitian dilakukan di bulan Juli 2014.

Ruang lingkup penelitian ini membahas empat variabel, yang terdiri

dari variabel independen (exogenous) yaitu store atmosphere dan harga

dengan variabel perantara (endogenous) yaitu minat beli konsumen dan

variabel dependen (endogenous) yaitu keputusan pembelian konsumen.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau semua elemen

yang ada dalam wilayah penelitian (Arikunto, 2010:173). Sedangkan

menurut Sugiyono (2009:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik

74
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Dari kedua pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

populasi adalah semua obyek / subyek yang diteliti dalam sebuah

penelitian. Adapun populasi penelitian dalam penelitian ini adalah

masyarakat Ciputat Tangerang Selatan yang berada di sekitar 7-Eleven

Ciputat.

2. Sampel

Sampel menurut Arikunto (2010:173), adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Dan menurut Sugiyono (2009:116), sampel

merupakan bagian dari jumlah karateristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Non

probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009:120). Metode

Non probability yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah

Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:122).

Roscoe dalam Sugiyono (2009:129) memberikan saran tentang

ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut :

a. Ukuran sampelyang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 500.

75
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai

negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap

kategori minimal 30.

c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel

minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel

penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota

sampel = 10 x 5 = 50.

d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota

sampel masing – masing antara 10 sampai dengan 20.

Yang menjadi syarat pertimbangan dalam Purposive Sampling

dalam penelitian ini, dan dengan keterbatasan peneliti maka di tetapkan

jumlah sampel sebanyak 60 responden dengan criteria usia 17 keatas

yang menjadi konsumen / pelanggan 7-Eleven Ciputat. Karena menurut

Kasali (2005:200-201), manusia mulai dianggap dewasa bila sudah

berusia 17 tahun, pada usia seseorang dianggap sudah dewasa maka

sudah mampu membiayai hidupnya sendiri dan sebagian anggaran

belanja dihabiskan untuk pakaian, aksesoris, makan diluar, mencari

hiburan dan mencari informasi tentang berbagai hal.

76
C. Metode Pengumpulan Data

Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat

menggunakan sumber primer dan sumber sekunder (Sugiyono, 2009:193).

1. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada

pengumpul data. Dan bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan

data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview

(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan

ketiganya. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden (dalam hal ini

konsumen7-Eleven Ciputat) meliputi identitas dan tanggapan responden.

Pengertian koesioner sendiri merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

2009:199). Pada kuesioner ini terdapat rancangan pertanyaan yang

berhubungan langsung dengan masalah penelitian, dimana jawaban –

jawaban yang diperoleh akan diolah sedemikian rupa untuk dapat

menjawab hipotesis yang telah dibangun, guna dapat membantu dalam

memecahkan masalah yang diteliti.

Dalam kuesioner ini peneliti menggunakan skala likert, karena

yang akan diteliti adalah sikap, pendapat dan persepsi konsumen tentang

fenomena sosial di 7-Eleven Ciputat. Menurut Sugiyono (2009:132), skala

likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

77
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Jawaban setiap item instrumen yang digunakan skala likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, instrumen

penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk

checklis ataupun pilihan ganda.

Dalam kuesioner ini peneliti menggunakan skala likert bentuk

checklis dengan bobot skor atau penilaian sebagai berikut :

Tabel 3.1
Skala Likert

Jawaban
No Pertanyaan
SS ST RG TS STS

1 Apakah cahaya di dalam took


membuat anda nyaman

Keterangan : SS = Sangat Setuju diberi skor = 5

ST = Setuju diberi skor = 4

RG = Ragu-ragu diberi skor = 3

TS = Sangat Setuju diberi skor = 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor = 1

(sumber : Sugiyono, 2009:134)

2. Sumber Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat

78
dokumen (Sugiyono, 2009:193). Data sekunder umumnya digunakan oleh

peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap,

ataupun untuk diproses lebih lanjut. Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur – literatur yang

berkaitan dengan permasalahan, majalah – majalah perekonomian, dan

informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui system online

(internet).

Dalam proses pengumpulan data sekunder ini, peneliti

mengumpulkan data – data yang berkaitan dan berhubungan dengan

penelitian. Sehingga dapat menjadi materi pendukung dalam penelitian

tersebut. Sumber studi kepustakaan ini berasal dari buku konsentrasi mata

kuliah, jurnal – jurnal ilmiah, website, majalah, literatur – literatur serta

publikasi – publikasi lain yang layak dijadikan sumber.

D. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Tryout Penelitian

Untuk uji validitas dan uji reliabilitas data tryout dalam upaya

melihat kelayakan alat ukur penelitian ini digunakan 20 sampel. Dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Jika masing – masing indikator pernyataan mempunyai tingkat

signifikansi di bawah 0,05 berarti dikatakan valid (Ghozali, 2001:140).

b. Suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai

cronbach alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2011:48).

79
2. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

data dalam penelitian. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan

antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada

obyek yang diteliti (Sugiyono, 2009:172). Dan menurut Ghozali (2011:52)

uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut.

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2 dalam hal ini adalah

jumlah sample. Pada kasus ini jumlah sample (n) = 60 dan besarnya df

dapat dihitung 60 – 2 = 58 dengan df = 58 dan alpha (α) = 0.05, maka di

dapat r tabel = 0,254. Suatu pertanyaan atau indikator dinyatakan valid,

apabila r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif.

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). SPSS

for Windows memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji

statistik cronbach alpha (α), suatu konstruk atau variable dikatakan

reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,70 (Nunnally, 1994

80
dalam Ghozali, 2011:48).

4. Analisis Jalur (Path)

Analisis jalur merupakan suatu teknik untuk menganalisis

hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel

bebasnya mempengaruhi varibel tergantung tidak hanya secara langsung

tetapi juga secara tidak langsung (Robert D. Rutherford, 1993, dalam

Sarwono, 2007:1).

Sementara itu definisi lain mengatakan bahwa analisi jalur

merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan

tujuan memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan

sinifikansi (significance) hubungan sebab dan akibat hipotekal dalam

seperangkat variabel (Paul Webley, 1997, dalam Sarwono, 2007:1).

Model jalur ialah suatu diagram yang menghubungkan antara

variabel bebas, perantara dan tergantung. Pola hubungan ditunjukkan

dengan menggunakan anak panah. Anak panah – anak panah tunggal

menunjukkan hubungan sebab – akibat antara variabel – variabel

exogenous atau perantara dengan satu variabel endogenous atau lebih

(Sarwono, 2007:3). Model penelitian akan dikembangkan dan

digambarkan dalam diagram jalur (path diagram) untuk mempermudah

melihat pengaruh – pengaruh yang sedang diuji. Dan kemudian akan

dibuat persamaan strukturalnya. Semuanya diolah dengan software SPSS

for Windows 16.

81
a. Diagram Jalur (path diagram)

Gambar 3.1
Diagram Jalur (path diagram)
є
Store є
atmosphere
(X1)

Keputusan
Minat Beli Pembelian
(Y1) (Y2)

Harga
(X2)
Sumber : (Sarwono, 2007:26)

b. Persamaan Struktural

Y1 = PY1 X1 + PY1 X2 + є1

Y2 = PY2 X1 + PY2 X2 + PY2 Y1 +є2


Keterangan:

X1 = Store atmosphere

X2 = Harga

Y1 = Minat beli konsumen

Y2 = Keputusan pembelian

Є = Error

Kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

82
E. Operasional Veriabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2009:58). Dalam analisis jalur tidak digunakan istilah variabel bebas atau

pun tergantung. Sebagai gantinya, dalam analilis jalur digunakan istilah

exogenous dan endogenous (Sarwono, 2007:5). Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Variabel exogenous

Variabel exogenous ialah semua variabel yang tidak ada penyebab –

penyebab ekplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak – anak panah

yang menuju kearahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran. Jika

antara variabel exogenous dikorelasikan maka korelasi tersebut

ditunjukkan dengan anak panah berkepaladua yang menghubungkan

variabel – variabel tersebut. Variabel exogenous dalam penelitian ini

adalah store atmosphere (X1) dan harga (X2).

b. Variabel endogenous ialah variabel yang mempunyai anak panah –

anak panah menuju kearah variabel tersebut. Variabel yang termasuk di

dalamnya mencakup semua variabel perantara dan tergantung. Variabel

perantara endogenous mempunyai anak panah yang menuju kearahnya

dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model diagram jalur.

Adapun variabel tergantung hanya mempunyai anak panah yang

83
menuju kearahnya. Variabel endogenous dalam penelitian ini adalah

minat beli konsumen (Y1) sebagai variabel perantara dan keputusan

pembelian konsumen (Y2) sebagai variabel tergantung.

2. Definisi Operasional

Pengertian dari variable – variable yang diteliti dan akan dilakukan

analisis lebih lanjut yaitu store atmosphere, harga, minat beli dan

keputusan pembelian konsumen. Dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Definisi Sub


Indikator Skala
Penelitian Variabel Variabel
1. Store front
2. Prototype store
Suasana
3. Unique building
lingkungan
design
toko itu
berdasarkan 4. Marquee
pada 5. Entrances
Store karakteristik 6. Display window
atmosphere fisik yang Exterior 7. Height and size of
(X1) biasanya (bagian building Likert
Berman digunakan luar toko) 8. Visibility
dan Evans untuk
(2001:604) membangun 9. Uniqueness
kesan dan 10. Surrounding area
menarik 11. Surrounding store
pelanggan
12. Parking

84
Lanjutan Tabel 3.2
Variabel Definisi Sub
Indikator Skala
Penelitian Variabel Variabel
13. Flooring
14. Colors and lighting
15. Scent and sound
16. Fixtures
17. Wall Texture
18. Temperature
19. Width of aisles
Interior 20. Vertikal
(bagian Transportation Likert
dalam toko) 21. Dead areas
22. Personnel
23. Merchandise
24. Prices level and
display
25. Cash register
Store 26. Technology
atmosphere
(X1) 27. Cleanliness
Berman 28. Selling space
dan Evans 29. Merchandise space
(2001:
30. Personal space
604)
31. Customer space
32. Functional product
grouping
Store Layout 33. Purchase motivation
(tata letak product grouping
toko) 34. Storability product
grouping Likert
35. Curving traffic flow
36. Space / merchandise
category
37. Arrangement with
department
Interior POP 38. Racks and cases
Display 39. Poster, signs and
(pemajangan cards
tanda
informasi)
85
Lanjutan Tabel 3.2
Variabel Definisi
Sub Variabel Indikator Skala
Penelitian Variabel

1. Tingkat harga
Harga yang
yang ditetapkan
bersaing
toko

2. Harga yang
Harga terjangkau
memberikan Harga dengan
Harga (X2) kemampuan
petunjuk terjangkau
Rao dan konsumen
sebagai indikasi Likert
Monroe
bagaimana
(1989)
sumber daya itu
harus digunakan
3. Kesesuaian harga
dengan kualitas
Kesesuaian
barang
harga dengan
4. Kesesuaian harga
kualitas
dengan kualitas
pelayanan

Minat beli
adalah suatu Minat 1. Kecenderungan
keadaan dalam transaksional untuk membeli
diri seseorang
pada dimensi
kemungkinansu
byektif yang 2. Perilaku yang
meliputi Minat memiliki produk
hubungan preferensial preferensi utama
Minat Beli
antara orang itu
(Y1)
sendiri dengan Likert
Ferdinand
beberapa
(2006)
tindakan, dan
3. Mencari
juga minat beli
informasi produk
mengacu pada
yang diminati
hasil dari Minat
tindakan yang eksploratif
kelihatan dalam
situasi,

86
Lanjutan Tabel 3.2
Variabel Definisi Sub
Indikator Skala
Penelitian Variabel Variabel

Keyakinan 1. Setelah proses ada


dalam keyakinan untuk
Keputusan membeli membeli
pembelian
Keputusan adalah tahap 2. Barang yang
Pembelian dalam proses didapatkan sesuai
(Y2) pengambilank Sesuai keinginan.
Likert
Kotler eputusan dengan 3. Layanan yang
(2000: dimana keinginan didapatkan sesuai
204) konsumen keinginan.
benar-benar
membeli
Merekomend 4. Menginformasikan
asikan tentang toko ritel
kepada orang kepada orang lain.
lain

87
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Seven Eleven

7-Eleven adalah sebuah toko ritel jaringan atau convenience store

yang berasal dari Amerika Serikat. Didirikan pertama kali pada tahun

1927 di Texas, Amerika Serikat. Nama dari 7-Eleven mulai digunakan

pada tahun 1946. Gerai ini awalnya tidak buka selama 24 jam melainkan

dari jam 7 pagi sampai sebelas malam yang kemudian hal ini yang

nantinya menghilhami nama 7-Eleven (from seven to eleven), gerai

pertama 7-Eleven yang buka 24 jam kemudian dibuka pada tahun 1962

dikota Austin, Texas. Sejak saat itulah 7-Eleven beroperasi secara resmi

secara 24 jam secara resmi yang kemudian diikuti dengan dibukanya gerai

barunya di Las Vegas, Fort Worth dan Dallas di Amerika Serikat pada

tahun 1963 (www.7eleven.com).

Pada tahun 1980, Southland Coorporation mengalami kesulitan

finansial dan akhirnya menjual divisi pengolah es nya. Kemudian

akhirnya diselamatkan oleh Ito Yokado yang merupakan salah satu

pemegang franchise terbesar dari 7-Eleven. Akhirnya Soutland

Corporation dapat terlepas dari kebangkrutan dan berhasil melalui krisis

jatuhnya pasar saham pada tahun 1987. Kemudian pada tahun 1991,

88
Southland Corporation yang memiliki 7-Eleven menjual sebagian besar

sahamnya kepada perusahaan jaringan supermarket Jepang, Ito-Yokado.

Southland Corporation merubah namanya menjadi 7-Eleven. Inc pada

tahun 1999. 7-Eleven yang juga menjual beberapa makanan cepat saji

juga memiliki beberapa menu original 7-Eleven itu sendiri.Menu – menu

asli tersebut adalah Cafe Select yang merupakan beberapa kombinasi

minuman panas seperti aneka ragam kopi dan teh. Selain itu ada yang

disebut Slurpee yang merupakan sejenis minuman es yang berkarbonasi

dan Big Gulp yang merupakan minuman ringan atau biasa disebut juga

soft drink dalam ukuran yang besar. Sejak tahun 2005 kepemilikan dari 7-

Eleven dimiliki oleh Seven & Iholdings Co.,Ltd yang merupakan sebuah

perusahaan yang berasal dari Jepang. Pada tahun 2004, 7-Eleven telah

memiliki lebih dari 26.000 gerai yang telah tersebar di 18 negara seluruh

dunia dengan bagian pangsa pasar terbesar dimiliki oleh Amerika Serikat

serta Jepang (www.7eleven.com).

2. Sejarah 7-Eleven Di Indonesia

Di Indonesia, sebenarnya 7-Eleven sempat hadir pada dekade

tahun 1990 namun tidak berjalan lama akibat adanya perselisihan internal

di antara pemegang franchise dari 7-Eleven tersebut. Sampai tahun 2009

tidak pernah terdengar lagi nama 7-Eleven di Indonesia. Pada tahun 2009,

7-Eleven kembali hadir di Indonesia setelah PT. Modern Internasional

Tbk. melalui anak perusahaan PT. Modern Putra Indonesia menjadi

master franchise dari 7-Eleven tersebut. Pembukaan gerai pertama kali di

89
Indonesia di lakukan pada tanggal 7 November 2009 dengan gerai

pertama di daerah Bulungan, Jakarta Selatan. Dalam jangka waktu 1

tahun gerai dari 7-Eleven tersebut bertambah dengan di dirikannya gerai

di daerah Kemang, Cipete, dan Menteng. Sampai akhir 2011 7-Eleven

memiliki 23 gerai yang tersebar di seluruh Jakarta. 7-Eleven hadir

kembali di Indonesia ditengah ramai dan tingginya persaingan dalam

industry ritel. 7-Eleven hadir membawa konsep yang dibilang baru serta

sedikit berbeda apabila kita membandingkan dengan convenience store

lain yang telah ada di Indonesia. Menurut Retail Director dari PT.

Modern Putra Indonesia (bagian dari PT. Modern Internasional Tbk) yang

juga direktur untuk 7-Eleven Indonesia, Lim Djwe Khian yang dikutip

dari website resmi 7-Eleven Indonesia bahwa 7-Eleven adalah sebuah

convenience store yang lebih memfokuskan pada produk makanan serta

minuman siap saji yang sebelumnya belum ada di Indonesia, PT. Modern

Putra Indonesia optimis bahwa konsep tersebut telah terbukti berhasil

dikembangkan di Negara lain di seluruh dunia. Dalam jangka waktu 1

tahun antara 2009 sampai tahun 2010, 7-Eleven bisa dibilang sangat

sukses dalam mengembangkan usaha ritel nya di Indonesia. Tercatat

sampai awal tahun 2011, 7-Eleven memiliki 23 gerai yang tersebar

diseluruh Jakarta. Dan sepanjang pengamatan dan penelitian, gerai-gerai

tersebut selalu dipenuhi oleh konsumen yang datang. Hal ini

membuktikan bahwa respon masyarakat di Jakarta sangat positif terhadap

7-Eleven. Konsumen dari 7-Eleven pun terdiri dari berbagai macam

90
kalangan dan usia, namun berdasarkan hasil pengamatan bahwa sebagian

besar dari konsumen dari 7-Eleven adalah terdiri dari kalangan anak muda

serta pelajar. Respon yang positif dari konsumen ini juga berhasil

membuat posisi 7-Eleven menjadi sebuah convenience store yang

tergolong sukses, bahkan 7-Eleven dapat menggeser beberapa brand dari

persaing lainnya yang bahkan telah lebih dulu berada dalam industri ritel

di Indonesia. Beberapa brand dari convenience store bahkan ada yang

mulai mencoba mengikuti bahkan menerapkan beberapa strategi bisnis

yang telah di jalankan oleh 7-Eleven.

3. Produk 7-Eleven

7-Eleven seperti layaknya convenience store yang lain menjual

barang kebutuhan masyarakat sehari hari. Mulai dari rokok, minuman

serta makanan kemasan, mie instant dan berbagai macam barang

kebutuhan masyarakat lainnya dari berbagai macam produk seperti

umumnya convenience store yang lain. Yang menjadi keunggulan utama

dari 7-Eleven adalah berbagai macam produk orisinil yang juga berupa

makanan serta minuman. Menu makanan dan minuman orisinil tersebut

dipadukan juga dengan beberapa menu makanan lainnya yang ditawarkan

kepada masyarakat. Berkaitan dengan produk-produk yang akan dijual

serta ditawarkan oleh 7-Eleven Indonesia, Ibu Tina Novita selaku

Merchandising & Marketing Manager 7-Eleven menjelaskan bahwa 7-

Eleven akan menyediakan produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh

konsumen di Indonesia. Penyediaan produk adalah mix (campuran), yaitu

91
gabungan dari menu Indonesia dan dari luar Indonesia bahkan juga

dengan menu lokal daerah diIndonesia yang nantinya akan tergantung

dari lokasi gerai mereka berada. Selain itu, 7-Eleven sendiri memiliki

beberapa produk khas (original) yang juga nantinya akan ditawarkan dan

dijual untuk konsumen di Indonesia. Menu – menu orisinil yang menjadi

keunggulan dari 7-Eleven yang bisa ditemui disemua gerai 7-Eleven

diIndonesia tersebut adalah Big Gulp, Slurpee, Big Bite, Café Select dan 7

Fresh. Big Gulp adalah minuman ringan atau soft drink yang tersedia

dalam berbagai macam ukuran yang relatif besar untuk memuaskan

dahaga konsumennya. Slurpee adalah minuman es berkarbonasi yang

khas yang dapat dipesan sesuai dengan selera pembeli

(www.7Eleven.com).

