Skripsi
Oleh:
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
FITRIA ANNISA A’LIIMAH RUSTANDI
NIM: 11150850000033
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 03 September 2019 telah dilakukan uji komprehensif atas
mahasiswa/i:
Nama : Fitria Annisa A‟liimah Rustandi
NIM : 11150850000033
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Peran Wakaf Uang di Baitulmaal Muamalat
(BMM) Dalam Mewujudkan Program
Pengentasan Kemiskinan Di Indonesia
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Senin, 20 Januari 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i:
Nama : Fitria Annisa A‟liimah Rustandi
NIM : 11150850000033
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul Skripsin : Peran Wakaf Uang Di Baitulmaal Muamalat (BMM)
Dalam Mewujudkan Program Pengentasan Kemiskinan
Di Indonesia
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang menyatakan,
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Nama Lengkap : Fitria Annisa A‟liimah Rustandi
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Lengkap : Jl. Saniin No.22 RT.010/002, Benteng,
Warudoyong, Kota Sukabumi, 143132
Agama : Islam
Email : fitriaalimah03@gmail.com
II. Pendidikan Formal
1. Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. MA Islamic Boarding School of Assalam Sukabumi
3. SMPN 10 Kota Sukabumi
4. SDN Benteng 1 Gentramasekdas Kota Sukabumi
5. TK Pertiwi Teladan Pangkalanbun
III. Pengalaman Organisasi
1. Sekretaris Bidang III Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan
Syari‟ah Periode 2018 – 2019
2. Anggota Sosial Agama Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Periode
2017 – 2018 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
3. Sekretari Umum 2nd Youth Economics Summit 2017 DEMA Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Anggota Lingkar Studi Ekonomi Islam (Lisensi) 2016 – 2017
5. Anggota Lembaga Kaligrafi (Lemka) 2015 – 2016
v
ABSTRACT
Fitria Annisa A'liimah Rustandi. The Role of Money Waqf in the Baitulmaal
Muamalat (BMM) in Realizing Poverty Alleviation Programs in DKI Jakarta (A
Study of East Jakarta)
This study aims to analyze the role of endowment funds in the Baitulmaal
Muamalat (BMM) in realizing poverty alleviation programs in Indonesia. This
type of research is a descriptive study with a quantitative approach. The
population in this study is mauquf'alaih who received the KUM3 (Community
Based Muamalat Micro Enterprise) program, B-BMT KUM3 in the form of a
Sharia Microfinance Institution strengthening program (LKMS). The sample in
this study was 30 respondent families taken by purposive sampling technique. The
instrument used in this study was a questionnaire / questionnaire. Data analysis
techniques in this study used the CIBEST model approach and correlation
analysis. The results showed that there was an improvement in the welfare
conditions of their families and individual families after receiving the Baitulmaal
Muamalat (BMM) endowment compared to the previous condition. In addition,
there is also a relationship between endowment of money and spiritual well-being
within the scope of the family and individual head of the family, and family
members 1, family members 2, and family members 3.
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran dari wakaf uang di Baitulmaal
Muamalat (BMM) dalam mewujudkan program pengentasan kemiskinan di
Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mauquf’alaih yang menerima
Program KUM3 (Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid), B-BMT
KUM3 yaitu berupa program penguat Lembaga Keuangan Mikro Syariah
(LKMS). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 KK responden mauquf’alaih
diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner/angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan model CIBEST dan analisis korelasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa adanya peningkatan kondisi kesejahteraan lungkup keluarga
maupun individu mauquf’alaih sesudah menerima wakaf uang Baitulmaal
Muamalat (BMM) dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Selain itu, terdapat
pula keterkaitan antara wakaf uang dengan kesejahteraan spiritual dalam lingkup
keluarga maupun individual kepala keluarga, dan anggota keluarga 1, anggota
keluarga 2, dan anggota keluarga 3.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb.
Alhamdulillahi Rabbil Aalaamiin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat yang tiada tara, hidayah, ridho serta Inayah-Nya kepada
peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul "Peran
Wakaf Uang di Baitulmaal Muamalat (BMM) Dalam Mewujudkan Program
Pengentasan Kemiskinan Di Indonesia". Sholawat ma’as Salaam senantiasa
tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad S.A.W, yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses
penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari doa, bimbingan, motivasi dan tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan dari pihak lain baik secara langsung maupun tidak
langsung. Karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan rasa terima kasih
kepada:
1. Kedua orang tua, Abii Asep Rustandi, Ummii Dedeh Fariqoh Ratna Dewi,
Mamah Wiwin Suparti, dan Adik – adik Lailatil Qodri Annur Rustandi,
Maulana Hidayah Rustandi, dan Maulana Falah Rustandi yang senantiasa
selalu memberikan do‟a, dukungan dan tanpa mengenal lelah membantu
peneliti hingga sampai titik ini.
2. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan do‟a dan dukungan kepada
peneliti untuk menyelesaikan masa studinya.
3. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP.,
selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
kesempatan menyelesaikan skripsi kepada peneliti.
4. Dosen pempimbing skripsi Ayahanda Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., MH.
dan Ayahanda Drs. Ade Ananto Terminanto, MM. yang telah sabar
membimbing dan memberikan ilmu serta pengalaman baru melalui
penelitian ini yang sangat luar biasa berharganya.
viii
5. Ketua Jurusan Perbankan Syariah Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E.,
MBA. serta Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Ibu Yuke Rahmawati,
S.Ag., M.A. yang telah memberikan dorongannya sehingga penelitian ini
dapat diselesaikan.
6. Ibu Aini Masruroh, S.E.I., MM. selaku dosen pembimbing akademik yang
selalu mendengarkan keluh kesah peneliti dalam bidang akademik serta
senantiasa mendorong peningkatan prestasi di setiap semester.
7. Seluruh dosen – dosen Perbankan Syariah yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan. Semoga dapat menjadi
ladang pahala dan amal jariyah.
8. Terimakasih kepada Muhammad Irsyad As Shidqi yang senantiasa selalu
memberikan dukungan berupa do‟a, tenaga, dan waktu, serta selalu
menjadi tempat keluh kesah penulis selama melaksanakan penelitian.
Semoga terselesaikannya jenjang Sarjana (S1) ini merupakan langkah awal
untuk memulai cita-cita bersama.
9. Teman satu kamar teteh Ai Inayah, terimakasih telah menjadi sahabat
seperjuangan di Ciputat dan tempat berbagi selama tiga tahun terakhir ini.
Semoga silaturahmi dan do‟a tidak akan pernah putus diantara kita.
10. Sahabat – sahabat seperti Laeli Naelul Muna, Fiqi Syafaati, Anissa Abda,
Ayu Utari Ningsih, Karinda Muthia Fahmi, Alysha Primadani Putri
terimakasih telah membersamai sejak awal masa perkuliahan.
11. Sahabat – Sahabat Pewaris Sejarah 2015 Seperti Miftah Rohmani, Rahmad
Hasibuan, Mahatir Ilham, Baandalr Lizein, Sulaiman Zain dan Idham
Halid, terimakasih atas kebersamaan canda tawa selama ini.
12. Ibu Kostan Bunda Septi, terimakasih atas do‟a, dukungan dan kebaikannya
selama tiga tahun peneliti tinggal dikosan.
13. Senior – senior KOMFEIS, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan.
14. Adik – adik PMII Jurusan Perbankan Syariah, terimakasih atas
kebersamaannya.
15. Serta seluruh pihak yang telah membantu dari masa perkuliahan hingga
skripsi yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu. Jazakumullah
Ahsanal Jaza.
ix
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peneliti,
oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak sangat peneliti harapkan demi pencapaian yang lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
x
DAFTAR ISI
ABSTRACT………………………………………………………………………vi
ABSTRAK………………………………………………………………………vii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………...xiv
DAFTAR DIAGRAM………………………………………………………….xvi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..xvii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….......1
B. Permasalahan………………………………………………………………8
1. Identifikasi Masalah……………………………………………………….8
2. Batasan Masalah………………………………………………………….10
3. Rumusan Masalah………………………………………………………..10
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………...10
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………….11
A. Definisi Wakaf…………………………………………………………...19
B. Sejarah Wakaf……………………………………………………………20
xi
C. Dasar Hukum Wakaf……………………………………………………..23
D. Rukun Wakaf…………………………………………………………….26
E. Syarat Wakaf……………………………………………………………..26
H. Wakaf Uang……………………………………………………………...32
J. Kemiskinan………………………………………………………………35
L. Kerangka Berfikir………………………………………………………...39
A. Desain Penelitian…………………………………………………………41
1. Populasi Penelitian……………………………………………………….41
2. Sampel Penelitian………………………………………………………...42
D. Sumber Data……………………………………………………………...43
1. Data Primer………………………………………………………………43
2. Data Sekunder……………………………………………………………43
E. Instrumen Penelitian……………………………………………………...43
xii
5. Analisis Dengan Korelasi………………………………………………...53
3. Kemiskinan di Indonesia…………………………………………………73
B. Pembahasan………………………………………………………………77
1. Analilsis Kuantitatif……………………………………………………...77
C. Interpretasi Hasil……..…………………………………………………109
A. Simpulan………………………………………………………………..114
C. Saran…………………………………………………………………….115
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….117
LAMPIRAN – LAMPIRAN…………………………………………………..124
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
Tabel 4.23 Klasifikasi Kebijakan Pemerintah Individu………………………...101
Tabel 4.24 Korelasi Pinjaman dengan Pendapatan dalam Lingkup Keluarga….102
Tabel 4.25 Korelasi Pinjaman dengan Ibadah dalam Lingkup Keluarga………103
Tabel 4.26 Korelasi Pinjaman dengan Pendapatan dalam Lingkup Individu …..104
Tabel 4.27 Korelasi Pinjaman dengan Ibadah dalam Lingkup Individu………..105
Tabel 4.28 Korelasi Pinjaman dengan Kebijakan Pemerintah menurut Individu105
Tabel 4.29 Korelasi Pinjaman dengan Lingkungan Keluarga Individu………...106
Tabel 4.30 Korelasi Pinjaman dengan Zakat dan Infaq Individu……………….107
Tabel 4.31 Korelasi Pinjaman dengan Puasa Individu………………………….107
Tabel 4.32 Korelasi Pinjaman dengan Shalat Individu…………………………108
xv
DAFTAR DIAGRAM
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Laporan penerimaan nadzhir wakaf uang dan melalui uang…………5
Gambar 2.1 Konsep Wakaf Uang………………………………………………..32
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir…………………………………………………...39
Gambar 4.1 Struktur Organisasi………………………………………………….69
Gambar 4.2 Skema Wakaf Uang di Baitulmaal Muamalat (BMM) ………….....70
xvii
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
keuangan islam merupakan salah satu strategi baru yang dapat diterapkan dalam
rangka mengatasi kemiskinan. Wakaf merupakan suatu instrumen ekonomi Islam
yang belum diberdayakan secara optimal di Indonesia. Sedangkan di negara lain
yang memiliki permasalahan kemiskinan yang sama dengan Indonesia seperti
Mesir, Saudi Arabia, Yordania, Turki, Bangladesh, Mesir, Malaysia dn Amerika
Serikat, telah mengembangkan wakaf sebagai salah satu lembaga sosial ekonomi
Islam yang dapat membantu berbagai kegiatan umat dan mengatasi masalah umat
seperti kemiskinan. (Prihatini, et.al. 2005) Maka tidak ada salahnya jika Indonesia
mencoba mengoptimalisasikan sumber keuangan islam berupa wakaf sebagai
solusi dalam mengatasi permasalahan kemiskinan.
Saat ini telah terjadi perubahan yang signifikan atas pemahaman dan
pemberdayaan harta wakaf di masyarakat, pada awalnya praktek wakaf lebih
banyak dikembangkan pada sarana ibadah, sarana pendidikan, sarana kesehatan,
dan manfaat sosial lainnya yang menjadi suatu wakaf produktif termasuk salah
satunya dalam bentuk wakaf uang. Hal ini dibuktikan dengan munculnya Undang-
undang RI Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf, pasal 1 ayat 5 yang
menyebutkan bahwa harta benda wakaf adalah harta benda yang memiliki daya
tahan lama dan/atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi
menurut syariah yang diwakafkan oleh wakif. Perluasan dari pemahaman dan
pemberdayaan harta wakaf menjadi suatu hal yang penting terutama jika dikaitkan
dengan konsep pengembangan wakaf produktif yang bertujuan untuk kepentingan
sosial kemasyarakatan.
Wakaf produktif memiliki dua visi sekaligus yaitu menghancurkan
struktur-struktur sosial yang timpang dan menyediakan lahan subur untuk
mensejahterakan umat Islam. Visi ini secara langsung digapai ketika totalitas
diabdikan untuk bentuk-bentuk wakaf produktif yang selanjutnya diteruskan
dengan langkah-langkah taktis yang mengarah pada capaian tersebut. Langkah
taktis, sebagai derivasi dari filosofi disyariatkannya wakaf produktif dimana lebih
berupaya teknis-teknis pelaksanaan wakaf produktif. (Kasdi, 2010) Wakaf
produktif yang dimaksudkan diatas, merupakan suatu cara yang dapat digunakan
dalam memberikan manfaat berkepanjangan bagi penerima wakaf, namun dengan
cara mandiri atau penerima wakaf dapat mengelolanya kembali. Wakaf tunai
3
merupakan cara berpotensi di Indonesia jika diterapkan sebagai salah satu cara
pengembangan wakaf produktif,
Dalam disertasinya Hendra (2008) menemukan bahwa wakaf tunai dapat
menanggulangi kemiskinan melalui pekerjaan, yaitu melalui program ekonomi
dan kemitraan usaha yang keseluruhannya bertujuan memberikan akses bagi
masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraan mereka ke taraf yang lebih
tinggi. Wakaf uang benar-benar dapat berpotensi dalam menanggulangi
kemiskinan melalui kegiatan ekonomi sosial dan kemitraan yang mana mencakup
juga dalam visi wakaf produktif.
