Anda di halaman 1dari 167

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN INKLUSI

KEUANGAN TERHADAP KINERJA UMKM


(Studi Kasus Pada UMKM PROVINSI DKI JAKARTA)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:
Rossy Wulandari
NIM: 11150810000005

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019M
PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN INKLUSI KEUANGAN
TERHADAP KINERJA UMKM
(Studi Kasus Pada UMKM PROVINSI DKI JAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-


Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:
Rossy Wulandari
NIM: 11150810000005

Dibawah Bimbingan:

Pembimbing I

Murdiyah Hayati, S.Kom., MM


NIP. 197410032003122001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019

i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 19 Desember 2019 telah dilakukan ujian Skripsi atas
mahasiswa:
1. Nama : Rossy Wulandari
2. NIM : 11150810000005
3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)
4. Judul Skripsi : Pengaruh Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan
Terhadap Kinerja UMKM (Studi Kasus pada UMKM DKI
Jakarta).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 Desember 2019

1. Dr. Muniaty Aisyah, S.T., MM ( )


NIP. 197803072011012003 Ketua

2. Murdiyah Hayati, S.Kom., MM ( )


NIP. 197410032003122001 Sekretaris

3. Faizul Mubarok, M.M ( )


NIDN. 2014058801 Penguji Ahli

4. Murdiyah Hayati, S.Kom., M.M ( )


NIP. 197410032003122001 Sekretaris

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Jum’at, 12 April 2019 telah dilakukan ujian komprehensif atas
mahasiswa:
Nama : Rossy Wulandari
NIM : 11150810000005
Jurusan : Manajemen (Keuangan)
Judul Skripsi : Pengaruh Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan
Terhadap Kinerja UMKM (Studi Kasus pada UMKM DKI
Jakarta).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ketahap ujian skipsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 April 2019

1. Dr. Titi Dewi Warninda, SE, M.Si ( )


NIP. 197312212005012002 Penguji I

2. Ela Patriana, MM ( )
NIP. 196905282008012010 Penguji II

iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rossy Wulandari


NIM : 11150810000005
Jurusan : Manajemen (Keuangan)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang benar
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenakan sanksi berdasarkan hukum yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.


Jakarta, November 2019
Yang Menyatakan

(Rossy Wulandari)

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Rossy Wulandari
2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 08 Desember 1997
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Jl. Legoso Raya RT01 RW07 No. 15
Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang
Selatan
5. Agama : Islam
6. Telepon : 087889923290
7. Email : rossywd@gmail.com
II. PENDIDIKAN FORMAL
2003 – 2007 : SDN Legoso
2009 – 2012 : MTsN 2 Pamulang
2012 – 2015 : MA Pembangunan
2015 – 2019 : Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Saman di MA Pembangunan 2012-2013
2. Divisi Sponsorship 3nd SEISMOGRAF (LSO Tari Saman FEB) 2016
3. Divisi Bazar Keramik 2017
4. Bendahara I 4nd SEISMOGRAF (LSO Tari Saman FEB) 2017
5. Bendahara SEISdance (LSO Tari Saman FEB) 2017-2018

v
ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze effect of financial literacy and


financial inclusion to the performance of Micro Small and Medium Enterprises
(MSMEs) in DKI Jakarta Province. In this study, researchers also meansured the
level of financial literacy and financial inclusion MSMEs in DKI Jakarta. The
research sample is the owner and manager of MSMEs in DKI Jakarta Province.
This research using quantitative research method. Method of data collection
using non-probability sampling techniques using questionnaires. This study using
multiple linear regression analysis methods. The result of this research showed
that there is a simultaneous influence between financial literacy and financial
inclusion on MSMEs performance. And partially financial literacy and financial
inclusion variables showed a percentage of 13,9% and the remaining 86,1% was
explained by other variabels. The level of financial literacy and financial
inclusion of MSMEs in DKI Jakarta is still relatively low because <60% only
58% and 37%.

Keywords: Financial Literacy, Financial Inclusion, Performance MSMEs

vi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan dan


inklusi keuangan terhadap Kinerja UMKM Provinsi DKI Jakarta. Pada penelitian
ini peneliti juga mengukur tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan pada
UMKM DKI Jakarta. Sampel penelitian merupakan pemilik dan pengelola
UMKM di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Metode pengumpulan data menggunakan teknik non-probability sampling dengan
menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi
linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara
simultan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM.
Dan secara parsial variabel literasi keuangan dan inklusi keuangan menunjukan
persentase sebesar 13,9% dan sisanya 86,1% dijelaskan oleh variabel-variabel
lain. Tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan UMKM di DKI Jakarta
masih tergolong rendah karena <60% yaitu hanya 58% dan 37%.

Kata Kunci: Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, Kinerja UMKM

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan terhadap Kinerja

UMKM (Studi Kasus pada UMKM Provinsi DKI Jakarta”. Shalawat serta salam

senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari

jaman jahiliyah ke jaman yang terang benderang seperti saat ini.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa telah

mendapat banyak dukungan, bantuan, bimbingan serta semangat dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu, membimbing, dan mendukung dalam penyusunan

skripsi ini, yaitu:

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Kedua orang tua tercinta dan tersayang Bapak Muslih dan Ibu Rohilah yang

selalu mendoakan saya dan selalu memberikan dukungan baik moril

maupun materil.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc., MA. selaku Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., M.Si., Ak., CA., BKP., QIA. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

viii
5. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM. selaku Ketua Jurusan Manajemen dan

Ibu Amalia, S.E., M.S.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

mengesahkan secara resmi judul penelitian sebagai bahan skripsi dan telah

membantu memberikan izin kepada penulis sehingga penulisan skripsi

berjalan dengan lancar.

6. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan waktu, ilmu, bimbingan serta arahan kepada penulis

selama penulis menyusun skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang

telah memberikan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Teruntuk saudara Fathir Ruhyan Qalbi, terimakasih telah memberikan

motivasi tiada henti dan meluangkan waktu serta saran bagi penulis.

9. Keluarga yang sangat penulis cintai dan selalu memotivasi penulis, yaitu

KANSAS: Lailil Maghfiroh, Meliana Pratiwi, Nursyah Handayani, Ratna

Sari, Sarah Fauziah, Syifa Dwi Ulayya dan Sylvia Wulandari.

10. Teman MA saya yang selalu memotivasi penulis yaitu, Vinni, Nada, Gianti,

Rizqiana, Alifya, Aramitha, Nabilla, Naswah, Damara dan Alecia.

11. Seluruh teman-teman Manajemen angkatan 2015 khususnya Manajemen

Keuangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu

memberikan semangat dan dukungan dari awal perkuliahan hingga saat ini.

ix
12. Semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa terima kasih

penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada

semua pihak. Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat pahala

berlipat dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi penulis serta pembaca.

Jakarta, November 2019

Penulis

(Rossy Wulandari)

x
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 11

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Literasi Keuangan ..................................................................................... 14

2.1.1 Pengertian Literasi Keuangan .......................................................... 14

2.1.2 Prinsip Dasar Literasi Keuangan...................................................... 15

xi
2.1.3 Tujuan Literasi Keuangan ................................................................ 16

2.1.4 Klarifikasi dan Tingkat Literasi Keuangan ...................................... 16

2.1.5 Aspek Literasi Keuangan ................................................................. 17

2.1.6 Manfaat Literasi Keuangan .............................................................. 18

2.1.7 Pengukuran Tingkat Literasi Keuangan ........................................... 19

2.2 Inklusi Keuangan ....................................................................................... 21

2.2.1 Pengertian Inklusi Keuangan ........................................................... 21

2.2.2 Prinsip Dasar Inklusi Keuangan ....................................................... 22

2.2.3 Tujuan Inklusi Keuangan ................................................................. 23

2.2.4 Pilar Strategi Nasional Keuangan Inklusi ........................................ 24

2.2.5 Pengukuran Tingkat Inklusi Keuangan ............................................ 28

2.3 Kinerja UMKM .......................................................................................... 30

2.3.1 Pengertian Kinerja UMKM.............................................................. 30

2.3.2 Karakteristik UMKM ....................................................................... 32

2.3.3 Strategi Pembangunan UMKM ........................................................ 33

2.3.4 Pengukuran Kinerja UMKM............................................................ 35

2.4 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 37

2.5 Keterkaitan Antar Variabel ........................................................................ 49

2.6 Kerangka Berfikir....................................................................................... 53

2.7 Hipotesis..................................................................................................... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup ........................................................................................... 55

3.2 Populasi dan Teknik Penentuan Sampel .................................................... 55

xii
3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 59

3.4 Metode Analisis Data ................................................................................. 60

3.5 Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 67

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 72

4.2 Karakteristik Responden dan Distribusi Jawaban ...................................... 75

4.3 Uji Kualitas Data ........................................................................................ 86

4.4 Analisis Deskriptif dan Pengukuran Tingkat Literasi Keuangan dan

Inklusi Keuangan ...................................................................................... 88

4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 93

4.6 Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 107

5.2 Saran ........................................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 110

Lampiran ........................................................................................................ 114

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Jumlah UMKM Berdasarkan Kab/Kota Provinsi DKI

Jakarta ........................................................................................... 9

Tabel 2.1 Penentuan Indikator Literasi Keuangan ........................................ 19

Tabel 2.2 Penentuan Indikator Inklusi Keuangan ......................................... 29

Tabel 2.3 Penentuan Indikator Kinerja ......................................................... 36

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 37

Tabel 3.1 Karakteristik Populasi ................................................................... 56

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Tiap Wilayah ....................................................... 59

Tabel 3.3 Skala Model Likert ........................................................................ 60

Tabel 3.4 Operasional Variabel Penelitian.................................................... 67

Tabel 4.1 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

kelamin, Usia Responden dan Posisi di Usaha ............................. 75

Tabel 4.2 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Posisi di Usaha .................................................... 76

Tabel 4.3 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Omset Perbulan ................................................... 77

Tabel 4.4 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Usia Bisnis ........................................................... 78

Tabel 4.5 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Bisnis

dan Posisi di Usaha ...................................................................... 79

xiv
Tabel 4.6 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Ukuran

Usaha dan Omset Perbulan ........................................................... 80

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Literasi Keuangan ...... 81

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Inklusi Keuangan ....... 84

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja UMKM ......... 85

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Literasi Keuangan .......................................... 87

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Inklusi Keuangan ........................................... 88

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Kinerja UMKM .............................................. 88

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Literasi Keuangan ...................................... 89

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Inklusi Keuangan........................................ 90

Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja UMKM .......................................... 90

Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik Deskriprif......................................................... 91

Tabel 4.17 Hasil Uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ......................... 94

Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................... 95

Tabel 4.19 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 97

Tabel 4.20 Hasil Uji Regresi Berganda .......................................................... 98

Tabel 4.21 Hasil Uji t ...................................................................................... 100

Tabel 4.22 Hasil Uji F ..................................................................................... 103

Tabel 4.23 Hasil Koefisien Determinasi R ..................................................... 105

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tenaga Kerja Nasional .............................................................. 2

Gambar 1.2 Indeks Literasi Keuangan Tertinggi 2016 ................................. 5

Gambar 1.3 Indeks Inklusi Keuangan Tertinggi 2016 ................................. 7

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ...................................................................... 53

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan P-plot ............................... 93

Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................... 96

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Kuesioner Penelitian .................................................. 114

Lampiran 2: Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin, Usia Responden dan Posisi di Usaha ........................ 120

Lampiran 3: Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Posisi di Usaha ................................................ 120

Lampiran 4: Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Omset Perbulan ............................................... 121

Lampiran 5: Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Usia Bisnis ...................................................... 121

Lampiran 6: Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Bisnis dan Posisi di Usaha ........................................................ 121

Lampiran 7: Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Ukuran

Usaha dan Omset Perbulan ....................................................... 122

Lampiran 8: Tabulasi Jawaban Responden Pada Variabel Literasi

Keuangan .................................................................................. 123

Lampiran 9: Tabulasi Jawaban Responden Pada Variabel Inklusi

Keuangan .................................................................................. 126

Lampiran 10: Tabulasi Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja

UMKM ..................................................................................... 129

Lampiran 11: Hasil Uji Validitas Variabel Literasi Keuangan ....................... 132

xvii
Lampiran 12: Hasil Uji Validitas Variabel Inklusi Keuangan ........................ 135

Lampiran 13: Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja UMKM .......................... 136

Lampiran 14: Output SPSS Hasil Uji Reliabilitas .......................................... 138

Lampiran 15: Output SPSS Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................. 139

Lampiran 16: Output SPSS Hasil Uji Normalitas Menggunakan Uji

Kolmogorov-Smirnov............................................................... 140

Lampiran 17: Output SPSS Hasil Uji Multikolonieritas ................................. 141

Lampiran 18: Output SPSS Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji

Spearman .................................................................................. 142

Lampiran 19: Output SPSS Hasil Uji Regresi Linear Berganda .................... 143

Lampiran 20: Output SPSS Hasil Uji t ........................................................... 144

Lampiran 21: Output SPSS Hasil Uji F .......................................................... 145

Lampiran 22: Output SPSS Hasil Uji Koefesien Determinasi R Square ......... 146

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang ini, perdagangan merupakan salah satu

hal yang harus dilakukan oleh suatu Negara untuk memajukan perekonomian

Negara itu sendiri, baik perdagangan secara mikro maupun makro. Menurut

kementerian PPN/Bappenas laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada

tahun 2018 meningkat sebanyak 0,10 persen. Menurut kepala Badan Pusat

Statistik Suhariyato menyatakan bahwa sumber pertumbuhan tertinggi berasal

dari lapangan usaha industri diikuti dengan pedagang besar maupun eceran.

Pertumbuhan ekonomi tersebut berdampak langsung pada lapangan pekerjaan

yang mengalami peningkatan. Yang berarti peran pedagang besar atau kecil

mendukung dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi (Laucereno, 2019).

Pengetian UMKM dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008

merupakan perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau

dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan

pendapatan tertentu. UMKM memiliki peran penting untuk pembangunan

ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan

keberadaan sektor UMKM membuat lapangan pekerjaan sehingga dapat

menyerap pengangguran (Dewi, 2018).

1
Tenaga kerja nasional
2%
5%4% Usaha mikro

Usaha kecil

89% Usaha
menengah
Usaha besar

Gambar 1.1

Tenaga Kerja Nasional

Sumber: UKM Indonesia (2019)

Menurut Kementerian Koperasi dan UKM RI pada tahun 2017

melaporkan bahwa secara jumlah unit, UMKM memiliki pangsa sekitar 99,99

persen (62,9 juta unit) dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia,

sementara usaha besar sebanyak 0,01 persen atau sekitar 5.400 unit. Pada

gambar 1.1 menjelaskan bahwa usaha mikro menyerap sekitar 107,2 juta

tenaga kerja (89,2 persen), usaha kecil 5,7 juta (4,74 persen), dan usaha

menengah 3,73 (3,11 persen) sementara usaha besar menyerap sekitar 3,58

juta jiwa artinya secara gabungan UMKM menyerap sekitar 97 persen tenaga

kerja nasional, sementara usaha besar hanya menyerap sekitar 3 persen dari

total tenaga kerja nasional (Haryanti dan Hidayah, 2019).

Dalam Rancangan Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2015-2019 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen

pada tahun 2019 yaitu dengan meningkatkan akses pelayanan jasa keuangan

bagi masyarakat UMKM untuk meningkatkan perekonomian yang inklusif

dan berkeadilan. Namun kenyataannya pencapaian pertumbuhan ekonomi

2
Indonesia menurut laporan World Bank “East Asia and Pacific Economic

Update October 2019: Weathering Growing Risk” akan tetap tumbuh stabil

pada angka 5,2 persen pada 2019 dan berlanjut hingga 2021 dengan capaian

yang sama (Wildan, 2019).

Perkembangan UMKM juga mengharuskan pelaku UMKM untuk siap

dalam persaingan dengan UMKM lainnya. Hal ini agar pelaku UMKM

menciptakan usaha baru dan berbeda selain itu UMKM juga diharapkan

memiliki kinerja yang bagus. Meskipun UMKM mempunyai peran yang

potensial namun dalam kenyataannya masih banyak masalah yang dihadapi

dalam perkembangannya. Salah satu masalah yang dihadapi oleh UMKM saat

ini adalah masalah dengan manajemen bisnis. Menurut Abor dan Quartey,

(2010) UMKM sering mengalami keterlambatan dalam perkembangannya,

hal ini disebabkan berbagai masalah konvensional yang tidak terselesaikan

secara tuntas seperti masalah kapasitas sumber daya manusia, kepemilikan,

pembiayaan, pemasaran dan berbagai masalah lain yang berkaitan dengan

pengelolahan usaha. Oleh karena itu, perlu adanya upaya strategis untuk

meningkatkan kinerja UMKM (Aribawa, 2016).

Kinerja merupakan ukuran keberhasilan sebuah entitas usaha dalam

mencapai tujuannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai

hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan

memberikan kontribusi pada ekonomi. Namun kinerja UMKM di Indonesia

masih cenderung di bawah negara tetangga. Menurut Sanistasya (2019) dalam

laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) pada tahun 2016,

3
menyatakan bahwa motivasi dalam penciptaan usaha dan kemampuan pelaku

usaha jika dilihat dari tahapan kewirausahaan sebanyak 31 persen pelaku

usaha kecil dewasa (18-64 tahun) memiliki niat untuk memulai bisnis dalam

tiga tahun kedepan, 4 persen telah mendirikan bisnis, 10 persen menjalankan

bisnis antara 3 sampai 42 bulan dan 12 persen telah memiliki dan mengelola

lebih dari 42 bulan.

Namun besarnya motivasi pelaku usaha terutama di daerah tidak

sebanding dengan kondisi yang terjadi dilapangan. Karena pelaku usaha

kerap menghadapi beberapa masalah seperti persaingan bisnis, akses

pembiayaan, infrastruktur, pemasaran dan teknologi (Sanistasya, 2019).

Dalam menjalankan suatu usaha, seseorang harus memiliki kemampuan dan

pengetahuan tentang keuangan untuk mengelola keuangan secara efektif,

karena itu literasi keuangan sangat penting bagi setiap pengusaha. Banyak

penelitian yang mengatakan bahwa kemampuan seseorang dalam mengenali

dan mengakses lembaga keuangan akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan

perusahaannya (Aribawa, 2016).

Menurut Otoritas Jasa Keuangan literasi keuangan adalah pengetahuan,

keyakinan dan keterampilan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan

dalam rangka mencapai kesejahteraan. Dengan definisi tersebut diharapkan

pelaku usaha jasa keuangan, konsumen produk maupun masyarakat luas tidak

hanya mengetahui dan memahami jasa keuangan, tetapi juga dapat

meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan keuangan dan

4
mengubah sikap dan perilaku dalam mengelola keuangan sehingga mampu

meningkatkan kesejahteraan mereka.

Survei Nasional Literasi Keuangan pada tahun 2017 yang dilakukan oleh

Otoritas Jasa Keuangan memberikan gambaran bahwa kondisi literasi

keuangan Indonesia masih rendah meskipun terjadi kenaikan dari survei

sebelumnya pada tahun 2013. Tingkat literasi keuangan Indonesia mengalami

peningkatan dari 21,8 persen di tahun 2013 menjadi 29,7 persen ditahun

2016.

Gambar 1.2

Indeks Literasi Keuangan Tertinggi 2016

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (2017)

Pada gambar 1.2 menjelaskan bahwa tingkat literasi keuangan di Provinsi

DKI Jakarta pada tahun 2016 memiliki tingkat literasi yang tinggi

dibandingkan provinsi lain di pulau jawa yaitu sebesar 40 persen. Namun

dalam rata-rata nasional hanya sekitar 22 orang dari setiap 100 penduduk

yang termasuk dalam ketegori memiliki literasi keuangan yang baik (OJK,

5
2017). Salah satu hal yang dapat mengatasi berbagai penyebab rendahnya

literasi keuangan yaitu dengan inklusi keuangan yang berguna untuk

meningkatkan akses keuangan masyarakat Indonesia. Pernyataan ini sejalan

dengan strategi Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2017 yang telah

memiliki satu pilar tentang edukasi keuangan untuk mengembangkan produk

dan layanan jasa keuangan.

Center for Financial Inclusion mendefinisikan inklusi keuangan sebagai

akses terhadap produk keuangan yang sesuai termasuk kredit, tabungan,

asuransi dan pembayaran, terjadinya akses yang berkualitas termasuk

kenyamanan, keterjangkauan, kesesuaian dengan memperhatikan

perlindungan konsumen serta ketersediaan tersebut juga diberikan kepada

semua orang. Menurut SNLKI, literasi keuangan masyarakat akan diikuti

dengan inklusi keuangan masyarakatnya. Masyarakat yang telah mengetahui

lembaga jasa keuangan, terampil memanfaatkan produk dan layanan jasa

keuangan, serta memiliki keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan perlu

didukung dengan ketersediaan akses kepada lembaga, produk dan layanan

jasa keuangan. Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan tahun 2017 yang

dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan menunjukan bahwa indeks inklusi

keuangan masyarakat Indonesia pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari

59,7 persen menjadi 67,8 persen di tahun 2016.

6
Gambar 1.3

Tingkat Indeks Inklusi Keuangan 2016

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (2017)

Pada gambar 1.3 Provinsi DKI Jakarta memiliki tingkat inklusi sebesar

78.18 persen. Jika dibandingkan dengan tingkat literasi peningkatan tingkat

inklusi keuangan penduduk Indonesia tidak disertai dengan peningkatan

tingkat literasi keuangan secara signifikan. Hal ini menunjukan bahwa literasi

keuangan tidak mampu mengikuti inklusi keuangan yang dapat di asumsikan

bahwa masih banyak penduduk Indonesia yang mengakses dan mampu

menggunakan layanan keuangan namun tidak memiliki pengalaman dan

pengetahuan terhadap layanan tersebut.

Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang tertuang dalam Peraturan

Presiden Nomor 82 tahun 2016 menargetkan pencapaian indeks inklusi

keuangan 75 persen ditahun 2019. Selain itu inklusi keuangan juga menjadi

perhatian pemerintah sebab peran inklusi keuangan nasional dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, mengurangi

kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

7
Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terdapat hambatan dalam

mengakses lembaga keuangan yang unbankble (tidak memenuhi persyaratan

pinjaman bank) yang disebabkan oleh kesenjangan kemiskinan, rendahnya

pembiayaan UMKM, tingginya suku bunga kredit mikro, kurangnya

kemampuan manajemen UMKM dan terbatasnya saluran distribusi jasa

keuangan. Menurut Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Sukarela

Batunaggar mengatakan bahwa inklusi keuangan masih tergolong rendah

hanya 60 persen penduduk dewasa yang memiliki rekening bank, terlebih lagi

jumlah penduduk Indonesia yang cukup banyak (Hikam, 2019).

Tingginya masyarakat yang tidak mendapatkan layanan jasa keuangan di

Indonesia menurut survey yang dilakukan oleh World Bank pada tahun 2015

dapat dilihat dari dua sisi yaitu permintaan dan penawaran, dimana dari sisi

penawaran terdapat beberapa faktor yang menghambat layanan keuangan

untuk masyarakat antara lain adanya informasi asimetris yang menyebabkan

institusi keuangan terlalu selektif dalam memilih nasabah, pendirian kantor

cabang yang cenderung mahal, persepsi terhadap ibu rumah tangga yang

memiliki pendapatan rendah sehingga tidak mempunyai akses terhadap jasa

keuangan, proses pendirian yang berbentur birokrasi, formalitas yang tinggi

dan masalah yang kompleks, pandangan terhadap nasabah golongan rendah

yang dianggap tidak menguntungkan, perlunya dukungan dari sistem IT

seperti memperluas jaringan komunikasi (Sanistasya, 2019).

8
Berdasarkan catatan BUMN PT. Permodalan Nasional Madani (PNM)

pengembangan UMKM di Jabodetabek terbilang pesat. Kinerja pembiayaan

PNM cabang Jakarta mengalami peningkatan sebesar 11,5 persen untuk total

penyaluran periode maret 2014 dari Rp. 201,6 miliar menjadi Rp. 224,8

miliar pada maret 2015. Total dana yang telah diberikan cabang Jakarta bagi

pembinaan UMKM di Jabodetabek sejak pertama berdiri 2014 hingga saat ini

mencapai Rp. 1 triliun dengan total nasabah sebanyak 15.131 pelaku UMKM.

Dengan pernyataan tersebut UMKM di wilayah Jabodetabek memiliki potensi

besar sehingga perlu adanya dukungan permodalan serta pembinaan untuk

menunjang peningkatan usaha mereka (Primus, 2015).

Berdasarkan data SKPD tentang UMKM di Provinsi DKI Jakarta tahun

2016 jumlah keseluruhan UMKM yang terdaftar mencapai 5.855 unit.

Banyaknya UMKM aktif di Provinsi DKI Jakarta yang tersebar di lima

wilayah Kota Administrasi maka perlu adanya pembinaan dan pemberdayaan

UMKM oleh Dinas dan Sudin koperasi, UKM dan perdagangan.

Tabel 1.1

Data Jumlah UMKM Berdasarkan Kab/Kota Provinsi DKI Jakarta

UMKM KARYAWAN
NO KOTA/KABUPATEN (UNIT) (ORANG)
JUMLAH JUMLAH
1 JAKARTA PUSAT 520 1289
2 JAKARTA UTARA 1022 1876
3 JAKARTA BARAT 1233 1480
4 JAKARTA SELATAN 1470 3331
5 JAKARTA TIMUR 1610 2995
JUMLAH 5855 10971
Sumber: Laporan SKPD UMKM Provinsi DKI Jakarta (2016)

9
Peningkatan UMKM masih perlu dilakukan agar dapat menambah

jumlah UMKM di Provinsi DKI Jakarta. Dengan peningkatan jumlah UMKM

maka perlu adanya pembinaan dalam menunjang kinerja UMKM dengan cara

memberikan pemahaman literasi keuangan dan inklusi keuangan. Dalam

penelitian sebelumnya banyak indikator yang digunakan untuk mengukur

variabel literasi keuangan, inklusi keuangan dan kinerja.

Penelitian yang dilakukan Sanistasya (2019) dan Ye (2019) pengukuran

literasi keuangan menggunakan indikator pengetahuan, perilaku, sikap dan

keterampilan keuangan. Penelitian Yanti (2019) pengukuran literasi keuangan

menggunakan indikator tabungan dan pinjaman, asuransi dan investasi.

Penelitian yang dilakukan Widiyati (2018) variabel literasi keuangan

menggunakan indikator pengetahuan, perilaku dan sikap keuangan.

Sedangkan dalam penelitian Eniola dan Entebang (2016) literasi keuangan

menggunakan indikator pengetahuan, sikap dan kesadaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2019) pengukuran inklusi

keuangan menggunakan indikator akses, kualitas, pemakaian dan

kesejahteraan. Penelitian yang dilakukan Riwayati (2017) variabel inklusi

keuangan menggunakan indikator mobile banking, banking service, dan

banking penetration. Sedangkan dalam penelitian Bongomin (2017)

pengukuran inklusi keuangan menggunakan indikator akses dan

kesejahteraan.

10
Untuk pengukuran kinerja UMKM penelitian yang dilakukan Dewi

(2018) menggunakan indikator profitabilitas, pasar, pertumbuhan usaha dan

pertumbuhan jumlah karyawan. Penelitian yang dilakukan Aribawa (2016)

variabel kinerja menggunakan indikator pertumbuhan jumlah karyawan,

proses manajemen, dan proses strategi. Sedangkan penelitian yang dilakukan

Sabana (2014) variabel kinerja menggunakan indikator profitabilitas,

pertumbuhan jumlah karyawan dan entrepreneur statisfaction.

Dalam penelitian ini penentuan indikator yang digunakan peneliti dengan

cara membandingkan dari berbagai indikator yang digunakan penelitian

sebelumnya. Indikator yang paling banyak digunakan maka akan digunakan

pula dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah

dijelaskan dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan dan inklusi keuangan

dapat menjadi modal untuk membantu para pelaku UMKM dalam mengatasi

resiko yang terjadi dalam pengelolaan maupun pengambilan keputusan. Oleh

karena itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan terhadap Kinerja UMKM

(studi kasus pada UMKM Provinsi DKI Jakarta)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka

perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja UMKM di

Provinsi DKI Jakarta?

11
2. Bagaimana pengaruh inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM di

Provinsi DKI Jakarta?

3. Bagaimana pengaruh literasi keuangan dan inklusi keuangan terhadap

kinerja UMKM di Provinsi DKI Jakarta?

4. Berapakah level tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan pada

UMKM di Provinsi DKI Jakarta?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian untuk mengetahui:

1. Pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja UMKM di Provinsi DKI

Jakarta.

2. Pengaruh inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM di Provinsi DKI

Jakarta.

3. Pengaruh literasi keuangan dan inklusi keuangan terhadap Kinerja

UMKM di Provinsi DKI Jakarta.

4. Berapa level tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan pada

UMKM di Provinsi DKI Jakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan penulis atas penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1.4.1. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan dapat

menambah wawasan dan memperdalam pemahaman tentang

literasi keuangan, inklusi keuangan dan kinerja UMKM.

12
1.4.2. Bagi pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan pemerintah

untuk membentuk kebijakan dan merancang strategi dalam

meningkatkan kinerja UMKM dengan literasi keuangan dan inklusi

keuangan. Serta mengevaluasi apakah upaya yang telah dilakukan

pemerintah sudah sesuai target yang ingin dicapai atau masih perlu

menambah langkah untuk meningkatkan literasi keuangan, inklusi

keuangan serta kinerja UMKM.

1.4.3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan memberikan dorongan kepada perusahaan

untuk mengedukasi para pelaku usaha agar semakin memahami

dan mampu menggunakan layanan keuangan yang ada dengan

memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Literasi Keuangan

2.1.1 Pengertian Literasi Keuangan

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan

di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan Masyarakat, literasi

keuangan adalah pengetahuan, keterampilan dan keyakinan yang

dipengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas

pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam

kesejahteraan.

Dalam SNLKI (2017) mengidentifikasikan literasi keuangan

sebagai pengetahuan dan pemahaman atas konsep dan risiko keuangan,

berikut keterampilan, motivasi serta keyakinan untuk menerapkan

pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki tersebut dalam rangka

membuat keputusan yang efektif, meningkatkan kesejahteraan

keuangan individu dan masyarakat dan berpartisipasi dalam bidang

ekonomi. Tanpa memiliki literasi keuangan yang memadai, individu

tidak dapat memilih produk tabungan ataupun investasi yang sesuai

untuk dirinya dan berpotensi terkena risiko penipuan.

14
2.1.2 Prinsip Dasar Literasi Keuangan

Prinsip dasar literasi keuangan yang terdapat di dalam SNLKI

(2017) antara lain:

1. Terencana dan terukur

Kegiatan yang dilakukan memiliki konsep yang sesuai dengan

sasaran, strategi, kebijakan otoritas dan kebijakan perilaku usaha

jasa keuangan serta memiliki indikator untuk memperoleh

informasi peningkatan literasi keuangan.

2. Berorientasi pada pencapaian

Kegiatan yang dilakukan mampu mencapai tujuan peningkatan

literasi keuangan dengan mengoptimalkan sumber daya yang

ada.

3. Berkelanjutan

Kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk

mencapai tujuan yang direncanakan serta memiliki aspek jangka

panjang. Dalam penerapan prinsip berkelanjutan, pelaku usaha

jasa keuangan perlu mengutamakan pemahaman terhadap

pengelolahan lembaga dan produk layanan jasa keuangan.

4. Kolaborasi

Kegiatan yang dilakukan melibatkan seluruh pemangku

kepentingan dalam pelaksanaan kegiatan secara bersama-sama.

15
2.1.3 Tujuan Literasi Keuangan

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

76/POJK.07/2017 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi

Keuangan di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan/atau

Masyarakat, tujuan dari literasi keuangan meliputi:

1. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan keuangan

individu.

2. Perubahan sikap dan perilaku individu dalam pengelolaan

keuangan menjadi lebih baik, sehingga mampu menentukan dan

memanfaatkan lembaga, produk dan layanan jasa keuangan

yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan konsumen dan

masyarakat dalam rangka mencapai kesejahteraan.

OJK menyatakan bahwa misi penting dari program literasi

keuangan adalah untuk melakukan edukasi dibidang keuangan

kepada masyarakat Indonesia agar dapat mengelola keuangan secara

cerdas, meningkatkan pengetahuan tentang industri keuangan agar

masyarakat tidak mudah tertipu pada produk-produk investasi yang

menawarkan keuntungan tinggi dalam jangka waktu pendek tanpa

mempertimbangkan risikonya.

2.1.4 Klasifikasi dan Tingkat Literasi Keuangan

Pelaksanaan edukasi tentang literasi keuangan kepada masyarakat perlu

dilakukan. Berdasarkan survey OJK (2013), bahwa tingkat literasi keuangan

penduduk Indonesia dibagi menjadi empat bagian, yakni:

16
1. Well literate, memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang

lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan, termasuk

fitur, manfaat, dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan

jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan

produk dan jasa keuangan.

2. Sufficient literate, memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang

lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan,

termasuk fitur, manfaat, dan risiko, hak dan kewajiban terkait

produk dan jasa keuangan.

3. Less literate, hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa

keuangan, produk dan jasa keuangan.

4. Not literate, tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan

terhadap lembaga dan jasa keuangan serta produk dan jasa

keuangan, serta tidak memiliki keterampilan dalam

menggunakan produk dan jasa keuangan.

2.1.5 Aspek Literasi Keuangan

Menurut Chen dan Volpe (1998) terdapat 4 aspek yang

termasuk dalam literasi keuangan antara lain:

1. Pengetahuan keuangan dasar, pengetahuan dasar ini biasanya

berhubung dengan pengambilan keputusan dalam melakukan

investasi atau pembiayaan yang bisa mempengaruhi perilaku

seseorang dalam mengelola uang yang dimiliki.

17
2. Simpanan dan pinjaman atau lebih dikenal sebagai tabungan dan

kredit. Tabungan merupakan sejumlah uang yang disimpan

untuk kebutuhan dimasa depan. Sedangkan pinjaman atau

disebut juga dengan kredit merupakan suatu fasilitas untuk

melakukan pinjaman uang dan membayarnya kembali dalam

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

3. Asuransi merupakan suatu bentuk perlindungan secara finansial

yang bisa dilakukan dalam bentuk asuransi jiwa, asuransi

properti, asuransi pendidikan dan asuransi kesehatan.

4. Investasi merupakan suatu bentuk kegiatan penanaman dana

atau aset dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di waktu

yang akan datang.

2.1.6 Manfaat Literasi Keuangan

Adapun manfaat dari literasi keuangan antara lain:

1. Mampu memilih dan memanfaatkan produk dan jasa keuangan

yang sesuai kebutuhan serta memiliki kemampuan dalam

melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik.

2. Terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang

tidak jelas.

3. Mendapatkan pemahaman mengenai manfaat dan risiko produk

dan layanan jasa keuangan.

18
Untuk lebih mengedukasi masyarakat agar semakin paham di

bidang keuangan OJK merencanakan tiga pilar utama dalam

program strategi nasional literasi. Pertama, mengedepankan program

edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan. Kedua, berbentuk

penguatan infrastruktur literasi keuangan dan ketiga, tentang

pengembangan produk dan layanan jasa keuangan yang terjangkau.

2.1.7 Pengukuran Tingkat Literasi Keuangan

Dalam menentukan indikator penulis mengklasifikasikan indikator-

indikator pada penelitian terdahulu. Setelah dijabarkan, penulis

menentukan indikator yang akan digunakan dengan cara memilih

indikator yang paling banyak digunakan untuk mengukur variabel

literasi keuangan.

Tabel 2.1

Penentuan Indikator Literasi Keuangan

I
Dimensi/ T A I B S K A K M S
Sampel n
Peneliti P s n e k n t K K B
f
Ambram Rohi Bire Pengusaha    
Jianmu Ye Pengusaha    
Poppy Alvianolita    
Pengusaha
Sanistasya
Ria Yunita Sari Pengusaha     
Wira Iko Putri Yanti Pengusaha    
Sri Widiyati Pengusaha   
Winona Kumara  
Pemgusaha 
Dewi
Rochmi Widiyanti Pengusaha 
Susie Suryani Pengusaha   
Pemilik dan   
Dwitya Aribawa 
pengelola
Tarun Agarwai Masyarakat   
Beatrice M.Sabana Pengusaha    
Sumber: Data primer diolah (2019)

19
Keterangan:

TP = Tabungan dan pinjaman

As = Asuransi

In = Investasi

Be = Behavior

Sk = Skill

Kn = Knowledge

At = Attitude

KK = Kinerja Keuangan

MK = Manajemen Keuangan

SB = Suku bunga

Inf = Inflasi

Menurut Ye (2019), Sanistasya (2019), Sari (2019), Widiyati

(2018), Widiyanti (2017), Suryani (2017), Agarwai (2016) dan SNLK

(2017), pengetahuan keuangan, perilaku keuangan dan sikap keuangan

merupakan indikator yang banyak dilakukan untuk mengukur tingkat

literasi keuangan. Peningkatan pengetahuan yang dimiliki seseorang

dapat berdampak pada partisipasi yang aktif dalam kegiatan terkait

keuangan serta perilaku keuangan yang lebih positif pada seorang

individu.

Selain itu, kaitan antara perilaku dengan sikap seseorang terlihat

pada seseorang yang memiliki sikap positif untuk jangka panjang

kemungkinan besar akan menunjukan perilaku keuangan yang lebih

20
baik dibandingkan dengan seseorang yang memiliki sikap keuangan

untuk jangka pendek.

2.2 Inklusi Keuangan

2.2.1 Pengertian Inklusi Keuangan

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

76/POJK.07/2017 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan

di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan Masyarakat, inklusi

keuangan adalah ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk,

dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Consultative Group to Assist the Poor dalam SNLKI (2017)

menjelaskan inklusi keuangan sebagai akses yang dimiliki oleh rumah

tangga bisnis terhadap pengguna produk dan layanan jasa keuangan

secara efektif. Produk dan layanan jasa keuangan tersebut harus tersedia

secara berkelanjutan dan teregulasi dengan baik. Menurut Center for

Financial Inclusion mendefinisikan inklusi keuangan sebagai akses

terhadap produk keuangan yang sesuai termasuk kredit, tabungan,

asuransi dan pembayaran, tersedianya akses yang berkualitas termasuk

kenyamanan, keterjangkauan, kesesuaian dan dengan memperhatikan

perlindungan konsumen, serta ketersediaaan tersebut juga diberikan

kepada semua orang.

21
SNLKI (2017) mendefinisikan inklusi keuangan sebagai akses

terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang bermanfaat dan

terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun usahanya

dalam hal ini transaksi, pembayaran, tabungan kredit dan asuransi yang

digunakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dari definisi

yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa unsur yang berperan dalam

inklusi keuangan adalah akses, ketersediaaan produk dan layanan jasa

keuangan, penggunaan serta kualitas.

Tingkat literasi keuangan yang dimiliki seseorang dan akses pada

berbagai produk dan layanan jasa keuangan tentu akan mempengaruhi

manajemen keuangan pribadi atau keluarganya dalam kehidupan sehari-

hari maupun untuk jangka panjang seperti berinvestasi, berpendidikan

tinggi, persiapan masa pensiun. Individu harus memiliki kemampuan

untuk mengambil keputusan keuangannya agar dapat mengalokasikan

sumber daya keuangannya secara efesien sekaligus meningkatkan

stabilitas keuangannya baik pada level mikro ataupun makro.

2.2.2 Prinsip Dasar Inklusi Keuangan

Prinsip dasar inklusi keuangan yang terdapat di dalam SNLKI

(2017) antara lain:

a. Terukur

Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dalam rangka

meningkatkan inklusi keuangan dengan mempertimbangkan

keterjangkauan wilayah, biaya, waktu, sistem teknologi, dan

22
memiliki mitigasi terhadap potensi risiko yang timbul dari

transaksi produk dan layanan jasa keuangan sehingga akses

yang disediakan dan produk dan layanan jasa keuangan yang

dikembangkan memiliki karakteristik yang sesuai dengan

sasaran dari kegiatan dalam rangka meningkatkan inklusi

keuangan.

b. Terjangkau

Pelaksanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan inklusi

keuangan dapat diakses oleh seluruh golongan masyarakat

dengan biaya murah atau tanpa biaya, serta pemanfaatan

teknologi.

c. Tepat Sasaran

Pelaksaaan kegiatan dalam rangka meningkatkan inklusi

keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan konsumen

dan masyarakat yang menjadi sasaran.

d. Berkelanjutan

Pelaksanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan inklusi

keuangan dilakukan secara berkesinambungan untuk mencapai

target yang direncanakan serta memiliki aspek jangka panjang.

2.2.3 Tujuan Inklusi Keuangan

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

76/POJK.07/2017 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan

23
di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan Masyarakat, tujuan dari

inklusi keuangan meliputi:

1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap lembaga, produk dan

layanan jasa keuangan PUJK.

2. Meningkatkan penyediaan produk dan layanan jasa keuangan

yang disediakan oleh PUJK sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan masyarakat.

3. Meningkatnya penggunaan produk dan layanan jasa keuangan

yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.

4. Meningkatnya kualitas pemanfaatan produk dan layanan jasa

keuangan seuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.

2.2.4 Pilar Strategi Nasional Keuangan Inklusif

Dalam pengembangan inklusi keuangan, Peraturan Presiden Nomor

82 Tahun 2016 Tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusi. PerPres

ini akan menjadi pedoman langkah-langkah kementrian/lembaga untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi, percepatan penanggulangan

kemiskinan, pengurangan kesenjangan antarindividu dan antar daerah

dalam rangka kesejahteraan masyarakat Indonesia. 6 Pilar Strategi

Nasional Keuangan Inklusif antara lain:

1. Edukasi Keuangan

Strategi kebijakan untuk meningkatkan kapabiitas dalam

mengelola keuangan yang dimulai dengan peningkatan

24
pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai produk dan

layanan jasa keuangan. Ruang lingkup pilar ini meliputi:

a. Pengetahuan dan kesadaran tentang ragam produk dan

jasa keuangan.

b. Pengetahuan dan kesadaran tentang risiko terkait dengan

produk keuangan.

c. Perlindungan nasabah.

d. Keterampilan mengelola keuangan.

2. Fasilitas Keuangan Publik

Strategi pilar ini adalah mengacu pada kemampuan dan peran

pemerintah dalam menyediakan pembiayaan keuangan publik

baik secara langsung maupun bersyarat guna mendorong

pemberdayaan ekonomi masyarakat. Beberapa inisiatif dalam

pilar ini meliputi:

a. Subsidi dan bantuan sosial.

b. Pemberdayaan masyarakat.

c. Pemberdayaan UMKM.

3. Pemetaan Informasi Keuangan

Tujuan pilar strategi pemetaan informasi keuangan adalah untuk

meningkatkan kapasitas masyarakat, terutama yang tadinya

dikategorikan tidak layak untuk menjadi layak dalam

memperoleh layanan keuangan oleh institusi keuangan formal.

Inisiatif yang dilakukan dipilar ini meliputi:

25
a. Peningkatan kapasitas (melalui penyediaan pelatihan dan

bantuan teknis).

b. Sistem jaminan alternatif (lebih sederhana namun tetap

memperhatikan risiko terkait).

c. Penyediaan layanan kredit yang lebih sederhana.

d. Identifikasi nasabah potensial.

4. Kebijakan atau Peraturan yang Mendukung

Pelaksanaan program keuangan inklusif membutuhkan

dukungan kebijakan baik oleh pemerintah atau Bank Indonesia

guna meningkatkan akses akan layanan jasa keuangan. Inisiatif

regulasi untuk mendukung pilar ini antara lain meliputi:

a. Kebijakan mendorong sosialisasi produk jasa keuangan

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

b. Menyusun skema produk sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

c. Mendorong perubahan dengan tetap memperhatikan

prinsip kehati-hatian secara proporsional.

d. Menyusun peraturan mekanisme penyaluran dana

bantuan melalui perbankan.

e. Memperkuat landasan hukum untuk meningkatkan

perlindungan konsumen jasa keuangan.