Adapun Café Select adalah beraneka minuman panas seperti kopi

dan the yang disediakan dengan berbagai ukuran dan konsumen dapat

membuat kopi atau teh tersebut sesuai dengan selera mereka karena 7-

Eleven juga menyediakan berbagai bahan tambahan agar kopi dan teh

dapat dikonsumsi sesuai dengan selera pembelinya. Selain kopi dan teh,

Café Select juga menyediakan susu coklat panas dan teh tarik. Untuk

menu makanan 7-Eleven juga menyediakan Big Bite dan 7 Fresh yang

juga digemari oleh masyarakat. Big Bite adalah menu makanan yang

dipilih dari bahan – bahan yang berkualitas dalam ukuran yang relatif

besar untuk masyarakat Indonesia. Selain itu 7-Eleven juga menyediakan

berbagai macam rasa dari menu tersebut serta tambahan saus, sayur dan

92
keju yang disediakan secara gratis agar konsumen dapat menyesuaikan

menu yang dipilih sesuai dengan minatnya. Adapun 7 Fresh adalah

berbagai menu makanan lainnya seperti roti, ayam goreng, ayam katsu

dan berbagai menu lainnya yang disediakan secara segar (fresh). Pembeli

bebas untuk memanaskan atau tidak menu yang dipilih (menu yang tidak

dipanaskan biasanya dibawa pulang) dan bebas menambahkan saus dan

menu tambahan lainnya yang disesuaikan dengan minat konsumen

(www.7Eleven.com).

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Tryout Penelitian

Penulis melakukan tryout terhadap 20 responden dengan

memberikan butir pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan

reliabilitas dari semua pernyataan tersebut. Berikut hasil tryout yang

diperoleh:

Tabel 4.1
Hasil Tryout Penelitian
Pearson Cron
Sig (2-
No Variabel Item correlati Ket. bach Ket.
tailed)
on Alpha
1 SA1 0,639 0,002 Valid
2 SA2 0,314 0,178 Unvalid
3 SA3 0,664 0,001 Valid
Store
4 SA4 0,694 0,001 Valid 0,974 Reliabel
atmosphere
5 SA5 0,675 0,001 Valid
6 SA6 0,680 0,001 Valid
7 SA7 0,839 0,000 Valid

93
Lanjutan Tabel 4.1
Pearson Cronba
Sig (2-
No Variabel Item correlati Ket. ch Ket.
tailed)
on Alpha
8 SA8 0,895 0,000 Valid
9 SA9 0,809 0,000 Valid
10 SA10 0,816 0,000 Valid
11 SA11 0,820 0,000 Valid
12 SA12 0,842 0,000 Valid
13 SA13 0,769 0,000 Valid
14 SA14 0,053 0,823 Unvalid
15 SA15 0,782 0,000 Valid
16 SA16 0,845 0,000 Valid
17 SA17 0,829 0,000 Valid
18 SA18 0,829 0,000 Valid
19 SA19 0,845 0,000 Valid
20 SA20 0,639 0,002 Valid
21 SA21 0,683 0,001 Valid
22 SA22 0,725 0,000 Valid
23 SA23 0,760 0,000 Valid
24 SA24 0,552 0,012 Valid
25 SA25 0,638 0,002 Valid
Store
26 SA26 0,536 0,015 Valid 0,974 Reliabel
atmosphere
27 SA27 0,732 0,000 Valid
28 SA28 0,782 0,000 Valid
29 SA29 0,746 0,000 Valid
30 SA30 0,641 0,002 Valid
31 SA31 0,619 0,004 Valid
32 SA32 0,691 0,001 Valid
33 SA33 0,699 0,001 Valid
34 SA34 0,769 0,000 Valid
35 SA35 0,880 0,000 Valid
36 SA36 0,807 0,000 Valid
37 SA37 0,812 0,000 Valid
38 SA38 0,577 0,008 Valid
39 SA39 0,633 0,003 Valid
40 SA40 0,679 0,000 Valid
41 SA41 0,766 0,000 Valid
42 SA42 0,621 0,003 Valid

94
Lanjutan Tabel 4.1
Sig
Pearson Cronbach
No. Variabel Item (2- Ket. Ket.
correlation Alpha
tail)
43 HI 0,835 0,000 Valid
44 H2 0,863 0,000 Valid
Harga 0,791 Reliabel
45 H3 0,883 0,000 Valid
46 H4 0,542 0,014 Valid
47 MB1 0,891 0,000 Valid
48 Minat beli MB2 0,813 0,000 Valid 0,820 Reliabel
49 MB3 0,899 0,000 Valid
50 KP1 0,806 0,000 Valid
51 Keputusan KP2 0,946 0,000 Valid
0,827 Reliabel
52 Pembelian KP3 0,723 0,000 Valid
53 KP4 0,757 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah (2014).

Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa

51 pertanyaan yang diberikan kepada 20 responden dinyatakan valid

karena memiliki nilai Signifikan (Sig (2-tailed)) lebih kecil dari 0,05, dan

2 pertanyaan dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai Signifikan (Sig

(2-tailed)) lebih besar dari 0,05 maka 2 item tersebut tidak dapat

digunakan dalam penelitian ini. Kemudian dari hasil tryout tersebut,

diperoleh juga data yang menyatakan bahwa semua item pertanyaan

dinyatakan reliable karena nilai Cronbach Alpha setiap butir pertanyaan

lebih besar dari 0,70. Setelah itu. Peneliti membagikannya kepada 60

responden yang akan menjadi data dalam penelitian selanjutnya.

95
2. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghazali, 2011:52).

Kuesioner dalam penelitian ini dibagi dalam empat faktor utama,

yaitu store atmosphere (X1) dengan 40 butir pertanyaan, Harga (X2)

dengan 4 butir pertanyaan, minat beli (Y1)dengan 3 butir pertanyaan dan

keputusan pembelian (Y2) dengan 4 butir pertanyaan. Jadi, jumlah

pertanyaan dalam kuesioner sebanyak 51 butir pertanyaan dengan jumlah

responden sebanyak 60 responden.

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan

rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah

sampel. Jumlah sampel sebesar (n) = 60 dan besarnya df dapat dihitung

60 – 2 = 58 dengan 58 dan alpha 0,05 didapat rtabel 0,254.

Dari pengujian validitas seluruh butir pertanyaan yang mempunyai

nilai rhitung lebih besar dari rtabel 0,254. Sehingga butir – butir pertanyaan

dalam kuesioner tersebut dapat dikatakan valid dan dapat dijadikan acuan

untuk penelitian selanjutnya. Ukuran validitas tiap butir – butir

pertanyaan dapat dilihat dalam tabel 4.2 di bawah ini:

96
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas

No Variabel Item r hitung r tabel Keterangan

1 SA1 0,661 0,254 Valid


2 SA2 0,527 0,254 Valid
3 SA3 0,387 0,254 Valid
4 SA4 0,489 0,254 Valid
5 SA5 0,399 0,254 Valid
6 SA6 0,373 0,254 Valid
7 SA7 0,527 0,254 Valid
8 SA8 0,582 0,254 Valid
9 SA9 0,571 0,254 Valid
10 SA10 0,699 0,254 Valid
11 SA11 0,571 0,254 Valid
12 SA12 0,653 0,254 Valid
13 SA13 0,412 0,254 Valid
14 SA14 0,617 0,254 Valid
15 SA15 0,595 0,254 Valid
16 Store SA16 0,619 0,254 Valid
17 atmosphere SA17 0,562 0,254 Valid
18 SA18 0,603 0,254 Valid
19 SA19 0,597 0,254 Valid
20 SA20 0,483 0,254 Valid
21 SA21 0,508 0,254 Valid
22 SA22 0,483 0,254 Valid
23 SA23 0,498 0,254 Valid
24 SA24 0,429 0,254 Valid
25 SA25 0,483 0,254 Valid
26 SA26 0,496 0,254 Valid
27 SA27 0,587 0,254 Valid
28 SA28 0,510 0,254 Valid
29 SA29 0,660 0,254 Valid
30 SA30 0,590 0,254 Valid
31 SA31 0,582 0,254 Valid
32 SA32 0,565 0,254 Valid

97
Lanjutan tabel 4.2 uji validitas

No Variabel Item r hitung r tabel Keterangan

33 SA33 0,410 0,254 Valid


34 SA34 0,580 0,254 Valid
35 SA35 0,713 0,254 Valid
36 Store SA36 0,705 0,254 Valid
37 atmosphere SA37 0,626 0,254 Valid
38 SA38 0,658 0,254 Valid
39 SA39 0,739 0,254 Valid
40 SA40 0,716 0,254 Valid
41 HI 0,632 0,254 Valid
42 H2 0,828 0,254 Valid
Harga
43 H3 0,875 0,254 Valid
44 H4 0,855 0,254 Valid
45 MB1 0,858 0,254 Valid
46 Minat beli MB2 0,893 0,254 Valid
47 MB3 0,915 0,254 Valid
48 KP1 0,893 0,254 Valid
49 Keputusan KP2 0,864 0,254 Valid
50 Pembelian KP3 0,836 0,254 Valid
51 KP4 0,834 0,254 Valid
Sumber: Data primer yang diolah (2014).

Dari hasil uji validitas diatas didapatkan bahwa dari semua item

pertanyaan dalam kuesioner, telah memenuhi kriteria yang valid, karena

telah melewati batas nilai r-tabel sebesar 0,254.

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2011:47). suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

98
memberikan nilai cronbach alpha > 0,70 (Ghozali, 2011:48). Hasil

reliabilitas dapat dilihat dalam table 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3
Hasil Uji Realibilitas

Cronbach
No. Variabel Item Keterangan
Alpha

1 SA1
2 SA2
3 SA3
4 SA4
5 SA5
6 SA6
7 SA7
8 SA8
9 SA9
10 SA10
11 SA11
12 SA12
13 SA13
14 Store SA14
0,945 Reliabel
15 atmosphere SA15
16 SA16
17 SA17
18 SA18
19 SA19
20 SA20
21 SA21
22 SA22
23 SA23
24 SA24
25 SA25
26 SA26
27 SA27
28 SA28

99
Lanjutan tabel 4.3 uji reliabilitas

Cronbach
No. Variabel Item Keterangan
Alpha

29 SA29
30 SA30
31 SA31
32 SA32
33 SA33
34 Store SA34
0,945 Reliabel
35 atmosphere SA35
36 SA36
37 SA37
38 SA38
39 SA39
40 SA40
41 HI
42 H2
Harga 0,808 Reliabel
43 H3
44 H4
45 MB1
46 Minat Beli MB2 0,865 Reliabel
47 MB3
48 KP1
49 Keputusan KP2
0,872 Reliabel
50 Pembelian KP3
51 KP4
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Hasil uji reliabilitas tersebut diatas menunjukkan bahwa semua

variabel mempunyai koefisien Cronbach Alpha di atas 0,70 sehingga

dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari

kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.

100
C. Penemuan dan Pembahasan

1. Karakterisitik dan Data Responden

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen 7-Eleven

Ciputat. Berdasarkan data dari 60 responden yang berbelanja di 7-Eleven

Ciputat, melalui daftar pertanyaan di dapat kondisi responden tentang

jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pendapatan perbulan dan

domisili.

Pengelompokkan ini dilakukan dengan maksud tujuan sebagai

berikut:

a. Dapat secara jelas menggambarkan responden secara utuh dalam

penelitian tersebut.

b. Sebagai argumentasi pendukung dalam pengambilan kesimpulan

peneliti.

Gambaran umum dari responden sebagai obyek penelitian

tersebut satu per satu dapat diuraikan seperti pada bagian berikut:

a. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil kuesioner penelitian yang dilakukan,

diperoleh gambaran tentang jenis kelamin dari responden yang

dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:

101
Tabel 4.4
Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah

Pria 41 orang

Wanita 19 orang

Jumlah 60 orang

Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel 4.4 hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa responden

dengan jenis kelamin pria lebih banyak dari pada responden dengan

jenis kelamin wanita. Responden dengan jenis pria sebanyak 41

orang dan responden dengan jenis kelamin wanita sebanyak 19

orang.

b. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang usia

dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.5 yaitu:

Tabel 4.5
Responden Penelitian Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
17-20 tahun 9 orang

>20-24 tahun 22 orang

>24 tahun 29 orang

Jumlah 60 orang
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden antara >24 tahun

paling banyak dari pada responden dengan dibandingkan pada

usia >17-20 tahun dan >20-24 tahun. Responden dengan usia

102
>17-20 tahun dengan 9 orang, responden dengan usia >20-24

tahun dengan 22 orang, usia >24 tahun adalah 29 orang dan

jumlah terendah adalah responden dengan usia >17-20 tahun

dengan jumlah 9 orang.

c. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang

pendidikan terakhir dari responden yang dapat dilihat pada Tabel

4.6 sebagai berikut :

Tabel 4.6
Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah
SMA Sederajat 26 orang
D1 0 orang
D3 5 orang
S1 28 orang
S2 1 orang
Jumlah 60 orang
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pendidikan terakhirpara

responden adalah SMA sederajat berjumlah 26 orang, D3

berjumlah 5 orang, S1 berjumlah 28 orang Dan S2 1 orang.

Responden dengan pendidikan terakhir SMA sederajat besar

kemungkinan berstatus sebagai mahasiswa, mengingat bahwa

lokasi toko berdekatan dengan kampus.

103
d. Gambaran Umum Berdasarkan Pendapatan Perbulan

Berdasarkan hasil penelitian, pendapatan perbulan responden

yang dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7
Responden Penelitian Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Pendapatan Perbulan Jumlah
< Rp.500.000 8 orang
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 8 orang
Rp. 1.000.001 - Rp. 1.500.000 8 orang
>Rp. 1.500.000. 36 orang
Jumlah 60 orang
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden dengan pendapatan

perbulan < Rp.500.000 adalah 8 orang. Responden dengan

pendapatan perbulan antara Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 mencapai 8

orang. Responden dengan pendapatan perbulan antara Rp.

1.000.001 - Rp. 1.500.000 mencapai 8 orang dan responden dengan

pendapatan perbulan lebih dari Rp. 1.500.000 sebanyak 36 orang.

e. Gambaran Umum Berdasarkan Domisili

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang

domisili responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.8:

Tabel 4.8
Responden Penelitian Berdasarkan Domisili
Domisili Jumlah
Ciputat 26 orang
Cirendeu 3 orang
Ciledug 5 orang
Dll 26 orang
Jumlah 60 orang
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

104
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden dengan domisili

Ciputat mencapai 26 orang. Responden dengan domisili Cirendeu

sebanyak 3 orang.Responden dengan domisili Ciledug 5 orang

dan responden berdomisili lain-lain sebanyak 26 orang. Dimisili

lain-lain meliputi wilayah Depok, Bogor, Pondok Cabe dan

sekitarnya.

2. Analisis Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 60

responden yang disebarkan dan diisi oleh responden yang pernah

berbelanja di 7-Eleven Ciputat.

Analisis ini meliputi butir – butir pertanyaan yang merupakan

indikator dari variabel – variabel penelitian. Adapun variabel penelitian

dalam kuesioner meliputi store Atmosphere (X1), harga (X2), minat beli

(Y1) dan keputusan pembelian (Y2).

Berdasarkan hasil output dari kuesioner yang telah dibagikan

kepada responden di 7-Eleven Ciputat yaitu sebanyak 60 responden

(100%). maka diperoleh data sebagai berikut:

a. Store Atmosphere

Variabel kualitas pelayanan diukur melalui empat sub variabel, yaitu :


1) Exterior

Karakteristik eksterior mempunyai pengaruh yang kuat

pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan sebaik

mungkin, kombinasi dari eksterior ini dapat membuat bagian luar

105
toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang

orang untuk masuk ke dalam toko.

a) Store front
Tabel 4.9
Store Front/ Tampak Muka Toko Menarik
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 16 27,00
Setuju 29 48,00
Sangat setuju 14 23,00
Total 60 100,00
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 2% responden menyatakan tidak

setuju, 27% responden menyatakan ragu – ragu, 48%

responden menyatakan setuju, 23% responden menyatakan

sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 7-Eleven

Ciputat memiliki desain muka toko yang menarik.

b) Prototype store
Tabel 4.10
Prototype Store / Desain Toko Seragam Dengan Sesama Merek
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 8 13,00
Setuju 36 60,00
Sangat setuju 16 27,00
Total 60 100,00
Sumber: Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

13% responden menyatakan ragu – ragu, 60% responden

106
menyatakan setuju dan 27% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 7-Eleven Ciputat

memiliki desain toko yang seragam dengan 7-Eleven yang lain.

c) Unique building design


Tabel 4.11
Unique building design / Desain Tampilan Depan Toko Unik
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 0 0,00
Setuju 36 60,00
Sangat setuju 24 40,00
Total 60 100,00
Sumber: Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 0%

responden menyatakan ragu – ragu, 60% responden

menyatakan setuju dan 40% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tampilan depan toko

7-Eleven Ciputat menarik karena unik.

d) Marque
Tabel 4.12
Marque / Papan Nama Toko Mudah Terlihat
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 1 2,00
Setuju 46 76,00
Sangat setuju 13 22,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

107
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden tidak setuju, 2% responden

ragu – ragu, 76% responden setuju dan 22% responden sangat

setuju bahwa papan nama 7-Eleven Ciputat mudah terlihat.

e) Entrances/Jenis pintu masuk


Tabel 4.13
Jenis pintu masuk
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 3 5,00
Setuju 44 73,00
Sangat setuju 13 22,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 5%

responden menyatakan ragu – ragu, 73% responden

menyatakan setuju dan 22% responden menyatakan sangat

setuju bahwa 7-Eleven Ciputat memakai pintu tank dorong.

f) Entrances/Lebar pintu masuk


Tabel 4.14
Lebar pintu masuk
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 4 7,00
Setuju 39 65,00
Sangat setuju 17 28,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

108
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 7%

responden menyatakan ragu – ragu, 65% responden

menyatakan setuju dan 28% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pintu masuk 7-

Eleven Ciputat cukup lebar.

g) Display window
Tabel 4.15
Display window / Jendela Toko
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 3 5,00
Setuju 43 72,00
Sangat setuju 14 23,00
Total 60 100,00
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 5%

responden menyatakan ragu – ragu, 72% responden

menyatakan setuju dan 23% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jendela toko 7-

Eleven Ciputat memudahkan untuk melihat isi toko.