Penerapan wakaf uang sebagai salah satu bentuk wakaf produktif pada
masa sekarang akan mempunyai keunggulan yang lebih besar dari wakaf
tradisional, yaitu benda bergerak atau tidak bergerak. Hal ini, didasarkan UU
Wakaf pasal 16 ayat 1 sampai dengan ayat 3. Identik di masyarakat apabila
dikatakan harta wakaf, maka akan langsung dihubungkan dengan sekolah, rumah
sakit dan atau kuburan. Secara umum, wakaf benda bergerak atau tidak bergerak
hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki harta lebih. Hal inilah yang
menyebabkan kekayaan wakaf di Indonesia masih sedikit. Selain karena jumlah
harta wakaf yang masih sedikit, pengelolaannya pun masih belum menerapkan
manajemen modern. Sedangkan wakaf uang dapat dilakukan banyak orang,
meskipun tidak kaya. Seseorang dapat berwakaf uang sebesar Rp. 100.000,-. Di
Indonesia sendiri memiliki potensi yang besar jika dijalankan secara optimal, hal
ini dapat diperjelas dengan tabel berikut:
Gambar 1.1 Laporan penerimaan nadzhir wakaf uang dan melalui uang
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Mengacu pada hal-hal di atas yang melatar belakangi penelitian ini, maka
penulis mengidentifikasi permasalahannya:
1. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih disibukkan
dengan permasalahan kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Indonesia
belum terlihat signifikan menurun setiap tahunnya.
2. Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya pengentasan
kemiskinan dengan cara kegiatan sosial sampai saat ini namun masih
belum berpengaruh besar bagi pengurangan tingkat kemiskinan
secara signifikan.
9
2. Batasan Masalah
Karena keterbatasan yang ada didalam diri peneliti, dan agar
penulisan Proposal Skripsi ini lebih mendasar dan tidak melebar dari topik
pembahasan, penulis menganggap perlu untuk membatasi permasalahan
tentang “Peran Wakaf Uang di Baitulmaal Muamalat (BMM) Dalam
Mewujudkan Program Pengentasan Kemiskinan di DKI Jakarta (Studi
Kasus Jakarta Timur)”. Objek dalam penelitian ini yaitu Baitulmaal
Muamalat (BMM) Matraman Jakarta Timur.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan
masalah di atas, maka rumusan masalah yang hendak diteliti dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penyaluran dana wakaf uang di Baitulmaal Muamalat
(BMM)?
2. Bagaimana tingkat kemiskinan di Indonesia?
3. Apakah ada perubahan kondisi kesejahteraan mauquf’alaih sebelum
dan sesudah menerima bantuan wakaf uang tunai produktif di
Baitulmaal Muamalat (BMM)?
4. Apakah ada Korelasi antara wakaf uang tunai produktif dengan
kesejahteraan mauquf’alaih Baitulmaal Muamalat (BMM)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana penyaluran wakaf uang di Baitulmaal
Muamalat.
11
D. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi berbagai pihak. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Kontribusi Teoritis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai
perwakafan, khususnya tentang wakaf uang serta dapat mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat selama dibangku perkuliahan.
b. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan kepustakaan
dan dapat digunakan sebagai bahan kajian dan pengembangan penelitian-
penelitian selanjutnya dengan permasalahan yang sejenis.
2. Kontirbusi Praktisi
a. Bagi Bank
Dapat digunakan untuk bahan informasi dan sumbangsih keilmuan
dan pemikiran mengenai perwakafan serta membuka wacana tentang
wakaf tunai dan sebagai pembuka peluang selebar-lebarnya bagi alternatif
harta wakaf sehingga dapat menghidupkan sosial ekonomi umat.
b. Bagi Nasabah
Dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan perwakafan Baitulmaal
Muamalat dalam menjalankan amanat usahanya, serta dapat dijadikan
pilihan dalam hal penitipan dana dan pengelolaan dana yang tepat dalam
bentuk wakaf uang.
12
c. Bagi Pemerintah
Dapat digunakan tolak ukur perbandingan dengan negara lain
sehingga bisa menjadi salah satu pembelajaran bagi pihak pemerintah agar
dapat menjadikan perbankan syariah yang lebih maju dan dapat bersaing
secara global terutama dalam hal perwakafan.
A. Definisi Wakaf
Kata wakaf berasal dari Bahasa Arab “Wakafa” yang berarti menahan
atau berhenti atau diam di tempat (Kemenag, 2006: 1). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2019), wakaf bermakna benda bergerak atau tidak bergerak
yang disediakan untuk kepentingan umum (Islam) sebagai pemberian yang
ikhlas.
Sementara itu para ahli fiqih juga memberikan definisi yang berbeda
tentang wakaf. Adapun definisi wakaf yang dikemukakan oleh para ahli fiqih
adalah sebagai berikut (BI, 2016: 89-91):
a. Mazhab Syafi‟i
Menurut ulama Mazhab Syafi‟i wakaf adalah menahan harta yang dapat
memberikan manfaat serta kekal materi bendanya (al-’ain) dengan cara
memutuskan hak pengelolahan wakif dan menyerahkannya kepada nazhir
sesuai ketentuan syariah.
b. Mazhab Hanafi
Secara umum, ulama Mazhab Hanafiah mengartikan wakaf dengan
menahan materi benda (al – „ain) menjadi milik wakif dan hanya
mewakafkan manfaatnya kepada siapapun untuk tujuan kebajikan.
c. Mazhab Malikiyah
Menurut Malikiyah definisi wakaf yaitu memberikan manfaat dari harta
yang dimiliki seseorang untuk diberikan kepada orang lain yang berhak
dalam waktu yang ditentukan wakif pada saat akad (shighat) wakaf itu
berlangsung.
d. Mazhab Hanabilah
Ulama Hanabilah seperti Ibn Qudamah dan Syamsuddin al- Maqdisyi
mendefinisikan wakaf dengan menahan asal dan memberikan hasilnya.
MUI sebagai salah satu lembaga agama Islam di Indonesia juga
memberikan definisi terhadap wakaf sebagaimana tertulis dalam Surat
Keputusan (SK) Komisi Fatwa MUI Pusat tertanggal 11 Mei 2002/ 28 Shafar
19
20
1423, wakaf menurut MUI yaitu menahan harta (baik berupa aset tetap
maupun aset lancar) yang dapat dimanfaatkan tanpa lenyap bendanya atau
pokoknya, dengan cara tidak melakukan tindakan hukum terhadap benda
tersebut (menjual, memberikan atau mewariskannya), untuk di salurkan
(hasilnya) pada sesuatu yang mubah (tidak haram) yang ada.
Dalam rangka memberikan payung hukum perwakafan di Indonesia
pemerintah menerbitkan UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Menurut UU
ini wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya
atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna
keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.
Dari beberapa pengertian wakaf di atas maka penulis menyimpulkan
definisi wakaf adalah pemberian sebagian harta wakif kepada mauquf’alaih
baik secara langsung maupun melalui nazhir wakaf yang ditunjuk agar harta
tersebut dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan pada mauquf’alaih
sesuai dengan syariah islam.
B. Sejarah Wakaf
Menurut Buku Fiqih Wakaf (Kemenag, 2006: 4-11), sejarah wakaf
dalam Islam di kawasan Timur Tengah dibagi ke dalam dua masa sebagai
berikut:
a. Wakaf pada Masa Rasulullah
Wakaf dikenal sejak zaman Rasulullah berhijrah dari Mekah ke
Madinah. Menurut sebagian ulama Rasulullah adalah orang pertama yang
berwakaf. Beliau melaksanakan wakaf dengan memberikan tanah miliknya
untuk dibangun masjid. Pendapat ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan
oleh Umar bin Syabah dari „Amr bin Sa‟ad bin Mu‟ad yang artinya:
“Kami bertanya tentang mula-mula wakaf dalam Islam? Orang Muhajirin
mengatakan adalah wakaf Umar, sedangkan orang-orang Ansor
mengatakan adalah wakaf Rasulullah SAW.”
Sementara itu, menurut sebagian ulama lainnya Umar bin Khathab
adalah orang yang pertama kali melaksanakan wakaf. Pendapat ini
berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra. yang artinya:
21
4) Dinasti Mamluk
Pada masa dinasti mamluk harta yang diwakafkan antara lain tanah
pertanian dan bangunan, seperti gedung perkantoran, penginapan dan
tempat belajar. Manfaat wakaf pada masa dinasti Mamluk digunakan
sebagaimana tujuan wakaf, seperti wakaf keluarga untuk kepentingan
keluarga, wakaf umum untuk kepentingan sosial, membangun tempat
untuk memandikan mayat dan untuk membantu orang-orang fakir dan
miskin.
Sementara itu menurut Buku Wakaf of Beginner (Kemenag, 2013:
46-48), sejarah pengaturan dan pelaksanaan wakaf di Indonesia juga
dibagi ke dalam dua masa sebagai berikut:
1. Wakaf Sebelum Kemerdekaan
Lembaga perwakafan sebenarnya sudah dikenal dan dilaksanakan
sejak zaman dahulu oleh penduduk muslim di Indonesia. Hal ini wajar
karena di Indonesia banyak berdiri kerajaan-kerajaan Islam seperti
Demak, Samudera Pasai, dan lain-lain. Lembaga perwakafan itu
berasal dari lembaga yang berdasar hukum Islam, namun seolah-olah
sudah disepakati bahwa lembaga tersebut juga adalah merupakan
bagian hukum adat Indonesia, sebab diterimanya lembaga ini berasal
dari suatu kebiasaan masyarakat. Sejak zaman dulu, peraturan tentang
wakaf ini telah diatur dalam Hukum Adat yang sifatnya tidak tertulis
dengan bersumber dari Hukum Adat.
2. Wakaf Sesudah Kemerdekaan
Pada tanggal 23 Desember 1953 Departemen Agama mengeluarkan
petunjuk – petunjuk mengenai perwakafan di Indonesia. Menurut
petunjuk yang dikeluarkan oleh Departemen Agama, perwakafan
menjadi wewenang bagian jawatan urusan agama. Kemudian pada
tahun 1956, Departemen Agama mengeluarkan surat edaran tentang
prosedur perwakafan tanah. Setelah melalui proses yang cukup
panjang dan penelitian yang mendalam selanjutnya pada 2004,
pemerintah mengeluarkan UU No.41 tahun 2004 tentang wakaf dan PP
No.42 tahun 2006 tentang pelaksanaan wakaf. Tujuan dari adanya
23
D. Rukun Wakaf
Wakaf dinyatakan sah menurut syariat Islam apabila telah memenuhi
rukun dan syarat wakaf. Dalam buku fiqih wakaf (Kemenag, 2006: 19), rukun
wakaf terdiri dari:
a. Waqif yaitu orang yang mewakafkan hartanya
b. Mauquf bih yaitu harta yang diwakafkan
c. Mauquf‟alaih yaitu orang yang diberi wakaf
d. Shighat yaitu ikrar wakif untuk mewakafkan hartanya
E. Syarat Wakaf
Adapun syarat-syarat wakaf dapat dibedakan menjadi 8 syarat
(Kemenag, 2006: 19-21) sebagai berikut:
a. Syarat Wakif
Seorang waqif disyaratkan memiliki kecakapan hukum dalam
membelanjakan hartanya. Hal ini mencakup 4 kriteria, yaitu:
1) Merdeka
Wakaf yang dilakukan oleh seorang budak tidak sah hukumnya karena
wakaf adalah pengguguran hak milik dengan cara memberikan hak
milik tersebut kepada orang lain. Sedangkan seorang budak tidak
mempunyai hak milik sehingga jika ia memberikan wakaf maka wakaf
tersebut tidak sah.
2) Berakal sehat
Wakaf yang dilakukan oleh orang gila tidak sah hukumnya karena ia
tidak berakal, tidak mumayyiz, dan tidak cakap dalam melakukan akad
serta tindakan lainnya. Wakaf yang dilakukan oleh orang yang lemah
mental, berubah akal karena faktor usia, sakit atau kecelakaan
hukumnya juga tidak sah karena akalnya tidak sempurna dan tidak
cakap untuk menggugurkan hak miliknya.
3) Dewasa
Wakaf yang dilakukan oleh anak yang belum baligh (dewasa)
hukumnya tidak sah karena ia dipandang tidak cakap dalam melakukan
akad dan tidak cakap pula dalam menggugurkan hak yang dimilikinya.
27
d. Syarat Sighat
Berdasarkan kesepakatan para ulama maka ikrar wakaf
menggunakan kata wakaftu (saya mewakafkan). Menurut para ulama
penggunaan lafadz wakaftu ini dipandang lebih jelas dan tidak perlu
keterangan lain baik dari segi bahasa, istilah, dan tradisi. Adapun
menggunakan kata habistu (saya menahan hak saya), sabiltu (saya berikan
jalan), atau abbadtu (saya serahkan selamanya) masih menjadi perdebatan
keabsahannya oleh para ulama. Namun, secara mendasar, menggunakan
kata apa saja dalam menyampaikan benda wakaf boleh saja dilakukan,
meskipun dalam menggunakan bahasa lokal asing. Sebab, bahasa hanya
merupakan sarana untuk mengucapkan maksud, tidak merubah tujuan dari
yang diinginkan. (BI, 2016: 96).
e. Syarat Jangka Waktu
Terdapat dua pendapat mengenai jangka waktu wakaf. Pendapat
pertama yang dikemukakan oleh sebagian besar ulama Syafi‟iyah,
Hanafiyah, Hanabilah (selain Abu Yusuf), Zaidiyah, Ja‟fariyah, dan
Zahriyah menyatakan bahwa wakaf haruslah bersifat permanen.
