SKRIPSI
Ekonomi (S.E)
oleh :
NIM : 11140860000004
1440 H / 2018 M
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT
SYARIAH
(Studi Kasus pada Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta Dan
Skripsi
Oleh
NIM: 11140860000004
Di Bawah Bimbingan
NIP. 197604302011011002
JAKARTA
1439 H/2018M
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Jum’at Tanggal Dua Puluh Delapan Bulan September Tahun Dua
Ribu Delapan Belas telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa :
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 9 April 2018 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Nur Anwar Al Anshar
2. NIM : 11140860000004
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. JudulSkripsi : Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Pembelian dan
Keputusan Pembelian Reksadana Syariah (Studi Kasus di Univesitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta dan STEI Tazkia Bogor.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
1. Nur Hidayah,MA.,Ph.D
NIP. 197610312001122002 Penguji I
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nur Anwar Al Anshar
NIM : 11140860000004
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemalsuan atau pemanipulasian data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan,, ternyata memang
ditemukan bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk
dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya,
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Pribadi
Nama : Nur Anwar Al Anshar
Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 08 Agustus 1996
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi dan Berat Badan : 170 cm/ 53 kg
Agama : Islam
Alamat : Jalan Gongseng Raya RT/RW 06/07,
Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo,
Jakarta Timur
Nomor Hp : 085778444883
Email : alanshar.na@gmail.com
Riwayat Pendidikan
2002 - 2008 : SDN 01 Cijantung
2008 - 2011 : SMPN 217 Jakarta
2011 - 2014 : MAN 2 Jakarta
2014 - 2018 : Program Sarjana (S1) Ekonomi Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
v
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of product marketing mix, price,
promotion and place on interest in buying and purchasing decisions of Islamic
mutual fund investment at the University of Prof.Dr.Hamka and the Tazkia
Islamic College of Economics. The data used in this study are primary data
obtained from questionnaires distributed to UHAMKA and TAZKIA
students . Data analysis method used is Partial Least Square (PLS). Method with
SmartPLS 3.0 Software and Microsoft Excel 2010. The results of this study
indicate that the marketing mix variables have a significant effect on the interest
in the purchase of Islamic mutual funds in UHAMKA and TAZKIA, with a
significance value of 0.000 less than the significance used, which is 0.05. with a t-
static value of 43,617. The marketing mix variables also have a significant effect
on the purchase decisions of Islamic mutual funds in UHAMKA and TAZKIA, with
a significance value of 0.033 smaller than the significance used by 0.05. with a t-
statistic value of 2.146. As well as variable purchase interest in the decision to
purchase sharia mutual funds in UHAMKA and TAZKIA by 0.00. and the t-static
value is 3,638.
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
viii
5. Bapak Dr. H. Burhanuddin Yusuf, MM. selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membantu penulis dalam mengikuti dan
menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh jajaran dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak
ternilai serta berbagai bantuan selama penulis menempuh pendidikan di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Teman-teman (EKSYAR 2014) dan (HMKI) penulis selama berada di
Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Alfi Priestyan Rosadi,
Ahmad Ibnu Rusyd, Ainur Rizki Putra, Ferdian Naufal, Fatimah Zuhra,
Laika Intan Fatiyani, Nadiyah, M. Zacky Nurdin, Wahyu Adi Kusuma,
Sahid Alhudri. Terima kasih atas segala bentuk bantuan yang telah
diberikan kepada penulis.
8. KKN ADYATMA terima kasih telah menjadi tempat berbagi pengalaman
selama satu bulan.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah dengan
tulus serta ikhlas memberikan doa dan motivasi sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan menyempurnakan
penulisan skripsi ini serta bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
ix
DAFTAR ISI
Hal
Abstrak ................................................................................................................... vi
Daftar Isi...................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Investasi......................................................................................................10
B. Reksadana ..................................................................................................11
1. Pengertian Reksadana ....................................................................11
2. Pengertian Reksadana Syariah .......................................................13
C. Pemasaran ..................................................................................................15
D. Marketing Mix ...........................................................................................15
1. Pengertian Marketing Mix .............................................................15
2. Indikator Marketing Mix ................................................................18
E. Minat Pembelian ........................................................................................19
1. Pengertian Minat Beli ....................................................................19
x
2. Motif-Motif Pembelian ..................................................................20
3. Indikator Minat Pembelian .............................................................20
F. Keputusan Membeli Konsumen .................................................................22
1. Pengertian Keputusan Membeli .....................................................23
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ...................................24
3. Indikator Keputusan Pembelian .....................................................26
4. Keputusan Pembelian .....................................................................27
5. Perilaku Pasca Pembelian ..............................................................27
G. Keterkaitan Antar Variabel ........................................................................28
H. Penelitian Terdahulu ..................................................................................31
I. Kerangka Pemikiran ...................................................................................33
J. Hipotesis ....................................................................................................34
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................66
B. Saran ..........................................................................................................66
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................71
xii
DAFTAR TABEL
Hal
xiii
DAFTAR GAMBAR
Hal
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pertumbuhan investasi syariah di Indonesia tak lepas dari
pertumbuhan instrumen keuangan syariah nasional, baik dari aspek
kelembagaan keuangan syariah dan infrastuktur penunjangnya, keahlian
dan perangkat regulasi serta sistem pengawasan, maupun awardeness dan
literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah. Indonesia
sebagai negara mayoritas beragama muslim, sejatinya industri pasar modal
syariah sudah berkembang pesa. Namun faktanya, kondisi tersebut masih
jauh dari harapan dan bahkan pengembagan pasar modal syariah belum
digarap optimal sehingga penetrasi pasar masih rendah ketimbang dengan
negara tetangga. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia
merupakan pasar yang sangat penting bagi perkembangan industri
keuangan syariah. Diawali dengan didirikannya Bank Muamalat Indonesia
pada tahun 1991, perkembangan keuangan syariah juga berkembang ke
sektor pasar modal Indonesia.
1
Gambar 1.1
2
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (Pratomo &
Eko, 2007). Efek yang dimaksud adalah saham, obligasi, dan surat
berharga lainnya. Menurut Sutedi (2011), reksadana dirancang sebagai
sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan kuat untuk melakukan investasi, namun hanya
memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas sedangkan makna umum
dari reksadana syariah (Islamic Investment Fund) tidak jauh berbeda
dengan makna Reksadana pada umumnya.
3
Gambar 1.2
4
penerbitan efek syariah. Dan ketujuh, kelembagaan atau institusi yang
mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal syariah di Indonesia.
5
dalam perkembangan reksadana syariah adalah faktor keputusan investor
untuk berinvestasi pada reksadana syariah karena reksadana syariah
sebagai salah satu alternatif investasi tentu memiliki beberapa kelebihan
dan kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan dari produk reksadana
syariah akan menjadi pertimbangan investor dalam menetapkan alternatif
investasi yang akan dipilihnya. Sebagai investor seorang individu
sebaiknya dapat mengelola secara cermat keuanganya, karena dari
pengelolaan keuangan tersebut dapat menghasilkan keputusan dalam
penggunaan ataupun alokasi dana yang dimiliki, agar keuangan dapat
dialokasikan secara cermat dan efisien, maka sangat penting bagi individu
untuk paham tentang literasi keuangan.