109
h) Height and Size of Building
Tabel 4.16
Height and Size of Building / Tinggi dan Luas toko
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 10 17,00
Setuju 39 65,00
Sangat setuju 11 18,00
Total 60 100,00
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

17% responden menyatakan ragu – ragu, 65% responden

menyatakan setuju dan 18% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tinggi dan luas toko

7-Eleven Ciputat menarik bagi konsumen.

i) Visibility
Tabel 4.17
Visibility / Lokasi toko Dekat Dengan Jalan
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 7 12,00
Setuju 38 63,00
Sangat setuju 15 25,00
Total 60 100,00
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

12% responden menyatakan ragu – ragu, 63% responden

110
menyatakan setuju dan 25% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa toko 7-Eleven

Ciputat menarik karena berdekatan dengan jalan.

j) Uniqueness
Tabel 4.18
Keunikan Toko Dengan Cahaya Dan Warna Khas
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 8 13,00
Setuju 35 59,00
Sangat setuju 17 28,00
Total 60 100,00
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

13% responden menyatakan ragu – ragu, 59% responden

menyatakan setuju dan 28% responden menyatakan sangat

setujubahwa cahaya terang dengan warna khas toko yang unik

membuat 7-Eleven Ciputat menarik bagi konsumen.

k) Surrounding Area
Tabel 4.19
Surrounding Area / Lingkungan Sekitar Toko
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 9 15,00
Setuju 34 57,00
Sangat setuju 17 28,00
Total 60 100,00
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

111
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

15% responden menyatakan ragu – ragu, 57% responden

menyatakan setuju dan 28% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekitar

7-Eleven Ciputat aman bagi konsumen.

l) Surrounding Store
Tabel 4.20
Surrounding Store / Keberadaan Toko Atau Gedung Sekitar
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 8 13,00
Setuju 36 60,00
Sangat setuju 15 25,00
Total 60 100,00
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju,

13% responden menyatakan ragu - ragu, 60% responden

menyatakan setuju dan 25% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan toko -

toko atau gedung - gedung 7-Eleven Ciputat menarik bagi

konsumen.

112
m) Parking/ Keamanan Parkir
Tabel 4.21
Keamanan Parkir
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 3 5,00
Setuju 33 55,00
Sangat setuju 24 40,00
Total 60 100,00
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 5%

responden menyatakan ragu – ragu, 55% responden

menyatakan setuju dan 40% responden menyatakan sangat

setuju. bahwa tempat parkir 7-Eleven Ciputat aman.

2) General Interior
General interior adalah Bagian dalam toko yang

memberikan kesan yang nyaman dan menyenangkan misalnya

dengan warna dinding dan lantai toko yang menarik, suhu udara di

dalam toko, wiraniaga, dan kebersihan di dalam toko.

a) Flooring
Tabel 4.22
Flooring / Desain Lantai Toko
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 7 12,00
Setuju 38 63,00
Sangat setuju 15 25,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

113
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

12% responden menyatakan ragu – ragu, 63% responden

menyatakan setuju dan 25% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain lantai dalam

toko 7-Eleven Ciputat baik.

b) Colors and lighting

Tabel 4.23
Colors and lighting / Pencahayaan Yang Baik
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 10 17,00
Setuju 35 58,00
Sangat setuju 15 25,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

17% responden menyatakan ragu – ragu, 58% responden

menyatakan setuju dan 25% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pencahayaan di

dalam toko 7-Eleven Ciputat sudah baik.

114
c) Scent and Sound (Aroma dan Suara)
Tabel 4.24
Scent and Sound / Aroma Toko Cukup Harum
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 11 18,00
Setuju 34 57,00
Sangat setuju 15 25,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

18% responden menyatakan ragu – ragu, 57% responden

menyatakan setuju dan 25% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aroma di dalam toko

7-Eleven Ciputat cukup baik.

d) Fixtures
Tabel 4.25
Fixtures/ Keberadaan Mesin ATM Menarik
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 8 13,00
Setuju 40 67,00
Sangat setuju 12 20,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

13% responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden

menyatakan setuju dan 20% responden menyatakan sangat

115
setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tersedianya fasilitas

tambahan seperti ATM di 7-Eleven Ciputat menarik bagi

konsumen.

e) Wall Texture (Tekstur Dinding)

Tabel 4.26
Wall Texture (Tekstur Dinding)
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 9 15,00
Setuju 32 53,00
Sangat setuju 19 32,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

15% responden menyatakan ragu – ragu, 53% responden

menyatakan setuju dan 32% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tekstur dinding di

7-Eleven Ciputat menarik bagi konsumen.

f) Temperature

Tabel 4.27
Temperature / Pengaturan Suhu AC Cukup Baik
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 5 8,00
Setuju 45 75,00
Sangat setuju 10 17,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

116
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 8%

responden menyatakan ragu – ragu, 75% responden

menyatakan setuju dan 17% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suhu udara AC di 7-

Eleven Ciputat nyaman bagi konsumen.

g) Width of aisles

Tabel 4.28
Width of aisles / Lebar Jalan Antar Rak Barang
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 6 10,00
Setuju 41 68,00
Sangat setuju 13 22,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

10% responden menyatakan ragu – ragu, 68% responden

menyatakan setuju dan 22% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak antara rak

barang di 7-Eleven Ciputat nyaman bagi konsumen.

117
h) Vertical Transportation

Tabel 4.29
Vertical Transportation / Lokasi Tangga Sudah Tepat
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 7 12,00
Setuju 35 58,00
Sangat setuju 18 30,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

12% responden menyatakan ragu – ragu, 58% responden

menyatakan setuju dan 30% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penempatan tangga

menuju ke atas di 7-Eleven Ciputat sudah tepat.

i) Dead Areas

Tabel 4.30
Dead Areas / Akses Menuju Tangga Nyaman
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 7 12,00
Setuju 40 67,00
Sangat setuju 13 21,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

12% responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden

118
menyatakan setuju dan 21% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa akses menuju

tangga yang melewati mesin minuman 7-Eleven Ciputat

nyaman bagi konsumen.

j) Personnel

Tabel 4.31
Personnel/ Pramuniaga Yang Menarik Dan Ramah
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 9 15,00
Setuju 32 53,00
Sangat setuju 19 32,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

15% responden menyatakan ragu – ragu, 53% responden

menyatakan setuju dan 32% responden menyatakan sangat

setuju bahwa karyawan 7-Eleven Ciputat ramah dan menarik.

k) Merchandise

Tabel 4.32
Merchandise / Variasi Produk Menarik
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 10 17,00
Setuju 33 55,00
Sangat setuju 17 28,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

119
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

17% responden menyatakan ragu – ragu, 55% responden

menyatakan setuju dan 28% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 7-Eleven Ciputat

memiliki variasi produk yang menarik.

l) Prices Levels and Display

Tabel 4.33
Price Levels and Display / Lebel Harga Produk Terlihat Jelas
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 8 13,00
Setuju 38 64,00
Sangat setuju 14 23,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

13% responden menyatakan ragu – ragu, 64% responden

menyatakan setuju dan 23% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa label harga pada

produk di 7-Eleven Ciputat tertera dengan jelas.

120
m)Cash Register / Lokasi Kasir

Tabel 4.34
Cash Register / Lokasi Kasir
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 4 7,00
Setuju 48 80,00
Sangat setuju 8 13,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 7%

responden menyatakan ragu – ragu, 80% responden

menyatakan setuju dan 13% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi kasir di 7-

Eleven Ciputat sudah baik.

n) Technology

Tabel 4.35
Technology / Teknologi yang Digunakan Toko
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 5 8,00
Setuju 40 67,00
Sangat setuju 14 23,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 8%

responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden

121
menyatakan setuju dan 23% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi yang

digunakan 7-Eleven Ciputat cukup canggih.

o) Cleanliness

Tabel 4.36
Cleanliness / Kebersihan Toko
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 6 10,00
Setuju 40 67,00
Sangat setuju 13 21,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju,

10% responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden

menyatakan setuju dan 21% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ruangan toko 7-

Eleven Ciputat bersih.

3) Store Layout
Pengelola toko harus mempunyai rencana dalam penentuan

lokasi dan penyusunan letak dari fixtures (perabotan toko),

merchandising, width of aisles dan fasilitas toko. Pengelola toko

juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif

mungkin.

122
a) Selling Space
Tabel 4.37
Selling Space / Lokasi Penjualan
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 2 3,00
Ragu – ragu 8 14,00
Setuju 39 65,00
Sangat setuju 11 18,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju,

14% responden menyatakan ragu – ragu, 65% responden

menyatakan setuju dan 18% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ruangan berbelanja

di 7-Eleven Ciputat nyaman bagi konsumen.

b) Merchandise Space (Gudang)


Tabel 4.38
Merchandise Space / Lokasi Gudang Dalam Toko
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 10 16,00
Setuju 37 62,00
Sangat setuju 13 22,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

16% responden menyatakan ragu – ragu, 62% responden

menyatakan setuju dan 22% responden menyatakan sangat

123
setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi gudang

dalam toko 7-Eleven Ciputat sudah baik bagi konsumen.

c) Personnel space(Ruang Karyawan)


Tabel 4.39
Personnnel space / Lokasi Ruang Karyawan Dalam Toko
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 12 20,00
Setuju 32 53,00
Sangat setuju 16 27,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

20% responden menyatakan ragu – ragu, 53% responden

menyatakan setuju dan 27% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ruang karyawan di

dalam toko 7-Eleven Ciputat sudah baik bagi konsumen.

d) Customer space
Tabel 4.40
Customer space/ Ruang Untuk Konsumen
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 5 8,00
Setuju 41 68,00
Sangat setuju 14 24,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 8%

124
responden menyatakan ragu – ragu, 48% responden

menyatakan setuju dan 24% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ruang konsumen

yang di sediakan fasilitas untuk santai di 7-Eleven Ciputat

menarik bagi konsumen.

e) Fungtional product grouping


Tabel 4.41
Pengelompokan Barang - barang Di Rak Penjualan
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 10 17,00
Setuju 41 68,00
Sangat setuju 9 15,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju,

17% responden menyatakan ragu – ragu, 68% responden

menyatakan setuju dan 15% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk di 7-Eleven

Ciputat dikelompokkan berdasarkan penggunaan akhir yang

sama (contoh: Snack ditempatkan dalam satu rak Snack yang

sama) memudahkan konsumen berbelanja.

125
f) Purchase motivation product grouping
Tabel 4.42
Pengelompokkan Produk Seasonal
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 9 15,00
Setuju 43 71,00
Sangat setuju 7 12,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju,

15% responden menyatakan ragu – ragu, 71% responden

menyatakan setuju dan 12% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengelompokkan

produk di 7-Eleven Ciputatsaat waktu / event tertentu

(merchandise World Cup) mendorong konsumen untuk

berbelanja.

g) Storability product grouping


Tabel 4.43
Pengerlompokan Produk-Produk Khusus Toko
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 8 13,00
Setuju 42 70,00
Sangat setuju 9 15,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju,

126
13% responden menyatakan ragu – ragu, 70% responden

menyatakan setuju dan 15% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengelompokkan

produk – Produk khusus di 7-Eleven Ciputatyang di sajikan

secara higienis oleh pramuniaga (Hotdog, kentang goreng, dll)

mendorong konsumen untuk berbelanja.

h) Curving (free-flowing) Traffic flow (Arus lalu lintas bebas)


Tabel 4.44
Bebas Memilih Arah Saat Berbelanja
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 7 12,00
Setuju 43 71,00
Sangat setuju 9 15,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju,

12% responden menyatakan ragu – ragu, 71% responden

menyatakan setuju dan 15% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaturan arus lalu

lintas 7-Eleven Ciputat mengarahkan konsumen pada gang-

gang di dalam toko secara bebas.

127
i) Space / Merchandise category
Tabel 4.45
Lokasi Berbelanja Cukup Luas
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 12 20,00
Setuju 39 65,00
Sangat setuju 8 13,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju,

20% responden menyatakan ragu – ragu, 65% responden

menyatakan setuju dan 13% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 7-Eleven Ciputat

menyediakan konsumen lokasi berbelanja yang luas.

j) Arrangement within Department


Tabel 4.46
Penempatan Lokasi Rak, Lemari Pendingin Dll.
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 10 16,00
Setuju 40 67,00
Sangat setuju 9 15,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju,

16% responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden

menyatakan setuju dan 15% responden menyatakan sangat

128
setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penempatan lokasi

rak, lemari pendingin, mesin minuman, dll di dalam toko 7-

Eleven Ciputat sudah baik dan menarik bagi konsumen.

4) Interior POP Display (pemajangan tanda informasi)


a) Racks and cases
Tabel 4.47
Penempatan Produk-Produk Dalam Rak Dengan Rapi
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0
Tidak setuju 2 3,00
Ragu – ragu 5 8,00
Setuju 49 82,00
Sangat setuju 4 7,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 8%

responden menyatakan ragu – ragu, 82% responden

menyatakan setuju dan 7% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk – produk

dalam rak-rak di 7-Eleven Ciputat tersusun rapi.

b) Poster, signs and cards


Tabel 4.48
Poster Promosi Terlihat Jelas
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 2 3,00
Ragu – ragu 4 7,00
Setuju 38 63,00
Sangat setuju 16 27,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

129
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 7%

responden menyatakan ragu – ragu, 63% responden

menyatakan setuju dan 27% responden menyatakan sangat

setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa poster / papan

promosi seperti diskon khususdi 7-Eleven Ciputat terlihat jelas.

b. Harga

1) Harga bersaing / mahal

Tabel 4.49
Harga mahal
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 13 22,00
Setuju 39 65,00
Sangat setuju 8 13,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 22%

responden menyatakan ragu – ragu, 65% responden menyatakan

setuju dan 13% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa produk-produk di 7-Eleven Ciputat

harganya cukup mahal.

130
2) Harga terjangkau
Tabel 4.50
Harga terjangkau
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 6 10,00
Setuju 41 68,00
Sangat setuju 13 22,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 10%

responden menyatakan ragu – ragu, 68% responden menyatakan

setuju dan 22% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa meskipun harga produk-produk di 7-

Eleven Ciputat cukup mahal akan tetapi masih terjangkau oleh

konsumen.

3) Kesesuaian harga dengan kualitas barang


Tabel 4.51
Kesesuaian harga dengan kualitas barang
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 8 13,00
Setuju 40 67,00
Sangat setuju 12 20,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 13%

responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden menyatakan

131
setuju dan 20% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa harga produk-produk 7-Eleven Ciputat

sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan.

4) Kesesuaian harga dengan kualitas layanan


Tabel 4.52
Kesesuaian harga dengan kualitas layanan
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 11 18,00
Setuju 35 58,00
Sangat setuju 13 22,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju,18%

responden menyatakan ragu – ragu, 58% responden menyatakan

setuju dan 22% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa harga produk-produk 7-Eleven Ciputat

sesuai dengan pelayanan yang di tawarkan bagi konsumen.

c. Minat beli konsumen

1) Minat transaksional / Berminat berbelanja


Tabel 4.53
Berniat berbelanja
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 0 0,00
Ragu – ragu 6 10,00
Setuju 33 55,00
Sangat setuju 21 35,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

132
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 10%

responden menyatakan ragu – ragu, 55% responden menyatakan

setuju dan 35% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa konsumen berniat berbelanja di 7-Eleven

Ciputat karena memenuhi harapan konsumen.

2) Minat preferensial / Berminat menjadikan preferensi utama


Tabel 4.54
Berminat menjadikan preferensi utama
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 6 10,00
Setuju 43 72,00
Sangat setuju 10 16,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 10%

responden menyatakan ragu – ragu, 72% responden menyatakan

setuju dan 16% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa konsumen berencana menjadikan7-

Eleven Ciputat tujuan utama jika ingin berbelanja dan bersantai.

133
3) Minat eksploratif / Berminat mencari informasi tentang toko
Tabel 4.55
Berminat mencari informasi tentang toko
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 2 3,00
Ragu – ragu 14 23,00
Setuju 38 64,00
Sangat setuju 6 10,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 23%

responden menyatakan ragu – ragu, 64% responden menyatakan

setuju dan 10% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa konsumen berencana lebih sering

mencari informasi promosi atau produk baru di 7-Eleven Ciputat.

d. Keputusan pembelian

1) Keyakinan dalam membeli

Tabel 4.56
Keyakinan dalam membeli
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 1 2,00
Ragu – ragu 5 8,00
Setuju 26 43,00
Sangat setuju 28 47,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 8% responden

menyatakan ragu – ragu, 43% responden menyatakan setuju dan

134
47% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa konsumen memiliki keyakinan untuk membeli

produk-produk di 7-Eleven Ciputat.

2) Barang sesuai dengan keinginan

Tabel 4.57
Barang sesuai dengan keinginan
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 2 3,00
Ragu – ragu 5 8,00
Setuju 40 67,00
Sangat setuju 13 22,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 8% responden

menyatakan ragu – ragu, 67% responden menyatakan setuju dan

22% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa barang yang didapatkan konsumen di 7-Eleven

Ciputat sesuai dengan keinginan.

3) Layanan sesuai keinginan

Tabel 4.58
Layanan sesuai keinginan
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,00
Tidak setuju 2 3,00
Ragu – ragu 7 12,00
Setuju 46 77,00
Sangat setuju 5 8,00
Total 60 100,00
Sumber :Data primer yang diolah (2014).

135
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat

tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 12%

responden menyatakan ragu – ragu, 77% responden menyatakan

setuju dan 8% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa layanan yang diberikan oleh 7-Eleven

Ciputat sesuai keinginan atau harapan konsumen.

4) Merekomendasikan kepada orang lain

Tabel 4.59
Merekomendasikan kepada orang lain
Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Sangat tidak setuju 1 2,00
Tidak setuju 2 3,00
Ragu – ragu 14 23,00
Setuju 33 55,00
Sangat setuju 10 17,00
Total 60 100,00
Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Tabel diatas menunjukan 2% responden menyatakan sangat

tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 23%

responden menyatakan ragu – ragu, 55% responden menyatakan

setuju dan 17% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa sebagian konsumen akan

merekomendasikan untuk berkunjung ke 7-Eleven Ciputat kepada

sanak saudara dan teman-teman.

136
D. HASIL ANALISIS

1. Analisis Struktural I

Persamaan strukturalnya:

Y1 = PY1 X1 + PY1 X2 + є1

Dimana: Y1 : Minat Beli Konsumen

X1 : Store Atmosphere

X2 : Harga

є1: Error
Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama, melihat

pengaruh secara simultandan kedua, melihat pengaruh secara parsial.

a. Melihat pengaruh store atmosphere dan harga secara simultan atau

gabungan terhadap minat beli konsumen.