26
f. Menyusun kajian yang berkaitan dengan keuangan

inklusif untuk menentukan arah kebijakan secara

berkelanjutan.

5. Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi

Pilar ini ditunjukan untuk meningkatkan kesadaran lembaga

keuangan akan keberadaan segmen yang berpotensial di

masyarakat sekaligus mencari beberapa metode alternatif untuk

meningkatkan distribusi produk dan jasa keuangan. Beberapa

aspek pada pilar ini meliputi:

a. Fasilitasi forum intermediasi dengan mempertemukan

lembaga keuangan dengan kelompok masyarakat

produktif (layak dan tidak layak) untuk mengatasi

masalah informasi yang asimetris.

b. Meningkatkan kerjasama antar lembaga keuangan untuk

meningkatkan skala usaha.

c. Eksplorasi berbagai kemungkinan produk, layanan, jasa

dan saluran distribusi inovatif dengan tetap memberikan

perhatian pada prinsip kehati-hatian.

6. Perlindungan Konsumen

Pilar ini bertujuan agar masyarakat memiliki jaminan rasa aman

dalam bertransaksi dalam memanfaatkan produk dan layanan

jasa keuangan yang ditawarkkan. Komponen pada pilar ini

meliputi:

27
a. Transparansi produk.

b. Penanganan keluhan nasabah.

c. Mediasi.

d. Edukasi konsumen.

3 (tiga) fondasi yang menopang 6 pilar tersebut antara lain:

1. Kebijakan dan regulasi yang kondusif. Pelaksanaan program

keuangan inklusif membutuhkan dukungan kebijakan dan

regulasi dari Pemerintah dan otoritas regulator.

2. Infrastruktur dan teknologi informasi keuangan yang

mendukung. Fondasi ini diperlukan untuk meminimalkan

informasi asimetris yang menjadi hambatan dalam mengakses

layanan keuangan.

3. Organisasi dan mekanisme implementasi yang efektif.

Keberagaman pelaku keuangan inklusif memerlukan organisasi

dan mekanisme yang mampu mendorong pelaksanaan berbagai

kegiatan secara bersama dan terpadu.

2.2.5 Pengukuran Tingkat Inklusi Keuangan

Dalam menentukan indikator penulis mengklasifikasikan indikator-

indikator pada penelitian terdahulu. Setelah dijabarkan, penulis

menentukan indikator yang akan digunakan dengan cara memilih

indikator yang paling banyak digunakan untuk mengukur variabel

inklusi keuangan.

28
Tabel 2.2

Penentuan Indikator Inklusi Keuangan

Dimensi/ Sampel P P P F S P A Q U W M B B S V
Peneliti K K I a D P c u s e B S P e K
1 2 K
Ambram Rohi Pengusaha      
Bire
Poppy Pengusaha    
Alvianolita
Sanistasya
Wira Iko Putri Pengusaha    
Yanti
Hedwigis Esti Pengusaha   
Riwayati
George Rumah   
Okello tangga miskin
Candiya
Bongomin
Tarun Masyarakat 
Agarwai
Sumber: Data primer diolah (2019)

Keterangan:

PK1 = Pendidikan keuangan

PK2 = Perlindungan konsumen

PIK = Pemetaan informasi keuangan

Fa = Fasilitas

SD = Saluran distribusi

PP = Peraturan pendukung

Ac = Access

Qu = Quality

Us = Usage

We = Welfare

MB = Mobile Banking

BS = Banking service

BP = Banking penetration

29
Se = Service

VK = Volume Kuantitas

Menurut Sanistasya (2019), Yanti (2019) dan Bongomin (2017),

akses keuangan dan kesejahteraan merupakan indikator yang paling

banyak dilakukan untuk mengukur tingkat inklusi keuangan.

Pemahaman tentang produk dan layanan jasa keuangan membuat

masyarakat semakin percaya menggunakan produk dan jasa keuangan

secara efektif. Semakin mudah akses keuangan dan merasa

terlindungnya bertransaksi di lembaga keuangan serta ditunjang dengan

sikap literate yang dimiliki individu, akan membuat individu tersebut

menggunakan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuannya untuk meningkatkan kesejahteraan.

2.3 Kinerja UMKM

2.3.1 Pengertian Kinerja UMKM

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 pasal 1

mengenai UMKM, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah:

a) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang atau perseorang

atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriterianya usaha

mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian

baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau

30
besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana yang

dimaksud dalam Undang-Undang ini.

c) Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian

baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau

usaha besar dengan jumlah kekekayaan bersih atau hasil

penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

ini.

Berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, menurut Undang-

Undang No 20 tahun 2008 pasal 6, kriteria usaha mikro yaitu:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.

300.000.000 (tiga ratu juta rupiah).

Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha.

31
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.

2.500.000.000 (dua miliar lima ratus juta rupiah).

Sedangkan kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 (lima ratus

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000

(dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp 50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah).

2.3.2 Karakteristik UMKM

Karakteristik UMKM merupakan sifat atau kondisi faktual yang

melekat pada aktifitas usaha maupun pelaku usaha yang bersangkutan

dalam menjalankan bisnisnya. Karakteristik ini yang menjadi ciri

pembeda antar pelaku usaha sesuai dengan skala usahanya. Menurut

Bank Dunia, UMKM dapat dikelompokan dalam tiga jenis yaitu:

1. Usaha Mikro (jumlah karyawan 10 orang).

2. Usaha Kecil (jumlah karyawan 30 orang).

3. Usaha Menengah (jumlah karyawan 300 orang).

Dalam persektif usaha, UMKM diklasifikasikan dalam empat

kelompok, yaitu:

32
1. UMKM sektor informal, contohnya pedagang kaki lima.

2. UMKM Mikro adalah para UMKM dengan kemampuan sifat

pengrajin namun kurang memiliki jiwa kewirausahaan untuk

mengembangkan usahanya.

3. Usaha Kecil Dinamis adalah kelompok UMKM yang mampu

berwirausaha dengan menjalin kerjasama.

4. Fast Moving Entreprise merupakan UMKM yang mempunyai

kewirausahaan yang cakap dan telah siap bertransformasi

menjadi usaha besar.

2.3.3 Staregi Pembangunan UMKM

Kebijakan di bidang UMKM dan koperasi dalam periode 2015-

2019 yaitu meningkatkan daya saing UMKM dan koperasi sehingga

mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang

lebih besarmdalam rangka mendukung kemandirian perekonomian

nasional. Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan adalah sebagai

berikut:

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.

2. Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiyaan.

3. Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran.

4. Penguatan kelembagaan usaha.

5. Peningkatan kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha.

Kelima strategi tersebut mencangkup beberapa upaya reformasi

kebijakan dan pencapaian cepat sebagai berikut:

33
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan

kebijakan kewirausahaan yang mencangkup pola pengembangan

kewirausahaan, penataan kurikulum kewirausahaan di lembaga

pendidikan formal, serta perluasan dukungan khususnya bagi

wirausaha berbasis teknologi dan peningkatan akses ke

pelatihan dan layanan usaha terpadu.

2. Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema

pembiayaan melalui pengembangan lembaga pembiayaan/bank

UMKM dan koperasi, serta optimaliasi sumber pembiayaan

non-bank, pengembangan credit rating bagi UMKM dan

koperasi, peningkatan kapasitas koperasi sebagai pengelola

sistem resi gudang dan advokasi pembiayaan bagi UMKM dan

koperasi.

3. Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran

melalui peningkatan kualitas dan diversifikasi produk berbasis

rantai nilai dan keunggulan lokal, peningkatan penerapan

standarisasi produk (Standar Nasional Indonesia/SNI, HaKI)

dan sertifikasi (halal, keamanan pangan dan obat), penyediaan

akses pasar bagi usaha mikro melalui revitalisasi pasar rakyat

dan integrasi fasilitasi pemasaran dan sistem distribusi baik

domestik maupun ekspor, yang didukung sistem informasi pasar

dan pengembangan trading house untuk produk-produk UMKM

dan koperasi.

34
4. Penguatan kelembagaan usaha melalui kemitraan investigasi

berbasis keterkaitan usaha dan peningkatan peran koperasi

dalam penguatan sistem bisnis pertanian dan perikanan dan

sentra industri kecil di kawasan industri.

5. Kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha melalui

harmonisasi perizinan sektoral dan daerah, pengurangan jenis,

biaya dan waktu pengurusan perizinan, penyusunan rancangan

Undang-Undang tentang perkoperasian dan pengembangan

sistem registrasi UMKM secara online, peningkatan efektivitas

penegakan regulasi persaingan usaha yang sehat, dan

peningkatan sinergi dan kerjasama pemangku kepentingan yang

didukung sistem monitoring dan evaluasi terpadu yang berbasis

data UMKM dan koperasi secara sektoral dan wilayah.

2.3.4 Pengukuran Kinerja UMKM

Menurut Ali (2003) dalam Dewi (2019) mengemukakan bahwa

kinerja UMKM dianalisis menggunakan pendekatan berdasarkan tiga

asumsi berikut, mereka adalah:

1) Pengukuran kinerja UMKM kerap sulit dilakukan secara

kuantitatif, dikarenakan terbatasnya sumber daya (pemahaman

keuangan dan tenaga kerja).

2) Pengukuran kinerja pada umumnya melihat indikator keuangan

yang kompleks, sehingga hal ini tidak secara lengkap

memperlihatkan kondisi aktual yang terjadi di bisnis tersebut.

35
3) Pengukuran kinerja yang kerap dipakai relatif hanya sesuai bila

digunakan untuk perusahaan besar yang terstruktur dalam

menejemen perusahannya.

Dalam menentukan indikator penulis mengklasifikasikan indikator-

indikator pada jurnal-jurnal terdahulu. Setelah dijabarkan, penulis

menentukan indikator yang akan digunakan dengan cara memilih

indikator yang paling banyak digunakan untuk variabel kinerja UMKM.

Tabel 2.3

Penentuan Indikator Kinerja

Dimensi/ Sampel Pr1 P PU TP PJK PM PS ES


Peneliti
Poppy Alvianolita Pengusaha   
Sanistasya
Wira Iko Putri Pengusaha  
Yanti
Winona Kumara Pengusaha    
Dewi
Dwitya Aribawa Pemilik dan   
pengelola
Beatrice Pengusaha   
M.Sabana
Sumber: Data primer diolah (2019)

Keterangan:

Pr1 = Profitabilitas

P = Pasar

PU = Pertumbuhan usaha

TP = Total pendapatan

PJK = Pertumbuhan jumlah karyawan

PM = Proses menejemen

PS = Proses strategi

ES = Entrepreneur statisfaction

36
Instrument pengukuran kinerja UMKM yang digunakan dalam

penelitian didasarkan pada instrumen yang dilakukan sebelumnya yaitu

Sanistasya (2019), Dewi (2019) dan Sabana (2014) menggunakan

dimensi profitabilitas. Yanti (2019) dan Dewi (2019) menggunakan

dimensi pertumbuhan penjualan usaha dan Dewi (2019) dan Sabana

(2014) menggunakan dimensi pertumbuhan jumlah karyawan.

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.4

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan


Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
1 Bire, Sauw The Effect of Variabel Populasi pada Hasil penelitian ini
dan Maria Financial Dependen: penelitian ini menunjukan
(2019) Literacy  Financial pelaku UMKM bahwa:
towards inclusion di Kota 1. Pelaksanaan
Financial Variabel Kupang literasi
Inclusion Independen: dengan teknik keuangan pada
through,  Financial pengambilan UMKM di Kota
Financial literacy sampel Kupang sudah
Training, Variabel penggunakan sangat baik
Moderating: rumus slovin. 2. Literasi
International  Financial Metode keuangan
Journal of training menggunakan mempengaruhi
Social teknik path pelatihan
Sciences and analysis untuk keuangan
Humanities, mengetahui 3. Literasi
direct and keuangan dan
Publisher indirect pelatihan
Universidad variabel keuangan secara
Tecnica de literasi simultan
Manabi keuangan memiliki
dengan inklusi pengaruh yang
keuangan signifikan
terhadap inklusi
keuangan

37
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
2 Ye dan How Does Variabel Populasi pada Hasil penelitian ini
Kulathunga Financial dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
(2019) Literacy  Sustainability merupakan  literasi
Promote Variabel pelaku UKM keuangan, akses
Sustainability Independen: di Sri Langka, ke keuangan
In SMEs? A  Financial dengan teknik dan sikap risiko
Developing literacy pengambilan keuangan secara
Country Variabel sampel langsung
Perspective, Moderating: menggunakan mempengaruhi
 Access to convenience keberlanjutan
Journal finance sampling. UMKM
Sustainability,  Financial Penelitian ini  Literasi
risk attitude menggunakan keuangan
Publisher analisis adalah prediktor
MDPI statistik penting dari
deskriptif akses ke
keuangan, sikap
keuangan dan
keberlanjutan
dalam UKM
 Pengaruh
langsung dari
sikap risiko
keuangan
terhadap
keberlanjutan
UKM lebih
besar daripada
literasi
keuangan dan
akses ke
keuangan

3 Sanistasya, Pengaruh Variabel Populasi pada Hasil penelitian ini


Rahardjo Literasi Dependen: penelitian ini menunjukan
dan Keuangan dan  Kinerja usaha seluruh bahwa:
Iqbal(2019) Inklusi Variabel UMKM di 1. Terdapat
Keuangan Independen: Kalimantan pengaruh positif
Terhadap  Literasi Timur dengan dan signifikan
Kinerja Usaha keuangan teknik literasi
Kecil di  Inklusi pengambilan keuangan
Kalimantan keuangan sampel terhadap kinerja

38
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
Selatan, menggunakan usaha kecil di
non- Provinsi
Publisher probability Kalimantan
Jurnal sampling. Timur
Economia Penelitian ini 2. Terdapat
menggunakan pengaruh positif
analisis dan signifikan
statistik inklusi
deskriptif keuangan
terhadap kinerja
usaha kecil di
Provinsi
Kalimantan
timur
4 Sari (2019) Literasi Variabel Populasi pada Hasil penelitian ini
Keuangan Dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
Pelaku  Pelaku seluruh pelaku dari 140 sampel
Ekonomi ekonomi UMKM unit usaha
UMKM UMKM perempuan di menunjukan bahwa
Perempuan di perempuan wilayah berdasarkan
Kecamatan Variabel Kecamatan Financial
Patrang Independen: Patrang knowledge,
Kabupaten  Literasi Kabupaten Financial behavior
Jember keuangan Jember dengan dan Financial
teknik attitude tingkat
Publisher The pengambilan ekonomi UMKM
5th Seminar sampel perempuan masih
Nasional dan menggunakan tergolong rendah
Call for Paper simple random yaitu <60 persen,
2019 sampling. sedangkan
Penelitian ini Financial skill dan
menggunakan kinerja keuangan
analisis tergolong sedang
statistik yaitu 60 persen
deskriptif sampai 70 persen.
kuantitatif.
5 Yanti Pengaruh Variabel Populasi pada Hasil penelitian ini
(2019) Inklusi Dependen: penelitian ini menunjukan
Keuangan dan  Kinerja seluruh pelaku bahwa:
Literasi Variabel UMKM di  Inklusi
Keuangan Independen: Kecamatan keuangan
Terhadap  Inklusi Mayo Utara memberikan

39
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
Kinerja keuangan dengan teknik pengaruh positif
UMKM di  Literasi pengambilan dan signifikan
Kecamatan keuangan sampel terhadap kinerja
Moyo Utara menggunakan UMKM
probability  Literasi
Jurnal sampling. keuangan
Manajemen Penelitian ini memberikan
dan Bisnis menggunakan pengaruh positif
Vol.2 penelitian dan signifikan
No.12019 deskriptif terhadap kinerja
kuantitatif UMKM
Publisher dengan
Jurnal pendekatan
Universitas asosiatif.
Teknology
Sumbawa
6 Widiyati, Financial Variabel Populasi pada Hasil penelitian
Wijayanto Literacy Model Dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
dan at Micro Small  Demografis UMKM di 51 pelaku UMKM
Prihatinings Medium dan sosial Salatiga memiliki tingkat
ih (2018) Entreprise ekonomi dengan teknik literasi yang
(MSMEs) UMKM pengambilan rendah, 105 pelaku
(usia, sampel UMKM memiliki
Jurnal pendidikan, menggunakan tingkat literasi yang
MIMBAR, status purposive sedang dan 44
Vol.34 No 2th perkawinan, sampling. pelaku UMKM
jenis Penelitian ini memiliki tingkat
Publisher kelamin, menggunakan literasi yang tinggi.
Indonesian pekerjaan, penelitian Hasil analisis juga
Publication omset dan deskriptif menunjukan bahwa
Index durasi bisnis) kuantitatif. ada tiga faktor
Variabel yang membentuk
Independen: model literasi
 Financial keuangan yang
literacy pertama adalah
sikap keuangan,
kedua pengetahuan
keuangan dan
ketiga adalah
perilaku keuangan.

40
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
7 Dewi, The Effect of Variabel Populasi pada Hasil penelitian
Yurniwati Financial Dependen: penelitian ini menunjukan
dan Rahman Literacy and  Performance UMKM di bahwa:
(2018) Financial Variabel Kota Padang  Literasi
Access to the Independen: dengan teknik keuangan
Performance  Financial pengambilan memiliki
of SMEs literacy sampel pengaruh
(Small and  Financial menggunakan signifikan
Medium access purposive terhadap pelaku
Enterprises) in sampling. keuangan usaha
Trade Sector Penelitian ini kecil dan
of Padang City menggunakan menengah di
penelitian sektor
International deskriptif perdagangan di
Journal of kuantitatif. kota Padang.
Progressive  Literasi
Sciences and keuangan
Technologies memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap pelaku
keuangan usaha
kecil dan
menengah di
sektor
perdagangan di
kota Padang.
 Literasi
keuangan
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap kinerja
bisnis melalui
akses keuangan
pada pelaku
usaha kecil dan
menengah di
sektor
perdangangan di
kota Padang.

41
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
8 Riwayati Financial Variabel Populasi pada Hasil penelitian
(2017) Inclusion of Dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
Business  Faktor yang pelaku UMKM faktor internal dan
Players in mempengaru pengrajin batu eksternal
Mediating the hi di Kabupaten berpengaruh positif
Success of keberhasilan Magelang signifikan terhadap
Small and UMKM sampel dalam keberhasilan
Medium (internal dan penelitian ini UMKM pengrajin
Enterprises in eksternal) merupakan batu di Kabupaten
Indonesia Variabel perusahaan Magelang. Dan
Independen: manufaktur inklusi keuangan
International  Financial yang telah go para pelaku bisnis
Journal of inclusion publik di pasar mampu sebagai
Economics and saham. Objek perantara penentu
Financial penelitian ini keberhasilan
Issues investor dan UMKM
manajer
keuangan.
9 Bongomin, Financial Variabel Populasi pada Hasil penelitian
Munene, Inclusion in Dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
Mpeera dan Rural Uganda:  Financial merupakan variasi dalam
Akol (2017) The Role of inclusion orang miskin komponen social
Social Capital Variabel perdesaan di capital secara
and Independen: Urganda signifikan dan
Generational  Bonding dengan positif
Values social capital penentuan mempengaruhi
 Bridging sampel inklusi keuangan
Journal social capital menggunakan kaum miskin di
Banking and  Trust simple random rural Uganda.
Finance  Collective samping
action dengan analisis
Publisher statistik cohen.
Cogent
Business and
Management

10 Widiyanti, Pengaruh Variabel Populasi Hasil penelitian ini


Damayanti Financial dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
dan Literacy  Keberlangsun seluruh financial literacy
Marwanti Terhadap gan usaha UMKM Desa memberikan
(2017) Keberlangsung Variabel Jatisari kontribusi terhadap
an Usaha Pada independen: penentuan keberlangsungan

42
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
UMKM Desa  Financial sampel UMKM
Jatisari literacy menggunakan
teknik
Jurnal Ilmiah pengambilan
Manajemen purposive
dan Bisnis sampling. Jenis
penelitian ini
menggunakan
deskriptif
kuantitatif
dengan metode
survey dan
wawancara
yang dilakukan
terhadap
pemilik atau
pengelola
usaha.
11 Sajuyigbe Influence of Variabel Populasi Hasil penelitian ini
dan S, Financial dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
Ademola Inclusion and  Women- pelaku usaha inklusi keuangan
(2017) Social owned perempuan di dan sosial inklusi
Inclusion on business Negara bagian adalah prediktor
the performance Lagos, bersama kinerja
Performance Variabel Nigeria. Jenis bisnis yang dimiliki
of Women independen: penelitian ini oleh perempuan.
Owned  Financial menggunakan Penelitian ini juga
Businesses in inclusion deskriptif menegaskan bahwa
Lagos State,  Sosial kuantitatif inklusi sosial
Nigeria inclusion dengan metode memiliki hubungan
kuesioner dan positif dan
Scholedge wawancara. signifikan dengan
International Metode inklusi keuangan.
Journal of analisis data
Management menggunakan
and regresi
Development berganda dan
koefisien
Published by korelasi
Scholedge R momen produk
and D Center pearson

43
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
12 Suryani dan Analisis Variabel Populasi Hasil penelitian ini
Ramadhan Literasi dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
(2017) Keuangan  Pelaku pelaku UMKM tingkat literasi
pada Pelaku ekonomi di Kota keuangan pada
Usaha Mikro usaha mikro Pekanbaru pelaku UMKM
di Kota Variabel dengan adalah sedang yaitu
Pekanbaru independen: penentuan sebesar 57,9
 Literasi sampel persen. Variabel
Journal of keuangan menggunakan yang
Economic, rumus slovin. mempengaruhi
Business and Metode yang tingkat literasi
Accounting digunakan keuangan adalah
dalam perbedaan
penelitian pendidikan dan
menggunakan pendapatan.
kuesioner. Sedangkan gender
Metode dan usia tidak
analisis yang mempengaruhi
digunakan tingkat literasi
metode keuangan pada
analisis pelaku UMKM
deskriptif
kuantitatif.
13 Aribawa Pengaruh Variabel Populasi Hasil penelitian ini
(2016) Literasi Dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
Keuangan  Kinerja UMKM di terdapat pengaruh
Terhadap  Keberlangsun Provinsi Jawa literasi keuangan
Kinerja dan gan UMKM Tengah terhadap kinerja
Keberlangsung Variabel (Yogyakata, dan keberlanjutan
an UMKM di Independen: Surakarta dan usaha pada UMKM
Jawa Tengah  Literasi Magelang). kreatif di Jawa
keuangan Metode Tengah
Jurnal Siasat pengambilan
Bisnis sampel
menggunakan
purposive
sampling.
Responden
pada penelitian
ini merupakan
pemilik
UMKM.

