Anda di halaman 1dari 95

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT

PEMBELIAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN


REKSADANA SYARIAH

(Studi Kasus pada Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

dan STIE Tazkia Bogor)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (S.E)

oleh :

Nur Anwar Al Anshar

NIM : 11140860000004

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H / 2018 M
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT

PEMBELIAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN REKSADANA

SYARIAH

(Studi Kasus pada Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta Dan

STEI Tazkia Bogor)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Sebagai Pemenuhan Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

NUR ANWAR AL ANSHAR

NIM: 11140860000004

Di Bawah Bimbingan

Dr. Sofyan Rizal, M.Si.

NIP. 197604302011011002

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018M
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Jum’at Tanggal Dua Puluh Delapan Bulan September Tahun Dua
Ribu Delapan Belas telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa :

1. Nama : Nur Anwar Al Anshar


2. NIM : 11140860000004
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi :”Pengaruh Marketing mix Terhadap Minat
Pembelian Dan Keputusan Pembelian Reksadana Syariah ( Studi
Kasus Pada Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka Jakarta Dan
STEI Tazkia Bogor )”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan Skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 September 2018

1. Dr. Ade Sofyan Mulazid (_____________________)


NIP.197501012005011008 Ketua

2. Dr. Sofyan Rizal M.Si (_____________________)


NIP.19760430211011002 Sekretaris

3. Nur Hidayah,MA., P.hD (_____________________)


NIP. 197610312001122002 Penguji Ahli

4. Dr. Sofyan Rizal M.Si (_____________________)


NIP.19760430211011002 Pembimbing

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 9 April 2018 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Nur Anwar Al Anshar
2. NIM : 11140860000004
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. JudulSkripsi : Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Pembelian dan
Keputusan Pembelian Reksadana Syariah (Studi Kasus di Univesitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta dan STEI Tazkia Bogor.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 April 2018

1. Nur Hidayah,MA.,Ph.D
NIP. 197610312001122002 Penguji I

2. RR. Tini Anggraini,, M.Si


NIDN. 2010088001 Penguji II

iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nur Anwar Al Anshar
NIM : 11140860000004
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemalsuan atau pemanipulasian data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan,, ternyata memang
ditemukan bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk
dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya,

Jakarta,08 Agustus 2018


Yang menyatakan,

Nur Anwar Al Anshar


NIM.11140860000004

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi
Nama : Nur Anwar Al Anshar
Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 08 Agustus 1996
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi dan Berat Badan : 170 cm/ 53 kg
Agama : Islam
Alamat : Jalan Gongseng Raya RT/RW 06/07,
Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo,
Jakarta Timur
Nomor Hp : 085778444883
Email : alanshar.na@gmail.com
Riwayat Pendidikan
2002 - 2008 : SDN 01 Cijantung
2008 - 2011 : SMPN 217 Jakarta
2011 - 2014 : MAN 2 Jakarta
2014 - 2018 : Program Sarjana (S1) Ekonomi Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

v
ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of product marketing mix, price,
promotion and place on interest in buying and purchasing decisions of Islamic
mutual fund investment at the University of Prof.Dr.Hamka and the Tazkia
Islamic College of Economics. The data used in this study are primary data
obtained from questionnaires distributed to UHAMKA and TAZKIA
students . Data analysis method used is Partial Least Square (PLS). Method with
SmartPLS 3.0 Software and Microsoft Excel 2010. The results of this study
indicate that the marketing mix variables have a significant effect on the interest
in the purchase of Islamic mutual funds in UHAMKA and TAZKIA, with a
significance value of 0.000 less than the significance used, which is 0.05. with a t-
static value of 43,617. The marketing mix variables also have a significant effect
on the purchase decisions of Islamic mutual funds in UHAMKA and TAZKIA, with
a significance value of 0.033 smaller than the significance used by 0.05. with a t-
statistic value of 2.146. As well as variable purchase interest in the decision to
purchase sharia mutual funds in UHAMKA and TAZKIA by 0.00. and the t-static
value is 3,638.

Keywords: Marketing Mix, Purchasing Interests, Purchasing Decisions, Sharia


Mutual Funds

vi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh marketing mix


produk, harga, promosi dan tempat terhadap minat pembelian dan keputusan
pembelian investasi reksadana syariah di Universitas Prof.Dr. Hamka dan Sekolah
Tinggi Ekonomi Islam Tazkia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer yang diperoleh dari kuesioner yang disebar pada mahasiswa
UHAMKA dan TAZKIA. Metode analisis data yang digunakan adalah Metode
Partial Least Square(PLS) dengan Software SmartPLS 3.0 dan Microsoft Excel
2010. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel marketing mix
berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian reksadana syariah di UHAMKA
dan TAZKIA, dengan nilai signifikasi sebesar 0.000 lebih kecil dari signifikasi
yang digunakan yaitu 0.05. dengan nilai t-statisik sebesar 43.617. Variabel
marketing mix juga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
reksadana syariah di UHAMKA dan TAZKIA, dengan nilai signifikasi sebesar
0.033 lebih kecil dari signifikasi yang digunakan 0.05.dengan nilai t-statistik
sebesar 2.146. Serta variabel Minat pembelian terhadap keputusan pembelian
reksadana syariah di UHAMKA dan TAZKIA sebesar 0.00. dan nilai t-statisik
sebesar 3.638.

Kata kunci : Marketing Mix, Minat Pembelian, Keputusan Pembelian,


Reksadana Syariah

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Pembelian dan
Keputusan Pembelian Reksadana Syariah Studi Kasus di Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta dan STEI Tazkia Bogor”. Sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan
tanpa adanya bantuan baik berupa dukungan, bimbingan, maupun nasehat dari
berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis, Bapak Ramli Usman, dan Ibu Agustin Suartini
serta Nurrachman Al Anshar, yang selalu memberikan kasih sayang, doa,
nasihat, dan kesabaran yang luar biasa dalam kehidupan penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr.Arief Mufraini, Lc,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Bapak Prof.Dr.Amilin, SE., Ak.,M.Si., QIA., BKP selaku Wakil
Dekan I Bid. Akademik, Bapak Dr. Ade SofyanMulazid, S.Ag, M.H
selaku Wakil Dekan II Bid Administrasi Umum dan Bapak Dr.Desmadi
Saharuddin M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang telah
memberikan jalan bagi penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Sofyan Rizal, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan
arahan serta ilmu yang bermanfaat dan motivasi kepada penulis selama
penyelesaian skripsi ini.

viii
5. Bapak Dr. H. Burhanuddin Yusuf, MM. selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membantu penulis dalam mengikuti dan
menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh jajaran dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak
ternilai serta berbagai bantuan selama penulis menempuh pendidikan di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Teman-teman (EKSYAR 2014) dan (HMKI) penulis selama berada di
Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Alfi Priestyan Rosadi,
Ahmad Ibnu Rusyd, Ainur Rizki Putra, Ferdian Naufal, Fatimah Zuhra,
Laika Intan Fatiyani, Nadiyah, M. Zacky Nurdin, Wahyu Adi Kusuma,
Sahid Alhudri. Terima kasih atas segala bentuk bantuan yang telah
diberikan kepada penulis.
8. KKN ADYATMA terima kasih telah menjadi tempat berbagi pengalaman
selama satu bulan.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah dengan
tulus serta ikhlas memberikan doa dan motivasi sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan menyempurnakan
penulisan skripsi ini serta bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Jakarta, 08 Agustus 2018


Yang menyatakan,

Nur Anwar Al Anshar


NIM.11140860000004

ix
DAFTAR ISI

Hal

Lembar Pengesahan Skripsi ..................................................................................... i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .............................................................. ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .............................................................. iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ........................................................... iv

Daftar Riwayat Hidup Penulis .................................................................................v

Abstrak ................................................................................................................... vi

Kata pengantar ..................................................................................................... viii

Daftar Isi...................................................................................................................x

Daftar Tabel ......................................................................................................... xiii

Daftar Gambar ...................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................1


B. Pembatasan Masalah ....................................................................................7
C. Rumusan Masalah ........................................................................................8
D. Tujuan Penulisan ..........................................................................................9
E. Manfaat Penulisan ........................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Investasi......................................................................................................10
B. Reksadana ..................................................................................................11
1. Pengertian Reksadana ....................................................................11
2. Pengertian Reksadana Syariah .......................................................13
C. Pemasaran ..................................................................................................15
D. Marketing Mix ...........................................................................................15
1. Pengertian Marketing Mix .............................................................15
2. Indikator Marketing Mix ................................................................18
E. Minat Pembelian ........................................................................................19
1. Pengertian Minat Beli ....................................................................19

x
2. Motif-Motif Pembelian ..................................................................20
3. Indikator Minat Pembelian .............................................................20
F. Keputusan Membeli Konsumen .................................................................22
1. Pengertian Keputusan Membeli .....................................................23
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ...................................24
3. Indikator Keputusan Pembelian .....................................................26
4. Keputusan Pembelian .....................................................................27
5. Perilaku Pasca Pembelian ..............................................................27
G. Keterkaitan Antar Variabel ........................................................................28
H. Penelitian Terdahulu ..................................................................................31
I. Kerangka Pemikiran ...................................................................................33
J. Hipotesis ....................................................................................................34

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Ruang Lingkup Penelitian ..........................................................................35


B. Metode Penelitian Sample..........................................................................35
C. Metode Pengambilan Data .........................................................................37
D. Metode Analisa Data ..................................................................................38
1. Partial Least Square........................................................................38
1.1 Outer Model .........................................................................40
1.2 Iner Model ...........................................................................42
2. Kriteria Penilaian ...........................................................................43
3. Kriterian penerimaan dan penolakan Hipotesis .............................45
E. Model Analisis Persamaan Struktural ........................................................45
F. Definisi Operasional...................................................................................45

BAB IV ANSLISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .........................................................49


B. Hasil Penelitian ..........................................................................................52
1. Karakteristik Responden ................................................................52
2. Uji Partial Least Square (PLS) .......................................................55
3. Uji Inner Model ..............................................................................56
3.1 Uji Validasi ..........................................................................56
3.2 Uji Diskriminana .................................................................57
3.3 Uji Reabilitas .......................................................................58
4. Uji Outer Model .............................................................................60
4.1 Uji R-Square Adjusment......................................................60
4.2 Uji Q-Square ........................................................................60
4.3 Uji Goodnes Of Fit ..............................................................61
5. Uji Hipotesis ..................................................................................62
xi
C. Pembahasan ................................................................................................63

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ...............................................................................................66
B. Saran ..........................................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................68

LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................71

xii
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Variabel Indikator Bauran Pemasaran ...................................................18

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ..............................................................................31

Tabel 3.1 Pembagian Sampel Responden ..............................................................35

Tabel 3.2 Bobot/Skor Skala Likert .........................................................................37

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel ................................................................46

Tabel 4.1 Universitas Responden ...........................................................................54

Tabel 4.2 Hasil Outer Loading ..............................................................................56

Tabel 4.3 Hasil Average Variance Extracted (AVE) ............................................58

Tabel 4.4 Cronsbachs Alpha ..................................................................................58

Tabel 4.5 Hasil composite reability .......................................................................59

Tabel 4.6 Hasil R-Square Adjusment(R2) .............................................................60

Tabel 4.7 Q-Square ................................................................................................60

Tabel 4.8 Hasul Uji T .............................................................................................62

xiii
DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1 Pangsa Pasar Produk Investasi Syariah ................................................2

Gambar 1.2 Perkembangan Reksadana Syariah.......................................................4

Gambar 1.1 Proses Keputusan Pembelian .............................................................24

Gambar 2.1 Model Analisis Struktural ..................................................................42

Gambar 3.1 Model Analisis Struktural ..................................................................45

Gambar 4.1 Usia Responden ..................................................................................52

Gambar 3.2 Jenis Kelamin Responden ..................................................................53

Gambar 3.3 Pendapatn Responden ........................................................................54

Gambar 3.4 Output Calculate Alghiritm ................................................................55

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pertumbuhan investasi syariah di Indonesia tak lepas dari
pertumbuhan instrumen keuangan syariah nasional, baik dari aspek
kelembagaan keuangan syariah dan infrastuktur penunjangnya, keahlian
dan perangkat regulasi serta sistem pengawasan, maupun awardeness dan
literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah. Indonesia
sebagai negara mayoritas beragama muslim, sejatinya industri pasar modal
syariah sudah berkembang pesa. Namun faktanya, kondisi tersebut masih
jauh dari harapan dan bahkan pengembagan pasar modal syariah belum
digarap optimal sehingga penetrasi pasar masih rendah ketimbang dengan
negara tetangga. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia
merupakan pasar yang sangat penting bagi perkembangan industri
keuangan syariah. Diawali dengan didirikannya Bank Muamalat Indonesia
pada tahun 1991, perkembangan keuangan syariah juga berkembang ke
sektor pasar modal Indonesia.

Pasar modal bertujuan meningkatkan pelaksanaan pembangunan


nasional dalam rangka untuk meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan
stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pasar modal syariah memiliki beberapa produk investasi yaitu saham
syariah, obligasi, sukuk, reksadana syariah, dan asuransi syariah.
Berikut adalah grafik pangsa pasar produk investasi syariah di
Indonesia pada tahun 2014.