6
Selain itu dalam Roadmap Pasar Modal Syariah (2015-2019)
menyatakan bahwa sosialisasi dapat dilakukan antara lain melalui
sosialisasi kepada lembaga keuangan syariah, sekolah pasar modal syariah
(SPMS), wartawan, perencana keuangan ataupun sosialisasi kepada
komunitas yang ada di masyarakat.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan penulis
sebelumnya, topik yang dibahas dalam skripsi ini adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi minat pembelian dan keputusan pembelian investasi
reksadana syariah.
Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena galeri investasi
syariah BEI Uhamka karena masih tergolong baru namun sudah memiliki
nasabah yang cukup banyak di kalangan mahasiswa, hal ini dibuktikan
dengan adanya bukti data transaksi nasabah pada tahun 2017-2018
sebanyak 290 nasabah yang terdaftar di galeri investasi syariah BEI di
Uhamka sedangkan pada galeri investasi BEI di Tazkia sudah lama berdiri
namun dalam penelitian ini adanya STIE Tazkia hanya untuk
perbandingan karena sebelumnya galeri investasi di BEI Tazkia belum
berbentuk syariah dan sudah pernah berjalan namun sempat vakum dan
7
saat ini telah dilakukan relauncing dengan galeri investasi syariah karena
baru mendapatkan sertifikat dari DSN (Dewan Syariah Nasional).
Penelitian ini hanya dibatasi pada faktor yang mempengaruhi minat
pembelian dan keputusan pembelian seseorang untuk berinvestasi, yaitu
marketing mix ( produk, harga, tempat / lokasi, dan promosi ). Penulis
memilih Perguruan Tinggi yang memiliki Galeri Investasi Bursa Efek
Indonesia yang berlokasi di wilayah JABOTABEK sebagai lokasi
pencarian responden yaitu Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
dan STIE Tazkia Bogor. Populasi yang diambil adalah mahasiswa/i
ekonomi perguruan tinggi tersebut.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan
pembahasan dan pembatasan diatas dengan judul “Pengaruh Marketing
Mix Terhadap Minat Pembelian Dan Keputusan Pembelian Reksadana
Syariah (Studi Kasus Pada Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka
Dan STEI Tazkia Bogor).
C. Perumusan Masalah
Penelitian ini merupakan salah satu bentuk upaya dari pengembangan
terhadap penelitian reksadana syariah, dengan melakukan analisis faktor-
faktor yang memengaruhi minat pembelian dan keputusan pembelian
investor dalam memilih reksadana syariah sebagai produk investasi
dengan menggunakan variabel yaitu marketing mix, Rumusan
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh marketing mix terhadap minat investasi saham
reksadana syariah ?
2. Bagaimana pengaruh antara marketing mix terhadap keputusan
pembelian saham reksadana syariah ?
3. Bagaimana pengaruh minat investasi terhadap keputusan pembelian
saham reksadana syariah ?
8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Untuk menganalisi dan memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh marketing mix terhadap minat pembelian saham
reksadana syariah.
b. Untuk menganalisi dan memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh Marketing Mix terhadap keputusan pembelian saham
reksadana syariah.
c. Untuk menganalisi dan memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh minat pembelian saham terhadap keputusan pembelian
saham reksadana syariah.
2. Manfaat
Adapun penelitian ini diharapkan akan berguna :
a. Bagi Akademisi
Menambah pengetahuan keilmuan ekonomi islam dalam
memberikan informasi yang berguna mengenai ketertarikan
masyarakat terhadap investasi reksadana syariah berdasarkan
marketing mix.
b. Bagi Pratiksi
Dapat memberikan masukan positif yang membangun bagi
semua pihak, khususnya perusahaan sekuritas dan manajer
investasi (MI). Dalam upaya meningkatkan jumlah investor dan
jumlah dana kelolaan dengan memperhatikan strategi pemasaran
dan trend minat masyarakat.
c. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan tentang perkembangan investasi pasar
modal syariah khususnya reksadana syariah. Memberikan
informasi sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat agar tidak
ragu menyisihkan dananya untuk berinvestasi dipasar modal.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Investasi
10
Investasi tidak langsung (portofolio investment) adalah mereka
yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputusan
investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian
aktiva keuangan cukup dengan hanya memegang bentuk saham
atau obligasi saja.
B. Reksadana
1. Pengertian Reksadana
Dilihat dari segi perdagangan efek, reksadana
adalah suatu produk yang diperdagangkan, sedangkan
manajer investasi sebagai pengelola produk tersebut. Menurut
UUPM No 8 Tahun 1995 manajer investasi adalah pihak yang
kegiatannya mengolah portofolio efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok
nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pension, dan bank
yang melakukan sendiri kegiatan usahanya sebagai wadah
yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk
portofolio efek oleh manajer investasi (Samsul, 2006).
Menurut UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995,
reksadana merupakan wadah yang digunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi yan
telah mendapat izin dari BAPEPAM. Portofolio investasi dari
reksadana dapat terdiri atas berbagai macam instrumen surat
berharga seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau
campuran dari instrument instrumen diatas. Reksadana
merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki
banyak waktu dan keahlian untuk menghitung resiko atas
investasi mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk
11
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun
hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain
itu, resakdana juga diharapakan dapat meningkatkan para pemodal
lokal yang berinvestasi dipasar modal. Portofolio investasi
dari reksadana dapat terdiri dari berbagai macam instrument
surat berharga, seperti saham, obligasi, instrument pasar uang, atau
campuran dari instrument-instrument diatas (Manurung, 2008).
Dalam pengertian terkandung tiga unsur penting. Yaitu
pertama, adanya dana dari masyarakat pemodalan atau investor.
Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek. Ketiga,
dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dana yang dikelola
oleh manajer investasi tersebut merupakan milik bersama dari para
pemodal, dan manajer investasi adalah pihak yang dipercayakan
untuk mengelola atau menginvestasikan dana tersebut dalam
Reksadana. Dengan demikian, sebuah reksadana merupakan
hubungan trilateral karena melibatkan beberapa pihak yang terkait
sebuah kontrak atau Trust deed secara legal. Mereka adalah
pemilik modal,manajer investasi, dan bank kustodian (Firdaus,
2005).
Jenis-jenis reksadana ditinjau dari portofolio investasinya,
terdapat 4 (empat) jenis reksadana yaitu:
a. Reksadana Pasar Uang (money market funds)
Reksadana jenis ini hanya melakukan investasi pada efek
yang bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu
tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan
pemeliharaan modal (Widjaja, 2006).
b. Reksadana Pendapatan Tetap (fixed income funds)
Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) adalah
reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari portofolio yang dikelolanya kedalam efek yang
12
bersifat hutang. Efek yang bersifat hutang umumnya
memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti
deposito, obligasi syariah, SWBI, dan instrumen lainnya.
Salah satu keuntungan yang diperoleh dari jenis reksadana
ini adalah hasil investasi yang lebih besar dari pada
reksadana pasar uang (Firdaus, 2005).
c. Reksadana Saham (equity funds)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari aktiva dalam bentuk efek yang bersifat ekuitas.
Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya
lebih tinggi dari dua jenis reksadana sebelumnya, namun
menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. (Widjaja,
2006)
d. Reksadana Campuran (discretionary funds)
Reksadana jenis ini melakukan investasi dalam efek yang
bersifat ekuitas dan efek yang bersifat utang dengan porsi
alokasi yang lebih fleksibel.
13
instrumen investasi yang bertujuan untuk menghimpun dana
dari masyarakat sebagai pemodal, dimana dana itu selanjutnya
akan diinvestasikan pada instrumen-instrumen di pasar modal dan
pasar uang, yang sesuai dengan prinsip syariah Islam (Suharso,
2015).Dengan demikian reksadana syariah adalah reksadana
yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu kepada
syariah Islam, dimana reksadana syariah tidak menginvestasikan
dananya dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya
bertentangan dengan syariah.
Perbedaan reksadana syariah dan reksadana konvensional
adalah reksadana syariah memiliki kebijaksanaan investasi
instrumen investasi pada portofolio yang dikategorikan halal.
Dikatakan halal, jika perusahaan yang menerbitkan instrumen
investasi tersebut tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah islam. Tidak melakukan riba atau
membungakan uang. Saham, obligasi dan sekuritas lainnya yang
dikeluarkan bukan perusahaan yang usahanya berhubungan dengan
produksi atau penjualan minuman keras, produk menggandung
unsur haram, bisnis hiburan berbau maksiat, perjudian, pornografi,
dan jenis transaksi yang dilarang dalam karakteristik reksadana
syariah ialah Najasy ( penawaran palsu ), Bai’al-Ma’dum
( penjualan atas barang yang belum dimiliki ), Insider trading
( menyebarkan isu untuk memperoleh keuntungan), dan melakukan
investasi pada perusahaan yang pada transaksi tingkat utang
melebihi modalnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan
bahwa reksadana syariah ialah produk investasi dimana pemodal
memberikan dananya kepada manajer investasi untuk selanjutnya
diinvestaikan kedalam portofolio efek yang dikategorikan halal.
Dan manajer investasi yang mengelola dana tersebut dimana
kegiatan oprasionalnya harus sesuai dengan syariah.
14
C. Pemasaran
Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai
bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan,
dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan (Kotler
dan Armstrong, 2014). Sedangkan menurut William J.Stanton (dalam
Sunyoto 2013) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Selain itu, menurut American Marketing Association dalam Kotler
dan Keller (2009), Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan
serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya. Berdasarkan pengertian tersebut, penulis menyimpulkan
bahwa pemasaran adalah suatu aktifitas dalam menyampaikan barang atau
jasa kepada konsumen dimana kegiatan tersebut dapat memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen.
15
place, and promotion. Keempat bauran pemasaran tersebut secara
singkat dijelaskan sebagai berikut :
16
akan mengakses tawaran, seringkali disebut sebagai jalur
distribusi. Tujuan dari fungsi distribusi adalah mempercepat
sampainya barang di tangan konsumen atau pasar pada saat
yang tepat. Kebijakan distribusi setidaknya harus
memenuhi tiga kriteria. Pertama, yaitu ketepatan dan
kecepatan waktu tiba di tangan konsumen. Kedua,
keamanan yang terjaga dari kerusakan, dan yang ketiga
sarana kompetisi dalam memberikan kecepatan dan
ketepatan memenuhi kebutuhan konsumen. (Firdaus &
Ahmad, Islam dan Ekonomi Dasar & Strategi Pemasaran
Syariah, 2005).
d. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan
untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk
pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain
sales promotion, advertising, sales force, public relation,
dan direct marketing. Variabel promosi atau yang lazim
disebut bauran komunikasi pemasaran. Variabel promosi
atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran:
1) Advertising, yaitu semua bentuk presentasi
nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh
sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
2) Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau pembelian
produk dan jasa.
3) Public relations and publicity, yaitu berbagai
program yang dirancang untuk mempromosikan
dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk
individual yang dihasilkan.
4) Personal selling, yaitu interaksi langsung antara
satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan
melakukan penjualan.
17
5) Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi
pemasaran secara langsung untuk mendapatkan
respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang
dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon,
dan alat penghubung nonpersonal lain.
2. Indikator Marketing Mix
Berikut ini adalah beberapa indikator variabel bauran
pemasaran yang dikemukakan oleh Ali Hasan (2013:72) yang
terdapat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1
18
dengan prinsip syariah dan dilakukan dengan jujur sehingga tidak ada
yang menganiaya atau yang di dzalimi.
E. Minat Pembelian
1. Pengertian Minat Beli
Menurut Mujiono (2009) dalam Suradi (2012) Minat beli
merupakan aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaan
(afekti) dan pikiran (kognitif) terhadap suatu barang atau jasa yang
diinginkan. Sedangkan, Menurut Nih Luh Julianti (2014)
berpendapat bahwa minat beli sebagai kekuatan pendorong atau
sebagai motif yang bersifat instristik yang mampu mendorong
seseorang untuk menaruh perhatian secara spontan, wajar, mudah,
tanpa paksaan dan selektif pada satu produk untuk kemudian
mengambil keputusan membeli.
Hal ini dimungkinkan oleh adanya kesesuaian dengan
kepentingan individu yang bersangkutan serta memberi
kesenangan, kepuasan pada dirinya. Jadi sangatlah jelas bahwa
minat beli diartikan sebagai suatu sikap menyukai yang ditujukan
dengan kecenderungan untuk selalu membeli yang disesuaikan
dengan kesenangan dan kepentingannya. Menurut Thomas (2010)
minat beli yaitu tahapan kecenderungan responden untuk bertidak
sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Selain itu,
Nugroho (2013) menjelaskan minat beli adalah proses
pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih prilaku alternatif dan memilih salah
satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini ialah suatu
pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan
berperilaku. Dari kedua pendapat para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa minat beli konsumen adalah kecendrungan
responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli suatu
barang.
19
2. Motif-motif pembeli (buying motives)
Para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang
mendorong mereka untuk melakukan pembelian, yaitu:
a. Primary buying motive, yaitu motiv untuk membeli yang
sebenarnya, dengan kata lain pembeli berbelanja yang benar-
benar menjadi kebutuhannya saja.
b. Selective buying motive, yaitu pembelian terhadap barang
dengan berbagai timbangan, misalnya apakah ada
keuntungannya, apakah ada manfaatnya, dan lain- lain
c. Patronagr buying motive, ini membeli dengan
mempertimbangkan tempat pembeliannya, misalnya pada
toko tertentu, hal ini bisa saja timbul karena layanan
memuaskan, tempatnya dekat, cukup persediaan barang, dan
lain sebagainya.
d. Keputusan pembelian (purchase decision)
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis
yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembeli.
Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan
pemadanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan. Prilaku
pasca pembelian (postpurchase evaluation) Proses evaluasi yang
dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan
keputusan pembelian. Setelah melakukan membeli produk
tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk
tersebut sesuai dengan harapannya.
3. Indikator minat beli
Menurut Ekinci (2009) dalam Hariani (2013) menjelaskan
kecenderungan seseorang menunjukkan minat terhadap suatu
produk atau jasa dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri :
a. Kemauan untuk mencari informasi terhadap suatu produk
atau jasa.