44
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
Metode
analisis yang
digunakan
metode
analisis
deskriptif
kuantitatif
14 Eniola dan Financial Variabel Populasi pada Hasil penelitian ini
Entebang Literacy and dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
(2016) SME firm  Firm pelaku UMKM literasi keuangan
Performance Performance di Nigeria merupakan hal
Variabel dengan khusus masalah
International independen: pendekatan UMKM.
Journal of  Financial model RBV Perusahaan
Research Literacy (resources cenderung
Studies in based view). memiliki tingkat
Management Metode pertumbuhan
analisis yang pekerjaan yang
digunakan jaug lebih tinggi
metode tetapi juga lebih
analisis cenderung keluar
deskriptif dari bisnis atau
terlambat karena
masalah literasi
keuangan.
Kontribusi dalam
mengarahkan
pertumbuhan
kinerja,
menciptakan
lapangan pekerjaan
dan kemajuan
sosisal sangat
penting bagi
UMKM.

15 Agarwai Twin Pillars of Variabel Populasi pada Hasil penelitian ini


(2016) Indian dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
Banking:  Deposit adalah data inklusi keuangan
Financial Variabel sensus dari berfokus pada
Literacy and independen: website India volume atau

45
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
Financial  Financial dan sampelnya kuantitas
Inclusion literacy masyarakat sedangkan literasi
 Financial pemilik akun keuangan
International inclusion bank di India. menekankan pada
Journal of menciptakan lebih
Business banyak rekening
Economics and untuk membuat
Management fasilitas perbankan
Reasearch umum mudah
diakses oleh
Publisher semua.
SKIREC
16 Sabana Entrepreneur Variabel Populasi pada Hasil penelitian
(2014) Financial dependen: penelitian ini menunjukan
Literacy,  Microenterpr usaha mikro di bahwa:
Financial ise Kota Nairobi,  Entrepreneur
Access, performance metode financial
Transaction (Financial pengambilan literacy
Cost and indicators teknik sampel memiliki
Performance and non- menggunakan pengaruh
of Micro financial simple random signifikan
Enterprises in indicator) sampling. terhadap kinerja
Nairoby City Metode usaha mikro
County, Kenya Variabel analisis yang  Entrepreneur
independen: digunakan financial
Thesis School  Entrepreneur metode literacy
of Business financial analisis berpengaruh
University of literacy deskriptif signifikan
Nairobi Variabel kuantitatif terhadap akses
Intervening: keuangan
 Financial  Akses keuangan
access memiliki
Variabel pengaruh
moderating: intervening
 Transaction yang signifikan
costs pada hubungan
antara
Entrepreneur
financial
literacy dan
kinerja usaha
mikro

46
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
 Biaya transaksi
memiliki
pengaruh mo-
derating yang
signifikan pada
hubungan antara
Entrepreneur
financial
literacy dan
kinerja usaha
mikro
 Pengaruh
Entrepreneur
financial
literacy, akses
keuangan dan
biaya transaksi
pada kinerja
usaha mikro
lebih besar
daripada
pengaruh
individu mereka
17 Abor dan Issues In SME Variabel Populasi pada Hasil penelitian
Quartey Development dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
(2010) in Ghana and  Ecomomic merupakan  Untuk
South Africa development pelaku UKM meningkatkan
Variabel di Ghana dan akses kredit ke
International independen: afrika selatan UKM,
Research  Small and dengan sampel pengusaha harus
Journal of Medium pegawai didorong untuk
Finance and entrepreneur perusahaan membentuk
Economics manufaktur. koperasi karena
Metode lembaga
EuroJournals analisis yang keuangan
Publishing digunakan percaya tekanan
metode teman sebaya
analisis sering
deskriptif mengurangi
kuantitatif risiko gagal
bayar.
 Pemerintah

47
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
melalui insetif
pajak dapat
mendorong
lembaga
pelatihan
tertentu dan
LSM untuk
memberikan
pelatihan
pengusaha
tentang
pencatatan
sederhana dan
pengetahuan
manajerial.
18 Chen dan An Analysis of Variabel Populasi pada Hasil penelitian
Volpe Personal dependen: penelitian ini menunjukan bahwa
(1998) Financial  Students merupakan mahasiswa masih
Literacy Variabel mahasiswa perlu
Among independen: Youngstown meningkatkan
Collage  Financial State pengetahuan
Students literacy University mereka tentang
dengan metode keuangan pribadi.
Financial pengambilan Meskipun
Service Review sampel pertanyaan yang
menggunakan termasuk dalam
simple random survei cukup
samping. mendasar tetapi
Metode rata-rata
analisis yang keseluruhan
digunakan jawaban yang
metode benar untuk survei
analisis adalah sekitar 53
deskriptif persen. Tidak ada
kuantitatif. skor rata-rata untuk
setiap bidang
pengetahuan
umum, tabungan
dan pinjaman,
asuransi dan
investasi diatas 65
persen. Sejauh ini,

48
No Nama Judul Variabel- Metode Hasil dan
Peneliti Penelitian, variabel Penelitian Kesimpulan
(Tahun), Nama Jurnal Penelitian
dan Publisher
area terlemah
adalah investasi.
Tingkat financial
literasi paling
rendah ditemukan
diantara
subkelompok.
Selain itu peserta
dengan
pengetahuan
kurang cenderung
memiliki pendataan
yang salah dan
membuat
keputusan yang
salah dalam bidang
pengetahuan
umum, tabungan
dan pinjaman serta
investasi. Selain itu
penelitian ini
menunjukan bahwa
ada kekurangan
sistem pendidikan
yang menyebabkan
financial literacy
yang serius di
masyarakat
amerika.
2.5 Keterkaitan Antar Variabel

2.5.1 Hubungan Variabel Literasi Keuangan Terhadap Kinerja UMKM

Survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan

kontribusi sektor UMKM di Indonesia terbukti sangat signifikan bagi

perekonomian nasional dengan menyumbangkan 60 persen Produk

Domestik Bruto dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional.

Pentingnya peranan sektor UMKM dalam mendukung pertumbuhan

49
perekonomian mengharuskan adanya penguatan UMKM. Salah satu

bentuk penguatan UMKM adalah dengan meningkatkan kemampuan

dalam mengelola keuangan serta memperluas akses keuangan bagi

UMKM.

Menurut Aribawa (2016) diperlukan cara strategis guna

meningkatkan kinerja salah satunya adalah dengan literasi keuangan.

Literasi keuangan adalah pengetahuan, keyakinan dan keterampilan,

yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas

pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka

kesejahteraan. Dengan definisi tersebut diharapkan pelaku usaha jasa

keuangan, konsumen produk maupun masyarakat luas tidak hanya

mengetahui dan memahami jasa keuangan tetapi juga mampu

meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan. Hasil

penelitian dilakukan oleh Sanistasya (2019), Sari (2019), Suryani

(2017), Dewi (2016) dan Sabana (2014), menyatakan bahwa literasi

keuangan berpengaruh positif terhadap Kinerja UMKM.

H1 : Literasi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja

UMKM

2.5.2 Hubungan Variabel Inklusi Terhadap Kinerja UMKM

Pertumbuhan UMKM memberikan pengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi masyarakat karena memiliki kesempatan usaha

yang luas tetapi pengusaha UMKM masih sulit dalam

mengembangkan usaha mereka karena kesulitan modal. Untuk

50
mengatasi masalah permodalan tersebut salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan

menerapkan inklusi keuangan (Yanti, 2019).

Center for Financial Inclusion mendefinisikan inklusi keuangan

sebagai akses terhadap produk keuangan yang sesuai termasuk kredit,

tabungan, asuransi dan pembayaran, terjadinya akses yang berkualitas

termasuk kenyamanan, keterjangkauan, kesesuaian dan dengan

memperhatikan perlindungan konsumen, serta ketersediaan tersebut

juga diberikan kepada semua orang. Hasil penelitian dilakukan oleh

Sanistasya (2019), Yanti (2019), Riwayati (2017) menyatakan bahwa

inklusi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

H2 : Inklusi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja

UMKM

2.5.3 Hubungan Variabel Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan

Terhadap Kinerja UMKM

Menurut Abor dan Quartey (2010) UMKM sering mengalami

keterlambatan dalam perkembangannya, hal ini disebabkan berbagai

masalah konvensional yang tidak terselesaikan secara tuntas seperti

masalah kapasitas SDM, kepemilikan, pembiayaan, pemasaran dan

berbagai masalah lain yang berkaitan dengan pengelolaah usaha. Oleh

karena itu, upaya strategis diperlukan untuk meningkatkan kinerja

UMKM. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memperkaya

pengetahuan pelaku UMKM terhadap pengetahuan keuangan

51
sehingga pengelolaan dan akuntabilitasnya bisa dipertanggung

jawabkan dengan baik (Aribawa, 2016).

Tingkat masyarakat yang tidak mendapatkan layanan jasa

keuangan di Indonesia menurut survey yang dilakukan oleh World

Bank pada tahun 2015 dapat dilihat dari dua sisi yaitu permintaan dan

penawaran, Pada sisi penawaran terdapat beberapa faktor yang

menghambat layanan keuangan untuk masyarakat antara lain adanya

informasi asimetris yang menyebabkan institusi keuangan terlalu

selektif dalam memilih nasabah, pendirian kantor cabang yang

cenderung mahal, persepsi terhadap ibu rumah tangga yang memiliki

pendapatan rendah sehingga tidak mempunyai akses terhadap jasa

keuangan.

Hal ini dikarenakan literasi keuangan memfasilitasi penggunaan

produk secara efektif dan membantu pelaku usaha mengembangkan

keterampilan dan produk keuangan terbaik sesuai dengan kebutuhan,

kondisi tersebut sebagai syarat untuk meningkatkan inklusi keuangan.

Inklusi keuangan mampu melakukan perubahan dalam pola berpikir

para pelaku ekonomi dalam melihat uang dan keuntungan. Penelitian

yang dilakukan oleh Sanistasya, (2019) dan Yanti (2019), menyatakan

bahwa literasi keuangan dan inklusi keuangan berpengaruh positif

terhadap kinerja UMKM.

H3 : Literasi keuangan dan inklusi keuangan berpengaruh positif

terhadap kinerja UMKM

52
2.6 Kerangka Berfikir
UMKM di Jakarta Selatan

Literasi Keuangan Kinerja UMKM


(X1) Inklusi Keuangan (Y)
(X2)

Tingkat Pengukuran Tingkat Pengukuran


Literasi Keuangan: Tingkat Pengukuran Literasi Keuangan:
1. Pengetahuan Inklusi Keuangan: 1. Profitabilitas
Keuangan 1. Akses keuangan 2. Pertumbuhan usaha
2. Perilaku Keuangan 2. Kesejahteraan 3. Pertumbuhan jumlah
3. Sikap Keuangan karyawan

Uji Validitas
Uji Reliabilitas

Analisis Deskriptif dan Pengukuran Tingkat Literasi dan Inklusi

Uji Asumsi Klasik:


Normalitas
Multikolinearitas
Heteroskedastisitas
Autokorelasi

Regresi Linear Berganda

Uji T
Uji F
Uji Koefisiensi Determinasi

Kesimpulan dan Saran

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

53
2.7 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori (Sugiyono, 2014:132). Berdasarkan latar belakang dan

rumusan masalah yang telah dijabarkan dalam kerangka pemikiran, maka

hipotesis yang diajukan adalah:

a. H01 : βi 0, Tidak terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap

kinerja UMKM

Ha1 : βi 0, Terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja

UMKM

b. H02 : βi 0, Tidak terdapat pengaruh inklusi keuangan terhadap

kinerja UMKM

Ha2 : βi 0, Terdapat pengaruh inklusi keuangan terhadap kinerja

UMKM

c. H03 : βi 0, Tidak terdapat pengaruh literasi keuangan dan

inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM.

Ha3 : βi 0, Terdapat pengaruh literasi keuangan dan inklusi

keuangan terhadap kinerja UMKM.

54
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh literasi keuangan dan inklusi

keuangan terhadap kinerja UMKM di Provinsi DKI Jakarta. Dalam penelitian

ini penulis membatasi wilayah penelitian yakni hanya Provinsi DKI Jakarta

dikarenakan Provinsi DKI Jakarta merupakan ibu kota Indonesia dan juga

sebagai pusat perekonomian. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Oktober

2019.

3.2 Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017:136) populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah UMKM yang berada di Provinsi DKI Jakarta.

3.2.1.1 Karakteristik Populasi

Dalam menentukan populasi, maka harus diketahui terlebih

dahulu karakteristik populasi yang akan dipilih dalam penelitian

ini antara lain:

55
Tabel 3.1

Karakteristik Populasi

Kategori Karakteristik
Jenis kelamin  Laki-laki
 Perempuan
Usia  18-22 tahun
 23-27 tahun
 28-32 tahun
 33-37 tahun
 >38 tahun
Tingkat pendidikan  SMA/MA
 Diploma
 S1
 S2/S3
Usia bisnis  Start-Up
 1-3 tahun
 4-5 tahun
 Lebih dari 5 tahun
Ukuran usaha  Usaha mikro (jumlah karyawan 10
orang)
 Usaha kecil (jumlah karyawan 30
orang)
 Usaha menegah (jumlah karyawan
300 orang)
Posisi di usaha  Owner/Pemilik
 Pengelola/Manajer
Pilihan jenis usaha  Retail
 Wholesale
 Manufacturing
 Service
 Dan lain-lainnya
Omset perbulan  <Rp. 10.000.000
 Rp.10.000.001 - Rp.25.000.000
 Rp. 25.000.001 - Rp. 40.000.000
 >Rp.40.000.000
Sumber: Data primer, diolah (2019)

56
3.2.2 Sampel dan Teknik Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono (2017:137) sampel merupakan bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila

populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

tersebut. Untuk itu sampel yang diambil harus betul-betul

representative (mewakili).

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan menggunakan

teknik non-probability sampling. Menurut Sugiyono (2017:142) teknik

non-probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel tidak

memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur anggota

(populasi) untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini digunakan

karena populasi terlalu banyak dan keterbatasan waktu yang peneliti

punya. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100

responden. Jumlah sampel diambil berdasarkan rumus Slovin:

Dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan

57
Dalam laporan kinerja UMKM di Provinsi DKI Jakarta jumlah

UMKM yang aktif di Provinsi DKI Jakarta ada sebanyak 5.855 unit.

Maka populasi N= 5.855 dengan asumsi tingkat kesalahan (e)= 10%,

maka jumlah sampel yang harus digunakan dalam penelitian ini adalah

sebanyak

= = 98,32 dibulatkan menjadi 100

Jadi, perhitungan diatas untuk mengetahui ukuran sampel dengan

tingkat kesalahan 10% adalah sebanyak 100 responden maka sampel

dalam penelitian ini dianggap sudah resprentative secara teknis.

Penulis menggunakan teknik menyebaran kuesioner dengan cara

convenience sampling. Menurut Asra (2015:77) convenience sampling

merupakan cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara

sederhana yaitu dengan mengambil unit pengamatan yang dijumpai

atau dengan sedapatnya saja.

Penentuan jumlah sampel disetiap wilayah:

Jumlah sampel yang ditentukan

Berdasarkan laporan kinerja pembangunan koperasi dan UMKM di

Provinsi DKI Jakarta jumlah UMKM aktif per 31 Desember 2016

adalah sebagai berikut:

1. Jakarta Selatan:

2. Jakarta Barat:

3. Jakarta Timur:

58
4. Jakarta Pusat:

5. Jakarta Utara:

Hasil diatas dapat disimpulan sesuai dengan tabel dibawah ini:

Tabel 3.2

Jumlah Sampel Tiap Wilayah

Provinsi DKI Jakarta Jumlah Sampel (UMKM)


Jakarta Salatan 25
Jakarta Barat 21
Jakarta Timur 28
Jakarta Pusat 9
Jakarta Utara 17
Total Sampel 100
Sumber: Data primer, diolah (2019)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Data Primer

Menurut Sugiyono (2017:219) data primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam

penelitian ini penulis memperoleh data melalui hasil pengisian

kuesioner.

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017:225).

Kuesioner merupakan pengumpulan data yang cocok bila digunakan

dengan jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

luas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran yaitu

59
skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial (Sugiyono, 2017:158). Jawaban setiap item

instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi yang

positif. Terdapat lima kategori pembobotan dalam skala Likert,

yaitu:

Tabel 3.3

Skala Model Likert

Skala Keterangan Pertanyaan Positif


1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-Ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2017)

3.3.2 Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2017:219), data sekunder yaitu sumber data

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data sekunder ini digunakan

untuk melengkapi atau mendukung data primer. Data sekunder yang

didapatkan penulis berasal dari jurnal, artikel, media internet dan buku

yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pendekatan skala

Likert. Data yang terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner akan diolah dan

60
dianalisis dengan tujuan dapat menjadi sebuah informasi. Alat analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana

dengan menggunakan alat pengeloahan data SPSS (Statistical Produk and

Service Solutions). Sebelum dilakukan regresi linear berganda, dilakukan uji

asumsi klasik terlebih dahulu.

3.4.1 Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu instrument penelitian yang dianggap

dapat menghasilkan data yang valid, apabila instrument tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Asra,

2015:143). Untuk signifikasi dilakukan dengan membandingkan

nilai rhitung dengan rtable untuk degree of freedom (df) = n-2 dalam hal

ini “n” adalah jumlah sampel. Jika rhitung lebih besar dari rtable dan

nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan

valid (Ghozali, 2013:53).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur suatu objek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama (Asra, 2015:143). Menurut Sujarweni (2014:197), uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan bersama-sama terhadap seluruh

butir atau item pertanyaan dalam angket (kuesioner) penelitian.

Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah

sebagai berikut:

61
1. Jika nilai Cronbach Alpha >0,60 maka kuesioner atau angket

dinyatakan reliable atau konsisten.

2. Sementara, jika nilai Cronbach Alpha <0,60 maka kuesioner

atau angket dinyatakan tidak reliable atau tidak konsisten.

3.4.2 Analisis Deskriptif dan Pengukuran Tingkat Literasi Keuangan

dan Inklusi Keuangan

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2017:232). Analisis ini akan mendeskripsikan karakteristik

responden dan mendeskripsikan dari variabel literasi keuangan, inklusi

keuangan dan kinerja UMKM. Selain itu juga dapat mendeskripsikan

tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan.

Menurut Chen dan Volpe (1998) penentuan tingkat literasi dan

inklusi keuangan ditentukan dengan rumus:

Penentuan kategori =

Hasil perhitungan tersebut kemudian akan dibandingkan dengan

kriteria tingkat keuangan menurut Chen dan Volpe (1998). Kriteria

tingkat literasi dan inklusi dibagi menjadi:

1. Tinggi, jika tingkat literasi dan inklusi melebihi 70 persen.

2. Menengah, jika tingkat literasi dan inklusi antara 60 persen

sampai dengan 79 persen.

62
3. Rendah, jika tingkat literasi dan inklusi kurang dari 60 persen.

3.4.3 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Persamaan regresi

dikatakan baik jika mempunyai variabel bebas dan variabel terikat

berdistribusi normal (Ghozali, 2011:160). Dasar pengambilan

kepurusan dapat dilakukan dengan melihat angka probabilitasnya,

yaitu:

1. Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari model regresi

adalah normal.

2. Jika probablitas 0,50 maka distribusi dari model regresi

adalah tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen (bebas). Jika variabel independen saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak ortHogonal. Variabel ortHogonal

adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2011:105).

63
Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat besarnya Variance

Invelantions Factor (VIF) dan tolerance. Jika VIF >10 hal ini berarti

terjadi korelasi antar variabel independen dan sebaliknya jika nilai

VIF <10 hal ini berarti tidak terjadi korelasi antar variabel.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas muncul apabila

kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki

varian yang konstan dari suatu observasi ke observasi lainnya

(Ghozali, 2011:139). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED serta

menggunakan uji Spearman. Hipotesis dirumuskan dengan kriteria

keputusan sebagai berikut:

H0: Tidak ada heteroskedastisitas (Nilai probabilitas >0,05 H0

diterima)

Ha: Terdapat heteroskedastisitas (Nilai probabilitas <0,05 H0 ditolak)

3.4.4 Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini dilakukan analisis regresi linier berganda,

karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh literasi

keuangan (X1) dan inklusi keuangan (X2) terhadap Kinerja UMKM (Y).

Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan rumus:

64
Y= +b1X1 + b2X2 + e

Dimana

Y = Variabel terikat (Kinerja)

= Bilangan konstanta

b1 = Koefisien regresi antara literasi keuangan dengan kinerja

b2 = Koefisien regresi antara inklusi keuangan dengan kinerja

X1 = Variabel bebas (Literasi keuangan)

X2 = Variabel bebas (Inklusi keuangan)

e = Error

3.4.5 Uji T (Uji Parsial)

Uji t merupakan pengujian yang melakukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Hipotesis parsial

dijelaskan kedalam bentuk statistik sebagai berikut:

H0 : β1 0, Tidak terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja

UMKM

Ha : β1 0, Terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja

UMKM

H0 : β2 0, Tidak terdapat pengaruh inklusi keuangan terhadap

kinerja UMKM

Ha : β2 0, Terdapat pengaruh inklusi keuangan terhadap kinerja

UMKM

65
Selanjutnya, hasil hipotesis thitung dibandingkan dengan ttabel dengan

ketentuan sebagai berikut:

Jika thitung ttabel, H0 diterima dan Ha ditolak

Jika thitung ttabel, H0 diterima dan Ha diterima

3.4.6 Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh

variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2011:98). Hipotesis simultan dikelaskan kedalam

bentuk sebagai berikut:

H0 : β1 β2 0, artinya tidak terdapat pengaruh literasi keuangan dan

inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM.