Selanjutnya pendapat kedua yang dikemukakan oleh Abu Yusuf dari
Hanabilah dalam satu riwayat, dan Ibn Suraij dari kalangan Syafi‟iyah
menyatakan kebolehan wakaf dalam jangak pendek atau jangka panjang.
Di Indonesia sendiri berdasarkan pasal 215 Kompilasi Hukum Islam
(KHI) menyatakan, bahwa wakaf sifatnya permanen. Namun, syarat
tersebut diubah melalui Pasal 1 UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf
dengan menambahkan hak pilih, selamanya atau untuk jangka waktu
tertentu. (BI, 2016:99).
f. Syarat Nazhir
Syarat yang harus dipenuhi nazhir wakaf dibagi menjadi 3 yaitu
syarat moral, syarat manajemen, dan syarat bisnis, yang mana rinciannya
sebagai berikut:
1) Syarat moral (Kemenag, 2013:36)
a) Paham tentang hukum wakaf dan ZIS.
b) Jujur, amanah, dan adil.
29
2) Dalam hal uang yang akan diwakafkan masih dalam mata uang asing,
maka harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam rupiah.
Dari uraian diatas menurut UU No.41 tahun 2004, bisa menyimpulkan
bahwasanya harta benda yang boleh diwakafkan hanya berupa benda yang
tidak bergerak, benda begerak selain uang, dan benda begerak berupa uang.
H. Wakaf Uang
Menurut Fatwa Wakaf Uang yang dikeluarkan oleh Komisi Fatwa
MUI (MUI, 2002: 410) wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan seseorang,
kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai.
Dalam ketentuan undang-undang terdapat dua model wakaf uang, yaitu
wakaf uang untuk jangka waktu tertentu dan wakaf uang untuk selamanya.
Wakaf uang jangka waktu tertentu haruslah diinvestasikan ke produk
perbankan agar lebih aman dan memudahkan pihak wakaf dalam menerima
uangnya kembali pada saat jatuh tempo. Sedangkan wakaf uang untuk
selamanya, pihak nazhir memiliki otoritas penuh untuk mengelola da
mengembangkan uang wakaf untuk mencapai tujuan wakafnya. Bila kegiatan
investasi menggunakan dana penghimpunan wakaf, maka atas keuntungan
bersih usaha hasil investasi ini (yaitu pendapatan kotor dikurangi dengan biaya
operasional), akan dibagikan sesuai dengan ketentuan undang-undang wakaf
yaitu 90% keuntungan akan diperuntukkan untuk tujuan wakaf (mauquf’alaih)
dan 10% untuk penerimaan pengelola atau nazhir. (UU No. 41 tahun 2004,
pasal 12)
Gambar 2.1 Konsep Wakaf Uang
kedua tingkatan tersebut adalah etika dan perilaku bisnis yang baik (Al-
Qardhawi, 1999, pp. 25–28).
Al-Syathibi menguraikan tentang bagaimana menjaga/memelihara
harta sesuai dengan ketentuan maqashid syariah, yaitu adanya ketetapan
hukum yang dilegalkan oleh Allah tentang diharamkannya mencuri dan sanksi
atasnya, diharamkannya curang dan berkhianat di dalam bisnis,
diharamkannya riba, diharamkannya memakan harta orang lain dengan cara
yang batil, dan diwajibkan untuk mengganti barang yang telah dirusaknya,
sehingga dengan demikian terjagalah/terpeliharalah harta (Al-Syathibi, n.d.,
pp. 6–7). Selain itu, peranan maqashid syariah di dalam menjaga/memelihara
harta tersebut adalah dengan dilarangnya pemborosan harta dari hal-hal yang
dibutuhkan, dilarangnya penumpukan harta di tangan orang-orang kaya, dan
diwajibkannya infak dan sedekah untuk pemerataan harta dalam rangka
memberikan kemaslahatan bagi manusia keseluruhan.
Dalam ekonomi Islam, harta dijadikan wasilah untuk mendukung
kegiatan ibadah ataupun muamalah. Dalam hal ini, Allah menjadikan harta
sebagai wasilah untuk mendukung instrument zakat, infak dan sedekah. Hal
ini termaktub dalam firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 134.
Untuk itu, di dalam ekonomi Islam, harta memiliki fungsi yang terus
dimanfaatkan oleh manusia, sehingga kecenderungan manusia untuk terus
menguasai dan memiliki harta tidak pernah surut. Dalam hal ini, syariat
memberikan batasan fungsi dan peran harta, yakni: Pertama, untuk
mendukung kegiatan peribadatan, seperti menggunakan kain sarung untuk
menunjang ibadah shalat. Kedua, untuk memelihara dan meningkatkan
keimanan sebagai usaha mendekatkan diri kepada Allah, seperti bersedekah
dengan harta. Ketiga, untuk keberlangsungan hidup dan estafet kehidupan.
Keempat, untuk menyelaraskan kehidupan di dunia dan akhirat (Suhendi,
2008).
Ada tiga pokok penting yang perlu diperhatikan di dalam
menjaga/memelihara harta dalam kegiatan muamalah (Al-Syathibi, n.d., pp. 9-
10), yaitu: 1) pencatatan; 2) persaksian; dan 3) penyertaan dokumentasi. Hal
ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. al-Baqarah ayat 282.
35
K. Kesejahteraan (Al-Falah)
Istilah Falah menurut Islam diambil dari kata-kata Al-Quran, yang
sering dimaknai sebagai keberuntungan jangka panjang, dunia, dan akhirat,
sedangkan dalam pengertian liberal, falah adalah kemuliaan dan kemenangan,
yaitu kemuliaan dan kemenangan dalam hidup (P3EI, 2008: 2). Bung Hatta
berpendapat bahwa,
... Orang merasa hidupnya sejahtera apabila ia merasa senang, tidak
kurang suatu apa dalam batas yang mungkin dicapainya, jiwanya tentram lahir
dan batin terpelihara, ia merasakan keadilan dalam hidupnya … ia terlepas
dari kemiskinan yang menyiksa dan bahaya kemiskinan yang mengancam
(Anwar Abbas, 2010: 161).
Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Muhyiddin Qaradaghi, istilah
al-falah berarti kebahagiaan dan keberuntungan dalam kehidupan dunia dan
akhirat dilihat dari aspek sisi dan dimensi (komprehensif) dalam seluruh aspek
kehidupan.
Kesejahteraan dalam pandangan Islam tidak hanya dinilai dari ukuran
material saja, tetapi dinilai juga dari ukuran non-material seperti: terpenuhinya
kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai-nilai moral dan terwujudnya
keharmonisan sosial (Noor, 2013).
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis mendefinisikan
kesejahteraan (falah) sebagai kebahagiaan, keberuntungan, dan kesuksesan
yang dirasakan oleh seseorang, baik ia bersifat lahir dan batin.
39
L. Kerangka Berfikir
Baitulmaal Muamalat (BMM) menyalurkan wakaf uang tunai yang
telah dihimpun dalam bentuk program penyaluran manfaat wakaf, beberapa
program ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Dalam
penelitian ini peneliti berfokus pada peran wakaf uang Baitulmaal Muamalat
(BMM) terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia yaitu dengan cara
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tak hanya diukur dari miskin secara
materi, namum juga diukur secara spiritual.
Langkah pertama yang ditempuh peneliti adalah meneliti tentang
penghimpunan dan penyaluran wakaf uang di Baitulmaal Muamalat (BMM)
secara garis besar penyalurannya terhadap masyarakat Indonesia
menggunakan data-data yang didapat dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan
maupun Yayasan Muamalat itu sendiri. Langkah kedua yang ditempuh
peneliti adalah meneliti tentang tingkat kemiskinan di Indonesia menggunakan
data-data yang tertera pada Badan Pusat Statistika (BPS) di Indonesia pada
tahun 2018. Langkah ketiga yang ditempuh yaitu menteliti apakah terdapat
perubahan kondisi kemiskinan di Indonesia sebelum dan sesudah menerima
bantuan wakaf uang di Baitulmaal Muamalat berdasarkan model CIBEST.
Langkah terakhir yang ditempuh peneliti yaitu mengukur peran atau pengaruh
wakaf uang Baitulmaal Muamalat (BMM) terhadap program pengentasan
kemiskinan di Indonesia.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, maka dalam penelitian
ini penulis membuat suatu kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
40
Material Spiritual
Kesejahteraaan Kesejahteraaan
Kemiskinan Material Kemiskinan Material
Kemiskinan Spiritual Kemiskinan Spiritual
Kemiskinan Absolute Kemiskinan Absolute
Analisis Korelasi
Pendapatan Pendapatan
Pinjaman Pinjaman
Ibadah Ibadah
Interpretasi Hasil
41
42
D. Sumber Data
Data adalah sesuatu yang masih memerlukan adanya suatu pengolahan.
Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika,
bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan
untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Dalam
penelitian ini menggunakan sumber data yang meliputi data primer dan data
sekunder (Bisri, 2013: 9).
1. Data Primer
Penelitian ini membutuhkan data atau informasi sumber pertama
yang bisa disebut dengan responden. Data primer dalam penelitian ini
diperoleh dengan menggunakan kuisioner, kepada masyarakat atau
mauquf’alaih B-BMT KUM3 di Baitulmaal Muamalat.
2. Data Sekunder
Data Sekunder diperoleh dari data-data, dokumen-dokumen yang
sudah tersedia oleh Baitulmaal Muamalat (BMM) seperti data
mauquf’alaih penerima wakaf uang, profil lembaga, dan laporan
keuangan. Selain itu, data sekunder didapatkan dari Al-Quran, buku,
jurnal, internet, dan sumber lainnya.
E. Instrumen Penelitian
Untuk mengetahui peran wakaf uang di Baitulmaal Muamalat (BMM)
terhadap program pengentasan kemiskinan di Indonesia maka dirumuskan
instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Adapun instrumen dalam
44
penelitian ini lembar angket atau kuesioner dan dokumentasi yang berfungsi
sebagai alat pengumpul data responden. Sugiyono mendefinikan kuisioner sebagai
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2010).
Angket penelitian ini disusun untuk mendapatkan informasi dari
mauquf’alaih yang menerima wakaf uang produktif dari Baitulmaal Muamalat
(BMM). Angket yang digunakan yaitu angket campuran. Pada angket jenis ini,
terdapat jawaban dapat ditulis sendiri oleh responden sesuai dengan yang dialami
tanpa ada batasan yang mengikat dan adapula jawaban yang harus dipilih oleh
responden sesuai dengan alternatif jawaban yang disediakan peneliti.
Sebelum angket dijadikan alat pengumpul data, terlebih dahulu dilakukan
uji coba instrumen untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan dari angket
yang disusun. Adapun kisi-kisi instrumen (angket) yang digunakan dalam
penelitian ini terangkum dalam tabel 3.1.
No.
No Indikator Jumlah
Butir
tahun/periode wakaf uang tunai produktif diterima.
C. Bantuan wakaf uang tunai produktif Baitulmaal
Muamalat (BMM) yaitu jumlah yang diterima kepala 16, 17,
3
keluarga dari Baitulmaal Muamalat (BMM) atau 18
lembaga lain jika ada.
D Kegiatan ibadah keluarga mauquf’alaih sebelum dan
sesudah wakaf produktif yaitu pelaksanaan ibadah
19, 20 2
oleh keluarga mauquf’alaih sebelum dan sesudah
menerima wakaf produktif.
Jumlah 18
Keterangan:
MV = Standar minimal material yang harus dipenuhi oleh rumah
tangga (Rp atau mata uang lain) atau bisa disebut Garis
Kemiskinan Material
Pi = Harga barang dan jasa (Rp atau mata uang lain)
Mi = Jumlah minimal barang dan jasa yang dibutuhkan
Keterangan :
Hi = Skor aktual anggota keluarga ke-i
Vpi = Skor shalat anggota keluarga ke-i
50
Keterangan:
SH = skor rata-rata kondisi spiritual
Hi = Skor kondisi spiritual anggota keluarga ke-h
MH = jumlah anggota keluarga
Keterangan:
SS = Skor rata-rata kondisi spiritual semua keluarga yang diteliti
SH = skor kondisi spiritual keluarga ke-k
N = Jumlah keseluruhan keluarga yang diamati di suatu wilayah
Keterangan:
W = Indeks kesejahteraan; 0 ≤ W ≤ 1
w = Jumlah keluarga sejahtera (kaya secara material dan spiritual)
N = Jumlah populasi (jumlah keluarga yang diobservasi)
Keterangan:
Pm = Indeks kemiskinan material ; 0 ≤ Pm ≤ 1
Mp = Jumlah keluarga yang miskin secara material namun kaya secara
spiritual
N = Jumlah populasi (rumah tangga yang diamati)
Keterangan:
Ps = Indeks kemiskinan spiritual; ; 0 ≤ Ps ≤ 1
Sp =Jumlah keluarga yang miskin secara spiritual namun
berkecukupan secara material
Keterangan:
Pa = Indeks kemiskinan absolut; ; 0 ≤ Pa ≤ 1
Ap = Jumlah keluarga yang miskin secara spiritual dan juga material
N = Jumlah populasi total rumah tangga yang diamati
sig. (1-tailed) > 0,05 artinya tidak ada hubungan yang positif antara
variabel satu dengan variabel lainnya.