Untuk melihat pengaruh store atmosphere dan harga terhadap minat

beli konsumen secara gabungan, dapat dilihat hasil perhitungan dalam

model summary, khususnya angka R Square dibawah ini:

Tabel 4.60
Pengaruh Store atmosphere dan Harga Terhadap Minat Beli
Konsumen Secara Simultan
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .849 .721 .712 .892

a. Predictors: (Constant), Harga, Atmosphere


Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Besarnya angka R Square (r2) adalah 0,721. Angka tersebut

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh store atmosphere dan

137
harga terhadap minat beli konsumen dengan cara menghitung

Koefisisen Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

KD = r2 x 100%

KD = 0,721 x 100%

KD = 72,1%

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh store

atmosphere dan harga terhadap minat beli konsumen secara gabungan

sebesar 72,1%, sedangkan sisanya sebesar 27,9% (100% - 72,1%)

dipengaruhi faktor lain. Dengan kata lain variabilitas minat beli

konsumen yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel store

atmosphere dan harga sebesar 72,1%, sementara pengaruh sebesar

27,9% disebabkan oleh variabel – variabel lain diluar model ini.

Untuk mengetahui kelayakan model regresi digambarkan angka

– angka dari tabel anova dibawah ini :

Tabel 4.61
Model Regresi Struktural I
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 117.278 2 58.639 73.775 .000

Residual 45.306 57 .795

Total 162.583 59

a. Predictors: (Constant), Harga, Atmosphere

b. Dependent Variable: Minat


Sumber : Data primer yang diolah (2014).

138
Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H01: Tidak terdapat hubungan linier antara store atmosphere dan harga

dengan minat beli konsumen.

Ha1: Terdapat hubungan linier antara store atmosphere dan harga

dengan minat beli konsumen.

Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan besarnya angka

taraf signifikan (sig) penelitian dengan taraf signifikan sebesar 0,05.

Kriterianya adalah sebagai berikut:

Jika sig penelitian < 0,05, maka H01 ditolak dan Ha1 diterima.

Jika sig penelitian > 0,05, maka H01 diterima dan Ha1 ditolak.

Berdasarkan perhitungan angka signifikan sebesar 0,000 < 0,05

sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya, terdapat hubungan

linier antara store atmosphere dan harga dengan minat beli konsumen.

Dengan demikian, model regresi di atas sudah layak dan benar.

Kesimpulannya ialah store atmosphere dan harga secara gabungan

mempengaruhi minat beli konsumen. Besarnya pengaruh ialah 72,1%.

Besarnya pengaruh variabel lain di luar model regresi tersebut dihitung

dengan rumus: 1 – r2 atau 1 – 0,721 = 0,279 atau sebesar 27,9%.

b. Melihat pengaruh store atmosphere dan harga secara parsial terhadap

minat beli konsumen.

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel store atmosphere

dan harga terhadap minat beli konsumen secara sendiri-sendiri atau

139
parsial, digunakan Uji T. Sementara itu, untuk melihat besarnya

pengaruh, digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient

dibawah ini

Tabel 4.62
Pengaruh Store atmosphere dan Harga Terhadap Minat Beli
Konsumen Secara Parsial
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) -4.060 1.411 -2.877 .006

Atmosphere .070 .013 .573 5.577 .000

Harga .289 .088 .335 3.265 .002

a. Dependent Variable: Minat


Sumber : Data primer yang diolah (2014).

1) Hubungan antara store atmosphere dengan minat beli konsumen.

Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara store

atmosphere dengan minat beli konsumen, maka dilakukan langkah

– langkah analisis sebagai berikut :

a) Menentukan hipotesis

H02 :Tidak terdapat hubungan linier antara store atmosphere

dengan minat beli konsumen.

Ha2 : Terdapat hubungan linier antara store atmosphere dengan

minat beli konsumen.

b) Menghitung besarnya thitung

Berdasarkan tabel coefficients diatas diperoleh hasil

penghitungan angka thitung sebesar 5,577.

140
c) Menghitung besarnya ttabel dengan ketentuan sebagai berikut:

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan

ketentuan: DK = n – 2, atau 60 – 2 = 58. dari ketentuan tersebut

diperoleh angka ttabel sebesar 2,0017.

d) Menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesanya sebagai berikut :

Jika thitung > ttabel maka H02 ditolak dan Ha2 diterima.

Jika thitung < ttabel maka H02 diterima dan Ha2 ditolak.

e) Membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka thitung sebesar

5,577 > ttabel yaitu 2,0017 sehingga H02 ditolak dan Ha2 diterima.

Artinya, terdapat hubungan linier antara store atmosphere

dengan minat beli konsumen. Besarnya pengaruh store

atmosphere dengan minat beli konsumen dapat dilihat pada nilai

Beta sebesar 0,573 atau 57,3%.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Sujana (2013:102), menambahkan bahwa tampilan tampak luar

dan dalam toko harus di tata sedemikian rupa sehingga menarik,

memikat, membuat rasa ingin tahu, mengundang orang untuk

datang dan berkunjung. Penelitian ini juga sesuai dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nugraha (2013),

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari store atmosphere,

yang meliputi store exterior, general interior, store layout

141
daninterior display serta memiliki hubungan yang kuat dengan

minat beli konsumen.

2) Hubungan antara harga dengan minat beli konsumen.

Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara harga

dengan minat beli konsumen, maka dilakukan langkah – langkah

analisis sebagai berikut :

a) Menentukan hipotesis

H03 : Tidak terdapat hubungan linier antara harga dengan minat

beli konsumen.

Ha3 : Terdapat hubungan linier ntara harga dengan minat beli

konsumen.

b) Menghitung besarnya thitung

Berdasarkan tabel coefficients diatas diperoleh hasil

penghitungan angka thitung sebesar 3,265.

c) Menghitung besarnya ttabel dengan ketentuan sebagaiberikut:

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan

ketentuan: DK = n – 2, atau 60 – 2 = 58. dari ketentuan tersebut

diperoleh angka ttabel sebesar 2,0017.

d) Menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesanya sebagai berikut :

Jika thitung>ttabelmaka H03 ditolak dan Ha3 diterima.

Jika thitung<ttabelmaka H03 diterima dan Ha3ditolak.

142
e) Membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka thitung sebesar

3,265 > ttabel yaitu 2,0017 sehingga H03 ditolak dan Ha3 diterima.

Artinya, terdapat hubungan linier antara harga dengan minat beli

konsumen. Besarnya pengaruh harga dengan minat beli

konsumen dapat dilihat pada nilai Beta sebesar 0,335 atau

33,5%.

Hal ini sesuai dengan teori Assauri (2012:194), yang

mengemukakan bahwa harga mempunyai dua tarikan antar

kedua atribut yang saling bertolak belakang, yaitu persepsi

pembeli atas kualitas dan persepsi pembeli atas

pengorbanannya. Persepsi nilai berhubungan langsung dengan

preferensi atau pilihan pembeli, yaitu persepsi pembeli atas nilai

yang lebih besar menunjukan keinginan untuk membeli atau

preferensi atas produk yang lebih besar. Dan juga sesuai dengan

hasil penelitian Sugiarto dan Subagio (2014:13), yang

menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif terhadap minat

beli. Hal ini juga berarti apabila harga semakin baik, maka akan

meningkatkan minat beli konsumen.

143
c. Analisis korelasi antar variabel store atmosphere dan harga, untuk

melihat seberapa kuat hubungan diantaranya.

Tabel 4.63
Korelasi Antara Store Atmosphere dan Harga
Correlations
Atmosphere Harga
**
Atmosphere Pearson Correlation 1 .732

Sig. (2-tailed) .000

N 60 60
**
Harga Pearson Correlation .732 1

Sig. (2-tailed) .000

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber : Data primer yang diolah (2014).

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel store

atmosphere dan harga sebesar 0,732. Untuk menafsir angka tersebut,

digunakan kriteria sebagai berikut:

 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

 > 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup

 > 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

 > 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,732 mempunyai maksud hubungan antara variabel

store atmosphere dan harga kuat dan searah (karena hasilnya positif).

Searah artinya jika store atmosphere tinggi maka harga juga tinggi.

Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena signifkansi sebesar

0,000< 0,01.

144
2. Analisis Struktural II

Persamaan strukturalnya:

Y2 = PY2 X1 + PY2 X2 + PY2 Y1 + є2

Dimana: Y2 : Keputusan Pembelian

Y1 : Minat Beli Konsumen

X1 : Store Atmosphere

X2 : Harga

є2 : Error
Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama, melihat

pengaruh secara simultan atau gabungan dan yang kedua, melihat

pengaruh secara parsial.

a. Melihat pengaruh store atmosphere, harga dan minat beli konsumen

secara simultan atau gabungan terhadap keputusan pembelian.

Untuk melihat pengaruh store atmosphere, harga dan minat beli secara

simultan terhadap keputusan pembelian, dapat dilihat hasil perhitungan

dalam model summary, khususnya angka R Square berikut:

Tabel 4.64
Pengaruh Store atmosphere, Harga dan Minat Beli Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Secara Simultan
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .923 .853 .845 .931

a. Predictors: (Constant), Minat, Harga, Atmosphere


Sumber : Data primer yang diolah (2014).

145
Besarnya angka R Square (r2) adalah 0,853. Angka tersebut

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh store atmosphere, harga

dan minat beli secara gabungan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian dengan cara menghitung Koefisisen Determinasi (KD)

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

KD = 0,853 x 100%

KD = 85,3%

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa store atmosphere,

harga dan minat beli secara gabungan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian sebesar 85,3%, sedangkan sisanya sebesar 14,7% (100% -

85,3%) dipengaruhi faktor lain. Dengan kata lain variabilitas

keputusan pembelian yang dapat diterangkan dengan menggunakan

variabel store atmosphere, harga dan minat beli sebesar 85,3%,

sementara pengaruh sebesar 14,7% disebabkan oleh variabel – variabel

lain diluar model ini.

Untuk mengetahui kelayakan model regresi digambarkan angka

– angka dari tabel anova dibawah ini:

146
Tabel 4.65
Model Regresi Struktural II
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 280.424 3 93.475 107.908 .000

Residual 48.510 56 .866

Total 328.933 59
a. Predictors: (Constant), Minat, Harga, Atmosphere
b. Dependent Variable: Pembelian
Sumber : Data primer yang diolah (2014).
Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:

H04: Tidak terdapat hubungan linier antara store atmosphere, harga dan

minat beli konsumen secara gabungan terhadap keputusan

pembelian.

Ha4: Terdapat hubungan linier store atmosphere, harga dan minat beli

konsumen secara gabungan terhadap keputusan pembelian.

Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan besarnya angka

taraf signifikan (sig) penelitian dengan taraf signifikan sebesar 0,05.

Kriterianya sebagai berikut:

Jika sig penelitian < 0,05, maka H04 ditolak dan Ha4 diterima.

Jika sig penelitian > 0,05, maka H04 diterima dan Ha4 ditolak.

Berdasarkan perhitungan angka signifikan sebesar 0,000 < 0,05.

H04 ditolak dan Ha4 diterima. Artinya, terdapat hubungan linier antara

store atmosphere, harga dan minat beli konsumen secara gabungan

terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian, model regresi di atas

sudah layak dan benar. Kesimpulannya ialah store atmosphere,

hargadan minat beli konsumen secara gabungan mempengaruhi

147
keputusan pembelian. Besarnya pengaruh ialah 85,3%. Besarnya

pengaruh variabel lain di luar model regresi tersebut dihitung dengan

rumus: 1 – r2 atau 1 – 0,853 = 0,147 atau sebesar 14,7%.

b. Melihat pengaruh store atmosphere, harga dan minat beli konsumen

secara parsial terhadap keputusan pembelian.

Untuk melihat besarnya pengaruh store atmosphere, harga dan

minat beli konsumen terhadap keputusan pembelian secara sendiri –

sendiri atau parsial digunakan Uji T. Sementara itu, untuk melihat

besarnya pengaruh, digunakan angka Beta atau Standardized

Coeffecient dibawah ini:

Tabel 4.66
Pengaruh Store atmosphere, Harga dan Minat Beli Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Secara Parsial
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) -4.234 1.577 -2.685 .010

Atmosphere .044 .016 .251 2.674 .010

Harga .241 .101 .196 2.393 .020

Minat .773 .138 .543 5.589 .000

a. Dependent Variable: Pembelian


Sumber : Data primer yang diolah (2014).

1) Hubungan antara store atmosphere dengan keputusan pembelian.

Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara store

atmosphere dengan keputusan pembelian, dilakukan langkah –

langkah analisis sebagai berikut:

148
a) Menentukan Hipotesis

H05: Tidak terdapat hubungan linier antara store atmosphere

dengan keputusan pembelian.

Ha5: Terdapat hubungan linier antara store atmosphere dengan

keputusan pembelian.

b) Menghitung besarnya thitung

Berdasarkan tabel coefficients diatas diperoleh hasil

penghitungan angka thitung sebesar 2,674.

c) Menghitung besarnya ttabel dengan ketentuan sebagai berikut:

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan

ketentuan: DK = n – 2, atau 60 – 2 = 58. dari ketentuan tersebut

diperoleh angka ttabel sebesar 2,0017.

d) Menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesanya sebagai berikut :

Jika thitung>ttabelmaka H05 ditolak dan Ha5 diterima.

Jika thitung<ttabelmaka H05 diterima dan Ha5ditolak.

e) Membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka thitung sebesar

2,674 > ttabel yaitu 2,0017 sehingga H05 ditolak dan Ha5 diterima.

Artinya, terdapat hubungan linier antara store atmosphere

dengan keputusan pembelian. Besarnya pengaruh store

atmosphere dengan keputusan pembelian dapat dilihat pada nilai

Beta sebesar 0,251 atau 25,1%.Hal ini sesuai dengan definisi

149
store atmosphere menurut Utami (2008:163), mengatakan

bahwa tore atmosphere adalah desain lingkungan untuk

merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk

mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Penelitian ini

juga di sesuai dengan penelitian Noviawaty dan Yuliandi (2014)

bahwa store atmosphere yang paling berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian konsumen.

2) Hubungan antara harga dengan keputusan pembelian

Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara harga

dengan keputusan pembelian, dilakukan langkah – langkah analisis

sebagai berikut:

a) Menentukan Hipotesis

H06: Tidak terdapat hubungan linier antara harga dengan

keputusan pembelian.

Ha6: Terdapat hubungan linier antara harga dengan keputusan

pembelian.

b) Menghitung besarnya thitung

Berdasarkan tabel coefficients diatas diperoleh hasil

penghitungan angka thitung sebesar 2,393.

c) Menghitung besarnya ttabel dengan ketentuan sebagaiberikut:

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan

ketentuan: DK = n – 2, atau 60 – 2 = 58. dari ketentuan tersebut

diperoleh angka ttabel sebesar 2,0017.

150
d) Menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesanya sebagai berikut :

Jika thitung>ttabelmaka H06 ditolak dan Ha6 diterima.

Jika thitung<ttabelmaka H06 diterima dan Ha6ditolak.

e) Membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka thitung sebesar

2,393 > ttabel yaitu 2,0017 sehingga H06 ditolak dan Ha6 diterima.

Artinya, ada hubungan linier antara harga dengan keputusan

pembelian. Besarnya pengaruh harga dengan keputusan

pembelian dapat dilihat pada nilai Beta sebesar 0,196 atau

19,6%.Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Fristiana (2012), yang mendapatkan hasil bahwa terdapat

pengaruh harga terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini

juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rokim et al

(2013), yang membuktikan bahwa variabel harga mempunyai

pengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian.

3) Hubungan antara minat beli konsumen dengan keputusan

pembelian

Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara minat beli

konsumen dengan keputusan pembelian, dilakukan langkah –

langkah sebagai berikut:

151
a) Menentukan Hipotesis

H07: Tidak terdapat hubungan linier antara minat beli

konsumen dengan keputusan pembelian

Ha7: Terdapat hubungan linier antara minat beli konsumen

dengan keputusan pembelian

b) Menghitung besarnya thitung

Berdasarkan tabel coefficients diatas diperoleh hasil

penghitungan angka thitung sebesar 5,589.

c) Menghitung besarnya ttabel dengan ketentuan sebagaiberikut:

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan

ketentuan: DK = n – 2, atau 60 – 2 = 58. dari ketentuan tersebut

diperoleh angka ttabel sebesar 2,0017.

d) Menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesanya sebagai berikut :

Jika thitung>ttabelmaka H07 ditolak dan Ha7 diterima.

Jika thitung<ttabelmaka H07 diterima dan Ha7ditolak.

e) Membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka thitung sebesar

5,589 > ttabel yaitu 2,0017 sehingga H07 ditolak dan Ha7 diterima.

Artinya, terdapat hubungan linier antara minat beli konsumen

dengan keputusan pembelian. Besarnya pengaruh minat beli

konsumen dengan keputusan pembelian dapat dilihat pada nilai

Beta sebesar 0,543 atau 54,3%.Hal ini sesuai dengan teori dari

152
Assael dalam Nugraha (2013:5), Minat beli merupakan

kecendrungan konsumen untuk membeli suatu merek atau

mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian. Hal

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Adriansyah dan

Aryanto (2012), bahwa terdapat pengaruh secara positif dan

signifikan antara minat beli terhadap proses keputusan

pembelian, karena, seiring meningkatnya minat beli konsumen

maka dapat membantu meningkatkan proses keputusan

pembelian pelanggan.

c. Analisis korelasi antar variabel store atmosphere, harga dan minat beli,

untuk melihat seberapa kuat hubungan diantaranya.

Tabel 4.67
Korelasi antara Store Atmosphere, Harga dan Minat Beli
Correlations
Atmosphere Harga Minat
** **
Atmosphere Pearson Correlation 1 .732 .818

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 60 60 60
** **
Harga Pearson Correlation .732 1 .754

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 60 60 60
** **
Minat Pearson Correlation .818 .754 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber : Data primer yang diolah (2014).

153
1) Korelasi antara store atmosphere dan harga

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel

store atmosphere dan harga sebesar 0,732. Untuk menafsir angka

tersebut, digunakan kriteria sebagai berikut:

 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

 > 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup

 > 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

 > 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,732 mempunyai maksud hubungan antara

variabel store atmosphere dan harga kuat dan searah (karena

hasilnya positif). Searah artinya jika store atmosphere tinggi maka

harga juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena

signifkansi sebesar 0,000 < 0,01.

2) Korelasi antara Store atmosphere dan minat beli

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel

store atmosphere dan harga sebesar 0,818. Korelasi sebesar 0,818

mempunyai maksud hubungan antara variabel store atmosphere

dan minat beli sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif).

Searah artinya jika store atmosphere tinggi maka minat beli juga

tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena signifkansi

sebesar 0,000 < 0,01.

154
3) Korelasi antara harga dan minat beli

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel

store atmosphere dan harga sebesar 0,754. Korelasi sebesar 0,754

mempunyai maksud hubungan antara variabel harga dan minat beli

sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya jika

harga tinggi maka minat beli juga tinggi. Korelasi dua variabel

bersifat signifikan karena signifkansi sebesar 0,000 < 0,01.