Ha : β1 β2 0, artinya terdapat pengaruh literasi keuangan dan inklusi

keuangan terhadap kinerja UMKM.

Berdasarkan tingkat signifikasi 0,05, jika signifikansi > 0,05 maka

H0 diterima artinya variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika signifikansi

<0,50, maka H0 ditolak artinya variabel independen secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.4.7 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen

(Ghozali, 2013:97). Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

66
dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai mendekati

satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Rumus

koefisien determinasi simultan sebagai berikut:

Kd = r2 x 100%

Dimana: Kd = Koefisien determinasi

R2 = Kuadrat dari koefisien ganda

3.5 Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel merupakan menjabarkan variabel penelitian mengenai

konsep dimensi dan indikator. Penelitian ini terdiri dari tiga pokok variabel

yang diteliti yaitu, Literasi Keuangan (X1), Inklusi keuangan (X2) dan Kinerja

UMKM (Y).

Tabel 3.4

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Skala


1 Literasi 1. Memiliki Ordinal
Keuangan (X1) a. Pengetahuan pengetahuan
 Amram Rohi akuntansi
Bire, Heni dasar
Matelda 2. Dapat
Sauw dan memahami
Maria (2019) manfaat
 Jianmu Ye pengelolaan
dan keuangan
KMMBC 3. Dapat
Kulathunga mengelola
(2019) keuangan
 Poppy secara efektif
Alvianolita 4. Mengetahui
Sanistasya, syarat yang
Kusdi diperlukan
untuk

67
No Variabel Dimensi Indikator Skala
Rahardjo dan mendapatkan
Mohammad pinjaman dari
Iqbal(2019) bank
 Ria Yunita 5. Mengetahui
Sari (2019) manfaat dan
 Wira Iko fasilitas yang
Putri Yanti ditawarkan
(2019) oleh bank
 Sri Widiyati, 6. Dapat
Edi menganalisis
Wijayanto kinerja
dan keuangan
Prihatiningsi secara berkala
h (2018) b. Perilaku 7. Membuat
 Winona pembukuan
Kumara kas perhari
Dewi, 8. Aktif
Yurniwati melakukan
dan Annisaa bimbingan dan
Rahman binaan
(2018) terhadap
 Rochmi karyawan
Widiyanti, 9. Melakukan
Ratna budgeting
Damayanti dalam
dan Fithria mendukung
Marwanti planning yang
(2017) ada
 Susie 10. Mampu
Suryani dan melakukan
Surya penyusunan
Ramadhan anggaran
(2017) belanja
 Dwitya perbulan
Aribawa 11. Berhati-hati
(2016) dalam
mengambil
 Tarun
kredit atau
Agarwai
hutang

68
No Variabel Dimensi Indikator Skala
(2016) c. Sikap 12. Sikap berani
 Beatrice mengambil
M.Sabana resiko dalam
(2014) pengembalian
keputusan
13. Dapat
mengatur
strategi untuk
meminimalkan
resiko
keuangan
14. Membuat
target planning
kedepan
2 Inklusi a. Akses 1. Lembaga Ordinal
Keuangan (X2) keuanan keuangan
 Amram Rohi berlokasi
Bire, Heni strategis
Matelda 2. Mengetahui
Sauw dan layanan
Maria (2019) keuangan yang
 Poppy dimiliki bank
Alvianolita 3. Layanan jasa
Sanistasya, keuangan
Kusdi mudah untuk
Rahardjo dan di akses
Mohammad 4. Mampu
Iqbal(2019) menggunakan
 Wira Iko fasilitas
Putri Yanti lembaga
(2019) keuangan
 Hedwigis untuk
Esti Riwayati memenuhi
(2017) kebutuhan dan
 George mengelola
Okello keuangan
Candiya dalam UMKM
Bongomin, 5. Menggunakan
John C. internet dalam
Munene, mengakses
Joseph Ntayi layanan jasa
Mpeera, keuangan
Charless 6. Lembaga
Malinga keuangan
membuat

69
No Variabel Dimensi Indikator Skala
Akol (2017) panduan tata
 Tarun cara dalam
Agarwai mengakses
(2016) layanan
keuangan
b. Kesejahteraan 7. UMKM
merasa
terbantu
dengan
layanan jasa
keuangan
8. Biaya
pemeliharaan
akun
terjangkau
9. Produk atau
layanan yang
disediakan
lembaga
keuangan
meningkatkan
pendapatan
3 Kinerja a. Profitabilitas 1. Meningkatnya Ordinal
UMKM (Y) penjualan
 Poppy usaha setiap
Alvianolita bulan
Sanistasya, 2. Keuntungan
Kusdi usaha setiap
Rahardjo bulan
dan fluktuatif
Mohammad b. Pertumbuhan 3. Peningkatan
Iqbal(2019) usaha jumlah
 Wira Iko konsumen
Putri Yanti setiap bulan
(2019) 4. Mengembang
 Winona kan pemasaran
Kumara produk atau
Dewi, jasa di dalam
Yurniwati negeri
dan Annisaa 5. Memiliki
Rahman konsumen dari
luar daerah

70
No Variabel Dimensi Indikator Skala
(2018) c. Pertumbuhan 6. Relatif calon
 Dwitya jumlah melamar
Aribawa karyawan pekerjaan
(2016) 7. Pertambahan
 Beatrice karyawan
M.Sabana karena
(2014) pekerjaan
semakin
banyak
8. Relatif
menyerap
karyawan dari
masyarakat
sekitar

71
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Penelitian

Indonesia termasuk dalam sepuluh besar negara dengan

pertumbuhan ekonomi tercepat, salah satu faktor pemicunya adalah

pesatnya pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Selain

menjadi ibu kota Indonesia DKI Jakarta merupakan roda perekonomian

yang menyumbangkan Produk Domestik Bruto paling tinggi di

Indonesia.

Secara makro perekonomian Provinsi DKI Jakarta sangat baik

dengan pertumbuhan hingga akhir tahun ini diperkirakan akan tumbuh

6,0 persen hingga 6,4 persen. Sebagian besar pelaku usaha di DKI

Jakarta merupakan UMKM maka kadin DKI Jakarta berupaya untuk

meningkatkan peran industri kecil semaksimal mungkin. Dalam hal

tersebut penetrasi literasi keuangan dan inklusi keuangan sangat penting

dalam perluasan edukasi bagi pelaku bisnis.

4.1.2 Tujuan Kementrian Koperasi dan UKM

Dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.

07/Per/M.KUKM/VII/2015 dijabarkan tujuan Kementrian Koperasi dan

UKM yaitu:

72
“Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang berdaya saing dan

berkontibusi pada peningkatan perekonomian nasional dan

kesejahteraan rakyat berlandaskan semangat wirausaha,

kemandirian koperasi dan keterpaduan”

Untuk mencapai sasaran-sasaran Strategis Kementrian Koperasi dan

UKM, maka dilaksanakan melalui upaya-upaya antara lain:

1. Peningkatan kompetensi UMKM dalam kewirausahaan dan

inovasi, teknik produksi dan pengelolaan usaha serta pemasaran

di dalam dan diluar negeri.

2. Peningkatan kemandirian koperasi melalui penguatan jati

dirinya.

3. Peningkatan jangkauan, skema dan kualitas pelayanan sistem

pendukung koperasi dan UMKM terkait diklat, pembiayaan,

pendampingan usaha, layanan teknologi dan informasi,

intermediasi pasar dan kemitraan.

4.1.2 Potensi UMKM

Secara ringkas potensi UMKM ke depan dapat dipengaruhi oleh

sisi internal dari UMKM dan eksternal sebagai berikut:

Potensi internal:

1. Jumlah UMKM yang besar merupakan modal dasar untuk

berkontribusi lebih besar dalam perekonomian.

2. Struktur dan karakteristik organisasi, usaha dan pengelolaan

UMKM yang cukup fleksibel memberi kemudahan untuk

73
menyesuaikan dengan perubahan kapasitasnya, serta perubahan

pasar dan perekonomian.

3. UMKM menghasilkan produk dan jasa dengan harga yang

terjangkau masyarakat sehingga berkontribusi dalam penguatan

pasar domestik.

4. Produk-produk UMKM sebagian besar memiliki kaitan yang

kuat dengan sumber daya dan budaya lokal serta pengetahuan,

keterampilan tangan dan pola kerja yang diwariskan secara

turun-temurun.

5. Jumlah UMKM yang besar merupakan potensi untuk

perkembangan berterkaitan usaha dalam skema rantai nilai dan

rantai pasok sehingga efisiensi sistem produksi dan pemasaran

dapat ditingkatkan.

Potensi eksternal:

1. UU No. 20/2008 tentang UMKM dan PP No. 17/2013 tentang

Pelaksanaan dan UU No. 20/2008 memberi kepastian hukum

bagi pengembangan UMKM

2. Kemudahan mendirikan usaha secara informal di Indonesia,

khususnya pada skala mikro, menjadikan potensi penumbuhan

wirausaha baru dan UMKM sangat besar.

74
4.2 Karakteristik Responden dan Distribusi Jawaban

Responden dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM di Provinsi DKI

Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian

berdasarkan hasil pengelolahan kuesioner yang terdiri dari jenis kelamin,

usia, tingkat pendidikan, ukuran usaha, posisi di usaha dan pilihan jenis

usaha.

4.2.1 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin, Usia Responden dan Posisi di Usaha

Berdasarkan hasil kuesioner Tabel 4.1 berikut ini menyajikan hasil

cross tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia

responden dan posisi di usaha.

Tabel 4.1

Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin, Usia Responden dan Posisi di Usaha

USIA_RESPONDEN * POSISI_DI_USAHA * JENIS_KELAMIN Crosstabulation


Count
POSISI_DI_USAHA
JENIS_KELAMIN Pemilik Pengelola Total
Laki-laki USIA_RESPONDEN 28-32Tahun 3 0 3
33-37Tahun 23 1 24
>37Tahun 19 0 19
Total 45 1 46
Perempuan USIA_RESPONDEN 23-27Tahun 1 0 1
28-32Tahun 8 1 9
33-37Tahun 20 0 20
>37Tahun 24 0 24
Total 53 1 54
Total USIA_RESPONDEN 23-27Tahun 1 0 1
28-32Tahun 11 1 12
33-37Tahun 43 1 44
>37Tahun 43 0 43
Total 98 2 100
Sumber: Data primer yang diolah (2019)

75
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa sebagian besar

responden merupakan pemilik dari usaha yang mereka jalankan sendiri

dan hanya 2 responden yang pengelola usaha milik orang lain. Sebagian

besar responden pada penelitian ini berjenis kelamin perempuan dengan

rentang usia lebih dari 37 tahun. Responden berjenis kelamin laki-laki

paling banyak berada pada rentang usia 33-37 tahun. Dari tabel di atas

menunjukan bahwa masih sedikit para pelaku UMKM di usia muda

maka perlu adanya pembinaan dan motivasi agar kaum muda memiliki

jiwa berbisnis untuk berani membuka dan memulai usaha.

4.2.2 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Posisi di Usaha

Berdasarkan hasil kuesioner Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil

cross tabulasi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

dan posisi di usaha.

Tabel 4.2

Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Posisi di Usaha

TINGKAT_PENDIDIKAN * POSISI_DI_USAHA Crosstabulation


Count
POSISI_DI_USAHA
Pemilik Pengelola Total
TINGKAT_PENDIDIKAN SMA 82 2 84
Diploma 6 0 6
S1 9 0 9
/S3 1 0 1
Total 98 2 100
Sumber: Data primer yang diolah (2019)

76
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar

responden memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 82 responden

dan 6 responden memiliki tingkat pendidikan diploma, 9 responden

memiliki tingkat pendidikan S1 dan 1 responden memiliki tingkat

pendidikan S2/S3. Dari tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar

pemilik usaha memiliki tingkat pendidikan SMA yang berarti bahwa

tingkat pendidikan bukan penentu seseorang mampu menjalankan

bisnis atau tidak.

4.2.3 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Omset Perbulan

Berdasarkan hasil kuesioner Tabel 4.3 berikut ini menyajikan

hasil cross tabulasi karakteristik responden berdasarkan tingkat

pendidikan dan omset perbulan.

Tabel 4.3

Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Omset Perbulan

TINGKAT_PENDIDIKAN * OMSET_PERBULAN Crosstabulation


Count
OMSET_PERBULAN
Rp.25.000.001-
<Rp.25.000.000 Rp.208.000.000 Total
TINGKAT_PENDIDIKAN SMA 42 42 84
Diploma 2 4 6
S1 1 8 9
/S3 0 1 1
Total 45 55 100
Sumber: Data primer yang diolah (2019)

77
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa sebagian besar

responden yang memiliki tingkat pendidikan SMA dengan 42

responden memiliki omset <Rp.25.000.000 perbulan dan 42 responden

memiliki omset Rp.25.000.001-Rp.208.000.000. Hal ini menunjukan

bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan SMA masih perlu

dukungan lebih dalam pengembangan bisnis sehingga bisa

meningkatkan kinerja UMKM karena masih banyak responden yang

memiliki omset kurang dari Rp.25.000.000.

4.2.4 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Usia Bisnis

Berdasarkan hasil kuesioner Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil

cross tabulasi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

dan usia bisnis.

Tabel 4.4

Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan dan Usia Bisnis

TINGKAT_PENDIDIKAN * USIA_BISNIS Crosstabulation


Count
USIA_BISNIS
1- 4-
Start-up 3Tahun 5Tahun >5Tahun Total
TINGKAT_PENDIDIKAN SMA 2 2 19 61 84
Diploma 0 1 1 4 6
S1 0 0 2 7 9
/S3 0 0 0 1 1
Total 2 3 22 73 100
Sumber: Data primer yang diolah (2019)

78
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa sebagian besar

responden yang memiliki usia bisnis lebih dari 5 tahun dan

berpendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 84 responden dan 19

responden memiliki usia bisnis 4-5 tahun berpendidikan terakhir SMA.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat fenomena karena

responden yang memiliki hanya tingkat pendidikan SMA mampu

menjalankan usia bisnis lebih dari 5 tahun dan seharusnya bisa bersaing

dengan respondenyang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

4.2.5 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Bisnis

dan Posisi di Usaha

Berdasarkan hasil kuesioner Tabel 4.1 berikut ini menyajikan hasil

cross tabulasi responden berdasarkan usia bisnis dan posisi di usaha.

Tabel 4.5

Cross Tabulasi Responden Berdasarkan Usia Bisnis dan Posisi

di Usaha

USIA_BISNIS * PILIHAN_JENIS_USAHA Crosstabulation


Count

PILIHAN_JENIS_USAHA

Eceran Agen Jasa Total

USIA_BISNIS Start-Up 2 0 0 2

1-3Tahun 2 0 1 3

4-5Tahun 10 5 7 22

>5Tahun 54 8 11 73
Total 68 13 19 100
Sumber: Data primer yang diolah (2019)

79
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa mayoritas

responden yang usia bisnisnya bertahan hingga lebih dari 5 tahun

merupakan pedagang retail atau eceran. Hal ini menunjukan bahwa

usaha mikro di DKI Jakarta sangat menjamur dan memiliki

prospek usia bisnis yang lama dan di semua usia bisnis yang paling

banyak menjadi pilihan jenis usaha adalah jenis usaha eceran.

4.2.6 Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Ukuran

Usaha dan Omset Perbulan

Berdasarkan hasil kuesioner Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil

cross tabulasi responden berdasarkan ukuran usaha dan omset perbulan.

Tabel 4.6

Cross Tabulasi Responden Berdasarkan Ukuran Usaha dan

Omset Perbulan.

UKURAN_USAHA * OMSET_PERBULAN Crosstabulation


Count

OMSET_PERBULAN Total

Rp.25.000.001 Rp.208.000.001
- -
<Rp.25.000 Rp.208.000.00 Rp.4.016.000.00
.000 0 0

UKURAN_USAHA Usaha
43 35 0 78
mikro

Usaha
2 20 0 22
kecil
Total 45 55 0 100
Sumber: Data primer yang diolah (2019)

80
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan bahwa mayoritas

responden yang memiliki ukuran usaha mikro (jumlah karyawan

10 orang) memiliki omset mencapai kurang dari Rp. 25.000.000

perbulannya. Namun masih banyak juga pelaku usaha mikro yang

memiliki omset antara Rp.25.000.001- Rp.208.000.000 perbulan.

Hal ini menunjukan bahwa masih banyak usaha mikro yang

memiliki omset kurang dari Rp.25.000.000 perbulan dan hanya 2

responden pemilik usaha kecil yang memiliki omset kurang dari

Rp.25.000.000.

4.2.7 Distribusi Jawaban

a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Literasi Keuangan

Variabel literasi keuangan pada penelitian ini menggunakan 19

butir pertanyaan yang disebarkan kepada responden dan peneliti

hanya mengambil jawaban dari 100 responden. Hasil jawaban

terhadap literasi keuangan dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Literasi Keuangan

Dalam persen
No Pertanyaan
STS S R S SS Total
Saya memiliki
1 pengetahuan 0 0 26 45 29 100
akuntansi dasar
Saya memahami
manfaat
2 0 0 18 54 28 100
pengelolaan
keuangan
Saya memahami
3 cara mengelola 0 0 16 53 31 100
keuangan secara

81
Dalam persen
No Pertanyaan
STS S R S SS Total
efektif

Saya mengetahui
syarat yang
4 diperlukan untuk 0 0 0 57 43 100
mendapatkan
pinjaman dari bank
Saya mengetahui
manfaat dan
5 fasilitas yang 0 0 22 62 16 100
ditawarkan oleh
bank
Saya dapat
menganalisis
6 0 0 15 51 34 100
kinerja keuangan
secara berkala
Saya membuat
pembukuan kas
7 0 0 4 43 53 100
keluar-masuk
perhari
Saya melakukan
bimbingan dan
8 0 3 27 54 16 100
binaan terhadap
karyawan
Saya melakukan
budgeting dalam
9 0 0 33 48 19 100
mendukung
planning yang ada
Saya melakukan
penyusunan
10 0 0 21 57 22 100
anggaran belanja
perbulan
Saya berhati-hati
11 dalam mengambil 0 0 10 64 26 100
kredit atau hutang
Saya berani
mengambil resiko
12 0 0 18 52 30 100
dalam pengambilan
keputusan
Saya dapat
mengatur strategi
13 0 0 14 56 30 100
untuk
meminimalkan

82
Dalam persen
No Pertanyaan
STS S R S SS Total
resiko keuangan

Saya melakukan
14 target planning 0 0 7 59 34 100
kedepan
Rata-rata 0 0,2 16,5 54 29,3 100
Sumber: Data primer diolah (2019)

Tabel 4.7 menunjukan bahwa pada variabel literasi keuangan

mayoritas responden menjawab “setuju” dengan presentase sebesar

54 persen. Dari 14 pertanyaan yang mendapatkan respon positif

adalah pertanyaan nomor 11, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas

responden menjawab “setuju” dengan persentase sebesar 64 persen.

Namun beberapa responden juga masih belum dapat mengetahui

manfaat dan fasilitas yang ditawarkan bank dan manajer kurang

berperan aktif dalam melakukan bimbingan dan pembinaan terhadap

karyawan.

b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Inklusi Keuangan

Variabel inklusi keuangan pada penelitian ini menggunakan 9 butir

pertanyaan yang disebarkan kepada responden dan peneliti hanya

mengambil jawaban dari 100 responden. Hasil jawaban terhadap literasi

keuangan dijelaskan pada tabel berikut:

83
Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Inklusi

Keuangan

Dalam persen
No Pertanyaan
STS S R S SS Total
Lembaga keuangan
1 0 0 14 57 29 100
berlokasi strategis
Mengetahui layanan
2 keuangan yang 0 0 14 62 24 100
dimiliki bank
Layanan jasa
3 keuangan mudah 0 0 18 59 23 100
untuk di akses
Saya mampu
menggunakan fasilitas
lembaga keuangan
4 untuk memenuhi 0 0 27 50 23 100
kebutuhan dan
mengelola keuangan
dalam UMKM
Saya menggunakan
internet dalam
5 0 0 22 55 23 100
mengakses layanan
jasa keuangan
Sebaiknya lembaga
keuangan membuat
6 panduan tata cara 0 0 28 40 32 100
dalam mengakses
layanan keuangannya
UMKM merasa
7 terbantu dengan 0 0 1 24 75 100
layanan jasa keuangan

Biaya pemeliharaan
8 0 0 6 65 29 100
akun terjangkau
Produk/layanan yang
disediakan lembaga
9 keuangan 0 0 14 56 30 100
meningkatkan
pendapatan
Rata-rata 0 0 16 52 32 100
Sumber: Data primer diolah (2019)

84
Tabel 4.8 menunjukan bahwa pada variabel inklusi keuangan

mayoritas responden menjawab “setuju” dengan presentase sebesar 52

persen. Dari 9 pertanyaan yang mendapatkan respon positif adalah

pertanyaan nomor 8, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden

menjawab “setuju” dengan persentase sebesar 65 persen. Namun

beberapa responden juga masih kurang mengetahui tentang akses

layanan jasa keuangan, kurangnya informasi menggunakan layanan jasa

keuangan untuk memenuhi kebutuhan dan mengelola keuangan dalam

UMKM dan juga pelaku bisnis masih kurang memahami dalam

mengakses layanan keuangan menggunakan internet.

c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Kinerja UMKM

Variabel kinerja UMKM pada penelitian ini menggunakan 8 butir

pertanyaan yang disebarkan kepada responden dan peneliti hanya

mengambil jawaban dari 100 responden. Hasil jawaban terhadap literasi

keuangan dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja UMKM

Dalam persen
No Pertanyaan
STS S R S SS Total
Meningkatnya penjualan
1 0 0 15 58 27 100
usaha setiap bulan
Keuntungan usaha
2 0 0 18 56 26 100
setiap bulan fluktuatif
Adanya peningkatan
3 jumlah konsumen setiap 0 0 12 48 40 100
bulan

85
Dalam persen
No Pertanyaan
STS S R S SS Total
Mengembangkan
4 pemasaran produk/jasa 0 0 6 49 45 100
di luar daerah
Memiliki konsumen dari
5 0 1 17 52 30 100
luar daerah
Relatif calon karyawan
6 0 0 27 55 18 100
yang melamar di sini
Setiap tahun UMKM ini
menambah karyawan
7 0 0 46 43 11 100
karena pekerjaaan
semakin banyak
Karyawan UMKM
8 relatif dari masyarakat 0 0 21 47 32 100
sekitar
Rata-rata 0 0,1 20,3 51 28,6 100
Sumber: Data primer diolah (2019)

Tabel 4.9 menunjukan bahwa pada variabel kinerja UMKM

mayoritas responden menjawab “setuju” dengan persentase sebesar

51persen. Dan dari 14 pertanyaan yang paling mendapatkan respon

positif adalah pernyataan nomor 1, hal ini dapat dilihat dengan

mayoritas responden menjawab “setuju” dengan persentase sebesar 58

persen. Dari jawaban beberapa responden dapat diketahui bahwa tidak

semua UMKM menambah karyawan hal ini di berkaitan dengan omset

pendapatan UMKM tersebut karena masih banyak usaha mikro yang

memiliki omset kurang dari Rp. 10.000.000.