20
b. Konsumen yang memiliki minat memiliki suatu
kecenderungan untuk mencari informasi lebih detail tentang
produk atau jasa tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui
secara pasti bagaimana spesifikasi produk atau jasa yang
digunakan, sebelum menggunakan produk atau jasa tersebut.
c. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa. Konsumen
yang memiliki minat terhadap suatu produk atau jasa
dapat dilihat dari bentuk pengorbanan yang dilakukan
terhadap suatu barang atau jasa, konsumen yang cenderung
memiliki minat lebih terhadap suatu barang atau jasa,
konsumen yang cenderung memiliki minat lebih terhadap
suatu barang atau jasa akan bersedia untuk membayar
barang atau jasa tersebut dengan tujuan konsumen yang
berminat tersebut dapat menggunakan barang atau jasa
tersebut. Menceritakan hal yang positif.
d. Konsumen yang memiliki minat besar terhadap suatu
produk atau jasa, jika ditanya konsumen lain, maka secara
otomatis konsumen tersebut akan menceritakan hal yang
positif terhadap konsumen lain, karena konsumen yang
meniliki suatu minat secara eksplesit memiliki suatu
keinginan dan kepercayaan terhadap suatu barang atau jasa
yang digunakan.
e. Kecenderungan untuk merekomendasikan. Konsumen yang
memiliki minat yang besar terhadap suatu barang, selain
akan menceritakan hal yang positif, konsumen tersebut juga
akan merekomendasikan kepada orang lain untuk juga
menggunakan barang atau jasa tersebut, karena seseorang
memiliki minat yang besar terhadap suatu barang akan
cenderung memiliki peminkiran yang positif terhadap
barang atau jasa tersebut, sehingga jika ditanya konsumen
21
lain, maka konsumen tersebut akan cenderung
merekomendasikan kepada konsumen lain.
22
keluarga dan orang lain maupun mahkluk hidup lain dan tidak
diperdagangkan. Menurut Kotler &Armstrong (2001:226) keputusan
pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli
dimana konsumen benar-benar membeli.
Keputusan pembelian merupakan salah satu dari perilaku
konsumen. Menurut Engel, Blackwell,dan Miniar dalam Suryani
(2008) pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup
pemahaman terhadap tindakan yang langsung dilakukan konsumen
dalam mendapatkan,mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
tindakan tersebut.
Menurut Kotler (2009) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan membeli konsumen tersebut antara lain :
a. Kebudayaan
Faktor kebudayaan merupakan hal yang kompleks, yang
meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat,
kebiasaan, dan norma-norma yang paling berlaku pada
masyarakat. Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling
meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita
akan meliha peranan yang dilakukan oleh kebudayaan, sub
kebudayaan dan kelas sosial pembeli.
b. Sosial
Faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran
dan status sosial terdiri dari semua kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung atau tidak terhadap pendirian
atau perilaku seseorang di tempat orang tersebut berinteraksi.
Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan
dalam istilah peran atau status dalam banyak kelompok
seperti keluarga, klub, dan organisasi.
c. Pribadi
23
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi,yaitu usia pembeli dan tahap siklus
hidup pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta
kepribadian dan konsep pribadi pembeli.
d. Psikologis
Pilihan membeli seseorang dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan,
kepercayaan dan pendirian.
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Secara umum konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan
dalam pengambilan keputusan. Menurut Sunarto (2004:110) ada lima
tahapan dalam pengambilan keputusan pembelian yaitu :
Gambar 2.1
Proses Keputusan Membeli
Pengenalan Pencarian Evaluasi
masalah informasi alternatif
Keputusan Pascapembelian
pembelian
Sumber : Sunarto (2004 :110)
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian diawali dengan pengenalan masalah
atau kebutuhan (need recognition). Pembeli menyadari
suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan
yang diinginkannya. kebutuhan itu dapat digerkan oleh
rangsangan internal (dari dalam diri pembeli) atau dari luar.
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang telah tertarik mungkin mencari
lebih banyak informasi. Jika dorongan konsumen begitu
24
kuatnya dan produk yang memuaskan berada dalam
jangkauan, konsumen kemunkinan besar akan membelinya.
Jika tidak, konsumen munkin menyimpan kebutuhan dalam
ingatan atau melakukan pencarian informasi (information
research) yang berkaitan dengan kebutuhan itu. Konsumen
dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber maupun.
Sumber – sumber ini melipui :
1) Sumber pribadi: Keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2) Sumber komersial: Wirniaga, dealer, kemasan,
pajangan.
3) Sumber publik: Media masa, organisasi penilai
pelanggan.
4) Sumber pengalaman: menangani, memeriksa,
menggunakan produk.
25
beberapa proses evaluasi digunakan sekaligus. Adapun
proses evaluasi berbagai alternatif tersebut meliputi :
Pertama, kita berasumsi bahwa setiap konsumen melihat
suatu produk sebagai satu paket atribut produk. Kedua,
konsumen akan memberikan tingkat kepentingan yang
berbeda pada atribut-atribut yang berbeda menurut
kebutuhan dan keinginan yang unik. Ketiga, konsumen
munkin akan mengembangkan satu susunan keyakinan
merek mengenai posisi setiap merek pada setiap atribut.
Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan
bervariasi terhadap tingkat- tingkat atribut yang berbeda.
Kelima, konsumen mencapai suatu sikap terhadap merek
yang berbeda lewat prosedur evaluasi.
3. Indikator Keputusan Pembelian
Hsu dan Chang (2008) mengemukakan indikator untuk mengukur
keputusan pembelian sebagai berikut:
a. Keinginan untuk menggunakan produk
b. Keinginan untuk membeli produk
c. Memprioritaskan pembelian suatu produk
d. Kesediaan untuk berkorban (waktu, biaya, dan tenaga)
mendapatkan suatu produk.
26
b. Keputusan tidak membeli
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumem membuat peringkat atas mereka
dan membentuk niat untuk membeli. Namun demikian, ada dua faktor
yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan
pembelian. Pertama, adalah sikap orang lain, seberapa jauh sikappihak
lain dapa mengurangi alternatif yang disukai seseorang tergantung
pada dua hal. Yaitu intensitas sikap negatif pihak lain terhadap pilihan
alternatif konsumen, dan motifasi konsumen tunduk pada keinginan
orang lain. Kedua, yang mempengaruhi adalah faktor situasi yang
sangat diharapkan.
27
b. Pemberi pengaruh (influencer), adalah orang yang
pandangan atau nasihatnya diperhitungkan dalam
membuat keputusan akhir.
c. Pengambil keputusan (decicer) adalah orang yang pada
akhirnya menentukan sebagian besar atau keseluruhan
keputusan membeli: apakah jadi membeli,apa yang
dibeli,bagaimana membeli, atu dimana membeli.
d. Pembeli (buyer) adalah seseorang atau beberapa orang
yang menikmati atau memakai produk atau jasa.
e. Pemakai (user) adalah seseorang atau beberapa orang
yang menikmati atau memakai produk atau jasa.
Menurut Kotler (1995:70) ada empat indikator keputusan
pembelian, yaitu :
a. Kemantapan pada sebuah produk.
b. Kebiasaan dalam membeli produk
c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain.
d. Melakukan pembelian ulang.