1
Gambar 1.1

Pangsa Pasar Produk Investasi


Syariah
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
Perbankan Asuransi Saham SBSN Reksadana Usaha
Syariah Syariah Syariah Syariah Pembiayaan
Syariah

Sumber : (OJK, 2014) * = Total nilai saham yang diperdagangkan

Berdasarkan grafik diatas menunjukan bahwa data dari Otoritas


Jasa Keuangan (OJK) tahun 2014. Pangsa pasar produk perbankan syariah
dengan total asset 272,34 triliun, produk asuransi syariah dengan total
asset 22,36 triliun, produk saham syariah dengan total asset 2946,89 triliun,
produk SBSN dengan total asset 208,41 triliun, produk reksadana syariah
dengan total asset 11,16 triliun, serta produk usaha pembiayaan syariah
dengan total asset 23,29 triliun. Dapat dilihat yang tertinggi yaitu Saham
Syariah dengan total nilai yang di perdagangkan sebesar 272,34 Triliun
dikarenakan produk saham syariah memiliki tingkat resiko yang tinggi
dengan imbal hasil yang tinggi. Sedangkan reksadana syariah yang
terendah dengan total nilai yang di perdagangkan sebesar 11,16 triliun.
Rendahnya reksadana syariah disebapkan karena kurangnya pengetahuan
invetor mengenai produk reksadana syariah. Selain itu reksadana syariah
memiliki tingkat resiko yang rendah dengan imbal hasil yang rendah.

Reksadana syariah di Indonesia diterbitkan pertama kali oleh PT.


Danareksa Investment Management (DIM) pada tahun 1997. Menurut UU
Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, reksadana adalah wadah yang digunakan

2
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (Pratomo &
Eko, 2007). Efek yang dimaksud adalah saham, obligasi, dan surat
berharga lainnya. Menurut Sutedi (2011), reksadana dirancang sebagai
sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan kuat untuk melakukan investasi, namun hanya
memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas sedangkan makna umum
dari reksadana syariah (Islamic Investment Fund) tidak jauh berbeda
dengan makna Reksadana pada umumnya.

Salah satu tujuan dari reksa dana syariah adalah memenuhi


kebutuhan kelompok investor yang ingin memperoleh pendapatan
investasi dari sumber dan cara yang bersih dan dapat di pertanggung
jawabkan secara religius, serta sejalan dengan prinsip-prinsip syariah,
sedangkan tujuan secara luasnya adalah untuk mendapatkan pertumbuhan
nilai investasi dalam jangka panjang dan memperoleh pendapatan yang
berkelanjutan kepada pemodal yang hendak mengikuti syariah Islam.
Hadirnya reksadana syariah meningkatkan sarana investasi yang berbasis
pada investor muslim.

Semakin berkembangnya reksadana syariah menjadikan instrumen


pasar modal syariah lebih variatif dan lebih menjanjikan bagi para investor
yang ingin menginvestasikan modalnya di pasar modal syariah. Potensi
besar Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia seharusnya
menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat pengembangan industri
keuangan berbasis syariah termasuk pasar modal di dunia. Berikut adalah
diagram perkembangan nilai aktiva bersih reksadana syariah dari tahun ke
tahun:

3
Gambar 1.2

Sumber : (OJK, 2018)

Melihat perkembangannya dari tahun ke tahun, reksadana syariah apabila


dibandingkan dengan industri reksadana secara keseluruhan ukurannya
masih tergolong sangat kecil. Pada tahun 2013, jumlah reksadana syariah
yang tercatat baru berjumlah lima puluh delapan dengan nilai aktiva bersih
(NAB) sebesar 11.050 milyar rupiah. sangat kecil apabila dibandingkan
dengan total reksadana yang ada yang berjumlah 823 perusahaan dengan
nilai aktiva bersih sebesar 212.592 milyar rupiah (OJK, 2018).

Perkembangan produk syariah di pasar modal di Indonesia dalam


beberapa tahun terakhir memang cukup menggembirakan. Namun,
pengembangan produk syariah tersebut juga mengalami beberapa
hambatan. Berdasarkan hasil studi tentang investasi syariah di Indonesia
oleh tim studi BAPEPAM-LK menunjukkan terdapat beberapa hambatan
dalam pengembangan pasar modal berbasis syariah di Indonesia,
diantaranya adalah Pertama, tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang
pasar modal syariah. Kedua, ketersediaan informasi tentang pasar modal
syariah. Ketiga, minat pemodal atas efek syariah. Keempat, kerangka
peraturan tentang penerbitan efek syariah. Kelima, pola pengawasan (dari
sisi syariah) oleh lembaga terkait. Keenam, pra-proses (persiapan)

4
penerbitan efek syariah. Dan ketujuh, kelembagaan atau institusi yang
mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal syariah di Indonesia.

Kegiatan pemasaran produk investasi syariah berupa sosialisasi,


edukasi dan promosi dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku
penyelenggara bursa, bekerjasama dengan OJK, KSEI, KPEI, dan
perusahaan-perusahaan sekuritas dengan melakukan Sekolah Pasar Modal,
Seminar Reksadana, dan sebagainya, di BEI dan Universitas telah berhasil
menjaring 88.397 investor baru di tahun 2014. Hal ini diumumkan oleh
Ibu Ir. Nurhaida, MBA di acara Launching Gerakan Nasional Cinta Pasar
Modal (GeNTa Pasar Modal) yang diadakan tanggal 12 November 2014 di
Istora Senayan Jakarta yang menghadirkan sekitar 5066 investor muda
yang berasal dari 27 perguruan tinggi yang berasal dari wilayah Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung.

Kemudian untuk memperkenalkan teori dan praktik di pasar modal


kepada kalangan akademisi, BEI bekerjasama dengan pihak perguruan
tinggi dan Anggota Bursa mendirikan Galeri Investasi BEI yang juga
berfungsi sebagai tempat bagi para mahasiswa untuk melakukan
penelitian, dan mempraktikkan kegiatan pasar modal. Sampai dengan
Desember 2017, jumlah Galeri Investasi BEI telah mencapai 324 Galeri
Investasi (OJK 2017). Dari 324 Galeri Investasi, 64 diantaranya berada di
Perguruan Tinggi Agama Islam yang tersebar di beberapa wilayah
Indonesia. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA telah
diresmikan pada 30 maret 2017 yang merupakan Galeri Investasi Syariah
yang ke 8. dan STEI Tazkia merupakan Perguruan Tinggi Agama Islam di
wilayah JABOTABEK yang memiliki fasilitas Galeri Investasi BEI.

Perkembangan reksadana syariah tidak terlepas dari berbagai


macam faktor yang memengaruhinya. Perubahan yang terjadi pada faktor-
faktor tersebut dapat memengaruhi perkembangan reksadana syariah baik
secara positif maupun negatif. Salah satu faktor yang berperan penting

5
dalam perkembangan reksadana syariah adalah faktor keputusan investor
untuk berinvestasi pada reksadana syariah karena reksadana syariah
sebagai salah satu alternatif investasi tentu memiliki beberapa kelebihan
dan kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan dari produk reksadana
syariah akan menjadi pertimbangan investor dalam menetapkan alternatif
investasi yang akan dipilihnya. Sebagai investor seorang individu
sebaiknya dapat mengelola secara cermat keuanganya, karena dari
pengelolaan keuangan tersebut dapat menghasilkan keputusan dalam
penggunaan ataupun alokasi dana yang dimiliki, agar keuangan dapat
dialokasikan secara cermat dan efisien, maka sangat penting bagi individu
untuk paham tentang literasi keuangan.

Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan dalam Roadmap Pasar


Modal Syariah (2015-2019), mayoritas masyarakat Indonesia (lebih dari
90%) masih belum mengenal pasar modal. Hingga kini, jumlah penduduk
Indonesia yang menggunakan instrumen pasar modal juga masih sedikit,
yakni hanya sebesar < 1%. Rendahnya minat berinvestasi tersebut
dipengaruhi oleh tingkat pemahaman investor terhadap pasar modal. Saat
ini tingkat pemahaman investor masih perlu ditingkatkan. Untuk
meningkatkan pemahaman tersebut perlu adanya sosialisasi secara terus
menerus. Adapun beberapa kegiatan sosialisasi yang perlu dilakukan
diantaranya adalah menyelenggarakan kegiatan seperti seminar dan
workshop kepada masyarakat umum maupun kepada dunia pendidikan,
sosialisasi melalui media massa, berkoordinasi dengan kementerian dan
lembaga pendidikan terkait untuk memasukkan materi pasar modal syariah
dalam kurikulum pendidikan tinggi, serta memberikan pelatihan pasar
modal syariah kepada tenaga pengajar bidang ekonomi di perguruan tinggi,
melakukan promosi pasar modal syariah dengan menciptakan branding
pasar modal syariah melalui logo, tagline, dan video edukasi pasar modal
syariah (Otoritas Jasa Keuangan, 2016).

6
Selain itu dalam Roadmap Pasar Modal Syariah (2015-2019)
menyatakan bahwa sosialisasi dapat dilakukan antara lain melalui
sosialisasi kepada lembaga keuangan syariah, sekolah pasar modal syariah
(SPMS), wartawan, perencana keuangan ataupun sosialisasi kepada
komunitas yang ada di masyarakat.

Maketing mix sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi


minat investor dalam memilih produk-produk investasinya. Banyak faktor-
faktor yang mempengaruhi minat pembelian dan keputusan untuk
berinvestasi, karena faktor-faktor yang memengaruhi minat investor
berinvestasi reksadana syariah sangat penting untuk diteliti agar dapat
mengetahui lebih dalam kebutuhan dan harapan dari para investor terhadap
produk investasi Reksadana Syariah sehingga dari penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pembelian dari para investor untuk
berinvestasi reksa dana syariah.

B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan penulis
sebelumnya, topik yang dibahas dalam skripsi ini adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi minat pembelian dan keputusan pembelian investasi
reksadana syariah.
Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena galeri investasi
syariah BEI Uhamka karena masih tergolong baru namun sudah memiliki
nasabah yang cukup banyak di kalangan mahasiswa, hal ini dibuktikan
dengan adanya bukti data transaksi nasabah pada tahun 2017-2018
sebanyak 290 nasabah yang terdaftar di galeri investasi syariah BEI di
Uhamka sedangkan pada galeri investasi BEI di Tazkia sudah lama berdiri
namun dalam penelitian ini adanya STIE Tazkia hanya untuk
perbandingan karena sebelumnya galeri investasi di BEI Tazkia belum
berbentuk syariah dan sudah pernah berjalan namun sempat vakum dan

7
saat ini telah dilakukan relauncing dengan galeri investasi syariah karena
baru mendapatkan sertifikat dari DSN (Dewan Syariah Nasional).
Penelitian ini hanya dibatasi pada faktor yang mempengaruhi minat
pembelian dan keputusan pembelian seseorang untuk berinvestasi, yaitu
marketing mix ( produk, harga, tempat / lokasi, dan promosi ). Penulis
memilih Perguruan Tinggi yang memiliki Galeri Investasi Bursa Efek
Indonesia yang berlokasi di wilayah JABOTABEK sebagai lokasi
pencarian responden yaitu Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
dan STIE Tazkia Bogor. Populasi yang diambil adalah mahasiswa/i
ekonomi perguruan tinggi tersebut.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan
pembahasan dan pembatasan diatas dengan judul “Pengaruh Marketing
Mix Terhadap Minat Pembelian Dan Keputusan Pembelian Reksadana
Syariah (Studi Kasus Pada Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka
Dan STEI Tazkia Bogor).

C. Perumusan Masalah
Penelitian ini merupakan salah satu bentuk upaya dari pengembangan
terhadap penelitian reksadana syariah, dengan melakukan analisis faktor-
faktor yang memengaruhi minat pembelian dan keputusan pembelian
investor dalam memilih reksadana syariah sebagai produk investasi
dengan menggunakan variabel yaitu marketing mix, Rumusan
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh marketing mix terhadap minat investasi saham
reksadana syariah ?
2. Bagaimana pengaruh antara marketing mix terhadap keputusan
pembelian saham reksadana syariah ?
3. Bagaimana pengaruh minat investasi terhadap keputusan pembelian
saham reksadana syariah ?

8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Untuk menganalisi dan memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh marketing mix terhadap minat pembelian saham
reksadana syariah.
b. Untuk menganalisi dan memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh Marketing Mix terhadap keputusan pembelian saham
reksadana syariah.
c. Untuk menganalisi dan memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh minat pembelian saham terhadap keputusan pembelian
saham reksadana syariah.

2. Manfaat
Adapun penelitian ini diharapkan akan berguna :
a. Bagi Akademisi
Menambah pengetahuan keilmuan ekonomi islam dalam
memberikan informasi yang berguna mengenai ketertarikan
masyarakat terhadap investasi reksadana syariah berdasarkan
marketing mix.
b. Bagi Pratiksi
Dapat memberikan masukan positif yang membangun bagi
semua pihak, khususnya perusahaan sekuritas dan manajer
investasi (MI). Dalam upaya meningkatkan jumlah investor dan
jumlah dana kelolaan dengan memperhatikan strategi pemasaran
dan trend minat masyarakat.
c. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan tentang perkembangan investasi pasar
modal syariah khususnya reksadana syariah. Memberikan
informasi sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat agar tidak
ragu menyisihkan dananya untuk berinvestasi dipasar modal.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Investasi

Investasi secara umum dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan yang


bertujuan untuk mengembangkan harta dengan cara menunda pengunaan
dana pada saat ini demi keuntungan dimasa yang akan mendatang. Selain
dari pada itu, tujuan investasi adalah suatu komitmen atas sejumlah dana
atau sumberdaya lainya yang dilakukan pada saat sekarang ini, dengan
tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan
mendatang (Rodoni, 2009). Dalam kamus lengkap ekonomi, investasi
dijelaskan sebagai penukaran uang dengan bentuk bentuk kekayaan lain,
seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharakan dapat ditahan
selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan pendapatan. Dua hal
yang menjadi landasan dalam ekonomi islam yaitu al-quran dan hadist
(Rodoni, 2009). Berdasarkan pengertian investasi tersebut, penulis
menyimpulkan bahwa investasi merupakan kegiatan menahan sejumlah
dana dimasa sekarang untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang.