Uji Korelasi Produck Moment digunakan untuk menguji
pengaruh variabel wakaf uang di Baitulmaal Muamalat (BMM)
terhadap program pengentasan kemiskinan di Indonesia. Untuk
keperluan ini, digunakan rumus korelasi Product Moment oleh
Sugiyono (1994: 202) yaitu:
Dimana :
rxy = kofisien korelasi
x = nilai variabel X
y = nilai variabel Y
n = jumlah data
Selanjutnya, pengujian koefisien korelasi dengan menguji
hipotesis, yaitu: H0 : ρ = 0 lawan H1 : ρ ≠ 0. Kriteria pengujian adalah
ada pengaruh yang signifikan jika nilai r hitung lebih besar nilai r tabel
pada sampel (N) tertentu pada taraf signifikan 5 % demikian pula
sebaliknya.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel wakaf
uang di Baitulmaal Muamalat (BMM) dengan variabel program
pengentasan kemiskinan di Indonesia, maka digunakan tabel
interpretasi nilai r dari Sugiyono (2012), yaitu:
Keterangan :
Hi = Skor aktual anggota keluarga ke-i
Vpi = Skor shalat anggota keluarga ke-i
Vfi = Skor puasa anggota keluarga ke-i
Vzi = Skor zakat dan infak anggota keluarga ke-i
Vhi = Skor lingkungan kerja anggota keluarga ke-i
Vgi = Skor kebijakan pemerintah anggota keluarga ke-i
Langkah kedua dengan menghitung jumlah seluruh skor spiritual anggota
keluarga lalu membaginya dengan jumlah anggota keluarga menggunakan
rumus berikut:
Keterangan:
SH = skor rata-rata kondisi spiritual
Hi = Skor kondisi spiritual anggota keluarga ke-h
MH = jumlah anggota keluarga
Langkah ketiga dengan menghitung skor rata-rata kondisi spiritual seluruh
keluarga yang diteliti menggunakan rumus berikut:
Keterangan:
SS = Skor rata-rata kondisi spiritual semua keluarga yang diteliti
SH = skor kondisi spiritual keluarga ke-k
N = Jumlah keseluruhan keluarga yang diamati di suatu wilayah
Jika menggunakan rumus diatas maka skor rata-rata untuk keluarga yang
secara spiritual miskin adalah 3 (SV = 3). Jika nilai spiritual (SV)
mauquf’alaih di atas 3 maka mauquf’alaih di anggap kaya spiritual.
Sebaliknya, jika nilai spiritual (SV) mauquf’alaih di bawah atau sama
dengan 3 maka mauquf’alaih di anggap miskin spiritual.
57
59
60
c) Pendayagunaan Pendidikan
i. B-Share
Merupakan program beasiswa pendidikan
berprestasi bagi anak-anak yang tidak mampu dengan
jenjang pendidikan SMP, SMA dan sederajat, yang
bertujuan untuk memberikan jaminan keberlangsungan
pendidikan mereka hingga lulus SMA dan mampu mandiri.
Sistem program dibuat secara terintegrasi dengan
pembinaan baik dari segi akhlak maupun ibadah dan
pelatihan. Dengan menggunakan sistem tersebut diharapkan
dapat membantu mereka untuk mengembangkan prestasi,
potensi dan bakat positif sehingga dapat membentuk SDM
yang berakhlak islami dan berkualitas tinggi.
ii. B-Smart
B-SMART merupakan program santunan dalam
bentuk beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan Fi
Sabilillah. Penerima program ini diutamakan untuk yang
berstatus yatim, dengan jenjang pendidikan S1. Program
yang disoft launching pada 16 Juli 2012 ini berupa
beasiswa pendidikan kuliah dari awal hingga akhir
semester.
Saat ini program telah berjalan di wilayah
Jabodetabek. Hingga saat ini universitas yang tergabung
dalam program B-SMART STEITAZKIA, STEI SEBI,
Institute Pertanian Bogor, Universitas Indonesia,
Universitas Negeri Jakarta, Al Manar, Universitas Satya
Negara Indonesia, serta Universitas Pamulang.
iii. Beasiswa Daya
Daya adalah program beasiswa pendidikan bagi
anak yatim (mustahiq) dengan jenjang pendidikan SMP,
SMU dan sederajat. Program ini bertujuan memberikan
jaminan keberlangsungan pendidikan mereka hingga lulus
68
d. Struktur Organisasi
Sumber: www.baitulmaalmualamat.org
Akuntan
Publik
Waqif
Mauquf’alaih
/ yang
menerima
manfaat
Aliran Dana
Lembaga Penjamin
Sumber: Baitulmaal Muamalat (BMM) 2019
3) Akuntan Publik
Adapun fungsi dari akuntan publik adalah melakukan audit
keuangan kepada nadzir.
4) Dewan Pengawas
Adapun fungsi dari dewan pengawas adalah mengawasi
Baitulmaal Muamalat (BMM) agar tidak keluar dari syariah
Islam.
5) Lembaga Penjamin
Adapun fungsi dari lembaga penjamin adalah menanggung
kerugian nadzir yang disebabkan hal-hal di luar kendali.
b. Mekanisme Pengelolaan Dana Wakaf Uang di Baitulmaal
Muamalat (BMM)
Sebagai salah satu nadzir pengelola dana wakaf uang, maka
Baitulmaal Muamalat (BMM) melakukan pengelolaan dan wakaf yang
terdiri dari penghimpunan dana wakaf, pengelolaan dan penyaluran
atas pendistribusian Baitulmaal Muamalat (BMM) melakukan
fundrising (menggalang sumber dana) dari masyarakat. Sedangkan
dalam melaksanakan pengelolaan dana wakaf uang di Baitulmaal
Muamalat (BMM) dilakukan oleh dua pihak yakni manajer
pendayagunaan dana wakaf (Baitulmaal Muamalat (BMM)) yang
mana bertugas untuk memilih jenis-jenis investasi dan mengelolanya
secara profesional, dan untuk pelaksana dana wakaf (Bank Muamalat
Indonesia) yang bertugas untuk melakukan pengadministrasian
penerimaan dana wakaf dan pencatatan pengelolaan dana / investasi
penyaluran keuntungannya.
Pengelolaan dana wakaf uang di Baitulmaal Muamalat (BMM)
akan didayagunakan dalam bentuk investasi usaha yang berisiko kecil
seperti saham, obligasi syari‟ah, reksadana syari‟ah dan lain-lain untuk
mempertahankan nilai dana wakaf dan untuk memperoleh keuntungan
yang nantinya dari keuntungan tersebut akan disalurkan kepada orang
yang berhak dan membutuhkan secara produktif. Adapun penyaluran
73
3. Kemiskinan di Indonesia
Diagram 4.1 Data Akumulasi Tingkat Kemiskinan di Dunia
Angka ini adalah yang terendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) pada Maret 2019 adalah 0,497, turun
0,006 poin jika dibandingkan September 2018 sebesar 0,503. Sebaliknya
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada periode yang sama mengalami
kenaikan sebesar 0,004 poin dari 0,107 menjadi 0,111. (Badan Pusat
Statistika (BPS), 2019).
B. Pembahasan
1. Analilsis Kuantitatif
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
ketepatan atau kesahihan suatu instrumen terhadap variabel yang
diteliti. Instrumen dikatakan valid jika nilai koefisien pada kolom
Corrected item total correlation melebihi atau sama dengan 0,3
(Muhson, 2015: 4). Berikut ini adalah hasil uji validitas pada masing –
masing indikator penelitian.
Tabel 4.1 Hasil uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
Shalat 16.4800 3.677 .800 .826
Puasa 16.3600 4.073 .710 .850
Zakat&Infaq 16.2000 4.083 .724 .848
Lingkungan 16.6400 3.323 .758 .839
Kebijakan 16.5600 3.840 .593 .878
Sumber: hasil pengolahan data SPSS 25, 2019
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan suatu instrumen dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini menggunakan ukuran Alpha Cronbach. Instrumen dapat
dikatakan reliabel jika niliai koefisien alpha tersebut melebihi 0,6
(Muhson, 2015: 3). Berikut ini adalah hasil uji validitas pada masing –
masing indikator penelitian.
79
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.875 5
Sumber: hasil pengolahan data SPSS 25, 2019
d. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah
kolmogorov smirnov. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau
tidak. Dalam uji normalitas kolmogorov smirnov, sebuah data
dikatakan berdistribusi normal jika nilai sig. ≥ 0,05 (Muhson, 2012:
21). Sebaliknya jika nilai sig. < 0,05 artinya data dikatakan tidak
berdistribusi normal. Di bawah ini disajikan daftar variabel hasil dari
uji normalitas.
81
IV 0 0.47 0
Sumber: data primer 2019, diolah
Sebelum Setelah
Program Program
Sholat 3.88888889 4.00000000
Puasa 4.00000000 4.11111111
Zakat & Infaq 3.94444444 4.27777778
Lingkungan Keluarga 3.38888889 3.50000000
Kebijakan Pemerintah 3.27777778 3.55555556
Rata-rata Kebutuhan Spiritual
3.7000000 3.8888889
AK2
Skor Kebutuhan Spiritual
Variabel Indikator Ibadah AK3
AK3 Sebelum Setelah
Program Program
Sholat 4.00000000 4.11111111
Puasa 4.00000000 4.11111111
Zakat & Infaq 4.00000000 4.44444444
Lingkungan Keluarga 3.55555556 3.66666667
Kebijakan Pemerintah 3.55555556 3.77777778
Rata-rata Kebutuhan Spiritual
3.82222222 4.02222222
AK3
Sumber: data primer 2019, diolah
ii. Puasa
Adapun standar kedua dalam pemenuhan kebutuhan dasar
spiritual adalah puasa sehingga puasa dimasukkan dalam
salah satu variabel kebutuhan spiritual pendekatan model
CIBEST. Analisis puasa dalam lingkup individu disajikan
dalam tabel 4.20 sebagai berikut.
Hasil
Variabel Korelasi Sig.
Korelasi
Korelasi pinjaman dan kebijakan Ada
0.018
pemerintah menurut anggota keluarga 3 Korelasi
Sumber: data primer diolah menggunakan SPSS 25, 2019
C. Interpretasi Hasil
Adapun interpretasi penelitian terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penyaluran Dana Wakaf Uang di Baitulmaal Muamalat (BMM)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa
Baitulmaal Muamalat (BMM) berperan sebagai nadzir yang mengelola
dana wakaf uang dan mengeluarkan sertifikat wakaf uang kepada wakif,
kemudian untuk pengelolaan dana wakaf uang di Baitulmaal Muamalat
(BMM) sekaligus untuk mempertahankan nilai dana wakaf, maka akan
didayagunakan dalam bentuk investasi usaha yang berisiko kecil seperti
saham, obligasi syari‟ah, reksadana syari‟ah dan lain-lain. Sekaligus untuk
memperoleh keuntungan yang nantinya dari keuntungan tersebut akan
disalurkan kepada orang yang berhak dan membutuhkan secara produktif.
Adapun program pendistribusian yang sudah ditentukan oleh pihak
Baitulmaal Muamalat (BMM) adalah bina ekonomi, bina pendidikan dan
bina sosial.
Baitulmaal Muamalat (BMM) menjadi pioneer dalam menginisiasi
pelaporan keuangan wakaf berdasarkan PSAK 112. Baitulmaal Muamalat
(BMM) sudah dapat menyalurkan surplus pengelolaan wakaf uang (cash
waqf) senilai Rp222.480.750,- kepada mauquf’alaiih atau penerima
manfaat wakaf. Dalam hal ini, mauquf’alaih untuk program-program
bidang pendidikan (antara lain beasiswa dan ekonomi)
Hasil penelitian ini menyempurnakan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ahmad Furqon (2011) menunjukkan bahwa Baitulmaal
Muamalat (BMM) sudah dapat dikatakan efektif dalam meningkatkan
penghimpunan maupun pengelolaan wakaf uang.
2. Kemiskinan di Indonesia
Berdasarkan Diagram 4.1 sampai dengan 4.3 diketahui persentase
penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2019 sebesar 9,41% atau setara
dengan 25,14 juta jiwa, menurun 0,25% poin atau setara dengan 0,53 juta
111
jiwa dari 25,95 juta jiwa terhadap September 2018 dan menurun 0,41%
poin atau setara dengan 0.80 juta jiwa dari 28,59 juta jiwa terhadap Maret
2018. Secara wilayah, tingkat kemiskinan terbanyak yaitu di Pulau Jawa
mencapai 13,19 juta jiwa, kemudian kemiskinan terbesar di pulau Jawa
yaitu provinsi DKI Jakarta, yang mana pada bulan September 2018
mencapai 3,55% mengalami penurunan dibandingkan Maret 2018 (3,57
persen), tingkat kemiskinan tesebut mencakup sejumlah 372,26 ribu orang.
Persentase penduduk miskin DKI Jakarta pada Maret 2019 adalah 3,47%
atau sebesar 365,55 ribu jiwa.
Menurut Diagram 4.4 diketahui sebaran rumah tangga miskin di
DKI Jakarta, yakni Jakarta Timur ada 3,46%, Jakarta Barat ada 1,02%,
Jakarta Pusat ada 1,71%, Jakarta Utara 2,76 %, dan Jakarta Selatan 2,86%.