28
pembelian yang nantinya berlanjut pada adanya rasa puas dan
pembelian ulang lagi konsumen yang mengkonsumsinya.
Berdasarkan hasil dari penelitian didapati bahwa bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, tempat, harga, promosi,
orang, proses, bukti fisik, kemassan dan pembayaran secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen sebesar 46.2% sedangkan sisanya 53.8%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh
Chyntia Eva Maria Sianturi dan Dr.Hendrati Dwi
Mulyaningsih,SE.,MM (2017) diatas, terkait hubungan antara
bauran pemasaran dan minat pembelian yang berhubungan.
29
0,000 (p<0,05) dan koefisien determinasi sebesar 32,4%.
Terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Rahma
Nurvidiana (2015) diatas, Variabel Minat Beli memiliki
pengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian yang
berhubungan.
30
H. Penelitian Terdahulu
Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan. Dibawah
ini penulis akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang pernah
dilakukan:
Table 2.2
Penelitian terdahulu
31
Di Kota Bandung di Bandung
6. Andanu Catur Path Models Variabel World of mouth
Mahendayasa,Srikandi terhadap Minat Beli serta
Kumandji,Yusri Abdillah Dampaknya Pada
(2014) Pengaruh World of Keputusan Pembelian
mouth terhadap Minat Beli memiliki pengaruh
serta Dampaknya Pada signifikan.
Keputusan Pembelian (Studi
Kasus Pada Mahasiswa
Pengguna Kartu Selular GSM
M3 Fakultas Ilmu Adminstrasi
Univesitas Brawijaya Malang)
7. Chyntia Eva Maria Sianturi, Regression Variabel bauran
Dr. Hendrati Dwi Models pemasaran mempunyai
Mulyaningsih, Se., Mm pengaruh positif dan
(2017) Pengaruh Bauran signifikan terhadap minat
Pemasaran Terhadap Minat beli konsumen Studi
Beli Konsumen Pada Kfc Cabang Buah
(Studi Pada Kfc Cabang Buah Batu, Bandung.
Batu, Bandung)
32
I. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Keputusan
Marketing
Pembelian
Mix
Kesimpulan
33
J. Hipotesis
34
BAB III
METODE PENELITIAN
35
2. Sample
(Supriyadi, 2014) Sample merupakan sebagian dari populasi yang
diteliti. Sample merupakan sebagian perwakilan dari populasi sehingga
hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sample dapat
digeneralisasikan pada populasi. Penarikan sample diperlukan jika
populasi yang diambil sangat besar dan peneliti memiliki keterbatasan
untuk menjangkau seluruh populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan pertama adalah
Cluster Sampling (Area Sampling), yaitu menentukan sampel bila
obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas. (Sugiyono, 2011)
Teknik ini ialah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Dari 116 Perguruan Tinggi yang memiliki Galeri
Investasi, 14 diantaranya merupakan Perguruan Tinggi Islam. Area
yang dipilih ialah JABOTABEK dan didapatkan dua perguruan tinggi
yaitu Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA dan STEI Tazkia
Bogor. Karena STEI Tazkia merupakan sekolah khusus Ekonomi
Islam, maka yang dianggap populasi dari Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr. HAMKA ialah mahasiswa ekonomi tanpa memperhatikan
tingkat semester.
Perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Slovin ialah
sebagai berikut:
n= ket: n = sampel; N = populasi;d = nilai presisi 90% atau
sig. = 0,1
diketahui N = 3601 ; d = 0,1 = = 97.29 = 98 ~ 100
36
heterogen dan berstrata proporsional dan pengambilan sampel
dilakukan secara random.
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Bobot/ Skor Skala likert
Sangat Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju (SS) (TS) Setuju (STS)
5 4 3 2 1
Sumber: (Mufraini, 2013)
37
Dalam hal ini, data primer yang digunakan oleh peneliti berupa
data yang diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner yang dibagikan
kepada 100 responden.
38
PLS dapat juga digunakan untuk mengkonfirmasi teori Chin dalam
(Ghozali & Latan, 2015). Untuk tujuan penelitian ini metode ini
dirasa lebih baik dibandingkan software SEM yang lain, misalnya
AMOS dan LISREL.
Menurut Gozali (2015), PLS merupakan metode analisis yang
powerful karena tidak mengasumsikan data harus dalam skala
pengukuran tertentu dan juga dapat dilakukan dengan jumlah sampel
kecil hingga besar. Software PLS digunakan pada penelitian ini
karena semua variabel merupakan variabel laten, dan model penelitian
yang struktural. Dalam pengujian digunakan software SmartPLS versi
3.0.
Secara mendasar, perbedaan antara covariance based SEM dengan
component based PLS adalah tujuan penelitian, apakah akan
menggunakan model persamaan struktural untuk menguji teori atau
pengembangan teori untuk tujuan prediksi (Ghozali & Latan, 2015).
Pada situasi dimana kita mepunyai dasar yang kuat dan pengujian
teori atau pengembangan teori sebagai tujuan utama riset, maka
metode dengan covariance based SEM lebih sesuai. Namun demikian
dengan adanya indeterminacy dari estimasi factor score maka akan
kehilangan ketepatan prediksi. Untuk tujuan prediksi, pendekatan PLS
lebih cocok karena pendekatan ini mengasumsikan bahwa semua
ukuran variance adalah variance yang berguna untuk dijelaskan. Oleh
karena pendekatan untuk mengestimasi variabel laten dianggap
sebagai kombinasi linear dari indikator, maka menghindarkan
masalah indeterminacy dan memberikan definisi yang pasti dari
komponen skor (Wold dalam Gozali, 2015).
Analisis PLS-SEM biasanya terdiri dari dua sub model yaitu
model pengukuran (measurentment model) atau sering disebut dengan
outer model dan model sturtural (structural model) atau sering disebut
dengan inner model. Model pengukuran menunjukkan bagaimana
variabel manifest atau observed variabel merepresentasi variabel laten
39
untuk diukur. Sedang model struktural menunjukkan kekuatan
estimasi antar variabel laten atau konstruk.
dimana:
x: menyatakan indikator untuk variabel laten eksogen (ξ)
y: menyatakan indikator untuk variabel laten endogen (η)
λx , λy : menyatakan loading matrix yang menggambarkan seperti
koefisien regresi sederhana yang menghubungkan variabel
laten dengan indikatornya
sedangkan persamaan untuk model indikator formatif :
ξ=Пxξ + δξ
η= Пyξ +εη
dimana:
Пx , Пy : menyatakan seperti koefisien regresi berganda dari
variabel laten terhadap indikator δξ ,εη menyatakan tingkat
kesalahan pengukuran (residual error) Analisa outer model ini
menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator
indikatornya. Atau dapatdikatakan bahwa outer model
40
mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan
variabel latennya. Model pengukuran (outer model) digunakan
untuk menilai validitas dan realibilitas model. Uji validitas
dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian
mengukur apa yang seharusnya diukur Cooper dan Schindler
dalam (W & Jogiyanto, 2009). Sedangkan uji reliablitas digunakan
untuk mengukur konsistensial atukur dalam mengukur suatu
konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur konsistensi
responden.