Ada beberapa tipe investasi keuangan dan menurut Jogiyanto (2009)


terdapat dua tipe investasi keuangan yaitu:

1. Investasi langsung (direct investment)


Investasi langsung (direct investment) adalah mereka yang
memiliki dana dapat langsung berinvestasi dengan membeli
secara langsung suatu aktiva keuangan dari suatu perusahaan
yang dapat dilakukan baik melalui perantara atau berbagai cara
lain.
2. Investasi tidak langsung (portofolio investment)

10
Investasi tidak langsung (portofolio investment) adalah mereka
yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputusan
investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian
aktiva keuangan cukup dengan hanya memegang bentuk saham
atau obligasi saja.

B. Reksadana
1. Pengertian Reksadana
Dilihat dari segi perdagangan efek, reksadana
adalah suatu produk yang diperdagangkan, sedangkan
manajer investasi sebagai pengelola produk tersebut. Menurut
UUPM No 8 Tahun 1995 manajer investasi adalah pihak yang
kegiatannya mengolah portofolio efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok
nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pension, dan bank
yang melakukan sendiri kegiatan usahanya sebagai wadah
yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk
portofolio efek oleh manajer investasi (Samsul, 2006).
Menurut UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995,
reksadana merupakan wadah yang digunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi yan
telah mendapat izin dari BAPEPAM. Portofolio investasi dari
reksadana dapat terdiri atas berbagai macam instrumen surat
berharga seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau
campuran dari instrument instrumen diatas. Reksadana
merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki
banyak waktu dan keahlian untuk menghitung resiko atas
investasi mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk

11
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun
hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain
itu, resakdana juga diharapakan dapat meningkatkan para pemodal
lokal yang berinvestasi dipasar modal. Portofolio investasi
dari reksadana dapat terdiri dari berbagai macam instrument
surat berharga, seperti saham, obligasi, instrument pasar uang, atau
campuran dari instrument-instrument diatas (Manurung, 2008).
Dalam pengertian terkandung tiga unsur penting. Yaitu
pertama, adanya dana dari masyarakat pemodalan atau investor.
Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek. Ketiga,
dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dana yang dikelola
oleh manajer investasi tersebut merupakan milik bersama dari para
pemodal, dan manajer investasi adalah pihak yang dipercayakan
untuk mengelola atau menginvestasikan dana tersebut dalam
Reksadana. Dengan demikian, sebuah reksadana merupakan
hubungan trilateral karena melibatkan beberapa pihak yang terkait
sebuah kontrak atau Trust deed secara legal. Mereka adalah
pemilik modal,manajer investasi, dan bank kustodian (Firdaus,
2005).
Jenis-jenis reksadana ditinjau dari portofolio investasinya,
terdapat 4 (empat) jenis reksadana yaitu:
a. Reksadana Pasar Uang (money market funds)
Reksadana jenis ini hanya melakukan investasi pada efek
yang bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu
tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan
pemeliharaan modal (Widjaja, 2006).
b. Reksadana Pendapatan Tetap (fixed income funds)
Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) adalah
reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari portofolio yang dikelolanya kedalam efek yang

12
bersifat hutang. Efek yang bersifat hutang umumnya
memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti
deposito, obligasi syariah, SWBI, dan instrumen lainnya.
Salah satu keuntungan yang diperoleh dari jenis reksadana
ini adalah hasil investasi yang lebih besar dari pada
reksadana pasar uang (Firdaus, 2005).
c. Reksadana Saham (equity funds)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari aktiva dalam bentuk efek yang bersifat ekuitas.
Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya
lebih tinggi dari dua jenis reksadana sebelumnya, namun
menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. (Widjaja,
2006)
d. Reksadana Campuran (discretionary funds)
Reksadana jenis ini melakukan investasi dalam efek yang
bersifat ekuitas dan efek yang bersifat utang dengan porsi
alokasi yang lebih fleksibel.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa ada


empat jenis reksadana, yakni: reksadana pasar uang, reksadana
pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran.
Pemilihan jenis portofolio yang tepat sesuai dengan tingkat
risiko yang diinginkan tentunya akan lebih memberikan
kenyaman bagi investor itu sendiri dan bagi manajer investasi.

2. Pengertian Reksadana Syariah


Reksadana syariah adalah reksa dana sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaan yang mengelolalnya disesuaikan dengan prinsip-
prinsip syariah di pasar modal (Suryomurti, 2011). Reksadana
syariah adalah reksadana yang dijalankan sesuai dengan prinsip
syariah (Rudiyanto, 2015). Selain itu Reksadana syariah adalah

13
instrumen investasi yang bertujuan untuk menghimpun dana
dari masyarakat sebagai pemodal, dimana dana itu selanjutnya
akan diinvestasikan pada instrumen-instrumen di pasar modal dan
pasar uang, yang sesuai dengan prinsip syariah Islam (Suharso,
2015).Dengan demikian reksadana syariah adalah reksadana
yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu kepada
syariah Islam, dimana reksadana syariah tidak menginvestasikan
dananya dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya
bertentangan dengan syariah.
Perbedaan reksadana syariah dan reksadana konvensional
adalah reksadana syariah memiliki kebijaksanaan investasi
instrumen investasi pada portofolio yang dikategorikan halal.
Dikatakan halal, jika perusahaan yang menerbitkan instrumen
investasi tersebut tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah islam. Tidak melakukan riba atau
membungakan uang. Saham, obligasi dan sekuritas lainnya yang
dikeluarkan bukan perusahaan yang usahanya berhubungan dengan
produksi atau penjualan minuman keras, produk menggandung
unsur haram, bisnis hiburan berbau maksiat, perjudian, pornografi,
dan jenis transaksi yang dilarang dalam karakteristik reksadana
syariah ialah Najasy ( penawaran palsu ), Bai’al-Ma’dum
( penjualan atas barang yang belum dimiliki ), Insider trading
( menyebarkan isu untuk memperoleh keuntungan), dan melakukan
investasi pada perusahaan yang pada transaksi tingkat utang
melebihi modalnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan
bahwa reksadana syariah ialah produk investasi dimana pemodal
memberikan dananya kepada manajer investasi untuk selanjutnya
diinvestaikan kedalam portofolio efek yang dikategorikan halal.
Dan manajer investasi yang mengelola dana tersebut dimana
kegiatan oprasionalnya harus sesuai dengan syariah.

14
C. Pemasaran
Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai
bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan,
dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan (Kotler
dan Armstrong, 2014). Sedangkan menurut William J.Stanton (dalam
Sunyoto 2013) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Selain itu, menurut American Marketing Association dalam Kotler
dan Keller (2009), Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan
serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya. Berdasarkan pengertian tersebut, penulis menyimpulkan
bahwa pemasaran adalah suatu aktifitas dalam menyampaikan barang atau
jasa kepada konsumen dimana kegiatan tersebut dapat memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen.

D. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)


1. Pengertian Marketing Mix
Menurut Kotler dalam Situmorang (2011) mendefinisikan
marketing mix merupakan taktik dalam mengintegrasikan tawaran,
logistik, dan komunikasi produk atau jasa suatu perusahaan.
Marketing mix bisa dikelompokkan lagi menjadi dua bagian, yaitu
penawaran (offering) yang berupa product dan price, serta (access)
yang berupa place dan promotion.

McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke


dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four P‟s: product, price,

15
place, and promotion. Keempat bauran pemasaran tersebut secara
singkat dijelaskan sebagai berikut :

a. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan


kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau
dikonsumsi. Produk seringkali didefinisikan sebagai segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Produk dapat terdiri dari product
variety, quality, design, feature, brand name, packaging,
sizes, services, warranties, dan returns.
b. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar
untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk.
Harga meliputi last price, discount, allowance, payment
period, credit terms, dan retail price. Namun harga bukan
hanya sejumlah uang yang dibayarkan atas barang atau jasa,
ia juga meliputi nilai lain yang “diberikan” konsumen
dalam proses transaksi. Karenanya, harga sesungguhnya
yang dibayarkan konsumen juga meliputi biaya nonmoneter
seperti waktu, usaha, risiko psikologis, atau
ketidaknyamanan fisik yang mungkin saja dialami. Kotler
mengatakan harga adalah satu-satunya elemen dalam
marketing mix yang menghasilkan pendapatan sedangkan
elemen lain hanya menghasilkan biaya. (Firdaus & Ahmad,
Islam dan Ekonomi Dasar & Strategi Pemasaran Syariah,
2005).
c. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk
membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan
tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain
channels, coverage, assortments, locations, inventory, dan
transport. Tempat juga meliputi keputusan penting
berkaitan dengan dimana, kapan, dan bagaimana pelanggan

16
akan mengakses tawaran, seringkali disebut sebagai jalur
distribusi. Tujuan dari fungsi distribusi adalah mempercepat
sampainya barang di tangan konsumen atau pasar pada saat
yang tepat. Kebijakan distribusi setidaknya harus
memenuhi tiga kriteria. Pertama, yaitu ketepatan dan
kecepatan waktu tiba di tangan konsumen. Kedua,
keamanan yang terjaga dari kerusakan, dan yang ketiga
sarana kompetisi dalam memberikan kecepatan dan
ketepatan memenuhi kebutuhan konsumen. (Firdaus &
Ahmad, Islam dan Ekonomi Dasar & Strategi Pemasaran
Syariah, 2005).
d. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan
untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk
pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain
sales promotion, advertising, sales force, public relation,
dan direct marketing. Variabel promosi atau yang lazim
disebut bauran komunikasi pemasaran. Variabel promosi
atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran:
1) Advertising, yaitu semua bentuk presentasi
nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh
sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
2) Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau pembelian
produk dan jasa.
3) Public relations and publicity, yaitu berbagai
program yang dirancang untuk mempromosikan
dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk
individual yang dihasilkan.
4) Personal selling, yaitu interaksi langsung antara
satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan
melakukan penjualan.

17
5) Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi
pemasaran secara langsung untuk mendapatkan
respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang
dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon,
dan alat penghubung nonpersonal lain.
2. Indikator Marketing Mix
Berikut ini adalah beberapa indikator variabel bauran
pemasaran yang dikemukakan oleh Ali Hasan (2013:72) yang
terdapat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.1

Variabel indikator bauran pemasaran

Variabel Deskripsi Indikator


Instrumen 3. Keragaman Produk
Produk untuk memuaskan 4. Desain produk dan
kebutuhan pelanggan kualitas produk
5. Desain kemasan dan
Branding
6. Fitur Jaminan
7. Keuntungan
Instrumen pembayaran 1. Daftar Harga
Harga produk 2. Potongan Harga
3. Waktu Pembayaran
Instrumen 1. Lokasi Pembelian
Distributor Penyediaan 2. Transportasi
Produk.

Promosi Instrumen penawaran 1. Periklanan


produk, harga, dan 2. Promosi Penjualan
distribusi. 3. Penjualan Personal
4. Hubungan Masyarakat
Sumber : Ali Hasan (2013)

Penulis menyimpulkan bahwa marketing mix yang terdiri dari


produk, harga, lokasi, dan promosi semuanya harus berjalan sesuai

18
dengan prinsip syariah dan dilakukan dengan jujur sehingga tidak ada
yang menganiaya atau yang di dzalimi.

E. Minat Pembelian
1. Pengertian Minat Beli
Menurut Mujiono (2009) dalam Suradi (2012) Minat beli
merupakan aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaan
(afekti) dan pikiran (kognitif) terhadap suatu barang atau jasa yang
diinginkan. Sedangkan, Menurut Nih Luh Julianti (2014)
berpendapat bahwa minat beli sebagai kekuatan pendorong atau
sebagai motif yang bersifat instristik yang mampu mendorong
seseorang untuk menaruh perhatian secara spontan, wajar, mudah,
tanpa paksaan dan selektif pada satu produk untuk kemudian
mengambil keputusan membeli.
Hal ini dimungkinkan oleh adanya kesesuaian dengan
kepentingan individu yang bersangkutan serta memberi
kesenangan, kepuasan pada dirinya. Jadi sangatlah jelas bahwa
minat beli diartikan sebagai suatu sikap menyukai yang ditujukan
dengan kecenderungan untuk selalu membeli yang disesuaikan
dengan kesenangan dan kepentingannya. Menurut Thomas (2010)
minat beli yaitu tahapan kecenderungan responden untuk bertidak
sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Selain itu,
Nugroho (2013) menjelaskan minat beli adalah proses
pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih prilaku alternatif dan memilih salah
satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini ialah suatu
pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan
berperilaku. Dari kedua pendapat para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa minat beli konsumen adalah kecendrungan
responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli suatu
barang.

19
2. Motif-motif pembeli (buying motives)
Para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang
mendorong mereka untuk melakukan pembelian, yaitu:
a. Primary buying motive, yaitu motiv untuk membeli yang
sebenarnya, dengan kata lain pembeli berbelanja yang benar-
benar menjadi kebutuhannya saja.
b. Selective buying motive, yaitu pembelian terhadap barang
dengan berbagai timbangan, misalnya apakah ada
keuntungannya, apakah ada manfaatnya, dan lain- lain
c. Patronagr buying motive, ini membeli dengan
mempertimbangkan tempat pembeliannya, misalnya pada
toko tertentu, hal ini bisa saja timbul karena layanan
memuaskan, tempatnya dekat, cukup persediaan barang, dan
lain sebagainya.
d. Keputusan pembelian (purchase decision)
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis
yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembeli.
Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan
pemadanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan. Prilaku
pasca pembelian (postpurchase evaluation) Proses evaluasi yang
dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan
keputusan pembelian. Setelah melakukan membeli produk
tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk
tersebut sesuai dengan harapannya.
3. Indikator minat beli
Menurut Ekinci (2009) dalam Hariani (2013) menjelaskan
kecenderungan seseorang menunjukkan minat terhadap suatu
produk atau jasa dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri :
a. Kemauan untuk mencari informasi terhadap suatu produk
atau jasa.