Adapun angka kemiskinan tertinggi di DKI Jakarta ada dikawasan Jakarta
Timur yaitu 3,46%. Hal ini disebabkan penduduk kawasan itu, padatnya
penduduk membuat daerah ini menjadi kumuh.
1)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang peran wakaf
uang di Baitulmaal Muamalat (BMM) dalam mewujudkan program
pengentasan kemiskinan di Indonesia, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Baitulmaal Muamalat (BMM) sebagai nadzir yang mengelola dana wakaf
uang dan mengeluarkan sertifikat wakaf uang kepada wakif, kemudian
untuk pengelolaan dana wakaf uang di Baitulmaal Muamalat (BMM) akan
didayagunakan dalam bentuk investasi usaha yang berisiko kecil seperti
saham, obligasi syari‟ah, reksadana syari‟ah dan lain-lain, untuk
mempertahankan nilai dana wakaf dan untuk memperoleh keuntungan
yang nantinya dari keuntungan tersebut akan disalurkan kepada orang
yang berhak dan membutuhkan secara produktif.
2. Persentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2019 sebesar 9,41%
atau setara dengan 25,14 juta jiwa. Secara wilayah, tingkat kemiskinan
terbanyak yaitu di Pulau Jawa mencapai 13,19 juta jiwa, kemudian
kemiskinan terbesar di pulau Jawa yaitu provinsi DKI Jakarta, dan
kemiskinan terbesar di DKI Jakarta ada dikawasan Jakarta Timur yaitu
3,46%.
3. Kondisi kesejahteraan mauquf’alaih sesudah menerima wakaf uang tunai
produktif Baitulmaal Muamalat (BMM) mengalami peningkatan
dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari
perubahan nilai indeks kemiskinan CIBEST dalam lingkup keluarga
maupun individu. Dalam lingkup keluarga, terjadi kenaikan nilai indeks
kesejahteraan dan penurunan nilai indeks kemiskinan material sesudah
adanya wakaf uang tunai produktif Baitulmaal Muamalat (BMM). Dalam
lingkup individu, sesudah adanya wakaf uang tunai produktif Baitulmaal
Muamalat terjadi kenaikan nilai indeks kesejahteraan serta penurunan nilai
indeks kemiskinan material dan absolut.
117
118
B. Saran
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan kepada
beberapa pihak:
1. Kepada Baitulmaal Muamalat (BMM)
a. Dikarenakan kondisi kesejahteraan mauquf’alaih sesudah menerima
wakaf uang tunai produktif Baitulmaal Muamalat (BMM) mengalami
peningkatan dibandingkan dengan kondisi sebelumnya maka
sebaiknya Baitulmaal Muamalat (BMM) lebih menggiatkan sosialisasi
tentang kemudahan berwakaf uang melalui Baitulmaal Muamalat
(BMM) di berbagai event sehingga lebih banyak individu yang
bersedia menjadi wakif di Baitulmaal Muamalat (BMM) dan pada
akhirnya lebih banyak pula manfaat wakaf yang dapat disalurkan
kepada mauquf’alaih.
b. Dikarenakan ada keterkaitan antara wakaf uang tunai produktif dengan
kesejahteraan material dan spiritual mauquf’alaih maka sebaiknya
Baitulmaal Muamalat (BMM) memberikan bimbingan dan monitoring
rutin kepada mauquf’alaih sehingga peningkatan kesejahteraan
material dan spiritual mauquf’alaih bisa lebih maksimal lagi ke
depannya.
119
2. Kepada Akademisi
Sebaiknya akademisi menggunakan model pendekatan lain seperti
maqashid al syariah maupun uji t berpasangan untuk meneliti dampak
wakaf terhadap kesejahteraan mauquf’alaih karena dalam penelitian ini
hanya menggunakan pendekatan model CIBEST dan uji korelasi, sehingga
nantinya dapat dikomparasikan. Dan alangkah lebih baiknya jika peneliti
selanjutnya meneruskan dan menyempurnakan dengan menganalisis lebih
detail mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan
mauquf’alaih.
3. Kepada Pemerintah
Sebaiknya pemerintah bekerjasama dengan nazhir wakaf untuk
mendata nazhir wakaf di seluruh Indonesia sehingga setiap nazhir wakaf
dapat dipantau dalam rangka peningkatan kinerja nazhir wakaf.
4. Kepada Masyarakat
Sebaiknya masyarakat diberikan sosialisasi akan peran pentingnya
wakaf agar mereka sadar untuk berwakaf dan menyalurkannya di
organisasi resmi.
120
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Anwar. 2010. Bung Hatta dan Ekonomi Islam. Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara.
Abdullah, Apnizan dan Yaacob, Hakimah. 2012. Legal and Sharia Issues in The
Application of wakalah waqf Model In Takaful Industry: An Analysis.
Kuala Lumpur.
Al Qur‟an Al Karim
Al-Zuhaili, W. (1986). Ushūl al-fiqh al-Islamī (Juz II). Damascus, Syria: Dar al-
Fikri.
121
Apriyadi, Muhammad. Efektifitas Penghimpunan dan Pengelolaan Wakaf Uang
di Baitulmaal Muamalat (BMM). Jakarta 2010.
Azniza Hartini Azrai Azaimi Ambrosea, Mohamed Aslama, Hanira Hanafia. The
Possible Role of Waqf in Ensuring A Sustainable Malaysian Federal
Government Debt. Kuala Lumpur 2015.
Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Indonesia 2015. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Indonesia 2017. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Indonesia 2018. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
122
Baitulmaal Muamalat. 2019. Profil Baitulmaal Muamalat, (Jakarta, Baitulmaal
Muamalat). Salim, Peter, Salim’s Nith Collegiate English-Indonesia
Dictionary, (Jakarta: Erlangga).
Bank Indonesia. 2016. Wakaf: Pengaturan dan Tata Kelola yang Efektif. Jakarta:
Bank Indonesia.
Beik, Irfan Syauqi. 2015. Konsep Dasar Model CIBEST. Iqtishodia Jurnal
Ekonomi Islam Republika, Kamis 28 Mei 2015: hal 23.
Beik, Arsyianti. 2016. Measuring Zakat Impact on Poverty and Welfare Using
CIBEST Model. Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, 2,
141-159.
Beik, Irfan Syauqi. Wakaf Tunai dan Pengentasan Kemiskinan, ICMI: online
Halal Guide. September 2006.
Biro Perbankan Syariah, (2001), Peranan Perbankan Syariah dalam Wakaf Tunai
(Sebuah Kajian Konseptual), makalah seminar Wakaf Tunai-Inovasi
Finansial Islam: Peluang dan Tantangan dalam Mewujudkan
Kesejahteraan Sosial yang diselenggarakan oleh Program Pasca Sarjana
Program Kajian Timur Tengah dan Islam, UI, H. 9.
Furqon, Ahmad. Praktik Wakaf Uang di Bank Syariah Mandiri. Jurnal Al-
Manahij, Vol. VI, No.1, Januari, 2012.
123
Fadilah, Sri. (2015) Going Concern: An Implementation in Waqf Institutions
(Religious Charitable Endowment). Bali.
Hartsa, Zid Firdausi. Penyaluran Dana Zakat Melalui Beasiswa di Baitul Maal
Muamalat. Jakarta 2018.
Havita, Gustav dan Arum, Kartika, Sayekti, dan Silvia Ranny Wafiroh. Model
Bank Wakaf di Indonesia Dalam Potensinya Untuk Mengembangkan
Wakaf Uang dan Mengatasi Kemiskinan. Jakarta 2018.
124
Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam dan Direktorat Pemberdayaan Wakaf.
Mohd Amran Mahata, Mohd Yassir Jaaffara, Mohamed Saladin Abdul Rasoola.
Potential of Micro-Waqf as an Inclusive Strategy for Development of a
Nation. Mara 2015.
Mudrajad, Kuncoro. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Muhson, Ali. 2012. Materi Pelatihan Analisis Statistik dengan SPSS. Diakses dari
http://staff.uny.ac.id.2019.
125
Mulazid, Ade Sofyan. 2012. An Analysis On The Implementation Of Corporate
The Social Responsibility Based On Maqashid Syari’ah In BNI Syariah
Pusat Jakarta. Jakarta.
Nasution, Mustofa, Edwin dan Hasanah, Uswatun. 2014. Wakaf Tunai Inovasi
Finansial Islam, (Jakarta: Universitas Indonesia Press).
Prihatini, F. et. al. 2005. Hukum Islam Zakat dan Wakaf. Jakarta: Kerjasama
Penerbit Papas Sinar Mentari dengan Badan Penerbit Fakultas Hukum
Universitas Indonesia.
Riadi, E., 2016. Statistika Penelitian Analisis Manual dan IBM SPSS. Yogyakarta:
CV Andi Offset.
Salahuddin El Ayyubi and Henni Eka Saputri. Analysis of the Impact of Zakat,
Infak, and Sadaqah Distribution on Poverty Alleviation Based on the
CIBEST Model (Case Study: Jogokariyan Baitul Maal Mosque,
Yogyakarta). Bogor 2018.
126
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
127
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
3. Data Pendapatan Mauquf‟alaih
4. Data Shalat, Puasa, Zakat Infak, Lingkungan Keluarga, dan Kebijakan
Pemerintah menurut Mauquf‟alaih
5. Rekapitulasi Pendapatan dan Ibadah Mauquf‟alaih
6. Input serta Output Korelasi Pinjaman dan Akumulasi Pendapatan Keluarga
dan Pendapatan Keluarga dari Pekerjaan Utama, Kiriman Sanak Keluarga,
dan Pekerjaan Sampingan
7. Input dan Output Korelasi Pinjaman dan Ibadah, Kebijakan Pemerintah,
Lingkungan Keluarga, Zakat Infak, Puasa, dan Shalat Keluarga
Mauquf‟alaih
8. Input dan Output Korelasi Pinjaman dan Akumulasi Pendapatan dan
Pendapatan dari Pekerjaan Utama KK, AK1, dan AK2
9. Input dan Output Korelasi Pinjaman dan Kiriman dari Sanak Keluarga dan
Pekerjaan Sampingan
10. Input dan Output Korelasi Pinjaman dan Ibadah, Shalat, Puasa, Zakat
Infak, Lingkungan Keluarga, dan Kebijakan Pemerintah menurut KK,
AK1, AK2, dan AK3
11. Laporan Keuangan Yayasan Baitulmaal Muamalat (BMM) per Desember
2018
128
LAMPIRAN
Kepada Yth
Bapak/Ibu/Saudara/i
di Tempat
Assalamu‟alaikum. Wr.Wb.
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Fitria Annisa A‟liimah Rustandi
NIM : 11150850000033
Jurusan : Perbankan Syariah
Instansi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul Skripsi : Peran Wakaf Uang di Baitulmaal Muamalat (BMM) Dalam
Mewujudkan Program Pengentasan Kemiskinan di Indonesia.
Sedang menyusun karya ilmiah untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapat gelar Sarjana Ekonomi (SE). Untuk itu saya mengharapkan kesediaan
dan bantuan dari bapak/ibu/saudara/I untuk dapat mengisi kuesioner ini dengan
jujur dan terbuka. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan waktunya, saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya
129
Lampiran 1 Kuisioner Penelitan
KUISIONER PENELITIAN
PERAN WAKAF UANG DI BAITULMAAL MUAMALAT (BMM) DALAM
MEWUJUDKAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI
INDONESIA
Catatan Penting:
Kepala Keluarga, disingkat KK, adalah orang yang memiliki tanggung jawab
tertinggi di dalam keluarga, (bisa laki-laki atau perempuan)
Anggota Keluarga, disingkat AK, adalah mereka yang hidup dan tinggal
bersama KK di rumah yang sama. Dalam penelitian ini anggota keluarga
terdiri dari 3 orang sebagai berikut.
o Anggota Keluarga 1, disingkat AK 1 adalah ibu yang hidup dan
tinggal bersama KK di rumah yang sama
o Anggota Keluarga 2, disingkat AK 2 adalah anak yang hidup dan
tinggal bersama KK di rumah yang sama
o Anggota Keluarga 3, disingkat AK 3 adalah anak yang hidup dan
tinggal bersama KK di rumah yang sama
130
A. INFORMASI PERSONAL MAUQUF’ALAIH
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Alamat :
7. No.Hp :
131
c. Pendapatan bulanan KK dan semua AK dari menjalankan pekerjaan
sampingan dalam satu tahun/periode wakaf uang tunai produktif diterima
Total
KK Semua AK
Jenis pendapatan
(Rp/bulan/ (Rp/bulan/ hari)
Pendapatan keluarga
hari)
1 2 3 (Rp/bulan)
Pengrajin
Beternak
Nelayan
Asisten
Rumah
Tangga
Office boy
Tukang
masak
Lainnya
(………)
Jumlah
Total dari seluruh keluarga dalam satu tahun: Rp
132
keluarga
Bantuan dari
orang lain
yang bukan
keluarga
Jumlah
Jumlah bantuan yang diterima dari Baitulmaal Muamalat (BMM) atau lembaga
lainnya (jika ada)
Waktu Jangka Waktu
Jumlah Bantuan
Sumber Bantuan Penerimaan Pengembalian
(Rp)
Bantuan Bantuan
Baitulmaal
Muamalat (BMM)
Lainnya
(…………………)
133
D. KEGIATAN IBADAH MAUQUF’ALAIH SEBELUM DAN SESUDAH
WAKAF UANG PRODUKTIF
Indikator Kebutuhan Spiritual
Skala Likert
Variabel
1 2 3 4 5
Shalat Melarang Menolak Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan
orang lain konsep shalat shalat wajib shalat wajib rutin shalat wajib rutin
shalat tidak rutin tapi tidak selalu berjamaah dan
berjamaah melaksanakan
solat Sunnah
Puasa Melarang Menolak Melaksanakan Hanya Melaksana-kan
orang lain konsep puasa puasa wajib melaksanakan puasa wajib dan
berpuasa tidak penuh puasa wajib puasa Sunnah
secara penuh
Zakat & Melarang Menolak Tidak pernah Membayar zakat Membayar zakat
orang lain zakat dan berinfak walau fitrah dan zakat fitrah, zakat harta
Infaq
berzakat dan infak sekali dalam harta dan infaq / sedekah
infak setahun
Lingkungan Melarang Menolak Menganggap Mendukung Membangun
anggota pelaksanaan ibadah urusan ibadah anggota suasana keluarga
Keluarga
keluarga ibadah anggota keluarga yang mendukung
beribadah keluarga ibadah secara
bersama-sama
Kebijakan Melarang Menolak Menganggap Mendukung Menciptakan
ibadah untuk pelaksanaan ibadah urusan ibadah lingkungan yang
Pemerintah
anggota ibadah pribadi kondusif untuk
keluarga masyarakat ibadah
PETUNJUK PENGISIAN
Isilah dengan angka 1 / 2 / 3 / 4 / 5 sesuaikan dengan “Indikator Kebutuhan
Spiritual” diatas yang menurut Bapak/Ibu lebih sesuai.