3. Penghitungan Pengaruh

a. Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)

Untuk menghitung pengaruh langsung, digunakan formula sebagai

berikut:

1) Pengaruh variabel store atmosphere terhadap minat beli konsumen

X1 → Y1= 0,573

2) Pengaruh variabel harga terhadap minat beli konsumen

X2 → Y1= 0,335

3) Pengaruh antara store atmosphere terhadap keputusan pembelian

X1 → Y2 = 0,251

4) Pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian

X2 → Y2 = 0,196

5) Pengaruh antara minat beli konsumen terhadap keputusan

pembelian

Y1 → Y2 = 0,543

155
Tabel 4.68
Pengaruh Langsung
No Variabel Nilai
1 X1 Y1 0,573
2 X2 Y1 0,335
3 X1 Y2 0,251
4 X2 Y2 0,196
5 Y1 Y2 0,543

b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE)

Untuk menghitung pengaruh tidak langsung, digunakan formula

sebagai berikut:

1) Pengaruh variabel store atmosphere terhadap keputusan pembelian

melalui minat beli konsumen.

X1 → Y1 → Y2 = (0,573 x 0,543) = 0,311139

Store atmosphere berpengaruh secara tidak langsung terhadap

keputusan pembelian melalui minat beli konsumen sebesar 31,1%.

2) Pengaruh variabel harga terhadap keputusan pembelian melalui

minat beli konsumen.

X2 → Y1 → Y2 = (0,335 x 0,543) = 0,181905

Harga berpengaruh secara tidak langsung terhadap keputusan

pembelian melalui minat beli konsumen sebesar 18,2%.

Tabel 4.69
Pengaruh Tidak Langsung
No Variabel Nilai
1 X1 Y1 Y2 0,31113
2 X2 Y1 Y2 0,18119

156
c. Pengaruh Total (Total Effect)

1) Pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian melalui

minat beli konsumen.

X1 → Y1 →Y2 = (0,573+ 0,543) = 1,116

2) Pengaruh variabel harga terhadap keputusan pembelian melalui

minat beli konsumen.

X2 → Y1 → Y2= (0,335 + 0,543) = 0,878

Tabel 4.70
Pengaruh Total
No Variabel Nilai
1 X1 Y1 Y2 1,116
2 X2 Y1 Y2 0,878

Berdasarkan perhitungan pengaruh total (total effect), diketahui

bahwa variabel store atmosphere memiliki pengaruh lebih dominan

terhadap keputusan pembelian termediasi melalui variabel minat beli

konsumen sebesar 1,116 (pengaruh total). Dibandingkan, variabel

harga terhadap keputusan pembelian termediasi melalui variabel minat

beli konsumen sebesar 0,878 (pengaruh total).

157
4. Diagram Jalur

Gambar 4.1

Diagram Jalur untuk Model I dan II

Store є 0,279
atmosphere
0,251 є 0,147
(X1)
0,573
Keputusan
Minat Beli 0,543 Pembelian
(Y1) (Y2)
0,335
0,196
Harga
(X2)

Sumber: Data primer yang diolah (2014).

Persamaan stuktural untuk model tersebut adalah:

Substuktural 1: Y1 = 0,573+0,335+0,279

Substruktural 2: Y2=0,251+0,196+0,543+0,147

a. Hasil Substruktural I dan Substruktural II

Dari hasil pengolahan data pada gambar diatas dapat

diketahui seberapa besar masing – masing variabel terhadap

variabel lainnya atau disebut dengan koefisien jalur (path

coefficients) adalah sebagai berikut:

1) Substruktural I = 0,573X1 + 0,335 X2 + 0,279

Variabel Minat beli konsumen (Y1) dapat dipengaruhi oleh

variabel store atmosphere (X1) sebesar 0,573 atau 57,3 %, dan

158
variabel harga (X2) sebesar 0,335 atau 33,5 %, dan pengaruh

sebesar 0,279 atau 27,9 % disebabkan oleh variabel lain.

2) Substruktural II = 0,251 X1+ 0,196 X2+ 0,543 Y1+ 0,147

Variabel keputusan pembelian (Y2) dapat dipengruhi oleh

variabel store atmosphere(X1) sebesar 0,251 atau 25,1 %,

variabel harga (X2) sebesar 0,196 atau 19,6 %, dan variabel

minat beli konsumen (Y1) sebesar 0,543 atau 54,3 % dan 0, 147

atau 14,7 % disebabkan oleh variabel diluar model ini.

b. Pengaruh langsung dan tidak langsung

Koefisien jalur (path coefficients) digunakan untuk

mengurai korelasi – korelasi dalam suatu model ke dalam pengaruh

langsung dan tidak langsung.dan dari pengolahan data diatas

terdapat hasil sebagai berikut:

1) Pengaruh langsung

Variabel keputusan pembelian konsumen (Y2) dapat

dipengaruhi secara langsung oleh variabel store atmosphere

(X1) sebesar 0,251 atau 25,1 % dan variabel harga sebesar

0,196 atau 19,6 %. Dari uraian di atas, dapat terlihat bahwa

variabel store atmosphere (X1) lebih besar pengaruhnya secara

langsung terhadap variabel keputusan pembelian konsumen

(Y2), dibandingkan dengan variabel harga (X2).

Dapat disimpulkan bahwa desain store atmosphere yang

dilakukan dengan baik dapat berpengaruh positif terhadap

159
peningkatan keputusan pembelian konsumen. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan noviawaty dan yuliandi

(2014), bahwa store atmosphere berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian melalui desain general interior, store

layout dan interior display yang dilakukan oleh toko ritel.

2) Pengaruh tidak langsung

Variabel keputusan pembelian (Y2) dapat dipengaruhi

secara tidak langsung melalui variabel minat beli konsumen

(Y1) oleh variabel store atmosphere (X1) sebesar 0,311139 atau

31,1 % (X1 → Y1 → Y2 = (0,573 x 0,543)) dan variabel harga

sebesar 0,181905 atau 18,2 % (X2 → Y1 → Y2 = (0,335 x

0,543)). Dari uraian di atas, dapat terlihat bahwa variabel store

atmosphere (X1) lebih berpengaruh secara tidak langsung

melalui variabel minat beli konsumen (Y2) terhadap keputusan

pembelian dibandingkan variabel harga (X2).

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan store atmosphere

mempengaruhi besarnya minat beli konsumen yang berdampak

besar dan positif terhadap konsumen untuk melakukan

pembelian. Kesimpulan tersebut sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh purwaningsih (2013), bahwa store atmosphere

dengan indicator didalamnya yaitu exterior, general interior,

store layout dan interior display dapat mempengaruhi minat

beli konsumen begitupun dengan penelitian yang dilakukan

160
Andriansyah dan Aryanto (2012), bahwa minat beli pelanggan

berdampak besar dan positif pada proses keputusan pembelian

pelanggan.

c. Interpretasi Diagram Analisis Jalur

Menarik kesimpulan hasil analisis data pada diagram jalur

mengenai pengaruh variabel store atmosphere (X1) dan harga (X2)

secara langsung dan tidak langsung (melalui variabel minat beli

(Y1)) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y2), sebagai

berikut:

1) Store atmosphere (X1) terhadap keputusan pembelian (Y2)

a) Besarnya pengaruh variabel store atmosphere (X1) secara

langsung terhadap variabel keputusan pembelian (Y2)

sebesar 0,251 atau 25,1 %.

b) Besarnya pengaruh variabel store atmosphere (X1) secara

tidak langsung melalui variabel minat beli (Y1) terhadap

variabel keputusan pembelian (Y2) sebesar 0,311139 atau

31,1 %.

Uraian diatas memberikan hasil perbandingan dua

model analisis jalur, yang menyatakan variabel store

atmosphere (X1) lebih besar pengaruhnya secara tidak langsung

terhadap keputusan pembelian (Y2) melalui minat beli

konsumen (Y1) dibandingkan dengan pengaruhnya secara

langsung. Hal ini, dapat dikatakan bahwa desain atmosfer toko

161
7-Eleven Ciputat tidak langsung dapat menentukan keputusan

konsumen untuk membeli produk – produk didalamnya,

melainkan, desain atmosfer toko 7-Eleven Ciputat menentukan

besar atau kecilnya ketertarikan atau minat konsumen untuk

berkunjung dan membeli, yang akhirnya akan berdampak pada

keputusan konsumen untuk melakukan kegiatan membeli atau

tidak. Sujana (2013:102), menambahkan bahwa tampilan

tampak luar dan dalam toko yang di tata sedemikian rupa dapat

menarik, memikat, membuat rasa ingin tahu, mengundang

orang untuk datang dan berkunjung, serta, mendorong untuk

melakukan pembelian.

2) Harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y2)

a) Besarnya pengaruh variabel Harga (X2) secara langsung

terhadap variabel keputusan pembelian (Y2) sebesar 0,196

atau 19,6 %.

b) Besarnya pengaruh variabel Harga (X2) secara tidak

langsung melalui variabel minat beli (Y1) terhadap variabel

keputusan pembelian (Y2) sebesar 0,181905 atau 18,2 %

Uraian diatas memberikan hasil perbandingan dua

model analisis jalur, yang menyatakan variabel Harga (X2)

lebih besar pengaruhnya secara langsung terhadap keputusan

pembelian (Y2) dibandingkan dengan pengaruhnya secara tidak

langsung. Hal ini, dapat dikatakan bahwa nilai harga pada

162
produk – produk 7-Eleven Ciputat dapat secara langsung

menentukan besar atau kecilnya peluang konsumen untuk

melakukan kegiatan membeli. Karena, harga dapat membantu

para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan

kekuatan pembelinya pada berbagai jenis barang dan jasa.

Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang

tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki

(Oentoro, 2012:150).

163
BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai

analisis pengaruh store atmosphere dan harga terhadap minat beli

konsumen dan dampaknya terhadap keputusan pembelian konsumen,

maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengaruh Langsung

a. Variabel store atmosphere dan harga berpengaruh positif terhadap

minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan sebesar

0,721 atau 72,1%.

b. Variabel store atmosphere berpengaruh positif terhadap minat beli

konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial sebesar 0,573 atau

57,3%.

c. Variabel harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen

7-Eleven Ciputat secara parsial sebesar 0,335 atau 33,5%.

d. Variabel store atmosphere, harga dan minat beli konsumen

berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen 7-Eleven

Ciputat secara simultan sebesar 0,853 atau 85,3%.

e. Variabel store atmosphere berpengaruh positif secara langsung

terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara

parsial sebesar 0,251 atau 25,1%.

164
f. Variabel harga berpengaruh positif secara langsung terhadap

keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial

sebesar 0,196 atau 19,6%.

g. Variabel minat beli konsumen berpengaruh / berdampak positif

secara langsung terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven

Ciputat secara parsial sebesar 0,543 atau 54,3%.

2. Pengaruh Tidak Langsung

a. Pengaruh variabel store atmosphere terhadap keputusan pembelian

konsumen 7-Eleven Ciputat melalui minat beli konsumen sebesar

0,311139 atau 31,1%.

b. Pengaruh variabel harga terhadap keputusan pembelian konsumen

7-Eleven Ciputat melalui minat beli konsumen sebesar 0,181905

atau 18,2%.

B. Implikasi

Penelitian ini memiliki implikasi bagi penulis dan akademisi, yaitu

dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta sebagai referensi

untuk penelitian lanjutan, diketahui bahwa store atmosphere dan harga

berpengaruh terhadap minat beli konsumen sehingga dapat berdampak

positif dalam keputusan pembelian pada usaha ritel khususnya yang akan

melakukan penelitian dengan topik yang sama.

Penelitian ini tentunya memiliki implikasi untuk para pebisnis ritel

modern yang sedang berkembang saat ini di Indonesia. Karena

165
berdasarkan hasil penelitian yang didapat, bahwa store atmosphere dan

harga memiliki pengaruh yang besar terhadap minat konsumen untuk

untuk membeli, sehingga berdampak secara positif kepada pilihan

konsumen untuk membuat keputusan membeli di toko ritel modern.

Untuk 7-Eleven Ciputat khususnya, dari hasil penelitian ini dapat

melihat bahwa store atmosphere dan harga yang mempunyai pengaruh

lebih besar secara langsung terhadap minat beli konsumen dibandingkan

pengaruhnya secara langsung terhadap keputusan pembelian, sehingga

penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan riset lebih

lanjut agar dapat menarik konsumen untuk lebih memutuskan melakukan

pembelian.

C. Saran

1. Penelitian Selanjutnya

Diharapkan dapat dilakukan kajian pustaka yang lebih

mendalam lagi tentang variabel yang mempengaruhi minat dan

keputusan pembelian konsumen pada toko/perusahaan yang bergerak

di bidang ritel modern.

2. Perusahaan

a. Diharapkan 7-Eleven Ciputat dapat mempertimbangkan tentang

harga-harga produknya, karena dari 60 responden terdapat 65%

menyatakan setuju dan 13% menyatakan sangat setuju bahwa

harga produk 7-Eleven Ciputat cukup mahal. Meskipun dari hasil

166
penelitian terdapat 68% mengaku masih terjangkau dan 22%

mengaku masih sangat terjangkau, tidak menutup kemungkinan

bila ada pesaing yang menawarkan harga kurang dari 7-Eleven

Ciputat dapat mempengaruhi pelanggan untuk berpindah toko.

b. Diharapan 7-Eleven Ciputat meningkatkan tingkat pelayanan

karena konsumen akan membandingkan dengan harga produk 7-

Eleven Ciputat yang cukup mahal, dan dari 60 responden terdapat

20% yang mengaku ragu-ragu serta tidak setuju dengan biaya yang

mereka korbankan dibanding pelayanan yang mereka terima.

167
DAFTAR PUSTAKA

Adji, Jennifer dan Semuel, Hatane, “Pengaruh Satisfaction Dan Trust Terhadap
Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) Di Starbuks The Square
Surabaya”, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1 –
10. Diakses Online melalui jurnal strategi pemasaran:

(http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemen-
pemasaran/article/view/1394).

Adji, Pricilia, dan Hartono Subagio, “Pengaruh Retail Mix Terhadap Keputusan
Pembelian Mahasiswa UK Petra Di Circle K Siwalankerto Surabaya”,
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 1, No. 2, (2013) 1-10, Diakses
Online melalui jurnal strategi pemasaran:

(http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemen-
pemasaran/article/view/480).

Amir, M Taufik , “Manajemen Ritel”, Cetakan ke 2, PPM, Jakarta, 2005.

Annafik, Faikar Aldaan dan Mudji Rahardjo, “Analisis Pengaruh Kualitas


Produk, Harga, dan Daya Tarik Iklan terhadap Minat Beli Sepeda Motor
Yamaha”, Diponegoro Journal of Management Vol. 2, 2012, 274-281,
Diakses Online melalui Diponegoro University Institutional Repository:
(http://eprints.undip.ac.id/37705/)

Ardiansyah, muhammad ari dan Rudy Aryanto, “Analisis Pengaruh Kualitas


Produk terhadap Minat Beli serta dampaknya terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen J&CO Cookies”, Binus University, 2012. Online
melalui:

(https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fthesis.b
inus.ac.id%2Fdoc%2FCover%2F2011-2-00120-
MN%2520Cover001.pdf&ei=HKYjVMaOLdLV8gXwyICwBA&usg=A
FQjCNE9-uU0fjLir6GIkBSdwwmpM7-uaA&sig2=I9Tm2bHWMvzJ-
5StFPm5Ag&bvm=bv.76247554,d.dGc).

Arikunto, Suharsimi, “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik”, Edisi


Revisi, Cetakan Keempat Belas, Rineka Cipta, Jakarta, 2010.

168
Assauri, Sofjan. “Strategic Marketing Sustgaining Life Time Value”, Cetakan ke
Satu, PT Grafindo, Jakarta, 2012.

Berman B, Evans JR. “retail management, a strategic approach”, 8th edition.


New Jersey: Prentice Hall, 2001.

Fristiana, Amelia Dessy, “Pengaruh Citra Merek Dan Harga Terhadap


Keputusan Pembelian Pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang“,
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 2011, Diakses Online melalui Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis:

(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/839).

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”,
Edisi 5, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Edisi


Kedua, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001.

Hamid, Abdul, “Pedoman Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2010.

Hermanto, Handoko, “Penerapan Merchandising pada Convenience stores di


toko berjejaring”, Jurnal Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya,
2009, Diakses Online melalui:

(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=130496&val=5210)

Irawan, Ardi Achmad, “Pengaruh Store Atmosphere (SuasanaToko) Terhadap


Keputusan Pembelian”, Skripsi Universitas Brawijaya, 2010, Diakses
Online melalui E library Brawijaya University:

(http://elibrary.ub.ac.id/handle/123456789/28936).

Kasali, Rhenald, “Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting,


Positioning”, Cetakan Ke Tujuh, Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran“, Edisi I. Jakarta: Prenhallindo, 2000.

, and Gary Amstrong, “Principles Of Marketing”, Thirteenth


Edition, Global Edition, Pearson Education, 2010.

, dan Kevin Lane Keller, “Manajemen pemasaran”, Edisi 13 Jilid 1,


Erlangga, Jakarta. 2009.

169
, dan Kevin Lane Keller, “Manajemen pemasaran”, Edisi 13 Jilid 2,
Erlangga, Jakarta. 2013.

Kurtz, David L, “Principles Of Contemporary Marketing”, 15th Edition,


International Edition, South-Western; Cengage Learning, 2012.

Kusumawardani, Dyah Ayu, “Studi Mengenai Keputusan Pembelian Jasa


Mahkota Wedding and Event Organizer Semarang”, Diponegoro Journal
of Management 2011, Diakses Online melalui Diponegoro University
Institutional Repository:

(http://eprints.undip.ac.id/26696/)

Levy, Michael, and Barton Weitz, “Retailing Management”, Sixth Edition, Mc.
Graw Hill, New York. 2007.

Melishaputri. Wordpress.com, “ Perkembangan Majunya 7-Eleven Di Indonesia”.


(http://melishaputri.wordpress.com/2011/10/02/perkembangan
majunya-7-eleven-di-indonesia/), Diunduh 15 oktober 2013.

Monroe, Kent B, “Pricing Making Profitable Decisions”, Third Edition,


University of Illinois-champaign, McGraw-Hill Irwin, 2003.

Nugraha, Adrian Bayu,”Persepsi Terhadap Store Atmosphere Dengan Minat Beli


Konsumen Di Hypermarket”, Jurnal Online Psikologi Vol. 01 No. 02,
Thn. 2013, Diakses Online melalui:

(http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jop/article/view/1657/1753).

Nofiawaty, dan Yuliandi, Beli, “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan


Pembelian Konsumen Pada Outlet Nyenyes Palembang”, Jurnal
Manajemen Bisnis Sriwijaya Vol. 12 No. 1 Maret 2014. Diakses Online
melalui Universitas Sriwijaya Repository:

(http://eprints.unsri.ac.id/3549/).