20
b. Konsumen yang memiliki minat memiliki suatu
kecenderungan untuk mencari informasi lebih detail tentang
produk atau jasa tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui
secara pasti bagaimana spesifikasi produk atau jasa yang
digunakan, sebelum menggunakan produk atau jasa tersebut.
c. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa. Konsumen
yang memiliki minat terhadap suatu produk atau jasa
dapat dilihat dari bentuk pengorbanan yang dilakukan
terhadap suatu barang atau jasa, konsumen yang cenderung
memiliki minat lebih terhadap suatu barang atau jasa,
konsumen yang cenderung memiliki minat lebih terhadap
suatu barang atau jasa akan bersedia untuk membayar
barang atau jasa tersebut dengan tujuan konsumen yang
berminat tersebut dapat menggunakan barang atau jasa
tersebut. Menceritakan hal yang positif.
d. Konsumen yang memiliki minat besar terhadap suatu
produk atau jasa, jika ditanya konsumen lain, maka secara
otomatis konsumen tersebut akan menceritakan hal yang
positif terhadap konsumen lain, karena konsumen yang
meniliki suatu minat secara eksplesit memiliki suatu
keinginan dan kepercayaan terhadap suatu barang atau jasa
yang digunakan.
e. Kecenderungan untuk merekomendasikan. Konsumen yang
memiliki minat yang besar terhadap suatu barang, selain
akan menceritakan hal yang positif, konsumen tersebut juga
akan merekomendasikan kepada orang lain untuk juga
menggunakan barang atau jasa tersebut, karena seseorang
memiliki minat yang besar terhadap suatu barang akan
cenderung memiliki peminkiran yang positif terhadap
barang atau jasa tersebut, sehingga jika ditanya konsumen

21
lain, maka konsumen tersebut akan cenderung
merekomendasikan kepada konsumen lain.

Menurut Ferdinand (2009) minat beli dapat diidentifikasi


melalui beberapa indikator yaitu:

a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk


membeli produk.
b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
merefrensikan produk kepada orang lain.
c. Minat prefrensial, yaitu yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi utamam pada produk
tersebut. Prefrensi ini hanya dapat diganti jika terjadi
sesuatu dengan produk prefrensinya.
d. Minat eksploratif, yaitu minat ini menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk
yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung
sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk sebelum


membeli konsumen harus tau bagaimana kualitas produk yang
akan dibeli dan Mempertimbangkan untuk membeli sebelum kita
membeli kita harus mempertimbangkan, kualitas, harga, dan
manfaat. Tertarik untuk mencoba membeli dan ingin mengetahui
produk, konsumen mencari tau bagaimana kualitas produk baik dan
sesama konsumen, dari TV dan Radio. Ingin memiliki produk
setelah mencari informasi maka konsumen tertarik untuk membeli
dan memiliki.

F. Keputusan Membeli Konsumen


1. Pengertian Keputusan Membeli
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,

22
keluarga dan orang lain maupun mahkluk hidup lain dan tidak
diperdagangkan. Menurut Kotler &Armstrong (2001:226) keputusan
pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli
dimana konsumen benar-benar membeli.
Keputusan pembelian merupakan salah satu dari perilaku
konsumen. Menurut Engel, Blackwell,dan Miniar dalam Suryani
(2008) pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup
pemahaman terhadap tindakan yang langsung dilakukan konsumen
dalam mendapatkan,mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
tindakan tersebut.
Menurut Kotler (2009) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan membeli konsumen tersebut antara lain :
a. Kebudayaan
Faktor kebudayaan merupakan hal yang kompleks, yang
meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat,
kebiasaan, dan norma-norma yang paling berlaku pada
masyarakat. Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling
meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita
akan meliha peranan yang dilakukan oleh kebudayaan, sub
kebudayaan dan kelas sosial pembeli.
b. Sosial
Faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran
dan status sosial terdiri dari semua kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung atau tidak terhadap pendirian
atau perilaku seseorang di tempat orang tersebut berinteraksi.
Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan
dalam istilah peran atau status dalam banyak kelompok
seperti keluarga, klub, dan organisasi.
c. Pribadi

23
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi,yaitu usia pembeli dan tahap siklus
hidup pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta
kepribadian dan konsep pribadi pembeli.
d. Psikologis
Pilihan membeli seseorang dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan,
kepercayaan dan pendirian.
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Secara umum konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan
dalam pengambilan keputusan. Menurut Sunarto (2004:110) ada lima
tahapan dalam pengambilan keputusan pembelian yaitu :
Gambar 2.1
Proses Keputusan Membeli
Pengenalan Pencarian Evaluasi
masalah informasi alternatif

Keputusan Pascapembelian
pembelian
Sumber : Sunarto (2004 :110)

a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian diawali dengan pengenalan masalah
atau kebutuhan (need recognition). Pembeli menyadari
suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan
yang diinginkannya. kebutuhan itu dapat digerkan oleh
rangsangan internal (dari dalam diri pembeli) atau dari luar.

b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang telah tertarik mungkin mencari
lebih banyak informasi. Jika dorongan konsumen begitu

24
kuatnya dan produk yang memuaskan berada dalam
jangkauan, konsumen kemunkinan besar akan membelinya.
Jika tidak, konsumen munkin menyimpan kebutuhan dalam
ingatan atau melakukan pencarian informasi (information
research) yang berkaitan dengan kebutuhan itu. Konsumen
dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber maupun.
Sumber – sumber ini melipui :
1) Sumber pribadi: Keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2) Sumber komersial: Wirniaga, dealer, kemasan,
pajangan.
3) Sumber publik: Media masa, organisasi penilai
pelanggan.
4) Sumber pengalaman: menangani, memeriksa,
menggunakan produk.

Pengaruh relatif dari sumber-sumber informasi ini


bervariasi menurut produk dan pembeli. Biasanya
konsumen menerma hampir semua informasi mengenai
produk dari sumber komersial yang dikendalikan oleh
pemasaran. Namun sumber yang paling efektif
cenderung pada sumber pribadi. Sumber pribadi
tampaknya lebih penting adalam mempengaruhi
pembelian suatu jasa. Sumber komersial biasanya
memberikan informasi kepada pembeli, tetapi sumber
pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi
pembeli.

c. Evaluasi Berbagai Alternatif


Orang pemasaran perlu mengetahui tentang evaluasi
berbagai alternatif yaitu, bagaimana konsumen memproses
informasi tidak menggunakan satu proses evaluasi
sederhanan dalam semua situasi pembelian. Sebaliknya

25
beberapa proses evaluasi digunakan sekaligus. Adapun
proses evaluasi berbagai alternatif tersebut meliputi :
Pertama, kita berasumsi bahwa setiap konsumen melihat
suatu produk sebagai satu paket atribut produk. Kedua,
konsumen akan memberikan tingkat kepentingan yang
berbeda pada atribut-atribut yang berbeda menurut
kebutuhan dan keinginan yang unik. Ketiga, konsumen
munkin akan mengembangkan satu susunan keyakinan
merek mengenai posisi setiap merek pada setiap atribut.
Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan
bervariasi terhadap tingkat- tingkat atribut yang berbeda.
Kelima, konsumen mencapai suatu sikap terhadap merek
yang berbeda lewat prosedur evaluasi.
3. Indikator Keputusan Pembelian
Hsu dan Chang (2008) mengemukakan indikator untuk mengukur
keputusan pembelian sebagai berikut:
a. Keinginan untuk menggunakan produk
b. Keinginan untuk membeli produk
c. Memprioritaskan pembelian suatu produk
d. Kesediaan untuk berkorban (waktu, biaya, dan tenaga)
mendapatkan suatu produk.

Sedangkan Sweeney (2008) menyatakan bahwa indikator


keputusan pembelian adalah buy or not buy berhubungan dengan
keyakinan dalam membeli dan would not expect any problem yaitu
harapan untuk tidak mendapatkan masalah atau risiko, serta
pertimbangan untuk mendapatkan manfaat dari produk.
Berdasarkan beberapa uraian diatas maka indikator keputusan
pembelian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Keputusan membeli

26
b. Keputusan tidak membeli

4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumem membuat peringkat atas mereka
dan membentuk niat untuk membeli. Namun demikian, ada dua faktor
yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan
pembelian. Pertama, adalah sikap orang lain, seberapa jauh sikappihak
lain dapa mengurangi alternatif yang disukai seseorang tergantung
pada dua hal. Yaitu intensitas sikap negatif pihak lain terhadap pilihan
alternatif konsumen, dan motifasi konsumen tunduk pada keinginan
orang lain. Kedua, yang mempengaruhi adalah faktor situasi yang
sangat diharapkan.

5. Perilaku Pasca Pembelian


Setelah membeli produk, konsumen bisa puas juga tidak puas dan
akan terlihat dalam perilaku pasca pembelian. Kepuasan konsumen
merupakan fungsi dari seberapa dekat antara harapan pembeli atas
produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan produk tersebut.
Jika produk gagal memenuhi harapan, konsumen kecewa, jika harapan
terpenuhi, konsumen puas, jika harapan terlampaui, konsumen amat
puas.
Para pemasar harus memahami siapa pembeli dari produk mereka,
siapa yang terlibat dalam pembuatan keputusan dan bagaimana proses
keputusan pembelian.
Menurut Kotler dalam Tjiptono (1997:20) ada beberapa peranan
yang munkin dimainkan orang dalam sebuah keputusan membeli
antara lain :
a. Pemrakarsa (initiator), adalah seorang yang pandangan
atau memikirkan gagasan membeli produk atau jasa
tertentu.

27
b. Pemberi pengaruh (influencer), adalah orang yang
pandangan atau nasihatnya diperhitungkan dalam
membuat keputusan akhir.
c. Pengambil keputusan (decicer) adalah orang yang pada
akhirnya menentukan sebagian besar atau keseluruhan
keputusan membeli: apakah jadi membeli,apa yang
dibeli,bagaimana membeli, atu dimana membeli.
d. Pembeli (buyer) adalah seseorang atau beberapa orang
yang menikmati atau memakai produk atau jasa.
e. Pemakai (user) adalah seseorang atau beberapa orang
yang menikmati atau memakai produk atau jasa.
Menurut Kotler (1995:70) ada empat indikator keputusan
pembelian, yaitu :
a. Kemantapan pada sebuah produk.
b. Kebiasaan dalam membeli produk
c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain.
d. Melakukan pembelian ulang.

G. Keterkaitan Antar Variabel


1. Keterkaitan antara Marketing Mix dengan Minat Pembelian
Marketing Mix merupakan salah satu aktivitas pemasaran
yang dapat mendukung berhasil tidaknya suatu usaha yang
dijalankan suatu perusahaan. Adanya pengaruh terhadap
keputusan membelian dapat diketahui melalui marketing mix.
Adapun variabel-variabel marketing mix dalam perusahaan
dagang yang dikenal dengan istilah 4P yaitu Product, Price,
Place, and Promotion. Keempat variabel ini memegang
peranan penting, karena apabila keempat variabel itu
dilaksanakan dengan tepat dan memnuhi sasaran yang
diharapkan maka akan sangat berpengaruh terhadap keputusan

28
pembelian yang nantinya berlanjut pada adanya rasa puas dan
pembelian ulang lagi konsumen yang mengkonsumsinya.
Berdasarkan hasil dari penelitian didapati bahwa bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, tempat, harga, promosi,
orang, proses, bukti fisik, kemassan dan pembayaran secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen sebesar 46.2% sedangkan sisanya 53.8%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh
Chyntia Eva Maria Sianturi dan Dr.Hendrati Dwi
Mulyaningsih,SE.,MM (2017) diatas, terkait hubungan antara
bauran pemasaran dan minat pembelian yang berhubungan.

2. Keterkaitan antara Minat Pembelian dengan Keputusan


Pembelian
Menurut Nurhabibah (2016) minat beli adalah indikator
untuk mengukur sejauh mana usaha seseorang untuk mencapai
tujuan dari perilakunya. Ada dua dimensi dalam minat beli,
yaitu Attitude dan one sosial subjective. Attitude atau sikap
merupakan bagian dari Response Hierarchy Model. Pada tahap
Affective Stage dapat dikatakan dimana merupakan perasaan
terhadap produk tertentu atau evaluasi menyeluruh terhadap
objek, yang dipengaruhi juga oleh persepsi konsumen terhadap
produk atau jasa yang diteliti.
Berdasarkan hasil dari penelitian didapati bahwa Word Of
Mouth berpengaruh terhadap minat beli yang ditunjukkan
dengan nilai koefisien jalur (β) sebesar 0,489, signifikan
dengan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05) dan koefisien
determinasi sebesar 24%. Word of mouth berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian yang ditunjukkan dengan nilai koefisien
jalur (β) sebesar 0,329, signifikan dengan probabilitas sebesar

29
0,000 (p<0,05) dan koefisien determinasi sebesar 32,4%.
Terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Rahma
Nurvidiana (2015) diatas, Variabel Minat Beli memiliki
pengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian yang
berhubungan.

3. Keterkaitan antara Marketing Mix dengan Keputusan


Pembelian
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Proses
pengambilan keputusan pembelian menurut (Kotler dan
Armstrong, 2007:224) melalui lima tahapan yaitu pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.
Sementara itu, Swastha (2009:42) mendefinisikan bauran
pemasaran sebagai kombinasi dari empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran
perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi,
dan sistem distribusi.
Berdasarkan hasil dari penelitian didapati bahwa
menunjukkan bahwa seluruh elemen bauran pemasaran yang
terdiri dari 7 yaitu product, price, place, promotion, people,
physical evidence, dan process memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian. Terbukti dari
penelitian yang dilakukan oleh Priska Devina (2009) diatas,
terkait hubungan antara Marketing Mix dengan Keputusan
Pembelian yang berhubungan.