1. Ibadah Mauquf‟alaih sebelum menerima dana wakaf uang produktif
Nilai Ibadah Keluarga
Variabel Semua AK Ket
KK
1 2 3
Shalat
Puasa
Zakat & Infaq
Lingkungan Keluarga
Kebijakan Pemerintah
134
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Input Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
No
B1 B2 B3 B4 B5
Res
1. 4 4 4 4 4
2. 4 4 4 4 4
3. 4 4 4 4 4
4. 4 4 4 4 4
5. 4 4 4 4 4
6. 4 4 4 4 4
7. 4 5 4 4 3
8. 5 5 5 4 3
9. 4 4 4 4 3
10. 3 4 4 4 3
11. 4 4 4 3 4
12. 4 4 4 3 4
13. 4 4 4 3 4
14. 4 4 4 3 4
15. 4 4 4 3 4
16. 5 5 5 5 5
17. 5 5 5 5 5
18. 5 5 5 5 5
19. 5 5 5 5 5
20. 4 4 5 5 5
21. 4 4 5 4 4
22. 4 4 5 4 4
23. 4 4 5 4 4
24. 3 3 4 3 3
25. 3 4 4 3 4
135
Output Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.875 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
Shalat 16.4800 3.677 .800 .826
Puasa 16.3600 4.073 .710 .850
Zakat&Infaq 16.2000 4.083 .724 .848
Lingkungan 16.6400 3.323 .758 .839
Kebijakan 16.5600 3.840 .593 .878
136
Lampiran 3 Data Pendapatan Mauquf’alaih
Tabulasi data pendapatan dari pekerjaan utama sebelum dan sesudah adanya
program dari Baitulmaal Muamalat (BMM)
(dalam ribuan)
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 KK AK1 AK2
1. Rp 1,800.00 Rp 1,500.00 Rp 2,900.00 Rp 1,500.00
2. Rp 2,300.00 Rp 2,600.00
3. Rp 1,700.00 Rp 2,000.00
4. Rp 2,900.00 Rp. 3,800.00
5. Rp 2,900.00 Rp. 3,500.00
6. Rp 2,400.00 Rp 1,200.00 Rp 2,900.00 Rp 1,200.00
7. Rp 2,400.00 Rp 600.00 Rp. 2,700.00 Rp 1,000.00
8. Rp 2,300.00 Rp 2,600.00
9. Rp 2,300.00 Rp 600.00 Rp 2,600.00 Rp 600.00
10. Rp 2,900.00 Rp 4,700.00
11. Rp 2,300.00 Rp 750.00 Rp 2,450.00 Rp 1,350.00
12. Rp 2,900.00 Rp 300.00 Rp 1,500.00 Rp 2,900.00 Rp 450.00 Rp 1,500.00
13. Rp 3,300.00 Rp 550.00 Rp 4,100.00
14. Rp 3,400.00 Rp 3,900.00
15. Rp 2,900.00 Rp 300.00 Rp 2,900.00 Rp 450.00
16. Rp 2,000.00 Rp 750.00 Rp 2,400.00 Rp 750.00
17. Rp 2,900.00 Rp 3,400.00
18. Rp 2,600.00 Rp 900.00 Rp 2,600.00 Rp 1,200.00
19. Rp 3,200.00 Rp. 3,800.00
20. Rp 2,200.00 Rp 500.00 Rp 2,500.00 Rp 700.00
21. Rp 1,900.00 Rp 2,100.00
22. Rp 2,000.00 Rp 400.00 Rp 2,200.00 Rp 400.00
23. Rp 2,300.00 Rp 400.00 Rp 2,650.00 Rp 400.00
24. Rp 2,200.00 Rp 500.00 Rp 2,400.00 Rp 500.00
25. Rp 2,000.00 Rp 2,400.00
26. Rp 2,200.00 Rp 300.00 Rp 2,200.00 Rp 500.00
27. Rp 2,200.00 Rp 800.00 Rp 2,500.00 Rp 800.00
28. Rp 2,400.00 Rp 600.00 Rp 2,400.00 Rp 750.00
29. Rp 2,250.00 Rp 400.00 Rp 2,250.00 Rp 850.00
137
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 KK AK1 AK2
30. Rp 2,200.00 Rp 400.00 Rp 550.00 Rp 2,200.00 Rp 750.00 Rp 550.00
Tabulasi data tambahan pendapatan dari kiriman sanak keluarga sebelum dan
sesudah adanya program dari Baitulmaal Muamalat (BMM)
(dalam ribuan)
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 KK AK1
1. Rp 350.00 Rp 350.00
3. Rp 200.00 Rp 200.00
8. Rp 200.00 Rp 200.00
11. Rp 500.00 Rp 500.00
Tabulasi data pendapatan dari pekerjaan sampingan sebelum dan sesudah adanya
program dari Baitulmaal Muamalat (BMM)
(dalam ribuan)
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 KK AK1
3. Rp 300.00 Rp 300.00
4. Rp 149.00 Rp 149.00
10. Rp 2,000.00 Rp 2,000.00
13. Rp 200.00 Rp 200.00
15. Rp 150.00 Rp 300.00
17. Rp 750.00
20. Rp 300.00 Rp 300.00
21. Rp 300.00 Rp 300.00
28. Rp 80.00 Rp 200.00
29. Rp 134.00 Rp 134.00
138
Lampiran 4 Data Shalat, Puasa, Zakat Infak, Lingkungan Keluarga, dan
Kebijakan Pemerintah menurut Mauquf’alaih
Tabulasi data shalat sebelum dan sesudah adanya program dari Baitulmaal
Muamalat (BMM)
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 AK3 KK AK1 AK2 AK3
1. 4 4 4 4
2. 5 5 5 5
3. 4 4
4. 4 4 4 5 5 4
5. 3 3 3 3 3 3
6. 4 5 4 4 5 4
7. 4 4 4 4
8. 4 4
9. 4 4 4 4 4 4 4 4
10. 5 4 5 4
11. 4 4 4 4
12. 4 4 4 4 4 4 4 4
13. 4 4 4 4 5 4 4 4
14. 5 4 4 5 4 4
15. 4 4 4 4 5 5 4 4
16. 3 3 4 4
17. 4 4 4 4
18. 4 4 4 4 5 5 5 5
19. 3 3 3 3
20. 2 3 4 2 4 4
21. 4 4 3 4 4 3
22. 4 4 4 4
23. 3 3 4 4 3 4
139
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 AK3 KK AK1 AK2 AK3
24. 3 4 4 4
25. 4 4 4 4 4 4 4 4
26. 4 4 4 4
27. 3 3 4 4 4 4 4 4
28. 4 3 4 4 3 4
29. 3 3 3 3
30. 3 3 4 4 3 3 4 4
Tabulasi data puasa sebelum dan sesudah adanya program dari Baitulmaal
Muamalat (BMM)
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 AK3 KK AK1 AK2 AK3
1. 4 4 4 4
2. 4 4 4 4
3. 4 4
4. 4 4 4 5 5 4
5. 4 4 4 4 4 4
6. 3 4 4 3 4 4
7. 4 4 4 4
8. 4 4
9. 4 4 4 4 4 4 4 4
10. 4 4 4 4
11. 4 4 4 4
12. 4 4 4 4 4 4 4 4
13. 4 4 4 4 5 4 4 4
14. 5 4 4 5 4 4
15. 4 4 4 4 4 4 4 4
16. 4 4 5 5
17. 4 4 4 4
140
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 AK3 KK AK1 AK2 AK3
18. 4 4 4 4 5 5 5 5
19. 4 4 4 4
20. 2 3 4 2 4 4
21. 4 4 4 4 4 4
22. 4 4 4 4
23. 4 4 4 4 4 4
24. 3 3 4 4
25. 4 4 4 4 4 4 4 4
26. 4 4 4 4
27. 4 4 4 4 4 4 4 4
28. 4 3 4 4 3 4
29. 4 4 4 4
30. 4 3 4 4 4 3 4 4
Tabulasi data zakat & infaq sebelum dan sesudah adanya program dari Baitulmaal
Muamalat (BMM)
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 AK3 KK AK1 AK2 AK3
1. 4 4 5 5
2. 4 5 5 5
3. 4 5
4. 4 5 4 5 5 5
5. 4 4 4 4 4 4
6. 4 4 4 4 5 4
7. 4 4 5 5
8. 4 4
9. 4 4 4 4 5 4 5 5
10. 4 4 5 4
11. 4 4 4 5
141
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 AK3 KK AK1 AK2 AK3
12. 4 5 4 4 4 5 5 4
13. 4 4 4 4 5 4 4 5
14. 4 4 4 5 4 4
15. 4 5 4 4 5 5 4 5
16. 4 4 5 5
17. 4 4 4 4
18. 4 4 4 4 5 5 4 5
19. 4 4 4 4
20. 4 4 4 4 4 4
21. 4 4 4 4 4 4
22. 4 4 5 4
23. 4 4 4 4 4 4
24. 4 4 4 4
25. 4 4 4 4 4 4 4 4
26. 4 4 4 4
27. 4 4 4 4 4 4 4 4
28. 3 3 3 3 3 3
29. 4 4 4 4
30. 4 4 4 4 4 4 4 4
Tabulasi data lingkungan keluarga sebelum dan sesudah adanya program dari
Baitulmaal Muamalat (BMM)
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 AK3 KK AK1 AK2 AK3
1. 3 3 3 3
2. 4 4 4 4
3. 3 3
4. 4 4 4 4 4 4
5. 3 3 3 3 3 3
142
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 AK3 KK AK1 AK2 AK3
6. 3 3 3 3 3 3
7. 4 4 4 4
8. 3 3
9. 4 4 4 4 4 4 4 4
10. 4 4 4 4
11. 4 4 4 4
12. 4 4 4 4 4 4 4 4
13. 4 4 4 4 4 4 4 4
14. 4 4 4 4 4 4
15. 4 4 4 4 4 4 4 4
16. 3 3 4 4
17. 4 4 4 4
18. 4 4 4 4 4 4 4 4
19. 3 3 3 3
20. 3 3 3 3 3 3
21. 3 3 3 3 3 3
22. 3 3 4 4
23. 3 3 3 3 3 3
24. 3 3 4 4
25. 3 3 3 3 4 4 4 4
26. 4 4 4 4
27. 3 3 3 3 3 3 3 3
28. 3 3 3 3 3 3
29. 3 3 3 3
30. 3 3 3 3 3 3 3 3
143
Tabulasi data kebijakan pemerintah sebelum dan sesudah adanya program dari
Baitulmaal Muamalat (BMM)
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 AK3 KK AK1 AK2 AK3
1. 3 4 3 4
2. 4 3 4 4
3. 3 3
4. 3 3 3 4 4 4
5. 3 3 3 3 3 4
6. 4 3 3 4 4 4
7. 3 3 3 3
8. 3 3
9. 3 4 4 4 4 4 4 4
10. 3 3 4 4
11. 3 3 3 3
12. 4 4 3 4 4 4 3 4
13. 4 4 3 4 4 4 3 4
14. 4 4 3 4 4 4
15. 4 4 4 3 4 4 4 4
16. 4 3 4 4
17. 4 4 4 4
18. 4 4 4 4 4 4 4 4
19. 3 3 3 3
20. 3 3 3 3 3 3
21. 3 3 3 4 4 3
22. 3 3 3 3
23. 3 3 3 3 3 3
24. 3 3 3 3
25. 3 3 3 4 3 3 4 4
26. 3 4 3 4
27. 3 4 3 3 3 4 3 3
144
No Sebelum Sesudah
Res KK AK1 AK2 AK3 KK AK1 AK2 AK3
28. 3 3 3 3 3 3
29. 3 3 3 3
30. 3 3 4 3 3 3 3 3
145
Lampiran 5 Rekapitulasi Pendapatan dan Ibadah Mauquf’alaih
Rekapitulasi data akumulasi pendapatan serta rata-rata ibadah keluarga
mauquf‟alaih sebelum dan sesudah adanya program dari Baitulmaal Muamalat
(BMM)
Sebelum Sesudah
No
Pendapatan Pendapatan
Res Ibadah Ibadah
(dalam ribuan) (dalam ribuan)
1. Rp 3,650.00 3.7 Rp 4,750.00 3.9
2. Rp 2,300.00 4.2 Rp 2,600.00 4.4
3. Rp 2,200.00 3.6 Rp 2,500.00 3.8
4. Rp 3,049.00 3.866667 Rp 3,949.00 4.466667
5. Rp 2,900.00 3.4 Rp 3,500.00 3.466667
6. Rp 3,600.00 3.666667 Rp 4,100.00 3.866667
7. Rp 3,000.00 3.8 Rp 3,700.00 4
8. Rp 2,500.00 3.6 Rp 2,800.00 3.6
9. Rp 2,900.00 3.95 Rp 3,200.00 4.15
10. Rp 4,900.00 3.9 Rp 6,700.00 4.2
11. Rp 3,550.00 3.8 Rp 4,300.00 3.9
12. Rp 4,700.00 4 Rp 4,850.00 4.05
13. Rp 4,050.00 3.95 Rp 4,300.00 4.15
14. Rp 3,400.00 4.06667 Rp 3,900.00 4.2
15. Rp 3,350.00 4 Rp 3,650.00 4.25
16. Rp 2,750.00 3.5 Rp 3,150.00 4.4
17. Rp 2,900.00 4 Rp 4,150.00 4
18. Rp 3,500.00 4 Rp 3,800.00 4.55
19. Rp 3,200.00 3.4 Rp 3,800.00 3.4
20. Rp 3,000.00 3.2 Rp 3,500.00 3.333333
21. Rp 2,200.00 3.533333 Rp 2,400.00 3.666667
22. Rp 2,400.00 3.6 Rp 2,600.00 3.9
23. Rp 2,700.00 3.466667 Rp 3,050.00 3.533333
24. Rp 2,700.00 3.3 Rp 2,900.00 3.8
25. Rp 2,000.00 3.65 Rp 2,400.00 3.9
26. Rp 2,500.00 3.9 Rp 2,700.00 3.9
27. Rp 3,000.00 3.55 Rp 3,300.00 3.65
28. Rp 3,080.00 3.266667 Rp 3,350.00 3.266667
29. Rp 2,784.00 3.4 Rp 3,234.00 3.4
30. Rp 3,150.00 3.5 Rp 3,500.00 3.5
Jml Rp 91,913,000.00 Rp 106,633,000.00
146