Convergent validity dapat dilihat dari korelasi antara skor
indikator dengan skor variabelnya. Indikator dianggap valid jika
memiliki nilai AVE diatas 0,5 atau memperlihatkan seluruh outer
loading dimensi variabel memiliki nilai loading > 0,5 sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengukuran tersebut memenuhi kriteria
validitas konvergen (Chin dalam Gozali, 2015). Discriminant
Validity, nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang
berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan
yang memadai yaitu dengan cara membandingkannilai loading
pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan
nilai loading dengan konstruk yang lain.
41
1.2 InnerModel
Inner model menggambarkan hubungan antara variabel
laten yang ada pada model penelitian. Model struktural
dievaluasi dengan menggunakan R- square untuk konstruk
dependen dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter
jalur struktural. Model persamaan inner model adalah sebagai
berikut:
Ƞ = β₀ + βɳ + Гξ + ζ
Keterangan :
42
2. KriteriaPenilaian
PLS mempunyai beberapa evaluasi terhadap model struktural dan
model pengukuran yang ada. Dalam evaluasi pengukuran, dilakukan uji
convergent validity, discriminant validity, Composite Reliability, dan
average variance extracted. Sedangkan dalam evaluasi model
struktural dilakukan dengan uji R- Squared dan uji estimasi koefisien
jalur.
a. Convergent validity digunakan untuk mengukur besarnya
korelasi antaravariabel laten dengan variabel manifest pada
model pengukuran refleksif. Uji validitas convergent indikator
reflektif dengan program SmartPLS 3.0 dapat dilihat dari nilai
loading factor untuk tiap indikator konstruk. Rule of thumb
yang biasanya digunakan untuk menilai validitas convergent
yaitu loading factor harus lebih dari0.5.
Discriminant validity dapat dihitung berdasarkan nilai cross
loading dari variabel manifest terhadap masing – masing
variabel laten. Jika korelasi antara variabel laten dengan setiap
indikatornya lebih besar dari pada korelasidenganvariabel laten
lainnya, maka variabel laten tersebut dapat dikatakan
memperediksi indikatornya lebih baik daripada variabel laten
lainnya. Dicriminan validity dapat dihitung dengan
membandingkan nilai average variance extracted (AVE) . Nilai
Discriminant validity diterima apabila nilai average variance
extracted (AVE) harus lebih besar dari 0.5
b. Composite Reliability digunakan untuk membuktikan akurasi,
konsistensi dan ketepatan instrument dalam mengukur konstruk.
Rule of Thumb yang biasanya digunakan untuk menilai
reliabilitas konstruk yaitu nilai Composite Reliability harus
lebih besar dari0.7.
c. R-Square digunakan untuk menilai seberapa besar pengaruh
variabel laten independen terhadap variabel dependen. Menurut
43
Chin (dalam Gozali, 2015) , hasil Adjusted R-Squared sebesar
Hartono, 2015).
44
3. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan pada penelitian
ini dengan menggunakan T-statistic dan R-Square. Jika t-statistic
lebih tinggi dibandingkan nilai t-table, berarti hipotesis terdukung
atau diterima. Dalam penelitian ini t-table yang digunakan sebesar
1.96 dengan tingkat signifikansi 0.05 (two tail). Analisis PLS
(Partial Least Square) yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan program SmartPLS versi 3.0.
Gambar 3.1
Model Analisis Struktural
45
operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel
tersebut.
Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
1. Jenis-jenis
saluran
distribusi
2. Kepadatan
sistem distribusi
3. Bauran
hubungan
dagang
4. Logistik,
persediaan, dan
pengangkutan
Promosi:
1. Periklanan :
46
tema,
anggaran
menurut
produk,
kampanye,
media,
frekuensi
tayang &
evaluasi
2. Pemasaran
langsung :
jumlah
pengiriman
surat, jumlah
panggilan
telepon
3. Selling
a. Penjualan
tetap muka :
jumlah dan
jenis
penjualan,
anggaran
menurut
wilayah,
jumlah
petugas,
kompensasi,
kuota,
pelatihan,
dan
evaluasi.
b. Promosi
penjualan :
Anggaran
menurut
produk,
jenis,
frekuensi,
evaluasi.
2 Minat Pembelian Minat beli 1. Kemauan untuk
merupakan mencari informasi
aktivitas psikis terhadap suatu
yang timbul produk atau jasa.
karena adanya 2. Konsumen yang
perasaan (afekti) memiliki minat
47
dan pikiran memiliki suatu
(kognitif) kecenderungan untuk
terhadap suatu mencari informasi
barang atau jasa lebih detail tentang
yang diinginkan. produk atau jasa
3. Kesediaan untuk
membayar barang
atau jasa
4. Konsumen yang
memiliki minat besar
terhadap suatu
produk atau jasa
5. Kecenderungan
untuk
merekomendasikan
48
BAB IV
49
Dirjen Dikti Depdikbud No. 138/DIKTI/Kep.1997, tanggal 30 Mei
1997. Saat ini UHAMKA dipimpin oleh Prof.Dr.H. Suyatno, M.Pd.
UHAMKA memiliki 8 fakultas pada program sarjana (S1), dan
untuk program megister (S2) dikelola oleh Sekolah Pascasarjana (SPS
UHAMKA). Fakultas-Fakultas yang ada di UHAMKA adalah:
1. Fakultas Keguan dan Ilmu Pendidikan
2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Fakultas Teknik
4. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
5. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
6. Faukultas Farmasi dan Sains
7. Fakultas Agama Islam
8. Fakultas Psikologi
9. Fakultas Kedokteran
Sedangkan Sekolah Pascasarjana (SPS UHAMKA) meliputi program
S2 untuk:
1. Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
2. Program Studi Management
3. Program Studi Administrasi Pendidikan
4. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
5. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
6. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
7. Program Studi Pendidikan IPS
8. Program Studi Pendidikan Dasar
9. Program Studi Pendidikan Matematika
Dengan demikian, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
(UHAMKA) telah berdiri lebih dari setengah abad tepatnya 61 Tahun
dengan beberapa periode penggantian nama sehingga menjadi
UHAMKA, kini memiliki 12 (dua belas) fakultas yang beralamat di Jl.
Limau 2 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan nomer telepon +62
50
(021) 7394451, email: info@uhamka.ac.id, dan website
www.uhamka.ac.id
51
3) Iekonomi Islam (S1)
4) Muamalat(S1)
5) Manajemen Keuangan Mikro Syariah (D3)
6) Magister Ekonomi Syariah (S2)
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden perlu disajikan dalam penelitian ini guna
menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat
memberikan informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil
penelitian. Untuk gambaran mengenai karakteristik respon sebagai
berikut :
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia :
Gambar 4.1
Usia Responden
S Umur
u 22%
6%
11%
61%
52
Berdasarkan Gamber 4.1 Menunjukan responden
yang memiliki usia 18-19 tahun sebersar 22%, jumlah
responden yang memiliki usia 20-21 tahun sebesar 61%,
jumlah responden yang memiliki usia 22-23 tahun sebesar
11% dan jumlah responden yang memiliki usia > 23 tahun
sebesar 6%. Sehingga jumlah responden sebagian besar
memiliki usia 20-21 tahun dengan persentase 61%.