30
H. Penelitian Terdahulu
Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan. Dibawah
ini penulis akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang pernah
dilakukan:

Table 2.2

Penelitian terdahulu

No Nama peneliti, Tahun, Judul Metode Hasil Penelitian


Penelitian
Analisis
1. AhmadLapananrang (2011), Regression Marketing mix
Analisis Faktor-Faktor yang Models berpengaruh singifikan
Mempengaruhi Minat terhadap minat
Investasi di Provinsi Banten investasi di provinsi
banten

2. Firly Basuni Ahadi (2015), Regression Bahwa pengaruh bauran


Pengaruh Bauran Promosi Models promosi berpengaruh
terhadap Keputusan signifikan terhadap
Pembelian Produk Reksadana pembelian produk
PT.Kresna Graha Sekurindo reksadana pada
(Studi Kasus pada Pojok PT.Kresna Graha
Bursa PT.Kresna Graha Sekurindo
Sekurindo Tbk)
3. RR Stanie Kawuriyan(2009), Regression Variabel marketing mix
Pengaruh Strategi Marketing Models mempunyai pengaruh
Mix Terhadap Minat positif dan signifikan
Pembelian Konsumen (Studi terhadap minat
Kasus Pada Acer Aspire One) pembelian konsumen
4 Pricilia Jeanette (2017) Regression Variabel marketing mix
Pengaruh Marketing Mix Models mempunyai pengaruh
terhadap Keputusan positif dan signifikan
Pembelian Konsumen Di Libreria terhadap keputusan
Eatery pembelian di Libreria
Eatery
5. Maisa Mariani Heri, Dinda Regression Variabel marketing mix
Amanda Zuliestiana (2017) Models mempunyai pengaruh
Pengaruh Marketing Mix positif dan signifikan
Terhadap Keputusan terhadap keputusan
Pembelian Produk Tcash pembelian produk Tcash

31
Di Kota Bandung di Bandung
6. Andanu Catur Path Models Variabel World of mouth
Mahendayasa,Srikandi terhadap Minat Beli serta
Kumandji,Yusri Abdillah Dampaknya Pada
(2014) Pengaruh World of Keputusan Pembelian
mouth terhadap Minat Beli memiliki pengaruh
serta Dampaknya Pada signifikan.
Keputusan Pembelian (Studi
Kasus Pada Mahasiswa
Pengguna Kartu Selular GSM
M3 Fakultas Ilmu Adminstrasi
Univesitas Brawijaya Malang)
7. Chyntia Eva Maria Sianturi, Regression Variabel bauran
Dr. Hendrati Dwi Models pemasaran mempunyai
Mulyaningsih, Se., Mm pengaruh positif dan
(2017) Pengaruh Bauran signifikan terhadap minat
Pemasaran Terhadap Minat beli konsumen Studi
Beli Konsumen Pada Kfc Cabang Buah
(Studi Pada Kfc Cabang Buah Batu, Bandung.
Batu, Bandung)

32
I. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :

1. Keragaman Produk 1. Kemauan untuk mencari informasi 1. Keinginan untuk


2. Desain produk dan kualitas terhadap suatu produk atau jasa. menggunakan produk
produk 2. Konsumen yang memiliki minat
3. Desain kemasan dan memiliki suatu kecenderungan untuk 2. Keinginan untuk
Branding mencari informasi lebih detail tentang membeli produk
4. Fitur Jaminan produk atau jasa
5. Keuntungan
3. Kesediaan untuk membayar barang 3. Memprioritaskan
6. Daftar Harga
atau jasa pembelian suatu produk
7. Potongan Harga
4. Konsumen yang memiliki minat besar
8. Waktu Pembayaran
9. Lokasi Pembelian terhadap suatu produk atau jasa 4. Kesediaan untuk
10. Transportasi 5. Kecenderungan untuk berkorban (waktu,
11. Periklanan merekomendasikan hasil
biaya, dan tenaga)
12. Promosi Penjualan
13. Penjualan Personal mendapatkan suatu
14. Hubungan Masyarakat produk
Minat
Pembelian

Keputusan
Marketing
Pembelian
Mix

Uji Partial Least Square

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

33
J. Hipotesis

Hipotesis yang dikembangkan dalam peneitian ini adalah:

1. H0 : Tidak ada pengaruh antara Marketing Mix terhadap


Keputusan Pembelian

H1 : Ada pengaruh antara Marketing Mix terhadap Keputusan


pembelian

2. H0 : Tidak ada pengaruh antara Minat pembelian terhadap


Keputusan Pembelian

H1 : Ada pengaruh antara Minat pembelian terhadap Keputusan


Pembelian

3. H0 : Tidak ada pengaruh antara Marketing Mix terhadap Minat

H1 : Ada pengaruh antara Marketing Mix terhadap Minat


pembelian

34
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini akan mengukur dan menganalisis pengaruh variabel
marketing mix terhadap variabel minat pembelian dan keputusan
pembelian reksadana syariah. Sehingga peneliti menetapkan jenis
penelitian adalah penelitian kuantitatif dan analisis kausal untuk mencari
pengaruh antara variable penelitian. Objek penelitian ini adalah mahasiswa
mahasiswi Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia dan Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA yang masih tercatat sebagai
mahasiswa aktif. Universitas tersebut dipilih karena merupakan Perguruan
Tinggi Agama Islam di JABOTABEK yang memiliki Galeri Investasi BEI.
Penelitian ini menggunakan data primer melalui penyebaran kuesioner
kepada 100 responden. Sehingga kuesioner merupakan sumber data utama
dalam penelitian ini.

B. Metode Penelitian Sample


1. Populasi

(Muis, 2009) Populasi sekelompok orang, kejadian, atau gejala


sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Anggota populasi
disebut dengan elemen populasi. Masalah populasi timbul terutama
pada penelitian opini yang menggunakan metode survey sebagai teknik
pengumpulan data. Populasi bukan hanya terpaku pada manusia, tetapi
juga bisa berupa objek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek
itu (Mufraini, 2013) Berdasarkan data mahasiswa yang diperoleh dari
bagian admistrasi universitas tercatat jumlah mahasiswa aktif
berjumlah 3601.

35
2. Sample
(Supriyadi, 2014) Sample merupakan sebagian dari populasi yang
diteliti. Sample merupakan sebagian perwakilan dari populasi sehingga
hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sample dapat
digeneralisasikan pada populasi. Penarikan sample diperlukan jika
populasi yang diambil sangat besar dan peneliti memiliki keterbatasan
untuk menjangkau seluruh populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan pertama adalah
Cluster Sampling (Area Sampling), yaitu menentukan sampel bila
obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas. (Sugiyono, 2011)
Teknik ini ialah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Dari 116 Perguruan Tinggi yang memiliki Galeri
Investasi, 14 diantaranya merupakan Perguruan Tinggi Islam. Area
yang dipilih ialah JABOTABEK dan didapatkan dua perguruan tinggi
yaitu Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA dan STEI Tazkia
Bogor. Karena STEI Tazkia merupakan sekolah khusus Ekonomi
Islam, maka yang dianggap populasi dari Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr. HAMKA ialah mahasiswa ekonomi tanpa memperhatikan
tingkat semester.
Perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Slovin ialah
sebagai berikut:
n= ket: n = sampel; N = populasi;d = nilai presisi 90% atau

sig. = 0,1
diketahui N = 3601 ; d = 0,1 = = 97.29 = 98 ~ 100

Berdasarkan perhitungan diatas dengan jumlah populasi sebesar


3601 mahasiswa ekonomi, maka ukuran sampel yang diperoleh
sebesar 100 orang (pembulatan dari 98). Teknik sampel yang akan
digunakan ialah proportionate stratified random sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel bila populasi mempunyai anggota atau unsur

36
heterogen dan berstrata proporsional dan pengambilan sampel
dilakukan secara random.

Tabel 3.1

Pembagian Sampel Responden

PTAI Mahasiswa Ekonomi Sampel


UHAMKA 2101 58
Tazkia 1500 42
Jumlah 3601 100

Sumber : akademik UHAMKA dan Tazkia Bogor , diolah, 2017

C. Metode Pengambilan Data


Metode dalam pengumpulan data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer.
Data primer adalah merupakan data yang secara langsung berhubungan
dengan responden. untuk mendapatkan data primer peneliti harus
mengumpulkanya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data primer antara lain penyebaran kuesioner
(Mufraini, 2013).
Tipe Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat seseorang.
Biasanya cara pengisian kuesioner jenis ini dengan menggunakan ceklis
atau pilihan ganda. Kemudian untuk masing – masing sikap diberi bobot
(Mufraini, 2013). Bobot atau skor dari skala likert sebagai berikut :

Tabel 3.2
Bobot/ Skor Skala likert
Sangat Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju (SS) (TS) Setuju (STS)
5 4 3 2 1
Sumber: (Mufraini, 2013)
37
Dalam hal ini, data primer yang digunakan oleh peneliti berupa
data yang diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner yang dibagikan
kepada 100 responden.

D. Metodelogi Analisa Data

Metode penelitian ini merupakan metode kuantitatif yang juga


disebut sebagai metode positivistic dikarenakan, berdasarkan pada filsafat
positivisme. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas objektif
yang bisa diukur. Kemudian tujuan penelitian kuantitatif ini digunakan
untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel yang diteliti
(Supriyadi, 2014).
Dalam penelitian ini menggunakan dua macam statistik untuk
menganalisis data, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik deskriptif adalah metode mengatur, merangkum, dan
mempresentasikan data dengan cara yang formatif. Sedangkan, statistik
inferensial merupakan metode yang digunakan untuk mengestimasi sifat
populasi berdasarkan sampel (Lind dkk, 2007). Untuk analisis data
statistik inferensial diukur dengan menggunakan software SmartPLS
(Partial Least Square) mulai dari pengukuran model (outer model),
struktur model (inner model) dan pengujian hipotesis.
1. Partial Least Square
Metode analisis yang digunakan adalah Partial Least Square
(PLS). PLS adalah metode alternatif dalam persamaan struktural. PLS
merupakan salah satu metode untuk melaksanakan model Structural
Equation Modelling (SEM). Model PLS digunakan pada saat dasar
teori perancangan model masih dikatakan lemah dan indikator
pengukuran tidak memenuhi model pengukuran yang ideal. Karena
PLS dapat digunakan untuk prediksi. PLS dapat digunakan dengan
jumlah sampel yang tidak besar dan dapat diterapkan pada semua
skala data (Ghozali & Latan, 2015). PLS selain digunakan untuk
menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten(prediction),

38
PLS dapat juga digunakan untuk mengkonfirmasi teori Chin dalam
(Ghozali & Latan, 2015). Untuk tujuan penelitian ini metode ini
dirasa lebih baik dibandingkan software SEM yang lain, misalnya
AMOS dan LISREL.
Menurut Gozali (2015), PLS merupakan metode analisis yang
powerful karena tidak mengasumsikan data harus dalam skala
pengukuran tertentu dan juga dapat dilakukan dengan jumlah sampel
kecil hingga besar. Software PLS digunakan pada penelitian ini
karena semua variabel merupakan variabel laten, dan model penelitian
yang struktural. Dalam pengujian digunakan software SmartPLS versi
3.0.
Secara mendasar, perbedaan antara covariance based SEM dengan
component based PLS adalah tujuan penelitian, apakah akan
menggunakan model persamaan struktural untuk menguji teori atau
pengembangan teori untuk tujuan prediksi (Ghozali & Latan, 2015).
Pada situasi dimana kita mepunyai dasar yang kuat dan pengujian
teori atau pengembangan teori sebagai tujuan utama riset, maka
metode dengan covariance based SEM lebih sesuai. Namun demikian
dengan adanya indeterminacy dari estimasi factor score maka akan
kehilangan ketepatan prediksi. Untuk tujuan prediksi, pendekatan PLS
lebih cocok karena pendekatan ini mengasumsikan bahwa semua
ukuran variance adalah variance yang berguna untuk dijelaskan. Oleh
karena pendekatan untuk mengestimasi variabel laten dianggap
sebagai kombinasi linear dari indikator, maka menghindarkan
masalah indeterminacy dan memberikan definisi yang pasti dari
komponen skor (Wold dalam Gozali, 2015).
Analisis PLS-SEM biasanya terdiri dari dua sub model yaitu
model pengukuran (measurentment model) atau sering disebut dengan
outer model dan model sturtural (structural model) atau sering disebut
dengan inner model. Model pengukuran menunjukkan bagaimana
variabel manifest atau observed variabel merepresentasi variabel laten

39
untuk diukur. Sedang model struktural menunjukkan kekuatan
estimasi antar variabel laten atau konstruk.

1.1 Outer Model


Model pengukuran atau outer model menggambarkan
hubungan antara variabel laten dengan variable manifestnya
(indicator). Pada outer model terdapat dua jenis model yaitu model
indikator formatif dan model indikator refleksif. Model refleksif
terjadi apabila variabel manifest dipengaruhi oleh variabel laten,
sedangkan model formatif mengasumsikan bahwa variabel
manifest mempengaruhi variabel laten dengan arah kausalitas
mengalir dari variabel manifes menuju variabel laten. Persamaan
untuk model indicator refleksif SEM PLS:
x=λx ξ+εx
y= λx ƞ+εy

dimana:
x: menyatakan indikator untuk variabel laten eksogen (ξ)
y: menyatakan indikator untuk variabel laten endogen (η)
λx , λy : menyatakan loading matrix yang menggambarkan seperti
koefisien regresi sederhana yang menghubungkan variabel
laten dengan indikatornya
sedangkan persamaan untuk model indikator formatif :
ξ=Пxξ + δξ
η= Пyξ +εη
dimana:
Пx , Пy : menyatakan seperti koefisien regresi berganda dari
variabel laten terhadap indikator δξ ,εη menyatakan tingkat
kesalahan pengukuran (residual error) Analisa outer model ini
menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator
indikatornya. Atau dapatdikatakan bahwa outer model

40
mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan
variabel latennya. Model pengukuran (outer model) digunakan
untuk menilai validitas dan realibilitas model. Uji validitas
dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian
mengukur apa yang seharusnya diukur Cooper dan Schindler
dalam (W & Jogiyanto, 2009). Sedangkan uji reliablitas digunakan
untuk mengukur konsistensial atukur dalam mengukur suatu
konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur konsistensi
responden.
Convergent validity dapat dilihat dari korelasi antara skor
indikator dengan skor variabelnya. Indikator dianggap valid jika
memiliki nilai AVE diatas 0,5 atau memperlihatkan seluruh outer
loading dimensi variabel memiliki nilai loading > 0,5 sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengukuran tersebut memenuhi kriteria
validitas konvergen (Chin dalam Gozali, 2015). Discriminant
Validity, nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang
berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan
yang memadai yaitu dengan cara membandingkannilai loading
pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan
nilai loading dengan konstruk yang lain.