4.3 Uji Kualitas Data

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan

86
nilai rhitung dengan rtable, untuk degree of freedom (df) = n-2, dengan

pra uji sebanyak 30 sampel (df = 30-2 berarti table df ke-28 adalah

0,361). Berikut dalah hasil uji validitas dari variabel literasi keuangan,

inklusi keuangan dan kinerja UMKM dengan 30 responden pra uji.

a. Variabel Literasi Keuangan

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Literasi Keuangan

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan


LK1 0,376 0,361 Valid
LK2 0,615 0,361 Valid
LK3 0,427 0,361 Valid
LK4 0,562 0,361 Valid
LK5 0,685 0,361 Valid
LK6 0,561 0,361 Valid
LK7 0,541 0,361 Valid
LK8 0,648 0,361 Valid
LK9 0,582 0,361 Valid
LK10 0,535 0,361 Valid
LK11 0,364 0,361 Valid
LK12 0,409 0,361 Valid
LK13 0,433 0,361 Valid
LK14 0,572 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah (2019)

Tabel 4.10 menunjukan bahwa variabel literasi keuangan

memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan

berdasarkan kriteria dimana rhitung lebih besar dibandingkan

rtable pada penelitian ini sebesar 0,361 hal tersebut menunjukan

bahwa masing-masing pernyataan pada variabel literasi

keuangan dapat diandalkan dan layak dalam penelitian.

87
b. Variabel inklusi keuangan

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Inklusi Keuangan

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan


IK1 0,412 0,361 Valid
IK2 0,567 0,361 Valid
IK3 0,618 0,361 Valid
IK4 0,634 0,361 Valid
IK5 0,569 0,361 Valid
IK6 0,604 0,361 Valid
IK7 0,630 0,361 Valid
IK8 0,436 0,361 Valid
IK9 0,659 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah (2019)

Tabel 4.11 menunjukan bahwa variabel inklusi keuangan

memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan

berdasarkan kriteria dimana rhitung lebih besar dibandingkan

rtable pada penelitian ini sebesar 0,361 hal tersebut menunjukan

bahwa masing-masing pernyataan pada variabel inklusi

keuangan dapat diandalkan dan layak dalam penelitian.

c. Variabel Kinerja UMKM

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Kinerja UMKM

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan


K1 0,546 0,361 Valid
K2 0,606 0,361 Valid
K3 0,546 0,361 Valid
K4 0,515 0,361 Valid
K5 0,463 0,361 Valid
K6 0,538 0,361 Valid
K7 0,629 0,361 Valid

88
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
K8 0,434 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah (2019)

Tabel 4.12 menunjukan bahwa variabel kinerja UMKM

memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan

berdasarkan kriteria dimana rhitung lebih besar dibandingkan

rtable pada penelitian ini sebesar 0,361 hal tersebut menunjukan

bahwa masing-masing pernyataan pada variabel kinerja

UMKM dapat diandalkan dan layak dalam penelitian.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel dan konstruk. Kuesioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47).

Kemudian data yang diperoleh di analisis dengan teknis tertentu yaitu

Alpha Cronbach. Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas

jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,6 (Wiratna, 2014:197).

a. Variabel literasi keuangan

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas Literasi Keuangan

Cronbach’s
Variabel
Alpa N of item Keterangan
Literasi
0,790 14 Reliabel
Keuangan
Sumber: Data primer diolah (2019)

89
Berdasarkan pada table 4.13 menunjukan nilai Cronbach’s

Alpa atas variabel literasi keuangan sebesar 0,790. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s

Alpa lebih besar dari 0,60.

b. Variabel inklusi keuangan

Tabel 4.14

Hasil Uji Reliabilitas Inklusi Keuangan

Cronbach’s
Variabel
Alpa N of item Keterangan
Inklusi
0,731 9 Reliabel
Keuangan
Sumber: Data primer diolah (2019)

Berdasarkan pada table 4.14 menunjukan nilai Cronbach’s

Alpa atas variabel inklusi keuangan sebesar 0,731. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s

Alpa lebih besar dari 0,60.

c. Variabel kinerja UMKM

Tabel 4.15

Hasil Uji Reliabilitas Kinerja UMKM

Cronbach’s
Variabel
Alpa N of item Keterangan
Kinerja UMKM 0,639 8 Reliabel
Sumber: Data primer diolah (2019)

90
Berdasarkan pada table 4.15 menunjukan nilai Cronbach’s

Alpa atas variabel kinerja UMKM sebesar 0,639. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s

Alpa lebih besar dari 0,60.

4.4 Analisis Deskriptif dan Pengukuran Tingkat Literasi Keuangan

dan Inklusi Keuangan

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menganalisa data

berdasarkan hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap

masing-masing indikator pengukur variabel. Analisis deskriptif pada

penelitian ini yaitu:

Tabel 4.16

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistics

LITERASI INKLUSI
KEUANGAN KEUANGAN KINERJA
N Valid 100 100 100
Missing 0 0 0
Mean 57.74 37.44 32.65
Std. Deviation 4.089 2.830 2.743
Minimum 48 28 25
Maximum 66 44 39
Sum 5774 3744 3265
Sumber: Data primer diolah (2019)

Berdasarkan pada tabel 4.16 variabel literasi keuangan memiliki

jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner

sebesar 48, jawaban maksimum responden yang didapat dari penyebaran

kuesioner sebesar 66, rata-rata jawaban responden yang didapat dari

penyebaran kuesioner sebesar 57,74 dan standar deviasi sebesar 4,089.

91
Hasil analisis pada penelitian ini adalah berdasarkan hasil

keseluruhan pada variabel literasi keuangan rata-rata responden

menjawab 57,74 atau sebesar 58 persen dari tiga pertanyaan indikator

yaitu pengetahuan keuangan, perilaku keuangan dan sikap keuangan.

Dapat diketahui bahwa pelaku UMKM di Provinsi DKI Jakarta termasuk

dalam kategori rendah yaitu <60 persen.

Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan, perilaku dan sikap

keuangan merupakan faktor penting untuk menentukan tingkat literasi

keuangan. Tiga pertanyaan indikator dalam literasi keuangan dapat

menjadi modal yang kuat untuk membantu pelaku UMKM dalam

mengatasi resiko yang mungkin terjadi dalam proses pengelolaan dan

pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kinerja UMKM.

Variabel inklusi keuangan memiliki jawaban minimum responden

yang didapat dari penyebaran kuesioner sebesar 28, jawaban maksimum

responden yang didapat dari penyebaran kuesioner sebesar 44, rata-rata

jawaban responden yang didapat dari penyebaran kuesioner sebesar

37,44 dan standar deviasi sebesar 2,830.

Hasil analisis pada penelitian ini adalah berdasarkan hasil

keseluruhan pada variabel inklusi keuangan rata-rata responden

menjawab 37,44 atau sebesar 37 persen dari dua pertanyaan indikator

yaitu akses keuangan dan kesejahteraan. Dapat diketahui bahwa pelaku

UMKM di Provinsi DKI Jakarta termasuk dalam kategori rendah yaitu

<60 persen.

92
Hal ini menunjukan bahwa akses keuangan dan kesejahteraan

merupakan faktor penting untuk menentukan tingkat inklusi keuangan.

Fasilitas lembaga dan kemudahan dalam mengakses layanan keuangan

sangat diperlukan dalam pengembangan kinerja UMKM sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan UMKM itu sendiri.

Variabel kinerja memiliki jawaban minimum responden yang

didapat dari penyebaran kuesioner sebesar 25, jawaban maksimum

responden yang didapat dari penyebaran kuesioner sebesar 39, rata-rata

jawaban responden yang didapat dari penyebaran kuesioner sebesar

32,65 dan standar deviasi sebesar 2,743.

4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau

mendekati normal. Gambar hasil uji normalitas.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan P-Plot

Sumber: Data primer diolah (2019)

93
Berdasarkan gambar 4.1 grafik P-Plot diatas terlihat bahwa sebaran

data selalu mengikuti dan mendekati garis diagonalnya, maka dapat

dikatakan bahwa penelitian ini memiliki penyebaran dan distribusi

normal. Untuk lebih memastikan hasil uji normalitas maka dilakukan

uji Kolmogrov-Smirnov dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.17

Hasil Uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.51934758
Most Extreme Differences Absolute .061
Positive .051
Negative -.061
Test Statistic .061
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer diolah (2019)

Berdasarkan tabel 4.17 hasil uji Kolmogrov-Smirnov, terlihat

bahwa Asymp. Sig pada penelitian ini diperoleh 0,200 lebih besar dari

ketentuan uji normalitas Kolmogrov-Smirnov dengan nilai >0,05. Hal

tersebut menunjukan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi

secara normal, hasilnya konsisten dengan uji sebelumnya. Maka data

tersebut layak digunakan sebagai penelitian.

4.5.2 Hasil Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas digunakan untuk mendeteksi adanya problem

multiko dengan melihat besarnya Variance Invelantions Factor (VIF)

dan tolerance. Jika VIF >10 hal ini berarti terjadi korelasi antar variabel

94
independen dan sebaliknya jika nilai VIF <10 hal ini berarti tidak

terjadi korelasi antar variabel.

Table 4.18

Hasil Uji Multikolonieritas


Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1(Constant) 15.22
4.126 3.690 .000
5
LITERASI
.154 .070 .230 2.205 .030 .800 1.250
KEUANGAN
INKLUSI
.228 .101 .235 2.251 .027 .800 1.250
KEUANGAN
Sumber: Data primer diolah (2019)

Berdasarkan tabel 4.18 terlihat nilai Tolerance mendekati angka 1

dan nilai Variance Invelantions Factor (VIF) disekitar angka 1 untuk

setiap variabel yang ditunjukan dengan torerance literasi keuangan dan

inklusi keuangan sebesar 0,800 dan VIF untuk literasi keuangan dan

inklusi keuangan sebesar 1,250. Suatu model regresi dikatakan bebas

dari problem multiko apabila memiliki nilai VIP <10. Sesuai dengan

hasil tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan

regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam

penelitian ini.

4.5.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat ada

95
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED serta menggunakan uji Spearman Heteroskedastisitas.

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer diolah (2019)

Berdasarkan gambar 4.2 grafik scatterplot menunjukan bahwa data

tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak

terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini

menunjukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

persamaan regresi sehingga model regresi layak digunakan untuk

mempre-diksi kinerja UMKM berdasarkan variabel yang

mempengaruhinya yaitu literasi keuangan dan inklusi keuangan.

Selanjutnya mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas juga

dapat dilihat dengan melakukan uji spearman yang dijelaskan pada

tabel sebagai berikut:

96
Tabel 4.19

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Spearman
Correlations
LITERASI INKLUSI
KEUANGAN KEUANGAN KINERJA
Spearman's LITERASI Correlation **
1.000 .436 .324**
rho KEUANGAN Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000 .001
N 100 100 100
INKLUSI Correlation
.436** 1.000 .311**
KEUANGAN Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 . .002
N 100 100 100
KINERJA Correlation
.324** .311** 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .001 .002 .
N 100 100 100
Sumber: Data primer diolah (2019)

Berdasarkan tabel 4.19 hasil uji spearman diperoleh angka korelasi

sebesar 0,324 dan 0,311 yang artinya tingkat korelasi antara variabel

literasi keuangan dengan kinerja UMKM dan variabel inklusi keuangan

dengan kinerja UMKM adalah memiliki hubungan cukup.

Diketahui nilai signifikasi atau Sig. (2-tailed) 0,001 < 0,05 atau

0,01 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel literasi

keuangan dengan kinerja UMKM. Dan nilai signifikasi atau Sig. (2-

tailed) 0,002 < 0,05 atau 0,01 maka artinya ada hubungan yang

signifikan antara inklusi keuangan dengan kinerja UMKM.

4.6 Hasil Uji Hipotesis

4.6.1 Hasil Uji Regresi Berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknik analisis regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda

digunakan sebagai alat analisis statistic karena penelitian ini dirancang

97
untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel

independen terhadap variabel dependen dimana variabel yang

digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu.

Tabel 4.20

Hasil Uji Regresi Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.225 4.126 3.690 .000
LITERASI KEUANGAN .154 .070 .230 2.205 .030
INKLUSI KEUANGAN .228 .101 .235 2.251 .027
a. Dependent Variable: KINERJA
Sumber: Data primer diolah (2019)

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diperoleh persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut:

Y= + 0,154X1 + 0,228X2 + e

Keterangan:

Y = Kinerja

X1 = Literasi Keuangan

X2 = Inklusi Keuangan

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jika konstanta sebesar 15,225 artinya jika literasi keuangan (X1)

dan inklusi keuangan (X2) nilainya adalah 0, maka kinerja

UMKM (Y) nilainya adalah 15,225

2. Koefisien regresi variabel literasi keuangan (X1) sebesar 0,154

artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan literasi

keuangan mengalami kenaikan 1 persen maka kinerja UMKM

98
(Y) akan mengalami kenaikan besar 0,154. Koefisien bernilai

positif artinya terjadi hubungan positif antara literasi keuangan

dengan kinerja UMKM, semakin naik literasi keuangan maka

semakin meningkat kinerja UMKM.

3. Koefisien regresi variabel inklusi keuangan (X2) sebesar 0,228

artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan inklusi

keuangan mengalami kenaikan 1 persen maka kinerja UMKM

(Y) akan mengalami kenaikan besar 0,228. Koefisien bernilai

positif artinya terjadi hubungan positif antara inklusi keuangan

dengan kinerja UMKM, semakin naik inklusi keuangan maka

semakin meningkat kinerja UMKM.

4.6.2 Hasil Uji Statistik t

Uji t merupakan pengujian yang melakukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Jika nilai

probabilitynya lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak,

sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan Ha ditolak (Ghozali, 2011:98). Jika nilai thitung lebih besar

dari ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika thitung lebih

kecil dari ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

99
Tabel 4.21

Hasil Uji t
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1(Constant) 15.22
4.126 3.690 .000
5
LITERASI
.154 .070 .230 2.205 .030 .800 1.250
KEUANGAN
INKLUSI
.228 .101 .235 2.251 .027 .800 1.250
KEUANGAN
Sumber: Data primer diolah (2019)

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diperoleh hipotesis uji t sebagai berikut:

Hipotesis 1 : Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Kinerja

UMKM

H0 : Jika thitung lebih kecil dari ttabel tmaka tidak terdapat pengaruh

antara variabel literasi keuangan terhadap variabel kinerja

UMKM secara parsial.

Ha : Jika thitung lebih besar dari ttabel maka terdapat pengaruh antara

variabel literasi keuangan terhadap variabel kinerja UMKM

secara parsial.

Pada tabel 4.21 nilai thitung pada variabel literasi keuangan sebesar

2,205 dengan profitabilitas 0,030 lebih kecil dari 0,05. Ttabel dengan

signifikansi level 0,05 dan degree of freedom (df) untuk df=n-2 atau

100-2= 98 maka ttabel adalah 1,9845. Hasilnya adalah thitung (2,205) >

ttabel (1,9845). Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima

sehingga variabel literasi keuangan berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja UMKM karena tingkat signifikansi yang dimiliki

100
variabel literasi keuangan lebih kecil dari 0,05. Penelitian ini

membuktikan bahwa dengan adanya pengetahuan, perilaku dan sikap

keuangan yang dimiliki pelaku UMKM akan meningkatkan kinerja

dalam bentuk meningkatkan pengetahuan tentang keuangan dasar,

menyusun semua anggaran dan planning yang akan dilaksanakan dan

juga meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan

sehingga berhati-hati dalam mengambil kredit ataupun hutang.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Sanistasya (2019),

Sari (2019), Yanti (2019), Widiyati (2019), Dewi (2018), Suryani

(2017) dan Eniola (2016) menyatakan bahwa variabel literasi keuangan

berpengaruh positif terhadap variabel kinerja UMKM. Dengan adanya

pengetahuan tentang keuangan yang dimiliki oleh pelaku bisnis akan

membantu UMKM meningkatkan kinerja dalam bentuk mengatur

perencanaan keuangan sehingga dapat memaksimalkan nilai waktu dari

uang dan dapat meningkatkan efesiensi kerja dan nilai tambah pada

barang atau jasa yang ditawarkan. Selain itu pelaku usaha yang literate

akan mengoptimalkan kinerja bisnis dengan hati-hati sehingga memiliki

kemampuan dan pengetahuan keuangan yang baik sehingga akan

membuat mudah untuk mengelola bisnisnya. Selain itu literasi juga

membantu pemilik usaha dalam memperoleh pengetahuan keuangan

dan keterampilan yang diperlukan bagi pelaku usaha

101
Hipotesis 2 : Pengaruh Inklusi Keuangan terhadap Kinerja

UMKM

H0 : Jika thitung lebih kecil dari ttabel maka tidak terdapat pengaruh

antara variabel inklusi keuangan terhadap variabel kinerja

UMKM secara parsial

Ha : Jika thitung lebih besar dari ttabel maka terdapat pengaruh antara

variabel inklusi keuangan terhadap variabel kinerja UMKM

secara parsial

Pada tabel 4.21 nilai thitung pada variabel inklusi keuangan sebesar

2,251 dengan profitabilitas 0,027 lebih kecil dari 0,05. Ttabel dengan

signifikansi level 0,05 dan degree of freedom (df) untuk df=n-2 atau

100-2= 98 maka ttabel adalah 1,9845. Hasilnya adalah thitung (2,251) >

ttabel (1,9845). Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima

sehingga variabel inklusi keuangan berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja UMKM karena tingkat signifikansi yang dimiliki

inklusi keuangan lebih kecil dari 0,05. Penelitian ini menunjukan

bahwa dengan kemudahan menggunakan dan mendapatkan layanan dan

akses keuangan akan mempermudah pelaku UMKM untuk

meningkatkan kinerja usaha sehingga tingkat kesejahteraan para pelaku

UMKM juga akan meningkat secara beriringan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya Bire

(2019) Sanistasya (2019), Yanti (2019), Bongomin (2017), Riwayati

(2017), Sajuyigbe dan Agarwai (2016) yang menyatakan bahwa

102
variabel inklusi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM.

Inklusi keuangan dapat diandalkan dalam mendorong perubahan

perilaku agar semakin meningkatkan kinerja UMKM. Selain itu inklusi

juga akan merubah pola pikir pelaku usaha tentang cara melihat uang

dan laba, dengan pola pikir tersebut maka akan merubah pelaku

ekonomi menjadi responsive. Penggunaan fasilitas lembaga keuangan

bank dan non bank dapat membantu keberhasilan UMKM untuk

bersaing dalam ekonomi global sehingga dapat mendukung

pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta memberikan

manfaat bagi pelaku usaha yang masih tergolong unbanked. Dengan

akses yang luas terhadap lembaga keuangan merupakan hal penting

untuk meningkatkan kinerja sehingga mengurangi kesenjangan

ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM.

4.6.3 Hasil Uji Statistik F

Pengujian uji F untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh

variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2011:98)

Tabel 4.22

Hasil Uji F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 116.386 2 58.193 8.983 .000b
Residual 628.364 97 6.478
Total 744.750 99
a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), INKLUSI KEUANGAN, LITERASI KEUANGAN
Sumber: Data primer diolah (2019)

103
Berdasarkan tabel 4.22 hasil uji statistik F menunjukan bahwa nilai

fhitung sebesar 8,983 dengan signifikansi 0,000. Karena tingkat

signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat dikatakan

bahwa literasi keuangan dan inklusi keuangan berpengaruh terhadap

kinerja UMKM.

Hipotesis 3 : Pengaruh Literasi Keuangan dan Keuangan terhadap

Kinerja UMKM

H0 : Jika sig > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh antara variabel

literasi keuangan dan inklusi keuangan terhadap variabel kinerja

UMKM secara simultan

Ha : Jika sig < 0,05 maka terdapat pengaruh antara variabel literasi

keuangan dan inklusi keuangan terhadap variabel kinerja UMKM

secara simultan

Dengan hasil yang telah dijabarkan diatas maka H0 ditolak dan Ha

diterima sehingga variabel literasi keuangan dan inklusi keuangan

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja UMKM.

Penelitian ini menunjukan bahwa literasi keuangan dan inklusi

keuangan memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja UMKM.

Pengetahuan, perilaku dan sikap keuangan merupakan hal penting bagi

seorang pelaku bisnis. Jika hanya menggunakan akses layanan

keuangan tanpa memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang layanan

tersebut maka pelaku bisnis tersebut belum menggunakan layanan

keuangan semaksimal mungkin. Selain itu literasi juga membangun

104
kepercayaan diri seseorang sehingga pelaku usaha mampu mengambil

tanggung jawab untuk masalah keuangan dan mampu berperan aktif

dalam menggunakan layanan keuangan sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan. Dengan meningkatnya kemampuan dalam pengambilan

keputusan dan mudahnya dalam mengakses layanan keuangan

merupakan faktor pendorong dalam meningkatkan kinerja UMKM

tersebut. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya Wira

(2019) yang menyatakan bahwa variabel literasi keuangan dan inklusi

keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM.