Jenis Kelamin
44%
56%
Pria Wanita
53
c. Pendapatan
Gambar 4.3
Pendapatan Responden
Pendapatan
Rp 1.000.000 - Rp
3.000.000
> Rp 3.000.000
65%
Tabel 4.1
Universitas Responden
54
Berdasarkan keterangan pada tabel ini memperlihatkan bahwa
mahasiswa/i UHAMKA yang diambil sebagai responden sebanyak 58
orang, sedangkan mahasiswa/i STEI Tazkia Bogor sebanyak 42 orang.
Gambar 4.4
MM MP KP
X1 0.860
X10 0.759
X11 0.833
X12 0.806
X13 0.933
X14 0.829
X15 0.673
X2 0.915
X3 0.905
X4 0.775
X5 0.817
X6 0.811
X7 0.907
X8 0.913
56
X9 0.833
Y1 0.831
Y2 0.714
Y3 0.838
Y4 0.948
Y6 0.648
Z1 0.754
Z2 0.842
Z3 0.878
Z4 0.800
Z5 0.924
Z6 0.756
Z7 0.673
Sumber: data diolah dengan SmartPLS
57
Tabel 4.3
AVE
MM 0.707
MP 0.644
KP 0.652
Sumber: data diolah dengan SmartPLS
Cronsbachs Alpha
MM 0.970
MP 0.856
KP 0.910
Sumber: data diolah SmartPLS
58
Dari Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai
Cronsbachs Alpha dari setiap konstruk sangat baik yakni
diatas 0.70 dengan Marketing Mix(MM) sebesar 0.970,
Minat Pembelian (MP) sebesar 0.856, dan Keputusan
Pembelian (KP) sebesar 0.910. dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semua indikator konstruk adalah
reliabel atau memenuhi uji rehabilitas.
Tabel 4.5
Composite reability
MM 0.973
MP 0.899
KP 0.929
Sumber: data diolah dengan SmartPLS
59
cronbachs Alpha. Hal ini juga memperkuat penelitian
bahwa konstruk dalam penelitian ini memenuhi uji
reabilitas.
4. Uji Outer
4.1 Uji R-Square Adjusment(R2)
Tabel 4.6
Hasil R-Square Adjusment(R2)
R-Square Adjusment(R2)
MP 0.818
KP 0.766
Sumber: data diolah dengan SmartPLS
Dari Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa, nilai R-Square
variabel Minat Pembelian (MP) sebesar 0.818 yang artinya
variabel Marketing Mix mampu menjelaskan pengaruhnya
terhadap variabel MP sebesar 81,8% sedangkan 18,2%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti.
Sedangkan nilai R-Square variabel Keputusan Pembelian
(KP) Sebesar 0,766 yang artinya variabel Marketing Mix
(MM) dan variabel Minat Pembelian (MP) mampu
mempengaruhi variabel KP sebesar 76,6% sedangkan
23,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model yang
diteliti.
4.2 Uji Q-Square
Tabel 4.7
Q-Square
MM 1,500,000 1,500,000
60
Berdasarkan tabel di atas, marketing mix (tidak muncul
GoF =
61
Dari nilai di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model
Gof dalam penelitian ini valid dan memiliki performa yang
baik.
5. Uji hipotesis
Uji hipotesis dalam melakukan pengujian hipotesis, dalam
penelitian ini dilakukan uji T. Kriteria penerimaan dan penolakan
hipotesis yang digunakan dalam penelitian menggunakan uji T.
a. Uji T
Hipotesis penelitian dapat diterima jika nilai t hitung (t-
statistik) lebih dari t tabel tingkat kesalahan 1.96. Berikut
ini merupakan nilai dari t hitung (t-statistik) berdasarkan
path Coefficient yang dihasilkan dari analisa.
Tabel 4.8
Hasil Uji T
Original T statistik P Values
Sample
MM MP 0.904 41.503 0.000
MM KP 0.332 2.191 0.029
MP KP 0.564 3.504 0.001
Sumber: data diolah dengan SmartPLS
Pengujian hipotesis pertama H0 ditolak dan H1 diterima
dari nilai koefisien path dari Tabel 4.6 diatas dapat dilihat
ada pengaruh positif signifikan antara Marketing Mix
terhadap Minat Pembelian. Dengan nilai t statistik 41.503
dan nilai P Values sebesar 0.000. keduanya telah lebih
besar dari pada tingkat t-tabelnya yaitu 1.96 dan telah
memenuhi signifikan dibawah 0.05.
Dari nilai koefisien t dapat dilihat bahwa Marketing Mix
berpengaruh positif terhadap Minat Pembelian, hal ini
dikarnakan t startistik yang dimiliki MM lebih dari t tabel
1.96. yakni sebesar 41.503, dan telah memenuhi nilai
signifikan dibawah 0.05 yaitu dengan nilai P Values 0.000.
62
dengan hasil tersebut, maka hipotesis pertama pada
penelitian ini H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Marketing Mix memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap Minat Pembelian.
Hipotesis kedua H0 ditolak dan H1 diterima dari nilai
koefisien path dari Tabel 4.6 diatas dapat dilihat ada
pengaruh positif signifikan antara Marketing Mix terhadap
Keputusan Pembelian. Dengan nilai t statistik 2.191 dan
nilai P Values sebesar 0.029. keduanya telah lebih besar
dari pada tingkat t-tabelnya yaitu 1.96 dan telah memenuhi
signifikan dibawah 0.05. Dari nilai koefisien t dapat dilihat
bahwa Marketing Mix berpengaruh positif terhadap
Keputusan Pembelian, hal ini dikarnakan t startistik yang
dimiliki MM lebih dari t tabel 1.96. yakni sebesar 2.191,
dan telah memenuhi nilai signifikan dibawah 0.05 yaitu
dengan nilai P Values 0.029. dengan hasil tersebut, maka
hipotesis kedua pada penelitian ini H0 ditolak dan H1
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Marketing
Mix memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
Keputusan Pembelian. Selanjutnya pengujian hipotesis ke
tiga adalah H0 ditolak dan H1 diterima dilihat dari nilai
Koefisien pada tabel 4.6 dapat dilihat ada pengaruh positif
signifikan antara Minat Pembelian terhadap Keputusan
Pembelian. Dengan nilai t statistik MP sebesar 3.504dan
nilai P Values sebesar 0.001. Dengan hasil tersebut dapat
simpulkan bahwa Minat Pembelian memiliki pengaruh
positf terhadap Keputusan Pembelian.
63
C. Pembahasan
Setelah melewati proses pengujian model, berikut ini akan dibahas analisis
sesuai hipotesis yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya.
1. Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan Tabel 4.6 hasil uji T, dapa dilihat bahwa Marketing
Mix berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
Dengan nilai t-statistik sebesar 2.191 dan nilai p value sebesar
0.029. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa H0 ditolak
yaitu marketing mix berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Roki Pariyanto (2012) dengan judul “Pengaruh Variabel Retal Mix
terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Minimarket Indomaret
di Kota Semarang). Dimana hasil penelitian bahwa variabel
Produk,Harga,Tempat dan Promosi secara signifikan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen yang ditunjukan dengan
besar T-Hitung =3,752 >t-tabel=1,985 dengan taraf signigikasi 5%.