Oentoro, Deliyanti, “Manajemen Pemasaran Modern”, CetakanKe 2, LaksBang


PRESSindo, Yogyakarta, 2012.

170
Peter, Paul J,dan Olson, Jerry C, “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”,
Edisi 9, Jilid 2, Terjamahan, Salemba Empat, 2014.

Purwaningsih, Ayu, “Pengaruh Suasana Toko Terhadap Minat Beli Konsumen


Pada Swalayan Jadi Baru Di Kebumen”, E-journal management, 2013,
Diakses Online melalui SEGMEN – Manajemen:
(http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/segmen/article/view/382/402)

Rahmawati, Nadia dan Pamela Magdalena, “Analysis of effect of atmosphere store


and product package pricing strategy to consumer interest buy at grocery
store 7-eleven ABFI Institute Perbanas Jakarta”, jurnal Universitas
perbanas, 2012, diakses Online melalui Perbanas Institute Repository:
(http://repository.perbanasinstitute.ac.id/xmlui/handle/123456789/902?sh
ow=full).

Riset Pemasaran. “Siasat 7-Eleven”.


(http://risetpemasaran.blogspot.com/2012/07/studi-kasus-siasat-7eleven
masuk.html/), Diunduh15 oktober 2013.

Rokim, Muh. Abdul, Nawazirul Lubis dan Andi Wijayanto, “ Pengaruh Harga,
Bauran Produk, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Pembelian Di Pasarraya Sri Ratu Semarang”, Diponegoro Journal Of
Social And Politic, 2013, Hal 1-9. Diakses Online melalui Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis:
(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/4379/)

Sarwono, Jonathan. ”Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan Spss”, CV Andi
Offset, Yogyakarta: 2007.

Sumarwan, Ujang, “Perilaku Konsumen”, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Ghalia


Indonesia, 2011.

Sujana, ST Asep, “Manajemen Minimarket”, Cetakan Ke 2, Raih Asa Sukses


(RAS), Jakarta, 2013.

Sugiyono, “Metodologi Penelitian Bisnis”, Cetakan ketiga belas, Alfabet CV,


Bandung, 2009.

Suryani, Tatik, “Perilaku Konsumen Di Era Internet”, Edisi Pertama Jilid 1,


Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013.

Topbrand Award, “Brand Switching Dalam Industri Ritel Modern”,


(http://www.topbrand-award.com/article/brand-switching-analysis-
dalam-industri-ritel-modern.html), Diunduh 5 mei, 2012.

171
Utami, Widya, Christina, “Manajemen Barang Dagangan Dalam Bisnis Ritel”,
Edisi Pertama Jilid 1, Banyumedia Publishing, Malang, 2008.

Wibowo, Ricky dan Edwin Japarianto, “Penerapan retail mix terhadap minat beli
konsumen kerato department store”, Jurnal Universitas Kristen Petra,
Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1 No. 1, (2013) 1-12. Diakses Online
melalui Jurnal Strategi Pemasaran:
(http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemen-
pemasaran/article/view/210)

172
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Analisis Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Terhadap Minat Beli


Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian pada
Convenience Store 7-Eleven Ciputat

(Studi Pada Pelanggan 7-Eleven Ciputat di JL. Ir. H. Djuanda, Ciputat,


Tangerang Selatan (di samping halte lama UIN Jakarta))

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Responden yang terhormat,
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir saya, Maka dengan ini:
Nama : Ahmad Surya
NIM : 107081000314
Status : Mahasiswa Program Studi Manajemen Pemasaran Univ. Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Alamat : Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat, Jakarta Selatan. DKI Jakarta
No. Telp : 021-7401925 (Kampus) / 08567841217 (Ahmad Surya)

Saya mohon partisipasi saudara/i atau bapak/ibu untuk memberikan informasi


melalui kuisioner ini. Semua informasi yang diperoleh dari kuisioner ini hanya
akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini.
Partisipasi saudara/i atau bapak/ibu merupakan kunci keberhasilan penelitian
ilmiah ini. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk
mengisi dan mengembalikan kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih banyak.

Hormat saya,

(Ahmad Surya)
Peneliti
173
IDENTITAS RESPONDEN

Mohon diisi sesuai dengan identitas anda

1. Nama : ………………………………………
2. Alamat (Boleh tidak diisi) : ………………………………………

3. Usia : a. 17-20 tahun c. > 24


b. >20-24 tahun

4. Jenis Kelamin:
□ Laki-laki
□ Perempuan
5. Pendidikan Terakhir :
a. SMA Sederajat d. S1
b. D1 e. S2
c. D3
6. Pendapatan/Uang Saku anda rata-rata dalam sebulan:
1. Kurang dari Rp. 500.000,-
2. Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-
3. Rp. 1.000.001,- sampai Rp.1.500.000,-
4. Diatas Rp.1.500.000,-

174
Isilah dan beri tanda (✓)pada pilihan yang cocok dengan jawaban Anda

1. Apakah anda pernah berkunjung ke toko 7-Eleven Ciputat?

□ Pernah

□ Tidak pernah

2. Apakah anda melakukan pembelian di toko 7-Eleven Ciputat?

□ Pernah

□ Tidak pernah

Bila jawaban anda “pernah” maka lanjutkan kuesioner ini, bila jawaban

anda “tidak pernah” maka tidak usah dilanjutkan mengisi kuesioner ini.

Petunjuk Pengisian

1. Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai

dengan cara memberikan tanda centang (✓) pada kolom yang tersedia.

2. Keterangan jawaban sebagai berikut :

1 STS : Sangat Tidak Setuju.

2 TS : Tidak Setuju.

3 RG : Netral/Ragu-Ragu.

4 S : Setuju.

5 SS : Sangat Setuju.

175
Lokasi penelitian : 7-Eleven yang berada di JL. Ir. H. Djuanda, Ciputat,
Tangerang Selatan (di samping halte lama UIN Jakarta)
Variabel Store atmosphere ( X.1)
Exterior (X.1.1)
Jawaban
No Pertanyaan
SS S RG TS STS
Tampak muka toko 7-Eleven Ciputat
1 menarik.
Struktur bangunan toko 7-Eleven Ciputat
2 seragam dengan toko 7-Eleven yang lain.
Salah satu keunikan toko 7-Eleven
3 Ciputat dan lainnya adalah adanya kursi
dan meja untuk santai.
Papan nama di 7-Eleven Ciputat mudah
4 dilihat.
Pintu 7-Eleven Ciputat menggunakan
5 tank dorong.
Pintu 7-Eleven Ciputat yang lebar
6 memudahkan ada keluar/masuk toko.
Jendela toko 7-Eleven Ciputat
7 memudahkan ada melihat isi toko.
Tinggi dan luas bangunan toko 7-Eleven
8 Ciputat menarik.
Toko 7-Eleven Ciputat menarik karena
9 berdekatan dengan jalan.
Toko 7-Eleven Ciputat menarik karena
10 lebih terang dengan warna khasnya yaitu
putih, hijau dan merah.

Lingkungan sekitar toko 7-Eleven


11 Ciputat membuat anda nyaman.
7-Eleven Ciputat menarik karena
12 keberadaan gedung atau toko sekitar
(misal: Masjid, Kampus dan lainnya).

13 Tempat parkir di 7-Eleven Ciputat


aman.

176
General Interior (X.1.2)
Jawaban
No. Pertanyaan
SS S RG TS STS
Desain lantai di dalam toko 7-Eleven
14 Ciputat terlihat baik.
Pencahayaan toko 7-Eleven Ciputat
15 membuat anda nyaman.
Aroma ruangan di dalam toko 7-
16 Eleven Ciputat harum .
Toko 7-Eleven Ciputat menarik
17 karena ada ATM.
Toko 7-Eleven Ciputat menarik
18 karena Tekstur dinding yang bersih.
Suhu udara ruang ber-AC di 7-Eleven
19 Ciputat membuat anda nyaman.
Jarak antara rak barang di dalam toko
20 7-Eleven Ciputat cukup lebar.
Penempatan lokasi tangga di dalam
21 toko 7-Eleven Ciputat sudah baik.
Lokasi mesin minuman dan tangga
22 yang berdekatan di toko 7-Eleven
Ciputat membuat anda nyaman.
Pramuniaga 7-Eleven Ciputat
23 berpenampilan menarik dan ramah.
Variasi produk 7-Eleven Ciputat
24
menarik.
Lebel harga produk-produk 7-Eleven
25 Ciputat terlihat jelas.
Lokasi kasir 7-Eleven Ciputat sudah
26
baik.
Teknologi (alat kasir, kartu kredit dan
27 lainnya) 7-Eleven Ciputat sudah
cukup canggih.

28 Ruangan toko 7-Eleven Ciputat


bersih.

177
Store layout (X.1.3)
Jawaban
No. Pertanyaan
SS S RG TS STS
Ruang berbelanja 7-Eleven Ciputat
29 terlihat nyaman.
Lokasi gudang pada 7-Eleven Ciputat
30
sudah baik.
Lokasi ruang khusus karyawan 7-
31 Eleven Ciputat sudah baik.
7-Eleven Ciputat tampak menarik
32 karena difasilitasi dengan kursi,
meja, dan toilet.
Mudah berbelanja di 7-Eleven
Ciputat karena produk-produk di rak
33
sesuai kategorinya (misalnya; produk
kebersihan, snack, dan minuman).
Penempatan produk-produk seasonal
34 (Piala Dunia) di 7-Eleven Ciputat
tampak menarik.
Produk khusus 7-Eleven Ciputat
(seperti hotdog, kentang goreng,dll.)
35
disajikan dengan higienis oleh
pramuniaga.
Anda bebas memilih arah saat
36 berbelanja di dalam 7-Eleven Ciputat.
Area penjualan di 7-Eleven Ciputat
37
luas.
Lokasi rak, lemari pendingin, dan
38 minuman di 7-Eleven Ciputat terlihat
menarik.
Interior POP display (X.1.4)
Jawaban
No. Pertanyaan
SS S RG TS STS

39 Lokasi penempatan produk-produk di


7-Eleven Ciputat terlihat rapi.
Papan promosi (misal: pembelian
40 kopi ukuran medium dapat potongan
harga untuk fellowbread) di 7-Eleven
Ciputat terlihat jelas.

178
Variabel Harga (X2)
Jawaban
No. Pertanyaan
SS S RG TS STS
Harga produk-produk 7-Eleven
1 Ciputat mahal.
Harga produk-produk 7-Eleven
2 Ciputat masih terjangkau oleh
keuangan anda.
Harga produk-produk 7-Eleven
3 Ciputat sebanding dengan kualitas
barang yang ditawarkan.
Harga produk-produk 7-Eleven
4 Ciputat sebanding dengan kualitas
layanan yang ditawarkan.
Variabel Minat Beli (Y1)
No. Pertanyaan SS S RG TS STS
Anda berminat berbelanja di 7-
1 Eleven Ciputat

Anda berminat tetap berbelanja di 7-


2 Eleven Ciputat meskipun anda tahu
pesaing sejenis mulai bermunculan.
Anda akan terus mencari informasi
3 tentang produk-produk atau promosi
dari 7-Eleven Ciputat.
Variabel Keputusan Pembelian (Y2)
No. Pertanyaan SS S RG TS STS
Anda memiliki keyakinan untuk
1 membeli produk-produk yang dijual
7-Eleven Ciputat.
Barang yang anda dapatkan di 7-
2 Eleven Ciputat sesuai dengan
keinginan anda.
Layanan di 7-Eleven Ciputat sesuai
3
dengan keinginan anda.
Anda akan merekomendasikan untuk
berkunjung ke toko7-Eleven Ciputat
4
kepada orang lain (keluarga, teman
dan pacar).

179
Lampiran 2 : Data Mentah Kuesioner Tryout

Store atmosphere (X1)


NO. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4
5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4
6 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4
7 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5
10 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5
11 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4
12 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
13 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3
16 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
17 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4
20 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4

Store atmosphere (X1)


NO. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA.
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4
2 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3
6 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5
7 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5
10 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4
11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
13 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5
15 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
16 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
19 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4
20 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4

180
Store atmosphere (X1)
NO. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. SA. Total
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
1 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 179
2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 172
3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 141
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 177
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 172
6 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 176
7 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 171
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 168
9 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 185
10 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 181
11 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 178
12 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 174
13 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 147
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 182
15 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 128
16 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 176
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 123
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 170
19 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 184
20 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 185

Harga (X2) Minat Beli (Y1) Keputusan Pembelian (Y2)


NO. H H H H Total NO. MB MB MB Total NO. KP KP KP KP Total
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4
1 4 4 4 5 17 1 4 3 3 10 1 4 4 4 4 16
2 4 4 3 3 14 2 4 4 4 12 2 4 5 5 3 17
3 3 4 4 4 15 3 4 3 4 11 3 3 2 2 3 10
4 4 3 4 4 15 4 3 3 3 9 4 3 2 3 3 11
5 4 4 4 5 17 5 4 4 4 12 5 4 5 4 4 17
6 5 4 5 5 19 6 4 5 4 13 6 4 5 5 4 18
7 2 2 3 4 11 7 4 4 3 11 7 4 4 4 4 16
8 4 4 4 4 16 8 4 4 4 12 8 4 3 3 3 13
9 4 4 4 5 17 9 2 2 2 6 9 4 4 4 4 16
10 4 5 5 5 19 10 4 5 5 14 10 5 4 4 4 17
11 4 4 4 5 17 11 4 4 3 11 11 3 4 4 3 14
12 4 4 4 5 17 12 3 3 3 9 12 3 3 3 3 12
13 4 4 4 4 16 13 2 4 1 7 13 1 2 3 2 8
14 4 4 4 5 17 14 4 4 2 10 14 4 4 3 2 13
15 4 4 4 5 17 15 4 4 4 12 15 4 3 3 3 13
16 4 4 4 5 17 16 4 3 3 10 16 3 4 4 4 15
17 4 4 4 4 16 17 2 2 1 5 17 2 1 2 2 7
18 4 4 4 5 17 18 3 3 1 7 18 2 3 4 3 12
19 3 2 2 5 12 19 4 4 3 11 19 4 4 2 5 15
20 4 4 4 5 17 20 4 5 3 12 20 4 4 3 4 15

181
Data Mentah Kuesioner Penelitian

Store Atmosphere (X1)


N0. A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4 4
4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3
6 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4
7 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
8 3 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5
9 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4
10 3 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
12 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3
13 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
15 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4
16 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4
18 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4
19 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4
21 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 3 4 4
22 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5
23 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
24 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5
25 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4
26 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
28 3 4 5 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4
29 3 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 4 4
30 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4
31 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
32 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
34 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4
35 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
36 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4
37 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4
38 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4
39 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4
41 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5
42 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3
43 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
44 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4
45 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4
46 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3
47 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4
48 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5
49 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4
50 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4
51 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5
52 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
53 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 3 5 5 4 4
54 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5
55 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4
56 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
57 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5
58 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
59 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5
60 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5

182
Lanjutan Store Atmosphere (X1)
N0. A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A Total
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 157
2 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 172
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 166
5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 162
6 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 167
7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 162
8 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 170
9 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 166
10 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 166
11 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 187
12 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 134
13 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 133
14 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 166
15 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 177
16 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 167
17 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 154
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 157
19 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 157
20 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 164
21 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154
22 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 178
23 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 156
24 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 159
25 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 167
26 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 128
27 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 163
28 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 167
29 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 161
30 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 178
31 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 167
32 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 165
33 5 4 3 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 166
34 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 175
35 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 130
36 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 171
37 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 131
38 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 174
39 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 180
40 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 172
41 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 165
42 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 171
43 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 121
44 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 170
45 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 163
46 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 169
47 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 165
48 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 170
49 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 176
50 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 168
51 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 171
52 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 171
53 4 4 4 5 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 160
54 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 177
55 4 5 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 168
56 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 166
57 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 167
58 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 170
59 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 179
60 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 181

183
Harga (X2) Minat Beli (Y1) Keputusan Pembelian (Y2)
NO. H H H H Total NO. MB MB MB Total NO. KP KP KP KP Total
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4
1 4 4 4 5 17 1 4 4 4 12 1 4 4 4 4 16
2 4 4 4 4 16 2 4 4 4 12 2 4 5 5 4 18
3 4 4 4 3 15 3 4 4 3 11 3 4 4 3 3 14
4 4 4 5 5 18 4 4 4 4 12 4 5 4 4 5 18
5 4 4 4 5 17 5 4 4 4 12 5 4 5 4 4 17
6 5 5 5 5 20 6 5 5 5 15 6 5 5 5 4 19
7 4 4 4 4 16 7 4 4 4 12 7 4 4 4 4 16
8 4 4 4 3 15 8 4 4 3 11 8 4 4 3 3 14
9 4 4 4 4 16 9 4 4 4 12 9 5 4 4 5 18
10 4 5 4 4 17 10 5 4 4 13 10 5 4 4 4 17
11 3 5 5 5 18 11 5 5 5 15 11 5 4 4 5 18
12 3 3 3 2 11 12 3 3 3 9 12 3 3 3 3 12
13 3 3 3 3 12 13 3 2 2 7 13 2 2 2 2 8
14 4 4 4 4 16 14 4 4 4 12 14 4 4 4 3 15
15 5 4 4 4 17 15 5 4 4 13 15 5 4 4 5 18
16 4 4 4 4 16 16 4 4 4 12 16 4 4 4 5 17
17 5 4 4 4 17 17 4 4 4 12 17 4 4 4 3 15
18 3 5 4 4 16 18 4 3 3 10 18 4 4 4 3 15
19 4 4 4 4 16 19 5 4 4 13 19 5 4 4 4 17
20 4 4 4 5 17 20 4 5 4 13 20 4 4 4 4 16
21 4 4 4 4 16 21 4 4 4 12 21 4 4 4 4 16
22 3 4 5 5 17 22 5 4 4 13 22 5 5 4 4 18
23 4 4 4 3 15 23 4 4 3 11 23 4 4 4 3 15
24 4 4 3 3 14 24 4 4 3 11 24 4 4 3 4 15
25 4 4 4 4 16 25 4 4 4 12 25 4 4 4 4 16
26 3 3 3 3 12 26 3 3 3 9 26 3 3 3 3 12
27 4 4 4 4 16 27 4 4 4 12 27 5 4 4 4 17
28 3 5 5 5 18 28 5 4 4 13 28 5 5 4 4 18
29 4 4 4 4 16 29 4 4 3 11 29 4 4 4 3 15
30 5 5 4 4 18 30 4 4 4 12 30 4 4 4 4 16
31 4 4 4 4 16 31 4 4 4 12 31 4 4 4 5 17
32 4 4 5 5 18 32 5 4 4 13 32 5 4 4 5 18
33 4 4 4 4 16 33 4 4 3 11 33 4 4 4 3 15
34 4 4 4 4 16 34 4 4 4 12 34 4 4 4 4 16
35 3 3 3 3 12 35 3 3 3 9 35 3 3 2 3 11
36 4 4 4 4 16 36 5 4 4 13 36 5 4 4 5 18
37 3 3 3 3 12 37 3 3 2 8 37 3 3 3 2 11
38 4 4 4 4 16 38 4 4 4 12 38 4 4 4 5 17
39 4 5 5 5 19 39 4 5 5 14 39 5 4 4 4 17
40 4 4 4 4 16 40 5 4 4 13 40 5 4 4 4 17
41 4 4 4 4 16 41 4 4 4 12 41 4 4 4 4 16
42 5 5 5 4 19 42 5 5 5 15 42 5 5 5 4 19
43 3 3 3 3 12 43 3 3 3 9 43 3 2 3 1 9
44 3 5 4 4 16 44 5 5 4 14 44 5 5 4 4 18
45 4 4 4 4 16 45 4 4 3 11 45 4 4 4 3 15
46 5 4 4 5 18 46 4 5 4 13 46 5 4 4 4 17
47 4 5 5 5 19 47 4 4 4 12 47 5 5 4 4 18
48 4 4 4 4 16 48 5 4 4 13 48 5 4 4 4 17
49 3 4 4 3 14 49 5 5 5 15 49 5 5 5 5 20
50 4 4 3 3 14 50 4 4 4 12 50 4 3 4 3 14
51 4 4 4 4 16 51 5 4 4 13 51 5 4 4 4 17
52 5 5 4 4 18 52 5 4 4 13 52 5 5 4 4 18
53 3 4 4 4 15 53 4 4 3 11 53 4 4 4 3 15
54 4 4 4 4 16 54 5 4 4 13 54 5 4 4 4 17
55 4 5 5 4 18 55 4 4 4 12 55 5 5 4 4 18
56 4 4 4 4 16 56 5 4 4 13 56 5 4 4 4 17
57 4 4 5 4 17 57 4 4 3 11 57 4 4 4 4 16
58 4 4 4 4 16 58 5 5 4 14 58 5 5 4 4 18
59 5 5 5 5 20 59 5 5 5 15 59 5 5 5 4 19
60 4 4 4 4 16 60 5 4 4 13 60 5 4 4 4 17