4.6.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi R

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas (Ghozali, 2013:97).

Tabel 4.23

Hasil Koefisien Determinasi R

Model Summary

Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
1 .395a .156 .139 2.545
a. Predictors: (Constant), INKLUSI KEUANGAN, LITERASI KEUANGAN
Sumber: Data primer diolah (2019)

105
Berdasarkan tabel 4.23 hasil model summary diatas penelitian ini

memiliki nilai Adjusted R Square sebesar 0,139 atau 13,9 persen. Hal

ini menunjukan bahwa variabel kinerja UMKM dapat dijelaskan oleh

variabel literasi keuangan dan inklusi keuangan adalah sebesar 13,9

persen. Sedangkan sisanya sebesar 0,861 atau 86,1 persen dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Variabel lain

diluar variabel yang diteliti dapat menjadi penelitian lanjutan misalnya

variabel financial access dan financial training.

106
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi keuangan dan inklusi

keuangan terhadap kinerja UMKM Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan

analisis dan pembahasan yang dilakukan dengan regresi linear berganda,

dapat disumpulkan sebagai berikut:

1. Literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

UMKM Provinsi DKI Jakarta.

2. Inklusi keuangan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja

UMKM Provinsi DKI Jakarta.

3. Literasi keuangan dan inklusi keuangan memiliki pengaruh signifikan

terhadap kinerja UMKM Provinsi DKI Jakarta.

4. Tingkat literasi keuangan UMKM di Provinsi DKI Jakarta sebesar 58

persen yang berarti termasuk dalam kategori rendah karena <60

persen dan tingkat inklusi keuangan sebesar 37 persen yang berarti

termasuk dalam kategori rendah karena <60 persen.

5. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil

koefisien determinan R sebesar 13,9 persen. Hal ini menunjukan

bahwa variabel kinerja UMKM dapat dijelaskan oleh variabel literasi

keuangan dan inklusi keuangan adalah sebesar 13,9 persen.

Sedangkan sisanya sebesar 0,861 atau 86,1 persen dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

107
5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, adapun saran yang

dapat penulis sampaikan sebagai berikut:

1. Bagi Akademis

Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan sebagai

referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai literasi

keuangan dan inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM. Penulis

menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat menambahkan

variabel-variabel lain agar penelitian ini akan semakin berkembang.

Selain itu penulis mengharapkan para akademisi juga turut serta

dalam mendorong para kelompok UMKM dalam meningkatkan

literasi keuangan dan inklusi keuangan yang masih rendah serta

membantu dalam praktek tata kelola keuangan agar menambah

pengetahuan para pemilik usaha kecil agar lebih tertata di dalam

laporan keuangan sehingga dapat memperbaiki omset para pelaku

bisnis.

2. Bagi pemerintah

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap pemerintah sadar

terhadap rendahnya tingkat literasi UMKM di Provinsi DKI Jakarta.

Tugas ini memerlukan peranan penting pemerintah dalam

keberlangsungan dan perkembangan literasi keuangan agar

masyarakat luas bukan hanya mengetahui berbagai jasa keuangan

tetapi juga memahami, terampil dan memiliki keyakinan dalam

108
pengambilan keputusan dalam mengelola keuangan dalam

meningkatkan kesejahteraan keuangan. Contohnya dalam studi ini

masih kurangnya pengetahuan pelaku bisnis usaha mikro yang

memahami manfaat dan fasilitas yang diberikan oleh layanan jasa

keuangan dalam mengembangkan UMKM. Selain itu faktor

kurangnya pembinaan dalam dalam setiap UMKM yang ada

merupakan salah satu faktor masih rendahnya tingkat literasi UMKM

di DKI Jakarta.

Dari segi inklusi keuangan, pemerintah juga sangat berperan

penting dalam keberlangsungan dan perkembangan inklusi keuangan

masyarakat, bukan hanya tentang pengetahuan ragam produk dan jasa

keuangan tetapi juga dalam layanan jasa keuangan, akses terhadap

produk, kenyamanan, serta keterjangkauan dengan perlindungan

konsumen agar usaha yang di jalani oleh UMKM semakin meningkat,

baik dalam pembiayaan modal usaha maupun pendapatan yang

diperoleh.

Dan dari segi kinerja keuangan, pemerintah masih memiliki

pekerjaan rumah untuk membantu penjualan pelaku bisnis yang masih

mengalami kesulitan dalam memasarkan produk atau jasanya.

Sehingga dapat menambah omset penjualan UMKM itu sendiri.

Selain itu jika penjualan produk atau jasa semakin banyak bukan tidak

mungkin dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat di

sekitar lingkungan UMKM tersebut.

109
DAFTAR PUSTAKA

Abor, J., & Quartey, P. (2010). Issues in SME Development in Ghana and South
Africa. International Research Journal of Finance and Economics. 1(39).
218-228.

Agarwai, T. (2016). Twin Pillars of Indian Banking: Financial Literacy and


Financial Inclusion. International Journal of Business Economics and
Management Research. 7(11). 5-15.

Aribawa, D. (2016). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja dan


Keberlangsungan UMKM di Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis. 20(1). 1-
13.

Asra, A., Irawan, P. B., & Purwoto, A. (2015). Metode Penelitian Survei. Bogor:
IN MEDIA.

Bire, A. R., Sauw, H. M., & Maria. (2019). The Effect of Financial Literacy
towards Financial Inclusion through Financial Training. International
Journal of Social Sciences adn Humanities. 3(1). 186-192.

Bongomin, G. O., Munene, J. C., Mpeera, J. N., & Akol, C. M. (2017). Financial
Inclusion in Rural Uganda: The Role of Social Capital and Generational
Values. Journal Banking and Finance. 4(1302866). 1-18.

Center for Financial Inclusion. (2016). Global Microscope 2016: The Enabling
Environment for Financial Inclusion. CFI.

Chen, H., & Volpe, R. P. (1998). An Analysis of Personal Financial Literacy


Among Collage Students. Financial Services Review. 7(2). 107-128.

Dewi, W. K., Yurniwati, & Rahman, A. (2018). The Effect of Financial Literacy
and Financial Access to the Performance of SMEs (Small and Medium
Enterprises) in the Trade Sector of Padang City. International Journal of
Progressive Sciences and High Technologies. 10(2). 371-381

Eniola, A. A., & Entebang, H. (2016). Financial Literacy and SME Firm
Performance. International Journal of Research Studies in Management.
5(1). 31-43.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

110
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariative dengan program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Revisit Strategi Nasional Literasi Keuangan


Indonesia. OJK.

Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
No. 07/Per/M.KUKM/VII/2015. Rencana Strategis Kementrian Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2015-2019.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 76/POJK.07/2016. Peningkatan Literasi


dan Inklusi Keuangan Bagi Konsumen dan/atau Masyarakat.

Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2016. Strategi Nasional Keuangan Inklusif.


Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta.

Riwayati, H. E. (2017). Financial Inclusion of Business Players in Mediating the


Success of Small and Medium Enterprises in Indonesia. International
Journal of Economics and Financial Issues. 7(4). 623-627.

Sabana, B. M. (2014). Entrepreneur Financial Literacy, Financial Access,


Transaction cost and Performance of Micro Enterprises in Nairoby City
Country Kenya. Thesis School of Business University of Nairobi.

Sajuyigbe, & S, Ademola. (2017). Influence of Financial Inclusion and Social


Inclusion on the Performance of Women-Owned Businesses in Lagos State.
Scholedge International Journal of Management & Development. 4(3). 18-
27.

Sanistasya, P. A., Rahardjo, K., & Iqbal, M. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan
dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja Usaha Kecil di Kalimantan Timur.
Journal Economia. 15(1). 48-59.

Sari, R. Y. (2019). Literasi Keuangan Pelaku Ekonomi UMKM Perempuan di


Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Prosiding. 5(1). 38-48.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


Kombinasi dan R&B). Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, W. V. (2014). Metodologi Penelitian: Lengkap, Praktis dan Mudah


Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

111
Suryani, S., & Ramadhan, S. (2017). Analisis Literasi Keuangan pada Pelaku
Usaha Mikro di Kota Pekanbaru. Journal of Economic, Business and
Accounting. 1(1). 12-22.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008. Mikro Usaha Kecil dan
Menengah.

Widiyati, S., Wijayanto, E., & Prihatiningsih. (2018). Financial Literacy Model at
Micro Small Medium Entreprise (MSMEs). Mimbar. 34(2). 255-264.

Widiyanti, R., Damayanti, R., & Marwanti, F. (2017). Pengaruh Financial


Literacy Terhadap Keberlangsungan Usaha pada UMKM Desa Jatisari.
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis. 18(2). 153-163.

Yanti, W. I. (2019). Pengaruh Inklusi Keuangan dan Literasi Keuangan Terhadap


Kinerja UMKM di Kecamatan Mayo Utara. Jurnal Manajemen dan Bisnis.
2(12019). 1-10.

Ye, J., & Kalathunga, K. (2019). How Does Financial Literacy Promote
Sustainability in SMEs? A Developing Country Perspective. Journal
Sustainability. 11(2990). 1-21.

112
Sumber dari Internet

Al Hikam, H. A. (2019). OJK Sebut Cuma 60% Orang RI Punya Rekening Bank.
Retrieved from finance.detik.com:
https://finance.detik.com/moneter/d-4522143/ojk-sebut-cuma-60-orang-ri-
punya-rekening-bank

Haryanti, D. M., & Hidayah, I. (n.d.). Potret UMKM Indonesia: Si Kecil yang
Berperan Besar. Retrieved from ukmindonesia.id:
https://www.ukmindonesia.id/baca-artikel/62

Incubator. (2018). Kontribusi UMKM Dalam Roda Perekonomian Indonesia.


Retrieved from umkm-id.com:
https://umkm-id.com/post/kontribusi-umkm-dalam-roda-perekonomian-
indonesia

Laucereno, S. F. (2019). Pertumbuhan Ekonomi 2018 Meleset dari Target Lebih


Tinggi dari 2017. Retrieved from finance.detik.com:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4415746/pertumbuhan-
ekonomi-2018-meleset-dari-target-lebih-tinggi-dari-2017

Otoritas Jasa Keuangan. (n.d.). OJK: Literasi Keuangan di Jakarta Tertinggi.


Retrieved from databoks.katadata.co.id:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/02/10/ojk-literasi-
keuangan-di-jakarta-tertinggi

Primus, J. (2015). Pesat, Perkembangan UMKM di Jabodetabek. Retrieved from


ekonomi.kompas.com:
https://ekonomi.kompas.com/read/2015/05/04/183044026/Pesat.Perkemban
gan.UMKM.di.Jabodetabek

Wildan, M. (2019). Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2019 Terjaga


pada Level 5 Persen. Retrieved from ekonomi.bisnis.com:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191010/9/1157640/bank-dunia-
pertumbuhan-ekonomi-indonesia-2019-terjaga-pada-level-5-persen

113
LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Kuesioner Penelitian

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN INKLUSI


KEUANGAN TERHADAP KINERJA UMKM
(Studi Kasus Pada UMKM PROVINSI DKI JAKARTA)

Oleh:

Rossy Wulandari

11150810000005

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019M

114
Dalam rangka menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) sebagai tugas

akhir studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen Konsentrasi

Keuangan, Semester 9 (sembilan), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dengan ini memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

lakukan dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan

Terhadap Kinerja UMKM (Studi Kasus Pada UMKM Provinsi DKI Jakarta)”.

Dengan ini memohon untuk ketersediaan bapak/ibu/saudara/i agar

berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang terlampir.

Ketersediaan bapak/ibu/saudara/i sangat dibutuhkan untuk menentukan

keberhasilan atas penelitian yang sedang dilakukan. Sesuai dengan etika dalam

melakukan penelitian, data yang saya peroleh akan dijaga kerahasiaannya dan

digunakan semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian ini.

Demikianlah surat permohonan pengisian kuesioner ini dibuat. Selain itu,

saya ingin mengucapkan terimakasih atas ketersediaan bapak/ibu/saudara/i karena

telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini

Hormat Saya.

Rossy Wulandari

115
IDENTITAS RESPONDEN

Berikanlah tanda (X) pada kotak bernomor 1 2 3 4 5

Sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu/saudara

Jenis kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan

Usia 1 18 - 22 tahun
2 23 - 27 tahun
3 28 - 32 tahun
4 33 - 37 tahun
5 >37 tahun

Tingkat pendidikan 1 SMA/MA


2 Diploma
3 S1
4 S2/S3

Usia bisnis 1 Start-Up


2 1 - 3 tahun
3 4 - 5 tahun
4 Lebih dari 5 tahun

Ukuran usaha 1 Usaha mikro (Jumlah karyawan 10 orang)


2 Usaha kecil (Jumlah Karyawan 30 orang)
3 Usaha menengah (Jumlah karyawan 300 orang)

Posisi di usaha 1 Owner/Pemilik


2 Pengelola/Manajer

Pilihan jenis usaha 1 Retail/eceran


2 Wholesale/agen
3 Manufacturing/mesin
4 Service/jasa
5 Dan lain-lain

Omset perbulan 1 <Rp.25.000.000

116
2 Rp.25.000.001 - Rp.208.000.000
3 Rp.208.000.001 - Rp.4.016.000.000

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Berilah Jawaban Pernyataan Berikut Sesuai dengan Pendapat Anda, dengan cara
memberi tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia.

Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

LITERASI KEUANGAN
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
Pengetahuan
1 Saya memiliki pengetahuan akuntansi dasar STS TS R S SS

2 Saya memahami manfaat pengelolaan keuangan STS TS R S SS

3 Saya memahami cara mengelola keuangan secara STS TS R S SS


efektif
4 Saya mengetahui syarat yang diperlukan untuk STS TS R S SS
mendapatkan pinjaman dari bank
5 Saya mengetahui manfaat dan fasilitas yang STS TS R S SS
ditawarkan oleh bank
6 Saya dapat menganalisis kinerja keuangan secara STS TS R S SS
berkala
Perilaku
7 Saya membuat pembukuan kas keluar-masuk perhari STS TS R S SS

8 Saya aktif melakukan bimbingan dan binaan terhadap STS TS R S SS


karyawan

117
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
9 Saya melakukan budgeting dalam mendukung STS TS R S SS
planning yang ada
10 Saya melakukan penyusunan anggaran belanja STS TS R S SS
perbulan
11 Saya berhati-hati dalam mengambil kredit atau hutang STS TS R S SS

Sikap
12 Saya sikap berani mengambil resiko dalam STS TS R S SS
pengambilan keputusan
13 Saya dapat mengatur strategi untuk meminimalkan STS TS R S SS
resiko keuangan
14 Saya melakukan target planning kedepan STS TS R S SS

INKLUSI KEUANGAN
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
Akses keuangan
1 Lembaga keuangan berlokasi strategis STS TS R S SS

2 Mengetahui layanan keuangan yang dimiliki bank STS TS R S SS

3 Layanan jasa keuangan mudah untuk di akses STS TS R S SS

4 Saya mampu menggunakan fasilitas lembaga STS TS R S SS


keuangan untuk memenuhi kebutuhan dan mengelola
keuangan dalam UMKM
5 Saya menggunakan internet dalam mengakses layanan STS TS R S SS
jasa keuangan
6 Sebaiknya lembaga keuangan membuat panduan tata STS TS R S SS
cara dalam mengakses layanan keuangannya
Kesejahteraan
7 UMKM merasa terbantu dengan layanan jasa STS TS R S SS
keuangan
8 Biaya pemeliharaan akun terjangkau STS TS R S SS

9 Produk atau layanan yang disediakan lembaga STS TS R S SS


keuangan meningkatkan pendapatan

118
KINERJA UMKM
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
Probabilitas
1 Meningkatnya penjualan usaha setiap bulan STS TS R S SS

2 Keuntungan usaha setiap bulan fluktuatif STS TS R S SS

Pertumbuhan usaha
3 Adanya peningkatan jumlah konsumen setiap bulan STS TS R S SS

4 Mengembangkan pemasaran produk atau jasa di dalam STS TS R S SS


negeri
5 Memiliki konsumen dari luar daerah STS TS R S SS

Pertumbuhan jumlah karyawan


6 Relatif calon karyawan yang melamar di sini STS TS R S SS

7 Setiap tahun UMKM ini menambah karyawan karena STS TS R S SS


pekerjaaan semakin banyak
8 UMKM relatif karyawan dari masyarakat sekitar STS TS R S SS

119
Lampiran 2
Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia
Responden dan Posisi di Usaha

USIA_RESPONDEN * POSISI_DI_USAHA * JENIS_KELAMIN Crosstabulation


Count
POSISI_DI_USAHA
JENIS_KELAMIN Pemilik Pengelola Total
Laki-laki USIA_RESPONDEN 28-32Tahun 3 0 3
33-37Tahun 23 1 24
>37Tahun 19 0 19
Total 45 1 46
Perempuan USIA_RESPONDEN 23-27Tahun 1 0 1
28-32Tahun 8 1 9
33-37Tahun 20 0 20
>37Tahun 24 0 24
Total 53 1 54
Total USIA_RESPONDEN 23-27Tahun 1 0 1
28-32Tahun 11 1 12
33-37Tahun 43 1 44
>37Tahun 43 0 43
Total 98 2 100

Lampiran 3
Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan
Posisi di Usaha

TINGKAT_PENDIDIKAN * POSISI_DI_USAHA Crosstabulation


Count
POSISI_DI_USAHA
Pemilik Pengelola Total
TINGKAT_PENDIDIKAN SMA 82 2 84
Diploma 6 0 6
S1 9 0 9
/S3 1 0 1
Total 98 2 100

120
Lampiran 4
Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan
Omset Perbulan

TINGKAT_PENDIDIKAN * OMSET_PERBULAN Crosstabulation


Count
OMSET_PERBULAN
Rp.25.000.001-
<Rp.25.000.000 Rp.208.000.000 Total
TINGKAT_PENDIDIKAN SMA 42 42 84
Diploma 2 4 6
S1 1 8 9
/S3 0 1 1
Total 45 55 100

Lampiran 5
Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
dan Usia Bisnis

TINGKAT_PENDIDIKAN * USIA_BISNIS Crosstabulation


Count
USIA_BISNIS
1- 4-
Start-up 3Tahun 5Tahun >5Tahun Total
TINGKAT_PENDIDIKAN SMA 2 2 19 61 84
Diploma 0 1 1 4 6
S1 0 0 2 7 9
/S3 0 0 0 1 1
Total 2 3 22 73 100

Lampiran 6
Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Bisnis dan Posisi
di Usaha

USIA_BISNIS * PILIHAN_JENIS_USAHA Crosstabulation


Count

PILIHAN_JENIS_USAHA

Eceran Agen Jasa Total

USIA_BISNIS Start-Up 2 0 0 2

1-3Tahun 2 0 1 3

4-5Tahun 10 5 7 22

>5Tahun 54 8 11 73

Total 68 13 19 100

121
Lampiran 7
Cross Tabulasi Karakteristik Responden Berdasarkan Ukuran Usaha dan Omset
Perbulan

UKURAN_USAHA * OMSET_PERBULAN Crosstabulation


Count

OMSET_PERBULAN Total

Rp.25.000.001 Rp.208.000.001

- -
<Rp.25.00 Rp.208.000.00 Rp.4.016.000.00
0.000 0 0

UKURAN_USAHA Usaha
43 35 0 78
mikro

Usaha
2 20 0 22
kecil
Total 45 55 0 100

122
Lampiran 8
Tabulasi Jawaban Responden Pada Variabel Literasi Keuangan
X1
NO TOTAL
LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 LK10 LK11 LK12 LK13 LK14
1 4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 57
2 4 5 3 5 3 4 5 4 3 4 4 4 3 4 55
3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 60
4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 5 60
5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 3 5 61
6 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 5 55
7 3 4 5 4 5 5 4 3 5 4 3 3 4 5 57
8 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 61
9 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 66
10 3 5 4 4 4 5 4 3 5 4 3 4 3 4 55
11 5 3 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 5 4 56
12 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 57
13 3 4 3 4 4 5 5 3 3 3 4 3 4 4 52
14 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 57
15 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
16 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 48
17 5 4 3 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 4 58
18 3 3 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 3 4 51
19 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4 58
20 4 5 3 5 5 3 5 3 3 3 5 4 4 4 56
21 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 60
22 3 5 5 5 4 4 5 3 3 4 4 3 3 5 56
23 4 5 3 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 63
24 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 5 62
25 3 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 4 4 55
26 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 57
27 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 64
28 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 5 4 4 3 49
29 4 5 3 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 58
30 5 4 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 57
31 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 57
32 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 57
33 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 56
34 5 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 55
35 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 5 56
36 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 5 52
37 4 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 58
38 4 4 4 5 5 3 5 4 4 3 3 4 5 4 57

123
X1
NO TOTAL
LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 LK10 LK11 LK12 LK13 LK14
39 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 65
40 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 57
41 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 5 5 5 52
42 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 5 54
43 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 3 4 4 4 52
44 3 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 57
45 4 3 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 58
46 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 3 3 60
47 5 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 5 56
48 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 61
49 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 64
50 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 55
51 4 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 5 4 4 55
52 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 55
53 4 4 5 4 3 3 4 2 3 4 4 4 5 4 53
54 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 55
55 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 59
56 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 62
57 4 4 5 4 4 5 5 5 3 3 4 5 4 5 60
58 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 64
59 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 64
60 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 58
61 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 62
62 3 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 56
63 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 56
64 5 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 56
65 3 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 56
66 3 4 3 5 4 5 5 4 3 3 4 5 5 4 57
67 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 61
68 4 3 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 5 61
69 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 56
70 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 63
71 3 3 5 4 3 3 4 4 4 3 4 5 5 5 55
72 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 64
73 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 62
74 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 65
75 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 65
76 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 62
77 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 5 4 3 53
78 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 61

124
X1
NO TOTAL
LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 LK10 LK11 LK12 LK13 LK14
79 5 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 54
80 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 51
81 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 60
82 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 54
83 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 57
84 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 54
85 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 61
86 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 56
87 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 63
88 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 63
89 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 66
90 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 5 5 4 52
91 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 62
92 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 60
93 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 61
94 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 48
95 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 56
96 4 4 5 4 3 5 4 3 3 3 3 4 4 3 52
97 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 54
98 3 5 4 5 4 4 5 3 5 4 4 3 4 4 57
99 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 60
100 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 62