Sebelum Sesudah
No
Pendapatan Pendapatan
Res Ibadah Ibadah
(dalam ribuan) (dalam ribuan)
Rata Rp 3,063,766.67 Rp 3,554,433.33
Rekapitulasi data akumulasi pendapatan serta rata-rata ibadah individu kepala
keluarga sebelum dan sesudah adanya program dari Baitulmaal Muamalat (BMM)
Sebelum Sesudah
No
Pendapatan KK Pendapatan KK
Res Ibadah Ibadah
(dalam ribuan) (dalam ribuan)
1. Rp 2,150.00 3.6 Rp 3,250.00 3.8
2. Rp 2,300.00 4.2 Rp 2,600.00 4.4
3. Rp 2,200.00 3.6 Rp 2,500.00 3.8
4. Rp 3,049.00 3.8 Rp 3,949.00 4.6
5. Rp 2,900.00 3.4 Rp 3,500.00 3.4
6. Rp 2,400.00 3.6 Rp 2,900.00 3.6
7. Rp 2,400.00 3.8 Rp 2,700.00 4
8. Rp 2,500.00 3.6 Rp 2,800.00 3.6
9. Rp 2,300.00 3.8 Rp 2,600.00 4.2
10. Rp 4,900.00 4 Rp 6,700.00 4.4
11. Rp 2,300.00 3.8 Rp 2,450.00 3.8
12. Rp 2,900.00 4 Rp 2,900.00 4
13. Rp 3,500.00 4 Rp 4,300.00 4.6
14. Rp 3,400.00 4.4 Rp 3,900.00 4.6
15. Rp 2,900.00 4 Rp 2,900.00 4.4
16. Rp 2,000.00 3.6 Rp 2,400.00 4.4
17. Rp 2,900.00 4 Rp 4,150.00 4
18. Rp 2,600.00 4 Rp 2,600.00 4.6
19. Rp 3,200.00 3.4 Rp 3,800.00 3.4
20. Rp 2,200.00 2.8 Rp 2,500.00 2.8
21. Rp 2,200.00 3.6 Rp 2,400.00 3.8
22. Rp 2,000.00 3.6 Rp 2,200.00 4
23. Rp 2,300.00 3.4 Rp 2,650.00 3.6
24. Rp 2,200.00 3.2 Rp 2,400.00 3.8
25. Rp 2,000.00 3.6 Rp 2,400.00 3.8
26. Rp 2,200.00 3.8 Rp 2,200.00 3.8
27. Rp 2,200.00 3.4 Rp 2,500.00 3.6
28. Rp 2,400.00 3.4 Rp 2,400.00 3.4
29. Rp 2,384.00 3.4 Rp 2,384.00 3.4
30. Rp 2,200.00 3.4 Rp 2,200.00 3.4
147
Sebelum Sesudah
No
Pendapatan KK Pendapatan KK
Res Ibadah Ibadah
(dalam ribuan) (dalam ribuan)
Jml Rp 77,083,000.00 Rp 89,133,000.00
Rata Rp 2,569,433.33 Rp 2,971,100.00
148
Sebelum Sesudah
No
Pendapatan AK2 Pendapatan AK2
Res Ibadah Ibadah
(dalam ribuan) (dalam ribuan)
6. Rp 1,200.00 3.8 Rp 1,200.00 4.2
9. Rp 600.00 4 Rp 600.00 4.2
12. Rp 1,500.00 3.8 Rp 1,500.00 4
16. Rp 750.00 3.4 Rp 750.00 4.4
30 Rp 550.00 3.8 Rp 550.00 3.8
Jml Rp 6,100,000.00 Rp 6,100,000.00
Rata Rp 1,016,666.67 Rp 1,016,666.67
Lampiran 6 Input serta Output Korelasi Pinjaman dan Akumulasi
Pendapatan Keluarga dan Pendapatan Keluarga dari Pekerjaan Utama,
Kiriman Sanak Keluarga, dan Pekerjaan Sampingan
Input korelasi pinjaman dan akumulasi pendapatan keluarga dan pendapatan
keluarga dari pekerjaan utama
Akumulasi pendapatan Pendapatan keluarga
No Pinjaman
keluarga mauquf’alaih dari pekerjaan utama
Res (dalam ribuan)
(dalam ribuan) (dalam ribuan)
1. Rp3,000.00 Rp 4,750.00 Rp 4,400.00
2. Rp 3,000.00 Rp 2,600.00 Rp 2,600.00
3. Rp 3,000.00 Rp 2,500.00 Rp 2,000.00
4. Rp 3,000.00 Rp 3,949.00 Rp 3,800.00
5. Rp 3,000.00 Rp 3,500.00 Rp 3,500.00
6. Rp 3,000.00 Rp 4,100.00 Rp 4,100.00
7. Rp 3,000.00 Rp 3,700.00 Rp 3700.00
8. Rp 3,000.00 Rp 2,800.00 Rp 2,600.00
9. Rp 3,000.00 Rp 3,200.00 Rp 3,200.00
10. Rp 3,000.00 Rp 6,700.00 Rp 4,700.00
11. Rp 3,000.00 Rp 4,300.00 Rp 3,800.00
12. Rp 3,000.00 Rp 4,850.00 Rp 4,850.00
13. Rp 3,000.00 Rp 4,300.00 Rp 4,100.00
14. Rp 3,000.00 Rp 3,900.00 Rp 3,900.00
15. Rp 3,000.00 Rp 3,650.00 Rp 4,650.00
16. Rp 3,000.00 Rp 3,150.00 Rp 3,150.00
17. Rp 3,000.00 Rp 4,150.00 Rp 3,400.00
18. Rp 3,000.00 Rp 3,800.00 Rp 3,800.00
19. Rp 3,000.00 Rp 3,800.00 Rp 3,800.00
20. Rp 2,000.00 Rp 3,500.00 Rp 3,200.00
21. Rp 2,000.00 Rp 2,400.00 Rp 2,100.00
149
22. Rp 2,000.00 Rp 2,600.00 Rp 2,600.00
23. Rp 2,000.00 Rp 3,050.00 Rp 3,050.00
24. Rp 2,000.00 Rp 2,900.00 Rp 2,900.00
25. Rp 2,000.00 Rp 2,400.00 Rp 2,400.00
26. Rp 2,000.00 Rp 2,700.00 Rp 2,700.00
27. Rp 2,000.00 Rp 3,300.00 Rp 3,300.00
28. Rp 2,000.00 Rp 3,350.00 Rp 3,150.00
29. Rp 2,000.00 Rp 3,234.00 Rp 3,100.00
30. Rp 2,000.00 Rp 3,500.00 Rp 3,500.00
150
Unstandardized
Residual
N 30
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 792.22369303
Most Extreme Differences Absolute .123
Positive .123
Negative -.088
Test Statistic .123
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
151
Hasil uji normalitas pinjaman dan pendapatan tambahan keluarga mauquf‟alaih
dari kiriman sanak keluarga
Warnings
There are not enough valid cases for processing. Statistics cannot be
computed.
152
28. Rp 2,000.00 Rp 200.00
29. Rp 2,000.00 Rp 134.00
153
154
Lampiran 7 Input dan Output Korelasi Pinjaman dan Ibadah, Kebijakan
Pemerintah, Lingkungan Keluarga, Zakat Infak, Puasa, dan Shalat Keluarga
Mauquf’alaih
Input korelasi pinjaman dan ibadah, kebijakan pemerintah, lingkungan keluarga,
zakat infak, puasa, dan shalat Keluarga Mauquf‟alaih (KM)
Kebijakan
Ling Zakat & Puasa Shalat
No Pinjaman Ibadah pemerintah
kungan Infaq KM KM
Res (dalam ribuan) KM menurut
KM KM
KM
155
Hasil uji normalitas pinjaman dan ibadah keluarga mauquf‟alaih
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .28951945
Most Extreme Differences Absolute .082
Positive .043
Negative -.082
Test Statistic .082
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
156
Output korelasi pinjaman dan lingkungan keluarga mauquf‟alaih
Correlations
pinjaman lingkungan
pinjaman Pearson Correlation 1 .312
Sig. (2-tailed) .094
N 30 30
lingkungan Pearson Correlation .312 1
Sig. (2-tailed) .094
N 30 30
157
Output korelasi pinjaman dan puasa keluarga mauquf‟alaih
Correlations
pinjaman puasa
pinjaman Pearson Correlation 1 .391*
Sig. (2-tailed) .033
N 30 30
*
puasa Pearson Correlation .391 1
Sig. (2-tailed) .033
N 30 30
158
Lampiran 8 Input dan Output Korelasi Pinjaman dan Akumulasi
Pendapatan dan Pendapatan dari Pekerjaan Utama KK, AK1, dan AK2
Input korelasi pinjaman dan akumulasi pendapatan dan pendapatan dari pekerjaan
utama yang dilakukan kepala keluarga
Akumulasi pendapatan
Akumulasi pendapatan
No Pinjaman kepala keluarga dari
kepala keluarga
Res (dalam ribuan) pekerjaan utama
(dalam ribuan)
(dalam ribuan)
1. Rp 3,000.00 Rp 3,250.00 Rp 2,900.00
2. Rp 3,000.00 Rp 2,600.00 Rp 2,600.00
3. Rp 3,000.00 Rp 2,500.00 Rp 2,000.00
4. Rp 3,000.00 Rp 3,949.00 Rp. 3,800.00
5. Rp 3,000.00 Rp 3,500.00 Rp. 3,500.00
6. Rp 3,000.00 Rp 2,900.00 Rp 2,900.00
7. Rp 3,000.00 Rp 2,700.00 Rp. 2,700.00
8. Rp 3,000.00 Rp 2,800.00 Rp 2,600.00
9. Rp 3,000.00 Rp 2,600.00 Rp 2,600.00
10. Rp 3,000.00 Rp 6,700.00 Rp 4,700.00
11. Rp 3,000.00 Rp 2,450.00 Rp 2,450.00
12. Rp 3,000.00 Rp 2,900.00 Rp 2,900.00
13. Rp 3,000.00 Rp 4,300.00 Rp 4,100.00
14. Rp 3,000.00 Rp 3,900.00 Rp 3,900.00
15. Rp 3,000.00 Rp 2,900.00 Rp 2,900.00
16. Rp 3,000.00 Rp 2,400.00 Rp 2,400.00
17. Rp 3,000.00 Rp 4,150.00 Rp 3,400.00
18. Rp 3,000.00 Rp 2,600.00 Rp 2,600.00
19. Rp 3,000.00 Rp 3,800.00 Rp. 3,800.00
20. Rp 2,000.00 Rp 2,500.00 Rp 2,500.00
21. Rp 2,000.00 Rp 2,400.00 Rp 2,100.00
22. Rp 2,000.00 Rp 2,200.00 Rp 2,200.00
23. Rp 2,000.00 Rp 2,650.00 Rp 2,650.00
24. Rp 2,000.00 Rp 2,400.00 Rp 2,400.00
25. Rp 2,000.00 Rp 2,400.00 Rp 2,400.00
26. Rp 2,000.00 Rp 2,200.00 Rp 2,200.00
27. Rp 2,000.00 Rp 2,500.00 Rp 2,500.00
28. Rp 2,000.00 Rp 2,400.00 Rp 2,400.00
29. Rp 2,000.00 Rp 2,384.00 Rp 2,250.00
30. Rp 2,000.00 Rp 2,200.00 Rp 2,200.00
159
Hasil uji normalitas pinjaman dan akumulasi pendapatan kepala keluarga
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 815.51480770
Most Extreme Differences Absolute .177
Positive .177
Negative -.132
Test Statistic .177
Asymp. Sig. (2-tailed) .017c
160
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Output korelasi pinjaman dan pendapatan kepala keluarga dari pekerjaan utama
Correlations
pinjaman utama
pinjaman Pearson Correlation 1 .546**
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30
**
utama Pearson Correlation .546 1
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30
Input korelasi pinjaman dan akumulasi pendapatan dan pendapatan dari pekerjaan
utama yang dilakukan anggota keluarga 1
Akumulasi pendapatan
Akumulasi pendapatan
No Pinjaman anggota keluarga 1 dari
anggota keluarga 1
Res (dalam ribuan) pekerjaan utama
(dalam ribuan)
(dalam ribuan)
7. Rp 3,000.00 Rp 1,000.00 Rp 1,000.00
11. Rp 3,000.00 Rp 1,850.00 Rp 1,350.00
12. Rp 3,000.00 Rp 1,750.00 Rp 1,750.00
15. Rp 3,000.00 Rp 2,050.00 Rp 1,750.00
18. Rp 3,000.00 Rp 2,500.00 Rp 2,500.00
20. Rp 2,000.00 Rp 1,000.00 Rp 700.00
22. Rp 2,000.00 Rp 400.00 Rp 400.00
23. Rp 2,000.00 Rp 400.00 Rp 400.00
24. Rp 2,000.00 Rp 500.00 Rp 500.00
26. Rp 2,000.00 Rp 1,800.00 Rp 1,800.00
27. Rp 2,000.00 Rp 800.00 Rp 800.00
28. Rp 2,000.00 Rp 2,250.00 Rp 2,050.00
29. Rp 2,000.00 Rp 2,150.00 Rp 2,150.00
30. Rp 2,000.00 Rp 2,050.00 Rp 2,050.00
161