184
Lampiran 3 : Hasil SPSS

A. Validitas
1. Store Atmosphere (SA.1 – SA.15)
Correlations
SA.1 SA.2 SA.3 SA.4 SA.5 SA.6 SA.7 SA.8 SA.9 SA.10 SA.11 SA.12 SA.13 SA.14 SA.15
SA.1 Pearson 1 .523** .209 .344** .303* .439** .388** .303* .472** .588** .501** .345** .326* .396** .324*
Correlation .000 .110 .007 .019 .000 .002 .019 .000 .000 .000 .007 .011 .002 .012
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.2 Pearson .523** 1 .209 .208 .257* .405** .406** .085 .453** .378** .248 .216 .339** .408** .309*
Correlation .000 .109 .110 .047 .001 .001 .518 .000 .003 .056 .097 .008 .001 .016
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.3 Pearson .209 .209 1 .402** .278* -.012 .245 .207 .161 .293* .464** .358** .333** .276* .213
Correlation .110 .109 .001 .031 .925 .059 .112 .218 .023 .000 .005 .009 .032 .103
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.4 Pearson .344** .208 .402** 1 .388** .234 .364** .372** .282* .314* .318* .285* .185 .154 .296*
Correlation .007 .110 .001 .002 .072 .004 .003 .029 .015 .013 .027 .156 .240 .022
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.5 Pearson .303* .257* .278* .388** 1 .176 .148 .279* .269* .299* .247 .162 .268* .327* .169
Correlation .019 .047 .031 .002 .180 .260 .031 .037 .020 .057 .216 .038 .011 .198
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.6 Pearson .439** .405** -.012 .234 .176 1 .401** .296* .219 .244 .059 .133 -.029 .219 .185
Correlation .000 .001 .925 .072 .180 .002 .022 .093 .061 .652 .312 .825 .093 .156
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.7 Pearson .388** .406** .245 .364** .148 .401** 1 .328* .369** .284* .286* .355** .358** .200 .317*
Correlation .002 .001 .059 .004 .260 .002 .011 .004 .028 .027 .005 .005 .126 .014
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.8 Pearson .303* .085 .207 .372** .279* .296* .328* 1 .184 .352** .300* .420** .032 .280* .305*
Correlation .019 .518 .112 .003 .031 .022 .011 .158 .006 .020 .001 .808 .030 .018
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.9 Pearson .472** .453** .161 .282* .269* .219 .369** .184 1 .530** .566** .438** .207 .427** .279*
Correlation .000 .000 .218 .029 .037 .093 .004 .158 .000 .000 .000 .112 .001 .031
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.10 Pearson .588** .378** .293* .314* .299* .244 .284* .352** .530** 1 .527** .528** .364** .485** .259*
Correlation .000 .003 .023 .015 .020 .061 .028 .006 .000 .000 .000 .004 .000 .046
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.11 Pearson .501** .248 .464** .318* .247 .059 .286* .300* .566** .527** 1 .557** .416** .260* .215
Correlation .000 .056 .000 .013 .057 .652 .027 .020 .000 .000 .000 .001 .045 .098
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.12 Pearson .345** .216 .358** .285* .162 .133 .355** .420** .438** .528** .557** 1 .405** .438** .336**
Correlation .007 .097 .005 .027 .216 .312 .005 .001 .000 .000 .000 .001 .000 .009
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.13 Pearson .326* .339** .333** .185 .268* -.029 .358** .032 .207 .364** .416** .405** 1 .207 .148
Correlation .011 .008 .009 .156 .038 .825 .005 .808 .112 .004 .001 .001 .112 .260
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.14 Pearson .396** .408** .276* .154 .327* .219 .200 .280* .427** .485** .260* .438** .207 1 .323*
Correlation .002 .001 .032 .240 .011 .093 .126 .030 .001 .000 .045 .000 .112 .012
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.15 Pearson .324* .309* .213 .296* .169 .185 .317* .305* .279* .259* .215 .336** .148 .323* 1
Correlation .012 .016 .103 .022 .198 .156 .014 .018 .031 .046 .098 .009 .260 .012
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.16 Pearson .416** .390** .281* .417** .174 .191 .319* .255* .279* .300* .295* .255* .160 .322* .742**
Correlation .001 .002 .030 .001 .185 .144 .013 .049 .031 .020 .022 .049 .222 .012 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.17 Pearson .320* .492** .142 .212 .317* .377** .306* .242 .269* .389** .111 .204 .132 .564** .303*
Correlation .013 .000 .278 .105 .014 .003 .017 .062 .038 .002 .398 .118 .315 .000 .019
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.18 Pearson .391** .271* .103 .286* .223 .404** .310* .461** .284* .341** .221 .309* .022 .412** .321*
Correlation .002 .036 .435 .027 .087 .001 .016 .000 .028 .008 .089 .016 .868 .001 .012
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.19 Pearson .331** .401** .276* .077 .219 .179 .141 .167 .477** .444** .332** .385** .133 .477** .401**
Correlation .010 .001 .033 .559 .093 .171 .283 .203 .000 .000 .010 .002 .311 .000 .002
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.20 Pearson .261* .248 .198 .248 .361** .137 .165 .352** .260* .432** .097 .337** .082 .260* .303*
Correlation .044 .056 .130 .056 .005 .298 .209 .006 .045 .001 .461 .008 .533 .045 .018
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.21 Pearson .278* .328* .253 .294* .340** .079 .107 .310* .207 .315* .106 .206 .148 .480** .382**
Correlation .032 .010 .051 .023 .008 .548 .416 .016 .113 .014 .421 .115 .258 .000 .003
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N

185
Lanjutan Store Atmosphere (SA.1 – SA.15)
SA.22 Pearson .289* .247 .156 .120 .180 .091 .111 .193 .208 .331** .236 .154 .046 .457** .298*
Correlation .025 .058 .235 .361 .169 .492 .397 .139 .110 .010 .069 .240 .727 .000 .021
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.23 Pearson .425** .312* .154 .057 .172 .084 .109 .163 .369** .341** .377** .384** .066 .284* .203
Correlation .001 .015 .240 .664 .190 .524 .407 .213 .004 .008 .003 .002 .617 .028 .120
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.24 Pearson .251 .125 .113 .092 .095 .022 .087 .251 .174 .199 .159 .243 .201 .387** .214
Correlation .053 .341 .389 .485 .472 .867 .510 .053 .184 .128 .224 .061 .124 .002 .101
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.25 Pearson .350** .235 .091 .178 .114 -.015 .162 .137 .151 .360** .095 .231 .385** .293* .371**
Correlation .006 .071 .489 .174 .385 .908 .216 .297 .249 .005 .469 .076 .002 .023 .004
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.26 Pearson .365** .089 .031 .360** .257* .078 .096 .187 .157 .204 .261* .208 .237 .221 .393**
Correlation .004 .497 .815 .005 .047 .556 .468 .153 .230 .118 .044 .111 .068 .089 .002
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.27 Pearson .419** .269* .123 .349** .103 .373** .204 .365** .142 .347** .215 .264* .026 .328* .446**
Correlation .001 .038 .349 .006 .434 .003 .118 .004 .278 .007 .098 .041 .842 .011 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.28 Pearson .266* .146 .166 .309* .065 .095 .222 .364** .475** .400** .309* .432** .059 .291* .364**
Correlation .040 .264 .204 .016 .623 .472 .088 .004 .000 .002 .016 .001 .652 .024 .004
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.29 Pearson .429** .247 .172 .294* .161 .100 .407** .295* .342** .402** .468** .376** .276* .258* .392**
Correlation .001 .058 .188 .023 .219 .447 .001 .022 .007 .001 .000 .003 .033 .047 .002
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.30 Pearson .295* .288* .044 .147 .138 .164 .349** .409** .165 .411** .318* .396** .281* .302* .327*
Correlation .022 .025 .738 .261 .293 .210 .006 .001 .209 .001 .013 .002 .030 .019 .011
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.31 Pearson .303* .256* .320* .234 .217 .184 .307* .370** .227 .328* .322* .282* .069 .268* .447**
Correlation .019 .048 .013 .072 .095 .159 .017 .004 .081 .011 .012 .029 .603 .038 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.32 Pearson .189 .239 .213 .224 .157 .170 .329* .304* .354** .374** .276* .381** .260* .302* .156
Correlation .149 .066 .102 .086 .230 .193 .010 .018 .006 .003 .032 .003 .044 .019 .234
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.33 Pearson .116 -.089 .024 .283* -.051 .119 .189 .352** .107 .196 .098 .271* .173 .107 .189
Correlation .378 .497 .854 .028 .701 .364 .149 .006 .416 .134 .456 .036 .185 .416 .148
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.34 Pearson .261* .307* -.024 .383** .218 .204 .275* .298* .371** .259* .249 .408** .173 .272* .333**
Correlation .044 .017 .857 .002 .094 .118 .033 .021 .004 .045 .055 .001 .187 .035 .009
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.35 Pearson .373** .234 .253 .269* .240 .318* .405** .430** .245 .411** .312* .427** .362** .436** .400**
Correlation .003 .072 .051 .038 .064 .013 .001 .001 .059 .001 .015 .001 .004 .001 .002
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.36 Pearson .385** .280* .236 .197 .118 .210 .289* .391** .195 .506** .358** .434** .353** .293* .406**
Correlation .002 .030 .070 .131 .369 .108 .025 .002 .134 .000 .005 .001 .006 .023 .001
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.37 Pearson .306* .164 .240 .255* .055 .112 .326* .366** .352** .463** .364** .581** .238 .307* .271*
Correlation .017 .210 .065 .049 .679 .396 .011 .004 .006 .000 .004 .000 .067 .017 .036
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.38 Pearson .281* .149 .121 .283* .083 .130 .246 .596** .293* .407** .310* .497** .191 .338** .348**
Correlation .030 .257 .356 .029 .529 .322 .058 .000 .023 .001 .016 .000 .144 .008 .006
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.39 Pearson .451** .393** .194 .360** .443** .350** .502** .541** .411** .492** .426** .448** .374** .358** .318*
Correlation .000 .002 .137 .005 .000 .006 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .003 .005 .013
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.40 Pearson .482** .359** .345** .249 .288* .328* .524** .541** .418** .547** .460** .498** .356** .418** .324*
Correlation .000 .005 .007 .055 .025 .010 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .005 .001 .012
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
Atmosphere .661** .527** .387** .489** .399** .373** .527** .582** .571** .699** .571** .653** .412** .617** .595**
Pearson .000 .000 .002 .000 .002 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
Correlation 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Sig. (2-tailed)
N

186
Store Atmosphere (SA.16 – SA.30)
SA.16 SA.17 SA.18 SA.19 SA.20 SA.21 SA.22 SA.23 SA.24 SA.25 SA.26 SA.27 SA.28 SA.29 SA.30
SA.1 Pearson .416** .320* .391** .331** .261* .278* .289* .425** .251 .350** .365** .419** .266* .429** .295*
Correlation .001 .013 .002 .010 .044 .032 .025 .001 .053 .006 .004 .001 .040 .001 .022
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.2 Pearson .390** .492** .271* .401** .248 .328* .247 .312* .125 .235 .089 .269* .146 .247 .288*
Correlation .002 .000 .036 .001 .056 .010 .058 .015 .341 .071 .497 .038 .264 .058 .025
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.3 Pearson .281* .142 .103 .276* .198 .253 .156 .154 .113 .091 .031 .123 .166 .172 .044
Correlation .030 .278 .435 .033 .130 .051 .235 .240 .389 .489 .815 .349 .204 .188 .738
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.4 Pearson .417** .212 .286* .077 .248 .294* .120 .057 .092 .178 .360** .349** .309* .294* .147
Correlation .001 .105 .027 .559 .056 .023 .361 .664 .485 .174 .005 .006 .016 .023 .261
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.5 Pearson .174 .317* .223 .219 .361** .340** .180 .172 .095 .114 .257* .103 .065 .161 .138
Correlation .185 .014 .087 .093 .005 .008 .169 .190 .472 .385 .047 .434 .623 .219 .293
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.6 Pearson .191 .377** .404** .179 .137 .079 .091 .084 .022 -.015 .078 .373** .095 .100 .164
Correlation .144 .003 .001 .171 .298 .548 .492 .524 .867 .908 .556 .003 .472 .447 .210
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.7 Pearson .319* .306* .310* .141 .165 .107 .111 .109 .087 .162 .096 .204 .222 .407** .349**
Correlation .013 .017 .016 .283 .209 .416 .397 .407 .510 .216 .468 .118 .088 .001 .006
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.8 Pearson .255* .242 .461** .167 .352** .310* .193 .163 .251 .137 .187 .365** .364** .295* .409**
Correlation .049 .062 .000 .203 .006 .016 .139 .213 .053 .297 .153 .004 .004 .022 .001
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.9 Pearson .279* .269* .284* .477** .260* .207 .208 .369** .174 .151 .157 .142 .475** .342** .165
Correlation .031 .038 .028 .000 .045 .113 .110 .004 .184 .249 .230 .278 .000 .007 .209
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.10 Pearson .300* .389** .341** .444** .432** .315* .331** .341** .199 .360** .204 .347** .400** .402** .411**
Correlation .020 .002 .008 .000 .001 .014 .010 .008 .128 .005 .118 .007 .002 .001 .001
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.11 Pearson .295* .111 .221 .332** .097 .106 .236 .377** .159 .095 .261* .215 .309* .468** .318*
Correlation .022 .398 .089 .010 .461 .421 .069 .003 .224 .469 .044 .098 .016 .000 .013
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.12 Pearson .255* .204 .309* .385** .337** .206 .154 .384** .243 .231 .208 .264* .432** .376** .396**
Correlation .049 .118 .016 .002 .008 .115 .240 .002 .061 .076 .111 .041 .001 .003 .002
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.13 Pearson .160 .132 .022 .133 .082 .148 .046 .066 .201 .385** .237 .026 .059 .276* .281*
Correlation .222 .315 .868 .311 .533 .258 .727 .617 .124 .002 .068 .842 .652 .033 .030
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.14 Pearson .322* .564** .412** .477** .260* .480** .457** .284* .387** .293* .221 .328* .291* .258* .302*
Correlation .012 .000 .001 .000 .045 .000 .000 .028 .002 .023 .089 .011 .024 .047 .019
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.15 Pearson .742** .303* .321* .401** .303* .382** .298* .203 .214 .371** .393** .446** .364** .392** .327*
Correlation .000 .019 .012 .002 .018 .003 .021 .120 .101 .004 .002 .000 .004 .002 .011
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.16 Pearson 1 .432** .282* .499** .256* .381** .430** .320* .136 .324* .387** .399** .235 .458** .404**
Correlation .001 .029 .000 .049 .003 .001 .013 .300 .012 .002 .002 .071 .000 .001
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.17 Pearson .432** 1 .497** .393** .292* .294* .388** .322* .199 .175 .114 .312* .126 .350** .509**
Correlation .001 .000 .002 .024 .022 .002 .012 .127 .181 .386 .015 .336 .006 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.18 Pearson .282* .497** 1 .366** .221 .291* .442** .278* .222 .084 .303* .365** .458** .456** .306*
Correlation .029 .000 .004 .090 .024 .000 .031 .088 .522 .018 .004 .000 .000 .018
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.19 Pearson .499** .393** .366** 1 .271* .442** .624** .468** .124 .255* .280* .301* .253 .357** .260*
Correlation .000 .002 .004 .036 .000 .000 .000 .346 .050 .030 .019 .052 .005 .045
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.20 Pearson .256* .292* .221 .271* 1 .622** .122 .404** .238 .269* .242 .258* .218 .231 .228
Correlation .049 .024 .090 .036 .000 .351 .001 .068 .038 .063 .046 .094 .076 .080
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.21 Pearson .381** .294* .291* .442** .622** 1 .516** .332** .355** .401** .443** .297* .091 .168 .194
Correlation .003 .022 .024 .000 .000 .000 .010 .005 .001 .000 .021 .487 .200 .137
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.22 Pearson .430** .388** .442** .624** .122 .516** 1 .354** .235 .314* .437** .255* .167 .179 .271*
Correlation .001 .002 .000 .000 .351 .000 .006 .071 .015 .000 .049 .202 .171 .036
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N