125
Lampiran 9
Tabulasi Jawaban Responden Pada Variabel Inklusi Keuangan
X2
NO TOTAL
IK1 IK2 IK3 IK4 IK5 IK6 IK7 IK8 IK9
1 4 4 4 4 3 5 5 4 4 37
2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 34
3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 40
4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 39
5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 40
6 4 3 4 3 3 5 5 4 4 35
7 5 4 3 3 4 4 5 4 4 36
8 5 4 4 3 4 4 5 4 4 37
9 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44
10 4 5 3 3 5 3 5 3 4 35
11 3 4 5 5 5 3 4 4 5 38
12 5 4 4 4 4 3 4 4 4 36
13 4 3 3 4 4 3 4 5 3 33
14 4 3 4 4 3 3 4 5 4 34
15 5 3 4 4 3 3 4 5 4 35
16 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28
17 4 4 5 4 5 4 5 5 5 41
18 4 4 3 4 4 4 5 3 4 35
19 4 5 4 4 3 3 4 5 5 37
20 4 3 3 3 4 4 5 4 4 34
21 5 5 4 4 4 5 5 3 4 39
22 5 4 4 3 4 5 5 4 3 37
23 3 5 4 5 5 3 5 5 4 39
24 5 5 5 4 5 5 5 4 4 42
25 4 5 3 3 4 4 5 3 3 34
26 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
27 5 5 4 5 5 5 5 5 5 44
28 4 3 4 3 4 4 4 4 3 33
29 4 4 4 4 5 5 5 4 4 39
30 4 5 3 4 5 5 5 5 4 40
31 5 5 4 4 4 4 5 4 4 39
32 4 5 4 4 4 3 4 4 4 36
33 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38
34 4 4 5 3 3 3 4 4 3 33
35 4 4 4 4 3 4 5 4 4 36
36 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
37 5 4 4 4 5 5 5 5 4 41

126
X2
NO TOTAL
IK1 IK2 IK3 IK4 IK5 IK6 IK7 IK8 IK9
38 5 4 4 5 5 5 5 4 4 41
39 4 4 3 5 5 3 4 4 5 37
40 4 5 4 4 4 5 5 4 4 39
41 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
42 5 4 3 4 3 4 4 4 3 34
43 5 5 4 5 5 4 5 4 5 42
44 3 4 4 5 5 4 5 4 5 39
45 4 4 5 5 4 4 5 4 5 40
46 5 5 5 4 5 5 5 4 4 42
47 5 4 4 4 5 4 5 4 4 39
48 4 4 5 4 5 4 4 5 4 39
49 4 4 5 5 5 4 5 4 4 40
50 4 4 4 3 3 3 5 4 4 34
51 4 3 3 3 4 4 4 3 3 31
52 3 4 4 3 4 4 5 5 3 35
53 4 4 4 4 4 3 5 4 5 37
54 4 4 5 3 4 3 5 4 3 35
55 3 4 4 5 4 4 5 4 4 37
56 4 4 4 5 4 4 5 5 4 39
57 4 3 4 4 4 5 5 4 4 37
58 3 4 4 4 4 5 5 4 4 37
59 3 3 3 3 3 5 5 4 3 32
60 5 4 4 4 4 5 5 4 4 39
61 4 4 5 4 5 4 5 4 4 39
62 4 5 4 5 4 4 5 5 4 40
63 4 5 5 4 4 3 4 4 5 38
64 4 4 5 5 4 5 5 5 5 42
65 5 4 5 5 5 4 5 5 4 42
66 4 3 4 5 4 5 5 5 5 40
67 5 4 4 4 4 4 5 5 4 39
68 5 4 3 3 4 5 5 4 5 38
69 4 4 5 4 4 3 4 4 5 37
70 4 3 4 5 5 3 5 4 5 38
71 4 5 4 4 4 3 5 4 5 38
72 4 5 5 4 4 4 5 5 5 41
73 4 4 4 5 4 4 5 4 4 38
74 3 4 4 4 3 5 5 5 3 36
75 5 5 4 4 5 5 5 4 3 40
76 5 5 5 4 4 5 4 4 3 39

127
X2
NO TOTAL
IK1 IK2 IK3 IK4 IK5 IK6 IK7 IK8 IK9
77 5 4 4 3 3 4 5 4 5 37
78 5 4 4 3 4 4 5 4 4 37
79 4 4 5 4 4 4 5 5 5 40
80 3 4 5 4 4 3 4 5 5 37
81 4 4 5 5 3 5 5 5 5 41
82 4 3 3 3 4 3 5 4 4 33
83 4 4 4 4 3 3 5 4 5 36
84 4 4 4 4 3 3 5 4 4 35
85 4 4 3 3 4 4 5 5 5 37
86 5 4 3 3 3 5 5 4 4 36
87 5 4 3 4 3 4 5 5 5 38
88 4 3 4 4 3 4 5 5 4 36
89 3 4 4 5 4 4 5 5 4 38
90 4 4 3 3 3 3 4 4 5 33
91 4 4 4 3 3 5 5 4 4 36
92 4 3 4 4 3 5 5 4 4 36
93 4 5 4 4 4 4 5 4 5 39
94 4 4 4 3 4 3 4 4 5 35
95 5 5 5 5 4 3 4 4 5 40
96 5 5 4 5 4 3 4 4 4 38
97 4 4 4 5 5 5 5 4 5 41
98 4 4 4 4 4 4 5 5 4 38
99 3 4 4 4 4 4 5 4 4 36
100 4 4 5 3 4 4 5 4 4 37

128
Lampiran 10
Tabulasi Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja UMKM
X2
NO TOTAL
IK1 IK2 IK3 IK4 IK5 IK6 IK7 IK8
1 5 5 5 5 5 5 4 5 39
2 4 5 3 4 4 4 3 4 31
3 5 5 4 4 4 5 5 5 37
4 4 4 5 5 4 4 3 4 33
5 4 4 5 5 3 4 4 4 33
6 4 3 4 4 4 4 3 5 31
7 5 4 5 4 3 4 3 4 32
8 3 5 4 5 4 4 4 5 34
9 3 5 4 5 4 4 3 5 33
10 4 4 3 5 4 3 3 4 30
11 4 4 4 5 5 3 4 5 34
12 4 5 4 5 4 4 3 5 34
13 5 4 3 4 4 3 3 5 31
14 4 3 3 5 3 4 3 5 30
15 3 3 3 4 4 3 3 4 27
16 3 4 4 4 3 4 4 5 31
17 4 4 5 4 3 5 4 5 34
18 3 5 4 4 4 3 3 3 29
19 4 4 5 5 4 4 4 4 34
20 4 5 4 5 3 5 4 5 35
21 4 3 5 5 5 3 4 4 33
22 4 5 4 5 3 4 5 5 35
23 5 4 4 5 4 4 3 5 34
24 4 4 5 4 4 4 3 4 32
25 3 3 3 3 2 4 3 4 25
26 4 4 5 4 4 5 4 4 34
27 4 4 5 5 3 4 3 5 33
28 4 3 5 5 3 4 3 3 30
29 5 5 5 5 5 4 4 4 37
30 5 3 4 5 3 4 4 4 32
31 5 3 4 5 4 4 4 4 33
32 5 4 5 5 4 3 4 4 34
33 5 4 4 5 4 4 3 4 33
34 4 4 3 5 4 4 3 4 31
35 4 4 3 5 5 4 4 4 33
36 4 4 3 4 4 3 3 4 29
37 5 4 4 4 4 3 4 5 33

129
X2
NO TOTAL
IK1 IK2 IK3 IK4 IK5 IK6 IK7 IK8
38 5 5 4 4 5 3 4 5 35
39 4 4 4 4 4 3 4 5 32
40 4 5 4 4 5 4 4 4 34
41 3 3 4 3 3 3 3 3 25
42 4 4 4 4 3 3 3 3 28
43 5 4 5 4 4 4 3 3 32
44 5 4 4 4 4 3 3 4 31
45 4 4 5 4 4 3 3 3 30
46 5 4 5 4 4 3 4 5 34
47 4 5 4 4 5 4 4 5 35
48 4 5 4 4 5 4 4 5 35
49 4 4 5 4 5 4 4 4 34
50 4 3 3 4 3 4 3 3 27
51 4 3 4 3 3 4 3 3 27
52 4 3 3 4 3 3 3 4 27
53 4 3 4 3 3 3 3 3 26
54 3 4 4 5 4 3 3 3 29
55 5 4 4 5 5 5 5 4 37
56 3 4 4 4 4 4 5 4 32
57 3 4 4 5 4 3 4 5 32
58 4 4 4 4 4 3 4 5 32
59 4 4 4 4 4 3 4 5 32
60 5 4 5 5 4 4 3 5 35
61 4 5 5 4 5 4 3 4 34
62 4 5 4 4 4 5 3 4 33
63 5 5 5 4 4 5 3 3 34
64 4 5 5 4 4 5 4 3 34
65 3 4 4 5 4 3 4 5 32
66 3 4 4 5 5 4 3 4 32
67 5 4 5 5 5 4 3 3 34
68 4 5 5 5 4 4 3 4 34
69 5 5 5 4 5 4 4 4 36
70 4 4 5 5 5 4 4 4 35
71 5 4 5 4 5 5 5 5 38
72 4 3 4 4 4 4 5 4 32
73 4 4 4 5 4 4 3 4 32
74 4 3 5 4 4 4 4 4 32
75 4 3 5 4 4 4 3 5 32
76 4 4 5 4 5 5 5 5 37

130
X2
NO TOTAL
IK1 IK2 IK3 IK4 IK5 IK6 IK7 IK8
77 4 4 5 4 5 4 4 5 35
78 3 4 4 5 4 4 3 5 32
79 3 4 4 5 5 4 3 4 32
80 5 4 4 5 5 4 3 4 34
81 5 5 4 4 4 4 3 4 33
82 5 4 4 5 5 4 3 3 33
83 4 5 4 5 5 4 3 5 35
84 5 4 4 5 5 4 4 3 34
85 4 5 4 5 5 5 4 4 36
86 4 5 5 5 5 5 3 4 36
87 4 5 5 4 4 5 5 4 36
88 4 5 5 4 4 4 5 3 34
89 4 4 5 4 4 5 5 3 34
90 4 4 5 4 5 5 5 4 36
91 4 4 4 5 5 4 4 3 33
92 5 3 4 5 4 4 3 4 32
93 4 4 5 4 4 5 4 3 33
94 3 4 4 4 4 4 4 3 30
95 4 4 5 5 5 5 4 4 36
96 4 4 5 4 4 3 4 3 31
97 4 3 3 3 3 3 4 4 27
98 4 4 4 5 4 3 4 4 32
99 5 4 5 3 4 4 4 4 33
100 4 4 5 4 5 3 4 4 33

131
Lampiran 11
Hasil Uji Validitas Variabel Literasi Keuangan
Correlations

LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 LK10 LK11 LK12 LK13 LK14 JUMLAH

LK1 Pearson
1 .311 .111 .260 .196 .045 .216 .196 .045 .143 .038 .116 .012 -.035 .376*
Correlation

Sig. (2-
.094 .558 .166 .300 .815 .253 .300 .815 .450 .842 .540 .950 .855 .041
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK2 Pearson
.311 1 .336 .461* .369* .336 .163 .347 .201 .199 .000 .319 .287 .070 .615**
Correlation

Sig. (2-
.094 .070 .010 .045 .070 .391 .060 .286 .291 1.000 .086 .125 .713 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK3 Pearson
.111 .336 1 -.046 .085 .135 .198 .055 .106 -.024 .016 .557** .359 .090 .427*
Correlation

Sig. (2-
.558 .070 .809 .657 .478 .295 .774 .578 .901 .931 .001 .051 .635 .019
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK4 Pearson
.260 .461* -.046 1 .624** .152 .351 .160 .508** .179 .304 -.097 .088 .383* .562**
Correlation

Sig. (2-
.166 .010 .809 .000 .424 .057 .397 .004 .343 .102 .610 .644 .037 .001
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK5 Pearson
.196 .369* .085 .624** 1 .560** .467** .503** .418* .366* .217 .070 -.113 .365* .685**
Correlation

Sig. (2-
.300 .045 .657 .000 .001 .009 .005 .022 .047 .250 .712 .553 .048 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK6 Pearson
.045 .336 .135 .152 .560** 1 .285 .577** .178 .476** .016 .078 .051 .166 .561**
Correlation

Sig. (2-
.815 .070 .478 .424 .001 .127 .001 .347 .008 .931 .683 .788 .381 .001
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK7 Pearson
.216 .163 .198 .351 .467** .285 1 .138 .442* .144 .060 .227 .155 .237 .541**
Correlation

Sig. (2-
.253 .391 .295 .057 .009 .127 .466 .014 .448 .754 .228 .413 .207 .002
tailed)

132
Correlations

LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 LK10 LK11 LK12 LK13 LK14 JUMLAH

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK8 Pearson
.196 .347 .055 .160 .503** .577** .138 1 .368* .430* .161 .125 .226 .382* .648**
Correlation

Sig. (2-
.300 .060 .774 .397 .005 .001 .466 .045 .018 .394 .510 .231 .037 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK9 Pearson
.045 .201 .106 .508** .418* .178 .442* .368* 1 .404* .312 -.169 .128 .437* .582**
Correlation

Sig. (2-
.815 .286 .578 .004 .022 .347 .014 .045 .027 .093 .372 .499 .016 .001
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK10 Pearson
.143 .199 -.024 .179 .366* .476** .144 .430* .404* 1 .447* -.011 .013 .112 .535**
Correlation

Sig. (2-
.450 .291 .901 .343 .047 .008 .448 .018 .027 .013 .953 .947 .556 .002
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK11 Pearson
.038 .000 .016 .304 .217 .016 .060 .161 .312 .447* 1 -.055 -.044 .317 .364*
Correlation

Sig. (2-
.842 1.000 .931 .102 .250 .931 .754 .394 .093 .013 .774 .818 .087 .048
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK12 Pearson
.116 .319 .557** -.097 .070 .078 .227 .125 -.169 -.011 -.055 1 .427* .236 .409*
Correlation

Sig. (2-
.540 .086 .001 .610 .712 .683 .228 .510 .372 .953 .774 .019 .209 .025
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK13 Pearson
.012 .287 .359 .088 -.113 .051 .155 .226 .128 .013 -.044 .427* 1 .523** .433*
Correlation

Sig. (2-
.950 .125 .051 .644 .553 .788 .413 .231 .499 .947 .818 .019 .003 .017
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

LK14 Pearson
-.035 .070 .090 .383* .365* .166 .237 .382* .437* .112 .317 .236 .523** 1 .572**
Correlation

Sig. (2-
.855 .713 .635 .037 .048 .381 .207 .037 .016 .556 .087 .209 .003 .001
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

133
Correlations

LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 LK10 LK11 LK12 LK13 LK14 JUMLAH

JUMLAH Pearson
.376* .615** .427* .562** .685** .561** .541** .648** .582** .535** .364* .409* .433* .572** 1
Correlation

Sig. (2-
.041 .000 .019 .001 .000 .001 .002 .000 .001 .002 .048 .025 .017 .001
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

134
Lampiran 12
Hasil Uji Validitas Variabel Inklusi Keuangan
Correlations

IK1 IK2 IK3 IK4 IK5 IK6 IK7 IK8 IK9 JUMLAH

IK1 Pearson Correlation 1 .085 .125 -.080 -.044 .454* .380* .074 .088 .412*

Sig. (2-tailed) .654 .509 .674 .818 .012 .038 .697 .642 .024

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* *
IK2 Pearson Correlation .085 1 .100 .340 .438 .257 .374 -.045 .322 .567**

Sig. (2-tailed) .654 .599 .066 .016 .170 .042 .813 .083 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** **
IK3 Pearson Correlation .125 .100 1 .523 .242 .252 .095 .335 .532 .618**

Sig. (2-tailed) .509 .599 .003 .199 .179 .616 .070 .002 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
IK4 Pearson Correlation -.080 .340 .523 1 .336 .020 .032 .520 .635 .634**

Sig. (2-tailed) .674 .066 .003 .069 .915 .865 .003 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

IK5 Pearson Correlation -.044 .438* .242 .336 1 .212 .443* .035 .247 .569**

Sig. (2-tailed) .818 .016 .199 .069 .261 .014 .856 .187 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* **
IK6 Pearson Correlation .454 .257 .252 .020 .212 1 .702 -.019 .068 .604**

Sig. (2-tailed) .012 .170 .179 .915 .261 .000 .921 .723 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * * **
IK7 Pearson Correlation .380 .374 .095 .032 .443 .702 1 -.030 .215 .630**

Sig. (2-tailed) .038 .042 .616 .865 .014 .000 .875 .254 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** *
IK8 Pearson Correlation .074 -.045 .335 .520 .035 -.019 -.030 1 .420 .436*

Sig. (2-tailed) .697 .813 .070 .003 .856 .921 .875 .021 .016

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

IK9 Pearson Correlation .088 .322 .532** .635** .247 .068 .215 .420* 1 .659**

Sig. (2-tailed) .642 .083 .002 .000 .187 .723 .254 .021 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

JUMLAH Pearson Correlation .412* .567** .618** .634** .569** .604** .630** .436* .659** 1

Sig. (2-tailed) .024 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .016 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

135
Lampiran 13
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja UMKM
Correlations

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 JUMLAH

K1 Pearson
1 .061 .257 .221 .228 .254 .202 .129 .546**
Correlation

Sig. (2-tailed) .748 .170 .241 .226 .175 .284 .497 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K2 Pearson
.061 1 .084 .184 .295 .303 .318 .269 .606**
Correlation
Sig. (2-tailed) .748 .661 .331 .114 .104 .087 .151 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K3 Pearson
.257 .084 1 .287 .159 .383* .274 -.188 .546**
Correlation
Sig. (2-tailed) .170 .661 .124 .401 .037 .143 .319 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K4 Pearson
.221 .184 .287 1 .290 -.043 .187 .158 .515**
Correlation
Sig. (2-tailed) .241 .331 .124 .120 .822 .324 .403 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K5 Pearson
.228 .295 .159 .290 1 -.248 .094 .035 .463**
Correlation
Sig. (2-tailed) .226 .114 .401 .120 .187 .622 .855 .010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K6 Pearson
.254 .303 .383* -.043 -.248 1 .404* .308 .538**
Correlation
Sig. (2-tailed) .175 .104 .037 .822 .187 .027 .098 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K7 Pearson
.202 .318 .274 .187 .094 .404* 1 .269 .629**
Correlation
Sig. (2-tailed) .284 .087 .143 .324 .622 .027 .151 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K8 Pearson
.129 .269 -.188 .158 .035 .308 .269 1 .434*
Correlation
Sig. (2-tailed) .497 .151 .319 .403 .855 .098 .151 .017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
JUMLAH Pearson
.546** .606** .546** .515** .463** .538** .629** .434* 1
Correlation

136
Sig. (2-tailed) .002 .000 .002 .004 .010 .002 .000 .017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

137
Lampiran 14
Output SPSS Hasil Uji Reliabilitas

Hasil Uji Realiabilitas Variabel Literasi Keuangan

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.790 14

Hasil Uji Realiabilitas Variabel Inklusi Keuangan

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.731 9

Hasil Uji Realiabilitas Variabel Kinerja UMKM

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.639 8

138
Lampiran 15
Output SPSS Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistics
LITERASI INKLUSI
KEUANGAN KEUANGAN KINERJA
N Valid 100 100 100
Missing 0 0 0
Mean 57.74 37.44 32.65
Std. Deviation 4.089 2.830 2.743
Minimum 48 28 25
Maximum 66 44 39
Sum 5774 3744 3265

139
Lampiran 16
Output SPSS Hasil Uji Normalitas Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 100
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std.
2.51934758
Deviation
Most Extreme Absolute .061
Differences Positive .051
Negative -.061
Test Statistic .061
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

140
Lampiran 17
Output SPSS Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1(Constant) 15.225 4.126 3.690 .000
LITERASI
.154 .070 .230 2.205 .030 .800 1.250
KEUANGAN
INKLUSI
.228 .101 .235 2.251 .027 .800 1.250
KEUANGAN
a. Dependent Variable: KINERJA

141
Lampiran 18
Output SPSS Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Spearman

Correlations
LITERASI INKLUSI
KEUANGAN KEUANGAN KINERJA
Spearman's LITERASI Correlation
1.000 .436** .324**
rho KEUANGAN Coefficient
Sig. (2-
. .000 .001
tailed)
N 100 100 100
INKLUSI Correlation
.436** 1.000 .311**
KEUANGAN Coefficient
Sig. (2-
.000 . .002
tailed)
N 100 100 100
KINERJA Correlation
.324** .311** 1.000
Coefficient
Sig. (2-
.001 .002 .
tailed)
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

142
Lampiran 19
Output SPSS Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.225 4.126 3.690 .000
LITERASI
.154 .070 .230 2.205 .030
KEUANGAN
INKLUSI
.228 .101 .235 2.251 .027
KEUANGAN
a. Dependent Variable: KINERJA

143
Lampiran 20
Output SPSS Hasil Uji t

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1(Constant) 15.225 4.126 3.690 .000
LITERASI
.154 .070 .230 2.205 .030 .800 1.250
KEUANGAN
INKLUSI
.228 .101 .235 2.251 .027 .800 1.250
KEUANGAN
a. Dependent Variable: KINERJA

144
Lampiran 21
Output SPSS Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 116.386 2 58.193 8.983 .000b
Residual 628.364 97 6.478
Total 744.750 99
a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), INKLUSI KEUANGAN, LITERASI
KEUANGAN

145
Lampiran 22
Output SPSS Hasil Uji Koefesien Determinasi R

Model Summary

R Adjusted R Std. Error of the


Model R Square Square Estimate
1 .395a .156 .139 2.545
a. Predictors: (Constant), INKLUSI KEUANGAN, LITERASI
KEUANGAN

146
147
148

Anda mungkin juga menyukai