Hasil uji normalitas pinjaman dan akumulasi pendapatan anggota keluarga 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 14
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 691.53613226
Most Extreme Differences Absolute .150
Positive .150
Negative -.139
Test Statistic .150
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
162
Hasil uji normalitas pinjaman dan pendapatan anggota keluarga 1 dari pekerjaan
utama
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 14
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 687.25889323
Most Extreme Differences Absolute .179
Positive .179
Negative -.172
Test Statistic .179
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
163
Input korelasi pinjaman dan akumulasi pendapatan dan pendapatan dari pekerjaan
utama yang dilakukan anggota keluarga 2
Akumulasi pendapatan
Akumulasi pendapatan
No Pinjaman anggota keluarga 2 dari
anggota keluarga 2
Res (dalam ribuan) pekerjaan utama
(dalam ribuan)
(dalam ribuan)
1. Rp 3,000.00 Rp 1,500.00 Rp 1,500.00
6. Rp 3,000.00 Rp 1,200.00 Rp 1,200.00
9. Rp 3,000.00 Rp 600.00 Rp 600.00
12. Rp 3,000.00 Rp 1,500.00 Rp 1,500.00
16. Rp 3,000.00 Rp 750.00 Rp 750.00
30 Rp 2,000.00 Rp 550.00 Rp 550.00
164
Hasil uji normalitas pinjaman dan pendapatan anggota keluarga 2 dari pekerjaan
utama
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 6
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 374.69987990
Most Extreme Differences Absolute .184
Positive .165
Negative -.184
Test Statistic .184
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
165
Lampiran 9 Input dan Output Korelasi Pinjaman dan Kiriman dari Sanak
Keluarga dan Pekerjaan Sampingan
Input korelasi pinjaman dan pendapatan tambahan kepala keluarga dari kiriman
sanak keluarga
Pendapatan tambahan kepala
No Pinjaman
keluarga dari kiriman sanak
Res (dalam ribuan)
keluarga (dalam ribuan)
1. Rp 3,000.00 Rp 350,00
3. Rp 3,000.00 Rp 200,00
8. Rp 3,000.00 Rp 200,00
Hasil uji normalitas pinjaman dan pendapatan tambahan kepala keluarga dari
kiriman sanak keluarga
Warnings
There are not enough valid cases for processing. Statistics cannot be
computed.
Hasil uji normalitas pinjaman dan pendapatan tambahan anggota keluarga 1 dari
kiriman sanak keluarga
Warnings
There are not enough valid cases for processing. Statistics cannot be computed.
166
Input korelasi pinjaman dan pendapatan kepala keluarga dari pekerjaan sampingan
No Pinjaman Pendapatan kepala keluarga dari
Res (dalam ribuan) pekerjaan sampingan (dalam ribuan)
3. Rp 3,000.00 Rp 300.00
4. Rp 3,000.00 Rp 149.00
10. Rp 3,000.00 Rp 2,000.00
13. Rp 3,000.00 Rp 200.00
17. Rp 3,000.00 Rp 750.00
21. Rp 2,000.00 Rp 300.00
29. Rp 2,000.00 Rp 134.00
Hasil uji normalitas pinjaman dan pendapatan kepala keluarga dari pekerjaan
sampingan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 7
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 634.80164881
Most Extreme Differences Absolute .305
Positive .305
Negative -.202
Test Statistic .305
Asymp. Sig. (2-tailed) .048c
167
Input korelasi pinjaman dan pendapatan anggota keluarga 1 dari pekerjaan
sampingan
No Pinjaman Pendapatan anggota keluarga 1 dari
Res (dalam ribuan) pekerjaan sampingan (dalam ribuan)
15. Rp 3,000.00 Rp 300.00
20. Rp 2,000.00 Rp 300.00
28. Rp 2,000.00 Rp 200.00
168
Lampiran 10 Input dan Output Korelasi Pinjaman dan Ibadah, Shalat,
Puasa, Zakat Infak, Lingkungan Keluarga, dan Kebijakan Pemerintah
menurut KK, AK1, AK2, dan AK3
Input korelasi pinjaman dan ibadah, shalat, puasa, zakat infak, lingkungan
keluarga, dan kebijakan pemerintah menurut kepala keluarga
169
Hasil uji normalitas pinjaman dan ibadah kepala keluarga
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .38154074
Most Extreme Differences Absolute .150
Positive .088
Negative -.150
Test Statistic .150
Asymp. Sig. (2-tailed) .085c
170
Output korelasi pinjaman dan puasa kepala keluarga
Correlations
pinjaman puasakk
pinjaman Pearson Correlation 1 .174
Sig. (2-tailed) .357
N 30 30
puasakk Pearson Correlation .174 1
Sig. (2-tailed) .357
N 30 30
171
N 30 30
Input korelasi pinjaman dan ibadah, shalat, puasa, zakat infak, lingkungan
keluarga, dan kebijakan pemerintah menurut anggota keluarga 1
Zakat & Lingkungan Kebijakan
No Pinjaman Ibadah Sholat Puasa
Infaq Keluarga Pemerintah
Res (dalam ribuan) AK1 AK1 AK1
AK1 AK1 AK1
2. Rp 3,000.00 4.4 5 4 5 4 4
4. Rp 3,000.00 4.6 5 5 5 4 4
5. Rp 3,000.00 3.4 3 4 4 3 3
7. Rp 3,000.00 4 4 4 5 4 3
9. Rp 3,000.00 4 4 4 4 4 4
10. Rp 3,000.00 4 4 4 4 4 4
11. Rp 3,000.00 4 4 4 5 4 3
12. Rp 3,000.00 4.2 4 4 5 4 4
13. Rp 3,000.00 4 4 4 4 4 4
14. Rp 3,000.00 4 4 4 4 4 4
15. Rp 3,000.00 4.4 5 4 5 4 4
17. Rp 3,000.00 4 4 4 4 4 4
18. Rp 3,000.00 4.6 5 5 5 4 4
19. Rp 3,000.00 3.4 3 4 4 3 3
20. Rp 2,000.00 3.6 4 4 4 3 3
21. Rp 2,000.00 3.8 4 4 4 3 4
22. Rp 2,000.00 3.8 4 4 4 4 3
23. Rp 2,000.00 3.4 3 4 4 3 3
24. Rp 2,000.00 3.8 4 4 4 4 3
25. Rp 2,000.00 3.8 4 4 4 4 3
26. Rp 2,000.00 4 4 4 4 4 4
27. Rp 2,000.00 3.8 4 4 4 3 4
28. Rp 2,000.00 3 3 3 3 3 3
29. Rp 2,000.00 3.4 3 4 4 3 3
30. Rp 2,000.00 3.2 3 3 4 3 3
172
Hasil uji normalitas pinjaman dan ibadah anggota keluarga 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 25
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .33469958
Most Extreme Differences Absolute .176
Positive .104
Negative -.176
Test Statistic .176
Asymp. Sig. (2-tailed) .046c
173
Output korelasi pinjaman dan puasa anggota keluarga 1
Correlations
pinjaman PuasaAK1
pinjaman Pearson Correlation 1 .403*
Sig. (2-tailed) .046
N 25 25
*
PuasaAK1 Pearson Correlation .403 1
Sig. (2-tailed) .046
N 25 25
174
Output korelasi pinjaman dan dan kebijakan pemerintah menurut anggota
keluarga 1
Correlations
pinjaman Kebijakan
pinjaman Pearson Correlation 1 .439*
Sig. (2-tailed) .028
N 25 25
*
Kebijakan Pearson Correlation .439 1
Sig. (2-tailed) .028
N 25 25
Input korelasi pinjaman dan ibadah, shalat, puasa, zakat infak, lingkungan
keluarga, dan kebijakan pemerintah menurut anggota keluarga 2
Zakat & Lingkungan Kebijakan
No Pinjaman Ibadah Sholat Puasa
Infaq Keluarga Pemerintah
Res (dalam ribuan) AK2 AK2 AK2
AK2 AK2 AK2
1. Rp 3,000.00 4 4 4 5 3 4
4. Rp 3,000.00 4.2 4 4 5 4 4
5. Rp 3,000.00 3.6 3 4 4 3 4
6. Rp 3,000.00 4.2 5 4 5 3 4
9. Rp 3,000.00 4.2 4 4 5 4 4
12. Rp 3,000.00 4 4 4 5 4 3
13. Rp 3,000.00 3.8 4 4 4 4 3
14. Rp 3,000.00 4 4 4 4 4 4
15. Rp 3,000.00 4 4 4 4 4 4
16. Rp 3,000.00 4.4 4 5 5 4 4
18. Rp 3,000.00 4.4 5 5 4 4 4
20. Rp 2,000.00 3.6 4 4 4 3 3
21. Rp 2,000.00 3.4 3 4 4 3 3
23. Rp 2,000.00 3.6 4 4 4 3 3
25. Rp 2,000.00 4 4 4 4 4 4
27. Rp 2,000.00 3.6 4 4 4 3 3
28. Rp 2,000.00 3.4 4 4 3 3 3
30. Rp 2,000.00 3.8 4 4 4 3 4
175
Hasil uji normalitas pinjaman dan ibadah anggota keluarga 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 18
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .22440823
Most Extreme Differences Absolute .162
Positive .162
Negative -.151
Test Statistic .162
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
176
Output korelasi pinjaman dan puasa anggota keluarga 2
Correlations
pinjaman PuasaAK2
pinjaman Pearson Correlation 1 .282
Sig. (2-tailed) .257
N 18 18
PuasaAK2 Pearson Correlation .282 1
Sig. (2-tailed) .257
N 18 18
177
Input Korelasi Pinjaman dan ibadah, shalat, puasa, zakat infak, lingkungan
keluarga, dan kebijakan pemerintah menurut anggota keluarga 3
Zakat & Lingkungan Kebijakan
No Pinjaman Ibadah Shalat Puasa
Infaq Keluarga Pemerintah
Res (dalam ribuan) AK3 AK3 AK3
AK3 AK3 AK3
6. Rp 3,000.00 3.8 4 4 4 3 4
9. Rp 3,000.00 4.2 4 4 5 4 4
12. Rp 3,000.00 4 4 4 4 4 4
13. Rp 3,000.00 4.2 4 4 5 4 4
15. Rp 3,000.00 4.2 4 4 5 4 4
18. Rp 3,000.00 4.6 5 5 5 4 4
25. Rp 2,000.00 4 4 4 4 4 4
27. Rp 2,000.00 3.6 4 4 4 3 3
30. Rp 2,000.00 3.6 4 4 4 3 3
178
Output korelasi pinjaman dan ibadah anggota keluarga 3
Correlations
pinjaman IbadahAK3
pinjaman Pearson Correlation 1 .670*
Sig. (2-tailed) .048
N 9 9
*
IbadahAK3 Pearson Correlation .670 1
Sig. (2-tailed) .048
N 9 9
179
Output korelasi pinjaman dan lingkungan keluarga anggota keluarga 3
Correlations
pinjaman LingkungnAK3
pinjaman Pearson Correlation 1 .500
Sig. (2-tailed) .170
N 9 9
LingkungnAK3 Pearson Correlation .500 1
Sig. (2-tailed) .170
N 9 9
180
Lampiran II
Laporan Keuangan Yayasan Baitulmaal Muamalat (BMM)
(per 31 Desember 2018)
181
182
183
184
185
186