187
Lanjutan Store Atmosphere (SA.16 – SA.30)
SA.23 Pearson .320* .322* .278* .468** .404** .332** .354** 1 .260* .379** .190 .324* .048 .306* .183
Correlation .013 .012 .031 .000 .001 .010 .006 .045 .003 .147 .012 .717 .017 .161
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.24 Pearson .136 .199 .222 .124 .238 .355** .235 .260* 1 .604** .202 .174 .223 .117 .149
Correlation .300 .127 .088 .346 .068 .005 .071 .045 .000 .122 .185 .087 .372 .255
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.25 Pearson .324* .175 .084 .255* .269* .401** .314* .379** .604** 1 .353** .335** .205 .171 .258*
Correlation .012 .181 .522 .050 .038 .001 .015 .003 .000 .006 .009 .117 .192 .047
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.26 Pearson .387** .114 .303* .280* .242 .443** .437** .190 .202 .353** 1 .467** .164 .341** .293*
Correlation .002 .386 .018 .030 .063 .000 .000 .147 .122 .006 .000 .211 .008 .023
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.27 Pearson .399** .312* .365** .301* .258* .297* .255* .324* .174 .335** .467** 1 .287* .414** .340**
Correlation .002 .015 .004 .019 .046 .021 .049 .012 .185 .009 .000 .026 .001 .008
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.28 Pearson .235 .126 .458** .253 .218 .091 .167 .048 .223 .205 .164 .287* 1 .327* .209
Correlation .071 .336 .000 .052 .094 .487 .202 .717 .087 .117 .211 .026 .011 .109
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.29 Pearson .458** .350** .456** .357** .231 .168 .179 .306* .117 .171 .341** .414** .327* 1 .566**
Correlation .000 .006 .000 .005 .076 .200 .171 .017 .372 .192 .008 .001 .011 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.30 Pearson .404** .509** .306* .260* .228 .194 .271* .183 .149 .258* .293* .340** .209 .566** 1
Correlation .001 .000 .018 .045 .080 .137 .036 .161 .255 .047 .023 .008 .109 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.31 Pearson .439** .459** .308* .331** .246 .248 .241 .234 .205 .148 .152 .344** .266* .441** .588**
Correlation .000 .000 .017 .010 .058 .056 .063 .071 .116 .260 .248 .007 .040 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.32 Pearson .206 .289* .255* .327* .165 -.032 .113 .209 .277* .160 .167 .250 .263* .419** .326*
Correlation .113 .025 .049 .011 .209 .807 .388 .109 .032 .223 .203 .054 .042 .001 .011
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.33 Pearson .184 .107 .276* .065 .060 -.087 -.047 .007 .185 .203 .205 .298* .294* .397** .242
Correlation .159 .417 .033 .621 .648 .509 .722 .955 .158 .119 .115 .021 .023 .002 .062
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.34 Pearson .411** .267* .249 .138 .236 .222 .174 .292* .284* .263* .412** .309* .205 .430** .339**
Correlation .001 .039 .055 .295 .070 .088 .184 .023 .028 .043 .001 .016 .116 .001 .008
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.35 Pearson .390** .396** .433** .348** .262* .282* .253 .220 .304* .288* .450** .423** .279* .630** .459**
Correlation .002 .002 .001 .006 .043 .029 .051 .092 .018 .026 .000 .001 .031 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.36 Pearson .397** .352** .436** .293* .262* .187 .305* .218 .437** .338** .326* .380** .423** .560** .515**
Correlation .002 .006 .001 .023 .043 .153 .018 .094 .000 .008 .011 .003 .001 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.37 Pearson .261* .158 .242 .352** .276* .047 .075 .322* .149 .250 .205 .382** .500** .513** .272*
Correlation .044 .227 .063 .006 .033 .719 .569 .012 .254 .054 .116 .003 .000 .000 .035
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.38 Pearson .256* .151 .469** .233 .312* .373** .252 .265* .300* .330** .379** .504** .539** .360** .400**
Correlation .049 .250 .000 .073 .015 .003 .052 .041 .020 .010 .003 .000 .000 .005 .002
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.39 Pearson .355** .405** .423** .413** .264* .252 .307* .231 .220 .239 .382** .343** .280* .516** .527**
Correlation .005 .001 .001 .001 .042 .052 .017 .075 .091 .066 .003 .007 .030 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.40 Pearson .284* .281* .476** .572** .229 .343** .359** .325* .304* .300* .308* .412** .338** .413** .306*
Correlation .028 .030 .000 .000 .078 .007 .005 .011 .018 .020 .017 .001 .008 .001 .017
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
Atmosphere .619** .562** .603** .597** .483** .508** .483** .498** .429** .483** .496** .587** .510** .660** .590**
Pearson .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Correlation 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Sig. (2-tailed)
N

188
Store Atmosphere (SA.31 – Atmosphere/Total)
SA.31 SA.32 SA.33 SA.34 SA.35 SA.36 SA.37 SA.38 SA.39 SA.40 Atmosphere
SA.1 Pearson .303* .189 .116 .261* .373** .385** .306* .281* .451** .482** .661**
Correlation .019 .149 .378 .044 .003 .002 .017 .030 .000 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.2 Pearson .256* .239 -.089 .307* .234 .280* .164 .149 .393** .359** .527**
Correlation .048 .066 .497 .017 .072 .030 .210 .257 .002 .005 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.3 Pearson .320* .213 .024 -.024 .253 .236 .240 .121 .194 .345** .387**
Correlation .013 .102 .854 .857 .051 .070 .065 .356 .137 .007 .002
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.4 Pearson .234 .224 .283* .383** .269* .197 .255* .283* .360** .249 .489**
Correlation .072 .086 .028 .002 .038 .131 .049 .029 .005 .055 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.5 Pearson .217 .157 -.051 .218 .240 .118 .055 .083 .443** .288* .399**
Correlation .095 .230 .701 .094 .064 .369 .679 .529 .000 .025 .002
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.6 Pearson .184 .170 .119 .204 .318* .210 .112 .130 .350** .328* .373**
Correlation .159 .193 .364 .118 .013 .108 .396 .322 .006 .010 .003
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.7 Pearson .307* .329* .189 .275* .405** .289* .326* .246 .502** .524** .527**
Correlation .017 .010 .149 .033 .001 .025 .011 .058 .000 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.8 Pearson .370** .304* .352** .298* .430** .391** .366** .596** .541** .541** .582**
Correlation .004 .018 .006 .021 .001 .002 .004 .000 .000 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.9 Pearson .227 .354** .107 .371** .245 .195 .352** .293* .411** .418** .571**
Correlation .081 .006 .416 .004 .059 .134 .006 .023 .001 .001 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.10 Pearson .328* .374** .196 .259* .411** .506** .463** .407** .492** .547** .699**
Correlation .011 .003 .134 .045 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.11 Pearson .322* .276* .098 .249 .312* .358** .364** .310* .426** .460** .571**
Correlation .012 .032 .456 .055 .015 .005 .004 .016 .001 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.12 Pearson .282* .381** .271* .408** .427** .434** .581** .497** .448** .498** .653**
Correlation .029 .003 .036 .001 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.13 Pearson .069 .260* .173 .173 .362** .353** .238 .191 .374** .356** .412**
Correlation .603 .044 .185 .187 .004 .006 .067 .144 .003 .005 .001
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.14 Pearson .268* .302* .107 .272* .436** .293* .307* .338** .358** .418** .617**
Correlation .038 .019 .416 .035 .001 .023 .017 .008 .005 .001 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.15 Pearson .447** .156 .189 .333** .400** .406** .271* .348** .318* .324* .595**
Correlation .000 .234 .148 .009 .002 .001 .036 .006 .013 .012 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.16 Pearson .439** .206 .184 .411** .390** .397** .261* .256* .355** .284* .619**
Correlation .000 .113 .159 .001 .002 .002 .044 .049 .005 .028 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.17 Pearson .459** .289* .107 .267* .396** .352** .158 .151 .405** .281* .562**
Correlation .000 .025 .417 .039 .002 .006 .227 .250 .001 .030 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.18 Pearson .308* .255* .276* .249 .433** .436** .242 .469** .423** .476** .603**
Correlation .017 .049 .033 .055 .001 .001 .063 .000 .001 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.19 Pearson .331** .327* .065 .138 .348** .293* .352** .233 .413** .572** .597**
Correlation .010 .011 .621 .295 .006 .023 .006 .073 .001 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.20 Pearson .246 .165 .060 .236 .262* .262* .276* .312* .264* .229 .483**
Correlation .058 .209 .648 .070 .043 .043 .033 .015 .042 .078 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.21 Pearson .248 -.032 -.087 .222 .282* .187 .047 .373** .252 .343** .508**
Correlation .056 .807 .509 .088 .029 .153 .719 .003 .052 .007 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.22 Pearson .241 .113 -.047 .174 .253 .305* .075 .252 .307* .359** .483**
Correlation .063 .388 .722 .184 .051 .018 .569 .052 .017 .005 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.23 Pearson .234 .209 .007 .292* .220 .218 .322* .265* .231 .325* .498**
Correlation .071 .109 .955 .023 .092 .094 .012 .041 .075 .011 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N

189
Lanjutan Store Atmosphere (SA.31 – Atmosphere/Total)
SA.24 Pearson .205 .277* .185 .284* .304* .437** .149 .300* .220 .304* .429**
Correlation .116 .032 .158 .028 .018 .000 .254 .020 .091 .018 .001
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.25 Pearson .148 .160 .203 .263* .288* .338** .250 .330** .239 .300* .483**
Correlation .260 .223 .119 .043 .026 .008 .054 .010 .066 .020 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.26 Pearson .152 .167 .205 .412** .450** .326* .205 .379** .382** .308* .496**
Correlation .248 .203 .115 .001 .000 .011 .116 .003 .003 .017 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.27 Pearson .344** .250 .298* .309* .423** .380** .382** .504** .343** .412** .587**
Correlation .007 .054 .021 .016 .001 .003 .003 .000 .007 .001 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.28 Pearson .266* .263* .294* .205 .279* .423** .500** .539** .280* .338** .510**
Correlation .040 .042 .023 .116 .031 .001 .000 .000 .030 .008 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.29 Pearson .441** .419** .397** .430** .630** .560** .513** .360** .516** .413** .660**
Correlation .000 .001 .002 .001 .000 .000 .000 .005 .000 .001 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.30 Pearson .588** .326* .242 .339** .459** .515** .272* .400** .527** .306* .590**
Correlation .000 .011 .062 .008 .000 .000 .035 .002 .000 .017 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.31 Pearson 1 .334** .264* .311* .293* .510** .330* .405** .482** .273* .582**
Correlation .009 .041 .016 .023 .000 .010 .001 .000 .035 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.32 Pearson .334** 1 .555** .461** .527** .585** .684** .421** .511** .404** .565**
Correlation .009 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .001 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.33 Pearson .264* .555** 1 .513** .400** .359** .612** .478** .333** .271* .410**
Correlation .041 .000 .000 .002 .005 .000 .000 .009 .036 .001
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.34 Pearson .311* .461** .513** 1 .488** .403** .493** .462** .479** .283* .580**
Correlation .016 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .028 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.35 Pearson .293* .527** .400** .488** 1 .683** .492** .500** .639** .552** .713**
Correlation .023 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.36 Pearson .510** .585** .359** .403** .683** 1 .555** .561** .604** .431** .705**
Correlation .000 .000 .005 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.37 Pearson .330* .684** .612** .493** .492** .555** 1 .592** .431** .430** .626**
Correlation .010 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.38 Pearson .405** .421** .478** .462** .500** .561** .592** 1 .449** .460** .658**
Correlation .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.39 Pearson .482** .511** .333** .479** .639** .604** .431** .449** 1 .599** .739**
Correlation .000 .000 .009 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
SA.40 Pearson .273* .404** .271* .283* .552** .431** .430** .460** .599** 1 .716**
Correlation .035 .001 .036 .028 .000 .001 .001 .000 .000 .000
Sig. (2-tailed) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
N
Atmosphere .582** .565** .410** .580** .713** .705** .626** .658** .739** .716** 1
Pearson .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Correlation 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Sig. (2-tailed)
N

190
2. Harga

Correlations

H.1 H.2 H.3 H.4 Harga


** * ** **
H.1 Pearson Correlation 1 .392 .314 .333 .632

Sig. (2-tailed) .002 .014 .009 .000

N 60 60 60 60 60
** ** ** **
H.2 Pearson Correlation .392 1 .714 .576 .828

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60
* ** ** **
H.3 Pearson Correlation .314 .714 1 .766 .875

Sig. (2-tailed) .014 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60
** ** ** **
H.4 Pearson Correlation .333 .576 .766 1 .855

Sig. (2-tailed) .009 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60
** ** ** **
Ha Pearson Correlation .632 .828 .875 .855 1
rga Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

191
3. Minat Beli

Correlations

MB.1 MB.2 MB.3 Minat


** ** **
MB.1 Pearson Correlation 1 .627 .656 .858

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 60 60 60 60
** ** **
MB.2 Pearson Correlation .627 1 .770 .893

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 60 60 60 60
** ** **
MB.3 Pearson Correlation .656 .770 1 .915

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 60 60 60 60
** ** **
Minat Pearson Correlation .858 .893 .915 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

192
4. Keputusan pembelian

Correlations

KP.1 KP.2 KP.3 KP.4 Keputusan


** ** ** **
KP.1 Pearson Correlation 1 .710 .671 .672 .893

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60
** ** ** **
KP.2 Pearson Correlation .710 1 .734 .560 .864

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60
** ** ** **
KP.3 Pearson Correlation .671 .734 1 .542 .836

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60
** ** ** **
KP.4 Pearson Correlation .672 .560 .542 1 .834

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60
** ** ** **
Keputusan Pearson Correlation .893 .864 .836 .834 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

193
B. Reliabilitas
1. Store Atmosphere

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on
Alpha Standardized Items N of Items

.945 .944 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Item Deleted

SA.1 159.87 170.423 .628 . .943

SA.2 159.67 174.870 .493 . .944

SA.3 159.40 178.447 .355 . .944

SA.4 159.60 177.702 .464 . .944

SA.5 159.63 178.304 .367 . .944

SA.6 159.58 178.078 .337 . .945

SA.7 159.62 176.444 .499 . .944

SA.8 159.78 174.342 .551 . .943

SA.9 159.67 174.531 .540 . .943

SA.10 159.65 171.791 .674 . .942

SA.11 159.67 173.751 .537 . .943

SA.12 159.72 171.969 .623 . .943

SA.13 159.45 177.269 .376 . .944

SA.14 159.67 173.785 .589 . .943

SA.15 159.72 173.393 .563 . .943

SA.16 159.73 172.741 .588 . .943

SA.17 159.73 174.911 .532 . .943

SA.18 159.63 172.914 .570 . .943

SA.19 159.72 175.596 .572 . .943

SA.20 159.68 176.423 .451 . .944

SA.21 159.62 175.190 .472 . .944

SA.22 159.70 176.214 .449 . .944

SA.23 159.63 174.812 .460 . .944

SA.24 159.68 176.084 .388 . .944

194
Lanjutan Item-Total Statistics

SA.25 159.70 175.875 .447 . .944

SA.26 159.73 177.589 .471 . .944

SA.27 159.68 174.017 .556 . .943

SA.28 159.72 175.223 .475 . .944

SA.29 159.82 171.745 .631 . .943

SA.30 159.75 173.818 .559 . .943

SA.31 159.73 173.046 .547 . .943

SA.32 159.65 175.316 .536 . .943

SA.33 159.82 177.406 .374 . .944

SA.34 159.87 174.626 .551 . .943

SA.35 159.82 172.220 .690 . .942

SA.36 159.80 172.603 .682 . .942

SA.37 159.90 173.108 .596 . .943

SA.38 159.85 172.672 .631 . .943

SA.39 159.88 173.054 .720 . .942

SA.40 159.67 170.734 .691 . .942

2.Harga

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on
Alpha Standardized Items N of Items

.808 .810 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha if
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Item Deleted

H.1 12.18 2.627 .388 .173 .862

H.2 11.98 2.254 .694 .542 .729

H.3 12.03 2.101 .766 .699 .692

H.4 12.10 1.922 .692 .596 .726

195
3. Minat Beli Konsumen

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on
Alpha Standardized Items N of Items

.865 .867 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Item Deleted

MB.1 7.83 1.362 .683 .467 .866

MB.2 8.05 1.370 .770 .619 .792

MB.3 8.28 1.190 .788 .643 .769

4. Keputusan Pembelian

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on
Alpha Standardized Items N of Items

.872 .880 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Item Deleted

KP.1 11.78 3.088 .797 .636 .807

KP.2 12.07 3.318 .757 .627 .825

KP.3 12.23 3.640 .734 .589 .841

KP.4 12.32 3.034 .664 .471 .873

196
C. Uji Path
1. Struktural 1
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .849 .721 .712 .892

a. Predictors: (Constant), Harga, Atmosphere

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1Regression 117.278 2 58.639 73.775 .000

Residual 45.306 57 .795

Total 162.583 59

a. Predictors: (Constant), Harga, Atmosphere

b. Dependent Variable: Minat

a
Coefficients

Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -4.060 1.411 -2.877 .006

Atmosphere .070 .013 .573 5.577 .000

Harga .289 .088 .335 3.265 .002

a. Dependent Variable: Minat

Correlations

Atmosphere Harga
**
Atmosphere Pearson Correlation 1 .732

Sig. (2-tailed) .000

N 60 60
**
Harga Pearson Correlation .732 1

Sig. (2-tailed) .000

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

197
2. Struktural 2
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .923 .853 .845 .931
a. Predictors: (Constant), Minat, Harga, Atmosphere
b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 280.424 3 93.475 107.908 .000

Residual 48.510 56 .866

Total 328.933 59
a. Predictors: (Constant), Minat, Harga, Atmosphere
b. Dependent Variable: Pembelian
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -4.234 1.577 -2.685 .010

Atmosphere .044 .016 .251 2.674 .010

Harga .241 .101 .196 2.393 .020

Minat .773 .138 .543 5.589 .000


a. Dependent Variable: Pembelian

Correlations

Atmosphere Harga Minat


** **
Atmosphere Pearson Correlation 1 .732 .818

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 60 60 60
** **
Harga Pearson Correlation .732 1 .754

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 60 60 60
** **
Minat Pearson Correlation .818 .754 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

198
Lampiran 4 : Data Responden

A. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Pria 41 orang

Wanita 19 orang

Jumlah 60 orang

32%

Pria
Wanita

68%

B. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah
17-20 tahun 9 orang
>20-24 tahun 22 orang
>24 tahun 29 orang
Jumlah 60 orang

15%
48%
17-20 tahun
>20-24 tahun
>24 tahun
37%

199
C. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah


SMA Sederajat 26 orang
D1 0 orang
D3 5 orang
S1 28 orang
S2 1 orang
Jumlah 60 orang

2%

SMA Sederajat
43%
D1
D3
S1
47%
S2

8%

D. Gambaran Umum Berdasarkan Pendapatan Perbulan


Pendapatan Perbulan Jumlah
< Rp.500.000 8 orang
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 8 orang
Rp. 1.000.001 - Rp. 1.500.000 8 orang
> Rp. 1.500.000. 36 orang
Jumlah 60 orang

200
13% < Rp.500.000

Rp. 500.000 - Rp.


60% 13% 1.000.000
Rp. 1.000.001 - Rp.
1.500.000
> Rp. 1.500.000.
14%

E. Gambaran Umum Berdasarkan Domisili

Domisili Jumlah
Ciputat 26 orang
Cirendeu 3 orang
Ciledug 5 orang
Dll 26 orang
Jumlah 60 orang

43%
Ciputat

43% Cirendeu
Ciledug
Lain-lain

9% 5%

201

Anda mungkin juga menyukai