Selanjutnya untuk uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai


crombach alpha dan nilai composite reliability. Untuk dapat
dikatakan suatu item pernyataan reliabel, maka nilai cronbach
alpha harus >0,6 dan nilai composite reliability harus > 0,7.
Dibandingkan dengan cronbach alpha, ukuran composite
reliability tidak mengansumsikan tau equivalence antar
pengukuran dengan asumsi semua indikator diberi bobot sama.
Sehingga cronbach Alpha cenderung lower bond estimate
reliability, sedangkan composite reliability merupakan closer
approximation dengan asumsi estimasi parameter adalah akurat.

41
1.2 InnerModel
Inner model menggambarkan hubungan antara variabel
laten yang ada pada model penelitian. Model struktural
dievaluasi dengan menggunakan R- square untuk konstruk
dependen dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter
jalur struktural. Model persamaan inner model adalah sebagai
berikut:
Ƞ = β₀ + βɳ + Гξ + ζ

Keterangan :

Ƞ = Vektor variabel laten endogen


(dependen)
Гξ = Vektor variabel laten eksogen
(independen)
ζ = Vektor residual (unexplainedvariance)

Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat


R-square untuk setiap variabel laten dependen. Interpretasinya
sama dengan interpretasi pada regresi. Perubahan nilai R-square
dapat digunakan untuk menilai pengaruhvariabel laten
independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah
mempunyai pengaruh yang substantif (Ghozali & Latan, 2015).
Di samping melihat nilai R- square, model PLS juga dievaluasi
dengan melihat Q-square prediktif relevansi untuk model
konstruktif. Q-square mengukur seberapa baik nilai observasi
dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan teknik
resampling atau bootstrapping. Pengaruh antar variabel dianggap
signifikan pada tingkat 5% jika nilai t-statistic lebih besar dari t-
tabel 1,96 (Ghozali & Latan, 2015).

42
2. KriteriaPenilaian
PLS mempunyai beberapa evaluasi terhadap model struktural dan
model pengukuran yang ada. Dalam evaluasi pengukuran, dilakukan uji
convergent validity, discriminant validity, Composite Reliability, dan
average variance extracted. Sedangkan dalam evaluasi model
struktural dilakukan dengan uji R- Squared dan uji estimasi koefisien
jalur.
a. Convergent validity digunakan untuk mengukur besarnya
korelasi antaravariabel laten dengan variabel manifest pada
model pengukuran refleksif. Uji validitas convergent indikator
reflektif dengan program SmartPLS 3.0 dapat dilihat dari nilai
loading factor untuk tiap indikator konstruk. Rule of thumb
yang biasanya digunakan untuk menilai validitas convergent
yaitu loading factor harus lebih dari0.5.
Discriminant validity dapat dihitung berdasarkan nilai cross
loading dari variabel manifest terhadap masing – masing
variabel laten. Jika korelasi antara variabel laten dengan setiap
indikatornya lebih besar dari pada korelasidenganvariabel laten
lainnya, maka variabel laten tersebut dapat dikatakan
memperediksi indikatornya lebih baik daripada variabel laten
lainnya. Dicriminan validity dapat dihitung dengan
membandingkan nilai average variance extracted (AVE) . Nilai
Discriminant validity diterima apabila nilai average variance
extracted (AVE) harus lebih besar dari 0.5
b. Composite Reliability digunakan untuk membuktikan akurasi,
konsistensi dan ketepatan instrument dalam mengukur konstruk.
Rule of Thumb yang biasanya digunakan untuk menilai
reliabilitas konstruk yaitu nilai Composite Reliability harus
lebih besar dari0.7.
c. R-Square digunakan untuk menilai seberapa besar pengaruh
variabel laten independen terhadap variabel dependen. Menurut

43
Chin (dalam Gozali, 2015) , hasil Adjusted R-Squared sebesar

0,67 mengindikasikan bahwa model tersebut baik. Hasil R2


yang sebesar 0,33 mengindikasikan bahwa model tersebut

dikategorikan moderat, sedangkan jika hasil R2 kurang dari


0,33 mengindikasikan bahwa kategori tersebutlemah.
Menurut Yamin dan Kurniawan (2011) untuk mengukur model

struktural ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh peneliti.

Pertama, menganalisis hubungan yang spesifik antar konstruk, dapat

dievaluasi dari hasil path coefficient. Langkah berikutnya yaitu

mengukur koefisien determinasi (R2) lalu mengukur Q2predictive

relevance yang memiliki fungsi untuk memvalidasi kemampuan

memprediksi model, model ini hanya cocok bila variable laten

endogen memiliki model pengukuran reflektif. Menurut Wold

(1982) interpretasi hasil dari Q2predictive relevance lebih besar dari

0 (nol) menunjukkan variable eksogen baik (sesuai) sebagai variable

penjelas yang mampu memprediksi variable endogen (Abdillah dan

Hartono, 2015).

Setelah menghitung Q2, langkah selanjutnya adalah mengukur

Goodness of Fit (GoF) yang memiliki fungsi untuk memvalidasi

perpaduan antara inner model dan outer model. Goodness of Fit

dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

44
3. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan pada penelitian
ini dengan menggunakan T-statistic dan R-Square. Jika t-statistic
lebih tinggi dibandingkan nilai t-table, berarti hipotesis terdukung
atau diterima. Dalam penelitian ini t-table yang digunakan sebesar
1.96 dengan tingkat signifikansi 0.05 (two tail). Analisis PLS
(Partial Least Square) yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan program SmartPLS versi 3.0.

E. Model Analisis Persamaan Struktural


Model analisis struktural yang dibangun dalam penelitian ini dari
perumusan masalah dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1
Model Analisis Struktural

Sumber: diolah dengan SmartPLS


F. DefinisiOperasional
Menurut Nazir (2005) definisi operasional adalah suatu definisi yang
diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan
arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu

45
operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel
tersebut.

Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Variabel Indikator


1 Marketing Mix marketing mix Produk :
merupakan taktik
dalam 1. Karakteristik
mengintegrasikan produk : atribut
tawaran, logistik, 2. Pilihan produk :
dan komunikasi produk baru atau
produk atau jasa penghapusan
suatu perusahaan. produk
Marketing mix 3. Desain produk
bisa dan kualitas
dikelompokkan produk
lagi menjadi dua 4. Desain kemasan
bagian, yaitu dan Branding
penawaran 5. Jumlah produk
(offering) yang Harga:
berupa product
dan price, serta 1. Harga pokok
(access) yang dan diskon
berupa place dan 2. Margin Harga
promotion.
Distributor:

1. Jenis-jenis
saluran
distribusi
2. Kepadatan
sistem distribusi
3. Bauran
hubungan
dagang
4. Logistik,
persediaan, dan
pengangkutan

Promosi:

1. Periklanan :

46
tema,
anggaran
menurut
produk,
kampanye,
media,
frekuensi
tayang &
evaluasi
2. Pemasaran
langsung :
jumlah
pengiriman
surat, jumlah
panggilan
telepon
3. Selling
a. Penjualan
tetap muka :
jumlah dan
jenis
penjualan,
anggaran
menurut
wilayah,
jumlah
petugas,
kompensasi,
kuota,
pelatihan,
dan
evaluasi.
b. Promosi
penjualan :
Anggaran
menurut
produk,
jenis,
frekuensi,
evaluasi.
2 Minat Pembelian Minat beli 1. Kemauan untuk
merupakan mencari informasi
aktivitas psikis terhadap suatu
yang timbul produk atau jasa.
karena adanya 2. Konsumen yang
perasaan (afekti) memiliki minat
47
dan pikiran memiliki suatu
(kognitif) kecenderungan untuk
terhadap suatu mencari informasi
barang atau jasa lebih detail tentang
yang diinginkan. produk atau jasa
3. Kesediaan untuk
membayar barang
atau jasa
4. Konsumen yang
memiliki minat besar
terhadap suatu
produk atau jasa
5. Kecenderungan
untuk
merekomendasikan

3 Keputusan Keputusan 1. Keinginan untuk


Pembelian pembelian menggunakan produk
merupakan salah 2. Keinginan untuk
satu dari perilaku membeli produk
konsumen 3. Memprioritaskan
pembelian suatu
produk
4. Kesediaan untuk
berkorbanmendapatk
an suatu produk

48
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


1. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA)
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA)
merupakan salah satu perguruan tinggi swasta milik Persyarikatan
Muhammadiyah yang berkedudukan di Jakarta sebagai salah satu amal
usaha Muhammadiyah. UHAMKA adalah perguruan tinggi berakidah
Islam yang bersumber pada al-Quran dan AS-sunnah serta berasaskan
Pancasila dan UUD 1945 yang melaksanakan tugas caturdarma
Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yaitu menyelenggarakan
pembinaan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT, pendidikan
dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat menurut
tuntunan Islam. UHAMKA merupakan perubahan bentuk dari Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Jakarta dengan
nama awal Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). PTPG ini
diresmikan pada tanggal 25 Rabiul Awal 1377 H atau 18 November
1975 M, dengan para pendiri diantaranya adalah Arso Sasroatmodjo
(Ketua) dan HS Prodjokusumo (Sekretaris).
Sejalan dengan kebijakan pemerintah, pada tahun 1958 PTPG
berubah menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang
menginduk kepada Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Pada
tahun itu juga, FKIP dipercaya oleh Jawatan Pendidikan Agama,
Kementerian Agama, untuk mendidik pegawainya agar menjadi guru
PGA yang bermutu. Pada tahun 1965, FKIP UMJ berdiri sendiri
dengan nama IKIP Muhammadiyah Jakarta (IKIP-MJ). Konversi
menjadi UHAMKA terjadi pada tahun 1997, tepatnya berdasarkan SK

49
Dirjen Dikti Depdikbud No. 138/DIKTI/Kep.1997, tanggal 30 Mei
1997. Saat ini UHAMKA dipimpin oleh Prof.Dr.H. Suyatno, M.Pd.
UHAMKA memiliki 8 fakultas pada program sarjana (S1), dan
untuk program megister (S2) dikelola oleh Sekolah Pascasarjana (SPS
UHAMKA). Fakultas-Fakultas yang ada di UHAMKA adalah:
1. Fakultas Keguan dan Ilmu Pendidikan
2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Fakultas Teknik
4. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
5. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
6. Faukultas Farmasi dan Sains
7. Fakultas Agama Islam
8. Fakultas Psikologi
9. Fakultas Kedokteran
Sedangkan Sekolah Pascasarjana (SPS UHAMKA) meliputi program
S2 untuk:
1. Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
2. Program Studi Management
3. Program Studi Administrasi Pendidikan
4. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
5. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
6. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
7. Program Studi Pendidikan IPS
8. Program Studi Pendidikan Dasar
9. Program Studi Pendidikan Matematika
Dengan demikian, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
(UHAMKA) telah berdiri lebih dari setengah abad tepatnya 61 Tahun
dengan beberapa periode penggantian nama sehingga menjadi
UHAMKA, kini memiliki 12 (dua belas) fakultas yang beralamat di Jl.
Limau 2 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan nomer telepon +62

50
(021) 7394451, email: info@uhamka.ac.id, dan website
www.uhamka.ac.id

2. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia


a. Nilai – Nilai STEI Tazkia
Secara kelembagaaan, prinsip kepemimpinan ini
diterjemahkan dalam nilai-niai lembaga (corporate values) STEI
Tazkia,yaitu:
T - Tauhid
A- Amanah
Z - Zero Defect and Quality Oriented
K- Knowledge-based and Competence
I-Innovation
A- Achievement through Teamwork
Nilai – nilai di atas disosialisasikan melalui spanduk dan
acara rutin Apel Pagi setiap hari Senin (Apel Khusus Staf) dan
setiap hari Selasa (Apel Khusus Staf dan Mahasiswa)

Nilai – nilai di atas disosialisasikan melalui spanduk dan acara


rutin Apel Pagi setiap hari Senin (Apel Khusus Staf) dan setiap hari
Selasa (Apel Khusus Staf dan Mahasiswa)

b. Sasaran dan Strategi Pencapaian


Sasaran Mutu STEI Tazkia 2011-2015
1) Meningkatnya minat calon mahasiswa potensial untuk
melanjutkan studi di STEI Tazkia yang setiap tahunnya
naik 50% dari pencapaian tahun sebelumnya
2) Tersedianya kurikulum yang direvisi 1 kali dalam 2 tahun
3) Terjalinnya hubungan kerjasama
c. Program Studi
1) Bisnis Manajemen Islam (S1)
2) Akuntansi Islam (S1)

51
3) Iekonomi Islam (S1)
4) Muamalat(S1)
5) Manajemen Keuangan Mikro Syariah (D3)
6) Magister Ekonomi Syariah (S2)

Dengan demikian, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia yang


beralamat di Jl.Ir. H. Djuanda No.78 Sentul City, Bogor 16810 dan
Jl.Raya Darmaga KM.7 Bogor 16680 dengan nomer telepon 021-
87962291-93 / 0251- 8421076, dan website www.new.tazkia.ac.id
ini kini memiliki 6 (enam) program studi berbasis Ekonomi Islam.