64
terhadap minat beli konsumen berpengaruh dan signifikan,karena
dari penelitian-penelitian sebelumnya telah membuktikan adanya
pengaruh tersebut.
65
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Beli Dan Keputusan Pembelian
Reksadana Syariah (Studi Kasus Di Universitas Dr.Muhammad Hamka
Jakarta Dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tazkia Bogor” didapat beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa marketing mix mempunyai
pengaruh terhadap minat pembelian reksadana syariah 90.4% yang
dibuktikan dengan nilai t-statistik sebesar 41.503 dan nilai p value
sebesar 0.000.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa marketing mix mempunyai
pengaruh terhadap keputusan pembelian reksadana syariah sebesar
84.2% yang dibuktikan dengan nilai t-statistik 2.191 dan nilai p value
0.029.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat pembelian terhadap
keputusan pembelian reksadana syariah sebesar 56.4% yang
dibuktikan dengan nilai t-statistik sebesar 3.504 dengan nilai p value
0.001.
B. Saran
Berikut beberapa saran yang dapat peneliti berikan bagi penelitian selanjutnya
yang akan melakukan penelitian serupa :
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel yang
berbeda karena dari hasil yang didapat masih ada variabel lain yang
dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Serta, diharapkan dapat
meneliti dengan sampel yang lebih besar lagi untuk mewakili populasi.
Juga untuk penelitian selanjutnya memasukkan nilai sumber daya
66
manusia,proses dan bukti fisik perusahaan. Yang sesuai dengan
pendekatan strategi marketing mix.
2. Bagi praktisi diharapkan memperhatikan strategi pemasaran dan tren
minat masyarakt agar dapat meningkatkan jumlah investor dan jumlah
dana kelolaannya.
67
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, M., & A. M. (2005). Islam dan Ekonomi Dasar & Strategi Pemasaran
Syariah. Jakarta: Renaisan.
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Square Konsep Teknik dan Aplikasi
menggunakan program SmartPLS 3.0 untuk Penelitian Empiris.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
68
Rudiyanto. (2015). Apa Itu Reksa Dana Syariah.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/05/12/060652726/Apa.Itu.R
eksa.Dana.Syariah.
Suryomurti, W. (2011). Super Cerda Investasi Syariah, Hidup Kaya Raya Mati
Masuk Surga. jakarta: Qultum Media.
W, A., & Jogiyanto, H. M. (2009). Konsep dan Aplikasi PLS untuk penelitian
Empiris. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.
Yamin, Sofyan dan Kurniawan, Heri (2011) Generasi Baru Mengolah Data
Penelitian denga Partial Least Square Path Modeling. Jakarta. Penerbit
Salemba Infotek
Website :
69
OJK. (2014). Retrieved from Otoritas Jasa Keuangan: http://www.ojk.go.id
70
LAMPIRAN- LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
I. IdentitasResponden
Berilah tanda (√) pada kolom yang Bapak/Ibu/Sdr/I pilih sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, dengan alternative jawaban sebagai berikut:
SS : SangatSetuju
S :Setuju
N :Netral
TS : TidakSetuju
STS : Sangat TidakSetuju
71
5 Reksadana syariah terkenal memiliki
reputasi yang baik
b. Harga
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Reksadana syariah memiliki harga yang
terjangkau
2 Reksadana Syariah memberikan beberapa
potongan biaya untuk biaya-biaya
administrasi dengan ketentuan minimal
transaksi.
c. Promosi
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Saya pernah melihat iklan Reksadana
Syariah di koran/majalah.
2 Saya pernah melihat iklan Reksadana
Syariah pada reklame/baliho di jalan
raya.
3 Iklan tentang Reksadana Syariah
membantu saya mengenal produk yang
ditawarkan.
4 Reksadana Syariah mengikutsertakan
produknya pada pameran-pameran
keuangan.
d. Place
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Portofolio Reksadana Syariah bisa
didapatkan dimana saja (online, bank,
sekuritas).
2 Top up dan tarik tunai saldo
Reksadana Syariah bisa dilakukan
kapan saja.
72
3 Lokasi kantor penerbit, penjual, dan
manajer investasi Reksadana Syariah
mudah dijangkau.
N X X X X X X
OX X X X X X X X X 1 1 1 1 1 1 Y Y Y Y Y Z Z Z Z Z Z Z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 6 1 2 3 4 5 6 7
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 4 4 4 3 5 3 3 4 2 2 4 5 4 3 3 4 5 2 4 5 2 2 3 2 2 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 5 3 3 4 5 3 2 2 2 5 3 3 3 1 1 1 2
4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 4
6 5 5 3 5 3 5 3 3 5 5 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 5 5 5 5
7 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
8 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2
12 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
74
13 4 4 4 4 4 4 5 5 2 1 5 4 4 4 2 4 4 1 2 4 2 4 4 1 1 4 4
14 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 4 4 4 4 1 1 2 2
15 5 5 5 3 3 5 4 5 3 2 3 3 5 5 2 4 1 5 4 5 4 5 5 1 5 5 5
16 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3
17 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3
18 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2
19 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 1 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 3 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5
24 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4
28 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
32 4 4 4 3 5 3 3 4 2 2 4 5 4 3 3 4 5 2 4 5 2 2 3 2 2 3 3
33 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 5 3 3 4 5 3 2 2 2 5 3 3 3 1 1 1 2
34 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 4
36 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1
75
37 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
38 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
39 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3
40 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
41 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2
42 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
43 4 4 4 4 4 4 5 5 2 1 5 4 4 4 2 4 4 1 2 4 2 4 4 1 1 4 4
44 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 4 4 4 4 1 1 2 2
45 5 5 5 3 3 5 4 5 3 2 3 3 5 5 2 4 1 5 4 5 4 5 5 1 5 5 5
46 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3
47 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3
48 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2
49 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 1 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 3 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5
54 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4
58 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
59 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
76
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
62 4 4 4 3 5 3 3 4 2 2 4 5 4 3 3 4 5 2 4 5 2 2 3 2 2 3 3
63 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 5 3 3 4 5 3 2 2 2 5 3 3 3 1 1 1 2
64 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5
65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 4
66 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1
67 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
68 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
69 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3
70 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
71 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2
72 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
73 4 4 4 4 4 4 5 5 2 1 5 4 4 4 2 4 4 1 2 4 2 4 4 1 1 4 4
74 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 4 4 4 4 1 1 2 2
75 5 5 5 3 3 5 4 5 3 2 3 3 5 5 2 4 1 5 4 5 4 5 5 1 5 5 5
76 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3
77 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3
78 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2
79 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
80 4 4 4 1 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
82 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4
83 4 4 4 4 3 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5
84 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
77
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4
88 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
89 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
91 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
92 4 4 4 3 5 3 3 4 2 2 4 5 4 3 3 4 5 2 4 5 2 2 3 2 2 3 3
93 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 5 3 3 4 5 3 2 2 2 5 3 3 3 1 1 1 2
94 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5
95 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 4
96 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1
97 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
98 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
99 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3
10
0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
78
79
80