B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden perlu disajikan dalam penelitian ini guna
menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat
memberikan informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil
penelitian. Untuk gambaran mengenai karakteristik respon sebagai
berikut :
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia :
Gambar 4.1
Usia Responden

S Umur
u 22%
6%
11%

61%

18-19 Tahun 20-21 Tahun 22-23 Tahun >23 Tahun

Sumber: data primer diolah (2018)

52
Berdasarkan Gamber 4.1 Menunjukan responden
yang memiliki usia 18-19 tahun sebersar 22%, jumlah
responden yang memiliki usia 20-21 tahun sebesar 61%,
jumlah responden yang memiliki usia 22-23 tahun sebesar
11% dan jumlah responden yang memiliki usia > 23 tahun
sebesar 6%. Sehingga jumlah responden sebagian besar
memiliki usia 20-21 tahun dengan persentase 61%.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Gambar 4.2
Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin

44%
56%

Pria Wanita

Sumber: Data diolah (2018)


Berdasarkan Gambar 4.2 Menunjukan dari 100 responden
mahasiswa UHAMKA dan Tazkia, sebesar 56% berjenis
kelamin pria dan sebesar 44% yang berjenis kelamin wanita.
Sehingga mayoritas responden yang diteliti adalah yang
berjenis kelamin pria dengan persentase 56%.

53
c. Pendapatan
Gambar 4.3
Pendapatan Responden

Pendapatan

15% < Rp 1.000.000


20%

Rp 1.000.000 - Rp
3.000.000
> Rp 3.000.000
65%

Berdasarkan Gambar 4.3 Menunjukan pendapatan


dari 100 responden mahasiswa UHAMKA dan TAZKIA,
sebesar 20% untuk yang memiliki pendapatan < 1.000.000,
dan sebesar 65% untuk yang memiliki pendapatan
1.000.000 – 3.000.000, serta sebesar 15% yang memiliki
pendapatan > 3.000.000.
d. Universitas
Adapun data mengenai jumlah responden mahasiswa/i UIN
Jakarta dan STEI Tazkia Bogor adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Universitas Responden

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
UHAMKA 58 58.0 58.0 58.0
STEI 42 42.0 42.0 42.0
Tazkia
Total 100 100 100 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

54
Berdasarkan keterangan pada tabel ini memperlihatkan bahwa
mahasiswa/i UHAMKA yang diambil sebagai responden sebanyak 58
orang, sedangkan mahasiswa/i STEI Tazkia Bogor sebanyak 42 orang.

2. Uji Partial Least Square (PLS)


Penelitian ini menggunakan model Structural Equation Modeling
(SEM) berbasis varian (Partial Least Square), dimana PLS-SEM
ini bertujuan untuk menguji hubungan prediktif antar konstruk
dengan melihat apakah ada hubungan atau pengaruh antar
konstruk tersebut. Software yang digunakan dalam penelitian ini
ada SmartPLS 3.0

Gambar 4.4

Output Calculate Alghoritm

Sumber: diolah oleh SmartPLS


55
Pada Gambar 4.4 menunjukan hasil penelitian dari
masing-masing variabel yaitu MM variabel Marketing Mix yang
memiliki 14 indikator (x1-x15),MP variabel Minat Pembelian yang
memiliki 5 indikator (y1- y6), KP variabel Keputusan Pembelian
yang memiliki 4 indikator (z1- z7). Indikator tersebut terdiri dari
butir pertanyaan kuesioner. Arah panah antara indikator dengan
konstruk laten adalah menuju konstruk yang menunjukan bahwa
penelitian menggunakan indikator formatif yang bersifat
mendefinisikan karakteristik atau menjelaskan konstruk.
3. Uji Inner Model
3.1 Uji Validitas
Pengujian validitas untuk indikator formatif menunjukan
adanya perubahan pada suatu indikator dalam konstuk jika
indikator lain pada konstruk yang sama berubah atau
dikeluarkan dari model.
Uji validitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari uji
convergen validity¸dan dari nilai AVE. Hasil output
validitas dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 4.2
Hasil Outer Loading

MM MP KP
X1 0.860
X10 0.759
X11 0.833
X12 0.806
X13 0.933
X14 0.829
X15 0.673
X2 0.915
X3 0.905
X4 0.775
X5 0.817
X6 0.811
X7 0.907
X8 0.913
56
X9 0.833
Y1 0.831
Y2 0.714
Y3 0.838
Y4 0.948
Y6 0.648
Z1 0.754
Z2 0.842
Z3 0.878
Z4 0.800
Z5 0.924
Z6 0.756
Z7 0.673
Sumber: data diolah dengan SmartPLS

Tabel 4.2 diatas menujukan bahwa nilai loading faktor


dalam setiap konstruk lebih dari nilai loading faktor yang
disarankan, yakni >0.5. Indikator dianggap valid jika
memperlihatkan seluruh outer loading dimensi variabel
memiliki nilai loading >0.5 (Chin dalam Gozali, 2015).
Nilai indikator yang paling rendah ada pada indikator Y6
dengan nilai sebesar 0.648 dan indikator yang memiliki
nilai tertinggi Y4 sebesar 0.948, maka indikator dalam
penelitian ini dinyatakan valid atau memenuhi uji
convergent validity. Kemudian akan dilakukan metode lain
dalam melihat.

3.2 Uji Diskriminan

Discriminant validity adalah dengan melihat nilai square


root of average extracted (AVE)yang disarankan agar
dapat dikatakan uji discriminat validity adalah lebih dari
0.5. Dengan output sebagai berikut:

57
Tabel 4.3

Hasil Average Variance Extracted (AVE)

AVE
MM 0.707
MP 0.644
KP 0.652
Sumber: data diolah dengan SmartPLS

Dari Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa nilai AVE


dari setiap konstruk lebih dari 0.5 yakni MM (Marketing
Mix) memiliki nilai 0.707, MP (Minat Pembelian)
memiliki nilai 0.644, serta KP (Keputusan Pembelian)
memiliki nilai 0.652. Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa konstruk ini memenuhi uji discriminant validIty.

3.3 Uji Reabilitas


Uji reabilitas pada penelitian ini dilihat dari nilai crosbachs
Alpha yang dihasilkan dari setiap konstruk. Hasil
crosbachs Alpha yang dapat dikatakan memenuhi uji
reabilitas apabila lebih dari 0.70. Berikut adalah output
dari uji Crosbachs Alpha
Tabel 4.4
Hasil Cronsbachs Alpha

Cronsbachs Alpha
MM 0.970
MP 0.856
KP 0.910
Sumber: data diolah SmartPLS

58
Dari Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai
Cronsbachs Alpha dari setiap konstruk sangat baik yakni
diatas 0.70 dengan Marketing Mix(MM) sebesar 0.970,
Minat Pembelian (MP) sebesar 0.856, dan Keputusan
Pembelian (KP) sebesar 0.910. dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semua indikator konstruk adalah
reliabel atau memenuhi uji rehabilitas.

Kemudian uji rehabilitas dalam penelitian ini juga


diperkuat dengan uji composite reability. Agar dapat
dinyatakan memenuhi uji reabilitas nilai composite
reability yang disarankan harus lebih dari 0.70. berikut
hasil output composite reability.

Tabel 4.5

Hasil composite reability

Composite reability
MM 0.973
MP 0.899
KP 0.929
Sumber: data diolah dengan SmartPLS

Dari Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa nilai composite


reability dari setiap konstruk sangat baik yakni diatas 0.70
dengan Marketing Mix (MM) sebesar 0.973, Minat
Pembelian (MP) sebesar 0.899, dan Keputusan Pembelian
(KP) sebesar 0.929. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa semua indikator konstruk adalah reliabel atau
memenuhi uji reabilitas.

Dapat dilihat juga bahwa nilai composite reability lebih


tinggi untuk semua konstruk dibandingkan dengan nilai

59
cronbachs Alpha. Hal ini juga memperkuat penelitian
bahwa konstruk dalam penelitian ini memenuhi uji
reabilitas.

4. Uji Outer
4.1 Uji R-Square Adjusment(R2)
Tabel 4.6
Hasil R-Square Adjusment(R2)
R-Square Adjusment(R2)
MP 0.818
KP 0.766
Sumber: data diolah dengan SmartPLS
Dari Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa, nilai R-Square
variabel Minat Pembelian (MP) sebesar 0.818 yang artinya
variabel Marketing Mix mampu menjelaskan pengaruhnya
terhadap variabel MP sebesar 81,8% sedangkan 18,2%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti.
Sedangkan nilai R-Square variabel Keputusan Pembelian
(KP) Sebesar 0,766 yang artinya variabel Marketing Mix
(MM) dan variabel Minat Pembelian (MP) mampu
mempengaruhi variabel KP sebesar 76,6% sedangkan
23,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model yang
diteliti.
4.2 Uji Q-Square
Tabel 4.7
Q-Square

SSO SSE Q2 (=1-SSE/SSO)

MM 1,500,000 1,500,000

MP 500,000 237,580 0,525

KP 700,000 358,069 0,488

60
Berdasarkan tabel di atas, marketing mix (tidak muncul

di tabel) mampu menjelaskan variability konstrak minat

pembeliandengan nilai Q2 sebesar 0,525. Begitu pula

konstruk marketing mix mampu menjelaskan variability

konstrak keputusan pembelian nilai Q2 sebesar 0,488.

Merujuk Wold (1989), variable eksogen senilai Q2 > 0

mampu memprediksi variable endogennya dengan baik.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel

eksogennya cukup baik sebagai predictor variable.

4.3 Uji Goodnes of Fit


Uji Goodnes of fit adalah untuk mengetahui validasi model
keseluruhan.Goodnes of fit indeks bertujuan memvalidasi
perpaduan kinerja dari model pengukuran dan model
stuktural. Sesuai Abdillah dan Hartono (2015) PLS tidak
menyedialan menu Khusus untuk menghitung GoF. Nilai
GoF terbentang antara 0-1 dengan interprestasi nilai ini
adalah 0,1 (GoF kecil), 0,25(Gof moderat) dan 0.36(GoF
besar). Dalam Yasmin dan Kurniawan (2011) GoF model
PLS dapat diukur dengan rumus :

GoF =

61
Dari nilai di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model
Gof dalam penelitian ini valid dan memiliki performa yang
baik.
5. Uji hipotesis
Uji hipotesis dalam melakukan pengujian hipotesis, dalam
penelitian ini dilakukan uji T. Kriteria penerimaan dan penolakan
hipotesis yang digunakan dalam penelitian menggunakan uji T.
a. Uji T
Hipotesis penelitian dapat diterima jika nilai t hitung (t-
statistik) lebih dari t tabel tingkat kesalahan 1.96. Berikut
ini merupakan nilai dari t hitung (t-statistik) berdasarkan
path Coefficient yang dihasilkan dari analisa.
Tabel 4.8
Hasil Uji T
Original T statistik P Values
Sample
MM  MP 0.904 41.503 0.000
MM  KP 0.332 2.191 0.029
MP KP 0.564 3.504 0.001
Sumber: data diolah dengan SmartPLS
Pengujian hipotesis pertama H0 ditolak dan H1 diterima
dari nilai koefisien path dari Tabel 4.6 diatas dapat dilihat
ada pengaruh positif signifikan antara Marketing Mix
terhadap Minat Pembelian. Dengan nilai t statistik 41.503
dan nilai P Values sebesar 0.000. keduanya telah lebih
besar dari pada tingkat t-tabelnya yaitu 1.96 dan telah
memenuhi signifikan dibawah 0.05.
Dari nilai koefisien t dapat dilihat bahwa Marketing Mix
berpengaruh positif terhadap Minat Pembelian, hal ini
dikarnakan t startistik yang dimiliki MM lebih dari t tabel
1.96. yakni sebesar 41.503, dan telah memenuhi nilai
signifikan dibawah 0.05 yaitu dengan nilai P Values 0.000.

62
dengan hasil tersebut, maka hipotesis pertama pada
penelitian ini H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Marketing Mix memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap Minat Pembelian.
Hipotesis kedua H0 ditolak dan H1 diterima dari nilai
koefisien path dari Tabel 4.6 diatas dapat dilihat ada
pengaruh positif signifikan antara Marketing Mix terhadap
Keputusan Pembelian. Dengan nilai t statistik 2.191 dan
nilai P Values sebesar 0.029. keduanya telah lebih besar
dari pada tingkat t-tabelnya yaitu 1.96 dan telah memenuhi
signifikan dibawah 0.05. Dari nilai koefisien t dapat dilihat
bahwa Marketing Mix berpengaruh positif terhadap
Keputusan Pembelian, hal ini dikarnakan t startistik yang
dimiliki MM lebih dari t tabel 1.96. yakni sebesar 2.191,
dan telah memenuhi nilai signifikan dibawah 0.05 yaitu
dengan nilai P Values 0.029. dengan hasil tersebut, maka
hipotesis kedua pada penelitian ini H0 ditolak dan H1
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Marketing
Mix memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
Keputusan Pembelian. Selanjutnya pengujian hipotesis ke
tiga adalah H0 ditolak dan H1 diterima dilihat dari nilai
Koefisien pada tabel 4.6 dapat dilihat ada pengaruh positif
signifikan antara Minat Pembelian terhadap Keputusan
Pembelian. Dengan nilai t statistik MP sebesar 3.504dan
nilai P Values sebesar 0.001. Dengan hasil tersebut dapat
simpulkan bahwa Minat Pembelian memiliki pengaruh
positf terhadap Keputusan Pembelian.

63
C. Pembahasan
Setelah melewati proses pengujian model, berikut ini akan dibahas analisis
sesuai hipotesis yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya.
1. Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan Tabel 4.6 hasil uji T, dapa dilihat bahwa Marketing
Mix berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
Dengan nilai t-statistik sebesar 2.191 dan nilai p value sebesar
0.029. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa H0 ditolak
yaitu marketing mix berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Roki Pariyanto (2012) dengan judul “Pengaruh Variabel Retal Mix
terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Minimarket Indomaret
di Kota Semarang). Dimana hasil penelitian bahwa variabel
Produk,Harga,Tempat dan Promosi secara signifikan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen yang ditunjukan dengan
besar T-Hitung =3,752 >t-tabel=1,985 dengan taraf signigikasi 5%.

2. Pengaruh Marketing Mix terhadap Minat Pembelian


Berdasarkan Tabel 4.6 hasil uji T, dapat dilihat bahwa Marketing
Mix berpengaruh positif signifikan terhadap Minat Pembelian.
Dengan nilai t-statstik sebesar 41.503 dan nilai p value sebesar
0.000. sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa H0 ditolak
yaitu marketing mix berpengaruh terhadap minat pembelian. Dari
penelitian ini dapat didukung oleh hasil penelitian sebelumnya
yaitu penelitian tentang “analisa pengaruh bauran pemasaran
terhadap minat beli pelanggan pada Richeese Factory di Maspion
Square Surabaya oleh Sandra Ayu Kurniasih (2014). Dan pengaruh
bauran pemasaran terhadap minat beli konsumen pada Multi
Konsep Restoran 1914 Surabaya oleh Wendy Calvindo. Dari
penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh bauran pemasaran

64
terhadap minat beli konsumen berpengaruh dan signifikan,karena
dari penelitian-penelitian sebelumnya telah membuktikan adanya
pengaruh tersebut.

3. Pengaruh Minat Pembelian terhadap Keputusan Pembelian


Berdasarkan Tabel 4.6 hasil uji T, dapat dilihat bahwa Minat
Pembelian berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan
Pembelian. Dengan nilai t-statistik sebesar 3.504 dan nilai p value
sebesar 0.001. sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa H0
ditolak yaitu minat pembelian berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Hasil penelitian ini menjunjukan bahwa minat beli
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hidayati (2013) bahwa
minat beli konseumen akan selaras dengan dilakukannya keputusan
pembelian. Menurut Shimp (2010) bahwa pada tahapan timbulnya
minat, konsumen menyadari bahwa mereka menyukai produk
tertentu dan ingin memiliki produk tersebut sehingga apabila
keyakinan terhadap produk positif maka akan menimbulkan
keputusan untuk melakukan pembelian. Berdasarkan penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa, dengan adanya minat dari
konsumen terhadap suatu produk akan menghasilkan sebuah
keputusan konsumen untuk menentukan pilihan lebih lanjut
terhadap produk yang diminati.

65
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Beli Dan Keputusan Pembelian
Reksadana Syariah (Studi Kasus Di Universitas Dr.Muhammad Hamka
Jakarta Dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tazkia Bogor” didapat beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa marketing mix mempunyai
pengaruh terhadap minat pembelian reksadana syariah 90.4% yang
dibuktikan dengan nilai t-statistik sebesar 41.503 dan nilai p value
sebesar 0.000.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa marketing mix mempunyai
pengaruh terhadap keputusan pembelian reksadana syariah sebesar
84.2% yang dibuktikan dengan nilai t-statistik 2.191 dan nilai p value
0.029.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat pembelian terhadap
keputusan pembelian reksadana syariah sebesar 56.4% yang
dibuktikan dengan nilai t-statistik sebesar 3.504 dengan nilai p value
0.001.
B. Saran
Berikut beberapa saran yang dapat peneliti berikan bagi penelitian selanjutnya
yang akan melakukan penelitian serupa :
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel yang
berbeda karena dari hasil yang didapat masih ada variabel lain yang
dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Serta, diharapkan dapat
meneliti dengan sampel yang lebih besar lagi untuk mewakili populasi.
Juga untuk penelitian selanjutnya memasukkan nilai sumber daya

66
manusia,proses dan bukti fisik perusahaan. Yang sesuai dengan
pendekatan strategi marketing mix.
2. Bagi praktisi diharapkan memperhatikan strategi pemasaran dan tren
minat masyarakt agar dapat meningkatkan jumlah investor dan jumlah
dana kelolaannya.

67
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djarwanto, P., & Pangestu, S. (2013).

Firdaus, M. (2005). Investasi Halal di Reksadana Syariah. jakarta: Renaisance.

Firdaus, M., & A. M. (2005). Islam dan Ekonomi Dasar & Strategi Pemasaran
Syariah. Jakarta: Renaisan.

Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Square Konsep Teknik dan Aplikasi
menggunakan program SmartPLS 3.0 untuk Penelitian Empiris.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Julianti, L. N. (2014). Pengaruh suasana toko(store atmosphere) terhadap minat


beli konsumen pada toserba nusa permai di kecamatan nusa padina. Jurnal
Pendidikan Ekonomi. Volume 4 : No: 1.

Kotler, P. (1997). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.

Mufraini, M. (2013). Metodologi Penelitian Bidang Studi Ekonomi Islam. jakarta:


Uin jakarta Press.

Muis, M. S. (2009). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Nasional, D. P. (2008). pp. 1512 - 1513.

Pratomo, & E. P. (2007). Berwisata ke Dunia Reksa Dana. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Rodoni, A. (2009). Investasi Syariah. jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

68
Rudiyanto. (2015). Apa Itu Reksa Dana Syariah.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/05/12/060652726/Apa.Itu.R
eksa.Dana.Syariah.

Stanto, W. (1996). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2011). Metodelogi Kuantitatif,Kuantitatif dan R&D. Bandung:


Afabeta.

Suharso, Y. (2015). Reksa Dana Syariah Investasi Syariah Paling Menjanjikan.


http://www.mysharing.co/reksadana-syariah-investasi-syariah-paling-
menjanjikan/.

Supriyadi, E. (2014). SPSS+ Amos. Bogor: In Media.

Suryomurti, W. (2011). Super Cerda Investasi Syariah, Hidup Kaya Raya Mati
Masuk Surga. jakarta: Qultum Media.

Sutedi, A. (2011). Pasar Modal Syariah, Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan


Prinsip Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.

W, A., & Jogiyanto, H. M. (2009). Konsep dan Aplikasi PLS untuk penelitian
Empiris. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Widjaja, G. (2006). Pasar Modal. Jakarta: Kencana.

Yamin, Sofyan dan Kurniawan, Heri (2011) Generasi Baru Mengolah Data
Penelitian denga Partial Least Square Path Modeling. Jakarta. Penerbit
Salemba Infotek

Website :

(2014, DESEMBER 30). Retrieved from IDX:


http://www.idx.co.id/Home/NewsAndAnnouncement/PressRelease/

(2016). Retrieved from Otoritas Jasa Keuangan: http://www.ojk.go.id/

69
OJK. (2014). Retrieved from Otoritas Jasa Keuangan: http://www.ojk.go.id

OJK. (2018). Retrieved from Otoritas Jasa Keuangan: http://www.ojk.go.id

70
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

I. IdentitasResponden

Jeniskelamin : Pria Wanita


Umur :.........................
Pendapatan : <Rp.1.000.00/bulan
: Rp. 1.000.000-3.000.000/bulan
: > Rp. 3.000.000/bulan

II. Petunjuk PengisianAngket

Berilah tanda (√) pada kolom yang Bapak/Ibu/Sdr/I pilih sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, dengan alternative jawaban sebagai berikut:
SS : SangatSetuju
S :Setuju
N :Netral
TS : TidakSetuju
STS : Sangat TidakSetuju

1. Pertanyaan untuk variabel Marketing Mix


a. Produk
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Saya mengetahui produk investasi
reksadana syariah.
2 Banyak keragaman produk yang
ditawarkan oleh reksadana syariah.
3 Produk reksadana syariah memberikan
desain yang sesuai dengan harapan
konsumen.
4 Reksadana Syariah menawarkan fitur-
fitur yang menarik.

71
5 Reksadana syariah terkenal memiliki
reputasi yang baik
b. Harga
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Reksadana syariah memiliki harga yang
terjangkau
2 Reksadana Syariah memberikan beberapa
potongan biaya untuk biaya-biaya
administrasi dengan ketentuan minimal
transaksi.

3 Saya bebas untuk menambah atau


mengurangi saldo portofolio Reksadana
Syariah saya.
4 Saya tidak keberatan dengan biaya
administrasi yang ditetapkan pada
Reksadana Syariah.

c. Promosi
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Saya pernah melihat iklan Reksadana
Syariah di koran/majalah.
2 Saya pernah melihat iklan Reksadana
Syariah pada reklame/baliho di jalan
raya.
3 Iklan tentang Reksadana Syariah
membantu saya mengenal produk yang
ditawarkan.
4 Reksadana Syariah mengikutsertakan
produknya pada pameran-pameran
keuangan.
d. Place
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Portofolio Reksadana Syariah bisa
didapatkan dimana saja (online, bank,
sekuritas).
2 Top up dan tarik tunai saldo
Reksadana Syariah bisa dilakukan
kapan saja.

72
3 Lokasi kantor penerbit, penjual, dan
manajer investasi Reksadana Syariah
mudah dijangkau.

2. Pertanyaan untuk variabel Minat Pembelian


No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Saya sudah mencari informasi mengenai
investasi dalam dunia pasar modal
2 Saya sudah mencari informasi tentang
reksadana syariah ketika saya akan
membeli portopolio reksadana syariah.
3 Jika saya akan berinvestasi saya akan
membeli produk reksadana syariah
daripada produk investasi lain.
4 Saya akan mencoba bertanya dengan
orang yang sudah berinvestasi reksadana
syariah ketika saya akan berinvestasi
reksadana syariah.
5 Jika saya sudah memiliki investasi
reksadana, saya akan mengantinya
dengan investasi reksadana syariah.
6 Reksadana syariah memiliki kelebihan
dari pada reksadana konvensional
3. Pertanyaan untuk variabel Keputusan Pembelian
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Menurut saya reksdana syariah sudah
berjalan sesuai prinsip syariah
2 Saya membeli portofolio reksadana
syariah karena saya membutuhkan
investasi yang sesuai dengan keinginan
dan kemampuan saya.
3 Saya lebih memilih mengunakan produk
investasi reksadana syariah dari pada
membeli produk investasi lain.
4 Menurut saya, investor pemula akan
sangat cocok memulai investasinya pada
produk reksadana syariah.
5 Setelah saya melakukan investasi pada
reksadana syariah, saya akan
73
menawarkannya kepada keluarga dan
kerabat dekat saya.
6 Saya akan melakukan pembelian
reksadana syariah kembali ketika saya
telah mendapatkan keuntungannya.
7 Ketika saya membeli portofolio
reksadana syariah secara berangsur-
angsur sehingga saya dapat merasakan
keuntungan yang lebih.

1. Lampiran 2: Tabulasi Data Responden

N X X X X X X
OX X X X X X X X X 1 1 1 1 1 1 Y Y Y Y Y Z Z Z Z Z Z Z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 6 1 2 3 4 5 6 7

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 4 4 4 3 5 3 3 4 2 2 4 5 4 3 3 4 5 2 4 5 2 2 3 2 2 3 3

3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 5 3 3 4 5 3 2 2 2 5 3 3 3 1 1 1 2

4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 4

6 5 5 3 5 3 5 3 3 5 5 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 5 5 5 5

7 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4

8 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

9 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3

11 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2

12 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

74
13 4 4 4 4 4 4 5 5 2 1 5 4 4 4 2 4 4 1 2 4 2 4 4 1 1 4 4

14 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 4 4 4 4 1 1 2 2

15 5 5 5 3 3 5 4 5 3 2 3 3 5 5 2 4 1 5 4 5 4 5 5 1 5 5 5

16 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3

17 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3

18 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2

19 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

20 4 4 4 1 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

22 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4

23 4 4 4 4 3 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5

24 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4

28 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

29 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

32 4 4 4 3 5 3 3 4 2 2 4 5 4 3 3 4 5 2 4 5 2 2 3 2 2 3 3

33 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 5 3 3 4 5 3 2 2 2 5 3 3 3 1 1 1 2

34 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5

35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 4

36 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1

75
37 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4

38 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

39 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3

40 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

41 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2

42 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

43 4 4 4 4 4 4 5 5 2 1 5 4 4 4 2 4 4 1 2 4 2 4 4 1 1 4 4

44 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 4 4 4 4 1 1 2 2

45 5 5 5 3 3 5 4 5 3 2 3 3 5 5 2 4 1 5 4 5 4 5 5 1 5 5 5

46 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3

47 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3

48 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2

49 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

50 4 4 4 1 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

52 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4

53 4 4 4 4 3 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5

54 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4

58 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

59 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5

60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

76
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

62 4 4 4 3 5 3 3 4 2 2 4 5 4 3 3 4 5 2 4 5 2 2 3 2 2 3 3

63 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 5 3 3 4 5 3 2 2 2 5 3 3 3 1 1 1 2

64 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5

65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 4

66 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1

67 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4

68 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

69 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3

70 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

71 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2

72 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

73 4 4 4 4 4 4 5 5 2 1 5 4 4 4 2 4 4 1 2 4 2 4 4 1 1 4 4

74 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 4 4 4 4 1 1 2 2

75 5 5 5 3 3 5 4 5 3 2 3 3 5 5 2 4 1 5 4 5 4 5 5 1 5 5 5

76 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3

77 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3

78 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2

79 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

80 4 4 4 1 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4

81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

82 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4

83 4 4 4 4 3 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5

84 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

77
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4

88 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

89 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5

90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

91 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

92 4 4 4 3 5 3 3 4 2 2 4 5 4 3 3 4 5 2 4 5 2 2 3 2 2 3 3

93 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 5 3 3 4 5 3 2 2 2 5 3 3 3 1 1 1 2

94 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5

95 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 4

96 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1

97 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4

98 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

99 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3

10
0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Lampiran 3: Hasil SmartPLS

78
79
80

Anda mungkin juga menyukai